Pengampu: Maya Andria Nirawati Sumber: Rizon Pamardhi-Utomo Prodi PWK UNS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengampu: Maya Andria Nirawati Sumber: Rizon Pamardhi-Utomo Prodi PWK UNS"

Transkripsi

1 Pengampu: Maya Andria Nirawati Sumber: Rizon Pamardhi-Utomo Prodi PWK UNS 1

2 Zm Purba < ± 3000 SM Zm Klasik ± 3000 SM ~ Zm Gelap ± 500 ~ Abad Pertengahan ± 1000 ~ Zm Peralihan ± 1400 ~ Zm Industri ± 1800 ~ Zm Modern ± 1900 ~ 2

3 Masa paleolitikum: hidup dari food gathering yang disediakan alam (buah, buruan); kehidupan sangat tergantung pada alam nomaden, belum ada permukiman, cukup shelter berupa gua & pohon Masa neolitikum: loncatan peradaban first wave, manusia food producing dengan kultur tanaman & ternak; kehidupan lebih sistematik & berkualitas mulai bermukim, menetap, membangun compound Surplus produksi membangkitkan pertukaran/trade, niaga, jasa, servis Produk potensial, tata kelola yang disegani, & lokasi unggul membentuk kampung yang penting embrio kota Belum ada kota, belum ada perencanaan kota 3

4 Miletus, planned city Peradaban bermukim: kota servis, jasa, niaga Direct relationship politics urban form: Perencanaan kota sebagai alat politik & kekuasaan Kota direncana dengan pendekatan hankam & dicirikan oleh benteng Perencana kota adalah juga military engineer & bagian dari8 inner circle kekuasaan Perkembangan: organic settlements (alami) planned cities (terencana) 4 ideal cities (kota ideal)

5 Ideal plan versi Vitruvius Inti terlindung dinding benteng Ideal cities: pure & ultimate sense absence of irregularity finite geometric shapes system of radial roads Dinding segi-8 menghadang bahaya dari 8 penjuru angin Lebar dinding = jangkauan panah kota dirancang di atas meja memakai jangka, penggaris, T-square, dan sejenisnya Pendekatan keamanan 5

6 Kota Gothic: hadirnya nilai-nilai religi & pengagungan Tuhan teosentrik Kota direncanakan dalam skala kekuasaan bangsawan fortified cities Perencanaan dipengaruhi oleh perkembangan matematik & teknologi berperang 6

7 Kota makin terbuka terhadap dunia luar Perencanaan kota sebagai bagian dari sistem regional Alberti: urban aesthetics, twisting streets, serta faham once the site is chosen, everything must conform Kota mulai dirancang berdasar angka-angka, perhitungan, ilmu sosial, dan sebagainya, sesuai tuntutan kehidupan yang makin kompleks 7

8 Lompatan peradaban second wave, karena penemuan & teknologi Revolusi Industri yang ditandai: Pertumbuhan populasi kota yang pesat (urbanisasi) Perubahan sistem ekonomi di tengah borjuasi industrialis membawa permasalahan baru & tantangan zaman yang menarik hadirnya perencanaan kota modern Perwujudannya pada town-planning legislation 8

9 Kota dalam urbanisasi tinggi: konsep perencanaan mengarah pada efisiensi lahan & efektivitas produksi mewujud sebagai kota intensif kota mengalami degradasi & kekumuhan 9

10 Kota Induk Garden suburb Garden city movement (Ebenezer Howard): Ide perencanaan fisik dalam konsep skematik Menghilangkan penyakit kota homogen Sistem perkotaan: kota induk ~ sub-urb ~ kota baru satelit Satelit Kota-kota baru garden cities 10

11 Perencanaan kota dalam ekonomi borjuasi industrialis Economic movement Working class socialism lingkungan kumuh kota industri kota homogen company towns inequalities public opinion political theory Social changes 11

12 Upaya memerangi masalah industrial towns: Planning must start again from scratch kota baru, komunitas baru utopian (tokoh: Owen, dsb) Planning mengatasi setiap masalah, terlepas-lepas, fragmented, tanpa memandang kota sebagai organisme tunggal existing town Diajukan para spesialis & birokrat yang: Membawa peraturan kesehatan & pelayanan kota Meletakkan fondasi legislasi perencanaan kota modern Perencanaan kota melepas dari bahasan politik (untuk melayani kekuasaan) & semakin murni teknis Tidak netral politik tapi masuk ke ideologi konservatif baru Proses politik pada setiap pengambilan keputusan rencana kota 12

