A. HASIL ANALISIS 5 ARTIKEL JURNAL Setelah 5 artikel dianalisis kemudian dibandingkan dengan cara ditabelkan sehingga tampak kemiripan dan perbedaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. HASIL ANALISIS 5 ARTIKEL JURNAL Setelah 5 artikel dianalisis kemudian dibandingkan dengan cara ditabelkan sehingga tampak kemiripan dan perbedaan"

Transkripsi

1 A. HASIL ANALISIS 5 ARTIKEL JURNAL Setelah 5 artikel dianalisis kemudian dibandingkan dengan cara ditabelkan sehingga tampak kemiripan dan perbedaan dari semua jurnal (tabel ada di halaman berikutnya), secara keseluruhan 5 artikel memiliki kemiripan dalam fokus masalah dan alternatif solusi, metode penelitian, subyek dan teknik sampling, instrumen penelitian serta teknik pengolahan dan analisis data untuk menarik kesimpulan. Fokus masalah dari 5 artikel berkutat seputar upaya membandingkan laboratorium maya dengan laboratorium nyata. Pertanyaan-pertanyaan seputar apakah laboratorium maya dapat menggantikan laboratorium maya?, manakah yang lebih baik dari kedua jenis laboratorium tersebut termasuk laboratorium gabungan maya dan nyata dalam meningkatkan penguasaan konsep dan ketrampilan ber? Alternatif solusi yang didapat adalah manipulasi fisikalitas pada /laboratorium nyata mampu digantikan oleh manipulasi maya pada maya dengan catatan materi yang dipilih sesuai dengan karakter dan kelebihan dari maya, misalkan materi-materi abtsrak yang memang tidak bisa atau sangat sulit untuk divisualisasikan. Selain itu, yang perlu ditekankan adalah laboratorium/ maya hanya sebagai pengganti laboratorium/ nyata dikarenakan kesulitan dalam mengadakan laboratorium/ nyata, entah karena biaya, tempat, atau waktu yang terlalu besar/banyak atau karena yang dilakukan adalah yang berbahaya. Metode penelitian yang dilakukan adalah kuasi meskipun berbeda-beda desain, mayoritas menggunakan desain pre dan postes namun ada juga yang tanpa postes. Subyek hampir semua dipilih dengan teknik sampling non-probabilitas purposif dengan maksud sampel yang didapat homogen dalam beberapa aspek terutama aspek yang menjadi variabel penelitian, yaitu penguasaan konsep dan keterampilan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes, ada juga yang ditambah angket untuk melihat respon siswa terhadap laboratorium maya yang digunakan.

2 Pengolahan data dan analisis data yang digunakan kebanyakan berupa analisis varians (ANOVA) satu arah dengan maksud melihat signifikansi perbedaan antar tiap kelas namun hanya satu hal yang dibandingkan yaitu penguasaan konsep. Namun ada juga yang menggunakan ANCOVA dengan tujuan agar kesimpulan yang didapat lebih valid karena perlakuan yang diterima masing kelas berbeda-beda sehingga untuk melihat signifikansi perbedaannya kurang pas jika hanya menggunakan ANOVA. Selain itu, ada yang menggunakan uji t student untuk memperkuat kesimpulan yang didapat karena uji tersebut bertujuan melihat efektifitas dari masing-masing.

3 Tabel Perbandingan 5 Artikel yang Dianalisis Fokus Masalah Artikel I : Physical Versus Virtual Manipulative Experimentati on in Physics Learning Manakah yang lebih penting dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa melalui, manipulasi fisikalitas (manipulasi pada nyata) atau Artikel II : Developing Concepts in Physics Through Virtual Lab Experiment : An Effectiveness Study Laboratorium memiliki peran penting dalam fisika untuk membangun konsep. Namun laboratorium sulit diadakan sehingga perlu ada solusi untuk mengatasinya Artikel III : Comparative Study of The Effectiveness of Three Learning Environments: Hyper-Realistic Virtual Simulations, Traditional Schematic Simulations, and Traditional Laboratory Sejauh ini, laboratorium Virtual yang banyak dikembangkan terkesan jauh dari kenyataan sehingga dikhawatirkan justru kian membingungkan siswa Artikel IV : Improving Students Learning Outcomes in Practical Physics, Which is Better? Computer Simulated Experiment or Hands-On Experiment? Menguji pengaruh simulasi komputer pada hasil belajar fisika praktis serta meneliti apakah ada efek kemampuan penalaran matematis (kemampuan abstraksi) terhadap hasil belajar fisika Artikel V : A Study on The Impact of Real, Virtual and Comprehensive Experimenting on Students Conceptual Understanding of DC Electric Circuits and Their Skills in Undergraduate Electricity Laboratory Menyelidiki perbandingan laboratorium listrik real, virtual, dan komprehensif (Gabungan real dan virtual) sebagai upaya meningkatkan penguasaan konsep dan ketrampilan (dalam percobaan) mahasiswa pada materi rangkaian listrik searah.

