Rancang Bangun Low Power Pada Wireless Sensor Node Berbasis NRF24L01+

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rancang Bangun Low Power Pada Wireless Sensor Node Berbasis NRF24L01+"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm Rancang Bangun Low Power Pada Wireless Sensor Node Berbasis NRF24L01+ Rachmat Eko Prasetyo 1, Sabriansyah Rizqika Akbar 2, Rizal Maulana 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 prasetyo.rachmateko@gmail.com, 2 sabrian@ub.ac.id, 3 rizal_lana@ub.ac.id Abstrak Saat ini teknologi wireless banyak digunakan mengingat kemampuannya dalam mendistribusikan dan menyebarkan data secara nirkabel. Teknologi wireless ini biasanya diterapkan untuk memonitor lingkungan dengan pada jangka yang panjang serta memiliki kapasitas energi yang terbatas. Konsumsi energi pada teknologi wireless menjadi hal penting yang harus diperhatikan karena kelangkaan energi akan cepat terjadi bila tidak ada tindakan penghematan energi. Penelitian ini akan membuat sebuah manajemen state prosesor pada teknologi wireless sensor node yang diterapkan pada Arduino Pro Mini dan nrf24l01+ untuk mengurangi penggunaan energi, sehingga penggunaan energi lebih hemat dan mengurangi pergantian baterai secara berkala. Pembuatan wireless sensor node yang hemat energi ini menggunakan arsitektur standar pada sebuah wireless sensor node yaitu menggunakan Arduino Pro Mini sebagai prosesor untuk akuisisi data sensor, pengiriman data serta mengatur konsumsi energi pada wireless sensor node. Untuk modul transmit data menggunakan nrf24l01+ karena membutuhkan konsumsi energi yang rendah untuk transmit data. Pada penelitian ini hemat energi dilakukan dengan merubah state pada prosesor pada Arduino Pro Mini, nrf24l01+, dan keduanya sekaligus serta dengan penggunaan PA Level sehingga konsumsi energi pada wireless sensor node akan lebih rendah. Hasil pada pengujian penelitian ini menunjukkan bahwa efisiensi daya yang paling tinggi yaitu 87,66% dengan menggunakan kondisi PA LEVEL MIN dan low power terhadap Arduino Pro Mini dan nrf24l01+. Kata kunci: NRF, Energy Saving, Low Power, PA Level. Abstract Currently, wireless technology is widely used given its ability in. Wireless technology is usually applied to monitor the environment with a long and has limited energy capacity. Consumption of energy in wireless technology becomes an important thing that must be considered because of the scarcity of energy will be higher if there is no action on energy savings. This research will create a management system on the wireless sensor node processor that is applied to Arduino Pro Mini and nrf24l01 + to reduce energy usage, so that energy usage is more efficient and reduces battery change periodically. The creation of this energy-efficient wireless node utilizes the standard architecture of a wireless sensor node by using the Arduino Pro Mini as a processor for data sensor acquisition, data transmission and energy regulation on wireless sensor nodes. For modules transmit data using nrf24l01 + because it requires low energy consumption to transmit data. In this study energy saving is done by changing the state of the processor on Arduino Pro Mini, nrf24l01 +, and both at once with the use of PA Level so that energy consumption in wireless sensor node will be lower. The results of this experiment showed the highest power of 87.66% using PA LEVEL and low power conditions against Arduino Pro Mini and nrf24l01 +. Keywords: NRF, Energy Saving, Low Power, PA Level 1. PENDAHULUAN Teknologi nirkabel merupakan teknologi yang sangat popular di masa kini dikarenakan kemampuannya dalam mendistribusikan dan menyebarkan data secara nirkabel atau tanpa menggunakan kabel. Banyak ketertarikan baik dalam produk komersiil maupun riset dalam dunia pendidikan karena keunggulannya yang Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 3843

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3844 mudah dikembangkan, efisien, dan lebih murah dari teknologi dengan menggunakan kabel atau wired mengingat membutuhkan biaya yang sangat mahal untuk penyebaran dari infrastruktur kabel. Kumpulan dari beberapa wireless sensor jika masing-masing diletakkan secara special dan diatur konfigurasinya, dapat disebut dengan WSN (Wireless Sensor Network). WSN merupakan jaringan nirkabel yang menggunakan sensor untuk memonitor fisik atau kondisi lingkungan sekitar, seperti tekanan, gerakan, getaran, suara, suhu, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Banyak bidang yang dapat diimplementasikan menggunakan teknologi nirkabel ini, beberapa contohnya adalah bidang kesehatan, social, kehutanan, keamanan, dan berbagai aktivitas sehari-hari. Teknologi nirkabel ini juga sangat bergantung dengan sumber daya listrik, namun semakin banyaknya penggunaan teknologi ini menyebabkkan pemborosan sumber daya listrik. Menurut keterangan yang disampaikan oleh Direktorat jendral Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi pada forum National Energi Efficiency Conference, Indeks elastisitas energi Indonesia hingga saat ini mencapai 1,63, lebih tinggi dibandingkan Thailand dan Singapura yang masing-masing mencapai 1,4 dan 1,1. Bahkan indeks elastisitas energi negara-negara maju berkisar antara 0,1 hingga 0,6. Indeks elastisitas adalah perbandingan laju pertumbuhan konsumsi energi dibanding laju pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan elastisitas energi selain mendorong pertumbuhan ekonomi, Indonesia juga harus mengurangi pertumbuhan konsumsi energi. (Tempo, 2012) Berbeda dengan penyebaran infrastruktur jaringan kabel, umumnya peletakkan node WSN dilengkapi dengan radio transceiver atau alat komunikasi wireless lainnya, mikro-kontroler, dan sumber energi yang biasanya menggunakan baterai dan tersebar banyak pada lingkungan yang sulit dijangkau sehingga akan menghabiskan biaya banyak untuk mengganti sumber energinya. Aplikasi serta penggunaan WSN ada banyak dan bervariasi, umumnya adalah untuk memonitoring, tracking dan controlling. Sebagai contoh adalah untuk melakukan pemantauan terhadap suhu dan kelembapan secara teratur yang akan memerlukan energy yang semakin besar sehingga sumber daya atau baterai akan cepat habis. Salah satu yang mempengaruhi konsumsi daya adalah pemrosesan yang terlalu berlebih sehingga daya akan cepat habis. Oleh karena itu penting untuk melakukan penghematan daya yang dapat dilakukan baik dalam desain hardware maupun software (Tiffen Rault, dkk. 2014). Ada beberapa studi yang meneliti berbagai teknik penghematan energi tetapi banyak memfokuskan penelitian secara satu teknik saja seperti menjadwalkan waktu kirim data atau jalur untuk mengirim data sedangkan pada penelitian ini adalah mengubah state pada prosesor, state dan power amplifier pada nrf24l01+ sehingga konsumsi arus akan lebih rendah. Pada sebuah node WSN umumnya terdiri dari beberapa unit yaitu sensing unit, processing unit, transceiver dan power unit. Unit tersebut merupakan bagian inti dari sebuah node WSN dan dapat ditambahkan unit-unit lain seperti Location finding system atau sebuah aktuator yang dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 1. Bagian utama dari wireless sensor node terdiri dari sebuah sensing unit, processing unit, transceiver dan power unit. Bagaimana menggabungkan masing-masing unit tersebut adalah hal yang harus diperhatikan ketika kita melakukan perancangan sebuah wireless sensor node. Pada processing unit merupakan bagian sistem yang penting pada wireless sensor node karena dapat mempengaruhi performa ataupun konsumsi energi. Gambar 1 Struktur standar wileress sensor node Sumber:(Waltenegus Dargie dan Christian Poellabauer,2011) 2. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 2.1. Perancangan Sistem Pada tahap perancangan akan menjelaskan perancangan sistem wireless sensor node dengan diagram blok yang di tunjukan pada Gambar 2.

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3845 Input Proses Output Potensiometer Baterai Nilai Potensiometer Arduino Pro Mini NRF24L01+PA+LNA Serial Monitor wireless NRF24L01+PA+LNA Arduino Pro Mini Gambar 2 Diagram Blok Sistem Berdasarkan Gambar 2 perancangan sistem menjelaskan terdapat tiga bagian berupa input, proses, dan output. Pada input hanya berupa penggambilan data potensiometer. Pada proses terdapat dua node, tiap node terdiri dari dari kontoller Arduino pro mini dan wireless modul nrf24l01+. Node pertama berfungsi sebagai Transmitter yang di lengkapi dengan potensiometer, sedangkan node kedua berfungsi sebagai recevier yang di sambungkan pada PC / komputer. Kedua node tersebut akan mengirimkan data secara nirkabel. Pada bagian output berupa data nilai potensiometer yang ditampilkan dengan serial monitor Perancangan sensor node transmitter Perancangan perangkat keras pada node transmitter terdiri dari rangkaian Mikrokontroler Arduino Pro Mini, potensiometer, modul wireless nrf24l01+, dan rangkaian penurun tegangan dengan IC LM1117T. Dikarenakan nrf24l01+ membutuhkan tegangan yang stabil sebesar 3.3V, maka perlu ditambahkan rangkaian penurun tegangan agar sistem berjalan dengan normal dan nrf24l01+ tidak terbakar. Node menggunakan baterai berkapasitas 9V sebagai catu daya dimana daya tersebut nantinya akan diturunkan menjadi 3,3V agar sistem dapat berjalan dengan baik karena nrf24l01+ akan rusak atau terbakar jika daya yang masuk melebihi 3,6V. Rancangan pada transmitter ditunjukkan pada Gambar 3 berikut. Gambar 3 Rangkaian Pada Transmitter Keterangan pin transmitter ditunjukkan pada Tabel 1 di bawah ini : Tabel 1 Keterangan Transmitter Modul nrf24l01 + Regulator LM117 Kapasitor 10uF Poten siome ter Pada perancangan perangkat lunak pada Receiver yaitu pemrograman Bahasa C/C++ pada mikrokontroler menggunakan Arduino IDE. Penjelasan algoritma pada Receiver sesuai dengan diagram alir pada Gambar 4. Arduino Pro Mini MOSI CSN CE SCK MISO Vout A0 VCC - - Vin 5V GND GND GND GND GND - Vin - - VCC VCC Vout VCC - -

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3846 Mulai Konfigurasi alamat node Konfigurasi channel node skematik diagram node receiver. Skematik diatas hampir sama dengan sensor node pengirim hanya saja terdapat perbedaan pada potensiometer yang tidak dimiliki node receiver. Keterangan pin transmitter ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah ini : Tabel 2 Keterangan Receiver Import library Network.update() Pembacaan nilai potensiometer Pengiriman Data Sensor Modul nrf24l01+ Regulator LM117 Kapasitor 10uF Arduino Pro Mini MOSI CSN CE SCK MISO VCC - - 5V GND GND GND GND - Vin - VCC VCC Vout VCC - Pada perancangan perangkat lunak pada Receiver yaitu pemrograman Bahasa C/C++ pada mikrokontroler menggunakan Arduino IDE. Penjelasan algoritma pada Receiver sesuai dengan diagram alir pada Error! Reference source not found.. Apakah nilai potensiometer >300 N Mulai Konfigurasi alamat node Konfigurasi channel node Y Import library Low Power State Wake Up setelah 4 detik Network.update() Selesai Menunggu data diterima Gambar 4 Diagram Alir Algoritma pada Transmitter Data diterima 2.3. Perancangan sensor node receiver Y Apakah nilai potensio < 300 N Sleep 4 detik Tampilkan data di serial monitor Selesai Gambar 5 Rangkaian pada Receiver Pada Gambar 5 menjelaskan tentang Gambar 6 Diagram Alir Algoritma Pada Receiver

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Implementasi pada node transmitter Implementasi pada node transmitter ini di lakukan sesuai dengan perancangan yang sudah dilakukan sebselumnya. Sesuai dari hasil perancangan pada node Transmitter ini terdiri dari rangkaian sensor dengan mikrokontroler serta modul wireless dan potensiometer yang ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar 8 Implementasi perangkat keras node Receiver Untuk mengimplementasikan algoritma dari node Receiver perlu dilakukan implementasi perangkat lunak menggunakan arduino IDE dengan bahasa pemrograman C/C++. Gambar 7 Implementasi perangkat keras Transmitter Untuk mengimplementasikan algoritma dari node Receiver perlu dilakukan implementasi perangkat lunak menggunakan arduino IDE dengan bahasa pemrograman C/C Implementasi pada node receiver Implementasi perangkat keras pada sensor node penerima disesuaikan dengan perancangan yang sebeunya sudah dibuat. Pada sensorn node penerima perangkatnya hanya menggunakan Arduino Pro Mini sebagai mikrokontroller NRF24L01 sebagai komunikasi wireless dan FTDI modul untuk menampilkan data ke laptop atau komputer melalui serial monitor. Perangkat keras pada sensor penerima lebih sedikit dari pada pengirim dikarenakan fungsinya hanya menerima dan menampilkan data saja. Implementasi perangkat keras pada sensor node penerima ditunjukan pada Gambar PENGUJIAN 3.1. Pengujian pengiriman data dengan dan tanpa low power pada node Transmitter pada Arduino Pro Mini, nrf24l01+, serta Arduino Pro Mini dan nrf24l Tujuan Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui besaran arus yang dibutuhkan oleh node Transmitter untuk mengirimkan data tanpa menggunakan Low Power dan dengan pengkondisian PA Level menggunakan Low Power terhadap Arduino Pro Mini saja, nrf24l01+ saja, serta keduanya yaitu Arduino Pro Mini + nrf24l Peralatan 1. Node Transmitter 2. Node Receiver 3. Kaber USB FTDI 4. Laptop 5. Arduino IDE 6. Multimeter Langkah Pengujian 1. Menghubungkan kabel usb FTDI dengan node receiver dan transmitter

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Membuka arduino IDE 3. Upload program pada menu upload ke node receiver dan transmitter Tabel 4 Hasil pengujian node Transmitter menggunakan low power Low Power Terhadap Arduino Pro Mini nrf24l01+ Arduino Pro Mini dan nrf24l01+ Arus 157mA 35,2mA 20,9mA Analisis Gambar 9 Upload Program 4. Menunggu data selesai di upload yang ditandai dengan done uploading. 5. Menggamati data yang ada pada serial monitor Hasil Hasil dari pengujian besaran arus yang dibutuhkan oleh node Transmitter tanpa Low Power dengan PA LEVEL dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini. Tabel 3 Hasil pengujian node Transmitter tanpa low power PA LEVEL MIN LOW HIGH MAX Arus 166,2mA 167,8mA 168,5mA 169,3mA Hasil dari pengujian besaran arus yang dibutuhkan oleh node Transmitter dengan Low Power, besarnya arus akan sama meskipun PA LEVEL diatur berbeda dikarenakan modul NRF24L01+ berada dalam kondisi mati atau down.yang dapat dilihat pada Error! Reference source not found. dibawah ini. Program telah berhasil di-upload pada Arduino Pro Mini sehingga program tersenut dapat dijalankan. Dari hasil pengujian besaran arus, didapatkan perbedaan arus yang signifikan dimana pada saat Transmitter tanpa menggunakan low power dan dengan pengkondisian PA Level serta dengan menggunakan low power Pengujian performa pengiriman data dan efisiensi daya Tujuan Untuk mengetahui performa data dan range pengiriman data Peralatan 1. Transmitter 2. Receiver 3. Kaber USB FTDI 4. Multimeter 5. Laptop 6. Arduino IDE Langkah Pengujian 1. Menghubungkan kabel usb FTDI dengan node receiver dan transmitter 2. Membuka arduino IDE 3. Upload program pada menu upload ke node receiver dan transmitter

7 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3849 Hasil pengujian efisiensi daya saat menggunakan low power mode pada nrf24l01+. Hasil pengujian selengkapnya ditunjukan pada Tabel 7. Tabel 7 Efisiensi Daya pada nrf24l01+ PA LEVEL Efisiensi MIN 78,82% LOW 79,03% HIGH 79,11% MAX 79,21% Hasil pengujian efisiensi daya saat menggunakan low power mode pada Arduino Pro Mini dan nrf24l01+ sekaligus. Hasil pengujian selengkapnya ditunjukan pada Tabel 8. Gambar 10 Upload Program 4. Menunggu data selesai di upload yang ditandai dengan done uploading. 5. Melakukan percobaan dengan melakukan pengiriman data dan menghitung besarnya efisiensi daya Hasil Berikut adalah hasil pengujian performa waktu data dengan jarak. Hasil pengujian selengkapnya ditunjukan pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil Pengamatan Pengiriman Data Pengiriman Data Jarak (Meter) Data Dikirim Data Diterima Prosentase Keberhasilan % % % % % Hasil pengujian efisiensi daya saat menggunakan low power mode pada Arduino Pro Mini. Hasil pengujian selengkapnya ditunjukan pada Tabel 6. Tabel 6 Efisiensi Daya Pada Arduino Pro Mini PA LEVEL Efisiensi MIN 5,5% LOW 6,44% HIGH 6,83% MAX 7,27% Tabel 8 Efisiensi Daya pada Arduino Pro Mini dan nrf24l01+ PA LEVEL Efisiensi MIN 87,42% LOW 87,55% HIGH 87,6% MAX 87,66% Analisis Dari hasil pengujian pengiriman data pada jarak tertentu keberhasilan pengirimannya data adalah sebesar 81% dan efisiensi daya paling rendah mencapai 87,66 saat menerapkan low power mode pada Arduino Pro Mini dan nrf24l01+ sekaligus dengan PA Level MAX. 4. KESIMPULAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari perancangan sitem, implementasi sistem, pengujian sistem, dan juga analisis sistem ini, dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut : 1. Pada penelitian ini telah dibuat desain manajemen state prosessor yang diaplikasikan pada studi kasus implementasi wireless sensor node sehingga dapat mengurangi penggunaan energi pada wireless sensor node. 2. Pada penelitian ini perubahan state prossesor bisa dilakukan secara software dengan pemrograman Arduino IDE dengan menggunakan library powerdown sehingga merubah state prossesor nrf24l01+ pada mode

8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3850 powerdown dan menggunakan library low power untuk merubah state prosesor Arduino Pro Mini sehingga memungkinkan nrf24l01+ maupun Arduino Pro Mini mengkonsumsi energi serendah mungkin untuk bekerja. 3. Perubahan state prossesor bisa dilakukan secara sekaligus dengan menggabungkan Arduino Pro Mini dalam kondisi low power dan nrf24l01+ dalam kondisi power down sehingga memungkinkan node transmitter mengkonsumsi energi serendah mungkin untuk bekerja. 4. Dari pengujian pengiriman data, didapatkan hasil yang sangat baik pada percobaan pengiriman data. Dengan jarak mencapai 25 meter sebesar 81% data dapat diterima oleh node Receiver serta efisiensi daya yang paling rendah yaitu 87,66% dengan menggunakan kondisi PA LEVEL MIN dan low power terhadap Arduino Pro Mini dan nrf24l DAFTAR PUSTAKA Arduino, Arduino Pro Mini. Tersedia di : < arduino.cc/en/main/arduinoboardpro Mini> [Diakses 23 Oktober 2017]. ASA, Nordic Semiconductor, nrf24l01 Product Specification V2.0. < c/download_resource/8041/1/ > [diakses tanggal 28 Oktober 2017]. Deny Syafril Penghematan Daya Pada Sensor Node Menggunakan Metode Pengaturan Waktu Kirim Data. Tersedia di : paper/penghematandayapadasensorno demenggunakanmetodepengaturanwa ktukirimdata.pdf [Diakses 5 Oktober 2017]. Firdaus, 2014, "wireless Sensor Network", graha llmu, source: f/ pdf Qinhua Wang, dkk Wlreless Sensor Networks An Introductlon, get/type/pdfs/id/ Sandra Sendra dkk Power saving and energy optimization techniques for Wireless Sensor Networks. Tersedia di : /2013/0412/ pdf [Diakses 6 Oktober 2017] Sparkfun, nrf24l01+slngle Chlp 2.4GHz Trancelver, omponents/smd/nrf24l01pluss _Prellmlnary_Product_Speclflcatlon_v 1_0.pdf dlakses pada tanggal 6 September 2017 Texas Instruments, LM mA Low-Dropout Linear Regulator. Tersedia di : [Diakses Oktober 2017]. Tempo, Indonesia masih boros energi. Tersedia di : 06/11/ /indonesia-masihboros-energi [Diakses 17 Desember 2017] Vana Jeliˇci c Power Management in Wireless Sensor Networks With High- Consuming Sensors. Tersedia di : _download/repository/vjelicic,kdi.pdf [Diakses Desember 2017]. Waltenegus Dargle dan Chrlstlan Poellabauer Fundamentals Of Wlreless Sensor Networks, hal

Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis NRF24L01

Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis NRF24L01 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 3, Maret 2017, hlm. 157-165 http://j-ptiik.ub.ac.id Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

Implementasi Multi Channel Pada Wireless Sensor Network

Implementasi Multi Channel Pada Wireless Sensor Network Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 4, April 2018, hlm. 1518-1524 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Multi Channel Pada Wireless Sensor Network Ariyan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

Analisis Pemakaian Energi Pada Sensor Node Dengan Protokol Komunikasi RF24 Menggunakan Sumber Daya Baterai

Analisis Pemakaian Energi Pada Sensor Node Dengan Protokol Komunikasi RF24 Menggunakan Sumber Daya Baterai Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2636-2641 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Pemakaian Energi Pada Sensor Node Dengan Protokol

Lebih terperinci

Implementasi Low Power Wireless Sensor Network Untuk Pengukuran Suhu Berbasis NRF Dengan Penjadwalan Pengiriman Data

Implementasi Low Power Wireless Sensor Network Untuk Pengukuran Suhu Berbasis NRF Dengan Penjadwalan Pengiriman Data Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 6, Juni 2017, hlm. 524-533 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Low Power Wireless Sensor Network Untuk Pengukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi merupakan teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Dewasa ini kebutuhan informasi yang semakin meningkat mengharuskan

Lebih terperinci

PERANCANGAN. 4-1

PERANCANGAN.  4-1 PERANCANGAN Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat dapat bekerja seperti yang diharapkan.

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN GEDUNG BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK DENGAN MODUL NRF24

SISTEM KEAMANAN GEDUNG BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK DENGAN MODUL NRF24 SISTEM KEAMANAN GEDUNG BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK DENGAN MODUL NRF24 BUILDING SECURITY SYSTEM BASED ON WIRELESS SENSOR NETWORK USING NRF24 MODULLE Azhar Suhada Prodi S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

Implementasi Low Power Multi Sensor Node pada Wireless Sensor Network

Implementasi Low Power Multi Sensor Node pada Wireless Sensor Network Jurnal Pengembangan eknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2007-2016 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Low Power Multi Sensor Node pada Wireless Sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dalam perancangan dan implementasi sistem akan dijelaskan tentang cara kerja sistem terdapat dalam garis besar perancangan sistem dan diikuti dengan penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat beberapa tahun belakangan ini mendorong berkembangnya perangkat-perangkat telekomunikasi yang berbasis tanpa kabel.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi yang ada pada sistem dapat diuraikan menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis

Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis Firdaus, Sudarman, Sisdarmanto Adinandra Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Pengukuran tinggi badan menggunakan ARDUINO adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang dengan cara digital. Alat ini menggunakan sebuah IC yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN ALAT BAB IV PERANCANGAN ALAT 4.1 Perancangan Alat Dan Sistem Kendali Berikut merupakan perancangan proses langkah-langkah untuk menghasilkan output sumber bunyi pada Robo Bin: Mikrocontroller Arduino Mega 2560

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO A. PENDAHULUAN Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan juga dengan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

Integrasi Protokol Sinkronisasi Waktu Reference Broadcast Synchronization (RBS) dan Pengiriman Data Flooding pada Wireless Sensor Node

Integrasi Protokol Sinkronisasi Waktu Reference Broadcast Synchronization (RBS) dan Pengiriman Data Flooding pada Wireless Sensor Node Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm. 971-979 http://j-ptiik.ub.ac.id Integrasi Protokol Sinkronisasi Waktu Reference Broadcast Synchronization

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA JARINGAN ZIGBEE (802.15.4) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom 1 rezafebrialdy@gmail.com, 2

Lebih terperinci

SMART PARKING BERBASIS ARDUINO UNO

SMART PARKING BERBASIS ARDUINO UNO E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika Edisi Proyek Akhir D3 SMART PARKING BERBASIS ARDUINO UNO Oleh: Galih Raditya Pradana (12507134001), Universitas Negeri Yogyakarta future.rdt@gmail.com Abstrak Smart Parking

Lebih terperinci

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME Nur Yanti Politeknik Negeri Balikpapan Kontak person: Nur Yanti email: nur.yanti@poltekba.ac.id Abstrak Sistem smart home saat

Lebih terperinci

Integrasi Metode Pengalamatan Dinamis Treecast Dan Sinkronisasi Waktu Dengan Reference Broadcast Synchronization Pada Sensor Network

Integrasi Metode Pengalamatan Dinamis Treecast Dan Sinkronisasi Waktu Dengan Reference Broadcast Synchronization Pada Sensor Network Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 8, Juni 2017, hlm. 678-687 http://j-ptiik.ub.ac.id Integrasi Metode Pengalamatan Dinamis Treecast Dan Sinkronisasi

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Deskripsi dan Spesifikasi Alat 3.1.1 Deskripsi Bab III ini akan dibahas tentang perencanaan sistem alat ukur arus. Alat ukur arus ini menggunakan mikrokontroler arduino

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

DT-AVR. Application Note AN214

DT-AVR. Application Note AN214 DT-AVR DT-AVR Application Note AN214 Simple Web Server menggunakan DT-AVR Inoduino dan WIZ820io Oleh: Tim IE Aplikasi kali akan membahas pembuatan web server sederhana menggunakan DT-AVR Inoduino sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PERSEMBAHAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data nirkabel Adi Tomi 2206100721 TE 091399 Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS LATAR BELAKANG Pengukuran kadar keasaman (ph) dan suhu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan dipasang seperti pada gambar 3.1 berikut. Gambar 3.1. Pemasangan Node Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 37 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan pengujian alat bertujuan agar dapat diketahui sifat dan karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi serta cara kerja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER

BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER 3.1 Blok diagram umum Tahapan yang wajib dilakukan berikutnya adalah membuat rancangan. Berikut ini blok digram yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini memuat hasil pengamatan dan analisis untuk mengetahui kinerja dari rangkaian. Dari rangkaian tersebut kemudian dilakukan analisis - analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Perancangan Parkir Otomatis berbasis Arduino dengan Menggunakan Identifikasi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler Muhammad Taufiqurrohman Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah Jl. Arif Rahman

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note

DT-AVR Application Note DT-AVR DT-AVR Application Note AN199 Transmisi Data Menggunakan Power Line Communication (PLC) Oleh: Tim IE Proses transmisi/pertukaran data dapat dilakukan secara wired maupun wireless. Beberapa contoh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

STRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER G.1 STRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Made Kamisutara, Slamet Winardi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 38 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan Alat pendeteksi dini kerusakan pada sistem pengkondisian udara secara umum alat ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama yaitu

Lebih terperinci

OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Miftahur Rohman 1) dan Wirawan 2) Laboratorium Komunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

Apa itu arduino. Nama : Tamara samudra. Abstrak.

Apa itu arduino. Nama : Tamara samudra. Abstrak. Apa itu arduino Nama : Tamara samudra Tamara@raharja.info Abstrak Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan

Lebih terperinci

Sistem Akuisisi Data 6 Channel Berbasis AVR ATMega dengan Menggunakan Bluetooth ABSTRAK

Sistem Akuisisi Data 6 Channel Berbasis AVR ATMega dengan Menggunakan Bluetooth ABSTRAK Sistem Akuisisi Data 6 Channel Berbasis AVR ATMega dengan Menggunakan Bluetooth Yohan Setiawan / 0422042 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan perancangan sistem yang dibuat, berupa perancangan sistem mikrokontroller dan tampilan antarmuka web. Bab ini diharapkan dapat memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Perangkat Keras Setelah alat ukur melewati semua tahap perancangan maka dilakukan berbagai pangamatan dan pengujian pada perangkat keras yang hasilnya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem manajemen catu daya pada studi kasus manajemen catu daya router. Perancangan terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK JTRISTE, Vol.2, No.1, Maret 2015, pp. 46~54 ISSN: 2355-3677 SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK Oleh : Universitas Fajar asmarudhy@gmail.com Abstrak Dalam penelitian ini dirancang perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat pengaturan air dan nutrisi secara otomatis yang mampu mengatur dan memberi nutrisi A dan B secara otomatis berbasis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang. BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas tentang skema rangkaian dari sistem alat ukur tingkat curah hujan secara keseluruhan, analisis perangkat keras, pengolahan data di software dan analisis

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer). BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebakaran hutan dan lahan gambut di Kalimantan pada awal November 2006,

BAB I PENDAHULUAN. Kebakaran hutan dan lahan gambut di Kalimantan pada awal November 2006, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat merugikan banyak orang. Di Indonesia sering kali terjadi kebakaran hutan yang membawa dampak yang buruk bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS Sumartini Dana 1, Rochani 2, James Josias Mauta 3 Abstrak : Sistem komunikasi data saat ini bukan hanya secara fix cable

Lebih terperinci

Evaluasi Karakteristik XBee Pro dan nrf24l01+ sebagai Transceiver Nirkabel

Evaluasi Karakteristik XBee Pro dan nrf24l01+ sebagai Transceiver Nirkabel Jurnal ELKOMIKA Vol. 4 No. 1 Halaman 83-97 ISSN (p): 2338-8323 Januari - Juni 2016 ISSN (e): 2459-9638 Evaluasi Karakteristik XBee Pro dan nrf24l01+ sebagai Transceiver Nirkabel BURHAN FAJRIANSYAH 1, MUHAMMAD

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menampikan dan menghitung hasil dari nilai nilai inputan sensor sensor dan gambaran Rancang Bangun Alat Pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh

Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh Rudy Santoso Lukito 1,Deddy Susilo 2,F. Dalu Setiaji 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar dapat mengetahui karakteristik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 18 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada pembahasan perancangan sistem ini akan menjelaskan cara kerja dari keseluruhan sistem kendali on/off dan intensitas lampu menggunakan frekuensi radio. Pengiriman data

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Arduino, Switch, Access Point, LED, LCD, Buzzer, . i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Arduino, Switch, Access Point, LED, LCD, Buzzer,  . i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini komputer menjadi hal yang umum dalam dunia teknologi dan informasi. Komputer berkembang sangat pesat dan hampir seluruh aspek kehidupan manusia membutuhkan teknologi ini. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan sistem ini memerlukan sensor penerima radiasi sinar infra merah yang dapat mendeteksi adanya kehadiran manusia. Sensor tersebut merupakan sensor buka-tutup yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Pengantar Perancangan System Pada bab ini dibahas tentang perancangan dan pembuatan Alat Sistem Monitoring Volume dan Kejernihan Air pada Tangki Air Berbasis

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Spesifikasi Hasil Penelitian a. PENITI s mampu mengukur jarak dengan menggunakan sensor PING)) Paralax dan sensor HC-SR04 serta dapat ditampilkan di LCD. b. PENITI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan yang begitu pesat khususnya di bidang teknologi informasi. Dibutuhkan suatu teknologi yang berfungsi untuk monitoring,controling,dan tracking. Yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Diagram blok sistem

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Diagram blok sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Diagram blok sistem Sistem pada penginderaan jauh memiliki dua sistem, yaitu sistem pada muatan roket dan sistem pada ground segment. Berikut merupakan gambar kedua diagram blok

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Sistem Sistem ini bertujuan untuk mengambil data sudut kemiringan tubuh bagian tulang belakang, dirancang dengan accelerometer dan gyro yang dapat dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci