BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
|
|
- Indra Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Setelah melakukan perancangan dan telah dijelaskan pada bab 3, maka selanjutnya adalah implementasi perancangan yang dibuat ke dalam bentuk nyata (hardware) yang akan dievaluasi untuk mengetahui apakah sistem yang telah dirancang sesuai dengan perancangan yang dibuat. Bab ini akan menjelaskan proses penelitian yang telah dilakukan. Penjelasannya diperoleh dari hasil pengujian sistem yang kemudian dianalisa serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah dibangun. 4.1 Spesifikasi Sistem Sistem yang dibuat terdiri dari perangkat keras (hardware), yang berupa komponen - komponen, modul, dan conveyor. Selain perangkat keras, sistem yang dibuat juga terdiri dari perangkat lunak (software), yang berupa program yang mendukung dalam membuat koding (bahasa pemrograman), dimana keduanya sama - sama mempunyai peranan penting dalam sistem ini Spesifikasi Sistem Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras (hardware) pada sistem yang dibuat adalah sebagai berikut : Processor : ATMega 8535 dengan tegangan input 5V Daya : 220VAC, 5VDC, 12VDC 42
2 43 Bahasa pemrograman : C Sensor : Warna (TCS-3200D) Motor DC Indikator : LED Conveyor : Panjang, lebar Spesifikasi Sistem Perangkat Lunak Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membuat sistem ini adalah sebagai berikut : Code Vision AVR yang merupakan sebuah compiler dimana berisi perintahperintah yang digunakan untuk menjalankan sistem secara keseluruhan Diptrace yang digunakan untuk mendesain skematik rangkaian dan PCB layout 4.2 Daftar Komponen No Nama Komponen Tipe Jumlah 1 Processor ATMega 8535L 1 2 Resistor 100 Ω Ω Ω Ω 1 3 Kapasitor 22 pf 2
3 nf nf µf 1 4 Dioda Bridge 6A 1 Bridge 2A 1 1N LED Super Bright Putih 4 Merah 2 Hijau 2 6 Sensor DT-Sense Colour Sensor Module TCS3200DB 1 7 IC L298 1 LM Motor Motor DC 1 9 Trafo Trafo 3A 1 10 LCD LCD 2X Implementasi Sistem Setelah melakukan tahap penelitian dan perancangan selanjutnya adalah melakukan implementasi sistem dan melakukan pengujian secara keseluruhan termasuk pengambilan data. Implementasinya adalah sebagai berikut :
4 Implementasi hardware Sistem terhubung dengan daya sebesar 5V dan 12V. Dimana daya 5V digunakan untuk mengaktifkan mikrokontroller dan sensor dan daya 12V untuk mengaktifkan motor. Driver motor menggunakan daya 12V untuk mengaktifkan-nya dan daya sebesar 5V untuk transistor pada rangkaian driver yang berfungsi sebagai gerbang OR. Masukkan buah ke tempat penampungan buah, setelah sensor membaca warna buah, maka conveyor akan menggerakan buah akan bergerak secara forward atau reverse sesuai dengan output dari sensor warna. Hasil output sensor warna akan ditampilkan di LCD Implementasi Software Pemograman yang dilakukan menggunakan software Code Visioan AVR dengan bahasa pemogramannya adalah bahasa C. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : Hubungkan modul burner pada modul kontroler Hubungkan modul burner ke computer Buat program sesuai dengan yang telah dirancang sebelumnya Burn program tersebut ke dalam sebuah komponen dimana pada penelitian yang digunakan adalah ATMEGA Pengujian Dan Data Hasil Percobaan Evaluasi sistem dilakukan dengan melakukan pengujian pada alat untuk mengetahui bagaimana kinerja alat serta untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
5 46 alat yang telah dibuat. Pengujian ini meliputi pengujian posisi dan jarak buah terhadap sensor warna untuk mencari posisi dan jarak terbaik untuk masing - masing buah dan melihat pengaruh posisi dan jarak terhadap pembacaan sensor warna, tingkat keberhasilan pembacaan sensor warna menggunakan kertas berwarna dan buah Pengujian Posisi dan Jarak buah terhadap Sensor Warna Sensor dalam pengujian ini menggunakan modul sensor warna DT-Sense Color Sensor dimana modul ini menggunakan sensor warna TCS3200. Sensor warna ini digunakan untuk mengukur tingkat warna dari buah. Output dari sensor warna ini berupa RGB buah yang diuji. Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan jarak yang tepat antara sensor dengan buah sehingga menghasilkan RGB yang sesuai, dan juga untuk membuktikan apakah perubahan jarak dan posisi buah mempengaruhi pembacaan sensor warna. Pengujian ini diambil sebanyak 50 kali dan dilakukan pergantian buah secara random, misalnya pada pengujian buah pisang dengan posisi A jarak 1 cm dilakukan sebanyak 50 kali dilakukan pergantian buah pisang F dengan buah pisang G pada pengujian ke 10, tetapi jarak dan posisi buah terhadap sensor tidak dirubah. Untuk buah pisang dilakukan pengujian terhadap 8 buah pisang yang berbeda yang diambil dari 1 sisir pisang yang sama. Untuk buah tomat dilakukan pengujian terhadap 6 buah tomat yang berbeda, tetapi dari jenis yang sama dengan tingkat kematangan yang sama. Untuk buah belimbing dilakukan pengujian terhadap 8 buah yang berbeda, tetapi dari jenis yang sama dengan tingkat kematangan yang sama. berikut data hasil pengujiannya :
