Perencanaan Pengembangan Wilayah - 4. Ruang, urbanisasi dan urbanisme

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perencanaan Pengembangan Wilayah - 4. Ruang, urbanisasi dan urbanisme"

Susanto Hardja
6 tahun lalu
Tontonan:

1 Perencanaan Pengembangan Wilayah - 4 Ruang, urbanisasi dan urbanisme Sumber: Hermanislamet, Bondan, Teori Keruangan dan Pemanfaatan Ruang, TKP 615 MPKD 2003

2 Awal kota dan perkotaan (tradisi urban dan urban genesis ) Kota sebagai tempat kedudukan kekuasaan (locus of power) 1. Struktur ruang kota berpola simbolik 2. Kota sebagai tempat kediaman resmi penguasa 3. Ruang kota sebagai wadah ritus / seremoni, antara penguasa dan pengikut Kota sebagai tempat kekuasaan dan kekuatan 1. Kota benteng, berdinding pertahanan 2. Di dalam kota ada kota 3. Kota berpola dan berskala monumental Kilas balik Sumber: Hermanislamet, Bondan, Teori Keruangan dan Pemanfaatan Ruang, TKP 615 MPKD 2003

3 Urbanisasi dan perkembangan kota (proses fisik dan sosial) Kilas balik 1. Kota sebagai awal industrialisasi, kota sebagai penarik penduduk wilayah sekitar Pola ruang kota rasional akomodatif terhadap industri Kawasan utama kota didomiunasi area kerja (pabrik, perdagangan, permukiman) Timbul aliran tata kota: kenyamanan dan keindahan Lahir manajemen kota 2. Kota sebagai simpul modernisasi, kota sebagai medan harapan bagi hinterland Pola ruang rasional efisien Kawasan kerja: produksi, akumulasi dan distribusi segenap sektor jasa pendukung Tatanan kota: kumpulan berbagai faktor perkembangan modern Kota sebagai simpul administrasi pemerintah wilayah Sumber: Hermanislamet, Bondan, Teori Keruangan dan Pemanfaatan Ruang, TKP 615 MPKD 2003

4 Ciri-ciri kehidupan kota Kilas balik 1. Peranan besar yang dipegang sektor sekunder (industri) dan tersier (jasa) dalam kehidupan ekonomi 2. Jumlah penduduk relatif besar 3. Heterogenitas susunan penduduk 4. Kepadatan penduduk yang relatif besar kawasan perkotaan, kecamatan kota, bagian wilayah kota Sumber: Hermanislamet, Bondan, Teori Keruangan dan Pemanfaatan Ruang, TKP 615 MPKD 2003

5 Perkembangan kota Dipengaruhi oleh (Branch, Melville C., 1995): Keadaan geografis mempengaruhi fungsi dan bentuk kota Tapak (site) Fungsi kota Sejarah dan kebudayaan mempengaruhi karakter fisik dan masyarakat kota Unsur-unsur umum misalnya bentuk pemerintahan dan organisasi administratif Sumber: Hermanislamet, Bondan, Teori Keruangan dan Pemanfaatan Ruang, TKP 615 MPKD 2003 Branch, M.C., Perencanaan Kota Komprehensif: pengantar dan penjelasan, UGM-press, 1995

6 Perkembangan kota di Indonesia 1. Kota kuno Kota sebagai tempat kedudukan kekuasaan Kekuasaan sangat menonjol Kota dikelilingi benteng 2. Kota masa kolonial masa penjajahan / pemerintahan Belanda Ciri: bangunan-bangunan peninggalan, kota kabupaten dipimpin bupati (wakil penjajah), alun-alun, pasar, masjid 3. Perkembangan kota masa pasca kolonial Ciri: banyak bangunan peninggalan pada masa kolonial yang dialihfungsikan: nasionalisasi, monumen, museum 4. Perkembangan kota dan kehidupan modern Mulai tahun 70-an / masuk repelita III mulai dilakukan penataan perkotaan, mulai ada perubahan pola kehidupan yang lama menjadi baru dengan disertai tolok ukur 5. Program penataan dan pengembangan kota Kota kecil, sedang, metropolitan Program pengembangan perkotaan merupakan bagian terbesar dalam pelaksanaan pinjaman luar negeri Program prasarana dan perumahan Sumber: Hermanislamet, Bondan, Teori Keruangan dan Pemanfaatan Ruang, TKP 615 MPKD 2003

7 Ada diskusi / umpan balik?

8 Desa dan Kota lanjutan (?) mari kita isi bersama-sama Desa Kota

9 Desa dan Kota lanjutan (?) mari kita isi bersama-sama Desa Kegiatan primer dan tersier lebih menonjol Aspek-aspek kegiatan lebih sederhana Kepadatan penduduk cenderung rendah Sarana prasarana lebih sederhana Lahan terbangun secara fisik tidak menonjol Kehidupan sosial masih erat Keterkaitan dengan sekitar tidak menonjol Dsb. Kota Kegiatan sekunder dan tersier lebih menonjol Aspek-aspek kegiatan lebih kompleks Kepadatan penduduk lebih tinggi Sarana prasarana lebih lengkap Lahan terbangun lebih terlihat secara fisik Kehidupan individu lebih terlihat menonjol Keterkaitan dengan sekitar merupakan kebutuhan Dsb.

10 Interaksi desa-kota* *lihat bounded city desa kota desa kota desa kota

11 Intermesso: paradoxal Dilarang melarang Milih semua Mlebune metu ngendi Sepakat untuk tidak sepakat Back to the future Win-win solution This or that? or, Inisial d.e.v.a. Dsb.

12 Paradox desa-kota Kampung kota Kembali ke desa vs. kembali ke kota Siapa tergantung siapa lebaran Desa Kegiatan primer dan tersier lebih menonjol Aspek-aspek kegiatan lebih sederhana Kepadatan penduduk cenderung rendah Sarana prasarana lebih sederhana Lahan terbangun secara fisik tidak menonjol Kehidupan sosial masih erat Keterkaitan dengan sekitar tidak menonjol Dsb. Kota Kegiatan sekunder dan tersier lebih menonjol Aspek-aspek kegiatan lebih kompleks Kepadatan penduduk lebih tinggi Sarana prasarana lebih lengkap Lahan terbangun lebih terlihat secara fisik Kehidupan individu lebih terlihat menonjol Keterkaitan dengan sekitar merupakan kebutuhan Dsb.

13 Definisi Migrasi = perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain untuk menetap, {(2) } (Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.3, Balai Pustaka, 2002) jenis: antar desa, antar kota, berantai, bermusim (musiman), seumur hidup, desa kota, kota desa, ekstern, intern, paksaan Urban = (1) berkenaan dengan kota; bersifat kekotaan, (2) orang yang berpindah dari desa ke kota (Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.3, Balai Pustaka, 2002) Urbanisasi = (1) perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari desa (kota kecil, daerah) ke kota besar (pusat pemerintahan), (2) perubahan sifat suatu tempat dari suasana (cara hidup, dan sebagainya) desa ke suasana kota (Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.3, Balai Pustaka, 2002) Urbanisme = (1) sikap dan cara hidup orang kota, (2) perkembangan daerah perkotaan, (3) ilmu tentang kehidupan kota (Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.3, Balai Pustaka, 2002)

14 Fenomena urbanisasi-urbanisme Konurbasi = sebuah wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa kota, yang dikarenakan pertumbuhan populasi dan pengembangannya, secara fisik menjadi satu wilayah yang terus membanung (terpadu?). (http: //id.wikipedia.org/wiki/konurbasi, dengan penyesuaian. Diakses Agustus 2007) Wilayah metropolitan biasanya menggabungkan satu atau beberapa konurbasi dengan zona tambahan yang mungkin bukan suatu kota, tetapi sangat tergantung terhadap konurbasi dalam bidang pekerjaan dan bisnis. Contoh: Greater London dan London Commuter Belt, Greater Los Angeles Area, Greater Manchester, Mexico City Raya, Helsinki Raya, Gran Buenos Aires, Metro Manila, Osaka-Kobe-Kyoto, Randstad, San Francisco Bay Area, Jabodetabek, Gerbangkertasusila Involusi = kemerosotan (tentang kondisi sesuatu), {(2) (3) (4) } (Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.3, Balai Pustaka, 2002) Bounded city Underbounded Overbounded dan sebagainya

15 Sebelum slide show Hinterland Peri-peri Marjinal (pinggiran) Satelit

29 Ada diskusi / umpan balik?

dokumen-dokumen yang mirip

BAB V KESIMPULAN. wilayahnya yang sebelumnya berbasis agraris menjadi Industri. Masuknya Industri

BAB V KESIMPULAN. wilayahnya yang sebelumnya berbasis agraris menjadi Industri. Masuknya Industri BAB V KESIMPULAN Perkembangan fisik Kota Bekasi paling besar terjadi akibat Industrialisasi dan juga Konsepsi Jabotabek. Pada awal pemerintahan Orde Baru melalui program Pelita yang salah satu tujuannya