BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. informasi hasil belajar berdasarkan siklus pembelajaran seperti yang dimaksudkan
|
|
- Veronika Farida Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Hasil Penelitian Hasil penlitian tindakan kelas ini disajikan berdasarkan hal yang diamati meliputi aktivitas guru dan siswa, serta ketuntasan hasil belajar siswa yang diukur dengan menggunakan tes evaluasi. Tes ini digunakan untuk memperoleh informasi hasil belajar berdasarkan siklus pembelajaran seperti yang dimaksudkan pada hal berikut ini..1.1 Hasil observasi aktivitas guru Pengamatan aktivitas guru pada penelitian ini dilakukan oleh 2 orang observer yaitu guru mitra dan dosen pembimbing. Berikut ini persentase aktivitas guru masing-masing siklus dalam pembelajaran disajikan pada Tabel Tabel. Data Aktivitas Guru dalam pembelajaran materi laju reaksi. Siklus 1 Siklus 2 No Aktivitas Guru Skor Capaian Skor Capaian % % Melakukan Apersepsi, 8,18, 8,18 2 Menyampaikan indikator 7,27 7,27 pembelajaran 3 Mengorganisasi siswa, 8,18 9,09 dalam kelompok belajar Membimbing siswa 3, 6,36 7,27 melakukan pengamatan dalam praktikum Membimbing siswa 7,27, 8,18 melakukan diskusi kelompok 6 Membimbing siswa 3. 6,36, 8,81 mempresaentasikan hasil diskusi kelompok 7 Melakukan pendekatan 3, 6,36 7,27 Chemoenterpreneurship terhadap siswa 8 Membimbing siswa 7,27,
2 merangkum materi Memberikan evaluasi Hasil Belajar Memberikan penghargaan Memberikan penguatan, 7,27 7,27 8,18, 9,09 8,18 9,09 /Umpan balik Jumlah 0, 79,97 9, 90 Kriteria Baik Sangat Baik 37 Berdasarkan dari tabel di atas data aktivitas guru dari 16 aktivitas penilaian bahwa untuk siklus 1 mencapai 79,97% yang merupakan kriteria baik, sedangkan untuk siklus 2 meningkat menjadi 90% yang merupakan kriteria sangat baik..1.2 Hasil observasi aktivitas siswa Pengamatan aktivitas siswa pada penelitian ini dilakukan oleh 2 orang observator yaitu guru mitra dan dosen pembimbing. Berikut ini persentase aktivitas siswa dalam pembelajaran disajikan pada Tabel. Tabel. Data Aktivitas Siswa dalam pembelajaran materi laju reaksi Siklus 1 Siklus 2 No Aktivitas Guru Skor Capaian Skor Capaian % % ,7,,62 2 3,,37,,62 3 3,,37,, Menyatakan pendapat Mengajukan pertanyaan Mengerjakan tugas dengan baik Menjawab pertanyaan Menyimak penjelasan guru dengan sungguhsungguh Menunjukan antusias dalam pembelajaran Menunjukan ketertarikan dalam pembelajaran 3, 3.,37,37 6,2 6,2 6,2
3 Menunjukan rasa senang dalam pembelajaran Memberi bantuan pada orang lain Menghargai pendapat orang lain Menunjukan kekompakan Menunjukan peran aktif dalam kelompok Bertanggung jawab pada tugas Tidak menggangu teman lain Melaksanakan tugas dengan rasa senang Melaksanakan tugas dengan antusias 3 3, 3, 3,,37 3,7,37,37,37 3, 3,,, 6,2,37,37,26,26 6,2 6,2 Jumlah 8, 73,13 71, 89,3 Kriteria Baik Sangat Baik Berdasarkan tabel aktivitas siswa di atas dari 16 aspek penilaian yang dilakukan maka untuk siklus 1 mencapai 73,13 yang merupakan kriteria baik, sedangkan untuk siklus 2 meningkat mencapai 89,3% yang merupakan kriteria sangat baik..1. Hasil Observasi aktivitas Kelompok Pengamatan aktivitas kelompok pada penelitian ini dilakukan oleh 2 orang orserver yaitu guru mitra dan peneliti. Berikut ini hasil persentase aktivitas kelompok dalam pembelajaran disajikan dalam Tabel 6. Berdasarkan Tabel 6 aktivitas kelompok dari 6 aspek yang dinilai yang dapat dilihat pada Lampiran 13 untuk siklus 1 dan Lampiran 1 untuk siklus 2, aspek penilaian dilakukan maka untuk siklus 1 mencapai 62,22%. Sedangkan untuk siklus 2 meningkat menjadi 73,89%.
4 Tabel 6. Data Hasil Aktivitas Kelompok dalam pembelajaran materi laju reaksi No Kel Siklus 1 Siklus 2 Kriteria Jumlah Poin Pensentase (%) Jumlah Poin Pensentase (%) Siklus 1 Siklus , ,67 Baik Sangat Baik 2 83, ,67 Baik Sangat Baik 17 6, ,33 Cukup Baik Baik Sangat Baik ,67 Baik Sangat Baik Jumlah Σ = 62,22 Σ = 73, Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa yang telah dilakukan diperoleh dengan memberikan penilaian dalam bentuk tes evalusi. Data hasil belajar siswa ini disajkan dalam tabel berikut. Tabel 7. Data Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran materi laju reaksi Siklus 1 Siklus 2 No Rentang Jumlah Presentase Jumlah Presentase Nilai Siswa (%) Siswa (%) ,09 18, , , , ,18 1, ,09 Jumlah Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Dari tabel di atas dinyatakan bahwa hasil belajar siswa pada siklus 1 bahwa ada 7 siswa yang memenuhi standar ketuntasan belajar dari 22 siswa yang mengikuti tes akhir evaluasi atau sekitar 31,81%, sedangkan untuk siklus 2 hasil belajar meningkat menjadi 17 siswa yang memenuhi standar ketuntasan belajar atau sekitar 77,27%..1. Refleksi Hasil Tindakan Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan yaitu aktivitas guru yang ditemukan bahwa sudah ada yang dilakukan secara optimal, demikian pula
5 0 dengan hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Akan tetapi sebahagian lagi masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam menerima pelajaran yakni terdapat siswa yang belum menyatakan pendapatnya, mengajukan pertanyaan, mengerjakan tugas dengan baik, dan menjawab pertanyaan dari guru. Selanjutnya kerja sama antar kelompok yang belum terlaksana secara optimal yaitu; memberikan bantuan pada orang lain, dan menghargai pendapat orang lain. Sehingga hasil belajar pada siklus 1 yang memenuhi standar ketuntasan belajar ada 7 siswa atau sekitar 31,81%. Sedangkan pada siklus 2 aktivitas guru aktivitas guru sudah optimal begitu juga dengan aktivitas siswa yang sudah aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga hasil belajar pada siklus 2 ini meningkat menjadi 17 siswa yang sudah memenuhi standar ketuntasan belajar atau sekitar 77,27%, akan tetapi ada beberapa siswa akan dilakukan remedi untuk memantapkan pengetahuan mereka pada materi laju reaksi..2 Pembahasan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CEP (Chemoenterpreneurship) dengan mengunakan model kooperatif STAD ( Student Teams Achievement Devision), dengan melakukan praktikum yakni membuat pakan sapi potong dari batang silase jagung, selain itu mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP, silabus, soal tes evaluasi, peneliti juga mempersiapkan lembar observasi yang terdapat dalam beberapa aspek penilaian yang harus diperhatikan oleh guru dan siswa itu sendiri dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan siswa dan guru yang telah dilaksanakan dengan baik atau belum, sebab terlaksananya atau tidaknya aktivitas ini dapat mempengaruhi hasil
6 1 belajar siswa. Sehingga jika masih ada aktivitas yang belum terlaksana maka perlu diadakan tindakan selajutnya. Perolehan hasil tindakan pada pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CEP dengan menggunakan model kooperatif STAD dapat dibandingkan hasil penelitian siklus I dengan siklus II terlihat jelas ada perbedaan yang secara signifikan hasil belajar siswa pada materi laju reaksi. Perbedaan ini dapat dilihat baik dari segi hasil observasi maupun dari hasil belajar siswa itu sendiri. Hal ini dapat dilihat pada antusias siswa dalam melakukan percobaan yang dilakukan pada pembuatan pakan sapi potong serta keingin tahuan siswa dan keantusian guru selama proses pembelajaran dari siklus I dan siklus II. Pendekatan pembelajaran CEP dengan menggunakan metode kooperatif STAD ini selama proses kegiatan kelompok siswa bertugas mempelajari materi yang disajikan oleh guru dengan bekerja secara bersama-sama dalam pembuatan pakan sapi potong ini dengan anggota kelompoknya yang lain. Oleh karena itu diharapkan terhadap setiap anggota kelompok untuk aktif dalam bekerja. Jika ada salah satu anggota kelompok yang belum memahami meteri yang disajikan oleh guru maka dia tidak langsung bertanya pada guru melainkan pada rekan sekelompoknya yang sudah paham dan mengerti. Sebab Menurut (Slavin, 200: 13) peserta didik di dalam kelompok bekerja sama, membandingkan jawaban dari setiap masalah, dan saling membantu sesama kelompok terhadap materi pembelajaran, sehingga keberhasilan sebuah kelompok adalah tanggung jawab dari masing-masing anggota kelompok tersebut. Bersadarkan hasil pengamatan kegiatan hasil belajar mengajar guru, siswa dan respon siswa pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa kegiatan belum
7 2 mencapai target yang diharapkan bila mengacu pada indikator pelaksanaan tindakan. Oleh karena itu, pada siklus II guru memberikan penekanan pada aktivitas yang belum dilaksanakan secara optimal serta mengembangkan aktivitas tersebut kearah yang lebih baik. Observasi aktivitas guru pada siklus I memperoleh persentase sekitar 79,97% yang merupakan kriteria baik, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 90% dan memperoleh kriteria sangat baik. Hal ini disebabkan oleh ketrampilan guru yang belum terlaksana secara otipmal sehingga guru agak keliatan kaku dalam memberikan materi laju reaksi. Selain itu pula guru belum memiliki kertampilan dalam mengelola kelas dengan baik, sehingga mengakibatkan kelas agak sedikit kacau. Selanjutnya Observasi aktivitas siswa berdasarkan Tabel. Diperoleh untuk siklus 1 adalah 73,13% atau mencapai kriteria baik, sedangkan pada siklus 2 meningkat menjadi 89,3% atau mencapai kriteria sangat baik. Hal ini dapat dilihat pada saat siswa melakukan praktikum dan diskusi yang dilakukan pada prose pembuatan pakan untuk sapi potong, mereka melakukannya sangat kreatif ddan senang melakukan praktikum. Selain itu juga siswa sudah lebih memehami materi yang diberikan sebelumnya karena siswa sudah memahami pada materi sebelumnya, karna pada siklus 2 ini materi yang diajarkan tentang proses tumbukan yang terjadi pada proses faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Demikian pula untuk observasi aktivitas kelompok berdasarkan Tabel 6. Diperoleh untuk siklus 1 adalah 62,22% dan sedangkan untuk siklus 2 memperoleh 73,89%, dapat dilihat terjadi peningkat aktivitas kelompok. Terdapat ada satu kempok yang mencapai kriteria cukup sedangakan yang lainnya
8 3 mencapai kriteria baik hal ini disebabkan oleh aktivitas dikelompok tersebut tidak saling menghargai satu sama lain dan belum ada yang mencapai kriteria sangat hebat, sedangkan untuk kelompok baik bisa menerima kekuranagan dan kelebihan dari teman sekeelompoknya. Demikian pula pada siklus 2 sama seperti pada siklus satu hanya satu kelompok yang mendapat krteria baik yang siklus sebelumnya memperoleh kriteria cukup, hal ini disebabkan mereka sudah bisa menghargai pendapat dari teman sekelompknya dan menerima kelebihan dan kekurangan kelompok tersebut. sedangak untuk kriteria yang lainya dari kriteria baik menjadi sangat baik untuk (empat) kkelompok lainnya. Hasil belajar siswa dapat dilihat pada lampiran untuk masing-masing siklus. Dapat dilihat bahwa pada hasil belajar pada siklus 1 ada 7 oarang siswa yang memenuhi standar ketuntasan belajar atau sekitar 31,81%, dan untuk siklus 2 adalah 77,27% yang memenuhi stdandar ketuntasan belajar tersebut. hal ini disebabkan siswa-siswa belum mampu menjawab beberapa pertanyaan yang ada dalam soal tes evaluasi tersebut. Contohnya seperti menentukan luas sentuhan atau luas permukaan pada percobaan yang dilakukan manakah luas permukaan yang lebih besar, jawabannya semakin besar CaCO 3 maka luas permukaannya semakin besar pula. Bersadarkan jawaban siswa di atas terjadi kesalahan pada pemahaman tentang luas permukaan pada faktor-faktor yang memepengaruhi laju reaksi, yang jawaban sebenarnya adalah sebagai berikut: semakin besar suatu padatan yang kita gunakan dalam hal ini adalah CaCO 3 semakin kecil luas permukaannya yakni ditandai dengan waktu yang diperlukan seperti pada percobaan yang kita lakukan yakni dengan memotong jerami jagung ada yang 2 cm dan 3 cm yang lebih cepat
9 bereaksi adalah 2 cm karena penampangnya lebih kecil sehingga mudah bereaksi, jadi dapat diketahui bahwa semakin besar ukuran suatu padatan maka semakin kecil luas permukaanya, begitu pula sebaliknya semakin kecil ukuran suatu padatan maka luas permukaan semakin besar. Demikian juga pengaruh suhu pada faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi jawaban siswa lain yang belum memenuhi standar ketuntasan. Pada soal yang diberikan yakni natrium bereksi cepat dengan air pada suhu kamar sedangkan besi tidak, mereka menjawab bahwa ini dipengaruhi oleh suhu. Hal ini mengakibatkan mereka keliru dalam menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini sama seperti yang dilakukan dalam melakukan percobaaan pembuatan pakan sapi yakni meletakkan pakan sapi pada 2 tempat yang berbeda yaitu pada suhu kamar yakni 2 o C dan diluar ruangan yang suhu mencapai 30 o C, yang lebih cepat bereaksi adalah suhu kamar yakni 2 o C. Hal ini disebabkan oleh bakteri pengurai yang bisa tahan hidup pada suhu kamar sehingga pada suhu 30 o C bakteri akan mati dan tidak bereaksi lagi, jadi suhu berpengaruh tergantung pada jenis pereaksi yang kita gunakan pula. Hal ini sama dengan soal yang diberikan tentang pengaruh suhu bahwa natrium lebih cepat bereaksi dengan air pada suhu ruangan sedangakan besi tidak, karena berdasarkan jenis pereaksi yang kita gunakan. Demikian juga pada pertanyaan tentang penentukan katalis yang digunakan pada faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, siswa yang lain yang tidak tuntas menjawab. Bahwa pada penentuan katalis yang digunakan pada soal H 2 O 2 penguraian menjadi air dan gas oksigen mereka menganggap bahwa FeCl 3 ikut bereaksi pada reaksi pengguraian dengan terjadi perbahan warna, hal ini juga
10 terjadi pada perlakuan yang dilakukan pada pembuatan pakan dengan menambahkan larutan gula, hal ini siswa menganggap bahwa larutan gula ikut bereaksi pada proses fermentasi yang ditandai dengan perubahan warna lebih gelap atau layu, akan tetapi peran dari larutan gula ini sebagai sumber energi atau penambah nikmat dari pakan yang akan kita buat. Maka dapat diketakui bahwa baik FeCl 3 dan larutan gula sebagai katalis yaitu tidak ikut bereaksi akan tetapi akan merubah warna seiring dengan waktu yang kita tentukan. Pada siklus selanjutnya siswa sudah mampu menjawab soal-soal evaluasi yang diberikan oleh guru dan masih ada orang siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan belajar atau sekitar, sehingga dilakukan tindakan selanjutnya yaitu melakukan remadial pada akhir pertemuan. Dapat dilihat pula hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dengan dilihat pada daya serap rata-rata pada siklus I sebesar 1,18% pada siklus II meningkat menjadi 73,90% serta pada prensentase nilai siswa yang mencapai standar ketuntasan belajar siswa yakni 7% pada siklus I mecapai presentase 31,81% sedangkan pada siklus II meningkat secara signifikan yaitu 77,27%. Peningkatan ini disebabkan adanya kesadaran dan keantusiasan siswa dalam melekukan percobaan dan belajar mata pelajaran kimia melalui proses pembalajaran kooperati tipe STAD dengan mengimplemantasikan pendekatan CEP. Dengan demikian, pendekatan CEP menggunakan metode pembelajarn kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam untuk menyelesaikan soal-soal faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi serta meteri yang diajarkan selnjutnya yaitu tettang teori tmbukan pada siswa kelas XI- IA-1 di SMA Negeri 1 Tapa. Hal ini sesuai dengan indikator penelitian bahwa ketuntasan belajar siswa mencapai 7%.
11 6 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi pembelajaran mata pelajaran kimia yang efektif akan tercermin dari perencanaan dan pelaksanaan yang jelas dari guru mata pelajaran kimia itu sendiri serta keantusiasan siswa dalam belajar.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di kelas X 1 SMA
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Karakteristik Penelitian Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di kelas X 1 SMA Muhammadiyah Batudaa. Proses pembelajaran dilakukan oleh seorang guru dibantu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang mempengaruhi siswa dalam mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan yang diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar saja akan tetapi bias berkarya dan mampu bersaing dengan negara-negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan globalisasi sekarang siswa dituntut hanya ikut dalam kegiatan belajar saja akan tetapi bias berkarya dan mampu bersaing dengan negara-negara lain. Untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti didampingi oleh ibu Dra. Nurhayati Alie sebagai guru matematika kelas X di SMA N 3 Gorontalo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 16 orang pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam teknologi. Salah satu materi pokok yang terkait dengan kemampuan kimia
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan untuk membentuk sikap positif pada diri peserta didik terhadap kimia yaitu merasa tertarik untuk mempelajari kimia
Lebih terperinciTabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa
26 dapat dilihat dari hasil observasi yang penulis laksanakan terhadap aktivitas belajar siswa seperti yang disajikan dalam tabel 4.1 di halaman berikut. Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran
Lebih terperinciDyah Muawiyah, Budi Utami *, dan Bakti Mulyani. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 6 No. 1 Tahun 2017 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 10-15 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Prasiklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama 2 minggu di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Bugel 02 semester II Tahun Pelajaran 2013/2014
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran
MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Volume 2, No. 1, April 2016: Page 1-8 ISSN: 2443-1435 PENINGKATAN HASIL BELAJAR
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 32 dan guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa, sedangkan ilmu fisika dapat ditemui dan dipelajari di kehidupan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan uraian pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Bumi Waras Kecamatan Teluk Betung
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Bumi Waras Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung. Alasan menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 1.Siklus I a. Perencanaan Tindakan Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VI Sekolah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Tempat Penelitian Tempat atau lokasi penelitian di kelas IV SD Negeri Kalibalik 03 Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten Gorontalo tepatnya pada kelas VII 1 yang jumlahnya 32 siswa yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester
III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Jumlah siswa pada kelas tersebut ada 32 orang
Lebih terperinciModel Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 Bulan yaitu bulan Maret, April, dan Mei. Bulan Maret peneliti mulai mengadakan observasi kelas, yaitu mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1. Sebelum Perbaikan ( Pra Siklus ) Berdasarkan hasil tes formatif sebelum diadakan perbaikan pembelajaran sampai pelaksanaan perbaikan pembelajaran
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap pelaksanaan dan hasil tindakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
Lebih terperinciJumlah 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam ruangan kelas IV SD Negeri Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan pada siklus I terdiri dari 2 kali
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I 1. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan pada siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung dengan jumlah siswa 39 orang, terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 26 orang
Lebih terperinci= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
34 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD N Madugowongjati 02 Mata pelajaran : Matematika Kelas Semester : V / 2 Alokasi waktu : 6 x 35 menit (3 pertemuan) Standar Kompetensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.. Tempat Penelitian Tempat yang di gunakan sebagai penelitian tentang penerapan metode pembelajaran STAD yaitu di SD Negeri Keputon
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV pada semester I (ganjil) Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 38
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains seperti
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu kimia merupakan cabang dari IPA yang mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia dibangun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-1 SMA Negeri I Tapa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media kartu dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang Uki dengan jumlah siswa 20 orang. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dari pelaksanaan tindakan perbaikan yang dilakukan penulis di kelas SD Negeri Kluwih 0 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang diperoleh data yaitu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri
III. METODE PEELITIA A. Setting Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 4 SMA egeri 10 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri dari 10 orang siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Hutuo Kecamatan Limboto dengan jumlah siswa 30 orang. Peneliti
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN 1 Hutuo Kecamatan Limboto dengan jumlah siswa 30 orang. Peneliti
Lebih terperinciBAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH. Observasi diadakan di kelas VIIA MTsN Bangkalan tahun pelajaran. 2009/2010 pada bulan Nopember Desember 2009.
BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH A. Lokasi dan waktu observasi Observasi diadakan di kelas VIIA MTsN Bangkalan tahun pelajaran 2009/2010 pada bulan Nopember Desember 2009. B. Subyek dan obyek observasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu jenis tindakan yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. PTK merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains seperti
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia merupakan cabang dari IPA yang mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia dibangun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan
III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIIIB SMP Pelita Bangsa yang terletak di Jalan Pangeran Emir M. Noer no. 33 Palapa, Tanjung Karang, Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu Standar Kompetensi (SK) pada bidang studi kimia kelas XI IPA
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu Standar Kompetensi (SK) pada bidang studi kimia kelas XI IPA semester genap yaitu memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Perumnas Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Active Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya
17 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya yang beralamatkan di jalan Pendidikan No 32 Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung semester
Lebih terperinci5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang
INSTRUMEN OBSERVASI PADA PENELITIAN TENTANG IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA PEMBELAJARAN PAI KELAS IV DI SDN 15 PADANG PASIR, PADANG A. Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret
Lebih terperinciPembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Suci Dahlya Narpila Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil penelitian ini menggambarkan tentang pengamatan dan tindakan pembelajaran pra siklus, tindakan pada siklus I yang dilaksanakan pada hari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada kelas X B yang jumlahnya 34 siswa yang terdiri dari 15 siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, tindakan pada siklus 1 dan siklus 2, hasil tindakan dan
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA 4
88 LEMBAR KERJA SISWA 4 Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu : Kimia : I/ganjil : Laju Reaksi : Teori Tumbukan : 2 x 45 menit Standar Kompetensi Memahami Kinetika Reaksi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas 6 semester I SD Negeri Pungangan 02 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Keberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta guru
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI BILANGAN PECAHAN DI KELAS VIIA SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 MUNCAR
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas Peneliti disini sebagai observer yang membantu guru melaksanakan Penelitian Tindaan Kelas.
Lebih terperinciBAB. IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Data penelitian yang diperoleh berupa : Hasil uji coba item butir soal,
5 BAB. IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Data penelitian yang diperoleh berupa : Hasil uji coba item butir soal, lembar observasi berupa pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan pengelolaan pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa
Lebih terperinciyang berkaitan dengan Laju Reaksi, diberikan pada tabel berikut ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengumpulan data, persentase siswa SMA Negeri 1 Paguyaman, Kabupaten Boalemo yang memberikan jawaban untuk tiap item tes yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Kemiss dan MC Taggart. PTK ini terdiri dari 2 siklus, dimana tiap siklus terdapat
Lebih terperinciLaboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...
Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../... Judul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Praktikan : mor Absen : Kelas : Tanggal : Lembar Kegiatan Siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan pengalaman mengajar di kelas VIII C SMP Negeri 1 Pardasuka selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran 2010-2011 menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Data yang didapat sebelum melaksanakan penelitian, ditemukan permasalahan yang perlu diberikan solusi untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.2 Siklus I a. Proses pelaksanaan tindakan Proses pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan pendahuluan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP Standar Kompetensi 1. Memahami kinetika reaksi dan kesetimbangan kimia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa yang tersebar di dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah data tentang hasil belajar siswa yang tersebar di dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Kanisius Cungkup Salatiga. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan 12 orang puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda.
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subyek Subyek penelitain ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang yang berjumlah seluruh siswa 20 orang yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada SD Negeri 1 Parerejo Kecamatan Gadingrejo. Pelaksanaan penelitian akan dilakukan sekitar 3 bulan pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri I Mananggu
Lebih terperinciStudi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad ( student teams achievement divisions)
Studi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad (student teams achievement divisions) terhadap prestasi belajar dengan memperhatikan motivasi belajar siswa pada materi pokok
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
III. METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
Lebih terperinci