6 47 Buah Pisang Keterangan : Bila pada tabel kolom posisi tertulis A, berarti posisi A berhadapan dengan sensor. Begitu juga dengan huruf lainnya Gambar 4.1 buah pisang dan penunjuk posisi Jarak 1 Cm, posisi A Grafik 4.1 Grafik buah pisang posisi A jarak 1cm Dari grafik percobaan grafik 4.1 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.1
7 48 Tabel 4.1 Nilai maksimal, minimal dan rata -rata grafik 4.1 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 1 Cm, posisi B Grafik 4.2 Grafik Buah Pisang Jarak 1 Cm, Posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.2 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.2
8 49 Tabel 4.2 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.2 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 1 Cm, posisi C Grafik 4.4 Grafik buah pisang jarak 1 cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.3 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.3
9 50 Tabel 4.3 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.3 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 2 Cm, posisi A Grafik 4.4 Grafik buah pisang jarak 2 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.4 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.4
10 51 Tabel 4.4 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.4 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 2 Cm, posisi B Grafik 4.5 Grafik buah pisang jarak 2 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.5 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.5
11 52 Tabel 4.5 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.5 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 2 Cm, posisi C Grafik 4.6 Grafik buah pisang jarak 2 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.6 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.6
12 53 Tabel 4.6 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.6 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 3 Cm, posisi A Grafik 4.7 Grafik buah pisang jarak 3 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.7 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.7
13 54 Tabel 4.7 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.7 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 3 Cm, posisi B Grafik 4.8 Grafik buah pisang jarak 3 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.8 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.8
14 55 Tabel 4.8 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.8 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 3 Cm, posisi C Grafik 4.9 Grafik buah pisang jarak 3 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.9 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.9
15 56 Tabel 4.9 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.9 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Buah Tomat B Keterangan : Bila pada tabel kolom posisi tertulis A, berarti posisi A berhadapan dengan sensor. Begitu juga dengan huruf lainnya C A Gambar 4.4 Buah Tomat dan penunjuk posisi
16 57 Jarak 1 Cm, posisi A Grafik 4.10 Grafik buah tomat jarak 1 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.10 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.10 Tabel 4.10 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.10 Data (MIN) (Max) Rata-Rata
17 58 Jarak 1 Cm, posisi B Grafik 4.11 Grafik buah tomat jarak 1 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.11 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.11 Tabel 4.11 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.11 Data (MIN) (Max) Rata-Rata
18 59 Jarak 1 Cm, posisi C Grafik 4.12 Grafik buah tomat jarak 1 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.12 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.12 Tabel 4.12 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.12 Data (MIN) (Max) Rata-Rata
19 60 Jarak 2 Cm, posisi A Grafik 4.13 Grafik buah tomat jarak 2 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.13 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.13 Tabel 4.13 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.13 Data (MIN) (Max) Rata-Rata
20 61 Jarak 2 Cm, posisi B Grafik 4.14 Grafik buah tomat jarak 2 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.14 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.14 Tabel 4.14 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.14 Data (MIN) (Max) Rata-Rata
