ABSTRAK. Begitu banyaknya penawaran yang masuk dalam E-procurement pekerjaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK. Begitu banyaknya penawaran yang masuk dalam E-procurement pekerjaan"

Transkripsi

1 ABSTRAK Begitu banyaknya penawaran yang masuk dalam E-procurement pekerjaan konstruksi membuat Kelompok Kerja ULP mengalami kesulitan dalam evaluasi penawaran untuk menentukan pemenang penyedia pekerjaan konstruksi. Sistem pendukung keputusan kelompok merupakan suatu sistem yang dapat membantu Kelompok Kerja ULP Pemerintah Provinsi Bali dalam mengambil keputusan dengan kemampuan analisa pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dengan metode kriteria AHP dan Borda. Pokja ULP dapat mengambil keputusan pada evaluasi penawaran penyedia pekerjaan konstruksi secara obyektif berdasarkan multi kriteria yang ditetapkan dan meningkatkan kualitas dalam perbaikan proses pengambilan keputusan kelompok. Kedua metode tersebut digunakan karena terdapat dua tahap dalam pengambilan keputusan yaitu individual decision dan group decision. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa GDSS dapat diterapkan sebagai sistem pendukung keputusan dalam evaluasi penawaran penyedia pekerjaan konstruksi dan memutuskan perusahaan yang paling layak untuk menjadi pemenang. Kata Kunci : GDSS, AHP, Borda, Evaluasi Penawaran. viii

2 ABSTRACT So many bids in E-procurement of construction work of the Working Group ULP create difficulties in evaluating the bids to determine the winner of construction work providers. A group decision support system is a system that can help the Working Group ULP Bali provincial government in making decisions with the ability to analyze the construction work provider selection criteria with AHP and Borda method. WG ULP can take a decision on the bid evaluation provider of construction work objectively based multi criteria set and improve quality in the improvement process of group decision-making. Both methods are used because there are two stages in the decision-making that decision of individual and group decision. The test results show that the system can be applied GDSS as decision support systems in the bid evaluation provider of construction work and decided the company's most worthy to be a winner. Keywords: GDSS, AHP, Borda, Bid Evaluation. ix

3 DAFTAR ISI SAMPUL UTAMA. SAMPUL KEDUA. LEMBAR PENGESAHAN.. LEMBAR PANITIA PENGUJI. SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT UCAPAN TERIMA KASIH. ABSTRAK. ABSTRACT DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Penelitian Keaslian Penelitian... BAB II TINJAUAN PUSTAKA State of The Art Review Sistem Pendukung Keputusan... i ii iii iv v vi viii ix x xiv xv x

4 2.2.1 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan Proses Pengambilan Keputusan Group Decision Support System (GDSS) Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Penyusunan Hirarki Prinsip Dasar AHP Prosedur AHP Metode Borda Pengadaan Barang dan Jasa E-Procurement Pekerjaan Konstruksi Evaluasi Penawaran Koreksi Aritmatik Evaluasi Administrasi Evaluasi Teknis Evaluasi Harga Evaluasi Kualifikasi ULP dan Kelompok Kerja (Pokja)... BAB III METODE PENELITIAN Gambaran Umum Sistem Sistem Existing Sistem Usulan Instrumen Penelitian xi

5 3.3 Data dan Teknik Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder Analisa Sistem Analisis Masalah Hirarki Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi Prosedur Sistem Rancangan Sistem GDSS Pengujian Sistem Tempat dan Jadwal Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Sistem Database Sistem Fitur Login Data SKPD Data Pokja ULP Data Penyedia Paket Pekerjaan Proses Evaluasi Penawaran Pengujian Sistem Hasil Perbandingan Sistem Gugur dengan Sistem GDSS... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan xii

6 5.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN xiii

7 DAFTAR TABEL 2.1 Pemetaan Penelitian Terdahulu Skala Penilaian Perbandingan Pasangan Daftar Indeks Random Konsistensi Kriteria Penilaian Sederhana dan Nilai Perbandingan Skala Penilaian antar Elemen Kriteria Perbandingan antar kriteria Matriks Nilai Kriteria Perhitungan Rasio Konsistensi Pengambilan keputusan dengan Borda Matriks Perbandingan Berpasangan Matriks Nilai Kriteria Matriks Penjumlahan Setiap Baris Perhitungan Rasio Konsistensi Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria A Matriks Nilai Kriteria A Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria T Matriks Nilai Kriteria T Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria H Matriks Nilai Kriteria H Matriks Hasil Nilai Perusahaan DM xiv

8 3.13 Hasil Perhitungan dengan AHP DM Matriks Hasil perhitungan Metode AHP Hasil perhitungan peringkat dengan Borda Tabel Nilai Jadwal Penelitian Pengujian Sistem Tanpa Metode (Sistem Gugur) Pengujian Sistem Menggunakan Metode AHP dan Borda Perbandingan Tanpa Metode (Sistem Gugur) dengan Menggunakan Metode AHP dan Borda Pengujian Login 4.5 Pengujian Data SKPD. 4.6 Pengujian Data Pokja Pengujian Data Penyedia 4.8 Pengujian Data Paket Pekerjaan dan Evaluasi Penawaran. 4.9 Plot Penilaian aspek usability Persentase jawaban kuisioner Rekap nilai usability Tabel kuantitatif xv

