I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang"

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan sistem informasi saat ini sangat baik diikuti dengan banyaknya perangkat lunak yang dikembangkan untuk membantu kerja suatu perusahaan. Pengembangan sistem informasi telah dilakukan dengan pendekatan sistem untuk penyelesaian masalah dengan melakukan pengembangan solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis. Pendekatan system tersebut berguna untuk pengembangan aplikasi dan system e-business yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Dalam pembuatan perangkat lunak dan pengembangannya harus mampu digunakan sesuai dengan tujuan dari perangkat lunak tersebut. seringkali dalam pelaksanaannya perangkat lunak yang dikembangkan tidak memenuhi persayatan dan tahap-tahap penting dalam pengembangan perangkat lunak tersebut. sehingga sering menimbulkan kesalahan (bug) dalam proses penjalanan perangkat lunak tersebut. hal ini sangat merugikan bagi pengguna akhir karena dampak yang ditimbulkan oleh perangkat lunak tersebut. munculnya kesalahan (bug) dalam perangkat lunak seringkali terjadi karena tidak dilakukannya pengujian oleh perusahaan pengembang karena faktor biaya yang besar dan membutuhkan waktu dalam proses pengujiannya. Telah banyak contoh yang muncul karena kelalaian perusahaan tidak menerapkan pengujian terhadap perangkat lunak yang digunakan. Kesalahan tersebut menimbulkan kerugian dari yang paling kecil hingga sangat besar dan bahkan menyangkut hidup dari pengguna terakhir (enduser). Untuk mengatasi hal tersebut maka dalam pengembangan perangkat lunak harus diterapkan beberapa karakteristik yang dapat digunakan untuk menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas dan mampu berjalan sesuai dengan kebutuhan dari penggunaan perangkat lunak tersebut. kualitas perangkat lunak yang baik menurut ISO 9126 yaitu harus memiliki karakteristik : Functionality, Reliability, Usability, Efficiency, Maintainability, dan Portability. 1

2 1.2.Tujuan Paper ini bertujuan untuk memberikan informasi dalam proses pengembangan perangkat lunak dan pentingnya melakukan pengujian perangkat lunak tersebut untuk menghindari terjadinya hal yang dapat merugikan bagi pengguna terakhir (end-user). 2

3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus hidup pengembangan sistem Pendekatan sistem (system approach) untuk penyelesaian masalah menggunakan orientasi sistem untuk merumuskan masalah dan peluang dan mengembangkan solusi. Menganalisis masalah dan memformulasikan solusi melibatkan aktivitas yang saling berhubungan dibawah ini: 1. Kenali dan rumuskan masalah atau peluang dengan menggunakan pemikiran sistem 2. Kembangkan dan evaluasi alternatif solusi sistem 3. Pilih solusi sistem yang memenuhi persyaratan 4. Desain solusi sistem yang dipilih 5. Implementasikan dan evaluasi kesuksesan sistem yang telah didesain Menggunakan pemikiran sistem (system thinking) untuk memahami masalah atau peluang adalah salah satu aspek paling penting dari pendekatan sistem. Dalam pemikiran sistem hal yang harus dilakukan dengan: 1. Melihat hubungan internal antar sistem ketimbang mata rantai sebab akibat ketika sesuatu terjadi 2. Melihat proses perubahan antar sistem ketimbang memisahkan potret perubahan, ketika perubahan terjadi. Menggunakan pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sitem informasi dapat dipandang sebagai proses multilangkah yang disebut siklus pengembangan sistem informasi (information system development cycle) yang juga dikenal sebagai siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle-sdlc). dalam siklus ini terjadi proses yang mencakup langkah : investigasi, analisis, desain, implementasi, dan pemeliharaan. Semua aktivitas yang terlibat saling berhubungan erat satu sama lain dan saling terikat. 3

4 Gambar 1. Siklus pengembangan sistem informasi tradisional Proses pengembangan sistem seringkali mengambil format, atau mencakup pendekatan pembuatan prototipe. Pembuatan protoipe (prototyping) adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja, atau prototipe, dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh ahli SI dan praktisi bisnis. Pembuatan prototipe membuat proses pengembangan lebih cepat dan lebih mudah, khususnya untuk proyek dimana persyaratan pemakai akhir sulit dirumuskan. Pembuatan prototipe terkadang disebut juga desain aplikasi cepat (rapid application design-rad). Pembuatan prototipe dapat digunakan untuk aplikasi besar dan aplikasi kecil. Umumnya, sistem bisnis besar masih perlu menggunakan pendekatan pengembangan sistem tradisional, tetapi sebagian sistem tersebut sering kali dapat dibuatkan prototipe-nya. Prototipe aplikasi bisnis yang diperlukan oleh pemakai akhir dikembangkan secara cepat dengan menggunakan berbagai alat software pengambang aplikasi. Kemudian prototipe tersebut diperbaiki berkali-kali hingga dapat diterima. Tahap investigasi sistem (system investigation stage) merupakan langkah pertama dalam proses pengembangan sistem. Tahap ini melibatkan pertimbangan proposal yang dihasilkan dari proses perencanaan bisnis/ti. Tahap investigasi 4

5 juga merupakan studi awal solusi sistem informasi yang diusulkan untuk memenuhi prioritas bisnis perusahaan dan peluang seperti yang diidentifikasi dalam proses perencanaan. Karena proses pengembangan bisa memakan biaya besar, tahap investigasi sistem biasanya membutuhkan studi awal terlebih dahulu yang disebut studi kelayakan (feasibility study). Studi kelayakan adalah studi awal untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat, dan kelayakan proyek yang diusulkan. Kemudian praktisi bisnis dan ahli Si akan menyajikan studi ini dalam laporan tertulis yang mencakup spesifikasi awal dan rencana pengembangan untuk aplikasi bisnis yang diusulkan. Jika disetujui rekomendasi studi kelayakan tersebut maka proses pengembangan bisa dilanjutkan. Pengembangan aplikasi baru atau melibatkan proyek jangka panjang, maka perlu melakukan beberapa aktifitas dasar analisis sistem. Kebnayakan aktivitas ini merupakan kelanjutan aktivitas yang dilakukan pada studi kelayakan. Analisis sistem merupakan studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional yang digunakan sebagai dasar unutk desain sistem informasi baru. Analisis sistem melibatkan studi yang rinci mengenai : - informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pemakai akhir - aktivitas, sumberdaya, dan produk dari satu atau lebih sistem informasi yang saat ini digunakan. - Kemampuan sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai, pemilik kepentingan bisnis lainnya yang mungkin menggunakan sistem ini. Sering kali sebuah perusahaan melakukan evaluasi terhadap hardware dan software dengan melakukan pemrosesan program pengujian benchmark khusus dan data pengujian.benchmarking mensimulasi pemrosesan pekerjaan khusus di beberapa komputer dan mengevaluasi kinerjanya. Kemudian pemakai dapat mengevaluasi hasil pengujian untuk menentukan alat hardware atau paket software mana yang menampilkan karakteristik kinerja terbaik. 5

6 Tabel 1. Faktor evaluasi software Kualitas: Apakah bebas kecacatan (bug) atau apakah banyak kesalahan dalam kode program? Efisiensi Apakah software tersebut memiliki sistem kode program yang dikembangkan dengan baik yang tidak menggunakan banyak waktu CPU, kapasistas memori, atau disk space Fleksibilitas Apakah dapat melakukan proses bisnis kita dengan mudah, tanpa banyak modifiikasi Keamanan Apakah ada prosedur pengendalian kesalahan, kerusakan fungsi, dan penggunaan yang tidak tepat? Konektivitas Apakah web-enabled sehingga dapat dengan mudah mengakses internet, intranet, dan ekstranet dengan sendirinya, atau dengan bekerja sama dengan browser Web atau software jaringan lainnya Pemeliharaan Apakah fitur-fitur baru dan perbaikan kecatatan (bug) dapat dengan mudah diimplementasikan oleh pengembang software kita sendiri? Dokumentasi Apakah software didokumentasikan dengan baik? Apakah mencakup layar bantuan dan agen software yang membantu? Hardware Apakah hardware yang memiliki fitur yang dibutuhkan agar software ini dapat berfungsi dengan baik? Faktor-faktor lainnya Apakah karakteristik kinerja, biaya, kendala, ketersediaan, kompatibilitas,modularitas,teknologi,ergonomi,keluasaan, dan pendukung software tersebut? Sumber: O Brien Pengujian sistem (system testing) dapat melibatkan pengujian dan debugging software, pengujian kinerja situs web, dan pengujian hardware baru. Bagian penting dari pengujian adalah peninjauan tampilan, laporan dan output lainnya dari prototipe. Prototipe harus ditinjau oleh pemakai akhir dari sistem tersebut unutk mengetahui kemungkinan kesalahan. Pengujian seharusnya tidak hanya terjadi selama tahap implementasi sistem, namun selama seluruh proses pengembangan sistem. Software Engineering adalah satu bidang profesi yang mendalami cara-cara pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen organisasi pengembanganan perangkat lunak dan manajemen kualitas (id.wikipedia.org, 2012). Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) diperlukan karena adanya Permasalahan didalam Perangkat Lunak dan Pengembangannya : Krisis perangkat lunak, biaya perbaikan kesalahan yang meningkat sejalan dengan tahapan pengembangan, biaya pemeliharaan perangkat lunak yang besar, keterlambatan dan kekurangan biaya. 6

7 Pengujian perangkat lunak (software testing) merupakan suatu investigasi yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas dari produk atau layanan yang sedang diuji (under test). Pengujian perangkat lunak juga memberikan pandangan mengenai perangkat lunak secara obyektif dan independen, yang bermanfaat dalam operasional bisnis untuk memahami tingkat risiko pada implementasinya. Teknik-teknik pengujian mencakup, namun tidak terbatas pada, proses mengeksekusi suatu bagian program atau keseluruhan aplikasi dengan tujuan untuk menemukan bug perangkat lunak (id.wikipedia.org, 2012). Tantangan dalam pembuatan software antara lain adalah menciptakan software yang memperbolehkan berbagai macam mesin untuk saling berkomunikasi melewati jaringan intranet dan internet, menciptakan arsitektur aplikasi yang sederhana namun canggih sesuai dengan kebutuhan pasar di era globalisasi, mendistribusikan source code sehingga pelanggan bisa membuat modifikasi lokal sesuai dengan kebutuhannya, serta menciptakan aplikasi yang menfasilitasi komunikasi dan distribusi produk secara masal mengunakan konsep yang berkembang. Tabel 2. Kualitas Software: IS Karakteristik Functionality: software untuk menjalankan fungsinya sebagaimana kebutuhan sistemnya Reliability:Kemampuan software untuk dapat tetap tampil sesuai dengan fungsinya ketika digunakan Usability:Kemampuan software untuk mudah dimengerti, dipelajari, digunakan dan disukai pengguna Efficiency: Kemampuan software untuk menampilkan performans relatif terhadap penggunaan sumberdaya Maintainability: Kemampuan software untuk dimodifikasi (koreksi,adaptasi,perbaikan) Portability: Kemampuan software untuk ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan lain Sub karakteristik Suitability, Accuracy, Interoperability,Security Maturity, Fault tolerance, Recoverability Understandability, Learnability, Operability, Attractiveness Time Behavior, Resource Utilization Analyzability, Changeability, Stability, Testability Adaptability, Installability 7

8 2.2. Operasi dan Perawatan Sistem Setelah sistem diimplementasikan dengan berhasil, sistem akan dioperasikan dan dirawat. Tahap ini disebut dengan operasi dan perawatan sistem (system operation and maintenance). Sistem perlu dirawat karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut: 1. Sistem mengandung kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki. 2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem. 3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar. 4. Sistem perlu ditingkatkan. Biaya perawatan sistem sering diabaikan. Kenyataanya biaya perawatan sistem merupakan biaya yang cukup besar. Biaya perawatan sistem yang besar yang tidak disadari ini dapat digambarkan sebagai biaya dibawah gunung es sebagai berikut. Biaya analisis Biaya Perancangan Biaya Implementasi Biaya perawatan Gambar 2. Gunung Es biaya perawatan (Jogiyanto, 2003) 8

9 III. STUDI KASUS The Bugs Will Always Show Themselves, But Often Too Late Programer dengan skala aplikasi software organisasi yang besar mempunyai tangggung jawab yang besar juga. Jutaan baris dari kode program yang dihasilkan oleh tim pemrograman tidak hanya mampu melakukan tugas yang dimaksudkan tetapi harus melakukannya dengan 100 persen bebas dari kesalahan akurasi. Sebuah tanda hubung tunggal tidak pada tempatnya dapat memberikan bencana bagi pengguna akhir yang menerima manfaat dari perangkat lunak tersebut sama halnya seperti pengembangnya. Kegagalan menunjukkan bahwa satu kesalahan kecil pada kode ketika kesalahan itu terjadi dapat menghasilkan biaya jutaan, bahkan miliaran, yang terakhir ditelusuri ketika akhirnya kesalahan tersebut mengungkapkan dirinya sendiri. Pertimbangkan contoh ini: Pada 15 Januari, 1990, sekitar AT&T pelanggan jarak jauh mencoba untuk menempatkan sambungan langsung jarak jauh menghubungi kami seperti biasa-namun tidak diperoleh apapun (error). Di belakang layar, perusahaan switch jarak jauh, semua 114 dari mereka, dijaga untuk melakukan reboot di squence. AT&T mengasumsikan itu terjadi akibat hack, dan selama sembilan jam, perusahaan dan penegakan hukum berusaha mencari tahu apa yang terjadi. Pada akhirnya, AT&T mengungkap pelakunya : sebuah kesalahan tidak jelas yang terjadi didalam perangkat lunak baru. Bulan sebelum kecelakaan itu, AT&T memperbaiki kode tersebut untuk mempercepat proses. Masalahnya, hal itu terlalu cepat. Server pertama yang dicoba untuk overload dan memberikan dua pesan, salah satunya menghantam server kedua sama seperti yang telah diatur ulang. Server kedua diasumsikan bahwa ada kesalahan dalam logika internalnya dan diatur ulang sendiri. Server kedua menempatkan sendiri tanda "tidak mengganggu" dan melewati masalah pada ke switch ketiga dan sehingga masalah mengalir melalui seluruh sistem. Semua 114 switch dalam sistem dijaga untuk diatur ulang sendiri, sampai teknisi dapat mengurangi beban pesan pada seluruh sistem dan gelombang dari mengatur ulang sampai akhirnya berhasil. 9

10 Sementara itu, AT&T kehilangan sekitar $60 juta biaya jarak jauh dari panggilan yang tidak diproses. Perusahaan mengambil langkah sukses keuangan lebih lanjut beberapa minggu kemudian ketika dilakukan penurunan sepertiga tarif dari sambungan reguler langsung jarak jauh pada hari valetine untuk menebus kesalahan dengan pelanggan. Hal yang dapat dipelajari: menguji "perbaikan kode" terlebih dahulu sebelum merilisnya. Diperkenalkan pada tahun 2006, Windows Genuine Advantage (WGA) adalah sebuah inisiatif yang tidak pernah populer dengan pelanggan microsoft itu. WGA tidak melakukan apapun untuk membantu keamanan atau stabilitas dari instalasi windows yang sah. Semua yang terjadi telah membantu microsoft memberantas pembajakan dari perangkat lunak di mana-mana pemberantasan tersebut tampakbahkan di antara ribuan pelanggan windows yang sah. Seseorang di tim WGA secara tidak sengaja memasang bug untuk mengisi perangkat lunak praproduksi pada server WGA tim dengan cepat memutar kembali untuk menguji peluncuran dari perangkat lunak, tetapi mereka tidak memeriksa bahwa yang meraka perbaiki benar-benar membahas masalah yang ada. Ternyata tidak. sehingga selama 19 jam server menandai ribuan dari klien WGA di seluruh dunia sebagai ilegal. Pelanggan windows XP diberitahu bahwa mereka menjalankan perangkat lunak bajakan. pelanggan windows vista mendapatkan fitur telah dimatikan, termasuk tema eye candy aero dan dukungan untuk ReadyBost RAM virtual drive. Official pertama menanggapi bahwa mengeluh tidak membantu banyak: pelanggan yang tidak puas disarankan untuk mencoba memvalidasi ulang pada hari Selasa, tapi bahkan ketika masalah telah diperbaiki, klien vista masih harus memvalidasi ulang instalasi windows mereka sebelum mereka bisa menjalankan ReadyBoost mereka kembali ke aero. Ok, jadi ini adalah masalah yang relatif ringan dalam hal teknik, dan sesungguhnya, itu disebabkan oleh kesalahan manusia. Namun kesalahan dalam pertanyaan itu menyebarkan buggy, perangkat lunak yang belum teruji, dan ketika anda menjadi salah satu faktor dari beberapa orang yang terkena, tingkat kemarahan diinduksi, dan dampak yang muncul adalah publisitas yang buruk, itu lebih parah daripada penglihatan pada pandangan pertama. 10

11 Tidak semua bug dalam perangkat lunak dianggap masalah sederhana, namun. Beberapa dari mereka adalah fatal. Perangkat lunak medis dan militer dapat sangat berbahaya jika tidak benar diuji. Selama perang teluk persia pertama, irakmenembakkan rudal dengan gerakan cepat adalah serangan udara yang paling mengancam bagi pasukan AS. Setelah salah satu roket cepat yang mematian diluncurkan, pertahanan AS yang terbaik adalah untuk mencegah serangan tersebut dengan rudal patriot antibalistik. Patriot bekerja hampir sama seperti senapan, mendapatkan dalam jangkauan rudal yang mendekat sebelum menembakkan keluar sebuah awan dengan pelet untuk meledakkan serangan roket. Sebuah patriot diperlukan untuk menyebarkan peletnya antara 5 dan 10 meter dari sebuah rudal yang mendekat untuk hasil terbaik. Ini membutuhkan waktu sepersekian detik, yang selalu rumit dengan dua benda yang bergerak sangat cepat terhadap satu sama lain. Sekalipun booster patriot yang paling menonjol, maka presiden george H.W.Bush, mengakui bahwa salah satu gerakan cepat (dari 42 tembakkan) berhasil melewati patriot. Kegagalan tunggal diakui presiden berada di pangkalan AS di Dhahran, Arab Saudi, pada tanggal 25 februari 1991, dan kegagalan tersebut menewaskan 28 tentara mereka. Kesalahan ini terlacak pada kesalahan perangkat lunak. Perhitungan lintasan patriot berkisar seputar waktu dari pulsa radar, dan mereka harus dimodifikasi untuk menangani kecepatan tinggi dari rudal modern. Sebuah subroutine diperkenalkan untuk mengubah waktu jam lebih akurat ke titik mengambang angka untuk perhitungan. Itu telah diperbaiki sedikit rapi, tapi programmer tidak menempatkan panggilan ke subroutine di mana saja itu dibutuhkan. Nampak secara kasat masalah ini telah diketahui, dan diperbaiki sementara berada di tempatnya: reboot sistem sering sekali dilakukan untuk me-reset jam. Sayangnya, istilah "sering sekali" tidak diartikan, dan itulah masalah yang terjadi dalam Februari dahulu di Dhahran. Sistem ini telah berjalan selama 100 jam, dan jam berangkat sekitar sepertiga dari satu detik. sebuah gerakan perjalanan cepat setengah kilometer dalam waktu itu, jadi tidak ada kesempatan patriot bisa untuk 11

12 disadap. Hal yang dapat dipelajari: definisi yang tepat dari instruksi untuk penggunaan aplikasi adalah sangat penting. Terapi radiasi adalah alat yang berguna dalam memerangi berbagai bentuk kanker yang terkandung: sinar elektron membinasakan hal yang buruk, dan tubuh membuang benda mati. Sinar elektron memiliki fokus. Hal tersebut yang menyebabkan dunia medis beralih dari mesin. Ketidak beruntungan terjadi pada enam pasien antara tahun 1985 dan 1986, Therac-25 merupakan mesin dalam pertanyaan. Therac 25 menangani dua jenis terapi: sebuah low-poweres direct electron beam dan sebuah mode sinar-x megavolt, yang dipersyaratkan melindungi dan menyaring dan ruang ion untuk menjaga sinar berbahaya dengan aman pada target. Masalahnya adalah bahwa perangkat lunak yang mendukung unit ini dimodif dari model sebelumnya, dan itu tidak cukup untuk diuji. Jika operator mengubah modus perangkat dengan cepat, kondisi persaingan terjadi: dua set instruksi yang dikirim, dan yang pertama tiba mengatur mode. Dalam enam kasus didokumentasikan, ini berarti bahwa megavolt sinar-x dikirim, tanpa filter dan tanpa saringan, terhadap pasien yang memerlukan theraphy langsung elektron. Setidaknya dua dari mereka menjerit kesakitan dan berusaha lari dari ruangan. Semua dari mereka menderita keracunan radiasi, yang diklaim beberapa kehidupan. Therac-25, yang telah mengingatkan kembali pada tahun 1987, telah menjadi pelajaran mengenai apa yang bisa salah dari mesin medis yang hebat. Kode tidak menyebabkan overdosis di vented mereka. Hal yang dapat dipelajari: menggunakan kembali kode pada sistem baru tanpa melalui pengujian adalah pemrograman yang buruk, dengan alasan yang baik. Proses pengujian perangkat lunak membutuhkan waktu dan uang dan umumnya terjadi dalam lingkungan hidup dimana mendapatkan aplikasi yang dilakukan dan di tangan mereka yang membutuhkannya adalah tekanan konstan. Mengingat bahwa bug pada akhirnya akan, dan selalu, menemukan diri mereka harus memiliki cukup motivasi untuk mendapatkan yang benar pertama kalinya. Tapi, sering kali tidak. 12

13 IV. PEMBAHASAN 1. Mengapa pengujian perangkat lunak kelihatannya merupakan sesuatu yang memberatkan? Dalam studi kasus The Bugs will Always Show Themselves, But Often Too Late terlihat bahwa pengujian terhadap perangkat lunak (software) tidak terlebih dahulu dilakukan dalam proses pengembangan perangkat lunak tersebut dan langsung mengimplementasikannya. Kesalahan (bug) terlihat ketika terjadi kegagalan dalam software yang berdampak pada pengguna akhir (end user). Pengujian terhadap perangkat lunak (software) tersebut tidak dilakukan dengan alasan membutuhkan banyak waktu dan biaya yang cukup besar dalam pelaksanaannya. Boehm (1982) menyatakan dalam perekayasaan perangkat lunak terdapat biaya pemeliharaan perangkat lunak atau perawatan perangkat lunak yang besar corrective (21%), adaptive (25%), preventive (4%) dan perfective (50%). Dalam pemelharaannya dibutuhkan biaya sekitar 49% yang lebih besar dari biaya pengembangannya sebesar 43%. Proses untuk melakukan pengujian perangkat lunak yang tidak sederhana dan membutuhkan investasi yang besar serta memakan waktu yang banyak membuat perusahaan tidak menerapkan proses pengujian meskipun hal tersebut sangat krusial. Pengujian perangkat lunak adalah proses mengeksekusi program atau sistem dengan maksud menemukan kesalahan atau melibatkan setiap kegiatan yang bertujuan mengevaluasi atribut atau kemampuan dari program atau sistem dan menentukan bahwa system tersebut memenuhi hasil yang diperlukannya (Jiantao Pan. 1999). Dalam melakukan pengujian perangkat lunak perlu melakukan pembahasan mengenai teknik uji coba perangkat lunak dan strategi uji coba perangkat lunak. Menurut Glen myers Sasaran dalam melakukan pengujian adalah : 1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. 2. Test case yg baik adalah test case yg memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yg belum pernah ditemukan sebalumnya. 13

14 3. Pengujian yg sukses adalah pengujian yg mengungkap semua kesalahan yg belum pernah ditemukan sebelumnya. Prinsip pengujian (davis) : Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan. Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu dimulai. Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak. Prinsip Pareto mengimplikasikan 80% dari semua kesalahan yg ditemukan selama pengujian sepertinya akan dapat ditelusuri sampai 20% dari semua modul program. Pengujian harus mulai "dari yg kecil" dan berkembang ke pengujian "yang besar". Paling efektif, pengujian dilakukan oleh pihak ketiga yg independen. Strategi uji coba PL memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yg telah dikerjakan. Hal yg harus diperhatikan adalah langkah-langkah perencanaan dan pelaksanaan harus direncanakan dengan baik dan berapa lama waktu, upaya dan sumber daya yg diperlukan. Strategi uji coba mempunyai karakteristik sbb : Pengujian mulai pada tingkat modul yg paling bawah, dilanjutkan dgn modul di atasnya kemudian hasilnya dipadukan. Teknik pengujian yang berbeda mungkin menghasilakn sedikit perbedaan (dalam hal waktu) Pengujian dilakukan oleh pengembang perangkat lunak dan (untuk proyek yang besar) suatu kelompok pengujian yang independen. Pengujian dan debugging merupakan aktivitas yang berbeda, tetapi debugging termasuk dalam strategi pengujian. Gambar 3. Strategi uji coba perangkat lunak 14

15 Perusahaan yang tidak menerapkan pengujian pada perangkat lunak meraka akan memungkinkan munculnya bug (kesalahan) pada perangkat lunak yang digunakan dan pada akhirnya akan menimbulkan pengeluaran yang sangat besar akibat dari kesalahan yang muncul dari perangkat lunak yang dijalankan. Sebagai contoh kasus yang terjadi pada perusahaan AT&T dimana perusahaan AT&T kehilangan sekitar $60 juta akibat kesalahan yang ditimbulkan dari perangkat lunak yang digunakan dan lebih lanjut AT&T harus menerima keuntungan yang lebih sedikit dengan penurunan sepertiga tarif dari sambungan reguler langsung jarak jauh mereka sebagai permohonan maaf dan untuk mempertahankan konsumen mereka tetap menggunakan jasa AT&T. Kesalahan yang muncul pada perangkat lunak yang dijalankan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi perusahaan dan pengembang perangkat lunak. Untuk menghasilkan perangkat lunak yang baik dan berkualitas maka perangkat lunak tersebut harus memiliki kriteria : Functionality, Reliability, Usability, Efficiency, Maintainability, dan Portability. Dengan menerapkan kriteria tersebut diharapkan perangkat lunak yang dijalankan dapat berguna sesuai dengan tujuan yang diinginkan. 2. Dalam pengembangan dan pengujian perangkat lunak, apakah ada saat dimana pengecekan error secara menyeluruh tidak dibutuhkan? Mengapa? Tidak, pengecekan error selalu dibutuhkan dalam pengembangan dan pengujian perangkat lunak untuk memastikan perangkat lunak yang digunakan terhindar dari terjadinya error dan berjalan sesuai dengan harapan dari penggunaan perangkat lunak tersebut. kesalahan yang berakibat fatal akan terjadi jika tidak dilakukan pengujian terlebih dahulu dalam pengembangan perangkat lunak tersebut. sebagai contoh studi kasus yang terjadi pada The Bugs will Always Show Themselves, But Often Too Late menunjukkan kecerobohan penggunaan software tanpa dilakukan pengujian terlebih dahulu yang menyebabkan munculnya bug dengan kerugian diderita oleh pengguna terakhir end-user. Beberapa bug memiliki efek yang kecil terhadap fungsional dari program, namun beberapa juga dapat menjadi masalah yang serius dan besar. Pada kasus yang 15

16 terjadi karena adanya bug yang berakibat fatal terjadi pada mesin terapi Therac- 25. Bug yang terjadi pada mesin tersebut membuat Therac-25 menembakkan sinar dalam modus daya tinggi. Akibat yang ditimbulkan sedikitnya lima pasien meninggal, yang lainnya yang terluka parah. Masalahnya adalah bahwa perangkat lunak yang mendukung therac-25 dimodif dari model sebelumnya, dan itu tidak cukup untuk diuji contoh lain yang menunjukkan kejadian dimana munculnya kesalahan contoh lain yang menunjukkan kejadian dimana munculnya kesalahan dalam pengoperasian yaitu Pada tahun 1996 prototipe Badan Antariksa Eropa AS Ariane menyebabkan 5 roket hancur kurang dari satu menit setelah peluncuran, karena bug dalam program computer pengendali. Pada tahun 2002, sebuah studi yang diprakarsai oleh Departemen Perdagangan AS 'Institut Nasional Standar dan Teknologi menyimpulkan bahwa kerusakan perangkat lunak (bug) menghabiskan biaya $59,5 milyar USD setiap tahunnya. Software bug didefinisikan sebagai kesalahan, cacat, kesalahan, kesalahan yang mencegah perangkat lunak dari kesalahan respon perintah yang diharapkan. Bug sering hasil terjadi dari kesalahan manusia baik dalam kode sumber atau desain program. Dari penemuan adanya bug yang pada pengujian perangkat lunak, bug melewati berbagai tahap,yang biasa disebut sebagai siklus (Rakesh G, 2012). Berikut merupakan sklus hidup sebuah bug, laporan pengujian menjelaskan secara rinci perilaku bug pada setiap tahap: 1. Pelaporan adanya bug ini adalah tahap pertama dari siklus hidup di mana bug dilaporkan. Keberadaan bug menjadi jelas jika tester mencoba menjalankan aplikasi yang baru dikembangkan dan tidak merespon seperti apa yang diharapkan. bug ini kemudian kirim ke bagian pengujian untuk mendapatkan persetujuan. 2. Terbuka (open) Ketika bug tersebut dilaporkan kepada badan uji,dan akan di lakukan pemeriksaan pada sub yang dilaporkan mengalami kegagalan operasi. Jika ditemukan bahwa bug tersebut sesuai dengan pelaporan,perangkat lunak tersebut akan di rubah statusnya menjadi terbuka (open) 3. Penetapan (assign) 16

17 Setelah bug telah disetujui dan ditemukan kebenaranya lalu kirim ke tim pengembangan perangkat lunak yang bersangkutan untuk di evaluasi. Hal ini dapat diberikan kepada tim yang menciptakan perangkat lunak atau mungkin ditugaskan ke beberapa tim khusus. laslu status bug tersebut berubah menjadi assign. 4. Test Tim Evaluasi bug yang telah ditetapkan (assign) akan melakukan Evaluasi dan mengembangkan cara penghapusan bug pada perangkat lunak.setelah, mereka selesai memperbaiki bug, dikirim kembali ke tim pengujian untuk tes ulang. Namun, sebelum mengirim bug ke tim pengujian, statusnya berubah menjadi test. 5. Penangguhan (Deferred) Jika tim pengembangan merubah status bug menjadi Deferred (ditangguhkan), itu berarti bahwa bug tersebut akan tetap dalam rilis berikutnya dari perangkat lunak tampa ada perbaikan pada bugnya. Ada alasan mengapa tim penguji tidak memperbaiki segera bug yang ada pada perangkat lunak karena pertimbangan pada waktu dan dampak rendah dari potensi bug atau perbaikan pada bug yang akan berdampak pada fitur atau kinerja perintah lainya yang sudah bekerja normal. 6. Ditolak (rejected) Meskipun, Tim pengujian dan perbaikan telah dilakukan dapat telah disetujui pimpinan penguji, Tim pengembang perangkat lunak mungkin tidak selalu setuju, dengan alasan perbaikan bug akan menghambat atau menjadi masalah pada penambahan fitur pada saat upgrade versinya. Pada akhirnya, itu merupakan hak dari tim pengembangan untuk memutuskan apakah bug tersebut dapat diterima atau tidak. Jika mereka meragukan keberadaan atau dampak dari bug, maka mereka dapat berubah status menjadi rejected (ditolak) 7. Duplicate Jika tim pengembang menemukan bahwa bug sama telah diulangi dua kali atau ada dua bug yang mengarah ke konsep sama, maka status satu bug diubah menjadi duplikat. Dalam hal ini, memperbaiki satu bug otomatis menangani bug lain 17

18 8. Verifikasi Jika tim pengembangan perangkat lunak mengirimkan kembali bug yang telah diperbaiki untuk tes ulang,karena ada hal yang masih diragukan kinerjanya atau masih kurang maksimal maka bug mengalami prosedur pengujian ketat lagi. Jika pada akhir ujian, tidak ditemukan maka statusnya berubah menjadi terverifikasi. 9. Dibuka kembali (Reopened) Jika bug masih ada, maka statusnya berubah menjadi Reopened (dibuka kembali). Bug kemudian melintasi seluruh siklus hidupnya sekali lagi. 10. Ditutup (Closed) Jika tidak ada kejadian bug dilaporkan dan jika fungsi perangkat lunak biasanya, maka bug tersebut Closed (ditutup) Tidak semua kesalahan (bug) dalam perangkat lunak disebabkan oleh kesalahan coding. Salah satu sumber umum kesalahan (bug) disebabkan oleh kesenjangan dari perangkat lunak tersebut, misalnya, persyaratan yang belum diakui, yang dihasilkan dari kelalaian yang dilakukan oleh pengembang. Beberapa sumber yang menyebabkan kesenjangan dalam perangkat lunak seperti : testability, scalability, maintainability, usability, performance, and security (Wikipedia, 2012). 3. Apakah keuntungan bisnis dari melaksanakan rencana pengujian error yang diharuskan dalam tahap pengembangan software? Klasifikasikan keuntungankeuntungan tersebut ke dalam peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam pengembangan proses pengujian. Keuntungan dilakukannya pengujian error bagi perusahaan adalah menghindari pengeluaran / biaya yang diakibatkan oleh kesalahan (bug) dari software yang dijalankan. Pengujian perangkat lunak harus dapat menjamin kualitas dari perangkat lunak yang dikembangkan utuh dan tidak rusak karena adanya bug yang terdapat didalam perangkat lunak tersebut. pengujian perangkat lunak ada baiknya jika dilakukan oleh pihak ketiga / outsourcing sehingga diperoleh hasil yang lebih maksimal dari pengujian terhadap perangkat lunak tersebut. 18

19 Pengujian perangkat lunak memberikan pandangan mengenai perangkat lunak secara obyektif dan independen, yang bermanfaat dalam operasional bisnis untuk memahami tingkat risiko pada implementasinya. Teknik-teknik pengujian mencakup, namun tidak terbatas pada, proses mengeksekusi suatu bagian program atau keseluruhan aplikasi dengan tujuan untuk menemukan bug perangkat lunak (Wikipedia, 2012). Manfaat yang diperoleh dari pengujian perangkat lunak dalam peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam pengembangan yaitu: Bebas dari kesalahan Dengan dilakukannya pengujian terhadap perangkat lunak akan dihindari berbagai mungkin kejadian yang disebabkan oleh kesalahan yang terdapat didalam perangkat lunak tersebut. pengujian sebaiknya dilakukan oleh pihak ketiga untuk memaksimalkan hasil yang diperoleh. Efektivitas biaya. Menghindari kerugian yang diakibatkan oleh munculnya kesalahan pada perangkat lunak yang berakibat pada pengguna terakhir. Biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit jika dilakukan pendektesian awal terhadap kesalahan yang terjadi pada perangkat lunak tersebut. Gambar 4. Pengurangan biaya akibat perbaikan dan pendektesian dini dari adanya kesalahan (bug) (RTI, 2002) 19

20 Efisien waktu Dilakukannya pengujian terhadap perangkat lunak akan menghindari perusahaan dari resiko kerugian yang terjadi dan waktu yang lebih lama untuk melakukan perbaikan terhadap perangkat lunak tersebut. Fokus pada pengembangan bisnis. Perangkat lunak yang tidak memiliki kesalahan (bug) akan memaksimalkan kinerja dari perusahaan dengan mendukung kegiatan bisnis lebih baik dan mendukung penyelesaian masalah lebih cepat dengan penggunaan perangkat lunak tersebut. Peningkatan loyalitas pelanggan. Pengujian perangkat lunak yang dilakukan oleh pihak ketiga / outsourcing akan menghemat waktu yang berharga bagi perusahaan. Seperti akan diperoleh cukup waktu untuk fokus pada kegiatan penting bisnis dan mengoptimalkan pelayanan terhadap pelanggan untuk meningkatkan loyalitas dan kepuasan terhadap perusahaan. 20

21 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam proses pengembangan perangkat lunak perlu dilakukan berbagai langkah dan pengujian untuk memaksimalkan perangkat lunak tersebut. Pentingnya dilakukan pengujian dalam proses pengembangan dan penjalanan perangkat lunak yaitu untuk menghindari terjadinya kesalahan (bug) dalam perangkat lunak. hal tersebut akan meminimalkan pengeluaran biaya yang diakibatkan oleh kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan yang terjadi pada perangkat lunak tersebut. Untuk menghasilkan perangkat lunak yang baik dan berkualitas maka perangkat lunak tersebut harus memiliki kriteria : Functionality, Reliability, Usability, Efficiency, Maintainability, dan Portability. Penggunaan kriteria tersebut akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan penguna perangkat lunak tersebut. Manfaat yang diperoleh dari pengujian perangkat lunak dalam peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam pengembangan yaitu Bebas dari kesalahan, efektivitas biaya, efisien waktu, fokus pada pengembangan bisnis, dan peningkatan loyalitas pelanggan 5.2. Saran Perlu diterapkan standar operasional prosedur (SOP) disetiap perusahaan dalam pengembangan dan penjalanan perangkat lunak tersebut untuk menerapkan pengujian terlebih daluhu dalam proses pengembangan perangkat lunak. Kemudian perlunya pihak ketiga/outsourcing untuk pengujian terhadap perangkat lunak sebelum dijalankan dan digunakan bagi pengguna terakhir (end-user) 21

22 DAFTAR PUSTAKA Anynomous Rekayasa Perangkat Lunak. ega.staff.gunadarma.ac.id Downloadsfiles7513RPL_9.pdf [tanggal akses : 4 maret 2012] B. W. Boehm, J. F. Elwell, A. B. Pyster, F. D. Stuckle, and R. D. Williams The TRW software productivity system, in Proc. IEEE 6th Int. Conf. Software Eng. Jiantao Pan Software Testing. Carnegie Mellon University b Jogiyanto Sistem Teknologi Informasi, Pendekatan Terintegrasi: Konsep Dasar, Tkenologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan. Yogyakarta. Andi Yogyakarta. O Brien, J. A Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12. Terjemahan: Introduction to Information Systems, 12 th Ed. Palupi W. (editor), Dewi F. dan Deny A. K. (penerjemah). Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Rakesh G Bug life cycle Software Testing Help [tanggal akses : 02 Februari 2012] RTI The Economic Impacts of Inadequate Infrastructure for Software Testing. National Institute of Standards & Technology. Planning Report 02-3 Wikipedia Pengujian Perangkat lunak. [tanggal akses : 4 Maret 2012] 22

Perbedaan pengembangan software dengan pengembangan sistem informasi

Perbedaan pengembangan software dengan pengembangan sistem informasi Perbedaan pengembangan software dengan pengembangan sistem informasi Oleh : SITI JAMILLAH Setiap perusahaan senantiasa melakukan pengembangan terhadap sistemnya untuk memperbaiki sistem yang lama yang

Lebih terperinci

URGENSI MAINTAINABILITY DALAM PENGEMBANGAN/PENERAPAN SISTEM INFORMASI

URGENSI MAINTAINABILITY DALAM PENGEMBANGAN/PENERAPAN SISTEM INFORMASI URGENSI MAINTAINABILITY DALAM PENGEMBANGAN/PENERAPAN SISTEM INFORMASI Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Disusun oleh: Lisha Luthfiana Fajri P056131402.45 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH

Lebih terperinci

TUGAS UJIAN INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

TUGAS UJIAN INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TUGAS UJIAN INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UJIAN AKHIR TRIWULAN (TAKE HOME) URGENSI MAINTAINABILITY DARI SUATU SOFTWARE Oleh: Soetjie Poernama Sari P056101301.45 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam

Lebih terperinci

SIKLUS PENGEMBANGAN PRODUK SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK PROTOTYPING. Oleh : Ilham Arief Gautama P

SIKLUS PENGEMBANGAN PRODUK SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK PROTOTYPING. Oleh : Ilham Arief Gautama P Dr. Ir. Arief Imam Suroso, M.Sc(CS) SIKLUS PENGEMBANGAN PRODUK SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK PROTOTYPING Oleh : Ilham Arief Gautama P056111541.48 PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

URGENSI MAINTENANCE DALAM PENGEMBANGAN SOFTWARE SYSTEM

URGENSI MAINTENANCE DALAM PENGEMBANGAN SOFTWARE SYSTEM Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen URGENSI MAINTENANCE DALAM PENGEMBANGAN SOFTWARE SYSTEM Oleh: Lia Nur Alia Rahmah P056132591.52 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE MAINTENANCE)

PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE MAINTENANCE) PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE MAINTENANCE) Di Susun Oleh : Linda Liana 41813120100 Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

URGENSI MAINTAINABILITY DALAM SISTEM INFORMASI. Oleh : Jauhar Samudera Nayantakaningtyas (P ) Angkatan R50

URGENSI MAINTAINABILITY DALAM SISTEM INFORMASI. Oleh : Jauhar Samudera Nayantakaningtyas (P ) Angkatan R50 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Penyerahan : 25 September 2013 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Batas Penyerahan : 4 Oktober 2013 URGENSI MAINTAINABILITY DALAM SISTEM INFORMASI Oleh :

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

: Sistem Informasi Manajemen. : Dr. Ir.Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) TUGAS INDIVIDU UJIAN AKHIR TRIWULAN. Disusun Oleh: RIRIN PRILIA P

: Sistem Informasi Manajemen. : Dr. Ir.Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) TUGAS INDIVIDU UJIAN AKHIR TRIWULAN. Disusun Oleh: RIRIN PRILIA P Mata Kuliah Dosen : Sistem Informasi Manajemen : Dr. Ir.Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) TUGAS INDIVIDU UJIAN AKHIR TRIWULAN Disusun Oleh: RIRIN PRILIA P056111361.47 MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KUALITAS PERANGKAT LUNAK. Ni Wayan Sumartini Saraswati

KUALITAS PERANGKAT LUNAK. Ni Wayan Sumartini Saraswati KUALITAS PERANGKAT LUNAK Ni Wayan Sumartini Saraswati DEFINISI DARI IEEE The Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) mendefinisikan kualitassebagai the degree to which a system, component

Lebih terperinci

URGENCY MAINTAINABILTY DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

URGENCY MAINTAINABILTY DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI URGENCY MAINTAINABILTY DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Disusun oleh : MARSELI CHRIS PRIHATININGTYAS (P056133512.52E) Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen Tugas : Dr. Ir. Arif Imam Suroso,

Lebih terperinci

URGENSI DAN FAKTOR MAINTAINAIBILITY SOFTWARE

URGENSI DAN FAKTOR MAINTAINAIBILITY SOFTWARE Program Studi : Sistem Informasi Manajemen Penyerahan : 4 Oktober 2013 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Batas Penyerahan : 4 Oktober 2013 URGENSI DAN FAKTOR MAINTAINAIBILITY SOFTWARE OLEH : TANTRY

Lebih terperinci

A. Konsep dan Teknik Pemeliharaan Perangkat Lunak

A. Konsep dan Teknik Pemeliharaan Perangkat Lunak A. Konsep dan Teknik Pemeliharaan Perangkat Lunak Perintah (program komputer) yang mana bila dieksekusi akan menghasilkan fungsi sebagai mana yang kita inginkan. Struktur data yang memungkinkan suatu aplikasi

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMELIHARAAN SOFTWARE

PENTINGNYA PEMELIHARAAN SOFTWARE Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Imam Suroso, Msc (CS) Kelas : R-50 PENTINGNYA PEMELIHARAAN SOFTWARE Disusun Oleh : Artadi Nugraha P056121791.50 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS

Lebih terperinci

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Bagian utama dari siklus hidup perangkat lunak adalah periode operasional, biasanya berlangsung selama 5 sampai 10 tahun, meskipun beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, diketahui bahwa dalam suatu siklus pengembaangan perangkat lunak selalu terdapat empat proses utama, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, diketahui bahwa dalam suatu siklus pengembaangan perangkat lunak selalu terdapat empat proses utama, yaitu : BAB 1 PENDAHULUAN Secara umum, diketahui bahwa dalam suatu siklus pengembaangan perangkat lunak selalu terdapat empat proses utama, yaitu : Gambar Siklus Pengembangan secara umum Penamaan untuk empat proses

Lebih terperinci

Chapter 2 What is Software Quality?

Chapter 2 What is Software Quality? Chapter 2 What is Software Quality? 2.1 Definisi Software Software: Program komputer, prosedur, dan dokumentasi dan data yang berkaitan dengan pengoperasian suatu sistem komputer. Keempat komponen yang

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

: ADRIAN YUDHA PRIATNA NIM : Bab 9

: ADRIAN YUDHA PRIATNA NIM : Bab 9 NAMA : ADRIAN YUDHA PRIATNA NIM : 09101003037 Bab 9 1. Apakah bentuk dan penggunaan informasi dan sistem pendukung keputusan untuk manajer dan profesional bisnis berubah dan berkembang? Mengapa atau mengapa

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR TRIWULAN 1 MATAKULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UJIAN AKHIR TRIWULAN 1 MATAKULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. UJIAN AKHIR TRIWULAN 1 MATAKULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Imam Kamarudin Saleh P 056111191.47 PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) 1. Pengertian DLC atau Software Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Mulyadi (2008), penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( 2 nd week) Siklus Hidup Perangkat Lunak (SWDLC) RAHMAD HIDAYAH /41813120037 FASILKOM / SISTEM INFORMASI DOSEN : WAHYU HARI HAJI, S.Kom, MM Siklus Hidup Perangkat Lunak (Software

Lebih terperinci

Kegagalan Pengalihan Sistem: Konversi dari Sistem Lama ke Sistem Baru

Kegagalan Pengalihan Sistem: Konversi dari Sistem Lama ke Sistem Baru Kegagalan Pengalihan Sistem: Konversi dari Sistem Lama ke Sistem Baru Alasan yang mungkin terjadi saat pengalihan sistem mengalami kegagalan adalah sebagai berikut: 1. Sumberdaya Manusia (SDM) di perusahaan

Lebih terperinci

KONSEP & TEKNIK PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK. Tugas ke 12 Rekayasa Perangkat Lunak

KONSEP & TEKNIK PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK. Tugas ke 12 Rekayasa Perangkat Lunak KONSEP & TEKNIK PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK Tugas ke 12 Rekayasa Perangkat Lunak Dibuat oleh : Dekha Sundhawati (41813120217) Dosen Pengampu : Wachyu Hari Haji, S.Kom,MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS

Lebih terperinci

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS Tugas : Take Home Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

ANALISIS PT POS INDONESIA System Development and Implementation

ANALISIS PT POS INDONESIA System Development and Implementation ANALISIS PT POS INDONESIA System Development and Implementation Kelas SDI A Anggota Kelompok: A. Lazuardi R (1201120426) Anandia Nurrohmah (1201120428) Anggie Dwi Resdiani (1201120430) Anna Quraisy Haq

Lebih terperinci

BAB l Pengujian Perangkat Lunak

BAB l Pengujian Perangkat Lunak BAB l Pengujian Perangkat Lunak 1.1 Pengertian Pengujian Pengujian Perangkat Lunak (Software Testing) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menentukan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan telah memecahkan

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan : 1. Memahami metodologi pengembangan sistem (System Development) yang sesuai untuk sebuah proyek. 2. Memahami tugas-tugas yang perlu dilaksanakan

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK REKAYASA PERANGKAT LUNAK A. Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak (RPL, atau dalam bahasa Inggris: Software Engineering atau SE) adalah satu bidang profesi yang mendalami cara-cara

Lebih terperinci

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( ) Dibuat Oleh : 1. Andrey (41813120186) FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Istilah pemeliharaan perangkat lunak digunakan untuk menjabarkan aktivitas

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. Sifat Audit Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1).

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Materi yang akan dibahas: 13-1

Materi yang akan dibahas: 13-1 Materi yang akan dibahas: p Analisis sistem p Metode-metode pengembangan sistem p Sistem development life cycle (SDLC) p Prototyping p Teknik joint aplication development (JAD) p Metode rapid aplication

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ditulis dan diterjemahkan oleh language software (bahasa Pemrograman) untuk

BAB II LANDASAN TEORI. ditulis dan diterjemahkan oleh language software (bahasa Pemrograman) untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut Jogiyanto (2005), Perangkat lunak aplikasi adalah program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software (bahasa Pemrograman) untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

3/17/16 Testing dan Audit Perangkat Lunak - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

3/17/16 Testing dan Audit Perangkat Lunak - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/17/16 Testing dan Audit Perangkat

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengujian Aplikasi Web Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285640392988 SILABUS MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR TRIWULAN I

UJIAN AKHIR TRIWULAN I UJIAN AKHIR TRIWULAN I Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Waktu Penyerahan : 2 April 2012 Oleh: Dian Lestari Pujiastuti (R-47: P056111131.47) PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

PROSES DESAIN FAKULTAS ILMU KOMPUTER - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 3/14/2017

PROSES DESAIN FAKULTAS ILMU KOMPUTER - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 3/14/2017 PROSES DESAIN FAKULTAS ILMU KOMPUTER - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 3/14/2017 PROSES PERANGKAT LUNAK PROSES PERANGKAT LUNAK Rekayasa perangkat lunak (RPL) adalah disiplin untuk memahami proses pengembangan perangkat

Lebih terperinci

Testing dan Implementasi Sistem

Testing dan Implementasi Sistem Testing dan Implementasi Sistem Pendahuluan Materi: Definisi Testing Definisi Sederhana Kualitas Hubungan Testing dan Kualitas Faktor Kualitas secara Umum Kualitas Software Penting bagi Organisasi Software

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), Sistem mempunyai beberapa pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan sistem yang menekankan pada

Lebih terperinci

BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) SDLC Systems Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan Sistem Systems Life Cycle

BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) SDLC Systems Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan Sistem Systems Life Cycle BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) adalah metodologi yang digunakan untuk menggambarkan proses untuk membangun sistem informasi, dimaksudkan untuk mengembangkan sistem informasi dalam cara yang

Lebih terperinci

System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) System Development Life Cycle (SDLC) SI-215 Analisa & Desain Sistem Informasi I Rosa Ariani Sukamto Permasalahan Perangkat Lunak Software used, but criticized or dropped 19% Software delivered and used

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Barang Milik Daerah Menurut Permendagri No. 17 Tahun 2007, Barang Milik Daerah (BMD) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja

Lebih terperinci

Pendahuluan. Tes Implementasi System. Yahya Erdipasa, ST., M.Kom (candidate) Teknik Informatika

Pendahuluan. Tes Implementasi System. Yahya Erdipasa, ST., M.Kom (candidate) Teknik Informatika Pendahuluan Tes Implementasi System Yahya Erdipasa, ST., M.Kom (candidate) About Me Yahya Erdipasa, ST., M. Kom Contact: Mail erdipasayahya@gmail.com Phone/SMS/Whatsapp 0815 7881 5423 Education: Bachelor

Lebih terperinci

chapter 7 Integrating quality activities in the project life cycle Empat model proses pengembangan perangkat lunak akan dibahas dalam bagian ini:

chapter 7 Integrating quality activities in the project life cycle Empat model proses pengembangan perangkat lunak akan dibahas dalam bagian ini: chapter 7 Integrating quality activities in the project life cycle 7.1 Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak Classic dan Lainnya Empat model proses pengembangan perangkat lunak akan dibahas dalam bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi berperan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi berperan penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi berperan penting dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Teknologi informasi yang terus berkembang sampai

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/11/2016 nts/sia 1 Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business / IT Solutions

Ringkasan Chapter 12 Developing Business / IT Solutions Program Studi : Sistem Informasi Manajemen Penyerahan : 4 Oktober 2013 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Batas Penyerahan : 4 Oktober 2013 Ringkasan Chapter 12 Developing Business / IT Solutions OLEH

Lebih terperinci

BAB 3 PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENGEMBANGAN

BAB 3 PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENGEMBANGAN BAB 3 PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENGEMBANGAN Pengujian perangkat lunak dilakukan untuk mendapatkan suatu perangkat unak yang layak untuk digunakan. Suatu perangkat lunak yang telah selesai diujikan harus

Lebih terperinci

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Desain Sistem "Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN URGENSI MAINTAINAIBILITY PADA SISTEM INFORMASI DI ORGANISASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN URGENSI MAINTAINAIBILITY PADA SISTEM INFORMASI DI ORGANISASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN URGENSI MAINTAINAIBILITY PADA SISTEM INFORMASI DI ORGANISASI Oleh: Achmad Rizki P056133742.54E E54 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Pengembangan Sistem Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem (System Development) Pengembangan sistem didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN 4 Bentuk

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan Menjelaskan definisi pengembangan sistem dan fase dan kegiatan pada system development lifecycle (SDLC) Menjelaskan perbedaan antara model, teknik, dan metodologi pengembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Persediaan Bahan Baku 2.1.1. Bahan Baku Bahan baku sangat penting dalam perusahaan manufaktur, pengertian bahan baku adalah unsur-unsur yang belum diolah saat digunakan dalam

Lebih terperinci

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Mengapa memahami dan memilih Tool Manajemen network begitu penting? antara pemakaian dan performa berbagai macam tool manajemen network dalam grafik ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Stair (2010:5), data adalah fakta atau kenyataan, contoh: nomor karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

Lebih terperinci

A Layered Technology

A Layered Technology Proses N. Tri Suswanto Saptadi Teknik Informatika http://trisaptadi.uajm.ac.id 02/28/11 nts/sb/tiuajm 1 A Layered Technology Software Engineering tools methods process model a quality focus These courseware

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK 3 Langkah Perencanaan : I. Pendefinisian masalah, II. Pengembangan strategi solusi, III. Rencana proses pengembangan. 2 I. Pendefinisian Masalah 1. Nyatakan masalah yang

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

TUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Oleh : Luckhy Natalia Anastasye Lotte P.056091571.44

Lebih terperinci

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010 Tujuan Perkuliahan PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Oleh : Sarwosri, S.Kom, M.T. Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. Memberikan gambaran tentang perangkat lunak, rekayasa perangkat lunak. Memberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II Landasan Teori BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi sistem informasi, namun harus diketahui terlebih dahulu definisi sistem dan informasi.

Lebih terperinci

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan

Lebih terperinci

Implementasi Sistem dan Maintenace Sistem. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

Implementasi Sistem dan Maintenace Sistem. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 Implementasi Sistem dan Maintenace Sistem Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 IMPLEMENTASI SISTEM Pengembangan Perangkat Lunak Pengembangan perangkat lunak (Software Development) merupakan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA TOKO USAHA BARU SUMPIUH. Oleh : Wahyu Andri Turdiawan Teknik Informatika,STMIK Amikom Purwokerto

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA TOKO USAHA BARU SUMPIUH. Oleh : Wahyu Andri Turdiawan Teknik Informatika,STMIK Amikom Purwokerto SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA TOKO USAHA BARU SUMPIUH Oleh : Wahyu Andri Turdiawan Teknik Informatika,STMIK Amikom Purwokerto Abstrak Toko adalah sebuah tempat tertutup yang di dalamnya

Lebih terperinci

Pembetulan permasalahan yang timbul mencakup : pembenaran kesalahan yang timbul setelah produk perangkat lunak dipergunakan oleh user

Pembetulan permasalahan yang timbul mencakup : pembenaran kesalahan yang timbul setelah produk perangkat lunak dipergunakan oleh user Topik 6 : Pemeliharaan Perangkat Lunak 2.1 Lingkup Pemeliharaan Aktifitas pemeliharaan antara lain : Penambahan atau perbaikan produk perangkat lunak Adaptasi produk dengan lingkungan operasional yang

Lebih terperinci

TAHAPAN MEMBUAT PROGRAM

TAHAPAN MEMBUAT PROGRAM Pertemuan 3 TAHAPAN MEMBUAT PROGRAM I. Tahapan Membuat Program A. Alasan menggunakan tahap-tahap penyusunan program 1. Pertimbangan logis 2. Pertimbangan analogi 3. Pertimbangan jumlah data 4. Pertimbangan

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU-TAKE HOME UAT MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh: Irfan Handrian P

TUGAS INDIVIDU-TAKE HOME UAT MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh: Irfan Handrian P Tugas : Sistem Informasi Manajemen Tgl Penyerahan : 02/04/2012 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) Batas : 02/04/2012 TUGAS INDIVIDU-TAKE HOME UAT MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Irfan

Lebih terperinci

CHAPTER 12. DEVELOPING BUSINESS SYSTEM (SUMMARY)

CHAPTER 12. DEVELOPING BUSINESS SYSTEM (SUMMARY) Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Batas Pengumpulan : 04 Oktober 2013 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. Tanggal Penyerahan : 03 Oktober 2013 CHAPTER 12. DEVELOPING BUSINESS SYSTEM (SUMMARY)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK pengembangan perangkat lunak (PL) dapat dianggap sebagai lingkaran pemecahan masalah. Untuk menyelesaikan masalah besar, dipecah menjadi kecil terus-menerus sampai paling kecil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi sangat banyak membantu seperti dalam hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi dan komputer merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar terutama dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membangun sebuah perangkat lunak merupakan sebuah proses yang rumit, dan pada 25 tahun terakhir, para peneliti telah mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang

Lebih terperinci

3/17/16 Testing dan Audit Perangkat Lunak - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

3/17/16 Testing dan Audit Perangkat Lunak - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/17/16 Testing dan Audit Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang akan diambil dalam penelitian. Selain itu menjelaskan tentang rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan

Lebih terperinci

TAKE HOME TEST NOMOR 2

TAKE HOME TEST NOMOR 2 TAKE HOME TEST NOMOR 2 TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN CAHYO DWI SULISTIYO REGULER-48 MB IPB PO56111451.48 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Pertanyaan Jelaskan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM Kebutuhan Pengembangan g Sistem Terstruktur Proses Konstruksi Sistem 1. Mengidentifikasi masalah besar TI untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang akurat, handal serta up to date, dealer selaku wakil

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang akurat, handal serta up to date, dealer selaku wakil BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, kebutuhan akan alat transportasi sangatlah meningkat. Sehingga produsen motor harus berupaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN A. Tujuan Pengambangan Sistem Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon time. Throughput adalah banyaknya transaksi

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Dilakukan dengan menggunakan metodologi Metodologi adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berguna sebagai salah satu sarana pendidikan dan komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian pengamanan system informasi berbasis computer ini meliputi: pengendalian

Lebih terperinci

BAB XII STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB XII STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB XII STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. Membeli Software Canned software (software massal) dibuat oleh perusahaan pengembang software dan dijual di pasar terbuka untuk berbagai lapisan

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI

PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI Analisis dan Perancangan Sistem PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich 16-2 Proses Pemeliharaan Sistem

Lebih terperinci

Testing dan Implementasi

Testing dan Implementasi Modul ke: 02Fakultas Dosen Fakultas Imlu Komputer Testing dan Implementasi Sistem Informasi berisi tentang Pengembangan Perangkat Lunak. : Agung Priambodo, S.Kom, M.Kom Program Studi Sistem Informasi KONTRAK

Lebih terperinci

Evaluasi Penerapan ERP pada Sistem Informasi Penjualan Properti berdasarkan ISO 9126

Evaluasi Penerapan ERP pada Sistem Informasi Penjualan Properti berdasarkan ISO 9126 Evaluasi Penerapan ERP pada Sistem Informasi Penjualan Properti berdasarkan ISO 9126 Nurizal Dwi Priandani, Indra Ekaristio P., Yonas Asmara, Afrizal Aditya, Indra Dwi Cahyana, Jesicha Dwi Ayu M., Sri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,

Lebih terperinci

Pengantar Test dan Implementasi Sistem. Rudi Susanto

Pengantar Test dan Implementasi Sistem. Rudi Susanto Pengantar Test dan Implementasi Sistem Rudi Susanto 1 Rudi Susanto Wonogiri, 14 Februari 1987 S1 dan S2 di Universitas Sebelas Maret Rudist_87@yahoo.co.id 085647296211 Rudist.wordpress.com 2 Tujuan Mengenal

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. 1. Menurut Jogiyanto (1999:1), sistem adalah

Lebih terperinci

Ratna Wardani. Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University

Ratna Wardani. Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University Ratna Wardani Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University S/W Process Model Tahapan S/W Process Model Proses S/W Materi Model Waterfall Model Prototype Model Rapid Application Development

Lebih terperinci

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN Strategi pengujian dilakukan untuk mengintegrasikan metode perancangan kasus pengujian software ke dalam langkah-langkah terencana yang tersusun rapi sehingga menghasilkan konstruksi

Lebih terperinci

Pertemuan 2 SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

Pertemuan 2 SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) Pertemuan 2 SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) POKOK BAHASAN Biaya PL Software Quality Attribute Standar kualitas Takaran Jaminan Kualitas CASE TOOLS Siklus Hidup Perangkat Lunak (SWDLC/Software Development

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan pengelola Rumah Sakit Umum Dr. Slamet Garut merupakan suatu lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 7 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Strategi Pengujian Perangkat Lunak Pendekatan Strategis terhadap Pengujian Perangkat Lunak. Pengujian

Lebih terperinci