BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan serta hubungannya dengan pengambilan keputusan strategis.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan serta hubungannya dengan pengambilan keputusan strategis."

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resources Based View (RBV) Teori RBV membahas mengenai sumber daya dan kemampuan internal perusahaan serta hubungannya dengan pengambilan keputusan strategis. Selain itu RBV menjelaskan bagaimana sumber daya perusahaan mempengaruhi hasil dan proses yang kompetitif secara eksternal. RBV juga merupakan faktor persaingan perusahaan dan peranan dari sumber daya internal pada perusahaan dalam menentukan hasil yang kompetitif. RBV merupakan teori yang berakar dalam perekonomian, selain itu RBV berorientasi pada isi dan formulasi strategi (Madhani, 2010). RBV menjelaskan bahwa perusahaan yang mampu mengelola sumber dayanya dan pengetahuannya dengan baik maka perusahaan tersebut akan memiliki keunggulan kompetitif yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (Kuryanto, 2008). Dalam Teori RBV sebuah perusahaan yang maju merupakan kumpulan sumber daya dan kemampuan yang membuat mereka berbeda dengan perusahaan lainnya sehingga menjadikan mereka lebih unggul dan kompetitif dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. RBV menganggap organisasi dapat dianggap sebagai sumber daya fisik, sumber daya manusia dan sumber daya organisasi (Barney, Amit dalam Madhani, 2010). Sumber daya yang berharga memungkinkan perusahaan untuk melakukan hal hal dan berperilaku dengan 8

2 9 mengarahkan pada penjualan yang tinggi, biaya rendah, margin tinggi, atau dalam cara lain guna meningkatkan nilai perusahaan (Barney dalam Madhani, 2010). Dan juga meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menambah nilai dalam jumlah pelanggan, mengembangkan produk baru, atau memperluas pasar. Sumber daya yang dimaksud dalam hal ini adalah modal intelektual yang terdiri dari human capital, structural capital, dan relational capital. Sumber daya harus memenuhi kriteria VRIN agar dapat memberikan keunggulan kompetitif dan kinerja yang baik secara berkelanjutan. Menurut Barney dalam Dwipayani (2014) yang dimaksud dengan kriteria VRIN adalah : a Valuable (berharga) yaitu sumber daya akan menjadi berharga jika dapat memberikan nilai strategis pada perusahaan. b Rare (langka) yaitu sumber daya yang sulit untuk ditemukan diantara para pesaing dan hanya menjadi potensi perusahaan. c Imperfectly imitable (susah ditiru) yaitu sumber daya dapat memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan karena perusahaan lain tidak memiliki sumber daya ini dan tidak dapat menirunya d Non suitable (tidak ada barang pengganti) yaitu sumber daya yang tidak dapat digantikan dengan sumber daya lain sehingga dapat menjadi keunggulan yang kompetitif karena perusahaan lain tidak bisa mendapatkan hasil yang sama. Menurut Barney RBV juga mengkategorikan sumber daya menjadi tiga kelompok yaitu :

3 10 a Modal sumber daya fisik yang meliputi gedung, mesin dan peralatan b Modal sumber daya manusia yang meliputi pelatihan, pengalaman dan wawasan c Modal sumber daya organisasi yang meliputi struktur formal Berdasarkan penjelasan tersebut diatas modal intelektual mampu memenuhi syarat menjadi sumber daya yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan. Dengan memaksimalkan human capital yang termasuk didalamnya elemen sumber daya manusia akan mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga dapat menciptakan kinerja, serta inovasi yang baik bagi perusahaan dalam menciptakan tingkat profitabilitas serta nilai perusahaan. 2. Knowledge Based View (KBV) Knowledge based view atau pandangan berbasis pengetahuan adalah ekstensi baru dari pandangan berbasis sumber daya perusahaan yang memberikan teoritis yang kuat dalam mendukung modal intelektual. KBV berasal dari RBV dan menunjukkan bahwa pengetahuan dalam berbagai bentuknya adalah kepentingan sumber daya bagi perusahaan (Grant dalam Fahmi Basyar, 2010). Teori berbasis pengetahuan perusahaan menguraikan karakteristik khas sebagai berikut : a Pengetahuan mengambil makna yang paling strategis di perusahaan b Kegiatan dan proses produksi di perusahaan melibatkan penerapan pengetahuan c Individu individu dalam organisasi tersebut yang bertanggung jawab untuk membuat, memegang, dan berbagi pengetahuan.

4 11 Knowledge based theory mengidentifikasi bahwa kelangkaan dan kesulitan untuk mentransfer dan mereplikasi merupakan sumber daya yang sangat penting dan kompetitif dalam menghadapi persaingan (Nonaka dan Takeuchi dalam Fahmi Basyar, 2010). Pendekatan basis ini membentuk dasar untuk membangun keterlibatan modal manusia dalam kegiatan rutin perusahaan yang dicapai melalui peningkatan keterlibatan karyawan dalam perumusuan tujuan operasional dan jangka panjang perusahaan (Fleming dalam Jafar, 2014) untuk mencapai tingkat profitabilitas yang tinggi serta meningkatkan nilai perusahaan di mata para investor. 3. Modal Intelektual Definisi modal intelektual yang dijelaskan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD : 1999) mengacu pada hal-hal seperti software, jaringan distribusi, dan rantai pasokan, sering kali istilah IC diperlakukan sebagai sinonim dari aktiva tidak berwujud. Meskipun demikian, definisi yang diajukan OECD menyajikan cukup perbedaan dengan meletakkan IC sebagai bagian terpisah dari dasar penetapan intangible asset secara keseluruhan suatu perusahaan. Modal intelektual merupakan suatu informasi tentang pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk menciptakan nilai (Williams 2001). Stewart (1997) menyatakan modal intelektual dapat dipandang sebagai pengetahuan, dalam pembentukan, kekayaan intelektual dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan.

5 12 Para ahli telah mengemukakan beberapa elemen yang menjadi bagian dalam modal intelektual, dan secara umum elemen elemen dalam modal intelektual terdiri dari Human Capital (HC), Structural Capital (SC), dan Customer Capital (CC) dalam Bontis et al (2000). Definisi dari ketiga elemen modal intelektual adalah sebagai berikut : a Human Capital (HC) Human capital adalah keahlian dan kompetensi yang dimiliki karyawan dalam memproduksi barang dan jasa serta kemampuannya untuk dapat berhubungan baik dengan pelanggan. Yang termasuk dalam human capital yaitu pendidikan, pengalaman dan keterampilan. Menurut Bontis (2000) human capital adalah kombinasi dari pengetahuan, skill, kemampuan melakukan inovasi dan kemampuan menyelesaikan tugas, meliputi nilai perusahaan, kultur, dan filsafatnya. Jika perusahaan berhasil dalam mengelola pengetahuan karyawannya maka hal itu dapat meningkatkan human capital. Sehingga human capital merupakan kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang terdapat dalam tiap individu yang ada di dalamnya. Human capital ini yang nantinya akan mendukung structural capital dan customer capital. b Structural Capital (SC) Structural capital adalah infrastruktur yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar. Yang menjadi bagian structural capital adalah sistem teknologi, sistem operasional perusahaan, paten, merk dagang dan kursus pelatihan.

6 13 Menurut Pertiwi dan Sakini (2005) structural capital adalah kekayaan potensial perusahaan yang tersimpan dalam organisasi dan manajemen perusahaan. Structural Capital merupakan infrastruktur pendukung dari human capital sebagai sarana dan prasana pendukung kinerja karyawan. Dengan infrastruktur yang memadai akan mendukung kinerja karyawan dalam menciptakan potensi memajukan perusahaan. c Customer Capital (CC) Customer capital adalah orang orang yang berhubungan dengan perusahaan, yang menerima pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Customer Capital juga dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar sehingga menghasilkan hubungan baik dengan pihak luar. Customer Capital merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai yang nyata bagi perusahaan dengan menciptakan suatu hubungan atau relasi yang harmonis dengan para mitranya atau bagian di luar lingkungan perusahaan. Customer Capital terdiri dari hubungan perusahaan dengan stakeholder yang meliputi hubungan antara perusahaan dengan konsumen, pemasok, kreditor, dan investor (Rousilita 2012). 4. Value Added Intellectual Coefficient TM (Model Pulic) Menurut Chan (2009) sejumlah studi dan literatur menyatakan bahwa TM metode VAIC bisa menjadi metode pengukuran modal intelektual yang menjanjikan. Metode VAIC TM ini dikembangkan oleh Pulic ditahun 1997, metode ini didesain untuk menyajikan informasi tentang efisiensi penciptaan nilai dari

7 14 aset berwujud dan aset tak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan instrumen untuk mengukur kinerja modal intelektual perusahaan. VA adalah indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai (Value Creation) (Pulic, 1997). Metode VAIC TM yang dikembangkan oleh Pulic ini mengukur efisiensi dari tiga jenis input yang dimiliki oleh perusahaan, antara lain : Human Capital (HC) (VAHU value added human capital), structural capital (SC) (STVA structural capital value added) dan Capital Employed (CE) (VACA value added capital employed). a Value added human capital (VAHU) Value added human capital adalah indikator efisiensi nilai tambah modal manusia. VAHU merupakan rasio dari value added (VA) terhadap Human Capital (HC). Hubungan ini mengindikasikan kemampuan tenaga kerja untuk menghasilkan nilai bagi perusahaan dari dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tersebut. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam Human Capital (HC) terhadap value added organisasi. Pulic (1997) memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai (value creating entity). Hasilnya adalah bahwa VA menghasilkan the new created wealth of a period. Hubungan antara VA dan HC menunjukkan bahwa kemampuan dari HC untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan. Semakin banyak value added dihasilkan dari setiap rupiah yang dikeluarkan oleh perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan telah mengelola sumber daya

8 15 manusia secara maksimal sehingga menghasilkan tenaga kerja berkualitas yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan (Ulum, 2008). Sumber daya manusia atau karyawan merupakan asset strategic perusahaan yang dapat meningkatkan kualitas perusahaan. Human capital (modal manusia) mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki orang orang dalam perusahaan tersebut (Pramestiningrum, 2013). b Structural Capital Value Added (STVA) Structutral capital value added menunjukkan kontribusi structural capital (SC) dalam penciptaan nilai (Fajarini dan Firmansyah, 2012). STVA merupakan rasio dari SC terhadap VA. Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai, artinya semakin besar kontribusi HC dalam value creation maka akan semakin kecil kontribusi SC dalam hal tersebut (Pramudita, 2012). Menurut Sawarjuwono dan Kadir (2003) structural capital adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi proses produksi perusahaan dan strukturnya yang mendukung karyawannya untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya : sistem operasional perusahaan, proses manuffacturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan.

9 16 c Value Added Capital Employed (VACA) Value added capital employed adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital or capital employed (CE). VACA merupakan rasio dari dari VA terhadap CE. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added organisasi. Pulic mengasumsikan bahwa jika 1 unit dari CE menghasilkan return yang lebih besar dari pada perusahaan yang lain, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan telah memanfaatkan CE (dana yang tersedia) sebagai bagian dari modal intelektual yang lebih baik (Ulum, 2008). Keunggulan metode Pulic adalah kemudahan dalam perolehan data yang digunakan dalam penelitian. Data yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai rasio tersebut adalah angka angka keuangan standar yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Pengukuran alternatif modal intelektual selain model Pulic terbatas pada pengukuran indikator keuangan dan non keuangan yang bersifat unik yang ada pada perusahaan secara individu. Kemampuan penerapan pengungkapan alternatif modal intelektual tersebut memiliki keterbatasan untuk jumlah sampel yang besar dan terdiversifikasi secara luas (Firer dan Williams, 2003). 5. Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba dalam suatu periode tertentu. Pengetian yang sama disampaikan oleh Husnan (2001) bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan

10 17 modal saham tertentu. Profitabilitas menggambarkan kemampuan badan usaha untuk menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimilikinya. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi yang bertujuan untuk dapat melihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik kenaikan ataupun penurunannya sekaligus untuk mencari penyebab perubahan tersebut. Menurut Kasmir (2008) tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan yaitu : a Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu b Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang c Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu d Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri Penggunaan rasio profitabilitas ini dilakukan dengan cara melakukan pengukuran terhadap komponen laporan keuangan, hal ini dilakukan agar terlihat posisi keuangan dalam rentang waktu tertentu baik itu penurunan ataupun kenaikan yang nantinya digunakan pihak manajemen untuk melakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.

11 18 Terdapat 4 jenis analisis yang digunakan untuk menilai tingkat profitabilitas, terdiri dari : a Net Profit Margin (NPM) Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan. Net profit margin dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Net profit margin = Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan b Gross Profit Margin (GPM) Rasio ini merupakan perbandingan antara laba kotor dengan penjualan. Dimana semakin besar Gross Profit Margin berarti semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahawa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan penjualan, sebaliknya apabila gross profit margin rendah itu mengindikasikan kurang baiknya operasi perusahaan (Syamsudin, 2009). Gross profit margin dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Gross profit margin = Penjualan Harga Pokok Penjualan Penjualan c Return On Assets (ROA) Rasio ini merupakan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan rata rata total aktiva. ROA menunjukkan efektivitas perusahaan dalam mengelola aktiva baik modal sendiri maupun modal pinjaman. Semakin tinggi Return On Assets (ROA) maka akan memberikan

12 19 pengaruh terhadap volume penjualan. Return On Assets dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Return On Assets = Laba Bersih Setelah Pajak Total Assets Rasio dalam pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan rasio ROA, dikarenakan rasio ini merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan, semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik keadaan suatu perusahaa Syamsudin (2004). ROA mengukur efektivitas keseluruhan dalam menghasilkan laba dari modal yang diinvestasikan (Horne dan Wachowicz, 2005 : 235). ROA mudah dihitung dan dipahami serta merupakan alat pengukur prestasi manajemen yang sensitif terhadap setiap pengaruh keadaan keuangan perusahaan sehingga cepat mendorong tercapainya tujuan perusahaan. d Return On Equity (ROE) Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total ekuitas. Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan didalam perusahaan (Syafri, 2008).Return On Equity dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Return On Equity = Laba Bersih Setelah Pajak Ekuitas

13 20 6. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Harga saham yang tinggi otomatis akan mengakibatkan nilai perusahaan juga menjadi semakin tinggi, yang tentunya akan meningkatkan kepercayaan pasar bahwa kinerja perusahaan ini tidak hanya memiliki nilai yang bagus di waktu yang sekarang tetapi juga untuk di masa yang akan datang. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut (Tendi Haruman, 2007). Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan, dan manajemen aset. Memaksimumkan nilai perusahaan merupakan tujuan jangka panjang suatu perusahaan, karena perusahaan yang memiliki nilai itu sangat dihargai dipasaran karena dianggap memiliki prospek yang bagus di masa depan. Tujuan ini dapat dicapai dengan cara mengoptimalkan pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Fama and French, 1998 dalam Wahyudi Untung, 2006). Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Price Book Value (PBV) yang merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku ekuitas, dimana apabila semakin tinggi rasio ini maka menunjukkan bahwa pasar semakin percaya akan prospek perusahan tersebut.

