THE INFLUENCE OF WARM COMPRESS TOWARD PRIMER DYSMENORRHEAL PAIN ON THE STUDENT OF PAMENANG MIDWIFERY ACADEMIC
|
|
- Hadian Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Jurnal Science Midwifery 2010 EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORHOE PRIMER PADA MAHASISWA THE INFLUENCE OF WARM COMPRESS TOWARD PRIMER DYSMENORRHEAL PAIN ON THE STUDENT OF PAMENANG MIDWIFERY ACADEMIC Sukma Amperiana Akademi Kebidanan Pamenang Pare, Kediri ABSTRAK Dismenorhoe primer sering terjadi, kemungkinan lebih dari 50% wanita mengalaminya dan 15% diantaranya mengalami nyeri yang hebat. Kompres hangat merupakan salah satu cara untuk mengurangi nyeri dismenorhoe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa Akbid Pamenang tahun Desain penelitian yang digunakan adalah pretest - post test with control design. Populasi yang diteliti adalah semua mahasiswa Akbid Pamenang Tahun 2010 berjumlah 290 mahasiswa dengan menggunakan teknik accidental sampling diperoleh 30 mahasiswa sebagai responden. Pengukuran menggunakan lembar observasi dan hasilnya dianalisa dengan menggunakan t-test. Hasil penelitian menunjukkan nyeri dismenore primer pada mahasiswa sebelum pemberian kompres hangat diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri dismenorhoe dalam kategori moderate yaitu 20 responden (66,67%) dan dalam kategori severity sebanyak 10 responden (33,33%). Setelah pemberian kompres hangat diketahui dalam kategori moderate yaitu 19 responden (63,33%), dalam kategori severity sebanyak 8 responden (33,33%) dan dalam kategori Mild 3 responden (10%). Hasil analisis menunjukkan ada efektifitas yang signifikan kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa di Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri Tahun 2010, dengan selisih skor maksimal setelah perlakuan -4 pada kelompok perlakuan dengan (p value = 0,000 < α=0,05)dan -2 pada kelompok kontrol dengan (p value = 0,836 > α=0,05). Bagi mahasiswa yang mengalami dismenorhoe diharapkan dapat menggunakan metode kompres hangat untuk mengurangi nyeri dismenorhoe yang terjadi. Kata Kunci : Kompres Hangat, Nyeri, Dismenorhoe ABSTRACT Primer dysmenorrheal has high frequent, more than 50% women has possibility and 15% among them has severe pain. The warm compress was a anti pain method. This research goal was determining the influence of warm compress toward primer dysmenorrheal pain on the student of Pamenang Midwifery Academic This research design was pretest - post test with control design. The Population was all student of Pamenang Midwifery Academic 2010 amount 290 respondents with accidental sampling to get 30 student as respondents, The variables measurement was using observation method and the result was analyzed by t-test. The research result was shown the primer dysmenorrheal on the student before the warm compress giving known most of respondent has moderate pain amount 20 respondents (66,67%), and the severity pain amount 10 respondents (33,33%). After the warm compress giving, the moderate pain was happen on 19 respondents (63,33%), in the severity pain was 8 respondents (33,33%) and the mild pain happen on 3 respondents (10%). The Analysis result shown there was influence of warm compress toward primer dysmenorrheal pain on the student of Pamenang Midwifery Academic 2010, the maximal score gap was 4 on the experiments group with p value = 0,000 < α=0,05 and -2 on control group with p value = 0,836 > α=0,05. For the dymenorrheal students it was suggested to implemented the warm compress method to reduce or avoid the dysmenorrheal pain was happen. Keywords : Warm Compress, Pain, Dysmenorrhea
2 PENDAHULUAN Wanita usia subur seringkali menjelang menstruasi mengalami suatu keadaan kram, nyeri dan ketidaknyamanan lainnya yang dihubungkan dengan menstruasi disebut juga dismenorhoe. Kebanyakan wanita mengalami tingkat kram yang bervariasi; pada beberapa wanita, hal itu muncul dalam bentuk rasa tidak nyaman ringan dan letih, dimana beberapa yang lain menderita rasa sakit yang mampu menghentikan aktifitas sehari-hari. Dismenorhoe dikelompokkan sebagai dismenorhoe primer saat tidak ada sebab yang dapat dikenali dan dismenorhoe sekunder saat ada kelainan jelas yang menyebabkannya (PKBI, 2005). Dismenorhoe primer sering terjadi, kemungkinan lebih dari 50% wanita mengalaminya dan 15% diantaranya mengalami nyeri yang hebat. Biasanya dismenorhoe primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama (Medicastore, 2008). Hasil penelitian Wahyuti tahun 2001, pada Propinsi Jawa Timur, 46% remaja putri mengalami dismenorhoe. Hasil studi pendahuluan pada kelas V-B Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri pada bulan Desember 2009, dari 46 mahasiswa, diketahui 30 orang (65,21%) mengalami dismenorhoe. Dismenorhoe menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenorhoe juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah. (Junizar, 2007) Nyeri pada dismenorhoe primer diduga berasal dari kontraksi rahim yang dirangsang oleh prostaglandin. erja prostaglandin, zat seperti hormon yang menyebabkan otot-otot rahim berkontraksi, merupakan instrumen utama dismenorhoe. Kadar prostaglandin sepertinya tidak berhubungan dengan tingkat dismenorhoe; beberapa wanita terlihat memiliki kadar prostaglandin tinggi tanpa efek-efek