SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN LAPTOP BERBASIS ANDROID DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN LAPTOP BERBASIS ANDROID DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR"

Transkripsi

1 SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN LAPTOP BERBASIS ANDROID DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Mario Nur De Laurdes Making 1, Edi Iskandar 2 Prodi Teknik Informatika STMIK ELRAHMA YOGYAKARTA marioyogya_91@yahoo.com 1, beeyku@gmail.com 2 Abstract The development of applications based on expert system is in highly demand since 1950, with anlarge coverage area that broad enough. Expert systems on an organization aimed at rising value, productivity enhancement and managerial areas that can be able to draw conclusions quickly. So as the making of expert system for diagnosis laptop damage. The benefit by applying this is its ability of performing a diagnosis quickly and accurately due to the problems and symptoms early expected to provide information to the public about the symptom and damage of components on the laptop and be able to anticipate from prevent solutions provided by the system. It required the accuracy and precision of calculation in diagnosing symptoms before taking final conclusion as the results of using this methods certainty factors (CFs). This expert diagnosing laptop symptom system application built on Androidbased operating system that can run mobile by many people. Keywords: Expert System, Certainty Factor, Laptop Damage, Android. PENDAHULUAN Pembangunan sistem pakar bertujuan sebagai sarana bantu untuk memberikan informasi dan solusi terhadap masalah yang sedang dialami oleh pasien, yang dalam hal ini adalah masyarakat. Salah satu contohnya adalah kerusakan laptop merupakan kasus yang memerlukan bantuan seorang ahli dalam menyelesaikan masalah dengan mengandalkan pengetahuan yang dimilikinya. Saat ini seorang teknisi bisa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendiagnosa sebuah laptop dengan kerusakan tertentu, belum lagi jika pekerjaan yang sedang dikerjakan teknisi cukup banyak, tentu akan menjadi lebih lama lagi untuk proses analisa kerusakan laptop. Sistem pakar yang dimaksud adalah perangkat lunak berbasis android yang didesain untuk memodelkan atau mengemulasi kemampuan seorang pakar dalam memecahkan suatu masalah yang berbasiskan pada pengetahuan pakar itu sendiri. Bahasa pemrograman yang digunakan sebagai pembangun sistem adalah PHP dan MySQL dengan aplikasi client berbasis android. METODE PENELITIAN Sistem pakar adalah paket perangkat lunak pengambilan keputusan atau pemecahan masalah yang dapat mencapai tingkat performa yang setara atau bahkan lebih dengan pakar mausia dibeberapa bidang khusus dan biasanya mempersempit area masalah [1]. Dalam buku yang berjudul Konsep Dasar Sistem Pakar, ada beberapa definisi sistem pakar, antara lain [2] : 1. Sistem pakar adalah salah satu cabang dari Artificial Intelligence (AI) yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar. 2. Suatu sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang menyamai (emulates) kemampuan pengambilan keputusan dari seorang pakar.

2 3. Sistem pakar (expert system) merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana bantuan dalam memecahkan masalah di bidang bidang spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan, dan sebagainya. 1. Kelebihan dan kekurangan sistem pakar Secara garis besar banyak keuntungan yang didapatkan dengan adanya sistem pakar, antara lain [2] : 1. Menjadikan pengetahuan dan nasihat lebih mudah didapat 2. Meningkatkan output dan produktivitas 3. Menyimpan kemampuan dan keahlian pakar 4. Meningkatkan penyelesaian masalah dan menerusi paduan pakar 5. Meningkatkan reliabilitas 6. Memberikan respon (jawaban) yang cepat 7. Merupakan panduan yang intelligence (cerdas) 8. Dapat bekerja dengan informasi yang kurang lengkap dan mengandung ketidakpastian 9. Intelligence database (basis data cerdas), bahwa sistem pakar dapat digunakan untuk mengakses basis data dengan cara cerdas. Selain kelebihan kelebihan diatas, sistem pakar seperti hal lainnya, juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah : 1. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu bias didapatkan dengan mudah, Karena kadangkala pakar dari masalah yang kita buat tidak ada, dan kalaupan ada kadang-kadang pendekatan yang dimiliki oleh pakar berbeda-beda. 2. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan dan pemeliharaannya. 3. Boleh jadi sistem tidak dapat membuat keputusan 4. Sistem pakar tidaklah 100% menguntungkan, walaupun seorang tidak sempurna atau tidak terlalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan. Kelemahan-kelemahan atau kekurangan dari sistem pakar tersebut bukanlah sama sekali dan tidak bisa diatasi, tetapi dengan terus melakukan perbaikan dan pengolahan berdasarkan pengalaman yang telah ada maka hal itu diyakini anan dapat diatasi, walaupun dalam waktu yang lana dan terus menerus. 2. Konsep umum sistem pakar Pengetahuan dari suatu sistem pakar mungkin dapat dipresentasikan dalam sejumlah cara. Salah satu metode yang paling umum untuk mempresentasikan pengetahuan adalah dalam bentuk tipe aturan (rule) IF THEN (Jika maka). Konsep dasar dari suatu sistem pakar mengandung beberapa unsure / elemen, yaitu keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan, dan kemampunan menjelaskan [1]. Terdapat tiga orang yang terlibat dalam lingkungan sistem pakar, yaitu [1] : Pakar Pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Seorang pakar dengan sistem pakar mempunyai banyak perbedaan. Perbandingan kemampunan antara seorang pakar dengan sebuah sistem pakar seperti pada Tabel 1 berikut ini : IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

3 3 Tabel 1 Perbandingan kemampunan pakar dengan sistem pakar [3] Factor Human Expert Expert System Time availability Hari kerja Setiap saat Geografis Lokal / tertentu Di mana saja Kemaanan Tidak tergantikan Dapat diganti Perishable / dapat habis Ya Tidak Performasi Variabel Konsisten Kecepatan Variabel Konsisten Biaya Tinggi Terjangkau Knowledge Engineer (Perekayasa Sistem) Knowledge Engineer adalah orang yang membantu pakar dalam menyusun area permasalahan dengan menginterpretasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counte example dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual. Pemakai Sistem pakar memiliki beberapa pemakai, yaitu pemakai bukan pakar, pelajar, pembangun sistem pakar yang ingin meningkatkan dan menambah basis pengetahuan dan pakar. 3. Struktur sistem pakar Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consult environment) [1]. Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponen-komponen sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat dalam Gambar 1 berikut ini :

4 Gambar 1 Arsitektur Sistem Pakar [1] Komponen komponen yang terdapat dalam sistem pakar adalah seperti yang terdapat pada gambar 1, antara lain : 1. Antarmuka Pengguna (User Interface) User Interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi [4]. Pada bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada pemakai. 2. Basis Pengetahuan Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi dalam objek dalam area permasalahan tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui. 3. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai. 4. Mesin Inferensi Mesin Inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan [1]. Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu pelacakan ke belakang (backward chaining) dan pelacakan ke depan (forward chaining). IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

5 Backward chaining Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan (goal-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan. 5 Gambar 2 Proses backward chaining [3] Forward chaining Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data-drive). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN Gambar 3 Proses forward chaining [3] Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam penelusuran, yaitu Depth-first search, Breadth-first search dan Best-first search. Dept-first search, melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan. Gambar 4 Diagram Alir Teknik penelusuran Dept First Search [3] Breadth-first search, bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya.

6 Gambar 5 Diagram Alir Teknik Penelusuran Breadth First Search [3] Best-first search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya. 5. Workplace Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory). Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan yang dicapai. Ada 3 tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu : a. Rencana : Bagaimana menghadapi masalah b. Agenda : Aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi c. Solusi : Calon aksi yang akan dibangkitkan 6. Fasilitas Penjelasan Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai. Fasilitas penjelasan dapat menjelaskan perilaku sistem pakar dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut [1]: a. Mengapa pertanyaan tertentu ditanyakan oleh sistem pakar? b. Bagaimana kesimpulan tertentu diperoleh? c. Mengapa alternatif tertentu ditolak? d. Apa rencana untuk memperoleh penyelesaian? 7. Perbaikan Pengetahuan Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisa dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya 4. Metode Certainty Factor (Faktor Kepastian) Salah satu contoh aplikasi sistem pakar yang menggunakan metode certainty factor (CF) untuk menangani ketidakpastian adalah MYCIN, sistem pakar untuk mendiagnosa infeksi bakteri pada darah. Certainty factor didefinisikan sebagai berikut (Sri Hartati, 2013) : CF(H,E) = MB(H,E) MD(H,E) di mana, CF(H,E) : certainty factor hipotesis H yang dipengaruhi oleh evidence (gejala) E MB(H,E) : ukuran kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh evidence E MD(H,E) : ukuran ketidakpercayaan (measure of increased disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh evidence E. Kombinasi Aturan Di dalam MYCIN terdapat aturan untuk menggabungkan evidence anteseden yang terdapat dalam sebuah kaidah. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Kombinasi evidence anteseden (Sri Hartati, 2013) EVIDENCE E NILAI KETIDAKPASTIAN IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

7 E1 and E2 Min [CF(H,E1), CF(H,E2)] E1 or E2 Max [CF(H,E1), CF(H,E2)] Not E -CF(H,E) Berikut ini akan diberikan contoh untuk mengkombinasikan evidence : E=(E1 AND E2 AND E3) OR (E4 AND NOT E5) Besarnya nilai kepastian untuk gejala E akan dihitung sebagai berikut : CF untuk gejala E = max [min(e1,e2,e3), min (E4,E5)] di mana nilai : E1 = 0.9 E2 = 0.8 E3 = 0.3 E4 = -0,5 E5 = -0.4 Sehingga nilai CF untuk gejala E adalah : CF gejala E = max [min(0.9,0.8,0.3), min(-0.5,-(-0.4))] = max [min(0.9,0.8,0.3), min(-0.5),0.4)] = max [0.3,-0.5] = 0.3 Bentuk dasar rumus certainty factor sebuah aturan dalam bentuk if E then H adalah sebagai berikut (Giarattano dan Riley, 2005) : CF(H,e) = CF(E,e) * CF(H,E) di mana, CF(E,e) : certainty factor evidence E yang dipengaruhi oleh evidence e CF(H,E) : certainty factor hipotesis H dengan asumsi evidence diketahui dengan pasti ketika CF (E,e) = 1 CF(H,e) : certainty factor hipotesis yang dipengaruhi oleh evidence e Contoh penerapan kombinasi certainty factor sebagai berikut : terdapat kaidah : IF sesak nafas AND ronkhi krepitasi AND demam AND sesak nafas berat THEN menderita Pneumonia, dengan CF = 0.87 Dengan memberikan notasi : E1 : sesak nafas E2 : ronkhi krepitasi E3 : sesak nafas berat H : menderita Pneumonia Nilai certainty factor hipotesa pada saat evidence pasti adalah CF(H,e) = CF(H, E1 AND E2 AND E3 AND E4) = 0.87 Dalam kasus ini, kondisi pasien tidak dapat ditentukan secara pasti karena dipengaruhi oleh evidence e, sehingga besarnya nilai CF(E,e) untuk masing-masing evidence E misalnya sebagai berikut : CF(E1,e) = 0.8 CF(E2,e) = 0.5 CF(E3,e) = 0.75 CF(E4,e) = 0.4 Sehingga CF(E,e) = min [CF(E1,e), CF(E2,e), CF(E3,e), CF(E4,e))] = min [0.8, 0.5, 0.75, 0.4] = 0.4 dan nilai CF(H,e) = CF(E,e) * CF(H,E) = 0.4 * 0.87 = = 0.35 Berarti besarnya kepercayaan bahwa pasien menderita Pneumonia adalah 0.35 atau 35%. Kasus diatas dapat dibuat ilustrasinya sebagai berikut 7

8 Gambar 6 Ilustrasi kasus certainty factor Kaidah dalam sistem pakar biasanya lebih dari sebuah dan terdiri dari beberapa premis yang dihubungkan dengan AND atau OR. Knowledge mengenai premis dapat juga tidak pasti hal ini dikarenakan besarnya nilai (value) CF yang diberikan oleh pasien saat menjawab pertanyaan sistem atas premis (gejala) yang dialami pasien atau dapat juga dari nilai CF hipotesa. Formula CF untuk beberapa kaidah yang mengarah pada hipotesa yang sama dapat dituliskan sebagai berikut : CF(R1) + CF(R2) [CF(R1)*CF(R2)]; nilai CF(R1) dan CF(R2) > 0 CF(H) CF(R1) + CF(R2) + [CF(R1)*CF(R2)]; nilai CF(R1) dan CF(R2) < 0 CF(R1) + CF(R2) nilai CF(R1) dan CF(R2) 1 min [ CF(R1), CF(R2) ] berlawanan tanda di mana, H : Hipotesa R1 : Kaidah 1 R2 : Kaidah 2 Contoh : R1 : IF a AND b THEN H ; CF = 0.6 R2 : IF c OR d THEN H ; CF =0.7 diketahui nilai CF (a) = 1.0 ; CF (b) = 0.8 ; CF = 0.6 ; dan CF (d) = 0.9 Nilai CF (R1) = min [CF(a), CF(b)]*CF(H) = min [1.0, 0.8] * 0.6 = 0.8 *0.6 Nilai CF (R2) = 0.48 = max [CF(c), CF(d)] * CF(H) = max [0.6, 0.9] * 0.7 = 0.9 * 0.7 = 0.63 CF(H) = CF(R1) + CF(R2) [CF(R1)*CF(R2)] = [0.48 * 0.63] = = Nilai certainty factor ada 2 yaitu : a. Nilai certainty factor kaidah yang nilainya melekat pada suatu kaidah / rule tertentu dan besarnya nilai diberikan oleh pakar. b. Nilai certainty factor yang diberikan oleh pengguna untuk mewakili derajat kepastian / keyakinan atas premis (misalnya gejala, kondisi, ciri) yang dialami pengguna. Pada implementasi sistem pakar akan terlihat bahwa nilai CF yang diberikan oleh pengguna ada pada sesi konsultasi, sehingga sistem pakar selain meminta jawaban pengguna atas pertanyaan yang diajukan juga meminta masukan nilai certainty factor atas IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

9 jawaban tersebut, sedangkan nilai CF kaidah terdapat pada suatu rule / kaidah yang biasanya diberikan oleh pakar berdasarkan pengalamannya, sehingga sangat bersifat subyektif. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Masalah Melihat perkembangan penggunaan laptop sebagai alat bantu untuk memudahkan pekerjaan berbagai kalangan masyarakat, tentu hal ini juga berbanding lurus dengan kebutuhan pasar akan jasa perawatan dan perbaikan laptop itu sendiri, terkadang bagi pengguna awam tidak tahu-menahu tentang bagaimana perawatan untuk laptop, atau jika terjadi kerusakan pada laptop harus membawa ke tukang servis hanya untuk sekedar mengetahui kerusakan laptop yang mungkin masih bisa dilakukan perbaikan sendiri. Pengetahuan dasar tentang kerusakan yang sering terjadi pada laptop perlu dipahami, harapannya minimal pengguna bisa mengetahui gejala kerusakan, lalu mengetahui komponen yang rusak, dan akhirnya muncul solusi penanganan yang harus dilakukan terhadap laptopnya sebelum diserahkan ke tukang servis. Oleh karena itu berdasarkan analisis masalah diatas, melalui sistem ini diharapkan menjadi pilihan alternatif konsultasi serta informasi, baik bagi teknisi laptop maupun bagi para pengguna mengenai kerusakan pada laptop, dan masalah yang dianalisis adalah tentang kerusakan pada laptop beserta gejala atau penyebabnya serta penanganan terhadap kerusakan yang terjadi. Analisis Permasalahan, Gejala dan Kerusakan Langkah pertama dalam mengembangkan sistem pakar adalah mengidentifikasikan permasalahan yang akan dikaji, dalam hal ini adalah mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibuat telebih dahulu, adapun masalah-masalah yang diambil dalam pembuatan sistem pakar ini adalah gejala-gejala awal yang sering disebut Hardware Problem Analysis Procedure. Sistem pakar ini hanya digunakan untuk prosedur penanganan kerusakan pada hardware laptop. Data sampel sebagai data awal jenis permasalahan yang di diagnosa adalah 5 jenis permasalahan yang sering terjadi pada laptop. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai definisi permasalahan, gejala yang menyebabkan, komponen yang kemungkinan terjadi kerusakan, serta pencegahan yang bisa dilakukan. Adapun uraian dari setiap permasalahan yang sering terjadi pada laptop adalah sebagai berikut: 1. Hank a. Definisi Hank adalah keadaan laptop dimana satu program, atau seluruh sistem berhenti menanggapi input atau masukkan. Kondisi hank biasanya erat kaitannya dengan kondisi blue screen. Blue Screen atau sering disebut BSOD (Blue Screen Of Death) atau sering juga disebut layar biru adalah istilah populer untuk layar yang ditampilkan Microsoft Windows ketika mengalami kesalahan sistem (atau disebut stop error oleh Microsoft. b. Gejala Gejala yang mulai timbul sebelum laptop menjadi hank yaitu adalah : - Kinerja harddisk melambat - Device hardware non onboard tidak terinstal sempurna - Memory Crash atau terpasangnya 2 keping memori dengan perbedaan speed - Overheating (suhu laptop terlalu tinggi saat digunakan) c. Kerusakan - Sodim Memory - Harddisk 9

10 - Fan / Cooling system - Motherboard d. Pencegahan - Samakan speed memori atau pergunakan 1 keping memori saja - Cek harddisk menggunakan mini xp, jika kinerja normal kemungkinan melambat disebabkan OS yang terinstal - Pastikan Fan berputar normal - Gunakan thermal dan pasta pendingin yang cukup untuk processor dan chipset - Gunakan cooling pad untuk membantu sirkulasi udara pada laptop - Gunakan laptop dengan sewajarnya 2. Mati a. Definisi Permasalahan laptop mati adalah kondisi dimana tidak ada indikator laptop itu hidup, baik itu tampilan lcd, bunyi fan, led indikator, dan tidak ada perubahan status ketika ditekan tombol switch on. b. Gejala Gejala yang menyebabkan laptop mati total adalah : - Power dari adaptor tidak masuk ke laptop - Baterai tidak menyimpan arus - Led indicator power tidak menyala - Tombol switch on tidak merespon - Overheating - Tegangan blok power di mainboard ada yang nihil c. Kerusakan - Adaptor / Charger - Baterai - Fan / Cooling system - Mainboard d. Pencegahan - Selalu gunakan adaptor original laptop - Pastikan baterai masih menyimpan arus dengan normal - Selalu perhatikan sistem pendingin pada laptop bekerja dengan baik - Gunakan cooling pad untuk membantu sirkulasi udara pada laptop - Gunakan laptop dengan sewajarnya 3. Tidak ada tampilan (No display) a. Definisi Permasalahan laptop no display adalah kondisi dimana laptop dalam kondisi hidup / power on tetapi tidak ada tampilan gambar baik itu di lcd internal ataupun eksternal b. Gejala Gejala yang menyebabkan laptop no display adalah : - Overheating - Memory Crash atau terpasangnya 2 keping memori dengan perbedaan speed - Thermal pasta pada chipset kurang baik - Processor mati - Tegangan blok power vga di mainboard nihil IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

11 c. Kerusakan - Fan / cooling system - RAM - Processor - Mainboard d. Pencegahan - Selalu perhatikan sistem pendingin pada laptop bekerja dengan baik - Gunakan cooling pad untuk membantu sirkulasi udara pada laptop - Gunakan laptop dengan sewajarnya 4. Baterai tidak mengisi (No Charge) a. Definisi Permasalahan laptop no charge adalah kondisi dimana laptop dalam kondisi hidup / power on dan bisa masuk Windows / OS batera terpasang tetapi indikator baterai tidak mengisi. b. Gejala Gejala yang menyebabkan laptop no charge adalah : - Power dari adaptor tidak masuk ke laptop - Baterai tidak menyimpan arus - Tegangan blok charger di mainboard nihil c. Kerusakan - Adaptor / charger - Baterai - Mainboard d. Pencegahan - Selalu gunakan adaptor original laptop - Pastikan baterai masih menyimpan arus dengan normal - Gunakan laptop dengan sewajarnya 5. Power Drop a. Definisi Permasalahan laptop power drop adalah kondisi dimana laptop ketika ditekan tombol switch on dengan atau tanpa baterai masih bisa merespon lalu menyala, selang beberapa saat mati sendiri b. Gejala Gejala yang menyebabkan laptop power drop adalah : - Supply Power adaptor yang masuk ke laptop tidak sesuai - Overheating - Konslet (short) atau instalasi device non onboard kurang sempurna - Tegangan blok power di mainboard ada yang short c. Kerusakan - Adaptor / charger - LCD - LCD / LED cable - Internal camera - Microphone - Wifi Card - USB port - Ethernet port 11

12 - Processor d. Pencegahan - Selalu gunakan adaptor original laptop - Pastikan instalasi device non onboard sudah terpasang dengan sempurna - Gunakan laptop dengan sewajarnya Analisis Tabel Keputusan Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam membuat pohon keputusan dan kaidah yang digunakan. Berdasarkan analisa masalah penyakit dan gejala di atas, maka tabel keputusan pada sistem pakar diagnosa kerusakan pada laptop dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4 Tabel Keputusan Gejala Permasalahan P001 P002 P003 P004 P005 G001 X X X X G002 X X G003 X X G004 X G005 X X G006 X G007 X G008 X G009 X G010 X G011 X G012 G013 G014 G015 X G016 X Keterangan Permasalahan P001 : Hank P002 : Mati P003 : No Display P004 : No Charge P005 : Power Drop Keterangan Gejala G001 : G002 : G003 : G004 : G005 : G006 : G007 : G008 : G009 : G010 : G011 : Overheating Baterai tidak menyimpan arus Memory crash Processor mati Power dari adaptor tidak masuk ke laptop Device non onboard tidak terinstal sempurna Tegangan blok power di mainboard ada yang nihil Thermal pasta pada chipset kurang baik Kinerja harddisk melambat Tegangan blok power vga di mainboard nihil Tegangan blok charger di mainboard nihil X X X IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

13 13 G012 G013 G014 G015 G016 : : : : : Supply Power adaptor yang masuk ke laptop tidak sesuai Konslet (short) atau instalasi device non onboard kurang sempurna Tegangan blok power di mainboard ada yang short Led indikator power tidak menyala Tombol switch on tidak merespon Metode CF (Certainty Factor) a. Perhitungan Nilai MB (Measure of Belief) Nilai bobot MB didapat dari nilai kepercayaan yang diberikan pakar terhadap suatu hasil diagnosa mengacu pada gejala yang ada. Jumlah nilai yang diijinkan maksimal 9. Nilai MB dihitung dengan rumus berikut MB = Mb 10 Mb = Nilai kepercayaan yang diberikan pakar b. Perhitungan Nilai MD (Measure of Disbelief) Nilai bobot MB didapat dari nilai ketidakpercayaan yang diberikan pakar terhadap suatu hasil diagnosa mengacu pada gejala yang ada. Jumlah nilai yang diijinkan maksimal 9. Nilai MB dihitung dengan rumus berikut MB = Md 10 Md = Nilai ketidakpercayaan yang diberikan pakar c. Perhitungan Nilai CF (Certainty Factor) Nilai CF (Certainty Factor) digunakan untuk mengetahui hasil identifikasi yang mendekati hasil suatu kerusakan. Nilai CF yang terbesar yaitu nilai yang paling mendekati suatu kerusakan. Untuk menghitung nilai CF digunakan rumus : CF(H,E)=MB(H,E) - MD(H,E) dimana : CF(H,E) : Certainty Factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh evience E MB(H,E) : Kepastian (measure of hipotesis increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh evidence E MD(H,E) : Ketidakpastian (measure of increased disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh evidence E Sedangkan untuk nilai CF gabungan digunakan rumus : CF(H1,E1)+CF(H1,E2) [CF(H1,E1)*CF(H1,E2)]; nilai CF(H1,E1)&CF(H1,E2)>0 CF(H1,E1)+CF(H1,E2)+[CF(H1,E1)*CF(H1,E2)]; nilai CF(H1,E1)&CF(H1,E2)<0 CF(H1,E1) + CF(H1,E2) nilai CF(H1,E1) dan CF(H1,E2) 1 min [ CF(H1,E1), CF(H1,E2) ] berlawanan tanda Use Case Use case dibuat berdasarkan pada keperluan actor. Use case melibatkan interaksi actoractor dengan sistem. Use case mengemukakan suatu kerja yang tampak dari perspektif actor. Use case melakukan suatu yang berharga bagi actor seperti mengitung, menghasilkan objek baru atau mengubah status objek lain. Use case merupakan apa yang dikerjakan aplikasi, bukan bagaimana aplikasi mengerjakannya. Use case ini menggambarkan bagaimana gambaran mengenai aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Laptop yaitu actor yang terlibat dalam proses ini. Spesifikasi use case aplikasi, seperti pada Gambar 4.2 berikut:

14 Gambar 5 Use Case Aplikasi Output Program Halaman splash Halaman ini merupakan halaman awal setelah aplikasi dijalankan pertama kali, tampilan splash ini memiliki fungsi antara lain untuk menampilkan logo aplikasi. Adapun tampilan halaman splash dapat dilihat pada Gambar 19 berikut. Gambar 19 Tampilan Halaman Splash Halaman home Halaman ini merupakan halaman utama aplikasi client android dokterlaptop. Pada halaman home ini ada lima menu yaitu menu Panduan program, menu Diagnosa kerusakan, menu Kamus istilah gejala, menu Kamus komponen serta menu Tetang program. Adapun tampilan halaman home aplikasi client android dokterlaptop dapat dilihat pada Gambar 20 IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

15 15 Gambar 20 Tampilan Halaman Home KESIMPULAN Setelah beberapa tahapan dalam menyelesaikan aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Laptop berbasis Android, dapat disimpulkan bahwa : 1. Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Laptop berbasis Android dapat digunakan untuk mendiagnosa kerusakan laptop dengan gejala-gejala yang ada. 2. Tampilan aplikasi yang mudah dipahami (user friendly) dengan pemilihan gejala permasalahan yang ada. 3. Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Laptop berbentuk sebuah aplikasi mobile yang didistribusikan dalam bentuk file dengan extensi.apk. Sehingga dapat dijalankan pada sistem operasi Android. 4. Pembuatan aplikasi mobile ini menggunakan perangkat lunak Eclipse IDE dengan bahasa pemrograman Java. SARAN Penulisan skripsi ini tentu terdapat banyak kekurangan yang perlu disempurnakan pada penelitian-penelitian berikutnnya. Supaya aplikasi ini dapat lebih sempurna, terdapat beberapa saran yang dapat dipergunakan antara lain : 1. Permasalahan awal pada aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Laptop berbasis Android ini masih belum lengkap, dapat dilengkapi serta dikembangkan lagi. 2. Tampilan pada aplikasi mobile ini masih sangat sederhana, diharapkan dalam pengembangannya dapat memperindah tampilan dengan menggunakan gambar, animasi ataupun suara agar lebih menarik. DAFTAR PUSTAKA [1] Turban, Efraim dkk, 2005, Decision Support System and Intellegent Systems, Penerbit Andi, Yogyakarta [2] Arhami, M., 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Penerbit Andi, Yogyakarta. [3] Kasmui, 2011, Sistem Pakar Identifikasi Bentuk Keris Jawa dengan Metode CF (Certainty Factor), Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta. [4] McLeod, R, Jr., 2001, SIM. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1, Ditejermahkan oleh Hendra T., Prenhallindo, Jakarta..

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR DEFINISI System yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. ES dikembangkan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu menyelesaikan permasalahan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bambang Yuwono, Wiwid Puji Wahyuningsih, Hafsah Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan.  Hal 1 dari 90 Pengembangan Sistem Pakar Berbasis Web Mobile untuk Mengidentifikasi Penyebab Kerusakan Telepon Seluler dengan Menggunakan Metode Forward dan Backward Chaining 1 Wamiliana 2 Aristoteles 3 Depriyanto 1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya, dengan kecerdasannya ini manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian Helen Sastypratiwi 1, Fatma Agus Setyaningsih 2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad Yani,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pakar Definisi Pakar (Human Expert) adalah seseorang yang telah mempelajari fakta- fakta, buku teks, dan pengetahuan bidangnya, serta mengembangkan pengetahuan yang telah terdokumentasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Pegumpulan data Data-data yang diperoleh selama proses pengumpulan data terdiri dari data gejala dan data kerusakan dari sisi hardware komputer. Data-data tersebut diperoleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Pada saat ini tidak semua Kantor Pos Cabang di Kantor Pos Tanjungpinang 29100 memiliki teknisi untuk menyelesaikan permasalahan kerusakan

Lebih terperinci

Untung Subagyo, S.Kom

Untung Subagyo, S.Kom Untung Subagyo, S.Kom Keahlian ahli/pakar pengalihan keahlian Mengambil keputusan Aturan kemampuan menjelaskan Keahlian bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam bidang khusus yang diperoleh

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT. KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT Kusrini 1 1 STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING Anugerah Jaya Aziz Amrullah 1, Ekojono 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Herry Hidayat, Danny Kriestanto Program Studi Teknik Informatika STMIK AKAKOM Yogyakarta Jl. Raya Janti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Masalah Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Yunarti - Sistem Pakar Mengidentifikasi Penolakan Film SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi, STMIK ProfesionalMakassar

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS SISTEM PAKAR Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS Defenisi Sistem Pakar 1. Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT Kusrini STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL Putri Nila Septina, Dwi Wahyu Prabowo Juruasan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Darwan Ali, Sampit Email:

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC Cholil Jamhari 1*, Agus Kiryanto 2, Sri Huning Anwariningsih 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Surakarta

Lebih terperinci

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram Pebruari 2013

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram Pebruari 2013 1 Makalah Nomor: KNSI-162 SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT INFEKSI BAKTERI DAN VIRUS Windarto 1, Bilar Deswara Rohman 2 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti

Lebih terperinci

Implementasi Metode Certainty Factor pada Identifikasi Kerusakan Kendaraan Bermotor Roda Dua

Implementasi Metode Certainty Factor pada Identifikasi Kerusakan Kendaraan Bermotor Roda Dua Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2046-2050 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Metode Certainty Factor pada Identifikasi Kerusakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. inferensi Forward Chaining dan Backward chaining. Hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. inferensi Forward Chaining dan Backward chaining. Hasil penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Anton Setiawan Honggo Wibowo (2009), di rancang sistem pakar tanaman padi berbasis web menggunakan basis aturan dengan metode inferensi Forward

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor) Jurnal Komputer Terapan Vol. 2, No. 2, November 2016, 159-168 159 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR

SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR Budi Cahyo Saputro (1) Rosa Delima (2) Joko Purwadi (3) blacs_mamba@yahoo.com rosa@ukdw.ac.id jokop@ukdw.ac.id Abstraksi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, sedangkan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID Swono Sibagariang Universitas Sumatera Utara Jl. dr. Mansur No. 9 Padang Bulan Medan e-mail : bagariangswono@yahoo.co.id

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL)

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL) SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL) Armansyah, Dwi Yuli Prasetyo Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 69 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pakar Spesifikasi sistem (hardware dan software) sangat perlu diperhatikan agar prototipe sistem pakar dapat berjalan dengan baik. Seiring dengan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Putri Endah Sulistya Rini 1, Yuri Ariyanto Teknologi Informasi, Teknologi Informatika, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE LAPTOP MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Bhaskara Adhi Pradhana A

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE LAPTOP MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Bhaskara Adhi Pradhana A PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE LAPTOP MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bhaskara Adhi Pradhana A11.2006.03119 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA)

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA) SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA) Charles Jhony Mantho Sianturi STMIK Potensi Utama Jl. K.L. Yos Sudarso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang medis kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

CERTAINTY FACTOR UTHIE

CERTAINTY FACTOR UTHIE CERTAINTY FACTOR UTHIE Pengetahuan di dalam sistem pakar yang direpresentasikan dengan menggunakan CF diekspresikan dalam seperangkat aturan yang memiliki format : IF evidence THEN hipotesa (CFrule =.)

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC Heny Pratiwi 1), Siti Qomariah 2), Azahary 3) 1), 2) Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN Budiya Surya Putra, S.Kom. ABSTRAK Sistem pakar pendeteksian gangguan kehamilam ini merupakan sistem untuk mengetahui jenis-jenis gangguan kehamilan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR. Jurusan Teknik Informatika

SISTEM PAKAR. Jurusan Teknik Informatika SISTEM PAKAR Jurusan Teknik Informatika DEFENISI SISTEM PAKAR DEFINISI SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM): Sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi dan komputer merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar terutama dalam

Lebih terperinci

PENALARAN INEXACT. KETIDAKPASTIAN dan KAIDAH

PENALARAN INEXACT. KETIDAKPASTIAN dan KAIDAH PENALARAN INEXACT KETIDAKPASTIAN dan KAIDAH - Salah satu karakteristik umum dari suatu informasi yang tersedia untuk seorang pakar adalah ketidaksempurnaan. Informasi yang tersedia bisa jadi tidak lengkap,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab analisis dan perancangan sistem, akan dijelaskan proses analisis dan perancangan sistem yang hendak dibangun. Proses analisis sistem, tahapan yang harus

Lebih terperinci

APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER)

APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER) APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER) Khulaeshi Arjaz Al Falasany, Mc. Chambali, B.Eng.E.E, M.Kom Ginanjar Wiro S., M.Kom, Rais, S.Pd D3 Teknik Komputer

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH Putri Kurnia Handayani Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus PO BOX 53 Gondangmanis Kudus e-mail : pu3_kurnia@yahoo.com

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma ABSTRAK Hampir tidak ada penyakit anak yang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL Achmad Solichin Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan,

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Disusun oleh : Nama : Niko Arieswara NIM : A11.2003.01520 Program Studi : Teknik Informatika FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDETEKSI KERUSAKAN PADA SMARTPHONE DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENDETEKSI KERUSAKAN PADA SMARTPHONE DENGAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR MENDETEKSI KERUSAKAN PADA SMARTPHONE DENGAN METODE FORWARD CHAINING Veni Wedyawati 1, Halimah Tusaadiah 2 Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Email : 1 venywedya@sttind.ac.id,

Lebih terperinci

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS Agus Sasmito Aribowo Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281

Lebih terperinci

PEMBERIAN ALASAN YANG TIDAK EKSAK

PEMBERIAN ALASAN YANG TIDAK EKSAK Ketidakpastian dan Kaidah - Salah satu karakteristik umum dari suatu informasi yang tersedia untuk seorang pakar adalah ketidaksempurnaan. Informasi yang tersedia bisa jadi tidak lengkap, tidak konsisten,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR Joan Angelina Widians 1), Ari Utomo 2) 1), 2) Teknik Informatika Up.FTIK Universitas Mulawarman Samarinda Jl. Barong Tongkok, Kampus Gunung Kelua,

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT SAPI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT SAPI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT SAPI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Hady Kurniawan Teknik Informatika STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jend. Sudirman Selindung

Lebih terperinci

Troubleshooting PC dengan Sistem Pakar

Troubleshooting PC dengan Sistem Pakar Endang Supriyati * Diterima : 13 Maret 2012 disetujui : 9 Mei 2012 diterbitkan : 20 Juni 2012 ABSTRACT Troubleshoting Personal Computer with expert systems allow anyone who is having problems with the

Lebih terperinci

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN APLIKASI KECERDASAN BUATAN PENGANTAR SISTEM PAKAR Shinta P. Sari Prodi. Informatika Fasilkom UIGM, 2017 Definisi : Sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB Bima Dwi Kurnianto 1), Dawam Zainul Husna 2), Ziyan Basyarah Mansyur 3) 1), 2), 3)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi Sistem Pakar Gangguan Koneksi Internet Berbasis Web memiliki fungsi agar masyarakat dapat mengetahui gangguan yang dialami pada koneksi internetnya

Lebih terperinci

MENGENAL SISTEM PAKAR

MENGENAL SISTEM PAKAR MENGENAL SISTEM PAKAR Bidang teknik kecerdasan buatan yang paling popular saat ini adalah system pakar. Ini disebabkan penerapannya diberbagai bidang, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan terutama

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK TROUBLESHOOTING PERANGKAT KERAS KOMPUTER BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK TROUBLESHOOTING PERANGKAT KERAS KOMPUTER BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK TROUBLESHOOTING PERANGKAT KERAS KOMPUTER BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING Anna Monita Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina

Lebih terperinci

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi Siapakah pakar/ahli Expert System Seorang pakar atau ahli adalah: seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman superior dari suatu masalah By: Uro Abdulrohim, S.Kom, MT Definisi Program komputer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 55 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit ikan hias menggunakan metode certainty factor dengan menggunakan bahasa pemogram Microsoft

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) 2.1.1 Definisi Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) Ada beberapa definisi (Artificial Intelligence) AI, antara lain : a. Menurut

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Aplikasi Dalam perancangan aplikasi Sistem Konsultasi Kerusakan Komputer, terdapat beberapa perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan penulis guna

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Iwan Kurniawan

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Iwan Kurniawan SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Iwan Kurniawan Program Studi Teknik Informatika S1 Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 No. 5 11

Lebih terperinci

Struktur Sistem Pakar

Struktur Sistem Pakar Sistem Pakar Struktur Sistem Pakar Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses jonh.fredrik.u@gmail.com Definisi Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat. 3.1. Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi

Lebih terperinci

APLKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG

APLKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG APLKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG Leo Willyanto Santoso 1, Agustinus Noertjahyana 2, Ivan Leonard 3 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA

SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA Ach. Ulul Azmi Rojabi 1 Yusriel Ardian 2 1 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang, rojabi@live.com 2 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan (knowledge), fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat

Lebih terperinci

DIAGNOSIS PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSIS PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DIAGNOSIS PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Fersalina Indah Mevung 1*, Addy Suyatno 2, Septya Maharani 3 Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Mulawarman

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID Resi Resmiati¹, Asep Deddy Supriatna 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut

Lebih terperinci

Feresi Daeli ( )

Feresi Daeli ( ) SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN TINGKAT IQ ANAK YANG MENGALAMI RETERDASI MENTAL DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS: PENDIDIKAN SLB/B KARYA MURNI) Feresi Daeli (0911526) Mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web

Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web Sri Yastita 1, Yohana Dewi Lulu 2, Rika Perdana Sari 3 Politeknik Caltex Riau e-mail yastitas@yahoo.com,ydlulu@gmail.com

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB Indri Mansyur 1, Wawan Kurniawan 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Satya Negara Indonesia Email: waonek@rocketmail.com

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Yogyakarta, 22 Juli 2009 PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Ana Kurniawati, Marliza Ganefi, dan Dyah Cita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah paket perangkat lunak pengambilan keputusan atau pemecahan masalah yang dapat mencapai tingkat performa yang setara atau bahkan lebih dengan pakar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar penyakit yang paling sering dikeluhkan masyarakat Indonesia. Persepsi dan perilaku masyarakat

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN PENYEBAB KERUSAKAN CPU DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN PENYEBAB KERUSAKAN CPU DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN PENYEBAB KERUSAKAN CPU DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Muhammad Arib (mdarib1@gmail.com) Kustanto (kus_sinus@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang teknologi kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ASPHYXPERT UNTUK DIFERENSIAL DIAGNOSA DAN TATALAKSANA PENANGANAN DINI UNTUK PENYAKIT SESAK NAPAS. KHAIRUNNISA, S.Pd., M.

SISTEM PAKAR ASPHYXPERT UNTUK DIFERENSIAL DIAGNOSA DAN TATALAKSANA PENANGANAN DINI UNTUK PENYAKIT SESAK NAPAS. KHAIRUNNISA, S.Pd., M. SISTEM PAKAR ASPHYXPERT UNTUK DIFERENSIAL DIAGNOSA DAN TATALAKSANA PENANGANAN DINI UNTUK PENYAKIT SESAK NAPAS KHAIRUNNISA, S.Pd., M.Cs Abstrak. Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dibuat berdasarkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB Sri Kurniasih, S.T, M.KOM 1, Rizki Hardian 2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Rika Sofa 1, Dini Destiani 2, Ate Susanto 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STT-Garut) Jl. Mayor Syamsu No 2 Garut

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA 30 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA Ekawati Yulsilviana 1), Hafiz Ansari 2) 1 Jurusan, Manajemen Informatika, STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Cat adalah suatu pewarna untuk mewarnai kendaraan supaya kendaraan bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Sistem Pakar Menggunakan Metode

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DETEKSI KERUSAKAN MESIN LOKOMOTIF DIESEL PADA KERETA API. Naskah Publikasi

SISTEM PAKAR UNTUK DETEKSI KERUSAKAN MESIN LOKOMOTIF DIESEL PADA KERETA API. Naskah Publikasi SISTEM PAKAR UNTUK DETEKSI KERUSAKAN MESIN LOKOMOTIF DIESEL PADA KERETA API Naskah Publikasi Diajukan oleh Citra Kusumawati 07.11.1678 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Kata Kunci : Sistem Pakar, Laptop, Pengguna, Pakar. 1) Mahasiswa Sistem Komputer UNDIP 2) Dosen Sistem Komputer UNDIP

Kata Kunci : Sistem Pakar, Laptop, Pengguna, Pakar. 1) Mahasiswa Sistem Komputer UNDIP 2) Dosen Sistem Komputer UNDIP Makalah Tugas Akhir PERANCANGAN SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS KERUSAKAN LAPTOP DI DINAR COMP BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MYSQL Wandri Okki Saputra 1), R. Rizal Isnanto 2), Ike Pertiwi Windasari 2) Program

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOS PENYAKIT PADA TANAMAN KEDELAI BERBASIS WEB

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOS PENYAKIT PADA TANAMAN KEDELAI BERBASIS WEB APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOS PENYAKIT PADA TANAMAN KEDELAI BERBASIS WEB Aliman Teknik Informatika STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR M. Zainal Arifin 1, Siti Nurhayati 2, Adri Raidyarto 3 Program Studi Sistem Informasi Universitas Yapis Papua Jl. DR. Samratulangi,

Lebih terperinci

Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong

Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong EnJOI, Vol.1, No.1, Januari 2016, pp. 22~28 ISSN: 2502-2237 22 Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong Iluh Dewi Sari *1, Ade Irna 2, Andi Tenri Sumpala

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR

BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR 73 BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR 4.1 Desain Antar Muka (interface) Antar muka atau biasa disebut interface adalah tampilan aplikasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna dalam menjalankan fungsi-fungsi

Lebih terperinci