Implementasi Multi Channel Pada Wireless Sensor Network

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Implementasi Multi Channel Pada Wireless Sensor Network"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 4, April 2018, hlm Implementasi Multi Channel Pada Wireless Sensor Network Ariyan Jazmi 1, Sabriansyah Rizqika Akbar 2, Edita Rosana Widasari 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 ariyanjazmi@gmail.com, 2 sabrian@ub.ac.id, 3 editarosanaw@ub.ac.id Abstrak Wireless Sensor Network merupakan teknologi yang digunakan untuk mendapatkan data dari kondisi fisik atau kondisi lingkungan sekitar dengan bantuan sensor. Wireless Sensor Network terdiri dari beberapa node yang akan mengirimkan data pada Gateway node. Komunikasi Wireless Sensor Network membutuhkan Channel yang sama untuk menghubungkan antar node. Salah satu permasalahan pada Wireless Sensor Network yaitu jika area yang dimonitoring luas dan node memiliki beberapa channel, akan membutuhkan Gateway node yang banyak sesuai jumlah channel. Komunikasi Wireless Sensor Network seperti ini kurang efisien dan membutuhkan biaya yang besar. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini menerapkan komunikasi Wireless Sensor Network dengan multi-channel. Multichannel akan meningkatkan kinerja pengiriman data karena hanya membutuhkan satu Gateway dan dapat menerima data dari beberapa node dengan beda channel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu SPI (Serial Peripheral Interface) pada node dan I2C pada Gateway node. Dari hasil pengujian didapatkan komunikasi Wireless Sensor Network dengan metode Multi-Channel dapat meningkatkan kinerja pengiriman dan penerimaan data. Spesifikasi alamat node memiliki peran penting dalam komunikasi multi-channel untuk melakukan channel switch dalam penerimaan data di server. Data yang didapat server berhasil diterima dengan sukses dalam waktu bersamaan, tetapi membutuhkan waktu kurang lebih 2-4 detik synchronisasi pada awal komunikasi Multi-Channel. Kata kunci: Wireless Sensor Network, multi-channel, serial peripheral interface, I2C Abstract Wireless Sensor Network is a technology used in obtaining data from physical conditions or environmental conditions with the help of sensors. Wireless Sensor Network consists of several nodes that will transmit data on the Gateway node. Wireless Sensor Network communication requires the same Channel to connect between nodes. Problems with the Wireless Sensor Network if the area is monitored widely and the nodehas multi- channels will require a lot of Gateway nodes according to the number of channels. Wireless Sensor Network communication like this is less concise and requires extra funds. Based on the problems mentioned in this research applied Wireless Sensor Network communication with multi-channel. Multi-channel will improve the performance of data transmission so that on the Gateway nodethere are several channels for communication with the node. The method in this study is another SPI (Serial Periperal Interface) on the node, I2C on the Gateway node. The results of Wireless Sensor Network communication with Multi-Channel method can improve the delivery and data reception performance. The node address specification has an important role in multi-channel communication to perform channel switches in receiving data on the server. Data obtained by the server successfully received at the same time, but it takes approximately 2 4 seconds of synchronization at the beginning communication. Keywords: Wireless Sensor Network, multi-channel, serial peripheral interface, I2C Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 1518

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer PENDAHULUAN Wireless Sensor Network dahulunya merupakan teknologi yang digunakan untuk high end applications seperti sistem pendeteksi ancaman pada nuklir, pada bidang militer. Kemudian dikembangkan pada topik memonitoring keadaan biologikal dan kimia. Topik Wireless Sensor Network meluas hampir dapat diaplikasikan di kehidupan sehari hari. Contohnya, Environmental Application meliputi bidang pertanian untuk menjaga kualitas hasil panen. Home Applications meliputi automatisasi perangkat di rumah (Sohraby, et al., 20017). Monitoring melalui teknologi Wireless Sensor Network tersebut ditujukan untuk mendapatkan data yang diinginkan meliputi kondisi fisik atau kondisi lingkungan melalui hasil baca sensor, kemudian akan dilakukan penanganan lanjut melihat dari hasil sensor. Wireless Sensor Network memiliki kelebihan dalam pengiriman data yaitu tanpa kabel atau Wireless. Hal ini dapat mempermudah untuk memonitoring suatu keadaan yang luas seperti lahan pertanian, hutan dan gunung. Penelitian Wireless Sensor Network secara area tersebut membutuhkan beberapa node Wireless Sensor Network yang akan dikirimkan ke Gateway Node. Kumpulan node tersebut yang akan memberi informasi data. Dalam komunikasi Wireless Sensor Network membutuhkan Channel yang sama untuk saling berkomunikasi. Jika area yang dimonitoring sangat luas dan memiliki channel yang berbeda. Tentunya akan membutuhkan Gateway Node sesuai dengan jumlah channel dan kemungkinan data akan tabrakan atau data collision (Jovanovic, et al., 2011). Berdasarkan masalah diatas penulis melakukan perancangan sistem Wireless Sensor Network untuk meningkatkan kinerja pengiriman data serta menghindarkan dari tabrakan data atau data collision dengan Multi- Channel sehingga hanya membutuhkan satu Gateway Node dengan menggunakan metode Serial Peripheral Interface dan I2C. 2. DASAR TEORI 2.1 Wireless Sensor Network Wireless Sensor Network terdiri dari beberapa unit yaitu Sensing Unit, Processing Unit, Transceiver dan Power Unit. Terdapat unit tambahan seperti Location Finding Sistem dan Actuator. Sensing Unit bertugas untuk mencari informasi data kemudian di-konverter dari data analog menjadi digital melalui proses ADC (Dargie, et al., 2011). 2.2 Multi - Channel Komunikasi Multi-Channel adalah metode yang efektif untuk meningkatkan komunikasi pada jaringan Wireless Sensor Network. Metode ini memungkinkan untuk transmisi paralel melalui frekuensi channel yang berbeda. Sehingga peningkatan pengiriman dan penerimaan data dapat dimaksimalkan melalui Multi-Channel ini. Pada komunikasi Multi-Channel Wireless Sensor Network dibedakan menurut waktu (time slot) dan (channel). Terdapat keterangan bahwa node akan menunggu paket yang dikirimkan bertujuan untuk mengirim bergantian. Kelebihan dari metode ini yaitu untuk menghindari data collision antara node yang mengirim menuju server. Dalam contoh mekanisme Multi-Channel ini terdapat 3 node mengirim berdasarkan waktu dan channel (Jovanovic, M. D. 2011). Gambar 1 merupakan mekanisme Multi Channel. Gambar 1. Mekanisme Multi - Channel 2.3 Serial Peripheral Interface (SPI) Serial Peripheral Interface adalah komunikasi serial yang digunakan untuk mengirim data atara mikrokontroler dan peripheral kecil. Terdapat clock dan data lines yang terpisah dan dapat memilih device yang ingin dikomunikasikan melalui fungsi select slave. Fungsi serial clock biasanya disebuk CLK atau SCK. Master adalah yang device yang mengirim sinyal clock kepada slave. Dalam SPI selalu ada satu master dan beberapa slave. SPI merupakan Full duplex karena memiliki lines sendiri dalam mengirim maupun menerima data.

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1520 Berikut gambar 2 merupakan contoh SPI pada tiga Slaves (Sulistiyono, et al., 2014). Gambar 2. Blok Diagram SPI pada Tiga Slaves 2.4 I2C Protokol Protokol I2C berkomunikasi dua arah untuk mengirim dan menerima data pada mikrokontroler. Memiliki pin Serial Clock (SCL) mengirimkan sinyal pulse low to high dan Serial Data (SDA) yang akan mengimkan data antara dua device (mikrokontroller) ketika pin SCL aktif high. Komunikasi Master ke Slave pada I2C protokol dimulai dari kiriman pulse SCL kepada Slave meminta untuk mengirimkan data sesuai alamat memory yang direquest oleh Master. Pada I2C ini memungkinkan memiliki banyak Slave dan memiliki alamat yang unik dan antara Master Slave membutuhkan komunikasi dengan data line yang sama. Berikut gambar 3 merupakan aplikasi I2C Protokol (Sulistiyono, et al., 2014). 2.5 Arduino Gambar 3. I2C Protokol Mikrokontroler merupakan mini komputer berfungsi untuk melakukan operasi atau menjadi kontroler pada Embedded Sistem. Mikrokontroler diaplikasikan pada motor, robot, peralatan medis, dan lain lain. Arduino merupakan mikrokontroler yang populer digunakan dan bersifat open source. Arduino memiliki 14 digital input, 6 input analog. Sumber tegangan 5V dibutuhkan mikrokontroler ini. Mikrokontroler ini dikoneksikan melalui USB untuk upload sketh dari Arduino IDE. 2.6 nrf24l01 Modul wireless ini memiliki pilihan channel 125 yang akan memenuhi kebutuhan komunikasi multipoint dan frekuensi hopping yang dapat diatur pada software. Modul ini membutuhkan tegangan V, VCC=3.3 V. Dalam penggunaan modul ini membutuhkan kontroler seperti mikrokontroler Arduino. Membutuhkan library untuk berkomunikasi antara kontroler dan modul nrf24l01. Salah satu library untuk modul ini adalah Mirflibrary sehingga mikrokontroler dapat mengontrol modul nrf24l01 sebagai pengirim dan penerima data. 3. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Sistem dibagi menjadi Node Transmitter dan Receiver menggunakan modul nrf24l01. Terdiri dari 4 Node Transmitter dan dikelompokkan sesuai waktu pengiriman. Server terdiri Master dan Slave yang saling terhubung dan dibedakan oleh Channel. Transmitter 1 dan transmitter 3 pada channel 90 dan transmitter 2 dan transmitter 4 pada channel 95. Pemilihan channel berdasarkan range pita frekuensi nrf24l01 yaitu 2.400GHz sampai 2.525GHz, sehingga memiliki pilihan channel frekuensi sebanyak 125 channel. Pada pengiriman waktu pertama selama 250ms akan dilakukan oleh Node 1 dan Node 2 pada channel yang berbeda. Kemudian setelah berhasil mendapat nilai dari Node akan berpindah pada pengiriman waktu 250ms berikutnya yaitu Node 3 dan Node 4. Data yang berhasil dikirim akan disimpan oleh masing masing Server Master dan Server Slave. Kemudian data dari Master akan dikirim ke Slave dan ditampilkan bersama sama dengan metode I2C.

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1521 Gambar 4. Gambaran Umum Perancangan Sistem 3.2 Perancangan Perangkat Lunak Komunikasi Multi-Channel Wireless Sensor Network merupakan komunikasi yang memungkinkan Reciever (server) menerima data dari berbagai transmitter dengan channel yang berbeda secara bersamaan. Tujuan dari komunikasi ini yaitu memaksimalkan kinerja pengiriman data dan menghindari data collision melalui sistem Wireless Sensor Network. Gambar 6. Flowchart Master Gambar 6 merupakan flowchart master. Program terdiri dari inisialisasi id sebagai alamat master yaitu my id = 0. Kemudian inisialisasi channel dari master yaitu channel 90. Master akan menerima data dari node 1 dan node 3. Jika pengirim dari node 1 akan masuk pada kondisi pengecekan apakah sesuai dengan tujuan alamat master, kemudian akan diterima paket data dari node 1 antara lain idmaster, datamaster yang berisi informasi suhu, waktum yaitu waktu pengiriman yang dibutuhkan node 1 menuju master. Selanjutnya data tersebut akan dikirimakan menuju server slave dengan metode I2C. Kemudian data tersebut direset nilainya menjadi 0 dan melakukan perulangan untuk menerima data dari node 1 dan node 3. Proses tersebut juga dilakukan oleh node 3 sesuai kondisi sender yang mengirim ke master. Gambar 5. Flowchart Node Transmitter n Gambar 5 merupakan Flowchart node transmitter terdiri dari 4 node. Pada awal program melakukan inisialisasi id sesuai dengan alamat node. Kemudian menentukan channel node. Paket data yang dikirim menuju receiver antara lain data suhu dan waktu dalam format millis.

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1522 node 1 node 2 server node 3 node 4 node transmitter server komunikasi channel 90 komunikasi channel 95 Gambar 8. Topologi Multi Channel. 4. PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Pengiriman dan Penerimaan Data Gambar 7. Flowchart Slave Gambar 7 merupakan flowchart slave yang terdiri dari inisialisasi alamat id dan channel yaitu channel 95. Slave menerima data dari node 2 dan node 4, terdapat kondisi jika pengirim dari node 2 maka akan mengirimkan data idnode, datanote yang berisi informasi suhu, time1234 yaitu waktu kirim menuju slave. Kemudian dilanjutkan untuk menampilkan informasi data dengan menggunakan perulangan for. Data dari master akan ditampilkan pada program slave dengan metode I2C begitu pula dengan node 2 dan node 4. Kemudian data akan direset kembali Perancangan Topologi Perancangan topologi merupakan gambaran komunikasi Multi Channel antara node transmitter dengan server. Terdiri dari perbedaan channel yaitu channel 90 dan channel 95. Node 1 dan node 3 memiliki channel 90. Sedangkan node 2 dan node 4 memiliki channel 95. Berikut gambar 8 menunjukkan topologi dari sistem ini. Pada pengujian dan penerimaan data suhu bertujuan masing masing node dapat menerima data yang dikirimkan oleh node server dan memberikan balasan menuju server. Hasil pengujian pengiriman dan penerimaan data dapat diperoleh melalui serial monitor Arduino pada Arduino IDE dari masing masing node dan server. Tabel 1. Penentuan Cluster pada Node Server Cluster 1 Cluster 2 Master Ch 90 Slave Ch 95 Node 1= 33 Node 3= 39 Node 2= 37 Node 4= 40 Analisa hasil pengujian penerimaan dan pengiriman data pada server dan node yang memiliki channel yang sama dan waktu komunikasi yang sama sesuai dengan clusternya. Pada sistem ini memiliki 4 node dengan 2 macam channel yang berbeda. Server akan menerima data yang dikirimkan oleh Cluster sesuai dengan nilai. Contoh pada Cluster 1 server akan menampilkan hasil data pada node 1 yaitu 33 dan node 2 yaitu 37. Analisa hasil pengujian pengiriman dan penerimaan ini sesuai dengan tampilan serial monitor dari Arduino IDE.

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Pengujian Alamat Server dan Node Transmitter Pengujian alamat server dan node transmitter digunakan untuk menentukan alamat server dan node transmitter. Pada sistem ini menggunakan 2 server yaitu master dan slave dengan alamat my id=0. Pada node transmitter menggunakan 4 node transmitter, alamat pada node 1 yaitu my id=1, node 2 my id=2, node 3 my id=3, node 4 my id=4. Tujuan dari pengalamatan ini agar dapat membedakan server dan node transmitter. Hasil pengujian alamat server dan node sesuai dengan pengalamatan oleh array yaitu pada server terdiri dari master dan slave yang memiliki alamat my id=0. Kemudian pada sisi node dihasilkan pengalamatan packet data receive =1 pada node 1, packet data receive =2 pada node 2, packet data receive =3 pada node 3, dan packet data receive =4 pada node 4. Keberhasilan pengalamatan ini berguna agar sistem dapat berkomunikasi sesuai dengan alamat yang ditunjukan. Jika packet data receive tidak sama dengan yang direquest server maka node tersebut tidak mengirimkan data. Berikut tabel 2 untuk meringkas hasil pengujian pengalamatan pada node. Tabel 2. Pengalamatan id Server dan Node Alamat server Slave my id=0 Master my id =0 Alamat Cluster 1 Node 1 packet data receive =1 Node 2 packet data receive =2 4.3 Pengujian Multi-Channel Alamat Clustrer 2 Node 3 packet data receive =3 Node 4 packet data receive =4 Pengujian Muti-Channel bertujuan untuk mengetahui hasil komunikasi yang sistem dengan channel yang berbeda. Pada pengujian ini diharapkan node mampu mengirimkan data sesuai dengan data yang dimiliki node. Kemudian dilakukan pergantian pengiriman pada cluster berikutnya sesuai dengan waktu yang ditentukan. Analisa hasil pengujian komunikasi Multi- Channel pada sistem ini ditampilkan hasil node pengiriman, data suhu, dan time dari node menuju server. Hasil gambar 9 merupakan hasil Master menerima pengiriman dari node 1 dan node 3 secara dalam waktu berkisar 240 ms. Gambar 6.13 merupakan hasil pada sisi Slave menerima pengiriman dari node 2 dan node 4 kemudian menerima data dari sisi Master yaitu node 1 dan node 3 sesuai dengan protocol I2C. Hasil yang diterima menunjukkan waktu yang bersamaan berkisar 240 ms. Terdapat waktu kontinu untuk membuktikkan bahwa node 1 dan node 2 diterima pada waktu yang mendekati bersama yaitu 240 ms, begitu pula dengan node 2 dan node 4. Tetapi memiliki selisih 2 4 ms. Penerimaan pada node 1 membutuhkan waktu 240 ms dan node 2 membutuhkan waktu 240 ms. Node 3 membutuhkan waktu 246 ms dan node 4 membutuhkan waktu 245 ms. Membuktikan cluster1 yaitu node 1 dan node 2 dan cluster 2 yaitu node 3 dan node 4 sesuai dengan konsep Multi Channel. Gambar 9. Skenario Pengiriman Multi Channel. 5. KESIMPULAN Berdasarkan perancangan, implementasi, serta pengujian yang dilakukan pada sistem dapat diambil kesimpulan: 1. Sistem diimplementasikan pada sistem ini telah berhasil mengirimkan data dan menerima data dari node transmitter dan receiver. Nilai yang dikirim dari node transmitter berupa nilai suhu yang telah ditetapkan nilainya. Pada sisi server menampilkan data sesuai dengan nilai yang dikirimkan. Pengujian tersebut didapatkan dari hasil serial monitor dari Arduino IDE. 2. Pengalamatan sistem Multi-Channel pada setiap node transmitter dan receiver

7 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1524 dilakukan dengan pengalamatan array. Terdiri dari empat node transmitter dan server yang terdiri dari master dan slave. Tujuan pengalamatan ini agar dapat berkomunikasi sesuai dengan alamat yang ditujukan. Hasil penelitian alamat ini ditampilkan melalui serial monitor dari Arduino IDE. Jika node transmitter tidak berkomunikasi dengan server menampilkan keadaan waiting, jika sedang melakukan komunikasi akan menampilkan keadaan success mengirim data. 3. Sistem diimplementasikan dengan metode Multi-Channel akan menampilkan hasil node pengiriman, data suhu, dan time dari node menuju server. Hasil Master menerima pengiriman dari node 1 dan node 3 secara dalam waktu berkisar 240 ms. Slave menerima pengiriman dari node 2 dan node 4 kemudian menerima data dari sisi Master yaitu node 1 dan node 3 sesuai dengan protokol I2C. Hasil yang diterima menunjukkan waktu yang bersamaan berkisar 240 ms. Terdapat waktu kontinu untuk membuktikkan bahwa node 1 dan node 2 diterima pada waktu yang mendekati bersama yaitu 240 ms, begitu pula dengan node 2 dan node 4. Tetapi memiliki selisih 2 4 ms. Penerimaan pada node 1 membutuhkan waktu 240 ms dan node 2 membutuhkan waktu 240 ms. Node 3 membutuhkan waktu 246 ms dan node 4 membutuhkan waktu 245 ms. Membuktikan cluster1 yaitu node 1 dan node 2 dan cluster 2 yaitu node 3 dan node 4 sesuai dengan konsep Multi Channel. Soua, R. Minet, P Multichannel Assignment Protokols In Wireless Sensor Networks: A Comprehensive Survey. Sohraby, K. Minoli, D. Znati, T Wireless Sensor Networks Technology, Protokols, Applications. Sulistiyono, T. Y, Nurussa adah, Maulana, E Komparasi Sistem Komunikasi Serial Multipoint pada Robot Management Sampah menggunakan I2C dan SPI. Unsal, E. Milli, M. Cebi, Y Low cost Wireless Sensor Networks for environment monitoring. 6. DAFTAR PUSTAKA Arduino Product Arduino. [online] Tersedia di: < s> Incel, O. D A Survey on Multi-channel Communication in Wireless Sensor Networks. Jovanovic, M. D. Djordjevic, G. L. Nikolic. G. S. Petrovic. D Multi-Channel Media Access Control for Wireless Sensor Networks: a Survey. NRF24L Nrf24L01-2.4GHz-HowTo [online] Tersedia di : info.wikispaces.com/nrf24l01-2.4ghz-howto.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

Rancang Bangun Low Power Pada Wireless Sensor Node Berbasis NRF24L01+

Rancang Bangun Low Power Pada Wireless Sensor Node Berbasis NRF24L01+ Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3843-3850 http://j-ptiik.ub.ac.id Rancang Bangun Low Power Pada Wireless Sensor Node Berbasis

Lebih terperinci

Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis NRF24L01

Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis NRF24L01 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 3, Maret 2017, hlm. 157-165 http://j-ptiik.ub.ac.id Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis

Lebih terperinci

Implementasi Modul Antarmuka Perangkat Sensor Dan Komunikasi Pada UART Dan I2C Dengan Fitur Plug And Play

Implementasi Modul Antarmuka Perangkat Sensor Dan Komunikasi Pada UART Dan I2C Dengan Fitur Plug And Play Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2712-2720 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Modul Antarmuka Perangkat Sensor Dan Komunikasi

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel Dengan Metode Pengiriman Pembagian Slot Waktu Pada Sistem Deteksi Parkir Sepeda Motor

Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel Dengan Metode Pengiriman Pembagian Slot Waktu Pada Sistem Deteksi Parkir Sepeda Motor Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 5-9X Vol. 1, No. 9, Juni 17, hlm. -75 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel Dengan Metode Pengiriman Pembagian

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE

PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE Michael Anthony (1), Soeharwinto (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

Integrasi Protokol Sinkronisasi Waktu Reference Broadcast Synchronization (RBS) dan Pengiriman Data Flooding pada Wireless Sensor Node

Integrasi Protokol Sinkronisasi Waktu Reference Broadcast Synchronization (RBS) dan Pengiriman Data Flooding pada Wireless Sensor Node Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm. 971-979 http://j-ptiik.ub.ac.id Integrasi Protokol Sinkronisasi Waktu Reference Broadcast Synchronization

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN GEDUNG BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK DENGAN MODUL NRF24

SISTEM KEAMANAN GEDUNG BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK DENGAN MODUL NRF24 SISTEM KEAMANAN GEDUNG BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK DENGAN MODUL NRF24 BUILDING SECURITY SYSTEM BASED ON WIRELESS SENSOR NETWORK USING NRF24 MODULLE Azhar Suhada Prodi S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA JARINGAN ZIGBEE (802.15.4) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom 1 rezafebrialdy@gmail.com, 2

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah : hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Jenis Topologi jaringan

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh

Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh Rudy Santoso Lukito 1,Deddy Susilo 2,F. Dalu Setiaji 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C I. Tujuan 1. Untuk Mengenal Modul Serial port dengan I 2 C 2. Mengenal protocol I 2 C. 3. Mempelajari IC PCF8574 Remote 8 bit I/O Expander for I 2 C Bus. 4. Mengirim

Lebih terperinci

Sistem Monitor Dan Kendali Ruang Server Dengan Embedded Ethernet

Sistem Monitor Dan Kendali Ruang Server Dengan Embedded Ethernet Sistem Monitor Dan Kendali Ruang Server Dengan Embedded Ethernet A.A. Ketut Agung Cahyawan W Staf pengajar Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana E-mail:agung.cahyawan@ee.unud.ac.id

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

Implementasi Low Power Wireless Sensor Network Untuk Pengukuran Suhu Berbasis NRF Dengan Penjadwalan Pengiriman Data

Implementasi Low Power Wireless Sensor Network Untuk Pengukuran Suhu Berbasis NRF Dengan Penjadwalan Pengiriman Data Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 6, Juni 2017, hlm. 524-533 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Low Power Wireless Sensor Network Untuk Pengukuran

Lebih terperinci

Sistem Pengontrolan Distribusi Aliran Air dan Pemantauan Temperatur Air Berbasis Android Smartphone

Sistem Pengontrolan Distribusi Aliran Air dan Pemantauan Temperatur Air Berbasis Android Smartphone 11 Sistem Pengontrolan Distribusi Aliran Air dan Pemantauan Temperatur Air Berbasis Android Smartphone Control System for Distribution of Water Flow and Water Temperature Monitoring based on Android Smartphone

Lebih terperinci

MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY

MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY Sugondo Hadiyoso 1, Ratna Mayasari 2 1 Prodi D3 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian

Lebih terperinci

MONITORING DAN PENGISIAN TOKEN PULSA PADA KWH METER MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID. Alfathoni Agustian Alaziz 1, Ir. Syahrul, M.

MONITORING DAN PENGISIAN TOKEN PULSA PADA KWH METER MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID. Alfathoni Agustian Alaziz 1, Ir. Syahrul, M. MONITORING DAN PENGISIAN TOKEN PULSA PADA KWH METER MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID Alfathoni Agustian Alaziz 1, Ir. Syahrul, M.T 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 alfathoni_toni@yahoo.com,

Lebih terperinci

Implementasi Wireless Sensor Network Dengan Menggunakan Protokol OLSR pada Arduino Pro Mini dan NRF24L01

Implementasi Wireless Sensor Network Dengan Menggunakan Protokol OLSR pada Arduino Pro Mini dan NRF24L01 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 4750-4759 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Wireless Sensor Network Dengan Menggunakan

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN

Lebih terperinci

Implementasi Timing - Sync Untuk Sensor Networks Pada Jaringan Sensor Multihop

Implementasi Timing - Sync Untuk Sensor Networks Pada Jaringan Sensor Multihop Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 10, Oktober 2017, hlm. 1142-1151 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Timing - Sync Untuk Sensor Networks Pada Jaringan

Lebih terperinci

Implementasi Gateway berbasis NRF24L01 dan ESP8266 pada Protokol Message Queue Telemetry Transport - Sensor Network (MQTT-SN)

Implementasi Gateway berbasis NRF24L01 dan ESP8266 pada Protokol Message Queue Telemetry Transport - Sensor Network (MQTT-SN) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1578-1588 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Gateway berbasis NRF24L01 dan ESP8266 pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Perancangan dan pembuatan alat ini terdiri dari beberapa bagian, yakni perancangan hardware, perancangan software baik di handphone maupun arduino dan terakhir perancangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Uno Arduino adalah sebuah mikrokontroler yang mudah digunakan, karena menggunakan bahasa pemrograman basic yang menggunakan bahasa C. Arduino memiliki procesor yang besar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul tugas akhir maka perlu diadakan pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran adalah untuk mengetahui ketepatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. transmisi data streaming menggunakan Zigbee wireless network dengan

BAB III METODE PENELITIAN. transmisi data streaming menggunakan Zigbee wireless network dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah transmisi data streaming menggunakan Zigbee wireless network dengan teknik scheduling metode

Lebih terperinci

Implementasi Low Power Multi Sensor Node pada Wireless Sensor Network

Implementasi Low Power Multi Sensor Node pada Wireless Sensor Network Jurnal Pengembangan eknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2007-2016 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Low Power Multi Sensor Node pada Wireless Sensor

Lebih terperinci

PENGUKURAN JANGKAUAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL MULTIHOP PADA PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN

PENGUKURAN JANGKAUAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL MULTIHOP PADA PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN PENGUKURAN JANGKAUAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL MULTIHOP PADA PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN Faqih Rofii, Fachrudin Hunaini, Devinta R.A. Hadi Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang faqih@widyagama.ac.id,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring

Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring Sugondo Hadiyoso 1), Achmad Rizal 2), Suci Aulia 3), M. Sofie 4) 1,3 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom email:

Lebih terperinci

PENDAHULUAN.

PENDAHULUAN. Sistem Monitoring Denyut Jantung Dan Suhu Tubuh Sebagai Indikator Level Kesehatan Pasien Berbasis IoT (Internet Of Thing) Dengan Metode Fuzzy Logic Menggunakan Android a Indra Prayogo, b Riza Alfita, c

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Kebutuhan Sistem Kebutuhan fungsional sistem merupakan paparan mengenai fitur-fitur yang akan dimasukan kedalam aplikasi yang akan dibangun. Fitur fitur tersebut harus memenuhi

Lebih terperinci

DT-I/O DT-I/O. Application Note AN171

DT-I/O DT-I/O. Application Note AN171 DT-I/O DT-I/O Application Note AN171 Smart Monitoring and Control System dengan menggunakan jalur komunikasi RS-485 Oleh: Tim IE Komunikasi RS-485 saat ini cukup banyak diaplikasikan dalam dunia industri

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Keterangan : Nodal Sensor Router Nodal Koordinator/Gateway Gambar 3.1. Konsep jaringan ZigBee Gambar 3.1. memperlihatkan konsep jaringan ZigBee yang terdiri

Lebih terperinci

Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan untuk Mengambil Objek

Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan untuk Mengambil Objek JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-929 Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan

Lebih terperinci

Sistem Akuisisi Data 6 Channel Berbasis AVR ATMega dengan Menggunakan Bluetooth ABSTRAK

Sistem Akuisisi Data 6 Channel Berbasis AVR ATMega dengan Menggunakan Bluetooth ABSTRAK Sistem Akuisisi Data 6 Channel Berbasis AVR ATMega dengan Menggunakan Bluetooth Yohan Setiawan / 0422042 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri,

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

DT-AVR. Application Note AN214

DT-AVR. Application Note AN214 DT-AVR DT-AVR Application Note AN214 Simple Web Server menggunakan DT-AVR Inoduino dan WIZ820io Oleh: Tim IE Aplikasi kali akan membahas pembuatan web server sederhana menggunakan DT-AVR Inoduino sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note

DT-AVR Application Note DT-AVR DT-AVR Application Note AN199 Transmisi Data Menggunakan Power Line Communication (PLC) Oleh: Tim IE Proses transmisi/pertukaran data dapat dilakukan secara wired maupun wireless. Beberapa contoh

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK 36 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK 3.1 PRINSIP KERJA SISTEM Sistem pemantauan posisi dan tingkat pencemaran udara bergerak, merupakan sebuah sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Dalam perancangan dan implementasi robot keseimbangan dengan menggunakan metode PID, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan alat mulai dari perancangan sistem mekanik sampai perancangan sistem elektronik sehingga semua sistem alat dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penampil hasil dari suatu pertandingan. Scoreboard khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penampil hasil dari suatu pertandingan. Scoreboard khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Scoreboard atau papan nilai digunakan dalam pertandingan olahraga sebagai penampil hasil dari suatu pertandingan. Scoreboard khususnya pada pertandingan bola basket

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN ABSTRAK Perkembangan teknologi sekarang ini semakin pesat sehingga dibutuhkan otomatisasi dalam berbagai bidang. Dalam otomatisasi, komunikasi data memegang peranan yang sangat penting dan untuk bisa berkomunikasi

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Sinkronisasi Waktu dari GPS Berbasis Network Time Protocol

Perancangan Sistem Sinkronisasi Waktu dari GPS Berbasis Network Time Protocol Perancangan Sistem Sinkronisasi Waktu dari GPS Berbasis Network Time Protocol Disusun Oleh: Nama : Denny Suryadi NRP : 1122025 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini sistem yang dikontrol dengan microprocessor atau microcontroller cenderung menerapkan banyak processor atau controller dibandingkan

Lebih terperinci

ALAT MONITORING KONDISI GUNUNG BERAPI NIRKABEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16. Disusun Oleh : Nama : Jaka Rahmana Triadi Idrus Nrp :

ALAT MONITORING KONDISI GUNUNG BERAPI NIRKABEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16. Disusun Oleh : Nama : Jaka Rahmana Triadi Idrus Nrp : ALAT MONITORING KONDISI GUNUNG BERAPI NIRKABEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Disusun Oleh : Nama : Jaka Rahmana Triadi Idrus Nrp : 0522026 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen

Lebih terperinci

DT-AVR. Application Note AN213

DT-AVR. Application Note AN213 DT-AVR DT-AVR Application Note AN213 Telnet Server berbasis DT-AVR Inoduino dan WIZ820io Oleh: Tim IE Saat ini tentunya sudah banyak dijumpai aplikasi embedded yang memanfaatkan teknologi pengendalian

Lebih terperinci

PC-Link Application Note

PC-Link Application Note PC-Link Application Note AN129 Menghubungkan Analog I/O ke Komputer Melalui Serial PPI Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai penggunaan modul PC-Link Serial PPI dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME Nur Yanti Politeknik Negeri Balikpapan Kontak person: Nur Yanti email: nur.yanti@poltekba.ac.id Abstrak Sistem smart home saat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini memuat hasil pengamatan dan analisis untuk mengetahui kinerja dari rangkaian. Dari rangkaian tersebut kemudian dilakukan analisis - analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Perancangan Sistem 3.1.1. Gambaran Umum Sistem Sistem terdiri dari 2 modul yakni transmitter dan receiver. Modul transmitter berupa remote yang di dalamnya terdapat Arduino

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan membahas mengenai perancangan alat yang dibuat berdasarkan pemikiran dan mengacu pada sumber yang berhubungan dengan alat, seperti pengkabelan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH

PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH Sigit Yatmono 1 1 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY Email: s_yatmono@uny.ac.id ABSTRACT User Interface

Lebih terperinci

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN 10 bertujuan untuk melihat lama pengiriman data dari klien (perumahan) hingga ke pos pemantauan. Waktu respon sistem dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: t respon = t t... (1) server klien

Lebih terperinci

Integrasi Metode Pengalamatan Dinamis Treecast Dan Sinkronisasi Waktu Dengan Reference Broadcast Synchronization Pada Sensor Network

Integrasi Metode Pengalamatan Dinamis Treecast Dan Sinkronisasi Waktu Dengan Reference Broadcast Synchronization Pada Sensor Network Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 8, Juni 2017, hlm. 678-687 http://j-ptiik.ub.ac.id Integrasi Metode Pengalamatan Dinamis Treecast Dan Sinkronisasi

Lebih terperinci

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini melalui beberapa tahapan penelitian dan mencari informasi tentang data yang dibutuhkan dalam mengerjakan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Gambaran sistem dapat dilihat pada blok diagram sistem di bawah ini : Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Berdasarkan blok

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS SECARA SENTRAL DARI JARAK JAUH

SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS SECARA SENTRAL DARI JARAK JAUH TESLA Vol. 9 No. 2, 71 78 (Oktober 2007) Jurnal Teknik Elektro SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS SECARA SENTRAL DARI JARAK JAUH Tjia May On 1), Pono Budi Mardjoko 1) dan Nato Martanto 2) Abstract Scheme

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Pengatur Scoring Digital Wireless Futsal Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8. Perancangan rangkaian pengatur scoring digital untuk mengendalikan score,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Android, WiFi, ESP , Arduino Mega2560, kamera VC0706.

ABSTRAK. Kata Kunci : Android, WiFi, ESP , Arduino Mega2560, kamera VC0706. Aplikasi Berbasis Android Secara Wireless Dengan Arduino Untuk Studi Kasus Pengendalian Keamanan Jarak Jauh Disusun Oleh: Nama : Ignatius Felix Andrianto NRP : 1222046 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

Lapisan Data Link. Frame adalah PDU pada lapisan data link.

Lapisan Data Link. Frame adalah PDU pada lapisan data link. Lapisan Data Link Lapisan data Link melakukan dua servis dasar, yaitu membolehkan lapisan upper untuk mengakses media menggunakan teknik seperti framing dan mengontrol bagaimana data ditempatkan pada media

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas proses yang akan dilakukan terhadap alat yang akan dibuat, mulai dari perancangan pada rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini mikrokontroler 2560 sebagai IC utama untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Dalam perancangan helm anti kantuk dengan menggunakan sensor detak jantung, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan kadar oksigen yang cukup dalam tubuh untuk dapat bertahan hidup. Sehingga perlu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian

Lebih terperinci

BAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN)

BAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN) BAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN) 2.1 Umum Dewasa ini kebutuhan untuk mengakses layanan telekomunikasi melalui media nirkabel (wireless) menunjukkan peningkatan yang signifikan, sehingga teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN. 4-1

PERANCANGAN.  4-1 PERANCANGAN Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat dapat bekerja seperti yang diharapkan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat sistem keamanan rumah. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam perancangan skripsi ini. Dasar teori tersebut berisi tentang mikrokontroler sebagai pembangkit frekuensi yang digunakan untuk media transmisi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom ramadhan_rs@dsn.dinus.ac.id 085640989018 RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER W Pokok Bahasan 1 Pengenalan Teknologi Informasi 2 Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, orang-orang ingin berkomunikasi data/informasi satu sama lain dimana saja dan kapan saja. Tentu saja hal ini tidak dapat dipenuhi oleh teknologi jaringan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP Rika Sustika P2 Informatika-LIPI rika@informatika.lipi.go.id Oka Mahendra P2 Informatika-LIPI oka@informatika.lipi.go.id

Lebih terperinci