BAB III LANDASAN TEORI
|
|
- Yanti Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) adalah sebagai konstruksi termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang sama. Konstruksi ini terbanyak digunakan untuk konsumen jaringan Tegangan Menengah yang digunakan di Indonesia. Ciri utama jaringan ini adalah penggunaan penghantar telanjang yang ditopang dengan isolator pada tiang besi/beton. Penggunaan penghantar telanjang, dengan sendirinya harus diperhatikan faktor yang terkait dengan keselamatan ketenagalistrikan seperti jarak aman minimum yang harus dipenuhi penghantar bertegangan 20 kv tersebut antar phasa atau dengan bangunan atau dengan tanaman atau dengan jangkauan manusia. Termasuk dalam kelompok yang diklasifikasikan SUTM adalah juga bila penghantar yang digunakan adalah penghantar berisolasi setengah AAAC- S (half insulated single core). Penggunaan penghantar ini tidak menjamin keamanan terhadap tegangan sentuh yangdipersyaratkan akan tetapi untuk mengurangi resiko gangguan temporer khususnya akibat sentuhan tanaman. Komponen utama pada saluran udara tegangan menengah yaitu : a. Penghantar Penghantar berfungsi untuk memindahkan atau menyalurkan energi listrik dari suatu tempat ke tempat lain b. Tiang 11
2 12 Tiang berfungsi untuk menyangga penghantar listrik serta kelengkapannya. c. Isolator Isolator berfungsi sebagai penyekat dan antara bagian konduktif dengan bagian penyangga. Gambar 3.1 Komponen utama saluran udara tegangan menegah 3.2 Jumper pada Saluran Udara Tegangan Menengah Pengetian Jumper Jumper merupakan konduktor / penghantar yang menghubungkan bagian yang satu dengan bagian yang lainnya pada saluran udara tegangan menengah. Jumper berfungsi untuk memudahkan operasional kegiatan manuver dan pemeliharaan jaringan. Pada jumper pula terdapat konektor / sambungan yang mana dapat dilakukan pemutusan dan penyambungan konduktor bila dalam kondisi yang mengharuskan Penempatan Jumper yaitu : Penempatan jumper pada saluran udara tegangan menengah,
3 13 a. Jumper tiang penegang Jumper ini terdapat pada tiang penegang. Jumper Gambar 3.2 Jumper pada tiang penegang b. Jumper Outdoor SKTM Jumper ini menghubungkan antara outdoor SKTM (Saluran Kabel Tegangan Menengah) dengan saluran udara tegangan menengah. Jumper Gambar 3.3 Jumper outdoor SKTM
4 14 c. Jumper pada Tiang Percabangan Pada tiang percabangan selalu ada jumper yang akan menghubungkan bagian saluran yang lurus dengan saluran yang akan dicabangkan. Jumper Gambar 3.4 Jumper pada tiang percabangan d. Jumper pada Peralatan Switching Jumper ini biasa terpasang pada Load Break Switch (LBS), Recloser, Pole Top Switch (PTS), Fuse Cut Out (FCO) ataupun peralatan switching lainnya. Jumper Gambar 3.5 Jumper pada peralatan switching
5 15 e. Jumper pada Gardu Portal Gardu portal merupakan salah satu jenis dari gardu distribusi. Di dalam gardu portal terdapat komponen utama yaitu trafo, arrester, Fuse Cut Out, tiang dan isolator. Untuk menghubungkan antara Fuse Cut Out, arrester dan trafo maka diperlukan jumper sehingga energi listrik dapat tersalurkan. Gambar 3.6 Jumper pada gardu portal 3.3 Pemeliharaan pada Saluran Udara Tegangan Menengah Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan merupakan suatu pekerjaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan bahwa suatu sistem / peralatan dapat berfungsi secara optimal, umur teknisnya meningkat dan aman baik bagi personil maupun bagi masyarakat umum Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan rutin / inspeksi pada SUTM merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi terkini baik atau tidaknya suatu komponen yang ada di saluran udara tegangan menengah, baik dilakukan secara visual maupun dengan menggunakan alat. Hasil dari kegiatan inspeksi ini adalah sebuah data atau informasi berupa temuan /
