BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teresterial di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 52

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teresterial di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 52"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Riwayat Perusahaan METRO TV merupakan salah satu televisi berita pertama di Indonesia yang mengudara selama 24 jam sejak tahun 2001.Metro TV dapat ditangkap secara teresterial di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi.selain secara teresterial, siaran Metro TV dapat tangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit Palapa 2 ke seluruh Negara-negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macao, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang Sejarah Metro TV METRO TV adalah sebuah stasiun televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya dibidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS, yang dibredel oleh pemerintah pada tanggal 29 Juni 1987 karena dinilai terlalu berani. Pada tahun 1989, ia mengambil alih MEDIA INDONESIA, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah KOMPAS di Indonesia. Oleh karena itu kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media 35

2 36 elektronik. PT Media Televisi Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama "Metro TV" pada tanggal 25 Oktober1999. Pada tanggal 25 November2000, MetroTV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya bersiaran 12 jam sehari, sejak tanggal 1 April2001, Metro TV mulai bersiaran selama 24 jam. Dari awalnya memulai operasi dengan 280 orang karyawan, saat ini Metro TV mempekerjakan dari 900 orang, sebagian besar di ruang berita dan daerah produksi. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia.Stasiun TV ini pada awalnya memiliki konsepagak berbeda dengan yang lain, sebab selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun TV ini hanya memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Selain bermuatan berita Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70% berita (news), yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, Mandarin, ditambah dengan 30% program non berita (non news) yang edukatif. Metro TV dapat ditangkap secara teresterial di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara teresterial, siaran Metro TV dapat tangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit Palapa 2 ke seluruh Negara-negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macao, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang. Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan

3 37 banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voice of America (VOA). Selain bekerjasama dengan stasiun televisi Internasional, Metro TV juga memiliki Internasional kontributor yang terbesar di Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan kerjasama Internasional ini Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat, tepat dan cerdas dalam mendapatkan beritanya. 4.2 Visi dan Misi Metro TV Sebagai salah satu perusahaan swasta dan stasiun televisi beritadi Indonesia, Metro TV memiliki Visi dan Misi layaknya perusahaan dan stasiun televisi lainnya Visi Untuk menjadikan stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan dan menjadi nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai royalitas dari pemirsa maupun pemasangan iklan.

4 Misi Adapun beberapa misi dari Metro TV, Yaitu : a. Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika. b. Untuk memberikan nilai tambah di industry pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas. c. Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntuingan yang signifikan bagi pemegang saham. 4.3 Logo dan Arti Metro TV Logo Metro TV dirancang dalam citraan tipografis sekaligus citraan gambar.oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual (diwakili huruf-huruf: M-E-T-R-T-V) dengan visual (diwakili symbol bidang elips emas kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada tempat diposisi huruf O, dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf O dengan elips emas, dan menjadi pemisah bentuk-bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. hal itu mengingat, dirancang agar pelihat akan menangkap dan membaca sekaligus melafalkan METR-TV sebagai METROTV.

5 39 Gambar Logo Metro TV Pada tanggal 20 Mei 2010, Metro TV memperkenalkan logo dan slogan barunya.logo baru tetap menggunakan lambang burung elang dan warna dasar biru dan kuning, tetapi dengan jenis huruf Sans Serif yang lebih memberikan kesan modern dan futuristik.penempatan logo juga diubah dari semula di pojok kanan atas menjadi di pojok kanan bawah, berbeda dengan stasiun-stasiun televisi Indonesia lainnya. MetroTV juga mengusung slogan baru dari sebelumnya "Be Smart Be Informed" menjadi "Knowledge to Elevate". Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi, tetapi

6 40 berfungsi sebagai sarana pembangunan image yang cepat dan tepat dari masyarakat terhadap institusi Metro TV. Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk, mengenal, memahami serat meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagain institusi. Logo Metro TV dalam rancang rupa bentuknya berlandaskan pada hal-hal sebagai berikut: a. Simple, tidak rumit b. Memberi kesan global dan modern c. Menarik dilihat dan mudah diingat d. Dinamis dan lugas e. Berwibawa namun familiar f. Memenuhi syarat-syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik dan filmis g. Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorphosis dan animatif Selain menampilkan unsur simbol teks / huruf, Metro TV menampilakan juga simbol gambar Bidang Elips dan Kepala Burung Elang. Bidang Elips Emas sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, yang merupakan proses metamorphosis atas beberapa bentuk, yaitu: a. Bola Dunia Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV

7 41 b. Telur Emas Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan symbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk (institusi) yang secara struktur kokoh, akurat dan artistik sedangkan tampilan emas adalah sebagai symbol puncak prestasi dan puncak kualitas c. Elips Sebagai simbol citraan lingkar (ring) ----, tampil miring kekanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sendiri sebagai symbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkaitan dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran d. Elang Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keanggunan gerak hidupnya anggun. 4.4 Slogan Metro TV Metro TV memiliki slogan Knowledge to Elevate sebagai institusi penyiaran berita yang memiliki visi mencerdaskan serta meningkatkan kualitas masyarakat, Metro TV tergerak untuk memaksimalkan fungsi mencerahkan yang harus dijalankan seiring dengan fungsi control dan koreksi. Metro TV merasa terpanggil untuk memperluas wawasan dan meninggikan martabat bangsa melalui tayangan-tayangan bermutu yang berorientasi pada pengetahuan.

8 42 Menyandang predikat Stasiun Televisi Berita yang Dipercaya, sudah menjadi keharusan bagi Metro TV untuk menyajikan berita dan informasi yang mencerdaskan sekaligus mencerahkan. Hal itu sesuai dengan visi baru yang diembannya, yakni: Ikut berperan sebagai pembangun Masyarakat Berbasis Pengetahuan (Knowledge Based Society). Hanya dengan semangat, visi, dan upaya optimal untuk terus memberikan yang terbaik, Metro TV akan tampil lebih matang, percaya diri, serta memiliki wawasan yang semakin luas. Dengan wawasan dan pengetahuan yang mencerahkan, Metro TV akan mampu mencerdaskan masyarakat demi terwujudnya peningkatan kualitas dan martabat bangsa. Knowledge to Elevate. Dengan brand yang memiliki karakter khas dalam dunia pertelevisian Indonesia, yang membentuk Metro TV seperti saat ini. Idealism yang menjadi landasan untuk senantiasa menampilkan tayangan berita dan informasi bermutu yang mencerdaskan juga bersinergi dengan service excellence terhadap pemirsa, mitra, dan pemangku kepentingan sebagai landasan kreatif dan inovatif dalam tataran bisnis. Pengetahuan yang dikuasai dan peningkatan yang dicapai oleh Metro TV, membuatnya semakin dipercaya oleh public sebagai stasiun TV yang mampu memberikan pencerdasan melalui program-programnya, sesuai dengan visi meningkatkan kualitas masyarakat dan martabat bangsa Indonesia. Visi, karakter, dan kemampuan inilah yang membuat Metro TV pantas mengusung semangat Knowledge to Elevate.

9 Target Audience Target audience Metro TV adalah: Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan Format Siaran : 70% news dan 30% non news Jam siaran : 24 Jam Usia : 20 tahun ke atas 4.6 Satelit dan Jangkauan Siaran Metro TV Satelit-satelit yang digunakan oleh Metro TV: Satelit Measat 2 (Astro Nusantara) Palapa C2 Cakrawarta 1 (Indovision) Telkom 1 (TELKOMVision) Negara-negara yang terjangkau siaran Metro TV: Hongkong Cina Selatang India Taiwan Macao Papua New Guinea Sebagian Australia Jepang

10 44 Kerjasama Metro TV dengan TV asing: CCTV Channel 7 Australia Voice of America (VOA) Kontributor Internasional Metro TV tersebar di: Jepang China USA Inggris Metro TV mempunyai 19 buah mobil satelit untuk dapat menayangkan secara livekejadian-kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut berupa: 12 buah mobil SNG (Satelite News Gathering) 7 buah mobil ENG (Electronic News Gathering) Biro-biro Metro TV: Biro Yogyakarta Biro Medan Biro Makasar Biro Surabaya Biro Bandung Biro Pekan Baru

11 Gambaran Program Acara Mata Najwa Mata Najwa adalah program in depth talkshow unggulan Metro TV yang dipandu oleh jurnalis senior Metro TV, Najwa Shihab. Program ini berdurasi 85 menit dan tayang di setiap hari Rabu pukul WIB. Mata Najwa pertama kali mengudara pada 25 November Dalam setiap episodenya, Mata Najwa berusaha menyajikan tayangan yang kritis, berbobot dan selalu menghadirkan tokoh-tokoh utama (newsmakers). Selama hampir tiga tahun mengudara, program ini telah berhasil mendapatkan sejumlah penghargaan, baik dari dalam, maupun luar negeri. Episode Separuh Jiwaku pergi Kisah Cinta Habibie & Ainun, berhasil menjadi nominasi talk show terbaik se-asia Pasifik dalam ajang Asian Television Awards Di ajang yang sama, Najwa Shihab dinominasikan sebagai presenter Current Affairs terbaik. Di tahun 2011, Mata Najwa berhasil mendapatkan Dompet Dhuafa Award untuk kategori talkshow terbaik. Selain itu, selama pada tahun 2011 dan 2016, Mata Najwa berhasil masuk sebagai tiga besar talkshow yang paling banyak dibicarakan (Word of Mouth) dari SWA Magazine. Pada tahun 2016 dan 2017 berturut- turut memenangkan kategori TV Progran Of The Year pada ajang Indonesian Choice Awards. Program unggulan Metro TV ini konsisten menghadirkan narasumbernarasumber lingkar satu, yang menjadi pelaku langsung sebuah peristiwa.hanya orang-orang berani dan terpilih yang bisa duduk di kursi narasumber Mata Najwa. Saat memandu talk show, Najwa Shihab juga melontarkan pertanyaan-pertanyaan dengan tegas, tanpa tedeng aling aling dan straight to the point.

12 Logo dan Konsep Mata Najwa Gambar Logo Mata Najwa In depth talkshow dibedah dengan perspektif tajam dan kritis serta ditunjang dengan filler-filler sidebar yang menarik. 4.9 Hasil Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti memperoleh hasil dari analisis aspek etika wawancara yang terdiri dari sopan santun, tidak mengintrogasi, netral, tidak memotong dan tidak memprovokasi dalam program acara Mata Najwa periode November Unit yang dianalisis mencakup 234 kalimat. Hasilnya sebagai berikut : Tabel Aspek Etika Wawancara Kategori Sopan Santun n = 234 Sopan Santun Kalimat f % Memenuhi ,31 Memenuhi 18 7,69 Σ

13 47 Tabel menunjukkan, sebesar 92,31% isi program acara Mata Najwa memenuhi kategori sopan santun dan sebesar 7,69% tidak memenuhi. Kalimatkalimat yang tidak memenuhi kategori sopan santun adalah sebagai berikut : Segmen / No. Time Code 1. 20: : : : : : : :48 Kalimat Sopan Santun Aspek Etika Wawancara Mengintrogasi Netral Memotong Memprovokasi 34. Kenapa kok Ibu ngoyo banget, Ibu? /x x x x x 44. Ibu jadi birokrat sudah 25 tahun, jadi walikota sudah 5 tahun, masa gak sanggup bikin rumah sendiri? 50. Saya inget Ibu pernah bilang korupsi itu sama berbahayanya dengan narkoba. Kenapa? Karena sama-sama bikin ketagihan? /x x x x /x /x x x x x 62. Jangan suka merendah. /x x x x x 66. Habis dagang baju, trus habis itu karena ga laku lalu jadi Bupati gitu? /x x x x /x 67. Lah kan ini nanya. Laku? /x x x x x 71. Ya maksudnya lumayan. Ini daritadi merendah terus ni Pak Bupati. 73. Pak Yoyok, karena tadi Anda malumalu mau cerita apa yang sudah Anda lakukan, saya ingin bertanya ke teman-teman Anti Corruption Awards. /x x x /x x /x x x x x

14 : : Itu kenikmatan bagi penonton, kenikmatan bagi Anda yang memproduksi selama 38 tahun apa kenikmatan yang dirasakan? 125. Berguna apa tidak? tampaknya agak sedikit malu-malu, nanti saya akan tanya karena tidak boleh menjawab berguna atau tidak yang pengelolanya. /x x x x x /x x x x x : : : : : : : : Jadi harus ada kegiatan lain yang menopang? Dan karena ini kemudian Mba Ratna fokus yang cari uang? / 136. Cari uang juga Mba Ratna. /x x x x x 160. Tapi kok nekat ya tahun 90an bikin cerita tentang "Suksesi"? Itu nekat si Ketoprak? Tapi kok mirip-mirip yang itu? 171. Ya kan nanya boleh dong, katanya latihannya Senyum Anda lebar tapi disitu. Itu senyum basa-basi ya? Senyum pemain teater ya? 222. Oh sempat malah terbersit tidak mau main teater melihat kesusahan orang tua? 223. Oh jadi sebetulnya pada nangis ya? Ceritanya disini kok tegar banget, sebetulnya di belakang panggung nangis-nangisan tuh? /x x x x x /x x x x x /x x x x x /x x x x x /x x x x x /x x x x x

15 49 Tabel Aspek Etika Wawancara Kategori Menginterogasi n = 234 Menginterogasi Kalimat f % Memenuhi ,32 Memenuhi 32 13,68 Σ Tabel menunjukkan, sebesar 86,32% isi program acara Mata Najwa memenuhi kategori tidak menginterogasi dan sebesar 13,68% tidak memenuhi. Kalimat-kalimat yang tidak memenuhi kategori tidak mengintrogasi adalah sebagai berikut : No. Segmen / Time Code 1. 02:28 Kalimat 4. Kerap kali mendapatkan penghargaan, sudah berpuluh penghargaan, Bu Risma dapatkan, adakah yang berbeda dari penghargaan ini? Ada embel-embel predikat Bung Hatta didepannya. Sopan Santun Aspek Etika Wawancara Mengintrogasi Netral Memotong Memprovokasi 2. Segmen Yang terakhir itu menarik karena

16 50 11:53 pekan lalu sempat heboh, Bu Risma menjadi tersangka, sempat ditarik, sempat ada.. Belakangan kemudian pengaduannya dicabut kembali, sempat saling bantah antara polisi dan jaksa, saya ingin tahu, apa yang terjadi sesungguhnya? 3. 12: Ibu gak tahu? x /x x x /x 4. 12: : : : : : Ketika Ibu pertama mendengar itu, apa yang terlintas di benak Ibu? 20. Karena kemudian saling bantah antara aparat penegak hukum sampai kemudian akhirnya yang mengeluarkan surat diberikan sanksi sampai kemudian akhirnya dicabut laporannya, ini kira-kira apa ya, Bu? 21. Tuduhan kasus penyalahgunaan wewenang ketika itu. Itu sesuatu yang jauh atau memang Ibu sempat diperiksa misalnya? 22. Jadi kalaupun itu konsekuensinya sampai berproses dan sebagainya, Anda siap karena? 28. Jadi siapa ini orangorang yang merasa terganggu dengan sistem pengadaan barang elektronik yang Ibu buat? 30. Ketika itu perlawanan juga apakah datang dari dalam? dari x /x x /x x

17 : :40 internal? Sesama birokrat? 37. Enam juta? Tapi ada tambahantambahan tunjangan yang lain? 38. Jadi lumayan, Bu, kalo ditambah tunjangan itu? : : Jadi yang Ibu pegang cuma enam juta itu? Uang yang lain dipegang siapa? 40. pernah Ibu pakai sendiri? x /x x /x x : Kan itu hak Ibu? x /x x /x x : Jadi dua-duanya rumah Ibu itu rumah pemberian dan bukan yang dibangun? : : : : : Jadi selama ini tidak pernah bisa menabung lebih banyak dari penghasilan? 86. Masih belum merasa Bupati? 123. Seringkali idenya itu bahan tulisan ketika melihat pemerintah anehaneh? 135. Jadi harus ada kegiatan lain yang menopang? Dan karena ini kemudian Mba Ratna fokus yang cari uang? 148. Ceritanya sendiri tadi tu sepertinya ada penguasa yang? / : Diapain Mas Nano? : : Apa itu misalnya pertanyaanpertanyaannya? 157. Jadi dipikir Teater Koma ini ada

18 52 bekingnya? Ada orang kuatnya? : Masa tidak ada? : : Jadi yang paling kuat di Teater Koma? Ratna dan Nano? 199. Maksudnya sapi, jadi? : Kenapa ya? : : Satwa sapi? Ooo kira-kira itu ya? Jalan TOL karena apa kira-kira? Karena ada salah satu putri Pak Harto punya jalan TOL? 202. Malah sengaja Anda ubah jadi lebih tajam? x /x x x /x : : : Susah tidak si jadi anggota Teater Koma? Ingin bergabng susah tidak? 228. Itu kayak siapa ya, Mas? 229. Dan apakah itu memang salah satu cara membuat Teater Koma selalu relevan, mengangkat persoalan, mengangkat gambaran di tengah masyarakat dan menyajikannya dalam bentuk teater?

19 53 Tabel Aspek Etika Wawancara Kategori Netral n = 234 Netral Kalimat f % Memenuhi ,15 Memenuhi 9 3,85 Σ Tabel menunjukkan, sebesar 96,15% isi program acara Mata Najwa memenuhi kategori netral dan sebesar 3,85% tidak. Kalimat-kalimat yang tidak memenuhi kategori netral adalah sebagai berikut : No. Segmen / Time Code 1. 03: :37 Kalimat 6. Kalau mencari teladan Bung Hatta masa kini dan itu ada di Tri Rismaharini menurut dewan juri, itu membuat menjadi.. (menggoyangkan badan) 15. Biasanya sistem ijin itu yang paling enak untuk setorsetoran, Bu, bisa mahal harga tanda tangan itu. Sopan Santun Aspek Etika Wawancara Mengintrogasi Netral Memotong Memprovokasi x x /x /x x x x /x x /x 3. 24: penting itu untuk Ibu tampil x x /x x x

20 54 dengan style tertentu mungkin? Atau tidak penting untuk... Saya masih tidak bisa berpikir : : : : : : Punya uang dikit selalu dikasih? Makanya gak bisa kaya Bu, punya uang dikasih terus. x x /x /x x 55. Karena Ibu sering marah memang? x x /x x x 99. bisa menjadi kaya. Kalo mau melayani publik pilihan untuk kaya sudah harus dihapus jauh-jauh. Setuju Pak Yoyok, Bu Risma? 144. Jadi, jadi pemain teater gak bisa kaya? 166. Mas Mi'ing, ketika itu Anda sempat ikut bermain walaupun sebelumnya.. Saya ingin minta komentar "Suksesi", wajar kan ketika dulu dihentikan kemudian dulu diinterogasi sepuluh hari? Ketika itu suasananya wajar kan kalo orang takut pada dua manusia ini? 191. Padahal hati Anda dongkol dilarang oleh Soedomo? x x /x x x x x /x x x x x /x x x x x /x x x

21 55 Tabel Aspek Etika Wawancara Kategori Memotong n = 234 Memotong Kalimat f % Memenuhi ,18 Memenuhi 30 12,82 Σ Tabel menunjukkan, sebesar 87,18% isi program acara Mata Najwa memenuhi kategori tidak memotong dan sebesar 12,82% tidak. Kalimat-kalimat yang tidak memenuhi kategori tidak memotong adalah sebagai berikut : Segmen / No. Time Code 1. 03: :33 Kalimat 6. Kalau mencari teladan Bung Hatta masa kini dan itu ada di Tri Rismaharini menurut dewan juri, itu membuat menjadi.. (menggoyangkan badan) 8. Alot tidak si? Seberapa alot terus sampai kemudian.. Ini nama-nama yang masuk yang diseleksi itu namanama yang berasal dari? Sopan Santun Aspek Etika Wawancara Mengintrogasi Netral Memotong Memprovokasi x x /x /x x x x x /x x