sampingan, dimana yang lain dengan kadar normal menderita gejala yang berat. Faktor-faktor lain, termasuk perbedaan anatomi, kecenderungan genetik, dan stres, juga dapat memainkan peran (Junizar, 2007). Dismenorhoe salah satu bentuknya adalah kram pada perut bawah, maka untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan kompres hangat di daerah perut (Medicastore, 2007). Kompres hangat cukup efektif untuk mengurangi nyeri saat dismenorhoe karena fungsi dari kompres hangat di daerah perut akan memberikan efek pelebaran pembuluh darah sehingga dapat mengurangi nyeri inflamasi (Sulanto, 2007). Penggunaan kompres hangat masih jarang dilakukan untuk itu diperlukan sosialisasi kepada remaja putrid tentang cara penanganan ini yang terbilang cukup mudah untuk dilaksanakan melalui penyuluhan maupun konseling di sekolah. Berdasarkan masalah di atas, maka perlu untuk mengetahui efektifkah kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa Akbid Pamenang tahun MATERI DAN METODE Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan Quassy Experimental dengan rancangan pretest - post test with control design yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari perlakuan tertentu. Dimana responden dilakukan perlakuan yaitu kompres hangat dan variabelvariabel lain dilakukan dengan musik saja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa Akbid Pamenang tahun 2010 Akbid Pamenang tahun Populasi yang digunakan adalah Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Akbid Pamenang Tahun 2010 berjumlah 290 mahasiswa dalam pengambilan sampel disesuaikan kreteria inklusi dan eksklusi sejumlah 15 mahasiswa diberi 2
3 3 perlakuan kompres hangat (kelompok perlakuan) dan 15 mahasiswa tidak diberi perlakuan kompres hangat (kelompok kontrol) dengan menggunakan teknik sampling accidental sampling. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data terdiri dari dua macam yaitu Data Umum dan Data Khusus. Data Umum menyajikan karakteristik secara global meliputi data tentang riwayat obstetric, frekwensi disminorhoe. Sedangkan Data Khusus menyajikan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari data nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa sebelum pemberian kompres hangat pada kelompok perlakuan, nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa sebelum pemberian kompres hangat pada kelompok kontrol, nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa setelah pemberian kompres hangat pada kelompok perlakuan, nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa setelah tanpa pemberian kompres hangat pada kelompok kontrol dan efektifitas kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa Akbid Pamenang tahun Gambar2.Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Dismenorhoe di Akademi Kebidanan Pare Kediri Tahun 2010 Berdasarkan gambar 2. diketahui bahwa sebagian besar responden tidak mengalami dismenorhoe kadang kala yaitu 15 responden (50%), sedangkan sebagian kecil responden selalu mengalami dismenorhoe adalah 6 (20%). No. Kategori Nyeri Frekuensi Prosentase 1 No Pain 0 0,00 2 Mild 0 0,00 3 Moderate 13 86,67 4 Severity 2 13,33 Jumlah Gambar 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Obstetri di Akademi Kebidanan Pare Kediri Tahun 2010 Berdasarkan gambar 1. diketahui bahwa sebagian besar responden tidak memiliki riwayat obstetri yaitu 23 responden (77%), sedangkan sebagian kecil responden memiliki riwayat obstetri adalah 7 responden (23%). Tabel 1 Nyeri Dismenorhoe Primer Pada Mahasiswa Sebelum Pemberian Kompres hangat pada Kelompok Perlakuan Di Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri Tahun 2010 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri dismenorhoe dalam kategori moderate yaitu 13 responden (66,67%) dan tidak ada (0%) responden yang mengalami nyeri dalam kategori Nopain dan Mild.
4 4 No. Kategori Nyeri Frekuensi Prosentase No. Kategori Nyeri Frekuensi Prosentase 1 No Pain 0 0,00 2 Mild 0 0,00 3 Moderate 7 46,67 4 Severity 8 53,33 Jumlah Tabel 2 Nyeri Dismenorhoe Primer Pada Mahasiswa Sebelum Pemberian Kompres hangat pada Kelompok Kontrol Di Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri Tahun 2010 Berdasarkan table 2 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri dismenorhoe dalam kategori severity yaitu 8 responden (53,33%) dan tidak ada (0%) responden yang mengalami nyeri dalam kategori Nopain dan Mild. 1 No Pain 0 0,00 2 Mild 0 0,00 3 Moderate 7 46,67 4 Severity 8 53,33 Jumlah Tabel 4 Nyeri Dismenorhoe Primer Pada Mahasiswa Setelah Tanpa Pemberian Kompres hangat Pada Kelompok Kontrol Di Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri Tahun 2010 Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri dismenorhoe dalam kategori severity yaitu 8 responden (53,33%) dan tidak ada responden mengalami nyeri dalam kategori no pain. No. Kategori Nyeri Frekuensi Prosentase 1 No Pain 0 0,00 2 Mild 3 20,00 3 Moderate 12 80,00 4 Severity 0 0,00 Jumlah Tabel 3 Nyeri Dismenorhoe Primer Pada Mahasiswa Setelah Pemberian Kompres hangat Pada Kelompok Perlakuan Di Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri Tahun 2010 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri dismenorhoe dalam kategori moderate yaitu 12 responden (80,00%) dan tidak ada responden mengalami nyeri dalam kategori no pain.
