BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS"

Transkripsi

1 BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1. Conceptual Framework Penelitian ini menggunakan conceptual framework sebagai berikut: 1. Dasar 2. Tujuan 3. Tipe&Jenis 4. Prosedur Performansi Proses NPD Performansi TelkomRisTI Performansi Sumber Daya 1. SDM 2. Finansial 3. Peralatan & Teknologi Performansi Produk 1.Internal 2.External Gambar 2.1 Conceptual Framework Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performansi TelkomRisTI yang diukur dari tiga performansi, yaitu performansi selama proses New Product Development (NPD) berlangsung, performansi sumber daya yang dimiliki TelkomRisTI dan performansi produk yang dihasilkan TelkomRisTI. Performansi selama proses NPD dilihat dari penentuan dasar dan tujuan pengembangan produk baru, tipe dan jenis produk yang akan dikembangkan, dan prosedur yang dilaksanakan selama proses NPD. Performansi sumber daya yaitu untuk menilai seberapa besar sumber daya yang dimiliki oleh TelkomRisTI untuk mendukung kegiatan NPD. Sumber daya tersebut antara lain: sumber daya manusia, sumber finansial dan ketersediaan peralatan dan teknologi. 9

2 Performansi produk dinilai dari fungsi produk bagi internal perusahaan dan perbandingan produk TelkomRisTI dengan produk kompetitor New Product Development Pengertian new product development: A product development process is the sequence of steps or activities which an enterprise employs to conceive, design, and commercialize a product. (Ulrich and Epinger, 2003) Berdasarkan company profile, TelkomRisTI merupakan divisi pengembangan produk yang mempunyai peran dalam hal: 1. Pengembangan produk produk baru yang bersifat: inovasi baru, pengembangan, modifikasi, peningkatan utilisasi dan optimalisasi. 2. Evaluasi dan rekayasa ulang terhadap produk yang telah diluncurkan dari sisi teknologi produk dan produksi. 3. Pengembangan infrastruktur jaringan dalam mendukung pengembangan produk, layanan, dan bisnis perusahaan berbasis jaringan, termasuk pelaksanaan penilaian teknologi/jaringan telekomunikasi dan pemilihan teknologi yang diperlukan. 4. Pelaksanaan network review untuk peningkatan aspek interoperabilitas, integritas, utilisasi, kualitas, keandalan, dan keamanan jaringan. 5. Perencanaan jaringan dalam bentuk master plan, strategic level network planning dan termasuk visi jaringan ke depan. 6. Jasa pengusahaan layanan RisTI solution yang mencakup usaha yang berkaitan dengan quality assurance, solusi teknologi informasi, dan layanan sejenis lainnya untuk pelanggan eksternal. 7. Riset dan inovasi bidang teknologi produk dan produksi lainnya untuk mendukung kebutuhan riset Telkom. 10

3 Kegiatan pengembangan produk baru di TelkomRisTI disebut sebagai Standar Proses Pengembangan Produk (StarPro). Tahapan tahapan dalam StarPro yaitu: a) Tahap pengembangan ide Tahap ide/konsep adalah tahap pemunculan dan pengayaan ide yang akan dituangkan dalam konsep produk secara lengkap. Tahapan ini meliputi beberapa kegiatan: 1. Ide produk baru dapat berasal dari seluruh karyawan Telkom baik secara perseorangan maupun organisasi/tim. Penulisan ide produk menggunakan format yang telah disediakan StarPro online. 2. Selanjutnya ide akan diperkaya oleh tim PEPPro (Pendukung Eksekutif Pengembangan Produk) bersama dengan pemilik ide untuk menghasilkan konsep ide secara lengkap termasuk pemetaannya di dalam portfolio produk, untuk kemudian disampaikan kepada Ketua EPPro (Eksekutif Pengembangan Produk). 3. Ketua EPPro akan memutuskan kelayakan ide/konsep produk dengan mempertimbangkan portfolio produk Telkom. Ide yang tidak layak akan disimpan sebagai arsip ide dalam database produk. Sedangkan ide yang layak akan dikembangkan lebih lanjut pada tahap kajian oleh Tim Pengembang Produk yang dibentuk ketua EPPro. 11

4 Gambar 2.2 Tahap Pengembangan Ide (TelkomRisTI, 2007d) b) Tahap kajian Tahap kajian meliputi kajian bisnis dan kajian teknis. Kajian bisnis lebih dititikberatkan pada analisis peluang bisnis, pesaing, keuangan dan strategi pemasaran, sedangkan kajian teknis lebih diarahkan kepada kajian kesiapan teknologi dan infrastruktur pendukung serta analisa life cycle teknologi. Tahapan ini meliputi: 1. Kajian dilakukan oleh Tim Pengembang Produk dan akan melaporkan hasil kajian kepada PEPPro. 2. Output dari tahap kajian adalah kajian bisnis dan kajian teknis secara 12

5 lengkap. 3. EPPro akan melakukan penilaian dan memutuskan kelayakan produk berdasarkan hasil kajian untuk selanjutnya diajukan ke Product Board. 4. Ide produk yang lolos dalam tahap kajian akan dilanjutkan ke tahap rekayasa, ide yang tidak layak akan disimpan sebagai arsip ide dalam database produk. Gambar 2.3 Tahap Kajian (TelkomRisTI, 2007d) 13

6 c) Tahap Rekayasa Tahap rekayasa meliputi: desain produk secara rinci, rekayasa produk beserta proses bisnis pendukung dan market trial serta reevaluasi untuk perbaikan. Tahapan ini meliputi: 1. Rekayasa produk dilakukan oleh tim pengembang mulai dari desain rinci, prototype produk, OMAP (Operation, Maintenance, Administration dan Provisioning), market trial dan reevaluasi. 2. Keluaran tahap rekayasa adalah produk baru lengkap dengan segala pendukungnya yang dilengkapi dengan dokumen desain produk, dokumen OMAP dan dokumen hasil market trial. 3. Tim pengembangan melaporkan hasil pengembangan/kesiapan produk kepada EPPro termasuk pelaksanaan market trial. 4. Ketua EPPro akan memutuskan layak/belum layak rekayasa produk dan hasil market trial untuk diajukan ke Product Board. Produk yang layak akan dilanjutkan ke tahap peluncuran sedangkan yang belum/tidak layak akan dilakukan perbaikan atau dibekukan. 5. Apabila produk dinyatakan layak maka tugas Tim Pengembang Produk dinyatakan selesai. 14

7 Gambar 2.4 Tahap Rekayasa (TelkomRisTI, 2007d) d) Tahap Peluncuran Peluncuran produk merupakan proses implementasi produk di pasar dan siap untuk komersialisasi. Tahapan ini meliputi: 1. Asisten Direktur Marketing akan membentuk tim peluncuran untuk melakukan persiapan peluncuran. Tugas pokok Tim Peluncuran adalah memastikan semua komponen produk siap untuk dipasarkan dan merencanakan acara seremonial yang diperlukan. 2. Komponen kesiapan produk termasuk penetapan tarif, penetapan nomor akun tersendiri, ID produk dan penetapan produk owner. 3. Asisten Direktur Marketing akan memutuskan layak/belum layaknya produk untuk diluncurkan. Apabila ditemukan hal hal berkaitan dengan peluncuran produk yang belum matang maka akan dilakukan 15

8 pemantapan persiapan. Apabila produk sudah dinyatakan layak untuk diluncurkan, maka Asisten Direktur Marketing akan melaporkan kepada Pembina EPPro bahwa produk siap diluncurkan. Produk baru yang dikembangkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh tingkat kesulitan, dana yang dibutuhkan, waktu pengerjaan, dan teknologi yang tersedia. Namun tidak semua produk yang dikembangkan berhasil sampai tahap launching. Berdasarkan survey pada karyawan TelkomRisTI, jumlah produk yang diluncurkan tiap tahun rata rata sebanyak 0 4 buah, seperti terlihat pada Gambar 2.5. Rendahnya jumlah tersebut disebabkan oleh lamanya waktu pengambilan keputusan dari pihak marketing Telkom sehingga kompetitor berpeluang merebut launching time dengan meluncurkan produk sejenis terlebih dahulu. Gambar 2.5 Jumlah Produk Baru Kondisi ini sangat disayangkan mengingat jumlah produk yang berhasil dikembangkan oleh TelkomRisTI selama tahun 2006 sebanyak 15 buah sedangkan yang diluncurkan hanya dua produk yaitu audio dan video conference, padahal TelkomRisTI telah mengeluarkan banyak biaya dan sumber daya manusia untuk kegiatan tersebut. Tabel 2.1 menunjukkan produk produk yang dikembangkan TelkomRisTI selama tahun

9 Tabel 2.1 Produk produk yang dikembangkan TelkomRisTI (TelkomRisTI, 2007b) No Nama Produk Deskripsi 1. Tele Home Security Melalui sistem ini, pelanggan dapat melaksanakan fungsi sekuriti terhadap rumahnya dari jarak jauh melalui pemanfaatan jaringan telepon PSTN dan/ atau Flexi. 2. Fixed Multimedia Message Service (TELKOMMMS) Layanan yang memungkinkan pengirim menyampaikan multimedia messaging dengan tidak real time (store and retrieve) dalam bentuk berbagai media (text, voice, image, dan video) ke PSTN lain ataupun telepon selular. 3. Transfer Pulse for Flexi Merupakan layanan value added service kepada pelanggan Flexy Trendy, Classy, dan Combo untuk dapat melakukan transfer pulsa ke nomor yang diinginkan dengan memanfaatkan media SMS. 4. Personal Ringback Tone for Public Services Telephone Network (PSTN) 5. Notifikasi & Balanced Report for Flexi 6. Prepaid Fixedline (Berbasis Intelligent Network) Memungkinkan pelanggan pemanggil dapat mendengarkan musik, audio clip, melodi, dan sejenisnya diluar ringback tone standar yang telah ada, sampai dengan saat pelanggan yang dihubungi menjawab panggilan. Layanan ini memberikan kemudahan kepada pelanggan Flexi untuk mengecek informasi balance melalui media SMS. Layanan ini juga memberikan notifikasi kepada pelangan Flexi Trendy melalui SMS jika balance pelanggan mencapai limit tertentu. Pelanggan dapat mengatur sendiri limit balance notification yang diinginkan. Dikenal dengan TELKOMPreFIX, merupakan sistem pra bayar untuk pelanggan TELKOMPhone yang selama ini hanya bisa berlangganan dengan cara paska bayar. 7. Mobile Interactive Game Layanan ini memungkinkan pengguna untuk bermain game secara interaktif dengan beberapa pengguna lainnya dengan disupervisi oleh server game, melalui perangkat terminal/ponsel yang ada. 17

10 No Nama Produk Deskripsi 8. Mobile Video Streaming Layanan ini memungkinkan pengguna Flexi untuk menikmati layanan video streaming kapan saja secara langsung dengan PDA ataupun smartphone selama mendapatkan sinyal dari jaringan 9. Web Audio Video Conferencing 10. Highspeed Public e Learning 11. Audio Conference (TELKOM Teleconference) Layanan ini memungkinkan pengguna melakukan conference dengan menggunakan browser, baik via komputer ataupun PDA / smartphone untuk hubungan point to point maupun point to multipoint melalui conference bridge. Merupakan layanan solusi (infrastruktur dan servis) yang terintegrasi kepada pelanggan korporasi dan perguruan tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh. Adalah layanan yang memungkinkan pelanggan untuk melaksanakan suatu pertemuan melalui telepon tanpa mengubah arti dan tata cara yang biasa berlaku di dalam suatu pertemuan, kecuali kehadiran host dan peserta pertemuan lainnya pada ruangan yang sama. 12. Video Conference Layanan untuk melakukan konferensi real time dengan aman (secure) antara sekelompok pengguna berbeda lokasi melalui sarana komunikasi audio visual. 13. Short Voice Greeting Layanan yang memungkinkan pelanggan untuk mengirim pesan voice ke pelanggan tujuan secara langsung, terjadwal maupun melalui mailbox tujuan. 14. SMS Broadcast Features Merupakan pengembangan aplikasi broadcast SMS pada jaringan TelkomFlexi yang sangat bermanfaat untuk membantu penyampaian informasi kepada suatu group pelanggan TelkomFlexi melalui media SMS. 15. E Government versi 2 TELKOM E Gov (v 2.0) atau disebut Electronic Government versi 2.0 merupakan pengembangan lebih lanjut dari layanan solusi pemanfaatkan teknologi informasi bagi segment pemerintahan. 18

11 Innovation Untuk menjaga suatu produk agar tetap diminati konsumen adalah dengan memperhatikan siklus hidup produk (Product Life Cycle). Siklus hidup produk merupakan faktor acuan bagi perusahaan untuk berinovasi, seperti yang terlihat pada Gambar 2.6. Gambar 2.6. Product Life Cycle Siklus hidup produk terdiri dari empat stage, yaitu: 1. Introduction Stage Sebelum memasuki introduction stage, perusahaan berada pada development stage, yaitu mengembangkan suatu produk yang kemudian dilanjutkan dengan memperkenalkan produk tersebut ke masyarakat. Karena masih berada pada tahap pengenalan, maka hasil penjualan masih berada pada tingkat rendah. 2. Growth Stage Pada fase ini, produk sudah mulai dikenal dan digunakan oleh konsumen sehingga penjualannya meningkat. 3. Maturity Stage Fase ini menunjukkan bahwa angka penjualan semakin meningkat tetapi seiring dengan pertambahan waktu, penjualan tersebut cenderung menurun. 19

12 4. Decline Stage Stage decline menunjukkan bahwa penjualan produk benar benar berkurang yang disebabkan oleh kebosanan konsumen pada produk tersebut atau pihak kompetitor mampu menyediakan produk yang menawarkan fasilitas yang lebih baik. Pada saat produk berada diantara fase maturity dan decline, maka perusahaan perlu untuk melakukan inovasi produk atau mengembangkan produk baru agar produk kembali pada fase growth. Ada dua hal yang dilakukan TelkomRisTI saat produknya berada pada fase antara maturity dan decline yaitu memutuskan untuk menghentikan produksi atau melakukan inovasi produk. Keputusan tersebut tergantung dari seberapa besar animo pasar terhadap sebuah produk Performance Definisi performance: A performance analysis is generally called for when you want to improve a part of the organization (look for needs) or to fix a problem that someone has brought forth. Both are generally fixed in the same manner. (Rossett & Sheldon, 2000) Menurut Cooper (1984) dalam paper How new product strategies impact on performance, ada 3 dimensi performance yaitu: 1. impact, mendefinisikan dampak atau pentingnya program bagi penjualan dan profit yang akan diperoleh perusahaan 2. success rate of program, mengukur track record dari produk produk yang telah dikembangkan, berapa jumlah produk yang sukses atau gagal. 3. relative performance, menilai performansi perusahaan secara keseluruhan, sesuai dengan tujuan perusahaan, persaingan dengan kompetitor, dan perbandingan antara profit dan biaya. 20

13 Untuk mengetahui tingkat performansi TelkomRisTI, dilakukan penilaian secara individu oleh karyawan TelkomRisTI sehingga didapatkan hasil yang menggambarkan kinerja TelkomRisTI dalam mengembangkan produk baru. Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui letak kekurangan sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk mengatasi kekurangan tersebut Analisis Situasi Bisnis Sebagai salah satu BUMN, PT Telekomunikasi Indonesia mempunyai otoritas terhadap kebijakan kebijakan di bidang pertelekomunikasian. Untuk itu sudah saatnya bagi PT Telekomunikasi Indonesia untuk menjadi perusahaan yang berorientasi pada profit (profit center). Sebagai langkah untuk menjadi perusahaan yang profitable, PT Telekomunikasi Indonesia melalui TelkomRisTI mengembangkan jalur bisnisnya ke arah yang lebih komersial antara lain dengan membuka jasa layanan di bidang teknologi informasi. Secara fungsional, TelkomRisTI sebagai unit bisnis pendukung dari PT Telekomunikasi Indonesia berperan dalam bidang riset untuk pengembangan perusahaan dan fokus pada peran membangun kapabilitas perusahaan dalam mempersiapkan pengembangan service dan produk unggulan serta dapat mengantisipasi tren perkembangan bisnis yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Meskipun PT Telekomunikasi Indonesia mempunyai otoritas tertinggi, namun tidak menutup kemungkinan bagi kompetitornya untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas. Oleh karena itu sebagai unit bisnis yang mendukung kinerja PT Telekomunikasi Indonesia, TelkomRisTI harus memiliki suatu unit kerja yang terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik. Penilaian terhadap performansi 21

14 kinerja selama proses pengembangan produk baru perlu dilakukan TelkomRisTI agar bisa menghasilkan produk yang dapat diterima konsumen Akar Masalah Produk baru yang diluncurkan ke pasar tidak semuanya dapat meraih sukses dan diterima oleh konsumen. Produk produk yang dinilai gagal dapat dikarenakan oleh penyebab internal dan eksternal perusahaan. Penyebab internal antara lain kinerja tim pengembangan produk baru kurang baik dan sumber daya (manusia, finansial dan teknologi) yang terbatas. Sedangkan penyebab eksternal perusahaan yaitu kompetitor mempunyai kinerja yang lebih baik dan bargaining position of buyer yang tinggi. Selama tahun 2006, TelkomRisTI telah menghasilkan produk baru sebanyak 15 buah, namun yang dipasarkan hanya dua buah, yaitu audio dan video conference dan tidak semua produk yang diluncurkan tersebut menuai sukses. Kriteria kesuksesan sebuah produk dinilai dari tingkat penjualan dan penerimaan masyarakat. Karena hanya sedikit produk yang dianggap sukses, maka perlu dibuat suatu penelitian untuk mengukur kinerja perusahaan dan mencari tahu letak kekurangan atau kesalahan yang dibuat perusahaan. Penelitian ini fokus pada penilaian performansi perusahaan yang terdiri dari performansi proses pengembangan produk baru, performansi sumber daya yang dimiliki perusahaan dan performansi produk yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan produk kompetitor. 22

BAB 1 PENDAHULUAN. TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang berfungsi sebagai divisi riset dan pengembangan untuk membangun kapabilitas perusahaan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PENGEMBANGAN PRODUK BARU. (STUDI KASUS: TelkomRisTI) PROYEK AKHIR

ANALISIS KINERJA PENGEMBANGAN PRODUK BARU. (STUDI KASUS: TelkomRisTI) PROYEK AKHIR ANALISIS KINERJA PENGEMBANGAN PRODUK BARU (STUDI KASUS: TelkomRisTI) PROYEK AKHIR Oleh: YULIA NOVIANTI NIM: 29106070 PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI BISNIS SEKOLAH BISNIS DAN MANAJEMEN INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA RESEARCH AND DEVELOPMENT CENTER PKETI C - Fariz Rifqi A ( 5211100052) - Balqis Lembah M (5212100066) VISI dan MISI RnD VISI Menjadi sebuah Research dan Development Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum Perusahaan Innovation & Design Center (IDeC) Telkom merupakan salah satu unit bisnis pendukung PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Sejarah TELKOM RisTI dimulai pada tahun 1979 yang ditandai dengan

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Sejarah TELKOM RisTI dimulai pada tahun 1979 yang ditandai dengan BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Sejarah TELKOM RisTI dimulai pada tahun 1979 yang ditandai dengan berdirinya Pusat Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi (Pusdiklitbangtel).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya

BAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kebanyakan perusahaan, investasi dalam inovasi mengikuti siklus boom-bust. Survei tahunan yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Industri mengkonfirmasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan harus mempertahankannya agar tidak kalah dengan operator lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan harus mempertahankannya agar tidak kalah dengan operator lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Divisi Telkom Flexi Surakarta yang telah mendapat citra baik di banyak pelanggan harus mempertahankannya agar tidak kalah dengan operator lainnya. Seperti dalam melayani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN I.1. LatarBelakang Layanan jasa oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai penyedia listrik adalah satu hal yang vital bagi kelangsungan hidup perusahaan, pelanggan selalu menuntut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem dan teknologi informasi pada saat ini memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, semua aspek kehidupan masyarakat tidak terlepas dari dukungan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Agen Pulsa Elektronik Bebasis Android (Studi Kasus Distributor Pulsa Maxrefil)

Rancang Bangun Aplikasi Agen Pulsa Elektronik Bebasis Android (Studi Kasus Distributor Pulsa Maxrefil) Rancang Bangun Aplikasi Agen Pulsa Elektronik Bebasis Android (Studi Kasus Distributor Pulsa Maxrefil) 1 Didik Kurniawan, 2 Astria Hijriani dan 3 Ferdi Tanza Hartawan 1 Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan John Ward dan Joe Peppard (2002, hal 44), strategi sistem informasi adalah suatu kebutuhan organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E ( Telecommunication, Information, Media and Edutaiment)

Lebih terperinci

Kelompok 203. Dirgantantoro Muhammad

Kelompok 203. Dirgantantoro Muhammad Kelompok 203 Dirgantantoro Muhammad 1203000374 Nasrullah 120300079X Paper : Network Convergence: Where Is The Value Penulis : Samir Chatterjee, Jongbok Byun Kata kunci : convergence, global internet, voice

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi di Indonesia merupakan industri yang sangat penting dan strategis, karena dengan telekomunikasi pemerintah dan masyarakat bisa mempercepat informasi

Lebih terperinci

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di abad ke 21 sekarang ini telah terjadi perubahan besar umat manusia di berbagai bidang kehidupan. Mobilitas masyarakat di berbagai lapisan usaha untuk memenuhi

Lebih terperinci

Masa Depan Multimedia Pertemuan 13

Masa Depan Multimedia Pertemuan 13 Matakuliah : T0732 / Sistem Multimedia Tahun : 2007 Masa Depan Multimedia Pertemuan 13 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Memperkirakan perkembangan multimedia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan sumbangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya adalah pada kegiatan bisnis dan organisasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Bandung memiliki sepuluh Kelompok Keahlian (KK) yaitu Programming, IT Governance, Rekayasa Perangkat Lunak dan Data,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon rumah. dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon rumah. dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam suatu organisasi. Fungsi sistem informasi menurut Bodnar dan Hopwood adalah untuk mentransformasikan

Lebih terperinci

Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. caca.e.supriana@unpas.ac.id

Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. caca.e.supriana@unpas.ac.id Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas i Pasundan Caca E Supriana S Si MT Caca E. Supriana, S.Si., MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Kantor virtual 2 Kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis rantai..., Muhammad Alfan Ihsanuddin, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis rantai..., Muhammad Alfan Ihsanuddin, FE UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar industri teknologi informasi di Indonesia dalam dekade terakhir tumbuh dengan pesat seiring dengan cepatnya perkembangan di bidang teknologi dan tingginya permintaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi Peningkatan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau dikenal pula dengan nama Information and Communication Technology (ICT), khususnya melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari komunikasi

Lebih terperinci

PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA

PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA TENTANG TELKOM Dalam rangka menuju perusahaan digital telco, Telkom melakukan transformasi organisasi dari sebelumnya berdasarkan adjacent portfolio empat segmen usaha

Lebih terperinci

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value. Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom Flexi Telkom Flexi atau yang dikenali sebagai Flexi adalah salah satu produk telepon fixed wireless yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keunggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam. digemari merupakan tantangan bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keunggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam. digemari merupakan tantangan bagi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pemasaran yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam proses produksi dan kontinyuitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu perkembangan teknologi yang demikian pesat adalah teknologi komunikasi data, baik melalui perangkat-perangkat mobile seperti handphone, PDA dan sebagainya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor pendapatan ekonomi di suatu negara. Bahkan menjadi tolak ukur maju tidaknya ekonomi suatu wilayah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain dari telepon seluler bertambah seiring dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. lain dari telepon seluler bertambah seiring dengan semakin BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi di bidang telepon selular membantu sektor telekomunikasi saat ini tak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sub bab berikut menjelaskan mengenai profil objek penelitian, logo, visi, struktur organisasi, lingkup usaha, dan produk. 1.1.1 Profil Objek Penelitian

Lebih terperinci

Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication. I. Pendahuluan. II. Study Case

Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication. I. Pendahuluan. II. Study Case Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication I. Pendahuluan Dalam tahun terakhir telah banyak transformasi yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi, dari industri lokal ke internasional

Lebih terperinci

1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan biaya yang

1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan biaya yang Powered By http:/ TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive - Latar Belakang ISDN 1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing. Marketing didefinisikan sebagai salah satu fungsi organisasi dan pembentukan suatu proses kreatifitas, komunikasi dan menyalurkan nilai (value) kepada konsumen dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Internet Internet dapat diartikan sebagai kumpulan komputer besar di dunia yang saling terhubung satu sama lain. Jika komputer terhubung ke Internet maka berarti terhubung dengan

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan tergantung keberhasilan mereka dalam menarik minat konsumen apakah melalui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam menentukan landasan teori, kami memutuskan untuk memilih konsep PLC atau yang lebih dikenal dengan Product Life Cycle. Dengan konsep ini kami bisa menentukan pada tahap apa

Lebih terperinci

Pengembangan Produk Baru 3/15/2012 1

Pengembangan Produk Baru 3/15/2012 1 Pengembangan Produk Baru 3/15/2012 1 Product Design Strategic Plan Survival/ Long-Term Growth of Any Firm A Significant Part of Design Enterprise 3/15/2012 2 Produk Baru: Apa dan Bagaimana? Definisi dan

Lebih terperinci

Pertemuan. Customer Relationship Management (CRM)

Pertemuan. Customer Relationship Management (CRM) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2008, The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Pertemuan 8 Customer Relationship Management (CRM) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2008, The McGraw-Hill Companies, Inc.

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI 1 Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan laju perkembangan teknologi informasi yang sangat atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan pasar dan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laundry adalah salah satu usaha di bidang jasa yang sekarang ini banyak ditemui, terutama pada daerah yang terdapat banyak pelajar atau anak kos serta para pekerja,

Lebih terperinci

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia). Telkom Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perangkat bergerak atau yang biasa disebut dengan mobile device dibuat dengan tujuan untuk komunikasi suara seperti telepon dan pengiriman pesan

Lebih terperinci

Bab 1. Pengenalan Sistem Terdistribusi

Bab 1. Pengenalan Sistem Terdistribusi Bab 1. Pengenalan Sistem Terdistribusi 1.1. Definisi Sitem Terdistribusi Sistem distribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Berdasarkan dari kerangka permasalahan yang ada dan dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka landasan teori yang akan dipakai adalah teori

Lebih terperinci

Bab IV. Perancangan Model CRM

Bab IV. Perancangan Model CRM Bab IV Perancangan Model CRM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan model CRM sesuai dengan analisis terhadap lingkungan di XL. Perancangan model CRM yang akan dibahas mengenai perancangan model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, tuntutan konsumen atas kualitas layanan komunikasi bergerak atau mobile

BAB I PENDAHULUAN. ini, tuntutan konsumen atas kualitas layanan komunikasi bergerak atau mobile BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada era persaingan industri selular di Indonesia maupun dunia dewasa ini, tuntutan konsumen atas kualitas layanan komunikasi bergerak atau mobile sangat

Lebih terperinci

Next Generation Network (NGN) Pertemuan XIII

Next Generation Network (NGN) Pertemuan XIII Next Generation Network (NGN) Pertemuan XIII Konsep Next Generation Network (NGN) merepresentasikan sintesis dari dua teknologi besar yang telah berkembang sebelumnya itu, yaitu teknologi Public Switched

Lebih terperinci

Strategi Umum Perusahaan

Strategi Umum Perusahaan Strategi Umum Perusahaan dan Perumusan Jangka Panjang STMIK Amikom Yogyakarta Lucky B Pangau FUNGSI STRATEGI Kondisi Bisnis Sekarang STRATEGI Kondisi yg Diinginkan Masa Depan Strategi adalah pendekatan

Lebih terperinci

Bab 2 Strategi Supply Chain

Bab 2 Strategi Supply Chain Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Bab 2 Strategi Supply Chain Dr. Eko Ruddy Cahyadi 2-1 Competitive and Supply Chain Strategies Competitive strategy: Kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Sinergy Informasi Pratama merupakan salah satu perusahaan penyedia barang dan jasa di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berfokus pada penyediaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Faktor yang penting dalam proses ITSP adalah penggunaan metodologi. Metodologi merupakan kumpulan dari metode, teknik dan alat yang digunakan dalam penelitian.

Lebih terperinci

PT. PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA

PT. PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA ated lete der. tion esia work Sekilas PATRAKOM PT. Patra Telekomunikasi Indonesia (PATRAKOM) berdiri sejak 28 September 1995 adalah penyedia solusi dan jaringan komunikasi dengan ijin Penyelenggara Sistem

Lebih terperinci

SERVICE PADA PT TELKOM INDONESIA

SERVICE PADA PT TELKOM INDONESIA SERVICE PADA PT TELKOM INDONESIA Disusun oleh: Septi Rianto 08.11.2219 SI-TI-6E SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRACT Perkembangan dunia usaha di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 2000 hingga saat ini, industri telekomunikasi di Indonesia merupakan industri yang tingkat pertumbuhannya sangat pesat dibandingkan dengan perindustrian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang CMMI (Capability Maturity Model Integration) Menurut Dennis M. Ahern, Aaron Clouse, dan Richard Turner, dalam buku mereka yang berjudul CMMI Distilled: A Practical

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. atas kesimpulan atas permasalahan yang terjadi pada PT. AXIS Telekom 5.1 KESIMPULAN LATAR BELAKANG PERMASALAH PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. atas kesimpulan atas permasalahan yang terjadi pada PT. AXIS Telekom 5.1 KESIMPULAN LATAR BELAKANG PERMASALAH PERUSAHAAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab kelima ini, penulis akan merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian yang sebelumnya telah dijabarkan di bab empat. Bab ini akan terdiri atas kesimpulan atas permasalahan

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer terus mengalami perkembangan, baik dari segi teknologi maupun dari segi layanan. Jaringan komputer memberikan dampak terhadap gaya hidup masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan output yang memenuhi tujuan sistem tersebut. lainnya yang ditentukan oleh manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan output yang memenuhi tujuan sistem tersebut. lainnya yang ditentukan oleh manajemen. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan manajemen tertentu (Hansen, 2009). Hal terpenting yang harus

Lebih terperinci

User Guide Manual SB Pays Mobile Operator User Mobile BANK SYARIAH BUKOPIN INDONESIA SBPays Mobile

User Guide Manual SB Pays Mobile Operator User Mobile BANK SYARIAH BUKOPIN INDONESIA SBPays Mobile User Guide Manual SB Pays Mobile Operator User Mobile BANK SYARIAH BUKOPIN INDONESIA 2014 SBPays Mobile 2014 1 A. Pendahuluan SB Pays Mobile adalah layanan Payment One Stop Service, yakni layanan pembayaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini banyak mengalami kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan baru, baik yang berskala besar

Lebih terperinci

SISTEM PENYIMPANAN DIGITAL BERBASIS ANDROID PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.

SISTEM PENYIMPANAN DIGITAL BERBASIS ANDROID PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. SISTEM PENYIMPANAN DIGITAL BERBASIS ANDROID PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. Andi Septiawan Budiawan Saputra Dedik Afriansyah Jurusan Teknik Informatika STMIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak PT. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1. Proses Bisnis Utama PT Rahadjasa Media Internet (RadNet) merupakan perusahaan penyedia jasa layanan internet (Internet Service Provider-ISP). Seiring dengan berkembangnya waktu,

Lebih terperinci

APLIKASI SHORT MESSAGE SERVICE MENGGUNAKAN PERINTAH SUARA BERBASIS ANDROID

APLIKASI SHORT MESSAGE SERVICE MENGGUNAKAN PERINTAH SUARA BERBASIS ANDROID APLIKASI SHORT MESSAGE SERVICE MENGGUNAKAN PERINTAH SUARA BERBASIS ANDROID Frengki Rifenko Hendra Saputra Junaidi Jurusan Teknik Informatika STMIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak Android adalah sistem operasi

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Payment Point Online Bank (PPOB) merupakan suatu layanan yang menyediakan jasa pembayaran multi payment dimana pengguna jasa layanan tersebut bisa melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh perusahaan milik negara mulai tahun 1961. Pengembangan dan modernisasi atas infrastruktur telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Messaging telah menjadi sebuah aspek yang penting dalam komunikasi antar manusia. Saat ini, manusia sangat bergantung pada messaging untuk berkomunikasi dengan yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Quantum Tera Network adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai infrastruktur yang mampu menangani pengelolaan data dan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai infrastruktur yang mampu menangani pengelolaan data dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan meningkatnya kebutuhan yang semakin kompleks di berbagai aspek kehidupan. Sistem informasi sebagai infrastruktur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu up to date dan mengikuti trend agar mampu bersaing

BAB 1 PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu up to date dan mengikuti trend agar mampu bersaing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin ketat, oleh karena itu perusahaanperusahaan dituntut untuk selalu up to date dan mengikuti trend agar mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 ISDN (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 Purpose Introduction to ISDN ISDN Channels ISDN Access ISDN Interface Applications Prima K - PENS Jaringan Teleponi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Terintegrasi Unpas (SITU) adalah suatu portal web yang disediakan oleh Unpas yeng berfungsi untuk mengelola informasi akademik Universitas. SITU dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan aplikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta membatasi ruang lingkup permasalahan, sehingga aplikasi yang dibuat tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor sosiologis, teknologi, ekonomi dan

Lebih terperinci

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Karya Ilmiah E-Business SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Manajemen Siklus Hidup Produk SAP Disusun oleh : Nama : Achmad Mustagfiri NIM : 09.11.2962 Kelas : 09-S1TI-06 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Teknologi Streaming Streaming

Teknologi Streaming Streaming Teknologi Streaming Teknologi Streaming Streaming adalah sebuah teknologi untuk memainkan file video atau audio yang terletak pada sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada User Equipment (UE)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi seluler di Indonesia mulai dikenalkan pada tahun 1984 dan

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi seluler di Indonesia mulai dikenalkan pada tahun 1984 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi seluler di Indonesia mulai dikenalkan pada tahun 1984 dan hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang pertama mengadopsi

Lebih terperinci

Website Life Cycle. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SDLC

Website Life Cycle. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SDLC 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang apa saja yg diperlukan dalam membuat website Pertimbangkan Mengenai Responsive Web Design Responsive web design adalah upaya untuk membuat website ditampilkan dalam

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Site Telkomsel Pada Pt Telkominfra Regional Jawa Barat

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Site Telkomsel Pada Pt Telkominfra Regional Jawa Barat Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Sistem Informasi Geografis Pemetaan Site Telkomsel Pada Pt Telkominfra Regional Jawa Barat Egi Badar Sambani 1), Dede Syahrul

Lebih terperinci

Kajian Teknologi Layanan Free-Repply-SMS

Kajian Teknologi Layanan Free-Repply-SMS Kajian Teknologi Layanan Free-Repply-SMS Budi Sulistyo, Kurniawan Arif Aprianto Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jl. Telekomunikasi1 Bandung Abstrak Saat ini, layanan pesan singkat

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI), adalah salah satu bank yang mempunyai sistem informasi dan infrastruktur Information Technology (IT) terbesar dan tersebar di seluruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMS A2P (Short Message Services Application To Person) adalah layanan

BAB I PENDAHULUAN. SMS A2P (Short Message Services Application To Person) adalah layanan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang SMS A2P (Short Message Services Application To Person) adalah layanan SMS yang dikirim dari suatu aplikasi ke pelanggan seluler sebagai respon atas kegiatan atau

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dalam upaya untuk meningkatkan target penjualan, maka berdasarkan dari hasil analisis dan usulan perbaikan kerja dapat disimpulkan bahwa: 1) Berdasarkan hasil pengolahan data

Lebih terperinci

BAB I.PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I.PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I.PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis telekomunikasi di Indonesia begitu pesat. Operator telekomunikasi yang dulu hanya PT.Telekomunikasi Indonesia, PT.Indosat, dan XL sekarang bermunculan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman di Indonesia, maka kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman di Indonesia, maka kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan zaman di Indonesia, maka kebutuhan manusia cederung pula berkembang. Semua kegiatan atau aktivitas manusia tidak lepas dari

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNOLOGI LAYANAN FREE-REPPLY-SMS

KAJIAN TEKNOLOGI LAYANAN FREE-REPPLY-SMS KAJIAN TEKNOLOGI LAYANAN FREE-REPPLY-SMS Budi Sulistyo, Kurniawan Arif Aprianto Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jl. Telekomunikasi 1, Bandung Abstrak Saat ini, layanan pesan singkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari hari ke hari, peran telekomunikasi dalam kehidupan manusia semakin terasa penting. Perkembangan teknologi semakin lama semakin canggih saja. Dengan kenyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam produk baru bermunculan mengikuti arus kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam produk baru bermunculan mengikuti arus kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai macam produk baru bermunculan mengikuti arus kebutuhan persaingan pasar. Produk yang baru lahir biasanya lebih mengutamakan daya tarik untuk merebut

Lebih terperinci