6 16 kelainan pada komponen saluran udara tegangan menengah yang menjadi dasar untuk dilakukan pemeliharaan. Sehingga kegiatan inspeksi ini memiliki peranan yang sangat penting karena secara tidak langsung mampu mendeteksi lebih dini dan mencegah terjadinya gangguan. Inspeksi dengan cara visual merupakan langkah yang paling mudah, tetapi memiliki tingkat akurasi yang rendah terhadap kondisi peralatan yang dilihat. Inspeksi dengan hanya mengandalkan cara visual masih kurang efektif sehingga dibutuhkan peralatan ukur untuk mendukung kegiatan inspeksi ini. Peralatan ukur yang biasa digunakan dalam kegiatan inspeksi adalah ampere meter, volt meter, phase squence, thermovision dan teropong. Peralatan ukur tersebut dapat menunjang kegiatan inspeksi agar data yang didapatkan lebih akurat sehingga dapat menentukan langkah pemeliharaan yang tepat. Adapun fungsi dari alat inspeksi tersebut ialah : 1. Ampere meter / tang ampere berfungsi untuk mengukur arus listrik 2. Volt meter berfungsi untuk mengetahui tegangan listrik 3. Phase squence tester berfungsi untuk mengetahui arah putaran phasa 4. Thermovision berfungsi untuk mengetahui suhu / temperatur suatu benda. 5. Teropong berfungsi untuk melihat objek yang jauh agar terlihat lebih dekat. (a) Teropong (b) Tang Ampere (c) Thermovision Gambar 3.7 Peralatan Inspeksi SUTM
7 17 Komponen-komponen yang perlu diperhatikan dalam kegiatan inspeksi saluran udara tegangan menengah seperti penghantar, isolator, tiang penopang, sambungan pada jumper, arrester, Fuse Cut Out, peralatan Switching dan lain-lain. Kelainan-kelainan pada peralatan tersebut harus segera dicatat dan ditindaklanjuti agar tidak menimbulkan gangguan. Berikut ini merupakan tabel yang menunujukkan temuan / kelainan yang sering terjadi pada komponen saluran udara tegangan menengah. Tabel 3.1 Daftar temuan / kelainan pada komponen SUTM No Komponen SUTM Kondisi 1 Kondisi 2 Kondisi 3 1. Penghantar Rantas Sambungan Jarak aman yang tidak baik tidak sesuai 2. Isolator Isolasi tembus Retak Ikatan lepas / rusak 3. Tiang Miring Retak / keropos Pondasi rusak 4. Jumper Sambungan Penghantar membara rantas 5. Arrester Arus bocor Kawat arde Isolasi tembus yang tinggi hilang / putus 6. Fuse Cut Out Isolasi tembus Koneksi jumper Fuse link tidak tidak baik sesuai 7. Perlatan Tidak bisa Komponen Switching dioperasikan mekanik rusak Kegiatan inspeksi harus dilakukan sesering mungkin, agar kemungkinan-kemungkinan terjadinya gangguan dapat diketahui lebih awal.
8 Pemeliharaan Dalam Keadaan Bertegangan Pemeliharaan dalam keadaan bertegangan merupakan pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan saat jaringan SUTM dalam kondisi bertegangan, artinya tidak ada pemadaman aliran listrik selama proses pekerjaannya. Pemeliharaan dalam kondisi bertegangan memiliki kelebihan dimana kontinuitas penyaluran energi listrik tetap terjaga, meningkatkan mutu dan pelayanan terhadap pelanggan, dan meningkatkan penjualan energi listrik. Pemeliharaan dalam keadaan bertegangan dilakukan oleh tim PDKB yang memilki keahlian khusus untuk melakukan pekerjaan dalam keadaan bertegangan dan harus memiliki sertifikat kompetensi. Tim PDKB umumnya terdiri dari supervisor, preparator, kepala regu dan linesman. a. Metode Kerja PDKB Didalam melaksanakan PDKB sampai saat ini tersedia tiga macam metode kerja yang sudah dibakukan didalam standar PLN maupun yang telah dilaksanakan di salah satu negara yang sudah melaksanakan PDKB (EDF Prancis) adalah sebagai berikut : Distance Method Didalam standar PLN diterjemahkan sebagai metode berjarak, dimana pada saat bekerja linesman dengan bagian yang bertegangan dibatasi dengan jarak tertentu dan digunakan tongkat berisolasi sebagai peralatan kerjanya. Dengan metode berjarak ini diperkenankan untuk melaksanakan PDKB pada tegangan rendah sampai dengan tegangan ekstra tinggi. Contact Method Didalam standar PLN diterjemahkan sebagai metode sentuhan, dimana pada saat bekerja linesman dilindungi terhadap sentuhan langsung dengan bagian yang bertegangan dengan menggunakan sarung tangan berisolasi dan linesman berdiri pada suatu pijakan berisolasi. Dengan metode sentuhan ini diperkenankan untuk
9 19 melaksanakan PDKB pada tegangan rendah sampai dengan tegangan menengah. Potential Method Didalam standar PLN diterjemahkan sebagai metode potensial, dimana pada saat bekerja linesman terhubung langsung dengan konduktor yang bertegangan, tetapi harus terisolasi dengan baik terhadap tanah maupun terhadap phasa lainnya. Dengan metode potensial ini diperkenankan untuk melaksanakan PDKB pada tegangan menengah sampai dengan tegangan ekstra tinggi. b. Alur Kerja Tim PDKB Adapun alur kerja dalam pelaksanaan pemeliharaan oleh tim PDKB ialah sebagai berikut : 1. Pemohon Pekerjaan PDKB 2. Hasil Pemeriksaan Rutin Supervisor PDKB Preparator Work Order (WO) Survey Lokasi Pekerjaan Preparator Tidak layak dikerjakan Harus Dikerjakan OFFLINE Tidak Diskusi dan Analisa Ya SPV PDKB Preparator Linesman Membuat rencana kerja dilengkapi dengan SP2B dan SP3B Preparator Pelaksanaan pekerjaan Tim PDKB Evaluasi dan Laporan hasil pekerjaan Preparator Gambar 3.8 Alur kerja tim PDKB
10 20 Setiap permintaan pekerjaan / hasil pemeriksaan rutin akan dilaporkan kepada supervisor PDKB dan preparator yang kemudian akan membuat Work Order (WO). Setelah itu, preparator akan mensurvey ulang lokasi pekerjaan yang dimaksud untuk mendapatkan segala informasi teknis dan non-teknis yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dalam keadaan bertegangan. Semua informasi dari hasil survey kemudian didiskusikan bersama oleh tim PDKB untuk menentukan bisa atau tidaknya pekerjaan tersebut dikerjakan oleh tim PDKB. Bila hasilnya tidak bisa maka pekerjaan akan dikonfimasikan kembali kepada pemberi pekerjaan (dari bidang lain). Apabila pekerjaan bisa dikerjakan oleh tim PDKB, maka akan dibuat rencana kerja, SP2B (Surat Perintah melaksanakan Pekerjaan Bertegangan) dan SP3B (Surat Penunjukkan Pengawas Pekerjaan Bertegangan) yang ditandatangani oleh Kepala Operasi atau wakilnya. Setelah segala persiapan telah dipenuhi, maka dilakukanlah pekerjaan dalam keadaan bertegangan. Selesai melaksanakan pekerjaan tersebut akan dibuatkan laporan pemberitahuan penyelesaian pekerjaan yang akan diberikan kepada peminta pekerjaan. c. Standard Opration Procedure (SOP) Pemeliharaan Jumper SUTM PDKB TM memiliki SOP yang baku untuk setiap jenis pekerjaan. Tim PDKB wajib taat terhadap SOP karena untuk menjamin keselamatan ketika melaksanakan pekerjaan. Beberapa SOP yang berkaitan dengan judul laporan ini adalah : 1. SOP PDKB-TM Nomor 1 : Survey lokasi kerja 2. SOP PDKB-TM Nomor 2 : Pengawas Pekerjaan 3. SOP PDKB-TM Nomor 2(a) : Pengawas Keselamatan kerja 4. SOP PDKB-TM Nomor 3 : Pelaksana Pekerjaan
11 21 5. SOP PDKB-TM Nomor 04 : Surat Perintah melaksanakan Pekerjaan Bertegangan (SP2B) 6. SOP PDKB-TM Nomor 05 : Surat Penunjukan Pengawas Pekerjaan Bertegangan (SP3B) 7. SOP PDKB-TM Nomor 06 : Analisa Pekerjaan dan Pembagian Tugas 8. SOP PDKB-TM Nomor 07 : Pemberitahuan Penyelesaian Pekerjaan Bertegangan 9. SOP PDKB-TM Nomor 8 : Persiapan lokasi kerja 10. SOP PDKB-TM Nomor 9 : Penggantian Jumper atas 11. SOP PDKB-TM Nomor 10 : Penggantian jumper bawah lurus 12. SOP PDKB-TM Nomor 11 : Penyambungan Jumper menggunakan Makeswitch 13. SOP PDKB-TM Nomor 12 : Penggantian Jumper menggunakan paralel Group 14. SOP PDKB-TM Nomor 13 : Penggantian Jumper atas menggunakan connector type H 15. SOP PDKB-TM Nomor 14 : Sambungan Baru bawah Lurus 16. SOP PDKB-TM Nomor 15 : Sambungan Baru Percabangan Tumpu Lurus 17. SOP PDKB-TM Nomor 16 : Sambungan Baru Percabangan Isolator Penegang Luru 18. SOP PDKB-TM Nomor 18 : Pemasangan Fuse Cut Out Pada Percabangan 19. SOP PDKB-TM Nomor 19 : Pemasangan Jumper Transformator 3 Phase pada tiang Satu 20. SOP PDKB-TM Nomor 20 : Pemasangan jumper Transformator 3 Phase pada dua tiang / Portal 21. SOP PDKB-TM Nomor 22 : Pemasangan Sambungan Baru SKTM Ke SUTM 22. SOP PDKB-TM Nomor 23 : Pemeliharaan Pole Top Switch posisi Normaly Close
12 SOP PDKB-TM Nomor 24 : Pemeliharaan Pole Top Switch posisi Normaly Open 24. SOP PDKB-TM Nomor 48 : Pemasangan Jumper Outdoor 25. SOP PDKB-TM Nomor 59 : Bongkar Recloser & Disconnecting Switch (DS)
LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN JUMPER SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DENGAN PDKB-TM METODE BERJARAK
LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN JUMPER SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DENGAN PDKB-TM METODE BERJARAK Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penyelesaian Kerja Praktek (S1) Oleh : FAISAL AKHMAD 41412110031
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Implementasi Pemeriksaan Rutin
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan rutin yang dilakukan pada pembahasan ini, dikhususkan mengenai jumper pada saluran udara tegangan menengah. Cara yang paling efektif untuk
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2016 DAFTAR ISI Level 1 6 Kode Unit KTL.DHR.1.1001.1.2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir akhir ini di PT. PLN (Persero) RAYON RATAHAN seringkali di dapati gangguan atau pemadaman yang tidak direncanakan yang membuat lampu sering padam kebanyakan penyebabnya
Lebih terperinciMAKALAH OBSERVASI DISTRIBUSI LISTRIK di Perumahan Pogung Baru. Oleh :
MAKALAH OBSERVASI DISTRIBUSI LISTRIK di Perumahan Pogung Baru Oleh : I Gede Budi Mahendra Agung Prabowo Arif Budi Prasetyo Rudy Rachida NIM.12501241010 NIM.12501241013 NIM.12501241014 NIM.12501241035 PROGRAM
Lebih terperinciBab V JARINGAN DISTRIBUSI
Bab V JARINGAN DISTRIBUSI JARINGAN DISTRIBUSI Pengertian: bagian dari sistem tenaga listrik yang berupa jaringan penghantar yang menghubungkan antara gardu induk pusat beban dengan pelanggan. Fungsi: mendistribusikan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Kinerja Distribusi PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang Secara umum kinerja distribusi di PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang mengalami penurunan yang baik
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil proses penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil proses penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dengan merujuk pada pertanyaan penelitian. Penulis menemukan kesimpulan
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI LEVEL 1 Kode Unit : DIS.OPS.005(1).B... 5 Judul Unit : Mengganti fuse pada peralatan hubung bagi (PHB-TR).
Lebih terperinciDAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI
DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI LEVEL 1 Kode Unit : DIS.OPS.005(1).B... 5 Judul Unit : Mengganti fuse pada peralatan hubung bagi (PHB-TR).
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Gardu Distribusi Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan
Lebih terperinciPengelompokan Sistem Tenaga Listrik
SISTEM DISTRIBUSI Sistem Distribusi Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik
Lebih terperinciBAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Awalnya energi listrik dibangkitkan di pusat-pusat pembangkit listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTD dengan tegangan menengah 13-20 kv. Umumnya pusat
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Tenaga Listrik adalah sistem penyediaan tenaga listrik yang terdiri dari beberapa pembangkit atau pusat listrik terhubung satu dengan
Lebih terperinci12 Gambar 3.1 Sistem Penyaluran Tenaga Listrik gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan ol
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Penyaluran Tenaga Listrik Ke Konsumen Didalam dunia kelistrikan sering timbul persoalan teknis, dimana tenaga listrik dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu, sedangkan
Lebih terperinciLAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017
LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 Inspektur Ketenagalistrikan Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Jakarta,
Lebih terperinciSALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) DAN GARDU DISTRIBUSI Oleh : Rusiyanto, SPd. MPd.
SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) DAN GARDU DISTRIBUSI Oleh : Rusiyanto, SPd. MPd. Artikel Elektronika I. Sistem Distribusi Merupakan system listrik tenaga yang diawali dari sisi tegangan menengah
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN PREVENTIVE PADA GARDU DISTRIBUSI JENIS BETON PELANGGAN UMUM TEGANGAN RENDAH
LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN PREVENTIVE PADA GARDU DISTRIBUSI JENIS BETON PELANGGAN UMUM TEGANGAN RENDAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penyelesaian Kerja Praktek (S1) Disusun oleh : NAMA :
Lebih terperinciBAB III PENGAMBILAN DATA
BAB III PENGAMBILAN DATA Didalam pengambilan data pada skripsi ini harus di perhatikan beberapa hal sebagai berikut : 3.1 PEMILIHAN TRANSFORMATOR Pemilihan transformator kapasitas trafo distribusi berdasarkan
Lebih terperinciBAB II STRUKTUR JARINGAN DAN PERALATAN GARDU INDUK SISI 20 KV
BAB II STRUKTUR JARINGAN DAN PERALATAN GARDU INDUK SISI 20 KV 2.1. UMUM Gardu Induk adalah suatu instalasi tempat peralatan peralatan listrik saling berhubungan antara peralatan yang satu dengan peralatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proses Penyaluran Tenaga Listrik Gambar 2.1. Proses Tenaga Listrik Energi listrik dihasilkan dari pusat pembangkitan yang menggunakan energi potensi mekanik (air, uap, gas, panas
Lebih terperinciMANAGEMENT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PHBTR
MANAGEMENT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PHBTR Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Managemen Pemeliharaan dan Perbaikan Tenaga Listrik pada semester VI Program Studi D3
Lebih terperinciJARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Pengertian dan fungsi distribusi tenaga listrik : Pembagian /pengiriman/pendistribusian/pengiriman energi listrik dari instalasi penyediaan (pemasok) ke instalasi pemanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam mengejar dan memenuhi kebutuhan tenaga listrik yang meningkat terus dari tahun ke tahun, PLN harus melakukan pembangunan pembangunan pada sistem pembangkitan,
Lebih terperinciA. SALURAN TRANSMISI. Kategori saluran transmisi berdasarkan pemasangan
A. SALURAN TRANSMISI Kategori saluran transmisi berdasarkan pemasangan Berdasarkan pemasangannya, saluran transmisi dibagi menjadi dua kategori, yaitu: 1. saluran udara (overhead lines); saluran transmisi
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TENGANGAN MENENGAH 20 KV
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TENGANGAN MENENGAH 20 KV Muhamad Rifqi¹, Karnoto, ST, MT.² ¹Mahasiswa dan ²Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tersebarnya beberapa pelanggan tenaga listrik di wilayah PLN Area Klaten menyebabkan adanya konstruksi saluran utama dan saluran percabangan. Meskipun demikian, peningkatkan
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV PT. PLN APJ BANDUNG
LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV PT. PLN APJ BANDUNG Periode 23 Mei 1 Juli, 2016 Oleh : Paras Novinda Lidyaza NIM: 1108130005 Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi primer yang memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu energi primer yang memiliki peran sangat vital dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Kebutuhan akan energi listrik terus mengalami
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi Sistem distribusi merupakan keseluruhan komponen dari sistem tenaga listrik yang menghubungkan secara langsung antara sumber daya yang besar (seperti gardu transmisi)
Lebih terperinciSOP PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI PELANGGAN 197KVA
PT PLN Persero SOP PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI PELANGGAN 197KVA Kode Unit : DIS HAR Trafo PETUGAS YANG TERLIBAT : Manajer Ranting Supervisor Distribusi Pelaksana Pekerjaan (Minimal 2 Orang) Pengawas pekerjaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Sistem Tenaga listrik di Indonesia tersebar dibeberapa tempat, maka dalam penyaluran tenaga listrik dari tempat yang dibangkitkan sampai ke tempat
Lebih terperinciSTUDI PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAN TEGANGAN MENENGAH DAERAH KERJA PT. PLN (PERSERO) RAYON DELI TUA LAPORAN TUGAS AKHIR
STUDI PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAN TEGANGAN MENENGAH DAERAH KERJA PT. PLN (PERSERO) RAYON DELI TUA LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program
Lebih terperinciANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA
ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Program
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR GANGGUAN OVERLOAD PADA GARDU DISTRBUSI ASRAMA KIWAL
LAPORAN AKHIR GANGGUAN OVERLOAD PADA GARDU DISTRBUSI ASRAMA KIWAL Oleh : SEMUEL MASRI PONGKORUNG NIM : 13021003 Dosen Pembimbing Reiner Ruben Philipus Soenpiet, SST NIP. 1961019 199103 2 001 KEMENTERIAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem tenaga listrik adalah kumpulan atau gabungan dari komponenkomponen atau alat-alat listrik seperti generator, transformator, saluran transmisi,
Lebih terperinciTEKNIK DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK JILID 1
Suhadi, dkk. TEKNIK DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK JILID 1 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta
Lebih terperinciBAB III OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI
BAB III OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI 3.1 Sistem Tenaga Listrik Sistem tenaga listrik sangatlah besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,
Lebih terperinciANALISIS PENYEBAB DAN UPAYA MINIMALISASI KERUSAKAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON LABUHAN
ANALISIS PENYEBAB DAN UPAYA MINIMALISASI KERUSAKAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON LABUHAN LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis sebagai syarat untuk menyelesaikan Program
Lebih terperinciBAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH
BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH 216 217 Pekerjaan instalasi listrik yang telah selesai dikerjakan dan akan dioperasikan, tidak serta merta langsung boleh dioperasikan.
Lebih terperinciSOP Memelihara Transformator Distribusi Gardu Tiang
PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT PANDAAN SOP Memelihara Transformator Distribusi Gardu Tiang Kode Unit : DIS.HAR.026(2).A PETUGAS : 1. Pengawas 1 orang 2. Pelaksana 2 orang KOORDINASI : 1. Koordinator Perencanaan
Lebih terperinciPERLUASAN JARINGAN TEGANGAN MENENGAH TIGA PHASA DI PT. SANIHARTO
Makalah Seminar Kerja Praktek PERLUASAN JARINGAN TEGANGAN MENENGAH TIGA PHASA DI PT. SANIHARTO Andang Purnomo Putro 1, Karnoto, ST. MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 2.1 Sistem Distibusi Tenaga Listrik Saluran distribusi adalah saluran yang berfungsi untuk menyalurkan tegangan dari gardu distribusi ke trafo distribusi ataupun
Lebih terperinciPEMELIHARAAN GARDU PORTAL SOP Revisi Halaman
Standing Operation Procedure () 1. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan, terpeliharanya instalasi tenaga listrik dengan baik dapat mempertahan mutu dan kendala penyaluran
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
15 BAB III LANDASAN TEORI Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi yang sebelumnya terlebih dahulu dinaikkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PEMELIHARAAN
DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PEMELIHARAAN LEVEL 1 5 Kode Unit : DIS.HAR.005(1).B... 6 Judul Unit : Memelihara saluran udara tegangan rendah
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari
Lebih terperinciPENTANAHAN JARING TEGANGAN RENDAH PLN DAN PENTANAHAN INSTALASI 3 SPLN 12 : 1978
BIDANG DISTRIBUSI No. SPLN No. JUDUL 1 SPLN 1 : 1995 TEGANGAN-TEGANGAN STANDAR 2 SPLN 3 :1978 PENTANAHAN JARING TEGANGAN RENDAH PLN DAN PENTANAHAN INSTALASI 3 SPLN 12 : 1978 PEDOMAN PENERAPAN SISTEM DISTRIBUSI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun hasil studi yang dikaji oleh penulis dari pemasangan gardu portal type
39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Adapun hasil studi yang dikaji oleh penulis dari pemasangan gardu portal type GARPOL/GP6 di lokasi HOTEL AMARIS Jl. Cimanuk No. 14 Bandung, meliputi : 4.1.1 Tiang
Lebih terperinciOLEH: AHMAD PTE (S1)
TUGAS PERALATAN SISTEM TENAGA LISTRIK Jenis-Jenis Tiang dan Penopang pada Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 0 kv OLEH: AHMAD 050404 PTE (S) JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Jaringan tegangan rendah, Rugi rugi energi, Konektor Tap, Konektor Pres.
ABSTRAK Rugi rugi energi adalah suatu kondisi atau keadaan dimana jumlah energi yang disalurkan tidak sama dengan energi yang diterima. Rugi energi merupakan salah satu parameter kualitas jaringan listrik.
Lebih terperinciBAB IV PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (CIRCUIT BREAKER) DI APP DURI KOSAMBI
BAB IV PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (CIRCUIT BREAKER) DI APP DURI KOSAMBI 4.1 Definisi dan Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Persiapan Pembangunan Gardu Distribusi Tipe Portal
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Pembangunan Gardu Distribusi Tipe Portal Proses pembangunan gardu distribusi tipe portal tidak diperlukan proses pemadaman listrik jika pemasangan gardu distribusi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) mempunyai sistem transmisi listrik di Pulau Jawa yang terhubung dengan Pulau Bali dan Pulau Madura yang disebut dengan sistem interkoneksi
Lebih terperinci1. TUJUAN/MANFAAT: Membentuk peserta diklat menjadi terampil melaksanakan PDKB Tegangan Menengah yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan unit
BIDANG FORM 1 : KERANGKA KEGIATAN PROGRAM ON JOB TRAINING SMK / SMA TAHUN 2011/2012 PROYEKSI JABATAN WAKTU : PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN (PDKB) TM : JUNIOR ENGINEER PDKB JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 2.1. Umum Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik yang dihasilkan pusat pembangkitan disalurkan melalui jaringan transmisi.
Lebih terperinciANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI
TUGAS AKHIR ANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI Oleh Senando Rangga Pitoy NIM : 12 023 030 Dosen Pembimbing Deitje Pongoh, ST. M.pd NIP. 19641216 199103 2 001 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Gardu beton (tembok) Gardu kios Gardu portal
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pemeliharaan Bangunan Gardu Pada sistem distribusi kita ketahui terdiri dari beberapa macam gardu distribusi yang digunakan oleh PLN : Gardu beton (tembok) Gardu kios Gardu portal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Berdasarkan topik skripsi yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan
Lebih terperinci-89- S. MATA UJI I,AIK OPERASI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) a. spesifikasi telorik peralatan utama
-89- S. MATA UJI I,AIK OPERASI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 1 Pemeriksaan dokumen a. spesifikasi telorik peralatan utama (penghantar, tiang, isolator, FCO, Arrester, LBS/ ABSW, recloser, sedionalizet)
Lebih terperinciANALISIS KWH TERSELAMATKAN PADA PEKERJAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN (PDKB) DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA SURABAYA SELATAN
Analisis kwh Pada Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Surabaya Selatan ANALISIS KWH TERSELAMATKAN PADA PEKERJAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN (PDKB) DI PT. PLN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 DESKRIPSI SISTEM TENAGA LISTRIK Energi listrik dari tempat dibangkitkan hingga sampai kepada pelanggan memerlukan jaringan penghubung yang biasa disebut jaringan transmisi atau
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Kenyamanan dan keamanan pada konsumen perusahaan maupun rumah tangga sangat ditentukan oleh keandalan sistem distribusi tenaga listrik. Indeks keandalan merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENDAHULUAN Energi listrik pada umumnya dibangkitkan oleh pusat pembangkit tenaga listrik yang letaknya jauh dari tempat para pelanggan listrik. Untuk menyalurkan tanaga listik
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang ini, membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan
Lebih terperinciPEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG
Makalah Seminar Kerja Praktek PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG Rieza Dwi Baskara. 1, Dr. Ir.
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN SISTEM SALURAN KABEL UDARA TEGANGAN MENENGAH (SKUTM) DAN SALURAN KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH (SKTM)
ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM SALURAN KABEL UDARA TEGANGAN MENENGAH (SKUTM) DAN SALURAN KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH (SKTM) Agus Salim 1), Ahmad Rizal Sultan 2), Ahsan Akmal 3) Abstrak:Sistem Distribusi
Lebih terperinciBAB III GARDU DISTRIBUSI
BAB III GARDU DISTRIBUSI 3.1 Pendahuluan Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik.sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk
Lebih terperinciMENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )
MENGENAL ALAT UKUR AMPER METER Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat ) Arus = I satuannya Amper ( A ) Cara menggunakannya yaitu dengan disambung
Lebih terperinciBAB III GANGGUAN PADA JARINGAN LISTRIK TEGANGAN MENENGAH DAN SISTEM PROTEKSINYA
BAB GANGGUAN PADA JARNGAN LSTRK TEGANGAN MENENGAH DAN SSTEM PROTEKSNYA 3.1 Gangguan Pada Jaringan Distribusi Penyebab utama terjadinya pemutusan saluran distribusi tenaga listrik adalah gangguan pada sistem
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI
LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI Oleh: OFRIADI MAKANGIRAS 13-021-014 KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MANADO 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Lebih terperinciSistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul
Nama Sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul : Tri Hardiyanto NPM : 16410946 Fakultas Jurusan Pembimbing : Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV
BAB IV ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV Pada bab ini akan dibahas analisa perhitungan biaya instalasi saluran udara pada jaringan distribusi berdasarkan besarnya
Lebih terperinciROBOT-ASIKO ROBOT ATASI ISOLATOR KOTOR
ROBOT-ASIKO ROBOT ATASI ISOLATOR KOTOR Maskur Bukhori, Anton Sugiarto, Heru PLN Distribusi Jatim Email: lukmanhakim@pln.co.id ABSTRAK Selama ini untuk membersihkan isolator dari kotoran debu atau polutan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Monte Carlo, nilai yang didapat telah mencapai standar yang sudah diterapkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut Agung Arief Wibowo dalam penelitiannya yang berjudul Analisa Keandalan Transformator Gardu Induk Wilayah Surabaya Menggunakan Metode
Lebih terperinciBAB IV PEMELIHARAAN DAN KONSRTUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN JTM
BAB IV PEMELIHARAAN DAN KONSRTUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN JTM 4.1 Pengertian Pemeliharaan Gardu Distribusi adalah kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan kerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
Lebih terperinciSTANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN KUBIKEL TM 20 KV
STANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN KUBIKEL TM 20 KV JENIS GARDU 1. Gardu Portal Gardu Distribusi Tenaga Listrik Tipe Terbuka ( Out-door ), dengan memakai DISTRIBUSI kontruksi dua tiang atau lebih
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PENGOPERASIAN AUTOMATIC METER READING (AMR)
LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGOPERASIAN AUTOMATIC METER READING (AMR) Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penyelesaian Kerja Praktek (S1) Oleh : YUSUF ALI AKBAR 41412110059 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS
Lebih terperinci1. KONSEP DASAR GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI 1. KONSEP DASAR GARDU DISTRIBUSI 1.1. Gardu listrik pada dasarnya adalah rangkaian dari suatu peralatan hubung bagi : PHB tegangan menegah PHB tegangan rendah Masing-masing dilengkapi
Lebih terperinciSTUDI KEADAAN PERALATAN PROTEKSI ARUS LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI PT PLN(PERSERO)RAYON KUALA
STUDI KEADAAN PERALATAN PROTEKSI ARUS LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI PT PLN(PERSERO)RAYON KUALA LAPORAN TUGAS AKHIR Disusunsebagai syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 oleh SENTRA DIAKOGINTING
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Marsudi, Djiteng Operasi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta : Graha Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta : Graha Ilmu PT PLN (PERSERO). 2010. Buku 1 Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. Jakarta
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari hasil data yang di peroleh saat melakukan penelitian di dapat seperti pada table berikut ini. Tabel 4.1 Hasil penelitian Tahanan (ohm) Titik A Titik
Lebih terperinciStandar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Metode elelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Lebih terperinciDasar Rangkaian Listrik
Dasar Rangkaian Listrik Faktor Pertimbangan Distribusi Sistem Tenaga Listrik Keamanan Energi listrik yang digunakan oleh para pemakai dengan tingkat resiko / bahaya yang minimal Penyediaan Tenaga Listrik
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : KTL.IH.0.2001.1.2016 Judul Unit : Memelihara Damper dan spacer Deskripsi Unit : Unit
Lebih terperinciBAB III PROTEKSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) TERHADAP SAMBARAN PETIR
BAB III PROTEKSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) TERHADAP SAMBARAN PETIR 3.1 Konsep Dasar Sistem Tenaga Listrik Suatu system tenaga listrik secara sederhana terdiri atas : - Sistem pembangkit -
Lebih terperinciSTANDAR KONSTRUKSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH TENAGA LISTRIK
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (Persero) NOMOR : 606.K/DIR/ TANGGAL : 09 Desember BUKU 5 STANDAR KONSTRUKSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH TENAGA LISTRIK PT PLN (Persero) Tahun Buku 5 : Standar Konstruksi
Lebih terperinciSTUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2
ISSN : 286 9479 STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 2 KV Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinciStandar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Metode elelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Lebih terperinciBAB 3 PENGOLAHAN DATA
BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Kerja Paralel Transformator Tiga Fasa Untuk memperoleh sistem tenaga listrik yang stabil, beberapa transformator dioperasikan kerja paralel, tujuannya untuk menghasilkan tenaga
Lebih terperinciSTUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 286 9479 STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 2 KV Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2 1,2 Program Studi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Pada dasarnya dalam sistem tenaga listrik, dikenal 3 (tiga) bagian utama seperti pada gambar 2.1 yaitu : a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan
Lebih terperinciPeraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Oleh: Direktur Teknik dan
Lebih terperinciREKAPITULASI BQ T A. : No Jenis Pekerjaan. Jumlah Harga (Rp) A Pekerjaan Pendahuluan - B Pekerjaan Pemasangan Trafo Distribusi -
REKAPITULASI BQ Kegiatan : Percepatan Infrastruktur Kelistrikan Pekerjaan : Penyisipan Trafo Distribusi di Jl Wajib Senyum (Trafo 60 Kva dan Accessories)/ Pengadaan dan Pemasangan Dinas Pertambangan dan
Lebih terperinci5. SOP = STANDING OPERATING PROCEDURE
5. = STANDING OPERATING PROCEDURE 5. PENGERTIAN Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah-langkah kerja yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Dalam bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Saluran Transmisi Sistem transmisi adalah suatu sistem penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lain, seperti dari stasiun pembangkit ke substation ( gardu
Lebih terperinci