BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Investasi Investasi disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001). Investasi adalah kegiatan menunda konsumsi uang atau hal lainnya saat ini dengan harapan mendapatkan manfaat keuntungan di masa yang akan datang (Bodie, Kane, dan Marcus, 2009). Saham (common stock) saat ini menjadi investasi yang menarik bagi para investor yang juga dikenal dengan sebutan sekuritas modal (equity securities) atau modal (equities). Bodie, Kane, dan Marcus (2009) menyebutkan saham juga dapat sebagai bukti kepemilikan atas beberapa bagian dalam suatu perusahaan. Sehingga para pemegang saham yang menanamkan dananya di suatu perusahaan ikut juga memiliki perusahaan tersebut karena mempunyai hak kepemilikan dalam suatu perusahaan tersebut. Umumnya investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Investasi pada financial assets Investasi pada financial assets dapat dibedakan lagi menjadi 2, yaitu: 14

2 15 1) Investasi pada financial assets yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya. 2) Investasi pada financial assets yang dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, warrant, opsi dan lainnya b. Investasi pada real asset Investasi pada real asset diwujudkan dalam bentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya. 2. Pasar Modal Pasar modal merupakan pasar transaksi berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan. Dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta (Husnan, 1994). Dana-dana jangka panjang yang merupakan utang biasanya berbentuk obligasi, sedangkan dana jangka panjang yang merupakan dana modal sendiri biasanya berbentuk saham. Saham atau common stock merupakan produk yang banyak diperdagangakan. Kelebihan dari investasi pada saham biasa adalah kemampuannya untuk memberikan keuntungan (rate of return). Namun hal tersebut tergantung pada perkembangan kinerja perusahaan penerbit saham. Kegiatan yang terjadi dalam pasar modal juga memerlukan suatu tempat tertentu untuk melaksanakan kegiatan perdagangan. Sistemnya sama dengan yang terjadi pada pasar tradisional. Tempat inilah yang kemudian

3 16 disebut sebagai bursa efek (stock exchange) (Ang, 1997). Efek disini merupakan komoditas yang diperdagangkan menggantikan pengertian komoditas modal. Selain komoditas modal, seiring dengan pertumbuhan pasar modal suatu negara maka akan timbul produk atau komoditas turunan (derivatif) yang diturunkan dari komoditas modal yang sebenarnya. Selanjutnya dipilihlah bursa efek sebagai perantara perdagangan di pasar modal. Semua komoditas yang diperdagangkan di pasar modal melalui bursa efek disebut efek atau sekuritas (Ang, 1997). Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan (Husnan, 2000). Fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki dana lebih ke pihak yang membutuhkan dana. Fungsi finansial, pasar modal menjadi wadah bagi investor untuk melakukan investasi. Fungsi tersebut menunjukkan bahwa tujuan investor menginvestasikan dananya adalah memperoleh deviden dan capital gain. Fungsi finansial dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh borrower dan lender menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung kedalam menyediakan dana. Dalam penelitian yang dilakukan Wibowo (2004) menunjukkan bahwa informasi mempengaruhi harga saham. Informasi makro berkenaan dengan kondisi pasar berupa berita politik, kebijakan ekonomi nasional maupun global, serta kebijakan berkaitan dengan pasar modal. Sedangkan informasi mikro adalah informasi yang berkaitan dengan kondisi perusahaan

4 17 Menurut Sunariyah (2006), jenis-jenis pasar modal dibagi menjadi 4 (empat), antara lain: 1. Pasar Perdana (Primary Market) Penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham (emiten) kepada investor selama waktu yang ditetapkan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Harga saham pada pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akan go public (emiten) berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. 2. Pasar Sekunder (Secondary Market) Perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana. Harga saham di pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual. 3. Pasar Ketiga (Third Market) Tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa (Over the Counter Market). 4. Pasar Keempat (Fourth Market) Perdagangan efek antar investor atau pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek. Namun, dalam pembahasan ini digunakan data-data dari perusahaan yang listing di bursa, sehingga hanya menggunakan 2 (dua) jenis pasar modal yaitu pasar perdana dan pasar sekunder.