21 62 Jarak 2 Cm, posisi C Grafik 4.15 Grafik buah tomat jarak 2 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.15 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.15 Tabel 4.15 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.15 Data (MIN) (Max) Rata-Rata
22 63 Jarak 3 Cm, posisi A Grafik 4.16 Grafik buah tomat jarak 3 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.16 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.16 Tabel 4.16 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.16 Data (MIN) (Max) Rata-Rata
23 64 Jarak 3 Cm, posisi B Grafik 4.17 Grafik buah tomat jarak 3 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.17 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.17 Tabel 4.17 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.17 Data (MIN) (Max) Rata-Rata
24 65 Jarak 3 Cm, posisi C Grafik 4.18 Grafik buah tomat jarak 3 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.18 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.18 Tabel 4.18 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.18 Data (MIN) (Max) Rata-Rata
25 66 Buah Belimbing C A Keterangan : Bila pada tabel kolom posisi tertulis A, berarti posisi A berhadapan dengan sensor. Begitu juga dengan huruf lainnya B Gambar 4.5 Buah Belimbing dan Penunjuk Posisi Jarak 1 Cm, posisi A Grafik 4.19 Grafik buah belimbing jarak 1 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.19 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.19
26 67 Tabel 4.19 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.19 DATA (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 1 Cm, posisi B Grafik 4.20 Grafik buah belimbing jarak 1 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.20 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.20
27 68 Tabel 4.20 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.20 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 1 Cm, posisi C Grafik 4.21 Grafik buah belimbing jarak 1 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.21 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.21
28 69 Tabel 4.21 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.21 Data 1 (MIN) (Max) Rata-rata Jarak 2 Cm, posisi A Grafik 4.22 Grafik buah belimbing jarak 2 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.22 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.22
29 70 Tabel 4.22 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.22 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 2 Cm, posisi B Grafik 4.23 Grafik buah belimbing jarak 2 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.23 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.23
30 71 Tabel 4.23 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.23 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 2 Cm, posisi C Grafik 4.24 Grafik buah belimbing jarak 2 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.24 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.24
31 72 Tabel 4.24 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.24 Data 1 (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 3 Cm, posisi A Grafik 4.25 Grafik buah belimbing jarak 3 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.25 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.25
32 73 Tabel 4.25 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.25 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 3 Cm, posisi B Grafik 4.26 Grafik buah belimbing jarak 3 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.26 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.26
33 74 Tabel 4.26 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.26 Data (MIN) (Max) Rata-Rata Jarak 3 Cm, posisi C Grafik 4.27 Grafik buah belimbing jarak 3 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.27 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.27
34 75 Tabel 4.27 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.27 Data 1 (MIN) (Max) Rata-Rata Chart Keberhasilan Menggunakan Kertas Warna Setelah melakukan percobaan pertama dan didapat jarak yang ideal, maka percobaan selanjutnya menggunakan objek kertas warna (kertas origami). Percobaan yang dilakukan menggunakan 3 lembar kertas warna, yaitu merah, hijau, dan kuning. Dimana merah dan kuning mewakili buah dengan kondisi matang, dan hijau mewakili buah dengan kondisi belum matang. Hasilnya adalah sebagai berikut : Chart 4.1 Chart keberhasilan menggunakan kertas warna merah
35 76 Chart 4.2 Chart keberhasilan menggunakan kertas warna hijau Chart 4.3 Chart keberhasilan menggunakan kertas warna kuning Dari ketiga percobaan dengan menggunakan 3 kertas warna, yaitu merah, hijau dan kuning. dari 50X pengambilan data, semuanya benar, dimana warna merah dan kuning mewakili kondisi buah matang, dan hijau mewakili kondisi buah belum matang.
