KARSINOMA BRONKUS KARSINOMA BRONKUS PENDAHULUAN
|
|
- Leony Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KARSINOMA BRONKUS PENDAHULUAN Secara umum gangguan pada saluran napas dapat berupa sumbatan pada jalan napas (obstruksi) atau gangguan yang menyebabkan paru tidak dapat berkembang secara sempurna (restriktif). Misalnya, tumor yang besar di paru dapat menyebabkan sebagian paru dan saluran napas kolaps, sedangkan tumor yang terdapat dalam saluran napas dapat menyebabkan sumbatan pada saluran napas. Tumor yang menakan dinding dada dapat menyebabkan destruksi tulang dinding dada dan menimbulkan nyeri. Cairan di rongga pleura yang sering ditemukan pada kanker paru juga mengganggu fungsi paru. (1) Suatu proses karsinoma di paru dapat berasal dari saluran pernafasan itu sendiri. Baik itu berasal dari sel-sel bronkus atau alveolus ataupun dari sel-sel yang memproduksi mukus yang mengalami degenerasi maligna, ataupun jaringan ikat diluar saluran pernafasan. Lebih dari 90% tumor paru primer merupakan tumor ganas dan sekitar 95% tumor ganas ini termasuk karsinoma bronkogenik. (2,3,4) Karsinoma paru yang biasa disebut juga dengan karsinoma bronkus karena sebagian besar tumor ganas primer sistem pernafasan bagian bawah bersifat epitelial dan berasal dari mukosa percabangan bronkus. Karsinoma paru sekarang ini telah menjadi penyebab utama kematian pada laki-laki maupun perempuan. Insidensi tertinggi terjadi pada usia antara tahun. Peningkatan ini diyakini berkaitan dengan makin tingginya kebiasaan merokok yang sebenarnya dapat dihindari. (2,4) ANATOMI PARU 1
2 Paru-paru adalah organ yang berbentuk spon yang terdapat di dada. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus. Paru-paru membawa udara masuk dan keluar dari tubuh, mengambil oksigen dan menyingkirkan gas karbon dioksida (zat residu pernafsan). (1,5) Lapisan disekitar paru-paru disebut pleura, membantu melindungi paru-paru dan memungkinkan untuk bergerak saat bernafas. Batang tenggorokan (trakea) membawa udara ke dalam paru paru. Trakea terbagi kedalam tabung yang disebut bronkus, yang kemudian terbagi lagi menjadi cabang lebih kecil yang disebut bronkiol. Pada akhir dari cabang-cabang kecil inilah terdapat kantung udara kecil yang disebut alveoli. (1,5) DEFINISI Karsinoma bronkus adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran pernafasan, biasanya dari lapisan sel saluran udara. Karsinoma bronkus seperti halnya juga karsinoma lainnya yaitu merupakan hasil dari pertumbuhan abnormal sel tubuh. (1,4,6) Pada orang normal, pertumbuhan dan kematian sel diatur sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan seimbang. Bila mekanisme ini terganggu maka sel akan tumbuh dengan semena mena sehingga sel tersebut membesar dengan tidak terkontrol. (1,4) EPIDEMIOLOGI Insidensi karsinoma baronkus di negara maju telah meningkat sampai tahap epidemik sejak tahun Bahkan saat sekarang ini telah menjadi penyebab utama kematian dan juga telah menduduki peringkat kedua setelah tuberkulosis paru. (1,2,6) Data statistik WHO 1974 memperkirakan terdapat kasus baru karsinoma bronkus per tahun dan mengakibatkan kematian. Data RSUD Dr.Soetomo Surabaya menunjukkan bahwa karsinoma bronkus menduduki urutan kelima dari seluruh kasus karsinoma yang dirawat, bahkan pada penderita pria, karsinoma ini menduduki peringkat kedua setelah karsinoma hati. (2) Selain itu tiga penelitian prospektif yang melibatkan hampir laki-laki berusia tahun yang diteliti selama 44 bulan menyatakan bahwa terdapatnya angka kematian yang tinggi akibat karsinoma bronkus per orang laki-laki yang merokok. (1) 2
3 ETIOLOGI Meskipun etiologi karsinoma bronkus yang sebenarnya belum diketahui, tetapi ada tiga faktor yang agaknya bertangguang jawab dalam peningkatan insidensi penyakit ini, diantaranya merokok, bahaya industri, dan polusi udara. Dari faktor-faktor ini merokok agaknya berperan paling penting, yaitu 85% dari seluruh kasus. (2,3,6) Telah diketahui secara universal bahwa asap rokok merupakan salah satu sebab utama karsinoma bronkus (karsinoma paru). Baik bila dihisap secara langsung oleh para perokok maupun mereka yang bukanlah perokok tetapi sering menghirup udara yang tercemar asap rokok (perokok pasif). Juga diketahui bahwa makin berpolusi udara di suatu tempat (baik karena industri ataupun otomotif), makin banyaklah penduduk setempat yang terkena karsinoma bronkus. (2,3,6) Karsinoma bronkus ini juga dapat menyerang mereka yang tidak merokok. Masih suatu tanda tanya apakah adanya proses TB lama dapat menginduksi terjadinya proses karsinoma. (6) Diperkirakan inhalasi jangka panjang bahan-bahan karsinogen merupkan faktor utama, tanpa mengesampingkan kemungkinan peranan predisposisi hubungan keluarga ataupun suku bangsa, ras serta status imunologis. (3) PATOLOGI Karsinoma bronkus biasanya dibagi menjadi karsinoma paru sel kecil (small cell lung cancer, SCLC) dan karsinoma paru sel tidak kecil (non-small cell lung cancer, NSCLC) untuk menentukan terapi. Termasuk di dalam golongan karsinoma paru sel tidak kecil adalah epidermoid, adenokarsinoma, tipe-tipe sel besar, atau campuran dari ketiganya. Sembilan puluh persen dari seluruh tipe karsinoma bronkus adalah perokok, dan sisanya yang bukan perokok menderita karsinoma paru yang biasanya berupa adenokarsinoma. (2,3) Klasifikasi WHO untuk Neoplasma Pleura dan Paru Karsinoma Bronkus 1. Karsinoma epidermod (skuamosa) 2. Karsinoma sel kecil (termasuk sel oat) 3. Adenokarsinoma (termasuk karsinoma sel alveolar) 4. Karsinoma sel besar 3
4 5. Gabungan adenokarsinoma dan epidermoid Lain-Lain 6. Tumor karsinoid (adenoma bronkus) 7. Tumor kelenjar bronkial 8. Tumor papilaris dari epitel permukaan 9. Tumor campuran dan karsinosarkoma 10. Sarkoma 11. Tak terklasifikasi 12. Mesotelioma 13.Melanoma (2,6) Karsinoma sel skuamosa (epidermoid) Merupakan tipe histologik karsinoma bronkus yang paling sering ditemukan, berasal dari permukaan epitel bronkus. Perubahan epitel termasuk metaplasia, atau displasia akibat merokok jangka panjang, secara khas mendahului timbulnya tumor. Karsinoma sel skuamosa seringkali disertai batuk dan hemoptisis akibat iritasi atau ulserasi, pneumonia, dan pembentukan abses akibat obstruksi dan infeksi sekunder. Karena tumor ini cenderung agak lamban dalam bermetastasis, maka pengebatan dini dapat memperbaiki prognosis. Karsinoma sel skuamosa ini terdiri atas : a. Differensiasi tinggi (well differenstiated) b. Differensiasi sedang (moderately differentiated) c. Differensiasi rendah (poorly differentiated) (2,3,6) Adenokarsinoma Kebanyakan jenis tumor ini timbul di bagian perifer segmen bronkus dan kadang-kadang dapat dikaitkan dengan jaringan parut lokal pada paru dan fibrosis interstisial kronik. Lesi seringkali meluas ke pembuluh darah limfe pada stadium dini, dan sering bermetastasis jauh sebelum lesi primer menyebabkan gejala-gejala. Adenokarsinoma adalah satu-satunya tipe histologi kanker paru yang tidak mempunyai kaitan jelas dengan merokok, dan terdiri atas : a. Karsinoma kelenjar asiner b. Karsinoma kelenjar papiler c. Karsinoma bronkiolo alveolar 4
5 d. Karsinoma padat dengan pembentukan mukus (solid Ca with mucous formation) (2,3,6) Karsinoma sel bronkial alveolar Merupakan subtipe adenokarsinoma yang jarang ditemukan, dan yang berasal dari epitel alveolus atau bronkiolus terminalis. Awitan pada umumnya tidak nyata, disertai tanda-tanda yang menyerupai pneumonia. Prognosisnya buruk kecuali kalau dilakukan pembuangan lobus yang terserang pada saat penyakit dini. (2) Karsinoma sel besar Adalah sel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacam-macam. Sel-sel ini cenderung timbul pada jaringan paru perifer, tumbuh cepat dengan penyebaran ekstensif dan cepat ke temapt-tempat yang jauh. Karsinoma sel besar ini terdiri atas : a. Karsinoma sel datia (giant cell Ca) b. Karsinoma sel jernih (clear cell Ca) (2,6) Karsinoma sel kecil Tidak seperti kartsinoma paru lainnya, jenis tumor ini timbul dari sel-sel Kulchitsky, komponen normal epitel bronkus. Karsinoma sel kecil ini memiliki waktu pembelahan yang tercepat dan prognosis yang terburuk dibandingkan dengan semua karsinoma bronkus. Metastasis dini ke mediastinum dan kelenjer limfe hilus, demikian pula dengan penyebaran hematogen ke organ-organ distal, sering dijumpai. Karsinoma sel kecil ini terdiri atas : a. Karsinoma sel oat (oat cell Ca) b. Jenis sel intermedia (intermediate cell type) c. Kombinasi karsinoma sel oat (combine oat cell Ca) (2,6) 5
6 Sistem Stadium TNM International Untuk Kanker Paru Yang Sudah Direvisi : 1997 American Joint Committee On Cancer Gambaran TNM Defenisi STATUS TUMOR PRIMER (T) T0 Tidak terbukti adanya tumor primer Tx Kanker yang tersembunyi terlihat pada sitologi bilasan bronkus, tetapi tidak terlihat pada radiogram atau bronkoskopi Tis Karsinoma in situ T1 Tumor berdiameter 3 cm dikelilingi paru atau pleura viseralis yang normal T2 Tumor berdiameter > 3 cm atau ukuran berapa pun yang sudah menyerang pleura viseralis atau mengakibatkan atelektasis yang meluas ke hilus ; harus berjarak > 2 cm distal dari karina T3 Tumor berukuran berapa pun dengan perluasan langsung pada dinding dada, diafragma, pleura, mediastinalis, atau perikardium tanpa mengenai jantung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, atau korpus vertebra, atau karina ; atau adanya efusi pleura yang maligna. T4 Tumor berukuran berapa pun yang sudah menyerang mediastinum atau mengenai jantung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, korpus vertebra, atau karina ; atau adanya efusi pleura yang maligna. KETERLIBATAN KELENJAR GETAH BENING REGIONAL (N) N0 Tidak dapat terlihat metastasis pada kelenjar getah bening regional N1 Metastasis pada peribronkial dari/atau kelenjar kelenjar hilus ipsilateral N2 Metastasis pada mediastinal ipsilateral atau kelenjar kelenjar getah bening subkarina N3 Metastasis pada mediastinal atau kelenjar kelenjar getah bening hilus kontralateral ; kelenjar kelenjar getah bening skalenus atau supraklavikular ipsilateral atau kontralateral METASTASIS JAUH (M) M0 Tidak diketahui adanya metastasis jauh M1 Metastasis jauh terdapat pada tempat tertentu (misal, otak) KELOMPOK STASIUM Karsinoma tersembunyi Tx, N0, M0 Sputum mengandung sel sel ganas tetapi tidak dapat dibuktikan adanya tumor primer atau metastasis Stadium 0 Tis, N0, M0 Karsinoma in situ Stadium IA T1, N0, M0 Tumor termasuk T1 tanpa adanya bukti metastasis pada kelenjar getah bening regional atau tempat 6
7 yang jauh Stadium IB T2, N0, M0 Tumor termasuk klasifikasi T2 dengan bukti metastasis pada kelenjar getah bening regional atau tempat yang jauh Stadium IIA T1, N1, M0 Tumor termasuk klasifikasi T1 dengan bukti hanya terdapat metastasis ke peribronkial ipsilateral atau hilus kelenjar limfe ; tidak ada metastasis ke tempat yang jauh Stadium IIB T2, N1, M0 T3, N0, M0 Tumor termasuk klasifikasi T2 atau T3 dengan atau tanpa bukti metastasis ke peribronkial ipsilateral atau hilus kelenjar limfe ; tidak ada metastasis ke tempat yang jauh Stadium IIIA T1 T3, N1, N2, M0 Tumor termasuk klasifikasi T1, T2, atau T3 dengan atau tanpa bukti adanya metastasis ke peribronkial ipsilateral atau hilus kelenjar limfe ; tidak ada metastasis ke tempat yang jauh Stadium IIIB Stadium IV T berapa pun, N3, M0 T4, N berapa pun, M0 T berapa pun, N berapa pun, M1 Setiap klasifikasi tumor dengan metastasis ke hilus kontra lateral atau kelenjar getah bening mediastinum atau ke skalenous atau kelenjar limfe supraklavikular ; atau setiap tumor yang diklasifikasikan sebagai T4 dengan atau tanpa metastasis ke kelenjar getah bening regional ; tidak ada metastasis ke tempat yang jauh. Setiap tumor dengan metastasis jauh Bentuk Lain Karsinoma Paru 7
8 Selain karsinoma bronkus, bentuk lain dari karsinoma paru primer adalah adenoma, sarkoma, dan mesotelioma bronkus. Adenoma bronkus adalah sekelompok neoplasma kecil yang ganas dengan agresivitas rendah yang timbul pada trakea bagian bawah atau bronki utama. Mesotelioma maligna adalah tumor pleura yang tidak umum yang mayoritas pasiennya terkait dengan pajanan abses. Mesotelioma maligna sangat ganas, dan kelangsungan hidup kurang dari 1 tahun sejak saat diagnosis. Baik sarkoma primer paru dan melanoma maligna primer paru sangat jarang, tetapi merupakan bentuk kanker paru yang sangat ganas. (2,6) DIAGNOSIS Manifestasi klinis karsinoma bronkus beraneka ragam, secara garis besar dapat dibagi atas : 1. Gejala intrapulmoner Merupakan gejala lokal yang disebakan oleh tumor di paru. Terjadi karena ada gangguan silia serta ulserasi bronkus, sehingga memudahkan terjadinya radang berulang. Keluhan batuk lebih dari 2 minggu merupakan suatu gejala yang patut mendapat perhatian terutama pada golongan populasi yang mempunyai risiko untuk mendapat kanker paru, yaitu : a. Pria b. Berumur diatas 40 tahun c. Merokok/perokok berat d. Bekerja di industri yang berkaitan dengan bahan karsinogen. Selain itu terdapat keluhan batuk darah, nyeri dada, dan sesak napas yang desebabkan oleh tumor tersebut atau oleh obstruksi yang ditimbulkan ataupun atelektasis. (3,6) 2. Gejala intratorasik ektrapulmoner Penyebaran tumor ke mediatinum akan menekan/merusak struktur-struktur di dalam mediastinum dengan akibat antara lain : a. N. Phrenicus : parese/paralise diafragma b. N. Recurens : parese/paralise korda vokalis c. Saraf simpatik : sindroma Horner : efsotalmus, miosis, ptosis, dan anhidrosis d. Esofagus : disfagi 8
9 e. Vena cafa superior : sindroma vena cafa superior yang terjadi karena bendungan pada vena cafa superior dan disertai pembengkakan muka dan lengan. f. Trakea/bronkus : sesak, oleh karena atelektasis total. g. Jantung : gangguan fungsional, terjadi efusi perikardial. (3,6) 3. Gejala ekstratorasik non metastatik Dapat dibagi atas : a. Manifestasi neuromuskuler Mempunyai insiden sebesar 4-15%, biasanya berupa Neuropati karsinomatosa terutama didapatkan pada kasus lanjut. Bersifat progresif serta paling sering ditemukan pada karsinoma sel kecil. Sindroma neuropati karsinomatosa terdiri dari miopati, neuropati perifer, degenerasi serebelar subakut, ensefalopatia dan mielopati nekrotik. (3,6) b. Manifestasi Endokrin Metabolik Dapat berupa : - Sindroma chusing - Sindroma karsinoid - Hiperparatiroid dengan hiperkalsemia - Sekresi insulin dengan hipoglikemia - Sekresi gonadotropin berlebihan dengan ginekomastia (2,3) c. Manifestasi Jaringan Ikat dan tulang Manifestasi yang paling terkenal adalah hypertrophic pulmonary osteoartropathy, terutama didapatkan pada karsinoma epidermoid, dan dikatakan belum pernah ditemukan pada karsinoma sel kecil. Secara radiologi didapatkan pembentukan tulang baru subperiosteal, terutama tulang tulang ekstremitas bagian distal. (3,6) d. Manifestasi Vaskuler Dan Hematologik Tidak begitu sering didapatkan, sering dalam bentuk migratory trombophlebitis, purpura dan anemia. (3,6) 9
10 4. Gejala ekstratorasik metastatik Karsinoma bronkus adalah satu-satunya tumor yang mampu berhubungan langsung dengan sirkulasi arterial, sehingga kanker tersebut dapat menyebar hampir ke semua organ terutama otak, hati dan tulang. (3,6) Alat utama untuk mendiagnosis karsinoma paru adalah radiologi, bronkoskopi dan sitologi. Nodul soliter sirkumskripta atau coin lesion pada radiogram dada sangat penting dan mungkin merupakan petunjuk dini untuk mendeteksi karsinoma bronkogenik, meskipun dapat juga ditemukan pada banyak keadaan lainnya. CT-scan mungkin dapat memberikan bantuan lebih lanjut dalam membedakan lesi lesi yang dicurigai. Bronkoskopi yang disertai biopsi adalah teknik yang paling baik dalam mendiagnosis karsinoma sel skuamosa yang biasanya terletak sentral. (2,3) PENGOBATAN Regimen pengobatan yang paling sering adalah kombinasi dari pembedahan, radiasi, dan kemoterapi. (1,2) Pembedahan adalah pengobatan terpilih bagi pasien non-samall cell lung carcinoma (NSCLC) stadium I, II, dab beberapa kasus stadium IIIa, kecuali jika tumor tidak dapat direseksi atau terdapat keadaan-keadaan yang tidak memungkinkan pembedahan (misal, penyakit jantung). Pembedahan dapat berupa pengangkatan paru-paru parsial atau total. (2,6) Terapi radiasi umumnya dianjurkan untuk lesi-lesi stadium I dan II jika terdapat kontraindikasi pembedahan, dan untuk lesi-lesi stadium III jika penyakit terbatas pada hemithoraks dan kelenjar getah bening supraklavikular ipsilateral. (2,6) Dasar terapi bagi pasien small cell lung carcinoma (SCLC) adalah kemoterapi, dengan atau tanpa terapi radiasi. Kemoterapi dan radioterapi dada dapat diberikan pada pasien-pasien dengan stadium penyakit yang terbatas, jika secara fisiologis mereka mampu menjalani pengobatan itu. Pasien-pasien dengan stadium penyakit yang ekstensif (luas) ditangani dengan kemoterapi saja. Beberapa regimen kombinasi kemoterapi yang sering digunakan terdiri dari siklofosfamid, doksorubisin (Adriamycin) dan vinkristin (CAV), serta siklofosfamid, doksorubisin, dan etoposid (CAE). Kombinasi kemoterapi meningkatkan 10
11 median kelangsungan hidup pasien yang tidak diobati dari 6 hingga 17 minggu menjadi 40 sampai 70 minggu. (2,3,6) Terapi radiasi juga digunakan untuk profilaksis metastasis ke otak, dan untuk penanganan paliatif terhadap nyeri, hemoptisis berulang, efusi, atau obstruksi saluran napas. (2,3,6) PROGNOSIS Prognosis keseluruhan bagi pasien karsinoma bronkogenik adalah buruk (kelangsungan hidup 5 tahun 14%; American Cancer Society, 1995) dan hanya sedikit meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, meskipun telah diperkenalkan berbagai agenagen kemoterapi yang baru. Dengan demikian, penekanan harus diberikan pada pencegahan. Tenaga-tenaga kesehatan harus menganjurkan masyarakat untuk tidak merokok atau hidup dalam lingkungan yang tidak tercemar polusi industri. Tindakan-tindakan protektif harus dilakukan bagi mereka yang bekerja dengan abses, uranium, krominium, dan materi karsinogenik lainnya. (2) 11
12 DAFTAR RUJUKAN 1. Price Sylvia Anderson, Wilson Lorraine Mc Carty, Hartanto Huriawati, Susi Natalia, Wulansari Pita, Maharani Dewi Asih. Tumor Ganas Paru in Patofisiologi. 2. Danusantoso Halim. Karsinoma Paru in Buku Saku Ilmu Penyakit Paru : Hal Alsagaff. H, Mukty. A, Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Hal Precise N, Kanker Paru (lung cancer), 2011, Available from : %2011.pdf 5. Hudoyo A, Anatomi Fisiologi Paru-Paru, 2010, Available from : 6. Yulia R, Tugas Kuliah : Kanker Paru (Karsinoma Bronkogenik), 2009, Available from : 12
Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang
Kanker Paru DEFINISI Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru. Kanker
Lebih terperinciKanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9
Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dan muncul sedikit lebih tinggi dari klavikukula di dalam dasar leher. 17 Fungsi utama
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan Fungsi paru Paru-paru adalah organ yang berbentuk kerucut dengan apex (puncak) di atas dan muncul sedikit lebih tinggi dari klavikukula di dalam dasar leher. 17
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Farmakoekonomi Farmakoekonomi didefinisikan sebagai deskripsi dan analisis dari biaya terapi dalam suatu sistem pelayanan kesehatan, lebih spesifik lagi adalah sebuah penelitian
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kanker Paru Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak normal,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumor Paru Sekunder 2.1.1 Definisi Tumor Paru Sekunder Tumor paru adalah suatu kondisi abnormal yang terjadi pada tubuh akibat terbentuknya suatu lesi atau benjolan pada tubuh,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
l. Untuk mengetahui Case Fatality Rate (CFR) penderita kanker paru tahun 2004-2007 1.4. Manfaat penelitian 1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi pihak Rumah Sakit St. Elisabeth Medan untuk peningkatan pelayanan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Paru 2.1.1 Definisi Kanker Paru Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan
Lebih terperinciPeranan Radiologi Intervensi Pada Kanker Paru. Kanker merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Menurut World Health
Peranan Radiologi Intervensi Pada Kanker Paru Kanker merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru merupakan salah satu penyebab kematian utama dalam
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011- DESEMBER 2011 Christone Yehezkiel P, 2013 Pembimbing I : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. Pembimbing II :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan dan penyebaran sel secara tidak terkendali, sering menyerang jaringan sekitar dan dapat bermetastasis atau menyebar ke organ lain (World Health
Lebih terperinciKANKER PARU. MEILINA Pembimbing : dr. Johanes R.S Sp.P
KANKER PARU MEILINA 02-086 Pembimbing : dr. Johanes R.S Sp.P DEFINISI KANKER PARU Semua penyakit keganasan di paru, mencakup baik yang berasal dari paru sendiri maupun dari luar paru Kanker paru primer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel
Lebih terperinciPengobatan atau penatalaksaan penyakit ini sangat bergantung pada kecekatan ahli paru untuk
Defines Kanker paru-paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru-paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru-paru itu sendiri maupun keganasan dari luar paru-paru (metastasis tumor
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kanker Paru 2.1.1. Definisi Kanker paru merupakan penyebab utama mortalitas yang diakibatkan oleh kanker, baik pada pria maupun wanita yang ada di dunia. Prevalensi kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker atau karsinoma merupakan istilah untuk pertumbuhan sel abnormal dengan kecepatan pertumbuhan melebihi normal dan tidak terkontrol. (World Health Organization,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Embriologi Paru Pada kehamilan minggu ketiga sampai keempat, sistem respirasi sederhana berkembang dari sulkus laringotrakeal, pada bagian ventral foregut. Sulkus ini menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditemukan di seluruh dunia dewasa ini (12.6% dari seluruh kasus baru. kanker, 17.8% dari kematian karena kanker).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker paru merupakan kasus keganasan yang paling sering ditemukan di seluruh dunia dewasa ini (12.6% dari seluruh kasus baru kanker, 17.8% dari kematian karena kanker).
Lebih terperinciMANIFESTASI KARSINOMA BRONKOGENIK PADA PENDERITA YANG DIRAWAT DI RSUD Dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH PERIODE JULI APRIL 2011
MANIFESTASI KARSINOMA BRONKOGENIK PADA PENDERITA YANG DIRAWAT DI RSUD Dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH PERIODE JULI 2009 - APRIL 2011 Saputra TR, Mulyadi dan Fajriah Abstrak. Kanker paru pada saat ini merupakan
Lebih terperinciSaya juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu saya agar dapat menyelesaikan makalah ini.
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Lebih terperinciKANKER PARU. R.M. Ridho Hidayatulloh dr. Rizki Drajat, Sp.P
KANKER PARU R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215 dr. Rizki Drajat, Sp.P Definisi Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai
Lebih terperinciKANKER PARU MERUPAKAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA EFUSI PLEURA DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Oleh. Agus Suprijono, Chodidjah, Agung Tri Cahyono
KANKER PARU MERUPAKAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA EFUSI PLEURA DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh Agus Suprijono, Chodidjah, Agung Tri Cahyono ABSTRAK Insiden kanker paru meningkat di seluruh dunia,
Lebih terperinciDiponegoro No. 1, Pekanbaru,
ANGKA KETAHANAN HIDUP SATU TAHUN PENDERITA KANKER PARU DI RUANG RAWAT INAP PARU RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE MARET 2010 MARET 2011 Silvi Zuelmi 1), Adrianison 2), Wiwit Ade Fidiawati 3) ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan. penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat. Data GLOBOCAN, International Agency for Research on
Lebih terperinciABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2010
ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2009 31 DESEMBER 2010 Stevanus, 2011; Pembimbing I : dr. Hartini Tiono, M.Kes. Pembimbing II : dr. Sri Nadya J Saanin,
Lebih terperinciTask Reading: ASBES TOSIS
Task Reading: ASBES TOSIS Pendahuluan Asbestosis merupakan menghirup serat asbes. gangguan pernapasan disebabkan oleh Asbes atau Asbestos adalah bentuk serat mineral silika tahan terhadap asam kuat, serta
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSAKA. Gambar 2.1. Anatomi Paru (Moore, Dalley dan Agur, 2010)
5 BAB 2 TINJAUAN PUSAKA 2.1. Anatomi dan Fisiologi Paru 2.1.1. Anatomi Paru Paru-paru dikelilingi oleh dinding dada. Dinding dada terdiri daripada iga dan otot-otot antara iga. Paru-paru dipisahkan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumor paru) maupun yang berasal dari paru sendiri, dimana kelainan dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Paru 2.1.1 Definisi Kanker paru adalah keganasan yang berasal dari luar paru (metastasis tumor paru) maupun yang berasal dari paru sendiri, dimana kelainan dapat disebabkan
Lebih terperinciKanker Paru: Sebuah Kajian Singkat
UPDATE KNOWLEDGE IN RESPIROLOGY Kanker Paru: Sebuah Kajian Singkat Tim Editor Korespondensi: Tim Editor Kontak: pulmonologi89@yahoo.co.id PENDAHULUAN Kanker paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Di Indonesia, diantara berbagai jenis kanker, karsinoma paru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker saat ini merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Di Indonesia, diantara berbagai jenis kanker, karsinoma paru merupakan keganasan kedua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. napas bagian bawah (tumor primer) atau dapat berupa penyebaran tumor dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru adalah penyakit keganasan yang berasal dari sel epitel saluran napas bagian bawah (tumor primer) atau dapat berupa penyebaran tumor dari organ lain (tumor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dalam pleura berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan terjadinya ketidakseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan. Hal tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu kerentanan fisik individu sendiri, keadaan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru adalah kanker yang paling sering didiagnosis di dunia dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Data kasus baru kanker paru di Amerika Serikat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang telah membudaya bagi masyarakat di sekitar kita. Di berbagai wilayah perkotaan sampai pedesaan, dari anak anak sampai orang
Lebih terperinciINSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( )
1 INSUFISIENSI PERNAFASAN Ikbal Gentar Alam (131320090001) Pendahuluan 2 Diagnosa dan pengobatan dari penyakit penyakit respirasi tergantung pada prinsip dasar respirasi dan pertukaran gas. Penyakit penyakit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan dengan usia rata-rata 55 tahun (Stoler, 2014). Diperkirakan terdapat 500.000 kasus baru setiap
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Keganasan di rongga toraks mencakup kanker paru, tumor mediastinum, metastasis
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kanker Paru Keganasan di rongga toraks mencakup kanker paru, tumor mediastinum, metastasis tumor di paru dan mesotelioma ganas (kegasanan di pleura). Kasus keganasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan barangkali merupakan istilah yang tepat, namun tidak populer dan tidak menarik bagi perokok. Banyak orang sakit akibat merokok, tetapi orang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
20 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari rekam medik penderita kanker serviks Departemen Patologi Anatomi RSCM Jakarta periode tahun 2004. Data yang didapatkan adalah sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia akibat kanker, baik pada pria maupun wanita di dunia. Di seluruh dunia, kematian akibat kanker paru sendiri
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia
BAB 4 HASIL 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari rekam medik penderita kanker serviks Departemen Patologi Anatomi RSCM pada tahun 2007. Data yang didapatkan adalah sebanyak 675 kasus. Setelah disaring
Lebih terperinciDefinisi. Mesothelioma adalah keganasan yang berasal dari sel mesotel yang terletak di rongga pleura.
Mesothelioma Pendahuluan Mesothelioma berhubungan erat dengan paparan asbes. Mesothelioma merupakan kasus yang jarang. Individu yg mempunyai riwayat paparan dengan asbes mempunyai resiko lebih besar menderita
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kanker Paru 2.1.1. Definisi Kanker Paru Kanker paru merupakan keganasan pada jaringan paru. Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel-sel yang mengalami proliferasi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas yang cenderung didiagnosis pada stadium lanjut dan merupakan penyakit dengan angka kejadian tertinggi serta menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang bagian paru, namun tak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring dengan predileksi di fossa Rossenmuller. Kesulitan diagnosis dini pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring. Lebih dari 90% penderita karsinoma laring memiliki gambaran histopatologi karsinoma
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menginvasi jaringan sekitar serta dapat menyebar ke bagian tubuh lain. 21,22,23 Kanker
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. KANKER PARU Tumor adalah hasil perkembangbiakan suatu sel tubuh yang tidak terkontrol, yang mana dalam keadaan normal perkembangbiakan sel hanya akan terjadi apabila dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. napas, batuk kronik, dahak, wheezing, atau kombinasi dari tanda tersebut.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah inflamasi saluran napas kecil. Pada bronkitis kronik terdapat infiltrat dan sekresi mukus di saluran pernapasan. Sedangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia meninggal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru masih merupakan masalah kesehatan karena masih banyak menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia meninggal karena kanker paru.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Osteosarkoma adalah keganasan pada tulang yang sering dijumpai pada anak-anak dan dewasa. Ketepatan diagnosis pada keganasan tulang sangat penting karena
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kanker adalah kelompok penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkendali (Kaplan, Salis & Patterson, 1993). Dalam keadaan
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor
LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor A. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain
Lebih terperinciPertukaran gas antara sel dengan lingkungannya
Rahmy Sari S.Pd PERNAPASAN/RESPIRASI Proses pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida (CO 2 ), dan menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh) Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Pernapasan
Lebih terperinciBronkitis pada Anak Pengertian Review Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan
Bronkitis pada Anak 1. Pengertian Secara harfiah bronkitis adalah suatu penyakit yang ditanda oleh inflamasi bronkus. Secara klinis pada ahli mengartikan bronkitis sebagai suatu penyakit atau gangguan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mukosa rongga mulut. Beberapa merupakan penyakit infeksius seperti sifilis,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejumlah penyakit penting dan serius dapat bermanifestasi sebagai ulser di mukosa rongga mulut. Beberapa merupakan penyakit infeksius seperti sifilis, tuberkulosis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) merupakan penyakit yang perlu diwaspadai karena penyakit ini merupakan penyebab kematian dengan nomor urut lima di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Karsinoma rongga mulut merupakan ancaman besar bagi kesehatan masyarakat di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat kanker terus meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan kedua tersering pada keganasan daerah kepala leher di beberapa Negara Eropa (Chu dan Kim 2008). Rata-rata
Lebih terperinciKanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014
ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014 Ida Ayu Komang Trisna Bulan, 2015 Pembimbing I : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes., PA (K). Pembimbing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat adanya perubahan sel tubuh menjadi sel yang abnormal dan membelah diri di luar kendali yang dikenali sebagai sel
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Created by: Mahasiswa Akper Pemkab Tapteng Angk.3 Page 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru (Ca Paru) merupakan penyebab kematian utama akibat kanker pada pria dan wanita. Kanker paru ini meningkat dengan angka yang lebih besar pada wanita dibandingkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI Tuberkulosis A.1 Definisi Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini ditemukan pertama kali oleh Robert
Lebih terperinciOrgan yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru
Exit Hidung Faring Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia Laring Trakea Bronkus Bronkiolus Alveolus Paru-paru Hidung Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Pada hidung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ke arah rahim, letaknya antara rahim (uterus) dan liang senggama atau vagina.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Patogenesis 2.1.1. Diagnosis Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari sel epitel skuamosa. Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau
Lebih terperinciBAB 2 TUMOR. semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak.
BAB 2 TUMOR 2.1 Definisi Tumor Sel mempunyai tugas utama yaitu bekerja dan berkembang biak. Bekerja bergantung kepada aktivitas sitoplasma sedangkan berkembang biak bergantung pada aktivitas intinya. Proliferasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks uteri merupakan salah satu masalah penting pada wanita di dunia. Karsinoma serviks uteri adalah keganasan kedua yang paling sering terjadi dan merupakan
Lebih terperinciKanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Kanker paru merupakan salah satu dari keganasan. tersering pada pria dan wanita dengan angka mortalitas
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Kanker paru merupakan salah satu dari keganasan tersering pada pria dan wanita dengan angka mortalitas tertinggi di dunia, yaitu sebesar 1.590.000 kematian di tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efusi pleura adalah keadaan dimana terjadi akumulasi cairan yang abnormal. dalam rongga pleura. (Tierney, 2002)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Efusi pleura adalah keadaan dimana terjadi akumulasi cairan yang abnormal dalam rongga pleura. (Tierney, 2002) Penyebab dari efusi pleura yaitu neoplasma seperti broncogenik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah menurun, namun di negara berkembang prevalensi merokok masih tetap tinggi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada awal abab ke-20 kanker paru masih jarang ditemukan, namun sekarang ini telah menjadi masalah global. Pada abab ke-21 kanker paru akan tetap menjadi penyebab kematian diseluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker paru merupakan keganasan penyebab kematian. nomer satu di dunia (Cancer Research UK, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker paru merupakan keganasan penyebab kematian nomer satu di dunia (Cancer Research UK, 2012). Mortalitas kanker ini tercatat sebesar 1.590.000 jiwa pada tahun 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan beban kerja pernafasan, yang menimbulkan sesak nafas, sehingga pasien mengalami penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan
Lebih terperinciABSTRAK PROFIL PENDERITA HEMOPTISIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2013 JULI 2014
ABSTRAK PROFIL PENDERITA HEMOPTISIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2013 JULI 2014 Hemoptisis atau batuk darah merupakan darah atau dahak yang bercampur darah dan di batukkan dari saluran
Lebih terperinciSMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA A. Organ-Organ Pernapasan Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memulihkan fungsi fisik secara optimal(journal The American Physical
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisioterapi merupakan sebuah profesi yang dinamis dengan dasar teori dan aplikasi klinik yang luas untuk memelihara, mengembangkan, dan memulihkan fungsi fisik secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas epitel nasofaring. Etiologi tumor ganas ini bersifat multifaktorial, faktor etnik dan geografi mempengaruhi risiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengisi rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paru adalah struktur elastik yang dibungkus dalam sangkar thoraks, yang merupakan suatu bilik udara kuat dengan dinding yang dapat menahan tekanan. Paru-paru ada dua,
Lebih terperinciABSTRAK. Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009
ABSTRAK Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009 Fifi, 2010. Pembimbing I: Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes Pembimbing II: Evi Yuniawati,
Lebih terperinci5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea
1. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena diafragma.... a. melengkung, tulang rusuk dan dada terangkat b. melengkung, tulang rusuk dan dada turun c. mendatar, tulang rusuk dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan suatu pertumbuhan abnormal dari sel sel serviks uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di RSDK tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit penyebab kematian paling tinggi di dunia, berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 terdapat sekitar 14 juta kasus
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FATER INFEKSI DAN TUMOR DENGAN TEMA KANKER PARU DARI GELOMBANG II KELOMPOK 4
LAPORAN PRAKTIKUM FATER INFEKSI DAN TUMOR DENGAN TEMA KANKER PARU DARI GELOMBANG II KELOMPOK 4 Dosen pengampu : 1. Sikni Retno Karminingtyas, S.Farm., Apt 2. Istianatus, S.Farm., Apt Di susun oleh : 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 13% kematian dari 22% kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia (Shibuya et al., 2006).
Lebih terperinciMengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1
Mengapa Kita Batuk? Batuk adalah refleks fisiologis. Artinya, ini adalah refleks yang normal. Sebenarnya batuk ini berfungsi untuk membersihkan tenggorokan dan saluran napas. Atau dengan kata lain refleks
Lebih terperinciMateri Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru
1.1 Pengertian Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahan bakar bensin merupakan produk komersial dengan volume terbesar di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan bakar bensin merupakan produk komersial dengan volume terbesar di dunia. Bahan bakar bensin adalah substansi kompleks dengan komposisi yang bervariasi tergantung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN Schwarte yang di sebut juga Penebalan plera adalah penyakit paru yang ditandai dengan jaringan parut, kalsifikasi, dan penebalan pleura (disepanjang paru) sering merupakan konsekuensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling. mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.000 wanita didiagnosa dengan kanker ovarium di seluruh dunia dan 125.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, malaria, dan campak. Infeksi
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN CA PARU DISUSUN OLEH: MURSADA 09.IK.024
LAPORAN PENDAHULUAN CA PARU DISUSUN OLEH: MURSADA 09.IK.024 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA BANJARMASIN 2011 LAPORAN PENDAHULUAN CA PARU A. Pengertian Menurut Hood
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG Dwirama Ivan Prakoso Rahmadi, 1110062 Pembimbing I : dr. Sri Nadya J Saanin, M.Kes Pembimbing
Lebih terperinciKanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah
Lebih terperinci