9 DAFTAR GAMBAR 1.1 Diagram Fisbhone Penelitian Dekomposisi Masalah Sistem Existing Sistem Usulan Hierarki Pemilihan Pemenang Skema Rancangan GDSS Diagram Konteks GDSS Alur Pikir Penelitian Database GDSS Evaluasi Penawaran Form Login Pokja ULP Form data SKPD Form anggota pokja ULP Form data penyedia Form data paket pekerjaan Form detail paket pekerjaan Form evaluasi administrasi paket pekerjaan Form evaluasi teknis paket pekerjaan Form evaluasi harga paket pekerjaan Tampilan hasil evaluasi AHP per pokja ULP Tampilan hasil evaluasi Borda Perbandingan Hasil Perangkingan antara Sistem Gugur dan GDSS Perbandingan Jumlah Kelulusan antara Sistem Gugur dan GDSS xvi

10 xvii

11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini telah diterapkan pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik yang disebut dengan E-procurement. E-procurement merupakan proses pengadaan barang dan jasa yang pelaksanaannya dilaksanakan secara elektronik (berbasis Web dan Internet). Seluruh tahapan pengadaan barang dan jasa pada E-procurement dilakukan melalui media elektronik, yaitu melalui website pada internet: Sesuai dengan Perpres 54 Tahun 2010, tujuan E-procurement diantaranya adalah meningkatkan transparasi dan keterbukaan dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah, meningkatkan persaingan yang sehat dalam rangka penyediaan pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahaan, meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan proses pengadaan barang dan jasa pemerintah. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat umum akan sarana dan prasarana yang memadai. Sebagai proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan melalui internet, E-Procurement menjadi suatu sistem penyediaan barang dan jasa yang efisien, karena dapat menghemat biaya, waktu, dan lebih transparan dalam pelaksanaannya. Pengadaan barang dan jasa secara elektronik akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat, memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, mendukung proses monitoring dan audit dan memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time guna mewujudkan clean and good government dalam pengadaan barang dan jasa

12 2 pemerintah. Proses pemilihan penyedia barang/jasa dilaksanakan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP). Menurut Perka LKPP No. 5 Tahun 2012 pasal 1 poin 8 : Kelompok Kerja ULP selanjutnya disebut Pokja ULP adalah kelompok kerja yang berjumlah gasal, beranggotakan paling kurang 3 (tiga) orang dan dapat ditambah sesuai dengan kompleksitas pekerjaan, yang bertugas untuk melaksanakan pemilihan penyedia pengadaan barang/jasa di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi. Selain ada tugas bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam melakukan kajian terhadap Rencana Umum Pengadaan (RUP) yang dibuat oleh Pengguna Anggaran (PA). Tugas utama pokja ULP ini dimulai dari proses perencanaan pemilihan penyedia sampai dengan proses pemilihan dan hasil akhir berupa penetapan pemenang dari pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan untuk selanjutnya diusulkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk diberikan Surat Penunjukan Penyedia Barang Jasa (SPPBJ) dan tandatangan kontrak antara penyedia dengan PPK. Dalam tahapan perencanaan pemilihan penyedia, Pokja ULP harus menentukan metoda pemilihan apa yang akan digunakan, apakah pelelangan/seleksi umum/sederhana/terbatas, pengadaan langsung, penunjukan langsung, atau kontes/sayembara. Kemudian harus menentukan metode kualifikasinya apakah dengan prakualifikasi atau pascakualifikasi, selanjutnya menentukan metode pemasukan penawaran, apakah satu sampul, dua sampul atau dua tahap. Menentukan metode evaluasi yang akan digunakan; untuk kontruksi barang/jasa lainnya menggunakan sistem gugur, sistem nilai atau biaya selama

13 3 umur ekonomis, sedangkan untuk jasa konsultansi menggunkan sistem kualitas, kualitas dan biaya, pagu anggaran atau biaya terendah. Selain penentuan metode pemilihan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pemilihan penyedia, Pokja ULP harus membuat dokumen pengadaan yang terdiri dari dokumen pemilihan dan dokumen kualifikasi yang di dalamnya terdapat juga Harga Perkiraan Sendiri (HPS), spesifikasi dan draft kontrak dari PPK. Setelah semuanya lengkap maka selanjutnya Pokja ULP membuat jadual dari semua tahapan pemilihan penyedia yang akan dilakukan, mulai dari pengumuman, pendaftaran, penjelasan, pemasukan penawaran/kualifikasi, evaluasi dan pengumuman pemenang sampai masa sanggah hasil lelang. ULP Pemerintah Provinsi Bali sebagai salah satu instansi pemerintah daerah sudah melaksanakan pengadaan barang/jasa, terutama untuk pekerjaan konstruksi secara online melalui E- Procurement sejak tahun anggaran Berdasarkan hasil pengamatan di ULP Pemerintah Provinsi Bali, alur proses pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dengan metode lelang umum pascakualifikasi secara E-Procurement pada dasarnya dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Menerima paket pekerjaan barang dan jasa yang akan dilelangkan melalui E-Procurement; 2. Menyusun rencana pemilihan penyedia barang dan jasa; 3. Melakukan analisa dan menetapkan dokumen pengadaan; 4. Menyusun jadwal pelaksanaan pelelangan/seleksi, 5. Mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di website LPSE

14 4 Provinsi Bali; 6. Menerima pendaftaran penyedia barang dan jasa melalui pascakualifikasi melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE); 7. Melakukan penjelasan pekerjaan (Aanwijzing); 8. Menerima pemasukan penawaran melalui SPSE; 9. Melakukan pembukaan, evaluasi administrasi, teknis, harga dan kualifikasi terhadap penawaran yang masuk; 10. Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada Kepala ULP; 11. Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada Kepala ULP; 12. Menyerahkan salinan dokumen pemilihan penyedia barang dan jasa kepada Pejabat Pembuat Anggaran atau Pengguna Anggaran. Walaupun ULP Pemerintah Provinsi Bali telah melaksanakan proses pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), namun masih menemui beberapa kekurangan diantaranya adalah proses evaluasi penawaran dilakukan oleh pokja ULP secara manual atau offline di luar LPSE dengan cara meneliti dan menilai dokumen penawaran yang disampaikan oleh peserta yang memasukkan dokumen penawaran, dan pengambilan keputusan yang seharusnya merupakan keputusan kelompok masih dilakukan secara individu. Pemilihan penyedia konstruksi yang bernilai diatas Rp ,00 (dua ratus juta rupiah) dilakukan secara online melalui LPSE yang telah

15 5 disediakan oleh pemerintah membutuhkan suatu pendukung keputusan dalam melakukan evaluasi penawaran untuk memilih penyedia pekerjaan konstruksi. Sistem yang berjalan selama ini pada proses evaluasi (administrasi, teknis dan harga) sebatas mencatat dan mencocokkan dokumen penawaran peserta dengan dokumen yang dipersyaratkan di luar LPSE, selanjutnya hasil evaluasi tersebut dimasukkan ke dalam LPSE. Proses evaluasi dan pembuktian kualifikasi dilakukan dengan meminta dan memeriksa semua dokumen penawaran, sehingga pengambil keputusan masih harus bekerja dalam memilih dan menetapkan pemenang. Pengambilan keputusan untuk evaluasi penawaran pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh Pokja ULP masih dilakukan secara offline (masih berupa software Miscrsoft Excel dan Word) dan rincian proses evaluasi penawaran secara lengkap tidak di-input ke SPSE, hanya hasil evaluasi penawaran dalam hal memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat. Banyaknya peserta yang memasukkan penawaran sehingga dibutuhkan waktu relatif lama untuk mengevaluasi seluruh dokumen penawaran peserta sesuai yang dipersyaratkan. Keputusan yang diambil oleh kelompok terkadang terkendala masing-masing anggota Pokja ULP sebagai pengambil keputusan tidak dapat bertemu di satu tempat, atau pada waktu yang sama antara satu anggota Pokja ULP dengan anggota Pokja ULP lainnya. Sehingga untuk membantu dan mempercepat pengambilan keputusan tersebut, dalam situasi banyak peserta tender yang memenuhi semua kriteria evaluasi dan memiliki harga penawaran terkoreksi dibawah atau sama dengan

16 6 HPS, maka penelitian ini bertujuan untuk membangun Group Decision Support System (GDSS) menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Borda. AHP merupakan suatu proses rasionalitas sistematik sehingga dimungkinkan mempertimbangkan suatu persoalan sebagai satu keseluruhan dan mengkaji interaksi serempak dari berbagai komponennya di dalam suatu hierarki (Saaty, 1993). Penetapan pemenang lelang dengan menggunakan sistem nilai, sangat baik bila metoda pengambilan keputusannya memakai AHP, karena metoda AHP dapat menentukan kriteria dan bobot setiap unsur penilaian yang akan digunakan. Penilaian masing-masing penyedia konstruksi dilakukan dengan skoring menggunakan Skala Likert, hasilnya cukup signifikan dan dapat menunjukkan bahwa barang yang diminta sudah mengacu pada spesifikasi tertentu (Suliantoro, 2008). Keserasian pencapaian tujuan dan sasaran memerlukan adanya skala prioritas yang ditentukan atas dasar kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang dengan memperhatikan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia (Arsyad, 2005). Metoda AHP adalah suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, menyusun suatu prioritas maupun tujuan dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria (multi criteria). AHP merupakan suatu model pendekatan yang mampu memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok yang membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan-persoalan yang ada dengan cara membuat asumsi

17 7 dan mendapatkan pemecahan yang diinginkan. AHP ini bergantung kepada imajinasi, pengalaman dan pengetahuan untuk mampu menyusun hierarki suatu persoalan, serta memperlihatkan hubungan elemen-elemen tertentu terhadap puncaknya, sehingga membentuk diagram pohon yang beranting (Ma arif dan Tanjung, 2003). GDSS didefinisikan oleh Desancts dan Gallupe pada tahun 1987 sebagai sebuah sistem yang mengkombinasikan komunikasi, komputerisasi, dan teknologi pendukung keputusan untuk memfasilitasi perumusan dan penyelesaian masalah yang tidak terstruktur oleh sekolompok orang. Kini, GDSS didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang mendukung sekelompok orang yang menyelesaikan tugas bersama dan menyediakan sebuah interface lingkungan untuk berbagi (Kusrini, 2007). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryadi (2005) yang mengkombinasikan metode pendukung keputusan Analytic Hierarchy Process (AHP) dan metode Geometric Mean (Geomean) untuk mengelompokkan keputusan dari beberapa pengambil keputusan. Banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan untuk melakukan evaluasi penawaran seperti dengan menilai aspek administrasi, teknis, harga dan kualifikasi secara rinci merupakan penilaian dan perhitungan yang tidak mudah. Apalagi harus dilakukan secara manual sehingga akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Oleh karena itu, dalam melakukan evaluasi penawaran dibutuhkan pengetahuan mendalam dan pengalaman yang cukup untuk dapat memastikan bahwa kontraktor terpilih mempunyai kemampuan dari segi teknik, pengalaman,

18 8 keuangan, serta manajemen dan organisasi, untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh pemilik proyek atau pengguna anggaran tersebut. Keterlibatan beberapa orang dalam pengambilan keputusan pemilihan penyedia konstruksi yang layak sebagai pemenang menjadi titik krusial dalam mengambil keputusan karena setiap keputusan memiliki preferensi nilai untuk setiap objek yang dinilai. Peran pengambilan keputusan berkelompok menjadi tidak mudah dilakukan, karena masing-masing pengambil keputusan tidak dapat bertemu di satu tempat, atau mengambil keputusan pada waktu yang sama dengan para pengambil keputusan lainnya. Pada sisi lain, penerapan sebuah sistem pendukung keputusan oleh lebih dari satu orang pengambil keputusan dapat memberikan banyak keuntungan, termasuk kegiatan evaluasi penawaran E-Procurement pekerjaan Konstruksi pada ULP Pemerintah Provinsi Bali. Beberapa keuntungan dari sebuah sistem pendukung keputusan kelompok atau Group Decision Support System (GDSS), diantaranya memberikan kecepatan dari hasil akhir keputusan yang akan diperoleh serta dapat dilakukan secara pararel pada saat yang bersamaan atau tidak bersamaan serta setiap anggota kelompok kerja dapat berkonstribusi terus menerus dan pararel (Turban dan Aronson, 2001). Dipilihnya metode AHP sebagai metode yang digunakan untuk mendukung individual decision dalam evaluasi penawaran karena metode AHP dapat menentukan peringkat yang akan menyeleksi alternatif terbaik yang ada dan merupakan referensi yang digunakan dalam group decision. Dengan melihat adanya kriteria-kriteria yang dipergunakan untuk mengambil keputusan, maka

19 9 akan sangat cocok untuk menggunakan metode AHP dengan multi kriteria. Sedangkan metode Borda merupakan metode yang digunakan untuk menentukan alternatif terbaik dari beberapa alternatif keputusan yang dihasilkan dengan metode AHP yang dilakukan oleh masing-masing decison maker. Setiap alternatif pilihan pengambil keputusan akan dinilai bobotnya berdasarkan rangkingnya. Bobot yang terbesar merupakan alternatif terbaik pilihan para pengambil keputusan. Mengacu kepada solusi yang diberikan oleh metode AHP dan Borda dalam membantu membuat keputusan terbaik, Pokja ULP dapat mengambil keputusan pada evaluasi penawaran penyedia pekerjaan konstruksi secara obyektif berdasarkan multi kriteria yang ditetapkan dan meningkatkan kualitas dalam perbaikan proses pengambilan keputusan kelompok. Kedua metode tersebut digunakan karena terdapat dua tahap dalam pengambilan keputusan yaitu individual decision dan group decision. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang seperti dijelaskan pada bagian 1.1, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana penerapan metode AHP dan Borda pada proses pengambilan keputusan pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi? 2. Bagaimana implementasi Group Decision Support System (GDSS) untuk evaluasi penawaran pekerjaan konstruksi di ULP Pemerintah Provinsi Bali menggunakan metode AHP dan Borda?

20 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya maka tujuan dari penelitian ini adalah membangun model GDSS dengan menggunakan metode AHP dan Borda berdasarkan kriteria evaluasi penawaran dan preferensi yang diberikan kelompok pembuat keputusan dalam proses pemilihan penyedia konstruksi untuk memperoleh hasil suatu informasi dan keputusan terhadap penawaran yang layak ditetapkan sebagai pemenang pada Pokja ULP Pemerintah Provinsi Bali secara efektif dan efisien, sehingga dapat membantu kelancaran proses evaluasi dalam pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu : 1. Sebagai sistem pendukung keputusan dalam hal proses pengadaan barang/jasa pemerintah khususnya pekerjaan konstruksi di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. 2. Memberikan alternatif pemecahan masalah dalam membuat keputusan terhadap penawaran yang layak ditetapkan sebagai pemenang. 3. Memberikan masukan dalam upaya menyempurnakan prosedur pelaksanaan pengadaan barang dan jasa baik melalui penyempurnaan peraturan-peraturan maupun pengambilan kebijakan dan keputusan yang tepat khususnya di lingkungan pemerintah Provinsi Bali.