36 Chart Keberhasilan Menggunakan Buah Percobaan selanjutnya sama dengan percobaan yang menggunakan kertas warna, tetapi kali ini menggunakan buah yang matang dan belum matang sebagai objek-nya. Sebelum dilakukan pengujian ini, untuk menentukan matang atau tidaknya buah, digunakan acuan gambar tingkat kematangan buah untuk masing - masing buah, sebagai berikut : Gambar 4.6 Gambar tingkat kematangan pisanggambar 4.7 Gambar tingkat kematangan tomat
37 78 Gambar 4.8 Gambar tingkat kematangan belimbing Untuk hasil percobaan keberhasilan menggunakan buah matang dan tidak matang yang telah ditentukan kemantangannya berdasarkan ketiga gambar diatas, maka didapat hasil sebagai berikut : Buah Matang : Chart 4.4 Chart keberhasilan menggunakan buah pisang matang
38 79 Chart 4.5 Chart keberhasilan menggunakan buah tomat matang Chart 4.6 Chart keberhasilan menggunakan buah belimbing matang
39 80 Buah Belum Matang : Chart 4.7 Chart keberhasilan menggunakan buah pisang belum matang Chart 4.7 Chart keberhasilan menggunakan buah tomat belum matang
40 81 Chart 4.8 Chart keberhasilan menggunakan buah belimbing belum matang Dari percobaan diatas, tingkat keberhasilan untuk pengecekan buah yang matang lebih tinggi persentase keberhasilannya dibandingkan dengan pengecekan buah yang belum matang. 4.5 Evaluasi Hasil Penelitian Pengujian-pengujian yang telah dilakukan dan mendapatkan hasil didalam penelitian ini adalah pengujian posisi dan jarak buah terhadap sensor warna, pengujian tingkat keberhasilan menggunakan kertas berwarna dan buah.
41 Evaluasi Hasil Pengujian Jarak dan Posisi Buah Terhadap Sensor Warna Dari hasil yang di dapatkan untuk buah pisang kuning cerah matang (gambar 6 pada gambar 4.6) dapat dilihat pengukurang dengan beberapa posisi dan jarak buah, sehingga didapatlah posisi dan jarak terbaik. Posisi A pada jarak 1 cm mempunyai rata rata 76(R), 50(G), 40(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 93(R), 66(G), 36(B) dan posisi C pada jarak yang sama juga 118(R), 86(G), 43(B). Posisi A pada jarak 2 cm mempunyai rata rata 135(R), 93(G), 54(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 132(R), 115(G), 51(B) dan posisi C pada jarak yang sama juga 99(R), 79(G), 37(B). Posisi A pada jarak 3 cm mempunyai rata rata 93(R), 79(G), 33(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 94(R), 72(G), 38(B) dan posisi C pada jarak yang sama juga 95(R), 68(G), 96(B). Pada ketiga percobaan diatas dapat disimpulkan posisi terbaik untuk pisang adalah posisi B dan jarak terbaik untuk pisang adalah 2cm. Hal ini dikarenakan karena pada pembacaan 2 cm dan posisi B didapat nilai rata - rata dari red dan green yang terbear. Dilihat dari nilai red dan green saja, karena warna pisang yang diuji sebagian besar terdiri warna kuning.
42 83 Dari Hasil yang di dapatkan untuk buah tomat merah kuning kehijauan matang (half-ripe pada gambar 4.7) dapat dilihat pengukuran dengan beberapa posisi dan jarak buah, sehingga didapatlah posisi dan jarak terbaik. Posisi A pada jarak 1 cm mempunyai rata rata 81(R), 40(G), 20(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 70(R), 55(B), 31(G) dan posisi C pada jarak yang sama juga 66(R), 49(G), 23(B). Posisi A pada jarak 2 cm mempunyai rata rata 113(R), 110(G), 74(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 70(R), 38(G), 16(B) dan posisi C pada jarak yang sama juga 65(R), 35(G), 24(B). Posisi A pada jarak 3 cm mempunyai rata rata 64(R), 35(G), 16(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 53(R), 44(G), 21(B) dan posisi C pada jarak yang sama juga 42(R), 36(G), 17(B) Pada ketiga percobaan diatas dapat disimpulkan posisi terbaik untuk tomat adalah posisi A dan jarak terbaik untuk tomat adalah 2cm. Hal ini dikarenakan pembacaan pada posisi A dan jarak 2 cm mempunyai nilai rata - rata red dan green yang terbesar. Karena warna tomat yang diuji merah kekuningan dan ada sedikit warna hijau. Dari hasil pengukuran belimbing kuning gelap (kuning kecoklatan) atau indeks 7 pada gambar 4.8, dapat dilihat pengukuran dengan beberapa posisi dan jarak buah, sehingga didapatlah posisi dan jarak terbaik.
43 84 Posisi A jarak 1 cm mempunyai rata rata 85(R), 68(G), 40(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 76(R), 48(G), 34(B) dan pada posisi C pada jarak yang sama juga 99(R), 69(G), 33(B). Posisi A jarak 2 cm mempunyai rata rata 64(R), 34(G), 18(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 126(R), 78(G), 38(B) dan pada posisi C pada jarak yang sama juga 67(R), 43(G), 19(B). Posisi A jarak 3 cm mempunyai rata rata 86(R), 62(G), 34(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 60(R), 42(G), 13(B) dan pada posisi C pada jarak yang sama juga 64(R), 41(G), 21(B). Pada ketiga percobaan diatas dapat disimpulkan posisi terbaik untuk belimbing adalah posisi B dan jarak terbaik untuk tomat adalah 2cm. Hal ini dikarenakan pembacaan pada posisi B dan jarak 2 cm mempunyai nilai yang paling mendekat warna buah belimbing kuning gelap kecoklatan. Dari percobaan diatas maka didapatlah jarak terbaik untuk semua buah adalah 2 cm, sedangkan posisi terbaik untuk buah tomat adalah posisi A, sedangkan untuk buah pisang dan belimbing adalah posisi B. Dari percobaan diatas dapat dilihat juga bahwa, pada setiap pergantian posisi atau jarak maka pembacaan sensor warna berubha, oleh maka itu dapat disimpulkan bahwa, jarak dan posisi buah terhadap sensor warna mempengaruhi pembacaan sensor warna
44 Evaluasi Pengujian Keberhasilan Menggunakan Kertas Warna Percobaan menggunakan kertas warna menggunakan jarak terbaik yang digunakan untuk buah, yaitu 2 cm. Dari percobaan keberhasilan menggunakan kertas warna dimana warna merah dan kuning mewakili warna buah matang, sedangkan kertas warna berwarna hijau mewakili buah belum matang. Dari percobaan yang dilakukan sebanyak masing masing 50X untuk setiap kertas warna, keberhasilan yang didapat mencapai 100%, dimana warna merah dan kuning selalu mempunyai output buah matang di LCD, dan warna hijau selalu mempunyai output buah tidak matang di LCD. Dari hasil yang didapat, modul sensor warna akurat untuk membaca permukaan yang datar, hal ini terbukti dari hasil keberhasilan sebesar 100% yang didapat Evaluasi pengujian Keberhasilan Menggunakan Buah Percobaan menggunakan buah menggunakan jarak terbaik yang digunakan untuk buah yaitu 2 cm, sedangkan untuk posisi digunakan posisi terbaik untuk masing masing buah, yaitu posisi A untuk buah tomat, dan posisi B untuk buah belimbing, dan buah pisang.
45 86 Untuk percobaan buah pisang matang yang dilakukan sebanyak 50X keberhasilan yang didapat sebesar 92% dimana 46 buah pisang matang berhasil dideteksi matang, dan sebanyak 4 buah pisang matang dideteksi tidak matang. Untuk percobaan buah tomat matang yang dilakukan sebanyak 50X keberhasilan yang didapat sebesar 96% dimana 48 buah tomat matang berhasil dideteksi matang, dan sebanyak 2 buah tomat matang dideteksi tidak matang. Untuk percobaan buah belimbing matang yang dilakukan sebanyak 50X keberhasilan yang didapat sebesar 86% dimana 43 buah belimbing matang berhasil dideteksi matang, dan sebanyak 7 buah belimbing matang dideteksi tidak matang. Dari percobaan untuk ketiga buah diatas error terbesar terdapat pada pengukuran untuk buah belimbing yaitu sebesar 14%, sedangkan error terkecil untuk buah tomat yaitu sebesar 4%. Hal ini dikarenakan permukaan buah belimbing berbentuk seperti lembah (cekung), sedangkan permukaan buah tomat dan pisang lebih rata. Selain itu tingkat keberhasilan untuk pengecekan buah yang matang hasilnya lebih besar dibangdingkan dengan tingkat keberhasilan untuk pengecekan buah yang belum matang.
ALAT PENYORTIR DAN PENGECEKAN KEMATANGAN BUAH MENGGUNAKAN SENSOR WARNA
ALAT PENYORTIR DAN PENGECEKAN KEMATANGAN BUAH MENGGUNAKAN SENSOR WARNA Dimas Rizki Radityo Bina Nusantara University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Muhammad Riyan Fadillah Bina Nusantara University,
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Modul Sensor Warna (TCS 3200) Driver H Bridge Motor DC Conveyor Mikrokont roller LCD ATMega 8535 Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras 29 30 Keterangan
Lebih terperinciALAT PENYORTIR DAN PENGECEKAN KEMATANGAN BUAH MENGGUNAKAN SENSOR WARNA
ALAT PENYORTIR DAN PENGECEKAN KEMATANGAN BUAH MENGGUNAKAN SENSOR WARNA Dimas Rizki Radityo; Muhammad Riyan Fadillah; Quincy Igwahyudi; Satrio Dewanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN ALAT
BAB IV PEMBAHASAN ALAT Pada bab pembahasan alat ini penulis akan menguraikan mengenai pengujian dan analisa prototipe. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul terlebih dahulu penulis akan menguraikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka
59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : 1. Menentukan tujuan dan kondisi pembuatan simulasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa
21 BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Blok Gambar 3.1. Blok Diagram. Pada gambar 3.1. power supply berfungsi untuk member tegangan pada semua rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY
Lebih terperinciOleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP
Oleh : Armaditya T. M. S. Syahdari Lutfi Akbar 2207030015 2207030057 Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP. 19690529.199512.1.001 Bidang Studi Komputer Kontrol Program Studi D3 Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciPENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535
PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 Ery Safrianti, Febrizal, Edy Alvian P. Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3, kemudian perancangan tersebut diimplementasi ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).hasil implementasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB 4. Evaluasi dan Implementasi. keras dari blind spot detection system berbasiskan ATMEGA 168 : Tabel 4.1. Daftar komponen
BAB 4 Evaluasi dan Implementasi 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Daftar Komponen yang digunakan Berikut adalah daftar komponen yang digunakan pada perancangan perangkat keras dari blind spot detection system
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras untuk mengoperasikan rangkaian DC servo pada mesin CNC dan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi pada sistem ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras untuk mengoperasikan rangkaian DC servo pada mesin CNC
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,
41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan dari bulan Maret 2013, bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juni 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu
37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem :
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu untuk hardware dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat
Lebih terperincikali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting
27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan
Lebih terperinciTutorial Menyolder Hardware. ICHIbot Ultimate
Tutorial Menyolder Hardware ICHIbot Pro & Ultimate Setelah beberapa bulan ICHIbot Ultimate berhasil mendapat respon positif dari berbagai kalangan pecinta ICHIbot, demi meningkatkan peforma dan kelengkapan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi jari animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya terdapat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ALAT DAN BAHAN Dalam perencanaan dan pembuatan mesin penetas telur yang dikendalikan oleh microcontroler ATmega8535 dengan penampil LCD ini dalam pengerjaanya melalui
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan
Lebih terperinciSOAL HARDWARE DESIGN
SOAL HARDWARE DESIGN Bidang Keahlian Kompetensi Waktu : Electronic Application : Hardware Design : 300 Menit NAMA PESERTA :... KAB/KOTA :... HARI, TANGGAL :... LKS SMK Tingkat Jawa Barat Bidang Lomba Electronic
Lebih terperinciBAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai hasil pengujian dan analisa Modul telemetri suhu tubuh. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul ini terlebih dahulu
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Deskripsi dan Spesifikasi Alat 3.1.1 Deskripsi Bab III ini akan dibahas tentang perencanaan sistem alat ukur arus. Alat ukur arus ini menggunakan mikrokontroler arduino
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli
36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Blok Diagram LED indikator, Buzzer Driver 1 220 VAC Pembangkit Frekuensi 40 KHz 220 VAC Power Supply ATMEGA 8 Tranduser Ultrasounik Chamber air Setting Timer Driver 2 Driver
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Diagram Mekanis Sistem Untuk memudahkan dalam pembuatan alat Mixer menggunakan tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai gambaran ketika melakukan
Lebih terperinciSELEKSI BENDA BERWARNA DENGAN CONVEYOR MENGGUNAKAN ROBOT LENGAN
SELEKSI BENDA BERWARNA DENGAN CONVEYOR MENGGUNAKAN ROBOT LENGAN (Selection the colour of Object With Conveyor Used Robotic Arm) Sy. Syahrorini *1, Hardi Kurniawan *2 1,2 Program Studi Teknik Elektrok,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juli 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang
Lebih terperinciSIMULASI SENSOR CAHAYA PENDETEKSI LEMBAR KARET
SIMULASI SENSOR CAHAYA PENDETEKSI LEMBAR KARET Dwi Setio Nugroho Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Tujuan pembuatan alat pendeteksi lembar karet menggunakan sensor TCS 3200
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai
48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi
BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak bermunculan ide yang mendorong manusia untuk melakukan otomatisasi dan digitalisasi pada perangkat perangkat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara
III. METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara langsung, dengan melakukan percobaan dan tahap-tahap untuk mendapatkan hasil yang dibutuhkan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian
Lebih terperinciROBOT PENSORTIR BARANG PENGIKUT GARIS BERBASIS ARDUINO UNO NAMA : FAUZI NPM :
ROBOT PENSORTIR BARANG PENGIKUT GARIS BERBASIS ARDUINO UNO NAMA : FAUZI NPM : 23113322 Gambaran Umum Robot Pensortir Barang Pengikut Garis Berbasis Arduino UNO Robot pensortir barang pengikut garis berbasis
Lebih terperinciTutorial Eagle. Berikut jendela baru
Tutorial Eagle 1. Membuat schematic baru Buka eagle yang sudah diinstal, kemudian buat new schematic dengan klik file new schematic - maka akan muncul window baru tempat menggambar schematic Berikut jendela
Lebih terperinciRANCANG PALANG PINTU KERETA API BERBAS JURUSAN. Disusun Diploma. Oleh:
RANCANG BANGUN SIMULASI PALANG PINTU KERETA API OTOMATIS BERBAS SIS MIKROKONTROLER AT89S52 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Oleh:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika
Lebih terperinciBAB III. RANCANG BANGUN ALAT
BAB III. RANCANG BANGUN ALAT 3.1 Perancangan Sistim Mekanik Alat Komponen penggerak utama dari alat ini adalah dengan menggunakan Motor DC 12 Volt. Empat buah Motor DC yang terpasang pada alat pemisah
Lebih terperinci2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015
10 2 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan
Lebih terperinciBAB III. Perencanaan Alat
BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan dari sistem dan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK
21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperincikan Sensor ATMega16 Oleh : JOPLAS SIREGAR RISWAN SIDIK JURUSAN
Rancang Bangun Robot Pemindah Barang Berdasarkan Garis Hitam Menggunak kan Sensor Warna RGB Berbasis Mikrokontroler ATMega16 LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaik kan Pendidikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.
30 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Maret 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciSEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535
3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN
BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada bab ini dibahas hasil dari pengujian alat implementasi tugas akhir yang dilakukan di laboratorium Tugas Akhir Program Studi Teknik Elektro. Dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
32 BAB III PERANCANGAN ALAT Penelitian untuk perencanaan dan pembuatan GERBANG OTOMATIS BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID MELALUI KONEKSI BLUETOOTH ini didahului dengan mempelajari dan meneliti permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
42 BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Komponen yang digunakan lain: Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan modul ini antara 1. Lampu UV 2. IC Atmega 16 3. Termokopel 4. LCD 2x16 5. Relay 5 vdc 6.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
27 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Umum Didalam perancangan alat dirancang sebuah alat simulator penghitung orang masuk dan keluar gedung menggunakan Mikrokontroler Atmega 16. Inti dari cara
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan robot pengantar makanan berbasis mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara
Lebih terperinciPERANCANGAN LENGAN ROBOT PENGAMBIL DAN PENYUSUN KOTAK OTOMATIS BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32
PERANCANGAN LENGAN ROBOT PENGAMBIL DAN PENYUSUN KOTAK OTOMATIS BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32 Ditulis sebagai satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III (Diploma Tiga)
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
37 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini: Sensor infrared Mikrokontroler Atmega 8535 Driver UV Driver dryer Lampu UV Dryer Sensor
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL
BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Sterilisator UV STAR 1,3,6 jam Microco ntroller ATMeg a 16 Driver Lampu LCD Lampu On Hourmeter RESET Driver Buzzer Buzzer Program Gambar 3.1 Diagram Blok
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALA Perancangan merupakan suatu proses yang penting dalam pembuatan alat. Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan suatu proses perancangan dan perencanaan yang baik serta tepat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penalitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital) dan
41 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital)
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1. Toolset 2. Solder 3. Amplas 4. Bor Listrik 5. Cutter 6. Multimeter 3.1.2 Bahan 1. Trafo tipe CT 220VAC Step down 2. Dioda bridge 3. Dioda bridge
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENULISAN
BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor DC merupakan salah satu jenis aktuator yang cukup banyak digunakan dalam bidang industri. Seiring dengan kemajuan teknologi, permasalahan pada dunia industri
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Microcontroller AVR ATMega16 digunakan sebagai pusat kontrol sistem Bahasa pemrograman C digunakan sebagai perangkat lunak pada microcontroller ATMega
Lebih terperinciPROTOTIPE ALAT PENGISI GALON OTOMATIS PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG BERBASIS ATMEGA8
Prototipe Alat Pengisi Galon... (Andri) 1 PROTOTIPE ALAT PENGISI GALON OTOMATIS PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG BERBASIS ATMEGA8 Prototype Tool Auto Charger Gallons Of Water Supply Depot Based Contents
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Blok Alat
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sistem Hot Plate Magnetic Stirrer Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Blok alat 20 21 Fungsi masing-masing
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI 3.1 Perancangan Alat Simulasi Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi otomasi lahan parkir berupa Programmable Logic Control
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Dengan dirancang dan dibuatnya Sistem Penyedia Minuman Dengan lnputan Koin
! BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN Dengan dirancang dan dibuatnya Sistem Penyedia Minuman Dengan lnputan Koin diharapkan dapat meringankan pekerjaan manusia, karen a sistem ini didesain untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi semakin berkembang pesat, begitu juga teknologi robot. Robotika merupakan bidang teknologi yang mengalami banyak
Lebih terperinciBAB IV METODE KERJA PRAKTEK
BAB IV METODE KERJA PRAKTEK sebagai berikut : Metode yang digunakan dalam pengerjaan kerja praktek ini adalah 1. Wawancara, yaitu bertanya secara langsung kepada asisten laboratorium mikrokontroler untuk
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini dibahas tentang pembuatan dan pengujian komponenkomponen sensor pada konveyor berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Pembahasan meliputi pembuatan sistem mekanik, pembuatan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat yang digunakan dalam penelitian ini Didalam pembuatan alat prototype pengatur suhu dan kelembaban otomatis pada rumah jamur ini juga membutuhkan
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan
Lebih terperinci