14 21 Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2001:141) Price Book Value merupakan rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham dari suatu perusahaan. Salah satu fungsi PBV adalah untuk menentukant apakah sebuah saham saat ini sudah diperdagangkan di harga sesuai berdasarkan hasil historisnya. Menurut Brigham dan Huston (2006) dalam Wijaya, Bandi, dan Wibawa (2010), PBV mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh dengan rumusan : Harga per Lembar Saham PBV = x 100% Nilai Buku Lembar Saham 7. Penelitian Terdahulu Berikut beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan mengenai modal intelektual : Rousilita Suhendah (2012) melakukan penelitian mengenai pengaruh intellectual capital terhadap profitabilitas, produktivitas, dan penilaian pasar pada perusahaan yang go publik di Indonesia pada tahun Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun Metode penentuan sampel menggunakan pusposive sampling. Dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan maka jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 95 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (positif) dan produktivitas (negatif), namun tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar.

15 22 (2) Physical capital tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, produktivitas, dan penilaian pasar. (3) Human capital berpengaruh signifikan terhadap produktivitas, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan penilaian pasar. (4) Structural capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan produktivitas, namun tidak berperngaruh signifikan terhadap penilaian pasar. Fahmi Basyar (2010) melakukan penelitian mengenai pengaruh modal intelektual (intellectual capital/ic) terhadap return on asset perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) tahun Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan maka jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 25 sampel yang terdiri dari 15 bank komersial atau bank umum dan 10 bank asing yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan uji statistik t menunjukkan bahwa variabel Human Capital Efficiency (HCE) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset perusahaan perbankan. (2) Hasil analisis regresi linear berganda menggunakan uji statistik t menunjukkan bahwa variabel Structural Capital Efficiency (SCE) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset perusahaan perbankan. (3) Hasil analisis regresi linier berganda menggunakan uji statistik t menunjukkan bahwa variabel Capital Employed Efficiency (CEE) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Return on Asset perusahaan perbankan (4) Hasil analisis regresi linier berganda

16 23 menggunakan uji statistik f (anova) menunjukkan bahwa variabel Value Added Intellectual Coeffisient (VAIC) yang terditi dari HCE, SCE, dan CEE secara bersamaan (simultan) berpengaruh positif secara signifikan terhadap Return on Asset (ROA) perusahaan perbankan. I Gede Cahyadi Putra (2011) melakukan penelitian mengenai pengaruh modal intelektual pada nilai perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Berdasarkan beberapa kriteria yang telah ditentukan maka terpilihlah 25 perusahaan perbankan sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan berdasarkan hasil pengujian multiple regression analysis diperoleh konstanta sebesar 0,137 dan nilai signifikansi dari variabel independen sebesar 0,032 yang lebih kecil dari α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa modal intelektual berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Ni Made Sunarsih dan Ni Putu Yuria Mendra (2011) melakukan penelitian mengenai pengaruh modal intelektual terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Berdasarkan beberapa kriteria sampel yang terlpilih observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (2) Modal

17 24 intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (3) Kinerja keuangan sebagai variabel intervening mampu memediasi hubungan antara modal intelektual dengan nilai perusahaan. Setyarini Santoso (2012) melakukan penelitian mengenai pengaruh modal intelektual dan pengungkapannya terhadap kinerja perusahaan. Populasi dalam sampel ini adalah perusahaan perusahaan yang terdaftar di BEI. Metode penentuan sampel yang digunakan adalan metode purposive sampling. Berdasarkan beberapa kriteria sampel yang terpilih adalah 31 perusahaan besar yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini menunjukkan modal intelektual serta pengungkapannya tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di Indonesia saat ini dan satu tahun yang akan datang. Perusahaan di Indonesia masih mengandalkan value added nya melalui efisiensi modal fisik dan bukan modal intelektual. Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya No Peneliti Judul Metode Penelitian Hasil penelitian 1 Rousilita Suhendah (2012) Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas, Produktivitas, dan Penilaian Pasar Pada Perusahaan Yang Go Publik di Indonesia Pada Tahun Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda (1) intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (positif) dan produktivitas (negatif), namun tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar. (2) Physical capital tidak berpengaruh signifikan terhadap

18 25 profitabilitas, produktivitas, dan penilaian pasar. (3) Human capital berpengaruh signifikan terhadap produktivitas, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan penilaian pasar. (4) Structural capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan produktivitas, namun tidak berperngaruh signifikan terhadap penilaian pasar. 2 Fahmi Basyar (2010) Pengaruh Modal Intelektual (Intellectual Capital/IC) Terhadap Return On Asset Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif (1) Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan uji statistik t menunjukkan bahwa variabel Human Capital Efficiency (HCE) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset perusahaan perbankan. (2) Hasil analisis regresi linear berganda menggunakan uji statistik t menunjukkan bahwa variabel Structural Capital Efficiency (SCE) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset perusahaan perbankan.

