PENGARUH ATRIBUT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PELANGGAN HOTEL PELANGI MALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH ATRIBUT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PELANGGAN HOTEL PELANGI MALANG"

Transkripsi

1 PENGARUH ATRIBUT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PELANGGAN HOTEL PELANGI MALANG Oleh : Mochammad Syafi i *) Muhammad Hufron **) Afi Rahmat Slamet ***) ABSTRACT The developments of tourism in the Malang region have to be followed by good management and an introduction to the society effectively and efficiently. If the visitors of tourism object are increase, it will have impact to increases the profits so there is no difficulty in managing costs that are used for tourism operations. Therefore, it is very important to arrange a proper, effective and efficient marketing strategy. The purpose of this research is to identify and analyze the Formulation of Marketing Strategy through SWOT analysis to increase Visitors at Wendit Water Park Malang. The analysis is performed using SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunity and Threats) and matrix IE (Internal External). Both of the analyses are focus on how to find strategies to increase visitors from the internal and external factors. Based on the results of the research is obtained Matrix Internal Factors Evaluation 3.48 and Evaluation of External Factors.0. The results of the analysis, the position of IE are in quadrant V by pursuing a market penetration strategy and product development. Keywords: SWOT, IFE, EFE, I-E. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus wisatawan ke Kabupaten Malang diperlukan suatu tempat wisata yang mempunyai fasilitas yang memadai yang dapat memenuhi harapan wisatawan yang berkunjung. Beberapa tempat wisata yang perlu untuk dikunjungi diantaranya adalah Taman Wisata Kendedes, Taman Wisata Lembah Dieng, Taman Wisata Tlogomas, Taman Wisata Sengkaling dan Taman Wisata Wendit Water Park. Dari taman wisata yang ada di Malang tersebut, Taman Wisata Wendit Water Park merupakan taman wisata yang ramah untuk dikunjungi. Taman Wisata Wendit Water Park ini berada di jalan Mangliawan, Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Objek wisata tersebut terletak ±9 km dari pusat Kota membuat Taman Wisata Wendit Water Park menjadi obyek wisata warga Malang untuk mengisi hari libur bersama keluarga. Pengunjung Taman Wisata Wendit Wendit Water Park Kabupaten Malang dapat menikmati berbagai wahana permainan mulai dari taman bermain bagi anak-anak hingga sarana hiburan untuk remaja dan dewasa. Selain taman bermain, Taman Wisata Wendit Water Park juga memiliki fasilitas yang disediakan saat ini meliputi kolam renang anak-anak, kolam renang dewasa, kolam arus, area pemancingan, kolam SPA, waterboom, carousel, bombom car, worm coaster, perahu angsa, sepeda air, mandi bola, delman domba, flying fox, sepeda trail, ATV, restoran apung, kantin, tempat outbond, cottage dan beberapa wahana maupun fasilitas penunjang lainnya. Berbagai JEMA Vol. 1 No. 1 Juni

2 arena permainan anak dan kios penjual makanan dengan tatanan trotoar serta taman yang indah sungguh enak dipandang mata. Setiap perusahaan pariwisata perlu dalam mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam persaingan. Hal ini akan sangat membantu perusahaan dalam mengenali diri, serta memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan ancaman. Pernyataan ini juga diungkapkan oleh Guiltinan (1994), dimana dalam menentukan strategi bersaing dan mengambil keputusan, seorang manajer harus mengenali apa saja kelemahan, kekuatan, ancaman, peluang yang dimiliki perusahaan serta mengenali keunggulan pesaing yang mungkin dimiliki. Potensi Taman Wisata Wendit Water Park yang sangat baik dalam industri pariwisata khususnya dalam rangka melestarikan seni budaya dan tempat hiburan belum banyak dilirik oleh wisatawan secara luas yaitu dari luar daerah kabupaten Malang bahkan mancanegara. Oleh karena itu peneliti ingin menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Wendit Water Park dengan pendekatan SWOT. 1. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: "Bagaimanakah Perumusan Strategi Pemasaran Melalui Analisis SWOT Untuk Meningkatkan Pengunjung Pada Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang?" 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa Perumusan Strategi Pemasaran Melalui Analisis SWOT Untuk Meningkatkan Pengunjung Pada Taman Wisata Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang. 1.4 Konstribusi Peneltian Dengan dicapainya tujuan penelitian, diharapkan dapat memberikan konstribusi sebagai berikut: a. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan kepada pihak manajemen pariwisata mengenai Perumusan Strategi Pemasaran Melalui Analisis SWOT Untuk Meningkatkan Pengunjung Pada Taman Wisata Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang b. Dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan informasi untuk penelitian selanjutnya berkenaan obyek dan materi yang berhubungan dengan penelitian ini.. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS.1 Penelitian Terdahulu Kurniawan (011) meneliti tentang Analisis SWOT Untuk Penetapan Bauran Pemasaran Jasa Pada Taman Rekreasi Tlogomas Permai Malang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor internal yang ada di Taman Rekreasi Tlogomas Permai Malang lemah, walaupun faktor eksternal yang ada mendukung perusahaan untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Sehingga strategi bauran pemasaran jasanya harus menggunakan strategi jaga dan pertahanan yaitu dengan cara penetrasi pasar dan pengembangan produk dan juga menggunakan strategi defensif. Penelitian yang dilakukan oleh Joehastanti (01) tentang Strategi Pemasaran Wisata Alam Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Kawasan Wisata Kabupaten Kediri. Hasil penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan 94 JEMA Vol. 1 No. 1 Juni 014

3 analisis SWOT pilihan strategi yang paling dominan adalah strategi SO (Strength Opportunities): strategi memanfaatkan seluruh kekuatan untuk membuat dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya yaitu: (1) Pemeliharaan dan pengembangan akses jalan dari kawasan wisata satu ke kawasan wisata yang lain; () Ditingkatkannya promosi paket wisata yang ada di Kabupaten Kediri melalui media yang lebih luas; (3) Lebih sering digelar event-event di lokasi wisata untuk menarik pengunjung; dan (4) Peningkatan sarana pendukung wisata, seperti sarana akomodasi, rumah makan dan kedai-kedai souvenir untuk wisatawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (013) tentang Penerapan Analisis SWOT Terhadap Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Bahari Dekatagung Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean Kabupaten Gresik bahwa hasil dari penelitiannya menyatakan faktor eksternal yang ada pada pantai Bahari Dekatagung Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean Kabupaten Gresik cukup baik membantu pengembangan dan meningkatkan wisata yang ada di pulau Bawean. Sedangkan dalam faktor internal yang ada di pantai Bahari Dekatagung Sangkapura Kabupaten Gresik tergolong lemah dan harus segera diatasi dalam rangka menciptakan potensi wisata.. Tinjauan Teori..1 Analisis Lingkungan Perusahaan Lingkungan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal. a) Analisis Lingkungan internal Lingkungan internal dari suatu perusahaan terdiri atas variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang berada di dalam organisasi itu sendiri dan biasanya masih dapat dikontrol dalam jangka pendek. Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sumber daya dan proses bisnis internal yang dimiliki perusahaan (Ismail, 01:147). Dengan demikian analisis yang ada dalam lingkungan internal perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan. Kekuatan merupakan karakteristik perusahaan yang baik dalam melakukan sesuatu atau dapat berupa satu keahlian, kemampuan, suatu sumber organisasi tertentu sesuatu yang telah dilakukan perusahaan dan menyebabkan perusahaan tersebut dalam posisi keuntungan. Sedangkan kelemahan merupakan suatu kekurangan perusahaan atau suatu kondisi yang meletakkan perusahaan pada suatu ketidak beruntungan. Menurut Ismail (01:107) menyatakan bahwa berbagai faktor yang terdapat dalam lingkungan internal perusahaan mencakup sumber daya (resources) dan kemampuan (capabilities). Sedangkan menurut Kotler (000) menyatakan faktorfaktor lingkungan internal yang mempengaruhi strategi pemasaran yaitu bauran pemasaran. Dalam strategi pemasaran, perusahaan harus memperhatikan yang disebut dengan bauran pemasaran dimana perusahaan yang menghasilkan produk harus memperhatikan 4p sedangkan untuk perusahaan penghasil jasa ditambah dengan 4p+3p, yaitu: Product (Produk), Price (Harga), Promotion (Promosi), Place (Tempat), People (Orang), Process (Proses), Physical Evidance (Bukti Nyata), Customer Service (Pelayanan Konsumen). Sedang menurut Lupioyadi (013:9) bauran pemasaran jasa terdiri atas delapan hal, yaitu sebagai berikut: Produk (product), Harga (price), Lokasi/tempat (place), Promosi (promotion), Orang /SDM JEMA Vol. 1 No. 1 Juni

4 (people), Proses (process), Layanan Pelanggan (customer service), Bukti Fisik (physical evidence) b) Analisis Lingkungan Eksternal Pengertian lingkungan eksternal dikemukakan oleh Ducan dalam Ismail (01:105) adalah berbagai faktor yang berada di luar organisasi yang harus diperhitungkan oleh orgainisasi perusahaan pada saat membuat keputusan. Analisis lingkungan eksternal adalah meneliti kecenderungan yang sedang berlangsung di luar perusahaan yang bertujuan mengetahui peluang dan ancaman serta menggunakannya sebagai dasar pemilihan alternatif strategi perusahaan sebagai bagian dari proses perencanaan strategi. Analisis lingkungan eksternal perusahaan terutama bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah peluang dan ancaman yang berada di lingkungan eksternal perusaahaan (Ismail, 01:18). Menurut Umar (005:76) lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari faktorfaktor yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor tersebut meliputi: (1) Politik; () Ekonomi; (3) Sosial; (4) Teknologi. Pearce dkk (013:9) mendefinisikan bahwa lingkungan eksternal adalah faktor-faktor di luar kendali yang mempengaruhi pilihan perusahaan mengenai arah dan tindakan yang pada akhirnya juga mempengaruhi struktur organisasi dari proses internalnya... Analisis Tentang SWOT Menurut Rangkuti (004:18) analisa SWOT yaitu "identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat)". Menurut Kotler dan Ketler (009:51) analisis SWOT adalah keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan. Analisis SWOT merupakan cara untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal. Sedangkan menurut Pearce et al (013: ) analisa swot adalah akronim dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) internal dari suatu perusahaan serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) lingkungan yang dihadapinya. Kekuatan (strengths) merupakan keunggulan sumber daya relatif terhadap para pesaing dari kebutuhan pasar yang dilayani atau diharapkan untuk dilayani oleh perusahaan. Kelemahan (weakness) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya yang menghambat kinerja efektif perusahaan. Peluang (opportunities) merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam tingkat suatu perusahaan Dan ancaman (threats) merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan...3 Strategi Menurut Stephani dalam Umar (005:31), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Sedangkan David (009) mendefinisikan strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa strategi merupakan alat bagi perusahaan untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. 96 JEMA Vol. 1 No. 1 Juni 014

5 a) Klasifikasi Strategi Berikut ini beberapa klasifikasi tipe strategi menurut David (009:5) antara lain sebagai berikut: a. Strategi Integrasi Vertikal (vertical integration) Strategi integrasi vertikal memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan kendali atas distributor, pemasok, dan atau pesaing. Strategi integrasi ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut: Integrasi ke Depan (forward integration), Integrasi ke Belakang (backward integration) b. Integrasi Horizontal (horizontal integration) Strategi ini mengacu pada strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing perusahaan. c. Srategi Intensif (intensive strategies) Strategi ini mengharuskan adanya upaya-upaya intensif jika posisi kompetitif sebuah perusahaan dengan produk yang ada saat ini ingin membaik. Strategi intensif dikelompokkan menjadi tiga macam, antara lain sebagai berikut: Penetrasi Pasar (market penetration), Pengembangan Pasar (market development), Pengembangan Produk (product development). d. Strategi Diversifikasi (diversification strategies) Terdapat dua model strategi diversifikasi yaitu diversifikasi terkait dan diservikasi tak terkait. e. Strategi Defensif Strategi bertahan ini bermaksud untuk melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang besar (kebangkrutan). b) Cara Menentukan Strategi Menurut David (009:34), teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam kerangka kerja pengambilan keputusan tiga tahap yang bisa dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Kerangka Analitis Perumusan Strategi Tahap 1: Tahap Input (Input Stage) External Factor Evaluation (EFE) Matrix Internal factor Evaluation (IFE) Matrix Competitive Profile (CP) Matrix Threats- Opportunities- Weakness- Strenghts (TOWS) Matrix Tahap : Tahap Pencocokan (Matching Stage) Strategi Position Boston and Action Consulting Evaluation Group (BCG) (SPACE) Matrix Matrix Tahap 3: Tahap Keputusan (Decision Stage) Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Internal External (IE) Matrix Penjelasan : Tahap 1, yang terdiri dari tiga matriks yaitu EFE Matrix, CPM Matrix, IFE Matrix. Informasi yang berasal dari ketiga matriks ini memberikan informasi dasar untuk matriks di tahap pencocokan dan tahap keputusan dalam merumuskan strategi. JEMA Vol. 1 No. 1 Juni

6 Tahap, yang terdiri dari Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, dan Matriks IE. Alat ini bersandar pada informasi yang diturunkan dari tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dan dengan kekuatan dan kelemahan internal. Tahap 3, yang hanya terdiri dari 1 matriks yaitu QSPM. QSPM ini menggunakan input informasi dari Tahap 1 dan hasil pencocokan dari analisis Tahap, memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membuat QSPM. QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. 3. Metode Penelitian 3.1 Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk melakukan refresentasi obyektif mengenai gejala yang terdapat dalam masalah penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambarkan gejala sebagai data/fakta sebagaimana adanya yang bersumber dari gejala yang terdapat dalam masalah yang terjadi sekarang (pada saat penelitian dilakukan). Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan untuk mengadakan penelitian. Pada penelitian ini lokasi penelitiannya ditentukan di Taman Wisata Wendit Water Park Jalan Mangliawan, Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua bulan yaitu antara bulan Mei 014 sampai bulan Juli Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Taman Wisata Wendit Water Park Jalan Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. 3.3 Definisi Operasional Variabel Untuk mengetahui atau mengenal konsep yang diteliti sesuai dengan materi penelitian, maka variabel-variabel yang akan diteliti oleh penulis adalah sebagai berikut: 1) Lingkungan Internal Perusahaan Yaitu suatu lingkungan yang ada di dalam perusahaan yang menyangkut segi operasional perusahaan untuk menentukan dimana kekuatan dan kelemahan perusahaan terutama lingkungan internal perusahaan yang meliputi: Product (Produk), Price (Harga), Promotion (Promosi), Place (Tempat), People (Orang), Process (Proses), Physical Evidence (Bukti Nyata) ) Lingkungan Eksternal Perusahaan Yaitu suatu lingkungan di luar perusahaan yang mempengaruhi proses atau operasi keputusan, strategi untuk melindungi perusahaan terhadap ancaman dan mengembangkan strategi yang tepat untuk memanfaatkan peluang yang ada bagi perusahaan. Variabel yang ada pada lingkungan eksternal tersebut antara lain: Geografis, Demografi, Ekonomi, Pemerintah, Persaingan 3.4 Model Penelitian. Analisis SWOT Gambar 1 Model Penelitian Perumusan Strategi Pemasaran Peningkatan Pengunjunng 98 JEMA Vol. 1 No. 1 Juni 014

7 3.5 Sumber dan Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini sumber data yang dipakai adalah data primer dan sekunder, sedang metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. 3.6 Metode Analisis Data Metode ini digunakan untuk mengetahui metode strategi pengembangan melalui analisis SWOT dengan cara menganalisis faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dengan matriks EFE dan IFE. Matriks External Factor Evaluation (EFE) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berupa peluang dan ancaman yang dihadapi. Data faktor eksternal dicari untuk menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan persoalan ekonomi, budaya, demografi, politik, pemerintahan, teknologi, dan persaingan pasar. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan semakin banyaknya alternatif kunjungan wisata, dan dengan kondisi Taman Wisata Wendit Water Park tentunya juga mengalami pasang surut menyesuaikan dengan keinginan masyarakat akan pariwisata, hal ini dapat dilihat pada jumlah kunjungan Wisatawan ke Taman Wisata Wendit Water Park Tabel 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Wisata Wendit Water Park No BULAN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH Sumber: Taman Wisata Wendit Water Park 014 Dari data pada tabel 3 menunjukkan Taman Wisata Wendit Water Park mengalami penurunan pada tahun 010. Penurunan jumlah pengunjung karena libur lebaran tahun ini tidak sama. Lebih dari itu, banyaknya wisata dan wahana air di Jawa Timur, membuat Taman Wisata Wendit Water Park tersebut mengalami penurunan. Akan tetapi, upaya untuk memperbaiki tempat wisata wendit terus digalakkan, terbukti pada tahun 011 sampai 013 mengalami peningkatan. Hal itu disebabkan pengelola melakukan promosi secara gencar dan menambah fasilitas baru. 4. PEMBAHASAN 4..1 Faktor Lingkungan Internal Faktor internal merupakan lingkungan yang berada di dalam perusahaan, antara lain sebagai berikut: JEMA Vol. 1 No. 1 Juni

8 a) Produk (product) Produksi utama dari perusahaan ini adalah berupa jasa pelayanan, yaitu penyediaan berbagai fasilitas. Adapun fasilitas yang ditawarkan sebagai berikut: kolam renang, kolam arus, waterboom, sepeda air, carousel, bobom car, wormcouster, perahu motor, sepeda air orang, sepeda air 4 orang, perahu dayung 4 orang, perahu dayung 6 orang, naik kuda, delman domba, mandi bola, perahu padler, flying fox dan lain sebagainya. b) Promosi (promotion) Promosi yang pernah dilakukan oleh Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang antara lain sebagai berikut: 1. Paket Wisata dengan mencantumkan metode paket yaitu: paket ekonomi (Rp ) dan paket exsekutif (RP ). Publikasi melalui media cetak dan elektronik antara lain: Malang TV, Batu TV, Malang Post dan Kalender Wisata. 3. Website Taman Wisata Wendit Water Park c) Harga (price) Harga tiket masuk Taman Wisata Wendit Water Park yakni tiket dewasa sebesar Rp 10.00,- tiket dibawah 5 Tahun sebesar Rp 5.00,-. Sedangkan harga tiket untuk fasilitas lainnya bisa dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Harga Tiket Fasilitas Taman Wisata Wendit Water Park No NAMA SATUAN HARGA KETERANGAN 1 Water Boom Lembar/orang Rp Sekali masuk Kolam Arus Lembar/orang Rp Sekali masuk 3 Courosel Lembar/orang Rp Sekali naik 4 Bom-bom Car Lembar/orang Rp Sekali naik 5 Worm Couster Lembar/orang Rp Sekali naik 6 Perahu Motor Lembar/orang Rp Sekali naik / 3 putaran 7 Sepeda air orang Buah Rp Sekali naik / 15 menit 8 Sepeda air 4 orang Buah Rp Sekali naik / 15 menit 9 Perahu dayung 4 orang Buah Rp Sekali naik / 30 menit 10 Perahu dayung 6 orang Buah Rp Sekali naik / 30 menit 11 Naik Kuda Lembar/orang Rp Sekali naik / 3 putaran 1 Delman Domba Lembar/orang Rp Sekali naik / 3 putaran 13 Mandi Bola Orang Rp Sekali masuk / 15 menit 14 Perahu Padler Orang Rp Sekali naik / 30 menit 15 Flying Fox Orang Rp kali meluncur Sumber: Taman Wisata Wendit Water Park 014 d) Tempat (place) Lokasi Taman Wisata Wendit Water Park berjarak ±9 km dari pusat Kota Malang tepatnya berada di jalan Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Tempat wisata ini dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. e) Orang (people) SDM merupakan aktor vital dalam mengelola Taman Wisata Wendit Water Park. SDM pada Taman Wisata Wendit Water Park ini mempunyai integritas tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Namun terdapat beberapa kendala yang dimiliki Taman Wisata Wendit Water Park ini, seperti: kurangnya karyawan tim medis, kebersihan dan sebagainya. f) Proses (Process) Proses yang terdapat pada taman wisata yaitu pengunjung tinggal membeli karcis pada loket yang tersedia. Setelah itu pengunjung bisa menikmati fasilitas 100 JEMA Vol. 1 No. 1 Juni 014

9 yang ada pada Taman Wisata Wendit Water Park seperti kolam renang dan lain sebagainya. g) Bukti fisik (physical evidence) Bukti fisik yang ada pada internal Taman Wisata Wendit Water Park antara lain kolam renang dengan sumber air, panggung musik dan pertunjukan, museum pesawat, taman dan hutan, serta populasi kera. Sedangkan pada eksternal Taman Wisata Wendit Water Park, pada pintu masuk terdapat beberapa spanduk yang menggambarkan fasilitas ataupun keunggulan-keunggulan yang terdapat pada wisata tersebut. Dari penjelasan di atas faktor internal Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang yang meliputi Kekuatan dan Kelemahan adalah sebagai berikut: 1) Kekuatan a. Adanya lahan seluas m b. Lokasi yang stategis c. Adanya berbagai prasarana gedung d. Tersedianya berbagai wahana arena permainan e. Adanya koloni kera f. Tempat parkir yang cukup luas dan memadai ) Kelemahan a. Kurangnya promosi tentang taman wisata air wendit melalui teknologi b. Belum tertibnya sistem administrasi organisasi c. Kurangnya fasilitas medis dan yang memadai d. Kurang terpeliharanya koloni kera, sehingga terkesan sangat liar dan mengganggu e. Terbatasnya dana operasional taman wisata air wendit f. Kurangnya jumlah karyawan 4.. Faktor Lingkungan Eksternal Faktor eksternal merupakan lingkungan yang berada di luar perusahaan yang terdiri dari unsur-unsur yang sebagian besar tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. a) Geografis Malang sebagai Kota nomor dua di Jawa Timur setelah Surabaya mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi daerah wisata. Secara topografis Malang berada pada ketinggian antara meter di atas permukaan laut, serta secara geografis Kabupaten Malang terletak pada sampai Bujur Timur sampai Lintang Selatan. Kondisi klimotologis, Malang berhawa sejuk dan kering dengan tingkat kelembaban 73% serta suhu rata-rata 4,13 derajat celcius. Suhu terendah pada bulan juli atau agustus berkisar 14 derajat celcius dan suhu tertinggi pada bulan November dengan 3, derajat celcius. Dengan kondisi alam yang demikian diharapkan bisa menjadikan Kabupaten Malang sebagai kota yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. b) Demografis Jumlah penduduk provinsi Jawa Timur Tahun 013 sebanyak jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari laki-laki jiwa dan perempuan jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 0,76 pada 3 tahun terakhir, dan tingkat kepadatan sebesar 685 jiwa/km. JEMA Vol. 1 No. 1 Juni

10 c) Ekonomi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat aktifitas ekonomi yang cukup tinggi, hal ini bisa dilihat dari besarnya jumlah product domestic regional bruto (PDRB) yang dimiliki serta inflasi yang dialami. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 01 sebesar 7,7%. Seiring dengan hal tersebut PDRB ADHB meningkat pada tahun 01 sebesar Rp ,47, tahun 011 sebesar Rp ,60 dan tahun 010 sebesar Rp ,69 sedangkan inflasi yang dialami Provinsi Jawa Timur sebesar 4,50%. Dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur dari tahun ke tahun diharapkan juga berdampak pada semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat Jawa Timur akan hiburan khususnya pada tempat wisata atau taman rekreasi. d) Pemerintah Bupati Malang menetapkan kebijakan terhadap Taman Wisata Wendit Water Park yang intinya taman wisata ini dikelola sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang. Di bawah ini ada beberapa landasan hukum bahwa Taman Wisata Wendit ini milik pemerintah Kabupaten Malang yaitu: 1. Peraturan Bupati Malang Nomor 11 Tahun 008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 008. Peraturan Bupati Malang Nomor 57 Tahun 008 tentang Unit pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Wisata Pemandian Wendit pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. e) Persaingan Salah satu pesaing dari Taman Wisata Wendit Water Park adalah Taman Wisata Selecta yang memegang pangsa pasar lebih besar dibandingkan Taman Wisata Wendit Water Park. Hal ini dikarenakan fasilitas dan wahana permainan yang terdapat pada sengkaling lebih beragam. Di samping itu, bermuculannya taman rekreasi baru (Jatim Park II, Museum Angkut Batu dan Eco green Park) dan persaingan harga yang terjadi antara perusahaan sejenis juga menjadi ancaman bagi kelangsungan perusahaan, karena pengunjung akan memiliki lebih banyak pertimbangan-pertimbangan dalam mengambil keputusan. Tabel 5 Perbandingan Wisata Wendit Water Park dengan Pesaing No Perbandingan Nama Taman Rekreasi Wendit Selecta Sengkaling 1 Harga Tiket masuk belum Tiket masuk ke dalam taman Terdapat dua jenis termasuk wahana rekreasi ini tidak terlalu tiket masuk belum permainan: mahal yaitu Rp per termasuk tiket - 5 th = Rp th = Rp per org org permainan, yaitu: Rp /orang Fasilitas Kolam renang, wahana fasilitas kolam renang, taman Kolam renang, palm permainan (perahu air Kamandanu, water boom, resto, sarana dayung, water boom dan flying fox, menunggang kuda, kebugaran, wahana lain sebagainya) dan Perahu bebek air. permainan (kolam kapal misteri, bioskop, flaying fox, wahana ikan, dll) 3 Lokasi Lokasi berjarak sekitar ± Berada di Desa Tulungrejo Lokasi perusahaan 8 Km dari kota Malang. Kecamatan Bumiaji Kota berjarak ± 10 Km dari Terletak di desa Wisata Batu Jatim. Tepatnya, pusat Kota Malang. 10 JEMA Vol. 1 No. 1 Juni 014

11 4 Tahun berdiri Mangliawan, kec. Pakis Kabupaten Malang Didirikan pada tahun 1995 berjarak 6 km sebelah utara dari pusat Pemerintahan Kota Wisata Batu Didirikan pada 19 Januari 1950 Sumber: Data diolah 014 Dari pemaparan di atas disimpulkan berbagai faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang sebagai berikut: 1. Peluang a. Malang sebagai Kota yang sejuk b. Tersedianya sumber air yang melimpah, sangat berpeluang masuknya investor air kemasan c. Peningkatan jumlah penduduk d. Peningkatan pendapatan perkapita. Ancaman a. Terjadinya bencana alam b. Keterbatasan keputusan pengelola atas ketetapan kebijakan pemerintah c. Pertumbuhan dan perkembangan pesaing d. Pesaing memegang pasar terbesar 4..3 Analisa SWOT a. Faktor Eksternal (EFE) Dari hasil analisis lingkungan eksternal yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa tabel faktor-faktor ekstenal yang dimiliki oleh Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang sebagai berikut: Tabel 6 Faktor-faktor Eksternal Critical Succes Factor Bobot Rating Skor Peluang 1. Malang sebagai Kota yang sejuk. Tersedianya sumber air yang melimpah, sangat berpeluang masuknya investor air kemasan. 3. Peningkatan jumlah penduduk 4. Peningkatan pendapatan perkapita Sub Total Ancaman 1. Terjadinya bencana alam. Keterbatasan keputusan pengelola atas ketetapan kebijakan pemerintah 3. Pertumbuhan dan perkembangan pesaing 4. Pesaing memegang pasar terbesar Sub Total Didirikan pada tahun ,0 0,0 0,15 0,65 0,05 0,35 3 0,0 0,60 0,40 0,30 1,50 0,0 0,0 0,0 0,70 Total 1,00,0 Sumber: Data diolah 014 Dari analisis pada tabel 6 (EFE) faktor peluang (O) mempunyai nilai 1,50 sedang faktor ancaman (T) 0,70 hal ini berarti dalam rangka upaya pemasaran di Kabupaten Malang dan sekitarnya masih ada peluang. b. Faktor Internal (IFE) Dari hasil analisis lingkungan internal yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa tabel faktor-faktor internal yang dimiliki oleh Taman Wisata Wendit Water Park sebagai berikut: JEMA Vol. 1 No. 1 Juni

12 Tabel 7 Faktor-faktor Internal Critical Succes Factor Bobot Rating Skor Kekuatan 1. Adanya lahan seluas m. Lokasi yang strategis 3. Adanya berbagai prasarana gedung 4. Tersedianya berbagai wahana arena permainan 5. Adanya koloni kera. 6. Tempat parkir yang cukup luas dan memadai Sub Total Kelemahan 1. Kurangnya promosi tentang taman wisata air wendit melalui teknologi. Belum tertibnya sistem administrasi organisasi 3. Kurangnya fasilitas medis dan yang memadai 4. Kurang terpeliharanya koloni kera, sehingga terkesan sangat liar dan mengganggu 5. Terbatasnya dana operasional taman wisata air wendit 6. Kurangnya jumlah karyawan Sub Total 0,15 0,15 0,70 0,0 0,03 0,05 0,05 0,05 0, ,30 0,30 0,0 0,30 0,30 0,0 1,90 0,0 0,0 0,06 0,05 0,15 0,58 Total 1,00,48 Sumber: Data diolah 014 Dari analisis pada tabel 10 (IFE) faktor kekuatan (S) mempunyai nilai 1,90 sedang faktor kelemahan (W) 0,58 hal ini berarti dalam rangka upaya pemasaran di Kabupaten Malang dan sekitarnya masih ada peluang. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar berikut ini: II. Stabilitas O (1,50) I. Growth W (0,58) 0,80 1,3 S (1,90) III. Defence T (0,70) IV. Difersifikasi Gambar 3: Diagram Analisis SWOT Taman Wisata Wendit Water Park Dari gambar 3 menunjukkan posisi Taman Wisata Wendit Water Park berada di posisi Growth strategy atau strategi pertumbuhan. Hal itu diperoleh 104 JEMA Vol. 1 No. 1 Juni 014

13 dari hitungan 1,90 (S) dikurangi 0,58 (W) sama dengan 1,3 dan 1,50 (O) dikurangi 0,70 (T) sama dengan 0,80. Dengan demikian disimpulkan bahwa kekuatan dan peluang lebih besar dari pada kelemahan dan ancaman. Dari nilai total masing-masing faktor selain digambarkan dalam diagram SWOT juga digambarkan dalam rumusan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 4.10 Tabel 8 Rumusan Kombinasi Strategi Matriks SWOT IFE STRENGTH (S) WEAKNESS (W) EFE OPPORTUNITY (O) THREAT (T) Sumber: Data diolah 014 Strategi (SO) = 1,90 + 1,50 = 3,40 Strategi (ST) = 1,90 + 0,70 =,60 Strategi (WO) = 0,58 + 1,50 =,08 Strategi (WT) = 0,58 + 0,70 = 1, Matrik SWOT Setelah dianalisis lingkungan eksternal dan internal yang ada mempengaruhi Taman Wisata Wendit Water Park, maka barulah menyusun faktor-faktor stategis Taman Wisata Wendit Water Park yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi Taman Wisata Wendit Water Park dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Dari uraian sebelumnya dapat ditemukan berbagai kemungkinan strategi (SO, ST, WO, WT) seperti dalam diagram berikut ini: EFE Tabel 9 Matrik SWOT IFE OPPORTUNITIES (O) Malang sebagai Kota yang sejuk Tersedianya sumber air yang melimpah, sangat berpeluang masuknya investor air kemasan. Peningkatan Jumlah Penduduk Peningkatan Pendapatan Perkapita THREATHS (T) Terjadinya bencana alam Keterbatasan keputusan pengelola atas ketetapan kebijakan pemerintah Pertumbuhan dan perkembangan pesaing. Pesaing memegang pasar terbesar Sumber : Data diolah 014 STRENGTHS (S) Adanya lahan seluas m Lokasi yang strategis Adanya berbagai prasarana gedung Tersedianya berbagai wahana arena permainan Adanya koloni kera. Tempat parkir yang cukup luas dan memadai STRATEGI SO Mengembangkan dan atau menambah fasilitas baru STRATEGI ST Mengoptimalkan pelayanan kepada konsumen WEAKNESS (W) Kurangnya promosi dengan teknologi Belum tertibnya system administrasi organisasi. Kurangnya fasilitas medis dan yang memadai Kurang terpeliharanya koloni kera, sehingga terkesan sangat liar dan mengganggu Terbatasnya dana operasional taman wisata air wendit. Kurangnya jumlah karyawan STRATEGI WO Menambah SDM profesioanal agar pelayanan lebih baik Melakukan promosi dengan gencar STRATEGI WT Meningkatkan pemasaran agar mampu mengimbangi pesaing Menjalin kerja sama dengan pihak investor atau swasta JEMA Vol. 1 No. 1 Juni

14 Dari diagram SWOT pada gambar 3 dihasilkan bahwa Taman Wisata Wendit Water Park ada pada kuadran I maka alternatif strategi yang dapat dipakai oleh Taman Wisata Wendit Water Park adalah sebagai berikut: a. Penetrasi pasar dengan usaha melakukan promosi dengan gencar. b. Melakukan pengembangan produk dengan usaha menambah SDM dan fasilitas baru. Dari tabel 9 Matrik Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif menunjukkan bahwa Taman Wisata Wendit Water Park perlu memanfaatkan strategi SO yang mempunyai skor tetinggi yaitu 3,40, selanjutnya diikuti strategi ST =,60, WO =,08 dan WT = 1,8. Adapun masing-masing strategi yaitu Mengembangkan dan atau menambah failitas baru, melakukan promosi dengan gencar, menambah SDM profesioanal agar pelayanan lebih baik, mengoptimalkan pelayanan kepada konsumen, meningkatkan pemasaran agar mampu mengimbangi pesaing dan menjalin kerja sama dengan pihak investor atau swasta. Tabel 10 Matrik Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif EFE IFE STRENGTH (S) WEAKNESS (W) Strategi (SO) Strategi (WO) OPPORTUNITY Menggunakan kekuatan untuk Meminimalkan kelemahan untuk (O) memanfaatkan peluang = 3,40 memanfaatkan peluang =,08 THREAT (T) Strategi (ST) Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman =,60 Strategi (WT) Meminimalkan kelemahan menghindari ancaman = 1,8 Sumber: Data diolah 014. Matrik Internal Eksternal (I-E) Alat analisis ini mempunyai dua parameter yang digunakan yaitu kekuatan internal perusahaan (IFE) dan pengaruh eksternal dari lingkungan perusahaan (EFE). Matrik ini akan memberikan informasi tentang posisi perusahaan. Matrik I-E dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini. Gambar 4 Matrik I-E (internal dan eksternal) Total Skor IFE Kuat Sedang Lemah (,48) 4,0 3,0,0 1,0 I II III Tinggi 3,0 IV V VI (,0) Menengah,0 1,0 VII VIII IX Rendah Sumber: Data diolah JEMA Vol. 1 No. 1 Juni 014

15 Berdasarkan hasil yang diperoleh analisis matriks IFE dan EFE, total skor bobot IFE sebesar,48 dan EFE sebesar,0 menempatkan Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang berada pada kuadran V, maka strategi yang dapat dilakukan pada sel V adalah GROWTH STRATEGY, yaitu dengan melaksanakan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar yaitu usaha peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar (David, 009:57). Untuk meningkatkan pangsa pasar dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain peran pengelola dalam memberikan informasi yang lengkap kepada wisatawan, selain itu media promosi melalui media cetak dan elektronik dapat dijadikan sebagai media promosi, serta diadakan progam promosi yang menarik dan sesuai dengan sasaran yang akan dicapai dan dapat meningkatkan permintaan. Bentuk promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola harus dilakukan secara continue dengan pemasaran yang aktif dan efektif dalam mempromosikan, yang pada akhirnya meningkatkan minat dan kepuasan wisatawan untuk berkunjung di Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang. Strategi pengembangan produk dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan dalam mengembangkan Taman Wisata Wendit Water Park. Sebagai penjual jasa harus menjaga hubungan baik antar karyawan agar tercipta suasana kerja yang nyaman yang dapat menghasilkan kerja yang maksimal dan optimal. 3. Perumusan Strategi Pemasaran 1. Produk Dari uraian sebelumnya mengenai produk ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang sebagai berikut: a. Taman Wisata Wendit Water Park mempertimbangkan untuk melakukan inovasi produk jasa yang telah ada terutama produk jasa inti yang ditawarkan seperti kolam renang yang ditawarkan relatif sama dengan yang ditawarkan para pesaing, dalam arti harus ada inovasi yang menjadikan produk menjadi unik. b. Wahana permainan yang dimiliki Wisata Wendit Water Park juga perlu mendapat perhatian mengingat tema yang diusung adalah taman rekreasi dan wahana yang ada sekarang kurang diminati oleh pengunjung. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah wahana yang dimiliki oleh pesaing lebih beragam. Maka dari itu perlu ada wahana yang baru untuk menarik minat pengunjung.. Promosi Promosi yang dilakukan oleh wisata wendit adalah pertama, melalui kalender wisata yang dilakukan kurang lebih 1 bulan tergantung event yang ada. Kedua, peliputan yang dilakukan oleh media elektronik maupun media cetak berdasarkan inisiatif dari pihak media yang mempunyai kepentingan sehingga waktunya tidak bisa diprediksi. Ketiga, melalui website yang dimiliki oleh Taman Wisata Wendit yang update pada tahun 014. Beberapa promosi yang dilakukan kurang memberikan pengaruh yang efektif. Adapun promosi yang bisa dilakukan adalah antara lain: a. Iklan yang dipakai adalah persuative advertising yang mana iklan ini menjadi penting dalam situasi persaingan, di mana sasarannya adalah menciptakan permintaan yang selektif. JEMA Vol. 1 No. 1 Juni

16 b. Menggunakan public relations di mana perusahaan tidak hanya berhubungan dengan pelanggan tapi juga berhubungan dengan kepentingan publik yang lebih besar. c. Word of mouth, perusahaan harus memuaskan konsumen agar menceritakan pengalamannya kepada konsumen potensial. d. Melakukan kerjasama dengan pihak media untuk mempromosikan Wisata Wendit Water Park. e. Promosi langsung dengan memberikan merchandise agar pengunjung lebih welcome. 3. Harga Metode penentuan harga yang diterapkan pada Taman Wisata Wendit Water Park khusus pada produk inti adalah going rate pricing (penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku) perusahaan mendasarkan harganya pada pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Dalam penetapan harga, Taman Wisata Wendit Water Park juga harus memakai penetapan harga dengan menetapkan pesaing dan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan (sealed bid pricing). 4. Tempat Distribusi yang perlu dipertimbangkan dan bisa dipakai oleh Taman Wisata Wendit Water Park adalah jenis selective Distributions yaitu saluran yang digunakan untuk meniadakan penyaluran yang tidak menguntungkan dan meningkatkan volume penjualan dengan jumlah yang terbatas. Sedangkan perusahaan yang bisa dirangkul oleh Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang antara lain: 1. Lembaga pendidikan (Play Group, Lembaga formal atau non formal). Instansi swasta maupun pemerintah 3. Event organizer dan sebagainya 5. Orang Pengetahuan dan pemahaman sumber daya manusia (SDM) yang ada pada perusahaan akan pentingnya pemasaran serta pentingnya kuaitas layanan merupakan hal yang perlu diperhatikan karena perusahaan sendiri bergerak dibidang jasa yang lebih banyak mengutamakan kualitas pelayanan yang baik dan profesional. Hal-hal yang bisa dilakukan oleh Wisata Wendit kaitannya dengan SDM yang dimiliki yaitu mengadakan training atau pelatihan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki oleh perusahaan. 6. Proses Proses yang harus dilalui oleh pengunjung yang ingin mengkonsumsi jasa yang ditawarkan Wendit Water Park adalah tidak berbeda dengan pesaingnya yaitu pengunjung tinggal membeli tiket pada loket yang telah disediakan. Taman Wisata Wendit Water Park bisa menambah atau memodifikasi proses yang ada sebelumnya (divergence). Dalam hal ini yang diterapkan adalah increased complexity, yaitu lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah service yang diberikan. Salah satunya dengan cara memberikan kemudahan mendapatkan tiket tanpa harus datang ke Taman Wisata Wendit Water Park tapi juga bisa didapatkan di agen atau lembaga yang ditetapkan sebagai saluran distribusi. 7. Bukti Fisik Hal yang bisa dilakukan dalam rangka memperbaiki tampilan baik yang terdapat pada internal maupun eksternal perusahaan diantaranya sebagai berikut: 108 JEMA Vol. 1 No. 1 Juni 014

17 a. Untuk interior, karena ada beberapa tempat yang terkesan tidak terawat ini juga perlu menjadi perhatian bagi pihak pengelola, untuk memuaskan pengunjung dan menghindari persepsi yang negatif dari pengunjung kaitannya dengan word of mouth (promosi dari mulut ke mulut) yang telah dipaparkan sebelumnya. b. Untuk eksterior, pengelola hendaknya menampilkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh Taman Wisata Wendit Water Park baik berupa spanduk atau media yang lainnya. c. Tampilan interior maupun eksterior juga bisa disesuaikan dengan moment tertentu misalnya peringatan hari-hari besar agama dan sebagainya. 5 SIMPULAN DAN SARAN 5. Simpulan Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Kondisi eksternal perusahaan mendukung Taman Wisata Wendit Water Park untuk meningkatkan jumlah pengunjung, akan tetapi dilain sisi perusahaan juga harus memperthatikan pesaing-pesaing yang ada. b. Kondisi internal perusahaan masih banyak kekurangan yang masih perlu untuk dibenahi salah satunya seperti perbaikan promosi dan menjaga fasilitas-fasilitas yang tersedia di Taman Wisata Wendit Water Park c. Berdasarkan matriks internal (IFE) dan Eksternal (EFE) diketahui bahwa skor EFE menunjukkan angka,48 dan skor pada IFE menunjukkan angka,0 yang berarti digambarkan pada diagram SWOT berada di posisi Growth strategy atau strategi pertumbuhan. d. Berdasarkan hasil dari matrik I-E (internal eksternal) Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang berada dikuadran V, maka strategi yang dilakukan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. e. Strategi pemasaran Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang dalam menghadapi persaingan adalah menggunakan strategi itensif dimana perusahaan harus fokus untuk meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan, sehingga dapat membuat peluang pasar yang lebih baik. Dengan meninjau kembali faktor internal yang ada mulai dari produk, promosi, harga, tempat atau distribusi, orang, proses dan bukti fisik. 5.3 Saran Berdasarkan hasil analisis, pembahasan serta kesimpulan di atas maka dibuat saran-saran sebagai berikut: a. Taman Wisata Wendit Water Park harus selalu peka terhadap faktor internal dan eksternal serta memperhatikan perkembangan sehingga dapat menciptakan lingkungan usaha yang sesuai dengan dasar teoritis dan realita yang sedang berkembang. b. Taman Wisata Wendit Water Park harus memberikan pelayanan yang optimal bagi para pengunjung serta merawat dan mengembangkan fasilitas-fasilitas yang ada. c. Taman Wisata Wendit Water Park hendaknya selalu memperhatikan arah dan pola permainan pesaing dalam menarik pasar yang ada. d. Perencanaan strategis dengan analisa SWOT yang didasarkan pada penemuanpenemuan ini, seharusnya dilakukan secara periodik. JEMA Vol. 1 No. 1 Juni

18 DAFTAR PUSTAKA David, Fred. R, 009. Strategic Management, Edisi 1, Salemba Empat. Jakarta Guiltinan, Joseph. P, Strategi dan Program Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga, Jakarta. Hidayati, Nur, 013. Penerapan Analisis SWOT Terhadap Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Bahari Kabupaten Gresik, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Ismail, Solihin, 01. Manajemen Strategik. Penerbit Erlangga, Jakarta Jauch, Lawrence and William Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan perusahaan, Erlangga, Jakarta. Joehastanti, Jenny, 01. Strategi Pemasaran Wisata Alam Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan,vol 1, no, revitalisasi. John A. Pearce dkk, 013. Manajemen Strategis, Edisi 1, Salemba Empat, Jakarta Kotler, Philip and Armstrong, Gary, 010. Principles of Marketing. Thirteenth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Kotler, Philip, 010. Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philips dan Ketler, Kevin Lare, 009. Manajemen Pemasaran, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kurniawan, Nanang, 011. Analisis SWOT Untuk Penetapan Bauran Pemasaran Jasa Pada Taman Rekreasi Tlogomas Permai Malang. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Lupioyadi, Rambat, 013. Manajemen Pemasaran Jasa, edisi 3, Salemba Empat, Jakarta Purwantoro, Nugroho 003. Penelitian Deskriptif Kualitatif. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Rangkuti, Freddy, 005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta. Swastha, Basu, (008). Menejemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua. Liberty: Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, 005. Pemasaran Jasa. Edisi Pertama, Bayumedia, Yogyakarta. Umar, Husein, 005. Strategic Management in Action. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta di akses 16 Maret di akses 13 Mei 014 *) Mochammad Syafi i adalah alumni Prodi Manajemen FE Unisma **) Muhammad Hufron dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma ***) Afi Rahmat Slamet adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma 110 JEMA Vol. 1 No. 1 Juni 014

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM 1 PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pada Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR Frengky Hariyanto - 1301030322 Email : frengky_hariyanto@yahoo.co.id Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM. ABSTRAK PT Indo Jaya Sukses Makmur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian adalah kegiatan dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA Modul Pertemuan 13 Modul ke: Fakultas 13PASCA SARJANA Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Program Studi Magister Manajemen Referensi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang)

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang) PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Cabang ) Alfredo Slamet Saputro Kadarisman Hidayat Edy Yulianto Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung

Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung Abstrak Sarwinda Pamareta * Muhammadiyah University of Metro, Metro City 34111, Indonesia Penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Dari tahun 2011 s/d 2014 perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM RANGKA MERUMUSKAN STRATEGI PEMASARAN PADA HOTEL PASURUAN DI PASURUAN

ANALISA SWOT DALAM RANGKA MERUMUSKAN STRATEGI PEMASARAN PADA HOTEL PASURUAN DI PASURUAN ANALISA SWOT DALAM RANGKA MERUMUSKAN STRATEGI PEMASARAN PADA HOTEL PASURUAN DI PASURUAN Oleh : Mochammad Taufiq Sofyanto *) Mohammad Hufron**) Ronny Malavia Mardani***) ABSTRACT Tujuan penelitian ini dalah

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung Dini Haris Wulandari, Woro Priatini, Herry Ryana Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia mengalami perubahan yang sangat pesat, dari pengembangan sistem yang ada hingga bentuk dan kenyamanan yang ada di tempat wisata tersebut. Perubahan

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix FADHILAH PRASETYANINGTYASSAKTI NARDIYAH Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata- kata kunci: Volume penjualan, TOWS, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy Matrix, strategi perusahaan, Art of War

ABSTRAK. Kata- kata kunci: Volume penjualan, TOWS, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy Matrix, strategi perusahaan, Art of War ABSTRAK Strategi merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Dengan memilih strategi yang tepat pada posisi perusahaan tertentu,

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Konsep Pemasaran Strategi Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Konsep Pemasaran Strategi Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran 2.1.1 Konsep Pemasaran Menurut Kotler (2000), pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE) Bab 5 Analisis Dari hasil pengolahan data pada bab IV, selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan upaya menentukan strategi pemasaran perusahaan, yang meliputi langkah-langkah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN ABSTRAK Dengan semakin majunya pertumbuhan perekonomian Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut diakibatkan oleh perkembangan sektor industri yang semakin pesat, baik industri migas maupun

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.10 Pengertian Pemasaran Kemajuan zaman yang membawa masalah-masalah dan kesempatankesempatan baru telah menjadi sebab menariknya pengetahuan pemasaran bagi perusahaan-perusahaan,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi pasar yang berubah setiap saat sulit untuk diramalkan dan dipastikan di masa mendatang. Perubahan yang terjadi pada perusahaan dapat saja bersumber dari

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS ANALISIS SWOT DI UNIT USAHA AGRO MANDIRI

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS ANALISIS SWOT DI UNIT USAHA AGRO MANDIRI 1 STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS ANALISIS SWOT DI UNIT USAHA AGRO MANDIRI Suwardhana Adyaksa Anak Agung Putra 1, I Gusti Ngurah Apriadi Aviantara 2, I Wayan Widia 2 Email: suwardhana28@yahoo.com

Lebih terperinci