BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. (DAT)-Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diresmikan pada tanggal 20 April 1994,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. (DAT)-Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diresmikan pada tanggal 20 April 1994,"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Taman Akuarium Air Tawar atau yang lebih dikenal dengan Dunia Air Tawar (DAT)-Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diresmikan pada tanggal 20 April 1994, dibangun dua lantai seluas m persegi di tepi danau buatan yang merupakan kelanjutan menyatu padu dalam suatu tatanan lingkungan air tawar yang unik. Sebagai obyek wisata alam, DAT-TMII merupakan suatu khasanah khas dengan tema INDONESIA DAN DUNIA AIR TAWAR. DAT menggambarkan keanekaragaman hayati nusantara, terutama ikan dan biota air tawar dalam wadah akuarium geografik. Indonesia dengan pulaunya serta lahan basah air tawar tidak kurang dari 25 juta hektar, tentu memiliki sumber daya keanekaragaman hayati ikan dan biota air tawar serta ekosistemnya. Lebih dari 125 spesies ikan, crustacea dan kura-kura disajikan dalam suatu peragaan Taman Akuarium dengan lingkungan alamnya, dimana setiap tempat memiliki suatu jenis flora, di lain tempat memiliki kekhasan biota air tawar yang lain pula, sehingga keanekaragaman hayati mencerminkan pula beragam bentuk habitat dan ekosistem. Beberapa jenis ikan air tawar asli Indonesia yang dikagumi di dunia antara lain Siluk/Arwana (Sclerophages formosus), Gurame (Osphorenemus gouramy), Ikan Sumpit (Toxotes jaculator), Labi-labi Albino (Trionyx sp), dan berbagai jenis spesies lainnya, yang unik Bujur Bosok (Muraena sp). Berbagai jenis ikan tamu yang mempesona 31

2 32 antara lain Arapaima (Arapaima gigas), Piranha (Sarasalmus piraya), Ikan Paru (Protopteus aethiopicus), Ikan Buta (Anoptichtys jordani), Lele listrik (Malapterurus electricus), dan berbagai jenis spesies lainnya. DAT merupakan no 2 terbesar dan terlengkap di dunia setelah amerika. Memiliki 23 akurium dinding, akuarium nusantara, lorong gurameh, kolam budidaya, kolam jamah, akuarium display, jembatan kaca, mini raiser, perpustakaan, foto corner, fish spa, auditorium, laboratorium. 3.2 Visi dan Misi Visi: Menjadi tujuan wisata akuarium air tawar (fresh water world) terbesar, terlengkap, dan terpopuler di dunia. Misi: 1. Menjadikan tujuan wisata bernuansa air tawar yang menguntungkan dan memberikan sumbangan pendapatan bagi TMII, sehingga kuat dan benar-benar mandiri secara finansial. 2. Menjadikan pusat perlindungan, pelestarian, dan pengembangan biota air tawar, baik melalui konservasi in-situ maupun ex-situ. 3. Menjadikan pusat informasi, penelitian, pendidikan, dan pengembangan iptek yang berkaitan dengan biota air tawar. 3.3 Struktur Organisasi Untuk dapat menjalankan tugas yang telah dibebankan, DAT-TMII memiliki Struktur Organisasi sebagai berikut: Manajer adalah kepala yang membawahi tiga

3 33 Asisten Manajer seperti Asisten Manajer Umum, Asisten Manajer Karantina dan Budaya, dan Asisten Manajer Operasi dan sepuluh Supervisor yang diantaranya Supervisor TU, SDM, dan Perencanaan, Supervisor Keuangan dan Verifikasi, Supervisor RT dan Keamanan, Supervisor Mekanikal dan Elektrikal, Supervisor Karantina Penyakit dan Kualitas Air, Supervisor Pengembangan Budidaya, Supervisor Peraga, Supervisor Tiketing dan Pelayanan Pengunjung, Supervisor Marketing dan Informasi, dan Supervisor Perpustakaan. Struktur Organisasi DAT sebagai berikut: 1. Manajer 2. Asisten Manajer Umum 3. Asisten Manajer Karantina dan Budaya 4. Asisten Manajer Operasi 5. Supervisor TU, SDM dan Perencanaan 6. Supervisor Keuangan dan Verifikasi 7. Supervisor RT dan Keamanan 8. Supervisor Mekanikal dan Elektrikal 9. Supervisor Karantina Penyakit dan Kualitas Air 10. Supervisor Pengembangan Budidaya 11. Supervisor Peraga 12. Supervisor Tiketing dan Pelayanan Pengunjung 13. Supervisor Marketing dan Informasi 14. Supervisor Perpustakaan

4 34 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dunia Air Tawar 3.4 Tugas dan wewenang 1. Manajer Tugas: a. Melaksanakan tugas pokok TAAT TMII dibidang administrai dan operasional. b. Membantu Jenderal Manajer TMII dalam merumuskan penyelenggaraan kebijakan pengelolaan, perencanaan, pembinaan dan pengawasan TAAT TMII. c. Membantu Jenderal Manajer TMII dalam rangka pembangunan dan pengembangan TAAT TMII. d. Perumusan dan penyusunan program pengelolaan TAAT TMII jangka pendek dan jangka panjang. Fungsi: a. Merumuskan rencana kerja serta melaksanakan pengelolaan program kerja pengawasan dan pengembangan TAAT TMII sehingga tercapai daya guna

5 35 dan hasil guna yang optimal dalam mengelola warisan alam meliputi keanekaragaman hayati sebagai anugerah tuhan. b. Melaksanakan koordinasi atas semua kegiatan dan pengelolaan yang diselenggarakan oleh Unit Unit Usaha, Unit Kerja, Museum dan Anjungan Daerah, sehingga dapat tercipta kegiatan yang serasi, selaras dan seimbang. c. Melaksanakan pengelolaan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan serta pengawasan atas semua harta kekayaan TAAT TMII baik yang berupa benda bergerak maupun yang tidak bergerak. d. Mempromosikan TAAT TMII untuk menimbulkan citra yang baik dan menarik bagi semua lapisan masyarakat Indonesia serta wisatawan asing. e. Pembinaan dan bimbingan terhadap unit bawahan di lingkungan TAAT TMII agar dapat melaksanakan tugasnya sehari hari dengan baik. f. Menjalin hubungan, koordinasi dan kerjasama dengan semua pihak, baik pemerintah maupun swasta untuk memperlancar upaya pembinaan dan pengembangan TAAT TMII. g. Lain lain yang ditentukan oleh Jenderal Manajer TMII. 2. Asisten Manajer Umum Tugas: Membantu pimpinan TAAT TMII dalam menyelenggarakan pembinaan secara umum dan tanggung jawab secara penuh, efektif dan komunitas dari semua fungsi yang bersifat umum. Fungsi: a. Perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan yang bersifat umum.

6 36 b. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kebijaksanaan pimpinan TAAT TMII dibidang umum. c. Melaksanakan pengawasan kegiatan dibidang umum. d. Menggunakan kemampuan yang tersedia dalam bagian umum untuk memperlancar pelaksanaantugas bidang umum. e. Menggunakan kemampuan yang tersedia dalam bagian umum untuk memperlancar pelaksanaan tugas bidang umum. f. Perumusan dan penyusunan peragaan pembinaan dan peningkatan kemampuan SDM. Perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan pembinaan pengembangan kepegawaian TAAT TMII secara luas. g. Perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan pembinaan serta pengembangan kerumah tanggaan/ketata usahaan. h. Koordinasi dan kerjasama dengan semua pihak dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. i. Pembinaan dan bimbingan kepada staf dalam pelaksanaan tugasnya sehari hari. 3. Asisten Manajer Karantina dan Budidaya Tugas: Membantu pimpinan TAAT TMII dalam menyelenggarakan pengelolaan biota dan peragaan dilingkungantaat TMII. Fungsi: a. Perencanaan, pembinaan dan pengembangan aspek Biologi, Habitat, penanggulangan penyakit dari biota dan tanaman air di TAAT TMII.

7 37 b. Penyusunan program kegiatan pengelolaan biota dan peragaan penyiapan bimbingan dan pengawasan secara aktif terhadap pengendalian mutu air. c. Pengaturan biomassa, pemberian pakan yang cukup dan bermutu tinggi serta penggunaan peralatan yang tersanitasi. d. Mengadakan pengelolahan biota dan lingkungannya secara terus menerus. e. Mengadakan pemeriksaan yang lengkap dan teliti terhadap kesehatan biota. f. Melakukan perawatan dan pemulihan kecehatan secara efektif dan efisien sesuai dengan prosedur yang berlaku. g. Merencanakan dan melakukan penganekaragaman biota meliputi jenis, ukuran, warna, bentuk serta perilaku habitat dan ekosistem. h. Perencanaan, pengadaan benda pustaka meliputi buku, majalah dan dokumen lain serta peralatannya. i. Pengelolaan perpustakaan meliputi klasifikasi, indeksing, kartu tik serta pelayanan penggemarnya. j. Mengembangkan sistem informasi manajemen pengurusan dan pengembangan data informasi jumlah dan jenis ikan diseluruh akuarium display. k. Pelayanan masyarakat dan pengelolaan serta inventarisasi peralatan komputer dan sebagainya. l. Bimbingan dan pembinaan kepada staf dalam pelaksanaan tugasnya sehari hari. m. Penyampaian laporan, pertimbangan dan saran mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya. n. Lain lain yang ditentukan oleh Pimpinan TAAT TMII.

8 38 4. Asisten Manajer Operasi Tugas: Membantu Pimpinan dalam menyelenggarakan operasional, menghimpun sumber sumber dana dan jasa dilingkungan TAAT TMII serta memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung dan penyelenggaraan pengamanan, keamanan dan ketertiban dilingkungan TAAT TMII. Fungsi: a. Perencanaan dan pengembangan sarana rekreasi dan fasilitas pengunjung sesuai dengan tingkat kebutuhan yang ada dan berkembang. b. Perencanaan, pengawasan pelaksanaan sistem penjualan karcis dipintu masuk TAAT TMII baik manual atau komputer. c. Penyiapan tata laksana dan prosedur kerjasama dengan unit unit lain dalam penggunaan fasilitas TAAT TMII. d. Perencanaan, pengelolaan dan pengembangan pengamanan, keamanan dan ketertiban dilingkungan TAAT TMII. e. Perencanaan program, pelaksanaan dan pengawasan, promosi, informasi dalam rangka peningkatan pelayanan masyarakat atau peningkatan pengunjung di TAAT TMII. f. Perumusan dan penyusunan program peningkatan kinerja operasional. g. Perencanaan, pengurusan dan penyelenggaraan program pemasaran dalam arti luas.

9 39 h. Penyusunan sistem dan mekanisme untuk menarik partisipasi masyarakat dalam segala kegiatan dan aspek TAAT TMII. i. Menyusun kaidah sponsor dan kerjasama dengan unit usaha lainnya dilingkungan TAAT TMII. j. Menyelenggarakan sistem informasi yang baik dan efektif. k. Koordinasi dan kerjasama dengan semua pihak dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugasnya. l. Pembinaan dan bimbingan staf dalam pelaksanaan tugasnya sehari hari. m. Penyampaian laporan, pertimbangan dan saran mengenai segala sesuatu yang bereknaan dengan pelaksanaan tugasnya. n. Lain lain yang ditentukan oleh Pimpinan TAAT TMII. 5. Supervisor TU, SDM dan Perencanaan Tugas: Membantu kepala bagian umum dalam menyelenggarakan pengelolaan, pembinaan ketata usahaan dilingkungan TAAT TMII. Fungsi: a. Pengurusan dan pengelolaan persuratan, kearsipan, reproduksi dan distribusi persuratan secara baik dan teratur. b. Pengurusan dan pelaporan ketata usahaan kepada Pimpinan TAAT TMII. c. Penerimaan, klasifikasi, pencatatan, pengarahan dan penyaluran surat/warkat termasuk ekspedisi atau surat keluar.

10 40 d. Penyiapan konsep surat yang diperlukan serta pengetikan dan pelaksanaan pengirimannya. e. Pengelolaan arsip secara dinamis dan teratur/rapi (mudah dicari). f. Koordinasi dan kerjasama dengan semua unit kerjadilingkungan TAAT TMII dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugasnya. g. Pembinaan dan bimbingan kepada bawahan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. h. Penyampaian laporan. Pertimbangan, dan saran mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya. i. Lain lain yang ditentukan oleh Pimpinan TAAT TMII. 6. Supervisor Keuangan danverifikasi Tugas: Membantu Pimpinan TAAT TMII dalam menyelenggarakan pengelolaan keuangan TAAT TMII memelihara kekayaan TAAT TMII secara luas dan terus menerus serta bertanggung jawab atas pelaksanaan anggaran TAAT TMII. Fungsi: a. Penyusunan anggaran belanja TAAT TMII secara keseluruhan. b. Pengurusan perbendaharaan TAAT TMII. c. Menghitung dan membayar pajak pajak TAAT TMII. d. Pencatatan transaksi transaksi perjanjian perjanjian dan sewa menyewa dilingkungan TAAT TMII. e. Membuat perkiraan dan analisa anggaran belanja dan pendapatan dilingkungan TAAT TMII.

11 41 f. Penyusunan program administrasi keuangan yang diperlukan bagi pelaksanaan anggaran TAAT TMII. g. Melaksanakan dan mengendalikan realisasi anggaran TAAT TMII. h. Membatasi semuapengeluaran atau pekerjaan yang biaya kepegawaian yang tidak efektif bagi TAAT TMII. i. Menyusun sistem pengawasan yang baik untuk meningkatkan kegiatan kegiatan operasi dan pengeluaran. j. Koorddinasi dan kerjasama dengan semua pihak dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugasnya. k. Pembinaan dan bimbingan kepada staf dalam pelaksanaan tugasnya sehari hari. l. Penyampaian laporan, pertimbangan dan saran mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya. m. Lain lain yang ditentukan oleh Pimpinan TAAT TMII. 7. Supervisor RT dan Keamanan Tugas: Membantu Asisten Manajer Umum dalam menyelenggarakan dan pengurusan Logistik. Peralatan, pelayanan, penyediaan sarana dan prasarana bagi semua kegiatan operasional serta non operasional dilingkungan TAAT TMII. Fungsi: a. Merencanakan dan mengurus logistik/perlengkapan serta angkutan/kendaraan dinas dilingkungan TAAT TMII. b. Merencanakan, pelaksanaan pengadaan barang, serta pengurusan gudang dan distribusi barang.

12 42 c. Inventarisasi dan perawatan barang milik atau yang berada dalam kekuasaan TAAT TMII (perawatan kendaraan dinas dll). d. Merencanakan dan pelayanan, pengurusan, perawatan sarana angkutan dan pemeliharaan alat alat angkutan dan perlengkapan TAAT TMII. e. Perencanaan dan pelayanan jamuan sehari hari atau rapat/pertemuan yang memerlukan. f. Pengurusan administrasi kendaraan, STNK dll nya terima sewa menyewa kendaraan untuk keperluan dinas. g. Perencanaan, pengurusan sistem pengadaan dan pelaksanaan pembelian barang dan penyaluran barang baramg rutin. h. Pengurusan pergudangan, penyimpanan serta pengurusan barang masuk atau keluar dengan menjaga stock dan administrasinya. i. Pengurusan dan pelaksanaan penyelenggaraan tata boga. j. Pengurusan dan pelaksanaan pelayanan jamuan rapat, pertemuan dll nya. k. Koordinasi dan kerjasama dengan semua unit kerja di lingkungan TAAT TMII dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugasnya. l. Pembinaan dan bimbingan kepada bawahan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. m. Penyampaian laporan, pertimbangan dan saran mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya. n. Lain lain tugas yang ditentukan langsung oleh Pimpinan TAAT TMII.

13 43 8. Supervisor Mekanikal dan Elektrikal 1. Mekanikal Tugas: Membantu Asisten Manajer Umum mengenai perawatan peralatan TAAT TMII. Fungsi: a. Melalui sistem, prosedur, dan tata cara perawatan penggunaan alat listrik dan instalasinya. b. Pengurusan dan pemeliharaan /perawatan pompa air dan instalasinya. c. Perawatan mesin dan sirkulasi air secara keseluruhan. d. Perawatan mesin aerasi dan instalasinya secara keseluruhan. e. Koordinasi dan kerjasama dengan semua pihak dalam rangka pelaksanaan tugasnya. f. Pembinaan dan bimbingan kepada staf untuk dapat melaksanakan tugasnya. g. Penyampaian laporan, pertimbangan dan saran mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya. h. Lain lain yang ditentukan oleh pimpinan TAAT TMII. 2. Elekrikal Tugas: Membantu Asisten Manajer Umum mengenai urusan elektrikal Fungsi: a. Perawatan dan pemeliharaan semua instalasi listrik di lingkungan TAAT TMII, termasuk perawatan dan pemeliharaan diesel.

14 44 b. Perawatan dan pemeliharaan sarana sarana seperti AC, escalator agar berfungsi dengan baik. c. Pelayanan penggunaan listrik dan kelengkapannya. d. Perawatan dan pemeliharaan sarana Telekomunikasi dan sound system dilingkungan TAAT TMII termasuk pemeliharaan kamera dan kelengkapannya (SCS). e. Pelayanan dan kegiatan kegiatan atas penggunaan sarana elektrikal tersebut dilingkungan TAAT TMII termasuk peralatan listrik dan arus lemah. f. Peningkatan dan pengembangan sarana sarana telekomunikasi dan sound system di lingkungan TAAT TMII. g. Mengkoordinasi perawatan/pemeliharaan dan pendayagunaan sarana telekomunikasi/sound system dilingkungan TAAT TMII. h. Pembinaan dan koordinasi serta kerjasama dengan semua pihak dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugasnya. i. Pembinaan dan bimbingan kepada bawahan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. j. Penyampaian laporan, pertimbangan dan sarana mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya. k. Lain lain yang ditentukan oleh pimpinan TAAT TMII. 9. Supervisor Karantina Penyakit dan Kualitas Air Tugas: Membantu Asisten manajer karantina dan budidaya dalam menyelenggarakan tugas urusan biologi habitat penyakit dan penanggulangannya.

15 45 Fungsi: a. Pengendalian mutu air sesuai dengan peruntukannyaketentuan secara rutin. b. Pengaturan biomassa yang baik. c. Pemberian pakan yang cukup dan bermutu tinggi serta penggunaan peralatan tersanitasi. d. Mengadakan pemeriksaan yang lengkap dan teliti termasuk kotornya 2 kali sehari. e. Melaksanakan perawatan dan pemulihan kesehatan ikan secara efektif dan efisien sesuai dengan prosedur yang berlaku. f. Perawatan fisik meliputi kebersihan, kerapihan dan kejernihan air untuk media hidup ikan dan tanaman. g. Penganekaragaman biota, meliputi jenis, ukuran, warna bentuk serta perilaku, habitat dan ekosistem. h. Melakukan pengembangbiakan ikan hias, secara alami dan buatan serta peningkatan efisiensi melalui ransangan hormoral, formulasi pakan, manipulasi lingkungan dan rekayasa genetik. Induce spawning : - Stimulasi ovulasi terhadap induk ikan matang gonad dengan ekstrak hipofisa ikan donor. - Stimulasi dengan suntikan hormon ovaprim. i. Pelaksanaan koleksi biota melalui usaha sendiri atau kerja sama dengan pihak luar yang berujuan untuk menutupi kekurangan, menambah jumlah dan mencari jenis jenis yang baru. j. Memberikan pakan tambahan (nutrisi) maupun suplemen secara teratur. k. Pemberian obat obatan untuk pencegahan penyakit pada masa tertentu.