5 5 Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan Kode Resp. Skor Sebelum Skor Sesudah Selisih Kode Resp. Skor Sebelum Skor Sesudah Selisih Tabel 5 Efektifitas kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa Akbid Pamenang tahun 2010 di Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri Tahun Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa untuk kelompok kontrol ada responden yang mengalami penurunan nyeri, nyerinya tetap dan peningkatan nyeri. Kondisi pada kelompok perlakuan menunjukkan seluruh responden mengalami penurunan nyeri dismenorhoe.
6 Analisa Data Hasil analisa data dengan menggunakan uji T pada kelompok perlakuan sebelum dan setelah pemberian kompres hangat adalah nilai t adalah 9,934 dengan p=0,000 pada α = 0,05. Karena p < α maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada efektifitas kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa Akbid Pamenang tahun 2010 di Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri Tahun 2010 Hasil analisa data dengan menggunakan uji T pada kelompok gabungan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sebelum dan setelah pemberian kompres hangat adalah nilai t adalah 0,211 dengan p=0,836 pada α = 0,05. Karena p < α maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada efektifitas kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa Akbid Pamenang tahun 2010 di Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri Tahun 2010 Untuk melihat efektifitas dilakukan perbandingan antara kelompok perlakuan dengan kelompk kontrol terhadap nilai skor nyeri post test dengan menggunakan t test independence sampel yang hasilnya adalah nilai t test adalah 6,033 dengan p-value = 0,000 pada α = 0,05. Karena p < α maka dapat dinyatakan bahwa pemberian kompres hangat efektif untuk penurunan nyeri dismenorhoe. Pembahasan Nyeri Dismenorhoe Primer Pada Mahasiswa Sebelum Pemberian Kompres hangat Pada Kelompok Perlakuan Nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa sebelum pemberian kompres hangat di Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri pada kelompok perlakuan diketahui bahwa diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri dismenorhoe dalam kategori moderate yaitu 13 responden (66,67%) dan tidak ada (0%) responden yang mengalami nyeri dalam kategori Nopain dan Mild. Kerja prostaglandin, zat seperti hormon yang menyebabkan otot-otot rahim berkontraksi, merupakan instrumen utama dismenorhoe. Kadar prostaglandin sepertinya tidak berhubungan dengan tingkat dismenorhoe; beberapa wanita terlihat memiliki kadar prostaglandin tinggi tanpa efek-efek sampingan, dimana yang lain dengan kadar normal menderita gejala yang berat. Faktor-faktor lain, termasuk perbedaan anatomi, kecenderungan genetik, dan stres, juga dapat memainkan peran (Juliana, 2006). Sebelum dilakukan pemberian kompres hangat diperlihatkan kondisi dismenorhoe pada mahasiswa Akademi kebidanan Pamenang Pare Kediri. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dismenorhoe yang terjadi semua pada tingkat moderate yang berarti cukup parah dan sudah sangat mengganggu aktifitas mahasiswa. Hal ini apabila tidak segera diatasi dapat menyebabkan gangguan pada proses belajar mahasiswa dan bahkan dapat mengganggu prestasi mahasiswa tersebut. Kondisi ini tentunya sangat merugikan apalagi berdasarkan data umum dismenorhoe yang terjadi sudah sering terjadi. Berdasarkan hasil data umum diketahui bahwa sebagian besar responden tidak memiliki riwayat obstetri yang berarti kemungkinan besar terjadinya dismenorhoe merupakan dismenorhoe primer, sehingga proses penyembuhannya dapat dilakukan sendiri oleh responden. Kondisi ini ditegaskan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada yang menderita nyeri dalam kategori mild dan no pain. Hal ini berarti proses dismenorhoe pada mahasiswa Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri tidak ada yang ringan. Sebagai mahasiswa kebidanan, aktifitas yang dilakukan cukup padat sehingga menurunkan resistensi nyeri, akibatnya kontraksi uterus sebagai efek dari peningkatan hormon protagaldin akan sangat terasa sehingga setiap dismenorhoe tidak ada yang dalam tahap ringan. Untuk mengurangi terjadinya nyeri dalam kategori moderate atau severity dapat dihindari dengan menghindari stress dank ram, serta jika perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui anatomi responden agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut jika ditemui permasalahan kelainan anatomi (Perry, 2007). Nyeri Dismenorhoe Primer Pada Mahasiswa Sebelum Pemberian Kompres hangat pada Kelompok Kontrol Nyeri dismenorhoe primer pada kelompok kontrol sebelum pemberian kompres hangat diketahui bahwa sebagian besar responden (53,33%) mengalami nyeri dismenorhoe dalam kategori severity dan tidak ada responden yang 6
7 mengalami nyeri dalam kategori Nopain dan Mild. Kerja prostaglandin, zat seperti hormon yang menyebabkan otot-otot rahim berkontraksi, merupakan instrumen utama dismenorhoe. Kadar prostaglandin sepertinya tidak berhubungan dengan tingkat dismenorhoe; beberapa wanita terlihat memiliki kadar prostaglandin tinggi tanpa efek-efek sampingan, dimana yang lain dengan kadar normal menderita gejala yang berat. Faktor-faktor lain, termasuk perbedaan anatomi, kecenderungan genetik, dan stres, juga dapat memainkan peran (Juliana, 2006). Nyeri menstruasi merupakan suatu permasalahan serius yang dihadapi kebanyakan wanita pada saat sebelum, sedang, atau sesudah menstrulasi. Nyeri dapat dirasakan di daerah perut bagian bawah, pinggang, bahkan punggung. Disebut juga dismenore. Nyeri ini sebenarnya wajar apabila masih dalam batasbatas tidak mengganggu aktivitas kita dalam arti kata nyerinya masih ringan. Tetapi lain halnya jika nyeri ini sangat hebat dan sampai mengganggu aktivitas bahkan sampai tidak dapat melakukan aktivitas. Dismenore timbul akibat kontraksi otot uterus oleh rangsangan hormon prostaglandin. Dismenore yang paling sering adalah dismenore fungsional (nyeri ringan/masih wajar) yang terjadi pada hari pertama atau pada saat menjelang hari pertama menstrulasi akibat penekanan kanalis servikalis. Biasanya akan membaik bahkan menghilang seiring hari berikutnya menstrulasi. Dismenore merupakan proses yang alamiah jadi tidak ada cara pencegahannya. Salah satu caranya adalah mengalihkan rasa nyeri itu dengan melakukan kegiatan lain misalnya dengan meletakkan benda hangat di atas perut. Tetapi jika tidak teratasi dapat diberikan obat pereda nyeri. Dismenore yang nonfungsional (abnormal) yaitu nyeri yang dirasakan sangat hebat dan terus-menerus baik sebelum, sedang, bahkan sesudah menstrulasi. Nyeri Dismenorhoe Primer Pada Mahasiswa Setelah Pemberian Kompres hangat pada Kelompok Perlakuan Nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa setelah pemberian kompres hangat di Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri dismenorhoe dalam kategori moderate yaitu 12 responden (80,00%) dan tidak ada responden mengalami nyeri dalam kategori no pain. Wanita usia subur seringkali menjelang menstruasi mengalami suatu keadaan kram, nyeri dan ketidaknyamanan lainnya yang dihubungkan dengan menstruasi disebut juga dismenorhoe. Kebanyakan wanita mengalami tingkat kram yang bervariasi; pada beberapa wanita, hal itu muncul dalam bentuk rasa tidak nyaman ringan dan letih, dimana beberapa yang lain menderita rasa sakit yang mampu menghentikan aktifitas sehari-hari. Dismenorhoe dikelompokkan sebagai dismenorhoe primer saat tidak ada sebab yang dapat dikenali dan dismenorhoe sekunder saat ada kelainan jelas yang menyebabkannya (Depkes RI, 2005). Pada seluruh responden yang mengalami dismenorhoe primer kemungkinan untuk meredakan nyeri yang dialami semakin besar, karena pada dismenorhoe primer tidak ada perubahan fisik yang mengakibatkan munculnya dismenorhoe. Hasil Penelitian tersebut menunjukkan bahwa nyeri dismenorhoe yang terjadi berada dalam kategori yang cukup membuat responden menderita, karena pada taraf moderate, aktifitas mahasiswa sudah terganggu. Hal ini disebabkan karena kondisi perkuliahan masiswa yang padat sehingga cukup menyerap tenaga. Hal ini dapat menurunkan resistensi nyeri akibat dismenorhoe pada mahasiswa. Hasil penelitian yang dilakukan juga menunjukkan bahwa setelah pemberian kompres hangat, baik pada kelompok control maupun kelompok perlakuan tidak ada yang nyerinya tidak terasa sama sekali (no pain). Hal ini menunjukkan pemberian kompres hangat tidak berfungsi untuk mengeliminasi nyeri, namun berfungsi untuk mengurangi nyeri dismenorhoe. Nyeri Dismenorhoe Primer Pada Mahasiswa Setelah Tanpa Pemberian Kompres hangat pada Kelompok Kontrol Nyeri dismenorhoe primer pada kelompok kontrol setelah tanpa pemberian kompres hangat diketahui bahwa sebagian besar responden (53,33%) mengalami nyeri dismenorhoe dalam kategori severity dan tidak ada responden yang mengalami nyeri dalam kategori Nopain dan Mild. Dismenorhoe menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada. 7
8 Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenorhoe juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah. (Junizar, 2007) Gejala utama adalah nyeri dismenore terkonsentrasi di perut bagian bawah, di daerah umbilikalis atau daerah suprapubik perut. Hal ini juga sering dirasakan di perut kanan atau kiri. Hal itu dapat memancarkan ke paha dan punggung bawah. Gejala lain mungkin termasuk mual dan muntah, diare atau sembelit, sakit kepala, pusing, disorientasi, hipersensitivitas terhadap suara, cahaya, bau dan sentuhan, pingsan, dan kelelahan.gejala dismenore sering dimulai segera setelah ovulasi dan dapat berlangsung sampai akhir menstruasi. Ini karena dismenore sering dikaitkan dengan perubahan kadar hormon dalam tubuh yang terjadi dengan ovulasi. Penggunaan beberapa jenis pil KB dapat mencegah gejala dismenore, karena pil KB berhenti dari terjadi ovulasipai terjadi muntah. Selama siklus menstruasi wanita, endometrium menebal dalam persiapan untuk kehamilan potensial. Setelah ovulasi, jika sel telur tidak dibuahi dan tidak ada kehamilan,molekul senyawa yang disebut prostaglandin dilepaskan selama menstruasi, karena penghancuran sel endometrium, dan pelepasan resultan isinya. Prostaglandin dan mediator inflamasi lainnya dalam rahim menyebabkan uterus untuk kontrak. Zat tersebut diduga menjadi faktor utama dalam dismenore primer. Ketika kontrak otot rahim, mereka membatasi pasokan darah ke jaringan dari endometrium, yang, pada gilirannya, rusak dan mati. Ini kontraksi rahim terus karena mereka memeras jaringan, tua endometrium mati melalui leher rahim dan keluar dari tubuh melalui vagina. Kontraksi ini, dan hasil sementara kekurangan oksigen ke jaringan di dekatnya, yang bertanggung jawab atas rasa sakit atau kram berpengalaman selama menstruasi. Oleh karena hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak di perut bagian bawah sebelum dan selama haid dan sering kali rasa mual,maka istilah dismenorrea hanya dipakai jika nyeri haid sedemikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari,untuk beberapa jam atau beberapa hari. Efektifitas kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa Akbid Pamenang tahun 2010 Kompres hangat efektif terhadap penurunan nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa Akbid Pamenang tahun 2010 di Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri Tahun Dismenorhoe salah satu bentuknya adalah kram pada perut bawah, maka untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan kompres hangat di daerah perut (Medicastore, 2007). Kompres hangat cukup efektif untuk mengurangi nyeri saat dismenorhoe karena fungsi dari kompres hangat di daerah perut akan memberikan efek pelebaran pembuluh darah sehingga dapat mengurangi nyeri inflamasi (Sulanto, 2007). Melalui pemberian kompres hangat akan melebarkan pembuluh darah sehingga meningkatkan toleransi nyeri. Meningkatnya toleransi nyeri tersebut akan mengurangi rasa nyeri mahasiswa, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalani penurunan tingkat nyeri sampai 1 level dibawahnya. Kondisi tubuh mahasiswa yang belum mengalami penuaan menyebabkan perlakuan yang diberikan akan dapat direspon secara cepat oleh tubuh sehingga dapat mengurangi nyeri dismeore. Pada kelompok kontrol kondisi yang dijumpai ada yang mengalami penurunan nyeri, peningkatan nyeri ataupun skor nyerinya tetap. Hal ini disebabkan karena banyak hal, karena nyeri dismenorhoe yang disebabkan oleh kontraksi uterus sebagai respon terhadap perubahan kadar hormon prostagaldin, hal ini menyebabkan naik turunnya nyeri yang terjadi pada kelompok kontrol. Tanpa melakukan pengendalian nyeri dismenorhoe maka kondisi seorang remaja penderitanya akan sangat terganggu karena nyeri dismenorhoe dapat muncul dengan tiba-tiba ataupun hilang tibatiba. Keadaaan ini akan sangat merugikan terutama bagi responden yang diteliti sebagai mahasiswa kebidanan yang memiliki kesibukan cukup tinggi. Pada kelompok control dan kelompok perlakuan memiliki perbedaan yaitu untuk kelompok kontrol ada responden yang mengalami penurunan nyeri, nyerinya tetap dan peningkatan nyeri. Kondisi pada kelompok perlakuan menunjukkan seluruh responden 8
9 mengalami penurunan nyeri dismenorhoe. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan kompres hangat dapat secara efektif menurunkan nyeri dismenorhoe. Kesimpulan Kompres hangat efektif terhadap penurunan nyeri dismenorhoe primer pada mahasiswa Akbid Pamenang tahun 2010 di Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri Tahun DAFTAR PUSTAKA 1. Bismar, Murti Metodologi Penelitian. Surakarta : UNS Press 2. Darmadjati, Widya Pengobatan Dismenore dengan Akupuntur. Jakarta : Jurnal Cermin Dunia Kedokteran. 3. Depkes RI Profil Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Depkes RI 4. Fitria, Fajar. (2007). Remaja Putri dan Siklus Menstruasi. a_putri_dan_siklus_menstruasi.html (download : 11 Nopember 2009) 9
10 10
BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja putri merupakan salah satu bagian dalam program kesehatan reproduksi yang dicanangkan Departemen Kesehatan RI, oleh karena itu harus mandapatkan perhartian yang
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)
HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Nurhidayati 1*) 1 Dosen Diploma-III Kebidanan Universitas Almuslim *) email : yun_bir_aceh@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah individu yang berada pada tahap masa transisi yang unik yang ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu masa yang berada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang yang lebih tua melainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam tahap perkembangan manusia, setiap manusia pasti mengalami masa remaja atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 tahun, sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahap pertama pertanda kedewasaan atau pubertas pada anak perempuan yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang menginginkan keadaan sehat karena dengan keadaan sehat setiap orang dapat melakukan segala aktifitas tanpa hambatan. Begitu pula dengan wanita. Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah fase pertumbuhan dan perkembangan saat individu mencapai usia 10-19 tahun. Dalam rentang waktu ini terjadi pertumbuhan fisik yang cepat, termasuk
