ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN INTERNET PT. JAWA POS NATIONAL NETWORK MEDIALINK PONTIANAK
|
|
- Djaja Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN INTERNET PT. JAWA POS NATIONAL NETWORK MEDIALINK PONTIANAK Nur Azizah 1), Fitri Imansyah 2), F. Trias Pontia W. 3) 1,2,3) Program Studi Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura ABSTRACT- One of internet network services that often are accessed by people is streaming and downloading video. PT. Jawa Pos National Network Medialink is a company engages in services of technology based on internet network to public in Pontianak generally. The company that has running in providing the internet network, it gives the best quality network is an obligation. The investigation was conducted in PT. JPNN Medialink Pontianak by 6 clients that the test was held twice to each client in order to obtain some comparative research data. Data result of QoS parameter testing for 6 clients was 68,554% for throughput value with index value was 3 in good category, packet loss value was 0% with index value was 4 in very good category, delay value was 13,666 ms with index value was 4 in very good category, jitter value was 13,664 ms with index value is 3 in good category, internet access speed value consisted of download speed was 68,027% with index value was 3 in good category and upload speed was 48,943% with index value was 2 in medium category. And then, the average index to TIPHON for all QoS parameter was 3,4763 with satisfied category. Some factors that cause the QoS value declined were the using resources, number of users that accessed on 1 client location, condition of network device, weather, distance and some obstacles. Keywords : Quality of Service (QoS), Throughput, Packet Loss, Delay, Jitter, Internet Access Speed. 1. PENDAHULUAN Internet adalah kumpulan atau jaringan dari jaringan komputer yang ada diseluruh dunia. Dalam hal ini komputer yang sebelumnya stand alone kini dapat berhubungan langsung dengan host-host atau komputerkomputer lainnya (Janner Simarmata, 2006: 281). Pada zaman sekarang ini, pemanfaatan jaringan internet sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari perusahaanperusahaan, kantor, universitas, sekolah, rumah tangga dan lain sebagainya. Salah satu layanan jaringan internet yang sering diakses oleh masyarakat adalah video streaming dan downloading. Oleh sebab itu dengan kebutuhkan tersebut, maka perusahaan penyedia jaringan internet atau yang biasa disebut dengan Internet Service Provider (ISP) bersaing satu sama lain untuk memberikan kinerja layanan terbaik kepada para client yang menggunakan jasa mereka. PT. Jawa Pos National Network (JPNN) Medialink merupakan perusahaan yang bergerak dalam layanan jasa yang berbasis teknologi jaringan internet. Bagi suatu perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jaringan internet, memberikan kualitas layanan jaringan yang terbaik adalah sebuah kewajiban. Perumusan masalahnya adalah Apakah kualitas layanan jaringan internet client PT. JPNN Medialink Pontianak sudah memenuhi standard Quality of Service (QoS) dan tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kualitas layanan jaringan internet client PT. JPNN Medialink Pontianak dengan menggunakan parameter QoS dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas layanan jaringan internet tersebut, sehingga PT. JPNN Medialink Pontianak dapat meningkatkan kinerja layanan mereka yang memenuhi standard QoS. 2. JARINGAN INTERNET DAN QUALITY OF SERVICE (QoS) Jaringan internet dapat dikatakan sebagai sebuah sistem jaringan yang terbentuk dari beragam kumpulan sub-sub jaringan komputer yang tersebar di berbagai belahan bumi. Karena setiap bentuk jaringan komputer, kecil maupun besar, dapat dengan mudah dihubungkan ke jaringan ini. Dengan karakteristik yang demikian mengakibatkan jaringan internet tumbuh dengan pesat, tanpa ada pihak-pihak yang mengatur perkembangannya. A. Infrastruktur Jaringan Internet Secara fisik, infrastruktur jaringan internet membentuk struktur pohon hirarkis. Kabel transmisi berkecepatan tinggi (high-speed backbone networks) berfungsi sebagai tulang punggung utama dari sistem komunikasi ini. Akses kepada infrastruktur berkecepatan tinggi ini dapat dilakukan melalui simpul-simpul komunikasi yang dinamakan sebagai Network Access Points (NPS), yang dibangun oleh berbagai perusahaan seperti Sprint dan Pacific Bell. Simpul-simpul inilah yang menjadi jalan masuk bagi berbagai jaringan regional semacam CERFnet, Uunet, dan PSInet yang keberadaannya tersebar di berbagai negara di dunia. Di level terendah, ISP menyediakan jasanya untuk menghubungkan clientnya ke infrastruktur jaringan internet melalui salah satu jaringan regional yang ada. Dari struktur ini terlihat, bahwa kinerja koneksi internet, sangat bergantung dengan kinerja rute yang dilalui, mulai dari pengguna (client) sampai dengan ke internet backbone.
2 Gambar 1. Infrastruktur Jaringan Internet Layanan Jaringan Internet: Video streaming Video streaming adalah istilah yang sering digunakan saat melihat video di internet melalui browser dimana pengguna tidak perlu mendownload file video tersebut untuk dapat memutarnya. Downloading Downloading adalah proses dimana client mengambil sebuah file dari web server, FTP server, mail server ataupun server lainnya dan menyimpannya di perangkat pribadi. File-file yang biasanya di download dari internet dapat berupa file video, Mp3, 3gp, dokumen maupun software. B. Quality of Service (QoS) QoS merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu servis (Ferguson & Huston, 1998). QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. Dengan kata lain, QoS dibutuhkan untuk memanajemen jaringan yang memungkinkan layanan jaringan telekomunikasi dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, dengan tujuan menyediakan kualitas layanan yang berbeda-beda misalnya menyediakan bandwidth yang sesuai dengan kebutuhan, menurunkan hilangnya paket-paket, menurunkan waktu tunda dan variasi waktu tunda saat proses transmisinya. Beberapa parameter QoS diantaranya adalah Throughput, Packet loss, Delay dan Jitter. Tabel 1. Standarisasi Kualitas QoS Berdasarkan Parameter QoS Nilai Persentase (%) Indeks 3, Sangat memuaskan 3 3, ,75 Memuaskan 2 2, ,75 Kurang memuaskan 1 1, ,75 Jelek Parameter-Parameter QoS: Throughput Throughput adalah jumlah total semua paket data yang sukses di terima melalui media transmisi jaringan. Throughput biasanya diukur dalam bit per detik (bit/s atau bps), dan terkadang dalam paket data per detik atau paket data per satuan waktu. Throughput merupakan kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Tabel 2. Standarisasi Kinerja Jaringan Berdasarkan Nilai Throughput Kategori Degradasi Throughput Indeks Sangat bagus 100 % 4 Bagus 75 % 3 Sedang 50 % 2 Jelek < 25 % 1 Untuk menghitung nilai throughput digunakan persamaan: Packet loss Packet loss adalah parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket data yang hilang pada saat melakukan transmisi data di dalam jaringan. Tabel 3. Standarisasi Kinerja Jaringan Berdasarkan Nilai Packet Loss Kategori Degradasi Packet Loss Indeks Sangat bagus 0 % 4 Bagus 3 % 3 Sedang 15 % 2 Jelek 25 % 1 Untuk menghitung nilai packet loss digunakan persamaan: Delay Delay adalah waktu tunda yang dibutuhkan suatu paket data yang di kirim oleh sumber untuk mencapai tujuan, karena adanya antrian, atau mengambil rute lain untuk menghindari kemacetan. Tabel 4. Standarisasi Kinerja Jaringan Berdasarkan Nilai Delay Kategori Degradasi Delay Indeks Sangat bagus < 150 ms 4 Bagus 150 s/d 300 ms 3 Sedang 300 s/d 450 ms 2 Jelek > Untuk menghitung nilai delay digunakan persamaan: Jitter Jitter merupakan variasi delay (perbedaan selang waktu) antar paket yang terjadi pada jaringan, yang disebabkan oleh panjangnya antrian pada saat pengolahan data yang terjadi pada jaringan.
3 Tabel 5. Standarisasi Kinerja Jaringan Berdasarkan Nilai Jitter Kategori Degradasi Jitter Indeks Sangat bagus 0 ms 4 Bagus 0 s/d 75 ms 3 Sedang 75 s/d 125 ms 2 Jelek 125 s/d 225 ms 1 mempengaruhi kualitas layanan jaringan internet, sehingga PT. JPNN Medialink Pontianak dapat meningkatkan kinerja layanan mereka yang memenuhi standard QoS. Untuk menghitung nilai jitter di gunakan persamaan: 3. METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Bahan penelitian yaitu berupa data kualitas layanan jaringan internet client PT. JPNN Medialink yang didapat dengan survey langsung ke lokasi client. Kualitas tersebut diuji dengan cara melakukan aktifitas video streaming dan download file video dari suatu situs yaitu Adapun data jaringan tersebut diperlukan untuk kebutuhan analisis kualitas layanan jaringan internet yang digunakan oleh masing-masing client PT. JPNN Medialink Metode Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : A. Studi Literatur Mengambil dan mengumpulkan teori-teori dasar serta teori pendukung dari berbagai sumber misalnya buku, skripsi, jurnal, artikel dan teori dari situs-situs jaringan internet yang dapat memberikan referensi tentang tugas akhir ini sehingga dapat digunakan untuk mencari pendekatan secara teoritis dari permasalahan yang diangkat. B. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dari bulan Januari 2016 sampai dengan April 2016 untuk memperoleh informasi mengenai data jaringan internet yang telah ada seperti menentukan client yang di teliti dan alokasi bandwidth untuk tiap client tersebut. C. Pengujian Parameter QoS Melakukan pengujian parameter QoS yaitu: throughput, packet loss, delay dan jitter untuk mengetahui kualitas layanan jaringan internet client PT. JPNN Medialink Pontianak, dengan software wireshark versi dan untuk mengetahui kecepatan akses internet yang didapat dengan situs speedtest.cbn. net.id. D. Analisis Parameter QoS Analisis dilakukan untuk mengetahui apakah jaringan internet yang digunakan oleh client sudah sesuai dengan standard QoS. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai dasar perbaikan layanan jaringan internet PT. JPNN Medialink Pontianak. E. Penarikan Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis parameter QoS tersebut, maka dapat dilakukan penarikan kesimpulan dan saran yang mampu menyelesaikan permasalahan yang Gambar 2. Diagram Alir Penelitian. 4. ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN INTERNET PT. JAWA POS NATIONAL NETWORK MEDIALINK PONTIANAK A. Data Pengujian Layanan Jaringan Internet untuk Masing-Masing Client Penelitian layanan jaringan internet client PT. JPNN Medialink Pontianak dilakukan pada 6 client yang dianalisis layanan jaringan internetnya, yaitu: Client 1 dengan bandwidth 512 kb, di jalan Ampera Client 2 dengan bandwidth 2048 kb, di jalan Gajahmada (Cafe Corner) Client 3 dengan bandwidth 1088 kb, di jalan Kebangkitan Nasional Client 4 dengan bandwidth 1088 kb, di jalan Yos Sudarso Client 5 dengan bandwidth 512 kb, di jalan Ayani 2 (Pondok Pesantren Khulafaur Rasyidin) Client 6 dengan bandwidth 1024 kb, di jalan Ayani 2 (Klinik Akademi Kebidanan Panca Bhakti) Adapun topologi jaringan internet untuk 6 client PT. JPNN Medialink Pontianak adalah sebagai berikut: Gambar 3. Topologi Jaringan Internet 6 Client PT. JPNN Medialink Pontianak
4 B. Data Hasil Pengujian Layanan Jaringan Internet untuk Masing-Masing Client Tabel 6. Rekapitulasi Parameter QoS untuk 6 Client PT. JPNN Medialink Pontianak Sumber : Data Hasil Olahan Keterangan Kategori : a) Warna hijau = Sangat bagus (Sangat memuaskan) b) Warna kuning = Bagus (Memuaskan) c) Warna orange = Sedang (Kurang memuaskan) d) Warna merah = Jelek Berdasarkan Tabel 6, hasil perhitungan rata-rata parameter QoS untuk 6 client PT.JPNN Medialink Pontianak adalah: a) Rata-rata parameter throughput untuk 6 client adalah 68,554 %. Jika dibandingkan dengan standard TIPHON yang terlihat pada Tabel 2, maka hasil perhitungan rata-rata parameter throughput untuk 6 client masuk dalam kategori bagus dengan indeks 3, karena mendapat persentase diatas 50 %. b) Rata-rata parameter packet loss untuk 6 client adalah 0 %. Jika dibandingkan dengan standard TIPHON yang terlihat pada Tabel 3, maka hasil perhitungan rata-rata parameter packet loss untuk 6 client masuk dalam kategori sangat bagus dengan indeks 4, karena mendapat persentase 0 % (tidak ada paket data yang hilang saat layanan video streaming dan download video berlangsung sampai selesai). c) Rata-rata parameter delay untuk 6 client adalah 13,666 ms. Jika dibandingkan dengan standard TIPHON yang terlihat pada Tabel 4, maka hasil perhitungan rata-rata parameter delay untuk 6 client masuk dalam kategori sangat bagus dengan indeks 4, karena nilainya kurang dari 150 ms. d) Rata-rata parameter jitter untuk 6 client adalah 13,664 ms. Jika dibandingkan dengan standard TIPHON yang terlihat pada Tabel 5, maka hasil perhitungan rata-rata parameter jitter untuk 6 client masuk dalam kategori bagus dengan indeks 3, karena nilainya diantara 0 s/d 75 ms. e) Rata-rata standard TIPHON untuk 6 client adalah 3,463. Jika dibandingkan dengan standard TIPHON yang terlihat pada Tabel 1, maka hasil perhitungan rata-rata standard TIPHON untuk 6 client masuk dalam kategori memuaskan, karena rata-rata indeksnya diantara 3 3,79. f) Rata-rata parameter kecepatan download untuk 6 client adalah 68,027 % dari kecepatan download yang seharusnya didapat oleh masing-masing client. Jika dibandingkan dengan standard TIPHON yang terlihat pada Tabel 2, maka hasil perhitungan ratarata parameter kecepatan download untuk 6 client masuk dalam kategori bagus dengan indeks 3, karena mendapat persentase diatas 50 %. g) Rata-rata parameter kecepatan upload untuk 6 client adalah 48,943 % dari kecepatan upload yang seharusnya didapat oleh masing-masing client. Jika dibandingkan dengan standard TIPHON yang terlihat pada Tabel 2, maka hasil perhitungan ratarata parameter kecepatan upload untuk 6 client masuk dalam kategori sedang dengan indeks 2, karena mendapat persentase diatas 25 %. 1) Analisa Throughput Berdasarkan Gambar 4, dapat dilihat bahwa 8 dari 12 kali pengujian, nilai throughput dari video streaming untuk semua client baik itu pada penelitian pertama maupun penelitian kedua, lebih kecil nilainya dibandingkan dengan nilai throughput download video. Hal ini disebabkan karena beban server yang diperlukan untuk download video lebih besar dibandingkan dengan beban server yang diperlukan untuk video streaming. Semakin besar beban server maka throughputnya semakin tinggi. Gambar 4. Grafik Throughput Sumber : Hasil Olahan Nilai Throughput Pada client 1 untuk penelitian pertama, nilai throughput download video lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai throughput video streaming. Nilai throughput download video hanya sebesar 54,769 % sedangkan nilai throughput video streaming sebesar 81,617 %. Hal ini disebabkan karena pada saat proses download video dimulai, sumber daya yang digunakan oleh client 1 adalah menggunakan Uninterruptible Power Supply (UPS), sedangkan pada penelitian selanjutnya sumber daya yang digunakan oleh client 1 adalah menggunakan listrik. Pada client 2, rata-rata nilai throughput yang didapat merupakan yang terkecil jika dibandingkan dengan nilai throughput yang lainnya yaitu hanya sebesar 32,12 %. Hal ini disebabkan karena pada penelitian tersebut banyak pengguna yang melakukan akses jaringan internet pada 1 perangkat jaringan client tersebut. Pada client 3 untuk penelitian pertama merupakan nilai throughput yang tertinggi jika dibandingkan dengan nilai throughput yang lainnya yaitu sebesar 95,524 %. Hal ini disebabkan karena pada saat melakukan pengujian di lokasi client 3, hanya penulis
5 yang melakukan akses menggunakan jaringan tersebut dan di dukung dengan cuaca yang bagus. Jarak antara pemancar client 3 dengan perangkat penguji (laptop) hanya memiliki jarak sekitar 4 meter sehingga sinyal yang diterima oleh penulis menjadi sangat baik. Hal ini juga disebabkan karena di lokasi client 3 terdapat mikrotik routerboard yang berfungsi sebagai manajemen jaringan. Pada client 4, hasil pengujian throughput video streaming maupun download video tidak lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pengujian throughput client 3 karena client 4 hanya memiliki rata-rata nilai throughput sebesar 76,845 %, sedangkan client 3 memiliki rata-rata nilai throughput sebesar 91,646 %. Padahal seharusnya client 4 memiliki kualitas jaringan internet yang paling baik karena media transmisi yang digunakan untuk melakukan akses jaringan internet adalah melalui kabel UTP CAT5e. Hal ini disebabkan karena pada saat penulis melakukan pengujian di lokasi client 4, cuaca dalam kondisi hujan. Pada saat hujan, gelombang yang ditembakkan oleh antena pemancar akan membentur butiran hujan dan dipantulkan kearah lain sehingga akan terjadi penurunan kualitas jaringan yang diterima oleh perangkat client sehingga gelombang yang seharusnya tepat sasaran menjadi kacau akibat benturan-benturan pada saat cuaca buruk. Oleh karena itu penggunaan akses jaringan internet pada saat cuaca bagus akan berpengaruh terhadap kualitas jaringan. Pada client 5 untuk penelitian pertama lebih kecil nilai throughputnya di bandingkan dengan penelitian kedua. Penelitian pertama rata-rata nilai throughputnya hanya sebesar 51,264 % sedangkan rata-rata nilai throughput untuk penelitian kedua adalah 73,623 %. Hal ini disebabkan karena pada saat penulis melakukan penelitian pertama, pengguna yang melakukan akses di jaringan internet client tersebut lebih banyak dibandingkan dengan penelitian kedua. Kendala yang terjadi saat melakukan penelitian di lokasi client 5 adalah ada kalanya penulis tidak dapat melakukan akses, padahal perangkat dalam kondisi tersambung. Hal ini disebabkan karena jaringan mengalami overload (melebihi kapasitas maksimum penggunaan akses jaringan). Pada client 6, nilai throughput yang didapat merupakan nilai throughput terkecil kedua setelah client 2, karena client 6 hanya memiliki rata-rata nilai throughput sebesar 39,448 %. Hal ini disebabkan karena lokasi client 6 merupakan lokasi terjauh dari akses point dibandingkan dengan client yang lainnya. Kendala yang terjadi saat melakukan penelitian di lokasi client 6 adalah pada awalnya penulis mengalami kesulitan untuk melakukan koneksi ke perangkat jaringan client padahal kondisi sinyal di lokasi sangat kuat (penuh), ternyata hal ini disebabkan karena MAC Address yang dimiliki oleh perangkat jaringan (antena) client terhapus dari server akses point. 2) Analisa Packet Loss Berdasarkan Gambar 5, dapat dilihat bahwa pada client 1 sampai dengan client 6 untuk penelitian pertama maupun penelitian kedua, nilai packet lossnya adalah 0 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa koneksi jaringan dari akses point ke client terhubung dengan sangat baik sehingga semua paket data yang dikirim oleh server dapat diterima dengan sempurna tanpa ada data yang hilang. Gambar 5. Grafik Packet Loss Sumber : Hasil Olahan Nilai Packet Loss 3) Analisa Delay dan Jitter Berdasarkan Gambar 6, dapat dilihat bahwa 7 dari 12 kali pengujian, nilai delay dan jitter dari video streaming untuk semua client pada penelitian pertama maupun penelitian kedua lebih besar nilainya dibandingkan dengan nilai delay dan jitter download video. Hal ini disebabkan karena pada saat paket data video streaming diterima oleh perangkat (laptop), paket data tersebut langsung diproses untuk ditampilkan langsung dari server. Gambar 6. Grafik Delay dan Jitter Sumber : Hasil Olahan Nilai Delay dan Jitter Pada client 1 untuk penelitian pertama, nilai delay dan jitter download video lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai delay dan jitter video streaming. Pada download video, nilai delaynya sebesar 22,804 ms dan nilai jitternya adalah 22,803 ms, sedangkan pada video streaming, nilai delaynya sebesar 16,813 ms dan nilai jitternya adalah 16,809 ms. Hal ini disebabkan karena pada saat proses download video dimulai, sumber daya yang digunakan oleh client 1 adalah menggunakan Uninterruptible Power Supply (UPS), sedangkan pada
