BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Perbankan Defenisi bank berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 pada pasal 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, dikatakan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pada dasarnya perbankan mempunyai fungsi mentransfer dana (loanable funds) dari unit surplus (lender) kepada peminjam (borrowers). Dalam hal ini bank berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) dimana bank menjadi perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Unit surplus akan menerima pendapatan, misalnya pendapatan bunga dari bank tersebut sementara unit defisit akan membayar beban bunga kepada bank tersebut. Dengan demikian bank mempunyai peranan penting bagi aktivitas perkonomian yaitu sebagai wahana yang mampu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien ke arah peningkatan taraf hidup rakyat. Menurut Firer dan William (2003) perusahaan perbankan adalah salah satu sektor yang memiliki intellectual capital paling intensif. Selain dari aspek intelektual secara keseluruhan karyawan pada perusahaan perbankan lebih homogen dibanding dengan sektor ekonomi lainnya. Penelitian Zeghal dan

2 Maaloul (2010), Wibowo dan Sabeni (2012) memberikan bukti empiris bahwa perusahaan perbankan sangat dipengaruhi oleh intellectual capital Fungsi Perbankan Secara umum fungsi utama bank adalah meghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank berfungsi sebagai agent of trust, agent of development dan agent of services. Bank berfungsi sebagai agent of trust, dimana dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan baik dalam hal penghimpunan dan penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, bank tidak akan bangkrut dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Sebagai agent of development, bank dapat melancarkan kegiatan perekonomian masyarakat baik di sektor moneter dan sektor riil. Kegiatan bank memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, distribusi serta kegiatan konsumsi barang dan jasa mengingat kegiatan tersebut tidak dapat terlepas dari penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi tidak lain merupakan kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat. Bank sebagai agent of services, dimana selain menghimpun dan menyalurkan dana perbankan juga memberikan penawaran jasa yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.

3 Knowledge Based View (KBV) Pandangan berbasis pengetahuan perusahaan atau Knowledge Based View (KBV) merupakan ekstensi baru dari pandangan berbasis sumber daya perusahaan (Resource Based View) yang memberikan teoritis yang kuat dalam mendukung modal intelektual (intellectual capital). Asumsi dasar pandangan berbasis pengetahauan perusahaan berasal dari pandangan berbasis sumber daya perusahaan. Namun, pandangan berbasis sumber daya perusahaan belum memberikan pengakuan pengetahuan yang memadai. Karakterisktik pandangan berbasis pengetahuan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Pengetahuan memegang makna yang paling strategis bagi perusahaan. 2. Kegiatan dan proses produksi perusahaan melibatkan penerapan pengetahuan. 3. Individu-individu dalam perusahaan bertanggung jawab untuk membuat, memegang dan berbagi pengetahauan perusahaan. Pendekatan KBV membentuk dasar untuk membangun keterlibatan modal manusia dalam membangun perusahaan yang dicapai dengan peningkatan keterlibatan karyawan dalam perumusan tujuan operasional jangka panjang perusahaan. Dalam pandangan berbasis pengetahuan perusahaan mengembangkan pengetahuan baru yang penting untuk kepentingan kompetitif perusahaan. Kapasitas dan keefektifan perusahaan dalam menyampaikan pengetahuan dan informasi menentukan nilai perusahaan sebagai dasar keunggulan kompetitif perusahaan secara berkelanjutan dalam jangka panjang.

4 Kinerja Perbankan Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang disusun dalam anggaran. Kinerja perbankan merupakan ukuran kemampuan perbankan dalam menciptakan nilai tambah bagi kelangsungan perusahaan perbankan untuk masa mendatang. Untuk mengetahui kinerja yang dicapai maka dilakukan pengukuran kinerja. Secara umum kinerja perusahaan dibedakan menjadi dua yaitu kinerja keuangan dan kinerja nonkeuangan, namun yang sering digunakan adalah kinerja keuangan. Kinerja keuangan mengkaji semua variabel yang berkaitan dengan laporan keuangan. Kinerja keuangan perusahaan perbankan dapat diukur dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik yang memberikan suatu gambaran tentang posisi keuangan perusahaan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja keuangan dimasa depan serta hal-hal lain yang sangat

