Penilaian Risiko Kebakaran Pada FPSO (Floating Production, Storage, and Offloading)
|
|
- Johan Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Penilaian Risiko Kebakaran Pada FPSO (Floating Production, Storage, and Offloading) Guntur Rhoma Dony, Trika Pitana, AAB Dinariyana DP Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia ; Abstrak Berdasarkan Oil and Gas in Indonesia Investment and Taxation Guide 2010 Indonesia melakukan proses produksi minyak dan gas sebesar rata-rata 108 trillion cubic feet per year. Sebagian cadangan minyak dan gas tersebut berada pada lautan dalam (deepwater sea) seperti halnya Lautan Timor yang menyediakan kebutuhan produksi cadangan minyak dan gas dengan kapasitas produksi minyak hingga bpd (barrels per day) dengan data geografis kedalaman di Lautan Timor palung dangkal memiliki kedalaman meter. Oleh sebab itu, sarana penunjang penggunaan Floating Production, Storage, and Offloading (FPSO) merupakan pemilihan yang tepat untuk mengeksplorasi minyak dan gas pada lautan dalam (deepwater sea). Dari data-data informasi tersebut diatas maka penilaian risiko (risk assessment) harus dilakukan untuk mengetahui tingkat bahaya serta keandalan pada kapal FPSO tersebut. Terutama penilaian pada bahaya kebakaran (fire hazard) yang terjadi pada bagian topside FPSO yang mengalami kegagalan proses berupa kebocoran peralatan. Langkah pertama yaitu dengan melakukan identifikasi bahaya menggunakan metode HAZOP (Hazard and Operability) sesuai standard BS IEC dengan data yang dibutuhkan adalah P&ID topside FPSO bagian condensate stabilization system. Setelah itu melakukan analisis frequency bahaya menggunakan Event tree analysis (ETA) dan analisis consequences menggunakan simulasi software ALOHA (Areal Location of Hazardous Atmospheres) yang digunakan untuk fire modeling. Berdasarkan hasil analisis frequency dan consequences maka tingkat risiko di representasikan menggunakan f-n curve yang mengacu pada standar UK Offshore (1991). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu potensi bahaya yang akan terjadi berupa pool fire dan jet fire. Nilai hazard risk yang didapatkan dari representative risiko f-n curve menunjukkan bahwa potensi bahaya masih dalam kondisi acceptable sehingga tidak memerlukan tindakan mitigasi. Kata kunci: Risk assessment, FPSO topside, fire modeling, f-n curve I. PENDAHULUAN F LOATING Production, Storage, and Offloading (FPSO) adalah kapal yang digunakan untuk memproduksi (memisahkan minyak mentah, air, dan gas) dari production well serta untuk menyimpan (menampung hasil produksi) kemudian mentransfer hasil produksi ke kapal trading. Berdasarkan kuliah tamu di ITS pada tanggal 20 Desember 2013 yang bertemakan Indonesian Offshore Shipping Outlook & Opportunities oleh Bapak Achmad Agung P selaku direktur PT Samudera Indonesia menyatakan bahwa aktifitas industri sebagai penunjang sarana eksplorasi minyak sangat meningkat terhitung dari Operational Service pada tahun 2004 sebanyak 312 juta USD menjadi 1113 juta USD pada tahun 2014 [1]. Dengan adanya peningkatan kebutuhan untuk melakukan eksplorasi minyak dan gas tersebut maka juga terdapat proses produksi. Berdasarkan Oil and Gas in Indonesia Investment and Taxation Guide 2010 menyatakan bahwa Indonesia berada pada peringkat ke 8 dunia sebagai negara yang melakukan produksi minyak dan gas dengan menyediakan rata-rata 108 trillion cubic feet per year[2]. Namun cadangan minyak dan gas tersebut berada pada lautan dalam (deepwater sea) yang letaknya sangat jauh dari daratan. Sehingga dibutuhkan penggunaan alat yang sangat optimal sebagai penunjang untuk melakukan eksplorasi sumber daya alam minyak dan gas di laut dalam tersebut. Dalam konteks ini, lautan yang dibahas yaitu Lautan Timor yang memiliki kapasitas produksi minyak hingga bpd (barrels per day). Serta data geografis kedalaman di Lautan Timor palung dangkal memiliki kedalaman meter. Oleh sebab itu, sarana penunjang penggunaan FPSO merupakan pemilihan yang tepat untuk mengeksplorasi minyak pada laut dalam tersebut. Selain itu juga bisa digunakan kembali untuk melakukan eksplorasi di tempat lain, biaya pembangunan murah, karena letaknya sangat jauh dari daratan maka penggunaan sistem pipanisasi untuk mentransfer hasil dari production well ke darat sangat tidak effisien, sedikit kendala dalam melakukan proses produksi karena tidak perlu melakukan perijinan ataupun jika isu kondisi ekologis dari masyarakat sekitar yang menolak jika melakukan proses produksi di darat. Dari data-data informasi tersebut diatas serta mengenai keuntungan dan kerugian penggunaan FPSO sebagai media eksplorasi minyak dan gas pada lautan dalam. Maka penilaian risiko (risk assessment) harus dilakukan untuk mengetahui tingkat bahaya serta keandalan pada kapal FPSO tersebut. Terutama penilaian pada bahaya kebakaran (fire hazard). Fire Hazard harus diperhatikan pada FPSO yang disebabkan oleh setiap proses produksi yang berlangsung di topside FPSO karena memiliki senyawa kimia CHx (Hydrocarbon). CHx merupakan salah satu komponen dari segitiga api yang dapat menimbulkan kebakaran jika terdapat O 2 (Oxygen) serta Flash Point [3].
2 II. METODOLOGI Mulai Identifikasi masalah Studi literatur -OGP (Oil&Gas Producers) -DNV -BS IEC OTI (Offshore Technoloy Information) -White Rose DA vol 2 -Manual ALOHA - UK HSE C. Pengumpulan Data Analisis akan dilakukan jika telah berhasil dikumpulkan, adapun data yang dikumpulkan nantinya akan menjadi bahan analisis dalam pembuatan tugas akhir ini. Data-data yang harus dikumpulkan itu antara lain : 1. General Arrangement top side module FPSO 2. P&ID (Piping & Instrumentation Diagram) sub system module 3. Design intent system 4. Kandungan kimia dari top side process 5. Weather condition on Timor Sea 6. Marine service FPSO crew on top side 2 -P&ID -General Arrangement -Kandungan kimia -kondisi cuaca -Design intent system -Marine service FPSO Pengumpulan data Pengolahan data Pemodelan kebakaran yang terjadi pada topside module FPSO Penilaian skenario kebakaran Selesai D. Pengolahan Data General Arrangement digunakan untuk menentukan module yang ada pada top side FPSO. Serta digunakan untuk menentukan simulasi sebaran api pada bagian top side. Sedangkan untuk P&ID digunakan untuk penentuan HAZOP pada sistem yang telah ditentukan sekaligus untuk mengetahui equipment yang ada pada sistem tersebut. Design intent system digunakan untuk memberikan penjelasan terkait description dari sistem dan equipment. Kandungan kimia yang berada pada top side process digunakan untuk mengisi kolom pada software ALOHA. Input data untuk weather condition sebagai dasar arah sebaran api yang akan terjadi. Marine service FPSO crew digunakan untuk mengetahui jumlah orang yang sedang bekerja pada topside FPSO. Gambar.1.Metodologi penelitian A. Identifikasi Masalah Pada proses ini dilakukan identifikasi masalah berupa analisis terjadinya kebakaran yang terjadi pada Top side module FPSO. Identifikasi masalah yang perlu dilakukan antara lain : 1. Menganalisis kegunaan FPSO sebagai kapal eksplorasi minyak pada deepwater sea. 2. Menganalisis fire hazard pada top side module FPSO. 3. Menganalisis fire hazard menggunakan HAZOP B. Study Literature Beberapa studi literatur dilakukan sehingga teori teori dasar dan standar secara umum maupun khusus dapat dirangkum menjadi satu. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam tugas akhir ini. Studi literatur umumnya dilakukan dengan membaca buku, jurnal, standar atau penelitian sebelumnya, ditambah dengan internet. Adapun beberapa literatur yang menjadi acuan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah : 1. Standar pembuatan HAZOP BS IEC DNV failure frequency guidance (leak frequency data) 3. International Association OGP (Oil & Gas Producers) data mengenai process release frequencies. 4. International Association OGP (Oil & Gas Producers) data mengenai Ignition Probabilities. 5. International Association OGP (Oil & Gas Producers) data mengenai consequences modeling 6. OTI (Offshore Technology Information) 7. Manual ALOHA 8. White Rose Development Plan volume 2 9. UK HSE for f-n curve E. Pemodelan Kebakaran Pemodelan kebakaran akan dilakukan pada topside module FPSO yang telah terpilih. Dengan ketentuan dasar yaitu dampak sebaran api yang ditimbulkan oleh kebocoran pada equipment. F. Penilaian Skenario Kebakaran Analisis akan dilakukan menggunakan f-n curve model dengan membandingkan antara frequency event dan korban yang diakibatkan oleh sebaran api. III. OBJEK PENELITIAN A. Lokasi FPSO Kapal FPSO yang digunakan untuk memproduksi minyak dan beroperasi di daerah Laut Timor (Timor Sea) dengan posisi 11 o (LS) Lintang Selatan dan 125 o (BT) Bujur Timur. Posisi kapal FPSO tersebut berada pada kedalaman 450 meter sampai 600 meter serta beroperasi pada kedalaman palung dangkal dengan kedalaman 90 meter sampai 340 meter. Gambar.2. FPSO Location
3 3 B. General Arrangement FPSO General Arrangement pada FPSO dibagi menjadi 10 topside module. Tabel.2. Crew on topside production Gambar.3. Side view & Topside view C. Deskripsi sistem Pada module 10 memiliki deskripsi sistem (design intent) sebagai berikut: Tabel.1. Design intent system module 10 Nb: : jumlah personel yang digunakan dalam tugas akhir (digenapkan menjadi 8 personel) IV. ANALISIS PEMBAHASAN A. Penyusunan P&ID Pada module 10 terdapat P&ID yang digunakan untuk mengetahui equipment dan alur process pada sistem tersebut. D. Kandungan Kimia Fluida Kandungan fluida dalam kasus pada penelitian ini, molekul yang dihasilkan yaitu dengan komposisi 83% C dan 14 % H maka dalam perhitungan empiris maka didapatkan perhitungan sebagai berikut : C : 83% ; H : 14% Perbandingan massa C : H = 83 : 14 Molekul C = Molekul H= = 6,9 molekul = 7 molekul = 14 molekul Gambar.4.condensate stabilization system B. HAZOP (Hazard and Operability) Dari P&ID sistem yang telah disusun maka akan didaptkan 7 Node yang selanjutnya digunakan untuk identifikasi bahaya. Tabel.3. Pembagian Node Perbandingan molekul = C : H = 7 : 14 dengan nama molekul butena. dan jika setelah itu ditambahkan dengan 4 rantai molekul yang sama dengan perhitungan empiris tersebut yaitu akan menjadi nama molekul n-octane. E. Crew On FPSO Topside Data mengenai crew/personel yang akan bekerja pada saat proses produksi ditentukan berdasarkan standar yang telah ditentukan. Standar mengenai crew yang bekerja pada saat produksi di topside FPSO mengacu pada White Rose Development Plan volume 2[4].
4 4 C. Identifikasi HAZOP Berdasarkan IEC Hazard and Operability Studies (HAZOP studies)[5]. Deviasi merupakan perpaduan antara parameter dan guide word. Deviasi = Parameter + Guide word Parameter suatu sistem merupakan ukuran dimana sistem itu bisa dikatakan berjalan sesuai yang direncanakan. Beberapa parameter yang menandakan sistem berjalan dengan normal antara lain: (flow, pressure, temperature, level, contaminant, addition, dan parameter lainnya. Guideword merupakan kata-kata yang digunakan sebagai batasan parameter berjalan normal sesuai yang direncanakan. Guide word yang sering digunakan antara lain no, more, less, part of, reverse, high, dan lain-lain Gambar.6. Pool fire Jet Fire Jet fire timbul karena dimulai oleh timbulnya leakage kemudian pressure yang berlebihan diakibatkan pada proses. Liquid yang menyebabkan jet fire memiliki molekul butena dengan pressure minimal yaitu 20 bar (OTI )[6]. Gambar.7. Jet fire Gambar.5.contoh node yang akan di identifikasi HAZOP Sehingga menghasilkan data berupa worksheet yang telah ditentukan oleh standard. Tabel.4. contoh hasil pengerjaan identifikasi HAZOP E. Analisis Frequency Untuk mencari nilai frequency dari setiap skenario yang didapat maka digunakan event tree analysis dengan nilai sequences for Initiating event pada ETA didapatkan pada standar DNV failure guidance for leakage frequency[7] dan sequence for pivotal event didapat pada OGP (Oil & Gas Producers). Initiating event Pressure Start of ignition Leak on Horizontal vessel S Yes 0.25 Yes Yes No No No Yes No Immidiate ignition Outcomes description Jet fire Pool fire Jet dispersion Pool fire Liquid pool End event frequency 1.09E E E E E-04 ETA Horizontal Vessel S medium leakage 30 mm Gambar.8.contoh hasil Event Tree Analysis Dengan nilai initiating event Tabel.7. nilai Initiating event D. Potential Hazard Pool fire Pool fire timbul karena adanya genangan liquid (pool liquid). Yang dimulai oleh kebocoran pada equipment dengan proses yang tidak mendapatkan pressure.
5 5 Tabel.8. Probability pressure (pivotal event) G. Penilaian Tingkat Representatif Risiko f-n curve Penilaian risiko kebakaran menggunakan f-n curve mengacu pada UK Offshore (1991)[9] digunakan untuk mengetahui risiko yang diterima oleh skenario terjadinya kebakaran berdasarkan jumlah korban manusia yang terkena dampak kebakaran. Berikut penilaian yang didapat berdasarkan hasil analisis: Tabel.9. Frequency event Immediate ignition didapat berdasarkan penjelasan pada standar International Association OGP data mengenai Ignition Probabilities[8] bahwa jika probability ignition 100% maka Immidiate Ignition mendapatkan nilai 25% Outcome didapat dari Fire mechanism OGP End even frequency didapatkan melalui perhitungan: P=(P1)(P2)(P3)(P4) P=(Initialing event) (pressure) (start of ignition) (Immidiate Ignition) F. Simulasi Consequences Dengan Software ALOHA End event frequency diperoleh dari hasil penilaian ETA dari risiko potensi bahaya kebakaran pool fire dan jet fire. Hasil tingkat representatif f-n curve di petakan berdasarkan gambar berikut: Gambar.9. contoh hasil simulasi consequence Hasil yang dikeluarkan oleh simulasi kebakaran dengan software ALOHA yaitu jarak sebaran api dengan penjelasan contoh sebagai berikut: Gambar.11. contoh f-n curve kejadian Jet Fire pada Horizontal Vessel (S-221-1) Gambar.10. contoh jarak sebaran api fire modeling ALOHA pada topside Hasil yang dikeluarkan oleh simulasi ALOHA yaitu jarak sebaran api dengan penjelasan contoh sebagai berikut: Threat zone : Yellow threat zone dengan jarak sebaran 18 yards (16,38 m) dari titik kebocoran Orange threat zone dengan jarak sebaran 13 yards (11,83 m) dari titik kebocoran Red threat zone dengan jarak sebaran 11 yards (10,01m) dari titik kebocoran Gambar.12. contoh f-n curve kejadian Pool Fire pada Horizontal Vessel (S-221-2) Dari contoh diatas terlihat bahwa pemetaan tingkat representatif risiko f-n curve berada pada kondisi acceptable maka tidak perlu dilakukan tindakan mitigasi.
6 6 V. KESIMPULAN Dari hasil penelitian tugas akhir yang telah dilakukan maka kesimpulan yang didapat yaitu: 1. Dari identifikasi hazard yang telah dilakukan maka risiko fire hazard yang mungkin terjadi pada topside module FPSO yaitu pool fire dan jet fire 2. Dari hasil simulasi kebakaran pada software ALOHA diperoleh jarak sebaran api dengan skenario kebocoran 10mm, 30mm, 100mm, 200mm dengan risiko kebakaran jet fire dan pool fire dari jarak sebaran mulai dari 10 meter hingga 350 meter 3. Berdasarkan pemetaan penilaian tingkat representatif risiko f-n curve, dampak yang ditimbulkan oleh risiko kebakaran berada pada posisi acceptable. Sehingga tidak memerlukan mitigasi. DAFTAR PUSTAKA [1] Agung, Achmad P Indonesian Offshore Shipping Outlook & Opportunities. Kuliah tamu di ITS (Surabaya), 20 Desember. [2] Oil and Gas in Indonesia Investment and Taxation Guide. Guidance Pricewaterhouse Coopers, Indonesia. [3] Silcock, T.S Building & Fire. London, England. [4] Crew on FPSO production. Guidance White Rose Development Plan volume 2. Canada. [5] Hazard and operability studies (HAZOP studies) BS IEC British Standards Institution. London, United Kingdom. [6] Offshore Technology Information Manual UK HSE. London, United Kingdom. [7] Failure frequency guidance. Manual DNV Leak Frequency. Hovik, Norway. [8] Ignition Probabilities. Manual International Association of Oil & Gas Producers. London, United Kingdom. [9] f-n curve UK Offshore f-n Plot standart. London, United Kingdom.
Analisis Risiko Pemuatan LNG Pada FSRU Dan Jalur Pipa Gas Menuju ORF
Analisis Risiko Pemuatan LNG Pada FSRU Dan Jalur Pipa Gas Menuju ORF I Made Bayu Sukma Firmanjaya, Ketut Buda Artana, A.A.B Dinariyana DP Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan,
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN RISIKO PADA FLOWLINE JALUR PIPA GAS DARI WELLHEAD MENUJU CENTRAL PROCESSING PLANT. (Studi Kasus : Industri Pengolahan Gas Alam)
ANALISIS PENILAIAN RISIKO PADA FLOWLINE JALUR PIPA GAS DARI WELLHEAD MENUJU CENTRAL PROCESSING PLANT (Studi Kasus : Industri Pengolahan Gas Alam) Doni Rahmawan 1*, Adi Wirawan Husodo 2, dan George Endri
Lebih terperinciKata Kunci Desain dasar, risiko, terminal penerima LNG, Fuzzy
1 Desain Dasar Terminal Penerima LNG Berbasis Risiko dengan Metode Fuzzy Studi Kasus: Terminal Penerima LNG di Celukan Bawang, Bali Simon Robianto Wijaya, M. Badruz Zaman dan Ketut Buda Artana Jurusan
Lebih terperinci61511 : LOGO
Verifikasi Menggunakan Metode Semi-quantitative IEC 61511 Studi kasus : Tangki Timbun Filling Shed Terminal LPG Wildan Irfansyah 4209100090 Contents 1 2 3 4 Pendahuluan Metodologi Analisa Data Kesimpulan
Lebih terperinciANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.
ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Diajukan Oleh: Septian Hari Pradana 2410100020 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciQUANTITATIVE RISK ASSESSMENT UNTUK EQUIPMENT DALAM GAS PROCESSING UNIT DI TOPSIDE OFFSHORE PLATFORM
QUANTITATIVE RISK ASSESSMENT UNTUK EQUIPMENT DALAM GAS PROCESSING UNIT DI TOPSIDE OFFSHORE PLATFORM TUGAS SARJANA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh Reza Hadyansyah
Lebih terperinciOleh : Achmad Sebastian Ristianto
IDENTIFIKASI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZOP DAN FTA PADA DISTRIBUSI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS PERTAMAX DAN PREMIUM (STUDI KASUS : PT. PERTAMINA (PERSERO) UPMS V SURABAYA) Oleh : Achmad Sebastian Ristianto
Lebih terperinciAPLIKASI FORMAL SAFETY ASSESSMENT (FSA) UNTUK PENILAIAN RISIKO KECELAKAAN PADA HELIPAD FSO: STUDI KASUS FSO KAKAP NATUNA
APLIKASI FORMAL SAFETY ASSESSMENT (FSA) UNTUK PENILAIAN RISIKO KECELAKAAN PADA HELIPAD FSO: STUDI KASUS FSO KAKAP NATUNA JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahan bakar fosil yang terdiri atas gas dan minyak bumi masih menjadi kebutuhan pokok yang belum tergantikan sebagai sumber energi dalam semua industri proses. Seiring
Lebih terperinciANALISA RISIKO KEBAKARAN PROSES GAS LIQUEFACTION PADA FLNG
TESIS - ME 142516 ANALISA RISIKO KEBAKARAN PROSES GAS LIQUEFACTION PADA FLNG MUNIR M 4113 204 006 DOSEN PEMBIMBING: Prof. Dr. Ketut Buda Artana., ST., M.Sc. A.A.B. Dinariyana., ST., MES., Ph. D. PROGRAM
Lebih terperinciPresentasi Ujian Tugas Akhir. Analisis Risiko Pemuatan LNG Pada FSRU Dan Jalur Pipa Gas Menuju ORF
Presentasi Ujian Tugas Akhir Marine Reliability, Availability, Maintenability & Safety Analisis Risiko Pemuatan LNG Pada FSRU Dan Jalur Pipa Gas Menuju ORF Studi Kasus : FSRU Lampung, Kecamatan Labuhan
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi
JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 1 Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar dan Berbasis Pada Simulasi Yustinus Setiawan, Semin dan Tjoek Soeprejitno
Lebih terperinciDisusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP
Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP. 2411 105 002 Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP. 1971070219988021001 LATAR BELAKANG Kegagalan dalam pengoperasian yang berdampak pada lingkungan sekitar Pengoperasian
Lebih terperinciRisk Based Design Receiving Terminal LNG di Teluk Benoa Bali
Presentasi Tugas Akhir (P3) Risk Based Design Receiving Terminal LNG di Teluk Benoa Bali Oleh : Rendy Maulana 4206 100 003 Pembimbing : Prof Dr. Ketut Buda Artana, ST, MSc M.Sc AAB. Dinariyana DP, ST,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga kontak terhadap bahaya menjadi lebih dekat. kegagalan dalam transportasi dan penyimpanan diantaranya kecelakaan truk yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan pengiriman barang seperti barang komiditi, bahan kimia dan bahan berbahaya merupakan salah satu faktor pendukung perekonomian suatu negara. Transportasi barang
Lebih terperinciANALISIS RISER INTERFERENCE KONFIGURASI STEEL CATENARY RISER AKIBAT PENGARUH GELOMBANG ACAK
ANALISIS RISER INTERFERENCE KONFIGURASI STEEL CATENARY RISER AKIBAT PENGARUH GELOMBANG ACAK Muhammad Aldi Wicaksono 1) Pembimbing : Krisnaldi Idris, Ph.D 2) Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minyak dan gas bumi merupakan suatu fluida yang komposisinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minyak dan gas bumi merupakan suatu fluida yang komposisinya tergantung pada sumbernya di dalam bumi, yang pada umumnya merupakan campuran senyawa kimia dengan
Lebih terperinciPoliteknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya
Analisis Risiko Kebocoran Gas pada Sistem Perpipaan Recycle Gas Hydrofinishing Plant dengan Menggunakan Metode Quantitative Risk Analysis (QRA) (Studi Kasus : Perusahaan Produksi Pelumas) Afra Anindyta
Lebih terperinciKata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL
1 ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Septian Hari Pradana, Ronny Dwi Noriyati, Ali Musyafa Jurusan
Lebih terperinci> A BC <10-5
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Pipa Offshore Berdasarkan risk assessment yang telah dilakukan pada pipa gas offshore milik PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore, maka dapat diambil
Lebih terperinciEvaluasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP Dan Manajemen Risiko Pada Sistem Penguapan Asam Fosfat Di Pabrik III PT.
1 Evaluasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP Dan Manajemen Risiko Pada Sistem Penguapan Asam Fosfat Di Pabrik III PT. Petrokimia Gresik Khoirul Anam, Ronny Dwi Noriyati, Ali Musyafa Jurusan Teknik Fisika,
Lebih terperinci(Studi Kasus PT. Samator Gas Gresik) Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Oleh : Niki Nakula Nuri
PENENTUAN SKENARIO DAN ANALISIS RESIKO KEGAGALAN PADA INSTALASI PENYIMPANAN GAS HIDROGEN DENGAN MENGGUNAKAN CHEMICAL PROCESS QUANTITATIVE RISK ANALYSIS (Studi Kasus PT. Samator Gas Gresik) Oleh : Niki
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: E-33
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 E-33 Model Perancangan Konseptual Armada Supply Vessel untuk Mendukung Operasi Rig dan Offshore Platform (Studi Kasus : Wilayah Lepas Pantai Utara
Lebih terperinciAnalisa Rancangan Pipe Support Sistem Perpipaan dari Pressure Vessel ke Air Condenser Berdasarkan Stress Analysis dengan Pendekatan CAESAR II
1 Analisa Rancangan Pipe Support Sistem Perpipaan dari Pressure Vessel ke Air Condenser Berdasarkan Stress Analysis dengan Pendekatan CAESAR II Andis Dian Saputro dan Budi Agung Kurniawan Jurusan Teknik
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Model Perancangan Konseptual Armada untuk Mendukung Operasi Rig dan Offshore Platform (Studi Kasus : Wilayah Lepas Pantai Utara Jawa Timur) Achmad Farid,
Lebih terperinciHAZOP (Hazard and Operability study)
HAZOP (Hazard and Operability study) 5. Penentuan Risk Ranking Berdasarkan MIL-STD-882D Category Significance Description High Component determining actions Acquisition Executive necessary, incidents,
Lebih terperinci(Skenario Pada PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama)
PROGRES TA Teknik K3 Analisis Konsekuensi BLEVE pada Tangki LPG dengan Pendekatan Blast Effect Model, Thermal Radiation Effect Model, dan Fragment Effect Model (Skenario Pada PT. Trans Pasific Petrochemical
Lebih terperinciPERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK
PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK IGP Raka Arthama, Patdono Soewignjo, Nurhadi Siswanto, Stefanus Eko Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciBab 3 Data Operasi Sistem Perpipaan pada Topside Platform
Bab 3 Data Operasi Sistem Perpipaan pada Topside Platform Pada area pengeboran minyak dan gas bumi Lima, Laut Jawa milik British Petrolium, diketahui telah mengalami fenomena subsidence pada kedalaman
Lebih terperinciSTUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK
STUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK Nur Ulfa Hidayatullah, Ali Musyafa Jurusan Teknik Fisika,
Lebih terperinciPrediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-161 Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC
Lebih terperinciANALISA BAHAYA KEBAKARAN DAN LEDAKAN PADA STORAGE TANK BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) JENIS PREMIUM DENGAN METODE DOW S FIRE AND EXPLOSION INDEX
ANALISA BAHAYA KEBAKARAN DAN LEDAKAN PADA STORAGE TANK BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) JENIS PREMIUM DENGAN METODE DOW S FIRE AND EXPLOSION INDEX (Studi Kasus :PT. PERTAMINA (persero) UPMS V, SURABAYA) Oleh :
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pipa penyalur (pipeline) merupakan sarana yang banyak digunakan untuk mentransmisikan fluida pada industri minyak dan gas (migas). Penggunaannya cukup beragam, antara
Lebih terperinci4.1 INDENTIFIKASI SISTEM
BAB IV ANALISIS 4.1 INDENTIFIKASI SISTEM. 4.1.1 Identifikasi Pipa Pipa gas merupakan pipa baja API 5L Grade B Schedule 40. Pipa jenis ini merupakan pipa baja dengan kadar karbon maksimal 0,28 % [15]. Pipa
Lebih terperinciResizing Bangunan Atas Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) DWT untuk Mengurangi Biaya Produksi
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 G-378 Resizing Bangunan Atas Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) 50.000 DWT untuk Mengurangi Biaya Produksi Nurul Hidayah, Triwilaswandio W.P Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Pada lingkungan industri modern saat ini, kegagalan sistem (failure) akibat korosi adalah hal yang tidak ditolerir, terutama ketika hal tersebut melibatkan penghentian
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS RESIKO PADA PIPELINE OIL DAN GAS DENGAN METODE RISK ASSESMENT KENT MUHLBAUER DAN RISK BASED INSPECTION API REKOMENDASI 581
SIDANG TUGAS AKHIR - RL 1585 JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FTI-ITS STUDI ANALISIS RESIKO PADA PIPELINE OIL DAN GAS DENGAN METODE RISK ASSESMENT KENT MUHLBAUER DAN RISK BASED INSPECTION API REKOMENDASI
Lebih terperinciAnalisis Remaining Life dan Penjadwalan Program Inspeksi pada Pressure Vessel dengan Menggunakan Metode Risk Based Inspection (RBI)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-356 Analisis Remaining Life dan Penjadwalan Program Inspeksi pada Pressure Vessel dengan Menggunakan Metode Risk Based Inspection
Lebih terperinciPENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?
PENDAHULUAN Korosi yang menyerang sebuah pipa akan berbeda kedalaman dan ukurannya Jarak antara korosi satu dengan yang lain juga akan mempengaruhi kondisi pipa. Dibutuhkan analisa lebih lanjut mengenai
Lebih terperinciAnalisa Risiko dan Langkah Mitigasi pada Offshore Pipeline
JURNAL TEKNIK ITS Vol., No. (Sept. 0) ISSN: 30-97 G-80 Analisa Risiko dan Langkah Mitigasi pada Offshore Pipeline Wahyu Abdullah, Daniel M. Rosyid, dan Wahyudi Citrosiswoyo Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas
Lebih terperinciTugas Akhir (MO )
Company Logo Tugas Akhir (MO 091336) Aplikasi Metode Pipeline Integrity Management System pada Pipa Bawah Laut Maxi Yoel Renda 4306.100.019 Dosen Pembimbing : 1. Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D. 2. Ir.
Lebih terperinciRancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk Farid Rafli Putra, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik
Lebih terperinciTeknik Identifikasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP (Hazard and Operability Study)
Teknik Identifikasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP (Hazard and Operability Study) Olivia marie Caesaria Kesualiya 6512040039 Syaifal Hijazi 6512040045 Adita Hanggara P 6512040059 K3 3B Definisi : Menurut
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Analisis Risk (Resiko) dan Risk Assessment Risk (resiko) tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Sebagai contoh apabila seseorang ingin melakukan suatu kegiatan
Lebih terperinciLOGO PERBANDINGAN ANALISA FREE SPAN MENGGUNAKAN DNV RP F-105 FREESPANING PIPELINE DENGAN DNV 1981 RULE FOR SUBMARINE PIPELINE
PERBANDINGAN ANALISA FREE SPAN MENGGUNAKAN DNV RP F-105 FREESPANING PIPELINE DENGAN DNV 1981 RULE FOR SUBMARINE PIPELINE DIAN FEBRIAN 4309 100 034 JURUSAN TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri migas sebagai industry bergerak dalam produksi minyak bumi atau gas alam memiliki sebuah system dalam distribusi produk mereka setelah diambil dari sumur bor
Lebih terperinciPERENCANAAN FIXED TRIPOD STEEL STRUCTURE JACKET PADA LINGKUNGAN MONSOON EKSTRIM
PERENCANAAN FIXED TRIPOD STEEL STRUCTURE JACKET PADA LINGKUNGAN MONSOON EKSTRIM Edwin Dwi Chandra, Mudji Irmawan dan Murdjito Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Lebih terperinciAnalisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-183 Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga Ardianus, Septia Hardy Sujiatanti,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat kecil seperti neutron dan elektron-elektron. kontraktor yang bergerak dibidang EPC, Petrochemical, LNG.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Benda-benda yang ada dibumi pada dasarnya berbentuk padatan, cairan, atau gas yang komposisinya tergantung pada sumbernya. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciANALISA ALIRAN FLUIDA UDARA MASUK TERHADAP KEBUTUHAN UDARA PEMBAKARAN DIESEL ENGINE
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 ANALISA ALIRAN FLUIDA UDARA MASUK TERHADAP KEBUTUHAN UDARA PEMBAKARAN DIESEL ENGINE Agung Widya Utama Chandra, Aguk Zuhdi Muhammad
Lebih terperinciAPLIKASI FORMAL SAFETY ASSESSMENT (FSA) UNTUK PENILAIAN RISIKO KECELAKAAN PADA BOATLANDING FSO: STUDI KASUS FSO MT LENTERA BANGSA
APLIKASI FORMAL SAFETY ASSESSMENT (FSA) UNTUK PENILAIAN RISIKO KECELAKAAN PADA BOATLANDING FSO: STUDI KASUS FSO MT LENTERA BANGSA JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciEvaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-316 Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ) Arief
Lebih terperinciIdentifikasi Potensi Bahaya Dengan Metode Hazard And Operability Study (HAZOP) Di Area Boiler PT. XYZ
Identifikasi Potensi Bahaya Dengan Metode Hazard And Operability Study (HAZOP) Di Area Boiler PT. XYZ Euis Jamilah 1, Yayan Harry Yadi 2, Ani Umyati 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng
Lebih terperinciAPA SAJA PEKERJAAN PROCESS DESIGN ENGINEER? Oleh: Fadhli Halim Anggota Milis Migas Indonesia
APA SAJA PEKERJAAN PROCESS DESIGN ENGINEER? Oleh: Fadhli Halim Anggota Milis Migas Indonesia PENDAHULUAN Menurut saya, seorang Process Design Engineer haruslah dan dituntut untuk mengetahui scope pekerjaan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisis Pengaruh Variasi Jarak Horisontal antara FSRU dan LNGC saat Side by Side Offloading terhadap Perilaku Gerak Kapal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak dan gas bumi merupakan salah satu sumber energi utama dunia yang dibentuk dari proses geologi yang sama. Sehingga, minyak dan gas bumi sering ditemukan pada
Lebih terperinciAnalisis dan Perancangan Perangkat Lunak Media Sosial untuk Berbagi Informasi Diskon
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-423 Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Media Sosial untuk Berbagi Informasi Diskon Faizah Alkaff, Umi Laili Yuhana,
Lebih terperinciAnalisis Sloshing 2D pada Dinding Tangki Tipe Membran Kapal LNG Akibat Gerakan Rolling di Gelombang Regular
G8 Analisis Sloshing 2D pada Dinding Tangki Tipe Membran Kapal LNG Akibat Gerakan Rolling di Gelombang Regular Ericson Estrada Sipayung, I Ketut Suastika, Aries Sulisetyono Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas
Lebih terperinciAnalisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi
1 Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Muhammad S. Sholikhin, Imam Rochani, dan Yoyok S. Hadiwidodo Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan,
Lebih terperinciANALISA STOKASTIK BEBAN-BEBAN ULTIMATE PADA SISTEM TAMBAT FPSO SEVAN STABILIZED PLATFORM
PRESENTATION FINAL PROJECT ANALISA STOKASTIK BEBAN-BEBAN ULTIMATE PADA SISTEM TAMBAT FPSO SEVAN STABILIZED PLATFORM Oleh : Fajri Al Fath 4305 100 074 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M.Sc.
Lebih terperinciSIDANG P3 TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK KELAUTAN 28 JANUARI 2010
SIDANG P3 TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK KELAUTAN 28 JANUARI 2010 Analisa Resiko pada Reducer Pipeline Akibat Internal Corrosion dengan Metode RBI (Risk Based Inspection) Oleh: Zulfikar A. H. Lubis 4305 100
Lebih terperinciAnalisa Laju Erosi dan Perhitungan Lifetime Terhadap Material Stainless Steel 304, 310, dan 321
Analisa Laju Erosi dan Perhitungan Lifetime Terhadap Stainless Steel, 310, dan 321 pada Aliran Reject 1st Cleaner to 2nd Cleaner OCC Line Voith Unit SP 3-5 di PT. PAKERIN (Pabrik Kertas Indonesia) Budi
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
PERENCANAAN TANGGAP DARURAT DI GEDUNG PERKANTORAN PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SEBAGAI UPAYA IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Priyo Agus Setiawan 1, Politeknik Perkapalan Negeri
Lebih terperinciJUDUL: RISK ASSESSMENT OFFLOADING KAPAL FLNG KE KAPAL SHUTTLE TANKER
TESIS ME 142516 JUDUL: RISK ASSESSMENT OFFLOADING KAPAL FLNG KE KAPAL SHUTTLE TANKER OLEH : MUHAMAD AMRIL IDRUS 4113204001 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. KETUT BUDA ARTANA, ST., M.Sc A.A.B DINARIYANA D.P,
Lebih terperinciPT. SEPRO INDOTAMNA Pelatihan & Konsultasi K3
SILABUS PELATIHAN HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOPS) I. INTRODUKSI Hazard Operability Study (HAZOPS) merupakan salah satu metoda untuk mengidentifikasi bahaya berdasarkan prinsip bahwa pendekatan tim
Lebih terperinciPREDIKSI PERFORMA LINEAR ENGINE BERSILINDER TUNGGAL SISTEM PEGAS HASIL MODIFIKASI DARI MESIN KONVENSIONAL YAMAHA RS 100CC
PREDIKSI PERFORMA LINEAR ENGINE BERSILINDER TUNGGAL SISTEM PEGAS HASIL MODIFIKASI DARI MESIN KONVENSIONAL YAMAHA RS 100CC Fakka Kodrat Tulloh, Aguk Zuhdi Muhammad Fathallah dan Semin. Jurusan Teknik Sistem
Lebih terperinciAnalisis Potensi Bahaya Dengan Metode Checklist dan What-If Analysis Pada Saat Commissioning Plant N83 Di PT. Gas Industri
Analisis Potensi Bahaya Dengan Metode Checklist dan What-If Analysis Pada Saat Commissioning Plant N83 Di PT. Gas Industri Adhi Sudrajat 1*, Adhi Setiawan 2, dan Nora Amelia Novitrie 3 1,2,3 Program studi
Lebih terperinciPengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT
Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan 17500 DWT Oleh : NUR RIDWAN RULIANTO 4106100064 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat M. Sc., Ph.D JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP
Yogyakarta 15 September 2012 SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Eko Nursubiyantoro dan Triwiyanto Program studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciFULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Fazri Apip Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang minyak masih menjadi kebutuhan bahan bakar yang utama bagi manusia. Minyak sangat penting untuk menggerakkan kehidupan dan roda perekonomian.
Lebih terperinciPenilaian Risiko dan Penjadwalan Inspeksi pada Pressure Vessel Gas Separation Unit dengan Metode Risk Based Inspection pada CPPG
Penilaian Risiko dan Penjadwalan Inspeksi pada Pressure Vessel Gas Separation Unit dengan Metode Risk Based Inspection pada CPPG Aga Audi Permana 1*, Eko Julianto 2, Adi Wirawan Husodo 3 1 Program Studi
Lebih terperinciANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL USTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP. GRESIK Iik Ordiani dan
Lebih terperinciPerancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Estimasi Biaya Reparasi Kapal Interaktif
G47 Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Estimasi Biaya Reparasi Kapal Interaktif Dave Hansel dan Triwilaswandio Wuruk Pribadi Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut
Lebih terperinciAnalisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-331 Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya
Lebih terperinciPROBABILITAS KECELAKAAN KAPAL TENGGELAM DI WILAYAH SELAT MAKASSAR
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 PROBABILITAS KECELAKAAN KAPAL TENGGELAM DI WILAYAH SELAT MAKASSAR Haryanti Rivai Dosen Program Studi Teknik Sistem Perkapalan
Lebih terperinciIdentifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy
Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy di Industri Kapal Andri Kurniawan 1, Mardi Santoso 2, Mey Rohma Dhani 1 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciANALISA PERANCANGAN KAMAR MESIN BERBASIS PADA ATURAN ERGONOMIC DAN HUBUNGAN SPASIAL UNTUK APLIKASI MARINE
ANALISA PERANCANGAN KAMAR MESIN BERBASIS PADA ATURAN ERGONOMIC DAN HUBUNGAN SPASIAL UNTUK APLIKASI MARINE Bidang Studi Marine Electrical and Automation System Diusulkan oleh: Muhammad Shubhi Noor (4209105016)
Lebih terperinciSUBSEA PROCESSING SEBAGAI SOLUSI BARU PADA TEKNOLOGI MIGAS LEPAS PANTAI
SUBSEA PROCESSING SEBAGAI SOLUSI BARU PADA TEKNOLOGI MIGAS LEPAS PANTAI Oleh : M. Ridwan Ansyori, ST. MT *) ABSTRAK Teknologi offshore di bidang migas yang telah dimulai beberapa puluh tahun yang lalu
Lebih terperinciPENERAPAN METODE HEDGING SEBAGAI UPAYA PENENTUAN HARGA BATUBARA PALING OPTIMAL (STUDI KASUS: PT PEMBANGKIT JAWA-BALI KANTOR PUSAT SURABAYA)
1 PENERAPAN METODE HEDGING SEBAGAI UPAYA PENENTUAN HARGA BATUBARA PALING OPTIMAL (STUDI KASUS: PT PEMBANGKIT JAWA-BALI KANTOR PUSAT SURABAYA) Ryan Zherniansyah, Naning Aranti Wessiani, dan I Ketut Gunarta
Lebih terperinciAnalisis Safety System dan Manajemen Risiko pada Steam Boiler PLTU di Unit 5 Pembangkitan Paiton, PT. YTL
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013 1-6 1 Analisis Safety System dan Manajemen Risiko pada Steam Boiler PLTU di Unit 5 Pembangkitan Paiton, PT. YTL Luluk Kristianingsih dan Dr. Ir. Ali Musyafa, M.Sc.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam tersebut merupakan kebutuhan
Lebih terperinciAnalisis Teknis dan Ekonomis Penggunaan Komposit Serabut Kelapa dan Serbuk Pohon Kelapa sebagai Isolasi Kotak Pendingin Ikan pada Kapal Ikan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271) 1 Analisis Teknis dan Ekonomis Penggunaan Komposit Serabut Kelapa dan Serbuk Pohon Kelapa sebagai Isolasi Kotak Pendingin Ikan pada
Lebih terperinciPemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (23) ISSN: 2337-3539 (23-927 Print) G-49 Pemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis Ludfi Pratiwi Bowo, AAB. Dinariyana, dan RO. Saut
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-192 Studi Numerik Pengaruh Baffle Inclination pada Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube terhadap Aliran Fluida dan Perpindahan
Lebih terperinciEVALUASI KESELAMATAN PADA BOILER FUEL DENGAN METODE LAYERS OF PROTECTION ANALYSIS (LOPA) STUDI KASUS : PT. IPMOMI
EVALUASI KESELAMATAN PADA BOILER FUEL DENGAN METODE LAYERS OF PROTECTION ANALYSIS (LOPA) STUDI KASUS : PT. IPMOMI Aswin Kurniawan Pradana 1*, Novi Eka Mayangsari 2, Aulia Nadia Rachmat 3 Program Studi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-340 Analisa Pengaruh Variasi Tanggem Pada Pengelasan Pipa Carbon Steel Dengan Metode Pengelasan SMAW dan FCAW Terhadap Deformasi dan Tegangan
Lebih terperinciPengaruh Perbandingan Rasio Inlet Dan Oulet Pada Tabung Reservoir Oscillating Water Column (Owc) Menggunakan Fluida Cair
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-145 Pengaruh Perbandingan Rasio Inlet Dan Oulet Pada Tabung Reservoir Oscillating Water Column (Owc) Menggunakan Fluida Cair
Lebih terperinciANALISA PROTEKSI KATODIK DENGAN MENGGUNAKAN ANODA TUMBAL PADA PIPA GAS BAWAH TANAH PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR DARI STASIUN KOMPRESSOR GAS KE KALTIM-2
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 ANALISA PROTEKSI KATODIK DENGAN MENGGUNAKAN ANODA TUMBAL PADA PIPA GAS BAWAH TANAH PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR DARI STASIUN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Penilaian risiko..., Adis Arzida Lanin, FKMUI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk yang berakal akan selalu berusaha untuk memenuhi segala kebutuhannya, untuk memenuhi segala kebutuhannya tersebut manusia mulai membangun berbagai
Lebih terperinciSTUDI IMPLEMENTASI RISK BASED INSPECTION (RBI) UNTUK PERENCANAAN BIAYA REPARASI KAPAL
1 STUDI IMPLEMENTASI RISK BASED INSPECTION (RBI) UNTUK PERENCANAAN BIAYA REPARASI KAPAL Laksyardo Wisnu Baroto, Ir. Triwilaswandio W.P., MSc Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut
Lebih terperinciBab 5 Hazardous Area LINGKUNGAN BERBAHAYA. Standard USA Standard Eropa Cara Mengklasifikasi Contoh Kejadian
Bab 5 Hazardous Area LINGKUNGAN BERBAHAYA Standard USA Standard Eropa Cara Mengklasifikasi Contoh Kejadian HAZARDOUS LOCATIONS Lokasi Berbahaya adalah Lokasi ( ditentukan dalam Plot Plan) Yang mengandung
Lebih terperinciAnalisa Risiko Proses Pengapungan Kembali pada Kapal Tenggelam di Perairan Tanjung Perak
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) G 47 Analisa Proses Pengapungan Kembali pada Kapal Tenggelam di Perairan Tanjung Perak Muhammad Wildan Firdaus dan Heri Supomo Departemen
Lebih terperinciANALISIS POTENSI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZOP DAN FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS PADA DESICCANT DEHYDRATION UNIT DI PT LAPINDO BRANTAS.
ANALISIS POTENSI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZOP DAN FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS PADA DESICCANT DEHYDRATION UNIT DI PT LAPINDO BRANTAS. INC Dony Febriyan 1, Galih Anindita 2, Novi Eka Mayangsari
Lebih terperinciPENGARUH PENGATURAN TEMPERATURE CONTROL VALVE PADA FIN FAN COOLER TERHADAP JUMLAH MINYAK KONDENSAT DI STRATIFIER
PENGARUH PENGATURAN TEMPERATURE CONTROL VALVE PADA FIN FAN COOLER TERHADAP JUMLAH MINYAK KONDENSAT DI STRATIFIER Febri Ferdian, Samsul Kislam, Elmi Sundari, Elly Desni Rahman Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-169 Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine yang Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas
Lebih terperinciANALISIS RISER INTERFERENCE KONFIGURASI STEEL CATENARY RISER PADA LAUT DALAM
ANALISIS RISER INTERFERENCE KONFIGURASI STEEL CATENARY RISER PADA LAUT DALAM Gilang Muhammad Gemilang dan Krisnaldi Idris, Ph.D Program Studi Sarjana Teknik Kelautan, FTSL, ITB gmg_veteran@yahoo.com Kata
Lebih terperinciGambar 5. 1 Sistem Pipeline milik Vico Indonesia
BAB IV Studi Kasus Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menghitung kategori resiko dalam sebuah pipeline. Pada kesempatan kali ini penulis mengambil pipeline milik Vico Indonesia sebagai contoh untuk
Lebih terperinciTIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Materi #1 Genap 2015/2016. TIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan
Materi #1 TIN315 Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Pokok Bahasan 2 1. Pengenalan Disiplin Ilmu Keandalan dan Aplikasinya 2. Probabilitas 3. Pemodelan Jaringan dan Evaluasi Sistem 4. Pengantar Analisa
Lebih terperinci