BAB IV PERHITUNGAN SUSUT UMUR EKONOMIS TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
|
|
- Susanti Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PERHITUNGAN SUSUT UMUR EKONOMIS TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 4.1 Ambient Temperature pada Gardu Beton Tanpa Exhaust Fan Dalam studi mengenai analisis pengkondisian ambient temperature pada gardu beton terhadap susut umur ekonomis trafo khususnya pada gardu beton untuk mengetahui tingkat perbedaan suhu antara gardu beton yang dipasang exhaust fan dengan gardu yang tidak dipasang exhaust fan. Pengukuran suhu di dalam gardu beton ini dilakukan dengan menggunakan termometer ruangan yang rutin dilakukan saat inspeksi. Dari data ambient temperature yang diperoleh bisa didapatkan besarnya suhu hot spot temperature dan nilai relatif umur trafo dengan menggunakan persamaan 3.1 dan persamaan 3.4, dengan contoh perhitungan pada gardu KLP yang dioperasikan dalam 1 hari (24 jam) dengan asumsi ambient temperature ( a) konstan sebesar 41 0 C adalah sebagai berikut : 42
2 c = a + b + wo c = (55-40)x1.1 c = C Setelah diperoleh nilai hot spot temperature, dapat diperhitungkan nilai relatif umur trafo dengan menggunakan persamaan 3.4, sebagaimana perhitungan dibawah untuk gardu KLP yang dioperasikan 1 hari (24 jam) : V = 10 ( c-98)/19.93 V = 10 ( )/19.93 V = 3 p.u/hari Maka besarnya nilai umur relatif trafo dalam 1 hari (24 jam) sebesar : V = 3 p.u/hari x 24 jam = 72 jam/hari Nilai relatif umur trafo sebesar 3 p.u/hari sama artinya dalam 1 hari atau 24 jam operasi sama dengan trafo beroperasi selama 72 jam operasi. Sebagaimana hasil perhitungan pada Tabel 4.1 dibawah untuk beberapa gardu beton yang belum dipasang exhaust fan. 43
3 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Nilai Umur Relatif pada Gardu Beton yang Belum Dipasang Exhaust Fan. No Nama Gardu Hot Spot Ambient Temperature Temperature ( 0 C ) ( 0 C ) Nilai Umur Relatif (p.u/hari) 1 STMA PLKB KLP TDSB PTMA BRGE KKW NB : Pengukuran Dilakukan Saat Temperatur Udara Luar 33 0 c. Dari tabel diatas terlihat bahwa ambient temperature pada gardu beton yang belum dipasang exhaust fan menunjukkan suhu yang sangat tinggi dan melebihi toleransi yang telah diatur dalam SPLN D bahwa transformator distribusi 3 fase di desain untuk beroperasi pada temperature 30 0 C dengan toleransi ambient temperature tidak boleh melebihi 40 0 C. Selain itu dari tabel 4.1 diatas juga terlihat bahwa hot spot temperature dari gardu beton yang tidak dipasang exhaust fan menunjukkan nilai yang melebihi standar hot spot temperature yang 44
4 ditentukan pada SPLN D yaitu sebesar 98 0 C, dimana hal ini akan menyebabkan laju thermal ageing akan semakin cepat sehingga umur ekonomis trafo akan berkurang. Hal ini terlihat dari nilai umur relatif, sebagai contoh pada gardu STMA dengan ambient temperature dan hot spot temperature masing-masing sebesar 42 0 C dan C mempunyai nilai umur relatif sebesar 3.36 p.u/hari. Secara praktis trafo memilki umur antara tahun (Sumber: Electric Power Transformer-Loading and Thermal Perfomance-Robert F.Tillman Jr) dan merujuk pada SPLN D umur ekonomis trafo pada kondisi normal (ambient dan hot spot temperature sebesar 30 0 C dan 98 0 C) adalah 40 tahun (kondisi nomor 4 pada Tabel 4.2). Namun pada kenyataanya, karena trafo beroperasi pada suhu diatas suhu normal yang diiizinkan, maka trafo akan mengalami penurunan umur. Dari besarnya nilai ambient dan hot spot temperature dapat diperhitungkan nilai umur relatif serta umur ekonomis trafo dalam pengoperasiannya untuk masing-masing kondisi. Dalam hal ini Standart Umur Ekonomis Trafo (N 0 ) yang digunakan sesuai dengan SPLN D yaitu 40 tahun operasi, dalam artian trafo beroperasi dalam 1 hari murni selama 24 jam atau V 1 = 1 p.u/hari. Sebagai contoh perhitungan kondisi nomor 5 pada tabel 4.2 untuk gardu dengan ambient temperature ( a) sebesar 36 0 C maka diperoleh nilai umur relatif (V 2 ) sebesar 2 p.u/hari, untuk perhitungan umur ekonomis trafo yang berada pada kondisi gardu seperti dimaksud dimana diketahui : 45
5 ( a) V 2 V 1 N 1 = 36 0 C = 2 p.u/hari = 48 jam/hari = jam/tahun = 1 p.u/hari = 24 jam/hari = 8760 jam/tahun = 40 tahun Maka : N 2 = (V 1 x N 1 ) (4.1) V 2 N 2 = (8760 jam/tahun x 40 tahun ) jam/tahun N 2 = 20 tahun Seperti pada Tabel 4.2 dibawah ini menyatakan hubungan antara ambient temperature terhadap nilai umur relatif dan umur ekonomis trafo. Tabel 4.2 Hubungan Kondisi Ambient Temperature Terhadap Nilai Umur Relatif dan Umur Ekonomis Trafo pada Gardu Beton. No Ambient Temperature ( 0 C ) Hot spot Temperature ( 0 C ) Nilai Umur Relatif (p.u/hari) Umur Ekonomis (tahun)
6 NB: Pada kondisi normal yaitu ambient temperature 30 0 C dan hot spot temperature 98 0 C maka umur ekonomis trafo adalah 40 tahun. Dari Tabel diatas terlihat bahwa setiap kenaikan suhu 6 0 C, maka terjadi penyusutan umur ekonomis trafo menjadi setengah kalinya, dan begitu juga sebaliknya. Hal ini berlaku untuk temperatur hot spot temperatura antara 80 0 C C sesuai persamaan Montsinger. Mengacu pada Tabel 4.2 dan persamaan Montsinger diatas maka dapat kita tentukan besarnya penyusutan umur ekonomis trafo, serta perkiraan umur operasi 4.2 Ambient Temperature pada Gardu Beton yang Dipasang Exhaust Fan Di wilayah Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Tambun ada beberapa gardu beton yang dipasangan exhaust fan untuk mengkondisikan ambient temperatura tidak terlalu tinggi di dalam gardu. Sebagai hasil contoh perhitungan pada gardu KRK yang dioperasikan dalam 1 hari (24 jam) 47
7 dengan asumsi ambient temperature ( a) konstan sebesar 34 0 C adalah sebagai berikut : c = a + b + wo c = (55-40)x1.1 c = C Setelah diperoleh nilai hot spot temperature, dapat diperhitungkan nilai relatif umur trafo dengan menggunakan persamaan 3.4, sebagaimana perhitungan dibawah untuk gardu KRK yang dioperasikan 1 hari (24 jam): V = 10 ( c-98)/19.93 V = 10 ( )/19.93 V = 1.33 p.u/hari Maka besarnya nilai umur relatif trafo dalam 1 hari (24 jam) sebesar : V = 1.33 p.u/hari x 24 jam = 32 jam/hari Nilai relatif umur trafo sebesar 1.33 p.u/hari sama artinya dalam 1 hari atau 24 jam operasi sama dengan trafo beroperasi selama 32 jam operasi. Sebagaimana hasil perhitungan pada Tabel 4.3 dibawah untuk beberapa gardu beton yang sudah dipasang exhaust fan. 48
8 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Nilai Umur Relatif pada Gardu Beton yang Sudah Dipasang Exhaust Fan Ambient Hot Spot Nama Temperature Temperature Nilai Umur Relatif No Gardu ( 0 C ) ( 0 C ) (p.u/hari) 1 PTME ,26 2 KRK PMT NB : Pengukuran Dilakukan Saat Temperatur Udara Luar 33 0 c. Dengan membandingkan Tabel 4.1 dan 4.3 diatas terlihat bahwa pada gardu beton yang telah dipasang exhaust fan mempunyai ambient temperature dan nilai susut umur yang lebih rendah dibandingkan dengan gardu beton tanpa exhaust fan. Dengan kembali merujuk pada Standart Umur Ekonomis Trafo (N 0 ) yang digunakan sesuai dengan SPLN D yaitu 40 tahun operasi, dalam artian trafo beroperasi dalam 1 hari murni selama 24 jam atau V 1 = 1 p.u/hari, dapat diperoleh hasil perhitungan seperti pada Tabel 4.4 dibawah. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Umur Ekonomis Trafo Gardu Beton yang Sudah Dipasang Exhaust Fan Ambient Nilai Umur Umur No Nama Gardu Temperature Relatif Ekonomis ( 0 C ) (p.u/hari) (Tahun) 1 PTME
9 2 KRK PMT Dari Tabel maka dapat kita buat perbandingan seperti pada tabel 4.5 untuk gardu beton yang sudah dilakukan pemasangan exhaust fan dengan yang belum dipasang exhaust fan yang ditinjau dari beberapa aspek sebagai berikut: Tabel 4.5. Perbandingan Gardu Beton yang Sudah dan Belum Dipasang Exhaust Fan Dengan Tanpa Persen No Aspek exhaust exhaust Deviasi fan fan (%) 1 Ambient Temperature rata-rata ( 0 C) Hot Spot Temperature rata-rata ( 0 C) Nilai Umur Relatif rata-rata (V) Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat diperoleh beberapa informasi tentang benefit pemasangan exhaust fan pada gardu beton, keuntungan yang paling jelas terlihat pada pemasangan exhaust fan adalah suhu ratarata di dalam gardu yang lebih rendah sehingga nilai umur relatifnya juga 50
10 lebih kecil, dengan perbedaan sebesar 103.8% dibanding gardu beton tanpa exhaust fan. 4.3 Analisis Benefit Pengkondisian Ambient Temperature pada Gardu Beton Dengan Pemasangan Exhaust Fan Pada analisis benefit pengkondisian ambient temperatura dengan pemasangan exhaust fan ini digunakan studi kasus perbandingan kondisi temperatur di dalam gardu PTME sebelum dan sesudah pemasangan exhaust fan, dengan perbandingan kondisi sebagai berikut: Tabel 4.6 Perbandingan Ambient Temperature Sebelum dan Sesudah Pemasangan Exhaust Fan Temperatur ambient ( 0 C ) Nama Jam Durasi Sebelum Sesudah Gardu Operasi Operasi Pemasangan Pemasangan Exhaust Fan Exhaust Fan PTME Jam Jam Selanjutnya akan dihitung besarnya selisih umur ekonomis trafo 2 kondisi tersebut, yaitu sebelum dan sesudah pemasangan exhaust fan sebagai berikut : 51
11 a) Sebelum pemasangan exhaust fan Temperatur hot spot pada masing-masing waktu dapat dihitung dengan persamaan 3.1 (dengan nilai kenaikan suhu belitan, kenaikan suhu atas minyak masing-masing adalah: 55 0 C dan 50 0 C) (10 Jam Operasi) dengan ambient temperature 40 0 C c = a + b + wo c = (55-40)x1.1 c = C maka nilai relatif umur trafo yang dioperasikan per jam : V 1 = 10 ( c-98)/19.93 V 1 = 10 ( )/19.93 V 1 = 2,67 p.u/hari V 1 = 2,67 p.u/hari : 24 jam/hari V 1 = 0,11 p.u/jam (14 Jam Operasi) dengan ambient temperature 34 0 C c = a + b + wo c = (55-40)x1.1 c = C 52
12 maka nilai relatif umur trafo yang dioperasikan per jam : V 2 = 10 ( c-98)/19.93 V 2 = 10 ( )/19.93 V 2 = 1,33 p.u/hari : 24 jam/hari V 2 = 0.06 p.u/jam Sehingga besarnya nilai umur relatif trafo dalam 1 hari (24 jam) sebesar : V = (V 1 x 10 jam) + (V 2 x 14 jam) V = ((0.11p.u/jam x 10 jam) + (0.06 p.u/jam x 14 jam)) p.u/hari V = ( ) p.u/hari V = 1,94 p.u/hari V = 1,94 p.u/hari x 24 jam = jam/hari Sama dengan 16994,4 jam/tahun (estimasi 1 tahun = 365 hari) Dengan merujuk pada Standar PLN D yaitu 40 tahun operasi (trafo beroperasi dalam 1 hari murni selama 24 jam atau V 1 = 1 p.u/hari) umur ekonomis trafo dapat dihitung sebagai berikut : N 2 = (V 1 x N 1 ) V 2 N 2 = (8760 jam/tahun x 40 tahun ) 16994,4 jam/tahun N 2 = 20,6 tahun 53
13 Dengan menggunakan hubungan Montsinger didapatkan bahwa umur ekonomis trafo pada kondisi belum dipasang exhaust fan adalah 20,6 tahun dengan susut umur ekonomis sebesar 19,4 tahun jika dibandingkan dengan Standar PLN D yaitu 40 tahun operasi (trafo beroperasi dalam 1 hari murni selama 24 jam atau V 1 = 1 p.u/hari). b) Sesudah pemasangan exhaust fan Temperatur hot spot pada masing-masing waktu dapat dihitung dengan persamaan 3.1 (dengan nilai kenaikan suhu belitan, kenaikan suhu atas minyak masing-masing adalah: 55 0 C dan 50 0 C) (10 Jam Operasi) dengan ambient temperature 34 0 C c = a + b + wo c = (55-40)x1.1 c = C maka nilai relatif umur trafo yang dioperasikan per jam : V 1 = 10 ( c-98)/19.93 V 1 = 10 ( )/19.93 V 1 = 1,33 p.u/hari V 1 = 1,33 p.u/hari : 24 jam/hari V 1 = 0,06 p.u/jam 54
14 (14 Jam Operasi) dengan ambient temperature 30 0 C c = a + b + wo c = (55-40)x1.1 c = C maka nilai relatif umur trafo yang dioperasikan per jam : V 2 = 10 ( c-98)/19.93 V 2 = 10 ( )/19.93 V 2 = 0,84 p.u/hari : 24 jam/hari V 2 = p.u/jam Sehingga besarnya nilai umur relatif trafo dalam 1 hari (24 jam) sebesar : V = (V 1 x 10 jam) + (V 2 x 14 jam) V = ((0.06p.u/jam x 10 jam) + (0,035 p.u/jam x 14 jam)) p.u/hari V = (0,6+0,49) p.u/hari V = 1,09 p.u/hari V = 1,09 p.u/hari x 24 jam = 26,16 jam/hari Sama dengan 9548,4 jam/tahun (estimasi 1 tahun = 365 hari) Selanjutnya dengan merujuk pada Standar PLN D yaitu 40 tahun operasi (trafo beroperasi dalam 1 hari murni selama 24 jam atau V 1 = 1 p.u/hari) umur ekonomis trafo dapat dihitung sebagai berikut : 55
15 N 2 = (V 1 x N 1 ) V 2 N 2 = (8760 jam/tahun x 40 tahun ) 9548,4 jam/tahun N 2 = 36,6 tahun Dengan menggunakan hubungan Montsinger didapatkan bahwa umur ekonomis trafo pada kondisi belum dipasang exhaust fan adalah 20 tahun dengan susut umur ekonomis sebesar 20 tahun jika dibandingkan dengan Standar PLN D yaitu 40 tahun operasi (trafo beroperasi dalam 1 hari murni selama 24 jam atau V 1 = 1 p.u/hari). Dengan demikian apabila dibandingkan selisih umur ekonomis trafo antara gardu beton yang dipasang exhaust fan dengan gardu yang tidak dipasang exhaust fan adalah 15 tahun atau dengan kata lain terjadi deviasi sebesar 40,98 %. 4.3 Cara Pemasangan Exhaust Fan pada Gardu Beton Di dalam pemasangan exhaust fan kita perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu: 1. Exhaust fan dipasang pada level yang tinggi pada gardu (bagian atas). 2. Intake Grill ventilasi dibuat pada level yang rendah pada gardu yang berseberangan dengan posisi Exhaust Fan. 3. Pastikan aliran udara melintasi trafo yang akan didinginkan. 56
16 4. Pasang pengahalang seperti kawat strimin pada bagian luar exhaust fan dan intake grill ventilasi dengan tujuan agar terhindar dari binatang yang masuk ke dalam gardu (contoh: tikus, burung, ular). 57
STUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK
STUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK Parlindungan Gultom 1), Ir. Danial, MT. 2), Managam Rajagukguk, ST, MT. 3) 1,2,3) Program Studi
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR)
STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR) Junedy Pandapotan Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...iv
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...iv MOTTO...v KATA PENGANTAR...vi PERSEMBAHAN...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciBAB III FORMULASI PENENTUAN SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
BAB III FORMULASI PENENTUAN SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan diformulasikan hubungan antara kenaikan suhu yang melebihi batas - batas kemampuan isolasi dengan susutnya
Lebih terperinciStudi Analisa Pengaruh Pembebanan Dan Temperatur Lingkungan Terhadap Susut Umur Tranformator Daya Pada Gardu Induk Garuda Sakti
Studi Analisa Pengaruh Pembebanan Dan Temperatur Lingkungan Terhadap Susut Umur Tranformator Daya Pada Gardu Induk Garuda Sakti Kurniawan*, Firdaus** Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR TENAGA (STUDI KASUS TRAFO GTG 1.3 PLTGU TAMBAK LOROK SEMARANG)
ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR TENAGA (STUDI KASUS TRAFO GTG 1.3 PLTGU TAMBAK LOROK SEMARANG) oleh: Nama : Purnama Sigid NIM : LF306046 Abstrak - Transformator Tenaga didesain
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Transformator, Susut Umur
ABSTRAK Susut umur pada transformator dipengaruhi oleh isolasi belitan transformator dan minyak transformator. Salah satu kerusakan atau kegagalan isolasi dari minyak transformator diakibatkan dari perubahan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ISOLASI TRANSFORMATOR TENAGA AKIBAT PENGARUH PEMBEBANAN (STUDI KASUS TRANSFORMATOR TENAGA 3 GARDU
SKRIPSI ANALISIS KINERJA ISOLASI TRANSFORMATOR TENAGA AKIBAT PENGARUH PEMBEBANAN (STUDI KASUS TRANSFORMATOR TENAGA 3 GARDU INDUK GAS INSULATED SWITCHGEAR LISTRIK MEDAN) Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERHITUNGAN SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 4.1 Umum Transformator yang akan digunakan sebagai obyek penelitian sebanyak dua buah dengan tipe transformator pasangan dalam (indoor).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Transformator memiliki peran yang sangat penting dalam penyaluran energi listrik. Setelah listrik dibangkitkan di pusat pusat pembangkit, energi lisrik tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sebuah transformator dapat dibebani secara terus menerus sesuai dengan kemampuan nominalnya. Pada prakteknya sangat jarang terjadi pembebanan sebuah transformator secara terus menerus pada nominalnya.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. dan 1997, serta SPLN D : 2007)
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Transformator Distribusi 4.1.1 Umum Pada sistem distribusi, Transformator digunakan untuk menurunkan tegangan penyaluran 20 kv ke tegangan pelayanan 400 / 231 V. Untuk fungsi tersebut,
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN
ANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN Rizky Ferdinan Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III PENGAMBILAN DATA
BAB III PENGAMBILAN DATA Didalam pengambilan data pada skripsi ini harus di perhatikan beberapa hal sebagai berikut : 3.1 PEMILIHAN TRANSFORMATOR Pemilihan transformator kapasitas trafo distribusi berdasarkan
Lebih terperinciANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP
ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP 12.6.0 Dennis Satria Wahyu Jayabadi *), Bambang Winardi, and Mochammad Facta Departemen
Lebih terperinciBAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI
BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI 4.1 UMUM Proses distribusi adalah kegiatan penyaluran dan membagi energi listrik dari pembangkit ke tingkat konsumen. Jika proses distribusi buruk
Lebih terperinciPERHITUNGAN PENURUNAN UMUR TRANSFORMATOR AKIBAT PENGARUH SUHU LINGKUNGAN
PERHITUNGAN PENURUNAN UMUR TRANSFORMATOR AKIBAT PENGARUH SUHU LINGKUNGAN Adhie Satrya Gianto, Chairul Gagarin Irianto & Darto Gianto* Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP MASA GUNA DAN PEMBEBANAN DARURAT TRANSFORMATOR DAYA TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP MASA GUNA DAN PEMBEBANAN DARURAT TRANSFORMATOR DAYA TESIS DEWANTO INDRA KRISNADI 09 06 57 77 66 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM MAGISTER TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciAnalisa Perkiraan Umur Transformator
35 Analisa Perkiraan Umur Transformator Krestovel Alvian Kodoati (1), Ir. Fielman Lisi, MT. (2), Ir. Marthinus Pakiding, MT. (3) (1)Mahasiswa (2)Pembimbing 1 (3)Pembimbing 2 Jurusan Teknik Elektro-FT,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Gardu Distribusi Pengertian Umum Gardu Distribusi tenaga listrik adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah
Lebih terperinci33. Penyesuaian Produk Jadi Selesai Akhir Periode 34. Penyesuaian Beban Yang Masih Harus Dibayar Penyesuaian Pemakaian Perlengkapan 36. Proses Akhir Bulan, Penyusutan, Barang Dalam Proses & Selisih Biaya
Lebih terperinciOPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO
OPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO Muhammad Ade Nugroho, 1410017211121 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk
BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK Gardu Induk merupakan suatu instalasi listrik yang terdiri atas beberapa perlengkapan dan peralatan listrik dan menjadi penghubung listrik
Lebih terperinciMODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS
1 MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 2 DEFINISI PLTG Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil proses penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil proses penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dengan merujuk pada pertanyaan penelitian. Penulis menemukan kesimpulan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN SUSUT BEBAN. Data teknis dari transformator pada gardu induk tangerang yang ada pada
BAB IV PERHITUNGAN SUSUT BEBAN 4.1 GAMBARAN UMUM 4.1.1 Data Teknis Data teknis dari transformator pada gardu induk tangerang yang ada pada Area Jaringan Tangerang dalam bentuk data trafo dan spesifikasi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IDENTIFIKASI KONDISI KESEHATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI KONDISI KESEHATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI (Studi Kasus di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRAFO NYNNAS DAN APPAR TERHADAP SUHU
ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRAFO NYNNAS DAN APPAR TERHADAP SUHU Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana S-1 Oleh : EVITA KRISTIANAH SIHOMBING 102
Lebih terperinciMAKALAH OBSERVASI DISTRIBUSI LISTRIK di Perumahan Pogung Baru. Oleh :
MAKALAH OBSERVASI DISTRIBUSI LISTRIK di Perumahan Pogung Baru Oleh : I Gede Budi Mahendra Agung Prabowo Arif Budi Prasetyo Rudy Rachida NIM.12501241010 NIM.12501241013 NIM.12501241014 NIM.12501241035 PROGRAM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini digunakan metodologi yang ditunjukan pada gambar 3.1. Gambar 3. 1 Diagram alir penelitian 38 39 3.2 Studi Literatur
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK
Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK Muhammad Faishal A. R. (L2F 007 051) Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan beban yang seiring pesat dan tidak bisa di prediksi pertumbuhannya, mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan antara sisi penyuplai dan yang disuplai,
Lebih terperinciANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL
Analisis Teoritis Penempatan Transformator Distribusi Menurut Jatuh Tegangan Di Penyulang Bagong ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU
Lebih terperinciAnalisis Unjuk Kerja Tiga Unit Inter Bus Transformers 500 MVA 500/150/66 kv di GITET Kediri
ELPOSYS Jurnal Sistem Kelistrikan Vol. 03 No.1, ISSN: 2355 9195, E-ISSN: 2356-0533 Analisis Unjuk Kerja Tiga Unit Inter Bus Transformers 500 MVA 500/150/66 kv di GITET Kediri Aan M. Ilham *a), Rachmat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) adalah sebagai konstruksi termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang sama. Konstruksi
Lebih terperinciBAB III PENGOLAHAN DATA
BAB III PENGOLAHAN DATA 3.1 Gambaran Umum PT.PLN (Persero) Disjaya dan Tangerang PT. PLN (Persero) Disjaya dan Tangerang merupakan salah satu unit induk pelaksana distribusi di PT. PLN Direktorat Operasi
Lebih terperinciBAB III METODE PROSES PEMBUATAN
BAB III METODE PROSES PEMBUATAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya proses pembuatan dapur busur listrik, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan dapur busur
Lebih terperinciPENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KENAIKAN SUHU PADA BELITAN TRANSFORMATOR DAYA JENISTERENDAM MINYAK
PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KENAIKAN SUHU PADA BELITAN TRANSFORMATOR DAYA JENISTERENDAM MINYAK Janny Olny Wuwung Abstrak: Penelitian ini bertujuan (1) Menghitung kenaikan ; (2) Menghitung kenaikan titik-panas;
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI
BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI 4.1 Trafo Step Up 150 kv PT. PLN Durikosambi Gardu Induk Durikosambi berjenis gardu induk Switchyard, yakni gardu induk yang
Lebih terperinciStudi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 B-119 Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan Fauziah, Adi
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique
KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-issn: -736 Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique Aditya Mulianda #1, Syahrizal #, Mansur
Lebih terperinciBAB 10. Proteksi relay / peralatan yang digunakan tergantung pada ukuran, kepentingan dan konstruksi (tekan changer jenis) dari trafo.
MINGGU XII Transformer protection Types of protection Thermal Overload protection Over-flux protection BAB 10 10.1 Proteksi Transformator Transformator daya yang paling mahal yaitu elemen tunggal sistem
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proses Penyaluran Tenaga Listrik Gambar 2.1. Proses Tenaga Listrik Energi listrik dihasilkan dari pusat pembangkitan yang menggunakan energi potensi mekanik (air, uap, gas, panas
Lebih terperinciESTIMASI UMUR PAKAI DAN RUGI DAYA TRANSFORMATOR. The Estimated Age of Use and Loss Power Transformer
Techno, ISSN 1410-8607 Volume 15 No. 2, Oktober 2014 Hal. 50 55 ESTIMASI UMUR PAKAI DAN RUGI DAYA TRANSFORMATOR The Estimated Age of Use and Loss Power Transformer Winarso Program Studi Teknik Elektro,
Lebih terperinciSofyan 1, Afriyastuti Herawati 1*
engaruh embebanan Terhadap Efisiensi dan Usia Transformator (Studi Kasus Transformator IV Gardu Induk Sukamerindu Bengkulu) Berdasarkan Standar IEC 60076-7 Sofyan 1, Afriyastuti Herawati 1* 1 rogram Studi
Lebih terperinciBAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga
BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK 3.1. Umum Tenaga listrik merupakan suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia, terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga
Lebih terperinciENERGY IS OUR BUSINESS. Aspek Design Thermal Pada Power Transformer. Himawan Samodra Pauwels Trafo Asia
ENERGY IS OUR BUSINESS Aspek Design Thermal Pada Power Transformer Himawan Samodra Pauwels Trafo Asia 1 Terminology Top Oil Rise: Top oil temperature Ambient temperature Average Winding Rise: Mean winding
Lebih terperinciPrediksi Masa Guna Minyak Transformator Menggunakan Hukum Arrhenius Berdasarkan Karakteristik Fisik dan Elektrik
Prediksi Masa Guna Minyak Transformator Menggunakan Hukum Arrhenius Berdasarkan Karakteristik Fisik dan Elektrik Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M.K., MT dan Mukhammad Latif Departemen Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciTRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA
TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya
Lebih terperinciKOKO SURYONO D
ANALISIS DROP TEGANGAN SALURAN DISTRIBUSI 20 KV PADA PENYULANG WONOGIRI 8 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat melalui jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Tenaga Listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan distribusi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman, teknologi pun juga ikut berkembang. Perkembangan teknologi ini mengakibatkan hampir semua peralatan bekerja dengan bersumber dari listrik
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE Chandra Goenadi, I.G.N
Lebih terperinciA. Latar Belakang. di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PT. PLN (Persero) adalah mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia listrik untuk umum di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PT. PLN (Persero) adalah mulai terjadinya krisis energi
Lebih terperinciSTUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO
STUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO Primanda Arief Yuntyansyah 1, Ir. Unggul Wibawa, M.Sc., Ir. Teguh Utomo, MT. 3 1 Mahasiswa Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN BEBAN PENDINGIN 4.1 PERHITUNGAN SECARA MANUAL DAN TEORISTIS
56 BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN BEBAN PENDINGIN 4.1 PERHITUNGAN SECARA MANUAL DAN TEORISTIS Perhitungan beban thermal secara manual dan teoristis merupakan prinsip dasar. Beban termal pada sebuah
Lebih terperinciANALISA TEMPERATUR MINYAK TERHADAP KINERJA TRANSFORMATOR DI UNIT 6 PLTG PAYA PASIR LAPORAN TUGAS AKHIR
ANALISA TEMPERATUR MINYAK TERHADAP KINERJA TRANSFORMATOR DI UNIT 6 PLTG PAYA PASIR LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isolasi memiliki peranan penting pada sistem tenaga listrik. Isolasi melindungi sistem tenaga listrik dari gangguan seperti lompatan listrik atau percikan, isolasi
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG
ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG Fery Praditama. 1, Ir. Teguh Utomo, MT. 2, Ir. Mahfudz Shidiq, MT³ 1 Mahasiswa Teknik Elektro, 2,3 Dosen Teknik Elektro,
Lebih terperinciSistem Tenaga Listrik. 4 sks
Sistem Tenaga Listrik 4 sks TRAFO STEP UP 20/500 kv 500 kv 150 kv 150 kv INDUSTRI 20 kv BISNIS TRAFO GITET 500/150 kv TRAFO GI 150/20 kv PEMBANGKIT TRAFO DISTRIBUSI 220 V PLTA PLTD PLTP PLTG PLTU PLTGU
Lebih terperinciStudi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Andhito Sukmoyo Nugroho, I.G.N. Satriadi Hernanda 2), Adi Soeprijanto 1) Jurusan Teknik
Lebih terperinciSTANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN KUBIKEL TM 20 KV
STANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN KUBIKEL TM 20 KV JENIS GARDU 1. Gardu Portal Gardu Distribusi Tenaga Listrik Tipe Terbuka ( Out-door ), dengan memakai DISTRIBUSI kontruksi dua tiang atau lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sumber energi untuk memperoleh kerja yang berguna adalah kunci dari kemajuan industri yang penting untuk peningkatan taraf hidup yang berkesinambungan bagi
Lebih terperinciPENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK TRANSFORMATOR FASILITAS GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
Urip Mudjiono & Edy Prasetyo Hidayat, Pengujian Tegangan Tembus... 99 PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK TRANSFORMATOR FASILITAS GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA Oleh: Urip Mudjiono
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menanggapi isu penggunaan clean energy yang sangat santer saat ini, pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh kebijakan dunia dan negara
Lebih terperinciPrinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG
1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-153 Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique Henki Projo Wicaksono,
Lebih terperinciBAB III. Tinjauan Pustaka
BAB III Tinjauan Pustaka 3.1 Pengertian Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Distribusi Merupakan Bagian dari sistem tenaga listrik.sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA
BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA 3.1 Metode Pengujian 3.1.1 Pengujian Dual Fuel Proses pembakaran di dalam ruang silinder pada motor diesel menggunakan sistem injeksi langsung.
Lebih terperinciKata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi
Rizky Syahputra Srg., Raja Harahap, Perhitungan Arus... SSN : 59 1099 (Online) SSN : 50 3 (Cetak) Perhitungan Arus Netral, Rugi-Rugi, dan Efisiensi Transformator Distribusi 3 Fasa 0 KV/00V Di PT. PLN (Persero)
Lebih terperinciLampiran 1. Kondisi Pipa dan Nilai C (Hazen-William)
Lampiran 1. Kondisi Pipa dan Nilai C (Hazen-William) pipa Koefisien Kehalusan C Pipa besi cor, baru 130 Pipa besi cor, tua 100 Pipa baja, baru 120 ~ 130 Pipa baja, tua 80 ~ 100 Pipa dengan lapisan semen
Lebih terperinciBAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER
BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER 4.1 TUJUAN PENGUJIAN Tujuan dari pengujian Cigarette Smoke Filter ialah untuk mengetahui seberapa besar kinerja penyaringan yang dihasilkan dengan membandingkan
Lebih terperinciBAB III GARDU DISTRIBUSI
BAB III GARDU DISTRIBUSI 3.1 Pendahuluan Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik.sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dalam penelitian pengeringan kerupuk dengan menggunakan alat pengering tipe tray dengan media udara panas. Udara panas berasal dari air keluaran ketel uap yang sudah
Lebih terperinciANALISA BERBAGAI HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR 3 PHASA DALAM KEADAAN BEBAN LEBIH (APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT.
ANALISA BERBAGAI HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR 3 PHASA DALAM KEADAAN BEBAN LEBIH (APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT. USU) Zul Fahmi Dhuha (1), Syamsul Amien (2) Konsentrasi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Metrologi merupakan ilmu yang mempelajari pengukuran besaran - besaran fisika. Metrologi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu metrologi legal, metrologi ilmiah dan
Lebih terperinciAnalisis Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi Penyulang Barata Jaya Area Surabaya Selatan Menggunakan Software Etap 12.6
Analisis Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi Penyulang Barata Jaya Area Surabaya Selatan Menggunakan Software Etap 12.6 Analisis Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi Penyulang Barata Jaya Area Surabaya Selatan
Lebih terperinciBAB III PENGAMANAN TRANSFORMATOR TENAGA
41 BAB III PENGAMANAN TRANSFORMATOR TENAGA 3.1 Pengamanan Terhadap Transformator Tenaga Sistem pengaman tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan - peralatan yang terpasang pada sistem tenaga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
Generator Transformator Pemutus Tenaga Distribusi sekunder Distribusi Primer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Penyaluran Tenaga Listrik Ke Pelanggan Didalam dunia kelistrikan sering timbul persoalan teknis,
Lebih terperinciSTUDI PERKIRAAN UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 160 kva MENGGUNAKAN METODE TINGKAT TAHUNAN PADA PT.PLN (PERSERO) APJ CIREBON
STUDI PERKIRAAN UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 160 kva MENGGUNAKAN METODE TINGKAT TAHUNAN PADA PT.PLN (PERSERO) APJ CIREBON Anggi Adipriyatna Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Trafo Distribusi merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam penyaluran tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen. Trafo Distribusi dapat dipasang
Lebih terperinciMAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)
MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Di Susun Oleh: 1. VENDRO HARI SANDI 2013110057 2. YOFANDI AGUNG YULIO 2013110052 3. RANDA MARDEL YUSRA 2013110061 4. RAHMAT SURYADI 2013110063 5. SYAFLIWANUR
Lebih terperinciPENTANAHAN JARING TEGANGAN RENDAH PLN DAN PENTANAHAN INSTALASI 3 SPLN 12 : 1978
BIDANG DISTRIBUSI No. SPLN No. JUDUL 1 SPLN 1 : 1995 TEGANGAN-TEGANGAN STANDAR 2 SPLN 3 :1978 PENTANAHAN JARING TEGANGAN RENDAH PLN DAN PENTANAHAN INSTALASI 3 SPLN 12 : 1978 PEDOMAN PENERAPAN SISTEM DISTRIBUSI
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Kekuatan Dielektrik Minyak Isolasi Transformator 6,6 kv/380 V di PT.INTIBENUA PERKASATAMA Dumai
Analisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Kekuatan Dielektrik Minyak Isolasi Transformator 6,6 kv/380 V di PT.INTIBENUA PERKASATAMA Dumai Saprianto*, Firdaus ** *Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perawatan merupakan salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan merupakan salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan secara serius dalam sistem tenaga listrik, karena dengan sistem perawatan yang baik, peralatan-peralatan
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8. Berdasarkan gambar di atas skala termometer Fahrenheit akan menunjukkan angka...
1. Perhatikan skala termometer berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-8.1.png SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8 Berdasarkan gambar di atas skala
Lebih terperinciBAB III PENGAMAN PRIMER TRAFO DISTRIBUSI PT. PLN (Persero) AJ GAMBIR
BAB III PENGAMAN PRIMER TRAFO DISTRIBUSI PT. PLN (Persero) AJ GAMBIR 3.1 Kondisi Wilayah Berdirinya PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang
Lebih terperinciFISIKA TERMAL Bagian I
FISIKA TERMAL Bagian I Temperatur Temperatur adalah sifat fisik dari materi yang secara kuantitatif menyatakan tingkat panas atau dingin. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur adalah termometer.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. 4.1 Analisa Pengujian Rasio Kumparan / Belitan Trafo Dengan TTR
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisa Pengujian Rasio Kumparan / Belitan Trafo Dengan TTR Rasio perbandingan belitan trafo distribusi yang masih baik ditunjukkan dengan hasil pengukuran yang masih berada
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera bagian Selatan Sektor Pembangkitan Sumatera bagian Selatan merupakan bagian dari unit kerja yang mengemban tugas melaksanakan
Lebih terperinciElektronika daya. Dasar elektronika daya
Elektronika daya Dasar elektronika daya Pengertian Elektronika daya merupakan cabang ilmu elektronika yang berkaitan dengan pengolahan dan pengaturan daya listrik yang dilakukan secara elektronis Elektronika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENILITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.
BAB III METODOLOGI PENILITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian Tugas Akhir Alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciFISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto
FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto MENU HARI INI TEMPERATUR KALOR DAN ENERGI DALAM PERUBAHAN FASE Temperatur adalah sifat fisik dari materi yang secara kuantitatif menyatakan tingkat panas atau dingin. Alat
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK
57 BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK 4.1. Sistem Instalasi Listrik Sistem instalasi listrik di gedung perkantoran Talavera Suite menggunakan sistem radial. Sumber utama untuk suplai
Lebih terperinciBAB II ISOLASI CAIR. Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti
BAB II ISOLASI CAIR II.1. Umum Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti transformator, kapasitor, dan pemutus daya (circuit breaker). Selain sebagai isolasi juga berfungsi
Lebih terperinciPengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller
JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 1, No. 1, April 1999 : 8-13 Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknik,
Lebih terperinciTransformator Daya dan Cara Pengujiannya
Transformator Daya dan Cara Pengujiannya Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Jenis Pengujian Alat Kondisi Pengujian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Pengujian Termal Pada pengujian termal menggunakan metode DSC, ABS Original + ABS Recycle mendapatkan hasil yang bervariasi pada nilai Tg dan nilai Tm. Didapatkannya
Lebih terperinci