6 penelitian selanjutnya sumber daya yang digunakan adalah menggunakan listrik. Hal inilah yang menyebabkan nilai delay dan jitter pada download video penelitian pertama lebih tinggi dibandingkan dengan nilai delay dan jitter pada video streaming. Pada client 2 untuk penelitian kedua video streaming, merupakan nilai delay dan jitter yang tertinggi jika dibandingkan dengan nilai delay dan jitter yang lainnya. Pada penelitian kedua video streaming tersebut, nilai delay yang di dapat sebesar 27,320 ms dan nilai jitternya adalah 27,308 ms. Hal ini di sebabkan karena saat proses video streaming berlangsung, banyak pengguna yang melakukan akses jaringan internet pada 1 perangkat jaringan client 2. Pada client 3, rata-rata nilai delay dan jitter untuk penelitian pertama dan kedua merupakan yang terkecil jika dibandingkan dengan nilai delay dan jitter yang lainnya. Rata-rata nilai delay client 3 sebesar 7,104 ms, sedangkan rata-rata nilai jitter client 3 adalah 7,103 ms. Hal ini disebabkan karena pada saat melakukan pengujian di lokasi client 3, hanya penulis yang melakukan akses menggunakan jaringan tersebut dan di dukung dengan cuaca yang bagus. Jarak antara pemancar client 3 dengan perangkat penguji (laptop) hanya memiliki jarak sekitar 4 meter sehingga sinyal yang diterima oleh penulis menjadi sangat baik. Hal ini juga disebabkan karena di lokasi client 3 terdapat mikrotik routerboard yang berfungsi sebagai manajemen jaringan. Pada client 4, hasil pengujian delay dan jitter video streaming maupun download video tidak lebih rendah dibandingkan dengan hasil pengujian delay dan jitter pada client 3. Client 4 memiliki rata-rata nilai delay sebesar 8,687 ms dan jitter 8,686 ms, sedangkan client 3 memiliki rata-rata nilai delay sebesar 7,104 ms dan jitter 7,103 ms. Padahal seharusnya client 4 memiliki kualitas jaringan internet yang paling baik karena media transmisi yang digunakan untuk melakukan akses jaringan internet adalah melalui kabel UTP CAT5e. Hal ini disebabkan karena pada saat penulis melakukan pengujian di lokasi client 4, cuaca dalam kondisi hujan. Pada saat hujan, gelombang yang ditembakkan oleh antena pemancar akan membentur butiran hujan dan dipantulkan kearah lain sehingga akan terjadi penurunan kualitas jaringan yang diterima oleh perangkat client sehingga gelombang yang seharusnya tepat sasaran menjadi kacau akibat benturan-benturan pada saat cuaca buruk. Oleh karena itu penggunaan akses jaringan internet pada saat cuaca bagus akan berpengaruh terhadap kualitas jaringan. Pada client 5 untuk penelitian pertama nilai delay dan jitternya lebih besar dibandingkan dengan penelitian kedua. Pada penelitian pertama, nilai delay yang didapat sebesar 22,510 ms dan nilai jitternya adalah 22,506 ms, sedangkan pada penelitian kedua nilai delay yang didapat sebesar 15,841 ms dan nilai jitternya adalah 15,839 ms. Hal ini disebabkan karena pada saat penulis melakukan penelitian pertama, pengguna yang melakukan akses di jaringan internet client tersebut lebih banyak dibandingkan dengan penelitian kedua. Pada client 6, nilai delay yang di dapat adalah 15,428 ms dan nilai jitternya adalah 15,426 ms. 4) Analisa Kecepatan Akses Internet Berdasarkan Gambar 7, dapat di lihat bahwa 9 dari 12 kali pengujian, nilai kecepatan download untuk semua client baik itu pada penelitian pertama maupun penelitian kedua lebih besar nilainya dibandingkan dengan nilai kecepatan upload. Hal ini disebabkan karena layanan kecepatan akses internet yang diberikan oleh ISP untuk client pada umumnya lebih mengutamakan kecepatan download, yang berarti kecepatan download memang di atur lebih besar dibandingkan dengan kecepatan upload. Untuk client yang menginginkan kecepatan upload yang sama besar dengan kecepatan download dibutuhkan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya untuk kecepatan akses internet yang diberikan pada umumnya. Gambar 7. Grafik Kecepatan Akses Internet Sumber : Hasil Olahan Kecepatan Download dan Upload Pada client 1 untuk penelitian kedua, nilai kecepatan akses internet untuk kecepatan download dan uploadnya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kecepatan download dan upload pada penelitian pertama. Pada penelitian pertama kecepatan downloadnya sebesar 58,594 % dan uploadnya adalah 56,641 % sedangkan pada penelitian kedua kecepatan downloadnya sebesar 62,500 % dan uploadnya adalah 58,594 %. Hal ini disebabkan karena pada saat penulis melakukan penelitian kecepatan akses internet yang pertama, sumber daya yang digunakan oleh client 1 adalah menggunakan Uninterruptible Power Supply (UPS), sedangkan pada penelitian kecepatan akses internet yang kedua sumber daya yang digunakan oleh client 1 adalah menggunakan listrik. Pada client 2 untuk penelitian pertama, nilai kecepatan akses internet untuk kecepatan download dan uploadnya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kecepatan download dan upload pada penelitian kedua. Pada penelitian pertama kecepatan downloadnya sebesar 85,938 % dan uploadnya adalah 22,949 % sedangkan pada penelitian kedua kecepatan downloadnya sebesar 40,527 % dan uploadnya adalah 17,090 %. Hal ini disebabkan karena pada saat penulis melakukan penelitian kecepatan akses internet yang kedua, pengguna yang melakukan akses jaringan internet pada 1 perangkat jaringan client tersebut lebih
7 banyak dibandingkan dengan penelitian kecepatan akses internet yang pertama. Pada client 3 untuk penelitian pertama, merupakan nilai kecepatan akses internet yang paling ideal dibandingkan dengan yang lainnya karena kedua parameternya masuk dalam kategori sangat bagus. Kecepatan downloadnya sebesar 85,478 % dan uploadnya adalah 92,831 %. Hal ini disebabkan karena pada saat penulis melakukan penelitian kecepatan akses internet di lokasi client 3, hanya penulis yang melakukan akses menggunakan jaringan tersebut dan di dukung dengan cuaca yang bagus. Jarak antara pemancar client 3 dengan perangkat penguji (laptop) hanya memiliki jarak sekitar 4 meter sehingga sinyal yang diterima oleh penulis menjadi sangat baik. Hal ini juga disebabkan karena di lokasi client 3 terdapat mikrotik routerboard yang berfungsi sebagai manajemen jaringan. Pada client 4 untuk penelitian pertama maupun penelitian kedua, nilai kecepatan akses internet untuk kecepatan downloadnya adalah yang tertinggi dibandingkan dengan client lainnya. Pada penelitian pertama kecepatan downloadnya sebesar 94,669 % dan pada penelitian kedua kecepatan downloadnya adalah 92,831 %. Hal ini disebabkan media transmisi yang digunakan oleh client 4 adalah melalui kabel UTP CAT5e. Pada client 5 untuk penelitian pertama, nilai kecepatan akses internet untuk kecepatan download dan uploadnya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kecepatan download dan upload pada penelitian kedua. Pada penelitian pertama kecepatan downloadnya sebesar 78,125 % dan uploadnya adalah 72,266 % sedangkan pada penelitian kedua kecepatan downloadnya sebesar 76,172 % dan uploadnya adalah 60,547 %. Pada client 6 untuk penelitian pertama maupun penelitian kedua, merupakan rata-rata nilai kecepatan akses internet yang terkecil dibandingkan dengan ratarata nilai kecepatan akses internet pada client yang lainnya. Rata-rata kecepatan downloadnya hanya sebesar 38,574 % dan uploadnya adalah 12,207 %. Hal ini disebabkan karena lokasi client 6 merupakan lokasi terjauh dari akses point dibandingkan dengan client yang lainnya. 5. PENUTUP Setelah dilakukan analisis QoS terhadap jaringan internet client PT. JPNN Medialink Pontianak, dapat disimpulkan bahwa: 1. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan nilai QoS menurun adalah sumber daya yang digunakan, jumlah pengguna yang melakukan akses pada 1 lokasi client, kondisi perangkat jaringan, jenis perangkat jaringan yang digunakan, cuaca, jarak dan adanya obstacle (penghalang). 2. Hasil rata-rata pengujian parameter QoS untuk 6 client didapatkan nilai throughput sebesar 68,554 % dengan indeks 3 kategori bagus, nilai packet loss sebesar 0 % dengan indeks 4 kategori sangat bagus, nilai delay sebesar 13,666 ms dengan indeks 4 kategori sangat bagus, nilai jitter sebesar 13,664 ms dengan indeks 3 kategori bagus, nilai kecepatan akses internet yaitu kecepatan download sebesar 68,027 % dengan indeks 3 kategori bagus dan kecepatan upload sebesar 48,943 % dengan indeks 2 kategori sedang. Sedangkan indeks rata-rata untuk standar TIPHON semua parameter QoS adalah 3,463 dengan kategori memuaskan. 3. Dari pengujian yang telah dilakukan, dapat terlihat bahwa 8 dari 12 kali pengujian, nilai throughput pada penelitian pertama maupun penelitian kedua semua client untuk video streaming lebih kecil nilainya dibandingkan dengan nilai throughput download video. Hal ini dikarenakan beban server yang diperlukan untuk download video lebih besar dibandingkan dengan beban server yang diperlukan untuk video streaming. Semakin besar beban server maka nilai throughputnya semakin tinggi. 4. Dari pengujian yang telah dilakukan, dapat terlihat bahwa 7 dari 12 kali pengujian, nilai delay dan jitter video streaming lebih besar dibandingkan dengan nilai delay dan jitter download video. Hal ini disebabkan karena pada saat paket-paket data video streaming diterima oleh perangkat (laptop), paketpaket data tersebut langsung diproses untuk ditampilkan langsung dari server. 5. Dari pengujian yang telah dilakukan, dapat terlihat bahwa 9 dari 12 kali pengujian, nilai kecepatan download untuk semua client baik itu pada penelitian pertama maupun penelitian kedua lebih besar nilainya dibandingkan dengan nilai kecepatan upload. Hal ini disebabkan karena layanan kecepatan akses internet yang diberikan oleh ISP untuk client pada umumnya lebih mengutamakan kecepatan download, yang berarti kecepatan download memang di atur lebih besar dibandingkan dengan kecepatan upload. 6. Banyaknya pengguna yang ingin melakukan akses pada 1 lokasi client dapat menyebabkan overload pada jaringan sehingga koneksi jaringan menjadi terganggu (tidak bisa melakukan akses). Hal ini disebabkan karena pengguna tersebut melebihi kapasitas maksimum penggunaan akses jaringan. Hal-hal yang dapat menjadi saran dalam pengembangan dan perbaikan jaringan internet ini adalah: 1. Diharapkan bagi PT. JPNN Medialink Pontianak untuk melakukan pengecekan kondisi perangkat jaringan client secara berkala agar kondisi jaringan internet client tidak mengalami gangguan. 2. Sebaiknya apabila terjadi kerusakan pada perangkat jaringan, perlu dilakukan pencatatan waktu kerusakan untuk dijadikan arsip perusahaan. 3. Sebaiknya antena yang digunakan untuk client dipasang dengan kuat agar pada saat terjadi cuaca buruk (angin kencang dan hujan deras) antena tersebut tidak mudah goyang.
8 4. Pada client sebaiknya perlu adanya perangkat tambahan seperti router mikrotik jika client ingin memanajemen jaringan internetnya menjadi lebih baik. 5. Pada client yang menginginkan kecepatan upload yang sama besar dengan kecepatan download dibutuhkan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya untuk kecepatan akses internet yang diberikan pada umumnya. 6. Video streaming membutuhkan bandwidth yang cukup besar agar proses video streaming dapat berjalan dengan lancar. REFERENSI 1. Fadli, Rahmad; Andi Rifqi; dan Johan Fransisco. Network Traffic Management, QOS, Congestion Control. Depok: Universitas Gunadarma. 2. Gunawan, Arief Hamdani, dan Andi Putra Komunikasi Data Via IEEE Jakarta: Dinastindo. 3. Mujahidin, Maulana. Bahan Ajar Jaringan Komputer. Depok: Universitas Gunadarma. 4. Rafiudin, Rahmat Sistem Komunikasi Data Mutakhir. Yogyakarta: Penerbit Andi. 5. Rahayu, Siti Network Monitoring Tools Randi, Ahmad (2013), Pengertian delay dan jitter Saputra, Kelmizona Jurnal. Analisis Kualitas Jaringan Internet Berbasis HSDPA pada Jaringan XL di Wilayah Padang Utara. Padang: Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. 8. Suhendra, Made Jurnal. Analisa Performansi Live Streaming dengan Menggunakan Jaringan HSDPA. Surabaya: Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 9. Sukmaaji, Anjik dan Rianto Jaringan Komputer: Konsep Dasar Pengembangan Jaringan dan Keamanan Jaringan. Yogyakarta: Penerbit Andi 10. Tiphon. Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) General aspects of Quality of Service (QoS), DTR/TIPHON (cb0010cs.pdf) / _60/tr_101329v020101p.pdf 11. Tittel, Ed Schaum s Outlines: Computer Networking (Jaringan Komputer). Jakarta: Erlangga. 12. W, F. Trias Pontia. Bahan Ajar Jaringan Komputer. Pontianak: Universitas Tanjungpura. 13. Yani, Ahmad Panduan Menjadi Teknisi Jaringan Komputer. Jakarta: Kawan Pustaka. 14. Yanto Skripsi. Analisis QoS (Quality of Service) pada Jaringan Internet (Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura). Pontianak: Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Pontianak. 15. Yuliardi, Arif PC Media: Know-How Networking, pp. 78. November, C%20MEDIA%202005/Edisi%2011_2005/ _pcm.know%20how_11.pdf BIOGRAFI Nur azizah, lahir di Singkawang, Kalimantan Barat, Indonesia, 25 November Memperoleh gelar Sarjana dari Program Studi Teknik Elektro Universitas Tanjungpura, Pontianak Indonesia.