22 : : : : : : :56 9. Jadi masyarakat yang memberikan? oke mengajukan. x x x /x x 13. Diturunkan oleh DPRD ketika itu? x x x /x x 14. Jadi tujuannya, awal mulanya yang utama justru supaya tidak Jadi kalaupun itu konsekuensinya sampai berproses dan sebagainya, Anda siap karena? 24. Itu selalu menjadi pertimbangan utama Anda ya? 29. Jadi intimidasinya macam-macam? Ancaman pembunuhan sampai fitnah segala macam? x x x /x x x /x x /x x x x x /x x x x x /x x 40. pernah Ibu pakai sendiri? x /x x /x x : Kan itu hak Ibu? x /x x /x x : : : : Punya uang dikit selalu dikasih? Makanya gak bisa kaya Bu, punya uang dikasih terus. 52. Tapi Bu Risma menjadi pejabat publik sudah 30 tahun. Kalo kemudian melihat mendengar berbagai cerita yang terjadi melibatkan temanteman sesama aparatur pemerintahan, itu membuat miris? 53. Apa yang kerap kali Ibu sampaikan ke anak buah di jajaran soal bagaimana menjaga hati menjaga diri dari korupsi? 54. Jadi anak buah Ibu nangis semua dengan Ibu? x x /x /x x x x x /x x x x x /x x x x x /x x

23 : : : : : : : : : : : : : : : Ya maksudnya lumayan. Ini daritadi merendah terus ni Pak Bupati. /x x x /x x 75. Jadi ini orangorang langka ya? x x x /x x 76. Karena membangun sistem. x x x /x x 77. sendirian, masih banyak yang lain. 93. Jadi penting untuk Anda rakyat tahu uangnya dipakai untuk apa? x x x /x x x x x /x x 108. Takut sama Bu Risma? x x x /x x 109. Jadi satu kali 24 jam apapun keluhan pertanyaan masukan warga harus dijawab? 115. Gapapa ya, Bu? Dimarah-marahin juga gapapa Bu Risma? x x x /x x x x x /x x 116. Tapi yang ngurus Bu Risma? x x x /x x 124. Mudah-mudahan berguna? x x x /x x 129. Apa karena itu makanya sekarang sudah sampai 140 karena pemerintahan ini selalu keliru? Banyak kelirunya? 133. Jadi sebetulnya ini keinginan lebih kepentingan pribadi, Mba Ratna. x x x /x /x x x x /x /x 169. Anda jadi mafianya dulu, Mas Mi'ing? x x x /x x 185. WS Rendra terisakisak baca sajak yang dilarang Menyampaikan protes secara resmi ke DPR. x x x /x x x x x /x x : Itu doa lho, Mas. x x x /x x

24 58 Tabel Aspek Etika Wawancara Kategori Memprovokasi n = 234 Memprovokasi Kalimat f % Memenuhi ,74 Memenuhi 17 7,26 Σ Tabel menunjukkan, sebesar 92,74% isi program acara Mata Najwa memenuhi kategori tidak memprovokasi dan sebesar 7,26% tidak. Kalimat-kalimat yang tidak memenuhi kategori tidak memprovokasi adalah sebagai berikut : No. Segmen / Time Code 1. 08: :37 Kalimat 12. Supaya ga ada yang macem-macem berani langsung dengan Ibu. 15. Biasanya sistem ijin itu yang paling enak untuk setorsetoran, Bu, bisa mahal harga tanda tangan itu. Sopan Santun Aspek Etika Wawancara Mengintrogasi Netral Memotong Memprovokasi x x x x /x x x /x x /x 3. 12: Ibu gak tahu? x /x x x /x 4. 23: Ibu jadi birokrat sudah 25 tahun, jadi walikota sudah 5 tahun, masa gak sanggup bikin rumah sendiri? /x x x x /x

25 : : : : : : : : : Habis dagang baju, trus habis itu karena ga laku lalu jadi Bupati gitu? /x x x x /x 85. Jangan-jangan semuanya gila? x x x x /x 102. Kalo yang lain biasanya nemu liku-likunya. Buktinya banyak yang masuk penjara. Kalo dua orang ini tidak tahu cara mencari kekayaan lewat yang non-halal ya? jauh-jauh ya? 129. Apa karena itu makanya sekarang sudah sampai 140 karena pemerintahan ini selalu keliru? Banyak kelirunya? 130. Itu salah satu indikator melihat pemerintahan ya? Kalo Teater Koma yang karyakaryanya mengkritik pemerintahan penuh. Berarti pemerintahannya harus hati-hati, Pak Jokowi Jadi sebetulnya ini keinginan lebih kepentingan pribadi, Mba Ratna Apakah karena itu Anda sekarang jarang main teater? Karena gak dapet duit? 150. Sedemikian berbahaya ketika itu dianggap Teater Koma, Mba Ratna? Mandi cuci kakus saja sampai direkam oleh intel. x x x x /x x x x /x /x x x x x /x x x x /x /x x x x x /x x x x x /x 163. Persisnya sendiri "Suksesi" itu x x x x /x

26 : : : :29 nyindir Pak Harto, ya? 164. Gapapa kalo ngomong sekarang, ngaku aja, Mas Satwa sapi? Ooo kira-kira itu ya? Jalan TOL karena apa kira-kira? Karena ada salah satu putri Pak Harto punya jalan TOL? 221. Mas Rangga ikut gabung Teater Koma karena gak enak hati sama papa mama atau karena memang cinta dunia Teater? Katakan sejujurnya, Mas Banyak si Mas, Banyak. Saya ada listnya mau, Mas? x x x x /x x /x x x /x x x x x /x x x x x /x

27 61 Dengan demikian hasil penelitian yang menunjukkan analisis aspek etika wawancara secara keseluruhan, hasilnya dapat dilihat pada Tabel Tabel Aspek Etika Wawancara n = 1170 Kalimat Kategori % (100) f Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Ʃ f Sopan Santun 18,46 1, Menginterogasi 17,26 2, Netral 19,23 0, Memotong Memprovokasi 17,44 2, ,55 1, Σ 90,94 9, Tabel menunjukkan, program acara Mata Najwa memenuhi etika wawancara sebesar 90,94% atau 1064 aspek kalimat sesuai dan yang tidak sesuai yaitu sebesar 9,06% atau 106 aspek kalimat. Selanjutnya, penulis akan membahasnya.

28 Pembahasan Dari hasil penelitian diperoleh hasil, 9,06% etika wawancara yang tidak dipenuhi oleh Najwa Shihab. Dengan kategori tidak mengintrogasi paling besar nilainya daripada empat kategori lainnya (sopan santun, netral, tidak memotong dan memprovokasi), yaitu sebesar 2,74%. Untuk mengetahui penyebab penggunaan interogasi lebih banyak tentu ditemukan faktor yang berisikan konflik-konflik terhadap program acara Mata Najwa. Salah satu diantaranya diduga berkaitan dengan upaya meningkatkan daya tarik program acara melalui konflik. Sebagaimana diketahui pertanyaan yang memuat interogasi cenderung bernuansa konflik sebab dengan pertanyaan yang memuat intonasi dan penekanan tersebut, narasumber kerap disudutkan, didesak, dan seolah dihakimi, yang akan membuat narasumber merasa tidak nyaman. Dalam kondisi seperti itu akan mengesankan terjadinya konflik. Konflik yang sengaja dibuat untuk menarik minat penontonnya memungkinkan sebuah program acara talk show tidak terlihat monoton dan menjadikan masyarakat penonton semakin tertarik untuk menyaksikan acara tersebut tetapi akan menimbulkan pandangan negatif masyarakat terhadap program acara Mata Najwa. Najwa Shihab juga beberapa kali memotong pembicaraan narasumber. Dalam penelitian ditunjukan sebesar 2,56% Najwa memotong penjelasan narasumber. Menurut P3SPS, presenter wajib mengingatkan dan/atau menghentikan narasumber jika narasumber menyampaikan hal-hal yang tidak layak disiarkan kepada publik. Ada beberapa kalimat yang memang dilakukan

29 63 Najwa guna memastikan perbincangan tidak keluar dari topik dan tidak terlalu panjang, tapi ada juga yang memotong sehingga membuat bingung narasumbernya, lihat episode Teladan Bung Hatta pada menit 9 detik 8 terlihat Najwa memotong jawaban Tri Rismaharini. Sebesar 1,45% Najwa memprovokasi narasumber. Dalam hal ini Najwa banyak mempermainkan emosi para narasumbernya. Ada yang bereaksi menolak, tidak terima hingga menolak untuk menjawab. Semua itu menurut peneliti dilakukan demi memberi bumbu pada talk show agar terlihat dinamis dan menarik. Sebesar 1,54% Najwa Shihab tidak menjalankan sopan santun terhadap narasumbernya. Menjadi host berarti menjadi tuan rumah dalam suatu program acara. Seorang tuan rumah bebas dalam berbicara apapun, meski harus tau batas. Najwa Shihab terkadang terlihat terlalu arogan karena merasa lebih tau dari nasumber karena memiliki research sebelumnya. Tetapi alangkah baiknya menjadi pribadi yang santun ketika bertanya sesuatu walau sudah mengetahui jawabannya apa. Kategori paling sedikit dilanggar yaitu netral, hanya sebesar 0,77%. Najwa Sudah berpuluh tahun menjalankan profesi sebagai seorang jurnalis, netral adalah nilai yang harus dipegang teguh awak media. Dan walaupun ada pelanggaran sedikit, Najwa Shihab tetap baik untuk tidak berpihak pada siapapun. Secara keseluruhan, walaupun ada beberapa kalimat yang tidak sesuai eika wawancara, penelitian menunjukan Najwa Shihab telah memenuhi tuntuan etika wawancara dari P3SPS, dilihat dari persentase penerapan aspek etika sesuai

30 64 (90,94%) lebih besar dari yang tidak sesuai (9,06%). dipungkiri mengapa Program Mata Najwa menjadi program unggulan dan mendapat banyak penghargaan, salah satu alasannya karena menjalankan etika wawancara dengan baik. Aspek yang paling banyak dipenuhi adalah Netral sebesar 19,23%. Seorang presenter tidak boleh berpihak kepada siapapun, bahkan pemilik stasiun TV. Najwa Shihab sebagai jurnalis profesional tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh narasumber, baik yang menyenangkan atau tidak. Program talkshow adalah program yang aktifitasnya tanya-jawab, jika presenter tidak bisa beretika wawancara yang baik, kemungkinan narasumber untuk menolak diwawancara pun lebih besar. ada narasumber, program tidak berjalan, stasiun TV dapat memberhentikan program. Talkshow dapat menarik penonton tanpa harus membuat konflik berlebih dan tetap sopan. Metro TV adalah stasiun televise nasional yang ditonton jutaan masyarakat dari seluruh Indonesia. Dengan menjalankan etika yang benar, Program ini sukses memberikan contoh wawancara yang benar bagi para para presenter di generasi mendatang.

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV 4.1. Profil Profil yang disajikan adalah profil seputar Metro TV sebagai stasiun tv yang secara langsung menayangkan program berita tentang kasus bom bunuh diri di GBIS,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123 Telepon Fax Email Website Slogan

Lebih terperinci

BAB II PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa perbincangan atau diskusi seseorang atau sekelompok orang (tamu) tentang

BAB I PENDAHULUAN. berupa perbincangan atau diskusi seseorang atau sekelompok orang (tamu) tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu program acara televisi yang bersifat informatif, mendidik, tetapi juga menghibur adalah talk show. Talk show adalah suatu jenis acara televisi yang berupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa, masih menempati posisi jawara paling diminati, dibanding media massa lainnya. Televisi memberi banyak kemungkinan ilustrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi program acara TV di Jakarta semakin meningkat dengan pesat yang bermunculan dilayar televisi. Stasiun TV yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah medium audiovisual yang hidup, dengan demikian lebih mengutamakan gerak atau moving/acting, bahkan ada yang berpendapat bahwa gambar yang ditayangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan minat terhadap efek pesan yang disampaikan melalui media massa telah berkembang sejak sebelum abad ke 20. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN Unit analisis dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas XII SMA N 1 SALATIGA yang berjumlah 89 orang sebagai sampel penelitian. Untuk mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang positif di berbagai aspek, antara lain yang paling utama adalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang positif di berbagai aspek, antara lain yang paling utama adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa yang maju adalah bangsa yang cerdas dan mau membuka diri terhadap perkembangan zaman. Teknologi yang semakin canggih tidak lepasnya sebagai pendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masyarakat kian tergantung dengan media massa, yang menjadi salah satu sumber informasi yang sangat dibutuhkan khalayak. Terlebih dengan kecanggihan teknologi di mana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbincangan, sehingga acara tersebut tidak terkesan monoton. Menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbincangan, sehingga acara tersebut tidak terkesan monoton. Menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Talk Show Talk Show merupakan salah satu program acara yang melakukan perbincangan, sehingga acara tersebut tidak terkesan monoton. Menurut Naratama, talk show yaitu program

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan KOMPAS GRAMEDIA TV (KGTV) dilaksanakan dengan mendirikan PT GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA pada tahun 2008 dengan brand name KOMPASTV. KOMPASTV adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi adalah sebuah media komunikasi yang terkenal dan berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB 3 INTI PENELITIAN Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia (MetroTV)

BAB 3 INTI PENELITIAN Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia (MetroTV) BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia (MetroTV) METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri televisi yang terus berkembang dari tahun ke tahun kian menarik untuk diamati. Setiap daerah terdapat banyak televisi swasta yang melakukan siaran secara

Lebih terperinci

BAB II LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. baik industry, perdagangan dan pariwisata maupun perkembangan sector lainnya

BAB II LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. baik industry, perdagangan dan pariwisata maupun perkembangan sector lainnya 1 BAB II LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Yayasan Pendidikan Lancang Kuning Dumai (YPLK) dalam upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam menunjang perkembangan berbagai sector

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media untuk menyampaikan informasi berupa berita, pesan, atau hiburan dalam bentuk lisan maupun tulis. Di dalam menggunakan bahasa, setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5 Jl. Basuki Rachmat No. 106 128 Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah salah satu alat media penyiaran yang ditampilkan secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan mudah untuk para penonton

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA pada tahun 2008 dengan brand name

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA pada tahun 2008 dengan brand name BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan KOMPAS GRAMEDIA TV (KGTV) dilaksanakan dengan mendirikan PT GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA pada tahun 2008 dengan brand name KOMPASTV. KOMPASTV adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Masalah Informasi atau berita dewasa ini merupakan hal yang sangatlah penting, dimanapun dan kapanpun setiap orang pasti akan memerlukan suatu informasi baik itu informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa percakapan (perkataan) yang digunakan untuk berkomunikasi, bekerja sama, mengidentifikasi

Lebih terperinci

Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN

Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN GUGUS TUGAS PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PEMBERITAAN, PENYIARAN, DAN IKLAN KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai mengudara pada tanggal 25 November METRO TV merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mulai mengudara pada tanggal 25 November METRO TV merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan 1.1.1 Sejarah Metro TV Secara Umum METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. METRO TV merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling luas jangkauannya dalam hal meraih penggunanya. Televisi mampu menyajikan informasi secara serentak dan secara langsung dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media komunikasi massa memiliki beberapa fungsi, yang sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli mengungkapkan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Pesbukers di ANTV merupakan program variety show yang banyak digemari oleh masyarakat. Pada awalnya Pesbukers tayang hanya selama bulan puasa, yang hanya menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang paling kuat pengaruhnya dalam pembentukan sikap dan kepribadian seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RCTI mulai mengudara pada tahun 1992 dengan bantuan decoder. Berdirinya

BAB I PENDAHULUAN. RCTI mulai mengudara pada tahun 1992 dengan bantuan decoder. Berdirinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meskipun internet telah menjadi komunikasi massa yang lebih menjamur, tetapi televisi sudah hadir terlebih dahulu sebagai pemenuhan kebutuhan informasi. Sifat dari

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Dalam deskripsi obyek penelitian ini akan membahas secara ringkas tentang gambaran umum kuis maupun perusahaan dan partai yang menjadi sponsor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia menumbuhkan minat masyarakat melakukan perjalanan termasuk jasa penerbangan. Daya beli masyarakat semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat khususnya di Indonesia. Televisi memiliki keunggulan yang menyebabkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. mengudara pada tanggal 25 November Metro TV merupakan salah satu anak

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. mengudara pada tanggal 25 November Metro TV merupakan salah satu anak BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan Metro TV 3.1.1 Sejarah Singkat Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar apa yang disampaikan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang memiliki pengaruh paling kuat dalam pembentukan sikap dan kepribadian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. secara tetap dimulai tanggal 12 November 1962.

BAB IV GAMBARAN UMUM. secara tetap dimulai tanggal 12 November 1962. BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum TVRI 4.1.1 Sejarah TVRI TVRI resmi berdiri pada tanggal 24 Agustus 1962 dan beberapa kali mengalami perubahan status hukum institusinya sesuai dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Media Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan manusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya. Manusia mengungkapkan pikirannya melalui bahasa sehingga mitra tuturnya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan media massa di tanah air khususnya media televisi, saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas keseharian masyarakat. Kehadiran media televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu bentuk media massa elektronik yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia. Dunia pertelevisian di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah METRO TV JATIM PT. Media Televisi Indonesia diberikan lisensi penyiaran untuk Metro TV pada tanggal 25 Oktober 1999. Ini adalah anak perusahaan dari Media Group,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen-elemen yang bangsa agar lebih

BAB I PENDAHULUAN. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen-elemen yang bangsa agar lebih digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk yang besar. Keanekaragaman suku, agama, ras, dan budaya di dalamnya. Tentu saja Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah karya dari peradaban manusia yang sangat bermanfaat. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri menimbulkan persaingan bagi industri televisi. Melihat akan hal itu, stasiun-stasiun televisi pun berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Mengelola media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

merupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. BCTV tepatnya diluncurkan pada tanggal 3 Juni Tetapi baru memulai

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. BCTV tepatnya diluncurkan pada tanggal 3 Juni Tetapi baru memulai BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah dan Profil KOMPAS TV Surabaya KOMPAS TV Surabaya dulunya bermula dari Bussiness Channel Television (BCTV) yang merupakan stasiun televisi lokal di Jawa Timur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia komunikasi merupakan hal mendasar yang dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia mampu membuat mareka mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan mitra tuturnya baik dari segi makna ataupun maksud tuturannya. Manusia berbicara dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum TRANS7 TRANS7 semula bernama TV7 (di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan gambar, namun juga mampu menampilkan suara, atau bisa disebut sebagai media audio visual. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Mendengar kata kekerasan, saat ini telah menjadi sesuatu hal yang diresahkan oleh siapapun. Menurut Black (1951) kekerasan adalah pemakaian kekuatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Televisi dibandingkan dengan media massa lainnya seperti radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya, tampaknya memiliki sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah S-O-R (Stimulus Organism - Response) merupakan proses di mana stimulus memberikan pesan, lalu organism menerima atau tidak pesan yang diberikan lalu baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, peranan dan pengaruh informasi dan komunikasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan yang dilakukan didalam dan oleh masyarakat

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam penyebaran informasi atau sebagai proses komunikasi massa yang bersifat komersil maupun sosial.

Lebih terperinci

Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada. suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud

Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada. suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud oleh penutur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1. Profil Singkat TRANS7 TRANS7 yang pada awalnya bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV.

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV. 138 BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini merupakan bab penting bagi skripsi penulis, Setelah melakukan wawancara dan observasi yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci