IMPLEMENTASI METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA INDUSTRI PERHOTELAN (Studi Kasus pada Unit Bisnis Hotel DEF di PT.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA INDUSTRI PERHOTELAN (Studi Kasus pada Unit Bisnis Hotel DEF di PT."

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA INDUSTRI PERHOTELAN (Studi Kasus pada Unit Bisnis Hotel DEF di PT. XYZ, Tbk) SKRIPSI AUDITYA MAULANA IRAWAN PEMBIMBING: WASILAH FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSI AKUNTANSI UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA NOVEMBER

2 2 ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Auditya Maulana Irawan : Ekstensi Akuntansi : Implementasi Metode Activity Based Costing pada Industri Perhotelan (Studi Kasus pada unit bisnis hotel DEF di PT. XYZ, Tbk) Skripsi ini membahas tentang implementasi metode Activity Based Costing dalam menentukan harga pokok jasa room dan membandingkan dengan metode biaya yang digunakan sendiri secara internal oleh manajemen hotel DEF dan metode biaya tradisional pada unit bisnis hotel DEF di PT. XYZ, Tbk dalam menentukan harga pokok jasa room. Berdasarkan perbandingan tersebut akan diketahui tentang perbedaan signifikan penggunaan ketiga macam metode costing tersebut. Bagi pelaku usaha atau manajemen perusahaan yang masih awam terhadap metode biaya, biasanya melakukan perhitungan harga pokok produksi atau jasanya hanya berdasarkan biaya langsung (direct cost) saja. Sedangkan biaya tidak langsung (indirect cost) yang tidak dapat ditelusuri langsung ke produk atau jasa dengan cara yang ekonomis biasanya dibebankan hanya berdasarkan asumsi yang menggunakan persentase perkiraan saja. Akibatnya terjadi kesalahan pengambilan keputusan khususnya kesalahan dalam strategi penetapan harga (pricing). Dengan menggunakan metode Activity Based Costing, penulis berupaya untuk memperkenalkan implementasi metode menghitung harga pokok jasa room, pada industri jasa perhotelan. Penulis melakukan perbandingan metode perhitungan biaya dengan memasukkan seluruh elemen biaya dan sumber daya yang dikorbankan dengan metode yang digunakan secara internal, menggunakan traditional costing dan metode Activity Based Costing. Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa perhitungan dengan menggunakan metode Activity Based Costing menghasilkan nilai harga pokok jasa room yang lebih akurat sehingga diharapkan akan lebih tepat dalam pengambilan keputusan pada khususnya strategi penetapan harga (pricing strategy). Kata kunci: Activity Based Costing,

3 3 ABSTRACT Name Study Program Title : Auditya Maulana Irawan : Extension Accounting : Implementation Activity Based Costing method on Hospitality Industry (Case Study: Hotel DEF as a business unit of PT. XYZ, Tbk) This thesis discussed about implementation activity based costing method (ABC), and comparison between ABC method, internal method and traditional costing for cost of room service Hotel DEF as a business unit of PT. XYZ, Tbk. Based on the comparison, we will understand a significant difference of these method. For entrepreneurs or management companies that still lay on costing method, usually calculate the cost of production or services based only direct costs. While the indirect costs that cannot be traced directly to products or services economically, usually charged based on the assumption that using an estimated percentage. This resulted an error in the decision making pricing strategy. Using Activity Based Costing method, the author tries to introduce the implementation of this method in the hospitality industry. Author compared the cost calculation method to include all elements of costs and resources used by the method used internally, traditional costing method and ABC method. By comparison it was found that calculation using activity based costing method cost will generate more accurate of room service value which is expected to be more precise in decision-making in particular pricing strategy. Keywords: Activity Based Costing,

4 4

5 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini di unit bisnis hotel DEF yang dikelola PT. XYZ, Tbk masih menerapkan sistem biaya yang diciptakan sendiri dalam menentukan harga pokoknya, dimana penentuan harga pokoknya belum dapat mencerminkan seluruh biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan. Hal ini menyebabkan informasi harga pokok jasa yang under costing atau over costing. Under costing terjadi bila biaya tidak langsung (indirect cost) dibebankan kepada jasa terlalu rendah dari biaya yang sebenarnya dikonsumsi untuk menghasilkan jasa, sedangkan overcosting terjadi bila biaya tidak langsung (indirect cost) dibebankan kepada jasa terlalu tinggi dari biaya yang sebenarnya dikonsumsi untuk menghasilkan jasa tersebut. Dengan munculnya biaya jasa yang undercosting atau over costing tersebut akan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam strategi menetapkan tarif menginap (room rate) dan kelangsungan hidup organisasi (going concern). Untuk itu perlu dikaji kemungkinan diterapkannya sistem penentuan harga pokok jasa berdasarkan aktivitasnya. Adanya upaya untuk menghitung ulang biaya secara riil adalah salah satu wujud untuk terciptanya cost awareness yang diharapkan mampu meningkatkan ketepatan dalam pengambilan keputusan. Activity Based Costing System merupakan suatu sistem pembebanan biaya berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk. Ada dua asumsi yang mendasari Activity Based Costing System (Cooper and Kaplan, 2007), yaitu : 1. adanya aktivitas akan menyebabkan timbulnya biaya. 2. produk atau jasa akan menyebabkan timbulnya permintaan akan aktivitas. 1.2 Rumusan Masalah Dengan mempertimbangkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

6 6 1. Bagaimana proses perhitungan harga pokok jasa jika menggunakan metode biaya tradisional untuk unit bisnis Hotel DEF? dan apa pengaruh terhadap penentuan tarif menginap (room rate)? 2. Bagaimana proses perhitungan harga pokok jasa jika menggunakan metode Activity Based Costing unit bisnis hotel DEF? dan apa pengaruhnya terhadap penentuan tarif menginap (room rate)? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan sebagai berikut: a. Melakukan simulasi perhitungan metode biaya tradisional dalam penentuan harga pokok jasa dan mengukur kemungkinan diterapkannya di unit bisnis hotel DEF b. Melakukan simulasi perhitungan metode Activity Based Costing dalam penentuan harga pokok jasa dan mengukur kemungkinan diterapkannya di unit bisnis hotel DEF. c. Mengetahui pengaruh penggunaan biaya tradisional dalam menghitung harga pokok jasa. d. Mengetahui pengaruh penggunaan metode Activity Based Costing dalam menghitung harga pokok jasa.

7 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Biaya dan Klasifikasi Biaya Konsep Biaya Hongren dan Foster (2009:53) mendefinisikan biaya (cost) sebagai berikut: Cost as a resource sacrificed or forgone to achieve a spesific objective. A cost (such as direct materials or advertising) is usually measured as the monetary amount that must be paid to acquire goods or services. Hongren dan Foster menyatakan bahwa biaya (cost) adalah sumberdaya yang dikorbankan untuk memperoleh suatu tujuan tertentu. Biaya biasanya diukur dengan satuan moneter yang harus dibayar untuk mendapatkan barang atau jasa Klasifikasi Biaya Klasifikasi biaya diperlukan untuk melakukan perhitungan biaya produk dan jasa. Biaya-biaya yang terjadi diklasifikasikan untuk mengetahui karakteristiknya. Selanjutnya ketika karakteristiknya telah diketahui maka biaya (cost) akan ditentukan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Menurut Hongren dan Foster (2009:54), biaya (cost) diklasifikasikan ke dalam dua kategori sesuai dengan cara menentukan biaya (cost) ke dalam obyek biaya (cost objects): 1) Direct Cost, adalah biaya yang dikaitkan dengan obyek biaya dan dapat ditelusuri kepadanya dengan cara yang ekonomis. 2) Indirect Cost, adalah biaya yang dikaitkan dengan obyek biaya namun tidak dapat ditelusuri kepadanya dengan cara yang ekonomis. 2.2 Harga Pokok Produksi Hongren dan Foster (2009:65), mendefinisikan harga pokok produksi (cost of goods manufactured) adalah: The cost of goods manufactured refers to the cost of goods brought to completion whether they were started during the current accounting period. Dari definisi Hongren dan Foster disimpulkan bahwa harga pokok produksi (cost of goods manufactured) adalah jumlah biaya untuk memproduksi barang yang telah diselesaikan selama periode akuntansi. Harga Pokok Produksi

8 8 diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya bahan baku (Direct Material), biaya tenaga kerja (Direct Labor) dan juga biaya overhead (Factory Overhead) ditambahkan dengan persediaan awal barang setengah jadi (Work In Process Beginning Inventory) kemudian dikurangi dengan persediaan akhir barang setengah jadi (Work In Process Ending Inventory) 2.3 Metode Akumulasi Biaya Ada beberapa metode dalam melakukan akumulasi biaya menurut Hongren dan Foster (2009), diantaranya adalah: 1. Traditional Costing System 2. Activity Based Costing System Traditional Costing System Dalam sistem akuntansi biaya tradisional, hal yang menyebabkan biaya timbul (cost driver) disebut dengan basis alokasi (allocation bases) seperti misalnya jumlah pemakaian bahan baku langsung, jumlah penggunaan jam tenaga kerja, jumlah jam mesin, dan jumlah tenaga kerja langsung. Semua basis alokasi ini adalah pemicu biaya (cost driver) yang terkait dengan volume atau tingkat produksi yang nantinya akan digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik. Cooper dan Kaplan (2007) menyatakan distorsi informasi yang terjadi pada sistem biaya tradisional disebabkan antara lain: 1. Adanya biaya yang dialokasikan ke produk yang tidak berkaitan sama sekali dengan produk yang menimbulkan biaya-biaya tersebut. 2. Adanya biaya-biaya yang tidak dihubungkan dengan produk yang dihasilkan ataupun dengan konsumen yang dilayani. 3. Adanya perhitungan biaya produk hanya terhadap sebagian output dari perusahaan. 4. Adanya pengalokasian biaya yang tidak akurat ke suatu produk. 5. Adanya usaha untuk mengalokasikan joint cost dan common cost ke suatu produk Activity Based Costing Pengertian Activity Based Costing Hongren dan Foster (2009:170) mendefinisikan sebagai berikut:

9 9 Activity Based Costing (ABC) refines a costing system by identifying individual activities as the fundamental cost objects. An Activity is an event, task, or unit of work with a specified purpose-for example, designing products, setting up machines, operating machines, and distributing products. Menurut Hongren dan Foster, ABC memurnikan sebuah sistem biaya dengan mengindentifikasi aktivitas sebagai dasar obyek biaya. Adapun aktivitas itu sendiri adalah kegiatan, tugas, atau unit kerja dengan tujuan yang ditentukan. Contohnya: desain produk, pengaturan mesin, pengoperasian mesin, distribusi produk. Gambar 2.1. Asumsi Dasar yang melandasi ABC System Fundamental Cost Objects Assignment to other cost objects Activities Cost of Activity Cost of - Products - Services - Customers Sumber : Hongren dan Foster, 2009 Dengan sistem ini Hongren dan Foster ingin menjelaskan penyebab timbulnya suatu biaya adalah aktifitas yang terjadi di suatu perusahaan. Sehingga sangatlah tepat kalau pengalokasian biaya tidak langsung yang tidak melekat ke produk dilakukan berdasarkan aktivitas yang terjadi Kriteria Penerapan Activity Based Costing Hongren dan Foster (2009:169) merumuskan beberapa hal yang berkaitan dengan faktor yang mendorong penerapan ABC, yaitu: 1) Increase in product diversity. 2) Increase in indirect cost. 3) Competition in product market.