21 Batasan Penelitian Batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Objek penelitian adalah proses lelang pascakualifikasi pemilihan penyedia konstruksi tahap evaluasi penawaran di Pokja ULP Pemeritah Provinsi Bali. 2. Teknik analisa pengambilan keputusan kelompok adalah dengan menggunakan metode AHP dan Borda. 3. Kriteria penilaian yang digunakan oleh para pengambil keputusan kelompok untuk evaluasi penawaran pada proses lelang pemilihan penyedia konstruksi adalah administrasi, teknis, dan harga. 4. Pengambil Keputusan dalam GDSS adalah anggota Pokja Konstruksi ULP Pokja ULP Pemerintah Provinsi Bali yang beranggotakan 7 (tujuh) orang. 5. Keluaran dari sistem ini berupa informasi proses evaluasi penawaran dan keputusan kelompok terhadap penawaran yang layak ditetapkan sebagai pemenang pemilihan penyedia konstruksi pada Pokja ULP Pemerintah Provinsi Bali. 6. Aplikasi evaluasi penawaran yang dibangun adalah aplikasi di luar LPSE. 1.6 Keaslian Penelitian Penelitian tentang Group Decision Support System (GDSS) untuk evaluasi penawaran pekerjaan konstruksi menggunakan metode AHP dan Borda, khususnya di ULP Pemerintah Provinsi Bali belum pernah dilakukan. Sedangkan model penelitian seperti ini pernah dilakukan sebelumnya tetapi perbedaanya terdapat pada studi kasus yang diteliti, data-data yang digunakan, dan metode

22 12 perhitungan yang digunakan. Penelitian yang terkait dengan penelitian ini adalah : Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Peneliti Metode 1 Made Purwantara (2012) 2 Sismarwiyanti (2012) 3 Standy Oei (2013) 4 Mutammimul Ula, Azhari SN, (2013) 5 Renny Puspita Sari (2014) TOPSIS dan Borda VIKOR dan Copeland Score AHP dan Borda VIKOR dan Copeland Score TOPSIS dan Borda 6 Penulis (2016) AHP dan Borda Sistem yang Pokok Bahasan dibuat GDSS Sistem dibuat untuk evaluasi infrastruktur jalan raya terhadap kemacetan lalu lintas. GDSS Sistem yang digunakan untuk membantu para manajer mengevaluasi tingkat produktivitas cabang-cabang perusahaan dan memilih solusi yang tepat untuk mengantisipasi kerugian yang dapat ditimbulkan oleh cabang yang tidak produktif. GDSS Sistem pendukung keputusan dibuat untuk pembelian rumah yang nantinya akan membantu para calon pembeli rumah dalam menentukan pilihan rumah yang akan dibelinya. GDSS Sistem dibuat untuk membantu decision maker dalam melakukan perankingan nilai masing-masing alternatif solusi penentuan kelayakan lokasi pemukiman. GDSS Sistem yang dibangun memiliki kemampuan untuk membantu para pengambil keputusan dalam mengevaluasi jalan dan memutuskan alternatif solusi yang dapat diambil dalam menetukan kegiatan penanganan infrastruktur jalan. GDSS Sistem yang digunakan untuk membantu Pokja ULP dalam mengevaluasi penawaran guna memilih pemenang yang layak dalam pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi.

23 13 Adapun pemetaan permasalahan penelitian ini dapat digambarkan melalui diagram Fishbone pada Gambar 1.1. Sistem Informasi Metode Data evaluasi tidak terinci pada SPSE E-procurement AHP Borda Sistem informasi evaluasi penawaran Tidak bertemu di satu tempat pada waktu yang sama SPSE TOPSIS VIKOR Banyak Peserta Lelang Copeland Score GDSS untuk Evaluasi Penawaran Pekerjaan Konstruksi Metode AHP dan Borda Keputusan kelompok bersifat individual decision Pokja ULP Data dibuat dengan Ms. Excel dan Word Data Proses Evaluasi Penawaran Pekerjaan Konstruksi Pemenang Lelang Gambar 1.1 Diagram Fishbone Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh barang dan jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh barang dan jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan kegiatan untuk memperoleh barang dan jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya. Prosesnya

Lebih terperinci

POKJA ULP. Management Training SPSE Versi 4

POKJA ULP. Management Training SPSE Versi 4 TUS@2015 POKJA ULP Management Training SPSE Versi 4 Admin AGENCY AUDITOR Admin RUP POKJA PPK PPHP PP VERIFIKATOR HELPDESK TRAINER PENYEDIA LPSE HIRARKI PEMBENTUKAN USER SPSE 3.6 Management Training SPSE

Lebih terperinci

Group Decision Support System (GDSS) Untuk Evaluasi Penawaran Pekerjaan Konstruksi Menggunakan Metode AHP dan Borda

Group Decision Support System (GDSS) Untuk Evaluasi Penawaran Pekerjaan Konstruksi Menggunakan Metode AHP dan Borda Teknologi Elektro, Vol. 16, No. 3,September - Desember 2017 19 Group Decision Support System (GDSS) Untuk Evaluasi Penawaran Pekerjaan Konstruksi Menggunakan Metode AHP dan Borda Gede Ogiana 1, Ni Made

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP HASIL PEKERJAAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

PENGARUH METODE EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP HASIL PEKERJAAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PENGARUH METODE EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP HASIL PEKERJAAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Temanggung ) RINGKASAN

Lebih terperinci

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penelitian... ABSTRAK Pemilihan calon kontraktor dalam pengadaan barang/jasa pemborongan di bidang konstruksi pada prinsipnya dilakukan dengan metode pelelangan umum pascakualifikasi, terutama pada proyek pemerintah.

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN BARANG

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN BARANG ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN BARANG Nomor : 03/PPBJ/15.05/BPAD/2012 Tanggal : 15 Juni 2012 PEKERJAAN : PENGADAAN BUKU PADA KEGIATAN PENYEDIAAN BANTUAN PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN. SURAT EDARAN Nomor : SE - 237/MK.1/2011 TENTANG

LAMPIRAN. SURAT EDARAN Nomor : SE - 237/MK.1/2011 TENTANG LAMPIRAN SURAT EDARAN Nomor : SE - 237/MK.1/2011 TENTANG PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2011 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN Lampiran Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan/penyediaan sumber daya (barang atau jasa) pada suatu proyek tertentu. Pengadaan barang/jasa atau

Lebih terperinci

Yusuf Randi M. C. NRP : Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, M.T. ABSTRAK

Yusuf Randi M. C. NRP : Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, M.T. ABSTRAK EVALUASI KEPATUHAN BERDASARKAN PERPRES NO. 54 TAHUN 2010 TERHADAP PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Kabupaten Rejang Lebong)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Politeknik Negeri Malang (Polinema) merupakan salah satu penyelenggara pendidikan tinggi yang diberi kepercayaan untuk melaksanakan pola pengelolaan hibah penelitian

Lebih terperinci

Lampiran : PERATURAN KEPALA LKPP Nomor : Tahun 2011 Tanggal : TATA CARA E-TENDERING

Lampiran : PERATURAN KEPALA LKPP Nomor : Tahun 2011 Tanggal : TATA CARA E-TENDERING Lampiran : PERATURAN KEPALA LKPP Nomor : Tahun 2011 Tanggal : TATA CARA E-TENDERING I LATAR BELAKANG Pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-procurement), khususnya dengan e-tendering dapat

Lebih terperinci

PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BIDANG KONSTRUKSI

PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BIDANG KONSTRUKSI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BIDANG KONSTRUKSI Saifoe El Unas Fakultas Teknik Universitas Brawijaya PRESTASI INDONESIA Menurut PERC (Political & Economic Risk Consultancy) tentang Indonesia : Peringkat

Lebih terperinci

Bagian Kelima. Penyusunan Jadwal Pemilihan Penyedia Barang/Jasa. Paragraf Pertama

Bagian Kelima. Penyusunan Jadwal Pemilihan Penyedia Barang/Jasa. Paragraf Pertama - 58 - Bagian Kelima Penyusunan Jadwal Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Paragraf Pertama Tahapan Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya Pasal 57 (1) Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan

Lebih terperinci

Petunjuk Pengoperasian SPSE Panitia

Petunjuk Pengoperasian SPSE Panitia Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.2.3 - Panitia i Daftar Isi 1 Pendahuluan... 1 1.1 Panitia... 2 1.2 Alur Proses Lelang... 3 2 Memulai Aplikasi... 4 2.1 Akses ke dalam SPSE... 4 3 Penjelasan Fitur dan Fungsi...

Lebih terperinci

Nomor : 311/D-II.3/02/2015 Lampiran : 1 Berkas Hal : Petunjuk Teknis Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 menggunakan Aplikasi SPSE

Nomor : 311/D-II.3/02/2015 Lampiran : 1 Berkas Hal : Petunjuk Teknis Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 menggunakan Aplikasi SPSE 4 Februari 2015 Nomor : 311/D-II.3/02/2015 Lampiran : 1 Berkas Hal : Petunjuk Teknis Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 menggunakan Aplikasi SPSE Yth. Para Kepala LPSE di Tempat Dalam rangka memenuhi

Lebih terperinci

Petunjuk Pengoperasian SPSE Panitia

Petunjuk Pengoperasian SPSE Panitia Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.2.2 - Panitia i Daftar Isi 1 Pendahuluan... 1 1.1 Panitia... 1 1.2 Alur Proses Lelang... 2 2 Memulai Aplikasi... 3 2.1 Akses ke dalam SPSE... 3 3 Penjelasan Fitur dan Fungsi...

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MANUAL PROCEDURE. Pelelangan Sederhana Pengadaan Barang dan Jasa

MANUAL PROCEDURE. Pelelangan Sederhana Pengadaan Barang dan Jasa MANUAL PROCEDURE Pelelangan Sederhana Pengadaan Barang dan Jasa UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 M Manual Procedure Pelelangan Sederhana Pengadaan Barang dan Jasa Unit Layanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. Presiden Nomor 4 Tahun 2015 adalah sebagai berikut ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. Presiden Nomor 4 Tahun 2015 adalah sebagai berikut ini. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengadaan Barang/Jasa Menurut Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, bahwa Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementrian/Lembaga/Satuan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, 1 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan kualitas

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 6 TAHUN : 2014 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 49 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TATA CARA E-TENDERING

TATA CARA E-TENDERING 5 2013, No.16 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG E-TENDERING TATA CARA E-TENDERING I. METODE E-TENDERING Metode E-Tendering terdiri

Lebih terperinci

Click to edit Master title style POKJA

Click to edit Master title style POKJA POKJA TUS 2 Januari 2017 Definisi Pokja Pengadaan adalah tim yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa Wewenang Pokja Aktivitas yang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011 PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

Lebih terperinci

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA 2

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA 2 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA 2 Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Beserta Perubahannya Versi 9.2 1 DAFTAR ISI: Metode Penilaian Kualifikasi Metode Pemilihan Metode Penyampaian Dokumen Metode

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Kebijakan e-procurement Nasional. DALAM RANGKA PENGELOLAAN e-lelang CEPAT dan SiKaP. Direktur Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik LKPP

Kebijakan e-procurement Nasional. DALAM RANGKA PENGELOLAAN e-lelang CEPAT dan SiKaP. Direktur Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik LKPP Kebijakan e-procurement Nasional DALAM RANGKA PENGELOLAAN e-lelang CEPAT dan SiKaP Direktur Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik LKPP 2 Sudah Tercapaikah Tujuan e-procurement? Meningkatkan transparansi

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA UG.17/SPSE 4.1.1/LU/10/2016 ii LEMBAR PENGESAHAN PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DEPUTI BIDANG MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.65,2014 KEMEN LH. Unit Layanan Pengadaan. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4 USER PANITIA

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4 USER PANITIA UG. 04/SPSE 4.1/06/2016 ii PANDUAN PENGGUNAAN SPSE VERSI 4.1 POKJA ULP LEMBAR PENGESAHAN PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4 USER PANITIA DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015 SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.186, 2015 KEMENPAN-RB. Unit Layanan Pengadaan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAKSANAAN E-PROCUREMENT

PROSEDUR PELAKSANAAN E-PROCUREMENT LAMPIRAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-45.PL.02.02 TAHUN 2011 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x INTISARI... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2018, 2014 PNPB. ULP. Barang. Jasa. Pemerintah. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BUPATI ENDE PERATURAN BUPATI ENDE NOMOR 29 TAHUN 2010

BUPATI ENDE PERATURAN BUPATI ENDE NOMOR 29 TAHUN 2010 BUPATI ENDE PERATURAN BUPATI ENDE NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK ( E-PROCUREMENT ) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ENDE BUPATI ENDE,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya mendapatkan pekerjaan (proyek) pada sektor jasa konstruksi hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan/tender. Proses ini menjadi sangat penting

Lebih terperinci

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN II

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN II 2010 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN II MODUL MODUL PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN II Pelatihan Barang /Jasa Pemerintah Tingkat Dasar/Pertama LKPP Lembaga Kebijakan

Lebih terperinci

POKJA SPSE 4. Direktorat Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik

POKJA SPSE 4. Direktorat Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik POKJA SPSE 4 Direktorat Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik Definisi Pokja Pengadaan adalah tim yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan pemilihan penyedia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT...

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka peningkatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, 1 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan: 1. Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan: 1. Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengadaan Barang/ Jasa (Perpres 70; 2012) Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan: 1. Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa DASAR HUKUM - Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR DAN TATA HUBUNGAN KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

2011, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah

2011, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.801, 2011 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA.Pengadaan Barang/Jasa. Elektronik. Ketentuan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Bagian Kedua Maksud Pasal 4

Bagian Kedua Maksud Pasal 4 SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BIRO PENGADAAN BARANG DAN JASA

BIRO PENGADAAN BARANG DAN JASA BIRO PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (Gedung D. Lt. 3. Kantor Gubernur Pertama) Jalan Basuki Rahmat 1, Tlp. (0380) 833341 Fax. (0380) 8983 Naikolan - Kota Kupang

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... JUDUL KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRACT...

DAFTAR ISI... JUDUL KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRACT... DAFTAR ISI Halaman JUDUL KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i iii vi vii viii x xi xii BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PELELANGAN. MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan Ke 6

PELELANGAN. MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan Ke 6 PELELANGAN MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan Ke 6 DEFINISI PELELANGAN BERDASARKAN KEPPRES NO 18 THN 2000 Serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang/jasa dengan cara menciptakan persaiangan

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI NOMOR: 11..UL-2/RV-LRP-DGBK/POKJA-I/BBWSC-3/2016 PAKET PEKERJAAN: Review Larap Daerah Genangan Bendungan Karian 1. Pada hari ini Senin tanggal Dua

Lebih terperinci

Pengalaman Implementasi dan Perencanaan Ke Depan di Pemerintah Kota Surabaya Drh. SUNARNO ARIS TONO,MSi.

Pengalaman Implementasi dan Perencanaan Ke Depan di Pemerintah Kota Surabaya Drh. SUNARNO ARIS TONO,MSi. e-procurement Pengalaman Implementasi dan Perencanaan Ke Depan di Pemerintah Kota Surabaya Drh. SUNARNO ARIS TONO,MSi. Pelaksanaan proyek selalu terlambat Latar Belakang Harga kontrak relatif sama atau

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier ABSTRAK. Teknologi dewasa ini perkembangannya sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat ini tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA No. 1975, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. LPSE. KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.76, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Unit Layanan. Pengadaan. Barang/Jasa. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/M-DAG/PER/1/2013 TENTANG

Lebih terperinci

Manajemen Pengadaan Barang /Jasa (PBJ)

Manajemen Pengadaan Barang /Jasa (PBJ) Manajemen Pengadaan Barang /Jasa (PBJ) Arif Kurniawan Wahono (135020304111002) Fatmawati Yunita (125020306111005) Sarintan Pratiwi Usman (125020300111002) Muhamad Risqi W (125020300111039) M.Januar Setiawan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Republik Indonesia Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan alat Laboratorium Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian -Metode e-lelang Umum dengan Pascakualifikasi Balai Besar Uji Standar Karantina

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SALINAN NOMOR 1/2015 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TKS 4221

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TKS 4221 PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TKS 4221 Dalam UU No. 18/1999 pasal 14, para pihak dlm pekerjaan konstruksi terdiri dari : 1. Pengguna Jasa Pengguna Jasa adalah pihak pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

Daftar Isi

Daftar Isi Daftar Isi 1 Pendahuluan... 4 1.1 Panitia... 6 1.2 Alur Proses Lelang... 7 2 Memulai Aplikasi... 9 2.1 Akses ke dalam SPSE... 9 3 Penjelasan Fitur dan Fungsi... 12 Setelah berhasil login maka akan tampil

Lebih terperinci

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN Nomor: W17-U3/11/POKJA/KONS.STG/VII/2016

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN Nomor: W17-U3/11/POKJA/KONS.STG/VII/2016 KELOMPOK KERJA JASA KONSULTANSI DAN KONSTRUKSI PADA SATUAN KERJA PENGADILAN NEGERI SINTANG TAHUN ANGGARAN 2016 ULP DI EMPAT LINGKUNGAN PERADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KOORDINATOR WILAYAH KALIMANTAN

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN / KEGIATAN (AANWIJZING) Nomor : 03/Panbama.Beliti/2014

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN / KEGIATAN (AANWIJZING) Nomor : 03/Panbama.Beliti/2014 POKJA PENGADAAN BAHAN MAKANAN NARAPIDANA DAN TAHANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA LUBUKLINGGAU ULP KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI Jalan Jenderal Sudirman Km. 3,5 Palembang BERITA

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya

Walikota Tasikmalaya Walikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 68 Tahun 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

, dipandang perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang E-Tendering;

, dipandang perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang E-Tendering; LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG E-TENDERING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan sistem pengadaan

Lebih terperinci

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TKS 4221 PERENCANAAN PEMILIHAN PENYEDIA B/J

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TKS 4221 PERENCANAAN PEMILIHAN PENYEDIA B/J PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TKS 4221 PERENCANAAN PEMILIHAN PENYEDIA B/J 1. Pemilihan Sistem Pengadaan B/J Penetapan Metode Pemilihan : Pelelangan/Seleksi Umum/Sederhana, Pemilihan Langsung, Penunjukan Langsung,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2012 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8 8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR

Lebih terperinci

DIR Instruksi Kerja : Metode Pemilihan Penyedia

DIR Instruksi Kerja : Metode Pemilihan Penyedia 1/8 1. Tujuan Memastikan metode pengadaan sesuai dengan peraturan pemerintah. 2. Alat dan Bahan 1. - 2. - 3. Kualifikasi Pelaksana 1. PPK 2. Pejabat pengadaan 3. Panitia pengadaan 4. Input/Ouput 1. Input

Lebih terperinci

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PEMBELIAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN BORDA

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PEMBELIAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN BORDA GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PEMBELIAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN BORDA Standy Oei Jurusan Teknik Informatika Universitas Nusantara Manado Jl. Lengkong Wuaya

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DI DENGAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dengan telah

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMILIHAN LANGSUNG PASCAKUALIFIKASI METODE SATU FILE DAN EVALUASI SISTEM GUGUR KONTRAK HARGA SATUAN

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMILIHAN LANGSUNG PASCAKUALIFIKASI METODE SATU FILE DAN EVALUASI SISTEM GUGUR KONTRAK HARGA SATUAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN BARITO SELATAN POKJA PENGADAAN JASA KONSTRUKSI Jalan Pelita Raya No. 305 F Telepon ( 0525 ) 21242, BUNTOK 73711 email : ulp@setda.baritoselatankab.go.id ADDENDUM

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : CANDRA PERDANA NPM : PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

SKRIPSI. Oleh : CANDRA PERDANA NPM : PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK PADA LELANG PDAM KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE AHP (Analytic Hierarchy Process) Dan MAUT (Multi Attribute Utility Theory) SKRIPSI Oleh : CANDRA

Lebih terperinci

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

E-PROCUREMENT DAN PENERAPANNYA DI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA Jumat, 30 Maret 2012

E-PROCUREMENT DAN PENERAPANNYA DI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA Jumat, 30 Maret 2012 E-PROCUREMENT DAN PENERAPANNYA DI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA Jumat, 30 Maret 2012 Pada era globalisasi ini, perkembangan teknologi internet sudah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Aplikasi Internet

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.915, 2014 BAPPENAS. Unit Layanan Pengadaan. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAOAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI NOMOR: 12/RV-SAL-IN&SEK-PAMBAR/POKJA-I/BBWSC-3/2016 PAKET PEKERJAAN: REVIEW DESAIN SALURAN INDUK DAN SALURAN SEKUNDER PAMARAYAN BARAT D.I. CIUJUNG

Lebih terperinci

MATERI 3 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN-2. PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya

MATERI 3 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN-2. PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya MATERI 3 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN-2 PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya DAFTAR ISI 2 TUJUAN PELATIHAN PEMILIHAN METODE PENILAIAN KUALIFIKASI PENETAPAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI NOMOR: 12.UL/ADT-TKP-AKNOP-SPBPP/POKJA-I/BBWSC-3/2016 PAKET PEKERJAAN: AUDIT TEKNIS KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP SARPRAS BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

Lebih terperinci

Petunjuk Operasional Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Versi File. Untuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Petunjuk Operasional Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Versi File. Untuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa Petunjuk Operasional Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Versi 3.5 2 File Untuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa KATA PENGANTAR Petunjuk operasional ini membahas langkah demi langkah yang harus dilakukan

Lebih terperinci