5 18 3. Integrasi Pasar Modal Dunia Ada dua pengertian integrasi pasar modal dunia secara umum. Pertama, pengertian menurut teori Capital Asset Pricing Model (CAPM), yaitu bahwa pasar modal dipertimbangkan sudah terintegrasi apabila surat berharga dengan karakteristik risiko yang sama memiliki harga yang sama, walaupun diperdagangkan di pasar modal yang berbeda (Bodie, Markus dan Kane, 2006). Bila ada dua atau lebih pasar modal yang terintegrasi maka surat berharga yang identik seharusnya memiliki harga yang sama di seluruh pasar modal yang terintegrasi tersebut. Keberadaan pasar modal yang terintegrasi mengakibatkan semua saham di seluruh pasar modal memiliki faktor-faktor dan premi risiko untuk setiap faktor akan sama di setiap pasar modal. Pengertian kedua mengenai integrasi pasar modal yang menggunakan model the Generalized Auto Regressive Conditional Heteroscedasticty Model (GARCH), Granger Causality and Vector Auto Regressive (VAR). Apabila antar pasar modal memiliki hubungan equilibrium yang berkelanjutan dapat disebut bahwa mereka saling berintegrasi (Nasry, 2006). Hal ini mengindikasikan adanya integrasi bersama antar pasar modal, yang mengakibatkan bahwa salah satu dari pasar modal yang terintegrasi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi return dari pasar modal yang lain, karena koreksi nilai error yang valid dari tiap pasar modal akan ada. Integrasi pasar modal sendiri dapat merujuk pada keadaan dimana seorang investor di suatu negara dapat

6 19 membeli dan menjual tanpa pembatasan surat berharga yang dikeluarkan di negara lain. Tujuan dari integrasi pasar modal sebenarnya adalah untuk menghubungkan pasar modal secara elektronis sehingga para anggota bursa dapat mengeksekusi perintah dari para investor untuk membeli saham dengan harga yang terbaik. Keadaan ini secara substansial akan meningkatkan kedalaman dan likuiditas dari pasar modal yang bersangkutan serta dapat mendorong pasar modal tersebut untuk berkompetisi lebih efektif. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari integrasi pasar modal (Nasry, 2006), antara lain: 1) Harga yang lebih murah untuk semua produk-produk keuangan di pasar modal. Hal ini terjadi karena adanya kompetisi yang lebih ketat dan adanya skala ekonomis. 2) Munculnya produk-produk keuangan yang lebih inovatif. 3) Bagi perusahaan dapat menjadi sarana pembiayaan yang lebih murah karena biaya transaksi yang rendah. 4) Pasar modal menjadi lebih efisien, lebih likuid, dan tingkat perdagangan yang lebih tinggi. 5) Investor akan mendapat return yang lebih tinggi karena biaya transaksi yang rendah. 6) Investor akan memiliki pilihan yang lebih banyak dalam berinvestasi yang akhirnya dapat mengurangi tingkat risikonya.

7 20 Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai integrasi pasar modal dunia, diantaranya penelitian yang dilakukan Bhamra (2002) menemukan hasil bahwa ketika dua negara membuka pasar modalnya untuk investor dari masing-masing negara, maka akan didapatkan korelasi yang tinggi antara indeks saham di tiap negara. Saat ini sekitar 80% setiap pasar modal di dunia membuka diri untuk investor asing dan tidak melakukan kontrol investasi yang ketat ( ini berarti setiap pasar modal di dunia akan mempunyai hubungan baik kuat ataupun lemah. Adanya hubungan antara pasar modal dunia, juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Bakri, Shabri, dan Karim 2009). Hasil penelitian mereka mengemukakan bahwa selama periode pengamatan dari bulan Juli tahun 1998 hingga bulan Desember tahun 2007, ditemukan indikasi bahwa pasar modal Indonesia sudah terintegrasi dengan pasar modal Jepang, Amerika Serikat, Singapura, dan China. Adanya kemajuan teknologi informasi dan kebebasan bagi investor untuk melakukan investasi di mana saja membuat pasar modal di suatu negara akan memiliki hubungan yang kuat dengan pasar modal di negara lain. Bakri, Shabri, dan Karim (2009) mengemukakan bahwa pasar modal Indonesia sudah terintegrasi dengan pasar modal dunia. Hal ini menimbulkan konsekuensi bahwa pergerakan pasar modal Indonesia akan dipengaruhi oleh pergerakan pasar modal dunia baik secara langsung maupun tidak langsung.

8 21 4. Indeks Dow Jones Indeks Dow Jones merupakan salah satu dari 3 indeks utama di Amerika Serikat. Indeks yang lain adalah Nasdaq Composite dan Standard & Poor s 500. Indeks ini merepresentasikan dari kegiatan perekonomian di Amerika Serikat. Indeks ini dapat menggambarkan mengenai bagaimana performa perekonomian Amerika. Perusahaan yang tercatat di Indeks Dow Jones merupakan perusahaan besar yang telah beroperasi secara global. Dengan naiknya Indeks Dow Jones ini berarti kinerja perekonomian Amerika Serikat ikut membaik, begitupula sebaliknya. Penelitian yang dilakukan Witjaksono (2010) memperlihatkan bahwa indeks Dow Jones memiliki pengaruh positif terhadap pergerakan indeks saham di Indonesia. Sebagai salah satu negara tujuan ekspor Indonesia, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kegiatan ekspor maupun aliran modal masuk baik investasi langsung maupun melalui pasar modal (Sunariyah, 2006). 5. Indeks Strait Times Indeks Straits Times (STI) adalah sebuah indeks pasar saham berdasarkan kapitalisasi di Bursa efek Singapura. Indeks ini digunakan untuk mendata dan memonitor perubahan harian dari 30 perusahaan terbesar di pasar saham Singapura dan sebagai indikator utama dari performa pasar di Singapura. Salah satu negara yang perekonomiannya maju di kawasan Asia Tenggara adalah Singapura yang berada satu region dengan Indonesia. Oleh karena Singapura merupakan negara yang termaju di Asia Tenggara dan berdekatan letaknya dengan Indonesia, keadaan

9 22 ekonomi Singapura akan berimbas pula terhadap keadaan ekonomi Indonesia. Begitupun dengan indeks saham, Singapore Stock Exchange dengan salah satu indeksnya yaitu Strait Times Index, juga memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi IHSG. Penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2013) menunjukkan bahwa pasar saham singapura memiliki pengaruh positif terhadap pasar modal Indonesia. Penelitian lain yang digagas oleh Ansari (2009) juga menunjukkan bahwa terdapat integrasi yang kuat antar pasar modal di seluruh dunia. 6. Indeks LQ45 Indeks LQ45 merupakan indeks yang diperkenalkan BEI mulai tanggal 24 Februari 1997 dan dengan hari dasar tanggal 13 Juli Indeks ini meliputi 45 jenis saham yang harus memenuhi kriteria yang ditentukan dan indeks LQ45 ini akan ditinjau setiap tiga bulan sekali untuk mengecek saham-saham yang termasuk dalam LQ45. Indeks LQ45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Pergerakan indeks saham LQ45 seiring dengan pergerakan IHSG. Sehingga baik faktor internal dan eksternal dapat mempengaruhi pergerakan indeks saham LQ45. Saham-saham pada indeks LQ45 harus memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut : a. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).

10 23 b. Ranking berdasar kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). c. Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar regular. Pembobotan dalam perhitungan indeks LQ45 sama dengan perhitungan pada IHSG dan Indeks sektoral, yaitu sebagai berikut (Jogiyanto, 2010) : Dimana : Indeks LQ45t : Indeks LQ45 hari ke-t. Nilai Pasar : Rata-rata tertimbang nilai pasar (jumlah lembar tercatat di bursa dikalikan dengan harga pasar perlembarnya dari saham umum dan saham preferen pada hari ke-t). Nilai Dasar : Sama dengan nilai pasar tetapi dimulai dari tanggal 13 Juli Nilai Tukar (Kurs) Menurut teori makro, nilai tukar merupakan suatu perbandingan nilai mata uang negara terhadap mata uang negara lain atau tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Sedangkan menurut Dahlan (2001), nilai tukar merupakan harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam mata uang negara lainnya. Nilai tukar atau disebut dengan kurs yang dibedakan menjadi dua, yaitu:

11 24 1) Kurs nominal (nominal exchange rate) yaitu harga relatif dari mata uang satu negara terhadap negara lain. 2) Kurs riil (real exchange rate) yaitu nilai tukar nominal yang disesuaikan dengan tingkat harga atau rasio harga internasional dengan harga domestik. ER = e x (P*/P) Dimana : ER = Real Exchange Rate E = Nominal Exchange Rate P* = Tingkat Harga Luar Negeri P = Tingkat Harga Domestik Uang merupakan alat tukar yang dapat diterima secara umum. Persoalannya lebih rumit jika menyangkut urusan di luar batas negara. Pada umumnya perdagangan antar negara dapat berlangsung jika dimungkinkan menukar mata uang suatu negara menjadi mata uang negara lain. Nilai tukar atau kurs satu mata uang terhadap lainnya merupakan bagian dari proses valuta asing. Istilah valuta asing mengacu pada mata uang asing aktual atau berbagai klaim atasnya, seperti deposito bank atau surat sanggup bayar yang diperdagangkan. Kenaikan harga valuta asing disebut depresiasi atas mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih mahal, ini berarti nilai relatif mata uang dalam negeri merosot. Turunnya harga valuta asing disebut apresiasi mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih murah, ini berarti nilai relatif mata uang dalam negeri meningkat. Perubahan nilai tukar valuta asing disebabkan karena adanya perubahan permintaan atau

12 25 penawaran dalam bursa valuta asing (hukum penawaran dan permintaan). Banyak sebab yang melatarbelakangi perubahan ini seperti neraca ekspor impor, aliran modal, perubahan struktur, neraca perdagangan dan lain-lain (Dornbusch and Fischer, 1984). Kurs rupiah dengan kurs mata uang asing akan mempengaruhi harga saham emiten. Kurs rupiah akan mempengaruhi penjualan perusahaan (terutama untuk emiten yang berorientasi bisnis ekspor), Cost Of Good Sold (mempengaruhi pembelian bahan baku apabila diperoleh dari impor), dan rugi kurs. Khusus untuk rugi kurs, terutama bagi perusahaan yang memiliki kewajiban dalam mata uang asing, akan sangat terpengaruh oleh depresiasi maupun apresiasi rupiah. Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (dollar Amerika) berdampak terhadap meningkatnya biaya impor bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan perusahaan sehingga mengakibatkan meningkatnya biaya produksi, atau dengan kata lain melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi nasional yang pada akhirnya menurunkan kinerja saham di pasar saham. 8. Tingkat Suku Bunga the Fed Perubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada perubahan jumlah investasi di suatu negara, baik yang berasal dari investor domestik maupun dari investor asing, khususnya pada jenis investasi portofolio yang umumnya berjangka pendek (Madura, 2000). Perubahan tingkat suku bunga akan berpengaruh pada perubahan jumlah permintaan dan penawaran di pasar uang domestik. Apabila dalam suatu negara terjadi

13 26 peningkatan aliran modal masuk (capital inflow) dari luar negeri dapat menyebabkan terjadinya perubahan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap mata uang asing di pasar valuta asing. Suku bunga adalah pembayaran yang dilakukan atas penggunaan sejumlah uang (Samuelson dan Nordaus, 1998). Penelitian oleh Lee (1992), menemukan bahwa perubahan tingkat suku bunga (interest rate) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap indeks harga saham. Sementara Tandelilin (1997), melakukan penelitian untuk membuktikan apakah variabel tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan perubahan GDP mempengaruhi risiko sistematis. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa tingkat suku bunga secara parsial terbukti berpengaruh signifikan terhadap risiko sistematis. Selain itu ada juga penelitian oleh Ang dan Bekaert (2001) juga menemukan pengaruh yang signifikan antara tingkat suku bunga jangka pendek dengan return saham. Informasi lain yang sering dijadikan dasar pengambilan keputusan investasi adalah pergerakan suku bunga. Salah satu tingkat suku bunga yang memiliki pengaruh besar yaitu tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat Fed Fund Rate (FFR). Apabila suku bunga AS naik, maka investor kemungkinan akan memindahkan dananya dari Indonesia ke Amerika, mereka memiliki persepsi return yang akan mereka dapat lebih sedikit jika berinvestasi di pasar modal Indonesia Fed Fund Rate (FFR) adalah tingkat suku bunga untuk satu tahun yang ditetapkan oleh the Fed sebagai patokan bagi suku bunga pinjaman maupun simpanan bagi bank dan atau lembaga-lembaga keuangan di

14 27 seluruh AS. Ketika suku bunga AS naik, maka bunga pinjaman maupun simpanan di bank dan lembaga keuangan lainnya juga bisa naik. Jika bunga simpanan di bank-bank di Amerika naik, maka akan menarik minat investor dari seluruh dunia untuk menempatkan dana mereka dalam bentuk tabungan/deposito di Amerika. Tidak hanya bunga tabungan, ketika FFR naik maka bunga obligasi yang diterbitkan perusahaan-perusahaan di Amerika juga biasanya akan ikut naik. Misalkan perusahaan Black Rock, perusahaan asset management terbesar di dunia asal New York, AS. Perusahaan ini lebih banyak menempatkan portofolionya di instrumen obligasi ketimbang saham (53.3% berbanding 43.5%, sisanya dalam bentuk instrumen pasar uang termasuk deposito). Jika FFR naik maka bisa dipastikan bahwa mereka akan menarik minimal sebagian investasinya dari negara-negara diluar Amerika untuk kembali berinvestasi ke negara mereka sendiri. 9. Harga Minyak Minyak mentah atau crude oil merupakan salah satu energi utama yang sangat dibutuhkan. Hasil dari pengolahan minyak mentah dapat menjadi energi untuk melakukan kegiatan produksi. Jenis minyak mentah yang diperdagangkan di dunia seperti, West Texas Intermediate (WTI), Brent Bland, OPEC Basket price dan Russian Export Blend. Banyak faktor yang menentukan tingkat harga minyak dunia diluar faktor fundamental. Diantaranya adalah persediaan, perdagangan berjangka, keekonomian kilang, faktor psikologis dan politik. Harga minyak mentah secara umum sangat bervariasi. Komposisi (yield)

15 28 hidrokarbon, berat jenis yang dinyatakan dalam derajat API, kandungan impurities belerang adalah hal-hal yang mempengaruhi harga minyak mentah. OPEC sendiri pernah menetapkan patokan harga minyaknya berdasarkan derajat American Petroleum Institute (API). Setiap perbedaan derajat API dinilai 2 sen dollar AS. Namun Perusahaan minyak menambah atau mengurangi harga tidak hanya berdasarkan perbedaan derajat API, tetapi juga oleh faktor lain. Dalam penentuan harga minyak ada beberapa sistem yang digunakan. Berikut ini berbagai sistem harga minyak yang dijadikan acuan untuk menetapkan harga minyak dunia : a. Sistem harga minyak semula dikembangkan oleh OPEC. Karena produksi minyak OPEC sebagian besar untuk tujuan ekspor maka organisasi ini memerlukan sistem penetapan harga yang baik. Pada awalnya sistem harga semula diterapkan demi mendapatkan rente ekonomi yang besar bagi negara produsen. b. Sistem harga minyak pasti (fixed pricing system) yang diterapkan OPEC memberi kesempatan kepada perusahaan minyak untuk menutupi biaya produksi dan pembayaran rente ekonomi kepada negara produsen (host goverment). Disamping sebagai produsen, perusahaan minyak juga aktif bertindak selaku pelaksana transportasi, kilang, dan distribusi. Sistem harga minyak pasti lebih dikenal dengan posted price, diterapkan hanya untuk tujuan akutansi perhitungan pajak.

16 29 c. Mekanisme pasar yang lebih bervariasi kemudian muncul akibat struktur pasar minyak yang semakin kompetitif dan bersifat regional. Beberapa negara OPEC menerapkan penjualan dengan harga spot langsung, penghitungan net back produk minyak, penghitungan biaya proses (processing deal), barter dan perjanjian dengan counter-trade, dan metode lain seperti memberikan potongan harga. d. Sistem formula harga mulai dikembangkan untuk penjualan minyak ekspor yang dikaitkan dengan harga spot dan forward dari jenis minyak lain sebagai patokan. Ada tiga alasan dikembangkannya sistem patokan harga. Pertama, supaya harga dapat saling terkait dengan harga minyak lainnya. Kedua, harga dapat lebih berorientasi pasar dan bergerak sesuai dengan perkembangan pasar. Ketiga, pendorong kompetisi yang lebih baik diantara minyak ekspor. Kenaikan harga minyak dunia bisa memberikan dampak berbeda pada setiap harga saham, yaitu saham dari perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan perusahaan yang bergerak di luar bidang pertambangan. Pada perusahaan non pertambangan, kenaikan harga minyak bisa membawa dampak negatif karena akan mengakibatkan kenaikan biaya produksi dan secara tidak langsung akan menurunkan harga saham. Sedangkan pada perusahaan pertambangan kenaikan harga minyak membawa dampak positif pada penerimaan yang akan diperoleh yang akan mengakibatkan kenaikan harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Witjaksono (2010)

17 30 mengemukakan bahwa kenaikan harga minyak secara umum akan mendorong kenaikan harga saham sektor pertambangan. Hal ini disebabkan karena dengan peningkatan harga minyak akan memicu kenaikan harga barang tambang secara umum. B. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham telah dilakukan di berbagai negara. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Constantinos, Ektor dan Dimitrios (2012) di Yunani dengan tujuan melihat keterkaitan antara harga minyak dan perilaku pasar saham di sebuah ekonomi kecil yang bergantung pada harga minyak. Metodologi yang digunakan adalah Vector Autoregression (VAR) dan uji kausalitas granger. Penelitian ini menggunakan variabel indeks ASE yang merupakan indeks harga saham negara Yunani dan indeks harga minyak. Hasil penelitian yang ditemukan adalah bahwa pertama, adanya hubungan positif yang signifikan antara pasar saham dan pasar minyak. Kedua, indeks harga saham Yunani sangat bergantung pada perusahaan-perusahaan minyak sehingga kondisi harga minyak dunia berpengaruh besar terhadap pergerakan harga saham Yunani. Namun hasil yang berbeda ditemukan oleh Sahu, Bandopadhyay, dan Mondal (2014) yang juga melakukan penelitian tentang pengaruh harga minyak terhadap indeks harga saham India. Penelitian ini melihat bahwa liberalisasi dan integrasi pasar internasional pada negara berkembang mempengaruhi arus investasi yang masuk. Variabel penelitian yang digunakan yaitu BSE Sensex, S&P CNX Nifty Index dan harga minyak mentah. Metodologi yang digunakan untuk penelitian menggunakan VECM.

18 31 Hasil penelitian menemukan bahwa Adanya hubungan jangka panjang positif yang signifikan antara harga minyak dan indeks saham. Sedangkan dalam jangka pendek tidak ada hubungan kausal di antara harga minyak dan indeks saham India. Santoso (2013) melakukan penelitian tentang integrasi pasar modal kawasan China-ASEAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat integrasi pasar saham kawasan ASEAN dan China. Alat analisis yang digunakan adalah Vector Error Correction Model (VECM). Penelitian ini menggunakan indeks saham beberapa negara antara lain Pasar saham kawasan ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura) dan China. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, pasar modal Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan China berpengaruh positif terhadap pasar modal Indonesia, tetapi pasar modal Indonesia tidak berpengaruh terhadap pasar modal negara lain. Kedua, pasar saham Singapura berpengaruh positif terhadap pasar modal Indonesia, Malaysia, Thailand, dan China, kecuali Filipina. Ketiga, pasar modal China hanya mempengaruhi pasar modal di Singapura. Pasar saham Singapura dan China mengalami integrasi lengkap karena keduanya saling mempengaruhi. Keempat, pasar modal Filipina hanya mempengaruhi pasar modal Indonesia. Pasar modal Indonesia berada dalam posisi rentan, mudah dipengaruhi oleh gejolak pasar modal yang terjadi di kawasan ASEAN dan China. Pasar modal Singapura berada dalam posisi yang kuat, sebagai referensi untuk pasar modal lain di wilayah tersebut. Sementara pasar modal Filipina relatif lebih tersegmentasi, dipengaruhi gejolak domestik.

19 32 Vanita dan Khushboo (2015) yang juga melakukan penelitian tentang pengaruh jangka panjang antara tingkat suku bunga dengan harga saham di negara BRICS. Variavel yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks saham negara Brazil, Rusia. India, China dan Africa Selatan (BRICS). Hasil dari penelitian ini adalah pertama, globalisasi ekonomi secara signifikan meningkatkan indeks pasar saham. Kedua, adanya hubungan positif dan signifikan terhadap saham perusahaan tergantung pada globalisasi politik dan variabel dummy. Ketiga, terdapat pengaruh negatif dan signifikan terkait dengan laju pertumbuhan pengeluaran pemerintah, nilai tukar dan efek interaksi ekonomi. Wijayaningsih, Rahayu, dan Saifi (2016) melakukan penelitian tentang pengaruh BI rate, fed rate, dan kurs rupiah terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) periode tahun Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga bank Indonesia, fed rate, dan nilai tukar rupiah. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah secara simultan menunjukkan BI rate, fed rate, dan kurs rupiah berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Secara parsial hasil analisis menunjukkan pertama, BI Rate menunjukkan pengaruh negatif terhadap indeks harga saham gabungan. Kedua, FED Rate tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham gabungan. Ketiga, kurs rupiah menunjukkan pengaruh negatif terhadap indeks harga saham gabungan. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap indeks harga saham gabungan adalah variabel kurs rupiah.

20 33 Nofiatin (2013) yang juga melakukan penelitian tentang hubungan inflasi, suku bunga, produk domestik bruto, nilai tukar, jumlah uang beredar, dan indeks harga saham gabungan periode tahun Penelitian ini menggunakan Vector Autoregression sebagai alat analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan kointegrasi antara inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan IHSG. Namun tidak ditemukan adanya kesamaan pergerakan antara PDB, jumlah uang beredar, dan IHSG. Kewal (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh inflasi, suku bunga, kurs, dan pertumbuhan PDB terhadap indeks harga saham gabungan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Variabel penelitian yang digunakan antara lain tingkat inflasi, tingkat suku bunga, kurs, pertumbuhan PDB dan indeks harga saham gabungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya kurs yang berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG. Sedangkan tingkat inflasi, suku bunga SBI dan pertumbuhan PDB tidak berpengaruh terhadap IHSG. Gu dan Gao (2013) melakukan penelitian tentang hubungan antara kebijakan moneter the Fed dan pasar saham Amerika. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi. Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel M1, M2, indeks bulanan S&P 500, dan Fed Fund Rate. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Fed fund rate dan indeks S & P 500 berhubungan positif dalam jangka panjang. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa the Fed biasanya menaikkan tingkat bunga target saat pertumbuhan ekonomi kuat dan pasar saham dalam tren bullish, dan Memotong suku bunga ketika pertumbuhan menurun dan pasar saham dalam tren bearish.

21 34 Atik (2011) melakukan penelitian tentang hubungan inflasi, nilai tukar, dan tingkat suku bunga SBI terhadap harga saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Variabel penelitian yang digunakan adalah harga saham sektor perbankan, inflasi, nilai tukar dan tingkat suku bunga SBI. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel inflasi mempunyai hubungan positif dan searah dengan harga saham perbankan. Variabel nilai tukar dan suku bunga SBI mempunyai hubungan negatif dan berlawanan dengan harga saham perbankan. Prasetiono (2010) melakukan penelitian tentang pengaruh faktor fundamental ekonomi makro dan harga minyak terhadap saham LQ45 dalam jangka pendek dan jangka panjang. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model (ECM). Variabel penelitian yang digunakan adalah faktor fundamental ekonomi makro dan harga minyak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek kurs tidak berpengaruh signifikan. Sedangkan dalam jangka panjang semua variabel tidak berpengaruh signifikan. C. Kerangka Pemikiran Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh guncangan ekonomi global yang dilihat dari pergerakan indeks Dow Jones, STI, nilai kurs, harga minyak, dan tingkat suku bunga the Fed terhadap indeks LQ45. Tujuan lain dari penelitian ini juga untuk mengetahui hubungan antar variabel dan respon yang ditunjukkan oleh pergerakan indeks Dow Jones, STI, nilai

22 35 kurs, harga minyak, dan tingkat suku bunga the Fed dengan indeks LQ45. Maka kerangka penelitian akan digambarkan seperti berikut ini: Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran D. Hipotesis Berdasarkan uraian, gambaran kerangka pemikiran, dan tujuan dari penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis yang akan dibuktikan, yaitu sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara perubahan tingkat kurs, harga minyak, tingkat suku bunga the Fed, indeks Dow Jones, STI dengan indeks LQ Terdapat perbedaan pola respon indikator perubahan tingkat kurs, harga minyak, tingkat suku bunga the Fed, indeks Dow Jones, STI terhadap indeks LQ45.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pasar modal merupakan lahan untuk mendapatkan modal investasi, sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan uangnya. Setiap investor dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain mengorbankan sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal yang memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Di beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh inflasi, suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian suatu negara merupakan salah satu hal yang penting bagi keberlangsungan negara tersebut. Sebuah negara yang berkembang pasti menghadapi berbagai masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham merupakan bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur perkembangan perekonomian di sebuah negara. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal merupakan salah satu tempat (media) yang memberikan kesempatan berinvestasi bagi investor perorangan maupun institusional. Oleh karena itu, arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan mencari cara untuk tetap mampu bertahan, cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambah modal kerja dan memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di dunia. Suatu negara dengan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi menandakan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat guna menunjang pembiayaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa mendatang. Kapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi terhadap Indeks menunjukkan hasil yang berbeda-beda sebagaimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi terhadap Indeks menunjukkan hasil yang berbeda-beda sebagaimana BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu tentang pengaruh variabel makro ekonomi terhadap Indeks menunjukkan hasil yang berbeda-beda sebagaimana yang telah ditemukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang di lakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran yang penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memiliki dua fungsi penting yaitu pertama sebagai sarana pendanaan atau sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan yang semakin pesat sejak krisis ekonomi global pada tahun 1998 yang tidak hanya melanda di negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian sebuah negara. Peran pasar modal bukan hanya sekedar tempat pertemuan lenders dan borrowers ataupun tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan berlomba lomba untuk memperoleh sumber pendanaan. Hal ini terlihat dari data yang dirilis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang terjadi saat ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk meningkatkan performa terbaiknya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi ekonomi, globalisasi teknologi, globalisasi keuangan, dan lain-lain. Globalisasi merupakan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian 3.1.1 Hubungan Antar Variabel 3.1.1.1 Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan Melemahnya nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perekonomian suatu negara dituntut untuk dapat memiliki sumber daya yang memenuhi setiap kebutuhan dari negara tersebut. Bukan hanya sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran yang kita keluarkan saat ini guna mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Ketika memutuskan untuk berinvestasi, maka investor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum, Pasar Modal adalah lembaga keuangan yang memiliki kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum, Pasar Modal adalah lembaga keuangan yang memiliki kegiatan 12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Secara umum, Pasar Modal adalah lembaga keuangan yang memiliki kegiatan berupa penawaran dan perdagangan surat berharga (efek) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur telah mengalami pasang surut yang membuat perkembangan industri manufaktur membutuhkan dana yang besar. Hal ini menyebabkan industri-industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang yang diarahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal 2.2 Harga Minyak Mentah Dunia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal 2.2 Harga Minyak Mentah Dunia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Berikut ringkasan beberapa

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting terutama terkait dengan arus permodalan dan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources lainnya dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang (Bodie

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Ekspor impor pertanian menurut subsektor, (juta Ton)

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Ekspor impor pertanian menurut subsektor, (juta Ton) 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Selama periode 2008-2013, kinerja Sektor Pertanian mengalami pertumbuhan positif sebesar 5.89% per tahun. Pada tahun 2012 kontribusi Sektor Pertanian terhadap total PDB Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yg melanda Amerika Serikat telah memberikan dampaknya ke hampir seluruh dunia dan hampir di seluruh sektor. Krisis keuangan global menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan perdagangan internasional semakin ketat. Untuk itu Indonesia perlu meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia Nilai tukar rupiah adalah perbandingan nilai mata uang rupiah dengan negara lain. Nilai tukar mencerminkan keseimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sektor Properti Sektor properti merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan dalam perekonomian, sebab sektor properti menjual produk yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu cara untuk mewujudkan harapan dalam memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis investasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu negara sering kali dijadikan sebagai tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Berbicara tentang kegiatan pasar modal saat ini tidak terlepas dari apa yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan ekonomi bergerak,naik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit. Sumber dari luar tidak mungkin selamanya diandalkan untuk pembangunan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia. Dan juga lewat. dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia. Dan juga lewat. dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam beberapa tahun belakangan ini. Tingginya pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi semakin kabur (borderless world), aktivitas ekonomi tidak hanya terbatas pada lingkungan domestik,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Menanamkan uang sekarang, berarti uang tersebut seharusnya dapat dikonsumsi namun karena kegiatan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kegiatan investasi saham menarik perhatian masyarakat dan diminati oleh usahawan dikarenakan adanya kebutuhan yang direncanakan untuk masa depan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini pasar modal merupakan instrumen penting dalam perekonomian suatu negara. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite merupakan salah satu indeks pasar

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu instrumen ekonomi dewasa ini yang mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan indikatorkemajuan perekonomian

Lebih terperinci

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif dan instrumen lainnya. Pasar modal merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi sebagai alat ukur dalam menganalisa seberapa besar perkembangan perekonomian di suatu negara. Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu negara, sehingga dalam melakukan investasi seorang investor memerlukan suatu analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin berinvestasi di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun ruang lingkup

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dunia investasi selalu mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara. Pasar modal menjadi media yang dapat digunakan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara. Pasar modal menjadi media yang dapat digunakan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis di Indonesia didukung oleh perkembangan pasar modal. Pasar modal dibentuk untuk menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan dalam sistem perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif melaksanakan pembangunan. Dalam melaksanakan pembangunan sudah tentu membutuhkan dana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurunnya nilai indeks bursa saham global dan krisis finansial di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di seluruh media massa dan dibahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak peneliti dan analis saham menyatakan bahwa, turun-naiknya Indeks Harga Saham di pasar modal ada hubungannya dengan perkembangan ekonomi makro yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Globalisasi yang tengah menjadi fenomena kehidupan masyarakat dunia, telah membawa dampak dan perubahan yang besar terhadap pola hubungan ekonomi antar negara. Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian investasi secara umum adalah penanaman dana dalam jumlah tertentu pada saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan banyak Negara-negara yang sedang berkembang yang juga memiliki pasar modal. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Walaupun ruang linkupnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Walaupun ruang linkupnya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahuluakan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Walaupun ruang linkupnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran aktif lembaga pasar modal sangat diperlukan dalam membangun perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang strategis dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak memasuki memasuki era globalisasi, satu persatu negara di dunia mulai ikut dalam proses globalisasi. Kemajuan teknologi yang semakin canggih di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya krisis ekonomi global memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan pasar modal di Indonesia. Dampak krisis keuangan dunia atau lebih dikenal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim yaitu sebesar 85 persen dari penduduk Indonesia, merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dampak globalisasi di bidang ekonomi memungkinkan adanya hubungan saling terkait dan saling memengaruhi antara pasar modal di dunia. Dampak globalisasi di bidang ekonomi diikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran aktif lembaga pasar modal merupakan sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. judul mengenai Indeks Harga Saham Gabungan antara lain : Penelitian Ni Made Anita Dewi Sudarsana dan Ica Rika C (2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. judul mengenai Indeks Harga Saham Gabungan antara lain : Penelitian Ni Made Anita Dewi Sudarsana dan Ica Rika C (2014) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini berdasarkan pada hasil penelitian terdahulu yang mengambil judul mengenai Indeks Harga Saham Gabungan antara lain : 2.1.1 Penelitian Ni Made

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara demand dan supply

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara demand dan supply 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara demand dan supply dari instrumen keuangan jangka panjang yang dapat di perdagangkan dalam bentuk hutang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian saham Saham merupakan salah satu sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal. Saham juga merupakan sekuritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja, partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif melalui

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja, partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya bisa mengandalkan sumber dari pemerintah

Lebih terperinci

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk 2. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pasar Modal Dan Surat Berharga Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. topik mengenai pengaruh variabel ekonomi makro seperti inflasi, tingkat suku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. topik mengenai pengaruh variabel ekonomi makro seperti inflasi, tingkat suku BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik mengenai pengaruh variabel ekonomi makro seperti inflasi, tingkat suku bunga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investor sering kali dibingungkan apabila ingin melakukan investasi atas dana yang dimilikinya ketika tingkat bunga mengalami penurunan. Sementara itu, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi kunci indikator ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci