BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Sejarah Singkat Berdirinya Mebel Rotan Iloponu Mebel Rotan Iloponu adalah salah satu bentuk usaha yang menjual berbagai macam produk barang yang terbuat dari rotan. Mebel Rotan ini didirikan pada tanggal 3 Januari 1980 yang merupakan usaha keluarga. Dengan menggunakan modal sendiri, modal tersebut digunakan untuk membeli berbagai macam barang dalam proses produksi untuk memenuhi selera konsumen. Pada Tahun 1980 Usaha ini di kelolah oleh Pak Kasim, kemudian pada tahun 2000 usaha ini di ambil alih oleh anaknya yaitu Fatrayana karena mengingat kondisi pak kasim yang sudah tidak mudah lagi. Awal berdirinya Mebel Rotan ini hanya dapat menghasilkan keuntungan yang sedikit, dengan berjalannya waktu mebel rotan ini mengalami kemajuan, ini terbukti dengan banyaknya konsumen yang datang membeli barang di mebel tersebut. Peningkatan permintaan dari konsumen disebabkan karena produk barang yang di tawarkan harganya lebih murah di bandingkan dengan Mebel Rotan lainnya. Selain itu juga pemilik Mebel lebih mengutamakan kepuasan konsumen dari segi kualitas dan kuantitas. Berkat keuletan dan kesungguhan dari pemilik mebel tersebut dalam menjalankan usahanya, maka usaha ini dapat bertahan dari awal sampai sekarang. Dan juga di dukung oleh tempat usaha yang cukup startegis yaitu terletak di Jalan HB. Yasin Kota Gorontalo Landasan Hukum Adapun landasan hukum pada Mebel Rotan Iloponu yang secara resmi mendaftar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai usaha perorangan yaitu :

2 1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dengan nomor 0506/KPPT/IZ/PK/VII/ Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dengan nomor 803 tahun Tanda Daftar Perusahaan nomor 03 tahun Struktur Organisasi Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan atau dapat di katakan sebagai kerangka struktur dimana mempekerjakan banyak orang untuk pencapaian tujuan bersama. Pada umumnya struktur organisasi di gunakan oleh perusahaan disesuaikan dengan besar kecilnya perusahaan itu sendiri. Semakin besar suatu perusahaan, maka pengolahannya akan semakin rumit. Sedangkan pada perusahaan kecil, pengolahannya masih terbatas pada halhal tertentu saja, sehingga struktur organisasi yang di gunakanpun hanya sederhana. Struktur organisasi pada mebel ini merupakan struktur organisasi yang sangat sederhana. Personel sebanyak 11 orang yaitu : 1. Pimpinan sekaligus kasir 1(satu) Orang 2. Bagian karyawan Toko 2(dua) Orang 3. Bagian Produksi 8 (Delapan) Orang. Berdasarkan data faktual tersebut dapat di gambarkan struktur organisasi pada mebel tersebut adalah : Gambar 3 Struktur Organisasi Mebel Rotan Iloponu

3 (Sumber Data : Mebel Rotan Iloponu tahun 2012) Berdasarkan struktur organisasi Mebel Rotan Iloponu, maka pembagian tugas masingmasing komponen tersebut adalah : 1. Pimpinan a. Bertanggung jawab dalam mengkoordinir setiap aktifitas Mebel Rotan tersebut. b. Mempunyai tanggung jawab dalam setiap pengambilan keputusan 2. Kasir a. Bertugas mengatur penerimaan dan pengeluaran tunai b. Menangani bukti-bukti atau nota penjualan tunai 3. Bagian Karyawan Toko a. Bertugas melayani dan menawarkan produk barang yang tersedia kepada konsumen yang datang. b. Menyalurkan barang produksi kepada konsumen.

4 4. Bagian Produksi/Bagian Pabrik a. Membuat/memproduksi barang yang terbuat dari Rotan khususnya macam-macam kursi. b. Menyediakan barang produksi sesuai dengan permintaan konsumen Keadaan Karyawan Toko Karyawan merupakan unsure yang penting dalam menghasilkan suatu produk. Tanpa adanya karyawan tidak mungkin sebuah produk akan tercipta. Berikut ini di uraikan mengenai karyawan sekaligus yang memproduksi di Mebel Rotan Iloponu beserta pendidikannya. Tabel 3 Keadaan Karyawan Mebel Rotan Iloponu No Nama Karyawan Bagian Pendidikan 1. Fatrayana Ahmad Pimpinan/Kasir SMA 2. Maslan Karyawan Toko SMA 3 Sandy Karyawan Toko SMA 4 Saipun Produksi SMP 5 Agus Produksi SMP

5 6 Alim Produksi SD 7 Kadir Produksi SMP 8 Salim Produksi SMP 9 Opan Produksi SMA 10 Awe Produksi SD 11 Bocah Produksi SMP (Sumber data Mebel Rotan Iloponu Tahun 2012) 1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Penentuan Harga Jual Produk Toko Mebel Rotan Iloponu Penentuan harga jual produk barang pada Mebel Rotan Iloponu masih sangat sederhana. Mebel ini menetapkan harga jual barang tanpa memperhatikan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi tersebut. Di Mebel tersebut menghasilkan beberapa produk barang yaitu : a. Kursi Kipas b. Kursi Kupu-Kupu c. Kursi Sofa d. Kursi Sudut Dari semua produk yang di hasilkan di Mebel Rotan Iloponu, Berikut Analisis perhitungan harga pokok produksi : Tabel 4 Penjualan Produk pada Bulan November 2012

6 Jenis Produk Kuantitas yang Harga Jual/ Penjualan Rotan Terjual Unit - Kursi Kipas 9 Unit Rp Rp Kursi Kupu-Kupu 5 Unit Rp Rp Kursi Sofa 6 Unit Rp Rp Kursi Sudut 4 Unit Rp Rp Total - Rp (Sumber data :Mebel Rotan Iloponu bulan November 2012) Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa rata-rata penjualan dalam sebulan yang lebih tinggi adalah Jenis Kursi Kipas yang mencapai penjualan sebanyak 9 Unit, di urutan kedua Jenis Kursi Sofa adalah yang mencapai penjualan sebanyak 6 Unit, kemudian Jenis Kursi Kupu-Kupu 5 unit dan Jenis Kursi Sudut 4 unit. 1.3 Pembahasan Penentuan harga jual merupakan salah satu keputusan yang penting dari Manajemen. Bagi konsumen, harga merupakan biaya atas sesuatu, sedangkan bagi penjual adalah, harga adalah pendapatan serta sumber utama dari keuntungan. Harga yang di tentukan seharusnya cukup tinggi untuk menutupi ongkos-ongkos atau lebih utama lagi untuk memperoleh laba, sebaliknya jika harga barang terlalu tinggi maka pembeli akan berkurang, volume penjualan menurun, ongkos-ongkos total mungkin tidak dapat di tutupi dan akhirnya perusahaan mengalami kerugian. Harga dalam suatu produk merupakan dasar untuk memperhitungkan harga jual atau penjualan Penerapan Penentuan Harga Jual Produk Dengan menggunakan Metode Cost Plus

7 Pricing. Cost Plus Pricing merupakan metode penentuan harga jual barang yang di hitung dari harga pokok di tambah dengan laba yang di harapkan. Metode ini sangat baik di terapkan di Mebel Rotan Iloponu karena metode ini memperhitungkan biaya-biaya ke dalam perhitungan harga jual dan menetapkan berapa persen laba yang di harapkan oleh Mebel Rotan Iloponu tersebut pada setiap produk barang yang di jual. Penentuan harga jual dengan metode cost plus pricing dapat dilakukan dengan 2 (dua) pendekatam yaitu pendekatan full costing dan variabel costing. Dalam pendekatan full costing, perusahaan harus membebankan biaya yang berperilaku tetap dan variabel ke dalam perhitungan harga pokok barang. Sedangkan variabel costing memandang cara yang berbeda terhadap biaya yang mempengaruhi secara langsung oleh volume produk bila di bandingkan dengan full costing. Dalam pendekatan variabel costing, biaya penuh yang mempengaruhi secara langsung oleh volume produk terdiri dari biaya variabel, sedangkan biaya penuh yang tidak di pengaruhi secara langsung oleh volume produk terdiri dari biaya tetap. Dalam kasus ini dapat di bedakan biaya tetap dan biaya variabel, di mana biaya tetap terdiri dari biaya pemasaran dan administrasi kemudian biaya penyusutan yang di hitung dengan metode garis lurus, sementara itu variabel terdiri dari biaya pengadaan barang, biaya tenaga kerja dan biaya overhead berupa listrik dan air. FULL COSTING 1. Kursi Kipas Biaya Bahan Baku 24 Ujung Batang = Rp ¼ Ikat Rotan = Rp

8 8 Ujung Umbul = Rp Spons : 3 Lembar Hijau = Rp Lembar Kuning ½ Meter Kain = Rp Biaya Bahan Penolong 1 Kaleng Kecil Pernis (50 cc) = Rp Kg Paku Ukuran 5,6, dan 8 Cm = Rp ¼ Kg Paku Ukuran 3 Cm = Rp ¼ Kg Paku Ukuran 1 ½ Cm = Rp Papan Mul = Rp ½ Meter Kertas Amplas = Rp Ikat Karet Jok = Rp Lembar Peliut = Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp Biaya BOP ½ Liter Bahan Bakar Minyak (Minyak Tanah) = Rp Listrik Pabrik ( Dalam Proses Pembuatan Produk) = Rp Listrik Toko ( Dalam Memasarkan produk) = Rp Penyusutan = Rp Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung = Rp Biaya Administrasi = Rp Total biaya produk yang diserap/unit = Rp Laba yg di harapakan

9 25 % X Rp = Rp Harga Jual Kursi Kipas/Unit = Rp Kursi Kupu-Kupu Biaya Bahan Baku 30 Ujung Batang = Rp ½ Ikat Rotan = Rp Ujung Umbul = Rp Spons : 6 Lembar Hijau = Rp Lembar Kuning Meter Kain = Rp Biaya Bahan Penolong 1 Kaleng Sedang Pernis ( = Rp ½ Kg Paku Ukuran 5,6, dan 8 Cm = Rp ½ Kg Paku Ukuran 3 Cm = Rp ½ Kg Paku Ukuran 1 ½ Cm = Rp Papan Mul = Rp Meter Kertas Amplas = Rp Ikat Karet Jok = Rp Lembar Peliut = Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp Biaya BOP

10 1 Liter Bahan Bakar Minyak (Minyak Tanah) = Rp Penyusutan = Rp Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung = Rp Biaya Administrasi = Rp Total biaya produk yang diserap/unit = Rp Laba yg di harapakan 25 % X Rp = Rp. 423,750 Harga Jual Kursi Kupu-Kupu/Unit = Rp Kursi Sofa Biaya Bahan Baku 20 Ujung Batang = Rp Ujung Umbul = Rp Spons : 15 Lembar Hijau = Rp embar Kuning Meter Kain = Rp Biaya Bahann Penolong ¼ Kaleng Pernis = Rp Kg Paku Ukuran 5,6, dan 8 Cm = Rp ¼ Kg Paku Ukuran 3 Cm = Rp ¼ Kg Paku Ukuran 1 ½ Cm = Rp Meter Kertas Amplas = Rp

11 5 Ikat Karet Jok = Rp ½ Kaca Bening = Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp Biaya BOP Penyusutan = Rp Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung = Rp Biaya Administrasi = Rp Total biaya produk yang diserap/unit = Rp Laba yg di harapakan 25 % X Rp = Rp Harga Jual Kursi Sofa / Unit = Rp Kursi Sudut Biaya Bahan Baku 35 Ujung Batang = Rp Ikat Rotan = Rp Ujung Umbul = Rp Spons : 8 Lembar Hijau = Rp Lembar Kuning Meter Kain = Rp Biaya Bahan Penolong 1 Kaleng Sedang Pernis (100 cc) = Rp Kg Paku Ukuran 5,6, dan 8 Cm = Rp

12 1 Kg Paku Ukuran 3 Cm = Rp Kg Paku Ukuran 1 ½ Cm = Rp Papan Mul = Rp ½ Meter Kertas Amplas = Rp Ikat Karet Jok = Rp Lembar Peliut = Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp Biaya BOP 1 Liter Bahan Bakar Minyak (Minyak Tanah) = Rp Penyusutan = Rp Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung = Rp Biaya Administrasi = Rp Total biaya produk yang diserap/unit = Rp Laba yg di harapakan 25 % X Rp = Rp Harga Jual Kursi Sudut = Rp Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat di buat rekapitulasi perhitungan harga jual menurut pendekatan full costing, Seperti tampak pada tabel di bawah ini. Tabel 5 Rekapitulasi Harga Jual dengan Pendekatan Full Costing Uraian Kursi Kipas Kursi Kupu- Kupu Kursi Sofa Kursi Sudut

13 Biaya Produksi/ Rp Rp Rp Rp Unit Laba yang di Rp Rp Rp Rp harapkan Harga Jual/Unit Rp Rp Rp Rp (Sumber data :Mebel Rotan Iloponu Tahun 2012) Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa biaya produk masing-masing jenis produk yakni Kursi Kipas, Kursi Kupu-Kupu, Kursi Sofa dan Kursi Sudut yaitu Rp , Rp , Rp , Rp Serta laba yang di harapkan terhadap jenis produk barang berupa Kursi Kipas Rp ,Kursi Kupu-Kupu Rp , Kursi Sofa Rp dan Kursi Sudut Rp Dari jumlah laba yang di harapkan pada masing-masing jenis produk maka dapat di tetapkan harga jual untuk Kursi Kipas yaitu sebesar Rp per unit, Kursi Kupu-Kupu sebesar Rp per unit, Kursi Sofa Sebesar Rp per unit dan Kursi Sudut sebesar Rp per unit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penentuan harga jual produk dengan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing, akan nampak bahwa semua biaya yang berperilaku tetap maupun variable diperhitungkan ke dalam perhitungan harga jual, sehingga perusahaan dapat mempertimbangkan berapa laba yang di harapkan dengan berdasarkan pada totalitas biaya yang telah dikalkulasi. VARIABEL COSTING 1. Kursi Kipas Biaya Variabel :

14 Biaya Bahan Baku 24 Ujung Batang = Rp ¼ Ikat Rotan = Rp Ujung Umbul = Rp Spons : 3 Lembar Hijau = Rp Lembar Kuning ½ Meter Kain = Rp Biaya Bahan Penolong 1 Kaleng Kecil Pernis (50 cc) = Rp Kg Paku Ukuran 5,6, dan 8 Cm = Rp ¼ Kg Paku Ukuran 3 Cm = Rp ¼ Kg Paku Ukuran 1 ½ Cm = Rp Papan Mul = Rp ½ Meter Kertas Amplas = Rp Ikat Karet Jok = Rp Lembar Peliut = Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp Biaya BOP Variabel ½ Liter Bahan Bakar Minyak (Minyak Tanah) = Rp Listrik Pabrik ( Dalam Proses Pembuatan Produk) = Rp Listrik Toko ( Dalam Memasarkan produk) = Rp Total biaya variabel = Rp Laba yg di harapakan

15 25 % X Rp = Rp Harga Jual Kursi Model Kipas/Unit = Rp Kursi Kupu-Kupu Biaya Variabel : Biaya Bahan Baku 30 Ujung Batang = Rp ½ Ikat Rotan = Rp Ujung Umbul = Rp Spons : 6 Lembar Hijau = Rp Lembar Kuning Meter Kain = Rp Biaya Bahan Penolong 1 Kaleng Sedang Pernis ( = Rp ½ Kg Paku Ukuran 5,6, dan 8 Cm = Rp ½ Kg Paku Ukuran 3 Cm = Rp ½ Kg Paku Ukuran 1 ½ Cm = Rp Papan Mul = Rp Meter Kertas Amplas = Rp Ikat Karet Jok = Rp Lembar Peliut = Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp Biaya BOP Variabel :

16 1 Liter Bahan Bakar Minyak (Minyak Tanah) = Rp Total biaya variabel = Rp Laba yg di harapakan 25 % X Rp = Rp Harga Jual Kursi Model Kupu-Kupu/Unit = Rp Kursi Sofa Biaya Variabel : Biaya Bahan Baku 20 Ujung Batang = Rp Ujung Umbul = Rp Spons : 15 Lembar Hijau = Rp Lembar Kuning Meter Kain = Rp Biaya Bahan Penolong ¼ Kaleng Pernis = Rp Kg Paku Ukuran 5,6, dan 8 Cm = Rp ¼ Kg Paku Ukuran 3 Cm = Rp ¼ Kg Paku Ukuran 1 ½ Cm = Rp Meter Kertas Amplas = Rp Ikat Karet Jok = Rp ½ Kaca Bening = Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp

17 Total biaya variabel = Rp Laba yg di harapakan 25 % X Rp = Rp Harga Jual Kursi Sofa / Unit = Rp Kursi Sudut Biaya Variabel : Biaya Bahan Baku 35 Ujung Batang = Rp Ikat Rotan = Rp Ujung Umbul = Rp Spons : 8 Lembar Hijau = Rp Lembar Kuning Meter Kain = Rp Biaya Bahan Penolong 1 Kaleng Sedang Pernis (100 cc) = Rp Kg Paku Ukuran 5,6, dan 8 Cm = Rp Kg Paku Ukuran 3 Cm = Rp Kg Paku Ukuran 1 ½ Cm = Rp Papan Mul = Rp ½ Meter Kertas Amplas = Rp Ikat Karet Jok = Rp Lembar Peliut = Rp

18 Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp Biaya BOP 1 Liter Bahan Bakar Minyak (Minyak Tanah) = Rp Total biaya variabel = Rp Laba yg di harapakan 25 % X Rp = Rp Harga Jual Kursi Sudut/unit = Rp Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat di buat rekapitulasi perhitungan harga jual menurut pendekatan variable costing. Seperti tampak pada tabel di bawah ini : Tabel 6 Rekapitulasi Harga Jual dengan Pendekatan Variabel Costing Uraian Kursi Jenis Kursi Jenis Kursi Kursi Jenis Kipas Kupu-Kupu Sofa Sudut Biaya Produksi/ Rp Rp Rp Rp Unit Laba yang di Rp Rp Rp Rp harapkan Harga Jual/Unit Rp Rp Rp Rp (Sumber data :Mebel Rotan Iloponu Tahun 2012) Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa perhitungan harga jual dengan pendekatan

19 variabel costing menghasilkan harga jual dibawah dibandingkan perhitungan harga jual dengan pendekatan full costing. Perbedaannya terletak pada pengelompokan biaya, dimana pada pendekatan variabel costing perusahaan membebankan unsur biaya variabel saja dalam menghitung harga pokok produksi Perbandingan Harga Jual Produk Barang Mebel Rotan Iloponu Dengan Harga Jual Produk Menggunakan Metode Cost Plus Pricing. Berdasarkan hasil perhitungan harga jual yang di tetapkan oleh Mebel Rotan Iloponu dan harga jual yang di hitung berdasarkan metode Cost Plus Pricing pendekatan full costing dan variabel costing, maka dapat di buat tabel perbandingan harga jual berikut ini : Tabel 7 Perbandingan Harga Pokok Penjualan dengan Menggunakan Metode Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Harga Jual pada Mebel Rotan Iloponu Harga Jual Jenis Produk Barang Kursi Model Kursi Model Kursi Sofa Kursi Model Kipas Kupu-Kupu Sudut Toko Mebel Rp Rp Rp Rp Rotan Iloponu Full Costing Rp Rp Rp Rp Variabel Costing Rp Rp Rp Rp (Sumber data :Mebel Rotan Iloponu Tahun 2012) Dari data di atas, maka terlihat bahwa harga jual produk barang pada Mebel Rotan Iloponu rata-rata lebih rendah dari harga jual pendekatan full costing dan Variabel costing. Dari

20 informasi ini dapat di tarik kesimpulan bahwa harga jual produk barang Mebel Rotan Iloponu tidak memperhitungkan biaya-biaya yang di keluarkan untuk memperoleh barang tersebut. Dalam hal ini penentuan harga jual hanya di dasarkan pada taksiran, begitu pula dengan keuntungan yang di harapkan dari penjualan barang-barang tersebut. Sedangkan harga jual berdasarkan pendekatan full costing tidak sama dengan harga jual variabel costing. Perbedaanya hanya menggunakan unsure biaya variabel dibandingkan dengan harga jual pada Mebe. Jika di lihat bahwa harga jual setiap produk barang Mebel Rotan Iloponu tanpa menggunakan metode cost plus pricing hanya memperoleh keuntungan yang cukup sedikit. Oleh sebab itu, Mebel Rotan tersebut perlu memperhatikan biaya- biaya yang berpengaruh dalam penentuan harga jual agar harga jual yang di tetapkan dapat menutupi biaya-biaya yang di korbankan, sehinnga perusahaan bisa memperoleh keuntungan yang memadai sesuai dengan apa yang di harapkan. Walaupun demikian pengelolah mebel merasa bahwa harga jual yang di tetapkannya memberikan konstribusi dalam pencapaian keuntungan bagi mebel tersebut, seperti halnya pada produk-produk yang akan di jual berupa Kursi Kipas, Kursi Kupu-Kupu, Kursi Sofa dan Kursi Sudut memberikan kostribusi dalam peningkatan volume penjualan. Rata-rata penjualan pada bulan November 2012 terhadap keempat produk barang tersebut setiap bulan mencapai + Rp Untuk memperoleh laba yang di inginkan sebaiknya Mebel Rotan Iloponu harus memperhitungkan biaya-biaya yang relevan dengan penjualan produk tersebut. Biaya-biaya yang di keluarkan dalam sebulan untuk Ke empat produk tersebut terkait dengan pemasaran produk yaitu : Biaya Bahan Baku Rp ,- Biaya Bahan Penolong Rp ,-

21 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp ,- Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp ,- Biaya Overhead : Biaya Bahan Bakar (Minyak Tanah) Rp ,- Biaya Listrik Pabrik Rp ,- Biaya Listrik Toko Rp ,- Penyusutan Rp ,- Biaya Administrasi Rp ,- Jumlah Rp ,- Tabel 8 Pembebanan Biaya pada Bulan November 2012 Jenis Jumlah Pembebanan Biaya Biaya Biaya Kursi Model Kursi Model Kursi Kursi Model Kipas Kupu-Kupu Sofa Sudut Biaya Bahan Baku Rp Rp Rp Rp Rp

22 Biaya Bahan Penolong Rp Rp Rp Rp Rp Biaya Tenaga Kerja Rp Rp Rp Rp Rp Langsung Biaya Tenaga Kerja Rp Rp Rp Rp Rp Tidak Langsung Biaya Overhead : - Biaya BBM Rp Rp Rp Rp Biaya Listrik Rp Rp Pabrik - Biaya Listrik Toko Rp Rp Penyusutan Rp Rp Rp Rp Rp Biaya Administrasi Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Dari data biaya yang di sajikan dalam tabel di atas, maka dapat di hitung keuntungan yang diperoleh mebel tersebut pada tabel berikut ini : Tabel 9 Keuntungan yang diperoleh Mebel Rotan Iloponu pada bulan November 2012 Jenis Produk Penjualan Biaya Laba Toko Mebel Barang (1) (2) Rotan - Kursi Kipas Rp Rp Rp

23 - Kursi Kupu- Kupu Rp Rp Rp Kursi Sofa Rp Rp Rp Kursi Sudut Rp Rp Rp Jumlah Rp Rp Rp (Sumber data :Mebel Rotan Iloponu Tahun 2012) Dari data di atas di peroleh informasi bahwa laba yang diperoleh Mebel Rotan tersebut sebesar Rp ,-. Dari informasi ini dapat di tarik kesimpulan bahwa harga jual yang di tetapkann Mebel Rotan tersebut masih memberikan kostribusi dalam pencapaian laba, meskipun demikian Mebel Rotan Iloponu seharusnya memperhitungkan biaya-biaya dalam penentuan harga jual dan tidak menganggap bahwa volume penjualan sama dengan jumlah keuntungan. Karena jika di perbandingkan antara jumlah laba dengan penjualan sangat berbeda jauh. Volume penjualan masih harus di perimbangkan dengan biaya-biaya relevan, sementara laba merupakan hak mebel setelah di kuragi biaya-biaya. Oleh sebab itu harga jual produk pada Mebel Rotan Iloponu sebaiknya memperhitugkan biaya-biaya agar harga jual yag di tetapkan dapat menutupi biaya-biaya yag di korbankan oleh Mebel tersebut Keuntungan Menggunakan Metode Cost Plus Pricing Dalam Penentuan Harga Jual Produk Barang. Penentuan harga jual produk dengan menggunaka metode Cost plus pricing sangat baik jika di terapkan pada Toko Mebel Rotan Iloponu, kerana memiliki beberapa keuntungan antara lain : 1. Metode Cost plus pricnig dapat,menutupi biaya-biaya yang di korbankan oleh

24 perusahaan, seperti memperhitungkan biaya perolehan barang atau bahan-bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya penyusutan, biaya overhead pabrik serta biaya pemasaran dan administrasi. Sehingga metode penentuan harga jual tersebut akan menghasilkan sebuah harga tertentu. 2. Penetuan harga jual metode cost plus pricing juga memperhitugkan laba yang di harapkan, sehingga usaha bisa memperoleh keuntungan yang memadai sesuai degan apa yang di harapkan. 3. Metode ini relative sederhana dan mudah di gunakan.

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dengan tajamnya persaingan tersebut perusahaan dituntut mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dengan tajamnya persaingan tersebut perusahaan dituntut mampu menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha sekarang ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan tajamnya persaingan dalam dunia usaha guna mempertahankan dan meningkatkan usahanya.

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM PENDEKATAN FULL COST PADA BAKSO PLO JAKARTA

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM PENDEKATAN FULL COST PADA BAKSO PLO JAKARTA ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM PENDEKATAN FULL COST PADA BAKSO PLO JAKARTA Nama : Ichtiarsih Mustika NPM : 25214071 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING) PADA MEBEL R.DIKA LUBUKLINGGAU.

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING) PADA MEBEL R.DIKA LUBUKLINGGAU. ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING) PADA MEBEL R.DIKA LUBUKLINGGAU. Hayatun frida Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Manajemen UNIB ABSTRAK Peningkatan pola pikir

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

Bab 1. PENDAHULUAN

Bab 1.  PENDAHULUAN Bab 1 http://www.gunadarma.ac.id/ PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi biaya yang tepat dan akurat dapat membantu perusahaan untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan mutu produk tersebut.

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01 PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA 21209048 / 3EB01 LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan berbagai macam

Lebih terperinci

Ignatius Satriyo Utomo eb 08

Ignatius Satriyo Utomo eb 08 ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA USAHA BAKMI AYAM GAJAH MUNGKUR Ignatius Satriyo Utomo 23210385 3 eb 08 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI AYLIN COLLECTION DIANA ANGGRAINI

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI AYLIN COLLECTION DIANA ANGGRAINI ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI AYLIN COLLECTION DIANA ANGGRAINI 29210247 Latar Belakang Bagi industri yang menghasilkan produk baik

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA DIANA BAKERY

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA DIANA BAKERY ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA DIANA BAKERY Nama : Intan Permata Sari NPM : 23210568 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rini Dwiastutiningsih, SE., MMSI PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Perhitungan harga pokok produksi pada UKM Konveksi Pak Kirwono masih

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Toko Mitra Utama Mebel Kota Gorontalo Toko Mitra Utama Mebel merupakan salah satu usaha yang berada di Gorontalo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya persaingan tersebut perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang. mempertahankan dan meningkatkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. adanya persaingan tersebut perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang. mempertahankan dan meningkatkan usahanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan di dalam dunia usaha berkembang sangat pesat dan terdapat persaingan untuk mempertahankan dan meningkatkan usahanya. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA TOKO KAROMA CAKE

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA TOKO KAROMA CAKE ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA TOKO KAROMA CAKE Nama : Candio Priandeza NPM : 21210508 Jurusan : Akuntansi Latar Belakang Dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu

Lebih terperinci

Biaya Produksi : Semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan kegiatan untuk mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai.

Biaya Produksi : Semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan kegiatan untuk mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai. AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Perusahaan Manufaktur : Perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memperoleh barang dan jasa untuk diolah menjadi produk selesai dan menjual produk selesai yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

Nama : Erning Findiani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM

Nama : Erning Findiani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA INDUSTRI RUMAHAN BUNDA SULI Nama : Erning Findiani NPM : 22210419 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Harga Pokok Produksi, Absorption Costing, Variable Costing. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Harga Pokok Produksi, Absorption Costing, Variable Costing. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam situasi ekonomi dunia saat ini dimana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak yang sangat tinggi menyebabkan peningkatan pada biaya produksi dan efek lanjutnya adalah daya beli konsumen menurun.

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS, ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER, DAN OKTBER 2016 Nama : Ellin Taufanny NPM :

Lebih terperinci

BAB IV METODE FULL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KERUPUK RAMBAK DWIJOYO

BAB IV METODE FULL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KERUPUK RAMBAK DWIJOYO BAB IV METODE FULL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KERUPUK RAMBAK DWIJOYO A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Usaha Kerupuk Rambak Dwijoyo 1. Perhitungan Harga Pokok Produksi Kerupuk

Lebih terperinci

HARGA POKOK PESANAN. Kasus:

HARGA POKOK PESANAN. Kasus: 1 Kasus: HARGA POKOK PESANAN A. Informasi Umum Perusahaan Sejak tanggal 1 Januari 2013, Tuan Fadhil mendirikan sebuah perusahaan mebel JUJUR yang berlokasi di Dusun Ketulan RT04/RW02, Candibinangun, Pakem,

Lebih terperinci

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI BAB II HARGA POKOK PRODUKSI Bab ini berisi teori yang akan digunakan sebagai dasar melakukan analisis data. Mencakup pengertian dan penggolongan biaya serta teori yang berkaitan dengan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu

Lebih terperinci

Analisis Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada Toko Sepatu Serba Jadi. : Erikson Manalu :

Analisis Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada Toko Sepatu Serba Jadi. : Erikson Manalu : Analisis Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada Toko Sepatu Serba Jadi Nama NPM Jurusan Pembimbing : Erikson Manalu : 19210627 : Manajemen/S1 : Martani, SE., MM Latar Belakang Masalah Agar dapat

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL KERUPUK PADA PERUSAHAAN DAGANG MASTOGASARI BOGOR DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL KERUPUK PADA PERUSAHAAN DAGANG MASTOGASARI BOGOR DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL KERUPUK PADA PERUSAHAAN DAGANG MASTOGASARI BOGOR DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi syarat- syarat untuk mencapai gelar setara

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA PERUSAHAAN NICE BAKERY DANIA PURBAWATI

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA PERUSAHAAN NICE BAKERY DANIA PURBAWATI ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA PERUSAHAAN NICE BAKERY DANIA PURBAWATI 22214511 LATAR BELAKANG MASALAH -Perusahaan mengharapkan agar dapat memperoleh laba yang maksimal.

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PADA LIMA SAUDARA FURNITURE. Dwi Mulia Septiani

ANALISIS AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PADA LIMA SAUDARA FURNITURE. Dwi Mulia Septiani ANALISIS AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PADA LIMA SAUDARA FURNITURE Dwi Mulia Septiani 21209272 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap perusahaan yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENETUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA ICHIREI RAMEN & STEAK

ANALISIS PENETUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA ICHIREI RAMEN & STEAK ANALISIS PENETUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA ICHIREI RAMEN & STEAK Nama : Dian Sura Ariany NPM : 23214004 Kelas : 3EB35 Pembimbing : Dr. Lana Sularto, SE., MMSI PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING 1 Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. UMKM sebagai pelaku utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL COSTING PADA HOME INDUSTRY JATI INDAH FURNITURE : KARLINA FARADILA

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL COSTING PADA HOME INDUSTRY JATI INDAH FURNITURE : KARLINA FARADILA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY JATI INDAH FURNITURE NAMA KELAS : KARLINA FARADILA : 3EB14 NPM : 23210842 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan CV Danmas Cushion merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor mebel,yang tepatnya

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL BATAKO DAN PAVING BLOCK PADA CV.RANI BLOCK DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING

PENENTUAN HARGA JUAL BATAKO DAN PAVING BLOCK PADA CV.RANI BLOCK DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PENENTUAN HARGA JUAL BATAKO DAN PAVING BLOCK PADA CV.RANI BLOCK DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING Mega Pratiwi 24210312 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan mengumpulkan harga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1. Pada produksi sablon perusahaan CV. Yabes Printing belum menggunakan metode harga

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA BERDIAKRI MEUBEL. Shandy Pratama

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA BERDIAKRI MEUBEL. Shandy Pratama PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA BERDIAKRI MEUBEL Shandy Pratama 21208441 Pendahuluan Latar belakang Di zaman yang semakin maju

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING Nama : Monalisa Apriani NPM : 206209476 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Syntha Noviyana, SE., MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK. A. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi UD.

BAB IV ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK. A. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi UD. BAB IV ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK A. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi UD. Al- Mubarok Harga pokok produksi adalah biaya yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, perdagangan dan industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, perdagangan dan industri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, perdagangan dan industri selalu berusaha agar tetap hidup dan berkembang. Untuk dapat tetap hidup dan berkembang,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan.

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan. BAB IV PEMBAHASAN IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi Pada PT Grahacitra Adhitama ditemukan pengklasifikasian dan perhitungan biaya produksi yang kurang tepat, yaitu : 1. Ada beberapa unsur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Ada beberapa penafsiran mengenai pengertian Akuntansi Biaya seperti yang dikemukakan oleh : Menurut Mulyadi (2005:7) dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang akan digunakan sebagai landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada diperusahaan PT

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penyusutan Peralatan yang Digunakan dalam Produksi Manisan Carica

Lampiran 1. Penyusutan Peralatan yang Digunakan dalam Produksi Manisan Carica LAMPIRAN 43 Lampiran 1. Penyusutan Peralatan yang Digunakan dalam Produksi Manisan Carica No. Jenis Alat Spesifikasi Jumlah Harga/Satuan Total Harga Nilai Baru Usia Ekonomis Nilai Sisa Penyusutan (Tahun)

Lebih terperinci

ANALISIS FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA TOKO KUE HARUM SARI STIFANY DIAN ANGGRAINI EB18

ANALISIS FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA TOKO KUE HARUM SARI STIFANY DIAN ANGGRAINI EB18 ANALISIS FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA TOKO KUE HARUM SARI STIFANY DIAN ANGGRAINI 28213650 3EB18 Latar Belakang PENDAHULUAN 1. Tingkat persaingan antar

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING II.1. Harga Jual Penentuan harga jual suatu produk atau jasa merupakan salah satu keputusan penting manajemen karena harga yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini dimana semakin majunya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini dimana semakin majunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini dimana semakin majunya dunia bisnis terutama dalam bidang industri menimbulkan persaingan yang semakin kompetitif

Lebih terperinci

Penentuan Harga Jual Donat Toping Keju LAPORAN LABA RUGI BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Penentuan Harga Jual Donat Toping Keju LAPORAN LABA RUGI BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRACT... x INTISARI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABEL COSTING PADA HOME INDUSTRI V-BAKERY

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABEL COSTING PADA HOME INDUSTRI V-BAKERY ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABEL COSTING PADA HOME INDUSTRI V-BAKERY Nama : Ulfa Noviyanti Npm : 17212516 Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira SE.,MM PENDAHULUAN Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING Nama : Nur Amelia NPM : 25210114 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Istichanah,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN Nama : Havitra Cipta Utama NPM : 25209001 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Desi Pujiati, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BARANG DAGANG PADA CV. SATRIA MANUNGGAL

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BARANG DAGANG PADA CV. SATRIA MANUNGGAL ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BARANG DAGANG PADA CV. SATRIA MANUNGGAL Muthia Esa Putri Poniman 26213222 3EB23 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumenep. Usaha ini terletak di jalan Monumen Kuda sakti No. 97 RT.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumenep. Usaha ini terletak di jalan Monumen Kuda sakti No. 97 RT. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan UKM Rengginang sari ikan merupakan salah satu produsen Rengginang di Kabupaten Sumenep. Usaha ini terletak di jalan Monumen Kuda sakti No.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah. Untuk itu pihak manajemen dalam sebuah perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah. Untuk itu pihak manajemen dalam sebuah perusahaan perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pembentukan suatu usaha pada dasarnya pasti berharap usaha yang didirikan terus maju dan terus menjaga kelangsungan hidupnya, termasuk usaha kecil dan menengah.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena

BAB III PEMBAHASAN. produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena BAB III PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Pia Saronde merupakan sebuah perusahaan yang melakukan aktifitas produksi makanan berupa pia dan roti saronde.

Lebih terperinci

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan Bab 1 Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya 1.1 Pengertian Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana mencatat, megukur dan melaporkan tentang informasi biaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan 38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manajemen perusahaan mempunyai kewajiban memperoleh pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manajemen perusahaan mempunyai kewajiban memperoleh pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen perusahaan mempunyai kewajiban memperoleh pendapatan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Pendapatan diperoleh dari pengorbanan yang dilakukan perusahaan

Lebih terperinci

Nama : Anita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rully Movizar SE, MMSI.

Nama : Anita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rully Movizar SE, MMSI. ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA USAHA TAHU GEJROT IBU METI DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING Nama : Anita NPM : 21214308 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rully Movizar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya merupakan hal yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam mengendalikan suatu biaya

Lebih terperinci

Pembimbing : Mella Sri Kencanawati, SE., MMSI

Pembimbing : Mella Sri Kencanawati, SE., MMSI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA PD. JATI MAKMUR Nama : Sarah Nur fajriah NPM : 28211852 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Mella Sri Kencanawati,

Lebih terperinci

Pengantar 04/06/2015 PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL

Pengantar 04/06/2015 PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Pengantar Setiap perusahaan menghadapi permasalahan yang berbeda-beda. Dalam penentuan harga jual, ada perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu juga selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu juga selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perubahan zaman, perekonomian di Indonesia dari waktu ke waktu juga selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan. Sejak awal Juli tahun

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL JAMU KUNYIT PUTIH PADA KPPT MEKARSARI. Nama : Lidya Oktafitriana NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL JAMU KUNYIT PUTIH PADA KPPT MEKARSARI. Nama : Lidya Oktafitriana NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL JAMU KUNYIT PUTIH PADA KPPT MEKARSARI Nama : Lidya Oktafitriana NPM : 24210019 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rully Movizar,SE,MMSI MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sandang Indah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sandang Indah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang Analisis Perbandingan Metode Penentuan Harga Pokok Produksi pada PT. Panca Mitra Sandang Indah, maka

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRI TEMPE SETIA BUDI MEDAN

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRI TEMPE SETIA BUDI MEDAN ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRI TEMPE SETIA BUDI MEDAN Dian Rini Beutari 1 & Laelisneni 1 * 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan Telp. 061-7322634 Fax.

Lebih terperinci

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising Sherly Vicky Handayani 26211740 Akuntansi Latar Belakang Masalah Tujuan didirikannya

Lebih terperinci

HARGA POKOK PROSES. Kasus:

HARGA POKOK PROSES. Kasus: 1 Kasus: HARGA POKOK PROSES A. Informasi Umum Perusahaan Sejak tanggal 1 Januari 2013, Tuan Akbar mendirikan sebuah perusahaan genting Mutiara Indah yang berlokasi di Magelang, Sendangadi, Mlati, Sleman.

Lebih terperinci

Analisis perbandingan metode penentuan harga jual Kue Bolu Pisang dan Karamel pada PD.Bursa Kue Bekasi

Analisis perbandingan metode penentuan harga jual Kue Bolu Pisang dan Karamel pada PD.Bursa Kue Bekasi Analisis perbandingan metode penentuan harga jual Kue Bolu Pisang dan Karamel pada PD.Bursa Kue Bekasi NAMA KELAS : NUR FATIMAH : 3EB26 NPM : 25211301 PENDAHULUAN Analisis penentuan harga jual pada perusahaan

Lebih terperinci

Perbedaan Pokok antara metode full costing dan variabel costing: perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku

Perbedaan Pokok antara metode full costing dan variabel costing: perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku VARIABEL COSTING (direct costing) Perbedaan Pokok antara metode full costing dan variabel costing: perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku tetap Akibatnya: (1)Perhitungan harga pokok produksi

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: Penganggaran Perusahaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Dr. Aries Susanty, ST. MT Program Studi Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik Abstract Memberikan pemahaman tentang lingkup kegiatan dalam

Lebih terperinci

JURNAL PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DI CV. NUSANTARA METALINDO

JURNAL PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DI CV. NUSANTARA METALINDO JURNAL PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DI CV. NUSANTARA METALINDO CALCULATION OF PRODUCTION COST TO DETERMINE SELL PRICE IN CV. NUSANTARA METALINDO Oleh: VICKY SANDY ZEDDA

Lebih terperinci

METODE PENENTOAN HARGA

METODE PENENTOAN HARGA METODE PENENTOAN HARGA POKOK PRODOKSI Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara untuk memperhitungkan unsurunsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya Dalam

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Bengkel Las Rizki)

Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Bengkel Las Rizki) Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Bengkel Las Rizki) Nama : Mochamad Ali Dwi saputra NPM : 21209977 Dosen Pembimbing : Haryono,SE, MMSI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2010:7) Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa

Lebih terperinci

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK BIAYA PRODUKSI TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan AKUNTANSI BIAYA KA2083 Modul Praktek Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Daftar Penyusun Daftar Penyusun

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN LABA / RUGI PADA U.D. TAHU IBU SOPIAH

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN LABA / RUGI PADA U.D. TAHU IBU SOPIAH ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN LABA / RUGI PADA U.D. TAHU IBU SOPIAH FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013 Nama : Nur Fitri Sulistyandiani NPM :

Lebih terperinci

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T.

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T. PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T. Toha Group) Syarif Hidayatulloh 093403129 Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya dan Penggolongan Biaya 1. Pengertian Biaya Sebelum mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana biaya, berikut pengertian biaya menurut Horngren dan Foster (2000;

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD BERSAMA TANAH BUMBU. Hj.Imawati Yousida ABSTRAK

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD BERSAMA TANAH BUMBU. Hj.Imawati Yousida ABSTRAK ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD BERSAMA TANAH BUMBU Hj.Imawati Yousida ABSTRAK Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang dilakukan pada industry Roti manis pada UD Bersama

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PESANAN KHUSUS PADA JATISARI FURNITURE

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PESANAN KHUSUS PADA JATISARI FURNITURE PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PESANAN KHUSUS PADA JATISARI FURNITURE Nama Kelas : Natalia Dwi Kristiani : 3EB08 NPM : 24210921 Fakultas Jurusan : Ekonomi : Akuntansi LATAR BELAKANG Perekonomian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK HARGA POKOK PRODUK TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN KONSEP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN METODE FULL COSTING

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN METODE FULL COSTING PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN METODE FULL COSTING (Kasus Pada Baso Urat Gatot Kaca) Karangan Ilmiah yang Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Akuntansi Biaya Oleh Hasan Sunarto

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi Rulam, Metodologi Penelitian Kualitatif, Ar-Ruzz Media : Yogyakarta, 2014.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi Rulam, Metodologi Penelitian Kualitatif, Ar-Ruzz Media : Yogyakarta, 2014. 72 DAFTAR PUSTAKA Alimuddin, Analisis Pendekatan Target Costing Sebagai Alat Penilaian Efisiensi Produksi Semen Pada PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangke, Skripsi Universitas Hasanuddin : Makassar, 2012.

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI. Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si

PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI. Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si ABSTRAK Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memasukkan bagian-bagian akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan tentang bagaimana

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK HARGA POKOK PRODUK TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN KONSEP

Lebih terperinci

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UKM KANTIN MURAH

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UKM KANTIN MURAH PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UKM KANTIN MURAH Nama : Renny Indah Cahyaning Kadir NPM : 25210753 LATAR BELAKANG Permasalahan

Lebih terperinci