ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ANGGARAN BELANJA DAN PENGELOLAAN PROYEK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ANGGARAN BELANJA DAN PENGELOLAAN PROYEK"

Transkripsi

1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ANGGARAN BELANJA DAN PENGELOLAAN PROYEK Sheila Novi Hapsari, Natalia Limantara, Sarwo Edy Handoyo Binus University, Jakarta, , Abstrak The application of information system is not only required for trading company but also for construction company as a service company. Information system in a construction company can be used to support the company s activities such as planning, scheduling, supervising and reporting. The purposes of this study are analyzing current information system, identifying company s problems and designing new information system that match the company s requirements. Analysis method that s been used is Satzinger, Jackson and Burd s object oriented and design-unified process disciplines that consists inception, elaboration, construction and transition phase, but the transition phase is excluded in this study. The design method that s been used is Satzinger, Jackson and Burd s Unified Modeling Language (UML) that models the requirement models, use case realization and design activities and environment. The research results show that the company shall be using a software application that has RAB and Contract s templates to shorten the making time. It is also suggested that the company shall make a detailed project s document to make the construction project supervision can be more effective. An integrated information system which has a database to store project s construction data can helps the company to process data and delivers important information that s required by the company to make decisions. To improve the company s internal control, it is best for the company to grant a limited access for the workers to ensure the project document s security. It is concluded that accounting information system for administration and project management can solves the company s problems. (SNH) Keywords : Accounting Information System, construction company, object oriented and designunified process disciplines, Unified Modeling Language, management, project. Penerapan sistem informasi tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan dagang tetapi juga oleh perusahaan konstruksi yang merupakan perusahaan jasa. Sistem informasi di dalam perusahaan konstruksi dapat digunakan untuk membantu perusahaan dalam melakukan aktivitas seperti perencanaan, penjadwalan, pengawasan sampai pembuatan laporan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem informasi yang sedang berlangsung, mengidentifikasi masalah-masalah yang ada serta merancang sistem informasi baru yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah object oriented and design-unified process disciplines oleh Satzinger, Jackson dan Burd yang terdiri dari inception, elaboration, construction dan transition, tetapi tahap transition tidak dibahas di dalam penelitian ini. Metode perancangan yang digunakan adalah Unified Modeling Language (UML) oleh Satzinger, Jackson dan Burd yang memodelkan requirement models, use case realization dan design activities and environment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan sebaiknya menggunakan suatu aplikasi yang memiliki template RAB dan kontrak agar waktu pembuatannya dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Perusahaan juga disarankan untuk membuat dokumen proyek yang terperinci agar proses pengawasan pembangunan proyek dapat

2 dilakukan dengan lebih efektif. Adanya sistem informasi terintegrasi yang memiliki database untuk menyimpan data pengerjaan proyek dapat membantu perusahaan memproses data dengan lebih cepat dan menghasilkan informasi-informasi penting yang dibutuhkan perusahaan untuk mengambil keputusan. Untuk meningkatkan pengendalian internal di dalam perusahaan, sebaiknya diberikan akses terbatas bagi karyawan sehingga informasi yang tersedia di dalam dokumen dapat dijaga keamanannya. Simpulan yang dapat diambil adalah masalah-masalah yang terjadi di perusahaan dapat diselesaikan dengan adanya sistem informasi akuntansi untuk administrasi dan pengelolaan proyek. (SNH) Kata Kunci : Sistem informasi akuntansi, perusahaan konstruksi, object oriented and designunified process disciplines, Unified Modeling Language, pengelolaan, proyek. PENDAHULUAN Saat ini kecepatan dan ketepatan memegang peranan penting di dalam pengambilan keputusan perusahaan, hal ini membuat banyak perusahaan mulai memanfaatkan teknologi informasi dan sistem informasi yang terintegrasi untuk dapat mencapai hal tersebut. Penggunaan sistem informasi membuat berbagai pekerjaan menjadi lebih terintegrasi, tidak tergantung tempat dan waktu serta dapat menyajikan informasi secara terpusat dan real time (Agustiawan : 2011). Sistem informasi yang baik akan memberikan manfaat kepada perusahaan seperti adanya kelancaran informasi dan efisiensi kerja, sehingga akan meningkatkan kinerja operasional perusahaan. Sistem informasi yang didukung dengan penggunaan teknologi komputer membuat keterlibatan manusia di dalam proses bisnis perusahaan menjadi berkurang dan mampu menghasilkan informasi yang lebih akurat karena kesalahan di dalam pekerjaan dan waktu pemrosesan yang lambat juga ikut berkurang. Sistem informasi yang didukung dengan penggunaan teknologi komputer membuat keterlibatan manusia di dalam proses bisnis perusahaan menjadi berkurang dan mampu menghasilkan informasi yang lebih akurat karena kesalahan di dalam pekerjaan dan waktu pemrosesan yang lambat juga ikut berkurang. Penerapan sistem informasi tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan penyedia barang dan jasa dimana keperluan informasi atas produk atau jasa yang mereka sediakan sangatlah penting untuk jalannya operasi bisnis perusahaan, tetapi sistem informasi juga dibutuhkan oleh perusahaanperusahaan konstruksi baik untuk pemilik proyek maupun pelaksana proyek. Production planning and scheduling which represents one of the key activities of production management and sometimes greatly influences the production performance (Ferencíková : 2012), karena itu sangatlah penting bagi perusahaan yang bergerak baik di bidang produksi maupun pembangunan untuk melakukan aktivitas-aktivitas perencanaan dan penjadwalan, karena hal ini dapat mempengaruhi kinerja operasional perusahaan. Di dalam perusahaan konstruksi, aktivitas-aktivitas ini disebut manajemen proyek. Manajemen proyek konstruksi adalah perencanaan koordinasi secara keseluruhan dan mengontrol suatu proyek dari awal sampai akhir supaya proyek memenuhi waktu, biaya dan kualitas sesuai dengan yang direncanakan (Supriyanti, Thoyib dan Unas : 2011). Sistem informasi di dalam perusahaan konstruksi dapat digunakan untuk membantu perusahaan dalam melakukan administrasi dan manajemen proyek yang dimulai dari perencanaan, penjadwalan, pengawasan sampai pembuatan laporan-laporan akuntansi dan laporan-laporan lainnya yang terkait dengan pelaksanaan proyek. Penggunaan suatu sistem juga akan membantu perusahaan untuk dapat mengetahui apakah penyelesaian proyek sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan, sehingga sistem informasi yang digunakan untuk manajemen proyek adalah sistem informasi yang mampu menghasilkan informasi-informasi mengenai efisiensi kinerja operasional perusahaan dalam mengelola suatu proyek. PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan merupakan salah satu unit bisnis dari PT PLN (Persero) WKSKT yang memiliki tugas untuk melakukan konstruksi jaringan listrik daerah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Dalam melakukan proses konstruksi, perusahaan akan dibantu oleh rekanan yang merupakan pemenang dari lelang proyek yang bersangkutan. Terdapat beberapa gejala baik dalam aktivitas konstruksi ataupun realisasi anggaran belanja, seperti terjadinya keterlambatan pelaksanaan proses konstruksi, waktu penyelesaian proses konstruksi tidak sesuai dengan perencanaan, dan sulitnya perolehan suatu informasi terkait suatu proyek.

3 Berikut ini adalah masalah-masalah anggaran belanja dan pengelolaan proyek pada PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan: 1. Sistem pencatatan RAB dan pembuatan Kontrak kurang memadai. 2. Dokumen yang digunakan pada proses pengawasan atas pekerjaan pembangunan belum lengkap. 3. Perusahaan kesulitan memperoleh informasi dan laporan terkait dengan perencanaan, pembangunan dan penutupan pekerjaan pembangunan. 4. Pengendalian internal perusahaan terhadap hak akses atas dokumen yang terkait dengan suatu proyek masih kurang. Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis sistem informasi pengelolaan proyek yang sedang berlangsung di PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan. 2. Mengidentifikasi masalah-masalah yang terdapat pada sistem informasi pengelolaan proyek PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan. 3. Merancang sistem informasi untuk pengelolaan proyek sesuai dengan kebutuhan PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: 1. Wawancara. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab langsung terhadap sistem informasi pengelolaan proyek saat ini sehingga dapat diperoleh informasi mengenai sistem informasi yang sedang berjalan. Wawancara dilakukan di kantor PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan di Banjarbaru Kalimantan Selatan dan melibatkan Pejabat Pembuat Komitmen (P2K), Pelaksana Teknis Pengendalian Kontrak serta Pokja Pengadaan Barang / Jasa, Pelaksana Teknis Engineer Teknis dan Direksi Pekerjaan, Pelaksana Teknis Engineer Teknis dan Supervisor, Bendahara Pengeluaran, Sekretaris. 2. Observasi. Observasi dilakukan pada PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan untuk mengetahui sistem informasi dan prosedur yang terkait dengan administrasi dan pengelolaan proyek yang sedang berjalan, dimulai dari perencanaan, penjadwalan, pengawasan dan pelaporan, serta mendapatkan data yang terkait dengan kegiatankegiatan tersebut, dimana observasi ini dilakukan dari tanggal 9 Maret 2015 sampai dengan 5 Juni 2015 dan bertempat di kantor PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan di Banjarbaru Kalimantan Selatan. Metode analisis yang digunakan adalah dengan menerapkan object oriented and design-unified process disciplines oleh Satzinger, Jackson dan Burd (2012) yang memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Inception. Mengumpulkan data dan informasi mengenai PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan dengan melakukan studi lapangan sehingga dapat diketahui permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan, sistem yang sedang berjalan, dan juga kebutuhan sistem yang diperlukan. Di dalam tahap ini akan dibuat proses bisnis usulan, ruang lingkup sistem, serta perkiraan biaya dan jadwal. 2. Elaboration. Membuat perincian atas kebutuhan-kebutuhan PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan terhadap sistem usulan dan memfinalisasi ruang lingkup sistem. Sistem usulan kemudian akan dirancang. Di dalam tahap ini akan didapatkan biaya dan jadwal yang sebenarnya dari perancangan sistem usulan. 3. Construction. Memodelkan, membangun dan menguji semua fungsi yang terdapat di dalam sistem usulan. Memastikan bahwa sistem usulan dapat digunakan dilingkungan pengguna akhir dan menyediakan dokumen-dokumen pembantu. 4. Transition. Melakukan perubahan sistem lama dengan sistem usulan. Sistem usulan akan digunakan dilingkungan pengguna akhir dan akan dinilai serta diuji semua fungsinya. Di dalam tahap ini, fokus utama ada pada perbaikan sistem yang telah dibuat dan mampu menyelesaikan masalah-masalah dalam proses konfigurasi, instalasi dan penggunaannya. Metode perancangan yang digunakan adalah menggambarkan pengembangan berorientasi objek dengan menerapkan Unified Modeling Language (UML) oleh Satzinger, Jackson dan Burd (2012) dimana proses pemodelannya adalah sebagai berikut:

4 1. Memodelkan requirement models yang ada, dimana di dalamnya terdapat activity diagram, use case diagram, use case description, dan domain model class diagram. 2. Memodelkan usecase realization dan design activities and environment, dimana akan digambarkan dengan multilayer design system sequence diagram, updated class diagram, package diagram, user interface, design the environment, dan software architecture. HASIL DAN BAHASAN Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan dalam menghadapi permasalahan yang ada: 1. Berkaitan dengan waktu pencatatan RAB dan pembuatan Kontrak yang cukup lama serta terdapatnya beberapa kesalahan perhitungan di dalam RAB dan Kontrak. Perusahaan membuat RAB baru dengan menggunakan dokumen RAB sebelumnya. Kesalahan perhitungan yang sering terjadi ada karena formula yang digunakan untuk RAB baru berbeda yang formula yang digunakan di RAB sebelumnya. Waktu yang digunakan perusahaan untuk melakukan pengecekan untuk RAB inilah yang membuat waktu pembuatan RAB memakan waktu yang cukup lama. Sementara dalam pembuatan Kontrak, perusahaan tidak memiliki template yang tetap, sehingga akan memakan waktu lama dalam proses pengetikan dan pengubahan data-data Kontrak. Sebaiknya perusahaan mulai menggunakan suatu aplikasi yang memiliki template perhitungan RAB beserta rincian-rinciannya dan template pembuatan kontrak agar pencatatan RAB dan pembuatan Kontrak dapat diselesaikan dengan lebih cepat dimana waktu pencatatan RAB dan pembuatan Kontrak sebelumnya yang mencapai satu bulan dapat dipersingkat menjadi satu minggu atau bahkan satu hari. Aplikasi ini juga memungkinkan untuk memastikan bahwa nilai RAB dan Kontrak tidak melebihi nilai anggaran maupun nilai penawaran rekanan yang menjadi pemenang lelang. 2. Berkaitan dengan proses pengawasan pekerjaan pembangunan yang belum dilengkapi dengan dokumen lengkap. Dalam melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pembangunan, Supervisor mencatat progress proyek hanya berdasarkan laporan harian yang diberikan oleh rekanan. Sebaiknya perusahaan membuat dokumen rincian mengenai proyek yang dikerjakan oleh rekanan agar dapat memonitor waktu pengerjaan sehingga dapat diketahui efisiensi pengerjaan suatu proyek, dimana dapat diketahui apakah suatu pekerjaan mengalami keterlambatan atau tidak. Dokumen rincian ini dibuat sesuai dengan rincian pekerjaan yang terdapat di dalam RAB dan terintegrasi dengan tahapan/termin progress proyek yang tercatat di dalam Kontrak. 3. Berkaitan dengan kesulitan perusahaan dalam memperoleh informasi dan laporan terkait dengan perencanaan, pembangunan dan penutupan pekerjaan pembangunan. Pencatatan proyek yang masih manual dan menggunakan sistem berbasis file yang tersebar di banyak komputer, menyebabkan perusahaan kesulitan dalam memperoleh informasi dan melihat laporan mengenai proyek yang sedang atau telah dilaksanakan. Sebaiknya perusahaan menggunakan suatu sistem yang memiliki database yang mampu menyimpan data pengerjaan proyek dimana pencatatan data untuk setiap tahapan proyek terintegrasi dengan baik, sehingga perusahaan nantinya dapat mengolah data tersebut dan menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan dalam waktu yang lebih cepat. 4. Berkaitan dengan pengendalian internal perusahaan yang masih kurang atas hak akses karyawan terhadap dokumen suatu proyek, dimana semua karyawan perusahaan dapat mengakses dan melihat dokumen-dokumen pekerjaan proyek dengan bebas. Sebaiknya perusahaan memberikan akses terbatas bagi karyawan untuk dapat melihat dokumen-dokumen proyek, terutama dokumen progress proyek. Dengan akses terbatas ini, dokumen tersebut hanya dapat diakses oleh karyawan terkait (Supervisor yang bertanggung jawab), sehingga resiko terjadinya kecurangan dapat diminimalisir dan bahkan dihilangkan. Di dalam sistem usulan, sebuah System Vision Document dikembangkan untuk mengidentifikasi keuntungan yang didapatkan perusahaan beserta kemampuan fungsional yang dimiliki oleh sistem. Gambar 1 menampilkan System Vision Document untuk sistem usulan pada PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan.

5 Gambar 3.1 System Vision Document Sistem Informasi Akuntansi Anggaran Belanja dan Pengelolaan Proyek PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan Perancangan dan pengembangan sistem informasi akuntansi administrasi dan pengelolaan proyek pada PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan dilakukan untuk mendukung proses inisiasi, perencanaan, pengawasan pelaksanaan pembangunan proyek, penutupan proyek serta pencatatan jurnal, pembuatan laporan dan pengendalian internal untuk menghindari kecurangan pencatatan dan kebocoran informasi. Sistem usulan yang dirancang dan dikembangkan diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengelola proyek dengan lebih efektif dan efisien, seperti dengan memungkinkan perusahaan untuk membuat RAB dan Kontrak dalam waktu yang relatif cepat dari sebelumnya, menyediakan dokumen-dokumen terperinci untuk proses pengawasan pekerjaan pembangunan yang dilakukan oleh rekanan, laporan-laporan berisi informasi yang akurat mengenai pekerjaan proyek dan penggunaan dana proyek yang pada akhirnya akan membantu perusahaan dalam membuat keputusan dengan lebih baik. Tahap awal inisiasi proyek yang dilakukan perusahaan setiap tahunnya adalah menerima usulan proyek dari area. Pimpinan Prodes Kalsel (P2K) akan memilih usulan-usulan area dan menjadikannya prioritas dengan memasukkan proyek usulan ke dalam sistem. Pada saat proyek usulan area dimasukkan, P2K juga akan memasukkan anggaran yang terkait dengan proyek tersebut. Dari data

6 proyek usulan, P2K akan membuat RKA-KL dan memasukkannya ke dalam sistem. P2K akan memilih tanggal pelaksanaan proyek usulan di dalam RKA-KL. RKA-KL yang telah disetujui akan ditambahkan data baru seperti asbuilt drawing beserta pembuat gambar dan akan dibuatkan Perintah Kerja oleh P2K. Setelah proses inisiasi proyek selesai, perencanaan pekerjaan pembangunan proyek akan mulai dibuat. Proses ini dimulai pada saat Panitia Lelang melihat Perintah Kerja yang telah dibuat P2K yang terekam di dalam sistem. Panitia Lelang yang telah melihat Perintah Kerja kemudian membuat dokumen lelang dari data proyek usulan yang telah disetujui. Setelah panitia penerima dan pelelangan selesai melakukan pelelangan dan telah menetapkan pemenang, hasil dari pelelangan tersebut akan dimasukkan ke dalam sistem dengan mencatat nomor lelang, harga penawaran dan data pemenang lelang. P2K akan membuat Surat Pemberitahuan Pemenang Barang dan Jasa (SPPBJ) di form SPPBJ sesuai dengan data pemenang lelang yang telah tersimpan. P2K kemudian akan membuat kontrak dan mencatatkan RAB dari penawaran rekanan ke dalam sistem. Pada saat pembuatan kontrak, P2K akan mencatatkan persentase termin dan waktu jatuh tempo pelaksanaan pekerjaan pembangunan yang telah disepakati sebelumnya dengan rekanan. Setelah kontrak dicetak dan ditandatangani oleh kedua pihak, P2K akan membuat Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) di form SPMK, mencetaknya dan mengirimkannya kepada rekanan. Proses pembangunan proyek akan dikerjakan setelah proses perencanaan pekerjaan pembangunan proyek. Proses ini akan diawali dengan dilihatnya Perintah Kerja oleh Supervisor dan Direksi Pekerjaan. Selama masa pelaksanaan pekerjaan proyek, supervisor akan mencatat progress pekerjaan proyek setiap minggunya yang didapat dari rekanan ke dalam sistem. Supervisor akan membuat laporan mingguan dan bulanan dari data progress yang tersimpan. Di saat ada keterlambatan pekerjaan, supervisor akan mencatat progress pekerjaan proyek dan memilih status terlambat di form progress. P2K kemudian akan membuat dokumen keterlambatan dan menyimpannya ke dalam sistem. Progress proyek yang terekam akan terus bertambah hingga mencapai seratus persen, apabila progress proyek mencapai suatu batas persentase tertentu atau telah sesuai dengan termin proyek yang telah dibuat sebelumnya, maka sistem akan menampilkan suatu notifikasi dan Direksi Pekerjaan akan mengeluarkan surat perintah perjalanan dinas kepada supervisor yang berkaitan. Apabila pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan rekanan telah diselesaikan dan waktu pengerjaannya sesuai dengan waktu jatuh tempo pekerjaan yang ada, Direksi Pekerjaan akan membuat Berita Acara Pelaksanaan Pekerjaan (BAPP) dan menyimpannya ke dalam sistem. Di dalam proses pembangunan proyek, apabila terjadi perubahan di dalam pekerjaan pembangunan, rekanan akan mengajukan amandemen atau addendum kepada Prodes Kalsel. P2K akan membuat RAB Addendum yang berisikan penyesuaian dari perubahan pekerjaan dan kemudian membuat Addendum di dalam form Addendum. Proses penutupan proyek akan terjadi pada saat persentase pekerjaan pembangunan mencapai seratus persen dan telah dilakukan pengukuran. Supervisor Prodes Kalsel akan membuat Berita Acara Energize Test dan menyimpannya ke dalam sistem. BA Energize Test kemudian akan dicetak dan ditandatangani oleh supervisor Area dan supervisor Prodes Kalsel. Direksi Pekerjaan kemudian akan membuat Berita Acara Pemeriksaan / Penerimaan Pekerjaan, Berita Acara Serah Terima Tahap I di dalam sistem. Kemudian semua Berita Acara tersebut akan dicetak dan ditandatangani oleh supervisor, rekanan, dan Direksi Pekerjaan. Setelah masa pemeliharaan berakhir, P2K akan membuat Berita Acara Serah Terima Tahap II di dalam sistem, dan Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan akan menyerahkan hasil pekerjaan pembangunan kepada Kantor PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Pada proses anggaran belanja dan pengeluaran proyek atas pelaksanaan pekerjaan pembangunan proyek yang terjadi selama proyek berlangsung, Bendahara Pengeluaran akan memproses setiap tagihan rekanan yang masuk baik uang muka maupun termin dan mencatatkannya ke dalam sistem dengan melihat data BAPP. P2K akan melihat tagihan pembayaran yang terekam di dalam sistem dan menbuat serta mencetak SPP di dalam form SPP. P2SPM kemudian akan mencatat nomor SPM dan SP2D ke dalam sistem pada saat perusahaan mendapatkan SP2D dari KPPN. Bendahara Pengeluaran akan mencetak laporan jurnal dan kemudian P2K akan mencetak laporan proyek.

7 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan atas sistem informasi akuntansi anggaran belanja dan pengelolaan proyek pada PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan, berikut adalah kesimpulan yang didapatkan: 1. Analisis yang dilakukan di PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan meliputi analisis terhadap proses bisnis yang sedang berjalan dan sistem informasi pengelolaan proyek yang sedang berlangsung. 2. Masalah-masalah yang terdapat pada sistem informasi pengelolaan proyek PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan antara lain: Pencatatan RAB dan pembuatan Kontrak memakan waktu selama satu bulan yang tergolong cukup lama dan memiliki beberapa kesalahan perhitungan. Dokumen yang digunakan pada proses pengawasan atas pekerjaan pembangunan belum lengkap. Perusahaan kesulitan memperoleh informasi dan laporan terkait dengan perencanaan, pembangunan dan penutupan pekerjaan pembangunaan. Pengendalian internal perusahaan terhadap keamanan informasi yang terdapat di dalam dokumen masih kurang. Dimana solusi untuk pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut: Adanya suatu aplikasi perangkat lunak yang memiliki template perhitungan RAB beserta rincian-rinciannya dan template pembuatan kontrak dapat mempercepat waktu pembuatan kontrak, dimana waktu pencatatan RAB dan Kontrak sebelumnya yang mencapai satu bulan dapat dipersingkat menjadi satu minggu atau bahkan satu hari. Dengan adanya dokumen terperinci yang dibuat sesuai dengan rincian pekerjaan yang terdapat di dalam RAB dapat membuat Supervisor melakukan pekerjaan pengawasan dengan lebih efektif. Adanya sistem informasi terintegrasi yang memiliki database untuk menyimpan data pengerjaan proyek dapat membuat perusahaan memproses data dengan lebih cepat dan menghasilkan informasi-informasi penting yang dibutuhkan perusahaan dalam membuat keputusan. Adanya akses terbatas bagi karyawan untuk dapat melihat dokumen-dokumen perusahaan sebagai bentuk pengendalian internal dapat memastikan keamanan data dari tindakan pencurian data dan penyebaran data ke pihak-pihak yang tidak berkepentingan. 3. Perancangan sistem informasi untuk pengelolaan proyek dibuat sesuai dengan kebutuhan PT PLN (Persero) WKSKT Unit Induk Pembangunan dan Listrik Perdesaan seperti adanya Form RAB, Form Kontrak, Form Tahapan Progress dan Termin Proyek, dan Form Login untuk membatasi akses setiap karyawan terhadap sistem. Sementara berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan untuk memaksimalkan kinerja dari sistem yang digunakan: 1. Sistem informasi akuntansi yang diusulkan untuk perusahaan perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem informasi akuntansi telah memenuhi kebutuhan perusahaan dan tidak memiliki bugs yang dapat mempengaruhi kinerja sistem. 2. Pelatihan karyawan dalam menggunakan sistem informasi akuntansi perlu diadakan oleh perusahaan agar karyawan dapat memahami cara kerja sistem sehingga dapat menggunakan sistem tersebut dalam melakukan aktivitas bisnis perusahaan. Pelatihan ini juga dilakukan untuk menunjang tingkat keberhasilan penerapan sistem baru. 3. Sistem informasi akuntansi yang diterapkan perlu dilakukan maintenance dan backup data secara berkala, agar resiko kerusakan dan kehilangan data dapat dihindari oleh perusahaan. 4. Sistem informasi akuntansi sebaiknya dievaluasi secara berkala oleh perusahaan, sehingga apabila terjadi perubahan atau pengembangan bisnis, sistem informasi akuntansi yang diterapkan dapat dikembangkan sesuai dengan proses bisnis yang berjalan di perusahaan dan kebutuhan perusahaan saat itu.

8 REFERENSI Agustiawan, Y. (2011). Perubahan dalam Organisasi pada Implementasi Sistem Informasi. Teknologi, 1(2), 110. Ferencíková, D. (2012). Theory of Constraints Based Information System in Production Management. Proceedings of the 8 th European Conference on Management Leadership and Governance Satzinger, J.W., Jackson, R.B., Burd, S.D. (2012). System Analysis and Design in a Changing World. (6 th Edition). Boston: Course Technology Cengage Learning. Supriyanti, D., Thoyib, A., Unas, S.E. (2011). Relevansi PMBOK 2008 Terhadap Materi Bidang Manajemen Konstruksi Universitas Brawijaya. Jurnal Rekayasa Sipil, 5(3), 201. RIWAYAT PENULIS Sheila Novi Hapsari lahir di kota Banjarbaru pada 19 November Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Sistem Informasi dan Akuntansi pada 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kecepatan dan ketepatan memegang peranan penting di dalam pengambilan keputusan perusahaan, hal ini membuat banyak perusahaan mulai memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

CARA AKSES PROGRAM APLIKASI

CARA AKSES PROGRAM APLIKASI CARA AKSES PROGRAM APLIKASI Pastikan untuk memiliki aplikasi yang dapat mengekstrak file bentuk Zip, seperti WinRar, 7Zip, dll. Klik kanan pada file Aplikasi.Zip, pilih Extract Files, tekan Ok. Pastikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan pembangunan yang semakin pesat saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENGELOLA PROYEK OUTSOURCE PADA PT PLN (PERSERO) UIP IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENGELOLA PROYEK OUTSOURCE PADA PT PLN (PERSERO) UIP IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENGELOLA PROYEK OUTSOURCE PADA PT PLN (PERSERO) UIP IV Priska Uci Handayani Putri, Sugiarto Hartono, Armanto Witjaksono Jl. Maharta V Blok A14 No.16, 085711164298,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II Shelly Susilawati 1, Veronika Kris Andriyanti 2, Elvina Rahardi 3, Sugiarto

Lebih terperinci

Prosedur Menjalankan Program

Prosedur Menjalankan Program Prosedur Menjalankan Program 1. Menu Login User Interface login merupakan tampilan awal yang akan disajikan oleh sistem ketika karyawan masuk ke dalam aplikasi pekerjaan pembangunan proyek dalam komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta memberikan pelayanan yang terbaik agar dapat meningkatkan loyalitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya teknologi tersebut maka semakin pesat pula kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi serta persaingan yang kompetitif menjadi pilihan bagi perusahaan untuk mampu bertahan dan konsisten dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang saat ini mempermudah setiap orang untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa dibatasi oleh waktu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat menghasilkan informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat menghasilkan informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi yang saling terintegrasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan, agar dapat menghasilkan informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan, perencanaan,

Lebih terperinci

ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI UNDIAN APRESIASI PADA BANK SWASTA

ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI UNDIAN APRESIASI PADA BANK SWASTA ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI UNDIAN APRESIASI PADA BANK SWASTA Yudi Suherman BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, yudi.suherman93@gmail.com Rudy, S.Kom., M.M. BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, rudy@binus.edu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang memiliki peranan sangat penting pada suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan karyawan itulah yang nantinya akan memberdayakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB

PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB Jimmy Susanto BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, jimmy.susanto12@gmail.com Rudy, S.Kom., M.M. BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, rudy@binus.edu PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL)

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL) PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL) Devi, Deborah Kristianti Sitompul, Stephanie Veronica Watuna, Yanti Bina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat terjadi saat ini secara global telah menuntut perusahaan, baik dari perusahaan berskala kecil, menengah maupun atas, publik maupun privat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sistem informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan semakin luas dan beragamnya penggunaan sistem informasi dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia merupakan serangkaian proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan dalam mengontrol aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang

Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 605 Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang Supermanto* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perancangan, penerapan dan pengoperasian Sistem Informasi adalah mahal dan sulit. Upaya dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini peran teknologi informasi sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan. Adanya teknologi informasi pada perusahaan dapat mendukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, membuat persaingan bisnis semakin kompetitif terutama perusahaan yang bergerak pada sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang begitu pesat saat ini dapat terlihat dalam berbagai kalangan baik dari kalangan anak muda hingga kalangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peranan sistem informasi sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat menunjang setiap kegiatan operasionalnya dan membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 461 Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Boby* 1, Marta Dilia Kosasih 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3 STMIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, Teknologi Informasi mengalami pengembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Teknologi Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan sebuah alat yang dapat mendukung kegiatan operasional bisnisnya dalam menjalankan usaha.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah system yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, serta informasi lain yang diperoleh dalam proses transaksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak secara global dimana hampir semua perusahaan baik yang bergerak di bidang perdagangan ataupun di bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah 1.1 Latar Belakang masalah BAB 1 PENDAHULUAN Di era globalisasi ini, sistem informasi merupakan sesuatu yang sangat di butuhkan dan juga tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia. banyak perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan umum perusahaan adalah berusaha untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini akan tercipta apabila perusahaan dapat mengatur proses penjualan secara efektif dan efisiensi,

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK Hersanto Binus University Jl. O No. 3 RT.007 RW.010, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan adanya kemajuan teknologi tersebut, menyebabkan meningkatnya tingkat persaingan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA 1 Ria Ayu Anggraini Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia Tanty Oktavia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga mengakibatkan semakin tingginya persaingan antar perusahaan-perusahaan bisnis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi sekarang ini, perusahaan-perusahaan memanfaatkan teknologi informasi untuk mengembangkan usahanya. Selain itu

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 APLIKASI PEMESANAN MENU MENGGUNAKAN PERANGKAT WI-FI PADA RIVER SIDE RESTAURANT PALEMBANG Fauzie 2006250091

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI TUGAS AKHIR CF 1380 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI IKA PUTRI SEPTYANA NRP 5205 100 021 Dosen Pembimbing Ir. Khakim Ghozali JURUSAN SISTEM INFORMASI Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman perusahaan dituntut untuk dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dengan cepat, sehingga sistem informasi menjadi hal yang penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, teknologi informasi sudah tidak asing lagi di dunia bisnis. Perkembangan teknologi informasi dapat menyebabkan juga berkembangnya persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk mendukung proses bisnis perusahaan, dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mendukung segala aktivitas dalam perusahaan untuk mampu bersaing. Dalam hal persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung bisnis dan menyediakan sumber daya yang kuat untuk keunggulan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung bisnis dan menyediakan sumber daya yang kuat untuk keunggulan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi telah berkembang menjadi sebuah alat bagi organisasi untuk mendukung bisnis dan menyediakan sumber daya yang kuat untuk keunggulan kompetitif perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah menjangkau aktivitas manusia baik secara individual maupun organisasional. Teknologi informasi telah bertransformasi

Lebih terperinci

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) Daftar Isi 4.1 Pengantar USDP... 2 4.2 Fase USDP... 2 4.2.1 Fase, Workflow dan Iterasi... 3 4.2.2 Perbedaan USDP dan Siklus Hidup Waterfall... 3 4.2.3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh laba (keuntungan). Berbagai strategi dan teknik telah banyak digunakan dalam upaya untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi dalam berbagai industri telah mendorong terciptanya kebutuhan dalam mendapatkan informasi secara cepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai elemen di dalam organisasi/perusahaan. Salah satu cara untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bernegara yang semakin terbuka, Pemerintah selaku perumus dan pelaksana kebijakan APBN berkewajiban untuk terbuka dan bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman era globalisasi ini teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini berdampak sangat besar pada proses bisnis dalam perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem Informasi di dunia saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan teknologi yang semakin meluas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat membuat peran teknologi menjadi hal yang penting bagi proses bisnis di suatu perusahaan. Teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era zaman modernisasi ini, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa persaingan antar perusahaan baik itu perusahaan sejenis atau perusahaan lain menjadi semakin kompetitif.

Lebih terperinci

Catrine ( ) Binus University, Jakarta, Indonesia, Vania Kartika Utami ( )

Catrine ( ) Binus University, Jakarta, Indonesia, Vania Kartika Utami ( ) PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN OPERASIONAL PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN DALAM MENINGKATKAN MANAJEMEN DATA PADA AGEN SEMBAKO SEKAR WANGI Catrine (1501148066) Binus University,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siklus produksi merupakan sebuah gambaran dari aktivitas proses bisnis dan pengoperasian proses data yang berhubungan dengan pembuatan produk. Di dalam sebuah siklus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini perkembangan di bidang teknologi informasi sangat pesat, perkembangan yang begitu signifikan terjadi pada perangkat keras (hardware) maupun pada perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini telah memasuki berbagai macam aspek dikehidupan, kecepatan serta kemudahan yang didapatkan dari penggunaan teknologi telah membuat banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, penggunaan teknologi informasi menjadi suatu kebutuhan utama dalam menunjang efektivitas dan efisiensi suatu proses bisnis perusahaan terutama

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PELAYANAN HAJI DAN UMROH BERBASIS WEB PADA PT. BUSINDO AYANA

SISTEM INFORMASI PELAYANAN HAJI DAN UMROH BERBASIS WEB PADA PT. BUSINDO AYANA SISTEM INFORMASI PELAYANAN HAJI DAN UMROH BERBASIS WEB PADA PT. BUSINDO AYANA SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Departemen Ilmu Komputer / Informatika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan Sistem informasi akuntansi pada perusahaan pada era globalisasi saat ini dianggap penting, dikarenakan informasi yang digunakan oleh manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan dan sebagai alat pendukung operasional perusahaan.

Lebih terperinci

SALES REPOT MONITORING SECARA REAL TIME BERBASIS WEBSITE APPLICATION DI PERTAMINA AVIATION DPPU AHMAD YANI SEMARANG ABSTRACT

SALES REPOT MONITORING SECARA REAL TIME BERBASIS WEBSITE APPLICATION DI PERTAMINA AVIATION DPPU AHMAD YANI SEMARANG ABSTRACT SALES REPOT MONITORING SECARA REAL TIME BERBASIS WEBSITE APPLICATION DI PERTAMINA AVIATION DPPU AHMAD YANI SEMARANG Rakhmat Punjung Basuki Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir manusia mulai berpikir untuk memperoleh sumber energi baru sebagai pengganti sumber energi yang banyak dikenal dan digunakan, seperti minyak

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT XYZ KALTIM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT XYZ KALTIM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT XYZ KALTIM D'Elaeisa Agriputri Pahan Bina Nusantara University Jl. K. H. Syahdan No. 9 Jakarta Barat, 11480 delaeisa.a.p@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini berdampak secara global dimana hampir seluruh dari perusaahaan baik yang bergerak di bidang perdagangan maupun jasa. Keduanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat dewasa ini, Teknologi Informasi juga mendukung perkembangan Sistem Informasi sehingga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis saat ini sangatlah kompetitif. Banyak industri atau perusahaan yang berlomba-lomba untuk terus dapat meningkatkan kinerja perusahaan sehari-harinya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: diagram kelas, xml, java, kode sumber, sinkronisasi. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: diagram kelas, xml, java, kode sumber, sinkronisasi. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu bidang kajian dalam bidang teknologi informasi adalah rekayasa perangkat lunak. Dalam rekayasa perangkat lunak, terdapat konsep yang mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat terjadi di berbagai bidang tak terkecuali dalam bidang ekonomi dalam hal ini ada kaitannya dengan proses penjualan dan pembelian. Semakin tingginya

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DISTRIBUTOR BARANG CONSUMER GOOD PADA PT DISTRINDO MULTIJAYA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DISTRIBUTOR BARANG CONSUMER GOOD PADA PT DISTRINDO MULTIJAYA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DISTRIBUTOR BARANG CONSUMER GOOD PADA PT DISTRINDO MULTIJAYA Sylvia_Tamsir (sylvia.tamsir@gmail.com), Fadil_Amirudin (fadilamirudin@gmail.com) Abdul_Rahman (arahman@stmik-mdp.net)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PT ASTHA BERIBIS GRAFIKA

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PT ASTHA BERIBIS GRAFIKA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PT ASTHA BERIBIS GRAFIKA Nerissa - 1401113332 Rudipan Kusuma - 1401115350 BINUS UNIVERSITY Jl. Kebon Jeruk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya era teknologi informasi berdampak secara langsung terhadap keefektifan sistem informasi akuntansi yang ada di dalam perusahaan. Berdasarkan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dibidang teknologi, perusahaanperusahaan semakin dipacu dengan menggunakan teknologi yang maju sebagai media untuk tetap

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web pada CV. DBI Webstudio

Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web pada CV. DBI Webstudio Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 447 Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web pada CV. DBI Webstudio Dian Heri Sufriyadi* 1, Willy Chandra 2, Desy Iba Ricoida 3 1,2,3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era masa ini, seluruh kegiatan perusahaan ingin dilakukan dengan serba cepat, hal tersebut menuntut perusahaan untuk mengimbangi dengan teknologi dan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi pada saat ini sangat memungkinkan manusia untuk bekerja secara cepat, tepat, dan akurat. Hal tersebut berbeda dengan beberapa

Lebih terperinci

Class Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter

Class Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PENGENDALIAN PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS BERBASIS WEB PADA PT. BERLIAN MITRA SEJAHTERA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PENGENDALIAN PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS BERBASIS WEB PADA PT. BERLIAN MITRA SEJAHTERA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PENGENDALIAN PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS BERBASIS WEB PADA PT. BERLIAN MITRA SEJAHTERA Aditya Haswandana, Arta Moro Sundjaja, Moh. Heykal Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xv ABSTRAK... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini seiring kemajuan perkembangan ilmu teknologi dan informasi (IT) yang sangat pesat, terutama dalam hal pertukaran informasi. Informasi saat ini

Lebih terperinci

Proses Pengembangan 1

Proses Pengembangan 1 Proses Pengembangan 1 Unified Software Development Process USDP dikembangkan oleh team yang membangun UML best practice pada system development Mengadopsi pendekatan iterative dengan 4 buah fase setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Project Performance Management merupakan salah satu komponen dalam Project Management yang berfungsi sebagai controller dan monitoring terhadap pengerjaan project yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia yang sangat pesat saat ini membawa pengaruh yang besar terhadap kinerja perusaahan di seluruh bidang bisnis baik dalam perusahaan dagang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (2006), bahwa The role of the integrated accounting information system in the

BAB 1 PENDAHULUAN. (2006), bahwa The role of the integrated accounting information system in the BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini berbagai perusahaan yang bergerak dibidang interior, furniture dan kontraktor saling berlomba lomba untuk memenangi persaingan pasar. Dalam memenangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi saat ini, perkembangan dari teknologi sangat dibutuhkan. Semakin banyaknya kebutuhan semakin banyak pula inovasi yang diperlukan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI Nugroho Sihraharja Handoko Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen, Binus University, Jl. K.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan Organisasi yang terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, serta dengan di dorong oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat. Mengharuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG CV. Bayan Mandiri Sejahtera (disingkat: BMS) merupakan salah satu instansi yang bergerak dibidang jasa kontraktor, yang menangani proyek pembangunan rumah, turap, gorong-gorong,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA... i HALAMAN JUDUL KEDUA... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii LEMBAR TANDA LULUS MEMPERTAHANKAN TUGAS AKHIR iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... v ABSTRAK... vi KATA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Wajib Pajak dalam membayar kewajiban PBB-nya maka daerah tersebut. berpotensi dapat mengalami kemajuan sehingga dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Wajib Pajak dalam membayar kewajiban PBB-nya maka daerah tersebut. berpotensi dapat mengalami kemajuan sehingga dapat meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang merupakan pungutan wajib dipenuhi dan dipertanggungjawabkan oleh setiap pemilik usaha, bangunan, fasilitas atau sarana kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap yang dikumpulkan (Hasan, 2009, p16), tetapi banyak data yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, terjadi krisis ekonomi global yang hampir terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penganggaran pada perusahaan konstruksi merupakan hal yang vital. Penganggaran adalah landasan dari proses pengendalian manajemen di hampir seluruh organisasi (Hansen,

Lebih terperinci