BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Sejarah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, pemerintah Hindia Belanda tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Postpaarbank, yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki empat cabang, yaitu Jakarta, Medan, Surabaya dan Makassar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Nederland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relative singkat. Namun demikian keadaan keuangan Postpaarbank pulih kembali pada tahun Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan Postpaarbank dan mendirikan Tyokin Kyoku, sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan. Tyokin Kyoku hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 telah memberikan inspirasi kepada Darmosoetanto untuk memprakarsai 46

2 47 pengambilalihan Tyokin Kyoku dari pemerintahan Jepang ke pemerintahan Republik Indonesia dan terjadilah penggantian nama menjadi Kantor Tabungan Pos. Darmosoetanto ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama Kantor Tabungan Pos adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan Kantor Tabungan Pos tidak berumur panjang, karena agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor hingga tahun Saat Kantor Tabungan Pos dibuka kembali (1949), nama Kantor Tabungan Pos diganti menjadi Bank Tabungan RI. Lembaga ini dibawah Kementerian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950, tetapi yang substantive bagi sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No. 9 Tahun 1950 yang mengubah nama Postpaarbank di Indonesia menjadi Bank Tabungan Pos dan memindahkan induk kementerian dan Kementerian Perhubungan ke Kementeria Keuangan dibawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU darurat tersebut masih bernama Bank Tabungan Pos, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal lahir Bank Tabungan Negara. Perubahan nama dari Bank Tabungan Pos menjadi Bank Tabungan Negara didasari pada Perpu No. 4 Tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2Tahun 1964 tanggal 25 Mei Penegasan status Bank Tabungan Negara sebagai bank milik negaraditetapkan dengan UU No. 20 Tahun 1968 yang sebelumnya (sejak tahun

3 ) Bank Tabungan Negara menjadi BNI Unit V, jika tugas utama saat pendirian Postpaarbank (1897) sampai dengan Bank Tabungan Negara (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 Bank Tabungan Negara ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan kredit perumahan rakyat (KPR) dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN. Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkannya PP No.24 Tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 Tahun 1992 bentuk hukum BTN berubah menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak itu, nama BTN menjadi PT Bank Tabungan Negara (Persero) dengan call name Bank BTN. Berdasarkan kajian konsultan independen, pemerintah melalui Menteri BUMN memutuskan Bank BTN sebagai bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi Visi dan Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Visi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Menjadi Bank yang terdepan dalam pembiayaan perumahan Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk a. Menyediakan produk dan jasa yang inovatif serta layanan unggul yang fokus pada pembiayaa perumahan dan tabungan.

4 49 b. Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki integritas tinggi, serta penerapan Good Corporate Governance dan Compliance. c. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui teknologi informasi terkini. d. Memedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya Nilai-Nilai dan Budaya Perusahaan Nilai-Nilai Perusahaan a. Professionalism b. Competitiveness c. Integrity d. Lean e. Innovation f. Strive for Excellence Budaya Perusahaan BTN TERDEPAN GCG RUMAHKOE a. Bankir b. Terunggul yang menerapkan c. INovasi dengan d. InTEgRitas yang tinggi e. Dan Effisien

5 50 f. Melampaui harapan masyarakat dan lingkungan For me a. Great is not good enough b. Challenges are accepted c. Green is a must Therfore I a. Reach for growth and learning opportunities b. Utilize environtmental friendly technology and innovation c. Make interest of clients and communities happen d. Act accountable and dependable e. Hate arrogance and dishonesty f. Keep communication open g. Organize concerted effort as a team player h. Embrace lean Logo Perusahaan Gambar 4.1. Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

6 Struktur Organisasi Branch Manager Business Deputy Branch Manager Supporting Deputy Branch Manager Mortage & Consumer Landing Unit Consumer Loan Service Staff Customer Care Unit Head Customer Service Operation Unit Head Teller Service Sub Unit Head Customer Service Adm Staff Teller Service Service Quality Bagan diatas menampilkan posisi Customer Care Unit di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Jakarta Kebon Jeruk. Customer care unit merupakan unit yang bertanggung jawab mengelola kualitas layanan di kantor cabang tempatnya bertugas. Adapun tanggung jawab utama dari customer care unit head adalah : 1. Membuat usulan rencana kerja serta anggaran bidang kerjanya sesuai ketentuan yang berlaku.

7 52 2. Memastikan pelaksanaan penerapan prinsip mengenal nasabah di Kantor Cabang. 3. Melakukan otorisasi sesuai batas kewenangan. 4. Melakukan supervisi atas pemberian informasi kepada nasabah. 5. Melakukan supervisi terhadap layanan administrasi produk dana dan jasa. 6. Melakukan supervisi pelayanan jasa perbankan. 7. Memastikan terjaganya kualitas pelayanan yang optimal bagi nasabah yang datang maupun melalui telepon dan surat. 8. Memastikan akurasi dan kelengkapan data maser statis seluruh aplikasi loket. 9. Melakukan supervisi pelayanan permohonan blokir dan pembukaan blokir. 10. Memberikan rate khusus kepada nasabah. 11. Melakukan supervisi maintanance CIF. 12. Melaksanakan proses scanner tanda tangan giran. 13. Membuat usulan rencana pecapaian target penjualan. 14. Membuat strategi penjualan untuk pencapaian target. 15. Memastikan pemberian quality service level terhadap nasabah. 16. Memastikan peningkatan kualitas pelayanan secara terus-menerus sesuai standart pelayann front office. 17. Memastikan pemenuhan kompetensi pegawai yang dibawahi. 18. Melakukan supervisi atas penyampaian laporan.

8 Bertanggung jawab atas layanan penyelesaian pengaduan nasabah (PBI No 7/7/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005). 20. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang berkaitan dengan operasional dan bisnis bank. 21. Mencari dan memberikan masukan serta informasi yang mendukung aktivitas pekerjaannya. 22. Membuat usulan kebutuhan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung aktivitas di bidang kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 23. Melakukan proses administrasi dan pelaporan yang tertib di lingkup kerjanya sesuai ketentuan yang berlaku. 24. Menciptakan iklim kerja yang kondusif. 25. Menerapkan pelaksanaan GCG di unit kerjanya Sanksi Sanksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Jakarta Kebon Jeruk berdasarkan ketetapan Branch Manager, menyatakan kepada seluruh pegawai yang bertugas sebagai garda depan atau frontliner baik Customer Service, Teller Service atau Satpam wajib mengikuti berbagai tahapan atau kegiatan berkaitan dengan kualitas layanan. Bila terdapat petugas yang tidak mengikuti tahapan atau kegiatan sesuai dengan ketentuan akan diberikan sanksi yang sesuai. Adapun sanksi yang diberikan, yaitu:

9 54 a. Bila terdapat petugas (Customer Service, Teller Service atau Satpam) yang tidak menghadiri kegiatan roleplay setiap minggu di Kantor Cabang Jakarta Kebon Jeruk, maka akan diberikan sanksi/hukuman berupa roleplay setiap hari kerja (Senin Jumat) di Kantor Cabang Jakarta Kebon Jeruk. b. Bila terdapat petugas (Customer Service, Teller Service atau Satpam) yang tidak melaksanakan tahapan layanan sesuai dengan ceklis tahapan layanan yang ditentukan, maka akan diberikan sanksi/hukuman Surat Peringatan 1. c. Bila terdapat petugas (Customer Service, Teller Service atau Satpam) yang sama dan untuk kedua kali (2x) tidak melaksanakan tahapan layanan sesuai dengan ceklis tahapan layanan yang ditentukan, maka akan diberikan sanksi/hukuman Surat Peringatan 2 dan dilakukan rotasi petugas ke Kantor Cabang Pembantu (KCP) atau Kantor Kas (KK) lain yang berada dibawah Kantor Cabang Jakarta Kebon Jeruk. d. Bila terdapat petugas (Customer Service, Teller Service atau Satpam) yang sama dan untuk ketiga kali (3x) tidak melaksanakan tahapan layanan sesui dengan ceklis tahapan layanan yang ditentukan, maka akan diberikan sanksi/hukuman berupa Surat Peringatan 3 dan penon-aktifan ID petugas dari jabatannya selama 3 bulan, serta petugas ybs wajib hadir di Kantor Cabang Jakarta Kebon Jeruk setiap hari kerja (senin-jumat) untuk melakukan roleplay.