10 Hirarki Biaya (Cost Hierarchies) Hongren dan Foster (2009:173) mengelompokkannya menjadi 4 klasifikasi yaitu: 1) Aktivitas tingkat unit (Unit Level Activities) 2) Aktivitas tingkat kelompok unit (Batch Level Activities) 3) Aktivitas pendukung produk atau jasa (Product/Service Sustaining Activities) 4) Aktivitas pendukung fasilitas (Facility Sustaining Activities) Activity Cost Pool Garrison mendefinisikan Activity Cost Pool dalam bukunya Managerial Accounting 11 edition, 2006, Mc Graww Hill : An Activity Cost Pool is a bucket in which costs are accumulated that relate to a single activity measure in the ABC system. Activity Cost Pool didefinisikan sebagai tempat dimana macam macam biaya (cost) yang ada diakumulasikan menjadi satu aktivitas yang terukur dalam Activity Based Costing System. Maksudnya, dalam suatu proses produksi tentunya biaya tidak langsung (indirect cost) yang mendukung proses produksi sangat banyak variasi macamnya. Sehingga untuk memudahkan implementasi metode Activity Based Costing semua biaya tersebut dikelompokkan dalam beberapa activity cost pool. Cara mengelompokkannya pun ditentukan terlebih dahulu karakteristik yang menjadi cost driver-nya. Setelah ditentukan beberapa cost driver maka seluruh biaya tidak langsung tersebut dapat dikelompokkan ke dalam activity cost pool. Contohnya: kelompok cost driver berdasarkan jumlah kamar terjual, jumlah tamu menginap, jumlah luas lantai, jumlah kamar tersedia, jumlah jam kerja karyawan. 2.4 Cost driver Hongren dan Foster (2009:58) mendefinisikan Cost driver sebagai berikut: Cost driver is a variable, such as the level activity or volume, that causally affects cost over a given time span.

11 Mekanisme Implementasi Activity Based Costing pada Perusahaan Jasa Tahap-tahap yang harus dilakukan dalam implementasi Activity Based Costing pada perusahaan jasa haruslah tepat supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Hal ini menghindari terjadinya distorsi biaya yang nantinya mengakibatkan kesalahan dalam penetapan harga pokok jasa yang terlalu tinggi atau terlalu rendah (overcosting atau under costing). Dalam penerapan ABC dilakukan 2 tahap proses pengalokasian sebagaimana gambar berikut: Gambar 2.2 Tahapan Proses Pengalokasian Penerapan ABC Sumber : Garrison, Norren dan Brewer (2006) 1. Tahap Pertama Pada tahap pertama, aktivitas diidentifikasikan, biaya dituntukan ke setiap aktivitas dan aktivitas-aktivitas yang berkaitan disatukan dalam kelompok yang homogen, berdasarkan kesamaan karakteristik, secara logika berkaitan dan mempunyai ratio konsumsi sama untuk semua produk. 2. Tahap Kedua Pada tahap ke dua, Overhead dari setiap Pool Rate dibebankan keproduk. Hongren dan Foster (2009:174) menjelaskan tahapan implementasi ABC adalah: 1) Mengidentifikasi jasa yang menjadi obyek biaya. 2) Mengidentifikasi biaya langsung (direct cost) pada jasa tersebut. 3) Menentukan aktivitas dan dasar alokasi biaya yang nantinya digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung (indirect cost) ke jasa tersebut. 4) Menghitung tarif per unit dari tiap-tiap dasar alokasi biaya. 5) Menghitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke jasa tersebut.

12 12 BAB III METODOLOGI PENELITIAN & PROFIL UNIT BISNIS HOTEL PADA PT. XYZ, Tbk. 3. Metodologi Penelitian 3.1 Objek, Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini yang akan dijadikan objek penelitian adalah implementasi metode Activity Based Costing dalam menentukan harga pokok dari room rate dari berbagai macam room type yang terdapat di unit bisnis hotel DEF yang berlokasi di Jakarta Utara. Unit bisnis hotel DEF ini mempunyai holding company yaitu PT. XYZ, Tbk. Sedangkan untuk waktu penelitian, penulis melakukannya pada saat bulan Januari 2012 sampai dengan selesai. 3.2 Metode Pengumpulan Data Metodologi yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah : 1) Review kepustakaan. 2) Deep Interview. 3) Wawancara 4) Observasi. 3.3 Metode Analisis Di dalam penelitian ini, jenis penelitian yang dipilih adalah Analisa Studi Kasus. Adapun menurut Sekaran (2009) adalah sebagai berikut: Metode analisis studi kasus adalah analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, di mana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini. Sekaran berpendapat bahwa studi kasus adalah untuk meyakinkan dan dapat memberikan deskripsi (gambaran) tentang analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, di mana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini. Dalam studi kasus ini data yang disediakan adalah data kualitatif dan bukan kuantitatif untuk analisis dan interpretasinya.

13 13 BAB IV ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Harga Pokok Room Menggunakan Metode Biaya Tradisional Tabel 4.8 Harga Pokok Produk/Jasa unit bisnis Hotel DEF Tahun 2011 ELEMEN BIAYA SUPERIOR DELUXE UNIQUE FAMILY SUITE DUYUNG SUITE MARLIN SUITE PAUS SUITE TOTAL Biaya Langsung Ammenities Chemical Room Laundry Labour Energy Entertainment Depresiasi Break Fast Dinner Total Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung 9,40% x ,50% x ,07% x ,20% x ,89% x ,69% x ,43% x HPP Jumlah Room Night HPP per room type Sumber data: Data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk 4.2 Perhitungan Harga Pokok Room Dengan Metode Activity Based Costing System Tabel 4.10 Identifikasi Aktivitas dan Level Aktivitas NO AKTIVITAS LEVEL AKTIVITAS 1 Aktivitas menginap Unit level 2 Aktivitas laundry Unit level 3 Aktivitas listrik Facility level 4 Aktivitas air Facility level 5 Aktivitas breakfast Unit level 6 Aktivitas pemasaran Facility level 7 Aktivitas penyusutan Product/Service Sustaining 8 Aktivitas pemeliharaan Product/Service Sustaining 9 Aktivitas sewa lahan & pajak bumi bangunan Product/Service Sustaining 10 Aktivitas pendukung operasional Product/Service Sustaining 11 Aktivitas penggajian karyawan tetap Facility level 12 Aktivitas penggajian karyawan kontrak outsorcing & part time Facility level Sumber data: Data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk

14 14 Tabel 4.11 Cost Pool Dan Cost Driver Unit level Activity : Pool I Aktivitas menginap Aktivitas laundry Cost Pool Cost Driver Jumlah kamar terjual Jumlah kamar terjual Pool II Aktivitas pemberian makan pagi Jumlah tamu menginap Facility Level Activity: Pool III Aktivitas pemasaran Jumlah kamar tersedia Product/Service Sustaining Level Activity: Pool IV Aktivitas pemeliharaan Aktivitas penyusutan Aktivitas sewa lahan & pajak bumi bangunan Aktivitas pendukung operasional Aktivitas listrik Aktivitas air Jumlah luas lantai Jumlah luas lantai Jumlah luas lantai Jumlah luas lantai Jumlah luas lantai Jumlah luas lantai Facility Level Activity: Pool V Aktivitas penggajian karyawan tetap Jumlah jam kerja Aktivitas penggajian karyawan kontrak outsorcing & part time Jumlah jam kerja Sumber data: Data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk Tabel 4.12 Cost Pool I AKTIVITAS DASAR PERSENTASE ALOKASI JUMLAH TOTAL BIAYA Aktivitas Menginap : Guest & cleaning supplies, room amenities Aktivitas Laundry : Laundry Linen TOTAL Tabel 4.13 Cost Pool II AKTIVITAS DASAR PERSENTASE ALOKASI JUMLAH TOTAL BIAYA Aktivitas Breaksfast Full Breakfast Buffet: (Rp x orang) TOTAL

15 Tabel 4.14 Cost Pool III AKTIVITAS DASAR PERSENTASE ALOKASI JUMLAH TOTAL BIAYA Aktivitas Pemasaran : Advertising & Promotion 52,18% ,73 15 TOTAL ,73 Tabel 4.15 Cost Pool IV AKTIVITAS DASAR PERSENTASE ALOKASI JUMLAH TOTAL BIAYA Aktivitas Listrik : Listrik 52,18% Bahan Bakar Generator 52,18% Aktivitas Air : Air 52,18% Aktivitas Penyusutan : Penyusutan Bangunan 52,18% Penyusutan Mesin & Perlengkapan 52,18% Penyusutan Peralatan 52,18% Penyusutan Kendaraan 52,18% Penyusutan Sarana & Prasarana 52,18% Penyusutan Aktiva Berwujud Lain-Lain 52,18% Aktivitas Pemeliharaan : Pemeliharaan Bangunan 52,18% Pemeliharaan Mesin & Perlengkapan 52,18% Pemeliharaan Peralatan 52,18% Pemeliharaan Kendaraan 52,18% Pemeliharaan Infrastruktur 52,18% Pemeliharaan Dekorasi & Taman 52,18% - - Pemeliharaan Binatang 52,18% - - Perawatan Taman & Kebersihan 52,18% Aktivitas Sewa Lahan & Pajak Bumi Bangunan: Beban Sewa Lahan 52,18% Beban Pajak Bumi Bangunan 52,18%

16 Tabel 4.15 (Lanjutan) Cost Pool IV (Lanjutan) 16 Aktivitas Pendukung Operasional: Beban Telepon 52,18% Program Atraksi/Honor Artis 52,18% Program Atraksi/Beban Produksi 52,18% Konsumsi Program/Atraksi 52,18% Beban Perizinan 52,18% Pakaian Seragam Operasional 52,18% Olah Raga 52,18% Rekreasi Karyawan 52,18% Penghargaan Karyawan 52,18% Pembinaan Rohani Karyawan 52,18% Transport Rutin 52,18% Perjalanan Dinas Dalam Kota 52,18% Perjalanan Dinas Luar Kota 52,18% Perjalanan Dinas Dalam Kota 52,18% Pendidikan dan Pelatihan Operasional 52,18% Asuransi Kebakaran 52,18% Asuransi Gempa Bumi 52,18% Asuransi Kendaraan 52,18% Cetakan 52,18% Alat Tulis Kantor 52,18% Dapur 52,18% Bahan Bakar 52,18% Biaya Rapat 52,18% Foto Copy 52,18% Harian Majalah Untuk Tamu 52,18% Kepurtakaan 52,18% Jamuan Tamu 52,18% Pajak Bea Materai 52,18% Pajak Reklame 52,18% Beban Rupa-Rupa 52,18% TOTAL Tabel 4.16 Cost Pool V AKTIVITAS DASAR PERSENTASE JUMLAH TOTAL BIAYA ALOKASI Aktivitas Penggajian Karyawan Tetap : Gaji / Honor 52,18% Gratifikasi 52,18% Bonus 52,18% Iuran Dana Pensiun 52,18% Beban Manfaat Pensiun 52,18% Upah Tenaga Kontrak 52,18% 0 - Upah Harian Paruh Waktu / Upah Paket 52,18% Uang Makan & Transport Pegawai 52,18% Uang Makan & Transport Pegawai Kontrak 52,18% 0 - Uang Lembur 52,18% Asuransi Tenaga Kerja 52,18% Asuransi Kesehatan 52,18% Uang Pakaian Seragam 52,18% Dana Sosial Pegawai 52,18% 0 - Beban Pegawai Lain - Lain 52,18% Aktifitas Penggajian Karyawan Kontrak Outsorcing & Part Time: Honor Konsultan 52,18% Honor Jasa Professional 52,18% TOTAL

17 Tabel 4.17 Pengalokasian Data Cost Driver COST POOL COST DRIVER JUMLAH 1 Alokasi jumlah room terjual Superior Deluxe Unique Family Suite Duyung Suite Marlin Suite 839 Paus Suite 426 Total Alokasi jumlah tamu menginap Superior Deluxe Unique Family Suite Duyung Suite Marlin Suite Paus Suite Total Alokasi jumlah room tersedia Superior Deluxe Unique Family Suite Duyung Suite Marlin Suite Paus Suite Total Alokasi jumlah luas lantai Superior Deluxe Unique Family Suite Duyung Suite 650 Marlin Suite 800 Paus Suite 480 Total Alokasi jumlah jam kerja karyawan Superior Deluxe Unique Family Suite Duyung Suite Marlin Suite Paus Suite Total NO COST POOL Tabel 4.18 Tarif Cost Pool TOTAL COST POOL (Tabel 4.12, 4.13, 4.14, 4.15, 4.16) COST DRIVER (Tabel 4.17) TARIF COST POOL (Rp) (1) (2) (1) : (2) 1 Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V Biaya yang melekat pada aktivitas dibebankan ke room berdasarkan konsumsi atau muatan aktivitas, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

18 18 Tabel 4.19 Harga Pokok Room Superior NO COST POOL TARIF COST POOL COST DRIVER TOTAL (Rp.) 1 Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG (TABEL 4.9) TOTAL BIAYA UNTUK ROOM SUPERIOR JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK JASA ROOM SUPERIOR Tabel 4.20 Harga Pokok Room Deluxe NO COST POOL TARIF COST POOL COST DRIVER TOTAL (Rp.) 1 Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG TOTAL BIAYA UNTUK ROOM DELUXE JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK ROOM DELUXE Tabel 4.21 Harga Pokok Room Unique NO COST POOL TARIF COST POOL COST DRIVER TOTAL (Rp.) 1 Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG TOTAL BIAYA UNTUK ROOM UNIQUE JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK ROOM UNIQUE

19 19 Tabel 4.22 Harga Pokok Room Family Suite NO COST POOL TARIF COST POOL COST DRIVER TOTAL (Rp.) 1 Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG TOTAL BIAYA UNTUK ROOM FAMILY SUITE JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK ROOM FAMILY SUITE Tabel 4.23 Harga Pokok Room Duyung Suite NO COST POOL TARIF COST POOL COST DRIVER TOTAL (Rp.) 1 Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG TOTAL BIAYA UNTUK ROOM DUYUNG SUITE JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK ROOM DUYUNG SUITE Tabel 4.24 Harga Pokok Room Marlin Suite NO COST POOL TARIF COST POOL COST DRIVER TOTAL (Rp.) 1 Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG TOTAL BIAYA UNTUK ROOM MARLIN SUITE JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK ROOM MARLIN SUITE

20 20 Tabel 4.25 Harga Pokok Room Paus Suite NO COST POOL TARIF COST POOL COST DRIVER TOTAL (Rp.) 1 Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG TOTAL BIAYA UNTUK ROOM PAUS SUITE JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK ROOM PAUS SUITE Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Jasa Tabel 4.26 Perbandingan Harga Pokok Room dari ketiga metode perhitungan ROOM TYPE METODE YANG DIGUNAKAN HOTEL DEF TRADITIONAL BASED COSTING ACTIVITY BASED COSTING PERBEDAAN A B C A-C B-C A-B SUPERIOR DELUXE UNIQUE FAMILY SUITE DUYUNG SUITE MARLIN SUITE PAUS SUITE Tabel 4.28 Net Profit Margin per Room Type ROOM TYPE AVERAGE ROOM RATE ACTIVITY BASED COSTING MARGIN PERSENTASE MARGIN A B A-B SUPERIOR % DELUXE % UNIQUE % FAMILY SUITE % DUYUNG SUITE % MARLIN SUITE % PAUS SUITE %

21 21 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan selama penelitian oleh penulis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Metode perhitungan menggunakan Traditional Costing yang hanya menggunakan satu cost pool kurang akurat dalam menghitung harga pokok jasa room. Hal ini karena dalam komponen biaya terdapat berbagai macam karakteristik cost driver yang masing-masing tidak dapat disamakan ke dalam satu cost pool saja namun harus dibagi ke dalam beberapa cost pool sesuai dengan karakteristik aktivitasnya. 2. Metode perhitungan menggunakan Activity Based Costing menggunakan beberapa cost pool diyakini paling akurat dalam menghitung harga pokok jasa room. Hal ini karena dalam komponen biaya terdapat berbagai macam karakteristik cost driver yang masing-masing tidak dapat disamakan ke dalam satu cost pool saja namun harus dibagi ke dalam beberapa cost pool sesuai dengan karakteristik aktivitasnya. 5.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan penulis untuk pihak manajemen unit bisnis hotel DEF adalah: 1. Agar manajemen unit bisnis hotel DEF mengaplikasikan dan mengimplementasikan metode Activity Based Costing untuk melakukan perhitungan harga pokok jasa room. 2. Penggunaan metode Activity Based Costing bukanlah sesederhana yang diperkirakan. Penggunaan metode ini perlu dukungan sistem informasi yang memadai dan tenaga kerja dengan kompetensi tinggi.

22 22 DAFTAR PUSTAKA Charles T. Hongren and G. Foster, Cost Accounting: A Managerial Emphasis, 13th edition (New Jersey:Prentice Hall, 2009) Kaplan, Robert S., and Atkinson, Anthony A., Advanced Management Accounting, New Jersey: Prentice-Hall, 2007 Lavlinesia, Vega, Studi Eksplorasi Penerapan Activity Based Costing Pada Instalasi Room Bersalin (Studi Kasus pada Badan Rumah Sakit Umum Daerah Wonosobo), Skripsi Perpustakaan FEB UGM, 2008 Brewer, Noreen, Garrison., Managerial Accounting, 11th edition, Mc Graw Hill-Irwin, 2006 Sekaran, Uma, Research Methods for Business: A Skill Building Approach, New York: John Wiley and Sons, 2009

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya Rayburn, L. G. yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999) menyatakan, Biaya mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk suatu produk,

Lebih terperinci

Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisional dan Activity Based Costing?

Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisional dan Activity Based Costing? Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisional dan Activity Based Costing? Hendra Gunawan *, Stefania Fatma ** Politeknik Negeri Batam Business Management Department

Lebih terperinci

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, December 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2013 Accepted November, 2013 Penerapan Metode Activity Based Costing

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU Novita Ariyani Dibawah bimbingan: Gusnardi dan Rina Selva Johan Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Penentuan Harga Pokok pissn : X Kamar Hotel Antara Full Costing Dengan pissn :

Analisis Perbandingan Penentuan Harga Pokok pissn : X Kamar Hotel Antara Full Costing Dengan pissn : ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (Studi Kasus Pada Hotel Istana Hapsari Sukoharjo) Arofah Nur Sholihah, Endang Masitoh, Siti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat The Cipaku Garden Hotel dalam bentuk CV atas nama Hendro Wibowo beserta putrinya,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat The Cipaku Garden Hotel dalam bentuk CV atas nama Hendro Wibowo beserta putrinya, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat The Cipaku Garden Hotel Hotel Cipaku Indah Bandung didirikan pada tanggal 27 September 1983 dalam bentuk CV atas nama Hendro

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) (Studi pada Guest House Hasanah Buring Kota Malang Tahun 2016) Nivo Haneda Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED ANALYSIS METHOD COSTING SYSTEM IN PRICING COST OF ROOMS IN HOTEL DYNASTY MAKASSAR

IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED ANALYSIS METHOD COSTING SYSTEM IN PRICING COST OF ROOMS IN HOTEL DYNASTY MAKASSAR IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED ANALYSIS METHOD COSTING SYSTEM IN PRICING COST OF ROOMS IN HOTEL DYNASTY MAKASSAR Oleh : Muh.Nur Hatta Email :nhunhogarca@gmail.com Pembimbing I : Mukhtar sapiri Email

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA Budi Satria Trimurti Endang Masitoh 1,2,3 Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. II.1.1. Konsep Biaya Identifikasi Biaya Definisi biaya menurut Krismiaji (2002), Cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya menurut Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999), Biaya (cost)

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya menurut Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999), Biaya (cost) BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Biaya II.1.1 Definisi Biaya Biaya menurut Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999), Biaya (cost) adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

Gloria S.Rotikan, Penerapan Metode Activity... PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT.

Gloria S.Rotikan, Penerapan Metode Activity... PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. TROPICA COCOPRIMA Oleh: Gloria Stefanie Rotikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pembiayaan Sistem pembiayaan (costing system) secara umum terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem akuntansi biaya konvensional. Sistem akuntansi biaya konvensional menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya perusahaan jasa terutama yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar hotel. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Biaya Produksi PT. Sorin Maharasa adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri berbahan baku daging. Perusahaan tersebut menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Konsep Biaya Dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan dan pengendalian manajemen membutuhkan pemahaman yang berkaitan dengan biaya.

Lebih terperinci

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos Mulyadi (2003: 4) menjelaskan bahwa kos (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada Perusahaan FD, maka penulis mengambil kesimpulan mengenai masalah yang telah diidentifikasi sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kos adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau di masa depan bagi organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

METODE PEMBEBANAN BOP

METODE PEMBEBANAN BOP METODE PEMBEBANAN BOP ~ Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas ~.[metode tradisional] Kalkulasi biaya atau costing, adalah cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya nonproduksi. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Metode pemilihan pemasok kawat pada perusahaan Medion berdasarkan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA Kuat Sudrajat 1 1 Fakultas Ekonomi, Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. sudrajat@untag-smd.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Penentuan biaya selalu menjadi fokus utama bagi para manajer karena melalui pembebanan biaya bagi setiap item (produk maupun jasa) yang dihasilkan membantu para manajer

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi, baik untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Biaya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Studi sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. Yang dimana

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM Nugroho Noto Susanto, Mochammad Chaeron, Sutrisno Jurusan Teknik Industri, FTI Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii vii viii I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2.Rumusan Masalah... 4 1.3.Tujuan Penelitian... 5 1.4.Manfaat Penelitian... 5 1.5.Ruang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Activity Based Costing (ABC) dan Cost of Good Manufactured (COGM) vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Activity Based Costing (ABC) dan Cost of Good Manufactured (COGM) vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research aimed to give author knowledge about the role of Activity Based Costing (ABC) in calculating Cost of Good Manufactured (COGM) accurately and to compare both COGM that obtained from

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR

ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR Hj. RUSDIAH HASANUDDIN STIE YPUP Makassar ABSTRAK Tujuan dari dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Definisi Biaya Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (STUDI PADA HOTEL GREEN EDEN MANADO) ABSTRACT

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (STUDI PADA HOTEL GREEN EDEN MANADO) ABSTRACT PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (STUDI PADA HOTEL GREEN EDEN MANADO) Shelby Estereniy Siby 1, Ventje Ilat 2, Meily Y.B Kalalo 3 1,2,3 Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Biaya Tradisional. sistem tradisional, penulis mengutip pengertian mengenai sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Biaya Tradisional. sistem tradisional, penulis mengutip pengertian mengenai sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Biaya Tradisional Sebagai landasan dalam memperjelas pengertian mengenai sistem tradisional, penulis mengutip pengertian mengenai sistem

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Marantha ABSTRAK Dewasa ini ekonomi dunia berkembang semakin pesat. Tuntutan konsumen terhadap produk/jasa pun semakin meningkat dan bervariasi yang berakibat persaingan yang ketat di antara sesama produsen untuk

Lebih terperinci

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ) 19 Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ) Riadi Budiman Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL DETERMINATION OF PRIMARY COST AS INPATIENT DETERMINING

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword: Activiity based Costing system, Cost of Goods Manufacture, Cost Driver, Overhead Cost. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword: Activiity based Costing system, Cost of Goods Manufacture, Cost Driver, Overhead Cost. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research will discuss about calculation cost of goods manufactured in PT. Abadi Jaya which is still the traditional system in determining the cost of goods manufactured. Traditional system

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA 25 PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA Novy Karmelita Indrawati Email : Nov_karmel@yahoo.com STIE INDOCAKTI Jl. Besar Ijen No. 90-92 Malang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang apapun, dalam menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang apapun, dalam menjalankan Bab 1 Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang apapun, dalam menjalankan usahanya perlu melakukan perhitungan kos produk yang akurat agar

Lebih terperinci

Clara Susilawati, MSi Ruang Dosen 3 Lt. 3 Gedung Yustinus. Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata

Clara Susilawati, MSi Ruang Dosen 3 Lt. 3 Gedung Yustinus. Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata , MSi Ruang Dosen 3 Lt. 3 Gedung Yustinus Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata AKUNTANSI BIAYA adalah proses mengidentifikasi, mendefinisikan, mengukur, melaporakan,

Lebih terperinci

PENENTUAN TARIF JASA KAMAR HOTEL DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA HOTEL GRAND VICTORIA DI SAMARINDA. Abstract

PENENTUAN TARIF JASA KAMAR HOTEL DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA HOTEL GRAND VICTORIA DI SAMARINDA. Abstract PENENTUAN TARIF JASA KAMAR HOTEL DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA HOTEL GRAND VICTORIA DI SAMARINDA Indri Kristiani Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman Set Asmapane Fakultas

Lebih terperinci

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti Desen Pembimbing: Prof. Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak

Lebih terperinci

PENENTUAN BIAYA PEMERIKSAAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA LABORATORIUM KLINIK PRIMA. Indah Setya Utami

PENENTUAN BIAYA PEMERIKSAAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA LABORATORIUM KLINIK PRIMA. Indah Setya Utami 1 PENENTUAN BIAYA PEMERIKSAAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA LABORATORIUM KLINIK PRIMA Indah Setya Utami indah.setyautami87@gmail.com Dini Widyawati Abstract At this time the competition in

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya Biaya merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk suatu proses produksi. Untuk mendefinisikan biaya secara jelas, penulis akan memberikan

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Dalam Menentukan Tarif Kamar Pada Hotel Cendrawasih Lahat

Analisis Penggunaan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Dalam Menentukan Tarif Kamar Pada Hotel Cendrawasih Lahat Analisis Penggunaan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Dalam Menentukan Tarif Kamar Pada Hotel Cendrawasih Lahat Nana Tristiyanti (nanatristiyanti@yahoo.com) Lili Syafitri (lili.syafitri@rocketmail.com)

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X. PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X. Maya Sova dan Juli Anwar Universitas Respati Indonesia & STIE Binaniaga ABSTRACT The activity Based

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perkembangan Konsep Biaya Pengertian Biaya menurut pendapat beberapa ahli adalah sebagai berikut : a. Usry dan Hammer (1995:25) mendefinisikan biaya sebagai suatu nilai tukar

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi sebagai salah satu ilmu terapan mempunyai dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Salah satu yang

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk Bab IV PEMBAHASAN Perhitungan harga pokok produksi yang akurat sangatlah penting bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk dapat menentukan harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Tradisional Pada PT. XYZ Perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur masalah

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA WHIZ HOTEL SEMARANG VONNY SETYOWATI B

PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA WHIZ HOTEL SEMARANG VONNY SETYOWATI B PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA WHIZ HOTEL SEMARANG VONNY SETYOWATI B12 2009 01411 UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO ABSTRACTION This study aims to determine how

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat bertahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat bertahan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Banyak usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat bertahan dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat sekarang ini. Perusahaan perusahaan saat ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya. Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:29) mendefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya. Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:29) mendefinisikan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya II.1.1 Definisi Biaya Sebelum membahas activity based costing, ada baiknya kita mengerti pengertian dari biaya. Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:29)

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: product cost, overhead cost, ABC system. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: product cost, overhead cost, ABC system. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Product cost is an important information in making decision to product pricing. Direct material, direct labor, and factory overhead are element product cost. Assigning the right overhead cost

Lebih terperinci

APLIKASI ACTIVITY-BASED COST SYSTEM DALAM SISTEM INFORMASI BIAYA MANUFAKTUR. Saarce Elsye Hatane*, Antonio Sugianto**, dan Oviliani Yenty Yuliana***

APLIKASI ACTIVITY-BASED COST SYSTEM DALAM SISTEM INFORMASI BIAYA MANUFAKTUR. Saarce Elsye Hatane*, Antonio Sugianto**, dan Oviliani Yenty Yuliana*** APLIKASI ACTIVITY-BASED COST SYSTEM DALAM SISTEM INFORMASI BIAYA MANUFAKTUR Saarce Elsye Hatane*, Antonio Sugianto**, dan Oviliani Yenty Yuliana*** *Jurusan Akuntansi FE Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan penelitian pada objek penelitian PT TDP, pada bab ini penulis mengambil kesimpulan dan memberikan saran pada PT TDP. Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Biaya Menjalankan suatu usaha membutuhkan biaya yang harus dikeluarkan agar perusahaan mampu terus berkualitas. Biaya sendiri merupakan hal yang sangat penting dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai, Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai, terutama mencapai laba yang optimal. Oleh sebab itu, manajemen harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto yang merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Mojokerto

Lebih terperinci

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR Luh Ria Rakhmadianty1, Made Ary Meitriana1, Wayan Cipta2 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan pengertian metode alokasi berbasis aktivitas (ABC) Mengalokasikan

Lebih terperinci

ABSTRAKS. Kata kunci : Aktivitas, Sistem Akuntansi Tradisional, Sistem ABC, Harga Pokok Produk.

ABSTRAKS. Kata kunci : Aktivitas, Sistem Akuntansi Tradisional, Sistem ABC, Harga Pokok Produk. ABSTRAKS Harga pokok produk yang digunakan oleh CV. Haya Jamur adalah sistem akuntasi tradisional. Sistem akuntansi tradisional merupakan sistem kalkulasi biaya berdasarkan unit yang diproduksi. Secara

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC

PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC Tiyas Dewi Astuti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT Tugurejo Hospital Semarang is one of

Lebih terperinci

Prime Costs. Prime Costs. Direct Materials. Direct Labor + = 2003 Prentice Hall Business Publishing, Cost Accounting 11/e, Horngren/Datar/Foster 2-1

Prime Costs. Prime Costs. Direct Materials. Direct Labor + = 2003 Prentice Hall Business Publishing, Cost Accounting 11/e, Horngren/Datar/Foster 2-1 Prime Costs Direct Materials Direct Labor + = Prime Costs 2-1 Prime Costs What are the prime costs for Bicycles by the Sea? Direct materials used $200,000 + Direct labor 105,500 = $305,000 2-2 Conversion

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntasi Biaya Secara garis besar Akuntasi berarti pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian dari transaksi-transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Dengan adanya krisis, perusahaan pasti ingin terus berinovasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Dengan adanya krisis, perusahaan pasti ingin terus berinovasi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di tengah krisis ekonomi yang terjadi saat ini dimana daya beli konsumen menurun, banyak bidang usaha yang harus bergelut dengan susah payah agar dapat bertahan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAKSI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xiii

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga Pokok Produk 1. Pengertian Harga Pokok Produk Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya untuk kepentingan manajemen guna membantu

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. SPIC&SPAN Laundry belum melakukan pengelompokan

Lebih terperinci

Risma Yurnita, Holly Deviarti. Universitas Bina Nusantara Jln. Kebon Jeruk Raya No. 20 Jakarta Barat Phone

Risma Yurnita, Holly Deviarti. Universitas Bina Nusantara Jln. Kebon Jeruk Raya No. 20 Jakarta Barat Phone ANALISIS PERBANDINGAN METODE TRADISIONAL DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI (STUDI KASUS PADA PT.PYRAMID MEGAH SAKTI DI MAKASSAR) Risma Yurnita, Holly Deviarti Universitas

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2014 1 PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 6 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi (2011:8) Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA Nurul Aini Fanny Dwi Septiana Fakultas Ekonomi Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN

ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN Elsa Pudji Setiawati 140 223 159 BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNPAD DAFTAR ISI DAFTAR ISI I Pendahuluan... II Falsafah Pada Sistem

Lebih terperinci

OLEH : SRI PRATIWI SUHARDI

OLEH : SRI PRATIWI SUHARDI ANALISIS PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PERUSAHAAN BULUKUMBA JAYA KENDARI OLEH : SRI PRATIWI SUHARDI ABSTRACT This research aimed to knows the imposition

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut L. Gaylee Rayburn (1999:3), pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai berikut : Akuntansi Biaya adalah proses mengidentifikasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya II.1.1 Pengertian Biaya Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Hermawan (2000) mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan)

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan) ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan) Jemy Hendra Widyanto 1) Rispantyo 2) Djoko Kristianto 3) 1, 2, 3)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan 9 BAB II LANDASAN TEORI II.1. SISTEM AKUNTANSI BIAYA TRADISIONAL Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan dalam mengelola biaya produksi suatu produk. Teknologi yang bermunculan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang cukup berperan dalam menentukan daya saing

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang cukup berperan dalam menentukan daya saing -1- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu aspek yang cukup berperan dalam menentukan daya saing perusahaan adalah penentuan harga jual produk yang ditawarkan. Perusahaan yang dapat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan activity based costing dimulai

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PONDOK ASRI

ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PONDOK ASRI Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 6, Nomor 4, April 2017 ISSN : 2460-0585 ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PONDOK ASRI TEGUH ARIFIANTO tarifianto1@gmail.com Dini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan bersaing tidak hanya pada perusahaan domestik saja, tetapi juga pada perusahaan internasional. Oleh karena

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC)

APLIKASI PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Media Informatika, Vol. 3 No. 1, Juni 2005, 1-10 ISSN: 0854-4743 APLIKASI PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Ami Fauzijah, M. Yasir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan mengenai unit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akutansi Biaya Salah satu informasi yang diperlukan manajemen dalam mengelola perusahaan adalah informasi biaya. Informasi biaya yang tepat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya II.1.1 Pengertian Biaya Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:29) mendefinisikan biaya sebagai, Nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN TARIF SUMBANGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA YAYASAN BUDI LUHUR SEMARANG

PERHITUNGAN TARIF SUMBANGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA YAYASAN BUDI LUHUR SEMARANG PERHITUNGAN TARIF SUMBANGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA YAYASAN BUDI LUHUR SEMARANG Lourencia Devie Pamela Sandy, M.Th.Heni Widyarti Politeknik Negeri Semarang, Jl.Prof Sudarto,SH Tembalang Semarang

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB Akuntansi Biaya Modul ke: Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Perhitungan

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing JOB COSTING METODE PRODUKSI DAN SISTEM AKUNTANSI Accounting System Job Costing Operation Costing Process Costing Type of Production Contraction Clothing Oil refinery Movie Studios Automobiles Paper Hospitals

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK 71 BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Harga Pokok Produksi a. Pengertian Harga Pokok Produksi Beberapa akademisi menyebutkan pengertian Harga Pokok Produksi yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

Activity Based Costing untuk Menentukan Inefisiensi Proses Produksi Pada Perusahaan Pengrajin Kayu di Jawa Timur

Activity Based Costing untuk Menentukan Inefisiensi Proses Produksi Pada Perusahaan Pengrajin Kayu di Jawa Timur Activity Based Costing untuk Menentukan Inefisiensi Proses Produksi Pada Perusahaan Pengrajin Kayu di Jawa Timur Kelvin 1 *, Pram Eliyah Yuliana 2, Sri Rahayu 3 1 Sekolah Tinggi Teknik Surabaya, Jl. Ngagel

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU

ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU Veronika Hotmauli Sugiarto Salmon Sihombing Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

EVALUASI BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE ABC

EVALUASI BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE ABC EVALUASI BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE ABC Yan Kurniawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640 Abstrak Evaluasi biaya

Lebih terperinci