PENERAPAN TEKNIK MODELINGUNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH PUISI PADA SISWAKELAS VII-A MTSN KEDIRI II TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN TEKNIK MODELINGUNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH PUISI PADA SISWAKELAS VII-A MTSN KEDIRI II TAHUN PELAJARAN 2012/2013"

Transkripsi

1 PENERAPAN TEKNIK MODELINGUNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH PUISI PADA SISWAKELAS VII-A MTSN KEDIRI II TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Tatik Anisatul Mudayaroh Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia ABSTRAK: Membaca indah puisi merupakan salah satu keterampilan berbahasa, membaca puisi termasuk dalam pembelajaran sastra dan merupakan salah satu bentuk seni yang dapat diapresiasikan. Rendahnya minat siswa dalam pembelajaran membaca sastra khususnya membaca indah puisi yang melatarbelakangi penelitian ini. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang tujuannnya memperbaiki pengajaran secara praktis dan secara langsung. Dengan melakukan PTK, guru dapat meningkatkan kualitas proses dan produk pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca indah puisi mengalami peningkatan. Pada saat diberi tindakan pada siklus I, ada satu siswa atau 3,3% saja yang mencapai kategori tinggi. Hanya 20 % atau enam siswa yang mencapai kategori sedang dan 77 % atau dua puluh tiga siswa pada kategori rendah..dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa penggunaan teknik modeling sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca indah puisi siswa kelas VII-A Semester Genap MTsN Kediri II Tahun Pelajaran 2012/2013. Kata kunci: Teknik Modeling, Membaca Indah. Pembelajaran membaca, khususnya membaca sastra, memegang peran yang sangat penting. Hal ini berarti pembelajaran membaca sastra harus dilaksanakan di kelas dan senantiasa ditingkatkan dengan inovasi-inovasi baru. Pembelajaran membaca indah puisi sudah tentu terdapat di dalamnya. Persoalannya adalah bagaimana cara yang harus dilakukan guru untuk menumbuhkan bahkan meningkatkan kemampuan apresiasi siswa melalui kegiatan membaca indah puisi. Membaca puisi adalah perbuatan menyampaikan hasil-hasil sastra (puisi) dengan bahasa lisan (Aftarudin, 1984:24) membaca puisi sering diartikan sama dengan deklamasi. Membaca puisi dan deklamasi mengacu pada satu pengertian yang sama, yakni mengomunikasikan puisi pada pendengarnya. Cara membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 Halaman 799

2 yaitu: (1) Rima dan Irama, artinya dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat. Membaca puisi berbeda dengan membaca sebuah teks biasa karena puisi terikat oleh rima dan irama sehingga dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun juga terlalu lambat. (2) Artikulasi atau Kejelasan Suara, artinya suara dalam membaca sebuah puisi haruslah jelas, misalnya saja dalam huruf-huruf vokalsehingga puisi akan terdengar oleh audiens. (3) Ekspresi/M imik Wajah, artinya ekspresi wajah harus bisa disesuaikan dengan isi puisi. Ketika puisi yang dibacakan adalah puisi sedih, ekspresi mimik wajah pun harus bisa menggambarkan isi puisi sedih. (4) Mengatur Pernapasan, artinya pernapasan harus diatur dan jangan tergesa-gesa sehingga tidak akan menggangu ketika membaca puisi. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dijelaskan bahwa pembelajaran bahasa khususnya sastra seharusnya ditekankan pada kenyataan bahwa sastra merupakan salah satu bentuk seni yang dapat diapresiasi. Oleh karena itu, pembelajaran sastra seharusnya lebih menekankan kegiatan pembelajaran yang bersifat apresiatif. Salah satu cara atau bentuk pembelajaran yang bersifat apresiatif itu adalah membaca puisi yang lebih dikenal dengan istilah membaca indah puisi. Kenyataan yang terjadi di lapangan, siswa pada umumnya kurang berminat dalam membaca puisi. Hanya sedikit siswa yang benar-benar mau dan mampu membaca puisi dengan indah. Dari diskusi dan perbincangan yang dilakukan peneliti dengan beberapa pengajar baik yang satu sekolah maupun dengan beberapa sekolah yang berbeda ternyata hal tersebut tidak dimungkiri. Mereka membenarkan kenyataan tersebut. Kawan-kawan berkesimpulan bahwa dari 30 atau 42 siswa yang mereka asuh dalam pembelajaran membaca indah puisi, dapat dirata-ratakan sebanyak 25% baik, 35% sedang, dan 40% kurang tertarik dengan membaca indah puisi. Bertitik tolak dari kenyataan yang terjadi di lapangan seperti telah disebutkan di atas, masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah lemahnya kemampuan siswa kelas VII-A MTsN Kediri II dalam membaca puisi. Permasalahan lemahnya kemampuan siswa kelas VII-A dalam membaca puisi akan dipecahkan dengan menggunakan teknik modeling. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode Penelitian Tindakan Kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research, yaitu suatu aksi, kaji tindakan, dan riset tindakan yang dilakukan di kelas (Hopkins dalam Sukidin, 2002:13). Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional (Imam dkk, 2004:6). Pada penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan Hj. Listya Haryanti, S.Ag. yang merupakan team teaching dengan peneliti sehingga peneliti dapat lebih fokus dalam melakukan penelitian. Selain Hj. Listya Haryanti, S.Ag., peneliti juga dibantu oleh dua orang guru NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 Halaman 800

3 sebagai observer yakni Ibu Anwariyah, M.Pd. dan Nur Farida, S.Pd. Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan paparan secara deskriptif tentang pelaksanaan pembelajaran membaca indah puisi dengan teknik modeling pada siswa kelas VII-A MTsN Kediri II semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Kediri II Kota Kediri yang merupakan salah satu sekolah sederajat dengan SMP yang terletak di tenggara pusat kota Kediri. Waktu penelitian ini pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 mulai bulan Maret hingga bulan Mei 2013 sesuai dengan jadwal pelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan rencana dilaksanakan dua siklus. Namun jika masih dibutuhkan data, tidak menutup kemungkinan dilakukan siklus tiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-A MTsN Kediri II Kota Kediri tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. HASIL DAN PEMBAHSAN Pratindakan Dari angket prapenelitian yang disebarkan di kelas VII-A MTsN Kediri II dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang dengan rincian 10 orang laki-laki dan 20 orang perempuan, sejumlah 67% siswa menyukai mata pelajaran bahasa Indonesia, namun pada aspek membaca sastra hanya 20% saja yang menyukai, sedangkan pada pertanyaan apakah Anda sering melakukan membaca puisi, jawaban mereka 10% ya, 70% tidak, dan 20 % kadang-kadang. Pertanyaan angket selanjutnya apakah Anda senangdiberi tugas membaca puisi, jawaban mereka 70% tidak, dan ketika menjawab apakah mengenal teknik modeling 100% tidak. Pada pertanyaan apakah merasa senang dapat membaca puisi di kelas, jawaban mereka 67% tidak. Dari data pra tindakan, jika Ketentuan Ketuntasan Minimum (KKM) pada kelas tersebut adalah 75, hanya ada 3 siswa atau 10 % saja yang telah memenuhi KKM, sedangkan siswa yang lain harus remidi. Pada umumnya siswa kurang berminat membacakan puisi di depan kelas. Kalaupun ada yang berani tampil, tampaknya dengan keterpaksaan, takut-takut, dan malumalu. Berdasarkan kenyataan seperti itulah peneliti memberanikan diri untuk mengadakan penelitian tindakan kelas ini. Harapan besar yang ada di dalam benak peneliti adalah terkuaknya masalah yang dihadapi dan sekaligus bisa mengatasi masalah tersebut. Selain itu hasil pembelajaran membaca indah puisi sebelum penelitian menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Demikian hasil nilai membaca indah puisi yang didapat sebelum penelitian. Siklus I Pada siklus pertama, kegiatan perencanaan berisi persiapan guru dalam mengajarkan materi membaca indah puisi. Kegiatan ini berupa penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), penyiapan materi pembelajaran, dan penyiapan materi evaluasi. Silabus dan rencana pembelajaran dirancang agar relevan dengan kondisi siswa. Selain itu guru juga menyiapkan lembar NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 Halaman 801

4 observasi yang terdiri atas lembar observasi kinerja guru dan lembar observasi kinerja siswa. Media yang digunakan adalah teks puisi berjudul Muhammad karya Annisa dan Aku karya Chairil Anwar. Model yang dihadirkan ke kelas berasal dari kelas IX-I yaitu Qurrota Ayunina pemenang lomba puisi tingkat Kota Kediri dan model yang kedua adalah Ismi Tiara Maizza kelas VII-D. Penilaian pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian dalam bentuk kegiatan siswa. Yang pertama diarahkan dalam proses penjedaan teks puisi sesuai dengan model yang telah ditampilkan dan yang kedua adalah penilaian penampilan membaca indah puisi. Hasil tes pemahaman dan pembacaan puisi siswa kelas VII-A MTsN Kediri II pada kategori tinggi sebanyak satu anak atau 3,3%, kategori sedang sebanyak enam anak atau 20%, dan kategori rendah 23 anak atau 77%. Berkaitan dengan hasil tes ini, masih perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan nilai tes siswa. Berdasarkanjurnalpenelitianpada siklus 1 menunjukkan bahwa 37 % siswa memberikan respons positif, 45 % memberikan respons negatif, dan sisanya yaitu 18 % memberikan respons acuh tak acuh terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil ini menunjukkan bahwa masih harus ada peningkatan respon positif siswa. Namun, tidak sedikit dari mereka yang berpendapat bahwa dengan penerapan teknik modeling pembelajaran membaca indah puisi membuat siswa tertarik dan paham mengenai pembacaan indah puisi dengan intonasi, pelafalan, suara, dan pantomimik yang sesuai dengan isi puisi. Siswa yang hanya mencapai kategori rendah dalam membaca indah puisi karena siswa belum paham dan belum tertarik pada pembelajaran indah puisi. Siswa yang termasuk dalam kategori sedang adalah siswa yang sudah paham tentang makna puisi tetapi baru sedikit tertarik saat pembelajaran membaca puisi. Untuk siswa yang termasuk kategori tinggi karena siswa sudah benar-benar senang dan sangat tertarik dengan pembelajaran puisi. Siklus II Hasil siklus II diketahui bahwa siswa pada pembelajaran membaca indah puisi sudah menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Mereka merasa tertarik dengan pembelajaran membaca indah puisi khususnya dengan teknik modeling karena menurut mereka perasaan takut dan ragu itu tidak ada lagi karena mereka membaca puisinya dengan enjoy dan penuh percaya diri. Pendek kata mereka merasa senang dan termotivasi dalam pembelajaran membaca indah puisi melalui teknik modeling karena sebelumnya ditampilkan model membaca indah puisi. Hasil tes pemahaman dan pembacaan puisi siswa pada siklus II, kategori tinggi sebanyak empat anak atau 13%, kategori sedang sebanyak dua puluh tiga anak atau 77%, dan kategori rendah tiga anak atau 10%. Berdasarkan data tersebut telah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal pokok dalam proses belajarmengajar sekaligus sebagai tolak ukur berhasil atau tidaknya pembelajaran adalah Rencana NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 Halaman 802

5 Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Jika pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan RPP yang disusun, berdampak pada ketidakmaksimalan kinerja guru dan siswa sebagai pelaksana pembelajaran. Kinerja guru dan siswa berefek dominan pada tingkat penguasaan materi yang tercermin pada hasil tes siswa. Ketika kinerja guru pada siklus I menunjukkan data 75% cukup baik dan 25% berkategori baik, kinerja siswa yang berkategori tinggi 14%, sedang 17%, dan rendah 69%. Hasil tes siswa yang lebih dari batas minimal atau lebih dari KKM yakni 75 hanya mencapai 3,3% atau 1 siswa dari 30 siswa. Hal itu menunjukkan bahwa ketidakmaksimalan kinerja guru dan siswa menyebabkan ketidakmaksimalan penguasaan materi yang tercermin dari hasil tes siswa. Data tersebut menunjukkan bahwa adanya perbandingan lurus antara kinerja guru dan siswa terhadap tingkat penguasaan materi oleh siswa. Ketika siklus II ada peningkatan kinerja guru. Guru berkategori baik 15% dan 85% berkategori sangat baik. Seiring dengan peningkatan kinerja guru, kinerja siswa juga meningkat masing-masing 13% berkategori sangat baik,77% berkategori baik dan hanya 10% masih berkategori rendah, hasil tes siswa sudah lebih dari batas minimal atau lebih dari KKM yakni 75.Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) d aya serap klasikal disebut tuntas bila nilai di kelas terdapat 80%>= KKM. Teknik modelingbelum pernah dilakukan oleh guru MTsN Kediri II pada proses pembelajaran sehingga ketika peneliti menerapkan teknik ini pada siklus I, banyak siswa bertanyatanya untuk apa model tersebut. Pada siklus ini respon siswa dalam mengikuti pelajaran juga masih rendah yakni 2, sedangkan kesanggupan mengerjakan tugas juga masih rendah yakni skor 2. Hal tersebut mengakibatkan banyak waktu yang dibutuhkan guru untuk memberi pemahaman kepada siswa tentang fungsi model. Yang dikehendaki guru dengan teknik modeling ini adalah siswa akan terbuka keberaniannya dalam hal membaca indah puisi di depan kelas. Ternyata benar pada siklus I waktu yang diperlukan siswa untuk mengerjakan penjedaan dan latihan membaca indah puisi yang paling cepat mencapai 40 menit, sedangkan yang paling lama mencapai 60 menit. Pada siklus II ini, kinerja siswa yang masih rendah pada siklus I dapat ditingkatkan menjadi masing-masing 4 sehinggga pada siklus II waktu tercepat yang dibutuhkan siswa untuk berlatih mencapai 25 menit dan yang terlama mencapai 45 menit. Semakin terbiasa siswa dengan model pembelajaran yang diimplementasikan, skor kinerja berbagai aktivitas makin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa biasa tidaknya siswa belajar dengan teknik modeling ini berpengaruh terhadap waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. Pada kegiatan inti yaitu penyajian model, teknik ini sangat tepat diterapkan dalam pelaksanaan kurikulum bahasa Indonesia terutama pada pembelajaran membaca indah puisi sebab siswa belajar mengaitkan hal-hal yang dipelajari di kelas dengan kehidupan-kehidupan nyata yang terdapat di sekitarnya yaitu model dari kakak kelas dan teman sebayanya yang tidak jauh dari kehidupan mereka sehari-hari. NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 Halaman 803

6 Aktivitas-aktivitas tertentu baik pada kinerja guru maupun siswa ada yang berskor tinggi, ada yang berskor rendah. Aktivitas guru yang berskor tinggi misalnya penguasaan materi pembelajaran dan pengelolaan/pengorganisasian kelas, sedangkan yang berskor rendah misalnya kegiatan apersepsi dan memberikan respon kepada siswa. Aktivitas siswa yang berskor tinggi misalnya respon/semangat dalam mengikuti pelajaran dan kesanggupan mengerjakan tugas, sedangkan yang berskor rendah misalnya kemampuan bertanya dan keberanian menyampaikan pendapat. Aktivitas guru yang berskor tinggi terjadi karena aktivitas tersebut merupakan hal yang menjadi syarat utama bagi guru pada proses pembelajaran dikelas yaitu guru harus menguasai materi yang akan disampaikan dan kemampuan mengelola kelas. Aktivitas guru yang berskor rendah dipengaruhi oleh tingkat kesulitan pengaplikasian aktivitas tersebut sebagai akibat dari kurang terbiasanya guru menerapkan teknik modeling pada proses pembelajaran. Aktivitas siswa yang berskor tinggi terjadi karena implementasi teknik modeling sebagai hal baru dapat memberikan penyegaran kegiatan belajar siswa. Aktivitas siswa yang berskor rendah dipengaruhi oleh kebiasaan siswa yang cenderung hanya menerima informasi dari guru. Kebiasaan komunikasi dua arah sulit diimplementasikan di kelas. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil analisis terhadap jurnal harian dan angket siswa, hampir seluruh siswa berkomentar positif terhadap pembelajaran membaca indah puisi. Hal ini membuktikan bahwa teknik modeling dalam pembelajaran membaca indah puisi benar-benar membantu siswa. Siklus I menunjukkan bahwa 25% aktivitas guru berkategori kurang baik, 50% berkategori cukup baik, dan 25% berkategori baik. Data tersebut digunakan sebagai patokan untuk menentukan aktivitas-aktivitas yang perlu ditingkatkan kualitasnya pada siklus II.Hasil observasi menunjukkan proses tindakan kelas siklus II sudah sesuai dengan indikator keberhasilan proses tindakan. Terbukti pada siklus II15% aktivitas guru berkategori baik, sedangkan 85% berkategori sangat baik. Dengan demikian kegiatan belajar mengajar guru telah mengalami peningkatan yang signifikan. Aktivitas siswa pada siklus Ikategori tinggi sebanyak satu anak atau 3,3%, kategori sedang sebanyak enam anak atau 20%, dan kategori rendah 23 anak atau 77%. Berkaitan dengan hasil tes ini, masih perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan nilai tes siswa. Pada siklus IImereka mengalami peningkatan yang sangat signifikan.siswa kategori tinggi naik menjadi 4anak (13%) dan kategori sedang 24 anak (77%) sementara itu siswa yang termasuk kategori rendah dalam pembelajaran membaca indah puisi hanya tiga anak (10%).Hal ini membuktikan bahwa penggunaan teknik modeling dapat memacu dan memotivasi siswa dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca indah puisi. Saran Dari penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang telah NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 Halaman 804

7 dicapai dalam pembelajaran membaca indah puisi dengan menggunakan teknik modeling, penulis menyarankan kepada rekanrekan sejawat agar menggunakan teknik modeling sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran membaca sastra khususnya membaca indah puisi supaya siswa mampu dan berani membaca puisi sesuai dengan isi puisi tersebut DAFTAR RUJUKAN Ahmadi, Iif Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Aminuddin Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Arikunto, Suharsimi Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Adityamedia. Iskandarwassid dan Dadang Sunendar Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muslich, Mansur Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Pradopo, Rachmat Djoko Pengkajian Puisi. Yogyakarta:Gajah Mada Press. Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sa adah, Ridwan. Makalah Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru. Jabar: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Sagala, Syaiful Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Satori, Djam an dan Aan Komariah Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sukidin, dkk Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Mojoagung: Insan Cendekia. Sukmadinata, Nana Syaodih Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sumardi, Muljanto Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan SastraIndonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Tarigan, Henry Guntur Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: angkasa. Tarigan, H.G Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tjahjono, Libertus Tengsoe. (1988). Sastra Indonesia: Teori dan Apresiasi. Flores: Nusa Indah. Zulfahnur, dkk. (1996 ). Apresiasi Puisi. Jakarta: Depdibud. Zulfahnur, dkk. (1996).Teori Sastra. Jakarta: Depdikbud. NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 Halaman 805

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3 Andriana Isbinarni Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Keterampilan menulis puisi merupakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I Irma Fajarwati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Meningkatkan kemampuan membaca dan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Xaverius 3 Bandar Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang 27 BAB III PROSEDUR PENELITIAN.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran membaca teks berita siswa

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Widhihastuti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Waktu Penelitian Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Bandung, Jalan Semar No. 5 Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Anik Nugraheni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP-Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU Arse Gustiani a, Syofni b, Hj. Zetriuslita c a Alumni Program Studi

Lebih terperinci

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang ruang lingkupnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENENLITIAN

BAB III METODE PENENLITIAN BAB III METODE PENENLITIAN A. Jenis dan pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. PTK (CAR-Classroom Action Research), yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF Aknes Triani, 2 Nur Hafsah Yunus MS, 3 Muhammad Syaeba Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Al Asyariah Mandar Aknes.Triani@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

Lebih terperinci

Endang Srininsih Guru SMPN 4 Mataram. menyanyi sesuka mereka tanpa memperdulikan adanya aturanaturaan

Endang Srininsih Guru SMPN 4 Mataram. menyanyi sesuka mereka tanpa memperdulikan adanya aturanaturaan e-issn: 2442-7667 p-issn: 1412-6087 Penerapan Teknik Vokal yang Baik dan Benar dengan Menggunakan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Kemampuan Bernyanyi Mata Pelajaran Seni Budaya pada Siswa Kelas VII

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rustini Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah Dasar Negeri 165 Pekanbaru yang berjumlah 38 orang siswa, dengan jumlah

Lebih terperinci

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM DAMPAK PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SENI MUSIK DENGAN TEKNIK BERMAIN ALAT MUSIK RECORDER DI KELAS VII 1 SMP NEGERI MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri 020 Padang Mutung Kecamatan Kampar, dengan jumlah siswa 18 orang, yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PS3 SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH I BLITAR TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PS3 SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH I BLITAR TAHUN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PS3 SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH I BLITAR TAHUN 2012/2013 Herlin Ernawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Ketuntasan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN TEKNIK SQ3R TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN TEKNIK SQ3R TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN TEKNIK SQ3R TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ijik Efendi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Salah satu hal penting dalam pembelajaran menulis puisi bebas adalah kemampuan mengemukakan perasaan menulis dalam

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun ISSN 2301-9905 Volume 6, No. 1, Juli 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan- Universitas Muhammadiyah Tangerang Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA NYARING PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS IV SD NEGERI 03 KOTO BANGUN KABUPATEN 50 KOTA Desmiati

Lebih terperinci

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CLOZE SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI TARIK, SIDOARJO TAHUN PEMBELAJARAN 01/01 SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Pengertian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu 31 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan PTK (Penelitian Tindakan kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Berdasarkan pengalaman PPL selama 4 bulan.

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Berdasarkan pengalaman PPL selama 4 bulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, di kelas II. Lokasi ini dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 01 KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012/2013 Disusun Oleh : SUMARNO A. 54A100001

Lebih terperinci

Universitas Bung Hatta Abstract

Universitas Bung Hatta   Abstract PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA TEMA I BENDA-BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR DENGAN MODEL THE LEARNING CELL DI SDN 26 JATI PADANG Rani Eka Putri 1, Marsis 2, Muhammad Sahnan 2 1

Lebih terperinci

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi Asri Kepala SMP Negeri 3 Labuan Kab. Donggala Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD Aliansyah, Kaswari, Rosnita Progarm Studi Pendidikan Guru Sekoalh Dasar FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan. 25 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiono ( 2009 : 48 ) Dalam penelitian metode merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan suatu keberhasilan, karena metode menyangkut

Lebih terperinci

Oleh: Tri Sudarmi Sugondo, Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia.

Oleh: Tri Sudarmi Sugondo, Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia. PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMBACA DONGENG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 16 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Oleh: Tri Sudarmi Sugondo, Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Penelitian Tindakan (PTK) ini berjudul PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT (Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode delivery from memory ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD dikelas V dengan kajian berdaur

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATEDI SDN 01 KOTO PULAI PESISIR SELATAN Juli Mardon 1, Gusnetti, 1 Gusmaweti 2 1 Program

Lebih terperinci

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu 153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,

Lebih terperinci

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIDATO MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX-C SMP NEGERI 1 SINGOSARI KABUPATEN MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research. 24 1.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut classroom action research. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam Prestasi Almubtadi-IEN Bantul

Lebih terperinci

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 52 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER BAGI SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG Lizarmi Zul 1, Syofiani 2, Erwinsyah Satria 2 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Helmi Susanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:Prestasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti, sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school Meningkatkan Keterampilan Berbicara... (Nirmala Ratna Sari) 157 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI SISWA KELAS IV IMPROVING SPEAKING SKILL OF FOURTH GRADE STUDENTS TROUGHOUT

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII MTs MIFTAHUL ULUM ARGOTIRTO MALANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMODELAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII MTs MIFTAHUL ULUM ARGOTIRTO MALANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMODELAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII MTs MIFTAHUL ULUM ARGOTIRTO MALANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMODELAN Solikin Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Secara

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 BILAH

Lebih terperinci

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK 131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun 24 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan PTK. Penelitian ini bersifat kualitatif karena berupaya menghasilkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 JLEGIWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016 Naelatul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Arikunto (2010:135) mengemukakkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas. peningkatan proses dan praksis mengajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Arikunto (2010:135) mengemukakkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas. peningkatan proses dan praksis mengajar. 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Arikunto (2010:135) mengemukakkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Azis Amrulloh Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO Oleh: Ratna Maulidia Fitriana Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGUBAH PECAHAN BIASA KE BENTUK DESIMAL DAN PERSEN DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 1 PEUSANGAN email: raudhatuljannah183@yahoo.com email: asrulkarim@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran 2015-2016 dengan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII E SMP 1 Negeri Lasem tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 33 anak, terdiri

Lebih terperinci

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DI KELAS VIII-7 SMP NEGERI 19 MEDAN Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : Pasaribu6@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Reseacrh. Menurut

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA IKLAN TELEVISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA IKLAN TELEVISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA IKLAN TELEVISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Agus Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas V/a Sekolah Dasar Negeri 001 Pulau Bangkinang Seberang dengan jumlah siswa sebanyak

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK CERITA LEGENDA SISWA KELAS V SDN 034 SUKAJADI KOTA PEKANBARU Otang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, laki-laki berjumlah 8

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Deskriptif Kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwaperitstiwa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal PTK: Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Lurus Melalui Metode Cooperative Learning Tipe STAD UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE STAD PADA MATERI GERAK LURUS

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian BAB METODOLOGI PENELITIAN.1 Metode Penelitian Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Berdasarkan permasalahan yang muncul di dalam

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII Puji Sumiati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Tempat Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Bahasa Indoensia untuk kelas V semester 1

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Tempat Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Bahasa Indoensia untuk kelas V semester 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Bahasa Indoensia untuk kelas V semester 1 dilaksanakan di SDN Jambean 03 UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Margorejo,

Lebih terperinci

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd. 1 Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Berpikir Berpasangan Berbagi (Think Pair and Share) terhadap Kemampuan Menanggapi Pembacaan Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pahae Julu Tahun Pembelajaran 2014/2015

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil

Lebih terperinci

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 PURWOSARI KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER SEMESTER GENAP 2011/2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal classroom

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK PADA SISWA KELAS VIII MTS MASDARUL ULUM OGAN ILIR

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK PADA SISWA KELAS VIII MTS MASDARUL ULUM OGAN ILIR PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK PADA SISWA KELAS VIII MTS MASDARUL ULUM OGAN ILIR Jurnal Nurjanah Nomor Induk Mahasiswa 20136011036 Program

Lebih terperinci