16 46 l. Melakukan vaksinasi untuk ikan sehat dan disenfeksi terhadap semua biota/tanaman air m. Mengatur peragaan ikan yang sehat sesuai habitat dan lingkungannya serta attractive untuk dilihat. n. Pembinaan dan bimbingan kepada bawahan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. o. Penyampaian laporan, pertimbangan dan saran mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya. p. Lain lain yang ditentukan oleh Pimpinan TAAT TMII. 10. Supervisor Pengembangan Budidaya Tugas: Membantu Asisten manajer karantina dan budidaya dalam menyelenggarakan tugas, urusan pakan, nutrisi, reproduksi dan pembesaran. Fungsi: a. Menjaga, mengawasi dan mengkontrol pakan serta sistem pemberian pakan yang tepat, baik dalam kuantitas dan kualitas maupun mutu species. b. Sterilisasi media yang digunakan sebagai tempat pakan/tempat membawa pakan. c. Pengangkatan sisa pakan pada sore hari untuk memotong mata rantai perkembangbiakan penyakit dan penganggu. d. Kualitas pakan yang diberikan harus baik agar tidak terjadi malnutrition (kekurangan vitamin, nilai gizi rendah, pakan telah rusak/mengandung racun).

17 47 e. Diversifikasi dan suplement pakan dilakukan dengan kombinasi pemberian pakan agar unsur yang dibutuhkan oleh ikan terpenuhi. f. Pengembangbiakan ikan melalui induk ikan yang bebas penyakit atau memberi perlakuan dengan bahan kimia tertentu sebagi desinfektan terhadap induk benih yang dihasilkan. g. Memproduksi benih ikan yang bebas dari penyakit berdasarkan prinsip persilangan ikan yang mempunyai ketahanan tinggi terhadap penyakit akan menghasilkan keturunan yang mempunyai sifat sama dengan induknya. h. Penyediaan induk harus berkesinambungan, bermutu baik, genotip dan venotip. i. Pemijahan yang dilakukan adalah pemijahan alami karena alasan tekhnis dan ekonomis, pemijahan ini dilakukan didalam akuarium atau bak fiber agar mudah terkontrol. j. Penetasan telur yang dilakukan di akuarium perkembangannya harus di awasi setiap hari. k. Perawatan larva dan anak ikan harus dilakukan dalam lingkunganyang dipersiapkan secara cermat agar menjamin pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang lebih baik. l. Larva dan anak ikan yang dirawat dipisahkan berdasarkan unsur dan ukuran untuk menghindari pemangsaan. m. Pembinaan dan bimbingan kepada bawahan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. n. Penyampaian laporan, pertimbangan dan saran mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya.

18 48 o. Lain lain yang ditentukan oleh Pimpinan TAAT TMII. 11. Supervisor Peraga Tugas: Membantu Asisten Manajer Operasi mengenai proses peragaan koleksi di TAAT TMII. Fungsi a. Merencanakan serta melakukan pemenuhan kebutuhan akan pakan untuk biota di akuarium maupun kolam, tangki dan lain lain. b. Melakukan koleksi biota melalui pengadaan dengan cara tukar menukar, pembelian, bekerjasama/kso dengan pihak luar yang bertujuan usaha sendiri, atau kerjasama dengan pihak luar yang bertujuan untuk menutupi kekurangan atau menambah jumlah dan mencari jenis jenis yang baru. c. Bertanggung jawab terhadap keberadaan ikan display. d. Bertanggung jawab terhadap semua aktivitas Kaur - Kaur Biota. e. Pengadaan ikan untuk display dan stock. f. Menyiapkan sarana dan prasarana pameran diluar maupun didalam TAAT TMII. g. Display harus selalu baik, bersih dan rapi. 12. Supervisor Tiketing dan Pelayanan Pengunjung Tugas: Membantu Asisten Manajer Operasi dalam menyelenggarakan pelayanan karcis pengunjung dipintu masuk TAAT TMII. Ketata usahaan, pelayanan fasilitas dan memperlancar pemeriksaan serta pengawasan karcis pengunjung. Fungsi:

19 49 a. Penyusunan formasi penugasan dipintu masuk TAAT TMII. b. Melaksanakan administrasi dalam arti sempit pelayanan umum. c. Penyiapan dan penyediaan karcis pintu masuk, penyediaan karcis cadangan dan uang kecil. d. Perencanaan pengadaan fasilitas untuk pintu masuk. e. Perawatan dan pemeliharaan sarana/fasilitas seperti mike, kaset deck perlengkapan lainnya. f. Pengurusan dan pengelolaan sarana kelengkapan petugas baik yang bersifat administratif maupun operasional. g. Sebagai penerima tamu/pengunjung yang ramah dan menarik. h. Koordinasi perawatan lingkungan dan keindahan di pintu masuk sampai dengan penyetoran disertai bukti bukti penjualan. i. Koordinasi dan kerjasama dengan semua pihak dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugasnya. j. Pembinaan dan bimbingan kepada bawahan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. k. Penyampaian laporan, pertimbangan dan saran mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya. l. Lain lain yang ditentukan oleh Pimpinan TAAT TMII. 13. Supervisor Marketing dan Informasi Tugas: Membantu Asisten Manajer Operasi dalam menyelenggarakan kegiatan kegiatan yang terencana dan terarah untuk mempengaruhi opini masyarakat

20 50 dalam mengapresiasi TAAT TMII dan menyusun serta memperkenalkan TAAT TMII untuk menarik sebanyak mungkin pengunjung ke TAAT TMII. Fungsi: a. Pengolahan bahan atau naskah dalam bentuk informasi/pelayanan. b. Mengupayakan terbentuknya iklim dan citra yang baik maupun dari masyarakat dan di lingkungan TAAT TMII. c. Penyiapan dan penyusunan bahan paduan bagi pengunjung TAAT TMII baik asing maupun domestik. d. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan pihak pihak yang bergerak dalam pelayanan umum atau organisasi lainnya seperti sekolah, hotel, biro perjalanan, pariwisata, sentra kegiatan lainnya dan sebagainya dalam rangka peningkatan pengunjung. e. Menyusun system, model, dan mekanisme promosi yang efektif dan kerjasama dengan media cetak maupun elektronika. f. Mengolah sumber potensial kedalam program dan kegiatan sesuai animo masyarakat terhadap TAAT TMII. g. Penyebarluasan bahan informasi dalam rangka peningkatan pengunjung TAAT TMII. h. Pembinaan koordinasi dan kerjasama dengan semua pihak dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugasnya. i. Pembinaan dan bimbingan kepada bawahan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. j. Penyampaian laporan, pertimbangan dan saran mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya.

21 51 k. Lain lain yang ditentukan oleh Pimpinan TAAT TMII. 14. Supervisor Perpustakaan Tugas: Membantu Asisten Manajer Operasi dalam menyelenggarakan tugas dan urusan perpustakaan. Fungsi: a. Perencanaan pengadaan bahan pustaka meliputi buku buku, majalah dan dokumen lain serta perlengkapannya. b. Pengelolaan perpustakaan meliputi klasifikasi, indeksing, kartotik serta pelayanan penggunaanya. c. Memelihara dan merawat bahan pustaka, peralatan serta perlengkapannya termasuk bangunan dilingkungannya. d. Memelihara koleksi dan perlengkapan perpustakaan agar tetap berada dalam kondisi yang selalu siap setiap saat. e. Pelayanan dalam memberikan bantuan kepada pemakai untuk mendapatkan informasi yang singkat dan jelas. f. Penyebarluaskan informasi agar informasi tersebut diketahui dan dimanfaatkan oleh pemakai perpustakaan TAAT TMII. g. Membuat kliping dengan jalan mengumpulkan artikel terkait yang ada didalam koran, majalah, penelitian dan data sumbernya. h. Pembinaan dan bimbingan kepada bawahan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. i. Penyampaian laporan, pertimbangan dan saran mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya.

22 52 j. Lain lain yang ditentukan oleh Pimpinan TAAT TMII. 3.5 Kegiatan Pengadaan Ikan DAT Proses Sumbangan/Hibah Proses awal yang dilakukan adalah dari pihak yang ingin menyumbang/menghibahkan ikan dapat menghubungi pihak DAT melalui telefon atau dengan cara mendatangi langsung ke DAT, setelah pihak pemberi sumbangan datang ke DAT, bagian Asisten Manajer Operasi akan menemui pemberi sumbangan untuk menilai apakah ikan dalam kondisi layak untuk masuk dalam koleksi atau tidak, jikalau layak selanjutnya asisten manajer operasi akan memberitahukan kepada bagian supervisor TU untuk membuat berita acara yang berisikan data pemberi sumbangan, jenis, jumlah ikan dan akan di beri stempel rangkap 2 untuk kedua pihak sebagai bukti bahwa pemberi sumbangan telah menyumbangkan ikan kepada pihak DAT. Proses berikutnya ikan akan di terima oleh bagian Asisten Manajer Karantina dan Budidaya untuk di karantina, ikan di cek kondisi pakan, kesehatan, serta apakah ikan memiliki penyakit. Proses selanjutnya ikan di beri nomer identifikasi untuk memudahkan mencatat perkembangan selama dalam karantina, pencatatan akan dimasukan ke dalam aset inventaris DAT dan ketika ikan telah beradaptasi maka akan di serahkan ke bagian Asisten Manajer Operasi untuk selanjutnya di masukan dalam akuarium peraga.

23 Gambar 3.2 Activity Diagram Proses Penerimaan DAT 53

24 Proses Pengadaan Pembelian Proses di awali dengan bagian Asisten manajer mengecek mengenai koleksi ikan yang dimiliki oleh DAT, jikalau ingin menambah koleksi ataupun ada kondisi khusus seperti berkurang karena kondisi kematian atau pun tercuri. Proses selanjutnya bagian Asisten manajer mencari informasi mengenai spesifik ikan yang ingin di beli seperti harga, kualitas dan jarak daerah tempat penjual ikan, bagian TU memberikan nominal sejumlah uang yang diminta oleh bagian asisten manajer operasi untuk membeli ikan. Proses selanjutnya adalah mengecek kondisi ikan yang telah dibeli, bukti pembelian dan pencatatan kondisi ikan akan dimasukan dalam buku inventaris DAT untuk di verifikasi apakah informasi mengenai pembelian dan pencatatan kondisi ikan sesuai dengan yang diberikan oleh bagian asisten manajer operasi, ikan selanjutnya akan di serahkan ke bagian Asisten Manajer Karantina dan Budidaya untuk di karantina agar ikan mudah beradaptasi sebelum masuk dalam akuarium peraga. Proses selanjutnya ikan di beri nomer identifikasi untuk memudahkan mencatat perkembangan selama dalam karantina, pencatatan akan dimasukan ke dalam aset inventaris DAT dan ketika ikan telah beradaptasi maka akan di serahkan ke bagian Asisten Manajer Operasi untuk selanjutnya di masukan dalam akuarium peraga.

25 55 Activity Diagram Pembelian Ikan Asisten Manajer Operasi Pedagang TU Asisten Manajer Karantina dan Budidaya Supervisor Peraga Pengecekan Koleksi Menambah Koleksi Research Tidak Menambah Koleksi Daftar Pemesanan Total Biaya Pemesanan Penganggaran Surat Pembelian Surat Pertanggung Jawaban Antar Pesanan Hidup Perawatan ikan Mati Inventaris Aset Seleksi Ikan Hidup Akuarium Peraga Mati Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Pengadaan Pembelian DAT Proses Pembudidayaan Dalam proses ini bagian Asisten manajer karantina dan budidaya melakukan kegiatan penambahan koleksi ikan untuk akuarium peraga serta untuk yang di jual sebagai ikan hias dan ikan konsumsi. Untuk proses penambahan koleksi ikan, bagian Asisten manajer operasi akan memberitahukan kepada bagian TU untuk membuat berita

26 56 acara berisikan data mengenai jenis ikan yang ingin di budidaya agar koleksi ikan akuarium peraga dapat bertambah dan digantikan jikalau terjadi kematian ataupun tercuri. Proses budidaya ikan yang untuk dijual dan di konsumsi berdasarkan keputusan pihak DAT menilai ikan apa saja yang akan dijual untuk menambah kas. Gambar 3.4 Activity Diagram Proses Pembudidayaan

27 Rekapitulasi Data Pengunjung BULAN/TAHUN Januari 31,205 35,856 44,812 39,344 38,131 Februari 12,301 21,727 21,820 28,420 28,065 Maret 29,011 40,066 36,406 31,357 34,513 April ,354 31,056 32,629 33,353 Mei 23, ,935 35,966 33,645 Juni 35,999 42,212 50,809 41,091 50,646 Juli 41,066 38,563 46,212 38,347 35,052 Agustus 20,589 19,731 22,047 11,402 9,256 September 15,169 5,709 43,800 42,812 33,730 Oktober 45,788 52,887 23,596 27,159 25,317 November 22,792 29,316 33,265 32,843 24,093 Desember 35,686 46,557 48,405 46,762 43,911 JUMLAH 339, , , , ,894 Tabel 3.1 Data pengunjung tahun

28 Masalah yang dihadapi Masalah yang dihadapi oleh organisasi 1. Hilangnya knowledge asset Karena pengetahuan setiap karyawan berbeda-beda, maka diperlukan adanya pengelolaan pengetahuan agar pengetahuan dapat dikelompokkan sesuai dengan isi. Pengetahuan yang ada pada DAT disimpan dan terdokumentasi dalam bentuk kertas, sehingga dikhawatirkan data akan rusak ataupun hilang serta sulit untuk dicari. Pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan merupakan asset penting bagi DAT, karena informasi yang dimiliki berdasarkan pengalaman bertahun-tahun. Sehingga dengan adanya portal KM untuk menampung pengetahuan karyawan, karena jika karyawan mengundurkan diri asset yang dimiliki karyawan tersebut akan ikut hilang. 2. Prosedur cara perawatan ikan hanya di kuasai beberapa orang Staff DAT yang menangani perawatan ikan hanya 3 orang, sehingga staff yang tidak masuk atau pindah kerja. Maka tidak ada yang menggantikan dan memungkinkan untuk melakukan perawatan ikan secara mendadak. 3. Dokumentasi ikan yang belum terdata dengan produk ikan di DAT Karena ikan yang dimiliki banyak dan mempunyai jenis jenis yang berbeda membuat DAT kesulitan dalam mendokumentasi, seperti jenis, nama ilmiah, habitat, makanan, vitamin, cara perawatan.

29 Analisis Organisasi knowledge DAT Sosialization (Tacit Tacit) Externalization (Tacit Explicit) - Rapat - Diskusi - Seminar - Article (write) - Notulen rapat (write) Internalization (Explicit Tacit) Combination (Explicit Explicit) - Article (read) - Notulen rapat (read) - Makalah (write) - Deskripsi ikan (write) Tabel 3.2 Seci Model dan Knowledge Sumber: Diolah penulis 1. Socialization (Tacit Tacit ) Merupakan proses pertukaran pengetahuan karyawan DAT. Knowledge: a. Rapat Kegiatan rapat dilakukan setiap hari selasa, hasil dari rapat tersebut kemudian menjadi notulen rapat yang berbentuk explicit (terdokumentasi) agar setiap karyawan dapat mengetahui hasil rapat. b. Diskusi Pelatihan praktek kerja lapangan dilakukan secara diskusi kepada karyawaan, Melalui kegiatan tersebut setiap karyawan dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

30 60 c. Seminar Melalui kegiatan seminar setiap karyawan akan dibimbing oleh orang ahli di bidang perikanan sehingga dapat menambah wawasan pengetahuan. 2. Externalization (Tacit Explicit) Proses merubah pengetahuan dari pemahaman individu ke dalam bentuk dokumentasi. Knowledge: a. Article (write) Karyawan membuat article yang bertujuan untuk berbagi pengetahuan yang dimiliki agar karyawan lain dapat mempelajari dan menambah wawasan baru. b. Notulen rapat (write) Bertujuan sebagai pemberitahuan mengenai hasil dari rapat DAT agar jika ada karyawan yang tidak masuk atau berhalangan hadir dapat mengetahui hasil rapat. 3. Combination (Explicit Explicit ) Proses mengumpulkan dan mengelompokan pengetahuan di DAT. Knowledge:

31 61 a. Makalah Seluruh article yang telah di buat oleh karyawan di kumpulkan dan dikelompokan sesuai dengan isi. b. Deskripsi ikan Berisikan kumpulan data dan informasi mengenai ikan yang dimiliki DAT. 4. Internalization (Explicit Tacit ) Proses mempelajari pengetahuan yang telah di sebarkan oleh karyawan DAT. Fitur: a. Article (read) Karyawan dapat mempelajari pengetahuan yang telah disebarkan oleh karyawan lain. b. Notulen rapat (read) Karyawan dapat mengetahui hasil dari rapat sebagai pengingat ataupun membantu memberitahukan kepada karyawan yang tidak hadir Inukshuk KM Model Socialization (Tacit Tacit ) - Chat Externalization (Tacit - Article (write) - Forum - Mailbox - Announcement Explicit)

32 62 - Notulen rapat (write) Internalization (Explicit Tacit ) - Article (read) Combination (Explicit Explicit ) - Notulen rapat (read) - Gallery - About us Tabel 3.3 Seci Model dan Fitur Sumber: Diolah Penulis 1. Socialization (Tacit Tacit ) Fitur Socialitation (Tacit Tacit ) tidak dibuat karena saat ini belum dibutuhkan organisasi. Fitur: a. Chat Merupakan wadah berinteraksi antara sesama karyawan yang terdiri dari komunikasi 2 orang. Informasi bersifat pribadi atau hanya diketahui oleh mereka. 2. Externalization (Tacit Explicit) Fitur yang di sarankan kepada DAT dalam membantu menyimpan pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan. Fitur:

33 63 a. Artikel Berisikan tulisan mengenai DAT seperti tips, petunjuk dan lain-lain, bertujuan untuk bertukar informasi antara karyawan tentang hal yang belum disampaikan ataupun diketahui oleh karyawan. b. Forum Merupakan wadah agar dapat saling berinteraksi, berkomunikasi, dan bertukar pengetahuan sesama karyawan. Informasi bersifat umum sehingga dapat dilihat oleh seluruh user. c. Mailbox Berisi tentang pesan yang dapat diterima oleh para karyawan dalam bentuk text. d. Announcement Merupakan pemberitahuan mengenai kegiatan atau berita yang akan dilaksanakan di organisasi, Biasanya berupa rapat, seminar, maupun terdapat ikan koleksi baru. 3. Combination (Explicit Explicit ) Proses Kombinasi yang diterapkan di DAT adalah dengan mengumpulkan beberapa artikel dan informasi yang berguna (explicit knowledge) sebagai panduan ataupun metode pelaksanaan kegiatan kerja. Fitur: b. Notulen rapat

34 64 Bertujuan sebagai pemberitahuan mengenai hasil dari rapat DAT agar jika ada karyawan yang tidak masuk atau berhalangan hadir dapat mengetahui hasil rapat. 4. Internalization (Explicit Tacit ) Proses Internalisasi yang diterapkan pada DAT yaitu dengan menggunakan artikel, serta berbagai informasi yang telah terdokumentasi, dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman. Sebagai contoh karyawan DAT pada bagian peraga hendak menambah ilmu tentang budidaya maka karyawan tersebut dapat membaca artikel pada KM yang telah di share knowledge-nya oleh karyawan DAT bagian budidaya. Fitur: e. Artikel Berisikan tulisan mengenai DAT seperti tips, petunjuk dan lain-lain, bertujuan untuk bertukar informasi antara karyawan tentang hal yang belum disampaikan ataupun diketahui oleh karyawan. c. Gallery Sebagai tempat dokumentasi mengenai foto-foto berkaitan dengan jenis spesies hewan air tawar di Indonesia maupun di dunia yang berada di organisasi. Seperti ikan air tawar, ikan air payau, ikan asli endemik Indonesia dan ikan tamu yang berasal dari luar Indonesia. d. About us Berisikan data mengenai perusahaan yang terdiri dari history, organization

35 65 profile, visi misi, struktur organisasi, tujuan dari adanya about us adalah agar karyawan mengenal lebih dekat organisasi, sehingga dapat menambah informasi bagi karyawan. 5. Leadership Leadership yang ada pada DAT dilakukan dengan cara kepemimpinan demokratis. Semua keputusan di ambil selalu melalui proses voting sehingga dapat dipatuhi dan berjalan sesuai dengan harapan. Agar gaya kepemimpinan dapat dibagikan kepada karyawan lain, maka diperlukan adanya wadah KM sebagai tempat pertukaran informasi. 6. Technology Teknologi yang digunakan di dalam DAT yaitu terdapat 10 unit komputer dengan spesifikasi 9 komputer menggunakan intel dual core serta 1 komputer menggunakan intel core 2 duo, 10 buah unit printer dan 5 unit scanner. Mempunyai jaringan akses internet dan DAT juga mempunyai jaringan internal dengan mempergunakan LAN (Local Area Network) untuk beberapa bagian tertentu. 7. Culture Organization culture yang ada pada DAT, pertukaran informasi dilakukan saat rapat, serta learning by doing dengan karyawan tertentu, sehingga memiliki hambatan waktu karena tidak semua karyawan dapat hadir dan dimintai informasi saat bekerja, oleh sebab itu diperlukan sebuah perubahan dalam sharing knowledge. Informasi dan pengetahuan masih bersifat tacit yang belum terdokumentasi sehingga menyulitkan karyawan dalam menambah wawasan.

36 66 Wadah KM memungkinkan organisasi dapat sharing knowledge dengan memanfaatkan fitur yang telah tersedia seperti chat, forum dan mailbox. Sehingga memudahkan organisasi melaksanakan budaya sharing. Dengan adanya fitur tersebut diharapkan setiap karyawan dapat menyampaikan pendapat serta informasi yang dimiliki. 8. Hasil Inukshuk merupakan penambahan leadership, culture dan technology pada SECI model, output yang diharapkan didapat dengan menggunakan Inukshuk KM Model adalah dengan adanya penambahan leadership, culture, dan technology, membuat sharing knowledge menjadi dapat berkembang. Membantu organisasi menentukan bagaimana cara memimpin organisasi, budaya apa yang sekiranya patut di jaga di dalam organisasi, serta teknologi yang menunjang proses sharing knowledge. Sesuai gambar Inukshuk model yang saling menopang satu dengan lainnya, masing-masing struktur harus seimbang agar tidak jatuh, jika misalkan manajer DAT memiliki leadership yang kuat serta menerapkan technology yang terbaru namun lalai dalam melestarikan budaya sharing knowledge maka kemungkinan berbagi pengetahuan akan terhambat atau bahkan gagal.

37 67 Ikan Sumbangan Pembelian Pembudidayaan Seleksi Ikan Research Pengecekan Koleksi Surat Berita Acara Daftar pemesanan Surat Berita Acara Perawatan ikan Total biaya pemesanan Budidaya Inventaris Aaset Penganggaran Perawatan Ikan Akuarium Peraga Surat Pembelian Inventaris Asset Antar Pesanan Seleksi Ikan Perawatan ikan Akuarium Peraga Inventaris Aaset Akuarium Peraga Gambar 3.5 Knowledge Taxonomy Sumber: Diolah penulis 9. Knowledge Taxonomy Description Secara keseluruhan koleksi yang dimiliki di DAT adalah mahluk hidup yang ada hubungannya dengan dunia air tawar, sesuai dengan namanya berisikan ikan dan binatang air tawar, namun koleksi terbanyak berupa ikan endemik nusantara dan ikan

38 68 tamu. Adapun jenis koleksi di bagi dalam beberapa kelompok sesuai koleksi ikan yang dimiliki, yaitu 1. Kelompok sumbangan 2. Kelompok pembelian 3. Kelompok pembudidayaan 1. Kelompok sumbangan Berisikan artikel mengenai proses cara DAT mendapatkan ikan melalui sumbangan. Kelompok sumbangan digolongkan lagi dalam beberapa jenis: o Seleksi ikan Proses seleksi ikan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan pada DAT seperti kondisi warna ikan, berat ikan, kondisi sisik ikan dll. o Surat berita acara Berisikan data penyumbang, seperti nama penyumbang, ikan yang di sumbang, tanggal, dan jumlah ikan. o Perawatan ikan Berisikan proses cara perawatan ikan berdasarkan ikan sumbangan, perawatan ikan berujuan agar ikan beradaptasi sebelum dimasukan kedalam kolam peraga. o Inventasis asset Pencatatan ikan berdasarkan surat berita acara dan kondisi ikan, data selama perawatan ikan di catat agar dapat diketahui nama pemberi sumbangan beserta dan perubahan kondisi ikan.

39 69 o Akuarium peraga Pencatatan posisi ikan sumbangan, sehingga dapat diketahui penempatan ikan sumbangan. 2. Kelompok pembelian Berisikan artikel mengenai proses cara pengadaan ikan DAT berdasarkan pembelian. Kelompok pembelian digolongkan lagi dalam beberapa jenis: o Research Berisikan data mengenai ikan yang ingin ditambah. o Daftar pemesanan Berisikan data mengenai ikan yang telah di pesan. o Total biaya pemesanan Berisikan data mengenaik total biaya pemesanan ikan o Penganggaran Berisikan data mengenai jumlah anggaran dana yang di berikan untuk penambahan ikan. o Surat pembelian Berisikan data mengenai surat pembelian, sebagai bukti telah terjadi pemesanan ikan o Antar pesanan Berisikan data mengenai pesanan ikan yang sedang di antar. o Perawatan ikan Berisikan proses cara perawatan ikan berdasarkan ikan pemesanan, perawatan ikan berujuan agar ikan beradaptasi sebelum dimasukan kedalam kolam peraga.

40 70 o Inventaris asset Pencatatan ikan berdasarkan surat berita acara dan kondisi ikan, data selama perawatan ikan di catat agar dapat diketahui kondisi ikan sebelum dimasukan ke akuarium peraga. o Akuarium peraga Pencatatan posisi ikan berdasarkan pengadaan pembelian, sehingga dapat diketahui penempatan ikan pembelian. 3. Pembudidayaan berisikan artikel mengenai cara pembudidayaan ikan yang dilakukan di DAT. Kelompok pembudidayaan ini digolongkan lagi dalam beberapa jenis: o Pengecekan koleksi Berisikan data mengenai jenis ikan yang ingin dibudidaya. o Surat berita acara Berisikan laporan mengenai penambahan ikan melalui budidaya. o Budidaya Berisikan artikel mengenai prosedur cara pembudidayaan ikan. o Perawatan ikan Berisikan artikel mengenai prosedur cara perawatan ikan agar dapat beradaptasi sebelum dimasukan kedalam kolam peraga. o Inventaris asset Berisikan data mengenai ikan yang dibudidaya seperti jenis, bobot dan kondisi sisik. o Seleksi ikan

41 71 Berisikan artikel mengenai prosedur cara seleksi ikan sebelum dimasukan kedalam akuarium peraga. o Akuarium peraga Pencatatan posisi ikan berdasarkan ikan hasil budidaya, sehingga dapat diketahui penempatan budidaya.

Lampiran 1. Laporan Hasil Wawancara 1. : Ruang Asisten Manajer Operasi Dunia Air Tawar. 1. Visi dan misi apa yang di terapkan di Dunia Air Tawar?

Lampiran 1. Laporan Hasil Wawancara 1. : Ruang Asisten Manajer Operasi Dunia Air Tawar. 1. Visi dan misi apa yang di terapkan di Dunia Air Tawar? Lampiran 1 Laporan Hasil Wawancara 1 Tanggal : 13 Oktober 2012 Nama Jabatan Lokasi : Minan Supardi : Asisten Manajer Operasi : Ruang Asisten Manajer Operasi Dunia Air Tawar 1. Visi dan misi apa yang di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Museum merupakan sebuah tempat pembelajaran yang menampung berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN. Museum merupakan sebuah tempat pembelajaran yang menampung berbagai macam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum merupakan sebuah tempat pembelajaran yang menampung berbagai macam informasi sesuai dengan kategori koleksi yang dimiliki, seperti koleksi dan proses bisnis.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Keberadaan Museum Nasional Indonesia diawali dengan berdirinya lembaga

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Keberadaan Museum Nasional Indonesia diawali dengan berdirinya lembaga BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Museum Nasional Indonesia Keberadaan Museum Nasional Indonesia diawali dengan berdirinya lembaga Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN SINTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan magang ini, penulis mendapat kesempatan untuk menganalisa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan magang ini, penulis mendapat kesempatan untuk menganalisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk dan Bidang Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Dalam pelaksanaan magang ini, penulis mendapat kesempatan untuk menganalisa dunia kerja sebenarnya yang sesuai dengan pendidikan yang dapat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya PD. Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) berlokasi di Surabaya Selatan adalah salah satu kebun binatang yang populer

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KANTOR DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN RIAU, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN. PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 24 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 111 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

KEPALA DINAS SEKRETARIS

KEPALA DINAS SEKRETARIS KEPALA DINAS Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkondisikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN NOMOR 83 TAHUN 2016 SERTA TATA KERJA PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA BEKASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN METROLOGI PASAR PERDAGANGAN DALAM NEGERI INDUSTRI

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. RASIDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR. BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, BAGIAN DAN SUB BAGIAN SEKRETARIAT DPRD PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : Bahwa sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2002 NOMOR : 52 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT PRATAMA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG IZIN USAHA SARANA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG IZIN USAHA SARANA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG IZIN USAHA SARANA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT Menimbang : a. bahwa, untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa Perusahaan Daerah Pasar

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam merupakan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Rumah Sakit Bina Kasih Rumah Sakit Bina Kasih diresmikan pada tanggal 17 September 2005, yang sudah 8 tahun berdiri dan diresmikan oleh Dr. Hj. Linda Wardani.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR, PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 -1- SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:www.google.com, 2011.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:www.google.com, 2011. BAB I PENDAHULUAN AQUARIUM BIOTA LAUT I.1. Latar Belakang Hampir 97,5% luas permukaan bumi merupakan lautan,dan sisanya adalah perairan air tawar. Sekitar 2/3 berwujud es di kutub dan 1/3 sisanya berupa

Lebih terperinci

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan Program Urusan Wajib Kebudayaan dititikberatkan pada pengembangan seni dan budaya sebagai daya tarik wisata. Hal tersebut didasarkan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA -1- SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben - 2-3. 4. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH DRAFT PER TGL 14 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 92 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 92 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 92 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 32

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung terletak di Jalan Drs. Warsito

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung terletak di Jalan Drs. Warsito 56 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung terletak di Jalan Drs. Warsito No.76, Provinsi Lampung, Lampung 35221(0721) 418519Dinas Kelautan dan

Lebih terperinci

TUPOKSI BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA

TUPOKSI BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA TUPOKSI BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA Biro Umum Dan Perlengkapan Sekretariat Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara merupakan salah satu perangkat daerah yang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO 1 PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN A Kewenangan Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 626 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas

Lebih terperinci

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. No.998, 2014 BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DI RUMAH SAKIT

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DI RUMAH SAKIT BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DI RUMAH SAKIT 3.1 Gambaran Umum Rumah Sakit 3.1.1. Sejarah Rumah Sakit RS THT Bedah Prof. Nizar dikembangkan dari sebuah tempat praktek pribadi alm.profesor Nizar SpTHT

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BALANGAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BALANGAN DPRD 13 LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH. DPRD BAGIAN UMUM

Lebih terperinci

6. DINAS PETERNAKAN. TUGAS POKOK : menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Peternakan ;

6. DINAS PETERNAKAN. TUGAS POKOK : menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Peternakan ; 6. DINAS PETERNAKAN TUGAS POKOK : menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Peternakan ; FUNGSI URAIAN TUGAS : a. perumusan kebijakan teknis operasional dalam bidang Peternakan; a. penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS MUSEUM NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS MUSEUM NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS MUSEUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG 1 S A L I N A N BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT KESEHATAN HEWAN PADA DINAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Efarina Etaham Group PT. Efarina Etaham Group pada awalnya merupakan sebuah Balai Asuhan Keperawatan yang didirikan oleh DR. Jupinus Ramli Saragih, SH, MM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN BAB III METODE PENULISAN 3.1 Sumber Data Data sekunder adalah data yang di peroleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada ( peneliti sebagai tangan kedua ). Data sekunder dapat diperoleh

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 37 NOMOR 37 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 37 NOMOR 37 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 37 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG Menimbang : DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA

BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. PUTRATUNGGAL ANEKA didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris

Lebih terperinci

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterb

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterb No.773, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUT. Dokumentasi. Informasi Hukum. Jaringan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor P.39/Menhut-II/2014 TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 101 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 101 TAHUN 2011 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 101 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS POKOK UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PUSAT DOKUMENTASI, JARINGAN KERJA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

PUSAT DOKUMENTASI, JARINGAN KERJA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PUSAT DOKUMENTASI, JARINGAN KERJA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI Dasar-dasar Dokumentasi Modul 5 by Yuni Nurjanah Page 1 A. Bentuk Bentuk Kerjasama 1. Pemanfaatan koleksi pustaka secara bersama (resource

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG :

Lebih terperinci

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

TUPOKSI BIRO UMUM SETDA PROVINSI BALI

TUPOKSI BIRO UMUM SETDA PROVINSI BALI TUPOKSI BIRO UMUM SETDA PROVINSI BALI 1. Kepala Biro Umum mempunyai tugas : a. menyusun, mengkoordinasikan rencana dan program kerja Biro; b. merumuskan kebijakan umum Biro serta menyelenggarakan administrasi

Lebih terperinci

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN 1 BUPATI BANYUWANGI WAKIL BUPATI BANYUWANGI DAERAH STAF AHLI KELOMPOK JABATAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci