DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA
|
|
- Ratna Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA ABSTRAK Ethyca Sari Stikes William Booth, Jln. Cimanuk No. 20 Surabaya Klien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa sering mengalami kecemasan karena harus menghadapi berbagai masalah yang timbul akibat penyakit yang dideritanya. Dukungan keluarga berupa dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan emosional dan penghargaan dapat membantu klien dalam menghadapi masalah yang timbul akibat penyakit yang dideritanya namun seringkali klien tidak mendapatkan dukungan dari keluarga sehingga klien mengalami kecemasan. Desain penelitian ini adalah korelasional, yang bertujuan untuk menganalisa hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada klien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga, dan variabel terikat yaitu tingkat kecemasan. Populasi dalam penelitian ini yaitu klien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di rumah sakit William Booth Surabaya dengan besar sampel sebanyak 19 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner dan dianalisa menggunakan uji Regresi Ordinal. Hasil penelitian menunjukkan dukungan keluarga pada klien hemodialisa pada kategori baik sebanyak 14 orang (73,68%) dan kecemasan pada klien hemodialisa ringan sebanyak 16 orang (84,21%). Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada klien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa dengan signifikasi 0,000 (p <0,05). Melihat hasil penelitian ini dukungan keluarga dapat membantu responden untuk mengatasi kecemasan yang dialaminya. Kata kunci : Dukungan Keluarga, Kecemasan, Gagal Ginjal Kronis, Hemodialisa ABSTRACT Clients chronic renal failure undergoing hemodialysis often anxiety because they have problem aftermath her illness. Family support consisted of instrumental support, informational support, emotional support and appreciation, can helped clients to confronted her problem but often client have not family support so they got anxiety. The design of this study used correlational, which analyzed the relationship between family support with anxiety on clients chronic renal failure undergoing hemodialysis. The independent variable was the family support, and the dependent variable was anxiety levels. The population in this study was client chronic renal failure undergoing hemodialysis in William Booth Surabaya hospital, samples were taken 19 respondents used simple random sampling technique. Data were taken a questionnaire and analyzed using ordinal regression. The results showed family support for clients was good as many as 14 people (73,68%) and clients experienced mild depression as many as 16 people (84,21%). Statistical test result obtained there was relationship between family support with anxiety levels on clients renal failure undergoing hemodialysis with level of significance 0,000 (p < 0.05). Looked the results of this study, family support can helped respondent to overcame her anxiety. Keywords : Family Support, Anxiety, Chronic Renal Failure, Hemodialysis 75
2 PENDAHULUAN Gagal ginjal kronis merupakan gangguan pada fungsi ginjal yang bersifat progresif dan irreversible. Kerusakan fungsi ginjal ini mengakibatkan masalah pada kemampuan dan kekuatan tubuh yang menyebabkan metabolisme terganggu, tubuh jadi mudah lelah dan lemas sehingga kualitas hidup klien menurun (Brunner & Suddarth, 2002). Terapi yang diberikan pada klien gagal ginjal kronis yaitu hemodialisa, dimana hemodialisa bertujuan untuk memperpanjang usia harapan hidup tidak untuk menyembuhkan (Muttaqim, 2011). Pelaksanaan hemodialisa pada gagal ginjal kronis harus dilakukan seumur hidup biasanya 3 kali seminggu selama paling sedikit 3 atau 4 jam per kali terapi. Keadaan ketergantungan pada mesin hemodialisa ini dapat mengakibatkan terjadinya perubahan dalam kehidupan klien yang akhirnya akan menyebabkan klien kecemasan. Klien hemodialisa sering mengalami kecemasan pada tingkat ringan sampai berat, karena klien harus menghadapi masalah financial, kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan, dorongan seksual yang menghilang dan impotensi, serta ketakutan akan kematian (Thong, 2006). Menurut National Kidney Foundation (2002) kecemasan akan menurunkan sistem imunitas tubuh dimana kecemasan merupakan faktor resiko utama terhadap angka kematian pada klien hemodialisa. Keluarga merupakan faktor utama yang dapat membantu klien mengatasi kecemasan, keluarga dapat membantu klien untuk dapat beradaptasi dengan segala situasi dan perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Dukungan keluarga dapat diberikan melalui dukungan instrumental berupa dukungan secara materi, dukungan informasional berupa pemberian informasi, dukungan emosional berupa rasa kepedulian serta dukungan penghargaan berupa pujian (Thong, 2006). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian di Amerika Serikat mengenai pschosocial factors in dialysis patient tahun 2000 terhadap sejumlah klien hemodialisa didapatkan hasil bahwa dukungan keluarga dapat meningkatkan kesehatan klien (Kimmel, 2001). Berdasarkan Studi pendahuluan yang dilakukan penulis di ruang hemodialisa RS William Booth Surabaya ada beberapa klien yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit William Booth Surabaya didapatkan bahwa klien tampak murung dan berdiam diri, tampak cemas serta sedih. Ketika ditanyakan mengapa klien tampak sedih dan cemas, mereka mengatakan bahwa takut membuat keluarga susah karena harus menjalani hemodialisa yang biayanya cukup mahal dan takut akan kematian. Selain itu, dijumpai klien hemodialisa yang tampak gelisah, mudah tersinggung menurut perawat yang berdinas bahwa sikap klien tersebut karena klien tidak ditemani keluarganya saat hemodialisa. Hal ini sangat bertolak belakang dengan klien hemodialisa yang ditemani oleh keluarganya yang bersikap tenang dan rileks saat hemodialisa. Berdasarkan data dari United States Renal Data Sistem tahun 2008 terjadi peningkatan sebesar 3 kali lipat pada klien gagal ginjal kronis dari orang pada tahun 1980 menjadi orang, sedangkan di Indonesia klien gagal ginjal kronis pada tahun 2007 mencapai orang kemudian pada tahun 2008 meningkat menjadi 2260 orang. Menurut data tersebut tersebut 52 % membutuhkan hemodialisa dan 48 % menjalani transplantasi ginjal (Soelama, 2009). Menurut Wijaya (2005) sebanyak 31,1 % klien hemodialisa mengalami kecemasan, hal ini berarti bila jumlah klien hemodialisa pada tahun 2008 berjumlah 2260 maka setiap 100 klien terdapat 20 orang yang mengalami kecemasan. Di Rumah Sakit William Booth Surabaya pada tahun 2014 klien hemodialisa berjumlah 120 orang, pada bulan Januari sampai Agustus 2015 berjumlah 80 orang sedangkan pada September 2015 sebanyak 20 orang, dimana 15 klien menjalani hemodialisa 3 kali dalam seminggu sedangkan 3 klien 2 kali seminggu serta 2 klien yang lain 1 kali dalam seminggu. Berdasarkan data tersebut bahwa 31,1 % klien hemodialisa mengalami kecemasan (Wijaya, 2005) dapat diperkirakan bahwa terdapat 6 dari 20 klien hemodialisa di Rumah sakit William Booth Surabaya yang mengalami kcemasan. Klien hemodialisa yang mengalami kecemasan dalam jangka waktu lama dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatannya (Putra, 2005). Timbulnya kecemasan pada klien menyebabkan tubuh bereaksi terhadap stressor melalui susunan saraf pusat otak 76
3 yaitu bagian saraf otak yang disebut lymbic system, melalui saraf transmisi (neurotransmitter). Selanjutnya stimulus tadi melalui susunan saraf autonom (simpatis/parasimpatis) akan diteruskan ke kelenjar kelenjar hormonal (endokrin) yang merupakan sistem imunitas tubuh. Bila tubuh tidak mampu lagi untuk mengatasi stressor maka kelenjar endokrin akan bekerja lebih keras untuk berusaha menghilangkan atau menurunkan stressor tersebut melalui peningkatan sirkulasi adrenalin dan kortison. Hal ini dapat menyebabkan tubuh menjadi lelah sehingga menyebabkan metabolisme terganggu (Hawari, 2008). Jika sistem kekebalan atau imunitas menjadi lemah maka penyakit akan mudah menyerang tubuh sehingga dapat menurunkan kualitas hidup klien hemodialisa. Keadaan tubuh yang mudah lelah dan lemas sehingga mengganggu aktivitas sehari hari membuat klien hemodialisa tidak dapat beraktivitas atau bekerja seperti dahulu waktu sebelum sakit sehingga klien takut akan menyusahkan kelurganya, selain itu terapi hemodialisa membutuhkan biaya yang cukup mahal yang dapat mengganggu perekonomian keluarga. Menurut Thong (2006) Klien hemodialisa sangat membutuhkan dukungan keluarga untuk dapat mengurangi tekanan psikologis selama masa stres yang diakibatkan oleh penyakit yang dideritanya, dengan adanya dukungan keluarga maka klien akan merasa lebih nyaman. Klien hemodialisa yang kurang atau tidak mendapatkan dukungan dari keluarga maka beban atau masalah yang dialaminya akan terasa lebih berat sehingga bisa memunculkan stres dan frustasi yang akan menyebabkan klien kecemasan yang pada akhirnya dapat berakibat kematian pada klien hemodialisa ( National Kidney Foundation, 2002 ). Kecemasan sendiri dapat dicegah dan diatasi dengan psikoterapi dan terapi fisik. Terapi fisik pada kecemasan diberikan melalui pemberian anticemas sedangkan psikoterapi dapat diberikan melalui dukungan keluarga. Dukungan yang diberikan oleh keluarga sebagai sumber terdekat yang dimiliki klien akan menimbulkan respon antara lain klien merasa diterima, merasa diperhatikan, merasa tidak sendirian, merasa dihargai, mendapatkan rasa aman, dan memiliki tempat untuk berbagi keluh kesah yang dialami sehingga beban psikologis yang terasa berat jika harus ditanggung sendirian bisa lebih ringan. Berdasarkan hal tersebut, dukungan dari keluarga akan sangat membantu klien hemodialisa untuk meningkatkan kualitas hidup terkait dengan menurunnya stres yang dialami klien. METODE Berdasarkan tujuan penelitian desain penelitian yang digunakan adalah desain korelasional secara cross sectional yaitu merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) (Nursalam, 2003). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga terhadap tingkat kecemasan pasien yang menjalani hemodialisa di Rumah sakit William Booth Surabaya. Pada penelitian ini populasinya adalah klien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di rumah sakit William Booth Surabaya yang berjumlah 20 orang. Sampel pada penelitian diambil dari sebagian klien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di rumah sakit William Booth Surabaya yang memenuhi kriteria sampel dengan jumlah 19 orang dengan kriteria sampel Kriteria inklusi : Klien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa, bersedia diteliti dan menandatangani inform consent, dapat membaca dan menulis dengan baik dan tingkat kesadaran baik. Penelitian ini menggunakan simple random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang sederhana, dimana setiap elemen diseleksi secara random/acak. (Arikunto Suharsini, 2002). Pengambilan data tentang dukungan keluarga maupun tingkat kecemasan responden dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Dari data yang diperoleh dilakukan analisa data. Untuk tingkat dukungan keluarga jika jawaban Ya : 1 dan jika jawaban Tidak : 0. Hasilnya bila Skor = dukungan keluarga baik, Skor 8 13 = dukungan keluarga cukup dan Skor < 7 = dukungan keluarga kurang Untuk kuisioner Tingkat Kecemasan dikatakan : nilai 1 = Tidak ada kecemasan, nilai 2 = Kecemasan ringan, nilai 3 = Kecemasan sedang, nilai 4 = Kecemasan berat. Hasilnya menunjukkan Tidak ada kecemasan = 20 44, Kecemasan ringan = 77
4 45 59, Kecemasan sedang =60 74, Kecemasan berat = Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik Regresi Ordinal. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Umum Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase Perempuan 5 26 % Laki-laki % Berdasarkan tabel 1 tampak sebagian besar responden berjenis kelamin laki - laki sebanyak 14 orang (74%). Karakteristik responden berdasarkan usia Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan usia Usia Frekuensi Prosentase Tahun 1 5 % Tahun 2 11 % > 40 tahun % Berdasarkan tabel 2 tampak bahwa sebagian besar yaitu 16 orang (84%) responden berusia lebih dari 40 tahun dan hanya 1 orang (5%) responden yang berusia tahun. Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan Status Frekuensi Prosentase Perkawinan Belum 1 5 % Kawin Kawin 3 16 % Janda 2 11 % Duda % orang (68%) responden berstatus sudah menikah dan hanya 1 orang (5%) responden yang belum menikah. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Frekuensi Prosentase Pendidikan Tidak Sekolah 1 5 % SD 1 5 % SMP 4 21 % SMU % Perguruan 3 16 % Tinggi Berdasarkan tabel 4 tampak sebagian besar yaitu sebanyak 10 orang (53%) responden berpendidikan SMU, dan hanya 1 orang (5%) responden yang tidak sekolah. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tingkat Frekuensi Prosentase Pendidikan Tidak Bekerja 9 48 % Pelajar/Mahasiswa 0 0 % Pegawai Negeri 1 5 % Swasta 1 5 % Wiraswasta 4 21 % Lain-lain 4 21 % Berdasarkan tabel 5 tampak paling banyak yaitu sebanyak 9 orang (48%) responden tidak bekerja dan tidak ada responden yang berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa. Berdasarkan tabel 3 tampak sebagian besar responden yaitu sebanyak 13 78
5 Karakteistik responden berdasarkan lama menjalani hemodialisa Tabel 6. Karakteristik responden berdasarkan lama menjalani hemodialisa Lama Frekuensi Prosentase Menjalani Hemodialisa 1 3 Tahun % 4 7 Tahun 3 16 % > 8 Tahun 3 16 % Berdasarkan tabel 6 tampak sebagian besar yaitu sebanyak 13 orang (68%) responden menjalani hemodialisa selama 1 3 tahun. Karakteristik responden berdasarkan frekuensi jumlah menjalani hemodialisa Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan frekuensi jumlah menjalani hemodialisa Frekuensi Frekuensi Prosentase Menjalani Hemodialisa 1 minggu sekali 5 26 % 2 3 kali 3 16 % seminggu Sesuai % keperluan Total Berdasarkan tabel 7 tampak sebagian besar yaitu sebanyak 11 orang (58%) responden menjalani hemodialisa sebanyak 2 3 kali seminggu, dan hanya 3 orang (16%) responden menjalani hemodialisa sesuai keperluan. Data Khusus Dukungan Keluarga Tabel 8. Distribusi frekuensi dukungan keluarga terhadap responden Dukungan Frekuensi Prosentase Keluarga Baik 14 73,68 % Cukup 2 10,53% Kurang 3 15,79% Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa sebagian besar yaitu sebanyak 14 orang (73,68%) responden mendapatkan dukungan keluarga yang baik, dan hanya 3 orang (15,79%) responden yang kurang mendapatkan dukungan keluarga. Tingkat Kecemasan Tabel 9. Distribusi frekuensi tingkat kecemasan terhadap responden Tingkat Frekuensi Prosentase Kecemasan Ringan 16 84,21 % Sedang 2 10,53% Berat 1 5,26% Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa 16 orang (84,21%) responden mengalami kecemasan ringan, dan hanya 1 orang (5,26%) responden yang mengalami tingkat kecemasan berat. Hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan Tabel 10. Tabulasi silang antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan terhadap responden No Dukungan Tingkat Kecemasan Keluarga Ringan Sedang Berat 1 Baik % Cukup % Kurang % 33% Jumlah % 10% 5% P = 0,000 Dari tabulasi silang diatas tampak bahwa terdapat 14 orang responden (100%) yang tingkat kecemasannya ringan dengan dukungan keluarga yang baik, dan hanya 1 orang responden (33%) yang tingkat kecemasannya berat dengan dukungan keluarga yang kurang. Dari hasil uji statistik regresi ordinal didapatkan hasil P = dengan tingkat kemaknaan < 0,005 yang berarti H 0 ditolak atau ada hubungan secara signifikan antara dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan yang dialami klien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di Jumlah % % 3 100% % 79
6 Unit Hemodialisa Rumah Sakit William Booth Surabaya. PEMBAHASAN Dukungan Keluarga Dukungan keluarga merupakan faktor utama yang dapat membantu responden untuk dapat beradaptasi dengan segala situasi dan perubahan yang terjadi dalam hidupnya akibat penyakit yang diderita, karena dukungan keluarga dapat mengurangi tekanan psikologis selama masa stres yang diakibatkan oleh berbagai masalah yang harus dihadapi sehingga responden merasa lebih nyaman. Berdasarkan tabel 8 tentang dukungan keluarga tampak bahwa sebagian besar (73,68%) responden mendapatkan dukungan keluarga yang baik, dimana menurut Purnawan (2009) dukungan keluarga yang baik dapat dipengaruhi oleh persepsi dan keyakinan responden. Keyakinan dan persepsi responden tentang dukungan keluarga sendiri kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh pendidikan responden, hal ini sesuai dengan pendapat Setiadi (2008) yang menyatakan bahwa keyakinan responden terhadap dukungan keluarga terbentuk oleh variabel intelektual yang terdiri dari pengetahuan, latar belakang pendidikan, dan pengalaman masa lalu. Berdasarkan tabel 4 tentang karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan paling banyak (53%) responden berpendidikan SMU yang artinya responden telah menempuh pendidikan tingkat menengah, dimana dari pendidikan menengah responden telah mendapatkan bekal yang cukup dalam membentuk pola pikir yang baik tentang keyakinan dan persepsi terhadap sesuatu. Pola pikir responden yang baik dapat membentuk sikap positive thinking sehingga responden akan mempunyai keyakinan yang positif dan baik terhadap dukungan keluarga yang diterimanya. Dukungan keluarga sangat penting artinya bagi responden dimana menurut Lubis (2009) beban responden akan berkurang ketika mereka tidak harus terbebani dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk hemodialisa sementara mereka juga harus memikirkan tentang penyakitnya. Berdasarkan tabel 5 tentang karakteristik responden berdasarkan pekerjaan paling banyak (48%) responden tidak bekerja, tentu saja hal ini menjadi masalah tersendiri bagi responden dimana mereka tidak mempunyai penghasilan yang tetap tetapi harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk sekali hemodialisa apalagi rumah sakit William Booth Surabaya merupakan rumah sakit swasta yang tentunya biaya untuk hemodialisa tidak murah. Namun, dalam penelitian ini sekalipun responden tidak bekerja tetap mendapat dukungan materi yang cukup dari keluarga karena penanggung jawab biaya responden untuk hemodialisa adalah anak mereka yang telah mandiri dan bekerja, sehingga selalu menyediakan biaya dan siap menanggung seluruh biaya pengobatan untuk responden. Sikap yang dilakukan keluarga dalam hal ini anak responden merupakan wujud tanda bakti seorang anak kepada orang tua, dimana seorang anak akan rela melakukan apa saja untuk menunjukkan rasa cintanya kepada orang tua dan membalas jasa orang tua yang selama ini telah merawat serta membesarkanya. Kondisi di atas menunjukkan bahwa dukungan instrumental keluarga tidak hanya datang dari orang tua atau pasangan akan tetapi dapat juga datang dari anak responden. Besarnya perhatian dan dukungan dari keluarga yang merupakan lingkungan terdekat responden ini menyebabkan responden merasa aman dan nyaman sehingga hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa responden mendapatkan dukungan keluarga yang baik. Tingkat Kecemasan Kecemasan pada responden harus dapat dicegah atau diminimalkan agar kualitas hidup responden tetap baik misalnya dengan penggunaan mekanisme koping yang adaptif bagi responden. Menurut Kilzieh (2008) responden sering mengalami kecemasan pada tingkat sedang sampai berat akibat masalah yang timbul karena penyakit yang dideritanya, akan tetapi berdasarkan tabel 2 tentang tingkat kecemasan sebagian besar (84,21%) responden mengalami kecemasan ringan. Hal ini disebabkan karena kecemasan pada responden dapat dipengaruhi oleh reaksi responden terhadap tekanan atau stres. Reaksi atau sikap responden terhadap stres sendiri dapat dipengaruhi oleh tingkat 80
7 kematangan emosional responden, hal ini sesuai dengan pendapat Stuart (2007) bahwa perbedaan gender mempengaruhi persepsi mengenai ketidakmampuan untuk mengontrol emosi. Laki laki mempunyai kecenderungan yang lebih kecil dibandingkan wanita untuk mengalami kecemasan karena mereka mempunyai kepribadian yang stabil dan mature (Nevid, 2003). Bila kita melihat tabel 1 tentang karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagian besar (74%) responden berjenis kelamin laki laki yang artinya responden lebih banyak yang mampu mengontrol emosi. Dalam hal ini laki laki lebih berpikir secara realistik bila dibandingkan dengan wanita, dimana ketika mereka mempunyai masalah laki laki lebih memilih untuk menghadapi masalah tersebut dan tidak suka memikirkannya secara berlarut larut sehingga hal tersebut yang dapat membuat responden mengalami kecemasan ringan. Usia juga mempengaruhi reaksi seseorang terhadap stres, hal ini sesuai dengan pendapat Setiadi (2008) yang menyatakan bahwa usia akan mempengaruhi reaksi seseorang ketika harus menghadapi suatu stresor. Berdasarkan tabel 2 tentang karakteristik responden berdasarkan usia sebagian besar (84%) responden berusia lebih dari 40 tahun, hal ini berarti sebagian besar responden memiliki tingkat kematangan emosi yang baik. Menurut Purnawan (2009) semakin tua usia seseorang maka cara berpikir dan bersikap orang tersebut akan lebih matang. Responden yang mempunyai tingkat kematangan emosi yang baik akan mempunyai daya adaptasi yang lebih besar ketika menghadapi suatu masalah sehingga responden berada pada tingkat kecemasan ringan. Menurut Taylor (1999) status perkawinan juga akan mempengaruhi responden dalam mengatasi kecemasan, dimana dengan adanya pasangan hidup membawa manfaat yang baik bagi kesehatan mental laki-laki dan wanita karena dengan mempunyai pasangan seseorang tidak akan merasa hidup sebatang kara. Bila kita lihat tabel 3 tentang karakteristik responden berdasarkan status perkawinan sebagian besar (68%) responden berstatus sudah menikah, hal ini berarti sebagian besar responden masih memiliki pasangan. Scott (2010) mengungkapkan bahwa adanya pasangan hidup akan memberikan dampak yang baik bagi kesehatan mental, sehingga dengan adanya pasangan hidup membuat responden memiliki mekanisme koping yang baik. Reaksi dan sikap responden terhadap stres yang positif akan membuat responden menggunakan mekanisme koping adaptif dalam menghadapi masalah yang timbul akibat penyakit yang dideritanya sehingga sebagian besar responden mengalami kecemasan yang ringan. Hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien GGK yang menjalani hemodialisa Hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada responden berdasarkan uji statistik regresi ordinal didapatkan nilai signifikasi (p) = 0,000 yang berarti H 0 ditolak atau ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada klien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di rumah sakit William Booth Surabaya. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dimana menurut Lubis (2009) responden yang memiliki dukungan keluarga yang tinggi akan membuat mereka tidak mudah terserang stres. Hal ini berarti selama responden berada dalam masa stres karena penyakitnya, jika pada saat tersebut responden mendapatkan dukungan keluarga maka beban psikologis yang dialami responden akan berkurang. Bila kita melihat tabel tabulasi silang tentang dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan tampak bahwa 14 responden (100%) merasakan kecemasan ringan dengan dukungan keluarga yang baik, hal ini dapat diartikan bahwa responden yang mendapatkan dukungan keluarga baik akan mengalami tingkat kcemasan ringan. Jika kita melihat tabel 6 tentang karakteristik responden berdasarkan lama menjalani hemodialisa sebagian besar (68%) responden telah menjalani hemodialisa selama 1 3 tahun, dimana pada masa tersebut emosi responden dapat tidak stabil dan sangat membutuhkan dukungan keluarga untuk membimbing responden kearah acceptance (menerima). Dalam penelitian ini dukungan keluarga yang dirasakan responden adalah perhatian dan kepedulian dari keluarga, dimana keluarga dengan setia mengantar dan mendampingi responden selama menjalani hemodialisa bertahun 81
8 tahun. Perhatian dan dukungan keluarga dalam hal ini selalu mendampingi responden selama hemodialisa membuat responden merasa mendapatkan dukungan keluarga, dimana menurut Smet (1994) jika responden merasa didukung oleh keluarga segala sesuatu dapat menjadi lebih mudah bagi responden pada waktu mengalami kejadian kejadian yang menegangkan. Berdasarkan tabel 7 tentang karakteristik responden berdasarkan frekuensi jumlah menjalani hemodialisa paling banyak (58%) responden menjalani hemodialisa sebanyak 2 3 kali seminggu. Hal ini tentu dapat menimbulkan rasa bosan dan jenuh terhadap diri responden apalagi sekali hemodialisa membutuhkan waktu 5 jam. Kondisi diatas dimana responden harus menjalani hemodialisa dengan frekuensi yang seperti itu apalagi selama bertahun tahun tentu banyak membutuhkan pengertian dan pengorbanan dari keluarga, dimana keluarga harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan harus mengorbankan waktu mereka untuk mengantar serta mendampingi responden ketika hemodialisa. Pengorbanan keluarga ini dapat dirasakan oleh responden sehingga walaupun harus menjalani hemodialisa dengan frekuensi seperti itu, hal tersebut tidak dianggap beban oleh responden. Dukungan keluarga yang tinggi terhadap responden dalam menghadapi masa masa sulit membuat responden memiliki mekanisme koping yang baik, hal ini disebabkan karena dukungan keluarga yang tinggi membuat responden merasa tidak sendirian dalam menghadapi penyakitnya. Responden dengan dukungan keluarga tinggi dapat memiliki penghargaan diri yang lebih tinggi yang membuat responden tidak mudah terserang stres. Dukungan yang diberikan oleh keluarga sebagai sumber terdekat yang dimiliki responden akan menimbulkan rasa penerimaan, perhatian dan rasa nyaman pada responden, oleh karena itu responden memerlukan dorongan dan dukungan keluarga dari orang orang disekitarnya agar responden dapat mengatasi kecemasan. Dorongan dan dukungan dari keluarga akan sangat membantu responden untuk meningkatkan kualitas hidup terkait dengan menurunnya kecemasan yang dialami responden. SIMPULAN Klien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di rumah sakit William Booth Surabaya sebagian besar memiliki dukungan keluarga yang baik. Klien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di rumah sakit William Booth Surabaya sebagian besar mengalami tingkat kecemasan ringan. Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada klien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di rumah sakit William Booth Surabaya. SARAN Hendaknya keluarga klien hemodialisa memberikan dorongan dan dukungan kepada klien dengan tujuan untuk meningkatkan rasa diterima, diperhatikan, dihargai, rasa aman bagi klien sehingga klien tidak merasa sendiri dan dapat menerima keadaaanya. Hendaknya rumah sakit lebih memperhatikan tentang pentingnya dukungan keluarga terhadap klien hemodialisa dengan membuat suatu kebijakan yang lebih untuk meningkatkan peran keluarga dalam proses perawatan klien hemodialisa misal dengan membentuk group atau kelompok yang terdiri dari keluarga klien hemodialisa sebagai sarana untuk berbagi pengalaman sebagai bentuk dukungan kepada klien. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Salam.(2000). Kecemasan : Deteksi Dini Dan penangananya. Jakarta : Rineka Cipta Barbara, C.L. (2000). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan). Bandung : Refika Aditama Barrow.(2006). Kesehatan Jiwa Psikiatri. Beck.(2000). Patterns of social affilation as predictors of depressive symptoms among urban blaks. Washington : diakses 24 September 2013 Brunner & Suddarth. (2002). Buku ajar Keperawatan Medikala Bedah. Volume II. 82
9 Cobb.(2002). Friend & Family Support Improve Health. Washington : diakses 25 September 2013 Davies, Tomb. (1999). Buku Saku Psikiatri. Edisi 6. Friedman, Marilyn M. (2000). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktek. Edisi 6. Hawari, D. (2008).Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta : EGC Kaplan, H. Saddock. (2000). Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid I. Tangerang : Bina Rupa Aksara.. (2010). Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid II. Tangerang : Bina Rupa Aksara Kilzieh.(2008). Depression And Perceived social support from family in Turkish Patients with chronic renal failure treated by hemodialys. Journal Of Reseach In Medical Science. Volume 8 : Kimmel, P.L. (2010). Psychosocial Factors in Dialysis Patients. Journal Of Reseach In Medical Science. Volume 6 : Landerfeld.(2001). Psikiatri Klinis. Tangerang : Bina Rupa Aksara Moore.(2000). Ilmu Perilaku & Psikiatri. Mansoer, A.(2001). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta : FKUI Muttaqim, Arif. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Sistem Perkemihan. Jakarta : Salemba Medika National Kidney Foundation. (2002). Clinical Practice Guidelines and Clinical Practice Recommendation For Anemia in Chronic Kidney Disease in adults. diakses 24 September 2013 Nevid.(2003). Buku Saku Psikiatri. Jakarta : EGC Notoatmojo, Soekidjo.(2000). Prinsip Prinsip Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.(2001). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. (2000). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Seto.(2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Seto. (2003). Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperaatan : Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Edisi I. Jakarta : Salemba Medika. (2005). Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperaatan : Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Edisi II. Jakarta : Salemba Medika Prasetyo.(2007). Kecemasan : Prosedur Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika Putra, S. T.(2005). Psikoneuroimunologi Kedokteran. Surabaya : Graha Masyarakat Ilmiah Kedokteran FKUNAIR Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 10. Soelama.(2009). Fisiologi Kedokteran. Stuart, Gail. (2007). Buku Saku Keperwatan Jiwa. Sulaiman, Wahid.(2004). Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus & Pemecahannya. Yogyakarta : Andi Suyono, Slamet. (2005). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI Thong, M.S.Y. (2006). Social Support Predict Survival in Dialysis Patients. http: // 24 September Widyawati. (2005). Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Perubahan Respon Sosial Emosional. Surabaya : FKUNAIR Wijaya, A. (2005). Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisa Dan Mengalami Kecemasan. Jakarta : FKUI Yosep, Iyus. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama Zainuddin, Drajata. (2002). Kesehatan Mental. Jakarta : CV. Aji Masagung 83
INDIKATOR KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA BERDASARKAN STRATEGI KOPING
INDIKATOR KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA BERDASARKAN STRATEGI KOPING (The Indicator of Quality Life Patient with Chronic Renal Failure by Hemodialyisis Based on Coping
Lebih terperinciHUBUNGAN PENAMPILAN PERAN DENGAN STRES PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI UNIT HEMODIALISA RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL.
HUBUNGAN PENAMPILAN PERAN DENGAN STRES PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI UNIT HEMODIALISA RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Naskah Publikasi Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 33 HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI Kurniawati, Utomo Heri S, Abstrak Operasi merupakan tindakan medik
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI UNIT HEMODIALISA RSUD ULIN BANJARMASIN
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI UNIT HEMODIALISA RSUD ULIN BANJARMASIN Nina Novita Sari *, Adriana Palimbo 1, Rina Al Kahfi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka penderita gangguan ginjal tergolong cukup tinggi dan menjadi masalah kesehatan bukan hanya di Indonesia bahkan di negara maju. Di Amerika Serikat misalnya, angka
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN *Dewiyusrianti Lina
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN 2014 *Dewiyusrianti Lina ABSTRAK Stress merupakan hal yang dapat terjadi pada pasien
Lebih terperinciIdea Nursing Journal Vol. V No ISSN:
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA PENYAKIT GINJAL TAHAP AKHIR YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSUD Dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2013 RELATED
Lebih terperinciKOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA Rina Budi Kristiani 1, Alfia Nafisak Dini 2 Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya
Lebih terperinciDUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA PASIEN GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUH DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
Volume 4, No. 2, Desember 2 ISSN 285-92 DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA PASIEN GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUH DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI Hermawan Mahasiswa STIKES RS. Baptis Kediri
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KONDISI FISIK DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DUSUN JIMUS DESA PULE KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN ABSTRACT
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KONDISI FISIK DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DUSUN JIMUS DESA PULE KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN Abdul Rokhman*, Edi Tulus Tiono** Dosen Prodi S1 Keperawatan STIKES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal merupakan suatu keadaan dimana terjadinya penurunan fungsi ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan cairan yang berlebihan dari dalam tubuh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA Rani Afnia Sinaga 1 Jumaini 2 Misrawati 3 E-mail : ranisinaga19@yahoo.com No. hp
Lebih terperinciStudy Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi
Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi Oleh : Nurul Hidayah, S.Kep.Ns ABSTRAK Latar belakang : Diabetes mellitus adalah penyakit kronis
Lebih terperinciKata kunci : Dukungan Sosial Keluarga, Hemodialisis, Penyakit Ginjal Kronis
GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KRATON PEKALONGAN Wahyu Suci Priyanti ABSTRAK Hemodialisis merupakan suatu proses pengobatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif yang berakibat fatal bagi tubuh, sehingga tubuh tidak mampu untuk mempertahankan keseimbangan
Lebih terperinciHUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G
HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G Regina Indirawati * ), Anjas Surtiningrum ** ), Ulfa Nurulita ***
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsinya secara normal (Soematri, 2012).Secara global lebih dari 500 juta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal adalah suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal (Soematri, 2012).Secara global lebih dari 500 juta orang mengalami GGK,
Lebih terperinciABSTRAK. Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Gagal Ginjal Yang Menjalani Proses Hemodialisa Di RSUD Dr. Hardjono Ponorogo.
ABSTRAK Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Gagal Ginjal Yang Menjalani Proses Hemodialisa Di RSUD Dr. Hardjono Ponorogo. Oleh: Ida Royani Kecemasan pada pasien gagal ginjal yang menjalani proses hemodialisa
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI DUSUN KARANG WUNGU DESA KENANTEN KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO
Vol 8. No., Maret 2 HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI DUSUN KARANG WUNGU DESA KENANTEN KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO Atikah Fatmawati, Yunita Dwi Anggraini 2 )
Lebih terperinciKORELASI PERAN SERTA KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN KLIEN SKIZOFRENIA
KORELASI PERAN SERTA KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN KLIEN SKIZOFRENIA Nurdiana 1, Syafwani 2, Umbransyah 3, 1,2,3 STIkes Muhammadiyah Banjarmasin ABSTRAK Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Erika Dewi Noorratri 1, Wahyuni 2 1,2 Stikes Aisyiyah Surakarta Jl.
Lebih terperinciAristina Halawa ABSTRAK
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI PERSEPSI SESI 1-2 TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PENDENGARAN PADA PASIENSKIZOFRENIA DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT JIWAMENUR SURABAYA ABSTRAK Aristina
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV. SULAWESI SELATAN Beatris F. Lintin 1. Dahrianis 2. H. Muh. Nur 3 1 Stikes Nani Hasanuddin
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr.
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr. MOEWARDI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)
ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO Arief Fardiansyah 1 *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja
Lebih terperinciKETERKAITAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.
KETERKAITAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Siti Haniyah 1), Noor Rochmah I.T.P 2), Iis S.M 3), Endah 4) 123 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komposisi cairan tubuh dengan nilai Gloumerulus Filtration Rate (GFR) 25%-10% dari nilai normal (Ulya & Suryanto 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh dan berfungsi untuk membuang sampah metabolisme dan racun tubuh dalam bentuk urin/air seni, yang kemudian dikeluarkan dari
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG ABSTRAK
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Anggita Yuliani Pamungtyas*), Faridah Aini**), Puji Lestari***) *) Mahasiswa
Lebih terperinciHUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES
122 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Arif Nurcahyono 1, Sri Arini 2,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi
TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. volume, komposisi dan distribusi cairan tubuh, sebagian besar dijalankan oleh Ginjal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada manusia, fungsi kesejahteraan dan keselamatan untuk mempertahankan volume, komposisi dan distribusi cairan tubuh, sebagian besar dijalankan oleh Ginjal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasien penyakit gagal ginjal kronik di Amerika Serikat adalah orang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir (End Stage Renal Desease/ESRD) merupakan gangguan penurunan fungsi ginjal yang progresif serta irreversible
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT 07-08 RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA Aristina Halawa Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. ABSTRAK Kenakalan remaja yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperlancarkan darah dari zat toksin dan berbagai zat sisa. mengatur keseimbangan asam basa, mempertahankan volume dan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang berfungsi untuk memperlancarkan darah dari zat toksin dan berbagai zat sisa metabolisme tubuh yang tidak diperlukan.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: DINI ANGGRAINI 201110201085 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciGAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA. Abstrak.
GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA Rachel Satyawati Yusuf 1, Novy Helena Catharina Daulima 2 1. Program Studi Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan,
Lebih terperinciGAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA HARGA DIRI RENDAH YANG RAWAT INAP DI RSKD PROVINSI SULAWESI SELATAN
GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA HARGA DIRI RENDAH YANG RAWAT INAP DI RSKD PROVINSI SULAWESI SELATAN Rosliana Daud 1, Faisal Asdar 2, Rusly 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dan kekuatan tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu, tubuh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronis (GGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang bersifat progresif dan irreversibel. Kerusakan ginjal ini mengakibatkan masalah pada kemampuan dan kekuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. juta orang mengalami gagal ginjal. Data dari The United State Renal Data System
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Estimasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), secara global lebih dari 500 juta orang mengalami gagal ginjal. Data dari The United State Renal Data System (USRDS) tahun
Lebih terperinciFitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...
Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciDUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN SKIZOFRENIA ABSTRAK
DUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN SKIZOFRENIA Kristiani Bayu Santoso 1), Farida Halis Dyah Kusuma 2), Erlisa Candrawati 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLI KLINIK RUMAH SAKIT JIWA Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG ABSTRAK
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLI KLINIK RUMAH SAKIT JIWA Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Riska Wulansari*), Zumrotul Choiriyah**), Raharjo Apriyatmoko***)
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT
Volume 3, Edisi 1, Juli 2010 ISSN 2085-0921 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI Tri Sulistyarini, A.Per
Lebih terperincimetode survey, dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang Yogyakarta sejumlah 130 pasien.
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik, yaitu menjelaskan antar variabel melalui pengujian pertanyaan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE DI WILAYAH KERJA RUMAH SAKIT RAJAWALI CITRA BANGUNTAPAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : AYU PUTRI UTAMI NIM
Lebih terperinci1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI
1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI DESCRIPTION OF NURSE IN THE PREVENTION OF BEHAVIOR IN THE EVENT OF PLEBITIS INPATIENT KEDIRI BAPTIST
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE APPENDIKTOMI DI RUANG KELAS III BEDAH RSU SWADANA DAERAH TARUTUNG TAHUN 2013
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE APPENDIKTOMI DI RUANG KELAS III BEDAH RSU SWADANA DAERAH TARUTUNG TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh : SAHAT HUTAGALUNG 11.02.327 PROGRAM STUDI ILMU
Lebih terperinciGAMBARAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RSUD. PROF. DR. W. Z.
GAMBARAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RSUD. PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG Engelbertus A. Wutuna,c*, Serlibrina Turwewib, Angela
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI Ibrahim N. Bolla ABSTRAK Tindakan pembedahan adalah suatu tindakan
Lebih terperinciMEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG
MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG Asri Rahmawati, Arena Lestari, Ferry Setiawan ABSTRAK Salah satu penyakit yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas sehari-hari. Sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI POSYANDU SEJAHTERA GBI SETIA BAKTI KEDIRI ABSTRACT
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI POSYANDU SEJAHTERA GBI SETIA BAKTI KEDIRI Vitaria Wahyu Astuti ABSTRACT Background : Depression is mood interference that usually happened
Lebih terperinciHUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD JOMBANG
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD JOMBANG CORRELATION OF SELF EFFICACY WITH ANXIETY ON CHRONIC RENAL FAILURE PATIENTS UNDERGOING HEMODIALYSIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan jumlah penderita gagal ginjal pada tahun 2013 telah meningkat 50% dari tahun sebelumnya. Di Amerika Serikat,
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT
42 HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT Enny Nurcahyani 1, Dyah Widodo 2, Yanti Rosdiana 3 1,3) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Tribhuwana Tunggadewi 2) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Lebih terperinciBUDI HARTOYO NIM G2B Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Perawat dalam Melakukan Asuhan Keperawatan pada Pasien Flu Burung di Ruang EID dan ICU RSUP Dr. Kariadi Semarang BUDI HARTOYO NIM G2B385 Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kronis adalah kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan medis dan keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: TATIK KURNIANINGSIH 201110201133 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan adanya perubahan gaya hidup berdampak pada penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. angka ini meningkat menjadi 219 pasien dan tahun 2013 menjadi 418 pasien. Bila
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Gagal ginjal kronik adalah penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit taktus urinarius dan ginjal. Awitan gagal ginjal dapat terjadi
Lebih terperinciOleh : Muskhab 2 ABSTRACT
HUBUNGAN ANTARA LAMA WAKTU TERPASANG KATETER URETRA DENGAN TINGKAT KECEMASAN KLIEN DI BANGSAL RAWAT INAP DEWASA KELAS III RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT Background: Urinary catheterization
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR
PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR Purniaty Kamahi 1, Sudirman 2, H. Muhammad Nur 3 1 STIKES Nani Hasanuddin
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS SPIRITUAL DENGAN TINGKAT STRES PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
HUBUNGAN AKTIVITAS SPIRITUAL DENGAN TINGKAT STRES PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FEBRIANITA PURWANINGRUM 090201081
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang
BAB II TINJAUAN TEORI A. Kecemasan 1. Definisi Kecemasan Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan
Lebih terperinciPengaruh Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Depresi Pasien Chronic Kidney Disease Stadium 5D yang Menjalani Hemodialisis di RSD dr.
Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Depresi Pasien Chronic Kidney Disease Stadium 5D yang Menjalani Hemodialisis di RSD dr. Soebandi Jember (The Influence of Family Support on Depression Level
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disease) saat ini masih menjadi masalah yang besar, sebagaimana prediksi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Ginjal Kronik yang selanjutnya disebut CKD (chronic kidney disease) saat ini masih menjadi masalah yang besar, sebagaimana prediksi penderita akan meningkat
Lebih terperinciPENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang
PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI Desi Ariyana Rahayu 1), Tri Nurhidayati 2) 1) Departemen keperawatan jiwa, FIKKES, Unimus, Jln. Kedungmundu Raya no
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN DIRI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA. Di Ruang Hemodialisa RSUD Dr.
KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN DIRI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA Di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Harjono Ponorogo Oleh : RISKA HARDIYANTI NIM 13612503 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada fungsi ginjal, dimana tubuh tidak mampu untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aktivitas sehari-hari. Menurut WHO (World Health Organization) sehat adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitas
Lebih terperinciPerformance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak
Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Erni Nuryanti Suharto Endang Nurnaningsih Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Demografi dengan Pada Penderita Hipertensi di Kabupaten Gunungkidul DIY telah dilakukan di Puskesmas
Lebih terperinciHUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA DURASI KEKAMBUHA PASIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G
HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA DURASI KEKAMBUHA PASIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G Irma Wahyuningrum * ) Anjas Surtiningrum ** ), Ulfa Nurulita *** ). *) Mahasiswa
Lebih terperinciANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)
ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan yang baik adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA KUSTA DI RUMAH SAKIT KHUSUS KUSTA KOTA KEDIRI
HUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA DI RUMAH SAKIT KHUSUS KOTA KEDIRI Maria W. I Tilis; Ema Mayasari; Sentot Imam Suprapto STIKes Surya Mitra Husada ABSTRACT Leprosy
Lebih terperinciPENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA
PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Pandeirot *, Fitria**, Setyawan** Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Kesehatan N0.36 Tahun 2009 menjelaskan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan atau hidup sehat adalah hak setiap orang. Oleh karena itu kesehatan, baik individu, kelompok maupun masyarakat merupakan aset yang harus dijaga, dilindungi
Lebih terperinciHUBUNGAN MASA KERJA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT DI RUANG AKUT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
HUBUNGAN MASA KERJA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT DI RUANG AKUT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Mahasiswa Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Staff Pengajar Prodi S-1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CKD merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia yang berdampak besar pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG CKD merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia yang berdampak besar pada masalah medik, ekonomi dan sosial yang sangat besar bagi pasien dan keluarganya, baik di
Lebih terperinciKECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG ICU
KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG ICU Ira Rahmawati 1, Riri Maria 2 1. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat
Lebih terperinciHUBUNGAN STRESOR DENGAN STRES DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STUDI COSS SECTIONAL DI STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2014
HUBUNGAN STRESOR DENGAN STRES DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STUDI COSS SECTIONAL DI STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2014 Kriscillia Molly Morita 1*) 1. Program Studi D3 Keperawatan STIKES YARSI
Lebih terperinciPurwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta
HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG FLAMBOYAN RSUD MUNTILAN Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES
Lebih terperinciTERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH
TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH (Games Therapy Towards to Psychologic Adaptation in School Age Children) Retno Twistiandayani*, Siti Mahmudah** * Program
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KOTA MEDAN TESIS.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KOTA MEDAN TESIS Oleh NORA HAYANI 127046019 / KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PROGRAM STUDI MAGISTER
Lebih terperinciKECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL
98 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2. (2) Agustus 2016 ISSN. 2407-7232 KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL CHILD ANXIETY TODDLER VIEWS FROM THE HOSPITAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang mempunyai peran penting dalam sistem ekskresi dan sekresi pada tubuh manusia. Apabila ginjal gagal melakukan fungsinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009). Gagal ginjal yang terjadi secara mendadak disebut gagal ginjal akut,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal (Sumaryanto & Madjid, 2009). Gagal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multipel. Semua upaya mencegah gagal ginjal amat penting. Dengan demikian,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal ginjal adalah hilangnya fungsi ginjal. Karena ginjal memiiki peran vital dalam mempertahankan homeostasis, gagal ginjal menyebabkan efek sistemik multipel. Semua
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terletak di Jl. Wates Km. 5,5 Gamping, Sleman, Daerah Istimewa. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping merupakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Wilayah Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Gamping terletak di Jl. Wates Km. 5,5 Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DALAM MENJALANI HEMODIALISIS. DI RSUD Dr.
KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DALAM MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD Dr. HARDJONO PONOROGO Oleh: NUNUNG LESTARI 13612516 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Evi Susanti 1), Tanto Hariyanto 2), Ragil Catur Adi 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciFitri Sri Lestari* Kartinah **
HUBUNGAN PERSEPSI KELUARGA TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN SIKAP KELUARGA KEPADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Fitri Sri Lestari* Kartinah ** Abstract
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG
TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG Iis Sriningsih* ), Dhani Afriani** ) *) Dosen Prodi DIV Keperawatan Semarang, Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Nurika Pratiwi*), Gipta Galih W**), Eko Mardiyaningsih***) *) Mahasiswa
Lebih terperinci