Lebih terperinciDaftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore
Gambaran Perbedaan Intensitas Dismenore Setelah Melakukan Senam Dismenore Pada Remaja OCTA DWIENDA RISTICA, RIKA ANDRIYANI *Dosen STIKes Hang Tuah ABSTRAK Dismenore merupakan gangguan menstruasi yang sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak kanak ke masa dewasa. Hamid (1999) menentukan usia remaja antara 12 18 tahun dan menggunakan usia 12 20 tahun sebagai
Lebih terperinciPENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI
PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata. Sifat rasa nyeri ialah kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tanda seorang perempuan memasuki masa pubertas adalah terjadinya menstruasi. Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi
Lebih terperinci2015 PERBED AAN TINGKAT D ISMENORE PAD A AKTIVITAS RINGAN, SED ANG, D AN BERAT ATLET WANITA KBB
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wanita pada umumnya menginjak usia pubertas pada usia 8 hingga 10 tahun. Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai aktifitas salah satunya adalah belajar. Seseorang yang dikatakan remaja berada dalam usia 10 tahun sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam wanita yang terjadi secara berkala dan di pengaruhi oleh hormon reproduksi, yang dimulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kesehatan reproduksi remaja saat ini masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian. Kesehatan reproduksi remaja tidak hanya masalah seksual saja
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.
PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN Pinilih Pangesti Utami 1, Adi Isworo 2, Moh. Hanafi 2, Siti Arifah 2 1Mahasiswa Program Studi D IV Keperawatan Magelang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita saat menstruasi. Nyeri dirasakan pada perut bagian bawah, kadang-kadang disertai pusing, lemas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi, yang memaksa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disminorhoe adalah kekakuan atau kejang di bagian bawah perut yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi, yang memaksa untuk beristirahat atau berakibat
Lebih terperinciPENGARUH DISMENORE TERHADAP AKTIVITAS PADA SISWI SMK BATIK 1 SURAKARTA
PENGARUH DISMENORE TERHADAP AKTIVITAS PADA SISWI SMK BATIK 1 SURAKARTA Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh: Dewi Kurniawati J410
Lebih terperinci2015 PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa, pada masa remaja seseorang akan mengalami pubertas. Pubertas adalah masa ketika seseorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang tidak hamil, terjadi secara siklik dan periodik akibat peluruhan dinding endometrium sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan lima belas studi utama yang diterbitkan antara tahun 2002 dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu masalah yang paling umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa dimana terjadi pacu tumbuh (growth spruth), dan pada umumnya belum mencapai tahap kematangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dismenore adalah nyeri menstruasi seperti kram pada perut bagian bawah yang terjadi saat menstruasi atau dua hari sebelum menstruasi dan berakhir dalam 72 jam. Terkadang
Lebih terperinciANEMIA DAN NYERI DISMENOREA
Widyana, Anemia dan nyeri dismenorhea ANEMIA DAN NYERI DISMENOREA Erni Dwi Widyana, Ardi Panggayuh, Alifa Masitasari Yuwamida Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Besar Ijen No. 77 C Malang Email: diana.qonitat@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sekitar 1 miliyar manusia atau setiap 1 di antara 6 penduduk di dunia adalah remaja. Sebanyak 85% diantaranya hidup di negara berkembang, seperti Indonesia. Di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vagina. Terjadi setiap bulan kecuali bila terjadi kehamilan. Siklus menstruasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menstruasi adalah proses alami pada wanita ditandai dengan proses deskuamasi, atau meluruhnya endometrium bersama dengan darah melalui vagina. Terjadi setiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO angka dismenore di dunia sangat besar, rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap Negara mengalami dismenore. Di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun yag ditandai dengan perubahan perilaku seperti susah diatur dan
Lebih terperinci1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.
Nama : Hernawati NIM : 09027 Saya mengkritisi makalah kelompok 9 No 5 tentang siklus menstruasi. Menurut saya makalah mereka sudah cukup baik dan ketikannya juga sudah cukup rapih. Saya di sini akan sedikit
Lebih terperinciPENGARUH SENAM DYSMENORRHEA TERHADAP TINGKAT NYERI DYSMENORRHEA PADA MAHASISWA KEBIDANAN SEMERTER IV POLTEKKES MAJAPAHIT KABUPATENMOJOKERTO.
