ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) FIRMWARE ORIGINAL TL-MR3020 DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPENSOURCE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) FIRMWARE ORIGINAL TL-MR3020 DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPENSOURCE"

Transkripsi

1 ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) FIRMWARE ORIGINAL TL-MR3020 DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPENSOURCE Rio Pahlevi Ferdy Pratama Heru Trirus Tianto Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Salah satu perangkat wireless yang sering digunakan adalah TL-MR3020 dimana tipe tersebut memiliki bentuk sangat kecil, unik, mudah dibawa, harga yang terjangkau. Permasalahan yang sering terjadi pada perangkat access point TL-MR3020 adalah firmware original TL-MR3020 kurang stabil dan sering stuck sehingga harus direstart ulang dengan cara dicabut kabel power kemudian dipasang kembali, tentunya koneksi internet pasti terputus sehingga hal ini sangat mengganggu saat user sedang mengakses internet. Salah satu alternative solusi adalah mengupgrade firmware bawaan pabrikan atau original dari access point atau wireless router menjadi firmware yang bersifat opensource yang akan ditanam (embedded) pada access point atau wireless router yaitu Openwrt. Hasil analisis kinerja wireless access point berbasis Openwrt access point atau wireless router dapat bekerja maksimal dan memiliki tingkat kestabilan dan kinerja yang baik serta dapat dikembangkan menjadi infrastruktur jaringan lebih besar karena memiliki fasilitas konfigurasi yang lebih lengkap dibandingkan dengan firmware bawaan pabrik atau original. Kata kunci: Wireless, Access Point, Firmware, Openwrt, Embedded, Router PENDAHULUAN Jaringan nirkabel merupakan salah satu alternatif terbaik dalam membangun sebuah jaringan komputer yang praktis. Beberapa ruang publik serta gedung-gedung perkantoran saat ini sebagian besar telah dilengkapi dengan fasilitas hotspot supaya para pengunjungnya dapat menikmati layanan internet secara nirkabel dan praktis.menerapkan jaringan nirkabel diperlukan sebuah komponen access point atau wireless router. Salah satu perangkat wireless yang sering digunakan adalah TL-MR3020, kecepatan transfer data wireless bisa mencapai 150 Mbps serta memiliki kelebihan dimana telah mendukung modem USB 3G dan 4G sebagai alat atau media yang terkoneksi ke internet. Perangkat access point TL-MR3020 firmware original kurang stabil dan sering stuck sehingga harus direstart ulang dengan cara dicabut kabel power kemudian dipasang kembali, tentunya koneksi internet pasti terputus sehingga hal ini sangat mengganggu saat user sedang mengakses internet. Salah satu alternatif solusi adalah penulis mencoba mengupgrade firmware bawaan pabrikan atau original dari access point atau wireless router menjadi firmware yang bersifat opensource yang akan ditanam ( embedded) pada access point atau wireless router yaitu Openwrt, firmware openwrt yang kompatibel dengan seri Tplink MR3020 yang dapat di download bebas di internet karena tidak semua merk atau tipe perangkat wireless router bisa diupgrade firmware berbasis Openwrt. 1

2 Hasil analisis kinerja wireless access point berbasis Openwrt diharapkan access point atau wireless router dapat bekerja maksimal dan memiliki tingkat kestabilan dan kinerja yang baik serta dapat dikembangkan menjadi infrastruktur jaringan lebih besar karena memiliki fasilitas konfigurasi yang lebih lengkap dibandingkan dengan firmware bawaan pabrik atau original. LANDASAN TEORI Pengertian Perbandingan Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu atau penelitian yang bersifat membandingkan. IP Address Menurut Syarizal (2005:110), IP (Internet Protocol) address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan. Wireless Fidelity (Wi-Fi) Menurut Mulyanta (2005:52), WiFi sebenarnya merupakan merek dagang wireless LAN yang diperkenalkan dan distandarisasi oleh WiFi Alliance Standar didasarkan pada standar WiFi Alliance pertama kali membentuk Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA), sebuah organisasi nonprofit yang mempunyai fokus pada pemasaran serta mengurusi interoperabilitas pada produk wireless LAN WiFi adalah standar IEEE x, yaitu teknologi wireless atau nirkabel yang mampu menyediakan akses internet dengan bandwidth besar, mencapai 11 Mbps (untuk standar b). Openwrt Menurut Russel (2012:13), Openwrt adalah sebuah proyek opensource untuk menciptakan sebuah sistem operasi gratis yang bisa di install (embedded) pada perangkat radio wireless. Karena dibuat dengan menggunakan kernel Linux maka Openwrt bisa disebut sebagai salah satu distro Linux untuk perangkat embedded (embedded devices). Embedded System Menurut Wisnu jatmiko (2011:1), embedded system atau sistem tertanam adalah suatu sistem berbasis mikroprosesor yang dibuat untuk mengontrol fungsi-fungsi dan tidak dapat diprogram oleh end-user (pengguna). Jadi, sekali sistem tersebut dibuat, maka pengguna tidak dapat menambah atau mengubah fungsi yang ada. Parameter QoS Performansi mengacu ke tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalam suatu komunikasi. Performansi merupakan kumpulan dari beberapa parameter besaran teknis ( Sumber: Yevgeni K, Journal Qos in VOIP Networks by ETSI (Tiphon Project)), yaitu : Delay atau Latency, Packet Loss, Throughput, Jitter. 2

3 Metode Perancangan Sistem Menurut Davison (2004), Metode Action Research merupakan penelitian tindakan. Pendekatan ini dilakukan sendiri oleh peneliti yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat. Metode Action research dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu : a. Tahap pertama (diagnosing) Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi masalah pada jaringan yaitu mengenai masalah kestabilan dimana sistem wireless hotspot atau perangkat access point yang digunakan sering bermasalah misalnya sering hang sehingga harus direstart ulang dengan cara dicabut kabel power kemudian dipasang kembali, tentunya koneksi internet pasti terputus sehingga hal ini sangat mengganggu aktivitas user saat mengakses internet. b. Tahap kedua (action planning) Peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan menyusun perancangan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada, pada tahap ini penulis memasuki tahapan perancangan access point firmware original dan access point berbasis firmware openwrt. c. Tahap ketiga (action taking) Pada tahap ini, Peneliti mengimplementasikan rencana tindakan dengan melakukan implementasi dan pengujian QoS access point original dan access point berbasis openwrt dengan mengambil data parameter delay, packet loss, throughput dan jitter. d. Tahap keempat (evaluating) Setelah itu melakukan analisis hasil data pengujian kemudian melakukan evaluasi hasil penelitian. e. Tahap kelima (learning atau reflecting) Setelah semuanya selesai, maka tahap akhir adalah peneliti melaksanakan review tahap demi tahap kemudian penelitian ini dapat berakhir. Hasilnya juga mempertimbangkan untuk tindakan kedepan. Identifikasi Masalah HASIL DAN PEMBAHASAN Penganalisaan jaringan QoS pada perangkat access point TL-MR3020 berdasarkan parameter delay, packet loss, throughput dan jitter mampu memberikan analisis jaringan yang baik dimana metode ini sering digunakan dalam menganalisis. Salah satu alternative solusi adalah penulis mencoba mengupgrade firmware bawaan pabrikan atau original dari access point atau wireless router menjadi firmware yang bersifat opensource yang akan ditanam (embedded) pada access point atau wireless router yaitu Openwrt. Penelitian ini penulis menggunakan firmware openwrt yang kompatibel dengan seri Tplink MR3020 yang dapat di download bebas di internet karena tidak semua merk atau tipe perangkat wireless router bisa diupgrade firmware berbasis Openwrt. Hasil analisis kinerja wireless access point berbasis Openwrt diharapkan access point atau wireless router dapat bekerja maksimal dan memiliki tingkat kestabilan dan kinerja yang baik serta dapat dikembangkan menjadi infrastruktur jaringan lebih besar karena memiliki fasilitas konfigurasi yang lebih lengkap dibandingkan dengan firmware bawaan pabrik atau original. 3

4 Topologi Jaringan Gambar 1 dan 2, adapun desain topologi jaringan yang diterapkan menggunakan topologi atau mode infrastruktur. Topologi infrastruktur menggunakan wireless router sebagai penghubung antar perangkat jaringan nirkabel dengan modem. Wireless router bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN. Wireless Router (Access Point + router) sering disebut juga base station. Sehingga client yang terhubung dengan perangkat tersebut bisa berkomunikasi satu sama lainnya dengan subnet mask yang sama. Perancangan IP Address pada penelitian ini menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Server pada modem, dimana modem akan memberi IP Address secara otomatis pada perangkat yang terhubung melalui wireless router dengan range IP Address yang telah ditentukan. Gambar 1. Topologi Jaringan Wireless Infrastruktur Firmware Original Gambar 2. Topologi Jaringan Wireless Infrastruktur Firmware Openwrt 4

5 Implementasi Access Point Firmware Original ( Access Point 1) Konfigurasi Access Point dengan menggunakan web browser (google chrome), masukan ip default kemudian muncul tampilan login, kemudian masuk ke menu network, setelah itu pilih LAN, ubah menjadi seperti pada gambar 3. Gambar 3. Konfigurasi IP LAN Berikutnya konfigurasi Ssid wireless router dengan memberi nama hotspot_ori seperti pada gambar 4. Gambar 4. Konfigurasi Ssid Wireless Kemudian konfigurasi security wireless access point pada bagian WPA/WPA2 dengan memberi password kemudian klik save seperti pada gambar 5. Gambar 5. Konfigurasi Password Wireless 5

6 Setelah proses konfigurasi selesai selanjutnya uji coba koneksi dari komputer client dengan menghubungkan Ssid hotspot_ori seperti pada gambar 6 dan 7 dibawah ini. Gambar 6. Hasil koneksi wireless hotspot Gambar 7. Hasil koneksi internet 6

7 Implementasi Access Point Firmware Openwrt ( Access Point 2) Langkah berikutnya pada Access Point 2, buka web browser ketik ip default kemudian login menggunakan user admin dan password admin, setelah itu klik pada bagian system tools kemudian lakukan proses upgrade firmware menjadi openwrt, dengan terlebih dahulu mendownload file image openwrt seperti pada gambar 8 dan 9. Gambar 8. Tampilan upgrade firmware openwrt Gambar 9. Proses upgrade firmware openwrt 7

8 Setelah proses upgrade selesai, langkah selanjutnya dengan menggunakan web browser masukan ip default openwrt yaitu kemudian muncul tampilan login isi user root dan password (kosong) seperti pada gambar 10, kemudian ubah konfigurasi password login openwrt seperti pada gambar 11. Gambar 10. Tampilan login web openwrt Gambar 11. Mengganti password openwrt 8

9 Kemudian konfigurasi IP access point berbasis openwrt pada bagian general setup dengan mengubah ip default menjadi ip address seperti pada gambar 12. Gambar 12. Konfigurasi IP LAN openwrt Berikutnya konfigurasi Ssid wireless router dengan memberi nama hotspot_openwrt seperti pada gambar 13. Gambar 13. Konfigurasi Ssid Openwrt 9

10 Kemudian konfigurasi security wireless access point pada bagian key password kemudian klik save & apply seperti pada gambar 14. dengan memberi Gambar 14. Konfigurasi password wireless Setelah proses konfigurasi selesai selanjutnya uji coba koneksi dari komputer client dengan menghubungkan Ssid hotspot_openwrt seperti pada gambar 15 dan 16 dibawah ini Gambar 15. Hasil koneksi wireless openwrt 10

11 Gambar 16. Hasil koneksi internet Analisa QoS Access Point Firmware Original ( Modem DSL ) Tool yang digunakan dalam pengukuran QoS adalah Axence Nettools, untuk hasil data Throughput, Delay atau Latency, Packet Loss. Sedangkan tool iperf digunakan untuk memperoleh data jitter. Jitter lazimnya disebut variasi delay, berhubungan erat dengan latency, yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada transmisi data di jaringan. Delay antrian pada router dan switch dapat menyebabkan jitter. Delay atau Latency dan Packet Loss Hasil pengukuran pada Tabel 1 diperoleh nilai Delay dan Packet Loss pada web dengan nilai rata-rata delay 29.4 ms dengan rata-rata persentase packet loss sebesar 0.4%, dapat disimpulkan nilai delay masuk dalam kategori sangat bagus sedangkan Packet Loss masuk dalam kategori sangat bagus berdasarkan versi tiphon. Tabel 1. Hasil Delay dan Packet Loss Pengujian Min Max Rata-rata Packet (ms) (ms) Delay (ms) Loss (%) Rata-rata Kategori Tiphon Sangat Bagus 11

12 Throughput Tabel 2, peroleh nilai Throughput pada web dengan nilai rata-rata nilai throughput berupa nilai rata-rata (average) sebesar 313 kbit/sec, nilai throughput ratarata minimum sebesar 136 kbps dan rata-rata maximum sebesar 402 kbps, serta jumlah paket yang dikirim (sent) bervariasi. Tabel 2. Hasil Throughput Pengujian Min Max Rata-rata (kbps) (kbps) (kbps) Rata-rata 313 Jitter Jitter didefinisikan sebagai variasi dari delay atau variasi waktu kedatangan paket. Tabel 3. Hasil Jitter Pengujian dalam interval 10s Interval (s) Transfer (KByte) Bandwidth (Mbps) Jitter (ms) Kategori Tiphon Bagus Rata-rata

13 Analisa QoS Access Point Firmware Openwrt ( Modem DSL ) Delay atau Latency dan Packet Loss Hasil pengukuran pada Tabel 4 diperoleh nilai Delay dan Packet Loss pada web dengan nilai rata-rata delay 28.6 ms dengan rata persentase packet loss sebesar 0.5%, dapat disimpulkan nilai delay masuk dalam kategori sangat bagus sedangkan Packet Loss masuk dalam kategori sangat bagus berdasarkan versi tiphon. Tabel 4. Hasil Delay dan Packet Loss Pengujian Min Max Rata-rata Packet Loss (ms) (ms) Delay (ms) (%) Rata-rata Kategori Tiphon Sangat Bagus Throughput Tabel 5, peroleh nilai Throughput pada web dengan nilai rata-rata nilai throughput berupa nilai rata-rata (average) sebesar 313 kbit/sec, nilai throughput ratarata minimum sebesar 136 kbps dan rata-rata maximum sebesar 402 kbps, serta jumlah paket yang dikirim (sent) bervariasi. Tabel 5. Hasil Throughput Pengujian Min Max Rata-rata (kbps) (kbps) (kbps) Rata-rata

14 Jitter Tabel 6 diperoleh nilai jitter yang bervariasi dengan nilai rata-rata jitter 6.3 ms, sehingga dalam kategori versi tiphon termasuk dalam kategori bagus ( 0 s/d 75 ms), semakin kecil nilai jitter maka QoS yang dihasil semakin bagus, semakin besar nilainya maka semakin jelek QoS jaringan internet tersebut. Tabel 6. Hasil Jitter Pengujian dalam interval 10s Interval (s) Transfer Bandwidth Jitter (ms) (KByte) (Mbps) Rata-rata 6.4 Kategori Tiphon Bagus Hasil Perbandingan Firmware Original dan Openwrt Hasil perbandingan terlihat bahwa parameter delay openwrt sedikit lebih unggul yaitu sebesar 28.6 ms dibanding firmware original sebesar 29.4 ms. Sedangkan pada parameter packet loss memiliki nilai persen yang berimbang atau sama. Parameter pengujian throughput terlihat dimana nilai bandwidth murni (aktual) pada openwrt lebih unggul dibanding firmware original dimana penggunaan throughput sebesar kbps sedangkan pada firmware original sebesar 313 kbps, Kemudian pada parameter jitter diperoleh hasil yang berimbang atau mendekati sama. Nilai perbandingan secara keseluruhan antara firmware original dan firmware openwrt mempunyai nilai QoS yang hampir sama di parameter delay, packet loss dan jitter, hanya pada parameter throughput terlihat perbandingan nilai yang cukup signifikan dapat dilihat pada tabel 7. 14

15 Tabel 7. Hasil Perbandingan Pengujian Firmware Original dan Openwrt No Parameter Firmware Original Openwrt 1 Delay / Latency (ms) Packet Loss (%) Throughput (kbps) Jitter (ms) PENUTUP Berdasarkan penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut Hasil pengukuran QoS antara firmware original dan firmware openwrt saat pengujian menggunakan modem DSL (Speedy) dimana nilai QoS untuk firmware original dan firmware openwrt relatif tidak jauh berbeda untuk parameter delay 29.4ms dan 28.6ms, packet loss 0.5% dan 0.5% sementara jitter 6.3ms dan 6.4ms, hanya pada parameter throughput, firmware openwrt mempunyai nilai QoS yang lebih baik dibanding firmware original dengan nilai yang cukup signifikan yaitu selisih 14.4 %. Perbandingan secara keseluruhan antara firmware original dan firmware openwrt baik saat pengujian menggunakan modem DSL (Speedy) dimana firmware original dan firmware openwrt mempunyai nilai QoS yang tidak jauh berbeda dan memiliki parameter yang sangat bagus dan bagus berdasarkan versi tiphon. DAFTAR PUSTAKA Davison, R. M., Martinsons, M. G., Kock N., 2004, Journal : Information Systems Journal : Principles of Canonical Action Research. Jatmiko, Wisnu Implementasi Embedded System Menggunakan BeagleBoard : Prototipe Sistem Pengaturan Lampu Lalu Lintas. Penerbit : Fakultas Ilmu Kompter Universitas Indonesia. Mulyanta, Edi Pengenalan Protokol Jaringan Wireless komputer. Penerbit: ANDI Yogyakarta. Nazir, Moh. (2005). Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Russel, Jesse. Cohn,Ronald Openwrt. Publish: Book on Demand. Syarizal, Melwin Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta : ANDI. Tiphon Project Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON). General aspects of Quality of Service (QoS) ETSI. DTR/TIPHON (cb0010cs.pdf). 15

PERANCANGAN DAN ANALISA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) BERBASIS OPENWRT MENGGUNAKAN TL-MR3020

PERANCANGAN DAN ANALISA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) BERBASIS OPENWRT MENGGUNAKAN TL-MR3020 PERANCANGAN DAN ANALISA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) BERBASIS OPENWRT MENGGUNAKAN TL-MR3020 Cristian Wijaya Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Jaringan nirkabel merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMANFAATAN JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN LINKSYS SMART WIFI CISCO ROUTER E2500

ANALISIS DAN PEMANFAATAN JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN LINKSYS SMART WIFI CISCO ROUTER E2500 ANALISIS DAN PEMANFAATAN JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN LINKSYS SMART WIFI CISCO ROUTER E2500 Eko Radiansyah Muhamad Suyatno Sunnarsih Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Perangkat

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QoS) FIRMWARE ORIGINAL TL-WR841ND DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPEN SOURCE

ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QoS) FIRMWARE ORIGINAL TL-WR841ND DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPEN SOURCE ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QoS) FIRMWARE ORIGINAL TL-WR841ND DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPEN SOURCE Muh. Syarif Hidayatullah 1), Kusnawi 2) 1), 2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QUALITY OF SERVICE (QoS) CCTV ONLINE BERBASIS DVR MENGGUNAKAN JARINGAN ADSL

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QUALITY OF SERVICE (QoS) CCTV ONLINE BERBASIS DVR MENGGUNAKAN JARINGAN ADSL RANCANG BANGUN DAN ANALISA QUALITY OF SERVICE (QoS) CCTV ONLINE BERBASIS DVR MENGGUNAKAN JARINGAN ADSL Aroni Charles Marpaung Nurjanah Purnama Sari Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

CARA MENJALANKAN PROGRAM

CARA MENJALANKAN PROGRAM CARA MENJALANKAN PROGRAM 4.1.1 Konfigurasi Router Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya pada mikrotik

Lebih terperinci

Randi Febriansyah Anugerah Widianto Sandri Wariansyah Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech PALEMBANG. Abstrak

Randi Febriansyah Anugerah Widianto Sandri Wariansyah Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech PALEMBANG. Abstrak RANCANG BANGUN DIGITAL LIVING NETWORK ALLIANCE (DLNA) DAN DATA SERVER BERBASIS RASPBIAN WHEEZYn MENGGUNAKAN PERANGKAT SINGLE BOARD COMPUTER RASPBERRY PI Randi Febriansyah Anugerah Widianto Sandri Wariansyah

Lebih terperinci

PERCOBAAN 8 WIRELESS LAN MODE INFRASTRUKTUR (SETTING ACCESS POINT)

PERCOBAAN 8 WIRELESS LAN MODE INFRASTRUKTUR (SETTING ACCESS POINT) PERCOBAAN 8 WIRELESS LAN MODE INFRASTRUKTUR (SETTING ACCESS POINT) A. TUJUAN 1. Mahasiswa mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi sebuah Access Point 3. Mahasiswa dapat mengukur beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai Perancangan Wireless Distribution System (WDS) Berbasis OpenWRT dimana

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 ANALISA QOS PADA JARINGAN HOTSPOT TERPADU 1 Eka Puji Agustini, dan 2 Ilman Zuhriyadi 1,2 Jurusan Sistem Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah proses mengurai konsep kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas (Fikri 2007). Analisis

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REDUNDANT LINK PADA CORE LAYER MENGGUNAKAN VIRTUAL ROUTER REDUNDANTCY PROTOCOL (VRRP) DAN LOAD BALANCING

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REDUNDANT LINK PADA CORE LAYER MENGGUNAKAN VIRTUAL ROUTER REDUNDANTCY PROTOCOL (VRRP) DAN LOAD BALANCING ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REDUNDANT LINK PADA CORE LAYER MENGGUNAKAN VIRTUAL ROUTER REDUNDANTCY PROTOCOL (VRRP) DAN LOAD BALANCING Welly Satria Turji Mardianto Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi DIV, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) LOAD BALANCING METODE NTH DAN PCC (PER CONNECTION CLSSFIER) BERBASIS MIKROTIK OS

ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) LOAD BALANCING METODE NTH DAN PCC (PER CONNECTION CLSSFIER) BERBASIS MIKROTIK OS ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) LOAD BALANCING METODE NTH DAN PCC (PER CONNECTION CLSSFIER) BERBASIS MIKROTIK OS Lion Trisno Jurusan Teknik Informatika STMIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTER LINUX DENGAN ROUTER MIKROTIK PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN METODE QOS PENDAHULUAN

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTER LINUX DENGAN ROUTER MIKROTIK PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN METODE QOS PENDAHULUAN ANALISIS PERBANDINGAN ROUTER LINUX DENGAN ROUTER MIKROTIK PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN METODE QOS Bambang Alfi Salam Donesio Putra Martobing Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA ROUTER TP-LINK MR3220 MENGGUNAKAN FIRMWARE DEFAULT TP-LINK DAN OPENWRT NASKAH PUBLIKASI

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA ROUTER TP-LINK MR3220 MENGGUNAKAN FIRMWARE DEFAULT TP-LINK DAN OPENWRT NASKAH PUBLIKASI ANALISA PERBANDINGAN KINERJA ROUTER TP-LINK MR3220 MENGGUNAKAN FIRMWARE DEFAULT TP-LINK DAN OPENWRT NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Budi Putra Ramadhan 11.11.4665 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER T. Muhammad, M. Zulfin Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6 PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6 Muhammad Barkah (1), Muhammad Zulfin (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD BAB IV PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD 4.1 Menginstal Aplikasi WinBox Sebelum memulai mengkonfigurasi Mikrotik, pastikan PC sudah terinstal aplikasi

Lebih terperinci

ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA

ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA Bambang Sugiantoro 1, Yuha Bani Mahardhika 2 Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Jaringan Nirkabel Berbasis Radius Server

Evaluasi Kinerja Jaringan Nirkabel Berbasis Radius Server Evaluasi Kinerja Jaringan Nirkabel Berbasis Radius Server Syahril Rizal 1, Timur Dali Purwanto 2 1 Universitas Bina Darma, Palembang, syahril.rizal@binadarma.ac.id 2 Universitas Bina Darma, Palembang,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir proses perancangan dan pembuatan Live Video Streaming menggunakan jaringan internet, WLAN dan Wireless IP camera 40 3.2 Topologi

Lebih terperinci

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM Menggunakan Wifi Access Point (WAP) sebenarnya gampang-gampang susah. Jika anda menggunakan modem dan WAP yang berbeda misalnya modem merek TP Link dan WAP

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan

Lebih terperinci

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit CARA MENJALANKAN PROGRAM 3.1 Konfigurasi Router Mikrotik Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator untuk menjalankan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung PENGATURAN QUALITY OF SERVICE (QoS) PADA JARINGAN UNTUK MENDUKUNG LAYANAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VoIP) (Studi Kasus: Lab.Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Disusun sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi

Lebih terperinci

PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor

PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor 1. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi WLAN 3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi WLAN 2. DASAR TEORI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN) Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) PADA JARINGAN RT/RW NET

ANALISIS KINERJA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) PADA JARINGAN RT/RW NET ANALISIS KINERJA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) PADA JARINGAN RT/RW NET Riko Sampurna Bakti Teknik Informatika, Universitas Bina Darma Palembang Jln. Jenderal Ahmad Yani No.3, Palembang 30264 E-mail

Lebih terperinci

ANALISIS QOS INTERNET PROTOKOL TV (IPTV) PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL RSVP TUGAS AKHIR

ANALISIS QOS INTERNET PROTOKOL TV (IPTV) PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL RSVP TUGAS AKHIR ANALISIS QOS INTERNET PROTOKOL TV (IPTV) PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL RSVP TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Setelah dari Bab 1 sampai dengan Bab 4 kita belajar membuat serta menggunakan jaringan lokal (LAN), marilah pada bab ini kita

Lebih terperinci

MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST

MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST Pipit Wulandari 1*, Sopian Soim 1, Mujur Rose 1 1 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK FUTRI UTAMI 1), HJ. LINDAWATI 2), SUZANZEFI 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi D IV Teknik Telekomunikasi,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TEKNOLOGI JARINGAN WIRELESS PADA FREKUENSI 2.4 GHz DALAM KONDISI RUANGAN TERTENTU

ANALISIS KINERJA TEKNOLOGI JARINGAN WIRELESS PADA FREKUENSI 2.4 GHz DALAM KONDISI RUANGAN TERTENTU ANALISIS KINERJA TEKNOLOGI JARINGAN WIRELESS PADA FREKUENSI 2.4 GHz DALAM KONDISI RUANGAN TERTENTU 1 Muhammad Arif Setyawan, 2 Suwanto Raharjo, 3 Erna Kumalasari N. 1,2,3, Teknik Informatika,Institut Sains

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan router wireless atau access point (AP). 2. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi WLAN mode ad-hoc 3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi WLAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data merupakan suatu hal yang memiliki andil besar atau alasan khusus mengapa komputer digunakan. Ketersediaan data menjadi salah satu hal yang sangat penting pada

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

Analisa Kinerja Jaringan W-LAN Pada Perangkat Access Point /g (Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Riau)

Analisa Kinerja Jaringan W-LAN Pada Perangkat Access Point /g (Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Riau) Analisa Kinerja Jaringan W-LAN Pada Perangkat Access Point 802.11/g (Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Riau) Eko Prasetyo Manru*, Febrizal** *Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot BAB XIII Wireless LAN dan Hotspot Hotspot (Wi-Fi) adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN pada lokasi-lokasi publik seperti taman, perpustakaan, restoran ataupun bandara. Pertama kali

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI NETWORK ATTACHED STORAGE (NAS) BERBASIS NAS4FREE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA JARINGAN (Studi Kasus : PT Pusat Media Indonesia)

IMPLEMENTASI NETWORK ATTACHED STORAGE (NAS) BERBASIS NAS4FREE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA JARINGAN (Studi Kasus : PT Pusat Media Indonesia) IMPLEMENTASI NETWORK ATTACHED STORAGE (NAS) BERBASIS NAS4FREE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA JARINGAN (Studi Kasus : PT Pusat Media Indonesia) Megabakti Kristopel Simamora ¹) Tjut Awaliyah Zuraiyah, M.Kom

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE NTH DAN FAILOVER DENGAN FITUR NOTIFIKASI

IMPLEMENTASI METODE NTH DAN FAILOVER DENGAN FITUR NOTIFIKASI 1 IMPLEMENTASI METODE NTH DAN FAILOVER DENGAN FITUR NOTIFIKASI Ade Kurnia Saputra¹, Indra Setyabudi², Dedy Hermanto³ STMIK GI MDP, Jl. Rajawali No. 14 Palembang, 0711-376400 Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini pertumbuhan jumlah user internet semakin meningkat. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi internet dan tingkat kebutuhan manusia untuk melakukan pertukaran

Lebih terperinci

QUALITY OF SERVICE (QOS) PADA JARINGAN INTERNET DENGAN METODE HIERARCHY TOKEN BUCKET

QUALITY OF SERVICE (QOS) PADA JARINGAN INTERNET DENGAN METODE HIERARCHY TOKEN BUCKET QUALITY OF SERVICE (QOS) PADA JARINGAN INTERNET DENGAN METODE HIERARCHY TOKEN BUCKET Rasudin rasudin@gmail.com ABSTRAK Permasalahan lambatnya akses Internet client terjadi ketika mengakses Internet secara

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

Diagram skematik dari dua aplikasi pada wireless LAN dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini :

Diagram skematik dari dua aplikasi pada wireless LAN dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini : MODUL 12 WIRELESS NETWORK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa mampu memahami system enkripsi di jaringan wireless 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan system sekuriti di jaringan wireless 3. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 MODUL PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 SMK TARUNA PEKANBARU Jl.Rajawali Sakti No.90 Panam (0761) 566947 Pekanbaru 28293 email: www.smktaruna98_pku@yahoo.com

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network (seperti gambar), bisa juga

Lebih terperinci

PENGUKURAN QOS PADA JARINGAN STMIK PALCOMTECH

PENGUKURAN QOS PADA JARINGAN STMIK PALCOMTECH PENGUKURAN QOS PADA JARINGAN STMIK PALCOMTECH Eka Prasetya Adhy Sugara Politeknik PalComTech Abstract Computer network is one of the ways of application of information technology. So the importance of

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Jaringan internet di lingkungan Universitas Bina Nusantara dibagi menjadi 3 wilayah diantaranya daerah Anggrek, Syahdan, dan Taisir. Hal

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama : Zainal Mutaqin Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 06 Juni 1988 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam No. Telepon : 085694314513 Alamat : Jl. Gading Serpong Kp.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih kecil, misalnya jaringan

PENDAHULUAN Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih kecil, misalnya jaringan PENDAHULUAN Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih kecil, misalnya jaringan pendidikan, komersial, nirlaba, militer, dan bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi saat ini bergerak semakin pesat. Keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kebutuhan akan

Lebih terperinci

Praktek Mikrotik (Routing & Access Point)

Praktek Mikrotik (Routing & Access Point) Praktek Mikrotik (Routing & Access Point) husni Jumat, 19 Desember 2014 Scenario 1: Dasar Routing Konfigurasi IP di PC 01 Berikan IP Address sesuai gambar Ethernet (LAN) Card untuk PC Router 1: IP Address

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Jaringan Nirkabel

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Jaringan Nirkabel Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Jaringan Nirkabel Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 4.1.2 Perangkat Lunak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

MONITORING JARINGAN NIRKABEL MENGGUNAKAN APLIKASI SNIFFER PADA SMK NEGERI 1 PENUKAL

MONITORING JARINGAN NIRKABEL MENGGUNAKAN APLIKASI SNIFFER PADA SMK NEGERI 1 PENUKAL MONITORING JARINGAN NIRKABEL MENGGUNAKAN APLIKASI SNIFFER PADA SMK NEGERI 1 PENUKAL Syaikhu Arif Wibowo Program Studi : Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Jaringan komputer Nirkabel

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM PADA PERANGKAT ACCESS POINT G MENGGUNAKAN OPENWRT

ANALISA KINERJA IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM PADA PERANGKAT ACCESS POINT G MENGGUNAKAN OPENWRT ANALISA KINERJA IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM PADA PERANGKAT ACCESS POINT 802.11 G MENGGUNAKAN OPENWRT Dimas Lazuardi Adya Putra 1 Ahmad Subhan KH 2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang II. Definisi Acces Point III. Fungsi Acces Point

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang II. Definisi Acces Point III. Fungsi Acces Point BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Access point disingkat dengan AP merupakan suatu tempat yang menjadi pusat dari beberapa koneksi terhubung. Alat ini juga dikenal dengan Cross Box. Jika dilihat dari

Lebih terperinci

MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND

MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND SERIAL TUTORIAL MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND Dibuat untuk Bahan Ajar kkelas XI Teknik Komputer dan Jaringan pada Mata Diklat Melakukan Perbaikan dan Setting

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini membahas cara pengujian dari pengaturan bandwidth pada setiap teknik antrian sistem operasi, dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah GNU/linux dan FreeBSD,

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network, bisa juga kabel LAN. Salah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini secara rinci akan membahas mengenai langkah-langkah yang diterapkan terhadap rancangan infrastruktur jaringan yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Wireless Roaming (Studi Kasus Universitas Baturaja)

Analisis dan Perancangan Wireless Roaming (Studi Kasus Universitas Baturaja) Analisis dan Perancangan Wireless Roaming (Studi Kasus Universitas Baturaja) Muhammad Sofyan 1, Leon Andretti Abdillah 2, Hadi Syahputra 3 1,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

Wireless LAN. Reesa akbar EEPIS-ITS

Wireless LAN. Reesa akbar EEPIS-ITS Wireless LAN Pertemuan 1 Reesa akbar EEPIS-ITS Wireless LAN Alternatif media network selain kabel Menggunakan Standar IEEE 802 Bekerja di Layer 2 (OSI Model) Aplikasi WirelessLAN Akses Role Perluasan Jaringan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN KONEKSI WIRELESS DISTRIBUTION SISYTEM (WDS)

IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN KONEKSI WIRELESS DISTRIBUTION SISYTEM (WDS) IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN KONEKSI WIRELESS DISTRIBUTION SISYTEM (WDS) Irwinsyah 1, Ramos Kurniawan Sianipar 2 1) Program Studi Komputerisasi Akuntansi, AMIK Dian Cipta Cendikia Bandar Lampung 2) Program

Lebih terperinci

Pengelolaan Jaringan Sekolah

Pengelolaan Jaringan Sekolah Pengelolaan Jaringan Sekolah ( Mikrotik dan Access Point) PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD) BIDANG PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Pada bab 5 ini akan dibahas mengenai implementasi dan pengujian terhadap firewall yang telah dibuat pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

Lebih terperinci

TUTORIAL KONFIGURASI TP-LINK

TUTORIAL KONFIGURASI TP-LINK TUTORIAL KONFIGURASI TP-LINK 1. Klik start - connect to show all connection 2. Setelah muncul jendela baru seperti dibawah 3. Klik kanan-properties (seperti gamabar di atas) setelah itu akan muncul jendela

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah dan cepat. Oleh karena itu efektifitas dan efisiensi bisa dicapai yang

BAB I PENDAHULUAN. mudah dan cepat. Oleh karena itu efektifitas dan efisiensi bisa dicapai yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini penggunaan komunikasi data melalui jaringan komputer sudah menjadi hal yang lazim. Dengan adanya jaringan komputer transformasi

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) PADA STMIK PALCOMTECH PALEMBANG

ANALISIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) PADA STMIK PALCOMTECH PALEMBANG ANALISIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK () PADA STMIK PALCOMTECH PALEMBANG M.Fitriansyah Rahmat Hidayansyah Kriswara Wilantara Jurusan Teknik Informatika STMIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak STMIK

Lebih terperinci

Fungsi Acces Point. 12:01 Network

Fungsi Acces Point. 12:01 Network Fungsi Acces Point 12:01 Network Fungsi Access Point Bisa disebut sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel pada client/tetangga

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi 55 BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi simulasi rt/rw wireless net pada Perumahan Sunter Agung Podomoro : 1 buah

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT Latar Belakang Walaupun internet sudah menjadi suatu kebutuhan bagi para penggunanya. Namun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL)

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL) ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL) Almubah Hendriza Ali Andri Jefri Tenggono Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang ABSTRAK

Lebih terperinci

Konfigurasi LAN dan Wireless Connection Pada Laptop Server dan Client

Konfigurasi LAN dan Wireless Connection Pada Laptop Server dan Client L-1 Konfigurasi LAN dan Wireless Connection Pada Laptop Server dan Client A. Laptop Client Hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan AP untuk koneksi antar jaringan computer secara wireless adalah

Lebih terperinci

ANALISA PARAMETER QOS DAN RMC JARINGAN INTERNET DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

ANALISA PARAMETER QOS DAN RMC JARINGAN INTERNET DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA ANALISA PARAMETER QOS DAN RMC JARINGAN INTERNET DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Irma Suryani 1), Lindawati 2) Irma Salamah 3 ) 1),2),3) Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut: 3.1.1 Gambaran

Lebih terperinci

MEMBUAT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK 750

MEMBUAT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK 750 MEMBUAT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK 750 Perangkat yang dibutuhkan : 1. Routerboard Mikrotik 750 : 1 unit 2. Access Point TP-Link TL-WA501G : 1 unit 3. Kabel UTP Straight : 2 buah 4. Laptop + Wireless

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi SIA 1. Henny Medyawati Program Sarmag Universitas Gunadarma

Pengantar Teknologi SIA 1. Henny Medyawati Program Sarmag Universitas Gunadarma Pengantar Teknologi SIA 1 Henny Medyawati Program Sarmag Universitas Gunadarma Tahun 1997, IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama, 802.11 peralatan yang sesuai standar tsb dapat bekerja pada frek

Lebih terperinci

Membuat Jaringan WiFi dengan Access Point Linksys WAP610N Pada Small Office

Membuat Jaringan WiFi dengan Access Point Linksys WAP610N Pada Small Office Membuat Jaringan WiFi dengan Access Point Linksys WAP610N Pada Small Office Dengan semakin berkembangnya Teknologi Informasi dan semakin meningkatnya kebutuhan komunikasi global, sehingga diperlukan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP KINERJA ROUTING Fatoni 1, Ari Juni Karya 2 Dosen Universitas Bina Darma fatoni@binadarma.ac.id 1, arikarya26@gmail.com 2 ABSTRACT The information technology world is currently

Lebih terperinci

Modul Ujikom TKJ 2014/2015 Page 1

Modul Ujikom TKJ 2014/2015 Page 1 1. Teori Dasar a. Router Router adalah perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan eberapa network, baik network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya seperti menghubungkan network yang

Lebih terperinci

CARA SETTING ACCESS POINT

CARA SETTING ACCESS POINT CARA SETTING ACCESS POINT Muhamad Satim muhamad.satim@raharja.info Abstrak Telah diketahui dan mengenal tentang Local Area Network (LAN), dimana ia merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa

Lebih terperinci