TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN KAPASITAS 60 KG/JAM Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam menempuh Gelar Sarjana Strata Satu (S) Disusun Oleh: BUDI SAMPURNA TEKNIK MESIN JAKARTA 007

2 ABSTRAK Pada lingkungan tempat kita tinggal, kita tidak pernah lepas dari yang namanya sampah atau bisa disebut dengan kotoran, setiap hari ada saja sampah yang kita buang. Mungkin bagi sebagian orang selembar kertas, atau sekantong limbah rumah tangga tak jadi masalah, tapi begitu sampah rumah tangga itu berkumpul dengan sampah sejenis dari banyak orang, maka persoalan akan timbul, apalagi diperkotaan seperti di Kota Jakarta ini yang lahan tanahnya sangat terbatas ini. Dan faktanya menunjukan potensi penumpukan sampah terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk Secara keseluruhan hasil perancangan dan pembuatan mesin pencacah telah menghasilkan :. Sampah cacahan yang berukuran,8 cm x,8 cm.. Kapasitas sampah 60 kg/jam. 3. Daya motor sebesar 8 watt. 4. Putaran motor sebesar 400 rpm. 5. Diameter pulli sebesar 303,3 mm. 6. Diameter poros sebesar 5 mm.

3 LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN KAPASITAS 60 KG/JAM Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Dalam menempuh gelar Sarjana Strata Satu (S) Tugas ini telah diperiksa dan di setujui oleh: Pembimbing Tugas Akhir, (DR. Mardani Ali Sera M. Eng) i

4 LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN KAPASITAS 60 KG/JAM Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Dalam menempuh gelar Sarjana Strata Satu (S) Tugas ini telah diperiksa dan di setujui oleh: Ketua Jurusan, Koordinator Tugas Akhir, (Ir. Rully Nutranta M.Eng) (Ir. Ariosuko) ii

5 LEMBAR PERYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: NAMA : BUDI SAMPURNA NIM : JURUSAN FAKULTAS PERGURUAN TINGGI : TEKNIK MESIN : TEKNOLOGI INDUSTRI : Menyatakan dengan sungguh-sungguhnya dan sebenar - benarnya bahwa Tugas Akhir yang saya buat dan saya susun ini adalah hasil pemikiran serta karya saya sendiri. Tugas Akhir ini tidak dibuat oleh orang lain, duplikat baik sebagian atau keseluruhan. Kutipan - kutipannya pun hanya diambil dari referensi yang telah disebutkan sumbernya. Jakarta, Maret 007 Yang membuat pernyataan ( Budi Sampurna ) iii

6 DAFTAR NOTASI dp Diameter poros ( m ) Fc Faktor koreksi ( Nm ) H Daya yang diserap bantalan ( watt ) M Masa ( kg ) n Putaran ( rpm ) P Panjang ( cm ) p Tekanan bantalan ( N/m ) Pr Daya yang ditransmisikan ( Watt ) S Moment statis ( m 3 ) S S Faktor keamanan f & f T Torsi ( Nm ) W Waktu ( dtk ) wb Beban bantalan ( kg ) σ Tegangan lentur ( N/mm ) σb Kekuatan tarik bahan ( N/mm ) τa Tegangan geser yang di ijinkan pada poros ( N/mm ) iv

7 KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini. Penyusunan Tugas Akhir dengan judul: Perancangan Mesin Pencacah Sampah Organik Dengan Kapasitas 60 KG/Jam ini adalah merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu (S) pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Mercu Buana. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:. Ir. Yuriadi Kusuma, Msc selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri.. Bapak Ir. Rully Nutranta M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin. 3. Bapak DR. Mardani Ali Sera M.Eng selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan masukan yang sangat berarti dalam pembuatan Tugas Akhir ini. 4. Bapak Ir. Ariosuko selaku koordinator Tugas Akhir. 5. Bapak Nanang Ruhyat ST selaku dosen pengajar yang juga banyak memberikan masukannya. 6. Bapak Firman dan Bapak Mantri selaku Dosen Lab yang juga telah banyak memberikan kritik, saran, dan juga memberikan tempat untuk pengerjaan Tugas akhir ini. 7. Seluruh Dosen pengajar di jurusan Teknik Mesin yang telah banyak memberikan ilmunya selama masa perkuliahan. v

8 8. Kedua orang tua, kakak - kakak, dan adik tercinta, serta Nurhaeti yang telah memberikan dukungan moril dan material kepada penulis. 9. Jery, atas kerjasamanya dalam melaksanakan Tugas Akhir ini. 0. Mahasiswa Teknik Mesin angkatan 00 khususnya Ari Wibowo, Ferdiansyah, Firdianto, Danang, Budi Murtopo, Ardi, Jarot, Furqon, Syarif, Reza, Nurhadi, Takur, Dawe, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah banyak membantu memberikan masukan dan dorongan kepada penulis.. Mahasiswa Teknik Mesin angkatan 000, Intel, Hega, Hendra, Nando, Sefno 00.. Bpk.Supri, yanto, rusli, ali jecky, mahudi, dan andi lala, yang telah memberikan dukungan moril dan material kepada penulis. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Oleh kerena itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan Tugas akhir ini. Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak - pihak yang membutuhkan. Penulis vi

9 DAFTAR ISI Lembar Pengesahan..i Lembar Pernyataan.iii Daftar Notasi.. iv Kata Pengantar.v Daftar Isi...vii Daftar Gambar.x Daftar Tabel...xi Abstrak..xii BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah.. Tujuan Penulisan Pembatasan Masalah..4 Teknik Pengumpulan Data.3.5 Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN UMUM SAMPAH. Sampah.. 5. Jenis Jenis Sampah Sampah Organik Sampah Anorganik Sampah bahan berbahaya dan beracun ( B3 ) limbah. 9 vii

10 .3 mesin penanggulangan sampah 5 BAB III PROSES PERANCANGAN 3. Perancangan Pulli Perancangan Sabuk Perancangan Poros Perhitungan Bantalan Gelinding Tegangan Pada Batang Rangka Perhitungan Las Kekuatan Mata Pisau BAB IV PERHITUNGAN 4. Perhitungan Pulli Perhitungan Sabuk Perhitungan Poros Perhitungan Bantalan Gelinding Perhitungan Pada Batang Rangka Perhitungan Las Perhitungan Kekuatan Mata Pisau BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. Kesimpulan Saran 59 viii

11 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

12 DAFTAR GAMBAR. Sampah Organik...7. Sampah anorganik Sampah Berbahaya dan Beracun (B3) Pulli Penampang Sabuk V Poros Utama Bantalan Gelinding Diagram Gaya Dan Moment...47 x

13 Daftar Tabel Table Keterangan Halaman 3. Baja karbon untuk konstruksi mesin dan baja batang yang di finis dingin untuk poros 0 3. Tabel nomor nominal sabuk 3.3 Faktor Koreksi Pulli Sifat dari baja AISI Faktor koreksi Daya yang di transmisikan Faktor faktor V, X, Y, dan X o, Yo Tegangan Geser maksimum yang di ijinkan 3 4. Baja karbon untuk konstruksi mesin dan baja batang yang difinis dingin untuk poros Tabel nomor nominal sabuk Faktor koreksi Faktor faktor V, X, Y, dan X o, Yo 49 xi

14 ABSTRAK Pada lingkungan tempat kita tinggal sehari - hari, kita tidak pernah lepas dari yang namanya sampah atau bisa disebut juga dengan kotoran, setiap hari ada saja sampah yang kita buang. Mungkin bagi sebagian orang selembar kertas, atau sekantong limbah rumah tangga tak jadi masalah, tapi begitu sampah rumah tangga itu berkumpul dengan sampah sejenis dari banyak orang, maka persoalan akan timbul, apalagi diperkotaan seperti Kota Jakarta yang lahan tanahnya sangat terbatas ini. Dan faktanya menunjukan potensi penumpukan sampah terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Secara keseluruhan hasil perancangan dan pembuatan mesin pencacah telah berhasil, hal ini dibuktikan dengan melakukan pengujian dengan menghasilkan sampah organik berupa cacahan dengan ukuran,8 cm x,5 cm. Beban kapasitas yang terjadi adalah 60 kg/jam, dengan daya sebesar 8 watt dan dengan putaran motor sebesar 400 rpm. Dengan pulli besar berdiameter sebesar 303,3 mm dengan besarnya diameter poros sebesar 5 mm. xii

15 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Di kota kota besar setiap harinya sampah terus menumpuk tanpa dapat dikendalikan dan diatasi dengan baik. Sebagian besar sampah yang dihasilkan di kota kota besar di Indonesia adalah sampah organik. Sampah ini biasanya dihasilkan dari sisa sisa sayuran di pasar yang sudah tidak dapat di pergunakan lagi, dan juga dari sampah rumah tangga. Sampah organik ini dapat terurai atau dapat hancur dengan sendirinya, akan tetapi apabila sampah ini tidak dapat dikelola atau di proses dengan baik akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan juga penyakit bagi manusia. Sampah organik ini pun sebenarnya dapat dipergunakan lagi sebagai pupuk kompos. Agar sampah organik ini dapat di rubah menjadi pupuk kompos, maka perlu di proses terlebih dahulu melalui beberapa tahap pengolahan. Saat ini harga pupuk kompos di pasaran cukup

16 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - tinggi, akan lebih baik apabila kita memanfaatkan sampah organik yang tidak terpakai ini untuk dijadikan pupuk kompos, tanpa harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk memperoleh pupuk kompos di pasaran. Dengan merubah sampah organik tersebut menjadi pupuk kompos, sedikitnya kita telah membantu pemerintah dalam menahan laju tingginya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.. Tujuan Penulisan Dengan melihat latar belakang masalah diatas, maka penulis bermaksud untuk membuat alat pencacah sampah organik dengan kapasitas 60 kg/jam, yang dapat memotong sampah organik menjadi potongan potongan kecil. Dan tujuan dari merancang mesin ini adalah : Untuk menciptakan potongan potongan kecil dari sampah organik, agar lebih mempermudah atau mempercepat sampah organik tersebut untuk di proses menjadi pupuk kompos..3 Pembatasan Masalah Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penyusun hanya akan membahas tentang pembuatan Alat Pencacah Sampah Organik Dengan kapasitas 60 kg/jam berdasarkan data data serta rancangan yang telah ada. Selain itu penulis juga tidak menggunakan perhitungan umur komponen pada Alat Pencacah Sampah Organik Dengan Kapasitas 60 kg/jam.

17 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN Teknik Pengumpulan Data Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data pembuatan Alat Pencacah Sampah organik Dengan kapasitas 60 kg/jam ini adalah sebagai berikut : Metode Observasi, yaitu metode yang dilakukan dengan cara terjun langsung kelapangan, guna memperoleh data data yang dibutuhkan untuk pembuatan alat ini. Study Literature, yaitu membaca buku buku referensi mengenai hal hal yang berhubungan dengan proses pembuatan alat ini. Metode Pengujian, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengambil data dari hasil eksperimen atau pengujian yang telah dilakukan..5 Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan pada tugas akhir ini dibuat sedemikian rupa, agar saling berkesinambungan, mudah di ikuti, dan mudah di mengerti. Sistematika penulisan tugas akhir ini antara lain : LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

18 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 4 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan, batasan masalah, teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan. BAB II TEORI DASAR Bab ini berisi tentang teori teori yang mendasari dalam pembuatan alat ini. BAB III DATA PERANCANGAN ALAT Bab ini berisi tentang data data dari alat yang akan dibuat. BAB IV PROSES PERHITUNGAN ALAT Bab ini berisi tentang perhitungan dari data data perancangan yang terkumpul untuk menentukan hasil yang diharapkan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang rangkuman dari seluruh proses pembuatan Alat Pencacah Sampah Organik Dengan Kapasitas 60 kg/jam yang telah dilakukan, dan saran saran yang bermanfaat agar hasil pembuatan sesuai dengan yang diharapkan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

19 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 5 BAB II GAMBARAN UMUM SAMPAH. Sampah Sebagai manusia yang peduli akan kesehatan kita harus bisa menjaga kebersihan, baik di rumah, di lingkungan, maupun di tempat kita biasa beraktifitas sehari hari. Tanpa kita sadari, setiap harinya kita pasti membuang sampah, baik banyak maupun sedikit. Saat ini masalah sampah sangat sulit untuk ditangani, apalagi di daerah perkotaan seperti di Jakarta ini yang lahan areal tanahnya sangatlah terbatas, sedangkan jumlah penduduknya terus meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. Sampah adalah suatu barang atau benda yang sudah tidak memiliki fungsi, kegunaan atau sudah tidak terpakai lagi. Pada daerah perkotaan sampah sering menimbulkan masalah

20 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 6 yang besar, masalah itu timbul karena masyarakat menolak lingkungan sekitar tempat mereka tinggal dijadikan tempat pembuangan akhir ( TPA ). Hal ini disebabkan karena kurang baiknya pengolahan serta penanganan sampah yang dilakukan di Negara kita. Pemanfaatan sampah untuk berbagai kepentingan dan kegunaan, dapat menjadikan sampah memiliki suatu nilai tambah yang bermanfaat. Nilai tambah ini tidak hanya akan memperlambat laju exploitasi sunber daya alam, tetapi juga pemanfaatan sampah tang dapat berguna bagi kehidupan. Supaya sampah sampah tersebut dapat digunakan untuk berbagai kepentingan dan kegunaan serta memiliki fungsi kembali, maka sampah sampah tersebut harus kita pisah pisahkan sesuai dengan jenis jenismya, kemudian kita daur ulang sampah sampah tersebut agar dapat dipergunakan untuk berbagai macam kepentingan. Apabila sampah terus bercampur tanpa adanya pemisahan dan pengolahannya, maka lambat laun akan menjadi bencana bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Sampah tersebut akan merusak lingkungan ( tanah, air, dan udara ),serta dapat menimbulkan berbagai penyakit,bau yang tidak sedap, serta lingkungan yang tidak sehat.. Jenis Jenis Sampah Sampah adalah sisa sisa atau bahan yang tidak berguna atau tidak terpakai lagi, yang tidak mempunyai nilai dan fungsi. Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu : sampah organik dan sampah anorganik

21 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN Sampah Organik Yaitu sampah yang terdiri dari bahan bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang berasal dari alam atau yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, perkebunan dan lain lain. Sampah organik ini dapat dengan mudah diuraikan secara alamiah atau biologis oleh mikroorganisme. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan sampah yang mengandung bahan organik, dan sampah rumah tangga tersebut termasuk sebagai sampah organik. Contoh sampah organik yang berasal dari pertanian, perikanan, dan perkebunan adalah : sisa sisa sayuran, kulit buah buahan, daun, ranting pohon, dan tulang tulang ikan. Gambar. Sampah Organik

22 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN Sampah Anorganik Yaitu sampah yang dihasilkan dari suatu proses hasil produksi yang tidak secara alami dan tidak dapat terurai secara biologis, sehingga pada proses penguraiannya sampah organik ini membutuhkan campur tangan manusia. Contoh sampah sampah anorganik ini adalah : besi, seng, kaca, kaleng, plastik dan lain lain. Apabila sampah anorganik ini tidak didaur ulang, maka akan mencemari lingkungan hidup. Gambar. Sampah Anorganik

23 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun ( B3 ) Limbah Sampah ini sebagian besar berasal dari pabrik pabrik industri, yang merupakan sampah berbentuk cair yang mengandung bahan bahan kimia, yang sangat berbahaya bagi kehidupan, baik manusia, hewan, dan tumbuhan. Maka dari itu perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap kelestarian lingkungan hidup. Sampah limbah ini sangat berbahaya, sulit, dan mahal sekali biaya penanganannya, terutama untuk menetralisir zat - zat kimianya yang tercampur atau terkandung didalam air. Banyak sekali pengusaha pengusaha industri yang membuang sampah limbah tersebut ke dalam sungai. Hal ini disebabkan karena para pengusaha tersebut tidak ingin mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi sampah limbah tersebut, sehingga mengakibatkan ekosistem sungai dan kelestarian lingkungan menjadi rusak, air menjadi keruh karena bercampur dengan zat zat kimia.begitu juga dengan tanah, apabila terkontaminasi zat zat kimia maka tanah tersebut tidak bisa ditumbuhi oleh tanaman. Ada pun jenis sampah dan sifatnya mengandung senyawa kimia yang sangat diperlukan manusia, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Namun demikian, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat menggunakan dan memanfaatkan sampah tersebut.

24 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 0 Gambar.3 Sampah Berbahaya dan Beracun (B3) Produksi bersih ( Clean Production ) dan prinsip 4R merupakan salah satu pendekatan merancang ulang industri, yang bertujuan mencari cara cara pengurangan produk produk sampah yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan dan menciptakan limbah yang aman dalam kerangka siklus ekologi. Prinsip prinsip produksi bersih yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari hari kita adalah : Reduce ( mengurangi ) Sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

25 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - Reuse ( memakai kembali ) Sebisa mungkin pilihlah barang barang yang bisa dipakai kembali, hindarilah pemakaian barang barang disposable ( sekali pakai buang ). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah. Recycle ( mendaur ulang ) Sebisa mungkin barang barang yang sudah tidak berguna lagi bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Replace ( mengganti ) Teliti barang yang akan kita pakai sehari hari, gantilah barang barang yang hanya dapat dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Di Indonesia tidak diketahui berapa besar kecilnya data jumlah penumpukan sampah yang terjadi. Namun berdasarkan dari data hasil perhitungan Bappenas, sebagaimana tercantum dalam buku Infrastruktur Indonesia, pada tahun 995 diperkirakan penumpukan sampah yang terjadi di Indonesia akan mencapai,5 juta ton, dan akan meningkat dua kali lipat lagi pada tahun 00 menjadi 53,7 juta ton. Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu mencangkup % dari total volume sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang terkoordinasi dengan baik sangat membantu dalam meminimasi sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan

26 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - akhir. Pada prinsipnya pengelolaan sampah harus dilakukan sedekat mungkin dengan sumbernya. Selama ini pengelolaan sampah tidak berjalan dengan efisien dan efektif, karena pengelolaan sampah bersifat terpusat. Misalnya saja seluruh sampah dari Kota Jakarta harus dibuang ditempat pembuangan akhir didaerah Bantar Gebang Bekasi, dapat dibayangkan berapa banyak ton sampah dan biaya yang harus dikeluarkan untuk masalah sampah ini. Untuk mengetahui betapa besarnya penumpukan sampah yang akan terjadi, data dari beberapa kota besar yang ada di Indonesia dapat dijadikan rujukan atau acuan untuk mengetahui besarnya penumpukan sampah tersebut. Kota Jakarta setiap hari menghasilkan penumpukan sampah sebesar 6, ribu ton, kota Bandung sebesar, ribu ton, kota Surabaya sebesar,7 ribu ton, dan kota Makassar sebesar 0,8 ribu ton ( Damanhuri 00 ). Jumlah penumpukan sampah tersebut sangat membutuhkan upaya yang tidak sedikit didalam penanganannya. Berdasarkan data data tersebut diperkirakan kebutuhan areal lahan untuk TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) di Indonesia pada tahun 995 yaitu seluas 675 Ha, dan akan meningkat lagi menjadi 60 Ha pada tahun 00. kondisi ini akan menjadi masalah yang sangat besar dengan memperhatikan semakin terbatasnya lahan kosong yang akan dipergunakan untuk TPA, khususnya di daerah perkotaan seperti Jakarta. Salah satu cuntoh terkini adalah kesulitan pemerintah DKI Jakarta dalam menyediakan lahan untuk pengolahan sampah, setelah TPA Bantar Gebang tidak dapat dipergunakan lagi.

27 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 3 Kebutuhan areal lahan untuk lokasi TPA semakin meningkat, sementara lahan kosong di daerah perkotaan semakin sedikit, dan juga banyaknya penolakan dari masyarakat apabila di daerah sekitar pemukiman mereka dijadikan TPA. Maka dari itu diperlukan alternatif lain untuk mengatasi pengolahan sampah yang tidak memerlukan lahan yang luas. Kota Jakarta merupakan Ibukota Negara, dan merupakan kota yang paling banyak penduduknya, sudah dapat dipastikan pula sampah yang dihasilkan kota Jakarta ini sangatlah besar. Belum lagi sampah yang dibuang masih tercampur antara sampah basah dengan sampah kering. Walaupun di Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) sudah terdapat beberapa mesin pencacah untuk mengatasi sampah, akan tetapi yang paling utama adalah kesadaran masyakat itu sendiri terhadap sampah. Di Kota Bandung, sampah sudah berada pada titik nadir. Untuk mangurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir, pengelolaan sampah yang berorientasi pada pengolahan sudah saatnya dikembangkan dan disosialisasikan. Persoalan sampah yang muncul pada saat ini salah satunya akibat paradigma dari masyarakat untuk membuang sampah daripada mengolahnya. Kuatnya paradigma membuang sampah ini mempengaruhi sistem pengelolaan sampah oleh Perusahaan Daerah ( PD ) Kebersihan Kota Bandung, yang juga berorientasi pada waste and dump ( limbah dan buang ). Akibatnya, ketika persoalan tempat pembuangan akhir ( TPA ) pengganti belum juga ditemukan titik cerahnya sampah makin tambah bertumpuk setiap harinya tanpa adanya kepastian kapan akan dibersihkan.

28 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 4 Masalah sampah di Kota Bandung ini sudah sepatutnya mendapat perhatian khusus dari masyarakat, dan sudah tidak mungkin lagi hanya dibebankan kepada pemerintah dan pengelola sampah saja. Menurut Pembina Unit Pengkajian dan Pengelolaan Limbah Universitas Padjajaran Bandung, pengolahan sampah dapat memberikan keuntungan ganda. Selain bernilai ekonomis, biaya pengelolaannya pun terjangkau. Universitas Padjajaran ini memiliki Mesin Pencacah tipe MKO 800 yang berkemampuan mengolah 5 0 meter kubik sampah perjam, biaya mesin tersebut hanya sekitar 60 juta. Selain di Kota Bandung, Mesin pencacah tipe MKO 800 tersebut juga telah digunakan di Kota Tangerang, yaitu di perumahan Bumi Serpong Damai ( BSD ). Mesin Pencacah ini digunakan warga Bumi Serpong Damai untuk mengatasi masalah sampah rumah tangga yang berupa sayur sayuran, ranting pohon dan daun daunan. Kementerian Lingkungan Hidup ( KLH ) telah merakit mesin pencacah, yaitu mesin pencacah plastik dan mesin pencacah kasar, yang digunakan untuk mencacah plastik, batang, daun, dan ranting agar menjadi halus. Mesin pencacah ini telah diberikan Kementerian Lingkungan Hidup kepada Taman Nasional Gunung Pangrango untuk mengatasi sampah yang disebabkan oleh para pengunjung. Mesin pencacah kasar yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup ini berukuran yang relatif kecil, dengan panjang,6 meter, tinggi,35 meter, dan lebar 0,9 meter. Mesin pencacah kasar ini berfungsi menghancurkan sampah sampah organik, seperti batang, daun, dan ranting menjadi lebih halus. Hasil olahannya

29 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 5 tersebut lalu dijadikan pupuk kompos. Mesin ini mampu mengolah jenis limbah basah dan kering sekaligus.diperkirakan, mesin hasil kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup ( KLH ) dengan Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT ) itu mampu mengolah ton sampah organik setiap harinya. Karakteristik sampah di daerah perkotaan sangat berbeda dengan karakteristik sampah yang ada di daerah pedesaan secara umumnya, karena sampah yang berasal dari daerah perkotaan di Indonesia memiliki komposisi 80% sampah organik, dan selebihnya sampah anorganik. Sampah merupakan suatu masalah besar, tidak saja bagi Negara berkembang seperti Indonesia, tetapi juga negara negara maju di dunia. Rata - rata kualitas sampah di Indonesia sangatlah buruk dan tidak higienis, karena tercampurnya sampah organik bersama dengan sampah anorganik. Sebab sampah organik mudah membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap, sehingga dapat merusak kualitas sampah yang lainnya. Bila sampah organik sudah dipisahkan sejak dari sumbernya, maka pemanfaatan selanjutnya akan lebih mudah. Dibandingkan dengan sampah anorganik, sampah organik penanganannya lebih mudah dilakukan. Sampah organik sangat mudah dikompos, bila sistem pengomposannya bagus, maka dalam waktu dua minggu sudah bisa dihasilkan pupuk kompos yang bagus..3 Mesin Penanggulangan Sampah Mesin pencacah sampah organik ini menggunakan media motor sebagai penggeraknya, pisau penyayat yang terbuat dari plat besi dan komponen komponen lainnya. Mesin ini berfungsi sekali untuk mengatasi pengurangan sampah yang ada pada

30 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 6 saat ini.teknologi ini dapat menjadi salah satu alternatif yang sangat berguna sekali untuk kita semua, karena mesin ini sangat efisien untuk digunakan dalam mengatasi sampah, terutama sampah organik. Cara menggunakannya hanya dengan memasukkan sampah organik kedalamnya, dan mesin ini akan mencacah sampah organik yang ada di dalamnya. Mesin ini juga tidak mencemari lingkungan di sekitarnya, dan hasil dari proses pencacahan sampah organik tersebut juga dapat digunakan sebagai pupuk kompos untuk tanaman. Saat ini pun banyak perusahaan yang memproduksi mesin pengolahan sampah, salah satu contohnya adalah PT. Alpindo Mitra Baja ( AMB ) memproduksi pengolah sampah ( MPS ). Mesin yang dibuat ini mampu digunakan untuk menghancurkan sampah organik dari berbagai ukuran menjadi hanya 5mm hingga 0 mm hasil potongannya. Mesin pengolah sampah ini terdiri dari mesin giling, generating set, dan conveyor. Selain PT. Alpindo Mitra Baja ( AMB ), ada pula perusahaan yang berlokasi di lingkungan industri kecil, jln. Cibatu Sukabumi, Jawa Barat, yang memproduksi sedikitnya empat tipe mesin pengolah sampah ( MPS ). Diantaranya adalah : AE 400, memiliki ukuran 6000 x 6000 x 4000 mm, dengan kemampuan giling 34 m 3 /jam. AE 00, memiliki ukuran 000 x 000 x 4000 mm, dengan kemampuan giling 9 m 3 /jam. AE 50, memiliki ukuran 500 x 000 x 000 mm, dengan kemampuan giling 5 m 3 /jam.

31 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 7 BAB III PROSES PERANCANGAN Pada bab ini dilakukan perhitungan yang berdasarkan perancangan dan pembuatan. Alat penghancur sayuran atau pencacah sayuran ini mempunyai proses perancangan yang terdiri dari :. Poros. Mata Pisau 3. Bantalan 4. Kerangka 5. Pulli 6. Las

32 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN Perancangan Pulli Perancangan pulli dilakukan dengan maksud untuk mengetahui diameter lingkaran jarak bagi dan diameter pulli, serta rasio perbandingan kecepatan antara pulli yang ada berdasarkan pada ukuran puli tersebut. Untuk jelasnya perhitungan pulli untuk mesin pencacah seperti dibawah ini : Diketahui : Diameter pulli kecil Kecepatan putar motor Percepatan gravitasi Diameter pulli besar Berdasarkan data diatas maka dapat dihitung parameter - parameter lainnya yang merupakan hal penting dalam perhitungan ini : Perhitungan kecepatan pulli besar D. n n = ( Ref. R.S Khurmi, hal 430) D Kecepatan linier sabuk v π. D. n v = ( Ref. R.S Khurmi, hal 430) 60

33 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 9 Gambar 3. Pulli 3. Perancangan Sabuk Dalam kerjanya, sabuk mentransmisikan daya dan putaran yang direduksi, dengan demikian dapat diketahui bahwa peranan sabuk ini dalam penstramisian kecepatan cukup penting, sehingga sabuk harus benar - benar sesuai dengan mesin ini. Adapun yang dirancangan dengan beban sebesar 60 N adalah sebagai berikut : Jarak sumbu kedua pulli C : C = 560 mm Torsi pada pulli kecil 5 T = 9,74. (Ref. L.C.Beng, hal III-6) 0 P n Torsi pada pulli besar 5 T = 9,74. (Ref. L.C.Beng, hal III-6) 0 P n

34 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 0 Tegangan geser bahan yang diijinkan τ a : Berdasarkan pada table 3. untuk baja karbon kontruksi mesin untuk bahan poros dengan jenis S 30 C diperoleh : Table 3. Baja karbon untuk kontruksi mesin dan baja batang yang difinis dingin untuk poros (Sularso : hal 3)

35 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - Gambar 3. Penampang Sabuk V Kekuatan tarik, σ B : σ B = 48 kg/mm Tegangan geser, τ a : τ a = σ B S S. f f (Ref. Sularso, hal 8) Perhitungan diameter poros, ds : Karena terjadinya kejutan maka diambil faktor koreksi (kt) = dan berdasarkan adanya beban lenturan maka diambil faktor beban lentur (Cb) = berdasarkan hal-hal tersebut maka dihitung :. diameter poros listrik, ds : d s = 5,. kt. Cb. T τ a 3 (Ref. Sularso, hal 8)

36 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN -. Diameter poros besar, ds : d s = 5,. kt. Cb. T τ a 3 (Ref. Sularso, hal 8) Koefesien gesek sabuk, μ : 4,6 μ = 0,54 (Ref. RS Khurmi, hal 8) 5 + v Panjang keliling sabuk-v,l : π C L =. C. + ( D + D ) + D D D D 4. C ( ) ( ) π L =. C. + ( D D 4. C + D ) + ( D ) (Ref. Sularso, hal 70) berdasarkan nomor nominal sabuk-v di dapat : No 68 L= 73 mm Tabel 3. Tabel nomor nominal sabuk (Ref. Sularso, hal 68)

37 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 3 Jarak sumbu poros untuk ke dua pulli, C : b =.L - 3,4(D + D ) (Ref. Sularso, hal 70) b + b 8( D D ) C = (Ref. Sularso, hal 73) 8 Sudut kontak sabuk dan pulli,θ o 57.( Dp dp) θ = 80 (Ref. Sularso, hal 70) C Berdasarkan table koreksi didapatkan kθ Tabel 3.3 Faktor koreksi (Ref. Sularso, hal 70) Gaya pada bagian yang kendor dan tegangan pada sabuk,f dan F : F,3.log = μθ cosecα (Ref. Khurmi, hal 435) F T = (F -F ).r (Ref. Khurmi, hal 435)

38 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 4 Gaya tangesial efektif yang bekerja sepanjang lingkaran jarak bagi aluir puli, Fe : F e = F -F (Ref. Sularso, hal 73) Besarnya daya yang dapat ditransmisikan oleh sabuk, P o P o = F e. v Jumlah sabuk yang diperlukan P N = P. d o k θ (Ref. Sularso, hal 73) 3.3. Perancangan Poros Pada perancangan poros yang digunakan adalah poros adalah tempat untuk dudukan mata pisau berjalan dimana poros akan terbebani gaya sentrifugal dan beban daari sayuran. Untuk diperlukan perhitungkan secara seksama atas beban yang terjadi, yaitu : Berat pulli dipasang pada poros utama, W s : Massa pulli m = kg W s = m.g Besarnya gaya yang ditimbulkan pada poros utama F EY = F + F + W S Beban yang diterima oleh poros pada titik B, F BY : Massa daripada beban yang diberikan pada poros pada titik B

39 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 5 Perhitungan besarnya gaya lintang (Q) dan momen lentur (M) yang terjadi pada poros utama pada arah beban searah sumbu y : Tabel 3.4 Tabel Sifat dari Baja AISI Sumber : J.E. Shigley, hal 398 Diameter poros dapat dihitung berdasarkan cara, seperti cara di bawah ini : Faktor koreksi keseluruhan untuk poros, n = 3,5 d 3. n = T π.,896.0.( M + ) 6 3 (Ref. J.E. Shigley, hal 398)

40 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 6 Gambar 3.3 Poros Utama 3.4 Perhitungan Bantalan Gelinding Berdasarkan pada data - data di bawah ini, maka kita dapat melakukan perhitungan terhadap bantalan yang digunakan pada mesin ini. Adapun data - data yang diperlukan dalam perhitungan bantalan adalah sebagai berikut : o Jumlah bantalan, n o Diameter poros utama, d s o Putaran poros n o Beban bantalan, F o Diamter bola bantalan, D a o Jumlah bola pada bantalan, Z o Jumlah baris pada bantalan, i o Sudut kontak nominal, α

41 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 7 Untuk menentukan faktor koreksi yang ditransmisikan, dapat dilihat pada table 3.6 dibawah ini : Tabel 3.5 Faktor koreksi daya yang di transmisikan. Sumber : Sularso, hal 7 Perhitungan bantalan Beban rencana F r : F r = f c.f (Ref. Sularso, hal 7) Beban dinamis spesifik, C: C = 0,7 3,8 f c.( i cosα ). Z. Da (Ref. Sularso, hal 35) Beban untuk beban radial, Pr Untuk melakukan perhitungan beban untuk bantalan radial, terlebih dahulu perhatikan table 3.7 dibawah ini.

42 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 8 Tabel 3.6 Faktor-faktor V, X,Y, dan X o, Y o (Ref. Sularso, hal 35) Faktor kecepatan 3 33,3 f n = (Ref. Sularso, hal 35) n Faktor umur, f h : Umur nominal f h = f n. (C/P r ) (Ref. Sularso, hal 35) L h = 500.f h 3 (Ref. Sularso, hal 35)

43 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 9 Gambar 3.4 Bantalan Gelinding 3.5 Tegangan Pada Batang Rangka Karena penulis tidak memfokuskan pada pembahasan mengenai rangka secara terperinci maka perhitungan hanya dilakukan pada salah satu bagian rangka saja dengan beranggapan : Beban terbagi rata dan profil rangka berbentuk siku Semua gaya yang bekerja dianggap vertikal Bahan rangka yang digunakan dalam hal tarikan dan tekanan 3 y F 40 w (N) x Fa = F/ Fb = F/ L Gambar 3.5 Rangka

44 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 30 Diketahui dimensi siku 40 x 40 x 3 (mm), serta beban yang dipikul 7,6 kg. Dari data diatas dapat dilakukan perhitungan.. Beban yang dipikul oleh rangka F = m x g. Gaya geser tegak maksimum Q (N) Q = F (Ref. R.S Khurmi, hal 94) 3. Pada titik geser nol momen lentur maksimum adalah : M M = F.L (Ref. R.S Khurmi, hal 300) 4. Momen Inersia terhadap sumbu netral ( I ) lebar siku, b tinggi siku, h Y = A. Y+ A. Y A + A (Ref.Singer, hal 86) Ix = 3 bh + Y.A (Ref.Singer, hal 86) Iy = 3 bh karena Iy < Ix maka harga I yang dipilih adalah harga yang lebih kecil yaitu Iy

45 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN Tegangan Lentur ( σ ) Dimana jarak sumbu netral keelemen yang terjauh σ = M.Y I (Ref.Singer, hal 5) 6. Moment Statis (S) S = Y A (Ref.Singer, hal 80) 7. Tegangan Geser Maksimum yang terjadi pada sumbu netral ( τ maks ) τ maks = ( Q.S )/( b.i ) (Ref.Singer, hal 86) 3.6 Perhitungan Las Pada dalam proses pembuatan rangka pendukungnya menggunakan besi profil L. besi tersebut satu dengan yang lainnya dengan las listrik. Penyambungan yang di lakukan ini adalah jenis sambungan las sudut ( fillet weld ). Pada proses ini, perubahan yang terjadi akibat panas yang timbul pada saat pengelasan listrik ini di abaikan. Perhitungan hanya dilakukan untuk mendapatkan panjang las an pada suatu sambungan rangka saja. Untuk melakukan perhitungan data - data tersebut anatara lain : Tebal plat, Lebar plat,

46 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 3 Tegangan tarik maksimum yang di ijinkan Ft = 900 Kg/Cm Tegangan geser yang di ijinkan di ambil 75% dari tegangan tarik maksimum yang di ijinkan. Tabel 3.7 Tegangan geser maksimum yang diijinkan (Ref. Khurmi, hal 8) Fs = xf t Beban yang yang di tahan oleh plat,p: P. = bp. t p Ft (Ref. Khurmi, hal 435) Panjang las l s : Pt =. t. l Ft (Ref. Khurmi, hal 435) l s.

47 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN Kekuatan Mata Pisau Untuk mengetahui besar kekuatan mata pisau, digunakan bahan SC 30 dengan memiliki kekuatan tari berdasarkan table 4., sehingga di perlukan beberapa tebal mata pisau : Kekuatan tarik, σ B : Kekuatan tarik, σ B : Tegangan geser, τ a : σ B = 48 kg/mm τ a = σ B S f. S f (Ref. Sularso, hal 8) Ketebalan mata pisau ( A ) : τ a = F A F A = τ a A = t. l t = A l ( Ref.Gere,Timoshenko, hal 3 )

48 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 34 START Kebutuhan riil permenit sampah organik cacah sebesar kg Poros Kapasitas Putaran mesin Beban Rangka SC 47 Perancangan Desain Poros Perancangan Bearing Perancangan Pully Mata Pisau Daya Motor Di dapat hasil perancangan yang tidak melewati tegangan yang di ijinkan. NO Di dapat sebuah alat pencacah sampah organik End Flow Chart Perancangan Mesin Pencacah Sampah Organik Dengan Kapasitas 60 kg/jam

49 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 35 BAB IV PERHITUNGAN 4. Perhitungan Pulli Perancangan pulli dilakukan dengan maksud untuk mengetahui diameter lingkaran jarak bagi daan diameter pulli, serta rasio perbandingan kecepatan antara pulli yang ada berdasarkan pada ukuran puli tersebut. Untuk jelasnya perhitungan pulli untuk mesin pencacah seperti dibawah ini : Diketahui : Diameter pulli kecil Kecepatan putar motor : D = 65 mm : n = 400 rpm Percepatan gravitasi : g = 9,8 m/s

50 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 36 Diameter pulli besar : D = 300 mm Berdasarkan data diatas maka dapat dihitung parameter - parameter lainnya yang merupakan hal penting dalam perhitungan ini : Perhitungan kecepatan pulli besar n = D. n D n = 300 = 303,3 rpm Kecepatan linier sabuk v π D. v = n 60. π.303,3.300 v = 60 = 4,75 m/s 4. Perhitungan Sabuk Dalam kerjanya, sabuk mentransmisikan daya dan putaran yang direduksi, dengan demikian dapat di ketahui bahwa peranan sabuk ini dalam penstramisian kecepatan cukup penting, sehingga sabuk harus benar-benar sesuai dengan mesin ini. Adapun yang dirancangan dengan beban sebesar 60 N adalah sebagai berikut : Daya motor P = F.v = 60.4,75 = 8 watt

51 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 37 Jarak sumbu kedua pulli C : C = 560 mm Torsi pada pulli kecil T = 9, P n T = , = 96, kg.mm =,9 kw Torsi pada pulli besar T = 9, P n T = 5 0,8 9, T = 906,5 kg.mm = 8,8 Nm Tegangan geser bahan yang diijinkan τ a : Berdasarkan pada table 4. untuk baja karbon kontruksi mesin untuk bahan poros dengan jenis S 30 C diperoleh :

52 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 38 Table 4. Baja karbon untuk kontruksi mesin dan baja batang yang difinis dingin untuk poros (Sularso : hal 3) Kekuatan tarik, σ B : σ B = 48 kg/mm = 470,88 N/mm Tegangan geser, τ a : τ a = τ a = σ B S f. S f = 4 kg/mm = 39,4.0 N/m

53 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 39 Perhitungan diameter poros, ds : Karena terjadinya kejutan maka diambil faktor koreksi (kt) = dan berdasarkan adanya beban lenturan maka diambil faktor beban lentur (Cb) = berdasarkan hal-hal tersebut maka dihitung : 3. diameter poros listrik, ds : d s = d s = 5,. kt. Cb. T τ a 5, , = 9, m = 0 mm 4. Diameter poros besar, ds : d s = 5,. kt. Cb. T τ a 3 d s = 5, 39.0 = 0,066 m = 6,6 mm...8, 8 6 Diameter luar pulli kecil, Dk : Dk = D + k = ,5 = 74 mm 3

54 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 40 Diameter luar pulli besar Dk : Dk = D + k = 303,3 +.4,5 = 33,3 mm Koefesien gesek sabuk, μ 4,6 μ = 0, v μ = 4,6 0, ,75 = 0,69 Panjang keliling sabuk-v,l: π C L =. C. + ( D D 4. C + D ) + ( D D ) ( D ) π L =. C. + ( D D 4. C + D ) + ( D ) π L = ( ,3) + (303,3 65) 4. C = 73 mm berdasarkan nomor nominal sabuk-v di dapat : No 68 L= 73 mm

55 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 4 Tabel 4. Tabel nomor nominal sabuk Jarak sumbu poros untuk ke dua pulli, C : b =.L - 3,4(D + D ) =.77 3,4 ( ,3) = 97,54 mm b + C = b 8( D 8 D ) C = 97, ,54 8 8(303,3 65) = 56,7 mm

56 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 4 Sudut kontak sabuk dan pulli,θ θ = ( Dp dp C o ) θ = 80 o 57.(303,3 45) 56,7 = 55,8 o π θ = 55,8 o 80 θ =,77 Berdasarkan table koreksi didapatkan kθ kθ = 0,94.,77 =,55 Gaya pada bagian yang kendor dan tegangan pada sabuk,f dan F F,3.log F F,3.log F = = F log F F F = μθ cosecα 0,69..55cosec0,9,3 = log 0,835 F F = 6,83 o F = 6,83 F.()

57 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 43 T = (F -F ).r T = Torsi pada poros =,9 Nm,9 =(F -F ).0,035 (F -F ) =,9/0,035 (F -F ) = 59,4.() kemudian subtitusikan persamaan () dan () sehingga : 6,83 F F = 59,4 5,83 F = 59,4 F = 59,4/ 5,83 = 0,4 F = 6,83 F = 6,83. 0,4 = 69,5 N Gaya tangesial efektif yang bekerja sepanjang lingkaran jarak bagi aluir puli, Fe : F e = F -F =69,5 0,4 = 59, N Besarnya daya yang dapat ditransmisikan oleh sabuk, P o P o = F e. v = 59,.4,75 = 8,8 watt

58 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 44 Jumlah sabuk yang diperlukan P N = P. N = d o k θ 8 8.0,94 =,05 = buah 4.3. Perhitungan Poros Pada perancangan poros yang digunakan adalah poros adalah tempat untuk dudukan mata pisau berjalan dimana poros akan terbebani gaya sentrifugal dan beban dari sayuran. Untuk diperlukan perhitungkan secara seksama atas beban yang terjadi.yaitu : Berat pulli dipasang pada poros utama, W s : Massa pulli m = kg W s = m.g =. 9,8 = 9,8 N Besarnya gaya yang ditimbulkan pada poros utama F EY = F + F + W S = 69,5 + 0,4 + 9,8 = 89,9 N Beban yang diterima oleh poros pada titik B, F BY : Massa daripada beban yang diberikan pada poros pada titik B, m = 0 kg F BY = m.g

59 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 45 = 0.9,8 = 98, N Perhitungan besarnya gaya - gaya yang diterima oleh poros utama untuk masingmasing titik pada arah beban searah sumbu Y : My= 0 -F BY.4 + F CY. 84 F DY.93 =0 84.F CY = 98, , F CY = 44,7 F CY = 47,9 Fy= 0 F A F BY + F cy - F DY = 0 F AY = F BY + F DY -F CY = 89,9 + 98, 47,9 = 39,49 N Perhitungan besarnya gaya lintang (Q) dan momen lentur (M) yang terjadi pada poros utama pada arah beban searah sumbu y : Jarak Gaya lintang (Q) dan momen lentur (M) 0 x < 40 Q = 39,49 M = 39,49.40 = 6585,8 Nmm 40 x < 840 Q = 39,49 98, = -58,6 N

60 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 46 M = 39, ,.(40) = ,4 Nmm 840 x < 930 Q = 39,49 98, + 47,9 = 89,9 N M = 39, ,.(50) + 47,9(90) = 0 Nmm Dengan asumsi bahwa bahan poros yang digunakan tersebut dari bahan baja AISI 040, maka diperoleh besarnya Sy: Kekuatan mengalah, Se = 4 kpsi = psi = , kn/m =, N/m Diameter poros dapat dihitung berdasarkan cara, seperti cara di bawah ini : Faktor koreksi keseluruhan untuk poros, n = 3,5 d 3. n = M + T π.,896.0.( ) 6 3 d 3. n = π.,896.0 ( + 8, ).6, d =,4.0-3 mm d = 3, mm Dari hasil perhitungan dengan cara tersebut didapat bahwa poros yang akan digunakan adalah poros yang sebesar yaitu 5 mm

61 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 47 F BY F DY F AY F CY 39,49 N 89,9 N -58,6 N 6585,8 Nmm ,4 Nmm Gambar 4. Diagram gaya dan moment

62 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN Perhitungan Bantalan Gelinding Berdasarkan pada data - data di bawah ini, maka kita dapat melakukan perhitungan terhadap bantalan yang digunakan pada mesin ini. Adapun data - data yang diperlukan dalam perhitungan bantalan adalah sebagai berikut : o Jumlah bantalan, n = o Diameter poros utama, d s = 5 mm o Putaran poros n = 303,3 rpm o Beban bantalan, F = 0kg o Diamter bola bantalan, D a = 5 mm o Jumlah bola pada bantalan, Z = 9 buah o Jumlah baris pada bantalan, i = o Sudut kontak nominal, α = 5 o Untuk menentukan faktor koreksi yang ditransmisikan, dapat dilihat pada table 4.3 dibawah ini : Tabel 4.3 Faktor koreksi

63 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 49 Perhitungan bantalan Beban rencana F r : F r = f c.f =,5.0 = 5 kg Beban dinamis spesifik, C: C = 0,7 3,8 c.( i cos ). Z. Da f α C =,5.(.cos 5) = 98, 0, ,8 Beban untuk beban radial, Pr Untuk melakukan perhitungan beban untuk bantalan radial, terlebih dahulu perhatikan table 4.4 dibawah ini. Tabel 4.4 Faktor-faktor V, X,Y, dan X o, Y o

64 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 50 Berdasarkan table 4.5 diatas, maka dapat dilakukan perhitungan beban untuk bantalan radial seperti berikut ini : P r = X.V.F r.y.f a = 0,56. 5.,45.0 =,8 Faktor kecepatan f n 33,3 = n 3 f n = 33,3 3 =,6 Faktor umur, f h : f h = f n. (C/P r ) =,6 (98,/,8) = 4,3 Umur nominal 3 L h = 500.f h = 500. (4,3) 3 =3794,05 jam 4.5 Perhitungan tegangan pada batang rangka Karena penulis tidak memfokuskan pada pembahasan mengenai rangka secara terperinci, maka perhitungan hanya dilakukan pada salah satu bagian rangka saja dengan beranggapan :

65 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 5 Beban terbagi rata dan profil rangka berbentuk siku Semua gaya yang bekerja dianggap vertikal Bahan rangka yang digunakan dalam hal tarikan dan tekanan 3 y F 40 w (N) x Fa = F/ Fb = F/ L Diketahui dimensi siku 40 x 40 x 3 (mm), serta beban yang dipikul 37,6 kg. dari data diatas dapat dilakukan perhitungan.. Beban yang dipikul oleh rangka F = m x g = 36,7 kg x 9,8 m/s = 360,07. Gaya geser tegak maksimum Q (N) Q = = F 360,07 = 80,036 N

66 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN Pada titik geser nol momen lentur maksimum adalah : M M = = F.L 360,07x = 30,005 Nm 4. Momen Inersia terhadap sumbu netral ( I ) lebar siku, b tinggi siku, h A = 0,3 x 3,7 =, cm Y = 0,3 + (3,7/) =,5 cm A = 0,3 x 4 =,0 cm Y = (0,3/) = 0,5 cm Y = = A. Y+ A. Y A + A,.,5 +,0.0,5,+,0 =, cm Ix = 3 bh + Y.A 3 0,3.3,7 = ( ) +,04., 3 4.0,3 + ( ) + 0,96.,0 =,467 +,5 = 3,58 cm 4 = 3, m 4

67 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 53 Iy = = 3 bh 3 3,7.0, ,3 = 0, ,009 = 0,073 cm 4 =, m 4 karena Iy < Ix maka harga I yang dipilih adalah harga yang lebih kecil yaitu Iy 5. Tegangan Lentur ( σ ) Dimana jarak sumbu netral keelemen yang terjauh Y =,.0 - σ = M.Y I 30,005., 0,73 0 σ = 0 = 9, N/m 6. Moment Statis (S) S = Y A = (, , ) + ( 0, ) =, ,5 0-6 =, m 3

68 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN Tegangan geser maksimum yang terjadi pada sumbu netral ( τ maks ) τ maks = ( Q.S )/( b.i ) 6 80,036.,306 0 = ,73 0 = 59,9.0 6 N/m 4.6 Perhitungan las Pada dalam proses pembuatan rangka pendukungnya menggunakan besi profil L. besi tersebut satu dengan yang lainnya dengan las listrik.penyambungan yang di lakukan ini adalah jenis sambungan las sudut ( fillet weld ). Pada proses ini, perubahan yang terjadi akibat panas yang timbul pada saat pengelasan listrik ini di abaikan.perhitungan hanya di lakukan untuk mendapatkan panjang las an pada suatu sambungan rangka saja. Untuk melakukan perhitungan data data tersebut anatara lain: Tebal plat, t 0, 69Cm = Lebar plat, b p = 3, 5Cm Tegangan tarik maksimum yang di ijinkan Ft = 900 Kg/Cm Tegangan geser yang di ijinkan di ambil 75% dari tegangan tarik maksimum yang di ijinkan

69 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 55 Fs = xf t 75 = x = 675Kg/Cm Beban yang yang di tahan oleh plat,p: P b. t. F = p p t Panjang las l s : =3,5 x 0,69 x 900 = 73,5 Kg Pt = l = l =. t. l Pt. t l. l s. Ft Ft 73,5.0, =,5 cm Ujung las - an listrik pada awal dan akhir pengelasan ditambah,5 cm L =,5 +,5 = 3,75 cm

70 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN Perhitungan mata pisau Untuk mengetahui besar kekuatan mata pisau digunakan bahan SC 30 dengan memiliki kekuatan tarik berdasarkan table 4. sehingga diperlukan berapa tebal mata pisau : Kekuatan tarik, σ B : σ B = 48 kg/mm = 470,88 N/mm Tegangan geser, τ a : τ a = τ a = σ B S f. S f = 4 kg/mm = 39,4.0 N/m Beban pada pencacahan sayuran sebesar 60 kg, sehingga untuk mengetahui ketebalan mata pisau adalah : F τ a = A 60 4 = A 60 A = 4 A = 5 mm

71 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 57 Untuk ketebalan pisau maka dirancang panjang pisau sebesar 5 cm maka tebal didapat sebesar : A = t. l t = t = A l 5 50 t = 0, mm Ketebalan minimum dari adalah 0, mm sedangkan pada pembuatan sebesar 5 mm dengan bahan SC 30

72 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN - 58 BAB V. Kesimpulan KESIMPULAN Dari hasil perancangan dan pembuatan mesin pencacah, maka akan kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :. Secara keseluruhan hasil perancangan dan pembuatan mesin pencacah telah berhasil ini dibuktikan dengan melakukan pengujian dengan menghasilkan sayuran cacahan.. Rangka dapat menunjang beban sebesar 360 N atau 36,7 kg. Ini terbukti bahwa profil siku berdimensi 4 x 4 mempunyai tegangan geser sebesar N/m 3. Diameter poros utama sebesar 5 mm dengan beban 60 kg dapat menyalurkan daya sebesar 8 watt dengan bahan AISI Daya motor sebesar 8 watt dengan putaran mesin 400 rpm direduksi menjadi 303 rpm dengan menggunakan pully besar sebesar 303,3 mm dengan diameter pully kecil sebesar 65 mm.

73 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN Sabuk V yang digunakan adalah sabuk dengan type sabuk V A No 68, dengan L = 73 mm dengan jumlah buah dapat menghubungkan daya sebesar 8,8 watt. 6. Bantalan yang digunakan adalah bantalan gelinding dengan diameter 5 mempunyai umur nominal 3794,05 jam. 7. Mata pisau yang digunakan adalah SC 30 dengan ketebalan sebesar 5 mm dapat mencacah sayuran menjadi ukuran,8 cm x,8 cm.. Saran Untuk dapat mengefisiensikan pembuatan mesin pencacah sayuran, saran - saran ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan efisiensi dari mesin ini :. putaran pada poros atas sebaiknya ditingkatkan menjadi lebih besar, sehingga daya kapasitas lebih besar.. Jenis mata pisau dengan menggunakan bahan yang memiliki kekerasan lebih tinggi dan mempunyai tegangan geser yang besar pula..

74 PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN DAFTAR PUSTAKA. Dietre, George. E. 99. Metalurgi Mekanik. Edisi ketiga Jilid. Jakarta : Erlangga.. Khurmi, R.S dan J. K. Gupta. 98. Machine Design. Edisi ketiga. New Delhi : Euarasia Publishing House Ltd. 3. Krutz, Gary W dkk.994. Machine Design Society of Automotive Enggineers, inc. 4. Shigley, Joseph. E dan Larry D. Mitchell.994. Perancangan Teknik Mesin. Edisi kedua Jilid. Jakarta : Erlangga. 5. Shigley, Joseph Edward dan Charles R. Mischke Mechanical Engineering. Edisi kelima. Mc. Graw Hill, Inc. 6. Singer, Ferdinan L. dan Andrew Pytell Kekuatan Bahan. Edisi ketiga. Terjemahan oleh Darwin Sebayang. Jakarta : Erlangga. 7. Sularso dan Kiyokatsu Suga Dasar Perancangan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta : PT. Pradya Paramita. 8. Vlack, Lawrance H. Van Ilmu dan Teknologi Bahan. Edisi kelima. Jakarta : Erlangga.

BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN ALAT

BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN ALAT BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN ALAT Pada pembahasan dalam bab ini akan dibahas tentang faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap pembuatan dan perakitan alat, gaya-gaya yang terjadi dan gaya yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN Pada rancangan mesin penghancur plastic ini ada komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu daya motor,kekuatan rangka,serta komponenkomponen elemen mekanik lainnya,perhitungan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Gambaran Umum Mesin pemarut adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu atau serta mempermudah pekerjaan manusia dalam hal pemarutan. Sumber tenaga utama mesin pemarut adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Kapasitas Alat pencacah Plastik Q = 30 Kg/jam 30 kg = jam x 1 jam 60 menit = 0,5 kg/menit = 500 gr/menit Dimana : Q = Kapasitas mesin B. Perencanaan Putaran Pisau Jika

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S-1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan : A. POROS UTAMA IV. ANALISIS TEKNIK Menurut Sularso dan K. Suga (1997), untuk menghitung besarnya diameter poros yang digunakan adalah dengan menentukan daya rencana Pd (kw) dengan rumus : Pd = fcp (kw)...

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK DENGAN KAPASITAS SAMPAI 30 KG/JAM SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK DENGAN KAPASITAS SAMPAI 30 KG/JAM SKRIPSI PERENCANAAN MESIN PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK DENGAN KAPASITAS SAMPAI 30 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi Teknik Mesin OLEH

Lebih terperinci

LEMBAR PERNYATAAN. Tugas Akhir. Perencanaan Perancangan Alat Pemeras Tebu

LEMBAR PERNYATAAN. Tugas Akhir. Perencanaan Perancangan Alat Pemeras Tebu i LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Irfan Sapingi Nim : 0300 075 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan : Teknik Mesin Universitas : Mercu Buana Dengan ini menyatakan dengan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA 3.1 Perancangan awal Perencanaan yang paling penting dalam suatu tahap pembuatan hovercraft adalah perancangan awal. Disini dipilih tipe penggerak tunggal untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis, BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Perancangan Mesin Pemisah Biji Buah Sirsak Proses pembuatan mesin pemisah biji buah sirsak melalui beberapa tahapan perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram BAB III PERANCANGAN 3.. Perencanaan Kapasitas Perajangan Kapasitas Perencanaan Putaran motor iameter piringan ( 3 ) iameter puli motor ( ) Tebal permukaan ( t ) Jumlah pisau pada piringan ( I ) iameter

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi

Lebih terperinci

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin. BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN A. Desain Mesin Desain konstruksi Mesin pengaduk reaktor biogas untuk mencampurkan material biogas dengan air sehingga dapat bercampur secara maksimal. Dalam proses

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah : BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam perancangan ini adalah metode penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN Pada rancangan uncoiler mesin fin ini ada beberapa komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu organ penggerak yang digunakan rancangan ini terdiri dari, motor penggerak,

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH TYPE CRUSHER

PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH TYPE CRUSHER PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH TYPE CRUSHER 1 Mohamad Yamin 2 Dita Satyadarma 3 Pulungan Naipospos 1,2,3 Center for Automotive Research, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok 16424 mohay@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema Dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin pemotong krupuk rambak kulit ini adalah sumber tenaga motor listrik ditransmisikan kepulley 2 dan memutar pulley 3 dengan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TRANSMISI RANTAI PADA RODA GIGI MAJU-MUNDUR KENDARAAN MOBIL MINI UNTUK DAERAH PERUMAHAN

TUGAS AKHIR TRANSMISI RANTAI PADA RODA GIGI MAJU-MUNDUR KENDARAAN MOBIL MINI UNTUK DAERAH PERUMAHAN TUGAS AKHIR TRANSMISI RANTAI PADA RODA GIGI MAJU-MUNDUR KENDARAAN MOBIL MINI UNTUK DAERAH PERUMAHAN Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Strata Satu

Lebih terperinci

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

MESIN PERUNCING TUSUK SATE MESIN PERUNCING TUSUK SATE NASKAH PUBLIKASI Disusun : SIGIT SAPUTRA NIM : D.00.06.0048 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 013 MESIN PERUNCING TUSUK SATE Sigit Saputra,

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah: BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT 4.1 Perhitungan Rencana Pemilihan Motor 4.1.1 Data motor Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah: Merek Model Volt Putaran Daya : Multi Pro :

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES TARTONO 202030098 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Kampus Terpadu UMY, Jl. Lingkar Selatan

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN Pada tahap perancangan mesin Fitting valve spindle pada bab sebelumnya telah dihasilkan rancangan yang sesuai dengan daftar kehendak. Yang dijabarkan menjadi beberapa varian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Dari konsep yang telah dikembangkan, kemudian dilakukan perhitungan pada komponen komponen yang dianggap kritis sebagai berikut: Tiang penahan beban maksimum 100Kg, sambungan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan konstruksi mesin pengupas serabut kelapa ini terlihat pada Gambar 3.1. Mulai Survei alat yang sudah ada dipasaran

Lebih terperinci

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA TUGAS AKHIR PENGUJIAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN KAPASITAS 60 KG/JAM Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam menempuh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh: JERY 01301-066

Lebih terperinci

Tugas Akhir. KONSTRUKSI DAN PERANCANGAN MESIN PENGGILING CABAI KAPASITAS 250 kg / hari DENGAN MOTOR BENSIN 4 TAK

Tugas Akhir. KONSTRUKSI DAN PERANCANGAN MESIN PENGGILING CABAI KAPASITAS 250 kg / hari DENGAN MOTOR BENSIN 4 TAK Tugas Akhir KONSTRUKSI DAN PERANCANGAN MESIN PENGGILING CABAI KAPASITAS 50 kg / hari DENGAN MOTOR BENSIN 4 TAK Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) pada Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI Artikel Skripsi PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat BAB II LANDASAN TEORI.. Pengertian Umum Kebutuhan peralatan atau mesin yang menggunakan teknologi tepat guna khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat diperlukan,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI Diajukan kepada untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Teknik Mesin Oleh : HAFIZH ARDHIAN PUTRA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR SPUIT BEKAS

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR SPUIT BEKAS RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR SPUIT BEKAS Azhar Ashari 1), M. Miftach Farid 2), Ir Mahirul Mursid, M.Sc 3) Program Studi D3 Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Email:

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m) LAMPIRAN 74 75 Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m) : 15,4 kg Diameter silinder pencacah (D) : 37,5cm = 0,375 m Percepatan gravitasi (g) : 9,81 m/s 2 Kecepatan putar

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Untuk itu konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori

Lebih terperinci

KINERJA MESIN ROLL PRESS UNTUK MENGOLAH BATANG RUMPUT PAYUNG MENJADI SERAT BAHAN BAKU KOMPOSIT

KINERJA MESIN ROLL PRESS UNTUK MENGOLAH BATANG RUMPUT PAYUNG MENJADI SERAT BAHAN BAKU KOMPOSIT KINERJA MESIN ROLL PRESS UNTUK MENGOLAH BATANG RUMPUT PAYUNG MENJADI SERAT BAHAN BAKU KOMPOSIT Danang Murdiyanto 1,Nereus Tugur Redationo 2 1 Universitas Katolik Widya Karya, Malang 2 Universitas Katolik

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENEPUNG RUMPUT LAUT SKALA LABORATORIUM. Jl. PKH. Mustapha No. 23. Bandung, 40124

PERANCANGAN MESIN PENEPUNG RUMPUT LAUT SKALA LABORATORIUM. Jl. PKH. Mustapha No. 23. Bandung, 40124 PERANCANGAN MESIN PENEPUNG RUMPUT LAUT SKALA LABORATORIUM Encu Saefudin 1, Marsono 2, Wahyu 3 1,2,3 Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Jl. PKH. Mustapha No. 23. Bandung,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di buang tanpa memikirkan dampak dari menumpuknya sampah salah satunya sampah organik,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Berikut proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universtas Nusantara

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Perencanaan Rangka Mesin Peniris Minyak Proses pembuatan mesin peniris minyak dilakukan mulai dari proses perancangan hingga finishing. Mesin peniris minyak dirancang

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENCACAH CENGKEH UNTUK HOME INDUSTRY DI KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI

PERANCANGAN MESIN PENCACAH CENGKEH UNTUK HOME INDUSTRY DI KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI PERANCANGAN MESIN PENCACAH CENGKEH UNTUK HOME INDUSTRY DI KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Study Teknik Mesin

Lebih terperinci

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR 3.1 Data Perancangan Spesifikasi perencanaan belt conveyor. Kapasitas belt conveyor yang diinginkan = 25 ton / jam Lebar Belt = 800 mm Area cross-section

Lebih terperinci

MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS

MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS PERANCANGAN MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS 750 kg/jam SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS. HARRY SUNARDI;

PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS. HARRY SUNARDI; 1 PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS HARRY SUNARDI; sunardi.harry@gmail.com ABSTRAK Bubur kertas adalah langkah awal dalam proses daur ulang kertas, adapun daur ulang kertas harus ditingkatkan secara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t) BAB III PERANCANGAN 3.1. Perencanaan Kapasitas Penghancuran Kapasitas Perencanaan : 100 kg/jam PutaranMotor : 1400 Rpm Diameter Gerinda (D3) : 200 mm Diameter Puli Motor (D1) : 50,8 mm Tebal Permukaan

Lebih terperinci

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Perencanaan Proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir berikut ini: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan Menggambar

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar.

BAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar. BAB II DASAR TEORI 2.1 Roda Gigi Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat. Roda gigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin pembuat es krim dari awal sampai akhir ditunjukan seperti Gambar 3.1. Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema Dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin pencacah rumput ini adalah sumber tenaga motor listrik di transmisikan ke poros melalui pulley dan v-belt. Sehingga pisau

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM ARTIKEL SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM ARTIKEL SKRIPSI PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) pada Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Lampiran 1 Analisis aliran massa serasah

Lampiran 1 Analisis aliran massa serasah LAMPIRAN 84 85 Lampiran 1 Analisis aliran massa serasah 1. Aliran Massa Serasah Tebu 3 a. Bulk Density serasah tebu di lahan, ρ lahan = 7.71 kg/m b. Kecepatan maju mesin, Vmesin = 0.3 m/s c. Luas penampang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PENGANGKUT PRODUK BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC LOW LOADER) PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PENGANGKUT PRODUK BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC LOW LOADER) PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PENGANGKUT PRODUK BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC LOW LOADER) PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES Diajukan untuk memenuhi salah satu Persyaratan dalam menyelesaikan Program Strata

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBUKA BALL BEARING DENGAN HYDRAULIC JACK 4 TON

TUGAS AKHIR PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBUKA BALL BEARING DENGAN HYDRAULIC JACK 4 TON TUGAS AKHIR PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBUKA BALL BEARING DENGAN HYDRAULIC JACK 4 TON Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Meraih Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK DOSEN PEMBIMBING : Ir. Suhariyanto, MT INSTRUKTUR PEMBIMBING : Miftahulal Huda, ST, M.pd DISUSUN OLEH : M. Faizin 2108039020 Arizal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TIORI

BAB II LANDASAN TIORI BAB II LANDASAN TIORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Pemecah Kedelai Mula-mula biji kedelai yang kering dimasukkan kedalam corong pengumpan dan dilewatkan pada celah diantara kedua cakram yang salah satunya

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS

PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS (1) Sobar Ihsan, (2) Muhammad Marsudi (1)(2) Prodi Teknik Mesin, Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan MAB Jln. Adhyaksa (Kayutangi)

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI )

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI ) RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI ) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: MUHAMMAD HUSNAN EFENDI NIM I8613023 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK

Lebih terperinci

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN MEDAN TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Perhitungan Sebelum mendesain mesin pemotong kerupuk hal utama yang harus diketahui adalah mencari tegangan geser kerupuk yang akan dipotong. Percobaan yang dilakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK PROYEK AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

PERANCANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK PROYEK AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta PERANCANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh : Muhamad

Lebih terperinci

(menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti barang berpotensi sampah ke arah bahan recycle). Untuk menunjang langkah tersebut m

(menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti barang berpotensi sampah ke arah bahan recycle). Untuk menunjang langkah tersebut m PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH (CRUSHER) Dr.-Ing Mohamad Yamin *), Dita Satyadarma, ST., MT *), Pulungan Naipospos **) E-mail : mohay@staff.gunadarma.ac.id *) Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

MESIN PEMINDAH BAHAN

MESIN PEMINDAH BAHAN MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN DAN ANALISA PERHITUNGAN BEBAN ANGKAT MAKSIMUM PADA VARIASI JARAK LENGAN TOWER CRANE KAPASITAS ANGKAT 3,2 TON TINGGI ANGKAT 40 METER DAN RADIUS LENGAN 70 METER SKRIPSI Skripsi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MENGHITUNG TEGANGAN THUMB BUCKET PADA EKSKAVATOR HIDROLIK 320D KELAS 20 TON

TUGAS AKHIR MENGHITUNG TEGANGAN THUMB BUCKET PADA EKSKAVATOR HIDROLIK 320D KELAS 20 TON TUGAS AKHIR MENGHITUNG TEGANGAN THUMB BUCKET PADA EKSKAVATOR HIDROLIK 320D KELAS 20 TON Disusun oleh Nama : Wahyu Wibisanto Nim : 41305010027 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PEMECAH KEDELAI

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PEMECAH KEDELAI TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PEMECAH KEDELAI Disusun oleh : AGUS HADI AHKROMAN 01302-063 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008 LEMBAR PERYANTAAN Saya yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang kotor merupakan akibat perbuatan negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG. ANDRI YONO ;

RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG. ANDRI YONO  ; RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG ANDRI YONO Email; Andriyono1974@yahoo.co.id Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke ABSTRAK Rancang Bangun Mesin Pemisah Kulit Ari

Lebih terperinci

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM PERANCANGAN TROLLEY DAN SPREADER GANTRY CRANE KAPASITAS ANGKAT 40 TON TINGGI ANGKAT 41 METER YANG DIPAKAI DI PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL (BICT) SKRIPSI Skripsi

Lebih terperinci

POROS dengan BEBAN PUNTIR

POROS dengan BEBAN PUNTIR POROS dengan BEBAN PUNTIR jika diperkirakan akan terjadi pembebanan berupa lenturan, tarikan atau tekanan, misalnya jika sebuah sabuk, rantai atau roda gigi dipasangkan pada poros, maka kemungkinan adanya

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN GAMBAR

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN GAMBAR BAB III PROSES PERANCANGAN DAN GAMBAR 31Skema dan Prinsip kerja Prinsip kerja mesin penggiling serbuk jamu ini adalah sumber tenaga motor listrik di transmisikan ke diskmill menggunakan dan pulley dan

Lebih terperinci

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan. BAB III PERANCANGAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Proses Perancangan Proses perancangan mesin pemipil jagung seperti terlihat pada Gambar 3.1 seperti berikut: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan

Lebih terperinci

Perancangan Desain Pisau Mesin Sampah Organik. David Gracia Hutagalung, Fedia Restu,S.T. Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam

Perancangan Desain Pisau Mesin Sampah Organik. David Gracia Hutagalung, Fedia Restu,S.T. Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam Perancangan Desain Pisau Mesin Sampah Organik David Gracia Hutagalung, Fedia Restu,S.T. Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam e-mail : david.gracia9@yahoo.com Abstrak Tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN ANALISA MESIN PENCACAH SAMPAH PLASTIK KAPASITAS

PERENCANAAN DAN ANALISA MESIN PENCACAH SAMPAH PLASTIK KAPASITAS TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN ANALISA MESIN PENCACAH SAMPAH PLASTIK KAPASITAS 25 kg/h MENGGUNAKAN METODE QFD HALAMAN JUDUL Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi 1* Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN

BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN 95 BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN 4.1 PERENCANAAN CUTTER 4.1.1 Gaya Pemotongan Bagian ini merupakan tempat terjadinya pemotongan asbes. Dalam hal ini yang menjadi perhatian adalah bagaimana agar asbes

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV PERHITUGA DA HASIL PEMBAHASA Pada proses perancangan terdapat tahap yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu perancangan, yaitu tahap perhitungan. Perhitungan di lakukan untuk menentukan

Lebih terperinci

Tugas Akhir RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK ( MIXER ) BAHAN OLAH DAGING BAKSO

Tugas Akhir RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK ( MIXER ) BAHAN OLAH DAGING BAKSO Tugas Akhir RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK ( MIXER ) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Strata Satu ( S ) pada Jurusan Disusun Oleh : Nama : IWAN WAHYUDI Nim : 030-06 FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

MESIN PEMINDAH BAHAN

MESIN PEMINDAH BAHAN TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN LIFT UNTUK KEPERLUAN GEDUNG PERKANTORAN BERLANTAI SEPULUH Oleh : R O I M A N T A S. NIM : 030421007 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK

Lebih terperinci

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KURNIAWAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM

SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Noor

Lebih terperinci

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL Gatot Pramuhadi 1), Abdul Wahhaab 2), Gina Rahmayanti 2), Nurwan Wahyudi 2), Syahidin Nurul Ikhwan 2) 1) Dosen Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK Oleh : RAHMA GRESYANANTA 2107039001 FABIAN SURYO S 2107039023 Pembimbing Ir. Suhariyanto, MT ABSTRAK Limbah dari plastik merupakan masalah yang dianggap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Prinsip Dasar Alat uji Bending 2.1.1. Definisi Alat Uji Bending Alat uji bending adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian kekuatan lengkung (bending)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Alat Pencacah plastik Alat pencacah plastik polipropelen ( PP ) merupakan suatu alat yang digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini memiliki

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KACANG TANAH DENGAN KAPASITAS 400 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KACANG TANAH DENGAN KAPASITAS 400 KG/JAM PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KACANG TANAH DENGAN KAPASITAS 400 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pada Program Studi Teknik Mesin Disusun oleh : YUSUF MAWALIRIA

Lebih terperinci

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON OLEH : RAMCES SITORUS NIM : 070421006 FAKULTAS

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : TUGAS AKHIR Perancangan Multi Spindel Drill 4 Collet Dengan PCD 90mm - 150mm Untuk Pembuatan Lubang Berdiameter Maksimum 10 mm Dengan Metode VDI 2221 Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI PADA MESIN PENCACAH PLASTIK BEKAS KEMASAN

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI PADA MESIN PENCACAH PLASTIK BEKAS KEMASAN RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI PADA MESIN PENCACAH PLASTIK BEKAS KEMASAN PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : RIDWAN YULIANTO I8109015 PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dibuat Oleh : Nama : Nuryanto

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR Dalam pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas 60 ton/jam TBS sangat dibutuhkan peran bunch scrapper conveyor yang berfungsi sebagai pengangkut janjangan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM Artikel Skripsi PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T.) Pada Program Studi

Lebih terperinci