5 diperlukan manajemen perusahaan perbankan untuk memaksimalkan kinerjanya. Untuk mengukur kinerja keuangan perbankan digunakan rasio-rasio keuangan. Dalam penelitian ini kinerja perbankan diuji kedalam tiga dimensi. Pertama, dimensi profitabilitas (kinerja keuangan) yaitu kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba. Rasio profitabilitas dimaksudkan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan. Kedua, dimensi produktivitas (kinerja ekonomi) untuk menilai apakah pengelolaan input menjadi output berjalan efisien dan efektif. Dimensi ketiga premi pasar (kinerja pasar saham) yaitu tingkat dimana nilai pasar perusahaan melebihi nilai bukunya. Pada penelitian ini untuk menilai kinerja keuangan digunakan rasio Return On Asset, kinerja ekonomi menggunakan rasio Operating Margin dan untuk menilai kinerja pasar saham perbankan digunakan rasio Market to Book Value. Dalam penelitian ini digunakan tiga rasio yang mewakili kinerja perusahaan perbankan: 1. Kinerja keuangan Dalam Penelitian ini untuk menilai kinerja keuangan digunakan rasio Return On Asset (ROA). Return On Asset adalah kemampuan dari modal untuk diinvestasikan kedalam seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dalam perhitungan Return On Asset laba menjadi elemen penting menilai efektivitas penggunaan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi laba maka semakin tinggi Return On Asset dengan demikian semakin efektif penggunaan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Return On Asset dihitung dengan membandingkan laba sebelum pajak dan rata-rata total

6 asset. Return On Asset digunakan sebagai proxy untuk kinerja keuangan perusahaan perbankan (Chen et al. 2005; Wibowo dan Sabeni, 2012). 2. Kinerja Ekonomi Untuk menilai kinerja ekonomi perbankan penelitian ini menggunakan rasio Operating Margin menyajikan informasi mengenai laba perusahaan dari aktivitas penjualan. Pada penelitian ini penjualan (sales) diartikan pendapatan, karena kegiatan utama perusahaan perbankan adalah memberikan pelayanan jasa keuangan berupa penawaran produk-produk perbankan sebagai sumber pendapatan perusahaan. Rasio ini memberikan gambaran besarnya margin laba kotor dari aktivitas penjualan serta untuk mengukur tingkat efisiensi operasi perusahaan. Rasio Operating Margin (OPM) digunakan sebagai proxy untuk kinerja ekonomi perusahaan perbankan (Sougiannis, 1996; Wibowo dan Sabeni, 2012). 3. Kinerja Pasar Saham Untuk menilai kinerja pasar saham perbankan digunakan rasio Market to Book Value (MBV) dihitung dengan membagi total kapitalisasi pasar (harga saham dikali jumlah saham yang beredar) dengan nilai buku equitas yang dimiliki perusahaan. Rasio ini memberikan pandangan kepada investor tentang manajemen perusahaan, likuiditas dan prospek masa depan perusahaan. Market to Book Value digunakan sebagi proxy untuk kinerja pasar saham perusahaan perbankan (Firrer dan William, 2003; Pramudita, 2012).

7 Modal Intelektual (Intellectual Capital) Perhatian perusahaan terhadap modal intelektual beberapa tahun terkahir semakin meningkat. Hal ini disebabkan munculnya kesadaran bahwa modal intelektual merupakan landasan bagi perusahaan untuk berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain. Ada banyak defenisi berbeda mengenai modal intelektual. Modal intelektual adalah informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk menciptakan nilai (William, 2001). Modal intelektual dapat dipandang sebagai pengetahuan, dalam pembentukan kekayaan intelektual dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan (Stewart, 1997). Modal intelektual juga mencakup semua pengetahuan karyawan, organisasi dan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai tambah yang dapat meningkatkan keunggulan kompetitif berkelanjutan. Modal intelektual telah diidentifikasi sebagai seperangkat aset tak berwujud yaitu sumber daya, kemampuan dan kompetensi yang menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan nilai (Bontis, 1998). Berdasarkan defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa intellectual capital merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan memberi keuntungan terhadap kinerja masa depan perusahaan. Beberapa ahli telah mengemukakan elemen-elemen yang terdapat dalam intellectual capital. Namun, semuanya tidak ada ketetapan pasti mengenai elemen-elemen tersebut. Sehingga secara umum elemen-elemen dari modal intelektual terdiri dari modal manusia (human capital), modal struktural (structural capital) dan modal pelanggan

8 (customer capital) (Bontis, 2000). Defenisi dari masing-masing komponen modal intelektual sebagai berikut : 1. Modal manusia (Human Capital/ HC) yaitu keahlian dan kompetensi yang dimiliki karyawan dalam memproduksi barang dan jasa serta kemampuannya dalam berhubungan dengan pelanggan seperti pendidikan, pengalaman, keterampilan dan kreatifitas. Menurut Bontis (2000) human capital adalah kombinasi dari pengetahuan, skill, kemampuan melakukan inovasi serta kemampuan menyelesaikan tugas meliputi nilai perusahaan, kultur dan filsafatnya. Jika perusahaan berhasil dalam mengelola pengetahuan karyawannya maka hal tersebut dapat meningkatkan human capital. Dengan demikian human capital merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang terdapat pada setiap individu yang ada didalamnya. Human capital ini selanjutnya akan mendukung structural capital dan customer capital. 2. Modal struktural (Structural Capital/ SC) yaitu pengetahuan yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar, mencakup proses produksi, teknologi informasi, sistem operasional perusahaan, hubungan dengan pelanggan, reseearch & development dan lain-lain. Structural capital merupakan infrastruktur pendukung dari human capital sebagai sarana dan prasarana pendukung kinerja karyawan. Sehingga walaupun karyawan memiliki pengetahuan tinggi namun jika tidak didukung sarana dan prasarana yang memadai maka kemampuan karyawan tersebut tidak akan menghasilkan modal intelektual.

9 3. Modal pelanggan (Customer Capital/ CC) yaitu orang-orang yang berhubungan dengan perusahaan yang menerima pelayanan dari perusahaan tersebut. Customer capital membahas mengenai hubungan perusahaan dengan pihak luar perusahaan seperti pemerintah, pasar, pemasok, pelanggan, bagaimana loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Customer capital juga dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keiinginan pasar sehingga menghasilkan hubungan baik dengan pihak luar Pengukuran Modal Intelektual (Intellectual Capital) Tan et al. (2005) menyebutkan metode yang dikembangkan untuk pengukuran intellectual capital dikelompokkan kedalam dua kategori yaitu: 1. Metode yang tidak menggunakan penilaian/ ukuran nonmoneter, antara lain : a. The Balance Scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton (1992). b. Brooking s Technology Broker Method (1996). c. The Edvinssion and Malone Skandia Intellectual Capital Report Method (1997). d. The Intellectual Capital-Index yang dikembangkan oleh Ross, dkk (1997). e. Sveiby s Intellectual Capital Monitor Approach (1997). f. The Heuristic Frame yang dikembangkan oleh Joia (2000). g. Vanderkaay s Vital Sign Scorecard (2000). h. The Ernst and Young Model (2000).

10 2. Metode dengan menggunakan ukuran moneter, antara lain: a. Model EVA dan MVA (Bontis et al, 1999). b. Market to Book Value model. c. Tobin s q method (Luthi, 1998). d. Pulic VAIC model (1998, 2000). e. Calculated intangible value (2000). f. The Knowledge Capital Earnings model (Lev and Feng, 2001). Dari berbagai macam teknik pengukuran intellectual capital dipilih satu pengukuran. Dalam penelitian ini teknik pengukuran intellectual capital yang digunakan adalah tenknik pengukuran model Pulic. Intellectual capital dalam model Pulic diukur berdasarkan nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh physical capital/ capital employed (VACA), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA). Kombinasi dari ketiga value added tersebut disimbolkan dengan nama VAIC yang dikembangkan oleh Pulic (1998) Nilai Tambah sebagai indikator Intellectual Capital (Value Added Intellectual Coefficient - VAIC ) Koefisien nilai tambah modal intelektual diusulkan oleh Pulic (1998) menyediakan informasi tentang efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible asset) yang dimiliki perusahaan. VAIC merupakan suatu prosedur analisis yang dirancang untuk memungkinkan manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain yang terkait untuk secara efektif memonitor dan mengevaluasi efisiensi nilai tambah dengan total sumber daya perusahaan dan masing-masing komponen

11 sumber daya utama. Metode tersebut sangat penting untuk mengukur kontribusi dari setiap sumber daya manusia, struktural, fisik dan keuangan untuk menciptakan nilai tambah perusahaan Komponen-Komponen VAIC TM Model VAIC dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA). Value added merupakan indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai (Pulic, 2004). Berikut beberapa komponen-komponen VAIC : 1. Value Added Human Capital (VAHU) Value Added Human Capital mengindikasikan kemampuan tenaga kerja untuk menghasilkan nilai bagi perusahaan dari dana yang dikeluarkan oleh tenaga kerja tersebut. Semakin banyak value added yang dihasilkan dari setiap rupiah yang dikeluarkan oleh perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan telah mengelola sumber daya manusia secara maksimal sehingga menghasilkan tenaga kerja berkualitas yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan perbankan. 2. Structural Capital Value Added (STVA) Structural Capital Value Added (STVA) merupakan indikator efisiensi nilai tambah modal struktural yang menunjukkan kontribusi Structural Capital (SC) dalam penciptaan nilai. STVA mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit rupiah dari value added dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai.

12 3. Value Added Capital Employed/ Physical & Financial (VACA) Value Added Capital Employed/ Physical & Financial menggambarkan seberapa banyak value added yang dihasilkan dari modal usaha yang digunakan. Perusahaan akan terlihat lebih baik dalam memanfaatkan Capital Employed (CE) jika satu unit dari Capital Employed (CE) menghasilkan return lebih besar dari perusahaan lain. Kemampuan perusahaan dalam mengelola CE dengan baik merupakan bagian dari intellectual capital perusahaan tersebut Langkah-Langkah Perhitungan Model VAIC TM Dalam menghitung intellectual capital perusahaan perbankan maka digunakan model VAIC TM dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut: 1. Pertama, menghitung value added. Sesuai dengan stakeholder theory value VAIC added dihitung sebagai berikut : VA= OUT IN Output (OUT) adalah pendapatan yang terdiri dari semua produk dan jasa yang dijual di pasar. Input (IN) mencakup semua biaya operasional perusahaan dikurangi biaya karyawan yang tidak dianggab sebagai biaya. 2. Kedua, menilai hubungan antara VA dengan HC. Koefisien nilai tambah modal manusia (value added human capital coefficient - VAHU) menunjukkan seberapa besar VA telah dibuat satu unit keuangan untuk diinvestasikan pada karyawan. Pulic (2004) menganggab biaya karyawan sebagai indikator HC. Dengan demikian biaya karyawan tidak lagi menjadi bagian dari input tetapi sebagai investasi. Hubungan antara VA dan HC mengindikasikan kemampuan HC menciptakan nilai perusahaan.

13 VAHU= VA/ HC 3. Ketiga, menilai hubungan VA dengan SC. Koefisien nilai tambah modal struktural (structural capital value added coefficient STVA) menunjukkan seberapa besar kontribusi SC dalam penciptaan nilai. Menurut Pulic (2004) SC merupakan hasil pengurangan dari HC terhadap VA. Semakin besar HC maka akan semakin kecil saham SC. Dengan demikian hubungan antara VA dengan SC dihitung sebagai berikut: STVA= SC/ VA 4. Keempat, menilai hubungan antara VA dengan CA. Menurut Pulic (2004) intellectual capital tidak dapat menemukan nilai sendiri. Oleh karena itu, diperlukan modal fisik dan financial kedalam rekening untuk memiliki informasi tentang totalitas VA yang diciptakan sumber daya pwerusahaan. Koefisien nilai tambah modal usaha/ fisik & financial (value added capital employed VACA) menunjukkan seberapa besar nilai baru nilai baru dicitakan oleh satu unit keuangan untuk diinvestasikan kedalam modal usaha. Dengan demikian hubungan antara VA dan CE menunjukkan kemampuan modal yang digunakan untuk menciptakan nilai dalam suatu perusahaan. VACA= VA/ CE

14 2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu capital: Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan intelletual Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Variabel Penelitian Bontis et al, 2000 Intellectual Capital & Business Performance in Malaysian Industries Kuesioner, Partial Least Square Hasil Penelitian HC berhubungaan dengan SC, CC berhubungan dengan SC, SCberhubungan dengan kinerja industri. Chen et al, 2005 Cahyaning, 2010 An Emperical Investigation of the Relationship between Intellectual Capital and Firms market value and Financial Performance Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) VAIC, Korelasi Linear Intellectual Capital, Kinerja, Partial Least Square (PLS) Intellectual Capital berpengaruh terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan, R&D berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan, PLS mencerminkan kontribusi IC untuk kinerja masa depan perusahaan berbeda sesuai dengan jenis

15 industrinya. Wibowo dan Sabeni, 2012 Analisis value added sebagai indikator intellectual capital dan konsekuensinya terhadap kinerja perbankan Value added, intellectual capital, VAIC, VAIN, VACA, OI/ S, ROA, MB dan Perbankan VAIN berpengaruh signifikan terhadap ROA dan OI/ S, VACA tidak berpengaruh terhadap ROA namun berpengaruh signifikan terhadap OI/ S dan MB. Pramudita, 2012 Pengaruh intellectual capital terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI Intellectual Capital, Market to Book Value (M/B), ROA, ROE, GR Intellectual capital berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai pasar (M/ B), signifikan positif terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROA dan ROE, tetapi tidak berpengaruh terhadap GR. Zeghal, Daniel dan Anis Maaloul, 2010 Analysing value added as indicator of intellectual capital and its consequences on company performance VAIN, VACA, Regresi Linear Berganda VAIN berpengaruh terhadap kinerja ekonomi dan keuangan perusahaan. VACA berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan dan kinerja pasar modal namun berdampak negatif pada kinerja ekonomi perusahaan. Sumber: data diolah peneliti.

16 2.3. Kerangka Konseptual Mengacu pada model penelitian Pulic (2004) analisis value added (nilai tambah) sebagai indikator intellectual capital diukur dengan menggunakan model VAIC dengan komponen nilai tambah modal manusia (VAHU), nilai tambah modal struktural (STVA) dan nilai tambah modal usaha/ fisik dan keuangan (VACA) sebagai variabel independen. Sementara kinerja perbankan menjadi variabel dependen yang meliputi kinerja keuangan (Return On Asset), kinerja ekonomi (Operating Margin) dan kinerja pasar saham (Market to Book Value). Adapun kerangka konseptual dari penelitian ini sebagai berikut: 2.4. Hipotesis Penelitian Gambar 2.1 Model Kerangka Konseptual

17 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran nilai tambah sebagai indikator intellectual capital dengan menggunakan metode VAIC untuk menilai dampak intellectual capital terhadap kinerja perbankan. Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Model 1: Pengaruh nilai tambah modal manusia, modal struktural dan modal usaha terhadap kinerja keuangan perbankan. Kinerja keuangan memberikan informasi untuk mengetahui kemampuan investasi modal perusahaan mendapatkan keuntungan. Dalam teori resource based theory, (Chen et al, 2005) mengemukakan jika intellectual capital sumber daya berharga perusahaan maka akan memberikan kontribusi positif terhadap Return On Asset perbankan. H1a: adanya pengaruh nilai tambah modal manusia (Value Added Human Capital - VAHU) terhadap Return On Asset perbankan. H1b: adanya pengaruh nilai tambah modal struktural (Structural Capital Value Added - STVA) terhadap Return On Asset perbankan. H1c: adanya pengaruh nilai tambah modal usaha/ fisik & keuangan (Value Added Capital Employed/ Physical & Financial - VACA) terhadap Return On Asset perbankan. 2. Model 2: Pengaruh nilai tambah modal manusia, modal struktural dan modal usaha terhadap kinerja ekonomi perbankan. Kinerja ekonomi merupakan profitabilitas operasi yang merupakan surplus ekonomi atau margin ekonomi yang diperoleh oleh perbedaan antara pendapatan

18 dan biaya produksi (Wibowo dan Sabeni, 2012). Semakin baik perusahaan dalam mengolah dan memanfaatkan intellectual capital yang dimiliki akan memberikan nilai lebih serta keunggulan kompetitif bagi perusahaan sehingga pendapatan perusahaan meningkat. H2a: adanya pengaruh nilai tambah modal manusia (Value Added Human Capital VAHU) terhadap Operating Margin perbankan. H2b: adanya pengaruh nilai tambah modal struktural (Structural Capital Value Added - STVA) terhadap Operating Margin perbankan. H2c: adanya pengaruh nilai tambah modal usaha/ fisik & keuangan (Value Added Capital Employed/ Physical & Financial VACA) terhadap Operating Margin perbankan. 3. Model 3: Pengaruh nilai tambah modal manusia, modal struktural dan modal usaha terhadap kinerja pasar saham perbankan. Lev dan Sougiannis (1996) menganggap kesenjangan antara nilai pasar perusahaan dan nilai buku menjadi konsekuensi karena tidak memperhitungkan intellectual capital kedalam laporan keuangan perusahaan. Kesenjangan tersebut juga ditunjukkan oleh Market to Book Value yang menunjukkan pandangan investor terhadap intellectual capital sebagai sumber nilai perusahaan meskipun tidak ada dalam nilai buku perusahaan. Intellectual capital akan membantu perusahaan menjadi lebih efisien dan produktif. Dengan demikian kinerja perusahaan semakin meningkat sehingga kepercayaan pihak luar (stakeholder) terhadap perusahaan juga meningkat yang berpengaruh terhadap return saham perusahaan.

19 H3a: adanya pengaruh nilai tambah modal manusia (Value Added Human Capital - VAHU) terhadap Market to Book Value perbankan. H3b: adanya pengaruh nilai tambah modal struktural (Structural Capital Value Added - STVA) terhadap Market to Book Value perbankan. H3c: adanya pengaruh nilai tambah modal usaha/ fisik & keuangan (Value Added Capital Employed/ Physical & Financial - VACA) terhadap Market to Book Value perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan usaha menjadi semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki senjata pamungkas agar dapat tetap unggul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi melahirkan fenomena baru dalam struktur perekonomian global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa perubahan yang cukup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah

BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah 7 BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah yang meliputi masyarakat primitif, masyarakat pertanian, masyarakat industri dan masyarakat informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi dan persaingan yang ketat pada saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat terus bertahan

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah 11520100 PENDAHULUAN Modal intelektual sebenarnya mencakup hal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital

BAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal intelektual sebenarnya mencakup hal yang lebih luas dari sumber daya manusia karena ia juga mencakup Properti Intelektual berupa inovasi, sistem, kreasi, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak berwujud (intangible asset) telah meningkatkan secara dramatis. Salah satu pendekatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era ekonomi modern saat ini menuntut persaingan ketat dalam penciptaan nilai. Seluruh perusahaan berusaha melakukan pengelolaan modalnya demi meningkatkan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan menggunakan metode VAIC dari Pulic terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian, Karakteristik, dan Pengukuran Intellectual Capital a. Pengertian Intellectual Capital Hingga saat ini definisi intellectual capital seringkali

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori Ada 6 teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu teori Stakeholder, Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis), Resources Based Theory (RBT), Knowledge

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan makin ketatnya persaingan antar perusahaan akibat adanya pasar bebas dan globalisasi yang menuntut perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi Akuntansi.Jakarta: Erlangga PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN Damar Asih Dwi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh bukti empiris tentang pengaruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. 8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Pemangku Kepentingan Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. Teori pemangku kepentingan lebih mempertimbangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan usahanya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia berkembang dengan begitu pesatnya, yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, tingkat daya saing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh persaingan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang mendorong pada era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ASEAN Economic Community (AEC) merupakan kesepakatan di bidang ekonomi sebagai upaya meningkatkan perekonomian di kawasan ASEAN dengan membentuk pasar tunggal

Lebih terperinci

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intellectual Capital 2.1.1 Pengertian Intellectual Capital Modal intelektual (IC) merupakan salah satu sumber daya yang di miliki oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diperoleh dengan membandingkan nilai pasar perusahaan (market value-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diperoleh dengan membandingkan nilai pasar perusahaan (market value- BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Market to Book Value (MtBV) Market to Book Value (MtBV) menunjukkan nilai sebuah perusahaan yang diperoleh dengan membandingkan nilai pasar perusahaan (market value- MV) dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seiring berkembangnya teknologi informasi maka persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi,informasi yang begitu cepat di peroleh dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan melayani tujuan publik yang lebih luas yaitu untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik tentang Intellectual Capital antara lain : 1. Novelina Yunita (2012) Topik dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Teori Stakeholder Teori yang mendasari penelitian ini, yaitu stakeholder theory yang merupakan teori yang paling tepat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder Pada teori ini, manajemen perusahaan melakukan aktivitas-aktivitas yang diharapkan para stakeholders dan melaporkannya kepada mereka. Kelompok stakeholders inilah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resource Based Theory Resources Based Theory (RBT) pertama kali disampaikan oleh Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini pertumbuhan perekonomian dunia telah berkembang. Perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah cara strategi bisnisnya supaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan bahwa sumber daya

Lebih terperinci

2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuan

2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada pertengahan abad ke-20, ekonom keuangan telah mencoba untuk menarik perhatian pendekatan baru perusahaan untuk bisnis. Pendekatan ini didasarkan pada gagasan bahwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bontis et al. (2000) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti

BAB II LANDASAN TEORI. Bontis et al. (2000) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Modal Intelektual Bontis et al. (2000) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti mengidentifikasi tiga konstruk utama dari IC, yaitu: Human Capital (HC),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dasawarsa terakhir teknologi informasi telah menumbuhkan suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu pengetahuan dan teknologi telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan acuan dengan keterkaitan teori dari penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya pertumbuhan perekonomian, maka peran pasar modal sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Saat ini perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat, yaitu ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, persaingan yang ketat, dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang telah terjadi banyak perubahan dengan pesatnya, apalagi dengan maraknya perdagangan bebas yang melahirkan fenomena baru dalam struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dan perdangangan bebas telah terjadi dan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan di dunia bisnis yang kian kompetitif. Meningkatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya perekonomian di dunia yang semakin pesat berdampak pada majunya kegiatan bisnis di Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat ini, membuat banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ekonomi dan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Berkembangnya ekonomi dan teknologi informasi menyebabkan barang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya dari resources-based

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis telah berkembang pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk mendapatkan tingkat return saham yang sesuai dengan return yang diharapkan (Abuzayed et, al., 2009). Metode

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan (ROA dan ROE ) dan nilai pasar perusahaan (MtBV)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

Lebih terperinci

ANALISIS VALUE ADDED SEBAGAI INDIKATOR INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERBANKAN DI INDONESIA

ANALISIS VALUE ADDED SEBAGAI INDIKATOR INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERBANKAN DI INDONESIA ANALISIS VALUE ADDED SEBAGAI INDIKATOR INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERBANKAN DI INDONESIA Heriaman Harianja Syarief Fauzie ABSTRACK The purpose of this research is to analyse the role of value

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang diungkap pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia dan Indonesia sedang mengalami pergeseran kompetisi dari perekonomian yang berbasis sumber daya (resource-based economy) menjadi perekonomian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi penelitian terdahulu adalah untuk mengetahui hasil-hasil yang nantinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi penelitian terdahulu adalah untuk mengetahui hasil-hasil yang nantinya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam membuat sebuah penelitian dibutuhkan sebuah penelitianpenelitian terdahulu untuk menjadi sebuah landasan dan acuan bagi penelitian ini. Fungsi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi atau sebagai perantara antara pemilik modal (fund supplier) dengan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi atau sebagai perantara antara pemilik modal (fund supplier) dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi intermediasi atau sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini disebabkan adanya globalisasi serta teknologi informasi yang setiap tahunnya berkembang. Berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis menutut perusahaan perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya agar

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama Mahasiswa Rudy Hartoyo NPM : 13209814 Kelas : 4EA06 Pembimbing : Dr,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis di semua perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai perusahaan akan terus mengalami perubahan dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi, teknologi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah elemen-elemen intellectual capital yang terdiri dari value added capital employed (VACA), value added human capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut

BAB I PENDAHULUAN. No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Modal intelektual merupakan satu dari sekian banyak indikator dalam pengukuran terhadap aset tidak berwujud (intangible asset), yang telah menarik perhatian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan bisnis yang ketat terus menerus memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter,

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan akan memberikan seluruh informasi bagi para pengguna yang menjelaskan mengenai kinerja keuangan perusahaan. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan mendapat perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, 2003).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya dunia bisnis berkembang pesat begitu juga dengan persaingan yang semakin ketat memacu perusahaan dan para pebisnis untuk dapat bertahan dan memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia. Karena berfungsi sebagai intermediary institution yaitu lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang mengharuskan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan dunia bisnis yang semakin meningkat. Hadirnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Andry Kurniawan (2014) Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan adanya perkembangan zaman, semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling signifikan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang, perkembangan teknologi meningkat secara pesat. Agar dapat terus bertahan dengan cepat perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) Stakeholder merupakan individu, sekompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini mengambil perusahaan perbankan sebagai populasi dan sampel penelitian, dengan tujuan untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi global saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Persaingan bisnis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Ekonomi global ditandai dengan munculnya industri-industri baru yang berbasis pengetahuan. Basis pertumbuhan perusahaan berubah dari bisnis yang berdasarkan tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era ekonomi global saat ini, pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Dan ditambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pesaingan dalam era globalisasi, organisasi dituntut agar mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. business) menjadi bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledgebased

BAB I PENDAHULUAN. business) menjadi bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledgebased BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013) Oleh : Anggi Irani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001: 231). Ini sesuai dengan resource based theory (Wernerfelt, 1984: 174)

BAB I PENDAHULUAN. 2001: 231). Ini sesuai dengan resource based theory (Wernerfelt, 1984: 174) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan ekonomi telah tumbuh semakin pesat ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin cepat, persaingan bisnis yang makin ketat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja keuangan perusahaan sangat perlu untuk dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bisnis dari tahun ke tahun. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini merupakan penelitian yang menggunakan jenis pengujian hipotesis yang menjelaskan tentang sifat hubungan serta menentukan perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya, dari bisnis yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi intermediasi atau sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Return Saham dengan Kenerja Keuangan sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru yang berbasis pengetahuan dan perkembangan yang paling signifikan terjadi pada sektor bisnis.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Intellectual Capital (IC) Ketertarikan akan IC bermula ketika Tom Stewart, pada Juni 1991, menulis sebuah artikel ( Brain Power - How Intellectual Capital Is Becoming America s

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan bersaing. Intellectual capital adalah materi intelektual-pengetahuan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan bersaing. Intellectual capital adalah materi intelektual-pengetahuan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Intellectual Capital 1. Pengertian Intelectual Capital Menurut Stewart (1998) intellectual capital adalah jumlah semua hal yang diketahui dan diberikan oleh semua orang dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dapat diartikan sebagai kumpulan atau kelompok orang, peristiwa atau sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum memecahkan masalah, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan sistematis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini menyebabkan terjadinya globalisasi dan ekonomi inovasi telah menghasilkan ekonomi global yang memiliki tingkat persaingan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Penulis mengumpulkan data yang didapatkan dari berbagai sumber

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan serta hubungannya dengan pengambilan keputusan strategis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan serta hubungannya dengan pengambilan keputusan strategis. BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resources Based View (RBV) Teori RBV membahas mengenai sumber daya dan kemampuan internal perusahaan serta hubungannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya fenomena perdagangan bebas yang menciptakan struktur ekonomi global menyebabkan arus lalu lintas barang, jasa, modal dan tenaga kerja dapat berpindah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perlakuan bisnis di zaman sekarang menghadapi tantangan yang sangat berat dan beragam. Persaingan antar pelaku bisnis yang meningkat serta bertambahnya tuntutan

Lebih terperinci