EFEKTIVITAS WILLIAM S FLEXION EXERCISE DALAM PENGURANGAN NYERI HAID (DISMENORHEA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS WILLIAM S FLEXION EXERCISE DALAM PENGURANGAN NYERI HAID (DISMENORHEA)"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS WILLIAM S FLEXION EXERCISE DALAM PENGURANGAN NYERI HAID (DISMENORHEA) Anisa Sevi Oktaviani 1), Uti Lestari 2) Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap Jalan Dr. Soetomo No.4B Telp (0282) akbid@gmcp.ac.id ABSTRAK: EFEKTIVITAS WILLIAM S FLEXION EXERCISE DALAM PENGURANGAN NYERI HAID (DISMENORHEA). Nyeri haid (dismenorhea) adalah nyeri yang terjadi sebelum atau selama menstruasi. Di Indonesia angka kejadian dismenorhea sebesar 64.25% yang terdiri 54,89% nyeri haid (dismenorhea) primer dan 9,36% nyeri haid (dismenorhea) sekunder. dari Penelitian ini akan memberikan alternatif terapi preventif yang sederhana dan mudah dilakukan untuk mengurangi nyeri haid (dismenorhea). Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas william s flexion exercise dalam pengurangan nyeri haid (dismenorhea) di Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap. Jenis Penelitian: Jenis penelitian ini menggunakan desain desain penelitian pre-experimental dengan pretest-posttest design. Jumlah populasi adalah mahasiswi Akbid Graha Mandiri Cilacap sebanyak 35 orang, dan jumlah sampel adalah 26 mahasiswi. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik analisa data menggunakan uji wilcoxon matched pairs dengan program SPSS 16. Kesimpulan william s flexion exercise efektif dalam pengurangan nyeri haid (dismenorhea) di Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap. Kata Kunci: Nyeri haid, dismenorhea, william s flexion exercise. Abstract : THE EFFECTIVENESS OF WILLIAM'S FLEXION EXERCISE IN HAID PAIN DISEASE (DISMENORHEA). Menstrual pain (dysmenorrhea) is pain that occurs before or during menstruation. In Indonesia, the incidence of dysmenorrhea is 64.25%, which comprises 54.89% of primary menstrual dismenorhea and 9.36% of menstrual pain (dysmenorrhoea) secondary. Of this study will provide a simple and easy preventive therapy alternative to reduce menstrual pain (dysmenorrhea). The purpose of the study was to determine the effectiveness of william's flexion exercise in reducing menstrual pain (dysmenorrhea) at Midwifery Academy Graha Mandiri Cilacap. Types of Research: This type of research uses pre-experimental design research design with pretest-posttest design. The population is Akbid Graha Mandiri Cilacap as much as 35 students, and the sample is 26 female students. The sampling technique is purposive sampling. Data analysis technique used wilcoxon matched pairs test with SPSS 16 program. The conclusion of william's flexion exercise is effective in reducing menstrual pain (dismenorhea) at Midwifery Academy Graha Mandiri Cilacap. Keywords : Menstrual pain, dysmenorrhea, william's flexion exercise PENDAHULUAN Nyeri haid (Dismenorhea) adalah gangguan fisik pada wanita yang sedang menstruasi berupa gangguan nyeri/kram perut. Kram tersebut terutama dirasakan di 10

2 Anisa Sevi Oktaviani, dkk, Efektivitas William s Flexion daerah perut bagian bawah menjalar ke punggung atau permukaan dalam paha. (Marlinda, 2013). Dismenore ini terjadi pada 30-75% wanita dan cenderung memerlukan pengobatan (Junizar, dkk, 2007). Di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita mengalami nyeri haid (dismenorhea), dan 10-15% diantaranya mengalami nyeri haid (dismenorhea) berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Di Indonesia angka kejadian dismenorhea sebesar 64.25% yang terdiri dari 54,89% nyeri haid (dismenorhea) primer dan 9,36% nyeri haid (dismenorhea) sekunder (Info sehat, 2008). Prevalensi dismenore cukup tinggi pada remaja. Dampak yang ditimbulkan dari dismenore adalah penurunan aktifitas sehari-hari sampai penggunaan terapi. Latihan william s flexion exercise adalah suatu latihan untuk penderita nyeri punggung bawah yang dikembangkan oleh Dr. Paul William pada tahun 1937 dengan cara penguatan otot-otot abdomen dan otot gluteus maksimus serta penguluran otot-otot ekstensor punggung. Gerakan yang terjadi adalah fleksi lumbosakral, syarat latihan dilakukan setiap hari tetapi tidak melebihi batas nyeri (Syafi I dalam Sari, 2016). Menurut Hill dalam Yulitania (2015), latihan william s flexion exercise adalah suatu latihan dengan tujuan untuk mengulur otot-otot bagian posterior dan juga meningktakan kekuatan otot abdominal. Latihan William s flexion exercise ini juga dapat meningkatkan stabilitas lumbal karena secara aktif melatih otot-otot abdominal, gluteus maksimus dan hamstring. Disamping itu William s flexion exercise dapat meningkatkan tekanan intra abdominal yang mendorong kolumna vertebralis ke arah belakang, dengan demikian akan membantu mengurangi hiperlordosis lumbal dan mengurangi tekanan pada diskus intervertebralis yang dapat mengurangi nyeri pada daerah perut dan punggung (Hooper dalam Pramita, 2014). Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah william s flexion exercise berkontribusi dalam pengurangan nyeri haid (dismenorhea) pada mahasiswi Akbid Graha Mandiri Cilacap?.

3 12 Bidan Prada: Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017, hlm Tujuan Penelitian untuk mengetahui efektivitas william s flexion exercise dalam pengurangan nyeri haid (dismenorhea) pada mahasiswi Akbid Graha Mandiri Cilacap. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pre-experimental, yaitu pretest-posttest design, yaitu penelitian dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yang merupakan cara pengambilan anggota sampel dengan teknik secara sengaja sehingga sampel yang diambil tidak secara acak, tapi ditentukan sendiri oleh peneliti dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh peneliti sendiri. Jumlah sampel adalah 26 orang mahasiswi dari total jumlah anggota populasi yang berjumlah 35 orang mahasiswi yang merasakan nyeri haid (dismenorhea). Prosedur Penelitian yang dilakukan adalah pengukuran nyeri haid (dismenorhea) pada mahasiswi sebelum dan sesudah melakukan william s flexion exercise yang dilakukan setiap hari dalam siklus menstruasi. Analisa pada penelitian ini menggunakan statistic parametric yaitu pengujian wilcoxon matched pairs. Pelaksanaan penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai dengan April HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian kelompok intervensi sebanyak 26 responden yang diberi tindakan william s flexion exercise. 1. Analisis Univariat Hasil penelitian dari sebanyak 26 subjek mahasiswi yang mengalami nyeri haid (dismenorhea) dan diberi perlakuan. Tabel distribusi frekuensi karakteristik subjek penelitian dijelaskan pada Tabel 1.

4 Anisa Sevi Oktaviani, dkk, Efektivitas William s Flexion Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian Karakteristik Kriteria N % Umur a. < 20 tahun 0 0 b tahun c. > 35 tahun 0 0 Siklus menstruasi Lama mentruasi setiap bulannya a. < 28 hari b hari c. > 35 hari a. 3 7 hari b hari c. > 14 hari 0 0 Sumber: Data Primer, diolah April 2017 Tabel 1. menunjukkan bahwa semua responden dan mengalami nyeri haid (dismenorhea) berumur 20 sampai 35 tahun sebanyak 26 subjek penelitian atau sebesar 100%. Data lain yang peneliti dapatkan adalah sebagian besar mahasiswi yang mengalami nyeri haid (dismenorhea) adalah mahasiswi yang memiliki siklus mentruasi lebih dari 35 hari yaitu dengan besar prosentase 46,2 % dari total jumlah responden. Pada karakteristik Lama mentruasi setiap bulannya mayoritas mengalami haid 3 sampai dengan 7 hari di setiap bulannya yaitu 19 mahasiswi atau setara dengan 73,1%. 2. Analisis Bivariat (wilcoxon matched pairs) Data perbedaan perubahan nyeri haid pada mahasiswi sebelum dan sesudah melakukan tindakan. Tabel 2. Distribusi frekuensi skala nyeri pada mahasiswi sebelum dan sesudah melakukan william s flexion exercise Pencapaian Sebelum Sesudah f % F % Nyeri ringan (skala nyeri 0-3) 2 7, ,77 Nyeri sedang (skala nyeri 4-6) 12 46, ,70 Nyeri berat (skala nyeri 7-10) 12 46, ,53 Total Sumber: Data Primer, diolah April 2017

5 14 Bidan Prada: Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017, hlm Berdasarkan Tabel 2. didapatkan dari 26 responden terjadi peningkatan frekuensi tingkat nyeri ringan dan sedang pada mahasiswi sebelum dan sesudah melakukan william s flexion exercise masing-masing sebanyak 6 mahasiswi (23,76%) untuk nyeri ringan dan.3 mahasiswi (11,53%) untuk nyeri sedang. Sedangkan pada kelompok yang mengalami nyeri berat berkurang sangat signifikan secara angka yaitu sebanyak 9 mahasiswi atau sebesar 34,61%. Tabel 3. Hasil pengolahan SPSS (wilcoxon matched pairs) PERLAKUAN N Mean Rank Perubahan Skala Nyeri Sebelum Setelah Sumber: Data olahan sendiri berdasarkan Data Primer Test Statistics a Data Sesudah - Data Sebelum Z Asymp. Sig. (2-tailed).000 Monte Carlo Sig. (2-tailed).000 Berdasarkan penghitungan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16.0 didapatkan hasil nilai Z hitung (harga negatif tidak diperhitungkan karena harga mutlak) ternyata lebih besar dari 1,96 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yaitu william s flexion exercise efektif dalam pengurangan nyeri haid (dismenorhea). Hasil penelitian didukung oleh pernyataan Fauziah (2015) yang menjelaskan bahwa tingkat nyeri haid menjadi berkurang setelah diberikan latihan abdominal stretching yaitu dengan nilai maksimum skala nyeri 2 dan nilai minimum skala nyeri 0. Pentingnya otot dinding abdomen yang dinyatakan oleh Sweet (2007) yaitu berfungsi sebagai stability posture dan meningkatkan tekanan intra-abdomen yang digunakan untuk defleksi, pengeluaran urine, peningkatan his pada proses persalinan dan kekuatan ekshalasi.

6 Anisa Sevi Oktaviani, dkk, Efektivitas William s Flexion Beberapa gerakan William s Flexion Exercise bertujuan untuk menguatkan otot-otot abdominal dan memobilisasi lumbal bagian bawah. Kontraksi dari otot abdominal dan lumbal bagian bawah akan memberikan tekanan pada pembuluh darah besar di abdomen yang selanjutnya akan meningkatkan volume darah yang mengalir ke seluruh tubuh termasuk organ reproduksi. Hal tersebut dapat memperlancar supply oksigen ke pembuluh darah yang mengalami vasokontriksi, sehingga nyeri haid dapat berkurang (Laili, 2012). William s Flexion Exercise ini juga tidak berbeda jauh dengan senam, yang dapat meningkatkan oksigenasi dan peredaran nutrisi dalam sel organ reproduksi serta merangsang aliran system kelenjar getah bening, sehingga dapat meningkatkan kelenturan otot dengan cara mengembalikan elastisitas dan fleksibilitas jaringan tubuh dan mengurangi kram atau nyeri pada otot (Ningsih, 2011). SIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pengumpulan data di BPM wilayah ekskotatif Cilacap serta pengolahan data mendapatkan hasil bahwa kontribusi senam mahasiswi trimester III efektif dalam pengurangan nyeri pinggang di wilayah ekskotatif cilacap. Berdasarkan hasil penelitiaan, peneliti menyampaikan saran kepada BPM dan Puskesmas agar hasil penelitian ini dapat sebagai bahan masukan prosedur tetap, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam penatalaksanaan nyeri pinggang mahasiswi trimester III. Kemudian sebagai tambahan skill atau keterampilan bagi bidan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan di lahan praktik khususnya penatalaksanaan nyeri pinggang mahasiswi trimester III. Dan untuk masyarakat dapat menambah pengetahuan tentang kesehatan mahasiswi khususnya penatalaksanaan nyeri pinggang sehingga lebih kooperatif saat bidan melakukan asuhan senam hamil.

7 16 Bidan Prada: Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017, hlm DAFTAR PUSTAKA Marlinda S, Rosalina, Purwaningsih P Pengaruh Senam Dismenore Terhadap Penurunan Dismenore Pada Remaja Putri Di Desa Sidoharjo Kecamatan Pati. Jurnal Keperawatan Maternitas ISSN: Fauziah MN Pengaruh Latihan Abdominal Stretching Terhadap Intensitas Nyeri Haid (Dismenore) pada Remaja Putri di SMK Al Furqon Bantarkawung Kabupaten Brebes. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Laili N Perbedaan Tingkat Nyeri Haid (Dismenore) sebelum dan sesudah senam dismenore pada remaja putri di SMAN 2 Jember. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Ningsih R Efektivitas Paket Pereda Terhadap Intensitas Nyeri pada Remaja dengan Dismenore di SMAN Kecamatan Curup. Thesis. Universitas Indonesia. Notoatmojo S Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Pramita I Core Stability Exercise Lebih Baik Meningkatkan Aktivitas Fungsional Dari Pada William s Flexion Exercise Pada Pasien Nyeri Punggung Bawah Miogenik. Thesis. Program Pascasarjana Universitas Udayana. Sari FP Perbedaan Pengaruh Kombinasi Core Stability Exercise dan Ultrasound dengan William Flexion Exercise untuk mengurangi Nyeri akibat Work Related pada Kondisi Low Back Pain Myogenic. Skripsi. Program Studi Fisioterapi S1 Universitas `Aisyiyah Yogyakarta. Sweet et al Mayes Midwivery a Textbook for Midwives. Great Britain Yulitania DD Perbedaan Pengaruh Peregangan Dan William Flexion Exercise Terhadap Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik Pada Pemetik Teh di Perkebunan Teh Jamus. Skripsi. Program Studi Sarjana Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN. PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN Pinilih Pangesti Utami 1, Adi Isworo 2, Moh. Hanafi 2, Siti Arifah 2 1Mahasiswa Program Studi D IV Keperawatan Magelang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri punggung merupakan keluhan yang sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung semasa hidupnya. Nyeri

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO angka dismenore di dunia sangat besar, rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap Negara mengalami dismenore. Di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya ilmu kesehatan, semakin maju juga tingkat kesadaran manusia untuk hidup sehat. Hal ini dibuktikan dengan semakin tingginya tingkat kesadaran

Lebih terperinci

UJI EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI, SENAM POMPA JANTUNG DAN PENGUATAN OTOT PERUT TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI

UJI EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI, SENAM POMPA JANTUNG DAN PENGUATAN OTOT PERUT TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI 200 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016 UJI EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI, SENAM POMPA JANTUNG DAN PENGUATAN OTOT PERUT TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI Enny Fitriahadi 1 1 Program Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORE DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORE DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORE DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN Agus Mulyawan 1, Fitri Yuliana 2, Nurlaila Sari 3 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES Sari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kebanyakan wanita pada masa reproduksi mengalami beberapa gejala psikologik (alam perasaan negatif) atau gejala fisik pada fase luteal siklus menstruasi. Sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya 17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri sedang menginjak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai aktifitas salah satunya adalah belajar. Seseorang yang dikatakan remaja berada dalam usia 10 tahun sampai

Lebih terperinci

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA 0 PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh kearah kematangan yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011). BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun yag ditandai dengan perubahan perilaku seperti susah diatur dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang menginginkan keadaan sehat karena dengan keadaan sehat setiap orang dapat melakukan segala aktifitas tanpa hambatan. Begitu pula dengan wanita. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Bekerja merupakan hal wajib yang dilakukan, seiring kemajuan globalisasi maka daya konsumsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*) HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Nurhidayati 1*) 1 Dosen Diploma-III Kebidanan Universitas Almuslim *) email : yun_bir_aceh@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktifitas duduk lama seperti saat kegiatan perkuliahan, bermain laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan imbalance muscle. Posisi duduk

Lebih terperinci

PERUT TEKNIK EFFLEURAGE

PERUT TEKNIK EFFLEURAGE SKRIPSI METODE MASSAGE PERUT TEKNIK EFFLEURAGE LEBIH BAIK DARI KOMPRES HANGAT UNTUK MENGURANGI DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI STIKES BALI DI DENPASAR LUH MADE AYU CRISTINA DWI SUMITRIYANI NIM 1302315007

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja putri merupakan salah satu bagian dalam program kesehatan reproduksi yang dicanangkan Departemen Kesehatan RI, oleh karena itu harus mandapatkan perhartian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa pertumbuhan dan siap menerima peran baru sebagai seorang istri maupun ibu. Perubahan peran ini secara

Lebih terperinci

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness JSSF 4 (3) (2015) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PENGARUH WILLIAM FLEXION EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI PENDERITA LOW BACK PAIN

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS SENAM DENGAN MODUL DALAM MENGURANGI DISMENORE PADA REMAJA SMA DI KOTA SURAKARTA

EFEKTIFITAS SENAM DENGAN MODUL DALAM MENGURANGI DISMENORE PADA REMAJA SMA DI KOTA SURAKARTA EFEKTIFITAS SENAM DENGAN MODUL DALAM MENGURANGI DISMENORE PADA REMAJA SMA DI KOTA SURAKARTA Yuyun Setyorini, Satino Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract: Dysmenorrhea,

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: EKA RAHMAWATI 201210201014 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

[Jurnal Florence] Vol. VII No. 1 Januari 2014

[Jurnal Florence] Vol. VII No. 1 Januari 2014 PENGARUH SMALL GROUP DISCUSSION TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG DISMENORE PADA SISWI SMPN I DOLOPO Hery Ernawati Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo Abstrak. Sebagai wanita pada saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang tidak hamil, terjadi secara siklik dan periodik akibat peluruhan dinding endometrium sebagai

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI LATIHAN WILIAM S FLEXION DENGAN MCKENZIE EXTENSION PADA PASIEN YANG MENGALAMI POSTURAL LOW BACK PAIN

PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI LATIHAN WILIAM S FLEXION DENGAN MCKENZIE EXTENSION PADA PASIEN YANG MENGALAMI POSTURAL LOW BACK PAIN PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI LATIHAN WILIAM S FLEXION DENGAN MCKENZIE EXTENSION PADA PASIEN YANG MENGALAMI POSTURAL LOW BACK PAIN dr. Nila Wahyuni, S. Ked Program Studi Fisioterapi, Universitas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SIYAM RAHMAWATI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SIYAM RAHMAWATI STUDI KOMPARASI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII ANTARA YANG MELAKUKAN OLAHRAGA DENGAN YANG TIDAK OLAHRAGA DI SMP NEGERI 1 PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : SIYAM RAHMAWATI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan rancangan non randomized control group pretest posttest design. Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya terjadi di daerah perut bagian bawah, pinggang, bahkan punggung (Judha, Sudarti, & Fauziah,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA Skripsi ini Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijasah SI Kesehatan

Lebih terperinci

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore Gambaran Perbedaan Intensitas Dismenore Setelah Melakukan Senam Dismenore Pada Remaja OCTA DWIENDA RISTICA, RIKA ANDRIYANI *Dosen STIKes Hang Tuah ABSTRAK Dismenore merupakan gangguan menstruasi yang sering

Lebih terperinci

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi Oleh : Siti Maimunah S.Kep.,Ns dan Endri Eka Yanti,S.Kep.,Ns ABSTRAK Latar belakang : Setiap remaja putri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah akibat dari gerakan rahim yang meremas remas (kontraksi) dalam usaha untuk mengeluarkan

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI WILLIAM FLEXION EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA LANSIA DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO

PENGARUH TERAPI WILLIAM FLEXION EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA LANSIA DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO PENGARUH TERAPI WILLIAM FLEXION EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA LANSIA DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO Abdul Muhith 1, Angga Novida Yasma 2 *) Abstrak Salah satu masalah fisik sehari-hari

Lebih terperinci

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia email : livamaita@gmail.com Abstract: Labor pain occurs because of the contraction, if not

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga istilah adolesens (dalam Bahasa Inggris: adolescence). Para ahli. merumuskan bahwa istilah pubertas digunakan untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. juga istilah adolesens (dalam Bahasa Inggris: adolescence). Para ahli. merumuskan bahwa istilah pubertas digunakan untuk menyatakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Dimana pada masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun demikian, menurut beberapa

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR SKRIPSI AQUATIC THERAPY EXERCISE LEBIH EFEKTIF DIBANDINGKAN CORE STABILITY EXERCISE DALAM MENURUNKAN NYERI PADA PASIEN LOW BACK PAIN MYOGENIC SEPTIAN DWI NURJANTO NIM 1202315005 KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES Sari Mulia Banjarmasin *E-mail : Citramustika28@gmail.com

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, TINGKAT STRESS, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT DISMENORE PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN SEMESTER II STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Yunita Andriani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam tahap perkembangan manusia, setiap manusia pasti mengalami masa remaja atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 tahun, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tanda seorang perempuan memasuki masa pubertas adalah terjadinya menstruasi. Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak kanak ke masa dewasa. Hamid (1999) menentukan usia remaja antara 12 18 tahun dan menggunakan usia 12 20 tahun sebagai

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden. yang tidak mengalami dismenore sebanyak 55 orang (55%).

BAB VI PEMBAHASAN. A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden. yang tidak mengalami dismenore sebanyak 55 orang (55%). BAB VI PEMBAHASAN A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden Kejadian dismenore pada mahasiswi program D III Akademi Kebidanan Aisyiyah Provinsi Banten menjukkan bahwa dari 100 responden yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hal yang amat penting dalam melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas dari penyakit,

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Volume VI, No.3 September 2015

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Volume VI, No.3 September 2015 ORIGINAL RESEARCH HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG DISMENOREA DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI DISMENOREA PADA SISWI KELAS VII DI SMP NEGERI 8 PONTIANAK TENGGARA TAHUN 2015 Wuriani, S.Kep, Ns..M,Pd

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa ini remaja mengalami berbagai perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Seseorang yang berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam wanita yang terjadi secara berkala dan di pengaruhi oleh hormon reproduksi, yang dimulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak

BAB I PENDAHULUAN. yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan masa transisi dalam rentang kehidupan manusia yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak yang telah mencapai usia

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER

PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Sarjana Fisioterapi pada Program Studi Fisioterapi Fakultas

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR

EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR Yeti Nurhayati 1) 1 ABSTRAK Kata kunci : ABSTRACT Keyword 62 1. PENDAHULUAN Kesehatan reproduksi

Lebih terperinci

POLA DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA DI MAN 1 SEMARANG

POLA DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA DI MAN 1 SEMARANG POLA DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA DI MAN 1 SEMARANG Ulfatul Mardhiyah 1), Ali Rosidi 2), Indri Astuti Purwanti 3) 1,2 Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang email:

Lebih terperinci

Efektivitas Senam Dismenore Sebagai Terapi Alternatif Menurunkan Tingkat Nyeri Haid Tinjauan Sistematis Penelitian Tahun

Efektivitas Senam Dismenore Sebagai Terapi Alternatif Menurunkan Tingkat Nyeri Haid Tinjauan Sistematis Penelitian Tahun Efektivitas Senam Dismenore Sebagai Terapi Alternatif Menurunkan Tingkat Nyeri Haid Tinjauan Sistematis Penelitian Tahun 2011-2016 The Effectiviness of Dysmenorrhea Gymnastics as an Alternative Therapy

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO Nur Aini Rahmawati 1, Titin Rosyidah 2, Andrya Marharani 3 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan manifestasi keadaan patologik yang dialami oleh jaringan atau alat tubuh yang merupakan bagian pinggang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan biologis dan psikologis yang pesat dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan biologis dan psikologis yang pesat dari masa kanak-kanak ke masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia dalam masa hidupnya pasti mengalami masa remaja atau adolescence. Remaja adalah masa dalam perkembangan manusia, ketika anak berubah dari makhluk aseksual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat

Lebih terperinci

TERAPI YOGA LEBIH EFEKTIF TERHADAP INTENSITAS DISMENORE DIBANDINGKAN SENAM DISMENORE PADA REMAJA PUTRI PONDOK PESANTREN SIROJUTH THOLIBIN BRABO GROBOGAN Manuscript Oleh : Anggi Purwaningsih NIM : G2A012047

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak kemasa dewasa yang ditandai dengan

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN MENJADI SAMPEL

SURAT PERNYATAAN MENJADI SAMPEL SURAT PERNYATAAN MENJADI SAMPEL Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Pekerjaan : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelasan oleh peneliti tentang tujuan dan

Lebih terperinci

Acupressure and Decrease Pain Menstruation (Dysmenorrhea Primary) Akupresur Dan Pengurangan Nyeri Haid (Dismenore Primer)

Acupressure and Decrease Pain Menstruation (Dysmenorrhea Primary) Akupresur Dan Pengurangan Nyeri Haid (Dismenore Primer) Acupressure and Decrease Pain Menstruation (Dysmenorrhea Primary) Dan Pengurangan Nyeri Haid (Dismenore Primer) Tuti Sukini Tri Wiji Lestari Mundarti Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri pinggang dilaporkan terjadi setidaknya 1 kali dalam 85% populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia 30-50 tahun.setiap tahun prevalensi nyeri pinggang

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK (MOZART) DAN BACK EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI DYSMENORRHEA PRIMER

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK (MOZART) DAN BACK EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI DYSMENORRHEA PRIMER EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK (MOZART) DAN BACK EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI DYSMENORRHEA PRIMER Reni Heryani 1, Mona Dewi Utari 2 1,2 STIKes Pekanbaru Medical Center, Pekanbaru Riau Email :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang tumbuh dan berkembang. Salah satu tahap pertumbuhan dan perkembangannya adalah masa remaja. Masa remaja merupakan periode peralihan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TERAPI AKUPRESUR SANYINJIAO POINT TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI SEMESTER VIII

SKRIPSI PENGARUH TERAPI AKUPRESUR SANYINJIAO POINT TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI SEMESTER VIII SKRIPSI PENGARUH TERAPI AKUPRESUR SANYINJIAO POINT TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI SEMESTER VIII PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Studi dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Griadhi, 4 I Made Muliarta. Program Studi Fisioterapi, Bagian Ilmu FAAL 3 Bagian Ilmu FAAL 4 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

ABSTRAK. Griadhi, 4 I Made Muliarta. Program Studi Fisioterapi, Bagian Ilmu FAAL 3 Bagian Ilmu FAAL 4 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana PEMBERIAN WILLIAM S FLEXION EXERCISE (WFE) LEBIH BAIK DARI PADA BACK STRENGTHENING EXERCISE (BSE) DENGAN KOMBINASI INTERVENSI INFRA RED DAN MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI FUNGSIONAL PADA PEKERJA BURUH

Lebih terperinci

PERBEDAAN SENAM DISMENORHEA DAN PIJAT EFFLEURAGETERHADAP SKALA NYERI DISMENORHEA PADAREMAJA PUTRI DI SMA N 15 KOTA SEMARANG

PERBEDAAN SENAM DISMENORHEA DAN PIJAT EFFLEURAGETERHADAP SKALA NYERI DISMENORHEA PADAREMAJA PUTRI DI SMA N 15 KOTA SEMARANG PERBEDAAN SENAM DISMENORHEA DAN PIJAT EFFLEURAGETERHADAP SKALA NYERI DISMENORHEA PADAREMAJA PUTRI DI SMA N 15 KOTA SEMARANG Tri Ayu Widyawati; Dewi Mayangsari; Dyah Ayu Wulandari; Maftuchah Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Punggung merupakan salah satu dari bagian tubuh manusia yang sering digunakan untuk beraktifitas. Banyak aktifitas yang melibatkan pergerakan punggung antara lain aktifitas

Lebih terperinci

THE INFLUENCE OF WARM COMPRESS TOWARD PRIMER DYSMENORRHEAL PAIN ON THE STUDENT OF PAMENANG MIDWIFERY ACADEMIC

THE INFLUENCE OF WARM COMPRESS TOWARD PRIMER DYSMENORRHEAL PAIN ON THE STUDENT OF PAMENANG MIDWIFERY ACADEMIC 1 Jurnal Science Midwifery 2010 EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORHOE PRIMER PADA MAHASISWA THE INFLUENCE OF WARM COMPRESS TOWARD PRIMER DYSMENORRHEAL PAIN ON THE STUDENT OF PAMENANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. World Health Organisation

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER Afif Hamdalah Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

MANFAAT PENAMBAHAN LATIHAN OTOT DIAFRAGMA PELVIS PADA LATIHAN OTOT ABDOMEN TERHADAP DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI

MANFAAT PENAMBAHAN LATIHAN OTOT DIAFRAGMA PELVIS PADA LATIHAN OTOT ABDOMEN TERHADAP DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI MANFAAT PENAMBAHAN LATIHAN OTOT DIAFRAGMA PELVIS PADA LATIHAN OTOT ABDOMEN TERHADAP DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI Maya Febriana Eka Saputri, Septi Nurjanah, Sari Purwidiyanti, Laelatul Maghfiroh,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah individu yang berada pada tahap masa transisi yang unik yang ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu masa yang berada

Lebih terperinci

PENGARUH STRETCHING DAN STRENGTHENING CORE MUSCLE TERHADAP PENURUNAN DYSMENORRHEA PRIMER

PENGARUH STRETCHING DAN STRENGTHENING CORE MUSCLE TERHADAP PENURUNAN DYSMENORRHEA PRIMER PENGARUH STRETCHING DAN STRENGTHENING CORE MUSCLE TERHADAP PENURUNAN DYSMENORRHEA PRIMER PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Fisioterapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja.

BAB I PENDAHULUAN. Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja. Setiap remaja akan mengalami pubertas. Pubertas merupakan masa awal pematangan seksual,

Lebih terperinci

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA PENGARUH SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh : WILLY BRAM NAHAMPUN J120121003

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja sering disebut masa pubertas. Dimana masa pubertas adalah masa peralihan dari anak anak menjadi dewasa. Dimulai antara usia 7-13 tahun untuk perempuan,

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. penelitian, ditemukan bahwa nyeri punggung bawah mengenai kira-kira %

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. penelitian, ditemukan bahwa nyeri punggung bawah mengenai kira-kira % BAB I A. Latar Belakang Masalah Nyeri punggung bawah adalah salah satu alasan paling umum yang membuat orang tidak dapat bekerja atau melakukan kegiatannya dengan baik. Berdasarkan penelitian, ditemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dismenore merupakan nyeri di bagian bawah perut yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan istirahat saat mengalami dismenore

Lebih terperinci

Yuli S. BR Sitorus 1, Sri Rahayu Sanusi 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

Yuli S. BR Sitorus 1, Sri Rahayu Sanusi 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN TINDAKAN DALAM PENANGANAN DISMENOREA DI SMP SWASTA KUALUH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2015 Yuli S. BR Sitorus 1, Sri Rahayu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Low back pain (LBP) atau nyeri merupakan keluhan yang sering dijumpai di masyarakat, merupakan persoalan di masyarakat karena sering mengakibatkan penderita terganggu

Lebih terperinci

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam BAB I PANDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu terutama wanita. Pada masa ini, terjadi proses transisi dari masa anak ke

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain dari penelitian ini adalah Pre Experimental dengan pendekatan one

BAB III METODE PENELITIAN. Desain dari penelitian ini adalah Pre Experimental dengan pendekatan one BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain dari penelitian ini adalah Pre Experimental dengan pendekatan one group pretest-posttest design dengan satu macam perlakuan tanpa kelompok kontrol.

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan KHARUZA FIKRIYA NIM: R1115052

Lebih terperinci

SIKAP DUDUK ERGONOMIS MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

SIKAP DUDUK ERGONOMIS MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA SKRIPSI SIKAP DUDUK ERGONOMIS MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA LUH GEDE AYU SRI NADI WAHYUNI KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi LBP dalam 1 tahun, adalah dari 3,9% hingga 65% (Andersson,

BAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi LBP dalam 1 tahun, adalah dari 3,9% hingga 65% (Andersson, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah (NPB) merupakan masalah umum yang dialami kebanyakan orang dalam hidup mereka. Dilaporkan bahwa prevalensi LBP dalam 1

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG Karya Tulis Ilmiah Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan syarat-syarat untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWI KELAS I TENTANG DISMENOREA (Study kasus di SMP Negeri 2 dan MTs As-safi iyah Kayen) SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWI KELAS I TENTANG DISMENOREA (Study kasus di SMP Negeri 2 dan MTs As-safi iyah Kayen) SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWI KELAS I TENTANG DISMENOREA (Study kasus di SMP Negeri 2 dan MTs As-safi iyah Kayen) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA PELAJAR PUTRI DI SMP NEGERI 14 KOTA MANADO Novira Emanuela Bontong*, Sulaemana Engkeng*, Afnal

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelasan oleh peneliti tentang tujuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG Eka Rahmadhayanti 1, Anur Rohmin 2 1,2 Program Studi D III Kebidanan, STIK Siti Khadijah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan, baik tata letak tempat kerja atau

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan, baik tata letak tempat kerja atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan, baik tata letak tempat kerja atau material-material yang digunakan serta sikap kerja, menghadirkan risiko terhadap kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut kualitas

BAB I PENDAHULUAN. bidang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin majunya perkembangan zaman, persaingan dalam segala bidang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina Korespondensi: Lilin Turlina, d/a : STIKes Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh ke arah kematangan yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahap pertama pertanda kedewasaan atau pubertas pada anak perempuan yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan

Lebih terperinci

CAT STRETCH EXERCISE SEBAGAI UPAYA MENGURANGI NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI

CAT STRETCH EXERCISE SEBAGAI UPAYA MENGURANGI NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI CAT STRETCH EXERCISE SEBAGAI UPAYA MENGURANGI NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI Dewi Kartika Sari*, Riyani Wulandari*,Ikrima Rahmasari* STIKES Aisyiyah Surakarta nswieka@yahoo.co.id nyeri haid pada remaja putri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Selain kebutuhan primer ( sandang, pangan, papan) ada hal penting yang sangat dibutuhkan oleh kita agar dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari, yaitu kesehatan. Sehat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar variabel yaitu

Lebih terperinci