ANALISA PENAMBAHAN VARIAN CHASSIS FRAME-ASSY FE MITSUBISHI Di PT. GEMALA KEMPA DAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA PENAMBAHAN VARIAN CHASSIS FRAME-ASSY FE MITSUBISHI Di PT. GEMALA KEMPA DAYA"

Transkripsi

1 ANALISA PENAMBAHAN VARIAN CHASSIS FRAME-ASSY FE MITSUBISHI Di PT. GEMALA KEMPA DAYA Dani Ismail School of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, BINUS University, Jl. KH Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta, 11410, Indonesia, , (Dani Ismail, Dosen Pembimbing: Edi Santoso, Ir., M.Sc) Abstract As time goes by, the truck with a larger volume of cargo have more market appeal. KTB seized the opportunity and began doing research and development of light truck with a longer wheelbase. The chassis is part of truck that changed with the addition of the wheelbase modification. The purpose of research in GKD is determined which components on chassis that changes to meet customer requirements and obtained the optimal design of each component with reference to the strength of the chassis structure and minimum initial investment project. By using product design optimization method of Quality Function Deployment (QFD), and House of Quality (HoQ) matrix as analysis tools, the chassis components are the main focus, is the development of side member design, crossmember position, and reinforcement profile. Production process that selected for side member is full stamping, extension area of the side member to consider the segment line dies, can reduce the value of investment should be spend on tooling dies of 54.5%. With increasing length of side member, unbalanced crossmember spacing changed by extending crossmember no.2 to be uniformly distributed load. Final test is an analysis testing the chassis structure of several variations of the design concept, using FEA methods to software MSC Patran and Nastran. FE 74 long chassis with inner length 900mm and thick 4.5mm is the most optimal, which has a value of 233 MPa maximum stress and deflection of 1.23mm, not much different from the initial chassis structure which has a value of 181 MPa maximum stress and maximum deflection of 1.16mm. Keywords Chassis design, whelbase, House of Quality, MSC Patran and Nastran 2012, maximum stress and deflection. PENDAHULUAN Dewasa ini bagi perusahaan-perusahaan industri yang ingin mempertahankan atau mulai membangun posisi sebagai penguasa pasar, tidaklah cukup dalam jangka panjang hanya melakukan rekayasa atau sedikit perubahan dari solusi yang telah ada. Perusahaan-perusahaan ini harus juga mencari, menciptakan, mengembangkan, dan menjadi solusi baru dari kebutuhan pasar dengan inovasi dan varianvarian produk baru. Begitu pula yang terjadi pada persaingan bisnis penjualan kendaraan truk, dimana semakin dituntutnya peluncuran produk baru sebagai bukti bahwa perusahaan tersebut terus melakukan pengembangan untuk meningkatkan performa truk yang dapat memenuhi kebutuhan para pengguna. Untuk kendaraan niaga, saat ini PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) telah memiliki total sebelas varian pada jenis truk ringan fuso colt diesel, dan dari seluruh model tersebut dimensi jarak sumbu roda kendaraan adalah 2500mm, 3350mm dan 3380mm. Dengan banyaknya pilihan tersebut ternyata masih terdapat segmen pasar yang belum terpenuhi kebutuhannya dengan produk yang ada saat ini. Adalah perusahaan distributor barang konsumer dan industri kecil, yang menginginkan armada truk yang memiliki volume ruang muat barang yang lebih besar namun tetap memiliki bodi ramping. PT. KTB dengan cepat merespon peluang tersebut dengan melakukan studi pengembangan truk ringan dengan memperpanjang jarak sumbu roda (wheel base) yang nantinya akan menjadi truk dengan kargo terpanjang dikelasnya, dengan nama proyek pengembangan FE 74 long. Beberapa hal teknis yang perlu

2 dipertimbangkan dalam memodifikasi struktur sasis adalah komponen apa saja yang mengalami perubahan bentuk, desain yang optimal pada setiap komponen tersebut, dan kekuatan dari struktur sasis secara keseluruhan setelah modifikasi perpanjangan. Tugas akhir yang dibuat ini akan menjelaskan gagasan yang diajukan kepada pelanggan terkait desain perubahan sasis dalam proyek FE 74 long yang dilakukan di PT. Gemala Kempa Daya. Gambar 1 Ilustrasi penambahan panjang proyek FE74 long Sumber: ktb.co.id Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: pertama, mitsubishi mempertimbangkan untuk memproduksi masal truk yang memiliki keunggulan volume kargo yang luas. Kedua adalah sasis adalah bagian dari truk yang sangat terpengaruh dan berubah desain dengan adanya modifikasi penambahan jarak sumbu roda, perubahan apa saja yang dilakukan agar kebutuhan pelanggan terpenuhi. Kemudian batasan masalah digunakan agar pembahasan tidak menyimpang dari akar masalah dan apa yang menjadi tujuan dari penyelesain masalah tersebut, batasan pertama yaitu, penelitian terbatas pada modifikasi perpanjangan struktur sasis FE 74 long, Metode anlisa optimasi perancangan produk yang digunakan adalah metode Quality Function Deployment (QFD) dengan tool yang digunakan yaitu matriks House of Quality (HoQ), output dari HoQ berupa beberapa karakteristik produk dari sasis, yang menjadi sasaran untuk dikembangkan, mengacu pada inputan berupa permintaan dan kebutuhan pelanggan, dan terakhir adalah pengujian desain sasis menggunakan metode finite element method (FEA) dengan software MSC Patran dan Nastran. Tujuan atau sasaran akhir yang hendak dicapai dari dilakukannya studi ini adalah: Dapat ditentukan komponen sasis yang menjadi sasaran utama untuk dikembangkan dan dimodifikasi agar perpanjangan struktur sasis tepat sasaran sesuai keinginan pelanggan, Didapat desain side member yang optimal, dengan penambahan panjang 645mm. Merujuk pada pertimbangan kekuatan dan investasi awal proyek yang minimal, dan Rancangan desain sasis FE74 long dengan wheel base yang lebih panjang memiliki kekuatan yang mendekati atau bahkan sama dengan sasis mitsubishi yang menjadi model dasar pengembangan. METODE PENELITIAN Untuk menjawab masalah tentang desain perubahan komponen apa saja pada sasis, dengan adanya proyek FE74 long yaitu penambahan panjang wheel base dari 3355mm menjadi 4000mm, maka terdapat tahapan yang digunakan dalam penelitian, berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai tahapan diagram alir penelitian ini. Penelitian pendahuluan, pada tahap ini berisi latar belakang dikembangkannya proyek FE 74 long, yaitu kebutuhan dari segmen perusahaan kecil dan perusahaan distributor barang konsumer akan adanya truk dengan ruang muat barang yang lebih besar, selanjutnya adalah perumusan masalah dimana dengan adanya penambahan panjang truk diarea jarak sumbu roda maka komponen dari truk yang sangat berpengaruh dan mangalami banyak perubahan adalah sasis, maka masalah yang timbul adalah bagaimana desain sasis yang optimal dan perubahan komponen pada sasis dengan mempertimbangkan kualitas dan biaya. Tahapan selanjutnya adalah studi literatur, setelah ditentukan masalah dan tujuan akhir dari penelitian, maka langkah selanjutnya adalah mencari metode penyelesaian masalah yang cocok untuk mengolah data sehingga terjawab semua permasalahan. Terdapat dua metode optimasi yang digunakan dalam membantu penyelesaian masalah pada penelitian ini, pertama adalah metode optimasi perancangan produk QFD dan kedua adalah metode FEA yaitu pengujian desain dengan bantuan software MSC Patran dan Nastran. Metode QFD dipilih karena fungsi dari metode ini adalah pemusatan dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok dari pelanggan, yaitu kesenjangan antara apa yang diharapkan dan kondisi yang

3 sebenarnya. Inputan utama dari mtode ini adalah suara kebutuhan pelanggan yang kemudian diolah dengan matriks HoQ sehingga didapat sasaran karakteristik dari produk mana yang diprioritaskan untuk dikembangkan, sehingga diharapkan meminimalisir terjadinya masalah seperti tidak tepat sasaran dalam mengembangkan produknya. Kemudian metode kedua adalah FEA, tujuan digunakannya metode ini adalah untuk mengurangi biaya pengujian desain sasis secara eksperimen, yang diganti dengan cara melakukan simulasi 3D data desain sasis menggunakan software MSC Patran dan Nastran. Setelah dilakukan analisa perancangan produk, maka dihasilkan beberapa pilihan alternatif desain sasis yang berbeda. Tahap ketiga yaitu pengumpulan data, Informasi yang diperlukan dalam penelitian diperoleh setelah melakukan proses pengumpulan data. Data yang diperlukan untuk analisa penyelesaian masalah ini adalah: Data suara pelanggan yaitu PT. KTB berupa permintaan dari segi teknis mengenai perpanjangan sasis FE 74 long, termasuk didalamnya data spesifikasi dan tes yang harus dipenuhi untuk menjamin bahwa komponen yang diminta sesuai dengan kebutuhan. Data ini terdapat pada lembar RDDP yang diajukan PT. KTB kepada PT. GKD. Data tigadimensi sasis, semua rancangan pada proyek FE74 long ini masih berupa simulasi gambar 3D yang digambar menggunakan software Solid Works Premium Gambar 2 Gambar 3D sasis dan komponen FE 74 Panjang total frame assy adalah mm, dengan lebar wheel base 3355 mm. Terdapat 7 crossmember, dengan keterangan sebagai berikut: 1. : Side member LH & RH 2. : Sub side member 3. : Crossmember front 4. : Crossmember assy, no.1 5. : Crossmember assy, no.2 6. : Crossmember assy, no.3 7. : Crossmember assy, no.4 8. : Crossmember assy, absorber 9. : Crossmember assy, no : Hanger, spare tire 11. : Crossmember assy, rear Data teknis dari setiap komponen sasis FE 74. Dalam proses pengembangan sasis FE 74 long dibutuhkan data sebagai dasar dan landasan bagi gagasan perubahan desain dan bentuk komponen sasis, data tersebut antara lain adalah: urutan proses produksi setiap komponen sasis, layout tooling berupa dies pembentuk komponen sasis, referensi bentuk desain komponen sasis dan sebagainya. ANALISIS DAN BAHASAN Pengumpulan Data, Tahap awal dalam metode QFD adalah pengisian matriks HoQ (House of Quality). Data yang akan digunakan sebagai bahan untuk analisa adalah berupa data atau informasi yang diperoleh dari penelitian pasar atas kebutuhan dan keinginan pelanggan. Suara konsumen tersebut merupakan inputan dalam HoQ, metode pengambilan data yang biasa digunakan adalah wawancara, namun dalam penelitian ini data kebutuhan pelanggan tertuang secara jelas dalam lembar RDDP. RDDP adalah singkatan dari request for design and development parts. RDDP adalah permintaan secara tertulis pelanggan (carmaker) kepada perusahaan pembuat komponen (suplier) untuk mengembangkan produk sesuai keahliannya. Selanjutnya inputan tersebut dianalisa menggunakan House of Quality,

4 Gambar 3 Matriks HoQ untuk proyek FE 74 long Output dari matriks HoQ ini adalah karakteristik produk mana yang difokuskan untuk dikembangkan sesuai proporsi pada nilai tingkat kepentingan, dari hasil matriks HoQ untuk proyek FE74 long ini terdapat lima karakteristik produk sasis pokok yang menjadi fokus pengembangan sasis FE 74 long, yaitu : proses produksi side member (poin weight/importance 488.5), bentuk side member (411.5), bentuk reinforcement (326.9), posisi crossmember (176.9), dan tegangan dan defleksi maksimum pada struktur sasis (103.8). Proses produksi side member FE74 long, terdapat dua pilihan proses produksi side member FE74 long, dengan penambahan panjang 645mm dari model awal. pertama adalah memanfaatkan side member model terdahulu yang dimodifikasi dengan cara memotong bagian tengan sasis menjadi dua (side member two pieces) dan menambahkan side member extension yang kemudian dilas dengan sasis awal. Dengan metode produksi ini mempunyai keuntungan investasi yang rendah, namun tidak efisien dan kekuatan dari sasis tersebut menurun dengan adanya proses pengelasan pada sasis. Dari penjelasan diatas maka diusulkan untuk memproduksi side member dengan cara full stamping tanpa pemotongan (side member one piece) yang seluruh prosesnya dengan cara pres seperti proses produksi side member model awal, yaitu dengan cara menambah panjang material awal dan memodifikasi dies pres pembentuk side member. Bentuk Side Member, Komponen sasis yang mengalami perubahan signifikan dengan dalam proyek FE74 long adalah side member, ketentuan dari pelanggan adalah memperpanjang wheel base sebanyak 645mm, Wheel base adalah area antara sumbu roda depan pada kendaraan (front axle) sampai sumbu roda belakang (rear axle). Dengan kata lain diberikan kebebasan menentukan digaris mana akan dilakukan perpanjangan 645mm pada side member. Dengan mempertimbangkan proses produksi side member yang dilakukan di PT. GKD, maka dilakukan studi posisi garis perpanjangan yang efisien dengan mempertimbangkan dies sebagai komponen atau tool cetakan pada proses pres side member, dimana investasi untuk tool ini mahal. Terdapat empat dies yang digunakan dalam proses produksi side member FE74 yaitu dies proses 1/3 blank separate, yang berfungsi untuk membelah material menjadi dua bagian

5 yang simetris. Dies proses kedua adalah dies 2/3 trim pierce dimana material hasil potongan blank separate dipotong sisi pinggir dan proses piercing atau pelubangan dengan diameter berbeda dan posisi yang berbeda pula sepanjang side member. Dies proses ketiga adalah dies 3/3 forming yaitu proses pembentukan profil C sepanjang side member, terdapat dua dies forming yaitu kiri dan kanan karena bentuk side member kiri dan kanan yang berupa miror sehingga tidak bisa hanya menggunakan satu dies. Semua proses dilakukan di mesin pres 4000 ton di PT.GKD. Untuk proyek FE 74 long ini, maka dengan ini diusulkan agar garis perpanjangan mengacu pada garis antar segmen dies blank pierce, dengan tujuan menurunkan nilai investasi untuk pembelian tooling berupa dies, karena hanya dibutuhkan dies sebesar 645mm yang diletakkan diantara dies awal, tanpa harus mengganti dies sepanjang 1500mm. Gambar 4 Lay out dies proses2/3 trim pierce FE74 long Dalam perhitungan analisa investasi dapat dilihat bahwa dengan hanya membuat dies diantara segmen tanpa harus mengganti satu segmen dies, maka investasi pembuatan dies dapat turun 54,5%. detail lembar analisa investasi dies dapat dilihat pada halaman lampiran.

6 Tabel 1 Tabel perbandingan investasi dies NO PREVIEW PART NAME DIE PROCESS DIE SIZE (mm) Price ( Draft Estimate ) T L W Dies Blank Separate Segmen Rp 1,005,720,218 1 Side Member RH LH (Replacement Dies) Trim Pierce Segmen3 Forming RH Segmen Rp 786,929, Rp 841,680,689 Forming LH Segmen Rp 841,680,689 Blank Separate Segmen Rp 391,779,459 2 Side Member RH LH (Insert Dies) Trim Pierce Segmen4 Forming RH Segmen Rp 379,585, Rp 405,097,131 Forming LH Segmen Rp 405,097,131 Bentuk Reinforcement, Pada desain yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa side member diperpanjang 645 mm di area extension, dengan perpanjangan tersebut maka jarak crossmember juga semakin melebar, sehingga akan terjadi momen yang besar dan terjadi defleksi jika tidak ditambahkan penguat atau reinforcement. mengutip dari handbook truck chassis design ausie(australian designed), terdapat beberapa parameter atau ketentuan dalam penambahan penguat pada struktur sasis a. jarak penempatan reinforcement b. profil frog-mouth c. Inner atau outer reinforcement Gambar 5 Parameter penambahan reinforcement

7 Dari dasar ketentuan tersebut maka dibuat beberapa alternatif model reinforcement baik inner ataupun outer, yang kemudian dari beberapa alternatif desain tersebut akan diuji dengan software FEA, profil mana yang paling optimal menahan defleksi pada struktur sasis, dan profil tersebut yang akan diajukan sebagai referensi rancangan kepada PT. KTB. Gambar 6 Alternatif desain profil inner & outer Posisi Crossmember, Item perubahan lainnya dengan adanya perpanjangan wheel base adalah posisi crossmember, setelah side member diperpanjang sejauh 645mm, makan crossmember no 4 dan 5 akan ikut mundur (Gambar 4.16), jarak antara crossmember no3 dan 4 yang jauh mengakibatkan distribusi beban yang tidak merata. Gambar 7 Jarak antar crossmember sebelum modifikasi Dengan jarak yang tidak seimbang tersebut yang mengakibatkan defleksi yang tidak merata pada side member disetiap antar crossmember, maka dengan dasar tersebut diusulkan untuk memundurkan posisi crossmember no3 sejauh 325mm. Kemudian dengan mundurnya posisi crossmember no3 tersebut terdapat masalah lain yaitu exhaust pipe (knalpot) yang awalnya menggantung pada crossmember no3 tidak lagi mempunyai pegangan. Maka disarankan kembali untuk membuat komponen lagi berupa bracket exhaust desain sendiri sebagai tumpuan dari exhaust pipe.

8 a. Posisi crossmember no3 setelah modifikasi Lubang untuk exhaust b. Exhaust bracket Gambar 8 Posisi crossmember yang diusulkan Tegangan Dan Deformasi Maksimum Pada Struktur Sasis, Setelah semua rancangan struktur sasis diterjemahkan dalam desain sasis yang diharapkan menjawab kebutuhan pelanggan, dihasilkan beberapa variasi dan alternatif yang akan diuji apakah struktur tersebut kuat dan dibandingkan antara desain satu dengan lainnya dengan acuan kekuatan sasis FE74 awal (tidak jauh berbeda). Software analisis yang digunakan PT. GKD adalah MSC FEA 2012, dimana terdiri dari MSC Patran dan MSC Nastran sebagai solver. Software tersebut dapat menganalisa tegangan atau stress yang terjadi pada suatu struktur yang diberi pembenan. Inputannya adalah gambar 3dimensi stuktur, nilai properti material yang digunakan, dan besar beban yang diberikan. Cara mengetahui kekuatan suatu struktur adalah dengan melihat output dari software MSC Nastran berupa tegangan maksimum yang terjadi pada struktur tersebut jangan sampai melebihi batas yield point dari material yang digunakan. Pada grafik tegangan regangan dapat dilihat bahwa material yang diberi gaya dengan besaran tertentu maka material tersebut akan mengalami peregangan, semakin besar gaya yang dikenakan selama belum mencapai yield stress, maka material akan kembali ke bentuk semula jika gaya dilepaskan. Batas inilah yang digunakan sebagai penentuan kuat tidaknnya suatu struktur, jika tegangan maksimum yang terjadi melebihi nilai yield stress material maka area maksimum tersebut pada keadaan sebenarnya akan patah.

9 Gambar 9 Grafik tegangan regangan Output yang kedua adalah besarnya deformasi struktur ketika mendapat pembebanan, nilai deformasi adalah nilai (perpanjangan) dalam mm. batasan deformasi yang dijinkan adalah tidak melebihi nilai elongation pada properti material yang digunakan. Jika Lo atau panjang awal adalah 4000mm dan nilai deformasi yang terjadi adalah 1,3 mm, maka nilai e adalah 0.03% ( ), dimana masih dibawah batas minimum elongation material yang diijinkan yaitu 34 %. Mengacu pada MMC & MFTBC Standard no MS tentang hot rolled steel sheets and strips for automobile use, MS tentang electric furnace hot rolled steel sheets and strips for automobile use, dan MSW tentang spheroidal graphite iron casting, mechanical properties pada material dari sasis FE74 long didapat: Tabel 2. Standar properties material. Designation Tensile strength (MPa) Yield point (MPa) Elongation (%) (Name) MJSH 440 W 440 or more MJSH 400 W 400 or more SS or more 245 or more - FCD min 320 min 7 Besar Pembenan, Besar GVWR adalah 8250 Kg, dengan safety faktor sebesar 2, maka beban yang akan diterapkan pada simulasi dikalikan dua yaitu sebesar Kg, dan perbandingan GVWR Front dan Rear: (berdasarkan Mitsubishi FUSO Japan). 1. Menentukan GVWR Front standar (cabin) GVWR Fr = GVWR total x 0,3 = x 0.3 = 4950 Kg = 4950 x 9.81 = N = N / Side 2. Menentukan GVWR Rear standar (payload) GVWR Rr = GVWR total x 0,7 = x 0.7 = Kg = x 9.81 = N = N / Side Displacement berfungsi sebagai constraint untuk menentukan bagian frame yang di fix support, pada kasus ini bagian frame yang akan di constraint adalah bracket spring no. 1, 2, 3, dan 4. Kemudian untuk Force berfungsi sebagai penentuan area pembebanan yang terjadi pada frame, pada kasus ini terdapat dua area pembebanan yang terjadi, yaitu pembebanan cabin pada bagian depan frame dan payload pada bagian belakang frame:

10 Constrain area Hanger assy front spring & shackle LH RH Hanger rear spring & shackle LH RH Gambar 10. Kondisi batas constraint area N N N N Gambar 11. Kondisi batas force area SIMPULAN Berdasarkan analisa desain yang telah dijalankan dan simulasi variasi modifikasi desain yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dengan Metode House of Quality maka didapat komponen sasis yang menjadi fokus utama pengembangan:desain sidemember, posisi penempatan crossmember, dan bentuk profil reinforcement 2. Proses produksi Side member dengan cara full stamping dengan merubah panjang material dari awal proses, dipilih dengan pertimbangan kekuatan dari sasis dan kemanan pengguna. Kemudian modifikasi perpanjangan side member dengan mempertimbangkan garis perpanjangan mengacu pada garis antar segmen dies, dapat menurunkan nilai investasi yang harus dikeluarkan untuk tooling berupa dies sebesar 54,5%. 3. Dari beberapa variasi konsep rancangan sasis, sasis FE 74 long dengan inner panjang 900mm dan tebal 4,5mm adalah paling optimal, yaitu mempunyai nilai stress maksimum 233 MPa dan defleksi 1,23 mm. Tidak jauh berbeda dengan struktur sasis awal yang mempunyai nilai stress maksimum 181 MPa dan defleksi maksimum 1,16 mm. REFERENSI Abidin, Z. (2013) Program pelatihan Finite Element Method. Bandung: Laboratorium Dinamika KKP- Ilmu Rekayasa ITB Dudung, Drs. MPd. (2012). Merancang produk. (cetakan pertama). Bandung: PT Remaja Rosdakarya Ottosson, S. (2004) Dynamic Product Development (DPD). Linkoping University, Sweden, 11 Sinulingga. (2008) Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu Marsot, J. (2005) QFD: a methodological tool for integration of ergonomics at the design stage. French National Research and Safety Institute (INRS), 11 Wakeham (2009) Introduction to Chassis Design. University of Newfoundland and Labrador, 113(2), RIWAYAT PENULIS Dani Ismail, lahir di kota Kebumen 24 Juli Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara jurusan Teknik Industri pada tahun 2013.Saat ini bekerja sebagai engineer di PT. Gemala Kempa Daya.

11 NO Simulasi FEA Sasis FE74 long FRAME ASSY MODEL MAXIMUM VON MISSES STRESS MAXIMUM DEFLECTION REMARKS A FRAME ASSY CONDITION Safet y fact or : 1. Frame Assy FE 74 Current MPa 1,16 mm 2. Frame assy FE 74 long KTB request Safety factor : MPa 1.32 mm 3. Frame assy FE 74 long GKD design (Outer MJSH 400 L: 750mm, t : 3.2mm)) Safety factor : MPa 1.33 mm

12 7. Frame assy FE 74 long GKD design (Inner MJSH 400 L: 650mm, t : 4.5mm) Safety factor : MPa 1.31 mm 8. Frame assy FE 74 long GKD design (Outer L: 750mm, t : 4.5mm) Safety factor : MPa 1.32 mm 9. Frame assy FE 74 long GKD design (Inner L: 900mm, t : 4.5mm) Safet y fact or : MPa 1.23 mm 10. Frame assy FE 74 long GKD design (Outer different profile L: 950mm, t : 3.2mm) Safety factor : MPa 1.26 mm

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 16 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Tahap awal dalam metode QFD adalah pengisian matriks HoQ (House of Quality). Data yang akan digunakan sebagai bahan untuk analisa adalah berupa data

Lebih terperinci

Gambar 2.1 ladder frame chassis

Gambar 2.1 ladder frame chassis 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Frame Chassis Sasis atau frame chassis atau frame assy dibidang otomotif adalah sebuah rangka pada kendaraan yang berfungsi menopang seluruh komponen kendaraan, dan menjadi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DESAIN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT RULY SETYAWAN NIM

TUGAS AKHIR DESAIN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT RULY SETYAWAN NIM TUGAS AKHIR DESAIN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT RULY SETYAWAN NIM. 201354049 DOSEN PEMBIMBING Qomaruddin, ST., MT. Ir., Masruki Kabib, MT. PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK

OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK Didi Widya Utama Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta e-mail: didiu@ft.untar.ac.id Abstrak Peningkatan kualitas

Lebih terperinci

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir PRSG Tahun 2012 ISBN 978-979-17109-7-8 SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT Dedy Haryanto,

Lebih terperinci

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-1 Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna Muhammad Ihsan dan I Made Londen Batan Jurusan Teknik

Lebih terperinci

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan PERHITUNGAN DIAMETER POROS PENUNJANG HUB PADA MOBIL LISTRIK TARSIUS X3 BERDASARKAN ANALISA TEGANGAN GESER DAN FAKTOR KEAMANAN Firlya Rosa, S.S.T., M.T. Staff Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Oleh : Fadhila Sahari Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT.

Oleh : Fadhila Sahari Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT. Oleh : Fadhila Sahari 6108 030 028 Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT. PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN DAN KONSTRUKSI KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang perkembanganya sangat cepat ini dimana semua dituntut untuk menciptakan suatu proses kerja yang efektif dan effisien dengan tidak mengurangi standard kualitas

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 ANALISIS SIMULASI STRUKTUR CHASSIS MOBIL MESIN USU BERBAHAN BESI STRUKTUR TERHADAP BEBAN STATIK DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ANSYS 14.5 SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Z PADA PC BASED CNC MILLING MACHINE

LAPORAN PROYEK AKHIR DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Z PADA PC BASED CNC MILLING MACHINE LAPORAN PROYEK AKHIR DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Z PADA PC BASED CNC MILLING MACHINE Disusun guna memenuhi sebagian syarat Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY Alvin Soesilo 1), Agustinus Purna Irawan 1) dan Frans Jusuf Daywin 2) 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta 2) Teknik Pertanian

Lebih terperinci

ANALISA STATIS PADA STRUKTUR RANGKA CHASSIS KENDARAAN RODA TIGA SKRIPSI

ANALISA STATIS PADA STRUKTUR RANGKA CHASSIS KENDARAAN RODA TIGA SKRIPSI ANALISA STATIS PADA STRUKTUR RANGKA CHASSIS KENDARAAN RODA TIGA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : FARIS ADITYA PUTRA NIM. I 0410018 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN RANGKA MOBIL TIPE URBAN CONCEPT BERPENUMPANG TUNGGAL DENGAN KAPASITAS MAKSIMUM 70 KG

RANCANG BANGUN RANGKA MOBIL TIPE URBAN CONCEPT BERPENUMPANG TUNGGAL DENGAN KAPASITAS MAKSIMUM 70 KG RANCANG BANGUN RANGKA MOBIL TIPE URBAN CONCEPT BERPENUMPANG TUNGGAL DENGAN KAPASITAS MAKSIMUM 70 KG *Andre Krisna Putra 1, Susilo Adi Widyanto 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN MODIFIED V-STAY PADA VOLVO FH16 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISIS DESAIN MODIFIED V-STAY PADA VOLVO FH16 MENGGUNAKAN CATIA V5 ANALISIS DESAIN MODIFIED V-STAY PADA VOLVO FH16 MENGGUNAKAN CATIA V5 Akhmad Faizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com ABSTRAK Rangkaian V-Stay

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Didi Widya Utama dan Roby Department of Mechanical Engineering, Universitas Tarumanagara e-mail: didi_wu@hotmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5 ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5 Akhmad Faizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com ABSTRAK Mobile Stand

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan (Sumber: Company Profil PT.IGP) Gambar 4.1 Layout IGP Group IGP Group dimulai dengan berdirinya PT.GKD pada tahun 1980 dengan frame

Lebih terperinci

Mitsubishi Fuso Super Long Series Chassis Lebih Panjang, Muat Lebih Banyak!

Mitsubishi Fuso Super Long Series Chassis Lebih Panjang, Muat Lebih Banyak! PRESS RELEASE NO: KTB PR MFTBC/REL-006/VI/2014 3 Juni 2014 Peluncuran New Mitsubishi Mitsubishi Fuso Super Long Series Series: Chassis Lebih Panjang, Muat Lebih Banyak! PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5 ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5 Akhmad Faizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com ABSTRAK Mobile Stand

Lebih terperinci

PERBANDINGAN DIMENSI LEBAR DIE (CETAKAN) DENGAN PRODUK (HASIL BENDING) DARI PROSES BENDING CHASSIS MOBIL ESEMKA

PERBANDINGAN DIMENSI LEBAR DIE (CETAKAN) DENGAN PRODUK (HASIL BENDING) DARI PROSES BENDING CHASSIS MOBIL ESEMKA PERBANDINGAN DIMENSI LEBAR DIE (CETAKAN) DENGAN PRODUK (HASIL BENDING) DARI PROSES BENDING CHASSIS MOBIL ESEMKA NASKAH PUBLIKASI Disusunoleh: SUWARNO NIM : D200 08 0106 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemodelan Benda Uji pada Program AutoCAD 1. Penamaan Benda Uji Variasi yang terdapat pada benda uji meliputi diameter lubang,jarak antar lubang, dan panjang bentang.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemodelan Benda Uji pada Program AutoCAD 1. Penamaan Benda Uji Variasi yang terdapat pada benda uji meliputi diameter lubang, sudut lubang, jarak antar lubang, dan panjang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KUALITAS BOOM TOP CASTING UNIT HYDRAULIC EXCAVATOR KELAS 13 TON PADA PRODUKSI ALAT BERAT di PT. XYZ

MENINGKATKAN KUALITAS BOOM TOP CASTING UNIT HYDRAULIC EXCAVATOR KELAS 13 TON PADA PRODUKSI ALAT BERAT di PT. XYZ MENINGKATKAN KUALITAS BOOM TOP CASTING UNIT HYDRAULIC EXCAVATOR KELAS 13 TON PADA PRODUKSI ALAT BERAT di PT. XYZ Prayogo Septyabudi School of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, BINUS University,

Lebih terperinci

Nana Supriyana 1, Nur Biyanto 2, 1,2

Nana Supriyana 1, Nur Biyanto 2, 1,2 Analisa Tegangan Pada Poros Roda Menggunakan Metode Elemen Hingga Nana Supriyana 1, Nur Biyanto 2, 1,2 Program Studi Teknik Mesin, STT Wiworotomo Purwokerto email: nana.sttw@gmail.com 1, nurbiyanto.sttw@gmail.com

Lebih terperinci

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. No. 1, Januari 2017 ISSN : 2502-2040 PERHITUNGAN DIAMETER MINIMUM DAN MAKSIMUM POROS MOBIL LISTRIK TARSIUS X BERDASARKAN ANALISA TEGANGAN GESER DAN FAKTOR KEAMANAN Firlya

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method ) PERBANDINGAN PRESSURE AKTUAL HYDROTEST WELDING PIPE API 5L B PSL 1 ERW SCH 10 Ø30 TERHADAP TEGANGAN LULUH DENGAN SIMULASI NUMERIK METODE FEM ( FINITE ELEMENT METHOD ) Muhammad Irawan *, Nurul Laili Arifin

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Dalam bab ini akan dijabarkan langkah langkah yang diambil dalam melaksanakan penelitian. Berikut adalah tahapan tahapan yang dijalankan dalam penelitian

Lebih terperinci

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas) Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas) Nur Azizah 1*, Muhamad Ari 2, Ruddianto 3 1 Program Studi Teknik Desain dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dan diakui sebagai produk dalam negeri untuk digunakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dan diakui sebagai produk dalam negeri untuk digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mobil Nasional atau Mobnas adalah mobil yang diproduksi oleh suatu negara dan diakui sebagai produk dalam negeri untuk digunakan oleh rakyatnya dan bahkan

Lebih terperinci

SKRIPSI METALURGI FISIK SIMULASI DAN ANALISIS PENGUJIAN FATIK DENGAN VARIASI BEBAN PADA MATERIAL PADUAN ALUMINIUM DAN MAGNESIUM

SKRIPSI METALURGI FISIK SIMULASI DAN ANALISIS PENGUJIAN FATIK DENGAN VARIASI BEBAN PADA MATERIAL PADUAN ALUMINIUM DAN MAGNESIUM SKRIPSI METALURGI FISIK SIMULASI DAN ANALISIS PENGUJIAN FATIK DENGAN VARIASI BEBAN PADA MATERIAL PADUAN ALUMINIUM DAN MAGNESIUM SKRIPSI YANG DIAJUKAN SEBAGAI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Lebih terperinci

MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN CABIN TIPE SL PADA BAGIAN WELLDING DI PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR

MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN CABIN TIPE SL PADA BAGIAN WELLDING DI PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN CABIN TIPE SL PADA BAGIAN WELLDING DI PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR Nama : Neneng Suryani NPM : 35412283 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Emirul Bahar, ACSI

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRESIVE DIES KOMPONEN RING M7 SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

PERANCANGAN PROGRESIVE DIES KOMPONEN RING M7 SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik PERANCANGAN PROGRESIVE DIES KOMPONEN RING M7 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: CHRISTIAN ARDINTO NIM. I1408527 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen, Penelitian ini menggunakan baja sebagai bahan utama dalam penelitian. Dalam penelitian ini profil baja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun membuat perusahaan harus terus berinovasi terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan keinginan

Lebih terperinci

Jl. Banyumas Wonosobo

Jl. Banyumas Wonosobo Perhitungan Struktur Plat dan Pondasi Gorong-Gorong Jl. Banyumas Wonosobo Oleh : Nasyiin Faqih, ST. MT. Engineering CIVIL Design Juli 2016 Juli 2016 Perhitungan Struktur Plat dan Pondasi Gorong-gorong

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER Halman 1, Moch. Agus Choiron 2, Djarot B. Darmadi 3 1-3 Program Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

MODIFIKASI DESAIN RANGKA SANDARAN KURSI PADA PERANGKAT RENOGRAF TERPADU

MODIFIKASI DESAIN RANGKA SANDARAN KURSI PADA PERANGKAT RENOGRAF TERPADU MODIFIKASI DESAIN RANGKA SANDARAN KURSI PADA PERANGKAT RENOGRAF TERPADU Muhammad Awwaluddin, Tri Hardjanto, Sanda, Joko Sumanto, Benar Bukit PRFN BATAN, Kawasan Puspiptek Gd 71, Tangerang Selatan - 15310

Lebih terperinci

MODIFIKASI DESAIN MODEL DIE CUSHION PADA MESIN PRESS CERLEI MENGGUNAKAN METODE VDI 2221 DI PT.XXX

MODIFIKASI DESAIN MODEL DIE CUSHION PADA MESIN PRESS CERLEI MENGGUNAKAN METODE VDI 2221 DI PT.XXX MODIFIKASI DESAIN MODEL DIE CUSHION PADA MESIN PRESS CERLEI MENGGUNAKAN METODE VDI 2221 DI PT.XXX AGUS SAFAAT NIM: 41313110015 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien. Pada industri yang menggunakan

Lebih terperinci

Truk Mitsubishi Memecah Rekor Tertinggi di Tahun 2013

Truk Mitsubishi Memecah Rekor Tertinggi di Tahun 2013 Truk Mitsubishi Memecah Rekor Tertinggi di Tahun 2013 PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), authorized distributor kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC)

Lebih terperinci

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-168 Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut Musfirotul Ula, Irfan Syarief Arief, Tony Bambang

Lebih terperinci

Kendaraan Niaga yang Terlengkap & Terbaik Hadir di Booth MFTBC The 20 th IIMS 2012

Kendaraan Niaga yang Terlengkap & Terbaik Hadir di Booth MFTBC The 20 th IIMS 2012 Kendaraan Niaga yang Terlengkap & Terbaik Hadir di Booth MFTBC The 20 th IIMS 2012 (KTB), Authorized Distributor Kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dan Mitsubishi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh Gambar dari Rear Tipper Vessel [9]

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh Gambar dari Rear Tipper Vessel [9] BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perkenalan Perkembangan dunia transportasi telah menjadi salah satu sorotan utama masyarakat dunia pada dewasa ini. Untuk mendukung keterlanjutan akan perkembangan tersebut, dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN MECHANICAL TEST.

BAB IV PENGUJIAN MECHANICAL TEST. BAB IV PENGUJIAN MECHANICAL TEST. Pada pengujian mechanical test hasil pengelasan sesuai dengan WPS No. 003- WPS-ASME-MMF-2010 dilakukan di Laboratory of Mechanical Testing PT. Hi-Test di Bumi Serpong

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Gemala Kempa Daya berdiri pada tahun 1980 dengan Frame Chassis dan Press Parts sebagai bisnis utamanya. Menjawab tantangan pasar PT. GKD melengkapi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar LAMPIRAN A Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar LAMPIRAN B Tabel B-1 Analisa Rangkaian Lintas Datar 80 70 60 50 40 30 20 10 F lokomotif F gerbong v = 60 v = 60 1 8825.959 12462.954 16764.636 22223.702 29825.540

Lebih terperinci

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA SKRIPSI ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA ANANG HADI SAPUTRO NIM. 201254007 DOSEN PEMBIMBING Taufiq Hidayat, ST., MT. Qomaruddin, ST.,

Lebih terperinci

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK Hafidz Ammar Haryono Putro 1), Stenly Tangkuman 2), Michael Rembet 3) Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Tujuan Penelitian ini untuk mendapatkan sebuah

Lebih terperinci

Jurnal Teknika Atw 1

Jurnal Teknika Atw 1 PENGARUH BENTUK PENAMPANG BATANG STRUKTUR TERHADAP TEGANGAN DAN DEFLEKSI OLEH BEBAN BENDING Agung Supriyanto, Joko Yunianto P Program Studi Teknik Mesin,Akademi Teknologi Warga Surakarta ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB V ANALISA MODEL Analisa Statis pada Skenario Pembebanan 1

BAB V ANALISA MODEL Analisa Statis pada Skenario Pembebanan 1 BAB V ANALISA MODEL 5.1. Metode Analisa Setelah model geometri vessel telah siap, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan model geometri tersebut ke dalam modul penganalisa MSC Nastran 4.5. Pada perangkat

Lebih terperinci

Sumber :

Sumber : Sepeda motor merupakan kendaraan beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif murah. Sumber : http://id.wikipedia.org Rachmawan

Lebih terperinci

DESAIN MESIN PENYAPU LANTAI

DESAIN MESIN PENYAPU LANTAI DESAIN MESIN PENYAPU LANTAI PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun Oleh: WAHYU HIDAYAT NIM. I8110044 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN PRODUKSI FAKULTAS

Lebih terperinci

Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) CBM

Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) CBM Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) 30.000 CBM Zamzamil Huda Abstrak Sering kali dalam perancangan dan pembuatan kapal baru mengalami kelebihan dan pengurangan berat konstruksi

Lebih terperinci

PENENTUAN UKURAN OPTIMUM MATERIAL DENGAN METODE REGRESI LINEAR GANDA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI MATERIAL PT TMMIN STAMPING PLANT

PENENTUAN UKURAN OPTIMUM MATERIAL DENGAN METODE REGRESI LINEAR GANDA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI MATERIAL PT TMMIN STAMPING PLANT PENENTUAN UKURAN OPTIMUM MATERIAL DENGAN METODE REGRESI LINEAR GANDA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI MATERIAL PT TMMIN STAMPING PLANT Trihandika 1 ; Bahtiar Saleh Abbas 2 ABSTRACT Material efficiency from

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN DOWEL UNTUK PEMBUATAN KAYU SILINDER DENGAN DIAMETER 10 SAMPAI 20 MM UNTUK INDUSTRI GAGANG SAPU DAN SANGKAR BURUNG (RANGKA)

RANCANG BANGUN MESIN DOWEL UNTUK PEMBUATAN KAYU SILINDER DENGAN DIAMETER 10 SAMPAI 20 MM UNTUK INDUSTRI GAGANG SAPU DAN SANGKAR BURUNG (RANGKA) RANCANG BANGUN MESIN DOWEL UNTUK PEMBUATAN KAYU SILINDER DENGAN DIAMETER 10 SAMPAI 20 MM UNTUK INDUSTRI GAGANG SAPU DAN SANGKAR BURUNG (RANGKA) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemodelan Benda Uji pada Program AutoCAD 1. Hasil Dimensi Benda Uji pada Program AutoCAD

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemodelan Benda Uji pada Program AutoCAD 1. Hasil Dimensi Benda Uji pada Program AutoCAD BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemodelan Benda Uji pada Program AutoCAD 1. Hasil Dimensi Benda Uji pada Program AutoCAD Pemodelan dengan menggunakan program AutoCAD digunakan untuk mencari dimensi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Struktur Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

DESAIN RANGKA ALAT PERAGA DRILLING DAN REAMING DENGAN SISTEM ELEKTRIK PNEUMATIK TUGAS AKHIR

DESAIN RANGKA ALAT PERAGA DRILLING DAN REAMING DENGAN SISTEM ELEKTRIK PNEUMATIK TUGAS AKHIR DESAIN RANGKA ALAT PERAGA DRILLING DAN REAMING DENGAN SISTEM ELEKTRIK PNEUMATIK TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : RAHMAT BUDI WICAKSONO NIM.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Perancangan Perancangan adalah kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang keberadaannya diperlukan oleh masyarakat untuk meringankan hidupnya

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENEKUK PLAT MINI. Dalmasius Ganjar Subagio*)

PERANCANGAN MESIN PENEKUK PLAT MINI. Dalmasius Ganjar Subagio*) PERANCANGAN ESIN PENEKUK PLAT INI Dalmasius Ganjar Subagio*) INTISARI PERANCANGAN ESIN PENEKUK PLAT INI. Telah dibuat rancang bangun mesin penekuk mini, dimensi dari mesin ini panjang 565 mm lebar 180

Lebih terperinci

Tutorial SolidWorks : Analisa tegangan dengan COSMOSXpress (seri 1)

Tutorial SolidWorks : Analisa tegangan dengan COSMOSXpress (seri 1) Tutorial SolidWorks : Analisa tegangan dengan COSMOSXpress (seri 1) Agus Fikri Rosjadi agus.fikri@gmail.com http://agus-fikri.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di agus-fikri.blogspot.com dapat

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta

PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD Fitroh Anugrah Kusuma Yudha 1*, Suyitno 2 1 Program Pascasarjana Jurusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada Bener Tr IV No79 Rt/Rw 06/02,

Lebih terperinci

DESAIN ULANG STRUKTUR BED MESIN BUBUT KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN KARAKTERISTIK STATIS DAN DINAMIS MESIN

DESAIN ULANG STRUKTUR BED MESIN BUBUT KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN KARAKTERISTIK STATIS DAN DINAMIS MESIN LAPORAN S K R I P S I DESAIN ULANG STRUKTUR BED MESIN BUBUT KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN KARAKTERISTIK STATIS DAN DINAMIS MESIN ARDHI PRIANTOKO NIM. 201254107 DOSEN PEMBIMBING Rochmad Winarso, S.T.,

Lebih terperinci

Optimasi Pembuatan Produk Support Melalui Analisis Proses Single Tool Menjadi Progressive Hybrid Tool

Optimasi Pembuatan Produk Support Melalui Analisis Proses Single Tool Menjadi Progressive Hybrid Tool Optimasi Pembuatan Produk Support Melalui Analisis Proses Single Tool Menjadi Progressive Hybrid Tool Yuliar Yasin Erlangga 1, Kelvin Hamiraj (1) Dosen Jur. Teknik Perancangan Manufaktur, Politeknik Manufaktur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan

III. METODE PENELITIAN. Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan 20 III. METODE PENELITIAN A. Pemodelan Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan sketsa 2D, karena dari sketsa 2D inilah nantinya akan dihasilkan bentuk 3D. 1. Sketsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan cepatnya perubahan yang terjadi di dunia usaha. Perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi terhadap produk yang

Lebih terperinci

OPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA BUS WISATA DENGAN ANALISA METODE ELEMEN HINGGA. Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta Barat nooreddy.

OPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA BUS WISATA DENGAN ANALISA METODE ELEMEN HINGGA. Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta Barat nooreddy. OPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA BUS WISATA DENGAN ANALISA METODE ELEMEN HINGGA Noor Eddy 1 ; Muhammad Irfan Nofa 2 ; A.C. Arya 3 1,3 Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti

Lebih terperinci

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods, III. METODELOGI Terdapat banyak metode untuk melakukan analisis tegangan yang terjadi, salah satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods, FEM). Metode elemen hingga adalah prosedur

Lebih terperinci

Mitsubishi Fuso Incar 50% Pangsa Pasar Kendaraan Niaga di Tahun 2015

Mitsubishi Fuso Incar 50% Pangsa Pasar Kendaraan Niaga di Tahun 2015 Mitsubishi Fuso Incar 50% Pangsa Pasar Kendaraan Niaga di Tahun 2015 PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), authorized distributor kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN

PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN Muhammad Habibi NRP 2110 106 022 Dosen Pembimbing Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST. M.Eng. Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN 30 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN Tabel 4.2 Kapasitas beban angkat dengan variasi kemiringan sudut ke arah depan. Kemiringan Linde H25D No Sudut ke

Lebih terperinci

Desain Awal Rig untuk Pengujian Frame Bogie Kereta Monorel Jenis Straddle Produk Industri Lokal

Desain Awal Rig untuk Pengujian Frame Bogie Kereta Monorel Jenis Straddle Produk Industri Lokal Desain Awal Rig untuk Pengujian Frame Bogie Kereta Monorel Jenis Straddle Produk Industri Lokal Danardono A.S 1,a*, Gatot Prayogo 1,b, Sugiharto 1,c, Teguh N. 2,d, Kusnan Nuryadi 2,e 1 Departemen Teknik

Lebih terperinci

New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH

New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH (KTB), Authorized Distributor Kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dan Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) mulai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam penelitian, sehingga pelaksanaan dan hasil penelitian bisa untuk dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

TINJAUAN KEKUATAN DAN BIAYA STRUKTUR ATAP BAJA RINGAN DAN BAJA KONVENSIONAL GEDUNG DIKLAT RSUP DR. KARIADI SEMARANG

TINJAUAN KEKUATAN DAN BIAYA STRUKTUR ATAP BAJA RINGAN DAN BAJA KONVENSIONAL GEDUNG DIKLAT RSUP DR. KARIADI SEMARANG TINJAUAN KEKUATAN DAN BIAYA STRUKTUR ATAP BAJA RINGAN DAN BAJA KONVENSIONAL GEDUNG DIKLAT RSUP DR. KARIADI SEMARANG Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan, asumsi, dan sistematika pembahasan. 1.1 Latar Belakang Sepeda

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN EKSPERIMENTAL. Berikut ini akan diuraikan kajian dalam perencanaan program eksperimental yang dilaksanakan mencakup :

BAB III KAJIAN EKSPERIMENTAL. Berikut ini akan diuraikan kajian dalam perencanaan program eksperimental yang dilaksanakan mencakup : BAB III KAJIAN EKSPERIMENTAL Berikut ini akan diuraikan kajian dalam perencanaan program eksperimental yang dilaksanakan mencakup : III.1. Studi Kasus Kasus yang ditinjau dalam perencanaan link ini adalah

Lebih terperinci

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA Jatmoko Awali, Asroni Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara No. 116 Kota Metro E-mail : asroni49@yahoo.com

Lebih terperinci

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014 SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014 Agus Supriatna 20412401 Teknik Mesin Pembimbing: Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT. LATAR BELAKANG Energi

Lebih terperinci

ANALISIS KEGAGALAN DAN OPTIMASI RANCANGAN PRODUK ROLLER BLIND UNTUK CV. SAMA JAYA

ANALISIS KEGAGALAN DAN OPTIMASI RANCANGAN PRODUK ROLLER BLIND UNTUK CV. SAMA JAYA ANALISIS KEGAGALAN DAN OPTIMASI RANCANGAN PRODUK ROLLER BLIND UNTUK CV. SAMA JAYA Dadan Heryada Wigenaputra 1, Radi Hikmat Munandar 2 (1) Dosen Jur. Teknik Perancangan Manufaktur, Politeknik Manufaktur

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH Michael Wijaya, Didi Widya Utama dan Agus Halim Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta e-mail: mchwijaya@gmail.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC Widiajaya 0906631446 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA Gambar 4.1. Produk Conector Bulp t. 0.3 [mm] 4.1. Menghitung Panjang Bukaan (Calculation of Development Dimention). Gambar 4.2. Dimensi Produk Gambar 4.3. Jumlah Bending

Lebih terperinci

PROSES PEMESINAN FRONT AXLE TYPE TD STD FE7. Nama : Ismail nur Dwianto NPM : Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Irwansyah, ST., MT.

PROSES PEMESINAN FRONT AXLE TYPE TD STD FE7. Nama : Ismail nur Dwianto NPM : Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Irwansyah, ST., MT. PROSES PEMESINAN FRONT AXLE TYPE TD STD FE7 Nama : Ismail nur Dwianto NPM : 23411729 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Irwansyah, ST., MT. Latar Belakang Front Axle merupakan unit poros penggerak roda

Lebih terperinci

OPTIMASI BENTUK RANGKA DENGAN MENGGUNAKAN PRESTRESS PADA PROTOTIPE KENDARAAN LISTRIK

OPTIMASI BENTUK RANGKA DENGAN MENGGUNAKAN PRESTRESS PADA PROTOTIPE KENDARAAN LISTRIK OPTIMASI BENTUK RANGKA DENGAN MENGGUNAKAN PRESTRESS PADA PROTOTIPE KENDARAAN LISTRIK Didi Widya Utama 1), William Denny Chandra 2), R. Danardono A.S. 3) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI a BAB III METODOLOGI 3.1 Umum Pada pelaksanaan Tugas Akhir ini, kami menggunakan software PLAXIS 3D Tunnel 1.2 dan Group 5.0 sebagai alat bantu perhitungan. Kedua hasil perhitungan software ini akan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) merupakan salah satu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) merupakan salah satu perusahaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Permasalahan PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif yang memproduksi kendaraan-kendaraan niaga

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PENAHAN BLADE DAMPER PLTGU DI PT INDONESIA POWER UP SEMARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR PROFESSIONAL 2015

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PENAHAN BLADE DAMPER PLTGU DI PT INDONESIA POWER UP SEMARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR PROFESSIONAL 2015 PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PENAHAN BLADE DAMPER PLTGU DI PT INDONESIA POWER UP SEMARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR PROFESSIONAL 2015 (Design And Analysis of Blade Damper Retaining System

Lebih terperinci

Gambar 1. Skema pembagian elemen pada BEM [1]

Gambar 1. Skema pembagian elemen pada BEM [1] STRESS ANALYSIS PADA HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE BLADE Achmad Rachmad Tullah 1), Made K. Dhiputra 2) dan Soeharsono 3) 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta

Lebih terperinci

EVALUASI STRUKTUR ATAS JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DESA AEK LIBUNG, KECAMATAN SAYUR MATINGGI, KABUPATEN TAPANULI SELATAN

EVALUASI STRUKTUR ATAS JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DESA AEK LIBUNG, KECAMATAN SAYUR MATINGGI, KABUPATEN TAPANULI SELATAN EVALUASI STRUKTUR ATAS JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DESA AEK LIBUNG, KECAMATAN SAYUR MATINGGI, KABUPATEN TAPANULI SELATAN Bataruddin (1). Ir.Sanci Barus, MT (2) Struktur, Departemen Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)

Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT) Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT) Roby Tri Hardianto 1*, Wahyudi 2, dan Dhika Aditya P. 3 ¹Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan

Lebih terperinci

DESAIN PROFIL C + STRUKTUR BAJA RINGAN PADA KONSTRUKSI RANGKA ATAP

DESAIN PROFIL C + STRUKTUR BAJA RINGAN PADA KONSTRUKSI RANGKA ATAP DESAIN PROFIL C + STRUKTUR BAJA RINGAN PADA KONSTRUKSI RANGKA ATAP Okazar 1, Muftil Badri 2, Dodi Sofyan Arief 3 Jurusan Teknik Mesin, Universitas Riau, Kampus Bina Widya Panam, Pekanbaru, 28293 1 Zar_oka@yahoo.com,

Lebih terperinci

Bab II STUDI PUSTAKA

Bab II STUDI PUSTAKA Bab II STUDI PUSTAKA 2.1 Pengertian Sambungan, dan Momen 1. Sambungan adalah lokasi dimana ujung-ujung batang bertemu. Umumnya sambungan dapat menyalurkan ketiga jenis gaya dalam. Beberapa jenis sambungan

Lebih terperinci

A. Penelitian Lapangan

A. Penelitian Lapangan BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian adalah usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru dan juga sebagai penyaluran hasrat ingin tahu manusia (Suparmoko, 1991).

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penulisan tugas akhir ini melalui beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapantahapan tersebut, antara lain: a. Menentukan Tempat Penelitian Tahap awal

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH FLYWHEEL DAN FIRING ORDER TERHADAP PROSES KERJA MESIN DIESEL

ANALISA PENGARUH FLYWHEEL DAN FIRING ORDER TERHADAP PROSES KERJA MESIN DIESEL ANALISA PENGARUH FLYWHEEL DAN FIRING ORDER TERHADAP PROSES KERJA MESIN DIESEL Oleh: Adin Putra Rachmawan (4210 100 086) Pembimbing 1 : DR. I Made Ariana, S.T., M.T. Pembimbing 2 : Ir. Indrajaya Gerianto,

Lebih terperinci

DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS

DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarahli Madya (A. Md) Disusun oleh : KIBAGUS MUHAMMAD

Lebih terperinci