19 26 (3) Hasil analisis regresi linier berganda menggunakan uji statistik t menunjukkan bahwa variabel Capital Employed Efficiency (CEE) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Return on Asset perusahaan perbankan (4) Hasil analisis regresi linier berganda menggunakan uji statistik f (anova) menunjukkan bahwa variabel Value Added Intellectual Coeffisient (VAIC) yang terditi dari HCE, SCE, dan CEE secara bersamaan (simultan) berpengaruh positif secara signifikan terhadap Return on Asset (ROA) perusahaan perbankan. 3 I Gede Cahyadi Putra (2011) Pengaruh Modal Intelektual Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda Berdasarkan hasil pengujian multiple regression analysis diperoleh konstanta sebesar 0,137 dan nilai signifikansi dari variabel independen sebesar 0,032 yang lebih kecil dari α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa modal intelektual berpengaruh positif pada nilai perusahaan. 4 Ni Made Sunarsih dan Ni Putu Yuria Mendra (2011) Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur (1) Modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

20 27 Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. (2) Modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (3) Kinerja keuangan sebagai variabel intervening mampu memediasi hubungan antara modal intelektual dengan nilai perusahaan 5 Setyarini Santoso (2012) Pengaruh Modal Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Kinerja Perusahaan Penelitian ini menggunakan metode ordinary least square Modal intelektual serta pengungkapannya tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di Indonesia saat ini dan satu tahun yang akan datang 6 Chen et.al (2005) An Empirical Investigation of the Relationship Between Intellectual Capital and Firms Market Value and Financial Performance Penelitian ini menggunakan metode analisis linear berganda (1) VAIC, VACA dan VAHU memiliki pengaruh positif terhadap M/B, ROE, ROA, GR, dan EP (2) STVA tidak berpengaruh signifikan terhadap M/B (3) STVA memiliki pengaruh positif terhadap ROE (4) RD memiliki pengaruh positif terhadap ROA dan GR (5) AD memiliki pengaruh negatif terhadap ROE dan ROA 7 Reza Gharole Ahangar (2011) The Relationship Between Intellectual Capitals and Financial Performance: An Penelitian ini menggunakan metode analisis linear berganda (1) HCE, Lev, ATO dan PC berpengaruh signifikan terhadap ROA (2) HCE, CEE, dan

21 28 Empirical Investigation In An Iranian Company ATO berpengaruh signifikan positif terhadap GR (3) CEE berpengaruh signifikan negatif terhadap EP 8 Bontis et.al (2010) Intellectual Capital and Business Performance in the Pharmaceutical Sector of Jordan Penelitian ini menggunakan metode analisis linear berganda (1) HC dan CC menjadi faktor yang signifikan dalam menjalankan usaha (2) SC memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan 9 Rehman et.al (2013) Intellectual Capital Efficiency and Financial Performance of Insurance Sector in Pakistan : a Panel Data Analysis Penelitian ini menggunakan metode analisis linear berganda (1) HCE bepengaruh terhadap ROE dan EPS (2) SCE dan CEE berpengaruh terhadap ROE dan EPS Sumber : Beberapa jurnal terdahulu B. Rerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis 1. Pengaruh Value Added Human Capital (VAHU) terhadap Return on Assets (ROA) Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki orang orang yang ada dalam perusahaan tersebut (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Tingkat pengetahuan dan keahlian karyawan merupakan kunci keberhasilan dalam menjalankan semua rencana manajemen dalam menjalankan perusahaan untuk meningkatkan perolehan laba bersih perusahaan yang berdampak positif terhadap Return on Assets (ROA). Penelitian yang dilakukan oleh Ahangar (2011)

22 29 menunjukkan bahwa Value Added Human Capital (VAHU) memiliki pengaruh positif terhadap Return on Asset (ROA). Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : H1 : Value Added Human Capital (VAHU) berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA) 2. Pengaruh Structural Capital Value Added (STVA) terhadap Return on Assets (ROA) Structural capital merupakan kemampuan organisasi meliputi infrastruktur, sistem informasi, rutinitas, prosedur, dan budaya organisasi yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan intelektual yang optimal, karena dengan prosedur yang baik berarti modal intelektual akan mencapai kinerja secara optimal (Niswah Baroroh, 2013). Dengan proses rutinitas perusahaan yang terstruktur akan memberikan iklim kerja yang baik, sehingga mampu mengantarkan perusahaan kepada kinerja keuangan yang baik melalui efisiensi produksi yang berdampak baik terhadap laba dari aset. Sehingga pengelolaan Strucrutal Capital (STVA) yang baik akan meningkatkan laba dari aset yang diukur dengan Return on Assets (ROA). Penelitian yang dilakukan oleh Niswah Baroroh (2013) menunjukkan bahwa Structural Capital (STVA) berpengaruh positif terhadap Return on Assets (ROA). Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : H2 : Structural Capital Value Added (STVA) berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA)

23 30 3. Pengaruh Value Added Capital Employed (VACA) terhadap Return on Assets (ROA) Resources based view menyatakan bahwa pengelolaan sumber daya dan pengetahuan yang baik akan menciptakan keunggulan kompetitif sehingga meningkatkan laba dari aset (ROA). Peningkatan yang terjadi pada penjualan dikarenakan hubungan yang harmonis yang dimiliki oleh perusahaan dan mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang handal dan berkualitas dan juga berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan, serta juga berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Sehingga hubungan perusahaan yang baik secara internal antar sesama pekerja maupun eksternal kepada para pelanggan yang dikelola dengan baik akan berdampak pada iklim kerja yang baik serta angka penjualan yang tinggi sehingga dapat menciptakan proses produksi yang efisien dan mampu mengurangi biaya produksi yang tidak digunakan, maka dampaknya laba dari aset akan meningkat. Penelitian yang dilakukan Martha Kartika dan Saarce Elsye Hatane (2012) menunjukkan bahwa Value Added Capital Employed (VACA) berpengaruh positif terhadap Return on Assets (ROA). Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : H3 : Value Added Capital Employed (VACA) berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA)

24 31 4. Pengaruh Value Added Human Capital (VAHU) terhadap Price Book Value (PBV) Menurut Bontis (2000) human capital adalah kombinasi dari pengetahuan, skill, kemampuan melakukan inovasi dan kemampuan menyelesaikan tugas, meliputi nilai perusahaan, kultur, dan filsafatnya. Jika perusahaan berhasil dalam mengelola pengetahuan karyawannya maka hal itu dapat meningkatkan human capital. Sehingga human capital merupakan kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang terdapat dalam tiap individu yang ada di dalamnya. Laba perusahaan merupakan indikator penciptaan nilai perusahaan yang akan menunjukkan prospek di masa yang akan datang. Dengan keahlian karyawan yang bagus tentunya akan memberikan dampak yang bagus pada kinerja perusahaan, sehingga bisa bersaing dan memperoleh laba yang besar serta meningkatkan nilai saham perusahaan tersebut, dengan demikian nilai perusahaan akan bagus dimata investor. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan adalah : H4 : Value Added Human Capital (VAHU) berpengaruh terhadap Price Book Value (PBV) 5. Pengaruh Structural Capital Value Added (STVA) terhadap Price Book Value (PBV) Yang menjadi bagian structural capital adalah sistem teknologi, sistem operasional perusahaan, paten, merk dagang dan kursus pelatihan. Menurut Pertiwi dan Sakini (2005) structural capital adalah kekayaan potensial perusahaan yang tersimpan dalam organisasi dan manajemen perusahaan. Structural Capital merupakan infrastruktur pendukung dari human capital sebagai sarana dan

25 32 prasana pendukung kinerja karyawan. Dengan infrastruktur yang memadai akan mendukung kinerja karyawan dalam menciptakan potensi memajukan perusahaan. Berdasarkan RBV, sumber daya memberikan keunggulan kompetitif jika perusahaan lain tidak memiliki sumber daya tersebut. Semakin tinggi pengelolaan perusahaan terhadap sumber daya strukturalnya maka semakin tinggi pula price book value perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah : H5 : Structural Capital Value Added (STVA) berpengaruh terhadap Price Book Value (PBV) 6. Pengaruh Value Added Capital Employed (VACA) terhadap Price Book Value (PBV) Pulic mengasumsikan bahwa jika 1 unit dari capital employed menghasilkan return yang lebih besar dari perusahaan yang lain, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan telah memanfaatkan dana yang tersedia sebagai bagian dari modal intelektual yang lebih baik (Ulum, 2008). Sehingga berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan, implikasinya terhadap naiknya harga saham sehingga berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Bersadarkan uraian tersebut hipotesis yang diajukan adalah : H6 : Value Added Capital Employed (VACA) berpengaruh terhadap Price Book Value (PBV) C. Model Konseptual Variable ini terdiri dari variable dependen Return on Assets (ROA) dan Price Book Value (PBV), variable independen yaitu Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital (VAHU), dan Structural Capital

26 33 Value Added (STVA). Berdasarkan landasan teori, pengaruh antara variable dan hasil penelitian sebelumnya maka untuk merumuskan hipotesis, berikut kami sajikan kerangka pemikiran yang dituangkan dalam model penelitian pada metode analisa data : Variabel Independen Variabel Dependen VAHU H1 H4 ROA STVA H2 H5 VACA H3 H6 PBV Gambar 2.1 Model Konseptual

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah 11520100 PENDAHULUAN Modal intelektual sebenarnya mencakup hal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan bahwa sumber daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan acuan dengan keterkaitan teori dari penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori Ada 6 teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu teori Stakeholder, Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis), Resources Based Theory (RBT), Knowledge

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resource Based Theory Resources Based Theory (RBT) pertama kali disampaikan oleh Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Andry Kurniawan (2014) Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan melayani tujuan publik yang lebih luas yaitu untuk menciptakan

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013) Oleh : Anggi Irani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. 8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Pemangku Kepentingan Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. Teori pemangku kepentingan lebih mempertimbangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dari waktu ke waktu perusahaan selalu ingin meningkatkan keuntungan yang didapatnya dari kegiatan bisnis yang dijalankan. Perusahaan terus berupaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia berkembang dengan begitu pesatnya, yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, tingkat daya saing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia dan Indonesia sedang mengalami pergeseran kompetisi dari perekonomian yang berbasis sumber daya (resource-based economy) menjadi perekonomian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan menggunakan metode VAIC dari Pulic terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era ekonomi modern saat ini menuntut persaingan ketat dalam penciptaan nilai. Seluruh perusahaan berusaha melakukan pengelolaan modalnya demi meningkatkan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Saat ini perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat, yaitu ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, persaingan yang ketat, dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi dan persaingan yang ketat pada saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Perbankan Defenisi bank berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 pada pasal 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama Mahasiswa Rudy Hartoyo NPM : 13209814 Kelas : 4EA06 Pembimbing : Dr,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik tentang Intellectual Capital antara lain : 1. Novelina Yunita (2012) Topik dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh persaingan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang mendorong pada era globalisasi

Lebih terperinci

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intellectual Capital 2.1.1 Pengertian Intellectual Capital Modal intelektual (IC) merupakan salah satu sumber daya yang di miliki oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang tengah kita alami saat ini, hampir semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang tak luput turut mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan adanya perkembangan zaman, semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling signifikan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan makin ketatnya persaingan antar perusahaan akibat adanya pasar bebas dan globalisasi yang menuntut perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Teori Stakeholder Teori yang mendasari penelitian ini, yaitu stakeholder theory yang merupakan teori yang paling tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah yang meliputi masyarakat primitif, masyarakat pertanian, masyarakat industri dan masyarakat informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan mendapat perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, 2003).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pesaingan dalam era globalisasi, organisasi dituntut agar mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ekonomi dan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Berkembangnya ekonomi dan teknologi informasi menyebabkan barang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) Stakeholder merupakan individu, sekompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder Pada teori ini, manajemen perusahaan melakukan aktivitas-aktivitas yang diharapkan para stakeholders dan melaporkannya kepada mereka. Kelompok stakeholders inilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital

BAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal intelektual sebenarnya mencakup hal yang lebih luas dari sumber daya manusia karena ia juga mencakup Properti Intelektual berupa inovasi, sistem, kreasi, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Knowledge-based economy adalah sebuah istilah yang luas digunakan untuk mendeskripsikan ekonomi global masa kini (Ting dan Lean, 2009). Knowledge-based economyditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya perekonomian di dunia yang semakin pesat berdampak pada majunya kegiatan bisnis di Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat ini, membuat banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang mengharuskan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan dunia bisnis yang semakin meningkat. Hadirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era ekonomi global saat ini, pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Dan ditambah

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Seminar Nasional dan Call for Paper (Sancall 2014): ISBN: 978 602 70429 1 9 RESEARCH METHODS AND ORGANIZATIONAL STUDIES Hlm. 154 166 PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi telah membuka begitu banyak pasar dan pesaing baru, penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer yang luar biasa.

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan usahanya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi,informasi yang begitu cepat di peroleh dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini menyebabkan terjadinya globalisasi dan ekonomi inovasi telah menghasilkan ekonomi global yang memiliki tingkat persaingan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan manufaktur pada penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan. 1. Syamsi Fathur dan Magfiroh Putri (2015)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan manufaktur pada penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan. 1. Syamsi Fathur dan Magfiroh Putri (2015) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pengaruh Intellectual Capital terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening pada perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya fenomena perdagangan bebas yang menciptakan struktur ekonomi global menyebabkan arus lalu lintas barang, jasa, modal dan tenaga kerja dapat berpindah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan yang pesat dalam perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi, persaingan yang ketat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya dari resources-based

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan usaha menjadi semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki senjata pamungkas agar dapat tetap unggul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak perusahaan dituntut agar bisa berkembang dengan inovasi inovasi terbaru untuk menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang, perkembangan teknologi meningkat secara pesat. Agar dapat terus bertahan dengan cepat perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat, terutama sejak memasuki era globalisasi yang memungkinkan perdagangan antarnegara semakin mudah dilakukan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory/View (Pendekatan Berbasis Sumber Daya)

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory/View (Pendekatan Berbasis Sumber Daya) BAB II LANDASAN TEORITIS A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory/View (Pendekatan Berbasis Sumber Daya) Pada tahun 1959, Penrose mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak homogen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini pertumbuhan perekonomian dunia telah berkembang. Perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah cara strategi bisnisnya supaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan bersaing. Intellectual capital adalah materi intelektual-pengetahuan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan bersaing. Intellectual capital adalah materi intelektual-pengetahuan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Intellectual Capital 1. Pengertian Intelectual Capital Menurut Stewart (1998) intellectual capital adalah jumlah semua hal yang diketahui dan diberikan oleh semua orang dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory (RBT) Resource based theory adalah teori yang menjelaskan tentang kinerja perusahaan akan optimal jika perusahaan memiliki keunggulan

Lebih terperinci

2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuan

2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada pertengahan abad ke-20, ekonom keuangan telah mencoba untuk menarik perhatian pendekatan baru perusahaan untuk bisnis. Pendekatan ini didasarkan pada gagasan bahwa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Return

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Return BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Return Saham dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Transportasiyang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dan perdangangan bebas telah terjadi dan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan di dunia bisnis yang kian kompetitif. Meningkatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang telah terjadi banyak perubahan dengan pesatnya, apalagi dengan maraknya perdagangan bebas yang melahirkan fenomena baru dalam struktur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian, Karakteristik, dan Pengukuran Intellectual Capital a. Pengertian Intellectual Capital Hingga saat ini definisi intellectual capital seringkali

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang diungkap pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal dapat digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal dapat digunakan oleh para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan. Pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya teknologi informasi dan ilmu pengetahuan telah mengubah dasar dan tumpuan industri yang sebelumnya bertumpu pada aset berwujud sekarang bertumpu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dapat diartikan sebagai kumpulan atau kelompok orang, peristiwa atau sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian. Populasi

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS DAN KINERJA PASAR

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS DAN KINERJA PASAR DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya pertumbuhan perekonomian, maka peran pasar modal sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga masyarakat.

Lebih terperinci

berkembang dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor based business)

berkembang dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) PENDAHULUAN Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, proses bisnis juga berkembang dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju bisnis berdasarkan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya, dari bisnis yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak dampak perubahan yang signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis sehingga membutuhkan banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based business) saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based business) saat ini, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based business) saat ini, investasi pada intellectual capital menjadi salah satu hal yang penting dalam kesuksesan

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh derajat S2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis telah berkembang pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seiring berkembangnya teknologi informasi maka persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja keuangan perusahaan sangat perlu untuk dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bisnis dari tahun ke tahun. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resource Based Theory (RBT) Teori sumber daya manusia atau dikenal pula dengan resources based theory menggunakan pendekatan berbasis sumber daya dalam analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini disebabkan adanya globalisasi serta teknologi informasi yang setiap tahunnya berkembang. Berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan bisnis yang ketat terus menerus memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dasawarsa terakhir teknologi informasi telah menumbuhkan suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu pengetahuan dan teknologi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengalami kemajuan yang amat pesat. Hal ini berdampak pada semakin ketatnya persaingan bisnis antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi global saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Persaingan bisnis yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah

BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah 7 BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk mendapatkan tingkat return saham yang sesuai dengan return yang diharapkan (Abuzayed et, al., 2009). Metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Ekonomi global ditandai dengan munculnya industri-industri baru yang berbasis pengetahuan. Basis pertumbuhan perusahaan berubah dari bisnis yang berdasarkan tenaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, sektor bisnis mengalami perkembangan yang sangat pesat. Persaingan antar perusahaan berubah menjadi sangat ketat. Persaingan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nilai perusahaan (firm value) merupakan hal yang sangat penting bagi investor. Sujoko dan Soebiantoro (2007) mengemukakan bahwa nilai perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis menutut perusahaan perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Return Saham dengan Kenerja Keuangan sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai perusahaan akan terus mengalami perubahan dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi, teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi Akuntansi.Jakarta: Erlangga PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN Damar Asih Dwi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh bukti empiris tentang pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. based business) menjadi berdasarkan pengetahuan (knowledge based business).

BAB I PENDAHULUAN. based business) menjadi berdasarkan pengetahuan (knowledge based business). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, perkembangan ekonomi telah tumbuh semakin pesat dengan ditandai berkembangnya teknologi informasi yang semakin cepat, persaingan bisnis yang makin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan kegiatan mereka. Sumber daya dan kemampuan internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan kegiatan mereka. Sumber daya dan kemampuan internal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Resource Based Theory Sumber daya dapat dianggap sebagai input yang memungkinkan perusahaan untuk melakukan kegiatan mereka. Sumber daya dan kemampuan internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru yang berbasis pengetahuan dan perkembangan yang paling signifikan terjadi pada sektor bisnis.

Lebih terperinci