9
OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3
OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi DIV, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri
Lebih terperinciANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN
SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN Rahmad Saleh Lubis (1), Maksum Pinem (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP
ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Oleh : MADE SUHENDRA NRP. 2203109044 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan
Lebih terperinciOPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK
OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK FUTRI UTAMI 1), HJ. LINDAWATI 2), SUZANZEFI 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi D IV Teknik Telekomunikasi,
Lebih terperinciANALISA PARAMETER QOS DAN RMC JARINGAN INTERNET DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
ANALISA PARAMETER QOS DAN RMC JARINGAN INTERNET DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Irma Suryani 1), Lindawati 2) Irma Salamah 3 ) 1),2),3) Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah proses mengurai konsep kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas (Fikri 2007). Analisis
Lebih terperinciANALISIS UJI KUAT SINYAL TERHADAP JARAK JANGKAU MAKSIMAL SISTEM PENERIMAAN SINYAL INTERNET BERBASIS EDIMAX HP-5101ACK
ANALISIS UJI KUAT SINYAL TERHADAP JARAK JANGKAU MAKSIMAL SISTEM PENERIMAAN SINYAL INTERNET BERBASIS EDIMAX HP-5101ACK Nindya Naraswari 1 ), Fitri Imansyah 2 ), F. Trias Pontia W 3 ) Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciANALISIS PENGONTROLAN DAN MONITORING PERANGKAT ELEKTRONIK BERBASIS JARINGAN INTERNET MENGGUNAKAN EDIMAX SP-1101W DENGAN APLIKASI EDIPLUG
ANALISIS PENGONTROLAN DAN MONITORING PERANGKAT ELEKTRONIK BERBASIS JARINGAN INTERNET MENGGUNAKAN EDIMAX SP-1101W DENGAN APLIKASI EDIPLUG Silvia Budi Ratnasari 1 ), Fitri Imansyah 2 ), F. Trias Pontia W
Lebih terperinciANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET
ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Panji Firmansyah, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155
Lebih terperinciLAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR
LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR 73 A. JUDUL TUGAS AKHIR Analisa Performansi Jaringan Multi Protocol Label Switching Pada Aplikasi Videoconference. B. RUANG LINGKUP 1. Jaringan Komputer 2. Aplikasi Videoconference
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam
Lebih terperinciMONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST
MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST Pipit Wulandari 1*, Sopian Soim 1, Mujur Rose 1 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi saat ini bergerak semakin pesat. Keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kebutuhan akan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih
Lebih terperinciCARA MENJALANKAN PROGRAM
CARA MENJALANKAN PROGRAM 4.1.1 Konfigurasi Router Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya pada mikrotik
Lebih terperinciANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS
ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri
Lebih terperinciSTUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO
SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO Auliya Fadly [1], Arman Sani [2] Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN 4.1 Pengujian Coverage Jaringan WLAN Pengujian Coverage WLAN menggunakan 2 cara, yaitu: a. Pengujian dengan deteksi sinyal WLAN di desktop computer, Seperti terlihat
Lebih terperinciANALISIS QUALITY OF SERVICE
ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QOS) VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN INTERNET DENGAN MENGGUNAKAN AKSES WIMAX (WORLD WIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS) Arif Surahman 1 ), Fitri Imansyah 2 ), F. Trias
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENGEMBANGAN
BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA
Lebih terperinciD I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA ( ) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER
D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA (011140020) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER 3 2015 1. Pengertian Kualitas Layanan (Quality Of Service) a. Para Ahli (Menurut Ferguson & Huston 1998),
Lebih terperinciImplementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle
Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle DZATA FARAHIYAH NRP 2206100140 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia
Lebih terperinciANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER
ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER T. Muhammad, M. Zulfin Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam
Lebih terperinciEvaluasi Traffic Profile Pada Jaringan Data Existing Universitas Riau
Evaluasi Traffic Profile Pada Jaringan Data Existing Universitas Riau Liandri Talitha Abiyyah*, Linna Oktaviana Sari** *Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro S1, **Dosen Teknik Elektro Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA
ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA Bambang Sugiantoro 1, Yuha Bani Mahardhika 2 Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Lebih terperinciMONITORING DAN ANALISIS IP CAMERA PADA JARINGAN INTERNET
MONITORING DAN ANALISIS IP CAMERA PADA JARINGAN INTERNET Ajie Pambudhi 1 ), Fitri Imansyah 2 ), F. Trias Pontia W 3 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Jln. Prof.H.Hadari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan hasil dari percobaan terhadap parameter-parameter yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan analisis untuk mendapat perbandingan unjuk
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6
PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6 Muhammad Barkah (1), Muhammad Zulfin (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI
32 BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI 3.1 Mekanisme Analisis QoS (Quality of Service) Jaringan ASTInet Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai mekanisme analisis QoS (Quality of Service) di Head Office
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI VOIP SERVER (STUDI KASUS: CV. SUZUKI DAYA MOTOR)
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI VOIP SERVER (STUDI KASUS: CV. SUZUKI DAYA MOTOR) 1 Firman Kurniawan 1, M. Azhar Irwansyah 2, Rudy Dwi Nyoto 3 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciPENGUKURAN QOS PADA JARINGAN STMIK PALCOMTECH
PENGUKURAN QOS PADA JARINGAN STMIK PALCOMTECH Eka Prasetya Adhy Sugara Politeknik PalComTech Abstract Computer network is one of the ways of application of information technology. So the importance of
Lebih terperinciAnalisa QOS (Quality of Services) pada Implementasi IPV4 dan IPV6 dengan Teknik Tunneling
Volume 9 Nomor 2, Oktober 2016 Hlm. 76-83 ISSN 0216-9495 (Print) ISSN 2502-5325 (Online) Analisa QOS (Quality of Services) pada Implementasi IPV4 dan IPV6 dengan Teknik Tunneling Triuli Novianti 1, Anang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Data mempunyai peranan yang sangat penting bagi orang yang setiap harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar melalui media jaringan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1.Implementasi Sistem Implementasi sistem e-learning yang terintegrasi dengan HOA merupakan sistem yang berbasis client-server, meliputi perangkat keras dan perangkat lunak
Lebih terperinciIntegrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis
Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle Sebagai Metode Pembelajaran Jarak Jauh Pada Institusi Pendidikan Esther Sondang Saragih NRP
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) FIRMWARE ORIGINAL TL-MR3020 DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPENSOURCE
ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) FIRMWARE ORIGINAL TL-MR3020 DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPENSOURCE Rio Pahlevi Ferdy Pratama Heru Trirus Tianto Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP
Lebih terperinciJurnal JARKOM Vol. 5 No. 2 Juni 2017 ISSN:
PERBANDINGAN MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN METODE FIFO (FIRST-IN FIRST-OUT) DAN PCQ (PER CONNECTION QUEUE) PADA ROUTER MIKROTIK (Studi Kasus Pada Laboratorium Komputer Jaringan, Institut Sains & Teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN BANK DATA CLOUD COMPUTING DALAM EMBEDDED SYSTEM MENGGUNAKAN RASPBERRY PI
PERANCANGAN BANK DATA CLOUD COMPUTING DALAM EMBEDDED SYSTEM MENGGUNAKAN RASPBERRY PI Indra Ronzela 1, Anwar 2, Aswandi 3 Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan, Jurusan Teknologi Informasi dan Komputer,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE NTH DAN FAILOVER DENGAN FITUR NOTIFIKASI
1 IMPLEMENTASI METODE NTH DAN FAILOVER DENGAN FITUR NOTIFIKASI Ade Kurnia Saputra¹, Indra Setyabudi², Dedy Hermanto³ STMIK GI MDP, Jl. Rajawali No. 14 Palembang, 0711-376400 Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinci7.1 Karakterisasi Trafik IP
BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,
Lebih terperinciPERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER
PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER Dian Saiful Ramadhan, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinciPENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP KINERJA ROUTING Fatoni 1, Ari Juni Karya 2 Dosen Universitas Bina Darma fatoni@binadarma.ac.id 1, arikarya26@gmail.com 2 ABSTRACT The information technology world is currently
Lebih terperinciKata kunci : Axence nettools, Jaringan WLAN, Monitoring, Quality of Service (QoS)
Analisis QoS (Quality of Service)...(Agus Nur Wicaksono) 1 ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA QOS (QUALITY OF SERVICE)
Lebih terperinci3.1 Tempat dan waktu Penelitan Data Rancangan Penelitian Perangakat dan Teknik Pengumpulan Data
DAFTAR ISI Judul... i Lembar Pernyataan Orisinalitas... iii Lembar Pengesahan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vii Daftar Gambar... ix Daftar Tabel... x Daftar Singkatan... xiv BAB I Pendahuluan...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun ini, jaringan telepon yang membawa sinyal-sinyal suara sudah mulai banyak menjangkau masyarakat.dengan infrastruktur yang semakin murah pembangunannya,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih kecil, misalnya jaringan
PENDAHULUAN Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih kecil, misalnya jaringan pendidikan, komersial, nirlaba, militer, dan bahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk mengumpulkan
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI QUALITY OF SERVICE (QOS) MENGGUNAKAN IPCOP DI SMK MUHAMMADIYAH IMOGIRI NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI QUALITY OF SERVICE (QOS) MENGGUNAKAN IPCOP DI SMK MUHAMMADIYAH IMOGIRI NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Muhammad Didit Afrianto Wibowo 10.21.0554 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mikrotik (2005), Mangle adalah sebuah fasilitas yang dapat
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mangle Menurut Mikrotik (2005), Mangle adalah sebuah fasilitas yang dapat melakukan marking terhadap paket data. Paket data yang sudah diberi mark digunakan untuk manajemen bandwidth
Lebih terperinciANALISA PENENTUAN MODEL PENGELOLAAN BANDWIDTH IDEAL MENGGUNAKAN POLA QUALITY OF SERVICE (QOS) STUDI KASUS DI SMK AL-FATTAAH DEMAK
ANALISA PENENTUAN MODEL PENGELOLAAN BANDWIDTH IDEAL MENGGUNAKAN POLA QUALITY OF SERVICE (QOS) STUDI KASUS DI SMK AL-FATTAAH DEMAK Elkaf Rahmawan Pramudya 1, Basarudin 1, Teknik Informatika, Fakultas Ilmu
Lebih terperinciSistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client
Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client Yoga Saniya, Wahyu Adi Priyono, Rusmi Ambarwati Abstract Bandwidth management system using HTB (Hierarchical Tocken Bucket) with queuing technique
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Layanan multimedia streaming saat ini telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan internet. Dengan tersedianya layanan multimedia streaming kita dapat melakukan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec
BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM
31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data merupakan suatu hal yang memiliki andil besar atau alasan khusus mengapa komputer digunakan. Ketersediaan data menjadi salah satu hal yang sangat penting pada
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 4, No. (5) 9-5 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone IMPLEMENTASI DAN ANALISIS QOS PADA UNTUK TRAFIK DATA BURSTY Faysal Afdhor Rinzani
Lebih terperinciMODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER
MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami QoS (Quality of Service) pada jaringan 2. Mampu mengukur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang berbasis internet sekarang ini, perkembangan kemajuan teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video chatting, karena
Lebih terperinciQUALITY OF SERVICE PADA WIRELESS BTS DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH SIMPLE QUEUE
QUALITY OF SERVICE PADA WIRELESS BTS DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH SIMPLE QUEUE Auvivila Agyl Kharisma Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam Parkway
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI
ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan
Lebih terperinciANALISA KUALITAS JARINGAN VSAT DENGAN METODE QUALITY OF SERVICE (STUDI KASUS KABUPATEN MUSI BANYUASIN)
ANALISA KUALITAS JARINGAN VSAT DENGAN METODE QUALITY OF SERVICE (STUDI KASUS KABUPATEN MUSI BANYUASIN) Irwansyah 1 Universitas Bina Darma, Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang, irwansyah@mail.binadarma.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1
I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah
Lebih terperinciPENGARUH QUALITY OF SERVICE (QoS) TERHADAP PERFORMANSI JARINGAN VIDEO CONFERENCE PROTOKOL H. 323 PADA JARINGAN IPv6
PENGARUH QUALITY OF SERVICE (QoS) TERHADAP PERFORMANSI JARINGAN VIDEO CONFERENCE PROTOKOL H. 323 PADA JARINGAN IPv6 Ricky Teruna Nugraha, Taufiq Abdul Gani, Melinda, dan Yuwaldi Away Center for Computational
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan terhadap kebutuhan informasi semakin meningkat, dimana tidak hanya informasi berupa text dan gambar saja tetapi juga melibatkan semua aspek multimedia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network) terdiri atas sejumlah besar
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network) terdiri atas sejumlah besar nodal sensor yang bebas dan dapat melakukan komunikasi tanpa kabel. Setiap nodal memiliki
Lebih terperinciSTUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS
SNTIKI III 211 ISSN : 285-992 1 STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA M. Yanuar Hariyawan 1, M.Susantok 2, Rini Tampubolon 3 1,2,3 Program Studi Teknik Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex
Lebih terperinci3. Metode Perancangan
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang semakin berkembang saat ini merupakan salah satu kebutuhan yang dibutuhkan oleh semua orang baik secara individu maupun secara berkelompok baik lewat instansi
Lebih terperinciANALISIS QUALITY OF SERVICE PENGARUH INTERFERENSI KABEL LISTRIK TERHADAP MEDIA JARINGAN KOMPUTER BERBASIS KABEL
ANALISIS QUALITY OF SERVICE PENGARUH INTERFERENSI KABEL LISTRIK TERHADAP MEDIA JARINGAN KOMPUTER BERBASIS KABEL Kemas Romy Sazili M Faris Humam Mu az Yogi Saputra Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini membahas cara pengujian dari pengaturan bandwidth pada setiap teknik antrian sistem operasi, dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah GNU/linux dan FreeBSD,
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA
ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Made Suhendra Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro Kampus ITS Sukolilo, Surabaya
Lebih terperinciANALISIS KINERJA TEKNOLOGI JARINGAN WIRELESS PADA FREKUENSI 2.4 GHz DALAM KONDISI RUANGAN TERTENTU
ANALISIS KINERJA TEKNOLOGI JARINGAN WIRELESS PADA FREKUENSI 2.4 GHz DALAM KONDISI RUANGAN TERTENTU 1 Muhammad Arif Setyawan, 2 Suwanto Raharjo, 3 Erna Kumalasari N. 1,2,3, Teknik Informatika,Institut Sains
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun
Lebih terperinciANALISIS QOS INTERNET PROTOKOL TV (IPTV) PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL RSVP TUGAS AKHIR
ANALISIS QOS INTERNET PROTOKOL TV (IPTV) PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL RSVP TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN
RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN Ahmad Afis Abror 1,M.Zen Samsono Hadi 2,Idris Winarno 3 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) BERBASIS OPENWRT MENGGUNAKAN TL-MR3020
PERANCANGAN DAN ANALISA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) BERBASIS OPENWRT MENGGUNAKAN TL-MR3020 Cristian Wijaya Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Jaringan nirkabel merupakan
Lebih terperinciB A B IV A N A L I S A
76 B A B IV A N A L I S A 4.1 Analisa Utilisasi Pada sisi akses, parameter yang berkaitan dengan transfer data selain bandwidth juga dikenal dengan parameter throughput. Throughput adalah jumlah bit-bit
Lebih terperinciANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK
ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Henra Pranata Siregar, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater,
Lebih terperinci5. QoS (Quality of Service)
PENGENDALIAN MUTU TELEKOMUNIKASI 5. QoS (Quality of Service) Latar Belakang QoS Karakteristik Jaringan IP Alokasi Sumber Daya Definisi QoS QoS adalah suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan
Lebih terperinciAnalisa Quality of Service (QoS) Trafik Multimedia Pada Pemodelan Jaringan Multiprotocol Label Switching (MPLS) Menggunakan Router Mikrotik
Analisa Quality of Service (QoS) Trafik Multimedia Pada Pemodelan Jaringan Multiprotocol Label Switching (MPLS) Menggunakan Router Mikrotik M. Moriandy Gozali*, Linna Oktaviana Sari** *Mahasiswa Program
Lebih terperinciAnalisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning
1/6 Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning dalam Institusi Pendidikan FAUZAN SAIFUL HAQ M NRP 2206100018
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan perubahan pada masyarakat untuk memperoleh kebutuhan informasi secara cepat dan murah. Pada saat ini jaringan komputer hanya dimanfaatkan
Lebih terperinciANALISIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) PADA STMIK PALCOMTECH PALEMBANG
ANALISIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK () PADA STMIK PALCOMTECH PALEMBANG M.Fitriansyah Rahmat Hidayansyah Kriswara Wilantara Jurusan Teknik Informatika STMIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak STMIK
Lebih terperinciIMPLEMENTASI NETWORK ATTACHED STORAGE (NAS) BERBASIS NAS4FREE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA JARINGAN (Studi Kasus : PT Pusat Media Indonesia)
IMPLEMENTASI NETWORK ATTACHED STORAGE (NAS) BERBASIS NAS4FREE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA JARINGAN (Studi Kasus : PT Pusat Media Indonesia) Megabakti Kristopel Simamora ¹) Tjut Awaliyah Zuraiyah, M.Kom
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengendalian kepadatan (congestion control) antrian di jaringan sampai saat ini tetap menjadi issue prioritas tinggi dan sangat penting. Pertumbuhan internet
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )
ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) Ferry Wahyu S Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM
BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM Pada bab ini membahas mengenai hasil dan kinerja sistem yang telah dirancang sebelumnya yaitu meliputi delay, jitter, packet loss, Throughput dari masing masing
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS LAYANAN JARINGAN INTERNET PADA INSTITUTU INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA
ANALISIS KUALITAS LAYANAN JARINGAN INTERNET PADA INSTITUTU INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA Novi Herawadi Sudibyo Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya ; Jl.Z.A. Pagar Alam, No.93, Labuhan Ratu, Bandar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERFORMANSI GPON
BAB IV ANALISIS PERFORMANSI GPON Dalam prakteknya penerapan teknologi GPON dengan menggunakan fiber optik atau FTTH, agar service triple play tersebut dapat berjalan secara simultan dengan baik maka harus
Lebih terperinciKUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T
KUALITAS LAYANAN Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN (QOS) QoS merupakan terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI...
DAFTAR ISI PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv ABSTRACT... vi INTISARI... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET
ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DAN ANALISIS UNJUK KERJA TVLAN DENGAN JARINGAN LAN DAN WLAN
RANCANG BANGUN DAN ANALISIS UNJUK KERJA TVLAN DENGAN JARINGAN LAN DAN WLAN Heru Supriyono 1, Muhammad Wakhid Nur Hidayat 2, dan Muhammad Kusban 1 1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS LAYANAN ROUTER MIKROTIK OS PADA LOCAL AREA NETWORK (LAN) SMA NEGERI 1 LAHAT
ANALISIS KUALITAS LAYANAN ROUTER MIKROTIK OS PADA LOCAL AREA NETWORK (LAN) SMA NEGERI 1 LAHAT Guruh Perdana Putra, Fatoni, Irwansyah, Dosen Universitas Bina Darma, Mahasiswa Universitas Bina Darma Jalan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Oleh
Lebih terperinci