13 a planned use of space adalah cara utk menciptakan kesetimbangan tujuan semua tindak politik Jauh lebih kompleks daripada utopia Owen, meski tetap valid hingga sekarang: mencapai penataan yang menguntungkan semua orang... Jadi ada hubungan antara: perencanaan kota ~ kekuatan politik perencanaan kota ~ perencanaan sosial & ekonomi town planning sebagai murni kiprah teknis & administratif ~ planning sebagai bagian dari politik 13

14 Modern town-planning dicetuskan dengan: Pertumbuhan kota industri Munculnya utopia Dimulainya legislasi rencana kota di Inggris & Perancis Diadopsi model fungsionalis dengan ciri zonasi fungsi 14

15 Pendekatan modern: Designer praktisi, profesional karya desain, projek Pra-modern Teoretisi, akademisi konsep, teori Modern pergeseran pelaku gerakan: dari dominasi praktisi ke kontribusi teoretisi & akademisi 15

STRUKTUR INTERNAL KOTA

STRUKTUR INTERNAL KOTA STRUKTUR INTERNAL KOTA RAGAM BENTUK STRUKTUR KOTA Jarak dan waktu PERUNTUKAN LAHAN FUNGSI LAHAN, PADA TIAP2 JARI SUDAH MAMPU MENAMPUNG SELURUH KEGIATAN YANG DIBUTUHKAN MASYARAKAT PROSES PERENCANAAN GUNA

Lebih terperinci

SEJARAH PERENCANAAN KOTA

SEJARAH PERENCANAAN KOTA SEJARAH PERENCANAAN KOTA Perencanaan Kota Pasca Revolusi Industri Garden City Of To-morrow By Ebenhezer Howard Perencanaan Kota Pada Abad 20 Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc Ciri Kota pada masa revolusi industri

Lebih terperinci

2. Tata Ruang adalah wujud struktur dan pola pemanfaatan ruang baik yang direncanakan maupun tidak (Kamus Tata Ruang, Ditjen Cipta Karya, 1997).

2. Tata Ruang adalah wujud struktur dan pola pemanfaatan ruang baik yang direncanakan maupun tidak (Kamus Tata Ruang, Ditjen Cipta Karya, 1997). Oleh: Zaflis Zaim * Disampaikan dalam acara Sosialisasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang, Hotel Sapadia Pasir Pengaraian, 21 Desember 2011. (*) Dosen Teknik Planologi, Program Studi Perencanaan

Lebih terperinci

Sejarah Perencanaan Kota Pre-Revolusi Industri. Perencanaan Kota Wahyu Utami,ST,MT

Sejarah Perencanaan Kota Pre-Revolusi Industri. Perencanaan Kota Wahyu Utami,ST,MT Sejarah Perencanaan Kota Pre-Revolusi Industri Perencanaan Kota Wahyu Utami,ST,MT Perencanaan Kota di YUNANI kuno Faktor-Faktor yang mempengaruhi Topografi perencanaan kota Yuuuuu : Iklim, mempengaruhi

Lebih terperinci

Kota Ideal Konteks Pengembangan Kota Berkelanjutan

Kota Ideal Konteks Pengembangan Kota Berkelanjutan Kota Ideal Konteks Pengembangan Kota Berkelanjutan Oleh Dr Ing Jo Santoso Pengertian Kota Ideal dalam Perkembangan Peradaban Urban Dalam perkembangan sejarah peradaban kota keinginan untuk mewujudkan sebuah

Lebih terperinci

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERENCANAAN KOTA Studi kasus kota New York, London dan Tokyo (Global Cities)

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERENCANAAN KOTA Studi kasus kota New York, London dan Tokyo (Global Cities) PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERENCANAAN KOTA Studi kasus kota New York, London dan Tokyo (Global Cities) Rully Damayanti Staf Pengajar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Arsitektur, Universitas

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (Lanjutan)

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (Lanjutan) BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (Lanjutan) 2.3 Regional Planning Setelah Tahun 1930 The Great Depression (kemerosotan yang besar) and The New Deal (rencana baru). The Impetus of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan permukiman merupakan bagian dari lingkungan binaan merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan permukiman merupakan bagian dari lingkungan binaan merupakan bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan permukiman merupakan bagian dari lingkungan binaan merupakan bagian pula dari lingkungan hidup. Menyadari adanya hubungan timbal balik antara permukiman

Lebih terperinci

Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik)

Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik) S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 4 Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik) Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Salah satu upaya pemerintah dalam memacu proses industrialisasi pertanian adalah dengan introduksi sistem pertanian yang mampu mendorong produksi dan produktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penduduk kota maupun penduduk dari wilayah yang menjadi wilayah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penduduk kota maupun penduduk dari wilayah yang menjadi wilayah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkotaan sebagai pusat permukiman dan sekaligus pusat pelayanan (jasa) terhadap penduduk kota maupun penduduk dari wilayah yang menjadi wilayah pengaruhnya (hinterland)

Lebih terperinci

PERAN PERKEMBANGAN AKTIVITAS INDUSTRI DAN PERDAGANGAN-JASA TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KAWASAN SOLO BARU

PERAN PERKEMBANGAN AKTIVITAS INDUSTRI DAN PERDAGANGAN-JASA TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KAWASAN SOLO BARU TUGAS AKHIR PERAN PERKEMBANGAN AKTIVITAS INDUSTRI DAN PERDAGANGAN-JASA TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KAWASAN SOLO BARU Oleh: INTAN DWI ASTUTI I0610016 Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 Nama Sekolah : SMA Islam Al-Azhar BSD Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 50 Kelas / Semester : X / Ganjil Bentuk Soal : Pilihan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERUBAHAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA-IMPLEMENTASI BANK SAMPAH

TUGAS AKHIR PERUBAHAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA-IMPLEMENTASI BANK SAMPAH TUGAS AKHIR PERUBAHAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA-IMPLEMENTASI BANK SAMPAH (Studi kasus : RT 03 RW XXIII Kelurahan Jebres, RT 05 RW XVI Kelurahan Mojosongo, dan RT 04 RW XXIII Kelurahan Kadipiro,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 ) PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 ) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI 23/2/2017 MATERI

Lebih terperinci

BENTUK KOTA DAN LANSKAP KOTA Hand-out MK Sistem Lanskap Kota, S2 ARL IPB, disarikan dari Lynch, K (1981) Good City Form, Massachusetts: MIT

BENTUK KOTA DAN LANSKAP KOTA Hand-out MK Sistem Lanskap Kota, S2 ARL IPB, disarikan dari Lynch, K (1981) Good City Form, Massachusetts: MIT BENTUK KOTA DAN LANSKAP KOTA Hand-out MK Sistem Lanskap Kota, S2 ARL IPB, disarikan dari Lynch, K (1981) Good City Form, Massachusetts: MIT ARIS MUNANDAR Teori kota sebagai fenomena spatial 1. Teori perencanaan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP WILAYAH

BAB III KONSEP WILAYAH BAB III KONSEP WILAYAH Dalam studi pengembangan wilayah, batasan wilayah menjadi sangat penting karena akan menjadi batas atau ruang lingkup bahasan dari studi tersebut. Pengembangan Wilayah atau regional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini membutuhkan sumberdaya manusia berkompeten dan mempunyai kompetensi spiritual yang baik. Terjadinya kasus-kasus korupsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul. : Peroses, cara, perbuatan mengembangkan sesuatu, benda, hasil karya, suatua kawasan. 1.

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul. : Peroses, cara, perbuatan mengembangkan sesuatu, benda, hasil karya, suatua kawasan. 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Pengembangan Kawasan Kampus UMS Destinasi Wisata : Peroses, cara, perbuatan mengembangkan sesuatu, benda, hasil karya, suatua kawasan. 1 : Daerah tertentu yg mempunyai

Lebih terperinci

PERAN PERKEMBANGAN KEGIATAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN JASA TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KAWASAN SOLO BARU

PERAN PERKEMBANGAN KEGIATAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN JASA TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KAWASAN SOLO BARU PERAN PERKEMBANGAN KEGIATAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN JASA TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KAWASAN SOLO BARU Intan Dwi Astuti, Murtanti Jani Rahayu, Rizon Pamardhi Utomo Program Studi Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

A. PERLUNYA PERUBAHAN ORGANISASI

A. PERLUNYA PERUBAHAN ORGANISASI PENDAHULUAN v Pengembangan organisasi merupakan perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi melalui upaya perbaikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. v Organisasi yang sehat merupakan suatu

Lebih terperinci

CONTOH KASUS PEREMAJAAN KOTA DI INDONESIA (GENTRIFIKASI)

CONTOH KASUS PEREMAJAAN KOTA DI INDONESIA (GENTRIFIKASI) Perancangan Kota CONTOH KASUS PEREMAJAAN KOTA DI INDONESIA (GENTRIFIKASI) OLEH: CUT NISSA AMALIA 1404104010037 DOSEN KOORDINATOR IRFANDI, ST., MT. 197812232002121003 PEREMAJAAN KOTA Saat ini, Perkembangan

Lebih terperinci

TRANSFORMASI SPASIAL PERMUKIMAN PERDESAAN DI PINGGIRAN KOTA SURAKARTA DALAM FENOMENA URBANISASI IN SITU STUDI KASUS DESA GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO

TRANSFORMASI SPASIAL PERMUKIMAN PERDESAAN DI PINGGIRAN KOTA SURAKARTA DALAM FENOMENA URBANISASI IN SITU STUDI KASUS DESA GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TUGAS AKHIR TRANSFORMASI SPASIAL PERMUKIMAN PERDESAAN DI PINGGIRAN KOTA SURAKARTA DALAM FENOMENA URBANISASI IN SITU STUDI KASUS DESA GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat khususnya sepeda motor, timbulnya terobosan-terobosan dan inovasi baru secara umum merupakan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.KESIMPULAN 6.1.1. Arsitektur Metabolisme Jepang Kenzo Tange mengungkapkan bahwa konsep Metabolisme adalah Linear City dan Jaringan Tiga Dimensi. Kiyonori Kikutake mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Pertumbuhan Kawasan Kota dan Permasalahannya Kawasan perkotaan di Indonesia dewasa ini cenderung mengalami permasalahan yang tipikal, yaitu tingginya tingkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan datang berada pada situasi turbulen dan kompetitif. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan datang berada pada situasi turbulen dan kompetitif. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karakteristik lingkungan bisnis yang sedang dialami saat ini dan masa yang akan datang berada pada situasi turbulen dan kompetitif. Hal ini merupakan sebuah

Lebih terperinci

Urbanisasi Wilayah Pesisir Australia

Urbanisasi Wilayah Pesisir Australia From integrated coastal management (ICM) to sustainable coastal planning Pendekatan baru dalam Penguatan Pengelolaan Wilayah Pesisir yang Terintegrasi Oleh : Redaksi Butaru Kontribusi Pengelolalaan (Manajemen)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Perancangan. Pusat perbelanjaan modern berkembang sangat pesat akhir-akhir ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Perancangan. Pusat perbelanjaan modern berkembang sangat pesat akhir-akhir ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Latar Belakang Perancangan Pusat perbelanjaan modern berkembang sangat pesat akhir-akhir ini. Khususnya di DKI Jakarta. Di berbagai wilayah terus tumbuh pusat-pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan masih baru. Di negara-negara yang sudah maju, administrasi

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan masih baru. Di negara-negara yang sudah maju, administrasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam dunia pendidikan di Indonesia, bidang studi administrasi pendidikan boleh dikatakan masih baru. Di negara-negara yang sudah maju, administrasi pendidikan

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Hukum Pranata Perencanaan Kota. Hukum dan Administrasi Pembangunan

Sejarah Perkembangan Hukum Pranata Perencanaan Kota. Hukum dan Administrasi Pembangunan Sejarah Perkembangan Hukum Pranata Perencanaan Kota Hukum dan Administrasi Pembangunan Pendahuluan Kekosongan Hukum Induk Pranata Perencanaan Kota Di Indonesia Perkembangan kota-kota di negara hukum seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua bangunan yang didesain bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Semua bangunan yang didesain bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Semua bangunan yang didesain bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu pondasi. Pondasi adalah bagian dari suatu sistem desain yang bertugas untuk meneruskan beban dari

Lebih terperinci

Pengertian Kota. Pengertian Kota (kamus)

Pengertian Kota. Pengertian Kota (kamus) Pengertian Kota Urban seringkali juga dimengerti sebagai kota, untuk membedakannya nya dengan rural, pengertian urban sendiri lebih kepada permukiman, dimana kawasan terbangun lebih mendominasi, sedangkan

Lebih terperinci

MODEL RUTE ANGKUTAN UMUM PENUMPANG DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) (Studi Kasus: Kota Semarang) TUGAS AKHIR

MODEL RUTE ANGKUTAN UMUM PENUMPANG DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) (Studi Kasus: Kota Semarang) TUGAS AKHIR MODEL RUTE ANGKUTAN UMUM PENUMPANG DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) (Studi Kasus: Kota Semarang) TUGAS AKHIR Oleh : NUGROHO HARIMURTI L2D 003 364 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

Garden City (latar belakang) Ebenezer Howard

Garden City (latar belakang) Ebenezer Howard Garden City (latar belakang) Ebenezer Howard Peristiwa penggusuran yang selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat perkotaan menjadi suatu hal yang rutin dilakukan. Pembangunan kota yang selalu beralasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori Neighborhood unit muncul pertama kalinya pada tahun 1929 dari pemikiran Clarence Arthur Perry. Gagasan tersebut membuat dunia seolah sepakat bahwa Neighborhood

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH. Tetty Harahap, ST, M.Eng

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH. Tetty Harahap, ST, M.Eng PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH Tetty Harahap, ST, M.Eng PROFIL SINGKAT Nama : Tetty Harahap Panggilan : Tetty Alamat : Jalan Sapta Marga, Palembang Pendidikan : S1, Perencanaan Wilayah dan Kota,

Lebih terperinci

URBANISASI DAN MORFOLOGI Proses Perkembangan Peradaban dan Wadah Ruangnya Menuju Ruang yang Manusiawi

URBANISASI DAN MORFOLOGI Proses Perkembangan Peradaban dan Wadah Ruangnya Menuju Ruang yang Manusiawi URBANISASI DAN MORFOLOGI Proses Perkembangan Peradaban dan Wadah Ruangnya Menuju Ruang yang Manusiawi Penulis: : Sugiono Soetomo Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Edisi Kedua Cetakan Pertama, 2013 Hak

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1 1. Bangunan megalithikum yang berbentuk batu bertingkat berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap nenek moyang disebut...

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam

Lebih terperinci

KONSTITUSI SEBAGAI LANDASAN POLITIK HUKUM. Muchamad Ali Safa at

KONSTITUSI SEBAGAI LANDASAN POLITIK HUKUM. Muchamad Ali Safa at KONSTITUSI SEBAGAI LANDASAN POLITIK HUKUM Muchamad Ali Safa at KEDAULATAN RAKYAT DAN KONSTITUSI Rakyat Yang Berdaulat Constituent power PERJANJIAN SOSIAL Perjanjian tertinggi, hukum dasa Konstitusi Tiga

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika. KEWARGANEGARAAN Modul ke: GLOBALISASI DAN NASIONALISME Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian globalisasi

Lebih terperinci

STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: RONY RUDIYANTO L2D 306 022 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

ALTERNATIF DESAIN ARSITEKTUR HIJAU PADA PERSIL BANGUNAN UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER GARDEN CITY DI KAWASAN KOTABARU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ALTERNATIF DESAIN ARSITEKTUR HIJAU PADA PERSIL BANGUNAN UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER GARDEN CITY DI KAWASAN KOTABARU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ALTERNATIF DESAIN ARSITEKTUR HIJAU PADA PERSIL BANGUNAN UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER GARDEN CITY DI KAWASAN KOTABARU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Indah Pujiyanti Prodi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

SOAL PRETEST Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar! 1. Gambar dinding yang tertera pada goa-goa mengambarkan pada jenis binatang yang diburu

Lebih terperinci

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan Urbanisasi dan Pentingnya Kota Tingginya laju urbanisasi menyebabkan semakin padatnya perkotaan di Indonesia dan dunia. 2010 2050 >50% penduduk dunia tinggal

Lebih terperinci

Matakuliah: PENGANTAR PERENCANAAN WILAYAH & KOTA. ( Introduction to Regional & Urban Planning )

Matakuliah: PENGANTAR PERENCANAAN WILAYAH & KOTA. ( Introduction to Regional & Urban Planning ) Matakuliah: PENGANTAR PERENCANAAN WILAYAH & KOTA ( Introduction to Regional & Urban Planning ) Dosen Pengampu : Agung Bahari, ST PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH & KOTA UNIVERSITAS INDO GLOBAL

Lebih terperinci

Morfologi dan Arsitektur Kota

Morfologi dan Arsitektur Kota Morfologi dan Arsitektur Kota MODERNISASI DAN PEMBANGUNAN DI NEGARA DUNIA KETIGA Proses modernisasi yang mampu membawa perubahan di dunia di mulai dengan adanya kemajuan di negara eropa pada abad XV (era

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip dasar perubahan sosial

Prinsip-prinsip dasar perubahan sosial Perubahan sosial Perubahan sosial Berkaitan dengan Perubahan alami, pranata sosial, perilaku sosial, hubungan sosial pada masyarakat, lingkungan sosial, atau struktur sosial lainnya Setiap kejadian dan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Shopping mall atau biasa disebut juga dengan mal adalah salah satu pusat perbelanjaan yang cepat berkembang di kota-kota besar di Indonesia. Mal merupakan bagian yang

Lebih terperinci

POLA DAN FAKTOR PENENTU NILAI LAHAN PERKOTAAN DI KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR

POLA DAN FAKTOR PENENTU NILAI LAHAN PERKOTAAN DI KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR POLA DAN FAKTOR PENENTU NILAI LAHAN PERKOTAAN DI KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Oleh: MENIK WAHYUNINGSIH L2D 001 443 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya perjalanan peradaban manusia dari zaman ke zaman di berbagai negara mana pun di dunia menuju suatu tujuan yang ingin dicapai yaitu kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL 1. Hubungan Interaksi Sosial dan Dinamika Kehidupan Sosial Interaksi sosial akan menyebabkan kegiatan hidup seseorang semakin bervariasi dan kompleks. Jalinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Negara berkembang mirip dengan Negara lainnya. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Negara berkembang mirip dengan Negara lainnya. Pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pola pertumbuhan kota dan tingkat urbanisasi yang terjadi di Indonesia sebagai Negara berkembang mirip dengan Negara lainnya. Pertumbuhan penduduk perkotaan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab I. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab I. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia yang beragam tidak terlepas dari berbagai aktifitas yang membutuhkan tempat untuk mewadahinya. Dalam arsitektur sering dikenal istilah space, atau

Lebih terperinci

Tugas Akhir BENTUK MORFOLOGI URBAN FRINGE SELATAN KOTA SURAKARTA

Tugas Akhir BENTUK MORFOLOGI URBAN FRINGE SELATAN KOTA SURAKARTA Tugas Akhir BENTUK MORFOLOGI URBAN FRINGE SELATAN KOTA SURAKARTA Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota Oleh: Mentari Adhika Putri I0612028 PROGRAM STUDI PERENCANAAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam suku bangsa yang menyebar dan menetap pada berbagai pulau besar maupun pulau-pulau kecil yang membentang dari Sabang sampai

Lebih terperinci

MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW ) Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW ) Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW 09-1303) RUANG TERBUKA HIJAU 7 Oleh Dr.Ir.Rimadewi S,MIP J P Wil h d K t Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh besarnya tingkat pemanfaatan lahan untuk kawasan permukiman,

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh besarnya tingkat pemanfaatan lahan untuk kawasan permukiman, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan kota yang ditunjukkan oleh pertumbuhan penduduk dan aktivitas kota menuntut pula kebutuhan lahan yang semakin besar. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya tingkat

Lebih terperinci

Perencanaan Pengembangan Wilayah - 4. Ruang, urbanisasi dan urbanisme

Perencanaan Pengembangan Wilayah - 4. Ruang, urbanisasi dan urbanisme Perencanaan Pengembangan Wilayah - 4 Ruang, urbanisasi dan urbanisme Sumber: Hermanislamet, Bondan, Teori Keruangan dan Pemanfaatan Ruang, TKP 615 MPKD 2003 Awal kota dan perkotaan (tradisi urban dan urban

Lebih terperinci

Ketentuan Umum Istilah dan Definisi

Ketentuan Umum Istilah dan Definisi Ketentuan Umum 2.1. Istilah dan Definisi Penyusunan RDTR menggunakan istilah dan definisi yang spesifik digunakan di dalam rencana tata ruang. Berikut adalah daftar istilah dan definisinya: 1) Ruang adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi dapat menjadi masalah yang cukup serius bagi kita apabila pemerintah tidak dapat mengatur

Lebih terperinci

Critical Review Jurnal Analisa Lokasi dan Keruangan

Critical Review Jurnal Analisa Lokasi dan Keruangan i P a g e Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan critical review dengan lancar yang membahas studi kasus

Lebih terperinci

Tatanan Alun-alun Terhadap Pola Ruang Spasial Masjid Jami Kota Malang

Tatanan Alun-alun Terhadap Pola Ruang Spasial Masjid Jami Kota Malang Tatanan Alun-alun Terhadap Pola Ruang Spasial Masjid Jami Kota Malang Elsa Intan Pratiwi 1, Abraham M. Ridjal 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman tradisional Kelurahan Melai, merupakan permukiman yang eksistensinya telah ada sejak zaman Kesultanan

Lebih terperinci

Pembangunan Kota Berkelanjutan

Pembangunan Kota Berkelanjutan Pembangunan Kota Berkelanjutan Uke M Hussein Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Mei 2017 1 Outline Urbanisasi di Indonesia Peluang, tantangan,

Lebih terperinci

KOTA MEKANIS. Tjoek Suroso Hadi Prodi Jurusan Teknik Perencaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

KOTA MEKANIS. Tjoek Suroso Hadi Prodi Jurusan Teknik Perencaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung Semarang. KOTA MEKANIS Tjoek Suroso Hadi Prodi Jurusan Teknik Perencaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung Semarang Abstrak Kota merupakan hasil karya manusia yang secara naluriah menghimpunkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, semua hal telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and Communication Technologies)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara berkembang, pertumbuhan kota di Indonesia terjadi secara pesat. Pertumbuhan kota yang pesat ini dapat disebabkan oleh tingginya pertumbuhan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Neo Vernacular Architecture (Materi pertemuan 8) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Arsitektur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebangkitan dan keruntuhan suatu bangsa tergantung pada sikap dan tindakan mereka sendiri. Penulis melakukan penelitian studi komparatif sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan menjelaskan kerangka awal dan tahapan pelaporan pelaksanaan penelitian untuk memberikan gambaran mengenai apa dan

BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan menjelaskan kerangka awal dan tahapan pelaporan pelaksanaan penelitian untuk memberikan gambaran mengenai apa dan BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan menjelaskan kerangka awal dan tahapan pelaporan pelaksanaan penelitian untuk memberikan gambaran mengenai apa dan bagaimana penelitian ini dengan menjabarkan latar belakang,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Wilayah dan Hirarki Wilayah

II. TINJAUAN PUSTAKA Wilayah dan Hirarki Wilayah II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Wilayah dan Hirarki Wilayah Secara yuridis, dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pengertian wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN KOTA DI AKSES UTAMA KAWASAN INDUSTRI: Studi kasus SIER, Surabaya. Rully Damayanti Universitas Kristen Petra, Surabaya

PERTUMBUHAN KOTA DI AKSES UTAMA KAWASAN INDUSTRI: Studi kasus SIER, Surabaya. Rully Damayanti Universitas Kristen Petra, Surabaya PERTUMBUHAN KOTA DI AKSES UTAMA KAWASAN INDUSTRI: Studi kasus SIER, Surabaya Rully Damayanti Universitas Kristen Petra, Surabaya rully@petra.ac.id Abstrak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Setelah lebih dari

Lebih terperinci

Bintarto. (1983). Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor Nirwana Residence.

Bintarto. (1983). Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor Nirwana Residence. DAFTAR PUSTAKA Abbas, A. (2002). Diktat Untuk Kalangan Sendiri : Sosiologi Perkotaan. Padang : Jurusan Sosiologi Universitas Andalas. Badan Pusat Statistik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya faktor penarik suatu perkotaan dan faktor pendorong dari kawasan perdesaan menjadikan fenomena urbanisasi kerap terjadi di kota-kota di Indonesia. Harapan untuk

Lebih terperinci

2. Perkembangan Teori Manajemen

2. Perkembangan Teori Manajemen 1. Pendahuluan Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmumanajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tatacara penting dalam rneneliti, menganalisis

Lebih terperinci

Analisis Isu-Isu Strategis

Analisis Isu-Isu Strategis Analisis Isu-Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi 5 (lima) tahun ke depan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Khusus Bedah merupakan sebuah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan

Lebih terperinci

Gerakan Sosial. -fitri dwi lestari-

Gerakan Sosial. -fitri dwi lestari- Gerakan Sosial -fitri dwi lestari- (Bruce J. Cohen - 1992) Gerakan yang dilakukan sekelompok individu yang terorganisir untuk merubah (properubahan) ataupun mempertahankan (konservatif) unsur tertentu

Lebih terperinci

Hubungan Arsitektur dan Budaya. Oleh: Nuryanto, S.Pd., M.T. Bahan Ajar Arsitektur Vernakular Jurusan Arsitektur-FPTK UPI-2010

Hubungan Arsitektur dan Budaya. Oleh: Nuryanto, S.Pd., M.T. Bahan Ajar Arsitektur Vernakular Jurusan Arsitektur-FPTK UPI-2010 Hubungan Arsitektur dan Budaya Oleh: Nuryanto, S.Pd., M.T. Bahan Ajar Arsitektur Vernakular Jurusan Arsitektur-FPTK UPI-2010 Budaya dan Peradaban Budaya: Totalitas dari pola-pola perilaku yang terproyeksikan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA SARASEHAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN INDONESIA Jakarta, 4 Februari 2009

KERANGKA ACUAN KERJA SARASEHAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN INDONESIA Jakarta, 4 Februari 2009 KERANGKA ACUAN KERJA SARASEHAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN INDONESIA Jakarta, 4 Februari 2009 Tema: Perumahan dan Permukiman Indonesia: Masa Lalu, Kini dan Ke Depan I. LATAR BELAKANG Sarasehan ini merupakan

Lebih terperinci

Ragam Pendekatan Proses Perencanaan

Ragam Pendekatan Proses Perencanaan S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 3 Ragam Pendekatan Proses Perencanaan Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com

Lebih terperinci

Seknas Habitat Indonesia: Common House Pengembangan Perkotaan?

Seknas Habitat Indonesia: Common House Pengembangan Perkotaan? Artikel untuk Buletin Ditjen Penataan Ruang Seknas Habitat Indonesia: Common House Pengembangan Perkotaan? Saat ini sekitar 50% penduduk dunia tinggal di perkotaan. Suatu fenomena yang luar biasa mengingat

Lebih terperinci

ETIKA LINGKUNGAN (Kuliah V)

ETIKA LINGKUNGAN (Kuliah V) ETIKA LINGKUNGAN (Kuliah V) Tim Pengajar MK Ekologi Manusia 2010 Etika Kebiasaan, cara hidup yang baik Dibakukan menjadi Kaidah, norma, aturan Nilai-nilai & prinsip moral Pedoman hidup: Man-Manusia Man-Masyarakt

Lebih terperinci

ISSN DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN

ISSN DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN ISSN 0216-8138 52 DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN Oleh I Ketut Suratha Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja-Bali Abstrak

Lebih terperinci

TEORI PERTUMBUHAN KOTA, oleh Prof. Dr. H. Rahardjo Adisasmita, M.Ec. Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Telp:

TEORI PERTUMBUHAN KOTA, oleh Prof. Dr. H. Rahardjo Adisasmita, M.Ec. Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Telp: TEORI PERTUMBUHAN KOTA, oleh Prof. Dr. H. Rahardjo Adisasmita, M.Ec. Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail:

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : 7 Waktu : 10.00-11.30 No.Induk : Hari/Tanggal : Senin, 08 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

Kelangsungan Hidup 2

Kelangsungan Hidup 2 PENGANTAR ANTROPOLOGI Daftar Isi: Kebudayaan dan Pola penghidupan Sistem perekonomian Kelangsungan Hidup 2 Mitra Pendidikan 2 Strategi adaptasi Adaptasi mengacu pada proses interaksi antara perubahan yang

Lebih terperinci

ARAH UMUM PANDANGAN ARSITEK DI DALAM SETIAP TRADISI ARSITEKTURAL

ARAH UMUM PANDANGAN ARSITEK DI DALAM SETIAP TRADISI ARSITEKTURAL ARAH UMUM PANDANGAN ARSITEK DI DALAM SETIAP TRADISI ARSITEKTURAL 1. TRADSI IDEALIS: Mencoba menciptakan keseimbangan atara arsitek secara pribadi dengan bentuk2 yang umum atau yang dikenal oleh masyarakat

Lebih terperinci

Dalam Peradaban Kemanusiaan

Dalam Peradaban Kemanusiaan Konsepsi Ilmu dan Teknologi Dalam Peradaban Kemanusiaan Pertemuan Ke -5 Konsep Teknologi - IF - 2010 1 Konsepsi Ilmu dan Teknologi Dalam Peradaban Kemanusiaan Ilmu dan Teknologi Perkembangan Ilmu dan teknologi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN

IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE Bali, 4 November 2016 Outline Konsep dan Implementasi Pembangunan Berkelanjutan Perbandingan

Lebih terperinci

BAB 1: SEJARAH PRASEJARAH

BAB 1: SEJARAH PRASEJARAH www.bimbinganalumniui.com 1. Studi tentang kebudayaan adalah suatu studi yang mempelajari... (A) Gagasan-gagasan untuk mewujudkan tindakan dan artefak (B) Kesenian (C) Karya sastra dan cerita rakyat (D)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, persaingan yang kuat di pusat kota, terutama di kawasan yang paling

I. PENDAHULUAN. Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, persaingan yang kuat di pusat kota, terutama di kawasan yang paling 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, pemukiman semakin lama membutuhkan lahan yang semakin luas. Terjadi persaingan yang kuat di pusat kota,

Lebih terperinci

EVALUASI STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN MELALUI PENDEKATAN URBAN REDEVELOPMENT DI KAWASAN KEMAYORAN DKI JAKARTA TUGAS AKHIR

EVALUASI STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN MELALUI PENDEKATAN URBAN REDEVELOPMENT DI KAWASAN KEMAYORAN DKI JAKARTA TUGAS AKHIR EVALUASI STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN MELALUI PENDEKATAN URBAN REDEVELOPMENT DI KAWASAN KEMAYORAN DKI JAKARTA TUGAS AKHIR Oleh : MANDA MACHYUS L2D 002 419 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Lebih terperinci

Bioteknologi adalah teknik-teknik yang menggunakan organisme hidup atau substansi dari organisme-organisme tersebut untuk membuat atau mengubah

Bioteknologi adalah teknik-teknik yang menggunakan organisme hidup atau substansi dari organisme-organisme tersebut untuk membuat atau mengubah Bioteknologi adalah teknik-teknik yang menggunakan organisme hidup atau substansi dari organisme-organisme tersebut untuk membuat atau mengubah sebuah produk untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia tidak diragukan lagi peranannya dan kiprahnya dalam membangun kemajuan bangsa Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

Pembangunan Ekonomi Perkotaan

Pembangunan Ekonomi Perkotaan Pendahuluan Pembangunan Ekonomi Perkotaan Pendahuluan PEMBANGUNAN EKONOMI PERKOTAAN Oleh: H. Rahardjo Adisasmita Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2005 Hak Cipta 2005 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian terhadap lingkungan yang memunculkan tuntutan tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. perhatian terhadap lingkungan yang memunculkan tuntutan tanggung jawab 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanggungjawab sosial muncul dan berkembang sejalan dengan adanya interelasi antara pihak perusahaan dan masyarakat, yang sangat ditentukan dari berbagai dampak yang

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 15 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Studi ini dilakukan di Kecamatan Kebayoran Baru, Kotamadya Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Survei pendahuluan tapak dilakukan pada bulan

Lebih terperinci