PENGARUH SENAM DYSMENORRHEA TERHADAP TINGKAT NYERI DYSMENORRHEA PADA MAHASISWA KEBIDANAN SEMERTER IV POLTEKKES MAJAPAHIT KABUPATENMOJOKERTO Oleh : ANITA 1211010045 Subject : Dysmenorrhea, Nyeri, Senam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dismenore merupakan nyeri di bagian bawah perut yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan istirahat saat mengalami dismenore
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat menstruasi sebagian besar perempuan sering mengalami keluhan sensasi yang tidak nyaman seperti nyeri pada perut bagian bawah sebelum dan selama menstruasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan. Oleh karena
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina
PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina Korespondensi: Lilin Turlina, d/a : STIKes Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di Amerika presentase kejadian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan rancangan non randomized control group pretest posttest design. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin sekunder menuju kematangan seksual
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO, 2007 dalam Traore, 2012: 39), remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, dimana pada masa ini terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan biologis dan psikologis yang pesat dari masa kanak-kanak ke masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia dalam masa hidupnya pasti mengalami masa remaja atau adolescence. Remaja adalah masa dalam perkembangan manusia, ketika anak berubah dari makhluk aseksual
Lebih terperinciPERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI
PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : CHENTIA MISSE ISSABELLA 201410104217 PROGRAM
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENGAJARAN
SATUAN ACARA PENGAJARAN T o p i k : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Reproduksi Sub Topik : Konsep dasar Gangguan Haid/ Menstruasi T e m p a t : Kampus Stikes Al Irsyad Al Islamiyyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya
17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri sedang menginjak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki panjang siklus 28 hari,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menstruasi 2.1.1 Pengertian Menstruasi Mentruasi adalah pendarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, dkk, 2005). Menstruasi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh kearah kematangan yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial,
Lebih terperinciHubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi
Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi Oleh : Siti Maimunah S.Kep.,Ns dan Endri Eka Yanti,S.Kep.,Ns ABSTRAK Latar belakang : Setiap remaja putri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. World Health Organisation
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING. JURNAL Pengaruh Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Dismenorea Primer Pada Siswi di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL Pengaruh Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Dismenorea Primer Pada Siswi di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Pengaruh Kompres Air Hangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dismenore merupakan suatu gejala rasa sakit atau rasa tidak enak. diperut bagian bawah pada masa menstruasi sampai dapat menggangu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dismenore merupakan suatu gejala rasa sakit atau rasa tidak enak diperut bagian bawah pada masa menstruasi sampai dapat menggangu aktifitas sehari-hari yang paling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya terjadi di daerah perut bagian bawah, pinggang, bahkan punggung (Judha, Sudarti, & Fauziah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja. Setiap remaja akan mengalami pubertas. Pubertas merupakan masa awal pematangan seksual,
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP DISMENORE REMAJA PUTRI PONDOK PESANTREN AT-TAUHID SIDORESMO DALEM SURABAYA
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP DISMENORE REMAJA PUTRI PONDOK PESANTREN AT-TAUHID SIDORESMO DALEM SURABAYA Nila Arifani, Hidayatus S., S.Kep., Ns., M.Kep Mahasiswa Prodi S1-Keperawatan Tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus menstruasi yang normal atau dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut
BAB XXI Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah Nyeri perut hebat yang mendadak Jenis nyeri perut Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut 460 Bab ini membahas berbagai jenis nyeri di perut bawah (di bawah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai
Lebih terperinciHUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG
HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG Eva Supriatin Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIKep) PPNI Jabar Jalan Ahmad Yani No. 7 Bandung 40112 evatarisa@gmail.com
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden. yang tidak mengalami dismenore sebanyak 55 orang (55%).
BAB VI PEMBAHASAN A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden Kejadian dismenore pada mahasiswi program D III Akademi Kebidanan Aisyiyah Provinsi Banten menjukkan bahwa dari 100 responden yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri itu merupakan alasan yang paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri biasanya menderita
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI Aniq Maulidya, Nila Izatul D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Jalan Mataram No.09 Tegal
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN MENJADI SAMPEL
SURAT PERNYATAAN MENJADI SAMPEL Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Pekerjaan : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelasan oleh peneliti tentang tujuan dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menstruasi merupakan perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Menstruasi merupakan perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala yang dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi adalah keluarnya periodik darah, lendir dan sel-sel epitel dari rahim yang terjadi setiap bulan. Ini merupakan tonggak penting dalam proses pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) menentukan usia remaja antara tahun.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis, dan sosial. World Health Organization (WHO) menentukan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI KEPERAWATAN SI DALAM MENGATASI DISMENORE
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI KEPERAWATAN SI DALAM MENGATASI DISMENORE DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan meraih
Lebih terperinci2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA ( TAHUN ) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masa remaja ialah periode waktu individu beralih dari fase anak ke fase dewasa (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2012). Menurut Depkes RI dan Badan Koordinasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang tumbuh dan berkembang. Salah satu tahap pertumbuhan dan perkembangannya adalah masa remaja. Masa remaja merupakan periode peralihan dari
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SIYAM RAHMAWATI
STUDI KOMPARASI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII ANTARA YANG MELAKUKAN OLAHRAGA DENGAN YANG TIDAK OLAHRAGA DI SMP NEGERI 1 PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : SIYAM RAHMAWATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah akibat dari gerakan rahim yang meremas remas (kontraksi) dalam usaha untuk mengeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja diawali dari suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur 12-21 tahun, dengan pembagian 12-15
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peristiwa ini terjadi satu kali dalam satu bulan. Semua wanita akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi adalah suatu kejadian yang hanya dialami oleh wanita saja yaitu terlapasnya dinding rahim yang diikuti dengan perdarahan. Peristiwa ini terjadi satu kali
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak. menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi dalam masa remaja ini, salah satu diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kebanyakan wanita pada masa reproduksi mengalami beberapa gejala psikologik (alam perasaan negatif) atau gejala fisik pada fase luteal siklus menstruasi. Sifat
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG Eka Rahmadhayanti 1, Anur Rohmin 2 1,2 Program Studi D III Kebidanan, STIK Siti Khadijah
Lebih terperinci(Nurul Azmi) Nim
LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Saudari calon Responden Di SMA Dharma Pancasila Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan, saya akan melakukan
Lebih terperinciBab IV Memahami Tubuh Kita
Bab IV Memahami Tubuh Kita Pubertas Usia reproduktif Menopause Setiap perempuan pasti berubah dari anak-anak menjadi dewasa dan perubahan dari dewasa menjadi dewasa yang lebih tua Sistem Reproduksi Perempuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Dismenore a. Pengertian Dismenore adalah nyeri kram (tegang) daerah perut mulai terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP TINGKAT NYERI PADA WANITA YANG MENGALAMI DISMENOREA DI KOST KUSUMA GOWONGAN KIDUL YOGYAKARTA
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP TINGKAT NYERI PADA WANITA YANG MENGALAMI DISMENOREA DI KOST KUSUMA GOWONGAN KIDUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciHubungan Stress Pada Remaja Usia Tahun dengan Gangguan Menstruasi (Dismenore) di SMK Negeri Tambakboyo Tuban
Hubungan Stress Pada Remaja Usia 16-18 Tahun dengan Gangguan Menstruasi (Dismenore) di SMK Negeri Tambakboyo Tuban (The Relationship of Stress in Teenagers (16-18 years old) with Menstrual Disorders (
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator keberhasilan pembangunan kesehatan. Sehingga kesehatan ibu merupakan komponen yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi merupakan proses alamiah yang terjadi pada setiap perempuan sebagai tanda bahwa organ reproduksi sudah berfungsi matang (Kusmiran, 2014). Menstruasi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh ke arah kematangan yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: EKA RAHMAWATI 201210201014 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBeberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya
Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Organ seksual pada wanita, seperti rahim, vagina, dan payudara, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Kadangkala fungsi organ-organ tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua perempuan mengalami menstruasi setiap bulan. Ada beberapa gangguan yang dialami oleh perempuan berhubungan dengan menstruasi diantaranya hipermenore, hipomenore,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tahap kehidupan yang pasti dialami oleh setiap wanita adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang wajar yang ditandai dengan berhentinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah penduduk di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2007 sekitar seperlima
Lebih terperinciKata Kunci: kalsium, dismenore primer, gejala menstruasi
ABSTRAK EFEK KONSUMSI KALSIUM TERHADAP SKALA NYERI DISMENORE PRIMER PADA PEREMPUAN USIA 19-24 TAHUN Alfred Tri Susanto, 2016; Pembimbing I : Fen Tih, dr., M.Kes Pembimbing II : Cherry Azaria, dr., M.Kes
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. rawan terhadap stress (Isnaeni, 2010). World Health Organization (WHO) dan belum menikah (WHO dalam Isnaeni, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja dianggap sebagai periode badai dan tekanan atau storm and stress, suatu masa dimana ketegangan emosi meningkat akibat perubahan fisik dan kelenjar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Menstruasi Remaja Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang utuh dari hipotalamus-hipofise-ovarium. Struktur alat reproduksi, status nutrisi,
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2009 TENTANG DYSMENORRHOE
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2009 TENTANG DYSMENORRHOE Ayeshia Haniditha, 2010 Pembimbing I : Dani, dr., M.Kes.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan perubahan psikologis yang meliputi proses transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada perempuan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak kemasa dewasa yang ditandai dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dismenore 2.1.1 Definisi Dismenore Dismenore berasal dari bahasa Yunani yaitu dys yang berarti sulit atau menyakitkan atau tidak normal. Meno berarti bulan dan rrhea yang berarti
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja sering disebut masa pubertas. Dimana masa pubertas adalah masa peralihan dari anak anak menjadi dewasa. Dimulai antara usia 7-13 tahun untuk perempuan,
Lebih terperinciPerdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan
BAB XXII Perdarahan dari Vagina yang tidak normal Beberapa masalah terkait dengan menstruasi Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan Perdarahan setelah aborsi atau keguguran Perdarahan setelah
Lebih terperinci