BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah PT. Pamolite Adhesive Industry

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah PT. Pamolite Adhesive Industry"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Sejarah PT. Pamolite Adhesive Industry PT. Pamolite Adhesive Industry (PT. PAI) didirikan pada tanggal 24 Nopember 1976, merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak di bidang produksi lem perekat plywood dan formalin. PT. PAI adalah sebuah perusahaan joint venture antara perusahaan Indonesia PT. Pakalong Log dengan perusahaan Jepang Sumitomo Bakelite Co., Ltd dan Sumitomo Forestry Co., Ltd. Sehingga lahir nama Pamolite yang merupakan gabungan dari nama induk perusahaannya. PT. PAI pertama kali didirikan di Jl. Brantas No. 1, Probolinggo, Jawa Timur. Alasan pemilihan lokasi pabrik yang berada di Jawa Timur tersebut adalah untuk mempermudah akses dengan sebagian besar produsen kayu lapis yang ada pada saat itu. Hal ini dinilai sebagai lokasi ideal, walaupun pelanggan PT. PAI tersebar di Pulau Jawa, Kalimantan dan Malaysia. Saat pertama kali berdiri, PT. PAI hanya memproduksi dua jenis produk yaitu perekat dan formalin. Untuk berada satu tingkat lebih tinggi dari kompetitor, PT. PAI menciptakan produk-produk baru. Melamin Adhesive (MA) dan Phenol Adhesive (PA) di tambahkan sekitar tahun 53

2 , Melamin Phenol Adhesive (MPA) pada tahun 1991, Urea Adhesive untuk particle board tahun 1992, dan Urea Adhesive (UA) untuk Medium Density Fiber (MDF) pada tahun PT. PAI juga menjadi agen untuk produk anti rayap dan perekat jenis berbeda yang dinamakan Kilsta 10 MCP. Produk-produk tersebut merupakan jenis-jenis produk perekat kayu lapis yang masing-masing memiliki karakteristik-karakteristik tersendiri mengacu pada jenis-jenis kayu lapis yang beragam. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan bagian terkait, produk perekat PT. PAI ini memiliki karakteristik yang berbeda dari produk-produk pesaingnya dimana tingkat kerekatan berbanding terbalik dengan jumlah penggunaan produk. Dengan kata lain pemakaian produk yang berlebihan pada proses produksi kayu lapis justru akan meminimalkan fungsi dari lem itu sendiri. Hal ini tentu akan menguntungkan pihak pelanggan dimana mereka dapat lebih efisien dalam penggunaan produk. Selain menjual perekat, PT. PAI juga menjual bahan pendukung seperti Hardener yaitu bahan pengeras yang berfungsi memaksimalkan kinerja perekat tersebut. Karakteristik Hardener ini juga berbeda dari pesaing dimana penggunaan yang sedikit justru akan memaksimalkan fungsi dari produk itu sendiri. PT. PAI memiliki beberapa jenis cara pengemasan produknya tergantung dari karakteristik produk dan kuantitas pembelian masing

3 55 masing pelanggannya. Untuk pembelian skala kecil yaitu kurang dari 20 ton untuk perekat jenis cair PT. PAI menggunakan jerigen dengan ukuran yang berbeda-beda untuk menyesuaikan permintaan pelanggan. Sementara untuk pembelian skala besar yaitu minimal 20 ton, PT. PAI menggunakan tanki lorry dan menempatkan lem tersebut pada tanki-tanki khusus yang dipinjamkan oleh PT. PAI pada masing-masing pelanggan. Selain itu untuk jenis produk serbuk yaitu Hardener, PT. PAI menggunakan karung sebagai kemasannya dan mendistribusikannya langsung kepada pelanggan menggunakan truk-truk khusus. Keberhasilan PT. PAI dalam menciptakan produk yang inovatif membuat perusahaan ini menjadi semakin di kenal di kalangan industri kayu lapis. Seiring dengan meluasnya pangsa pasar PT. PAI melihat peluang lain, yaitu PT. PAI bersama dengan ketiga pemegang saham, mendirikan sebuah perusahaan baru, PT. Indopherin Jaya, untuk memproduksi Phenolic Resin untuk segala keperluan industry. Produksi komersialnya dimulai pada pertengahan tahun Visi dan Misi Visi Menjaga Kepuasan Pelanggan Misi Menyiapkan produk yang berkualitas

4 56 Menjaga pengiriman tepat waktu Pelayanan purna jual yang memadai Logo Perusahaan Sumber : PT. Pamolite Adhesive Industry, tahun 2016 Logo berbentuk segitiga ini memiliki definisi sebuah sumur. Logo ini merupakan logo adaptasi dari perusahaan induk yaitu Sumitomo Bakelite Co., Ltd Jepang. Menurut kepercayaan orang Jepang, sumur memiliki filosofi sebagai sumber kehidupan. Sehingga bisa diartikan, PT. PAI adalah sebuah perusahaan yang mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh pegawainya. Sementara warna hijaunya memiliki filosofi warna bumi, kelimpahan, kesuburan, kesuksesan materi, kreativitas tinggi dan selalu berinovasi menuju arah yang lebih baik.

5 Struktur Organisasi Setiap perusahaan memiliki visi dan misinya masing-masing yang diwujudkan oleh kerjasama seluruh departemen yang berada di dalamnya. Masing-masing departemen memiliki fungsinya masing-masing dan saling berintegrasi untuk tercapainya tujuan perusahaan. Bentuk dari pembagian tugas masing-masing departemen digambarkan ke dalam bagan struktur organisasi. Struktur organisasi PT. PAI mencakup seluruh bagian dalam organisasi dimana pemegang kekuasaan tertinggi berada di jajaran direksi. Direksi mempunyai wewenang penuh dalam mengatur departemendepartemen organisasi termasuk dalam rotasi maupun pemberhentian karyawan. Dalam susunan struktur organisasi PT. PAI, fungsi public relations tergabung dalam Sales Department. PT. PAI menghasilkan produk spesifik yang memerlukan pengenalan secara khusus kepada para pelanggannya. Maka dari itu pihak manajemen PT. PAI mengatur agar fungsi public relations dalam perusahaan agar tergabung dalam Sales Department supaya dapat menghasilkan program-program yang merangsang pembelian dari pelanggan. Adapun gambaran singkat mengenai Sales Department : Sales Department Sales Department adalah bagian dari struktur organisasi PT. PAI. Departemen ini mendukung kegiatan operasional perusahaan dalam

6 58 penjualan, pemasaran, dan bagian pengiriman produk. Sales Department merupakan satu-satunya departemen dalam struktur organisasi PT. PAI yang berhubungan langsung dengan pelanggan Gambaran Singkat Kegiatan Pemasaran PT. Pamolite Adhesive Industry memiliki sebagian besar pelanggan berupa perusahaan produsen kayu lapis maupun produsen furniture yang tersebar di Pulau Jawa. PT. PAI merupakan produsen barang setengah jadi berupa perekat dan formalin yang merupakan bahan baku pembuatan kayu. Sehingga produk yang dihasilkan termasuk ke dalam kategori produk spesifik yang tidak bisa di konsumsi masyarakat umum. Maka dari itu produk PT. PAI hanya dikenal di kalangan tertentu saja seperti industri pengolahan kayu. PT. Pamolite memiliki website resmi yang diperuntukkan bagi seluruh stakeholdernya untuk mengenal perusahaan secara sekilas. Calon pelanggan yang memiliki kecenderungan akan membeli produk, akan terlebih dahulu mempelajari kegunaan produk berdasarkan informasi yang tersedia di website. Meskipun menghasilkan produk yang khusus, kondisi keuangan PT. PAI cenderung naik setiap tahunnya. Seperti tahun 2015 kemarin yang berhasil meraih laba bersih senilai 55 milyar rupiah 1. Kekuatan promosi ini terletak dari pendekatan secara personal dari pihak perusahaan kepada 1 Annual Report PT. Pamolite Adhesive Industry tahun 2015

7 59 masing-masing pelanggan. Pendekatan ini dilakukan dengan mengadakan customer visit secara rutin. Pada customer visit, perwakilan perusahaan yang merupakan staf sales melakukan pendekatan secara informal dengan pelanggan sehingga tercipta hubungan yang lebih dekat ketimbang hanya hubungan antara penjual dan pembeli. Pada kunjungan ini juga staf Sales bertukar pikiran dengan pelanggan mengenai kendala apa saja yang mereka hadapi dalam pengaplikasian produk juga mengenai kesan mereka terhadap produk Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang di peroleh dari hasil penyebaran kuesioner pada tanggal 20 Mei 2016 yang disebarkan kepada objek penelitian yang berjumlah 140 responden. Pernyataan pernyataan yang terdapat pada kuesioner erat kaitannya dengan judul penelitian ini, yaitu Pengaruh Komunikasi Word of Mouth Di Kalangan Pelanggan Terhadap Citra Merek Produk PT. Pamolite Adhesive Industry Di Pulau Jawa. Tujuan penyebaran kuesioner ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh komunikasi word of mouth terhadap citra merek produk Karakteristik Responden Dari hasil penyebaran kuesioner peneliti mendapatkan data responden mengemukakan latar belakang responden yang terdiri dari tiga (3) karakteristik : Jenis kelamin, usia dan lama bekerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

8 60 Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin % No Jenis Kelamin Jumlah 1 Perempuan 73 52,14% 2 Laki-laki 67 47,86% (Sumber : Kuesioner A data responden no.1) Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa, responden perempuan dalam penelitian ini lebih banyak jumlahnya ketimbang responden laki-laki dimana responden perempuan berjumlah sebanyak 73 orang atau 52.14% dan responden laki-laki berjumlah sebanyak 67 orang atau 47.86%. Hal tersebut membuktikan bahwa para pengambil keputusan dalam 70 perusahaan pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa lebih didominasi oleh jenis kelamin perempuan. Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia No Usia Jumlah % 1 <20 tahun 0 0,00 % tahun 18 12,86% 3 >30-40 tahun 85 60,71% 4 >40-50 tahun 32 22,86% 5 >50 tahun 5 3,57% (Sumber : Kuesioner A data responden no.2)

9 61 Dapat disimpulkan dari tabel di atas berdasarkan usia, bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebagian besar berusia <20 tahun berjumlah 0 atau 0,00%, usia tahun berjumlah 18 atau 12,86%, usia >30-40 tahun berjumlah 85 atau 60,71% serta >40-50 tahun berjumlah 32 atau 22,86% dan yang berusia >50 tahun berjumlah 5 atau 3,57% dari 140 responden. Dari penelitian diatas menggambarkan bahwa usia responden yang terbanyak pada penelitian ini adalah yang berusia >30-40 tahun. Hal tersebut dikarenakan bahwa dalam rentang usia >30-40 tahun merupakan usia yang cukup matang dalam pengalaman sehingga dianggap mampu untuk mengambil keputusan dalam memilih produk yang benar-benar dibutuhkan bagi kegiatan operasional perusahaan. Tabel 4.3 Responden berdasarkan lama bekerja No Lama Bekerja Jumlah % 1 <1 tahun 4 2,86% 2 1-5tahun 52 37,14% 3 >5 tahun 84 60% (Sumber : Kuesioner A data responden no.3) Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa,responden dalam penelitian ini lebih banyak yang bekerja selama lebih >5 tahun yang berjumlah 84 atau 60% sedangkan yang bekerja selama 1-5 tahun berjumlah 52 atau 37,14% dan yang bekerja <1 tahun berjumlah 4 atau 2,86%. Hal ini menandakan bahwa orangorang yang dipercaya oleh perusahaan untuk menjabat sebagai pengambil

10 62 keputusan dalam pemilihan produk bagi operasional perusahaan adalah orangorang yang sudah lama bekerja. Tabel 4.4 Responden berdasarkan jabatan No Jabatan Jumlah % 1 Purchasing 82 2,86% 2 Direktur 21 37,14% 3 Administrasi 13 60% 4 Accounting Produksi 10 7,14% 6 Regulatory 3 2,14% (Sumber : Kuesioner A identitas responden No.4) Dari tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar pengambil keputusan pada perusahaan pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry berada pada bagian Purchasing atau bagian Pembelian yaitu sebanyak 82 responden atau 58,57% sementara posisi Direktur sebagai pengambil keputusan sebanyak 21 responden atau 15% bagian Administrasi sebanyak 13 responden atau 9,29% bagian Accounting atau Keuangan sebanyak 11 responden atau 7,86% bagian produksi sebanyak 10 responden atau 7,14% dan sisanya bagian Regulatory atau Regulasi sebanyak 3 responden atau 2,14%. Dalam hal ini peneliti menyimpulkan bahwa bagian Purchasing, Direktur dan Produksi dipilih sebagai pengambil keputusan didasari oleh deskripsi kerja mereka yang lebih memahami produk seperti apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Tabel 4.5 Perusahaan asal Responden No Perusahaan Jumlah 1. Agri Bumi Sentosa, PT 2 2. Agrinusa Jaya Santosa, PT 2 3. Alam Damai Mitra Raya, PT 2 4. Alami Kayu Indonesia, PT 2 5. Albasi Priangan Lestari, PT 2

11 63 6. Albizzia Sinar Lestari, PT 2 7. Aneka Karya Utama, PT 2 8. Aneka Unggul Polindo, PT 2 9. Anugrah Jaya, PT Artha Kayu Indonesia, PT Avian Satwa Anugrah, PT Baujeng Plywood, PT Berkat Karunia Surya, PT Bina Satria Abadi Santosa, PT Bineatama Kayone Lestari, PT Bintang Barat Indo Kayu, PT Biotek Indonesia, PT Buana Persada Karya Utama, PT Dwidaya Prima Lestari, PT Foxstar Indoplywood, PT Gajah Tunggal, PT Genesis Global, PT Goenoeng Putri Lestari, PT Gresik Prima Utama, PT Indo Furnitama Raya, PT Indohara Cikande, PT Indonesia Matsuya, PT Indotama Omicron Kahar, PT Intan Kayu, CV Intracawood, PT Jatika Nusa, PT karunia Rejeki Abadi, PT Kasih Karunia Sejahtera, PT Kayu Karet Mulya, PT Kharisma Amborraya, PT Kutai Timber Indonesia, PT Laju Lancar Lestari, PT Laras Tata Kreasi, PT Matahari Jaya Internasional, PT Mega Indah Wood, PT Meiwa Indonesia, PT Mirai Alam Sejahtera, PT Mitrawana Prima, PT Mustika Buana Sejahtera, PT Perum Perhutani Redtroindo Nusantara, PT Rimba Alam Indonesia, PT Rimba Sempana Indonesia, PT Sakari Sumber Abadi, PT 2

12 Saranamulia Ekaperkasa, PT Sendang Makmur, PT Sengon Kondang, PT Sinar Cibitung, PT Sinergi Perdana Mandiri, PT Sukses Mitra Sejahtera, PT Sumber Abadi Bersama, PT Sumber Mas, PT Sumitomo Forestry, PT Surya Mandiri Jaya Sakti, PT Tata Lestari Rimba Buana, PT Timber Kreasi, PT Tri Abadi Purnama, PT Unggul Summit Particle Board, PT Vetindo Citrapersada, PT Wahyu Karya, PT Wana Cahaya Nugraha, PT Wana Indo Raya, PT Waroeng Batok Industry, PT Yamaha Indonesia, PT Yasindo Karya Utama, CV 2 Jumlah % (Sumber : Kuesioner A identitas responden No.4) Dari tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa seluruh responden penelitian dalam hal ini adalah pengambil keputusan pada setiap perusahaan pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry berjumlah masing-masing dua orang atau 1,43%. Jadi, dapat diketahui bahwa setiap pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan tidak bisa diputuskan oleh satu orang melainkan merupakan hasil pemikiran dari orang-orang yang mengetahui kebutuhan perusahaan..

13 Analisa Kuesioner Analisa Variabel X Word Of Mouth Tabel 4.6 Mendapat informasi jenis produk dari perusahaan lain 1 Sangat tidak setuju 5 3,57% 2 Tidak setuju 26 18,57% 3 Ragu-ragu 12 8,57% 4 Setuju 60 42,86% 5 Sangat setuju 37 26,43% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.1 mengenai Mendapat informasi jenis produk dari perusahaan lain, beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 37 atau 26,43%, menjawab setuju sebanyak 60 atau 42,86%, menjawab ragu-ragu sebanyak 12 atau 8,57%, menjawab tidak setuju sebanyak 26 atau 18,57% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 5 atau 3,57%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa informasi mengenai jenis produk mereka dapatkan dari perusahaan lain sebanyak 60 atau 42,86% namun ada sebagian kecil yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa terdapat faktor lain yang menjadi sumber informasi para pelanggan mengenai jenis produk selain dari komunikasi WOM dengan perusahaan lain.

14 66 Tabel 4.7 Mendapat informasi spesifikasi produk dari perusahaan lain 1 Sangat tidak setuju 8 5,71% 2 Tidak setuju 23 16,43% 3 Ragu-ragu 14 10,00% 4 Setuju 64 45,71% 5 Sangat setuju 31 22,14% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.2 mengenai Mendapat informasi spesifikasi produk dari perusahaan lain, beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 31 atau 22,14%, menjawab setuju sebanyak 64 atau 45,71%, menjawab ragu-ragu sebanyak 14 atau 10%, menjawab tidak setuju sebanyak 23 atau 16,43% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 8 atau 5,71%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa informasi mengenai spesifikasi produk mereka dapatkan dari perusahaan lain sebanyak 64 atau 45,71% namun ada sebagian kecil yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa terdapat faktor lain yang menjadi sumber informasi para pelanggan mengenai spesifikasi produk selain dari komunikasi WOM dengan perusahaan lain.

15 67 Tabel 4.8 Mendapat informasi spesifikasi produk dari rekanan 1 Sangat tidak setuju 7 5,00% 2 Tidak setuju 17 12,14% 3 Ragu-ragu % 4 Setuju 54 38,57% 5 Sangat setuju 33 23,57% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.3 mengenai Mendapat informasi spesifikasi produk dari rekanan, beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 33 atau 23,57%, menjawab setuju sebanyak 54 atau 38,57%, menjawab ragu-ragu sebanyak 29 atau 20,71%, menjawab tidak setuju sebanyak 17 atau 12,14% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 7 atau 5,00%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa informasi mengenai spesifikasi produk mereka dapatkan dari rekanan sebanyak 54 atau 38,57% namun ada sebagian kecil yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa terdapat faktor lain yang menjadi sumber informasi para pelanggan mengenai spesifikasi produk selain dari komunikasi WOM dengan rekanan.

16 68 Tabel 4.9 Mendapat informasi jenis produk dari rekanan 1 Sangat tidak setuju 7 5,00% 2 Tidak setuju 17 12,14% 3 Ragu-ragu 26 18,57% 4 Setuju 52 37,14% 5 Sangat setuju 38 27,14% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.4 mengenai Mendapat informasi jenis produk dari rekanan, beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 38 atau 27,14%, menjawab setuju sebanyak 52 atau 37,14%, menjawab ragu-ragu sebanyak 26 atau 18,57%, menjawab tidak setuju sebanyak 17 atau 12,14% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 7 atau 5,00%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa informasi mengenai jenis produk mereka dapatkan dari rekanan sebanyak 52 atau 37,14% namun ada sebagian kecil yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa terdapat faktor lain yang menjadi sumber informasi para pelanggan mengenai jenis produk selain dari komunikasi WOM dengan rekanan.

17 69 Tabel 4.10 Memahami informasi yang diberikan 1 Sangat tidak setuju 4 2,86% 2 Tidak setuju 12 8,57% 3 Ragu-ragu 24 17,14% 4 Setuju 63 45,00% 5 Sangat setuju 37 26,43% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.5 mengenai Memahami informasi yang diberikan beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 37 atau 26,43%, menjawab setuju sebanyak 63 atau 45,00%, menjawab ragu-ragu sebanyak 24 atau 17,14%, menjawab tidak setuju sebanyak 12 atau 8,57% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 4 atau 2,86%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa mereka dapat memahami informasi yang diberikan mengenai jenis maupun spesifikasi produk yang mereka dapatkan dari perusahaan lain maupun rekanan sebanyak 63 atau 45,00% namun ada sebagian kecil yang menjawab sangat setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa seluruh pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry tidak semuanya memahami informasi yang mereka terima dan ada kecenderungan mereka akan mencari informasi lain untuk lebih memperkaya informasi mereka mengenai jenis dan spesifikasi produk PT. Pamolite Adhesive Industry.

18 70 Tabel 4.11 Mempercayai informasi yang diberikan 1 Sangat tidak setuju 6 4,29% 2 Tidak setuju 14 10,00% 3 Ragu-ragu 15 10,71% 4 Setuju 57 40,71% 5 Sangat setuju 48 34,29% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.6 mengenai Mempercayai informasi yang diberikan beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 48 atau 34,29%, menjawab setuju sebanyak 57 atau 40,71%, menjawab ragu-ragu sebanyak 15 atau 10,71%, menjawab tidak setuju sebanyak 14 atau 10,00% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 6 atau 4,29%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa mereka mempercayai informasi yang diberikan mengenai jenis maupun spesifikasi produk yang mereka dapatkan dari perusahaan lain maupun rekanan sebanyak 57 atau 40,71% namun ada sebagian kecil yang menjawab sangat setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa seluruh pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry tidak sepenuhnya mempercayai informasi yang mereka terima dan ada kecenderungan mereka akan mencari informasi lain untuk lebih memperkaya informasi mereka mengenai jenis dan spesifikasi produk PT. Pamolite Adhesive Industry.

19 71 Tabel 4.12 Mendapat informasi yang dibutuhkan 1 Sangat tidak setuju 4 2,86% 2 Tidak setuju 9 6,43% 3 Ragu-ragu 11 7,86% 4 Setuju 80 57,14% 5 Sangat setuju 36 25,71% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.7 mengenai Mendapat informasi yang dibutuhkan beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 36 atau 25,71%, menjawab setuju sebanyak 80 atau 57,14%, menjawab ragu-ragu sebanyak 11 atau 7,86%, menjawab tidak setuju sebanyak 9 atau 6,43% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 4 atau 2,86%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa pemberi informasi telah memberikan informasi yang mereka butuhkan mengenai jenis maupun spesifikasi produk sebanyak 80 atau 57,14% namun ada sebagian kecil yang menjawab sangat setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa seluruh pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry tidak sepenuhnya mendapatkan informasi yang mereka butuhkan mengenai jenis dan spesifikasi produk PT. Pamolite Adhesive Industry.

20 72 Tabel 4.13 Pemberi informasi sudah berpengalaman 1 Sangat tidak setuju 6 4,29% 2 Tidak setuju 6 4,29% 3 Ragu-ragu 16 11,43% 4 Setuju 53 37,86% 5 Sangat setuju 59 42,14% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.8 mengenai Mendapat informasi yang dibutuhkan beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 59 atau 42,14%, menjawab setuju sebanyak 53 atau 37,86%, menjawab ragu-ragu sebanyak 16 atau 11,43%, menjawab tidak setuju sebanyak 6 atau 4,29% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 6 atau 4,29%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa sangat setuju bahwa pemberi informasi merupakan pihak yang sudah memiliki pengalaman dalam menggunakan produk PT. Pamolite Adhesive Industry sebanyak 59 atau 42,14%. Namun terdapat responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 16 atau 11,43% yang menandakan bahwa mereka kurang meyakini bahwa pemberi informasi merupakan pihak yang sudah berpengalaman dalam menggunakan produk.

21 73 Tabel 4.14 Pemberi informasi sudah dipercaya dalam industri 1 Sangat tidak setuju 8 5,71% 2 Tidak setuju 17 12,14% 3 Ragu-ragu 25 17,86% 4 Setuju 40 28,57% 5 Sangat setuju 50 35,71% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.9 mengenai Pemberi informasi sudah dipercaya dalam industri beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 50 atau 35,71%, menjawab setuju sebanyak 40 atau 28,57%, menjawab ragu-ragu sebanyak 25 atau 17,86%, menjawab tidak setuju sebanyak 17 atau 12,14% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 8 atau 5,71%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa sangat setuju bahwa pemberi informasi merupakan pihak yang sudah dipercaya dalam industri kayu lapis sebanyak 50 atau 35,71% dan setuju sebanyak 40 atau 28,57%. Namun terdapat responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 25 atau 17,86% yang menandakan bahwa mereka kurang meyakini bahwa pemberi informasi merupakan pihak yang sudah dipercaya dalam industri kayu lapis.

22 74 Tabel 4.15 Pemberi informasi memotivasi untuk membeli produk 1 Sangat tidak setuju 1 0,71% 2 Tidak setuju 11 7,86% 3 Ragu-ragu 29 20,71% 4 Setuju 60 42,86% 5 Sangat setuju 39 27,86% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.10 mengenai Pemberi informasi memotivasi untuk membeli produk beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 39 atau 27,86%, menjawab setuju sebanyak 60 atau 42,86%, menjawab ragu-ragu sebanyak 29 atau 20,71%, menjawab tidak setuju sebanyak 11 atau 7,86% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 atau 0,71%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa pemberi informasi memotivasi mereka untuk membeli produk PT. Pamolite Adhesive Industry merupakan pihak yang sudah dipercaya dalam industri kayu lapis sebanyak 60 atau 42,86% dan sangat setuju sebanyak 39 atau 27,86%. Namun terdapat responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 29 atau 20,71% yang menandakan bahwa mereka kurang meyakini bahwa pemberi informasi telah memotivasi mereka untuk membeli produk PT. Pamolite Adhesive Industry.

23 75. Tabel 4.16 Informasi produk sangat bermanfaat 1 Sangat tidak setuju 4 2,86% 2 Tidak setuju 9 6,43% 3 Ragu-ragu 11 7,86% 4 Setuju 58 41,43% 5 Sangat setuju 58 41,43% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.11 mengenai Informasi produk sangat bermanfaat beberapa dari responden menjawab sangat setuju dan setuju masing-masing sebanyak 58 atau 41,43%, menjawab ragu-ragu sebanyak 11 atau 7,86%, menjawab tidak setuju sebanyak 9 atau 6,43% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 4 atau 2,86%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa meyakini bahwa informasi yang mereka dapatkan sangat bermanfaat sebanyak 58 atau 41,43%. Namun terdapat responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 11 atau 7,86% yang menandakan bahwa mereka kurang meyakini bahwa informasi yang mereka dapatkan sangat bermanfaat. Tabel 4.17 Informasi memenuhi kebutuhan informasi pelanggan 1 Sangat tidak setuju 3 2,14% 2 Tidak setuju 9 6,43% 3 Ragu-ragu 18 12,86% 4 Setuju 58 41,43% 5 Sangat setuju 52 37,14% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.12

24 76 mengenai Informasi memenuhi kebutuhan informasi pelanggan beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 52 atau 37,14%, menjawab setuju sebanyak 58 atau 41,43%, menjawab ragu-ragu sebanyak 18 atau 12,86%, menjawab tidak setuju sebanyak 9 atau 6,43% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 atau 2,14%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa informasi yang didapatkan telah memenuhi informasi yang dibutuhkan pelanggan sebanyak 58 atau 41,43%. Tabel 4.18 Menjadikan informasi sebagai referensi 1 Sangat tidak setuju 4 2,86% 2 Tidak setuju 3 2,14% 3 Ragu-ragu 29 20,71% 4 Setuju 51 36,43% 5 Sangat setuju 53 37,86% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.13 mengenai Menjadikan informasi sebagai referensi beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 53 atau 37,86%, menjawab setuju sebanyak 51 atau 36,43%, menjawab ragu-ragu sebanyak 29 atau 20,71%, menjawab tidak setuju sebanyak 3 atau 2,14% dan menjawab

25 77 sangat tidak setuju sebanyak 4 atau 2,86%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa sangat setuju bahwa informasi yang diterima dapat mereka jadikan referensi sebelum membeli produk sebanyak 53 atau 37,86% dan setuju sebanyak 51 atau 36,43%. Namun terdapat responden yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju yang menandakan bahwa mereka kurang meyakini bahwa informasi yang diberikan dapat mereka jadikan referensi sebelum membeli produk. Tabel 4.19 Website berisi informasi pendukung 1 Sangat tidak setuju 3 2,14% 2 Tidak setuju 7 5,00% 3 Ragu-ragu 34 24,29% 4 Setuju 63 45,00% 5 Sangat setuju 33 23,57% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.14 mengenai Website berisi informasi pendukung beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 33 atau 23,57%, menjawab setuju sebanyak 63 atau 45,00%, menjawab ragu-ragu sebanyak 34 atau 24,29%, menjawab tidak setuju sebanyak 7 atau 5,00% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 atau 2,14%. Menurut tabel diatas peneliti menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa website resmi PT. Pamolite Adhesive Industry memuat

26 78 informasi pendukung yang mereka butuhkan sebanyak 63 atau 45,00% dan sangat setuju sebanyak 33 atau 23,57%. Tabel 4.20 Staf pemasaran memotivasi untuk membicarakan produk 1 Sangat tidak setuju 4 2,86% 2 Tidak setuju 23 16,43% 3 Ragu-ragu 35 25,00% 4 Setuju 51 36,43% 5 Sangat setuju 27 19,29% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.15 mengenai Staf pemasaran memotivasi untuk membicarakan produk beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 27 atau 19,29%, menjawab setuju sebanyak 51 atau 36,43%, menjawab ragu-ragu sebanyak 35 atau 25,00%, menjawab tidak setuju sebanyak 23 atau 16,43% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 4 atau 2,86%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa staf pemasaran dari PT. Pamolite Adhesive Industry memotivasi mereka untuk membicarakan produk dengan pihak lain. Sementara ada sebagian lagi yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan pemaknaan pesan yang disampaikan oleh staf pemasaran sehingga menimbulkan persepsi berbeda dari setiap pelanggan. Memotivasi disini peneliti artikan dari segi kualitas

27 79 produk maupun pelayanan yang diberikan sehingga mendorong keinginan pelanggan untuk membicarakannya dengan pihak lain. Tabel 4.21 Berkomunikasi melalui media telepon 1 Sangat tidak setuju 3 2,14% 2 Tidak setuju 10 7,14% 3 Ragu-ragu 20 14,29% 4 Setuju 46 32,86% 5 Sangat setuju 61 43,57% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.16 mengenai Berkomunikasi melalui media telepon beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 61 atau 43,57%, menjawab setuju sebanyak 46 atau 32,86%, menjawab ragu-ragu sebanyak 20 atau 14,29%, menjawab tidak setuju sebanyak 10 atau 7,14% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 atau 2,14%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa sangat setuju bahwa media komunikasi yang mereka gunakan untuk berkomunikasi adalah media telepon sebanyak 61 atau 43,57% dan setuju sebanyak 46 atau 32,86%.

28 80 Tabel 4.22 Berkomunikasi melalui media 1 Sangat tidak setuju 0 0,00% 2 Tidak setuju 40 28,57% 3 Ragu-ragu 29 20,71% 4 Setuju 41 29,29% 5 Sangat setuju 30 21,43% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.17 mengenai Berkomunikasi melalui media beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 30 atau 21,43%, menjawab setuju sebanyak 41 atau 29,29%, menjawab ragu-ragu sebanyak 29 atau 20,71%, menjawab tidak setuju sebanyak 40 atau 28,57% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 atau 0,00%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa media komunikasi yang mereka gunakan untuk berkomunikasi adalah media sebanyak 41 atau 29,29% dan sangat setuju sebanyak 30 atau 21,43%. Tabel 4.23 Berkomunikasi melalui media lainnya 1 Sangat tidak setuju 4 2,86% 2 Tidak setuju 11 7,86% 3 Ragu-ragu 12 8,57% 4 Setuju 55 39,29% 5 Sangat setuju 58 41,43% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.18

29 81 mengenai Berkomunikasi melalui media lainnya (SMS, Whatsapp, BBM, dll) beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 58 atau 41,43%, menjawab setuju sebanyak 55 atau 39,29%, menjawab raguragu sebanyak 12 atau 8,57%, menjawab tidak setuju sebanyak 11 atau 7,86% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 4 atau 2,86%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa sangat setuju bahwa media komunikasi yang mereka gunakan untuk berkomunikasi adalah media lainnya (SMS, Whatsapp, BBM) sebanyak 58 atau 41,43% dan setuju sebanyak 55 atau 39,29%. Namun ada sebagian responden yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Jawaban yang cukup bervariasi dari responden dapat peneliti simpulkan bahwa pelanggan memanfaatkan media komunikasi yang bermacam-macam untuk berkomunikasi dengan pihak lain mengenai produk PT. Pamolite Adhesive sesuai dengan kenyamanan mereka masing-masing. Tabel 4.24 Staf pemasaran menjelaskan informasi produk 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 1 0,71% 3 Ragu-ragu 20 14,29% 4 Setuju 68 48,57% 5 Sangat setuju 49 35,00% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.19

30 82 mengenai Staf pemasaran menjelaskan informasi produk beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 49 atau 35,00%, menjawab setuju sebanyak 68 atau 48,57%, menjawab ragu-ragu sebanyak 20 atau 14,29%, menjawab tidak setuju sebanyak 1 atau 0,71% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa staf pemasaran PT. Pamolite Adhesive Industry dapat menjelaskan informasi produk yang mereka butuhkan sebanyak 68 atau 48,57%. Tabel 4.25 PT. PAI tanggap terhadap permasalahan 1 Sangat tidak setuju 5 3,57% 2 Tidak setuju 3 2,14% 3 Ragu-ragu 30 21,43% 4 Setuju 62 44,29% 5 Sangat setuju 40 28,57% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.20 mengenai PT. PAI tanggap terhadap permasalahan beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 40 atau 28,57%, menjawab setuju sebanyak 62 atau 44,29%, menjawab ragu-ragu sebanyak 30 atau 21,43%, menjawab tidak setuju sebanyak 3 atau 2,14% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 5 atau 3,57%. Menurut tabel diatas peneliti

31 83 dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa PT. Pamolite Adhesive Industry tanggap terhadap permasalahan yang disampaikan pelanggannya sebanyak 62 atau 44,29%. Tabel 4.26 Menyampaikan kesan melalui staf pemasaran 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 3 2,14% 3 Ragu-ragu 9 6,43% 4 Setuju 60 42,86% 5 Sangat setuju 66 47,14% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.21 mengenai Menyampaikan kesan melalui staf pemasaran beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 66 atau 47,14%, menjawab setuju sebanyak 60 atau 42,86%, menjawab ragu-ragu sebanyak 9 atau 6,43%, menjawab tidak setuju sebanyak 3 atau 2,14% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa sangat setuju bahwa staf pemasaran PT. Pamolite Adhesive Industry dapat menjadi sarana bagi pelanggan untuk menyampaikan kesan terhadap produknya sebanyak 66 atau 47,14%.

32 84 Tabel 4.27 Staf pemasaran mudah dihubungi 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 1 0,71% 3 Ragu-ragu 12 8,57% 4 Setuju 74 52,86% 5 Sangat setuju 51 36,43% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.22 mengenai Staf pemasaran mudah dihubungi beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 51 atau 36,43%, menjawab setuju sebanyak 74 atau 52,86%, menjawab ragu-ragu sebanyak 12 atau 8,57%, menjawab tidak setuju sebanyak 1 atau 0,71% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa staf pemasaran PT. Pamolite Adhesive Industry dapat dihubungi dengan mudah sebanyak 74 atau 52,86%. Responden lainnya menjawab ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa masih terdapat gangguan dalam proses komunikasi pelanggan terhadap staf pemasaran PT. Pamolite Adhesive Industry.

33 85 Tabel 4.28 Menyampaikan kritik & saran melalui staf pemasaran 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 1 0,71% 3 Ragu-ragu 7 5,00% 4 Setuju 67 47,86% 5 Sangat setuju 63 45,00% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.23 mengenai Menyampaikan kritik & saran melalui staf pemasaran beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 63 atau 45,00%, menjawab setuju sebanyak 67 atau 47,86%, menjawab ragu-ragu sebanyak 7 atau 5,00%, menjawab tidak setuju sebanyak 1 atau 0,71% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa sebagian besar setuju bahwa staf pemasaran PT. Pamolite Adhesive Industry dapat menjadi sarana bagi pelanggan untuk menyampaikan kritik dan saran mereka terhadap produknya sebanyak 67 atau 47,86%. Tabel 4.29 PT. PAI tanggap terhadap keluhan pelanggan 1 Sangat tidak setuju 5 3,57% 2 Tidak setuju 4 2,86% 3 Ragu-ragu 25 17,86% 4 Setuju 65 46,43% 5 Sangat setuju 41 29,29% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.24

34 86 mengenai PT. PAI tanggap terhadap keluhan pelanggan beberapa dari responden menjawab setuju sebanyak 65 atau 46,43%, menjawab sangat setuju sebanyak 41 atau 29,29%, menjawab ragu-ragu sebanyak 25 atau 17,86%, menjawab tidak setuju sebanyak 4 atau 2,86% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 5 atau 3,57%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa sebagian besar setuju bahwa PT. Pamolite Adhesive Industry tanggap terhadap keluhan-keluhan yang disampaikan oleh pelanggannya sebanyak 65 atau 46,43%. Tabel 4.30 Tertarik membicarakan produk dari pelayanan 1 Sangat tidak setuju 3 2,14% 2 Tidak setuju 8 5,71% 3 Ragu-ragu 29 20,71% 4 Setuju 66 47,14% 5 Sangat setuju 34 24,29% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.25 mengenai Tertarik untuk membicarakan produk dari pelayanan beberapa dari responden menjawab setuju sebanyak 66 atau 47,14%, menjawab sangat setuju sebanyak 34 atau 24,29%, menjawab ragu-ragu sebanyak 29 atau 20,71%, menjawab tidak setuju sebanyak 8 atau 5,71%

35 87 dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 atau 2,14%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa sebagian besar setuju bahwa PT. Pamolite Adhesive Industry tanggap terhadap keluhan-keluhan yang disampaikan oleh pelanggannya sebanyak 65 atau 46,43%. Tabel 4.31 Tertarik membicarakan produk yang bervariasi 1 Sangat tidak setuju 3 2,14% 2 Tidak setuju 8 5,71% 3 Ragu-ragu 31 22,14% 4 Setuju 68 48,57% 5 Sangat setuju 30 21,43% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.26 mengenai Tertarik membicarakan produk yang bervariasi beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 30 atau 21,43%, menjawab setuju sebanyak 68 atau 48,57%, menjawab ragu-ragu sebanyak 31 atau 22,14%, menjawab tidak setuju sebanyak 8 atau 5,71% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 atau 2,14%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa sebagian besar setuju bahwa PT. Pamolite Adhesive Industry tanggap terhadap keluhan-keluhan yang disampaikan oleh pelanggannya sebanyak 68 atau 48,57%.

36 88 Tabel 4.32 Lokasi kantor strategis dan mudah di jangkau 1 Sangat tidak setuju 0 0,00% 2 Tidak setuju 5 3,57% 3 Ragu-ragu 20 14,29% 4 Setuju 63 45,00% 5 Sangat setuju 52 37,14% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.27 mengenai Lokasi kantor strategis dan mudah di jangkau beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 52 atau 37,14%, menjawab setuju sebanyak 63 atau 45,00%, menjawab ragu-ragu sebanyak 20 atau 14,29%, menjawab tidak setuju sebanyak 5 atau 3,57% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 atau 0,00%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa sebagian besar setuju bahwa lokasi kantor PT. Pamolite cukup strategi dan mudah di jangkau Analisa Kuesioner Variabel Y Citra Merek Tabel 4.33 Merek produk mudah diucapkan 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 18 12,86% 3 Ragu-ragu 31 22,14% 4 Setuju 62 44,29% 5 Sangat setuju 27 19,29% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.1

37 89 mengenai Merek produk mudah diucapkan beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 27 atau 19,29%, menjawab setuju sebanyak 62 atau 44,29%, menjawab ragu-ragu sebanyak 31 atau 22,14%, menjawab tidak setuju sebanyak 18 atau 12,86% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa sebagian besar setuju bahwa merek produk yang digunakan PT. Pamolite Adhesive Industry mudah diucapkan. Tabel 4.34 Merek produk sudah dikenal secara luas 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 19 13,57% 3 Ragu-ragu 57 40,71% 4 Setuju 43 30,71% 5 Sangat setuju 19 13,57% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.2 mengenai Merek produk sudah dikenal secara luas beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 19 atau 13,57%, menjawab setuju sebanyak 43 atau 30,71%, menjawab ragu-ragu sebanyak 57 atau 40,71%, menjawab tidak setuju sebanyak 19 atau 13,57% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti

38 90 dapat menyimpulkan bahwa sebagian pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa merek produk yang digunakan oleh PT. Pamolite Adhesive Industry sudah dikenal secara luas. sebanyak 43 atau 30,71% dan sangat setuju sebanyak 19 atau 13,57%. Namun terdapat jawaban ragu-ragu yang mendapat skor tertinggi yaitu sebanyak 57 atau 40,71% yang peneliti simpulkan bahwa sebagian besar pelanggan tidak mengetahui secara pasti apakah merek produk yang digunakan oleh PT. Pamolite Adhesive Industry sudah cukup dikenal di industri khususnya industri kayu lapis. Tabel 4.35 Spesifikasi produk sesuai dengan kebutuhan 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 9 6,43% 3 Ragu-ragu 12 8,57% 4 Setuju 76 54,29% 5 Sangat setuju 41 29,29% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.3 mengenai Spesifikasi produk sesuai dengan kebutuhan beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 41 atau 29,29%, menjawab setuju sebanyak 76 atau 54,29%, menjawab ragu-ragu sebanyak 12 atau 8,57%, menjawab tidak setuju sebanyak 9 atau 6,43% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar pelanggan PT. Pamolite

39 91 Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa spesifikasi produk sudah sesuai dengan kebutuhan di perusahaan sebanyak 76 atau 54,29% dan sangat setuju sebanyak 41 atau 29,29%. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar pelanggan merasa bahwa mereka sudah memilih produk yang tepat bagi kebutuhan di perusahaan mereka. Tabel 4.36 Kemasan produk sesuai standar 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 4 2,86% 3 Ragu-ragu 33 23,57% 4 Setuju 72 51,43% 5 Sangat setuju 29 20,71% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.4 mengenai Kemasan produk sesuai standar beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 29 atau 20,71%, menjawab setuju sebanyak 72 atau 51,43%, menjawab ragu-ragu sebanyak 33 atau 23,57%, menjawab tidak setuju sebanyak 4 atau 2,86% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa kemasan produk yang digunakan oleh PT. Pamolite Adhesive Industry sudah sesuai standar sebanyak 72 atau 51,43% dan sangat setuju sebanyak 29 atau 20,71%. Namun terdapat jawaban ragu-ragu yaitu sebanyak 33 atau 23,57% yang peneliti simpulkan

40 92 bahwa mereka tidak sepenuhnya yakin bahwa kemasan yang digunakan sudah sesuai standar atau mereka belum mengetahui secara pasti kemasan produk yang sesuai standar itu yang seperti apa. Tabel 4.37 Kemasan menjaga kualitas produk 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 7 5,00% 3 Ragu-ragu 34 24,29% 4 Setuju 65 46,43% 5 Sangat setuju 32 22,86% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.5 mengenai Kemasan menjaga kualitas produk beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 32 atau 22,86%, menjawab setuju sebanyak 65 atau 46,43%, menjawab ragu-ragu sebanyak 34 atau 24,29%, menjawab tidak setuju sebanyak 7 atau 5,00% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa kemasan produk yang digunakan oleh PT. Pamolite Adhesive Industry telah menjaga kualitas produk didalamnya.

41 93 Tabel 4.38 Produk bermanfaat bagi kegiatan operasional 1 Sangat tidak setuju 0 0,00% 2 Tidak setuju 2 1,43% 3 Ragu-ragu 10 7,14% 4 Setuju 63 45,00% 5 Sangat setuju 65 46,43% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.6 mengenai Produk bermanfaat bagi kegiatan operasional beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 65 atau 46,43%, menjawab setuju sebanyak 63 atau 45,00%, menjawab ragu-ragu sebanyak 10 atau 7,14%, menjawab tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 atau 0,00%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa sangat setuju bahwa produk PT. Pamolite Adhesive Industry bermanfaat bagi kegiatan operasional perusahaan mereka. Tabel 4.39 PT. PAI memiliki produk yang bervariasi 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 5 3,57% 3 Ragu-ragu 28 20,00% 4 Setuju 61 43,57% 5 Sangat setuju 44 31,43% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.7

42 94 mengenai PT. PAI memiliki produk yang bervariasi beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 44 atau 31,43%, menjawab setuju sebanyak 61 atau 43,57%, menjawab ragu-ragu sebanyak 28 atau 20,00%, menjawab tidak setuju sebanyak 5 atau 3,57% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa produk PT. Pamolite Adhesive Industry cukup bervariasi. Tabel 4.40 Pabrik PT. PAI berteknologi modern 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 4 2,86% 3 Ragu-ragu 24 17,14% 4 Setuju 65 46,43% 5 Sangat setuju 45 32,14% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.8 mengenai Pabrik PT. PAI berteknologi modern beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 45 atau 32,14%, menjawab setuju sebanyak 65 atau 46,43%, menjawab ragu-ragu sebanyak 24 atau 17,14%, menjawab tidak setuju sebanyak 4 atau 2,86% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti dapat

43 95 menyimpulkan bahwa sebagian besar pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa produk PT. Pamolite Adhesive Industry dikembangkan di pabrik berteknologi modern. Tabel 4.41 Merek mudah diingat 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 12 8,57% 3 Ragu-ragu 27 19,29% 4 Setuju 72 51,43% 5 Sangat setuju 27 19,29% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.9 mengenai Merek mudah diingat beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 27 atau 19,29%, menjawab setuju sebanyak 72 atau 51,43%, menjawab ragu-ragu sebanyak 27 atau 19,29%, menjawab tidak setuju sebanyak 12 atau 8,57% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa merek produk PT. Pamolite Adhesive Industry mudah diingat.

44 96 Tabel 4.42 Produk memiliki citra positif 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 9 6,43% 3 Ragu-ragu 38 27,14% 4 Setuju 64 45,71% 5 Sangat setuju 27 19,29% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.10 mengenai Produk memiliki citra positif beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 27 atau 19,29%, menjawab setuju sebanyak 64 atau 45,71%, menjawab ragu-ragu sebanyak 38 atau 27,14%, menjawab tidak setuju sebanyak 9 atau 6,43% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa merek produk PT. Pamolite Adhesive Industry memiliki citra yang positif Tabel 4.43 Tersedia pelayanan purna jual yang memadai 1 Sangat tidak setuju 2 1,43% 2 Tidak setuju 11 7,86% 3 Ragu-ragu 25 17,86% 4 Setuju 76 54,29% 5 Sangat setuju 26 18,57% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.11

45 97 mengenai tersedia pelayanan purna jual yang memadai beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 26 atau 18,57%, menjawab setuju sebanyak 76 atau 54,29%, menjawab ragu-ragu sebanyak 25 atau 17,86%, menjawab tidak setuju sebanyak 12 atau 7,86% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 atau 1,43%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa PT. Pamolite Adhesive Industry telah menyediakan pelayanan purna jual yang memadai kepada mereka. Tabel 4.44 Proses pemesanan mudah dan cepat 1 Sangat tidak setuju 0 0,00% 2 Tidak setuju 5 3,57% 3 Ragu-ragu 15 10,71% 4 Setuju 66 47,14% 5 Sangat setuju 54 38,57% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.12 mengenai proses pemesanan mudah dan cepat beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 54 atau 38,57%, menjawab setuju sebanyak 66 atau 47,14%, menjawab ragu-ragu sebanyak 15 atau 10,71%, menjawab tidak setuju sebanyak 5 atau 3,57% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 atau 0,00%. Menurut tabel diatas peneliti dapat

46 98 menyimpulkan bahwa sebagian besar pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa proses pemesanan produk PT. Pamolite Adhesive Industry mudah dan cepat. Tabel 4.45 Merek produk mencerminkan profesionalitas 1 Sangat tidak setuju 3 2,14% 2 Tidak setuju 15 10,71% 3 Ragu-ragu 41 29,29% 4 Setuju 49 35,00% 5 Sangat setuju 32 22,86% Sumber : Analisa Data Kuesioner B no.13 mengenai Merek produk mencerminkan profesionalitas beberapa dari responden menjawab sangat setuju sebanyak 32 atau 22,86%, menjawab setuju sebanyak 49 atau 35,00%, menjawab ragu-ragu sebanyak 41 atau 29,29%, menjawab tidak setuju sebanyak 15 atau 10,71% dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 atau 2,14%. Menurut tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar pelanggan PT. Pamolite Adhesive Industry di Pulau Jawa setuju bahwa merek produk PT. Pamolite Adhesive Industry mencerminkan profesionalitas. Namun terdapat jawaban ragu-ragu sebanyak 41 atau 29,29% yang peneliti simpulkan bahwa mereka tidak sepenuhnya yakin bahwa merek produk yang digunakan PT. Pamolite Adhesive Industry telah mencerminkan profesionalitas.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 41 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang berkepanjangan di Indonesia. Akibat dari krisis moneter ini, banyak perusahaan yang mempertahankan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri plywood awalnya menggunakan phenol formaldehid sebagai perekat.

I. PENDAHULUAN. Industri plywood awalnya menggunakan phenol formaldehid sebagai perekat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendirian Pabrik Industri plywood awalnya menggunakan phenol formaldehid sebagai perekat. Tetapi ketika urea formaldehid telah digunakan secara komersil, maka pemakaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan lingkungan persaingan yang kompetitif, maka persaingan dalam dunia usaha merupakan titik perhatian bagi setiap perusahaan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri plywood awalnya menggunakan phenol formaldehid sebagai perekat.

I. PENDAHULUAN. Industri plywood awalnya menggunakan phenol formaldehid sebagai perekat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendirian Pabrik Industri plywood awalnya menggunakan phenol formaldehid sebagai perekat. Tetapi ketika urea formaldehid telah digunakan secara komersil, maka pemakaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kemasan kaleng tinplate di Indonesia telah dirintis sejak lama, dan hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik kaleng tidak banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Dimana persaingan yang ketat muncul tidak hanya diantara perusahaan -

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Dimana persaingan yang ketat muncul tidak hanya diantara perusahaan - BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi persaingan dalam dunia usaha pada era globalisasi saat ini semakin ketat. Dimana persaingan yang ketat muncul tidak hanya diantara perusahaan - perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup sehat manusia membutuhkan air bersih. Pada era modern ini sangat sulit mendapatkan air

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Adapun tahap tahap penelitian yang dilakukan dalam rangka penyusunan tugas akhir ini dapat dilihat dari diagram alir berikut : Mulai Identifikasi Masalah Bagaimana kondisi persaingan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Surya Toto Indonesia Tbk. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik dan perangkat keras saluran air. Semakin berkembang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT AUTO2000 PT. Astra international, Tbk Toyota Sales Operation (AI-TSO), dengan AUTO2000 sebagai merk perusahaan, didirikan pada tahun

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perawatan kesehatan badan dan kecantikan kulit sudah dilakukan oleh masyarakat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perawatan kesehatan badan dan kecantikan kulit sudah dilakukan oleh masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perawatan kesehatan badan dan kecantikan kulit sudah dilakukan oleh masyarakat sejak dulu kala. Bahkan di masyarakat, proses perawatan itu sudah menjadi budaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan seluruh pembahasan yang terkait dengan fokus penelitian sebagai berikut. 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian mengenai sejarah bedirinya KSO. sistem promosi yang dilakukan. hubungan KSO dengan NOSC dan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN

MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN TIPE LP 7200 BEECH DI PT ATISHAR PANEL Nama : Heruji NPM : 32409787 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar. Perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan kondisi ekonomi Indonesia. satunya adalah perusahaan yang bergerak dalam jasa pelayanan pengiriman

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan kondisi ekonomi Indonesia. satunya adalah perusahaan yang bergerak dalam jasa pelayanan pengiriman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai perusahaan yang masing-masing

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN Judul Penelitian: Pengaruh Peranan Public Relations Terhadap Manfaat Customer Relationship Management pada Femina Group

KUESIONER PENELITIAN Judul Penelitian: Pengaruh Peranan Public Relations Terhadap Manfaat Customer Relationship Management pada Femina Group KUEIOER PEELITIA Judul Penelitian: Pengaruh Peranan Public Relations Terhadap Manfaat Customer Relationship Management pada Femina Group Kepada Bpk/Ibu Yth. aya mahasiswa program Marketing Communication

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA A. Lokasi, Dasar Hukum Perusahaan dan Etika Kerja 1. Lokasi Distribusi listrik di kawasan Surakarta yang menjadi wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba mempromosikan beragam paket menarik sebagai kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba mempromosikan beragam paket menarik sebagai kunci untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perhotelan kini semakin bergairah. Pertumbuhan jumlah hotel yang pesat khususnya di daerah ibukota membuat sejumlah hotel berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower. Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower. Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri besar maupun kecil. Pemasaran bertujuan untuk mempromosikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Percetakan Sinar Pandawa Usaha percetakan Sinar Pandawa dimulai pada tahun 1995. Percetakan ini didirikan oleh Bp Nicodemus Raharja bersama istrinya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. VGA SCALE INDONESIA adalah distributor / supplier timbangan digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

LAPORAN KEPUASAN PELANGGAN SEMESTER II JULI S/D DESEMBER 2016

LAPORAN KEPUASAN PELANGGAN SEMESTER II JULI S/D DESEMBER 2016 LAPORAN KEPUASAN PELANGGAN SEMESTER II JULI S/D DESEMBER 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN Jl. Sisingamangaraja No. 24, Telp. (061) 7363471,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM HONEY MADOE

BAB IV GAMBARAN UMUM HONEY MADOE 29 BAB IV GAMBARAN UMUM HONEY MADOE 4.1. Gambaran Umum Unit Usaha HONEY Madoe 4.1.1. Sejarah Unit Usaha HONEY Madoe Unit usaha HONEY Madoe mulai berdiri pada tahun 2006 dan untuk pertama kalinya memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern dan teknologi yang semakin maju yang bergerak disemua bidang akan membutuhkan teknologi yang jauh lebih modern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan : CV. Waroenk Asia Solusindo Logo Perusahaan : Waroenk Laundry

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan : CV. Waroenk Asia Solusindo Logo Perusahaan : Waroenk Laundry BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bisnis laundry kiloan merupakan bisnis yang mengenal masa krisis, bisnis laundry juga tidak mengenal tren karena laundry di era sekarang menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik perusahaan industri maupun non industri sangat tinggi. Untuk itu, maka setiap perusahaan, dimana salah satunya adalah CV. Bintang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jasa yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jasa yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jasa yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia menghasilkan persaingan di masing-masing bidang yang dijalani. Bidang-bidang jasa inilah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini Pemerintah Indonesia sangat gencar untuk meningkatkan perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Daan Mogot KM 18 Kav. 10 No.1. Jakarta Barat. PT. Atri Distribusindo adalah

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Daan Mogot KM 18 Kav. 10 No.1. Jakarta Barat. PT. Atri Distribusindo adalah BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran umum perusahaan PT. Atri Distribusindo berlokasi di Pergudangan Semanan Megah, Jl. Daan Mogot KM 18 Kav. 10 No.1. Jakarta Barat. PT. Atri Distribusindo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 DATA PERUSAHAAN 2.1.1 IDENTITAS PERUSAHAAN PT. Imajinasi Mandiri yang bertempat di Jl. Permata, Ruko Villa Permata RC-1 No. 19, Lippo Karawaci Tangerang, merupakan sebuah

Lebih terperinci

PT. Nusantara Plywood untuk diolah menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis

PT. Nusantara Plywood untuk diolah menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis A. Latar Belakang. PT. Nusa Prima Pratama Industri adalah mempakan salah satu unit dari PT. Nusantara Plywood yang mempakan pe~sahaan yang bergerak di bidang pabrik pengolahan kayu terintegrasi. Pendirian

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Narasumber : Suhardi Tedja Setiawan, Pemilik (Owner) yang juga berperan sebagai Direktur PT. Mekarindo Abadi Sejahtera

Hasil Wawancara. Narasumber : Suhardi Tedja Setiawan, Pemilik (Owner) yang juga berperan sebagai Direktur PT. Mekarindo Abadi Sejahtera L.1 Hasil Wawancara Wawancara I Tanggal : 28 September 2011 Narasumber : Suhardi Tedja Setiawan, Pemilik (Owner) yang juga berperan sebagai Direktur PT. Mekarindo Abadi Sejahtera 1. Struktur Organisasi

Lebih terperinci

matress. PT Anugrah Utama Indonesia memproduksi matress dari bahan-bahan dasar yang

matress. PT Anugrah Utama Indonesia memproduksi matress dari bahan-bahan dasar yang BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan P.T Anugrah Utama Indonesia didirikan pada bulan Maret 2003 sebagai perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat tajam. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya pebisnis-pebisnis baru yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat tajam. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya pebisnis-pebisnis baru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini sudah mengalami peningkatan yang sangat tajam. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya pebisnis-pebisnis baru yang memasuki pasar

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Bab II Landasan Teori 2.1. Definisi 2.1.1. Definisi Konsumen Dalam dunia marketing konsumen adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia sia barang yang

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 1. Sejarah Perusahaan PT Federal Internasional Finance didirikan dengan nama Mitrapusaka Artha Finance pada tanggal 1 Mei 1989 kemudian berganti nama menjadi FIF pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat ketat, baik pasar domestic ( nasional ) maupun dipasar internasional / global, untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia telah memasuki persaingan yang sangat ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia telah memasuki persaingan yang sangat ketat. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha di Indonesia telah memasuki persaingan yang sangat ketat. Persaingan ini muncul seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan peningkatan taraf hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta mudahnya mengakses informasi. Perkembangan ekonomi Dunia semakin

BAB I PENDAHULUAN. serta mudahnya mengakses informasi. Perkembangan ekonomi Dunia semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat serta mudahnya mengakses informasi. Perkembangan ekonomi Dunia semakin berkembang dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL Petunjuk : Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh perusahaan. No Daftar Pertanyaan Audit Internal Ya Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perusahaan industri untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perusahaan industri untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan kondisi ekonomi di Indonesia dewasa ini telah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perusahaan industri untuk meningkatkan produksinya dalam

Lebih terperinci

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan BAB 3 Gambaran Umum Perusahaan 3.1 Perkembangan Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada tanggal 14 Januari 1983 denga nama CV. Gunung Mas Agung Offset Printing yang dimiliki perorangan, bertempat di jalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagaimana suatu perilaku terbentuk dan factor apa saja yang mempengaruhi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagaimana suatu perilaku terbentuk dan factor apa saja yang mempengaruhi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Terdapat banyak teori yang menjelaskan tentang determinan perilaku manusia. Dalam teori-teori tersebut para ahli memaparkan pendapatnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan endorser dalam komunikasi merek sangat penting. Karena menunjukan hasil positif, kebutuhan endorser pun semakin berkembang dalam bentuknya saat ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian suatu negara akan mengubah pola pikir masyarakat. Demikian pula yang terjadi di Indonesia, masyarakat menentukan sendiri barang dan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya mempertahankan eksistensinya dan mengembangkan usaha maka perusahaan menjalankan beberapa kegiatan pemasaran yang sesuai untuk pencapaian tujuan. Situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting. Hal ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting. Hal ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis modern, selain peran sumber daya manusia, maka pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting. Hal ini sangat beralasan, karena tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA. pemilik dan pimpinan dari CV. Balitaku Kusuma Kencana : Kapan perusahaan ini didirikan? produk-produk perlengkapan balita.

HASIL WAWANCARA. pemilik dan pimpinan dari CV. Balitaku Kusuma Kencana : Kapan perusahaan ini didirikan? produk-produk perlengkapan balita. L 1 HASIL WAWANCARA Berikut ini adalah hasil wawancara kami dengan Ibu Netty S. Gunawan selaku pemilik dan pimpinan dari CV. Balitaku Kusuma Kencana : Kapan perusahaan ini didirikan? Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat luas, dimana salah satunya adalah dalam bidang IT.

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat luas, dimana salah satunya adalah dalam bidang IT. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern, sehingga tuntutan dari ilmu pengetahuan dan tekhnologi pun ikut serta berkembang guna untuk menjadikan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di dalam bidang transportasi kargo dan pelayanan logistik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada abad modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada abad modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada abad modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju. Hal ini mendorong perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan persaingan pasar semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah. Demikian pula halnya dengan perubahan konsep pemasaran yang mendasari cara sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra 1. Sejarah Usaha Dagang Tiga Putra UD. Tiga Putra merupakan sebuah usaha

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta 4.1.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan 4.1.1.1

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. melalui jasa atau produk yang dikonsumsi (Nasution, 2005).

BAB II LANDASAN TEORI. melalui jasa atau produk yang dikonsumsi (Nasution, 2005). BAB II LANDASAN TEORI A. Kepuasan Konsumen A.1 Definisi Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu yang memadai. Pada dasarnya, kepuasan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam melaksanakan tugasnya yaitu mengelola dan memasarkan. menginginkan barang yang praktis tapi terkesan mewah.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam melaksanakan tugasnya yaitu mengelola dan memasarkan. menginginkan barang yang praktis tapi terkesan mewah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan dan pembangunan berbagai sektor ekonomi, dewasa ini tingkat kebutuhan akan transportasi sangat berkembang pesat. Hal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tentunya ingin menguasai pasar yang sebesar-besarnya. Keadaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tentunya ingin menguasai pasar yang sebesar-besarnya. Keadaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya perusahaan yang berdiri maka semakin kompleks permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha, disebabkan masing-masing perusahaan tentunya ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat meningkat, di iringi dengan daya beli konsumen yang meningkat. Bisnis ritel di Indonesia sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu perusahaan, dimana dengan adanya era globalisasi akan dapat memperluas pasar produknya dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Auraku Skin Solution merupakan klinik kecantikan pertama yang ada di Kota Cimahi, berdiri pada tahun 2002 di Komplek Pondok Mutiara 10 No.4. Pada tahun 2009 mulai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah memasuki era globalisasi, dimana persaingan di dunia bisnis akan semakin ketat. Perkembangan teknologi dan reformasi ekonomi dilakukan negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti di Indonesia saat ini sedang berkembang karena. ditandai dengan semakin gencarnya ekspansi pembangunan properti dan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti di Indonesia saat ini sedang berkembang karena. ditandai dengan semakin gencarnya ekspansi pembangunan properti dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis properti di Indonesia saat ini sedang berkembang karena semakin meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat. Hal ini ditandai dengan semakin

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter.

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat adalah bank. Bank mempunyai peranan penting dalam kehidupan perekonomian. Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan. mempengaruhi usaha suatu perusahaan di dalam mempertahankan pangsa

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan. mempengaruhi usaha suatu perusahaan di dalam mempertahankan pangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi usaha suatu perusahaan di dalam mempertahankan pangsa pasarnya. Perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan. PT Karunia Alam Segar didirikan pada tahun 1948 dan merupakan anak

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan. PT Karunia Alam Segar didirikan pada tahun 1948 dan merupakan anak BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karunia Alam Segar didirikan pada tahun 1948 dan merupakan anak perusahaan dari PT. Wings Surya (Wings Food). Tujuan dari Karunia Corporation adalah

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Akita Jaya Mobilindo berawal pada tahun 1974 dengan nama CV. Sumber Jaya Motor yang bergerak dalam bidang usaha jual beli kendaraan bermotor di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena untuk hidup makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, dan manusia sangat membutuhkan air. Jadi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR 3.1. Objek Penelitian Laporan arus kas PT. JNC Cookies merupakan objek yang dipilih dalam penyusunan laporan tugas akhir. PT. JNC Cookies ini berlokasi di jalan Bojong

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis A. Karakteristik Petani V. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, luas lahan dan pengalaman bertani. Jumlah responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Pemilihan Judul Suatu perusahaan memiliki beberapa bagian atau unit kerja, diantaranya bagian administrasi, bagian sumber daya manusia (sdm), bagian keuangan, bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat pesat secara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengolahan dan analisis data dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengolahan dan analisis data dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian teori dan setelah penulis melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja advertising

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring dengan peningkatan peradapan manusia menyebabkan persaingan semakin katat. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan tidak dapat mempertahankan sikap menarik pelanggan atau memperluas pasar baru. Faktor

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. loyalitas pelanggan untuk restoran dengan konsep swalayan dengan dukungan

BAB V KESIMPULAN. loyalitas pelanggan untuk restoran dengan konsep swalayan dengan dukungan BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh pengalaman merek, kepribadian merek, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan untuk restoran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Luxindo Raya sebelumnya tergabung dengan perusahaan dengan merk Electrolux sejak April 1977, dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan pelanggan yang saat ini semakin beragam akan berpengaruh terhadap dunia usaha dan perlu ditanggapi oleh perusahaan secara baik. Oleh karena itu organisasi-organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis bukanlah hal yang asing, tidak dipungkiri lagi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis bukanlah hal yang asing, tidak dipungkiri lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan dalam dunia bisnis bukanlah hal yang asing, tidak dipungkiri lagi bahwa pengusaha di Indonesia berlomba lomba untuk memberikan produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada publik mengenai kebijakan Pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada publik mengenai kebijakan Pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan Humas di lingkungan pemerintahan sangat penting dalam membangun citra positif bangsa dan negara. Apalagi saat ini pemerintah tengah menghadapi berbagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dengan misi menyediakan software yang bermutu tapi terjangkau oleh

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dengan misi menyediakan software yang bermutu tapi terjangkau oleh BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Cipta Piranti Sejahtera atau lebih dikenal dengan nama komersial, CPSSoft, merupakan perusahaan pengembang piranti lunak Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan standar yang telah ditetapkan perusahan dan standar yang telah ditetapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan standar yang telah ditetapkan perusahan dan standar yang telah ditetapkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini persaingan sangatlah tajam baik itu di pasar domestik ataupun pasar internasional. Agar dapat berkembang atau paling tidak dapat bertahan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki kehidupan dan kegiatan yang bersifat konsumtif sehingga memudahkan pelaku usaha untuk menawarkan berbagai produk baik barang dan/atau jasa kepada masyarakat

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA CV. SURYA SAKTI MOTOR BOJONEGORO SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA CV. SURYA SAKTI MOTOR BOJONEGORO SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA CV. SURYA SAKTI MOTOR BOJONEGORO SKRIPSI Diajukan Oleh : DELINDA RAHMAWATI 0912010013/FE/EM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 4 Marketing Mix Strategy

BAB 4 Marketing Mix Strategy BAB 4 Marketing Mix Strategy Marketing Mix Strategy Kombinasi dari 4P: 1. Product 2. Price 3. Place 4. Promotion Product Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci