BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resource Based Theory adalah suatu pemikiran yang berkembang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resource Based Theory adalah suatu pemikiran yang berkembang"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. The Resource-Based Theory Resource Based Theory adalah suatu pemikiran yang berkembang dalam teori manajemen strategik dan keunggulan kompetitif perusahaan yang meyakini bahwa perusahaan akan mencapai keunggulan apabila memiliki sumber daya yang unggul (Solikhah et al., 2010 dalam Kusumowati, 2014). Dengan kata lain, ketika kinerja perusahaan secara langsung digerakkan oleh produknya, ia juga secara tidak langsung (namun pasti) juga digerakkan oleh sumber daya yang berperan dalam proses produksi (Newbert, 2007). Resource Based Theory ini menganalisis dan menginterpretasikan sumber daya organisasi untuk memahami bagaimana organisasi mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Resource Based Theory menyatakan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang dapat menjadikan perusahaan memiliki keunggulan bersaing dan mampu mengarahkan perusahaan untuk memiliki kinerja jangka panjang yang baik. Resources yang berharga dan langka dapat diarahkan untuk menciptakan keunggulan bersaing, sehingga resources yang dimilik mampu bertahan lama dan tidak mudah ditiru, ditransfer atau digantikan. 15

2 16 Ada dua asumsi yang melekat pada Resource Based Theory (Nothnagel dalam Ulum, 2016), yaitu resource heterogeneity dan resource immobility. Resource heterogeneity menyinggung apakah sebuah perusahaan memiliki sumber daya atau kapabilitas yang juga dimiliki oleh perusahaan lain yang menjadi kompetitornya, sehingga sumber daya tersebut dianggap tidak dapat menjadi suatu keunggulan bersaing. Sedangkan Resource immobility menunjuk pada suatu sumber daya yang sulit didapat oleh kompetitor karena sulit untuk mendapatkan atau jika menggunakan sumber daya tersebut biayanya sangat mahal. Dalam perspektif Resource Based Theory, firm resources meliputi seluruh aset, kapabilitas, proses organisasional, atribut-atribut perusahaan, informasi, knowledge, dan lain-lain yang dikendalikan oleh perusahaan yang memungkinkan perusahaan untuk memahami dan mengimplementasikan strategi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan (Barney dalam Ulum, 2016). 2. Intellectual Capital Perspektif intellectual capital muncul sebagai kerangka yang berguna untuk mendeskripsikan sumber daya perusahaan serta penciptaan nilai. Intelektual kapital adalah pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh suatu kolektivitas sosial, seperti: organisasi, komunitas intektual, atau praktek professional (Nahapiet dan Ghoshal, 1998).

3 17 Stewart (1997) dalam Kusumowati dan Meiranto (2014) mendefinisikan intellectual capital sebagai suatu pengetahuan dan informasi yang menciptakan efisiensi value added untuk menghasilkan kekayaan perusahaan. Menurut Bontis et al. (2000), intellectual capital dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu Human Capital, Structural Capital dan Customer Capital. a. Komponen Intellectual Capital Stewart (1998) dalam Sawarjuwono dan Kadir (2003) menyatakan bahwa nilai dari intellectual capital suatu perusahaan adalah jumlah dari human capital, structural capital, dan customer capital perusahaan. a. Human Capital Edvinsson dan Malone (1999) dalam Zerenler et al. (2008) mengungkapkan human capital tidak hanya biaya yang harus diminimalkan, tetapi sumber daya berharga bagi perusahaan, dan perusahaan harus menghargainya. b. Structural Capital Structural Capital menurut Andriesen (2001) dalam Zerenler et al. (2008) adalah total studi sistematis, yang ditujukan untuk memberikan tuas dengan membuat pengetahuan dan keterampilan, yang dinyatakan sebagai ibukota karyawan, kelembagaan dan membentuk memori bersatu organisasi. Setiap perusahaan memiliki strucutal capital yang unik. Semua komponen bergerak atau sifat suatu perusahaan

4 18 menyatukan structural capital dan perangkat keras, perangkat lunak, database, struktur organisasi, paten dan merek dagang. Structural Capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan. Structural capital diklasifikasikan kedalam dua kategori, yakni intellectual property dan infrastructure capital (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Intellectual property mencakup patents, copyright, design rights, trade secrets, trademark, service marks dan juga trade dress. Sedangkan infrasturcture capital lebih mengacu pada kekayaan dalam hal manajemen. c. Customer Capital Customer capital lebih mengutamakan nilai hubungan suatu perusahaan dengan pelanggan, pemasok dan sisanya dari masyarakat untuk pertimbangan dan menyatakan loyalitas dari yang disebutkan kepada perusahaan (Chwalowski, 1997:89) dalam Zerenler et al. (2008). Customer Capital menurut Sawarjuwono dan Kadir (2003) merupakan komponen intellectual capital yang memberikan nilai secara nyata. Customer Capital merupakan hubungan harmonis yang dimiliki perusahaan dengan para mitranya. Cheng et al., (2010) menyatakan bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk mengembangkan dan menyelidiki model structural

5 19 path untuk hubungan antara intellectual capital dengan kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan empat komponen seperti inoovative capacity, efficient operating process, human value added, serta maintanable customer relationship. a. Innovative Capacity (Kapasitas Inovasi) Inovasi dapat dikatakan sebuah mantra organisasi bisnis dalam menghadapi persaingan usaha (Sumiyarto 2006:28 dalam Rukaiyah dan Kadir, 2014). Greenberg dan Baron (2008:568) mendefinisikan inovasi sebagai proses membuat perubahan-perubahan terhadap sesuatu yang telah mantap dengan memperkenalkan sesuatu yang baru, implementasi yang sukses dari ide-ide kreatif di dalam suatu organisasi. Greenberg dan Baron juga mengemukakan 7 kategori target inovasi, yaitu : 1) product innovation, 2) service innovation, 3) process innovation, 4) marketing innovation, 5) supply chain innovation, 6) business model innovation dan 7) organizational innovation. Kapasitas inovasi mengarah pada hasil inovasi yang menjadi bagian dari hak milik intelektual, seperti paten dan lisensi dan merupakan faktor kunci kemampuan perusahaan untuk menjaga persaingan jangka panjang (Cheng et al, 2010). Untuk mengukur kapasitas inovasi dalam perusahaan, biaya R&D dianggap mewakili tingkat inovasi. Menurut Cheng et al., (2010), investasi pada biaya R&D meningkatkan kesempatan pada anggota organisasi untuk mengidentifikasi dan mengaplikasikan teknologi pada produk dan proses perusahaan dengan

6 20 tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan profitabilitas. Untuk mengukur kapasitas inovasi ini digunakan Current R&D Density sebagaimana perhitungan yang digunakan oleh Wang dan Chang (2005). Current R&D Density (INV) Sumber : Wang & Chang (2005) b. Efficiency Operating Process (Proses Operasi yang Efisien) Proses bisnis dalam perusahaan dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktivitas perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan nilai bagi konsumen (Miers, 2010 dalam Rahardian, 2011). Mengoperasikan proses perusahaan yang efisien dan efektif dengan kontrol yang ketat terhadap bahan baku dan biaya merupakan tujuan dari tiap perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja baik adalah organisasi yang mengoptimalkan proses produksinya dengan mengurangi waktu produksi, meningkatkan kualitas produk akhir dan mengurangi jumlah karyawan yang diperlukan pada aktivitas tertentu. Miers (2010) dalam Rahardian (2011) lebih lanjut menyebutkan bahwa melalui proses operasi yang efisien inilah, perusahaan dapat menciptakan nilai lebih yang menjadi nilai tambah tersendiri. Operasi yang efisien pada perusahaan diukur dengan tingkat turnover atau

7 21 perputaran total aset. Perusahaan yang memiliki tingkat turnover yang tinggi diasumsikan memiliki tingkat operasi yang efisien. Perputaran Total Aset (OPR) Sumber : Cheng et al., (2010) c. Pemeliharaan Hubungan dengan Pelanggan Bontis et al., (2000) menyatakan bahwa pengetahuan tentang saluran pemasaran dan hubungan dengan pelanggan memainkan peran utama dalam customer capital, dan merupakan turunan utama dari pengetahuan yang melekat pada hubungan eksternal perusahaan. Prahalad dan Ramaswamy, 2000 (dalam Cheng et al., 2010) menyatakan bahwa pelanggan menjadi sumberdaya baru bagi kompetensi perusahaan karena mereka memperbaharui semua kompetensi organisasi selain suplier serta pesaing. Fornell, 1992 (dalam Cheng at al., 2010) juga menemukan bahwa kepuasan pelanggan meningkatkan hubungan bisnis, menurunkan elastisitas harga produk, serta meningkatkan prestise perusahaan. Tujuan utama dari hubungan konsumen adalah untuk mengubah hubungan tersebut menjadi profitabilitas yang lebih besar dengan meningkatkan tingkat pembelian kembalioleh konsumen dan mengurangi biaya untuk memperoleh konsumen baru (Sun et al, 2006 dalam Rahardian, 2011).

8 22 Hubungan konsumen yang baik diukur dengan rasio beban penjualan umum dan administrasi terhadap penjualan mengacu pada penelitian Wang dan Chang (2005). Rasio beban penjualan administrasi umum terhadap pendapatan (CR) Sumber : Wang & Chang (2005) d. Nilai Tambah Sumberdaya Manusia Roos et al., (1997) dalam Bontis et al., (2000) berpendapat bahwa karyawan menciptakan intellectual capital melalui kompetensinya, sikapnya, dan kecerdasan intelektualnya. Kompetensi termasuk keahlian dan pendidikan, sikap meliputi komponen perilaku kerja karyawan, sedangkan kecerdasan intelektual memungkinkan seseorang untuk mengubah kebiasaan dan berfikir tentang sosusi inovatif suatu masalah. Sumberdaya manusia merupakan inti dari suatu perusahaan, sedangkan suatu perusahaan sendiri terdiri dari individu-individu yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sumberdaya manusia ini dapat diperlakukan sebagai human capital, yang dapat diartikan sebagai kapabilitas tiap individu dalam perusahaan dengan semua pengetahuan dan kemampuannya yang bekerja untuk perusahaan. Human capital dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan

9 23 berupa pengembangan kompetensi karyawan, pemindahan pengetahuan dari pekerja ke perusahaan serta perubahan budaya manajemen (Mayo, 2000 dalam Rahardian, 2011). Untuk mengukur human value added digunakan nilai tambah per karyawan (Wang dan Chang, 2005). Nilai tambah per karyawan (VAL) Sumber : Wang & Chang (2005) 3. Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan atau kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dicapai perusahaan pada kurun waktu tertentu dan mencerminkan keberhasilan manajer / pengusaha (Bernhard Tewal, 2010 dalam Zulmiati, 2012). Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika Prawirosentono, 1997 (dalam Zumiati, 2012). Sedangkan menurut Horne (dalam Zumiati, 2012) kinerja adalah hasil pencapaian dalam periode tertentu. Untuk menghasilkan kinerja yang baik perlu dilakukan usaha usaha yang positif untuk mencapainya. Demikian pula pada suatu perusahaan, apabila perusahaan melakukan

10 24 aktivitas bisnisnya dengan baik maka akan memperoleh kinerja perusahaan yang baik. Penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan balance score card dapat dilihat dari empat perspektif yaitu perspekti keuangan, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektif proses internal dan perspektif pelanggan. Sedangkan Horne dan Wachowicz, 2005 (dalam Zulmiati, 2012) menyatakan kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dan dibandingkan melalui analisis laporan keuangan yang berguna bagi pengambilan keputusan. Kinerja keuangan dapat tercerminkan dari analisis rasio-rasio keuangan suatu perusahaan. Kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan perputaran aset (ROA) mengacu pada penelitian Wang dan Chang (2005). Return on Assets (PER) = Laba bersih setelah pajak Total Aset Sumber : Wang dan Chang (2005) 4. Hubungan antara Resource Based Theory dengan Intellectual Capital Peppard dan Rylander (2001) mengungkapkan dasar pemikiran dari Resource-Based Theory (RBT) yakni kemampuan perusahaan menciptakan suatu nilai tidak berhubungan dengan dinamika industri dimana perusahaan tersebut bersaing, melainkan proses akumulasi sumber daya dan penyebaran yang melekat pada organisasi tersebut. RBT menguji

11 25 konsep pengukuran statis, seperti asal dan jumlah sumberdaya yang tersebar, namun tidak dapat menjelaskan bagaimana sumber daya yang masuk berubah menjadi output selama proses penciptaan nilai. Perspektif intellectual capital muncul sebagai kerangka yang berguna untuk mendeskripsikan sumberdaya perusahaan serta penciptaan nilai. Peppard dan Rylander telah menyajikan diagram visualisasi inputprocess output untuk menggambarkan hubungan antara sumber daya dan nilai pemegang saham. Penelitian ini mengaplikasikan perspektif intellectual capital dimana komponen intellectual capital diidentifikasikan dalam proses input-process output, dan bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara sumberdaya dan nilai dalam sebuah proses penciptaan nilai yang dinamis, seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.1 di bawah ini. Gambar 2.1 Konsep Input-Process Output dan Model Konseptual Intellectual Capital Terdapat dua jenis perspektif berbeda yang digunakan, management concept adalah perspektif praktis yang biasa digunakan

12 26 manajemen, yaitu konsep input process output untuk menjelaskan bagaimana perusahaan mengolah sumber bahan mentah menjadi barang akhir. Invested resources dalam bagian input adalah semua sumberdaya yang telah diinvestasikan perusahaan untuk kemudian diolah lebih lanjut. Competitive advantages dalam bagian process menjelaoskan keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan untuk mengolah sumberdaya mentah menjadi produk akhir yang memiliki nilai tambah. Kemudian output dari proses ini adalah produk akhir yang akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Innovation capacity dan efficient operating process digunakan sebagai variabel proksi untuk invested resources. Human value added dan maintainable customer relationship mewakili competitive advantages dan kinerja digunakan untuk menjelaskan nilai perusahaan pada hasil output. 5. Penelitian Terdahulu Sebelum penelitian ini dilakukan, sudah terdapat beberapa penelitian dengan fenomena serupa. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Moch. Saifulloh (2015) mengenai Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar Perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada BEI selama periode Metode sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria berturut-turut memiliki beban peneltian dan pengembangan dan tidak menderita kerugian selama periode serta tidak delisting dari BEI selama periode Adapun jumlah sample yang

13 27 diperoleh yaitu 10 perusahaan dengan periode data penelitian yaitu 5 tahun ( ) yaitu sebanyak 50 perusahaan. Penelitian ini menggunakan sebuah metode yang dikembangkan oleh Cheng et al (2010). Penelitian ini menguji pengaruh 6 komponen Intellectual Capital yaitu Innovation Capital, Efficient Operating Processes, Human Added Value, Maintanable Customer Relationship, terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan (Return On Assets, Return On Equity, Operating Income Ratio, Stock Price, Tobin s Q). Metode Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis yang digunakan untuk menguji komponen Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan Innovation Capital dan Process Capital berpengaruh signifikan pada Relational Capital. Innovation Capital berpengaruh positif pada Human Capital. Human Capital tidak berpengaruh pada Customer Capital dan nilai perusahaan tetapi berpengaruh positif pada kinerja keuangan. Customer Capital tidak berpengaruh pada kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Kinerja keuangan berpengaruh signifikan pada nilai perusahaan. Kusumowati dan Meiranto (2014) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Perusahaan dengan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEI periode Metode sampling dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling dengan kriteria sample tidak masuk delisting pada tahun dan mempunyai beban penelitian dan pengembangan pada tahun

14 28 Jumlah sample untuk penelitian ini terdiri dari 17 perusahaan dengan periode data (5 tahun) sehingga total sample yaitu 85 perusahaan. Penelitian ini menggunakan sebuah metode yang dikembangkan oleh Cheng et al (2010). Penelitian ini menguji pengaruh 6 komponen Intellectual Capital yaitu Kapasitas Inovasi, Proses Operasi yang Efisien, Pemeliharaan Hubungan dengan Pelanggan, Nilai Tambah Sumber Daya Manusia terhadap kinerja perusahaan (Return On Assets, Return On Equity, Operating Income Ratio, Price to Book Ratio). Metode Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis yang digunakan untuk menguji komponen Intellectual Capital terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan tidak semua komponen Intellectual Capital berpengaruh signifikan pada kinerja perusahaan. Kapasitas inovasi berpengaruh positif pada Pemeliharaan hubungan dengan pelanggan dan Nilai tambah sumber daya manusia. Proses operasi yang efisien berpengaruh negatif pada Pemeliharaan hubungan dengan pelanggan. Nilai tambah sumber daya manusia berpengaruh positif pada Pemeliharaan hubungan dengan pelanggan. Pemeliharaan hubungan dengan pelanggan dan Nilai tambah sumber daya manusia berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. Desnoni & Hadri (2014) junga melakukan penelitian mengenai Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Governance terhadap Business Performance : Pendekatan Persamaan Struktural dengan populasi perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI pada periode 2008-

15 Metode sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan kriteria perusahaan tersebut memiliki ekuitas dan laba yang positif selama periode Jumlah sample yang digunakan yaitu 36 perusahaan dengan periode data 5 tahun ( ) sehingga total sample yaitu 180 perusahaan. Penelitian ini menguji pengaruh Intellectual Capital (VAIC) dan Corporate Governance terhadap Business Performance (Kinerja Keuangan, Kinerja Pasar). Metode analisis yang digunakan adalah Partial Least Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Intellectual Capital berpengaruh signifikan pada Kinerja Keuangan dan Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan dan Kinerja Pasar. Serta Kinerja Keuangan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pasar. Elen dan Ceacilia (2014) melakukan penelitian mengenai Peran Indikator Kekayaan Intelektual Terhadap Kinerja Perusahaan dengan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun Metode sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan kriteria perusahaan yang memiliki nilai positif untuk net income after tax dan net assets selama tahun serta mencantumkan akun yang termasuk sebagai intangible assets di dalam laporan keuangan. Jumlah sample pada penelitian ini adalah 20 perusahaan dengan periode 4 tahun ( ) sehingga total sample adalah 80 perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital (VAIC) terhadap kinerja perusahaan (Nilai Pasar, Profitabilitas dan Produktivitas).

16 30 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intellectual Capital berpengaruh positif dan signifkan terhadap kinerja perusahaan. Qaharuna, Harjum & Sugiono (2015) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan dengan populasi perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun Metode sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan kriteria perusahaan tersebut tidak delisting di BEI pada tahun Jumlah sample yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 82 perusahaan dengan data 3 tahun ( ) sehinggal total sample yaitu 246 perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital (VAIC) terhadap Kinerja Keuangan (Return On Assets, Return On Equity, Assets Turnover, Growth Rate) dengan Size dan Leverage sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intellectual Capital (VAIC) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pada periode tersebut dan pada masa depan kinerja keuangan. Maryam, Idris, dan Syed (2015) melakukan penelitian mengenai Effect of Intellectual Capital on Organizational Performance dengan populasi perusahaan di Malaysia pada tahun Metode sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan kriteria perusahaan tersebut memiliki manajemen level tinggi. Jumlah sample yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 187 responden dari beragam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital (VAIC) terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intellectual

17 31 Capital (Human Capital, Customer Capital, Structural Capital, Social Capital, Technological Capital, Spiritual Capital) berpengaruh signifkan terhadap kinerja perusahaan. Adnan, Ozlem dan Mutlu (2015) melakukan penelitian mengenai The Impacts of Intellectual Capital, Innovation and Organizational Strategy on Firm Performance dengan populasi perusahaan asuransi di Turki pada tahun Metode sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan kriteria responden tersebut dari level senior manager. Jumlah sample yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 186 responden dari perusahaan asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital, Innovation, Organizational Strategy terhadap Firm Performance. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intellectual Capital, Innovation and Organizational Strategy berpengaruh terhadap Firm Performance. Nurwayan (2015) melakukan penelitian mengenai The Influence of Intellectual Capital on The Firm s Value with The Financial Performance as Intervening Variable dengan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun Metode sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan kriteria perusahaan tersebut tidak delisting di BEI pada tahun Jumlah sample yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 93 perusahaan dengan data 1 tahun (2012) sehinggal total sample yaitu 93 perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital (VAIC) terhadap Firm s

18 32 Value (Price to Book Value) dengan Financial Performance (ROA, ROE, NPM) sebagai variabel intervening. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intellectual Capital (VAIC) berpengaruh positif terhadap Firm s Value, Intellectual Capital (VAIC) berpengaruh positif terhadap Profitability dan Intellectual Capital (VAIC) berpengaruh terhadap Firm s Value melalui Profitability. Adapun penelitian terdahulu tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Ikhtisar Penelitian Terdahulu No. Peneliti / Tahun Judul Penelitian Media Publikasi Hasil Penelitian 1. Moch. Saifulloh (2015) Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan Jurnal Akuntansi UNESA, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2016 a. Proses dan Kapasitas Inovasi berpengaruh signifkan terhadap hubungan baik dengan pelanggan b. Kapasitas Inovasi berpengaruh positif terhadap Sumber Daya Manusia yang Bernilai Lebih c. Sumber Daya Manusia yang bernilai lebih tidak berpengaruh pada hubungan baik dengan pelanggan dan nilai pasar, tetapi berpengaruh positif pada kinerja keuangan perusahaan d. Hubungan baik dengan pelanggan tidak berpengaruh pada kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan e. Kinerja keuangan berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar perusahaan

19 33 2. Minanti Kusumowati, Wahyu Meiranto (2014) Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Perusahaan Diponegoro Journal of Accounting, volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Hal a. Kapasitas Inovasi berpengaruh positif terhadap Sumber Daya Manusia dan Hubungan dengan Pelanggan b. Proses operasi yang efisien berpengaruh terhadap hubungan dengan pelanggan c. Nilai tambah sumber daya manusia berpengaruh positif pada hubungan dengan pelanggan d. Hubungan dengan pelanggan dan nilai tambah sumber daya manusia berpengaruh positif pada kinerja perusahaan 3. Hadri Kusuma & Mursyida Mahmud (2014) Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan Jurnal Ekonomi STIE Indonesia, Volume 23, No. 1, Tahun 2014 a. Intellectual Capital berpengaruh signifikan terhadap financial performance b. Corporate Governance berpengaruh signifkan terhadap Financial Performance dan Market Performance c. Financial Performance berpengaruh signifikan terhadap Market Performance 4. Elen Puspitasari & Ceacilia Srimindarti (2014) Peran Indikator Kekayaan Intelektual terhadap Kinerja Perusahaan Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 10, Nomor 1, Maret 2014, VAIC berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. 5. Qaharuna Agasa Setyadam Aritonang, Harjum Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Jurnal Bisnis Strategi, Volume 25, Nomor 1, Intellectual Capital (VAIC) berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan.

20 34 Muharam & Sugiono (2015) Keuangan Hal , Juli Maryam Jameelah Hashim, Idris Osman, & Syed Musa Alhabshi (2015) Effect of Intellectual Capital on Organizational Performance Procedia Social and Behavioral Sciences 211, 2015, Intellectual Capital memiliki pengaruh yang signifikan pada kinerja organisasi 7. Adnan Kalkan, Ozlem Cetinkaya Bozkurt, & Mutlu Arman (2014) The Impacts of Intellectual Capital, Innovation and Organizational Strategy on Firm Performance Procedia - Social and Behavioral Sciences, Vol. 150, 2014, Pg Intellectual Capital, Innovation dan Organizational Strategy berpengaruh terhadap Firm Performance 8. Nuryaman (2015) The Influence of Intellectual Capital on the Firm s Value with The Financial Performance as Intervening Variable Procedia - Social and Behavioral Sciences, Vol. 211, 2015, Pg a. Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap Firm s Value b. Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap Profitability c. Intellectual Capital berpengaruh terhadap Firm s Value melalui Profitability Sumber : Berbagai Jurnal yang Diolah, 2017 B. Rerangka Pemikiran Gambar dibawah merupakan kerangka pemikiran penelitian ini. Pada gambar berikut menunjukkan beberapa indikasi pengaruh antar variabel. 1. Pengaruh Kapasitas Inovatif terhadap Kinerja Perusahaan Kapasitas inovasi diindikasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan karena kapasitas inovatif mencerminkan kemampuan

21 35 perusahaan untuk menciptakan produk baru untuk memenuhi permintaan pelanggan, mendesain proses operasi yang lebih efisien dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan (Cheng et al., 2010). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kapasitas inovatif memegang peranan bagi perusahaan dalam meningkatkan kemampuan inovasi suatu perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kapasitas inovasi, maka akan meningkatkan pula kinerja perusahaan. 2. Pengaruh Proses Operasi yang Efisien terhadap Kinerja Perusahaan Proses operasi yang efisien diindikasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan karena dengan upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai hubungan pelanggan yang semakin baik adalah dengan mempersingkat waktu siklus dari proses operasi dan mengembangkan proses internal berkualitas tinggi (Cheng et al., 2010). Menurut Wang & Chang (2005), sebuah perusahaan yang menampilkan proses operasi yang efisien dengan mengurangi waktu siklus tetapi mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi proses operasi yang efisien, maka kinerja perusahaan akan meningkat. 3. Pengaruh Nilai Tambah Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Perusahaan Nilai tambah SDM diindikasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan karena keahlian dan kecakapan karyawan mampu

22 36 meningkatkan kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian Kamath dan Yalama (2007) serta Ting dan Lean (2009) dalam Cheng et al. (2010), human capital merupakan faktor penting dalam menentukan kinerja perusahaan, serta memiliki hubungan positif terhadap kinerja perusahaan. Hayton (2005) dalam Cheng et al. (2010) menyatakan bahwa Human Capital mengacu pada pengetahuan, keterampilan dan kemampuan karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan nilai tambah sumber daya manusia dapat meningkatan kinerja perusahaan. 4. Pengaruh Pemeliharaan Hubungan dengan Pelanggan terhadap Kinerja Perusahaan Biaya Pemeliharaan Hubungan dengan Pelanggan diindikasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan karena biaya pemeliharaan hubungan dengan pelanggan merupakan suatu biaya yang diinvestasikan perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif mampu meningkatkan kinerja perusahaan sebagai hasil dari keunggulan kompetitif. Pengetahuan terkait jalur pemasaran dan hubungan dengan pelanggan memegang peranan penting dalam customer capital dan pengetahuan tersebut didapat dari hubungan perusahaan dengan pihak eksternal (Bontis 1998 dalam Cheng et al., 2010). Dalam penelitiannya, Bontis et al. (2000), Cheng et al. (2005) serta Wang dan Chang (2005), sebagaimana diuraikan oleh Cheng et al. (2010), membuktikan bahwa human capital secara signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan.

23 37 5. Pengaruh secara tidak langsung kapasitas inovasi terhadap kinerja perusahaan melalui biaya pemeliharaan hubungan dengan pelanggan Inovasi adalah sesuatu yang baru yang dihasilkan (sebagai output perusahaan) atau sebagai suatu proses adopsi atau pengaplikasian sesuatu yang baru oleh sebuah organisasi sedemikian rupa sehingga organisasi ini menjadi lebih kompetitif. Dalam konteks dengan hubungan konsumen, inovasi diwujudkan sebagai pengembangan penemuan baru yang bertujuan untuk memuaskan konsumen (Cheng, et al., 2010). Dalam jangka panjang, kemampuan bersaing sebagian besar perusahaan tergantung dari kemampuan mereka untuk berinovasi dengan menyediakan barang dan jasa yang baru secara terusmenerus bagi pelanggan, inovasi adalah kunci penting untuk membina hubungan secara kontinu dengan para pelanggan. Sehingga kapasitas inovasi melalui biaya pemeliharaan hubungan dengan pelanggan diindikasi dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan. 6. Pengaruh secara tidak langsung kapasitas inovasi terhadap kinerja perusahaan melalui nilai tambah SDM Inovasi adalah sesuatu yang baru yang dihasilkan (sebagai output perusahaan) atau sebagai suatu proses adopsi atau pengaplikasian sesuatu yang baru oleh sebuah organisasi sedemikian rupa sehingga organisasi ini menjadi lebih kompetitif. Menurut OECD (Organization for Economic Cooperation and Development), inovasi dapat berupa inovasi organisasional yang dapat berupa pelatihan untuk karyawan untuk menciptakan nilai tambah karyawan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. (Saifulloh, 2015)

24 38 Sehingga dapat diindikasikan bawah kapasitas inovasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan melalui nilai tambah sumber daya manusia. 7. Pengaruh secara tidak langsung proses operasi yang efisien terhadap kinerja perusahaan melalui biaya pemeliharaan hubungan dengan pelanggan Process capital berfokus pada prosedur internal yang mendefinisikan sistem dan struktur sebuah perusahaan. Proses tersebut menyoroti berbagai aktivitas bisnis yang sering dilakukan perusahaan, misalnya investasi pada R&D, waktu tenggang produksi dan produktivitas proses administrasi perusahaan. Proses bisnislah yang selama ini menggerakkan roda suatu organisasi, sehingga kinerja suatu organisasi akan sangat bergantung pada efektivitas dan efisiensi proses bisnisnya. Seggie et al (2006) dalam Cheng et al (2010) menunjukkan bahwa penggunaan rantai suplai produk yang baik dapat meningkatkan hubungan baik dengan konsumen. Sehingga proses operasi yang efisien melalui biaya pemeliharaan hubungan dengan pelanggan diindikasikan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan. 8. Pengaruh secara tidak langsung nilai tambah SDM terhadap kinerja perusahaan melalui biaya pemeliharaan hubungan dengan pelanggan Hayton (2005) mengindikasikan bahwa human capital mengacu pada pengetahuan, keahlian dan semua kemampuan karyawan yang dimiliki perusahaan. Karyawan yang terampil dan ahli cenderung lebih disukai konsumen, dengan demikian keahlian dan kecakapan karyawan tersebut dapat

25 39 meningkatkan hubungan baik perusahaan dengan pelanggan dan dapat membantu dalam perolehan pelanggan baru. Karyawan perusahaan yang memiliki keahlian dan kemampuan yang baik akan memberikan imbalan jangka panjang bagi organisasi dalam bentuk produktivitas yang lebih tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan perusahaan Sehingga nilai tambah sumber daya manusia melalui biaya pemeliharaan hubungan dengan pelanggan diindikasikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran Variabel independen dalam penelitian ini adalah semua komponen intellectual capital yaitu kapasitas inovasi, proses operasi yang efisien, biaya pemeliharaan hubungan dengan pelanggan, serta nilai tambah sumberdaya manusia. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan.

26 40 C. HIPOTESIS Dari kerangka pemikiran diatas, dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut : 1. H1 : Kapasitas inovatif berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. 2. H2 : Proses operasi yang efisien berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. 3. H3 : Nilai tambah sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. 4. H4 : Biaya pemeliharaan hubungan dengan pelanggan berpangaruh positif terhadap kinerja perusahaan. 5. H5 : Kapasitas inovasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan melalui biaya pemeliharaan hubungan dengan pelanggan. 6. H6 : Kapasitas inovasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan melalui nilai tambah sumber daya manusia. 7. H7 : Proses operasi yang efisien berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan melalui biaya pemeliharaan hubungan dengan pelanggan. 8. H8 : Nilai tambah SDM berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan melalui biaya pemeliharaan hubungan dengan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi penelitian diambil dengan metode probability sampling

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi penelitian diambil dengan metode probability sampling BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Saham Jerman dengan periode pengamatan yang dipilih yaitu tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pesaingan dalam era globalisasi, organisasi dituntut agar mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini pertumbuhan perekonomian dunia telah berkembang. Perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah cara strategi bisnisnya supaya

Lebih terperinci

Minanti Kusumowati, Wahyu Meiranto 1

Minanti Kusumowati, Wahyu Meiranto 1 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 1-11 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder

Lebih terperinci

Oleh: Moch. Saifulloh Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya

Oleh: Moch. Saifulloh Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 1 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PASAR PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014) Oleh: Moch. Saifulloh Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Knowledge-based economy adalah sebuah istilah yang luas digunakan untuk mendeskripsikan ekonomi global masa kini (Ting dan Lean, 2009). Knowledge-based economyditandai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era ekonomi modern saat ini menuntut persaingan ketat dalam penciptaan nilai. Seluruh perusahaan berusaha melakukan pengelolaan modalnya demi meningkatkan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah yang meliputi masyarakat primitif, masyarakat pertanian, masyarakat industri dan masyarakat informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan makin ketatnya persaingan antar perusahaan akibat adanya pasar bebas dan globalisasi yang menuntut perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dewasa ini memunculkan perubahan pandangan mengenai sumber daya yang bersifat stratejik bagi perusahaan. Perubahan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi dan persaingan yang ketat pada saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi,informasi yang begitu cepat di peroleh dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah 11520100 PENDAHULUAN Modal intelektual sebenarnya mencakup hal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resource Based Theory Resources Based Theory (RBT) pertama kali disampaikan oleh Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intellectual Capital 2.1.1 Pengertian Intellectual Capital Modal intelektual (IC) merupakan salah satu sumber daya yang di miliki oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang diungkap pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Teori Stakeholder Teori yang mendasari penelitian ini, yaitu stakeholder theory yang merupakan teori yang paling tepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ekonomi dan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Berkembangnya ekonomi dan teknologi informasi menyebabkan barang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Saat ini perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat, yaitu ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, persaingan yang ketat, dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dari waktu ke waktu perusahaan selalu ingin meningkatkan keuntungan yang didapatnya dari kegiatan bisnis yang dijalankan. Perusahaan terus berupaya untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) Stakeholder merupakan individu, sekompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang, perkembangan teknologi meningkat secara pesat. Agar dapat terus bertahan dengan cepat perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, sektor bisnis mengalami perkembangan yang sangat pesat. Persaingan antar perusahaan berubah menjadi sangat ketat. Persaingan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan melayani tujuan publik yang lebih luas yaitu untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory (RBT) Resource based theory adalah teori yang menjelaskan tentang kinerja perusahaan akan optimal jika perusahaan memiliki keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi, globalisasi, dan persaingan bisnis yang semakin kompetitif pada saat ini. Persaingan antar pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia berkembang dengan begitu pesatnya, yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, tingkat daya saing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ASEAN Economic Community (AEC) merupakan kesepakatan di bidang ekonomi sebagai upaya meningkatkan perekonomian di kawasan ASEAN dengan membentuk pasar tunggal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan menggunakan metode VAIC dari Pulic terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat dari segi produk, inovasi, serta kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja mereka dari bisnis yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan acuan dengan keterkaitan teori dari penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang tengah kita alami saat ini, hampir semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang tak luput turut mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan. Menurut (Suntoso 1999 dalam Wadhikorin, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan. Menurut (Suntoso 1999 dalam Wadhikorin, 2010). 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Zaman globalisasi pelaku bisnis dihadapi tantangan yang sangat berat dan beragam. Persaingan antar pelaku bisnis yang meningkat serta bertambahnya tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang telah terjadi banyak perubahan dengan pesatnya, apalagi dengan maraknya perdagangan bebas yang melahirkan fenomena baru dalam struktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik tentang Intellectual Capital antara lain : 1. Novelina Yunita (2012) Topik dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori Ada 6 teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu teori Stakeholder, Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis), Resources Based Theory (RBT), Knowledge

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. melakukan perluasan usaha. Akan tetapi, semua itu tidak sepenuhnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. melakukan perluasan usaha. Akan tetapi, semua itu tidak sepenuhnya dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pada bidang ekonomi, inovasi teknologi dan semakin ketatnya persaingan perdagangan bebas yang telah dilakukan oleh berbagai industri di Indonesia dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. based business) menjadi berdasarkan pengetahuan (knowledge based business).

BAB I PENDAHULUAN. based business) menjadi berdasarkan pengetahuan (knowledge based business). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, perkembangan ekonomi telah tumbuh semakin pesat dengan ditandai berkembangnya teknologi informasi yang semakin cepat, persaingan bisnis yang makin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi memberi perubahan pada seluruh aspek kehidupan, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup, sistem pertukaran informasi dan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini menyebabkan terjadinya globalisasi dan ekonomi inovasi telah menghasilkan ekonomi global yang memiliki tingkat persaingan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya dari resources-based

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad

BAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan tren dari ekonomi tradisional (tanah, tenaga kerja, dan keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad terakhir. Dalam ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya, dari bisnis yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri dengan kinerja yang baik diharapkan berdampak pada kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri dengan kinerja yang baik diharapkan berdampak pada kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi globlalisasi saat ini menuntut pelaku ekonomi bersaing sangat ketat, cara kerja yang solid akan menghasilkan kinerja yang bagus. Tidak dapat dipungkiri dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, perusahaan tidak bisa hanya dengan mengandalkan kekayaan fisiknya saja.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, perusahaan tidak bisa hanya dengan mengandalkan kekayaan fisiknya saja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi, dan peningkatan dalam ilmu pengetahuan turut mengubah cara pandang perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resource Based Theory (RBT) Teori sumber daya manusia atau dikenal pula dengan resources based theory menggunakan pendekatan berbasis sumber daya dalam analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi melahirkan fenomena baru dalam struktur perekonomian global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa perubahan yang cukup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Andry Kurniawan (2014) Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dasawarsa terakhir teknologi informasi telah menumbuhkan suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu pengetahuan dan teknologi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang mengharuskan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan dunia bisnis yang semakin meningkat. Hadirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era ekonomi global saat ini, pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Dan ditambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan dengan perkembangan dalam ilmu ekonomi pembangunan dan sosiologi. Para ahli di kedua bidang tersebut

Lebih terperinci

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value Suri Bentoen Program Studi Akuntansi Universitas Pelita Harapan Surabaya Surabaya, Indonesia sbentoen@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan bahwa sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (value of firm) atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham (stockholder s

BAB I PENDAHULUAN. (value of firm) atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham (stockholder s BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan harus memiliki tujuan agar mampu mengambil keputusan yang sesuai dengan tujuan dan memudahkan dalam menilai pencapaian perusahaan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan yang pesat dalam perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi, persaingan yang ketat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan mendapat perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, 2003).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder Pada teori ini, manajemen perusahaan melakukan aktivitas-aktivitas yang diharapkan para stakeholders dan melaporkannya kepada mereka. Kelompok stakeholders inilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja keuangan perusahaan sangat perlu untuk dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bisnis dari tahun ke tahun. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia dan Indonesia sedang mengalami pergeseran kompetisi dari perekonomian yang berbasis sumber daya (resource-based economy) menjadi perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi saat ini telah sampai pada pembentukan pasar tunggal dan pusat produksi tunggal

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi saat ini telah sampai pada pembentukan pasar tunggal dan pusat produksi tunggal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya new economy membuat perekonomian global tumbuh dengan cepat, hal tersebut terlihat dari perkembangan teknologi informasi yang lebih maju, penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Persentase Transaksi Saham Industri Manufaktur di BEI

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Persentase Transaksi Saham Industri Manufaktur di BEI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba, selain itu perusahaan harus menjaga kelangsungan usaha (sustainable) agar mempu bersaing dan tetap eksis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memiliki dampak yang luas terutama pada bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memiliki dampak yang luas terutama pada bidang ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi (iptek) telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Peran ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh derajat S2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi saat ini dikendalikan oleh informasi dan pengetahuan, hal ini membawa sebuah peningkatan perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya berakibat pada krisis keuangan namun juga berakibat pada krisis

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya berakibat pada krisis keuangan namun juga berakibat pada krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara berkembang seperti Indonesia saat ini peran perbankan sangat berpengaruh membantu meningkatkan perekonomian di Indonesia, terutama perekonomian di

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan (ROA dan ROE ) dan nilai pasar perusahaan (MtBV)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis telah berkembang pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berdasarkan labor based business (bisnis berdasarkan tenaga kerja) ke arah

BAB I PENDAHULUAN. yang berdasarkan labor based business (bisnis berdasarkan tenaga kerja) ke arah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi saat ini telah berkembanng pesat ditandai dengan adanya kemajuan pada bidang teknologi informasi, yaitu persaingan yang semakin pesat dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (knowledge-based business). Labor-based business memegang prinsip perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. (knowledge-based business). Labor-based business memegang prinsip perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia yang berkembang dengan cepat dan pesat ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang semakin inovatif, membuat banyak perusahaan bersaing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi global saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Persaingan bisnis yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tenaga kerja menjadi bisnis yang berdasarkan pengetahuan. menerapkan sistem manajemen pengetahuan (knowledge management) maka

BAB 1 PENDAHULUAN. tenaga kerja menjadi bisnis yang berdasarkan pengetahuan. menerapkan sistem manajemen pengetahuan (knowledge management) maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menuntun perusahaan untuk melakukan pembaharuan dengan cara berfikir global dan bertindak secara lokal. Inovasi teknologi yang makin mempercepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada kondisi saat ini menghadapi tingkat persaingan yang ketat, dengan kehadiran banyak perusahaan pesaing. Hal ini menyebabkan manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini disebabkan adanya globalisasi serta teknologi informasi yang setiap tahunnya berkembang. Berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengalami kemajuan yang amat pesat. Hal ini berdampak pada semakin ketatnya persaingan bisnis antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan bisnis yang ketat terus menerus memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh persaingan bisnis yang sangat ketat dalam negeri maupun internasional, ini memaksa perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh persaingan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang mendorong pada era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk mendapatkan tingkat return saham yang sesuai dengan return yang diharapkan (Abuzayed et, al., 2009). Metode

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1 ISSN (Online):

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1  ISSN (Online): DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL PADA FINANCIAL PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan manufaktur pada penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan. 1. Syamsi Fathur dan Magfiroh Putri (2015)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan manufaktur pada penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan. 1. Syamsi Fathur dan Magfiroh Putri (2015) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pengaruh Intellectual Capital terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening pada perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak dampak perubahan yang signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis sehingga membutuhkan banyak

Lebih terperinci

Salah satu faktor yang mempengaruhi variasi kinerja intellectual capital yang dilihat dari tata kelola perusahaan salah satunya adalah umur

Salah satu faktor yang mempengaruhi variasi kinerja intellectual capital yang dilihat dari tata kelola perusahaan salah satunya adalah umur BAB I PENDAHULUAN Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi, dan peningkatan dalam ilmu pengetahuan turut mengubah cara pandang perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya guna menciptakan

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013) Oleh : Anggi Irani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi telah membuka begitu banyak pasar dan pesaing baru, penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer yang luar biasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak perusahaan dituntut agar bisa berkembang dengan inovasi inovasi terbaru untuk menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya perekonomian di dunia yang semakin pesat berdampak pada majunya kegiatan bisnis di Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat ini, membuat banyak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. 8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Pemangku Kepentingan Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. Teori pemangku kepentingan lebih mempertimbangkan

Lebih terperinci