4 Alternati f Solusi Metode Penelitia n maya? Manipulasi fisikalitas atau maya samasama penting dalam fisika melalui karena mampu membuat siswa aktif dalam membangun konsepnya sendiri Kuasi dengan desain pre-pos tes dengan empat kelas : Physical Manipulative Experimentatio n (PME), Virtual Manipulative Experimentatio n (VME), PME- Laboratorium virtual efektif dalam membangun konsep fisika Kuasi. Desain pre-pos tes dengan satu kelas ( dengan virtual) dan satu kelas kontrol ( dengan nyata). Menciptakan sebuah media simulasi yang lebih mendekati kenyataan dengan Persistence of Vision Raytracer (POV-Ray) yaitu sebuah Software untuk membuat gambar 3 dimensi. Satu kelas ( dengan hyperrealistic yaitu simulasi yang dibuat dengan POV-Ray) dan dua kelas kontrol ( dengan laboratorium tradisional dan laboratorium virtual praktis tersebut. Kelas gabungan menunjukkan hasil terbaik. Kelemahan kemampuan penalaran matematis mampu diminimalisir simulasi virtual atau siswa lebih mampu membayangkan konsep abstrak melalui simulasi komputer Kuasi, dengan 3 kelas yaitu Kelas Simulasi Komputer (CSE), Simulasi Komputer+Handson (CSE+HoE), dan Hands-on (HoE). dan tanpa kelas kontrol. Desain Pre dan pos-tes Kelas Virtual lebih baik dalam penguasaan konsep dan keterampilan serta lebih cepat. Namun, perlu diperhatikan : ada konsep yang lebih efektif diajarkan dengan real dan ada yang lebih baik dengan virtual Eksperimen onevariable design with three levels. Dengan kata lain, metodenya adalah kuasi dengan 3 kelas dan tanpa kelas kontrol

5 Subyek dan Teknik Samplin g Instrume n Penelitia n VME, dan VME- PME 234 mahasiswa Fisika Universitas Siprus. Semua kelas memiliki proporsi : gender, umur, suku, Kurikulum, dan tingkat yang sama. Pemahaman konsep Suhu dan Kalor mereka juga tidak berbeda signifikan. Teknik samplingnya adalah purposif Instrumen tes terdiri dari 4 soal essay yang dikembangkan dan sudah digunakan di Universitas 50 mahasiswa umur tahun yang mengambil kelas laboratorium fisika program studi fisika di sebuah kampus di Bopal yang tengah menempuh semester 4 tahun ajaran Teknik sampling yang digunakan adalah non probabilitaspurposif Instrumen yang digunakan adalah tes penguasaan konsep yang akan digunakan pada pos-tes biasa/skematik) dan hanya menggunakan postes tanpa adanya pretes 123 mahasiswa Universitas Extremadura, Spanyol yang dibagi menjadi tiga kelompok/kelas yang homogen dalam hal program studi, kemampuan, disiplin ilmu, dan prestasi akademik program kuliah sebelumnya sehingga teknik samplingnya purposif 20 item soal tes prestasi belajar dan angket untuk melihat respon siswa dan guru terhadap 359 siswa SMA dipilih secara acak/nonprobabilitas dari enam SMA di Oweri dan Orlu di Nigeria. Sampel dibagi menjadi 3 kelas. Tes Keterampilan fisika praktis dinilai dengan grafik yang digambar siswa di akhir percobaan. Tes Prestasi 100 mahasiswa Pendidikan Universitas Teheran yang mengikuti kursus laboratorium listrik yang memiliki tingkat penguasaan konsep dan keterampilan melakukan Rangkaian Listrik searah yang sama yang kemudian dibagi secara acak menjadi 3 kelas Determining and Interpreting Resistive Electric circuits Concepts Test (DIRECT v1.2) yang dikembangkan Paula V. E. Keterampilan

6 Pengola han dan Analisis Data Hasil Penelitia n Washington serta pernah digunakan oleh penulis jurnal. Tes dilakukan 4 kali. ANOVA satu arah untuk perbandingan skor pretes dan ANCOVA satu arah untuk perbandingan skor pos-tes. Penggunaan PME, VME, dan kombinasi (VME kemudian PME dan PME kemudian VME) menunjukkan peningkatan pemahaman konsep Suhu dan Kalor siswa yang lebih serta data prestasi belajar mahasiswa pada semester sebelumnya sebagai pre tes. Untuk menentukan efektifitas laboratorium virtual dan nyata menggunakan uji t kemudian dibandingkan signifikansi perbedaannya. Kelas yang melakukan virtual mendapatkan nilai penguasaan konsep yang signifikan lebih tinggi dibanding kelas yang ber secara nyata. yang telah diberikan serta meminta masukan untuk sejenis selanjutnya ANOVA untuk membandingkan prestasi belajar masing-masing kelas serta uji t Student untuk melihat efektifitas dari masing-masing kelas. Hasil tes kelas hyper-realistic signifikan lebih tinggi dari kelas skematik dan kelas tradisional. Peningkatan tertinggi ada pada kelas hyperrealistic lalu skematik, dan terakhir kelas Belajar Fisika. Dan Tes Kemampuan Penalaran Matematis (MRAT) ANCOVA digunakan untuk menguji dan membandingkan efek yang didapat oleh setiap kelas setelah diberi perlakuan. Untuk menguji hipotesis/ efektifitas digunakan uji t Student Kelas CSE + HoE mendapat nilai rata-rata tertinggi pada nilai fisika praktis, kemudian diikuti kelas CSE dan HoE dengan perbedaan antar masing-masing grup signifikan. Kelemahan kemampuan diukur dengan merakit rangkaian listrik berupa physical material dan menjelaskan cara kerjanya ANOVA satu arah untuk menganalisis apakah ada perbedaan yang signifikan dari hasil postes masingmasing kelas. Selain itu untuk membandingkan satu kelas dengan kelas yang lain digunakan Tukey Post-hoc. Hasil postes penguasaan konsep kelas virtual dan komprehensif lebih baik dari kelas real. Namun, tidak ada perbedaan berarti antara ke3 kelas. Waktu dan keterampilan 3 kelas tidak memiliki

7 tinggi dibanding kelas tanpa. tradisional. penalaran matematis siswa mampu diminimalisir dampaknya oleh simulasi virtual. perbedaan signifikan. Namun kelas virtual lebih cepat dan lebih baik keterampilan nya

8 B. GAGASAN BARU YANG DISINTESIS Setelah mengkaji 5 artikel, ide yang didapat untuk diangkat dalam penelitian yaitu : Fokus masalah yang akan diangkat adalah jenis apa yang cocok untuk laboratorium/ virtual karena dari 5 artikel tersebut sudah diketahui bahwa laboratorium virtual mampu menggantikan laboratorium nyata dalam beberapa kondisi sehingga dalam penelitian berikutnya yang akan kami lakukan tidak akan lagi menguji mana yang lebih baik, apakah virtual atau nyata tetapi membandingkan dua atau lebih jenis pada menggunakan laboratorium maya. Alternatif solusi yang ditawarkan adalah mencari apakah laboratorium maya cocok untuk beberapa jenis atau hanya jenis tertentu saja. Merujuk pada Trowbridge dan Bybee (dalam Sarwi 2010: 115), kegiatan laboratorium baik dalam bentuk demonstrasi maupun dapat digolongkan menjadi kegiatan laboratorium yang bersifat verifikasi (deduktif) dan kegiatan laboratorium inkuiri (induktif). Jadi kami tertarik untuk mengangkat penelitian yang membandingkan efektifitas laboratorium maya pada dengan verifikasi dan pada dengan inkuiri. Di bawah akan disajikan beberapa karakter tentang dua jenis metode ini dan dipaparkan juga kelebihan serta kekurangan dari masing-masing. Lebih lanjut metode verifikasi dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan observasi atau pengukuran, pengolahan data, dan penarikan kesimpulan yang bertujuan untuk membuktikan konsep yang sudah dibelajarkan. Pada berbasis verifikasi, guru berperan menerangkan suatu teori terlebih dahulu kemudian mengajak siswa untuk membuktikan kebenaran prinsip atau teori yang telah dipelajarinya melalui suatu kegiatan. Ketika siswa melakukan, siswa akhirnya dapat menarik kesimpulan bahwa teori atau konsep tersebut sesuai atau tidak dengan percobaan.

9 Dalam berbasis verifikasi, banyak manfaat yang dapat diambil menurut Sintia Sintia, 2008 (dalam Nurcahyo, 2014) yaitu Untuk Siswa: a. Siswa dapat membentuk kepribadian yang jujur, teliti, ulet dan cerdas. b. Siswa dapat berpikir secara kritis terhadap yang dilakukan. c. Siswa dapat menjalin kerjasama bersama teman-temannya. d. Siswa dapat memahami sebuah teori dan konsep dengan lebih mendalam. e. Meningkatkan keahlian siswa dalam bekerja secara ilmiah. Untuk Guru: a. Guru dapat lebih kreatif dalam menerangkan suatu konsep dan teori terhadap siswanya. b. Guru lebih mengetahui kemampuan siswa dalam kerja secara ilmiah. c. Guru dapat memahami konsep/teori lebih mendalam setelah para siswa ber. Namun ada beberapa hal dalam berbasis verifikasi ini yang dapat menjadi kelemahan, diantaranya: a. Tidak terbentuknya individu siswa yang kreatif dan inovatif. b. Siswa akan merasa lebih jenuh untuk melakukan. c. Kadang-kadang siswa akan melakukan suatu kebohongan ketika mendapatkan hasil data yang tidak sesuai dengan konsep. d. Siswa tidak terlatih untuk berpikir secara sistematis. e. Siswa tidak terlatih untuk mencoba hal yang lebih baru bagi mereka. f. Kurangnya interaksi antar siswa dengan guru. g. Guru tidak akan berkembang, sesuai dengan penemuan siswanya yang baru. h. Siswa tidak terlatih untuk menjadi seorang ilmuan dan petualang. Metode inkuiri adalah suatu metode di mana siswa diajak untuk menemukan sendiri konsep atau teori yang sedang dipelajarinya melalui penyelidikan dan analisisnya sendiri berdasarkan percobaan atau yang telah dilakukan.

10 Menurut Sintia, 2008 (dalam Nurcahyo, 2014), dalam proses inkuiri ini banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh di antaranya: Untuk Siswa: a. Siswa dapat berpikir secara kritis dan sistematis. b. Meningkatkan keterampilan secara ilmiah. c. Meningkatkan keyakinan terhadap kemampuan diri dan minat belajar siswa. d. Dapat mengkondisikan siswa sebagai petualang dan penemu baru. e. Siswa dapat lebih aktif dan berprestasi. f. Pembelajaran terintegrasi. g. Belajar akan lebih terasa menyenangkan dan menantang. h. Pola pikir dan tingkah laku siswa (jujur, teliti, ulet dan kerjasama) secara tidak langsung akan terprogram menjadi suatu individu yang sangat cerdas. Untuk Guru: a. Menjadi lebih kreatif. b. Terjalin kerjasama yang baik antara murid dan guru. c. Akan sama-sama berkembang bersamaan dengan perkembangan siswa. d. Dapat memahami teori dan konsep secara menyeluruh. Namun proses berbasis inkuiri memiliki beberapa kendala diantaranya: a. Jika guru, tidak dapat dengan baik merumuskan teka-teki, atau pertanyaan kapada muridnya, untuk memecahkan permasalah secara sistematis, maka akan membuat murid lebih bingung dan tidak terarah. b. Guru tidak memahami secara keseluruhan proses berbasis inkuiri tersebut sehingga siswa tidak akan pernah memahami tujuan yang sesungguhnya. c. Adanya kelemahan pada siswa dalam melakukan sehingga guru sulit untuk mencapai pada tujuan yang dituju. d. Kurangnya alat bantu untuk melakukan proses secara inkuiri.

11 e. Harus memiliki waktu dan tenaga pendidik yang lebih banyak, karena dalam berbasis inkuiri ini diperlukan interaksi yang penuh antara guru dan murid. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode semu (quasi t). Metode ini dipilih karena penelitian ini adalah penelitian yang memberi perlakuan (treatment) dan penelitian ini adalah penelitian pendidikan yang merupakan penelitian sosial sehingga tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel terkait kecuali hanya variabel-variabel yang akan diteliti. Adapun desain penulisan yang digunakan adalah control group pre-test-post test dengan subjek penelitian dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas yang nya menggunakan laboratorium virtual pada verifikasi dan kelas yang nya dengan laboratorium virtual pada metode inkuiri. Pola control group pre-test-post test ditunjukkan pada gambar. E X E X Keterangan : 0 1 : pretest untuk mengukur penguasaan konsep dan keterampilan proses sains 0 2 : posttest untuk mengukur penguasaan konsep dan keterampilan proses X 1 : X 2 : sains treatment berupa dengan metode virtual treatment berupa dengan metode nyatavirtual Subyek yang akan dipilih pada penelitian ini didapat melalui teknik sampling non-probabilitas purposif dengan maksud sampel yang didapat homogen dalam beberapa aspek terutama aspek yang menjadi variabel penelitian, yaitu penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siwa mengacu pada pertimbangan mengenai hasil studi pendahuluan dilihat dari nilai rata-rata kelas pada nilai ulangan yang diberikan oleh guru, selain itu juga rekomendasi koordinator guru fisika dan saran guru mata pelajaran fisika.

12 Instrumen Penelitian Pengumpulan data akan dilakukan dengan teknik tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal penguasaan konsep. Soal yang digunakan berupa soal pilihan ganda. Penyusunan instrumen tes didasarkan pada taksonomi Bloom yang mencakup ranah kognitif pada kemampuan ingatan (C 1 ), pemahaman (C 2 ), aplikasi (C 3 ), dan analisis (C 4 ). Tes ini dilakukan dua kali yaitu sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (postest) dengan soal yang sama, hal ini dimaksudkan supaya tidak ada pengaruh perbedaan kualitas instrumen terhadap perubahan pengetahuan dan pemahaman yang didapat. Selain itu, instrumen juga memuat soal-soal yang mengujikan aspek-aspek Keterampilan Proses Sains : keterampilan mengamati, menginterpretasi data, berhipotesis, menggunakan alat dan bahan, berkomunikasi, dan menerapkan konsep. Kualitas instrumen harus teruji kelayakannya dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran. Item soal yang tidak memenuhi kriteria maka soal tersebut direvisi atau tidak digunakan. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data Untuk meliha signifikansi perbedaan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa sebelum diberi perlakuan digunakan analisis multi varians/multy Anaysis of Variance (MANOVA) dengan harapan dua kelas yang dibandingkan tidak berbeda secara signifikan. Untuk menguji efektifitas penerapan dengan metode verifikasi atau inkuiri pada laboratorium maya digunakan uji t student. Sebelum diuji, terlebih dahulu data yang didapat diuji normalitas atau keterwakilan sampel terhadap populasi, jika setelah diuji ternyata diketahui datanya normal maka pengolahan data selanjutnya menggunakan statistik parametrik, termasuk statistik nonparamterik adalah MANOVA dan MANCOVA, namun jika data yang didapat adalah data tidak normal maka statistik yang dipakai adalah statistik nonparametrik dan uji hipotesis yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Setelah diuji normalitas, kemudian diuji homogenitas, dan terakhir diuji dengan chikuadrat.

13 Selanjutnya, karena hanya ada dua kelas yang akan dibandingkan peningkatan penguasaan konsep dan ketrampilan nya sehingga membandingkan dengan peningkatan gain yang dinormalisasipun terbilang sudah cukup, namun agar lebih tampak signifikansi perbedaan antar tiap kelas dengan dua hal yang dibandingkan yaitu penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswanya, maka digunakan analisis multi covarians/multy Anaysis of Variance (MANCOVA). MANCOVA juga memperkuat penarikan kesimpulan karena kurang fair jika hanya membandingkan peningkatan gain yang dinormalisasi padahal dua kelas tidak mendapat perlakuan sama, MANCOVA mampu menghilangkan ketidakfairan itu. Daftar Pustaka Nurcahyo, S. D (2014) Perbandingan Metode Eksperimen Inkuiri dengan Eksperimen Verifikasi terhadap Hasil Belajar IPA Siswa pada Materi Pokok Sistem Pernapasan. Tesis Prodi Pendidikan IPA Universitas Lampung: Tidak diterbitkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batasbatas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Metode Eksperimen Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan ke dalam metode pembelajaran. Menurut Djamarah dan Zain (2006: 136) metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian penelitian adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X Sentani, yang berlokasi di Jalan Raya Kemiri, Sentani, Papua. Pengambilan data dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian sosial termasuk pendidikan, banyak faktor ataupun variabel luar yang sulit untuk dikontrol. Oleh karena itu dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED, PENGUASAAN KONSEP KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN, DAN SIKAP ILMIAH SISWA...

DAFTAR ISI BAB II PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED, PENGUASAAN KONSEP KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN, DAN SIKAP ILMIAH SISWA... DAFTAR ISI PERNYATAAN. i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR. iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Rumusan Masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi (quasi experiment) dengan pretest-posttest non-equivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 49 Bandung yang berlamat di Jalan Antapani No 58 Bandung. Dalam penelitian ini, yang menjadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment dan metode deskriptif. Gambaran peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu. Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen semu) dan deskriptif. Metode eksperimen digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012, hlm. 6) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis Bandar Lampung tahun ajaran 0/03 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian yanag dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group Design

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas Pre-test Perlakuan Pos-test Eksperimen O X O Kontrol O Y O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas Pre-test Perlakuan Pos-test Eksperimen O X O Kontrol O Y O BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experimen, yakni pretest-posttest non equivalent groups design, dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MAN 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi Penelitian Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment (eksperimen semu), metode mempunyai kelompok control, tetapi tidak berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen semu. (McMillan & Shumacher, 001). Tahap studi pendahuluan dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif yaitu: penelitian eksperimen semu (Quasi experiment). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimental design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- Posttest Control Group Design, sehingga digunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya: a. SMPN 6 Banjarmasin merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN ISSN 5-73X PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN Ratni Sirait Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan 20 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan sampel. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui perbandingan keterampilan proses

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin. 0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 90 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan, meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Syaodih, 2007: 58), dengan disain eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) dengan control group pretest post test design. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi

Lebih terperinci

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur Penerapan Model Student Team Achievement Divisions (STAD) Berbahan Ajar Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Mata Pelajaran Kalkulus II Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperiment (eksperimen semu). Metode ini digunakan karena pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, sebab dalam penelitian ini diberikan suatu perlakuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan dua macam pembelajaran yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan dua macam pembelajaran yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan dua macam pembelajaran yaitu pembelajaran Kontekstual dan pembelajaran Salingtemas sebagai variabel bebas yang digunakan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran IPA terpadu model connected merupakan model pembelajaran terpaduyang memadukan beberapa bidang studiyaitu biologi, kimia, fisika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk menganalisis keterbacaan dan pemahaman mahasiswa terhadap buku teks terjemahan adalah metode deskriptif. Menurut Firman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sample Penelitian Tempat penelitian yang digunakan adalah Sekolah Menengah Atas Swasta di Bandung yang masih perlu perhatian dalam penerapan model pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan). 8 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 014/015 pada bulan Januari tahun 015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini memiliki 3 variabel, yaitu model pembelajaran SETS, kemampuan berpikir kritis,dan sikap ilmiah. Dari ketiga variabel tersebut yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2015, hlm. 6), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas penggunaan media animasi komputer terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen (quasi exsperimental). Ciri khas dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan adanya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Metode ini dilakukan melalui

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi Akuntansi yang menggunakan model pembelajaran direct

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experiment. Metode ini digunakan karena situasi kelas sebagai tempat mengkondisi

Lebih terperinci

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR HAK CIPTA... ii HALAMAN PENGESAHAN TESIS... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRAK... v BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH. ABSTRAK.

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH. ABSTRAK. DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH. ABSTRAK. DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN. i ii iii v vii ix xi xii 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan prosedur yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas model siklus belajar hipotesis deduktif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou

Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus VII MTs Bou Ika Hikmayanti, Sahrul Saehana dan Muslimin Hikmayantiika@yahoo.com Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta di Kota Bandung. Pemilihan sekolah tersebut dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan metode penelitian quasi eksperimen karena tidak semua variabel ekstra dapat dikendalikan oleh peneliti. Variabel

Lebih terperinci

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah JIPFRI, Vol. 1 No. 2 Halaman: 83-87 November 2017 JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR 167 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR Galih T. Lesmana 1, Ono Wiharna 2, Sulaeman 3 Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model bahan ajar matematika berkarakter yang dikembangkan berdasarkan learning obstacle siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan 38 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang mendapat model pembelajaran berbasis komputer jika dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode

Lebih terperinci