BAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan rancangan non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan penelitian ini, subjek dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang semuanya akan dilakukan pretest dan posttest. O1 (X) O2 O3 ( - ) O4 Gambar 3. Rancangan penelitian randomized control group pretest posttest design Keterangan : O1 : Pengukuran tingkat nyeri pada kelompok perlakuan sebelum diberikan jamu kunyit asam (Pretest). O2 : Pengukuran tingkat nyeri pada kelompok perlakuan sesudah diberikan jamu kunyit asam (Posttest). O3 : Pengukuran tingkat nyeri pada kelompok kontrol (Pretest) O4 : Pengukuran tingkat nyeri pada kelompok kontrol (Posttest) X : Perlakuan (Pemberian jamu kunyit asam) B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Klaten. 2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2014 Juni C. Populasi Penelitian 1. Populasi a. Populasi target : Siswi Sekolah Menengah Atas kelas XI. b. Populasi aktual :Siswi kelas XIyang bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri Klaten tahun ajaran commit 2014/2015 to user berjumlah 156 siswi. 23

2 digilib.uns.ac.id 24 D. Sampel dan Teknik Sampling Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Untuk mendapatkan data sesuai dengan fokus penelitian ini, maka peneliti menentukan responden penelitian dengan kriteria sebagai berikut : 1. Kriteria inklusi : a. Siswi yang terbiasa mengalami dismenorea primer. b. Siswi yang mengalami dismenorea primer pada menstruasi yang lalu. c. Bersedia untuk tidak menggunakan baik terapi farmakologi maupun non farmakologi lain (Metode homeopati, akupunktur, biofeedback, massase, olahraga khususnya senam dismenorea, aromatherapi sebagai relaksasi, dan kompres air hangat) selama penelitian berlangsung. d. Siswi yang sudah mengetahui perkiraan siklus menstruasi ditinjau dari tanggal menstruasi selama 3 bulan terakhir. e. Siswi yang bersedia menjadi responden (bersedia mengonsumsi jamu kunyit asam sesuai ketentuan untuk kelompok perlakuan). 2. Kriteria eksklusi : a. Terdiagnosis menderita penyakit ginekologis tertentu / dismenorea sekunder. b. Siswi yang tidak mengikuti prosedur penelitian secara lengkap (mulai dari pretest, pemberian intervensi dan posttest.

3 digilib.uns.ac.id 25 E. Estimasi Besar Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus minimal sampel size Lemeshow: =. N. p. q ( 1) +.. Keterangan: n : Besar sampel minimal N : Jumlah populasi Z : Nilai Z (Standar deviasi normal) pada derajat kepercayaan 95% (1,96) p : Proporsi kejadian, jika belum diketahui, dianggap 50% (0,5) q : Proporsi tanpa atribut, 1-p = 0,5 d : Presisi yang ingin dicapai Berdasarkan rumus maka dapat diketahui jumlah sampelnya adalah sebagai berikut : (1,96). (156). (0,5). (0,5) = (0,1) (156 1) + (1,96). (0,5). (0,5) = 59,6 = 60(dibulatkan) Jadi berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh sampel sebesar 59,6 dengan pembulatan ke atas maka diperoleh sampel sebesar 60 siswi, dengan perincian 30 siswi untuk masing-masing kelompok (kelompok kontrol dan kelompok perlakuan).

4 digilib.uns.ac.id 26 F. Definisi Operasional Variabel Tabel 3.1 Definisi operasional NO Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Pemberian Jamu kunyit asam 2. Tingkat nyeri saat dismenorea pada siswi Pemberian Jamu kunyit asam berbentuk serbuk yang diproduksi oleh pabrik dengan komposisi 5 gram ekstrak kunyit dan 2,5 gram ekstrak asam jawa (setara dengan 35 gram kunyit segar dan 10 gram asam jawa) yang di seduh dengan air sebanyak 150 cc kemudian dikonsumsi satu kali sehari sebelum makan pada 3 hari sebelum perkiraan haid dan 2 hari pertama haid. Tingkat nyeri yang terjadi saat haid tanpa adanya kelainan ginekologi (dismenorea primer), diukur pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sebelum pemberian jamu kunyit asam (untuk mengetahui tingkat nyeri pada haid sebelumnya) dan setelah pemberian jamu kunyit asam (untuk mengetahui tingkat nyeri pada haid saat itu). Pengukuran dilakukan dengan cara melingkari angka pada lembar penilaian nyeri. Satu gelas (150cc) Lembar penilaian nyeri NRS (Numeric Rating Scale) = tidak nyeri 1-3 = nyeri ringan 4-6 = nyeri sedang 7-9 = nyeri berat 10 = nyeri sangat berat. Ordinal G. Pengalokasian Subjek Penelitian ini menggunakan dua kelompok antara lain kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Madrasah Aliyah Negeri Klaten kelas XI

5 digilib.uns.ac.id 27 terdiri dari 10 kelas yaitu 6 kelas IPA dan 4 kelas IPS. Masing-masing kelompok diambil dari 3 kelas XI IPA dan 2 kelas XI IPS. H. Intervensi dan Instrumentasi 1. Intervensi Penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompol kontrol yang dibagi berdasarkan besar sampel sebanyak 60 siswi sehingga didapatkan 30 siswi untuk kelompok kontrol dan 30 siswi untuk kelompok perlakuan. a. Kelompok perlakuan terdiri dari 18 responden, karena terdapat 12 responden yang Drop Out. Alasan responden dikeluarkan dari penelitian antara lain 3 responden diantaranya karena tanggal menstruasi yang maju/lebih dahulu dari perkiraan, 5 responden karena tanggal menstruasi yang mundur lebih dari 2 hari dari perkiraan dan 4 responden diantaranya mengonsumsi obat kimia. Responden yang memenuhi criteria inklusi dan eksklusi diberikan intervensi dengan jamu kunyit asam berbentuk serbuk yang diproduksi oleh pabrik terdiri dari 5 gram ekstrak kunyit dan 2,5 gram ekstrak asam jawa (setara dengan 35 gram kunyit segar dan 10 gram asam jawa) yang di seduh dengan air sebanyak 150 cc. Jamu kunyit asam diminum satu kali sehari sebelum makan selama 3 hari sebelum perkiraan haid dan dua hari pertama haid. b. Kelompok kontrol terdiri dari 23 responden, karena terdapat 7 responden yang Drop Out. Alasan responden dikeluarkan dari penelitian antara lain 5 responden diantaranya commit mengonsumsi to user obat kimia, 1 responden

6 digilib.uns.ac.id 28 menggunakan kompres hangat dan 1 responden minum jamu. Responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi tidak dilakukan pemberian jamu kunyit asam, kelompok tersebut hanya digunakan sebagai pembanding saja. 2. Instrumentasi Instrumen dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu lembar identitas responden, kuisioner penelitian berupa lembar pengukuran tingkat nyeri Numeric Rating Scale (NRS) dan lembar petunjuk pengonsumsian jamu kunyit asam. Nilai nyeri digambarkan dengan menggunakan angka 0 pada garis paling kiri dan angka 10 pada garis paling kanan (Potter dan Perry, 2009). Berdasarkan penelitian Ningsih (2011) angka 0 menggambarkan keadaan tidak nyeri/tidak ada keluhan nyeri haid atau kram perut bagian bawah, 1-3 berarti nyeri ringan (terasa kram pada perut bagian bawah, masih dapat ditahan, masih dapat beraktivitas, masih bias berkonsentrasi belajar), 4-6 berarti nyeri sedang (terasa kram pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang, kurang nafsu makan, aktivitas terganggu, sulit/susah berkonsentrasi belajar), 7-9 berarti nyeri berat (terasa kram berat pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang, paha atau punggung, tidak ada nafsu makan, mual, badan lemas, tidak kuat beraktivitas, tidak dapat berkonsentrasi belajar), dan angka 10 menggambarkan keadaan nyeri hebat/berat sekali (terasa kram yang berat sekali pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang, kaki, dan punggung, tidak mau makan, mual,

7 digilib.uns.ac.id 29 muntah, sakit kepala, badan tidak ada tenaga, tidak bias berdiri atau bangun dari tempat tidur, tidak dapat beraktivitas, terkadang sampai pingsan). 3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Peneliti tidak melakukan uji validitas dan realibilitas alat ukur atau instrumen. Penelitian oleh Farrar et al (2008) menyatakan bahwa Numeric Rating Scale adalah alat pengukuran nyeri yang valid dan reliabel. Uji validitas yang dilakukan mendapatkan hasil α = 0,63 sedangkan uji reliabilitas dengan menggunakan metode test retest mendapatkan hasil r = 0,83 (Yoenaningsih, 2012). Jamu kunyit asam yang akan diberikan telah mendapat izin dari BPOM sehingga dalam komposisi yang aman untuk dikonsumsi. Produk tersebut pernah digunakan oleh Permatasari (2010) untuk mengetahui Pengeruh Pemberian Kunyit Asam Terhadap Nyeri Dismenorea Pada Mahasiswi D III Kebidanan Poltekkes Surakarta. I. Pengolahan dan Analisis Data Data harus diolah terlebih dahulu dengan tujuan mengubah data menjadi informasi melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1. Editing Upaya memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh. 2. Coding Kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.

8 digilib.uns.ac.id Data Entry Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer. 4. Melakukan teknik analisis a. Analisis univariat bertujuan untuk menggambarkan tingkat nyeri saat dismenorea sebelum dan sesudah diberikan perlakuan yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. b. Analisis bivariat digunakan dalam penelitian ini adalah Wilcoxon. Dalam penelitian ini, uji statistik Wilcoxon digunakan untuk mengetahui pengaruh pemberian jamu kunyit asam terhadap tingkat nyeri saat dismenorea sebelum-sesudah pemberian intervensi pada kelompok perlakuan.