10 Bidang Usaha Produk-Produk Perbankan yang ada di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, yaitu : 1. KPR dan Perbankan Konsumer a. Produk kredit konsumer terbagi menjadi empat yaitu KPR Bersubsidi, KPR Non Subsidi, Kredit Perumahan lainnya dan Kredit Konsumer. b. Produk simpanan juga terbagi menjadi tiga yaitu Giro, Tabungan dan Deposito. Tabel 4.1. Jenis Layanan KPR dan Perbankan Konsumer No. Jenis Layanan Penjelasan a. Mortgage Menyediakan layanan pembiayaan berbasis rumah atau hunian b. Consumer Loan i. Memberikan layanan pembiayaan konsumer dan personal loan ii. Pengembangan bisnis consumer loan dari value chain perumahan c. Consumer Funding i. Memberikan layanan produk dana dan jasa yang berorientasi pada nasabah individual

11 56 No. Jenis Layanan Penjelasan ii. Pengembangan bisnis wealth management 2. Perumahan dan Perbankan Komersial a. Produk kredit komersial terbagi menjadi tiga yaitu Kredit Kontruksi, Kredit Mikro & Usaha Kecil Menengah serta Kredit Korporasi lainnya. b. Produk simpanan didominasi oleh dua hal yaitu Giro da Deposito. Tabel 4.2. Jenis Layanan Perumahan dan Perbankan Komersil No. a. Jenis Layanan Commercial loan Penjelasan Mengelola bisnis commercial loan termasuk kredit konstruksi Memberikan layanan pembiayaan bagi segmen mikro dan b. SME kecil c. Commercial & Institusional Funding Memberikan layanan jasa dan produk dana yang berorientasi kepada nasabah korporasi dan institusional

12 57 3. Perbankan Syariah a. Produk permbiayaan terbagi menjadi dua yaitu Pembiayaan Konsumer Syariah dan Pembiayaan Komersial Syariah. b. Produk pendanaan terbagi menjadi tiga yaitu Giro Syariah, tabungan Syariah dan Deposito Syariah. Tabel 4.3. Tabel Layanan Perbankan Syariah No. a. Jenis Layanan Badan Usaha Syariah Penjelasan Menyediakan layanan produk dan jasa syariah yang menciptakan sinergi bisnis Bank BTN 4. Treasury & Asset Management a. Menyediakan layanan jasa dan produk treasury b. Mengelola bisnis DPLK 4.2 Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini merupakan deskripsi penjabaran mengenai hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti. Analisis dalam penelitian ini berdasarkan pada data sumber utama melalui proses wawancara mendalam. Selain itu analisis dalam bab ini juga didukung oleh sumber-sumber lain yang digunakan sebagai data pelengkap.

13 58 Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber terdiri dar 7 (tujuh) orang yang berasal dari internal dan eksternal perusahaan, yaitu: a. Ibu Tati selaku Deputi Branch Manager b. Bapak Cucu Setiawan selaku Customer Care Unit Head c. Ibu Sherly Yuliani selaku Service Quality Officer d. NS selaku Calon Nasabah atau Walk in Customer e. MS selaku Calon Nasabah atau Walk in Customer f. RJ selaku Nasabah Perorangan g. YN selaku Nasabah Prioritas/Prima Wawancara dilakukan dibeberapa di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Jakarta Kebon Jeruk yang beralamat di Jl. Anggrek No 1, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Waktu wawancara dilakukan pada tanggal yang berbeda-beda. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan penyedia jasa perbankan baik untuk perorangan, perusahaan, maupun bentuk lembaga non profit. Menjaga kualitas layanan menjadi aspek penting bagi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk agar dapat membangun reputasi yang baik di mata stakeholdernya Corporate Identity Corporate identity merupakan identitas perusahaan yang tidak akan lepas dari unsur sejarah, visi dan misi perusahaan. Corporate identity merupakan cerminan visi dan misi sebuah perusahaan. Corporate identity menjadi

14 59 perwakilan dan simbol visual dari pengaplikasian visi dan misi perusahaan. sehingga mampu menunjukkan jati diri sesungguhnya sebuah organisasi. corporate identity inilah yang mampu menjadi sebuah simbol pembeda antar organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Untuk mewujudkan nilai-nilai corporate identity perusahaan, maka berbagai kegiatan dapat dilakukan. Menurut Sherly Yuliani, pengaplikasiaannya sesuai dengan standar-standar yang telah ditetapkan oleh kantor pusat 1. Menurut Cucu Setiawan mengatakan bahwa melayani customer dengan baik akan mempertahankan eksistensi Bank BTN kedepannya 2.Tati menambahkan untuk mengubah kinerja karyawan menjadi semakin baik, yaitu melalui penetapan target yang tinggi akan membuat karyawan bekerja sebaik mungkin dengan menerapkan nilai-nilai perusahaan yang baik pula dalam kinerja perusahaan. Menurut Tati manajemen selalu mengedepankan nilai-nilai perusahaan yang dianut dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam berbagai kegiatan perusahaan yang sesuai dengan visi dan misi Bank BTN, yang salah satunya bekerja sesuai prosedur merupakan penerapan nilai profesionalisme dan integritas yang harus selalu dijaga 3. Hal serupa juga dikatakan oleh Sherly menjaga nilai-nilai profesionalisme dan integritas menjadi poin utama dalam bidang jasa perbankan 4. 1 Wawancara dengan Ibu Sherly Yuliani, Corporate Identity, Jakarta, 03 Januari Wawancara dengan Bapak Cucu Setiawan, Corporate Identity, Jakarta, 17 Desember Wawancara dengan Ibu Tati, Corporate Identity, Jakarta, 22 Desember Op.Cit, Jakarta, 03 Januari 2016

15 60 Perubahan-perubahan dalam menyempurnakan corporate identity terus dilakukan agar dapat memberikan yang terbaik kepada nasabah khususnya dalam hal layanan menurut Tati. Beliau juga mengatakan bahwa bank BTN selalu dinamis dalam melakukan berbagai upaya perbaikan untuk mendukung kegiatan perusahaan 5.Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan perubahan menurut Tati juga berbeda-beda, tergantung tujuan dan target yang ingin dicapai. Sherly juga mengatakan bahwa semua implementasi dari nilai-nilai yang dianut membutuhkan waktu dan upaya yang berkesinambungan untuk menjadikan kami perusahaan yang lebih baik Corporate Image Image bank BTN saat ini banyak dikenal sebagai bank KPR (Kredit Pemilikan Rumah), yaitu bank yang menyalurkan berbagai kredit terkait dengan perumahan rakyat. Menanggapi hal yang tersebut Cucu mengatakan bahwa kualitas layanan yang baik memberikan kontribusi dalam pembentukan corporate image Bank BTN sebagai Bank penggagas KPR, namun melalui pelayanan juga nasabah diedukasi bahwa bank BTN tidak hanya sebagai bank penyalur KPR tetapi juga sebagai bank konvensional 7. Tati menyatakan bahwa sesungguhnya banyak aspek yang berubah dari corporate image bank BTN dulu yaitu dari sisi pelayanan, inovasi produk, perbaharuan teknologi dan sistem 5 Op.Cit, jakarta, 22 Desember Op.Cit, Jakarta, 03 Januari Wawancara dengan Bapak Cucu Setiawan, Corporate Image, Jakarta, 17 Desember 2015

16 61 informasi sehingga merubah corporate image menjadi seperti saat ini. 8 Menurut Sherly tindakan yang tepat dalam membentuk corporate image Bank BTN yaitu dengan membuat standar pelayanan yang dapat diaplikasikan oleh seluruh petugas yang berinteraksi langsung dengan nasabah, sehingga perubahan image bank BTN dapat dilakukan dengan baik 9. Perubahan yang terjadi pada corporate image oleh Bank BTN akan mempengaruhi persepsi masyarakat selama ini. Menurut Tati masih banyak masyarakat yang beranggapan bank BTN hanya melayani kredit perumahan saja, namun semakin lama hal tersebut semakin bergeser dan masyarakat semakin mengenal berbagai produk bank BTN 10. Sherly juga menambahkan kualitas layanan bank BTN dinilai semakin baik saat ini oleh nasabahnya, hal tersebut terlihat dari hasil penilaian MRI (Market Research Indonesia) tahun 2015 bank BTN menempati peringkat 6. Beliau juga mengatakan bahwa persepsi masyarakat tentang bank BTN mulai bergeser ke arah yang positif saat ini 11. Perubahan persepsi tersebut banyak dipengaruhi oleh perbaikan-perbaikan yang terus dilakukan oleh manajemen. 8 Wawancara dengan Ibu Tati, Corporate Image, Jakarta, 22 Desember Wawancara dengan Ibu Sherly Yuliani, Corporate Image, 03 Januari Op.Cit, Jakarta, 22 Desember Op.Cit, Jakarta, 03 Januari 2016

17 Kualitas Layanan Kualitas layanan menjadi salah satu faktor yang mendukung pembentukan reputasi di khalayak ramai. Menurut Cucu, bank BTN berusaha menampilkan pelayanan sesuai dengan SOP yang mampu memberikan kepuasan serta dapat memenuhi kebutuhan nasabahnya, serta melakukan upgrade diberbagai bidang, seperti SDM, Infrastruktur dan kebijakan-kebijakan internal 12. Menurut Tati, hal ini sejalan dengan peningkatan kinerja kualitas layanan yang dilihat dari hasil penilaian MRI tahun Ada beberapa hal yang menjadi fokus utama manajemen dalam peningkatan kualitas layanan, menurut Cucu fokus utamanya adalah memiliki nilai indikator tertinggi, yaitu pada penilaian Customer Service dan Teller Service 14. Jika dilihat dari tahun 2014 ke tahun 2015 yang memiliki indeks peningkatan layanan terbesar berasal dari Teller Service dan kemudian dilanjutkan dengan Customer Service. Keduanya sangat penting karena bersinggungan langsung dengan nasabah setiap harinya. Penggunaan alat juga mendukung peningkatan kualitas layanan, karena akan memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankannya. Cucu juga mengatakan, bahwa bank BTN tidak hanya menggunakan toolkit atau alat peraga fisik, disini juga mulai melakukan perubahan agar alat peraga bisa dilakses secara digital, sehingga memudahkan nasabah untuk lebih memahami 12 Wawancara dengan Bapak Cucu Setiawan, Kualitas Layanan, Jakarta, 17 Desember Wawancara dengan Ibu Tati, Kualitas Layanan, Jakarta, 22 Desember Op.Cit, Jakarta, 17 Desember 2015

18 63 berbagai penjelasan dari petugas 15. Sherly menambahkan, kualitas layanan bank BTN saat ini menuju arah yang positif, banyak perubahan yang terasa dalam hal kualitas layanan, seperti adanya standarisasi dari pusat keberbagai cabang. Dengan adanya standarisasi maka pelayanan yang dilakukan lebih terukur dan memiliki indikator yang jelas 16. Setiap bank memiliki keunggulan dari pelayanan yang mereka berikan. Bank BTN pun memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertahankan dan diperbaiki. Menurut Cucu, bank BTN memiliki keunggulan dalam hal pelayanan kredit perumahan, karena bank BTN sudah lebih berpengalaman dan memiliki sistem yang lebih baik dibandingkan perbankan lainnya yang memiliki pelayanan kredit perumahan juga 17. Sherly berpendapat bahwa kunci kualitas layanan Bank BTN terletak pada kedekatan hubungan personal yang baik dengan nasabah 18. Adapun kekurang yang disadari oleh manajemen, menurut Sherly berasal dari sisi sistem informasi. Cucu mengatakan kekurangan pasti selalu ada, namun bank BTN akan terus melakukan perbaikan-perbaikan demi kepuasan nasabah 19. Tati juga mengungkapkan bahwa belum adanya perbaharuan sistem informasi dan teknologi di bank BTN yang sesuai dengan perkembangan jaman saat ini khususnya dibidang perbankan 20. Cucu memberikan solusi untuk memperbaiki berbagai kekurangan pada kualitas 15 Ibid 16 Wawancara dengan Ibu Sherly Yuliani, Kualitas Layanan, 03 Januari Op.Cit, Jakarta, 17 Desember Op.Cit, Jakarta, 03 Januari Op.Cit, Jakarta, 17 Desember Op.Cit, Jakarta, 22 Desember 2015

19 64 layanan Bank BTN, menurutnya fokus terhadap SDM, infrastruktur dan kebijakan perusahaan menjadi kunci dalam hal mengembangkan pelayanan yang terbaik bagi nasabah 21. Namun Sherly memberikan solusi yang berbeda, yaitu dengan membangun kedekatan dengan nasabah dengan cara berinteraksi langsung secara intensif sehingga terbangun ikatan yang positif dan saling menguntungkan 22. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas layanan harus memberikan hasil yang signifikan dalam reputasi bank BTN. Oleh karena itu kualitas layanan yang ditampilkan harus sejalan dengan reputasi yang hendak dicapai oleh bank BTN. Menurut Cucu, reputasi bank BTN sudah cukup menonjol dalam bidang perumahan. Adapun upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan bank BTN menurut Cucu, yaitu melakukan roleplay untuk mendapatkan kesetaraan pelayanan, melakukan kompetisikompetisi internal untuk memacu karyawan untuk meningkatkan kualitas layanannya 23. Namun, manajemen juga ingin bank BTN memiliki reputasi yang baik dalam menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan lainnya yang mampu memberikan kepuasan kepada nasabah. Sherly pun setuju dengan hal tersebut, yaitu tidak hanya menonjol dalam kredit perumahan saja namun juga mampu melayani produk atau layanan perbankan pada umumnya. Sherly juga menyampaikan bahwa kualitas layanan merupakan salah satu indikator 21 Op.Cit, Jakarta, 17 Desember Op.Cit, Jakarta, 03 Januari Op.Cit, Jakarta, 17 Desember 2015

20 65 penentu reputasi, jadi tidak bisa dijadikan perwakilan sendiri dalam menentukan reputasi bank BTN 24. Kualitas layanan saat ini mendapatkan perbaikan yang signifikan dibandingkan tahun lalu. Hal ini terlihat dari meningkatnya penilaian yang dilakukan oleh MRI menurut Sherly, perubahan yang terjadi dalam kualitas layanan bank BTN menumbuhkan harapan manajemen 25, seperti yang disampaikan Cucu bahwa bank BTN mampu menjadi yang terdepan dan yang terbaik untuk survey MRI, serta mampu menerapkan GCG (Good Corporate Governance) yang baik, sehingga menjadi bank BUMN yang memiliki layanan unggul 26. Tati juga mengatakan bahwa manajemen berharap karyawan mampu mempertahankan dan meningkatkan kinerja baiknya dari waktu ke waktu 27. Kepuasan nasabah menjadi indikator utama dalam menentukan bahwa pelayanan tersebut dianggap berkualitas. Pihak manajemen tidak dapat menilai apakah pelayanan yang dilakukan berkualitas atau tidak, karena nasabah merupakan pihak yang paling merasakan kualitas layanan yang diberikan oleh petugas frontliner. Berdasarkan pengalaman NS mengungkapkan bahwa secara umum pelayanan bank BTN bagus, terjadi peningkatan dari pelayanan yang sebelumnya diberbagai aspek, dan perubahan yang paling dirasa adalah kondisi 24 Op.Cit, Jakarta, 03 Januari Ibid, Jakarta, 03 Januari Op.Cit, Jakarta, 17 Desember Op.Cit, Jakarta, 22 Desember 2015

21 66 gedung yang lebih bagus dan nyaman serta lokasinya yang juga dekat dengan kantor, kemudian petugas frontliner dari mulai security lebih tertata dan juga lebih sigap terhadap berbagai kebutuhan nasabah di banking hall, customer service dan teller service banyak petugas-petugas baru yang melayani sehingga proses transaksi sedikit lebih lama dikarena belum terbiasa menjalankan transaksi 28. Hal serupa juga dirasakan oleh MS, perubahan mulai dirasakan dari security hingga teller service. Beliau menambahkan untuk customer service lebih responsif dalam melayani 29. Manajemen cabang juga mengalami perubahan 30 menurut YN, hal tersebut dapat dilihat dari pelayanan yang berkualitas yang diberikan sehingga nasabah menjadi nyaman dalam bertransaksi, kenyamanan tersebut juga dirasakan dalam penataan banking hall. Namun, hal berbeda diungkapkan oleh RJ, menurutnya tidak adaperubahan yang berarti sejak dia mulai bertransaksi hingga saat ini 31. RJ berpendapat tata ruang banking hall sudah baik namun ada koreksi sedikit di meja teller yang terlalu sempit sehingga nasabah kurang nyaman dalam bertransaksi. Pengalaman bertransaksi dapat membangun persepsi dan opini yang beragam dari para nasabah. YN merasa dilayani dengan baik dari berbagai jenis transaksi yang dilakukannya selama ini. MS mengungkapkan bahwa ia merasa 28 Wawancara dengan NS, Kualitas Layanan, Jakarta, 11 Desember Wawancara dengan MS, Kualitas Layanan, Jakarta, 14 Desember Wawancara dengan YN, Kualitas Layanan, Jakarta, 23 Desember Wawancara dengan RJ, Kualitas Layanan, Jakarta, 23 Desember 2015

22 67 nyaman dan puas dengan pelayanan di bank BTN, terlebih lagi lokasi kantor dan bank BTN dekat, sehingga memudahkan beliau dalam menjalankan berbagai transaksi yang penting dan mendadak 32. Hal serupa juga dirasakan oleh RJ dan NS, ia mengatakan bahwa transaksi di bank BTN lebih fleksibel tidak terlalu kaku, sehingga sangat membantu nasabah saat melakukan transaksinya 33. Kasus handling complaint juga sering terjadi di dunia jasa khususnya perbankan. Kasus handling complaint yang ditangani pun beragam. Para petugas dituntut untuk cepat tanggap dalam merespon complaint nasabah. Menurut NS complaint yang pernah disampaikannya adalah terlalu lama menunggu antri di customer service dikarenakan kurangnya petugas yang bertugas saat itu, dan biasanya petugas menyarankan untuk menuliskan kritik & saran sebagai masukan untuk manajemen bank BTN 34. Sedangkan MS pernah melakukan complaint terkait dengan sistem yang mengalami gangguan, dan ia pun langsung diberikan penjelasan yang lengkap sehingga ia dapat menerima penjelasan tersebut dengan baik. Kasus yang sama juga terjadi pada RJ, namun penanganan yang dilakukan petugas cukup baik dan memberikan solusi yang cukup membantu. Sebagai nasabah prioritas YN mendapatkan fasilitas yang berbeda dalam handling complaint, ia mendapatkan penanganan langsung dari Branch Manager sehingga complaint tersebut dapat diselesaikan dengan cepat. 32 Op.Cit, Jakarta, 14 Desember Op.Cit, Jakarta, 11 & 23 Desember Op.Cit, Jakarta, 11 Desember 2015

23 68 Setiap bank memiliki keunikan masing-masing yang membedakannya dengan yang lainnya. Keunikan menjadi nilai tambah dalam meningkatkan kualitas layanan bank BTN. Menurut RJ keunikan di bank BTN selain tergolong cepat, keunikannya yaitu kartu debet yang bisa berfungsi sebagai kartu kredit 35. Sedangkan menurut YN, yang unik di bank BTN adalah para petugas baik di frontliner atau backoffice hapal dengan nasabahnya termasuk karyawankaryawan yang bertransaksi diperlakukan sama 36. Namun hal berbeda diungkapkan oleh NS dan MS yang merasa semuanya sesuai standar dan tidak ada yang berbeda dengan bank lainnya 37. Kelebihan bank BTN menurut NS yaitu terdapat pada fasilitas pembayaran kepada negara seperti pajak, sehingga transaksi jadi lebih efisien. NS juga menambahkan bahwa bank BTN sangat memegang prinsip kehatihatian dalan setiap transaksinya, seperti saat transaksi pencairan giro maka petugas akan melakukan konfirmasi kepada pemilik giro perihal transaksi giro tersebut 38. Sedangkan menurut MS kelebihan yang paling dirasa adalah kecepatan respon dari petugas dalam menyelesaikan transaksi-transaksi penting dari kantor 39. YN mengatakan kelebihan yang dirasakan saat transaksi kredit perumahan seperti FLPP, sebagai developer YN merasa sangat 35 Op.Cit, Jakarta, 23 Desember Op.Cit, Jakarta, 23 Desember Op.Cit, Jakarta 11 & 14 Desember Op.Cit, Jakarta 11 Desember Op.Cit, Jakarta 14 Desember 2015

24 69 terbantu mulai dari proses pengajuan awal hingga proses akad kreditnya 40. Menurut RJ yang menjadi kelebihan bank BTN adalah jam layanan yang lebih awal dibanding bank-bank lain, proses transaksinya pun tidak terlalu lama 41. Setiap perusahaan pasti memiliki kelemahan yang perlu diberikan perhatian lebih. Sebagai contoh YN mengungkapkan kekurangan yang paling terlihat adalah kurangnya jumlah SDM dalam hal pelayanan nasabah, sehingga menghambat percepatan proses transaksi seperti proses kredit dan akad kreditnya 42. Hal yang hampir serupa juga diutarakan oleh MS dan NS, menurut mereka bank BTN perlu penambahan petugas dibagian customer service agar mempercepat proses konfirmasi yang dilakukan oleh petugas customer service dalam hal transaksi giro, karena seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa bank BTN merupakan bank yang sangat memegang prinsip kehati-hatian sehingga proses konfirmasi yang dilakukan cukup memakan waktu lama 43. Hal berbeda diungkapkan oleh RJ, menurutnya bank BTN masih kurang dalam hal infrastruktur untuk transaksi, yaitu tidak semua cabang memiliki mesin CDM (Cash Deposit Mechine/ mesi setor tunai). Jika adapun mesin sering error. RJ juga mengoreksi promo-promo kartu debet/kredit bank BTN lebih banyak 40 Op.Cit, Jakarta, 23 Desember Op.Cit, Jakarta, 23 Desember Op.Cit, Jakarta, 23 Desember Op.Cit, Jakarta, 11 & 14 Desember 2015

25 70 terdapat diluar daerah sehingga nasabah tidak dapat memanfaatkan secara maksimal promo-promo yang ada. 44 Para petugas tidak hanya memberikan pelayanan terkait transaksi nasabah saja, namun merupakan pusat informasi awal berbagai produk dan promo yang ada di bank BTN. Menurut NS, biasa petugas akan menawarkan produkproduk baru, seperti tabungan BTN Junior untuk anak-anak, yang kemudian akan dilanjutkan dengan memberikan brosurnya untuk dibaca-baca. Menurutnya produk bank BTN cukup menarik, biasanya di kantor beliau banyak yang menggunakan produk BTN Batara sebagai fasilitas KPR 45. Hal hampir serupa disampaikan juga oleh MS, namun untuk produk-produk tabungan kurang menarik karena menurutnya sama saja dengan bank-bank lainnya, tetapi ada satu program yang cukup menarik yaitu program Super Untung, yang merupakan program deposit berhadiah langsung dari bank BTN 46. RJ banyak mendapatkan informasi terkait produk atau promo di mercant-mercant tertentu saat bertransaksi di customer service. Menurutnya produk yang menarik sampai saat ini adalah produk kartu debet yang bisa juga sebagai kartu kredit 47. Menurut YN informasi yang banyak didapat terkait 44 Op.Cit, Jakarta, 23 Desember Op.Cit, Jakarta, 11 Desember Op.Cit, Jakarta, 14 Desember Op.Cit, Jakarta, 23 Desember 2015

26 71 dengan regulasi pemerintah terkait perumahan atau kebijakan lokal bank terkait produk-produk atau layanan yang sedang digunakan 48. Respon yang dihasilkan dari para nasabah saat ditawari berbagai produkproduk bank BTN pun beragam. YN dan RJ merespon dengan menyimpan brosur dan pamfelt yang diberikan 49. Sedangkan NS dan MS cukup mengapresiasikan saja dengan mendengarkan penjelasannya 50, namun mereka masih belum tertarik terhadap produk-produk bank BTN Corporate Reputation Reputasi menjadi penilaian akhir yang sangat penting dalam aktivitas komunikasi yang telah dilakukan oleh bank BTN. Menurut Sherly reputasi bank BTN saat ini memang masih menjadi bank pembiayaan kredit perumahan yang terbaik. Bank BTN tidak ingin melepaskan reputasinya tersebut, namun juga ingin publik mengetahui bahwa bank BTN mampu memberikan pelayanan yang baik untuk produk dan layanan perbankan lainnya 51.Tati pun menyetujui hal tersebut namun kedepannya ia berharap bahwa bank BTN tidak hanya memiliki reputasi yang baik saja dibidang pembiayaan kredit perumahan saja tetapi juga mampu memberikan pelayanan yang baik untuk segala pelayanan perbankan lainnya. Sebagai bukti komitmen tersebut, menurut Cucu, bank BTN berhasil 48 Op.Cit, Jakarta, 23 Desember Op.Cit, Jakarta, 23 Desember Op.Cit, Jakarta, 11 & 14 Desember Wawancara dengan Ibu Sherly Yuliani, Corporate Reputation, Jakarta, 03 Januari 2015

27 72 mendapatkan peringkat ke-6 pada survey MRI 2015 yang dirilis oleh Majalah Infobank. Hal ini menjadi bukti bahwa bank BTN ingin dikenal masyarakat sebagai bank yang mampu memberikan pelayanan yang prima untuk berbagai kebutuhan nasabah, dan menjadi bank yang terdepan dalam hal pelayanan perbankan di Indonesia. Menurut Tati reputasi yang hendak dicapai oleh Bank BTN adalah menjadi lembaga yang dipercaya publik khususnya oleh nasabahnya untuk memberikan pelayanan perbankan seperti bank-bank lainnya 52. Banyak aspek yang mempengaruhi reputasi bank BTN saat ini, menurut Tati pelayanan dan pengelolaan integritas serta profesionalisme menjadi poin penting mencapai tujuan bank BTN 53. Namun Cucu mengatakan bahwa pelayanan tidak bisa dijadikan satu indikator untuk reputasi bank BTN secara keseluruhan, karena reputasi terkait dengan berbagai hal seperti SDM, bangunan, kesiapan teknologi, peralatan dll 54. Banyak hambatan yan terjadi dalam upaya membangun reputasi sesuai dengan yang diharapkan, menurut Sherly persoalan utama dari segi teknologi dan sistem informasi yang cenderung terlambat dalam pengembangan dan penerapannya 55. Saat ini teknologi informasi bank BTN masih dalam tahap uji coba implementasi. 52 Wawancara dengan Ibu Tati, Corporate Reputation, Jakarta, 22 Desember Ibid 54 Wawancara dengan Bapak Cucu Setiawan, Corporate Reputation, Jakarta, 17 Desember Op.Cit, Jakarta, 03 Januari 2016

28 73 Membangun reputasi membutuhkan berbagai upaya yang menyeluruh dari berbagai stakeholder perusahaan. Menurut Tati, kami selalu berupaya untuk meningkatkan SDM kami, seperti memberikan pelatihan, workshop, roleplay dll. Kami juga merekrut tenaga muda yang enerjik dan kreatif untuk menunjang performa perusahaan. Kerja sama dilakukan oleh setiap departemen atau individu yan memiliki peran dalam upaya membangun reputasi 56. Cucu juga menyetujui hal tersebut, manajemen melakukan perekrutan dan pendidikan secara kontinyu, dengan memilih calon-calon yang terbaik 57. Menurut beliau manajemen sudah berada dijalur yang tepat untuk membangun reputasi sesuai harapan, yaitu dengan berbagai evaluasi dan perbaikan, manajemen percaya akan mencapai tujuan bersama. Menurut Cucu, membangun reputasi tidaklah instan namun membutuhkan waktu yang cukup lama, melalui perbaikan dan pengembangan secara kontinyu maka kami dapat bergerak sesuai dengan harapan 58. Sherly mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukan manajemen harus menyeluruh dan terukur sehingga dapat dilakukan evaluasi yang baik dan mendapat penilaian sehingga manajemen pun tahu hal-hal yang perlu ditingkatkan 59. Reputasi tidak hanya sekedar membangun kesan baik di mata publik, tetapi juga ada pesan yang hendak disampaikan melalui reputasi tersebut. 56 Op.Cit, Jakarta, 22 Desember Op.Cit, Jakarta, 17 Desember Ibid 59 Op.Cit, Jakarta, 03 Januari 2015

29 74 Menurut Sherly pesan utama yang ingin disampaikan kepada publik yaitu bank BTN tidak hanya melayani pembiayaan kredit perumahaan, tetapi kami juga melayani berbagai layanan perbankan secara konvensional 60. Tati juga menambahkan bahwa bank BTN mampu memberikan pelayanan terbaik untuk setiap kegiatan perbankan 61. Pesan yang baik juga harus dikemasi sebaik mungkin sehingga dapat diterima dengan baik oleh khalayak. Media menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan pesan yang dibuat dapat diterima dengan baik atau tidak oleh khalayak. Tati menyebutkan bank BTN menggunakan berbagai media massa, mulai dari TV, radio, media online, media sosial dan media-media internal seperti newsletter 62. Bank BTN juga menggunakan Syahrini sebagai brand ambassador untuk membantu bank BTN mencapai tujuannya. Menurut Sherly, penggunaan media-media tertentu harus disesuaikan dengan perencanaan dan kebutuhan di lapangan, hal ini tentu merujuk pada tujuan-tujuan dari kegiatan yang dilakukan. Penyampaian pesan juga tidak terlepas dari cara komunikasi yang digunakan, menurut Sherly berinteraksi langsung dengan nasabah akan membangun hubungan baik dan dapat mengurangi jarak antara kami dan nasabah 63. Banyak rencana yang dibuat untuk mencapai reputasi yang diharapkan oleh bank BTN. Menurut Tati perencanaan yang baik harus diatur mulai 60 Ibid 61 Op.Cit, Jakarta, 22 Desember Ibid 63 Op.Cit, Jakarta, 03 Januari 2016

30 75 awal tahun yang kemudian diikuti dengan pembuatan action plan yang dilakukan per bulan, tri wulan dan semester yang diimplementasikan diberbagai sektor. Rencana yang dibuat menurut Tati berdasarkan hasil evaluasi kinerja tahun sebelumnya. Beliau juga mengatakan bahwa manajemen senantiasa melakukan perbaikan, mulai dari sisi pelayanan, sisi pembaharuan teknologi dan sistem informasi, pengembangan SDM karyawan dan melakukan koordinasi yang baik serta terencana 64. Hal serupa diungkapkan oleh Sherly, menurutnya perencanaan dibuat berdasarkan hasil evaluasi dari lapangan, sehingga perencaan dapat diimplementasikan secara maksimal oleh pihak-pihak yang terjun langsung di lapangan 65. Cucu juga menambahkan adanya berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan, seperti kegiatan roleplay agar semua karyawan memahami dan melakukan SOP (Standar Operasional Perusahaan) dengan baik. Kompetisi internal untuk memotivasi karyawan untuk menjadi lebih baik.dan pelatihan-pelatihan eksternal agar kompetensi mereka lebih baik 66. Rencana tersebut dapat berjalan dengan baik bila didukung dengan anggaran yang ada. Menurut Sherly anggaran ditentukan oleh kantor pusat, dan penentuan nominalnya disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan setiap cabang 67. Hal serupa juga disetujui oleh Cucu dan Tati, bahwa anggaran 64 Op.Cit, Jakarta, 22 Desember Op.Cit, Jakarta, 03 Januari Op.Cit, Jakarta, 17 Desember Op.Cit, Jakarta, 03 Januari 2016

31 76 ditentukan oleh pusat. Namun ada hal berbeda yang disampaikan oleh Cucu, menurutnya cabang tidak memiliki kewenangan untuk mengajukan anggaran karena semua sudah ditentukan oleh pusat 68. Dalam hal ini anggaran perusahaan menjadi tanggung jawab kantor pusat. Perencanaan harus memperhatikan aspek waktu, karena semakin lama jangka waktu yang dilakukan untuk mengerjakan suatu rencana maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan. Menurut Sherly target yang diberikan memang berat tetapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk bisa bekerja sesuai dengan target waktu yang ditetapkan, sejauh ini waktu yang dibutuhkan relatif cukup untuk saya melakukan suatu rencana 69. Tati menambahkan bahwa setiap divisi memiliki jangka waktu yang berbeda-beda disesuaikan oleh target kerjanya. Tati juga mengatakan bahwa setiap unsur terlibat dalam perencanaan pencapaian tujuan perusahaan 70. Rencana membangun reputasi harus didukung dengan kegiatan-kegiatan atau event-event yang mampu memberikan nilai lebih di mata khalayak. Menurut Sherly kegiatan yang diadakan saat ini adalah program Serba Untung yaitu program undian bank BTN untuk produk tabungan BTN Batara dengan hadiah seperti mobil, sepeda motor, gadget, dll. 71 Tati juga menambahkan kegiatan Serbu Perumahan untuk menjaring nasabah yang 68 Op.Cit, Jakarta, 17 Desember Op.Cit, Jakarta, 03 Januari Op.Cit, Jakarta, 22 Desember Op.Cit, Jakarta, 03 Januari 2016

32 77 ingin mengetahui produk-produk bank BTN baik produk tabungan, investasi, ataupun kredit. Kegiatan atau event yang dilakukan harus berisi pesan komunikasi yang tepat, sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Menurut Tati, setiap kegiatan yang dilakukan kami mengedukasi dan memberi informasi yang memadai terkait produk kami, sehingga setiap event yang dilakukan tidak hanya terfokus pada satu produk tetapi juga memberikan informasi keseluruhan 72. Sherly juga menambahkan, bahwa event yang dilakukan untuk menghimpun dana yang masuk dari nasabah dan meningkatkan kegiatan transaksi perbankan khususnya melalui ATM. Dengan demikian manajemen berharap mampu menciptakan image bahwa bank BTN juga bisa melakukan program berhadiah pada produk tabungannya seperti bank-bank umum lainnya 73. Agar rencana dapat diaplikasikan dengan baik, maka dibutuhkan upayaupaya yang tepat untuk menjalankannya. Menurut Tati upaya peningkatan terus dilakukan untuk menunjang performa kinerja bank BTN, seperti peningkatan SDM, pembaharuan teknologi, persiapan infrastruktur, penerapan kebijakan-kebijakan 74. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Cucu, beliau menjelaskan bahwa perbaikan infrastruktur fisik seperti perbaikan alat bantu peraga, toolkit,dll. Sedangkan dari segi SDM kami melakukan pelatihanpelatihan untuk meng-upgrade kemampuan karyawan, selain itu kami juga 72 Op.Cit, Jakarta, 22 Desember Op.Cit, Jakarta, 03 Januari Op.Cit, Jakarta, 22 Desember 2015

33 78 melakukan roleplay agar standar diantara karyawan dapat sama dan sesuai dengan target. Cucu juga mengungkapkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan saat ini sudah cukup relevan dengan kebutuhan SDM, namun manajemen tidak akan berhenti dengan melakukan ini saja. Manajemen terus berusaha untuk melakukan progres-progres yang lebih efisien 75. Hal tersebut disetujui oleh Sherly, upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini sudah relevan dengan kebutuhan di lapangan 76. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil penilaian MRI yang meningkat. Adapun upaya khusus untuk menghadapi persaingan dengan bank kompetitor menurut Cucu dapat dilakukan dengan melakukan survey dan penelitian dengan indikator-indikator tertentu yang disebut dengan Branchmarking. Kami melakukan survey langsung ke bank-bank kompetitor dengan menjadi nasabah mereka dan melakukan penilaian terhadap kinerja pelayanan mereka, sehingga kami tahu kekurangan dan kelebihan bank BTN dan bank-bank competitor. Cucu menuturkan bahwa banyaknya upaya yang telah dilakukan untuk mengukur serta meningkatkan kualitas diberbagai indikator agar mampu memenuhi kepuasan nasabah 77. Dan menurut beliau semua butuh perbaikan karena kami selalu dinamis untuk menjadi yang terbaik. Tati mendukung pernyataan tersebut dan menambahkan bahwa upaya perubahan tersebut dapat dilihat dari peningkatan laba yang diraih 75 Op.Cit, Jakarta, 17 Desember Op.Cit, Jakarta, 03 Januari Op.Cit, Jakarta, 17 Desember 2015

34 79 perusahaan, dan hal tersebut merupakan cerminan dari kerja keras Bank BTN selama ini. 78 Upaya-upaya yang dilakukan tidak dapat dihasilkan secara cepat/instan, dibutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar. Menurut Cucu, setiap tahun kami akan melakukan evalusi kinerja tahun yang telah berjalan dan menyusun kembali rencana kerja di tahun yang akan berjalan, evaluasi kinerja tersebut juga tidak dilakukan hanya setiap tahun namun dievaluasi setiap semester 79. Menurut Sherly, proses perencanaan sesuai dengan harapan manajemen 80. Hal ini terlihat dari hasil indeks layanan yang lebih baik dari tahun sebelumnya, publik yang semakin mengetahui berbagai produk bank BTN serta reputasi bank BTN yang tetap terjaga dengan baik. Beliau juga mengungkapkan bahwa manajemen selalu mengevaluasi berbagai kegiatan yang dilakukan, kemudian merancang rencana-rencana baru yang lebih matang ke depannya. 81 Para nasabah juga memberikan berbagai alasan mereka dalam memilih bank BTN sebagai tempat transaksi keuangannya. Menurut NS, alasannya memilih bank BTN karena KPR, hal tersebut memudahkan beliau dalam mengetahui berbagai persyaratan dan proses KPR di bank BTN. Perusahaan tempatnya bekerja juga sudah bekerjasama dengan bank BTN sehingga sangat 78 Op.Cit, Jakarta, 22 Desember Op.Cit, Jakarta, 17 Desember Op.Cit, Jakarta, 03 Januari Ibid

35 80 membantu beliau saat proses KPR 82. YN memilih bank BTN karena terkait dengan kerjasama usaha yang sedang dijalankannya, bank BTN merupakan satu-satunya bank yang sangat fokus dalam bidang perumahan khususnya perumahan subsidi, sehingga sangat membantu ia yang notabennya merupakan developer yang banyak membangun perumahan subsidi 83. Hal berbeda diungkapkan oleh MS, menurutnya program Super Untung menjadi satusatunya program yang menarik, dan ia memilih bank BTN karena program tersebut. Masih jarang bank yang berani memberikan kendaraan seperti ini tanpa diundi hanya dengan mendepositkan sejumlah dana di bank tersebut 84. Alasan paling menarik muncul dari RJ yang memilih bank BTN karena tidak terlalu banyak tempat untuk bertransaksinya, sehingga membantunya untuk menghemat dalam hal pengeluaran 85. Upaya membangun reputasi juga didukung dengan berbagai pelatihan bagi para petugas, khususnya yang berada di garda paling depan. Petugas di garda paling depan harus memiliki keterampilan melayani yang memadai dan sesuai dengan ketentuan, karena mereka berhubungan langsung dengan para nasabah. Petugas garda depan juga harus diberikan alat penunjang yang dapat menunjang aktvitas petugas dalam melayani. Adapun data pendukung yang digunakan, yaitu: 82 Wawancara dengan NS, Corporate Reputation, Jakarta, 11 Desember Wawancara dengan YN, Corporate Reputation, Jakarta, 23 Desember Wawancara dengan NS, Corporate Reputation, Jakarta, 14 Desember Wawancara dengan RJ, Corporate Reputation, Jakarta, 23 Desember 2015

36 81 a. Buku Panduan Roleplay dan Monitoring yang diberikan kepada Customer Service, Teller Service dan Satpam. Buku ini berisi tahapan dalam melayani berbagai transaksi nasabah, mulai dari salam awal, proses transaksi nasabah hingga sikap akhir pelayanan. Buku ini menjadi pedomana bagi para petugas garda depan untuk menjalani pekerjaannya sehari-hari. Gambar 4.2. Buku Panduan Roleplay&Monitoring b. Ceklis Monitoring Tahap Layanan. Ceklis ini berisi berbagai tahapan yang harus dilakukan oleh para petugas garda dalam melayani nasabah. Ceklis ini menjadi alat monitoring bagi petugas agar dapat memberikan pelayanan yang sama satu sama lain. c. Marketing Toolkit. Buku ini berisi berbagai produk dana, kredit serta fasilitas perbankan lainnya yang ada di PT Bank Tabungan Negara

37 82 (Persero) Tbk. Buku ini dapat membantu para petugas Customer Service dalam menjelaskan berbagai produk beserta fiturnya, sehingga nasabah pun mendapatkan informasi yang jelas serta lengkap yang berasal dari satu sumber. Misalnya, saat nasabah hendak membuka rekening makan petugas Customer Service dapat menjelaskan produk yang diinginkan nasabah secara lengkap melalui marketing toolkit Gambar 4.3. Marketing Toolkit. d. Formulir Setoran dan Penarikan berbasis Paperless. Saat nasabah melakukan transaksi penyetoran ataupun penarikan maka tidak perlu lagi mengisi formulir penyetoran ataupun penarikan, nasabah cukup langsung menuju loket teller dan menyebutkan no rekening dan jumlah uangnya saja. Tentu konsep ini akan mempercepat proses transaksi di loket teller, dan memudahkan nasabah karena tidak perlu lagi mengisi formulir.

38 83 Upaya membangun reputasi tidak hanya dari segi SDM nya saja, namun segi sistem informasi dan teknologi juga dilakukan berbagai perubahan yang dapat memudahkan transaksi perbankan para nasabah. Adapun berbagai perubahan yang dilakukan, yaitu: a. Fasilitas Imobile BTN. Fasilitas ini merupakan penyempurnaan dari fasilitas sebelumnya, yaitu SMS Banking. Imobile BTN ini berbasis kuota, dapat diakses oleh smartphone berbasis IOS, Android, ataupun Blackberry. Fasilitas Imobile BTN ini tentu merupakan suatu inovasi yang baik dari Bank BTN, karena memudahkan nasabah dalam bertransaksi, meskipun pilihan transaksinya terbatas untuk mengecek saldo serta 5 (lima) mutasi terakhir, transfer ke sesama Bank BTN ataupun bank lain, pembelian pulsa, Pembayaran Telepon/HP, Pinjaman atau listrik, informasi suku bunga tabungan, giro dan deposito serta informasi kurs (valas). Fasilitas Imobile ini memiliki keunikan yaitu adanya menu favorite, menu ini berfungsi untuk menyimpan berbagai data terkait pembayaran ataupun pembelian serta nomor rekening tujuan yang digunakan untuk melakukan pembayaran rutin, sehingga nasabah tidak perlu lagi menginput secara berulang-ulang cukup pilih menu favorite sudah tercantum data yang nasabah tuju. b. Ketersediaan mesin setor tunai (Cash Deposite Mechine). Mesin setor tunai merupakan mesin yang digunakan untuk melakukan penyetoran secara tunai, sehingga nasabah tidak perlu antri di loket teller. Mesin setor tunai ini beroperasi selama 24 jam, sehingga membantu nasabah ketika ingin

39 84 melakukan penyetoran secara tunai kapan saja. Mesin setor tunai ini dapat menerima uang kertas dalam pecahan Rp20.000, Rp dan Rp c. Ketersediaan website khusus property. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan bank yang sangat fokus dalam pembiayaan perumahan, guna memudahkan nasabah atau calon nasabah dalam mengetahui berbagai informasi terkait dengan perumahan, maka diluncurkan website resmi milik Bank BTN yaitu Situs ini memberikan informasi terkait perumahan baik dari segi lokasi, harga, tipe, simulasi perhitungan KPR hingga pengajuan kredit secara online dapat diakses disitus tersebut. Berbagai informasi terkait promo KPR juga disediakan. Nasabah ataupun calon nasabah yang berminat namun tidak memiliki banyak waktu,maka tidak perlu datang untuk mengetahui informasi serta pengajuan kreditnya, cukup melalui website tersebut dapat memenuhi kebutuhan nasabah atau calon nasabah. Website ini dapat diakses selama 24 jam. Upaya membangun reputasi tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Berbagai perubahan serta perbaikan terus dilakukan oleh Bank BTN, agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan transaksi perbankan nasabah. Membangun reputasi ini semata-mata untuk menciptakan rasa puas serta loyal dalam diri nasabah. Adapun perubahan yang telah dilakukan, yaitu:

40 85 Tabel 4.4. Pra Pasca Survey MRI 2015 NO Pra Suvey MRI 2015 Pasca Survey MRI 1 SDM : a. Sikap petugas dalam melayani belum sama/ seragam. b. Tidak adanya pedoman yang jelas dalam aktivitas melayani nasabah. c. Nasabah hanya bertransaksi terkait dengan pembayaran kredit. a. Sikap petugas dalam melayani sama/ seragam. b. Adanya pedoman yang jelas dalam aktivitas melayani nasabah. c. Nasabah melakukan berbagai transaksi perbankan lainnya. 2 Infrastruktur : a. Banking Hall terbatas kapasitasnya. b. Lokasi gedung yang kurang strategis. c. Keterbatasan jumlah outlet Bank BTN. d. Keterbatasan jumlah mesin ATM Bank BTN. a. Banking Hall lebih luas dan nyaman. b. Lokasi gedung yang lebih strategis. c. Jumlah outlet Bank BTN yang meningkat. d. Jumlah mesin ATM Bank BTN yang meningkat. 3 Sistem Informasi & Teknologi : a. Fasilitas pelayanan perbankan yang hanya terbatas melalui sistem SMS Banking. b. Belum adanya fasilitas kredit secara a. Fasilitas pelayanan perbankan yang semakin meningkat melalui aplikasi Imobile BTN. b. Adanya fasilitas kredit secara online, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas. Sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Singkat PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Singkat PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit nomor 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Postpaaarbank, dengan tujuan mendidik masyarakat agar

Lebih terperinci

BAB II. PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN. Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober 1897

BAB II. PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN. Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober 1897 BAB II PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dalam bentuk tabungan. Visi dan Misi Bank Tabungan Negara (Persero) Adapun Misi bank BTN adalah:

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dalam bentuk tabungan. Visi dan Misi Bank Tabungan Negara (Persero) Adapun Misi bank BTN adalah: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara adalah sebuah perusahaan persero dengan dikeluarkannya PP No. 24 Tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Sejarah Bank BTN (Persero) BTN berdiri dengan nama "Postpaarbank" pada masa pemerintah Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Sejarah Bank BTN (Persero) BTN berdiri dengan nama Postpaarbank pada masa pemerintah Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Bank Tabungan Negara berikut ini: Sejarah pada Bank Tabungan Negara secara singkat dapat dilihat dalam tabel No. Tahun Keterangan Tabel 1.1 Sejarah Bank BTN (Persero)

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Dengan maksud memasyarakatkan giat menabung, Pemerintah Hindia

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Dengan maksud memasyarakatkan giat menabung, Pemerintah Hindia BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah PT.Bank BTN Cabang Medan Dengan maksud memasyarakatkan giat menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 Tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan badan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan badan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan badan usaha milik negara yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di

Lebih terperinci

baru agar selalu menjadi yang terdepan.

baru agar selalu menjadi yang terdepan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Dalam pelaksanaan magang ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk menganalisa dunia kerja sebenarnya yang sesuai dengan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sama pemerintah jepang membekukan Postspaar Bank dan menggantinya

BAB I PENDAHULUAN. sama pemerintah jepang membekukan Postspaar Bank dan menggantinya BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha 1.1 Sejarah Perusahaan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dimulai pada tahun 1897 dengan mendirikan perseroan yang di beri nama Postspaar Bank, lalu pada tahun yang sama

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK TABUNGAN NEGARA. A. Sejarah Perusahaan PT. Bank Tabungan Negara

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK TABUNGAN NEGARA. A. Sejarah Perusahaan PT. Bank Tabungan Negara BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK TABUNGAN NEGARA A. Sejarah Perusahaan PT. Bank Tabungan Negara Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No.27

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Tabungan Negara (Persero), Tbk cabang Kebon Jeruk Jakarta Barat selama

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Tabungan Negara (Persero), Tbk cabang Kebon Jeruk Jakarta Barat selama BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis melaksanakan magang pada perusahaan PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk cabang Kebon Jeruk Jakarta Barat selama dua bulan terhitung

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut Bank Mandiri atau Bank ) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia, pada umumnya bankbank. yang memiliki aset dan modal besar terutama Bank BUMN lebih

I. PENDAHULUAN. Sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia, pada umumnya bankbank. yang memiliki aset dan modal besar terutama Bank BUMN lebih I. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia, pada umumnya bankbank yang memiliki aset dan modal besar terutama Bank BUMN lebih tertarik mengelola bisnis corporate banking

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT.Bank Bukopin tbk PT. Bank Bukopin, tbk yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung. Pemerintah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung. Pemerintah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung. Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis perbankan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang semakin

Lebih terperinci

BAB II PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal

BAB II PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal BAB II PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK A. Sejarah Ringkas Perusahaan Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Posts Paar Bank, dengan maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan di Indonesia berkembang pesat sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan di Indonesia berkembang pesat sejak adanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia perbankan di Indonesia berkembang pesat sejak adanya beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. SK Direksi Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. benefit yang menarik nasabah untuk memberikan kepercayaannya. Dahulu

BAB I PENDAHULUAN. benefit yang menarik nasabah untuk memberikan kepercayaannya. Dahulu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang baik dan peningkatan kelas sosial menengah di Negara Indonesia adalah angin segar bagi industri perbankan. Selain menjadi peluang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan BAB I PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang alasan pemilihan judul penelitian dan latar belakang objek penelitian. Kemudian dari latar belakang alasan pemilihan judul dan objek penelitian terdapat sub

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Belanda melalui Koninklijik Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Belanda melalui Koninklijik Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah PT. Bank Tabungan Negara Dengan maksud mendidik agar gemar menabung, pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijik Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. BNI 46, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, dll. Banyaknya bank yang

Bab 1 PENDAHULUAN. BNI 46, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, dll. Banyaknya bank yang 1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis Perbankan Indonesia begitu pesat. Hal ini ditandai dengan jumlah Bank yang semakin banyak dan fasilitas yang ditawarkan semakin variatif.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN BATARA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN BATARA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN BATARA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : RIZKY GUSTI NUGRAHA NIM : 2011110474 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat perusahaan Di dirikan 1968 Di dirikan 1960 Di dirikan 1968 Di dirikan 1970 Di dirikan 1998 Di dirikan 1998 Sumber : dari Bank Mandiri Gambar 2.1 Sejarah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk PT. Bank Negara Indonesia (Persero) berdiri sejak tahun 1946, Bank BNI menjadi Bank pertama milik negara yang lahir setelah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, pemerintah Hindia Belanda tanggal 16 Oktober 1897

Lebih terperinci

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan A. Sejarah Perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan beserta hasil-hasilnya, dan pertumbuhan stabilitas ekonomi nasional

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan beserta hasil-hasilnya, dan pertumbuhan stabilitas ekonomi nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam perekonomian. Secara umum bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO

BAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO BAB IV ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO A. Analisis Pemasaran Produk Tabungan ib Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk PT. Bank Mandiri Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan. Berdiri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dari pembahasan yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan bagian penting dari sistem keuangan guna kelancaran kegiatan perekonomian suatu negara. Berbagai upaya telah dilakukan oleh industri perbankan termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar bank saat ini semakin ketat. Saat ini, tumbuh dan berkembangnya bank tidak hanya ditandai dengan banyaknya kantor cabang yang dibuka tetapi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan pada perusahaan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari adanya persaingan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Saat ini perbankan Syariah telah memasuki persaingan berskala

Lebih terperinci

UNISKA TABUNGAN

UNISKA TABUNGAN UNISKA - 2016 TABUNGAN A. Pengertian Tabungan adalah simpanan dana masyarakat atau pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu yang telah di sepakati antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang bagus dipercaya dapat mempengaruhi nilai dan kepuasan nasabah sehingga

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang bagus dipercaya dapat mempengaruhi nilai dan kepuasan nasabah sehingga BAB I PENDAHULUAN Selama beberapa dekade terakhir, studi empiris mengenai kualitas layanan menjadi hal yang menarik dalam dunia industri terutama industri jasa. Kunci sukses meraih kemenangan dalam persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran UmumPerusahaan Profil Umum PT. Bank Negara Indonesia, (Persero)

BAB I PENDAHULUAN Gambaran UmumPerusahaan Profil Umum PT. Bank Negara Indonesia, (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran UmumPerusahaan 1.1.1 Profil Umum PT. Bank Negara Indonesia, (Persero) Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tetap aman, berkembang dan dapat cepat digunakan untuk kebutuhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tetap aman, berkembang dan dapat cepat digunakan untuk kebutuhan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditengah semakin tingginya kebutuhan manusia terhadap kebutuhan sekunder, primer maupun tersier, tentunya kebutuhan akan tempat untuk mengelola keuangan juga sangatlah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Bank BJB Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk : Berdiri dengan nama Postpaar Bank

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk : Berdiri dengan nama Postpaar Bank BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan 2.1.1 Sejarah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1. 1897 : Berdiri dengan nama Postpaar Bank 2. 1942-1945 : Berubah nama

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Pelaksanaan strategi pemasaran produk consumer banking my First Bjb Cabang Majalengka Dari hasil observasi dan praktek kerja langsung yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Lokasi Bank Tabungan Negara Cabang Bandung terletak di Jalan Jawa Nomor 7.

BAB I PENDAHULUAN Lokasi Bank Tabungan Negara Cabang Bandung terletak di Jalan Jawa Nomor 7. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 Jenis Usaha Jenis usaha/jasa yang disediakan Bank Tabungan Negara adalah lembaga keuangan untuk menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 11/PD-

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 11/PD- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usah 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten merupakan bank umum milik Pemerintah di daerah Jawa Barat dan Banten yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter.

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat adalah bank. Bank mempunyai peranan penting dalam kehidupan perekonomian. Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tumbuh pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh adanya jenis jasa

BAB I PENDAHULUAN. dan tumbuh pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh adanya jenis jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jasa perbankan pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh adanya jenis jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penulis, serta kegunaan penelitian yang akan dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penulis, serta kegunaan penelitian yang akan dilakukan. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penulis, serta kegunaan penelitian yang akan dilakukan. 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 9 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Gambaran Umum Perusahaan Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang menetapkan kemudahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang menetapkan kemudahan bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang menetapkan kemudahan bagi pendirian bank-bank umum swasta nasional pada tahun 1988 yang salah satu tujuannya untuk mempercepat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT BANK MANDIRI Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab - bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukanpada Bank

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukanpada Bank BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada beberapa yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya dan hasil penelitian yang dilakukan pada dapat diberikan kesimpulan dan saran sebagai berikut : 5.1 Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya PT Bank Tabungan Negara. Pemerintah Hindia Belanda melakukan Koninkjik Besluit No.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya PT Bank Tabungan Negara. Pemerintah Hindia Belanda melakukan Koninkjik Besluit No. BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT Bank Tabungan Negara Pemerintah Hindia Belanda melakukan Koninkjik Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Posts Paar Bank, dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian di Bank BTN Cabang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian di Bank BTN Cabang 96 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian di Bank BTN Cabang Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi maupun modal kerja. Perkembangan yang pesat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. investasi maupun modal kerja. Perkembangan yang pesat tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara digerakkan antara lain oleh sektor riil dan jasa, dimana untuk berkembang dibutuhkan suntikan dana sebagai investasi maupun modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang memiliki peran besar dalam aktivitas bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang menuju arah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank yang terbaik untuk memenuhi kepuasannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara BAB II PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Bank Negara Indonesia Bank Negara Indonesia atau BNI merupakan salah satu perusahaan BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) pada awalnya bernama Bank

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) pada awalnya bernama Bank BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI A. Sejarah Ringkas Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) pada awalnya bernama Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL) dengan status usaha sebagai Badan Perkumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi secara langsung dan terbuka (Kasmir, 2011). Sumber daya manusia yang dimaksud ialah frontliner. Peranan frontliner

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi secara langsung dan terbuka (Kasmir, 2011). Sumber daya manusia yang dimaksud ialah frontliner. Peranan frontliner BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bank di Indonesia semakin menimbulkan persaingan diantara bank, setiap bank dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik bagi nasabahnya. Banyak cara yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Tugas dan Persiapan Kerja yang Dilakukan Customer Service Sebelum Melayani Nasabah pada PT. BPRS PNM Binama Semarang. Dalam melayani nasabah khusunya produk dan pembiayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. giro, deposito maupun investasi. Bank juga menjadi lembaga peminjaman dana. pinjaman rumah hingga untuk modal usaha perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. giro, deposito maupun investasi. Bank juga menjadi lembaga peminjaman dana. pinjaman rumah hingga untuk modal usaha perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat dalam transaksi pembayaran hingga penyimpanan dana (funding) dalam bentuk tabungan, giro, deposito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat dan memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Fenomena ini menuntut perbankan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah dikemukakan dari hasil penelitian dibankbri Cabang Surabaya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Tabungan Junior adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal utama yang perlu diperhatikan adalah kepercayaan dan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal utama yang perlu diperhatikan adalah kepercayaan dan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa, sehingga hal utama yang perlu diperhatikan adalah kepercayaan dan kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

Financial Check List. Apa Manfaat dan Fungsi Bank? Kapan Rekening Bank Perlu Dimiliki? Siapa yang Perlu. Memiliki Rekening? Bagaimana.

Financial Check List. Apa Manfaat dan Fungsi Bank? Kapan Rekening Bank Perlu Dimiliki? Siapa yang Perlu. Memiliki Rekening? Bagaimana. Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Bank 3 02 Apa Manfaat dan Fungsi Bank? 5 5 03 Kapan Rekening Bank Perlu Dimiliki? 6 6 04 Siapa yang Perlu 8 Memiliki Rekening? Bagaimana perlu 05 Siapa yang

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE BNI 46

COMPANY PROFILE BNI 46 COMPANY PROFILE BNI 46 Sejarah Singkat Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi apabila terdapat komunikator dan komunikan. Tentunya peranan media pun sangat penting dalam melakukan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi apabila terdapat komunikator dan komunikan. Tentunya peranan media pun sangat penting dalam melakukan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh manusia dalam kegiatan sehari-hari, baik komunikai verbal maupun non verbal. Komunikasi terjadi apabila terdapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan penulis pada Bank BTN Cabang Pembantu Mojokerto, maka dapat memberikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi merupakan hal yang wajib. Peranan teknologi dalam. transaksi perbankan, sehingga meningkatkan retensi penggunaan jasa

BAB I PENDAHULUAN. teknologi merupakan hal yang wajib. Peranan teknologi dalam. transaksi perbankan, sehingga meningkatkan retensi penggunaan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan saat ini sangatlah pesat. Banyaknya pesaing menyebabkan perusahaan sulit untuk mempertahankan nasabah agar tetap loyal. Banyak

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah bisnis yang mengelola kepercayaan. Dalam mengelola data dan informasi bank, selain keakuratan dan kecepatan, aspek keamanan haruslah dipertimbangkan. Komitmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga bertujuan menciptakan iklim persaingan yang akan mendorong dunia

BAB I PENDAHULUAN. juga bertujuan menciptakan iklim persaingan yang akan mendorong dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang menetapkan kemudahan bagi pendirian bank-bank umum swasta nasional pada tahun 1988 yang salah satu tujuannya untuk mempercepat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BAB III METODE PENULISAN 3.1 Gambar Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat. 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat, Bank merupakan Perusahaan jasa yang sangat penting yang dapat menunjang keseluruhan program pembiayaan atau

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55.

BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55. BAB II PROSES BISNIS Untuk menggambarkan proses bisnis PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk., perlu dipahami ketentuan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah melalui Undang-Undang

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH. izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH. izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH A. Sejarah PT. Bank BRI Syariah Berawal dari akuisisi PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang bertujuan menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan lainnya. Menurut undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat dibuat berdasarkan dari hasil analisa yang diperoleh. Dari analisa yang dilakukan pada Bab IV, maka dapat diambil beberapa

Lebih terperinci

PEMBUKAAN REKENING TABUNGAN JUNIOR BANK BRI CABANG SURABAYA

PEMBUKAAN REKENING TABUNGAN JUNIOR BANK BRI CABANG SURABAYA 1 PEMBUKAAN REKENING TABUNGAN JUNIOR BANK BRI CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kemampuan sumber daya manusia yang sangat inovatif dan kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang tinggi. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak berlangsungnya krisis nilai tukar pada pertengahan tahun 1997 yang diikuti krisis ekonomi, sampai akhir tahun 1999 perbankan masih terpuruk. Posisi keuangan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman modern sekarang ini, suatu perusahaan di bidang jasa maupun manufaktur harus mampu memberikan pelayanan yang cepat serta terbaik sesuai dengan keinginan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BANK BTN SURABAYA DAN DASAR PERTIMBANGAN PERATURAN LARANGAN NIKAH SESAMA PEGAWAI DALAM SATU INSTANSI

BAB III GAMBARAN UMUM BANK BTN SURABAYA DAN DASAR PERTIMBANGAN PERATURAN LARANGAN NIKAH SESAMA PEGAWAI DALAM SATU INSTANSI 44 BAB III GAMBARAN UMUM BANK BTN SURABAYA DAN DASAR PERTIMBANGAN PERATURAN LARANGAN NIKAH SESAMA PEGAWAI DALAM SATU INSTANSI A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO) TBK PT. Bank Tabungan Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan telah menjelma sebagai badan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat dalam segala aspek kehidupan. Perbankan telah memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mempermudah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa tabungan, deposito, dan giro serta menyalurkannya

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Bank BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 oleh Rm Margono Djojohadikoesomo. Perjalanan Bank BNI diawali pada tahun 1946 setahun setelah kemerdekaan Indonesia.

Lebih terperinci

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from  to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN A-PDF Manual Split Demo. Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT Bank Central Asia Tbk. KCU Tasikmalaya PT Bank Central

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 20 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1.Sejarah Perusahaan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) didirikan di Bandung pada 5 Februari 1958, yang awalnya bernama Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan saat ini berupaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah sehingga dapat menarik minat konsumen lebih banyak dan menjaga kesinambungan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan masih berperan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia, artinya perbankan tetap menjadi pemain utama di sistem keuangan nasional.

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dikemukakan, maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Hasil analisis : 1. Masih terdapatnya

Lebih terperinci