KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM YOGHURT BIJI KELUWIH DENGAN PENAMBAHAN JENIS PEMANIS DAN DAUN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI
|
|
- Shinta Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM YOGHURT BIJI KELUWIH DENGAN PENAMBAHAN JENIS PEMANIS DAN DAUN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : NIKEN DWI HAPSARI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
2
3
4 KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM YOGHURT BIJI KELUWI DENGAN PENAMBAHAN JENIS PEMANIS DAN DAUN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI 1) Niken Dwi Hapsari, 2) Titik Suryani, 1) Mahasiswa/Alumni, 2) Staff pengajar, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 113 halaman. ABSTRAK Yoghurt adalah minuman fermentasi yang dibuat oleh bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Penelitian ini menggunakan biji keluwih sebagai bahan dasar yoghurt. Jenis pemanis gula pasir memiliki kandungan sukrosa dan gula stevia memiliki kandungan maltodekstrin, siklodekstrin dan gula stevia yang berasal dari ekstrak daun stevia serta rebaudioside A dengan tingkat kemanisan antara kali gula tebu. Bayam merah memiliki pigmen antosianin dan berperan sebagai antioksidan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara jenis pemanis dan daun bayam merah sebagai pewarna alami terhadap kadar glukosa dan kalsium serta kualitas yoghurt biji keluwih. Metode penelitian dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor, faktor 1: jenis pemanis yaitu gula pasir 20 g (K 1 ), gula stevia (K 2 ) dan faktor 2 : konsentrasi daun bayam merah yaitu tanpa daun bayam merah (Q 0 ), 5 g (Q 1 ), 10 g (Q 2 ) dan 15 g (Q 3 ), dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi antara jenis pemanis dan daun bayam merah sebagai pewarna alami terhadap kadar glukosa dan kalsium yoghurt biji keluwih. Kadar glukosa dan kalsium tertinggi yoghurt biji keluwih pada kombinasi gula stevia 20 g dan daun bayam merah 15 g sebesar 36,43 g dan 121,93 mg. Kualitas yoghurt terbaik pada kombinasi gula pasir 20 g dan daun bayam merah 15 g dengan warna merah keunguan; aroma sedap; rasa asam dan kurang manis; tekstur cukup ; dan daya terima tinggi. Kata kunci : yoghurt, biji keluwih, gula pasir + gula stevia, daun bayam merah 1
5 THE CONTENT OF GLUCOSE AND CALCIUM YOGHURT OF BREADNUT SEED WITH THE ADDITION OF SWEETENERS AND RED SPINACH LEAVES (Alternanthera amoena Voss) AS A NATURAL COLOUR 1) Niken Dwi Hapsari, 2) Titik Suryani, 1) Student/Alumnus, 2) Lecturer, Biology Education Program, Faculty of Teacher Training and Education, Muhammadiyah University Of Surakarta, 2014, 113 pages. ABSTRACT Yoghurt is a fermented beverage made by the bacteria Streptococcus thermophilus and Lactobacillus bulgaricus. This research used a breadnut seed as the base material yoghurt. Type of sweetener is sugar cane contains sucrose and stevia sugar contains maltodextrin, cyclodextrin and stevia sugar derived from the stevia leaf extract and Rebaudioside A with levels between times the sweetness of sugar cane. Red spinach has anthocyanin pigments and acts as an antioxidant. The purpose of research was to determine the effect of the type sweetener and red spinach leaves as a natural colour on levels of glucose and calcium as well as the quality yoghurt of breadnut seed. The methods research used completely randomized design (CRD) 2 factors, the first factor was type of sweetener is sugar cane 20 g (K 1 ), stevia sugar (K 2 ) and the second factor was the concentration of red spinach leaves of without red spinach leaves (Q 0 ), 5 g (Q 1 ), 10 g (Q 2 ), 15 g (Q 3 ), with 3 replications. The results showed that there was interaction between the type of sweetener and red spinach leaves as a natural colour on the levels of glucose and calcium. The higest glucose and calcium of yoghurt breadnut seed on the combination of stevia sugar 20 g and red spinach leaves of 15 g was 36,43 g and 121,93 mg. The best quality of yoghurt on the combination of 20 g sugar cane and red spinach leaves of 15 g with the characteristic of purplish-red colour; savory aroma; taste sour and less sweet; quite thick texture, and hight acceptable. Key words: yoghurt, breadnut seed, sugar cane+stevia sugar, red spinach leaves 2
6 A. Pendahuluan Yoghurt adalah suatu minuman yang terbuat dari susu dengan cara fermentasi oleh bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri tersebut akan mengubah laktosa menjadi asam laktat yang berperan sebagai pembentuk rasa asam. Yoghurt merupakan minuman yang baik untuk kesehatan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah serta menghasilkan zat gizi yang diperlukan oleh hati sehingga berguna untuk mencegah penyakit kanker. Yoghurt tidak hanya dapat dibuat dari susu hewani, tetapi dapat dibuat dari susu nabati salah satunya biji keluwih. Saat ini biji keluwih yang sudah tua belum dikembangkan sebagai olahan makanan yang berpotensi sebagai sumber protein dan karbohidrat. Hasil penelitian Sukatiningsih (2005), menunjukkan bahwa biji keluwih mengandung air 0,050±10.835%, abu 0,061±1.499%, protein 0,371±8,843%, lemak 0,529±5,599%, serat 0,001±8.197%, karbohidrat 64,965%, pati, fenol 0,001±0,061% serta sifat fisikokimia dan fungsional pati biji keluwih. Faktor yang menentukan mutu bahan pangan adalah pemanis dan pewarna. Dalam pembuatan yoghurt jenis pemanis yang popular di Indonesia adalah gula pasir (sukrosa) yang memiliki kalori sangat tinggi. Hal tersebut dapat menyebabkan penyakit diabetes dan obesitas. Menurut Suparmo dan Sudarmanto (1991), gula pasir berbentuk kristal berwarna putih mempunyai rasa manis, dan mengandung sukrosa 97,1%, gula reduksi 1,24%, kadar air 0,61%, dan senyawa organik bukan gula 0,7%. Jenis pemanis gula stevia berasal dari daun stevia (Stevia rebaudiana) yang telah mengalami proses ekstraksi dapat disubtitusikan sebagai pengganti gula pasir. Gula stevia tidak menyebabkan carries gigi, rendah kalori sehingga baik bagi penderita diabetes, dan tidak menyebabkan kanker pada pemakaian jangka panjang (Buchori, 2007). Hasil penelitian Kusuma (2013), menunjukkan bahwa dalam pembuatan susu organik dari biji keluwih dengan penambahan gula pasir 25 g memiliki rasa sangat manis dan dengan penambahan ekstrak daun stevia 25 g memiliki rasa manis. 3
7 Salah satu pewarna alami sayuran yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan yoghurt adalah bayam merah karena kandungan antosianin yang menghasilkan warna merah keunguan. Kandungan antosianin yang terdapat pada bayam merah berperan utama sebagai antioksidan (Lingga, 2012). Hasil penelitian Kusumawati (2013), menunjukkan bahwa es krim gembili dengan penambahan konsentrasi daun bayam merah 15 g menghasilkan es krim yang berkualitas dengan kadar overrum 46,5% dan hasil uji warna organoleptik dengan penambahan konsentrasi daun bayam dapat meningkatkan warna kemerahan pada es krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi jenis pemanis dan daun bayam merah (Alternanthera amoenavoss) terhadap kadar glukosa dan kalsium serta kualitas pada yoghurt biji keluwih. B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi dan Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada bulan Februari Rancangan penelitian adalah percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 2 faktor. Faktor 1: jenis pemanis yaitu gula pasir 20 g (K 1 ), gula stevia (K 2 ) dan faktor 2 : konsentrasi daun bayam merah yaitu tanpa daun bayam merah (Q 0 ), 5 g (Q 1 ), 10 g (Q 2 ) dan 15 g (Q 3 ). Terdapat 8 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan. Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu kompor gas, panci, kain saringan, pengaduk, baskom, inkubator, termometer, gelas ukur, api bunsen, botol jam, belender, pisau, timbangan elektrik, kertas label, tabung reaksi, rak tabung reaksi, mikropipet, water bath, Fotometer-Boehringer. Bahan: biji keluwih dari buah keluwih yang masak, gula stevia, gula pasir, daun bayam merah, starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus, serta reagent warna glukosa dan kalsium. 4
8 Tahap awal penelitian adalah persiapan yang terdiri atas penyortiran, pencucian, penimbangan, perebusan bahan dasar, pengupasan kulit ari, dan pemblenderan. Tahap selanjutnya adalah pembuatan yoghurt biji keluwih melalaui tahap pasteurisasi, inokulasi, inkubasi dan pendinginan untuk menghentikan proses fermentasi. Setelah itu, dilakukan pengujian kadar glukosa, kalsium, dan kualitas (dengan organoleptik dan daya terima) pada yoghurt biji keluwih. Uji kadar glukosa dan kalsium dilakukan dengan metode spektofotometri. Data hasil hasil eksperimen penelitian kemudian diuji kandungannya dengan uji laboratorium glukosa dan kalsium kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan uji statistik two way anova, sedangkan uji kulaitas (dengan organoleptik dan daya terima) dianalisis dengan deskriptif kualitatif. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Analisis Kadar Glukosa dan Kalsium Yoghurt Biji Keluwih Tabel 1. Rata-rata Kadar Glukosa dan Kalsium Yoghurt Biji Keluwih Perlakuan Glukosa (g) Kalsium (mg) Keterangan K 1 Q 0 22 * 68,35 Gula pasir 20 g tanpa daun bayam merah K 1 Q 1 26,46 86,36 Gula pasir 20 g dan daun bayam merah 5 g. K 1 Q 2 33,80 97,66 Gula pasir 20 g dan daun bayam merah 10 g. K 1 Q 3 35,83 110,66 Gula pasir 20 g dan daun bayam merah 15 g. K 2 Q ,70 # Gula stevia 20 g tanpa daun bayam merah K 2 Q 1 28,23 75,80 Gula stevia 20 g dan daun bayam merah 5 g. K 2 Q 2 33,83 104,70 Gula stevia 20 g dan daun bayam merah 10 g. K 2 Q 3 36,43 ** 121,93 ## Gula stevia 20 g dan daun bayam merah 15 g. Keterangan: ** = Glukosa tertinggi ## = Kalsium tertinggi * = Glukosa terendah # = Kalsium terendah Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data (Tabel 1), kadar glukosa tertinggi dapat dilihat pada perlakuan K 2 Q 3 (penambahan gula 5
9 stevia 20 gram dan daun bayam merah 15 gram) sebesar 36,43 gram dan kadar glukosa terendah dapat dilihat pada perlakuan K 1 Q 0 (penambahan gula pasir 20 gram tanpa daun bayam merah) sebesar 22 gram. Menurut Retno (2004), perbedaan kadar glukosa pada setiap sampel dapat dikarenakan adanya perombakan glukosa oleh bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus dalam memfermentasikan biji keluwih menjadi yoghurt. Semakin tinggi kadar glukosa, maka semakin baik kualitas yoghurt yang dihasilkan. Hasil penelitian Maretta (2012), menunjukkan bahwa dalam pembuatan bolu kukus kadar gula total tertinggi terdapat pada penambahan gula pasir 100 gram dan kadar gula total terendah terdapat pada penambahan ekstrak daun stevia 0,30 gram. Hasil penelitian yang telah dilakukan tidak menunjukkan demikian karena penambahan jenis pemanis memiliki konsentrasi yang sama yaitu 20 gram dengan jenis pemanis gula pasir dan gula stevia yang berasal dari ekstrak daun stevia yang telah dikristalkan. Kandungan utama gula stevia yang berasal dari ekstrak daun stevia adalah derivate steviol terutama steviosid (4-15%), rebausid A (2-4%), dan C (1-2%) serta dulkosida. Selain itu, gula stevia rendah kalori dan non-karsinogenik, sehingga aman digunakan bagi penderita diabetes (Raini dan Isnawati, 2011). Gula pasir mengandung sukrosa yang memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan rasanya manis serta memiliki jumlah kalori yang tinggi, sehingga tidak baik dikonsumsi para penderita diabetes (Gunawan dan Mulyani, 2004). Pada yoghurt biji keluwih kadar glukosa tidak hanya berasal dari komponen gula, tetapi berasal dari komponen lain seperti biji keluwih dan daun bayam merah yang mengandung pati (gula). Semakin banyak konsentrasi daun bayam merah yang digunakan semakin tinggi kadar glukosa yoghurt biji keluwih. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data (Tabel 1), kadar kalsium tertinggi dapat dilihat pada perlakuan K 2 Q 3 (penambahan gula 6
10 stevia 20 gram dan daun bayam merah 15 gram) sebesar 121,93 mg dan kadar kalsium terendah dapat dilihat pada perlakuan K 2 Q 0 (penambahan gula stevia 20 gram tanpa daun bayam merah) sebesar 65,70 mg. Adanya perbedaan kadar kalsium pada setiap perlakuan menunjukkan bahwa ada pengaruh penambahan jenis pemanis dan konsentrasi daun bayam merah sebagai pewarna alami terhadap yoghurt biji keluwih. Semakin banyak konsentrasi daun bayam merah yang digunakan memiliki kadar kalsium yang tinggi, sebaliknya semakin sedikit konsentrasi daun bayam merah yang digunakan maka kadar kalsiumnya semakin rendah. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan kalsium yang tinggi yang terdapat pada bayam merah. Menurut Kusharto dan Suhardjo (1999), bahan makanan yang kaya akan kalsium adalah susu dan hasil olahannya seperti yoghurt, keju, dan es krim. Disamping itu sayuran tertentu seperti bayam merupakan sumber kalsium. Berdasarkan hasil analisis data dengan uji statistik, tidak ada pengaruh antara jenis pemanis terhadap kadar glukosa dan kalsium yoghurt biji keluwih. Ada pengaruh antara penambahan konsentrasi daun bayam merah terhadap kadar glukosa dan kalsium yoghurt biji keluwih. Ada interaksi antara penambahan jenis pemanis dan daun bayam merah terhadap kadar glukosa dan kalsium yoghurt biji keluwih. 7
11 2. Kualitas Yoghurt dengan Organoleptik Perlakuan K 1 Q 0 Tabel 2. Rata-Rata Hasil Uji Organoleptik dan Daya Terima Penilaian Kualitas Yoghurt Biji Keluwih dengan Organoleptik Warna Aroma Rasa Tekstur Daya Terima Putih kekuningan Sedap K 1 Q 1 Merah muda Sedap Asam dan kurang manis Asam dan kurang manis Suka Kurang suka K 1 Q 2 Merah Sedap Asam dan kurang manis Suka K 1 Q 3 Merah keunguan Sedap Asam dan kurang manis Suka K 2 Q 0 Putih kekuningan Kurang sedap Manis dan asam Kurang suka K 2 Q 1 Merah kekuningan Kurang sedap Manis dan asam Kurang suka K 2 Q 2 Merah muda Kurang sedap Manis dan asam Kurang suka K 2 Q 3 Merah keunguan Sedap Manis dan asam Kurang suka Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data (Table 2), organoleptik yang dilakukan oleh 20 panelis menunjukkan adanya warna yang bervariasi pada setiap sampel yoghurt biji keluwih. Perbedaan warna pada setiap sampel yoghurt biji keluwih disebabkan oleh penambahan konsentrasi daun bayam merah yang diberikan untuk setiap perlakuan. Semakin banyak konsentrasi daun bayam merah yang diberikan maka warna semakin cerah, sebaliknya semakin sedikit konsentrasi daun bayam merah yang diberikan maka warna yang dihasilkan tidak begitu cerah. Karena didalam daun bayam merah terdapat pigmen antosianin yang memberikan warna ungu kemerahan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Handayani (2013), bahwa penambahan daun bayam merah 5 ml, 10 ml, dan 15 ml sebagai pewarna alami es krim akan memberikan 8
12 warna putih kemerahan hingga ungu kemerahan. Semakin banyak konsentrasi yang diberikan, maka warna es krim semakin cerah. Dari hasil penelitian menunjukkan aroma yang berbeda pada setiap sampel yoghurt biji keluwih, yaitu aroma sedap dan kurang sedap. Yoghurt yang dihasilkan memiliki aroma sedap yang khas karena bahan dasar yang digunakan yaitu biji keluwih. Aroma yang kurang sedap dimungkinkan oleh proses fermentasi yang kurang sempurna yang dilakukan oleh bakteri yang sedang bekerja untuk memecah dan mengubah senyawa laktosa menjadi asam laktat. Pemecahan senyawa laktosa yang dilakukan oleh bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus akan menghasilkan gas yang menguap yang dikenal dengan sebutan aroma. Semakin sedap aroma yang dihasilkan menunjukkan bahwa starter bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus bekerja secara optimal (Bahar, 2008). Rasa yoghurt biji keluwih yang dihasilkan bervariasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yoghurt biji keluwih memiliki rasa manis-asam, dan rasa asam-kurang manis. Rasa asam yang dihasilkan dapat disebabkan adanya degradasi laktosa pada saat pemanasan yang dihasilkan oleh glukosa yang terkandung pada sari biji keluwih dan sari daun bayam merah, sehingga dapat membentuk rasa asam dan secara cepat dapat menurunkan ph. Selain itu, rasa asam yang dihasilkan disebabkan oleh aktivitas penurunan ph pada saat proses inkubasi yang memfermentasikan laktosa menjadi asam laktat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel yoghurt biji keluwih memiliki tekstur cukup. Tekstur yang dihasilakan dipengaruhi oleh aktivitas bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri Lactobacillus bulgaricus berperan dalam meberikan rasa, sedangkan bakteri Streptococcus thermophilus memberikan sifat kekntalan pada yoghurt yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan daya terima masyarakat terhadap yoghurt biji keluwih yaitu suka dan kurang suka. Secara garis besar hasil 9
13 penelitian menunjukkan bahwa kualitas dan daya terima terbaik yoghurt biji keluwih yaitu pada perlakuan gula pasir 20 gram dan daun bayam merah 15 gram memiliki warna merah keunguan, aroma sedap, rasa asam dan kurang manis, tekstur cukup dan daya terima tinggi. Karakteristik yoghurt SNI yaitu, memiliki standar warna cerah, aroma normal/khas/sedap, rasa asam atau khas yoghurt, tekstur yang cair sampai dengan semi padat atau lembut. D. Simpulan Dari penelitian yang dilakukan dan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa ada interaksi antara penambahan jenis pemanis alami dan daun bayam merah sebagai pewarna alami terhadap kadar glukosa dan kalsium yoghurt biji keluwih. Kadar glukosa dan kalsium tertinggi yoghurt biji keluwih pada perlakuan gula stevia 20 gram dan daun bayam merah 15 gram sebesar 36,43 gram dan 121,93 mg. Kualitas yoghurt terbaik pada perlakuan gula pasir 20 gram dan daun bayam merah 15 gram dengan warna merah keunguan; aroma sedap; rasa asam dan kurang manis; tekstur cukup ; dan daya terima tinggi. E. Daftar Pustaka Bahar, Burhan Minuman Susu Fermentasi Dengan Segudang Khasiat Untuk Kesehatan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Buchori, Luqman Pembuatan Gula Non Karsinogenik Non Kalori Dari Daun Stevia. Jurnal UNDIP. Reaktor, Vol. 11 No.2, Desember Gunawan, Didik dan Mulyani, Sri Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Jakarta: Penebar Swadaya. 10
14 Handayani, Titik Kualitas (Overrun, Kecepatan Meleleh Dan Organoleptik) Es Krim Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst) Dengan Penambahan Daun Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss) Sebagai Pewarna Alami. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kusharto, Clara M dan Suhardjo Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakrta: Kanisius. Kusumawati, Aditya Kualitas Es Krim Gembili (Dioscorea esculenta Lour.) Dengan Penambahan Daun Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kusuma, Renny Widia Pemanfaatan Biji Kluwih (Arthocarpus Altilis) Dalam Pembuatan Susu Organik Dengan Penambahan Pewarna Alami. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Lingga, Lani Cerdas Memilih Sayuran. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka. Maretta, Viska Pemanfaatan Daun Stevia (Stevia Rebaudiana) Sebagai Pemanis Alami Terhadap Kualitas Organoleptik Dan Kadar Gula Total Bolu Kukus. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Raini, Mariana dan Ani Isnawati Kajian: Khasiat dan Keamanan Stevia Sebagai Pemanis Pengganti Gula. Jurnal Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 4 Tahun Retno Biokimia. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. SNI Yoghurt. Badan Standar Nasional Indonesia. Sukartiningsih Sifat Fisikokimia dan fungsional Pati Biji Kluwih (Artocapus Communis G.Forst). Jurnal Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Suparmo dan Sudarmanto, Proses Pengolahan Tebu. Yogyakarta: UGM. 11
KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM YOGHURT BIJI KELUWIH DENGAN PENAMBAHAN JENIS PEMANIS DAN DAUN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI
KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM YOGHURT BIJI KELUWIH DENGAN PENAMBAHAN JENIS PEMANIS DAN DAUN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.
PEMANFAATAN UMBI GANYONG (Canna edulis Kerr) SEBAGAI BAHAN DASAR YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN BAYAM MERAH (Alternathera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciSUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI
SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPEMANFAATAN BIJI KLUWIH (Arthocarpus altilis) DALAM PEMBUATAN SUSU ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI
PEMANFAATAN BIJI KLUWIH (Arthocarpus altilis) DALAM PEMBUATAN SUSU ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinci, KECEPATAN MELELEH DAN ORGANOLEPTIK) ES KRIM UMBI GADUNG
KUALITAS (OVERRUN, KECEPATAN MELELEH DAN ORGANOLEPTIK) ES KRIM UMBI GADUNG (Dioscorea hispida Dennst) DENGAN PENAMBAHAN DAUN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciKARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA
KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA Muhammad Saeful Afwan 123020103 Pembimbing Utama (Ir. H. Thomas Gozali,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik yang dibudidayakan maupun yang hidup liar di hutan. Umbi merupakan tanaman yang banyak mengandung
Lebih terperinciUJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI
1 UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: FITA FINARSIH A 420 100 067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DANANG HARI KRISTIYANTO A
PEMANFAATAN BUAH SUKUN (Arthocarpus communis Forst) DALAM PEMBUATAN YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : DANANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan salah satu olahan semi padat dengan bahan utama susu. Es krim merupakan produk olahan susu sapi yang dibuat dengan bahanbahan utama yang terdiri atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman umbi-umbian dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau uwi-uwian. Genus Dioscorea
Lebih terperinciUJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM KOMPOSISI KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris) DAN SUSU SKIM DENGAN PENAMBAHAN MANGGA KUWENI (Mangifera odorata)
UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM KOMPOSISI KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris) DAN SUSU SKIM DENGAN PENAMBAHAN MANGGA KUWENI (Mangifera odorata) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : SRI WINARNI A 420 100
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil olahan fermentasi sudah banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain. Salah satu yang populer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Yoghurt merupakan salah satu olahan susu hasil fermentasi. Susu yang dipanaskan agar tidak terkontaminasi oleh bakteri lain, kemudian ditambahkan dengan starter Lactobacillus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh semua lapisan masyarakat. Salah satu jamur yang banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Yoghurt merupakan salah satu bentuk produk minuman hasil pengolahan susu yang memanfaatkan mikroba dalam proses fermentasi susu segar menjadi bentuk produk emulsi
Lebih terperinciUntuk. Disusun oleh : A
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI STARTER DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KUALITAS DAN TOTAL KEASAMAN YOGHURT SARI BIJI SIRSAK DENGAN PEWARNA ALAMI SARI KULIT BUAH MANGGIS NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yoghurt merupakan produk olahan susu yang dipasteurisasi kemudian difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
Lebih terperinciKECEPATAN MELELEH DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM BIJI NANGKA
KECEPATAN MELELEH DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L) SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh:
Lebih terperinciUJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI
UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia kaya akan sumber daya alam hayati yang belum dimanfaatkan secara optimal, salah satunya adalah tanaman waluh. Pemanfaatan tanaman waluh dimasyarakat belum
Lebih terperincibermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Badan Standarisasi Nasional (1995), es krim adalah jenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau dari campuran susu, lemak hewani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A
PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR 64 SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SIRUP HASIL FERMENTASI RAGI TEMPE DENGAN PENAMBAHAN KELOPAK BUNGA ROSELLA SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : PUJI
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: EMY PRIYANA A 420 100 079 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A
ORGANOLEPTIK DAN KADAR VITAMIN C CINCAU DENGAN PENAMBAHAN SARI JERUK DAN GULA PASIR NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : RISA DHALIA A 420 100 192 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di Indonesia produk pangan hasil fermentasi semakin meningkat seiring berkembangnya bioteknologi. Hasil olahan fermentasi yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Biologi
UJI TOTAL ASAM DAN ORGANOLEPTIK DALAM PEMBUATAN YOGHURT SUSU KACANG HIJAU ( Phaseolus radiatus ) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciPEMANFAATANN KACANG TOLO (Vigna unguiculata) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN ES KRIM DENGAN PEWARNA ALAMI DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.
PEMANFAATANN KACANG TOLO (Vigna unguiculata) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN ES KRIM DENGAN PEWARNA ALAMI DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat adalah es krim. Produk ini banyak digemari masyarakat, mulai dari anak anak hingga dewasa karena rasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman hayati yang cukup baik, diantaranya adalah belimbing wuluh. Pemanfaatan belimbing wuluh dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempe merupakan produk pangan khas Indonesia berbahan kedelai yang diolah melalui fermentasi kapang Rhizopus oligosporus. Tempe sangat familiar dikalangan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi produk pangan hasil fermentasi semakin meningkat seiring berkembangnya bioteknologi. Produk-produk fermentasi dapat berbahan dari produk hewani maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali ditemukan tempe, makanan yang terbuat dari kedelai dengan cara fermentasi atau peragian dengan menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus
Lebih terperinciKADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi
KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Program studi pendidikan biologi Disusun oleh: Arif Rachmad Hakim A420100085 PENDIDIKAN BIOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar tepung terigu yang digemari oleh semua kalangan usia (subagjo,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Biskuit merupakan salah satu produk olahan pangan yang berbahan dasar tepung terigu yang digemari oleh semua kalangan usia (subagjo, 2007). Kegemaran masyarakat terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan adalah salah satu faktor kehidupan yang sangat penting untuk diperhatikan. Menurut data Puslitbang Gizi dan Makanan Depkes RI pada 2002, konsumsi kalsium
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh: TITIK HANDAYANI
KUALITAS (OVERRUN, KECEPATAN MELELEH DAN ORGANOLEPTIK) ES KRIM UMBI GADUNG (Dioscorea hispida Dennst) DENGAN PENAMBAHAN DAUN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Pembuatan minuman instan daun binahong dilakukan di Laboratorium Pangan dan Gizi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Uji aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah pisang merupakan buah yang sering dikonsumsi oleh masyarakat dibandingkan dengan buah yang lain. Buah pisang memiliki kandungan gizi yang tinggi, diantaranya mengandung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras adalah salah satu jenis sereal yang dikonsumsi hampir satu setengah populasi manusia dan kira-kira 95% diproduksi di Asia (Bhattacharjee, dkk., 2002). Terdapat beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan kebutuhan gizi dan bertambahnya tingkat pendapatan mayarakat, menyebabkan permintaan bahan pangan yang
Lebih terperinciUJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA
UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar
PENDAHULUAN Latar Belakang Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar mengingat banyaknya kasus gizi buruk
Lebih terperinciOLEH: SUZANNA TANIAJI
PENGARUH JENIS GULA DAN KONSENTRASI EKSTRAK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA, VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT, DAN ORGANOLEPTIK YOGURT NON FAT SKRIPSI OLEH: SUZANNA TANIAJI 6103008007 PROGRAM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2015 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinciMakalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )
Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( 08307144033 ) PROGRAM STUDI KIMIA JURDIK KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN
Lebih terperinciKADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI STARTER DAN MADU YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI
KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI STARTER DAN MADU YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciKANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI
KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: WIDYA AGUSTINA A 420 100 076 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Hampir semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita terdapat dalam susu. Susunan nilai gizi yang sempurna ini
Lebih terperinciPembuatan Yoghurt Kulit Semangka dengan Pemanis Stevia serta Uji Sifat Kimia dan Sifat Fisika
Pembuatan Yoghurt Kulit Semangka dengan Pemanis serta Uji Sifat Kimia dan Sifat Fisika Jugo Yuli Prasetyo 1*, Zanu Handayani, Kun Harismah 2 1,2 Program Studi Teknik Kimia/Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein,
PENDAHULUAN Latar Belakang Susu merupakan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi karena mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein, berbagai vitamin, dan mineral (Widodo,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam Rancangan Acak Lengkap dan ulangan yang dilakukan sebanyak empat kali Faktor pertama:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali dijual olahan susu fermentasi, salah satunya adalah yoghurt. Yoghurt memiliki nilai gizi yang lebih besar daripada susu segar karena terjadi
Lebih terperinciUJI ORGANOLEPTIK ES KRIM BEKATUL BERAS PUTIH DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK WORTEL SEBAGAI PEWARNA ALAMI
UJI ORGANOLEPTIK ES KRIM BEKATUL BERAS PUTIH DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK WORTEL SEBAGAI PEWARNA ALAMI PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Lebih terperinciPEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU
Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU 1 Taufik Rahman, 2 Agus Triyono 1,2 Balai Besar
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang difermentasikan oleh bakteri asam laktat. Yogurt mempunyai rasa yang unik yaitu mempunyai rasa asam dan memiliki
Lebih terperinciKADAR GLUKOSA DAN KALSIUM ES KRIM KENTANG HITAM DENGAN DAUN CINCAU SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI
1 KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM ES KRIM KENTANG HITAM DENGAN DAUN CINCAU SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana-1 Pendidikan Biologi Disusun
Lebih terperinciProsiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 PENAMBAHAN EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas var. Ayamurasaki) DAN SUSU SKIM TERHADAP ORGANOLEPTIK YOGHURT JAGUNG MANIS (Zea mays L. Saccharata)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman sukun (Arthocarpus altilis) merupakan tumbuhan yang terdapat di kawasan tropika dan banyak dibudidayakan di pulau jawa maupun luar jawa, buah sukun menghasilkan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan Penelitian, Kerangka pemikiran, Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pembuatan nata dari umbi ubi jalar ungu oleh bakteri Acetobacter xylinum ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan perlakuan satu faktor (Single Faktor Eksperimen) dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan yaitu penambahan
Lebih terperincibengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter
1 III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Rasa asam
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Askar (2005), yoghurt adalah salah satu hasil olahan pangan yang terbuat dari susu melalui proses fermentasi susu dengan menggunakan biakan Lactobacillus bulgaricus
Lebih terperinciPEMANFAATAN UBI JALAR MERAH SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ES KRIM SECARA TRADISIONAL DENGAN PENAMBAHAN CMC NASKAH PUBLIKASI
PEMANFAATAN UBI JALAR MERAH SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ES KRIM SECARA TRADISIONAL DENGAN PENAMBAHAN CMC NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: FATIMAH A 420 090 046 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Lebih terperinciPEMANFAATAN BUAH SIWALAN (Borassus flabellifer Linn) SEBAGAI BAHAN DASAR YOGHURT DENGAN KONSENTRASI STARTER DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA
PEMANFAATAN BUAH SIWALAN (Borassus flabellifer Linn) SEBAGAI BAHAN DASAR YOGHURT DENGAN KONSENTRASI STARTER DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciKANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI
KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Yoghurt adalah suatu produk olahan yang merupakan fermentasi dari susu yang telah lama dikenal dan memiliki rasa asam yang spesifik. Yoghurt dapat dibuat dari susu
Lebih terperinciPEMANFAATAN BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ES KRIM DENGANN PEWARNA ALAMI KUNYIT (Curcuma domestica)
PEMANFAATAN BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ES KRIM DENGANN PEWARNA ALAMI KUNYIT (Curcuma domestica) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA
PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA (Effect of Addition of Palm Sugar and Heating Temperature on Organoleptic and Quality of Coconut Water
Lebih terperinciWAHYUDI A
PEMANFAATAN KULIT PISANG (Musa paradisiaca) SEBAGAI BAHAN DASAR NATA DE BANANA PEEL DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN GULA PASIR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciPENGARUH PROPORSI DAGING BUAH PALA DENGAN AIR DAN KONSENTRASI PUTIH TELUR TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SARI DAGING BUAH PALA SKRIPSI
PENGARUH PROPORSI DAGING BUAH PALA DENGAN AIR DAN KONSENTRASI PUTIH TELUR TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SARI DAGING BUAH PALA SKRIPSI OLEH: MEGAWATI GUNAWAN 6103010022 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI
Lebih terperinciKADAR VITAMIN C DAN SIFAT ORGANOLEPTIK YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN STROBERI (Fragaria sp) DAN LABU KUNING (Cucurbita moschata Durch) NASKAH PUBLIKASI
KADAR VITAMIN C DAN SIFAT ORGANOLEPTIK YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN STROBERI (Fragaria sp) DAN LABU KUNING (Cucurbita moschata Durch) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : NURLAELAH A 420 100 022 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun mendorong terjadinya peningkatan kebutuhan akan komoditas pangan. Namun, hal ini tidak diikuti dengan peningkatan produksi
Lebih terperinciPERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR
PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah dikenal oleh masyarakat. Kandungan protein kacang tolo berkisar antara 18,3 25,53% yang berpotensi sebagai
Lebih terperinciKADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI
KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : DESTI TRISNANINGSIH A 420 100 128 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Laboratorium Kimia Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu adalah cairan yang dihasilkan dari sekresi kelenjar mammae hewan mamalia yang fungsi utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi anak hewan yang baru lahir.
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian
BAB V METODOLOGI 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian Penelitian yang saya lakukan ini adalah tentang pembuatan susu prebiotik ubi jalar yang mengacu pada (Suhartini,
Lebih terperinciYUWIDA KUSUMAWATI A
PEMANFAATAN BIJI KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus) SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM PEMBUATAN KECAP DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK NANAS DAN EKSTRAK PEPAYA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) berasal dari Amerika Tengah, pada tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia (Rukmana, 2001). Ubi jalar (Ipomoea
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk konsumtif yang memerlukan makanan, pakaian, dan fasilitas lainnya untuk bertahan hidup. Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus
Lebih terperinciWAHYUDI A
PEMANFAATAN KULIT PISANG (Musa paradisiaca) SEBAGAI BAHAN DASAR NATA DE BANANA PEEL DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN GULA PASIR NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : WAHYUDI A 420 090 075 PROG STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciMetode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan
Abstrak Wedang cor merupakan minuman khas jember yang biasanya di jual dipenggiran jalan. Minuman ini sangat diminati oleh kalangan Mahasiswa maupun mayarakat. Wedang cor ini terdiri dari jahe, ketan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di Indonesia adalah kue talam. Kue ini merupakan kue yang berbahan dasar tepung beras dan tepung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak sekali minuman fermentasi yang dijual dipasaran, salah satunya yoghurt. Yoghurt mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan susu segar sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tanaman nangka merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang banyak digunakan masyarakat. Buah nangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri yang bersifat asam. Bakteri yang digunakan untuk fermentasi yoghurt adalah biakan campuran Lactobacillus
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN BOLU KUKUS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BIJI KLUWIH
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BOLU KUKUS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BIJI KLUWIH (Artocarpus communis ) DAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA ( Hibiscus sabdariffa) PADA KONSENTRASI BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Es krim merupakan merupakan salah satu produk olahan susu berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan dan dibuat melalui proses pembekuan dan
Lebih terperinciKADAR PROTEIN, PH DAN JUMLAH BAKTERI ASAM LAKTAT YOGHURT SUSU SAPI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN SARI DAUN KELOR DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA
KADAR PROTEIN, PH DAN JUMLAH BAKTERI ASAM LAKTAT YOGHURT SUSU SAPI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN SARI DAUN KELOR DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: AchmadArianto Putra
SKRIPSI KUALITAS MIKROBIOLOGIS ES KRIM YOGHURT (Streptococcus thermophilusdanlactobacillus bulgaricus) DENGAN PENAMBAHAN JUS BUAH NAGA MERAH (Hylocereuspolyhizus) Oleh: AchmadArianto Putra 10981005497
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman jagung (Zea mays) merupakan salah satu bahan makanan alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, jagung juga
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012
PENGARUH PERBANDINGAN BIJI NANGKA DAN AIR DAN KONSENTRASI CARBOXY METHYL CELLULOSE (CMC) TERHADAP MUTU YOGHURT SARI BIJI NANGKA SKRIPSI Oleh: SRI MARLENA KETAREN 080305013/ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN PROGRAM
Lebih terperinci