BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Usaha Dagang Pengertian Usaha Dagang Usaha dagang erat kaitannya dengan pelakunya yaitu pedagang. Pedagang sendiri dapat diartikan sebagai orang yang melakukan perdagangan, memperjualbelikan barang yang tidak diproduksi sendiri, untuk memperoleh suatu keuntungan. 1 Jadi Usaha dagang dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan pedagang yaitu dengan menjual barang yang tidak diproduksi sendiri untuk memperoleh suatu keuntungan Jenis Usaha Dagang Jenis dari pedagang sendiri dikategorikan menjadi dua, yaitu: a. Pedagang grosis, beroperasi dalam rantai distribusi antara produsen dan pedagang eceran. b. Pedagang eceran, disebut juga pengecer, menjual produk komoditas langsung ke konsumen secara sedikit demi sedikit atau satuan. Pemilik toko atau warung adalah pengecer. 2 Keputusan Menperindag RI Nomor 23/MPP/Kep/1998 tentang Lembaga Lembaga Usaha Perdagangan mendefinisikan pedagang pengecer (retailer) sebagai perorangan atau badan usaha yang kegiatan pokoknya adalah melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen akhir dalam partai kecil. tercantum dalam surat keputusan (SK) tersebut bahwa pedagang eceran dapat digolongkan ibid

2 menjadi pedagang eceran skala kecil dan pedagang eceran skala besar. Kriteria pengecer kecil adalah: 2.2. Wisata 1. Modal diluar tanah dan bangunan tidak lebih dari Rp (dua ratus juta rupiah). 2. Hanya mempekerjakan beberapa orang atau dikerjakan pemiliknya sendiri dan keluarganya. Sedangkan kriteria pengecer besar adalah: 1. Modal diluar tanah dan bangunan sekurang kurangnya Rp ( dua ratus juta rupiah). 2. Menggunakan teknologi pemasaran dan pelayanan modern Pengertian Wisata Pengertian wisata atau pariwisata mungkin belum terlalu terfokus, namun umumnya wisata berkaitan dengan tempat atau suatu daerah yang didatangi oleh sekelompok orang yang mempunyai daya tarik tertentu. Menurut leiper pariwisata adalah suatu sistem terbuka dari unsur unsur yang saling berinteraksi dalam suatu lingkungan yang luas, mulai dari unsur manusia seperti wisatawan, tiga unsur geografis : negara asal wisatawan, negara yang dijadikan tempat transit, dan daerah tujuan wisata serta unsur ekonomi yaitu industri pariwisata Unsur Unsur Wisata yaitu: Dari pengertian diatas, dapat ditemukan beberapa unsur dari pariwisata, 1. Wisatawan (tourist) yaitu orang yang melakukan perjalanan pariwisata, yang tidak lain adalah unsur manusia Oka A Yoeti, Op. Cid, Hal. 10.

3 2. Negara asal wisatawan, yaitu negara dimana wisatawan berasal. 3. Negara transit, yaitu negara atau kota yang dijadikan tempat transit sebelum sampai atau kembali ke negara tujuan yang direncanakan semula. 4. Daerah tujuan, yaitu daerah tujuan wisata (DTW) yang merupakan negara atau kota tujuan yang semula direncanakan. 5. Industri pariwisata, yaitu perusahaan yang menyediakan kebutuhan, keinginan, dan pelayanan kepada wisatawan yang datang berkunjung. 5 Yang terjadi dilapangan, akan muncul suatu industri industri di sekitar daerah wisata yang merupakan akibat dari adanya wisatawan yang datang berkunjung. Industri industri ini akan sangat tergantung kepada kunjungan wisatawan dan juga sebaliknya, wisatawan dalam perjalanannya juga membutuhkan berbagai komoditas barang dan jada dari para penyedia layanan yaitu industri yang membuka usaha di sektor pariwisata Jenis dan produk dari industri pariwisata Jenis usaha dan produk yang dihasilkan oleh industri pariwisata adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Perusahaan Kelompok Industri Pariwisata dan Produk Masing Masing Jenis Perusahaan 1. Travel agen 2. Perusahaan penerbangan 3. Angkutan pariwisata 4. Akomodasi hotel, motel dll 5. Restoran dan sejenisnya 6. Impresariat, amousement dll 7. Local tour operation 8. Shoping center Produk yang dihasilkan 1. Informasi/ advis/ paket wisata. 2. Seats dan pelayanan lainnya 3. Pelayanan transfer ke hotel atau bandara 4. Kamar dan pelayanan lainnya 5. Makan dan minuman 6. Atraksi wisata 7. City tour 8. Cinderamata dan oleh oleh 5 Oka A Yoeti, Ibid, Hal. 10.

4 9. Bank/ tempat penukaran uang 10. Retail store (toko eceran) 9. Penukaran uang 10. Bermacam macam kebutuhan wisatawan dalam perjalanan Sumber : buku Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata Dari bermacam macam pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa usaha dagang di kawasan wisata adalah industri perdagangan yang mempunyai skala tertentu yang menyediakan kebutuhan dari wisatawan yang datang berkunjung pada suatu wisata tertentu di daerah tertentu Kelayakan Usaha Pengertian Kelayakan Usaha Kelayakan berasal dari kata layak yang berarti patut atau pantas yang ketika ditambahi dengan imbuhan ke- dan an menjadi kata yang bersifat mengukur para suatu hal dalam hal ini kelayakan menjadi berhubungan dengan layak atau tidak layak suatu proyek/ bisnis/ usaha. Ilmu yang menangani tentang kelayakan usaha disebut juga dengan studi kelayakan usaha atau studi kelayakan bisnis/ proyek. Menurut Husein Umar berpendapat bahwa studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga pada saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal dengan waktu yang tidak ditentukan. 6 Sejalan dengan Husein Umar, menurut Kasmir dan Jakfar berpendapat bahwa studi kelayakan bisnis merupakan suatu penelitian tentang layak tidaknya Hal. 8 6 Husein Umar, 2005, Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

5 suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan suatu proyek investasi itu dilaksanakan. 7 Jadi dapat dikatakan bahwa kelayakan usaha merupakan ukuran dari layak tidaknya suatu usaha yang akan dikerjakan maupun sedang dikerjakan oleh suatu proyek usaha Tujuan dan Manfaat Kelayakan Usaha Manfaat atau tujuan untuk mencari kelayakan usaha suatu proyek adalah sebagai berikut: 1. Menghindari resiko kerugian. 2. Memudahkan perencanaan. 3. Memudahkan pelaksanaan pekerja. 4. Memudahkan pengawasan. 5. Memudahkan pengendalian. 8 Sedangkan manfaat dari diadakannya kelayakan suatu usaha bagi berbagai pihak adalah sebagai berikut: 1. Pihak investor. Calon investor memiliki kepentingan langsung terhadap keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang ditanamkannya. 2. Pihak kreditor. Pihak bank sebagai pemberi pinjaman perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, misalnya bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan. 3. Pihak manajemen Pihak manajemen perlu mempelajari kelayakan bisnis, misalkan dalam hal pendanaan dari investor dan kreditor. 4. Pihak pemerintah dan masyarakat. Penyusunan studi kelayakan bisnis yang memperhatikan dan membantu kebijakan pemerintah akan diprioritaskan untuk dibantu, misalkan dengan subsidi dan keringanan lain. 5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi. Dalam studi kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat yang 7 Kasmir dan Jakfar, 2007, Studi Kelayakan Bisnis Edisi 2, Kencana, Jakarta, Hal. 4 8 Kasmir dan Jakfar, Ibid, Hal

6 akan didapat dan biaya yang ditimbulkan terhadap perekonomian nasional. 9 Manfaat-manfaat tersebut merupakan hal yang akan dirasakan magi masingmasing pihak. Manfaat tersebut juga sebagai pendorong seseorang untuk melakukan kelayakan pada suatu usaha. Jika suatu usaha dilakukan analisis kelayakan usaha, maka akan diketahui gambaran dari usaha yang akan direncanakan dan atau sedang dijalankan Kelayakan Usaha Kelayakan usaha dapat dilihat dari berbagai aspek yang menjadi latar belakang suatu analisis kelayakan. Analisis tersebut akan mempengaruhi proses dan hasil yang akan dicapai. Secara umum aspek kelayakan usaha tersebut meliputi: a. pasar dan pemasaran pasar dan pemasaran merupakan aspek tentang kelayakan penyaluran barang atau jasa yang akan dijalankan. Dalam melakukan penelitian terhadap aspek pasar dan pemasaran, perlu diadakan penelitian terhadap hal yang perlu diperhatikan yaitu permintaan, penawaran, proyeksi penjualan, produk, segmentasi pasar, strategi dan implementasi pemasaran. 10 Jadi hal yang perlu diperhatikan dalam aspek kelayakan pasar dan pemasaran yaitu permintaan pasar, penawaran pasar, proyeksi penjualan, produk, segmentasi pasar, strategi dan implementasi pemasaran. Jakarta, Hal Husein Umar, Op. Cit. Hal Ahmad Subagyo, 2008, Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi, Elex Media Komputindo,

7 b. teknik produksi teknik produksi yaitu aspek kelayakan yang menganalisis teknik produksi barang atau jasa yang menjadi output. aspek teknis produksi adalah aspek yang berhubungan dengan proyek yang direncanakan, dari faktor lokasi, luas produksi, proses produksi, penggunaan teknologi serta keadaan lingkungan yang berhubungan dengan proses produksi 11 Jadi dalam kelayakan teknis produksi hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui kelayakannya adalah lokasi, luas produksi, proses produksi, penggunaan teknologi, serta keadaan lingkungan suatu usaha tersebut dilaksanakan. c. Manajemen dan sumber daya manusia (SDM) Manajemen dalam pembangunan proyek bisnis maupun dalam implementasi proyek bisnis adalah sama saja dengan manajemen lainnya. Ia berfungsi untuk aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan 12 sumber daya manusia berkaitan dengan berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan, ketersediaan karyawan, gambaran pekerjaan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi dan prestasi, keselamatan kerja dan pemutusan hubungan kerja (PHK). sumber daya manusia bertujuan untuk mengetahui apakah dalam pembangunan dan implementasi bisnis diperkirakan layak dari ketersediaan SDM M.Y. Ibrahim, 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Rineka Cipta, jakarta, Hal Husein Umar, 2003, Studi Kelayakan Bisnis : Teknis Menganalisis Kelayakan Bisnis Secara Komperhensif, Ed ke -2, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Hal Umar, Op. Cid, Hal. 78

8 Jadi dalam mengetahui kelayakan dalam manajemen yang perlu diketahui ialah pengelolaan manajemen, pelayanan dan ketenagakerjaan dari suatu proyek. d. dampak lingkungan yang biasa juga disebut dengan AMDAL, berkaitan dengan dampak yang disebabkan terhadap lingkungan sekitar bisnis yang didirikan. pengkajian yang dikenal sebagai analisis dampak lingkungan (AMDAL) yang merupakan mekanisme untuk mencapai kelestarian lingkungan, aspek lingkungan meliputi limbah yang dihasilkan proses produksi 14 Jadi untuk mengetahui kelayakan aspek dampak lingkungan perlu diketahui adakah pencemaran lingkungan dan juga adakah penanggulangan pencemaran lingkungan. e. hukum dan legalitas Suatu usaha dikatakan legal apabila sudah mendapat izin dari pemerintah daerah melalui instansi atau lembaga tertentu setempat. Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. 15 Jadi untuk mengetahui kelayakan secara umum perlu diketahui keabsahan, dokumen dokumen atau biasa juga disebut legalitas dari usaha. 14 Emawati, analisis Kelayakan usaha Tahu Studi Kasus Usaha Dagang Tahu Bintaro, Tangerang, Banten, Hal Afandi, 2010, Analisis Studi Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Distribusi P.T. Aneka Andalan Karya Jurnal Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Gunadharma Jogjakarta. Hlm 8

9 f. Sosial Tujuan Utama dalam suatu usaha tentunya adalah memperoleh keuntungan yang sebesar besarnya, namun suatu usaha juga tidak dapat hidup sendirian. Di lingkungan usaha tentu ada tatanan sosial yang hidup yaitu masyarakat yang tentunya akan ada hubungan antara usaha yang dikerjakan dengan lingkungan sosial kemasyarakatan yang ada dalam suatu kawasan usaha yang sedang dijalankan. seperti: Suatu usaha hendaknya memiliki manfaat manfaat oleh masyarakat, 1. Membuka lapangan kerja baru. Artinya dengan dibukanya proyek bisnis maka akan turut membuka lapangan kerja baru. 2. Melaksanakan alih teknologi. Dilakukan alih teknologi kepada pekerja dengan berbagai cara pelatihan terprogram dengan baik, maka diharapkan tidak hanya meningkatkan skill pekerja tetapi juga sikap mental tenaga kerja yang handal semakin kokoh. 3. Meningkatkan mutu hidup Adanya proyek bisnis turut serta mengurangi angka pengangguran sehingga dapat meningkatkan mutu hidup mereka. 16 Jadi dapat dikatakan bahwa kelayakan sosial berkaitan dengan dampak penjualan dan juga peran dari usaha yang diadakan. g. Finansial keuangan dan ekonomi berkaitan dengan sumber modal dan gambaran pengembaliannya dengan tingkat modal yang bersangkutan. Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan Umar, Op, Cid. Hal

10 finansial merupakan kunci dari suatu kelayakan, karena apabila aspek lain layak tetapi secara finansial ternyata suatu usaha tidak layak maka dapat dikatakan bahwa usaha yang dijalankan menjadi tidak layak karena tidak memberikan manfaat ekonomi. Tujuan menganalisis aspek finansial dari suatu studi kelayakan proyek adalah menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang dibutuhkan, dengan membandingkan pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek dapat berkembang terus 18 Jadi dapat dikatakan untuk mengetahui kelayakan dalam aspek finansial maka perlu diketahui yaitu ketersediaan modal dan asal modal, jumlah modal, pendapatan dan biaya. Pada aspek ini terdapat lima kriteria apakah usaha layak dijalankan atau tidak. Meski menghasilkan informasi yang berbeda-beda namun informasiinformasi tersebut penting dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat. 1. Payback Periode (PP) Payback periode atau diartikan sebagai periode jangka pengembalian. Analisis ini merupakan analisis yang dilakukan untuk mennentukan sejauh mana dana yang dikeluarkan untuk usaha dapat kembali. Periode jangka pengembalian merupakan jumlah tahun yang ditentukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi awal dari proyek Id.m.wikipedia 18 Umar, Op, Cid, Hal J. Fred Wetson, Manajemen Keuangan edisi 8, Erlangga, Jakarta, Hal. 151

11 Analisis ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan beberapa pengembalian dari beberapa proyek. Metode ini akan secara mudah diketahui dengan membandingkan proyek yang ada. Namun metode ini juga memiliki kelemahan, yaitu: Kesulitan dalam metode pengembalian adalah bahwa metode tersebut tidak mempertimbangkan seluruh arus kas dan tidak melakukan diskonto terhadap arus kasnya Net Present Value (NPV) Net present value atau berarti nilai sekarang bersih merupakan perbaikan dari payback periode yang mempertimbankan uang sebaiknya diterima saat ini daripada diterima pada masa yang akan datang. Nilai Sekarang bersih (NPV) dari suatu proyek adalah tepat sama dengan kenaikan kekayaan dengan pemegang saham 21 NPV dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Atau Perkiraan benefit yang didapat = total biaya + investasi Berdasarkan rumus diatas maka akan diperoleh NPV positif atau negatif. Hasil tersebut dapat dijadikan informasi dari.suatu usaha. jika nilai sekarang bersihnya positif, maka sebaiknya proyek dijalankan; jika nilai sekarang bersihnya negatif, maka sebaiknya proyek ditolak J. Fred Wetson, Loc Cit, Hal J. Fred Wetson, ibid, Hal 154

12 3. Average Rate of Return (ARR) Tingkat pengembalian investasi yang dihitung dengan mengambil arus kas total selama kehidupan investasi dan membaginya dengan jumlah tahun dalam kehidupan investasi 23 ARR dapat dihitung dengan rumus: Rata-rata EAT= Rata-rata Investasi X 100% 4. Internal Rate of Return (IRR) Internal rate of return dapat jua diartikan sebagai tingkat hasil pengembalian internal yang proses analisanya dicari dengan cara spekulasi (coba-coba). Proses tersebut pada suku bunga yang dikenakan terus menerus hingga arus kas sama dengan investasi. Analisis ini sering digunakan dengan proyek skala yang berbeda. Tingkat hasil pengembalian internal (internal rate of return, IRR) didefinisikan sebagi suku bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dimasa yang akan datang, atau penerimaan kas, dengan pengeluaran investasi awal Profibility Index (PI) Profibility inden merupakan prosedur analisis untuk solusi pemecahan masalah modal dalam satu periode. PI menunjukan profitabilitas relatif dari setiap proyek, atau PV dari pendapatan untuk setiap rupiah biaya 25 PI dapat dihitung dan dianalisis dengan rumus: 22 J. Fred Wetson, ibid, Hal J. Fred Wetson, Loc Cit, Hal J. Fred Wetson, Loc Cit, Hal. 175

13 2.4. Kerangka Berpikir Penelitian Kelayakan Usaha Dagang Pasar Teknik produksi Indikator Permintaan, Penawaran, Produk, Promosi, Distribusi Letak, jenis Bangunan, Bahan Baku, Teknologi, Luas tanah Usaha ini dapat terus dilanjutkan Manajemen Dan SDM Hukum Pengelolaan, Pelayanan, Ketenagakerjaan Perizinan Usaha Interpretasi Hasil Analisis Layak Sosial Dampak Lingkungan Finansial Dampak usaha, Peran Sosial Pencemaran, Penanggulangan Sumber Modal, Jumlah Modal, Pendapatan, Biaya Tidak Layak Efisiensi, dan perbaikan manajemen usaha Bagan 2.1. Kerangka Berpikir Operasional

BAB II Kajian Pustaka 1.1.Studi Kelayakan

BAB II Kajian Pustaka 1.1.Studi Kelayakan BAB II Kajian Pustaka 1.1.Studi Kelayakan 1. Pengertian Studi Kelayakan Usaha Studi kelayakan usaha perlu dilaksanakan sebelum memulai usaha, namun tidak menutup kemungkinan jika studi ini dilakukan terhadap

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis PT. Mitra Computa Asia dalam pendistribusian produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PT. ANEKA ANDALAN KARYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PT. ANEKA ANDALAN KARYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PT. ANEKA ANDALAN KARYA 1 Afandi 2 Didin Mukodim Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2 didin@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAK Analisis kelayakan pengembangan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA DISTRIBUSI PT. ANEKA ANDALAN KARYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA DISTRIBUSI PT. ANEKA ANDALAN KARYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA DISTRIBUSI PT. ANEKA ANDALAN KARYA Afandi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Analisis kelayakan pengembangan usaha PT. Aneka Andalan Karya

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET Nama : SUKMIATI NPM : 26210727 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi telah menempatkan internet menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI Nama : Felika Tabita NPM : 13213396 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create

Lebih terperinci

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Materi 7 Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Materi 7 Metode Penilaian Investasi Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai 1 2 Metode Penilaian 1.

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2 Rendy Niechual 15210743 Latar Belakang Masalah Seiring dengan lajunya perekonomian di Indonesia tentunya dipengaruhi oleh berbagai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI Nama : Fadhli Zulhazmi Npm : 13213041 Kelas : 3EA26 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Edy Nursanta, SE., MM.. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO ELEKTRONIK CAHAYA BANTEN

ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO ELEKTRONIK CAHAYA BANTEN ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO ELEKTRONIK CAHAYA BANTEN Bantarto Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Bantarto_08@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara yang berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara yang berkesinambungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara yang berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi

Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai Metode Penilaian Metode periode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Internet Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnectednetworking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet juga berarti

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES Nama : Bayu Aji Prasetyo NPM : 11208350 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2011 Latar Belakang Masalah Kondisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis PT. Dagang Jaya dalam pendistribusian dikatakan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA Nama : Revika Rusviana Arafi NPM : 27213465 Kelas : 3EB22 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi LATAR BELAKANG 1. Perkembangan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong

Lebih terperinci

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi PENILAIAN INVESTASI I. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Bentuk investasi dibedakan. Berdasarkan asset

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi pembangunan Cold Storage pada PT. Anugrah Mina Nusantara adalah

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha di pabrik baru yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana atau modal, kita perlu melakukan suatu studi kelayakan untuk melihat apakah proyek

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Yacob, Ibrahim (2003), studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Wilayah: Menentukan dua wilayah

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Sistem Agribisnis Agribisnis sering diartikan secara sempit, yaitu perdagangan atau pemasaran hasil pertanian.sistem agribisnis sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Koperasi berasal dari kata ( co = bersama, operation = usaha) yang secara

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Koperasi berasal dari kata ( co = bersama, operation = usaha) yang secara 6 II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Teori dan Tujuan Koperasi di Indonesia Koperasi berasal dari kata ( co = bersama, operation = usaha) yang secara bahasa berarti bekerja bersama dengan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA Santi Nurjanah PT Dagang Jaya Jakarta Jln. Seni Budaya Raya, No.10, Jelambar Baru, Jakarta Barat 11460 potter_251289@yahoo.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) pada usaha bisnis tertentu. Usaha bisnis itu sendiri dapat bersifat baru sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam semua aspek kehidupan manusia, air bersih merupakan kebutuhan yang sangat hakiki karena sel-sel dalam tubuh manusia terdiri dari 68% kadar air. Bagi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklim persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Iklim persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, Bab 1. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklim persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, menuntut setiap bidang usaha untuk lebih produktif. Krisis ekonomi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ALAM BAHAGIA FURNITURE

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ALAM BAHAGIA FURNITURE STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ALAM BAHAGIA FURNITURE Nama : Ahmad Rifai NPM : 10213458 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira SE., MM. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE. Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

9 Universitas Indonesia

9 Universitas Indonesia BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Studi Kelayakan Studi kelayakan atau feasibility study adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND LATAR BELAKANG Salah satu usaha yang sering kita jumpai dan banyak diminati pada saat ini adalah usaha air minum isi ulang. Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE. ANALISIS INVESTASI USAHA PADA CV.CD LAS KONSTRUKSI Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : 15210722 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH AMRUL HAKIM 20210623 LATAR BELAKANG Pada hakekatnya, setiap kegiatan usaha yang dilakukan oleh setiap para pengusaha ditujukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis Penelitian yang akan dilakukan adalah Studi Kelayakan Bisnis dan metode yang akan dipakai untuk melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Indonesia sebagai negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki potensi sumber daya yang sangat mendukung untuk sektor usaha pertanian. Iklim tropis yang ada di Indonesia mendukung berkembangnya sektor pertanian

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

Nama : Ananda Chania Pratama NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM

Nama : Ananda Chania Pratama NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM Nama : Ananda Chania Pratama NPM : 10214988 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM Penulisan Ilmiah Studi Kelayakan Bisnis Daur Ulang Plastik CV Majestic Buana Group Mustika Jaya Bekasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia selain kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan papan yaitu rumah

BAB I PENDAHULUAN. manusia selain kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan papan yaitu rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh setiap manusia selain kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan papan yaitu rumah (tempat tinggal),

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA Henny Ramadhani Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : Ramadhani.henny@rocketmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH. : Muhammad Iga Abi Karami NPM :

ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH. : Muhammad Iga Abi Karami NPM : ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH Nama : Muhammad Iga Abi Karami NPM : 24210723 Jurusan : Akuntansi LATAR BELAKANG MASALAH Didalam suatu kegiatan badan usaha pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan laba. Cara yang dilakukan oleh pihak manajemen didalam mengantisipasi perubahan dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan dan Investasi Studi kelayakan diadakan untuk menentukan apakah suatu usaha akan dilaksanakan atau tidak. Dengan kata lain

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Jeff Madura yang diterjemahkan Yulianto, A. A. dan Krista (2007)

BAB II LANDASAN TEORI. Jeff Madura yang diterjemahkan Yulianto, A. A. dan Krista (2007) BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Bisnis Jeff Madura yang diterjemahkan Yulianto, A. A. dan Krista (2007) mendefinisikan, bisnis adalah suatu kegiatan yang didirikan untuk melayani kebutuhan pelanggan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Manfaat dan Biaya Dalam menganalisa suatu usaha, tujuan analisa harus disertai dengan definisi-definisi mengenai biaya-biaya dan manfaat-manfaat.

Lebih terperinci