HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini terdiri dari dua subbab, yaitu: (A) hasil penelitian dan (B) pembahasan. Berikut dideskripsikan hasil penelitian dan pembahasan. A. Hasil Penelitian 1. Latar Belakang Sosial Budaya Masyarakat dalam Novel Kancing yang Terlepas Karya Handry TM a. Adat Sebuah masyarakat memiliki kebiasaan-kebiasaan yang telah diwariskan secara turun temurun sehingga menjadi adat yang selalu dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Adat yang ada di dalam komunitas masyarakat menjadi sebuah kekayaan tersendiri bagi masyarakatnya yang bisa menjadi ciri identitas masyarakat tersebut. Masyarakat Pecinan Semarang, yaitu etnis Tionghoa memiliki beberapa adat yang khas yang membedakannya dengan etnis/masyarakat yang lain. Adat yang ditunjukkan dalam novel adalah perayaan Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh, dan tradisi berkabung saat anggota keluarga meninggal. Budaya masyarakat Pecinan Semarang yang paling menonjol dan masih kental sampai sekarang adalah budaya perayaan Tahun Baru Imlek, yaitu tahun baru berdasarkan penanggalan orang Tionghoa. Pada hari-hari menjelang Imlek, suasana di pemukiman Pecinan Semarang nampak meriah. Orang orang bersuka cita, rumah-rumah dipasangi lampion berwarna merah, bahkan ada yang mengecat pilar rumah dengan warna merah. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut ini. Sebenarnya orang-orang kaya di seputar Gang Pinggir ingin membuat perayaan sepanjang malam. Namun mereka sungkan akan penderitaan orang-orang sekitar. Akhirnya mereka hanya memasang lampion di beberapa rumah besar. (KYT:161). commit to user 71

2 digilib.uns.ac.id 72 Yang ia lihat saat ini, Gang Pinggir terkesan memerah. Orang-orang bersuka cita, rumah-rumah makan saling mematut diri dengan hiasan berwarna cerah. (KYT: 218). Hampir mendekati perayaan Imlek. Hujan turun berkepanjangan. Suasana malam di Gang Pinggir tidak penah berubah dari sebelumnya. Rumah-rumah tua berbenah, dibersihkan dari debu-debunya, sebagian pilarnya dicat merah. (KYT:307). Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, masyarakat etnis Tionghoa sangat bersuka-cita dengan datangnya Tahun Baru Imlek. Seperti pernyataan dalam novel bahwa biasanya orang-orang kaya di seputar Gang Pinggir menggelar perayaan sepanjang malam, walaupun di saat itu disebutkan tidak digelar perayaan karena situasi Gang Pinggir yang penuh teror. Rumah-rumah penduduk dan juga rumah makan dipenuhi hiasan berwarna merah, karena dalam kepercayaan mereka, warna merah adalah warna yang melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan. Yang paling khas dari hiasan-hiasan tersebut adalah lampion berwarna merah. Selain itu, rumah-rumah juga berbenah dengan dibersihkan dari debu-debu. Selain kemeriahan yang terlihat di pemukiman Pecinan Semarang, saat menjelang Tahun Baru Imlek, masyarakat membuat berbagai macam makanan sebagai tanda suka cita penyambutan Tahun Baru Imlek. Saat menjelang Tahun Baru Imlek, tempat peribadatan maupun orang kaya dermawan pun mulai sibuk memberi derma. Derma tersebut biasanya berbentuk pembagian makanan untuk kaum miskin. Berikut kutipan yang menunjukkan hal tersebut. Beberapa klenteng besar mulai sibuk. Tempat-tempat peribadatan di gang kecil cukup sibuk juga. Orang-orang terlihat sibuk mengatur pembagian makanan untuk kaum papa. (KYT: 307) Di sepanjang jalan besar, terutama di rumah-rumah makan terkenal, orang-orang yang tahun ini memiliki keberuntungan besar akan terlihat dari caranya mempersiapkan Imlek Raya. Sedangkan orang-orang miskin akan merapat ke Rumah Makan Mei Wei selain beberapa rumah makan ternama lainnya. Rumah Makan A Kiang dan Rumah Makan Lombok masuk hitungan untuk dikunjungi. Ketiga rumah makan besar itu terbiasa memberi derma besar. (KYT: ) commit to user

3 digilib.uns.ac.id 73 Tan Kong Gie jauh-jauh hari telah menyebar pengumuman. Ia akan membagikan banyak makanan kepada orang-orang miskin. Acara pembagian biasanya berlangsung beberapa hari menjelang Imlek. Ia juga berjanji akan menggelar pertunjukan wayang potehi sepanjang tiga malam berturut-turut tepat di halaman Rumah Makan Mei Wei. Lebih mencengangkan lagi, Tan bermaksud untuk membangun tempat peribadatan menengah, persis di tengah distrik ini. (KYT:308) Berdasarkan kutipan-kutipan tersebut, digambarkan bahwa rumah peribadatan yang berupa klenteng terlihat sibuk karena mempersiapkan tradisi mereka, yaitu membagikan makanan bagi kaum papa. Selain itu rumah-rumah makan terkenal yang memiliki keuntungan besar ditahun sebelumnya juga memberi derma besar kepada orang-orang miskin, sehingga orang-orang miskin berdatangan untuk menerima derma tersebut. Dalam novel disebutkan Rumah Makan Mei Wei, Rumah Makan A Kiang, dan Rumah Makan Lombok. Bahkan Tan Kong Gie, pemilik Rumah Makan Mei Wei merayakan hari besar itu dengan menggelar wayang potehi serta membangun tempat peribadatan di tengah distrik. Bagian dari perayaan Tahun Baru Imlek adalah Cap Go Meh. Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari. Masyarakat Pecinan Semarang juga merayakan Cap Go Meh sebagai bagian dari tradisi perayaan Tahun Baru Imlek. Hal tersebut dapat ditunjukkan pada kutipan sebagai berikut. Hawa panas seperti ini paling hanya beberapa lama saja berlangsung, karena di awal tahun 1960-an, Cap Go Meh dipastikan jatuh pada musim penghujan. (KYT: 76) Ing Wen terus mengayuh sepeda ke lorong lain. lorong perkotaan tempat rumah-rumah penuh dengan gelantungan lampion. Tepat di perempatan, Ing Wen berusaha menikmati semaraknya lampu-lampu menjelang Tahun Baru Imlek. Akan terjadi perayaan besar pada penanggalan bulan purnama di hari pertama. commit Puncaknya, to user pada penanggalan ke-15,

4 digilib.uns.ac.id 74 berlangsung Cap Go Meh, perayaan Tahun Baru paling besar bagi kalangan orang-orang Tionghoa. (KYT:218) Berpijak dari kutipan-kutipan di atas, diketahui bahwa Cap Go Meh akan segera tiba dan jatuh di musim penghujan. Ada perayaan besar yang digelar pada penanggalan bulan purnama di hari pertama yang puncaknya pada penanggalan ke-15. Hari tersebutlah akan digelar perayaan Tahun Baru paling besar bagi kalangan Tionghoa, yang disebut dengan Cap Go Meh. Selain budaya perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, sebagaimana etnis Tionghoa di tempat lain, masyarakat Pecinan Semarang juga memiliki tradisi saat anggota keluarganya meninggal. Keluarga mendiang akan menggelar pelayatan sesuai dengan kekayaan yang dimiliki. Semakin kaya keluarga tersebut, semakin besar pula pelayatan yang digelar. Keluarga mendiang biasanya memakai pakaian belacu warna putih mangkak, sedangkan mendiang sendiri mengenakan busana kebesarannya. Masa berkabung dilakukan selama beberapa hari sebelum jenazah diperabukan/dikremasi. Berikut kutipannya. Rumah seluas setengah perkampungan Sebandaran ini berbenah menyambut para takziah. Istri Oen Kiat telah mengenakan pakaian belacu berwarna putih mangkak. Demikian pula ketiga putra-putri mereka yang mulai beranjak remaja. (KYT:70) Tetes air mata itu jatuh ke bagian tubuh Oen Kiat yang terbungkus rapi baju kebesaran. (KYT:74) Di kawasan selatan, seorang tokoh sedang berpulang. Keluarga menggelar pelayatan besar-besaran. Isak tangis dan doa-doa dipanjatkan. Keluarga itu semakin menunjukkan kekayaannnya dengan cara merencanakan perabuan yang tidak biasa. (KYT:98) Rencana penguburan anak tertua Tan Kong Gie tidak terlalu menjadi pusat perhatian warga. Meskipun biasanya berkabung bagi handai taulan dan para tetangga adalah perayaan utama. Biasanya mereka akan berbondongbondong setor kesedihan, sambil membawa angpao untuk dimasukkan ke jambangan duka. (KYT:425) Berpijak dari kutipan-kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa keluarga Oen Kiat menggelar pelayatan besar-besaran. Hal itu menunjukkan bahwa kekayaan mereka teramat besar. commit Istri to dan user anak-anak Oen Kiat menggunakan

5 digilib.uns.ac.id 75 pakaian belacu berwarna putih mangkak sebagai tanda bahwa mereka anggota keluarga dari almarhum Oen kiat yang sedang berduka. Lily dan tokoh lain yang berkecimpung dalam dunia musik. commit to user Berbeda dengan almarhum Oen Kiat yang memakai baju kebesaran. Kebiasaan berkabung bagi handai taulan dan tetangga merupakan perayaan utama yang ditandai datangnya mereka untuk melayat sambil membawa angpao untuk dimasukkan dalam jambangan duka yang sudah disiapkan. Dalam tradisi ritual orang meninggal dalam etnis Tionghoa masyarakat Pecinan semarang, tangis bersahut-sahutan hampir menjadi tradisi. Ada pengatur khusus yang mempersiapkan tangisan bersama dari para kerabat untuk menunjukkan rasa duka yang dalam terhadap kepergian mendiang. kutipannya. Berikut Tangis bersahut-sahutan hampir menjadi tradisi ritual sang-seng orangorang Tionghoa. Bahkan ada pengatur khusus yang mempersiapkan tangisan bersama dari para kerabat, sekadar menunjukkan rasa duka yang dalam terhadap kepergian Oen Kiat. (KYT:74) b. Pekerjaan Masyarakat dalam novel Kancing yang Terlepas secara umum memiliki pekerjaan yang beragam. Tingkat ekonomi di Gang Pinggir, Pecinan Semarang yang ditunjukkan Handry TM memiliki perbedaan yang signifikan. Terdapat orang-orang kaya yang umumnya berprofesi sebagai pedagang, pengusaha rumah makan, ataupun tuan tanah. Selain itu, dalam novel ini terdapat juga masyarakat ekonomi rendah yang berprofesi sebagai pelayan, pedagang kecil, pemusik, pekerjaan kurang terpuji seperti pencopet, penjambret, dan pemulung, bahkan pekerjaan yang berkaitan dengan kondisi politik saat itu seperti agen politik dan telik sandi. Sementara itu, tokoh utama dari novel Kancing yang Terlepas, yaitu Siaw Giok Hong/Boenga Lily memiliki pekerjaan sebagai biduan dan penari. Ia dibimbing oleh Tek Siang, tauke orkes yang mendirikan kelompok orkes Perkoempoelan Tjahaya Timoer. Terdapat pula tokoh Timoer Laoet yang berprofesi sebagai pemain rebab Cina. Berikut kutipan yang menunjukkan pekerjaan Siaw Giok Hong/Boenga

6 digilib.uns.ac.id 76 Di ruangan lain, awak orkes yang berjumlah lima belas orang itu biasanya membentuk petak-petak sederhana untuk persiapannya sendiri. Bagian musik terdiri atas Biola Cina berjumlah empat orang, kecapi, tetabuhan, dan kempyengan---perkusi yang terdiri atas lempengan logam berlapislapis---menempati pojok selatan. Sementara penyanyi, vokalis latar, dan pembantu umum lainnya, berpetak-petak di bagian tengah. (KYT:22) Lantas, dimana Giok Hong berada saat para awak orkes itu bersiap latihan? Ia pasti mempersiapkan diri, berdandan mematut wajah di kamarnya sendiri. Sebuah kamar kecil yang disiapkan Tek Siang khusus untuk sang primadona. (KYT:23) Disana, seorang penggesek rebab Cina telah duduk dengan tenang. Pemusik klasik ini sudah tidak muda lagi. Setelah sedikit basa-basi, Tan memperkenalkan penggesek rebab Cina itu dengan nama Timoer Laoet. (KYT:188) Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, dapat diketahui bahwa Tek Siang memiliki orkes tradisional Tionghoa yang dinamakan Perkoempoelan Orkes Tjahaya Timoer. Biduan perkumpulan tersebut tidak lain adalah Siaw Giok Hong, dengan anggota-anggota lainnya yang berjumlah lima belas, seperti Biola Cina berjumlah empat orang, kecapi, tetabuhan, dan kempyengan---perkusi yang terdiri atas lempengan logam berlapis-lapis. Juga penyanyi, vokalis latar, dan pembantu umum lainnya. Mereka memiliki petak-petak tersendiri di rumah Tek Siang untuk mempersiapkan pementasan, sedangkan sang primadona, yaitu Giok Hong ditempatkan di kamar khusus. Di kamar itulah Giok Hong berdandan mematut wajah mempersiapkan pementasan. Dalam kutipan juga diketahui bahwa terdapat tokoh Timoer Laut yang berprofesi sebagai penggesek rebab cina yang mengiringi nyanyian Boenga Lily. Ekonomi kelas tinggi yang mendominasi novel Kancing yang Terlepas terlihat pada pekerjaan tokoh Tek Siang, The Oen Kiat, dan Tan Kong Gie. Mereka adalah pedagang besar atau dapat disebut juga tauke. Berikut kutipannya. Semua orang tahu, Tek Siang bukanlah seniman murni. Selain mahir bermusik, ilmu berdagangnya teruji cerdik. Mulai dari berdagang rempah sampai tembakau. Paling menonjol adalah usaha jual-beli tanahnya yang menggurita. Tidak heran, selain berjulukan tauke orkes, Tek Siang punya julukan lain sebagi tuan tanah commit kecil to di user distrik ini. (KYT:7-8)

7 digilib.uns.ac.id 77 Oen Kiat terhitung anak saudagar penyalur gandum terbesar di kota ini. Jangan dilihat bentuk rumahnya yang kusam dari tampak luarnya. Itu Cuma gerbang kecil dari luas tanah orangtuanya yang setengah perkampungan. (KYT:33) Meminta lebih seperti apakah Oen Kiat maksudkan? Kalau bos penyalur gandum terbesar itu menghendaki, apapun harus terjadi. (KYT: 43) Tan bukanlah pedagang baru. Bersama Tan Boen Poo, sang kakak, telah puluhan tahun ia membuka usaha rumah makan di kawasan ini. Ketika sang kakak meninggal, kendali usaha akhirnya ditanganinya sendiri. (KYT:165) Berpijak dari kutipan-kutipan di atas, dapat diketahui bahwa Tek Siang yang dikenal sebagai seniman memiliki pekerjaan lain, yaitu: berdagang rempah, tembakau, dan usaha jual-beli tanah. Oleh karena itu, selain berjulukan tauke orkes, Tek Siang punya julukan lain sebagi tuan tanah kecil di distrik ini. Begitu pula dengan tokoh kaya lain, yaitu Oen Kiat yang merupakan bos penyalur gandum terbesar di kota Semarang. Pekerjaan itu diturunkan dari orang tua Oen Kiat yang merupakan saudagar penyalur gandum terbesar di Semarang. Luas tanah orangtuanya bahkan sebesar setengah perkampungan. Tokoh kaya lain, yaitu Tan Kong Gie yang puluhan tahun membuka usaha Rumah Makan Mei Wei di kawasan Gang Pinggir, Pecinan Semarang. Walaupun novel ini didominasi oleh tokoh-tokoh yang berkuasa, terdapat pula tokoh-tokoh pembantu yang memiliki pekerjaan biasa dan tergolong miskin. Tokoh-tokoh tersebut terkadang berperan sebagai pelayan/orang kepercayaan si tokoh kaya. Tokoh-tokoh tersebut kadang dimanfaatkan oleh si tokoh kaya untuk melakukan pekerjaan rahasia. Dalam novel ini, terdapat tokoh Ing Wen, Pardjan, Soeroto, dan Djafar. Hal tersebut ditunjukkan dalam kutipan sebagai berikut. Oh, iya, Koh. Mari, Nik, sahut Ing Wen, perempuan lajang yang sudah sejak muda ikut membantu orkes di rumah ini. (KYT:28) Di hadapan Tek Siang, Pardjan seorang tukang kebun yang sangat dipercaya. Segala hal tentang rumah ini diserahkan padanya. Yang pintar commit to user

8 digilib.uns.ac.id 78 pasti Oen Kiat. Secara jeli, ia bisa memegang Pardjan dan menjadikannya agen rahasia bagi kepentingan dirinya. (KYT:65) Soeroto terhitung karyawannya yang paling setia. Ia selalu mengangguk terhadap perintah Tan Kong Gie. Bahkan, kemana pun Tan pergi, Soeroto diminta mengawal. ( KYT:210) Dari pedagang perempuan berkulit gelap itu terjantongi nama Djafar, sipir paling menderita. Nama di administrasi Djafar Oemar, cuma berpangkat kopral. Di Kampung Krobokan biasa dipanggil Koetjing. (KYT: ) Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, dapat diketahui bahwa Ing Wen, Pardjan, Soeroto, dan Djafar merupakan pelayan dari tokoh-tokoh kaya dalam novel Kancing yang Terlepas. Ing Wen adalah pelayan Tek Siang yang sudah lama mengabdi di rumah Tek Siang. Ia sangat setia pada Tek Siang, berbeda dengan Pardjan, tukang kebun Tek Siang yang menjadi mata-mata dari tokoh Oen Kiat. Walaupun bekerja di rumah Tek Siang, ia dipercaya menjadi agen rahasia yang membantu kepentingan Oen Kiat. Selain itu terdapat Soeroto, pelayan Tan Kong Gie yang sangat setia pada majikannya karena selalu menuruti perintah Tan Kong Gie. Tokoh Djafar, sipir penjara yang miskin memiliki peran orang menderita yang bekerja sama dengan Tek Siang untuk menyelundupkan surat pada Boenga Lily di penjara. Ia melakukan hal itu demi imbalan yang diberikan Tek Siang lewat Ing Wen. Profesi lainnya di Gang Pinggir, Pecinan Semarang yaitu pelayan biasa dan pedagang kecil. Novel Kancing yang Terlepas ini juga menyorot pekerjaan di luar Gang Pinggir, yaitu Kampung Pindrikan yang umumnya berprofesi sebagai pencopet, penjambret, pemulung, bahkan pelacur. Sebagaimana layaknya rumah makan besar dan ramai, pelayanannya tidak seperti warung biasa. Para penyaji itu mengenakan pakaian seragam. Mereka memperlakukan sang tamu ibarat raja. Mulai dari pelataran utama, hingga memilihkan meja di ruang tamu. (KYT:185) Para pedagang kecil di sekitar Rumah Makan Mei Wei gulung tikar, karena tidak lagi ada keramaian di malam hari. (KYT:317) Kami anak-anak pinggir rel kereta api. Orangtua kami ada yang pencopet, penjambret, pengais barang-barang bekas, sahut Paidi. Kakak kami ada yang melacur, sahut Nardjo. (KYT:343) commit to user

9 digilib.uns.ac.id 79 Novel ini tidak lepas dari profesi aparat keamanan yang mengamankan wilayah Gang Pinggir. Orang yang paling bertanggung jawab di wilayah rayon militer Gang Pinggir Pecinan Semarang adalah Prasetijo, kekasih Boenga lily saat Boenga Lily ditahan di penjara setempat. Prasetijo berperan penting terhadap nasib Tek Siang dan warga lain Gang Pinggir yang ditangkap dan ditahan. Selain itu, karena terperdaya oleh pesona Boenga Lily, dia juga membantu Boenga Lily untuk keluar dari penjara ke tahanan khusus di tempat yang dirahasiakan, yaitu rumah peninggalan Jepang di kawasan Tjandi Baroe. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam kutipan berikut. Belum sampai teriakan Lily, Soeroto, dan Tan Kong Gie melengking secara bersamaan, tiba-tiba sebuah truk patroli menderum ke arah mereka. Truk kecil itu datang dengan sejumlah pasukan berseragam. Mereka adalah aparat keamanan, lengkap dengan senjata di tangan.(kyt:321) Di sebuah ruangan, Tek Siang dipertemukan dengan komandannya langsung. Ada keperluan apa dengan orang-orang yang membuat kegaduhan itu? kata sang komandan, sambil tangannya menunjuk keempat orang yang masih diinterogasi di ruangan khusus. (KYT:326) Bapak Komandan, namaku Lily... Panggil aku Prasetijo. Aku orang yang paling bertanggung jawab di wilayah rayon militer ini. Anak-anak harus diamankan dari pengaruh buruk komunis. (KYT:349) Berdasarkan kutipan-kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa saat terjadi huru-hara di Gang Pinggir, masyarakat Gang Pinggir, yaitu: Lily, Soeroto, Timoer Laut, dan Tan Kong Gie ditangkap oleh aparat keamanan setempat. Mereka tertangkap saat para aparat tersebut sedang mengadakan patroli terkait situasi Pecinan yang sedang dipenuhi kerusuhan. Selain itu diketahui pula bahwa komandan yang bertanggung jawab di wilayah rayon militer tempat tersebut bernama Prasetijo. Ia menahan warga Gang Pinggir dan juga anak-anak Kampung Pindrikan yang diduga telah dipengaruhi oleh agen komunis. Novel yang berlatarbelakang pergantian Orde Lama ke Orde Baru pada tahun 1960-an ini menampilkan kekacauan politik saat itu. Kondisi pemerintahan yang tidak jelas antara mendukung atau menggulingkan kekuasaan commit to user Boeng Karno memunculkan beberapa gerakan pro/anti pemerintah. Hal ini

10 digilib.uns.ac.id 80 mengakibatkan banyak pihak yang diam-diam mengikuti sebuah gerakan melawan pemerintah, seperti halnya Boenga Lily. Terdapat pula profesi telik sandi yang bertugas memata-matai lawan politik. Berikut kutipannya. Aku menjadi agen politik sebuah organisasi pengecut di negeri ini, katanya dalam hati. (KYT:402) Tugas utama kamu menjadi orang yang dibicarakan oleh khalayak. Kawasan yang mulai memujamu dalam waktu dekat harus kamu tinggalkan. Kawasan itu kelak akan hancur, warga sekitar diam-diam akan mencurigai siapa dirimu, kata penasihat gerakan yang tidak pernah dikenal bagaimana bentuk utuh wajahnya. (KYT:402) Karena saya bukan pengemudi gerobak yang sebenarnya. Saya ini telik sandi. Kenapa, Nik? Itu juga pekerjaan biasa, sama dengan pekerjaanmu sebagai pasukan bela negara. Aku sungguh terkagum dengan pekerjaan Bapak yang mulia ini. Telik sandi untuk siapa? Untuk asing. Kami memata-matai gerakan politik kiri di negeri ini. (KYT:442) Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, diketahui bahwa Boenga Lily mengakui pada dirinya sendiri bahwa ia menjadi agen politik sebuah organisasi pengecut di Indonesia saat itu. Secara tersirat, disebutkan bahwa Boenga Lily menjadi agen dari kelompok Komunis (PKI). Ia bertugas menjadi orang yang dibucarakan oleh khalayak, sehingga saat kawasan Pecinan dibakar, ia akan dicurigai sebagai pelaku dari pembakaran kawasan tersebut. Disebutkan pula bahwa Boenga Lily terkecoh oleh seorang pengemudi gerobak yang mengaku menjadi telik sandi bagi organisasi asing. c. Pendidikan Pendidikan yang dibahas di novel Kancing yang Terlepas ini bukan berupa pendidikan formal, namun non formal. Contohnya pendidikan kesenian, khususnya seni orkes yang dijalani oleh Siaw Giok Hong dari usia dua belas tahun hingga usia 20 tahun. Sejak usia dini, Siaw Giok Hong dididik menjadi biduan dan penari oleh Tek Siang yang merupakan tauke orkes sehingga menjadikannya primadona yang terkenal di kawasan Gang Pinggir. Tak hanya commit to user

11 digilib.uns.ac.id 81 suaranya yang indah, gerak tubuhnya pun membuat para penonton orkes terkesima. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari kutipan berikut. Sejak umur dua belas tahun aku disini, Koh Siang asuh, kemudian kau manja. Aku kaujadikan penyanyi orkes dan primadona. Kata orang-orang di luaran, aku berbakat, tapi bakat itu pasti ndak datang begitu saja. Ada garis keturunan yang mendahuluinya. (KYT:16) Dia anak asuh kami. Sejak kecil kami didik menjadi biduan dan penari di orkes Cina Gang Pinggir. (KYT:328) Orang-orang yang berkerumun itu, selain Ing Wen, adalah para lelaki yang dulunya menjadi saksi kejayaan Siaw Giok Hong. Mulai dari kecil hingga remaja. Mereka pula yang dengan sabar membimbing primadona kecil itu hingga menjadi terkenal. (KYT:355) Dari kutipan-kutipan di atas, diketahui bahwa Giok Hong sudah diasuh oleh Tek Siang sejak umur dua belas tahun. Ia dididik menjadi penyanyi orkes atau primadona di Perkoempolan Orkes Tjahaya Timoer. Ia juga dibimbing oleh Ing Wen, pelayan Tek Siang dan juga awak orkes lainnya. Selain pendidikan untuk menjadi penyanyi dan penari, Tek Siang juga menerapkan aturan ketat agar Giok Hong menjaga suara indahnya. Hal itu dapat dilakukan dengan mengonsumsi ramuan rempah-rempah dan memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi oleh sang primadona. Tek Siang juga mengajarkan Giok Hong untuk patuh. Berikut ini kutipan yang menunjukkan hal tersebut. Hal yang sama tidak akan didapat oleh Giok Hong. Dengan penuh cinta yang luar biasa, Tek Siang memperlakukan aturan ketat bagi primadonanya. Tidak boleh sembarangan mengudap makanan yang mengenyangkan. Untuk Giok Hong, Tek Siang memerintahkan pembantunya menyediakan air putih dan beberapa jenis buah-buahan terpilih. Tidak ketinggalan, ramuan rempah-rempah yang terasa pahit di lidah namun akan berdampak indah di pita suara. Kamu harus mempertajam suaramu, Giok Hong. Kamu sudah mulai dewasa dan menjadi primadona kelas satu di kota ini. (KYT:23) Tapi ada pantangan keras bagi Lily untuk tidur terlalu malam. Selepas menyanyi, ia harus dikawal ke kamar. Ada pintu besi yang terkunci dari luar, letaknya persis di depan lorong kamar tadi. Semua perintah itu oleh Boenga Lily dianggap commit sebagai to user peraturan ketat biasa. Menurut

12 digilib.uns.ac.id 82 pengakuannya, Sejak kecil, Koh Tek Siang mengajarkan kepatuhan seperti ini, katanya, hanya kepada Tan Kong Gie. (KYT:200) Dari kutipan-kutipan di atas, diketahui bahwa Tek Siang memperlakukan aturan ketat pada primadonanya, seperti tidak boleh mengudap sembarangan makanan, mengkonsumsi buah-buahan terpilih dan air putih, serta ramuan rempah-rempah yang bagus untuk mempertajam suara Giok Hong. Diketahui pula bahwa aturan untuk tidak tidur terlalu larut yang diperlakukan Tan Kong Gie tidak berbeda dengan Tek Siang. Seiring dengan menghilangnya Siaw Giok Hong, ketenaran Perkoempoelan Tjahaya Timoer pun seakan meredup karena ditinggalkan oleh primadonanya. Siaw Giok Hong yang terkenal di Gang Pinggir sudah tidak lagi meramaikan Gang Pinggir dengan suara merdunya. Kemudian hadir sosok Boenga Lily yang merupakan jelmaan dari Siaw Giok Hong yang telah berganti rupa. Selain ditugaskan untuk menjadi biduan yang dibicarakan oleh khalayak, Boenga Lily mengemban tugas sebagai agen politik gerakan bawah tanah. Oleh karena itu, ia terlebih dahulu dididik oleh seseorang tentang apa saja keahlian khusus yang diperlukan untuk menjadi agen politik. Berikut kutipan yang menunjukkan hal tersebut. Menjadi anggota organisasi bawah tanah menguras tenaga yang luar biasa. Terlintas dalam benaknya, bagaimana ia harus berlatih di tengah malam saat belajar menerjemahkan simbol rahasia. Indoktrinasi disampaikan di pagi buta. (KYT:402) Novel ini juga sedikit menampilkan semangat belajar anak yang kurang mampu, yang tinggal di sekitar rel kereta api, yaitu Kampung Pindrikan. Walaupun tidak didapat dari lembaga formal, Soekini digambarkan sebagai anak yang pintar. Berikut kutipannya. Selain pintar, Soekini pandai menghafal. Hitung-hitungan, meskipun tidak didapat dari sekolah, ia selalu juara di antara yang lain. (KYT:339) Dalam novel ini, tidak digambarkan pendidikan secara formal yang ditempuh oleh tokoh-tokohnya. Padahal dalam kehidupan nyata, etnis Tionghoa sangat menjunjung tinggi pendidikan formal. Banyak dari warga etnis Tionghoa commit to user yang menempuh jenjang pendidikan yang tinggi.

13 digilib.uns.ac.id 83 d. Agama dan Kepercayaan Ajaran Konghucu yang dianut oleh orang Tionghoa khususnya dalam novel ini masyarakat Pecinan Semarang, sebenarnya merupakan filosofi hidup yang kemudian dimaknai sebagai agama. Agama ini mempercayai satu Tuhan yang biasa disebut Thian. Ajaran utamanya adalah zhi (kebijaksanaan dan pencerahan), ren (cinta kasih yang universal) dan yong (keberanian atas dasar kesusilaan dan rasa malu). Yong dibagi menjadi dua, yaitu li (kesusilaan) dan yi (kebenaran). Dengan demikian manusia dapat menjadi xin (yang dapat dipercaya). Lima konsep yang disebut Wu Chang (lima kebajikan) inilah yang menjadi pokok dari ajaran Konghucu (Rahmayani, 2014:15). Walaupun agama ini mempercayai adanya satu Tuhan, ajaran Konghucu juga mengenal dewadewi yang mengatur berbagai aspek kehidupan. Dalam novel ini ditunjukkan Maktjou Poo (Dewi Laut) dan Zhao Jun Ye/Zhao Wang Ye (Dewa Dapur). Perhatikan kutipan berikut. Kita semua berharap Giok Hong adalah titisan Maktjouw Poo, Dewi Laut yang menjaga kota pantai ini dari badai dan gelombang besar, katanya. (KYT:21) Zhao Jun Ye adalah sebutan lain Dewa Dapur. Istilah itu juga kerap disebut Zao Wang Ye, sangat populer di kalangan orang-orang yang saleh keyakinan. Zao Jun Ye akan melaporkan segala kebaikan orang-orang di bumi kepada Thian Kung, Tuhan yang Agung. Konon, menurut keyakinan, akan lebih baik memakan buah-buahan segar yang sangat berkualitas. Ini semua bakalan mempengaruhi penilaian Dewa Dapur kepada Tuhan yang Agung. (KYT:25-26) Kata-kata menyebut Yang Maha tinggi dengan panggilan Thian, sungguh menentramkan Boenga Lily. (KYT:302) Tan menangis sejadi-jadinya. Ia bersujud, memohon ampun terhadap Thian yang Maha Suci. Ia ingin menolong anaknya, barangkali masih bisa diselamatkan. (KYT:395) Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, diketahui bahwa terdapat Dewi Laut dalam keprcayaan etnis Tionghoa atau yang disebut Maktjou Poo. Hal tersebut diketahui dari pernyataan Oen Kiat yang menganggap Giok Hong layaknya titisan Dewi Laut. Terdapat pula commit Zhao Jun to user Ye/ Zao Wang Ye yang berarti Dewa

14 digilib.uns.ac.id 84 Dapur. Zao Jun Ye bertugas melaporkan segala kebaikan orang-orang di bumi kepada Thian Kung, Tuhan yang Agung. Menurut keyakinan, memakan buahbuahan segar yang sangat berkualitas akan bakalan mempengaruhi penilaian Dewa Dapur kepada Tuhan yang Agung. Selain itu, disebutkan bahwa Thian adalah istilah Tuhan dalam etnis Tionghoa. Kepercayaan yang dianut etnis Tionghoa termasuk masyarakat Pecinan Semarang memiliki filosofi yang baik. Contohnya Asal usul pemaknaan perayaan makan ronde dan onde-onde dimaksudkan untuk mengelabui Dewa Dapur. Ada juga filosofi mengenai orang yang berkeringat, yang dalam keyakinan Tek Siang adalah gerakan memuliakan Thian. Arti pertanda cuaca saat Tahun Baru Cina pun ditunjukkan dalam kutipan berikut ini. Pesta memakan ronde dan onde-onde memiliki filosofi sangat dalam. Dimaksudkan untuk mengelabui Dewa Dapur. Makanan lengket yang sengaja dipersembahkan itu konon akan dimakan Dewa Dapur. Ketika ronde dan onde-onde lengket di mulut, manusia berharap sang Dewa tak sempat mealaporkan hal yang buruk-buruk atas perbuatan manusia. Itulah asal usul pemaknaannya. (KYT:26) Orang yang berkeringat, dalam keyakinan Tek Siang adalah gerakan memuliakan Thian. Ajaran itu didapat dari petuah mendiang neneknya yang wafat lima belas tahun lalu. Cucuran keringat itu sebanding dengan ceceran dupa yang meleleh, kata mendiang. Thian menyuruh Dewa Dapur mencatat kebaikan para pekerja keras, sekalipun dia tidak pernah sembahyang, katanya. Ucapan itu sangat melekat di hati Tek Siang yang beranjak tua. Tidaklah heran jika kerja keras adalah bagian dari ritual hidupnya. Meski bukan berarti sembahyang di depan altar lantas ditinggal. (KYT:77) Tahun baru Cina tanpa hujan dan halilintar, sungguh kerontang rezeki. Jika jatuh kemarau panjang pada saat itu, bersiap-siaplah untuk prihatin sepanjang tahun. Karena dewa tidak sudi singgah ke bumi dan tidak menebarkan rezeki, kata seorang peramal di pojok Gang Pinggir itu. (KYT:312) Berpijak dari kutipan-kutipan di atas, dapat diketahui bahwa terdapat filosofi yang mengartikan pesta memakan ronde dan onde-onde adalah untuk mengelabui Dewa Dapur. Makanan lengket yang sengaja dipersembahkan itu konon akan dimakan Dewa Dapur. Sehingga ketika ronde dan onde-onde lengket commit to user di mulut, manusia berharap sang Dewa tak sempat mealaporkan hal yang buruk-

15 digilib.uns.ac.id 85 buruk atas perbuatan manusia. Selain itu, digambarkan kepercayaan Tek Siang bahwa orang yang berkeringat adalah gerakan memuliakan Thian. Cucuran keringat itu sebanding dengan ceceran dupa yang meleleh. Thian menyuruh Dewa Dapur mencatat kebaikan para pekerja keras, sekalipun dia tidak pernah sembahyang. Kemudian arti dari cuaca pada saat Tahun Baru Imlek, yaitu lebih baik hujan sepanjang hari karena menggambarkan rejeki yang datang sepanjang tahun. Masyarakat etnis Tionghoa yang menganut kepercayaan tradisional Tiongkok, yaitu Konghucu dan Tao memiliki rumah ibadah yang disebut dengan klenteng. Konsep ajaran Konghucu menitikberatkan pada unsur-unsur kebaikan manusia (Rahmayani, 2014:118). Ibadah dapat dilakukan di rumah ataupun rumah ibadah khusus. Klenteng dalam kehidupan masyarakat Tionghoa berfungsi sebagai tempat religius dan sosial. Setiap pemukiman Tionghoa selalu dilengkapi dengan klenteng, termasuk pemukiman Gang Pinggir, Pecinan Semarang dalam Novel Kancing yang Terlepas ini. Berikut ini dapat dibuktikan dalam kutipan berikut ini. Beberapa klenteng besar mulai sibuk. Tempat-tempat peribadatan di gang kecil cukup sibuk juga. (KYT:307) Lebih mencengangkan lagi, Tan bermaksud untuk membangun tempat peribadatan menengah, persis di tengah distrik ini. (KYT:308) Dari kutipan-kutipan di atas dapat diketahui bahwa Gang Pinggir memiliki tempat peribadatan berupa klenteng. Terdapat beberapa klenteng di Pecinan Semarang tersebut. Selain tempat peribadatan khusus di setiap pemukiman etnis Tionghoa, setiap rumah biasanya memiliki tempat khusus untuk sembahyang. Tempat tersebut berupa meja yang ditata menyerupai tempat sesaji. Terdapat hio untuk bersembahyang dan biasanya dipasang beberapa foto mendiang leluhur keluarga tersebut. Di sudut kamar ini terdapat altar kecil untuk sembahyang. Sepetak meja berukuran tak seberapa, ditata menyerupai tempat sesaji. Menjelang perayaan Imlek seperti sekarang, Giok Hong terbiasa mempersiapkan altar kecil bagi sembahyangan commit Zao Jun to Ye. user Patung dewa dapur diletakkan di

16 digilib.uns.ac.id 86 tengahnya, di kiri kanan patung tersebut menempel sepasang lirik yang ditulis di atas kertas merah. Tulisan itu semacam doa. (KYT:44) Persis di sebelahnya, ada sepetak ruangan yang sangat remang, tempat sesaji dan sembahyangan. Satu dua foto buram terpajang disana. Mungkin foto kakek nenek Tan. (KYT:182) Jika tersakiti, yang menjadi tumpuan keluhan adalah foto mendiang leluhurnya, lantas mencari hio untuk bersembahyang. (KYT:238) Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, dapat diketahui bahwa di rumahrumah warga Gang Pinggir, khususnya yang digambarkan di rumah Tek Siang dan Tan Kong Gie. Dalam rumah Tek Siang terdapat ruangan khusus berisi altar kecil untuk sembahyang. Di sudut kamar tersebut diletakkan sepetak meja berukuran tak seberapa dan ditata menyerupai tempat sesaji. Patung Dewa Dapur diletakkan di tengahnya, dan di kiri kanan patung tersebut menempel sepasang lirik yang ditulis di atas kertas merah. Tulisan itu semacam doa. Begitu pula dengan rumah Tan Kong Gie yang memiliki ruangan yang sangat remang, tempat sesaji dan sembahyang. Satu dua foto buram leluhur Tan terpajang disana. Terdapat juga hio untuk bersembahyang. e. Kondisi Sosial Kondisi sosial yang ditampilkan dalam novel Kancing yang Terlepas berupa status sosial masing-masing tokoh dalam masyarakat, baik yang berkaitan dengan perekonomian maupun posisi tokoh dalam masyarakat. Golongan orang kaya diwakili oleh Tek Siang dan Oen Kiat. Tek Siang memiliki status sosial yang terpandang di masyarakat karena dikenal sebagai tauke orkes dan saudagar yang kaya raya. Begitu pula dengan Oen Kiat yang merupakan anak penyalur gandum terbesar di kota Semarang. Berikut kutipan yang menunjukkan golongan orang kaya. Di kawasan Gang Pinggir, nama Koh Tek Siang sudah tidak asing lagi. Ia orang kaya yang sepanjang hidupnya tak pernah lepas dari orkes (KYT:7). Semua orang tahu, Tek Siang bukanlah seniman murni. Selain mahir bermusik, ilmu berdagangnya teruji cerdik. Mulai dari berdagang rempah sampai tembakau. Paling commit menonjol to user adalah usaha jual-beli tanahnya yang

17 digilib.uns.ac.id 87 menggurita. Tidak heran, selain berjulukan tauke orkes, Tek Siang punya julukan lain sebagi tuan tanah kecil di distrik ini. (KYT:7-8) Oen Kiat terhitung anak saudagar penyalur gandum terbesar di kota ini. Jangan dilihat bentuk rumahnya yang kusam dari tampak luarnya. Itu Cuma gerbang kecil dari luas tanah orangtuanya yang setengah perkampungan (KYT:33). Berdasarkan kutipan-kutipan tersebut, dinyatakan bahwa Tek Siang adalah orang kaya yang berdagang rempah, tembakau, serta tanah di samping sebagai tauke orkes. Begitu pula Oen Kiat yang kaya sejak dari kecil karena memiliki orang tua yang berprofesi sebagai saudagar penyalur gandum terbesar di kota Semarang. Selain Tek Siang, banyak orang kaya di seputar Gang Pinggir. Misalnya pembeli Rumah Makan Mei Wei yang biasanya berprofesi sebagai pedagang besar, yang harta kekayaannya sangat berlimpah. Pembeli rumah makan Mei Wei merupakan golongan orang berkelas. Bagi yang tidak kaya dan berkelas, mereka tidak berani masuk ke rumah makan tersebut. Kutipannya ditunjukkan berikut. Di malam hari Rumah Makan Mei Wei dikerumuni pembeli. Hanya yang berkelas yang berani masuk rumah makan tersebut. Mereka ini kelasnya para pedagang besar atau pemilik cita rasa tinggi, yang harta kekayaannya sangat berlimpah (KYT:185) Selain menampilkan masyarakat dari golongan orang kaya, dalam novel Kancing yang Terlepas, Handry TM juga menampilkan masyarakat dari golongan bawah/ miskin. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam kutipan berikut. Kampung kumuh dan penampung warga miskin itu sangat padat penghuni. Mulai dari penjahat kelas teri hingga bajingan kasar. Terlihat dari bagaimana cara kampung Se Ong dikelola, tidak siapa pun berani memiliki harapan hidup selamanya di sana. Gang-gang itu sempit sekali. Rumah-rumah petak berimpit, di kiri-kanannya cenderung kusam. Warga Kampung Se Ong selalu berbicara keras. Mereka lebih suka bertikai daripada berembuk secara lembut (KYT:20). Kami dikenal sebagai Kelompok Pinggir Rel. Perkampungan kami sangat kuat bergotong-royong, juga ditakuti oleh perkampungan lain. orangtua kami mahir berkelahi. (KYT:344). commit to user

18 digilib.uns.ac.id 88 Antar kampung sering terjadi perkelahian. Orang-orang tua di kampung kami tidak takut mati. Inilah wajah-wajah asli bocah pinggiran kota. Mereka sudah telanjur kerap lapar, sehingga tidak takut kalau tidak makan (KYT:344). Dari kutipan-kutipan di atas, dapat diketahui bahwa novel ini juga menampilkan golongan miskin, contohnya Kampung Se Ong yang kumuh dan padat oleh warga yang miskin. Gang-gangnya sempit, rumah-rumah petak berimpit, dan kusam yang menggambarkan tipikal rumah orang miskin. Warganya pun suka bertikai daripada berembuk dengan baik. Selain Kampung Se Ong, ditampilkan pula Kampung Pindrikan yang warganya ditakuti pleh perkampungan lain. Kampung Pindrikan berada di pinggiran rel. Warga di perkampungan itu kuat bergotong royong, namun suka berkelahi dengan perkampungan lain. Perbedaan golongan orang kaya dan golongan orang miskin dapat ditunjukkan dalam kutipan berikut ini. Rupanya penonton terbagi dalam dua kelas berbeda. Golongan biasa adalah orang-orang kampung dengan pakaian seadanya. Tampak dari wajah mereka yang terlihat kurang bahagia. Untuk mengambil posisi duduk di lantai paling depan pun orang-orang tidak bernyali. Golongan yang satunya tentu sangat istimewa. Terlihat dari cara berdandannya, cara menatap orang-orang sekitar, dan dongakan kepala congkak. Kelompok ini pasti orang yang tinggal di seputar Pecinan, beberapa dari mereka, kental sekali meniru gaya para ningrat Eropa. Mengenakan jas putih,dasi, topi, dan bawahan celana panjang komprang (KYT:32-33). Sebenarnya orang-orang kaya di seputar Gang Pinggir ingin membuat perayaan sepanjang malam. Namun mereka sungkan akan penderitaan orang-orang sekitar. Akhirnya mereka hanya memasang lampion di beberapa rumah besar. Orang-orang keturunan Tionghoa yang tidak mampu tetap bergaul bersama etnis Koja dan para penghuni di gang belakang (KYT: ). Harga-harga menjulang, bahan pokok semakin susah didapat. Yang kaya bertambah kaya, yang miskin tiada terhitung jumlahnya (KYT:317). Mereka sebenarnya raja-raja kecil di jalan raya. Kelompok Soebali merupakan kelompok yang paling ditakuti kelompok bermain dari kelompok kampung mana pun. Anehnya, mereka memiliki kekerabatan commit to user

19 digilib.uns.ac.id 89 luar biasa dengan kelompok anak-anak bermata sipit dari kawasan Gang Pinggir (KYT:337). Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, diketahui bahwa terdapat kesenjangan pada golongan orang kaya dan golongan orang miskin. Misalnya saja saat menonton pertunjukan orkes yang diadakan oleh Tek Siang. Penonton terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan biasa yang tidak berani mengambil posisi duduk di lantai depan. Berbeda dengan golongan lainnya yang duduk di barisan depan dan menatap orang-orang sekitar dengan dongakan kepala congkak, ataupun meniru gaya berpakaian para ningrat Eropa. Selain itu perbedaan juga nampak pada saat merayakan Hari Raya Imlek. Orang-orang kaya akan membuat perayaan dan memasang lampion-lampion besar berwarna merah di rumahnya yang besar, sedangkan orang-orang keturunan Tionghoa yang tidak mampu tetap bergaul bersama etnis Koja dan para penghuni di gang belakang. Kemudian perbedaan semakin nampak saat harga bahan pokok melonjak. Yang kaya bertambah kaya, sedangkan yang miskin bertambah miskin. Namun tidak terdapat kesenjangan pada anak-anak Pecinan dan Kampung Pindrikan. Walaupun berbeda etnis, anak-anak Kampung Pindrikan memiliki kekerabatan luar biasa dengan kelompok anak-anak bermata sipit dari kawasan Gang Pinggir f. Tempat Tinggal Handry TM mengambil beberapa latar tempat dalam novel Kancing yang Terlepas. Tempat tinggal yang dijadikan latar penceritaan Handry TM adalah Semarang, khususnya di daerah Gang Pinggir, Pecinan. Pecinan ini merupakan tempat yang melatari sebagian besar berbagai kejadian dalam cerita. Di Kampung Naga inilah tempat tinggal para tokoh penting dalam cerita, seperti Siaw Giok Hong, Tek Siang, Oen Kiat, dan Tan Kong Gie. Kawasan Pecinan dibelah oleh Kali Kuping dan Gang Pinggir berbentuk mirip lorong panjang yang meliuk dari utara ke selatan. Berikut ini kutipan yang menunjukkan latar tempat tinggal dalam novel Kancing yang Terlepas. commit to user

20 digilib.uns.ac.id 90 Suara jangkrik bersahutan perlahan di tengah gerumbul parit di luar rumah. Gemericik air Kali Kuping, sungai yang membelah kawasan Pecinan, dari selatan ke utara, berkelok ke arah timur, membentuk semacam lagu sunyi. (KYT:11) Kehidupan malam mulai bergegas di Gang Pinggir ini. Orang-orang, dengan berbagai macam kepentingan, keluar rumah berikut uang di genggaman. Rumah-rumah cinta terselubung mulai kedatangan tamu. (KYT:11) Lorong Gang Pinggir terlihat memanjang, meliuk dari bentangan utara ke selatan. Jika diamati dengan seksama, lorong itu menyerupai jalanan panjang tanpa ujung. Di tepiannya, melintas jembatan yang tidak terlalu besar, terdapat perkampungan yang luar biasa porak-poranda. Orang-orang mengenalnya sebagai Kampung Se Ong. (KYT:19) Di kampung Naga, demikian orang-orang menyebut nama lain Pecinan. Situasi keseharian mereka seperti itu. Gang Pinggir merupakan perpaduan antara keindahan dan keburukan, berimbang antara kemuliaan doa bagi para dewa dan kejahatan yang merajalela. Kedengkian dan iri hati menjadi pemandangan sehari-hari. Perempuan dan harta benda adalah hiasan hidup yang saling diperebutkan. (KYT:167) Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, diketahui bahwa Pecinan, Semarang adalah kawasan yang menjadi sebagian besar latar tempat berlangsungnya kejadian-kejadian dalam cerita. Kali Kuping adalah sungai yang membelah kawasan Pecinan, dari selatan ke utara, berkelok ke arah timur. Lorong Gang Pinggir memanjang, meliuk dari bentangan utara ke selatan. Jika diamati dengan seksama, lorong itu menyerupai jalanan panjang tanpa ujung. Di tepiannya, melintas jembatan yang tidak terlalu besar, terdapat perkampungan Se Ong. Gang Pinggir merupakan perpaduan antara keindahan dan keburukan, berimbang antara kemuliaan doa bagi para dewa dan kejahatan yang merajalela. Kedengkian dan iri hati menjadi pemandangan sehari-hari. Perempuan dan harta benda adalah hiasan hidup yang saling diperebutkan. Kehidupan malam Gang Pinggir juga diisi oleh orang-orang yang bertujuan datang ke rumah cinta kawasan tersebut. Rumah Tek Siang, yang juga merupakan tempat Siaw Giok Hong tumbuh dan dirawat sejak umur 12 tahun adalah rumah yang tidak hanya dijadikan commit to user sebagai tempat tinggal. Rumah tauke orkes itu juga dijadikan tempat latihan para

21 digilib.uns.ac.id 91 awak orkes Perkoempoelan Tjahaya Timoer dan akan disulap menjadi tempat pertunjukan orkes tersebut apabila sedang pentas. Karakteristik yang menunjukkan bahwa pemiliknya adalah orang etnis Tionghoa adalah adanya ornamen naga kembar yang terletak persis di daun pintu. Berikut ini kutipan yang menunjukkan tempat tinggal Tek Siang Tulisan itu masih terpampang gagah di atas gerbang bangunan rumah. Perkoempoelan Tjahaya Timoer. tulisan dengan huruf cetak tebal, yang sebenarnya kurang beraturan jika dihitung dari sudut keindahan. Sudah barang tentu, ini rumah besar milik orang gila bernama Tek Siang. Di kawasan Gang Pinggir, nama Koh Tek Siang sudah tak asing lagi. (KYT:7) Sebuah lorong memanjang, berukuran lima hingga sepuluh meter. Sebenarnya, lorong itu merupakan penghubung antara bale-bale tengah dan rumah utama kerajaan kecil Tek Siang. Di ruangan lain, awak orkes yang berjumlah lima belas orang itu biasanya membentuk petak-petak sederhana untuk persiapannya sendiri. (KYT:22) Rumah itu, seperti biasa, terkesan sunyi. Dari luar tampak ornamen naga kembar terletak persis di daun pintu. Daun teratai terhampar di kolam kecil samping gerbang rumah itu, termasuk bagian keindahan yang tidak terpungkiri. Ketika menjamu tamu bisnisnya, Tek Siang menyulap halaman tengah rumah itu menjadi panggung. Dengan harapan, tidak sembarang orang bebas masuk menyaksikan penampilan khusus di tempat itu. (KYT:386) Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, dapat diketahui bahwa tempat tinggal tokoh utama novel ini, yaitu Siaw Giok Hong berada di rumah Tek Siang. Di rumah itu pula berdiri orkes tradisional Cina yang bernama Perkoempoelan Tjahaya Timoer. Hal itu dapat dilihat dari tulisan di atas gerbang bangunan rumah yang dicetak dengan huruf cetak tebal. Rumah Tek Siang dijadikan tempat latihan awak orkes sekaligus tempat pementasan orkes tersebut. Terdapat sebuah lorong memanjang, berukuran lima hingga sepuluh meter yang merupakan penghubung antara bale-bale tengah dan rumah utama Tek Siang. Di ruangan lain, awak orkes yang berjumlah lima belas orang membentuk petakpetak sederhana untuk persiapannya sendiri. Rumah tersebut memiliki ornamen commit to user

22 digilib.uns.ac.id 92 hewan ciri khas etnis Tionghoa, yaitu ornamen naga kembar terletak persis di daun pintu. Di kawasan Gang Pinggir terdapat beberapa rumah makan yang cukup terkenal. Salah satu rumah makan yang terkenal tersebut dimiliki oleh tokoh Tan Kong Gie, pengusaha rumah makan Mei Wei. Rumah makan tersebut yang akhirnya menjadi tempat bekerja sang biduan baru di kawasan Gang Pinggir, Boenga Lily dan pengiringnya, Timoer Laoet. Bagian belakang bangunan rumah makan Mei Wei digunakan untuk tempat tinggal keluarga Tan Kong Gie. Rumah Makan Mei Wei tidak seperti rumah makan biasa karena ditata menyerupai rumah panggung dan memiliki teras memanjang serta cukup lebar. Pengunjung dapat memilih meja di dalam ataupun di teras. Berikut ini kutipan yang menggambarkan tempat tinggal Tan Kong Gie/Rumah Makan Mei Wei. Distrik Gang Pinggir tidak lagi seelok dulu. Tapi orang-orang kaya masih bisa menikmati harumnya ca babi panggang di beberapa rumah makan besar. Salah satu rumah makan terkenal yang menyediakan penampilan orkes sederhana, terletak di kelokan jalan tengah menuju Sebandaran. Rumah makan berwarna putih kusam itu memasang plang nama Mei Wei tepat di atas pintu. Setiap jumat malam, ada saja penyanyi yang didatangkan. Hanya dengan iringan rebab klasik, mereka menyanyikan lagu-lagu cinta. (KYT:165) Keduanya masuk ke bagian dalam bangunan. Melewati lorong agak panjang dengan lampu penerang yang terkesan muram. Rumahnya besar sekali, gumam Lily, memecah kebekuan. Iya besar. Ini rumah makan yang bagian belakangnya untuk tempat tinggal, jawab si pegawai. Dimana kamar untukku?. Belum kelihatan dari sini. Di ujung paling belakang. Dekat tempat sembahyang. (KYT:181) Tidak seperti bangunan rumah makan biasa, Mei Wei ditata menyerupai rumah panggung. Untuk mencapai ruang makan utama, para tamu harus menapaki lantai bertangga tiga lapis. Terasnya memanjang dan cukup lebar. Siapa saja boleh memilih, hendak bersantap di dalam atau cukup di teras. Antara teras dan ruang dalam, dibatasi terali besi dengan bentuk bunga-bunga. (KYT:185) Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, dapat diketahui bahwa Rumah Makan Mei Wei milik Tan Kong Gie yang menjadi tempat tinggal sekaligus bekerja Boenga Lily terletak di kelokan jalan tengah menuju Sebandaran. Rumah Makan commit to user Mei Wei mendatangkan penyanyi setiap jumat malam. Hanya dengan iringan

23 digilib.uns.ac.id 93 rebab klasik, mereka menyanyikan lagu-lagu cinta. Rumah milik Tan Kong Gie tersebut besar yang terdiri dari rumah makan di bagian depan dan tempat tinggal di bagian belakang. Dan kamar yang ditempati oleh GiokHong berada di ujung paling belakang, dekat tempat sembahyang. Mei Wei ditata menyerupai rumah panggung. Untuk mencapai ruang makan utama, terdapat lantai bertangga tiga lapis. Terasnya memanjang dan cukup lebar. Antara teras dan ruang dalam, dibatasi terali besi dengan bentuk bunga-bunga. Selain tempat tinggal yang terletak di Pecinan Semarang, terdapat latar tempat tinggal di kota lain, yaitu tempat tinggal Oen Kiat. Oen Kiat memiliki rumah peristirahatan di kawasan Ungaran yang didatangi setiap sebulan sekali saat meluangkan waktu di sela-sela kegiatan berdagang. Selain itu, rumah ketiga yang dirahasiakan tempatnya, yaitu dua kota jaraknya dari Semarang. Rumah ketiga itu digunakan oleh Lena Teng, istri mendiang Oen Kiat untuk menyembunyikan Siaw Giok Hong dan putranya, Zeng. Lingkungan rumah tersebut masih asri karena terletak di lembah yang dikelilingi oleh hamparan perbukitan dan hutan. Lembah itu bersaput kabut dan memiliki udara lembab yang terasa hingga ke kulit. Rumah ketiga tersebut berdiri di bukit dan jaraknya cukup jauh dari rumah-rumah warga pedesaan. Rumah-rumah pedesaan tersebut bertipikal besar berlantaikan kayu dan terbuat dari jati tua. Rumah ketiga milik Oen Kiat ini biasanya didatangi oleh Oen Kiat dengan sejumlah perempuan. Saat itulah rumah tersebut terdengar ramai dan riuh. Namun suasana ramai hanya bertahan paling tidak tiga malam, sesudahnya sunyi senyap. Hanya satu-dua karyawan penghuni rumah yang tampaknya sibuk membenahi sisa pesta di hari sesudahnya. Berikut ini kutipan yang menunjukkan hal tersebut. Zeng menyebut sebuah rumah tua di kawasan Ungaran. Tidak jauh dari perbukitan yang keliahatan dari jalan raya rumah itu berdiri. Itulah rumah peristirahatan keluarga Oen Kiat yang didatangi saban sebulan sekali, setelah mereka penat melawan kesibukan berdagang. (KYT:105) Lembah yang hijau ranum dan masih perawan. Dari jarak pandang yang cukup jauh, lembah itu bersaput kabut. Udara lembabnya terasa hingga ke kulit. Meresap dingin ke permukaan daging. Ini rumah mendiang yang ketiga, setelah yang di Ungaran tadi. (KYT:114) commit to user

24 digilib.uns.ac.id 94 Lena Teng menggeleng. Tidak penting untukmu. Yang pasti, ini sudah bukan lagi Semarang. Ini kota jauh, melompati dua kota dari Semarang. (KYT:115) Rumah Lena Teng diapit tiga rumah seluas sepertiga dari rumahnya. Orang-orang desa di sekitarnya kerap menggunjingkan keberadaan rumah Lena. Keramaian di dalam sering terdengar, terutama jika Tuan Besar datang dengan sejumlah perempuan. Suasana riuh semacam itu biasanya tidak berlangsung lama. Paling tiga malam, sesudahnya sunyi senyap. Hanya satu-dua karyawan penghuni rumah yang tampaknya sibuk membenahi sisa pesta di hari sesudahnya. (KYT:139) Novel ini juga menampilkan tempat tinggal yang kumuh, yaitu Kampung Pindrikan. Kampung Pindrikan adalah kampung yang dihuni oleh anak-anak yang ditahan di penjara bersama Boenga Lily dan lainnya. Kampung tersebut berada di pinggir rel kereta api. Rumah-rumah di Kampung Pindrikan tipikal tempat tinggal kumuh yang berupa rumah tempel dan hanya terbuat dari seng dan kardus bekas yang didapatkan dari sisa bangunan. Rumah Soekini tidak jauh dari stasiun kereta api. Paidi adalah kakak sepupunya. Rumah keduanya bersebelahan. Merupakan rumah tempel yang hanya terbuat dari sisa seng dan kardus. Ayah Paidi kakak tertua ibu Soekini. Mereka bahu-membahu mencari sisa bangunan untuk merapatkan rumah masing-masing. (KYT:339) Kamu anak-anak Pindrikan, ya? bentak tentara itu. (KYT:341) Kami anak-anak pinggir rel kereta api. (KYT (343) Kami dikenal sebagai Kelompok Pinggir Rel. Perkampungan kami sangat kuat bergotong-royong, juga ditakuti oleh perkampungan lain. Orangtua kami mahir berkelahi. (KYT:344) Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, digambarkan bahwa rumah Soekini dan Paidi tidak jauh dari stasiun kereta api. Perkampungan Pindrikan tersebut memiliki warga yang kuat bergotong-royong dan ditakuti oleh perkampungan lain karena orangtua mereka mahir berkelahi. Latar tempat lainnya, yaitu rumah di kawasan Tjandi Baroe yang digunakan Prasetijo sebagai tempat tahanan khusus untuk Boenga Lily. Rumah tersebut adalah rumah tua peninggalan Jepang. Di sekitar rumah tahanan khusus commit to user

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI 242 BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang telah dilakukan terhadap persoalan representasi perempuan Tionghoa dalam novel Kancing yang Terlepas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP di Bandung disimpulkan bahwa perayaan Imlek merupakan warisan leluhur

BAB V PENUTUP di Bandung disimpulkan bahwa perayaan Imlek merupakan warisan leluhur BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan dengan judul Perayaan Tahun Baru Imlek 2015 di Bandung disimpulkan bahwa perayaan Imlek merupakan warisan leluhur yang patut dilestarikan oleh

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 1. Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan

Lebih terperinci

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Berita duka menyelimuti kerajaan Airllie, patih kerajaan itu meninggal dunia karena tertimpa bebatuan yang jatuh dari atas bukit saat sedang menjalankan tugas

Lebih terperinci

Lima Belas Tahun Tidak Lama

Lima Belas Tahun Tidak Lama Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Lima Belas Tahun Tidak Lama Kota kami telah hampir berusia setengah abad, dan hampir saja hanyut karena kecelakaan gunung berapi. Beberapa tahun belakangan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, tidak hanya suku yang berasal dari nusantara saja, tetapi juga suku yang berasal dari luar nusantara.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping Revitalisasi Kota Tua Jakarta pembahasan yang didasarkan pemikiran yang menggunakan semiotika signifikasi

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

-AKTIVITAS-AKTIVITAS KEHIDUPAN BARU -AKTIVITAS-AKTIVITAS BARU Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Bagaimanakah Saudara Mempergunakan Waktumu? Bila Kegemaran-kegemaran Saudara Berubah Kegemaran-kegemaran Yang Baru

Lebih terperinci

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang kehidupan. Alkisah, terlihat seorang lelaki berdiri di dekat

Lebih terperinci

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. formal dalam bentuk sebuah negara. Sub-sub etnik mempunyai persamaanpersamaan

BAB I PENDAHULUAN. formal dalam bentuk sebuah negara. Sub-sub etnik mempunyai persamaanpersamaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki berbagai macam agama, suku bangsa dan keturunan, baik dari keturunan Cina, India, Arab dan lain-lain. Setiap golongan memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap kebudayaan memiliki sistem religi atau sistem kepercayaan, termasuk dalam kebudayaan etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa selalu melestarikan kebudayaan

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi Bersyukur kepada sang pencipta tentang apa yang telah di anugerahkan kepada seluruh umat manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kertas oleh Cailun yaitu pada zaman Dinasti Han Timur (tahun M ).

BAB I PENDAHULUAN. kertas oleh Cailun yaitu pada zaman Dinasti Han Timur (tahun M ). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampion adalah sejenis lampu yang biasanya terbuat dari kertas dengan lilin di dalamnya. Lampion yang lebih rumit dapat terbuat dari rangka bambu dibalut dengan kertas

Lebih terperinci

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Jadi aku hidup tidak normal? Ya itu menurutku! Kehidupan

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku) (Aku Melihatnya & Dia Melihatku) JUBAH HITAM PART 1 Tahun 1993, sebuah cerita tentang kelahiranku. Tentunya, kedua orangtuaku menjadi saksi bagaimana aku lahir. Saat aku masih dalam kandungan, ayah, dan

Lebih terperinci

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole. Hampir sore, saat Endra berada di hutan bedugul. Jari-jari lentik sinar matahari menembus kanopi puncak pepohonan menerangi kerimbunan hutan. Suara burung mengiringi langkahnya menembus batas hutan terlarang.

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.7 Nabi Ya qub AS. dan Nabi Yusuf AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.7 Nabi Ya qub AS. dan Nabi Yusuf AS. 5.7.5 Nabi Yusuf AS. dan Saudara-saudaranya Kini saudara-saudara Nabi Yusuf yang telah menceburkannya ke dalam sumur telah datang. Anak-anak Nabi Ya qub datang dan berbaris dalam rombongan orang-orang

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberontakan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pemberontakan, dan masih banyak lagi yang lainnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang sadar akan pentingnya waktu. Dimensi waktu yang dilalui manusia selalu menghasilkan berbagai peristiwa penting, baik itu untuk

Lebih terperinci

dengan penuh hormat. rumah. mata.

dengan penuh hormat. rumah. mata. Kegiatan Norma-norma di Masyarakat Perhatikan cerita berikut baik-baik. Alin dan Keluarganya Alin sekarang duduk di kelas III. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Keluarga Alin hidup dengan disiplin.

Lebih terperinci

PATI AGNI Antologi Kematian

PATI AGNI Antologi Kematian PATI AGNI Antologi Kematian Ita Nr. KATA PENGANTAR PATI AGNI Antologi Kematian Dalam Bahasa Sansekerta, Pati berarti mati, Agni berarti api. Pati Agni adalah mematikan api (kehidupan). Semua makhluk hidup

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 1. Merpati, Elang, dan Bangau akan pamer kecepatan. Setelah semua siap, Rajawali memberi aba-aba. Tapi belum hitungan ketiga,

Lebih terperinci

Perempuan tua itu mengayunkan kakinya pelan.

Perempuan tua itu mengayunkan kakinya pelan. 12 PEREMPUAN TUA YANG SELALU MEMANDANG KE BAWAH Perempuan tua itu mengayunkan kakinya pelan. Seperti sedang menghitungnya. Mengelilingi halaman rumah. Memunguti ranting-ranting pohon rambutan yang mulai

Lebih terperinci

Arsitektur Dayak Kenyah

Arsitektur Dayak Kenyah Arsitektur Dayak Kenyah Propinsi Kalimantan Timur memiliki beragam suku bangsa, demikian pula dengan corak arsitekturnya. Namun kali ini hanya akan dibahas detail satu jenis bangunan adat yaitu lamin (rumah

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN NAMA : AHMAD ARIFIN NIM : 140711603936 OFFERING : C Tugas untuk memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TRADISI BUNCENG UMAT KONGHUCU DI TITD. sekitar klenteng dalam menanggapi pelaksanaan tradisi sedekah bumi.

BAB IV ANALISIS TRADISI BUNCENG UMAT KONGHUCU DI TITD. sekitar klenteng dalam menanggapi pelaksanaan tradisi sedekah bumi. BAB IV ANALISIS TRADISI BUNCENG UMAT KONGHUCU DI TITD Bab ini akan memberikan penjelasan tentang prosesi pelaksanaan tradisi bunceng (sedekah bumi), respon masyarakat serta berbagai pendapat masyarakat

Lebih terperinci

MEMOAR 1. Aku Anak Nelayan

MEMOAR 1. Aku Anak Nelayan MEMOAR 1 Aku Anak Nelayan Mentari pagi menampakkan sinarnya yang terang, ketika seorang bocah laki-laki yang masih duduk di bangku SD kelas II bersama bapaknya mencari ikan di laut. Siapa pun tahu bahwa

Lebih terperinci

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di Bait Pertama (Cintaku) Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di atas panggung yang terletak di tengah bangunan mal yang terbuka. Tommy sedang melakukan cek sound untuk penampilannya. Deru suara

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6 1. Bacaan untuk soal nomor 2-4 Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba

Lebih terperinci

ODA DAN KANKER YANG MENYEMBUHKAN. Aku membayangkan wajahmu buah dada yang terjangkit kanker

ODA DAN KANKER YANG MENYEMBUHKAN. Aku membayangkan wajahmu buah dada yang terjangkit kanker Ibe S. Palogai ODA DAN KANKER YANG MENYEMBUHKAN Oleh: Ibe S. Palogai Aku membayangkan wajahmu buah dada yang terjangkit kanker stadium wafat sedang aku adalah seorang oda yang diasingkan oleh orang-orang

Lebih terperinci

Tema 1. Keluarga yang Rukun

Tema 1. Keluarga yang Rukun Tema 1 Keluarga yang Rukun Manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia memerlukan bantuan orang lain. Manusia disebut makhluk sosial. Manusia saling bekerja sama. Mereka hidup bersama. Kalian mempunyai keluarga?

Lebih terperinci

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal didaerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan

Lebih terperinci

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca Puzzle-Puzzle Fiksi Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan menginspirasi pembaca JULIE 2 Akhirnya Buku Ini Milikku Aku tidak menghiraukan panasnya matahari di siang hari ini. Aku tetap berlari

Lebih terperinci

Baru dapat 1,5 kilogram kotor, kata Tarsin dalam bahasa Jawa, akhir Maret lalu.

Baru dapat 1,5 kilogram kotor, kata Tarsin dalam bahasa Jawa, akhir Maret lalu. Tarsin (70) kelelahan. Matanya menatap lesu. Memegang ember berisi lhem, atau sisa tetes getah karet alam, ia duduk di bawah pohon karet di area perkebunan PT Perkebunan Nusantara XIX di Sedandang, Pageruyung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam suku, yang dapat di jumpai bermacam-macam adat istiadat, tradisi, dan kesenian yang ada dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KORELASI AJARAN WU CHANG TERHADAP PERILAKU EKONOM. A. Ajaran Wu Chang (lima kebajikan) dalam Agama Khonghucu

BAB IV ANALISIS KORELASI AJARAN WU CHANG TERHADAP PERILAKU EKONOM. A. Ajaran Wu Chang (lima kebajikan) dalam Agama Khonghucu BAB IV ANALISIS KORELASI AJARAN WU CHANG TERHADAP PERILAKU EKONOM A. Ajaran Wu Chang (lima kebajikan) dalam Agama Khonghucu Khonghucu merupakan salah satu agama yang sangat menekankan etika moral, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat unik, karena pariwisata bersifat multidimensi baik fisik, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. bersifat unik, karena pariwisata bersifat multidimensi baik fisik, sosial, 8 (PIS) adalah : barongsai, wayang orang dan wayang potehi yang bercerita tentang kerajaan cina kuno dan atraksi tersebut akan terus dikembangkan agar tetap menarik bagi pengunjung. BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya. Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang

Lebih terperinci

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Aku putuskan duduk di sebelahnya. Ia sadar ada orang yang

Lebih terperinci

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar

Lebih terperinci

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) CHAPTER 1 Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) Kepala Sekolah Soedjono-Tresno Private High School atau STPHS, Christoper Rumbewas, menerima sejumlah buku, berkas siswa, dan juga seragam sekolah

Lebih terperinci

Kisah Dari Negeri Anggrek

Kisah Dari Negeri Anggrek Kisah Dari Negeri Anggrek By Eryani Widyastuti SATU Pernahkah kalian mendengar kisah ini? Kisah dari Negeri Anggrek yang damai, indah, dan udaranya dipenuhi oleh bau harum-manis bebungaan anggrek. Negeri

Lebih terperinci

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat "Terima kasih, ini uang kembalinya." "Tetapi Pak, uang kembalinya terlalu banyak. Ini kelebihannya." "Betul. Anda seorang yang jujur. Tidak banyak yang akan berbuat

Lebih terperinci

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari PROLOG Queenstown Singapore, 1970 Apartemen setinggi ratusan kaki itu mustahil akan membuatnya mudah turun dan keluar. Dia ada di lantai paling atas. Bersama tiga nyawa yang telah hilang dengan beragam

Lebih terperinci

László Hankó: Kebahagiaan Marina

László Hankó: Kebahagiaan Marina 1 László Hankó: Kebahagiaan Marina Terjemahan: Mentari Siahaan Dahulu kala hiduplah seorang wanita muda dan cantik bernama Marina. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil di tepi pantai bersama suaminya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua. BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Kematian bagi masyarakat Tionghoa (yang tetap berpegang pada tradisi) masih sangat tabu untuk dibicarakan, sebab mereka percaya bahwa kematian merupakan sumber malapetaka

Lebih terperinci

Bab 1. Awal Perjuangan

Bab 1. Awal Perjuangan Bab 1 Awal Perjuangan Ivan adalah nama dari seorang anak yang memiliki cita-cita sekolah karena keterbatasan biaya Ivan harus membantu kedua orang tuanya ayah yang bekerja sebagai pemulung sampah dan ibu

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam upaya ini pemerintah berupaya mencerdaskan anak bangsa melalui proses pendidikan di jalur

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Kesesuaian Feng Shui..., Stephany Efflina, FIB UI, 2009

BAB IV KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Kesesuaian Feng Shui..., Stephany Efflina, FIB UI, 2009 BAB IV KESIMPULAN Penyesuaian terjadi pada masyarakat Cina yang bermukim atau tinggal di Nusantara. Orang-orang Cina telah ada dan menetap di Nusantara sejak lama. Pada perkembangan pada masa selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha. 1 (http://id.wikipedia.org/wiki/tahun_baru_imlek).

1 Universitas Kristen Maranatha. 1 (http://id.wikipedia.org/wiki/tahun_baru_imlek). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendengar istilah Tahun Baru Imlek tentu semua orang sudah tidak asing lagi, ini dikarenakan Tahun Baru Imlek adalah sebuah tradisi yang tentunya sudah semua orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS KOMUNITAS KHONGHUCU DI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS KOMUNITAS KHONGHUCU DI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN BAB IV ANALISIS AKTIVITAS KOMUNITAS KHONGHUCU DI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN A. Aktivitas Keagamaan di Kelenteng Hwie Ing Kiong Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Suara alunan piano terdengar begitu lembut Suara alunan piano terdengar begitu lembut mengalun. Beberapa pelayan hilir mudik mengitari para tamu, dengan membawa nampan berisi minuman dengan berbagai macam jenisnya. Beberapa orang berkumpul berkelompok,

Lebih terperinci

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya 1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya Kelahiran Bodhisattva berikut menunjukkan bagaimana sebagai seorang pertapa, beliau mempraktikkan kemurahan hati dan pemberian secara terusmenerus,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai Dinamika Kesenian Tanjidor di Kabupaten Bekasi Tahun 1970-1995, maka terdapat empat hal yang ingin penulis simpulkan.

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

Berikut obyek wisata yang bisa kita nikmati:

Berikut obyek wisata yang bisa kita nikmati: Daya tarik wisata alam Ujung Genteng memang membuat banyak orang penasaran karena keragaman objek wisatanya yang bisa kita nikmati dalam sekali perjalanan, mulai dari pantai berpasir putih, melihat penyu

Lebih terperinci

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

Peter Swanborn, The Netherlands,  Lima Portret Five Portraits Peter Swanborn, The Netherlands, www.peterswanborn.nl Lima Portret Five Portraits Bukan seperti salam Semula, kata si laki-laki, adalah air di sini manis dan penuh hidup, kemudian manusia datang mereka

Lebih terperinci

kotor kuat kusut lagi

kotor kuat kusut lagi kotor (a) tidak bersih Baju Ali menjadi kotor setelah bermain di kawasan berlumpur itu unsur negatif, tidak baik Kanak-kanak itu bercakap dengan menggunakan bahasa yang kotor kuat (a) bertenaga Walaupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan. proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan. proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Berelson dan Gary A. Steiner (1964) dalam Wiryanto (2004:7) Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dengan banyak suku dan budaya yang berbeda menjadikan Indonesia sebagai bangsa

Lebih terperinci

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Bintang Pembuka Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Kepada orang-orang yang belum pernah merasakan nikmatnya menatap bintang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini banyak kebudayaan yang sudah mulai ditinggalkan, baik kebudayaan daerah dan luar negeri. Karena

Lebih terperinci

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1 Sinar yang Hilang Pagi ini, aku siap-siap untuk berangkat ke sekolah. Ada pelajaran Kesenian hari ini. Aku senang sekali, sebab di pelajaran Kesenian nanti, aku pasti disuruh menyanyi di depan kelas. Dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh tentang upaya pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai Sembahyang Rebut kepada

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : ] TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Matahari dan Kehidupan Kita

Matahari dan Kehidupan Kita Bab 5 Matahari dan Kehidupan Kita Tema Peristiwa dan Kesehatan Pernahkah kalian berjalan di siang hari yang terik? Misalnya, saat sepulang sekolah. Apa yang kalian rasakan? Kalian tentu merasa kepanasan.

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2 1. Bacalah kutipan cepen berikut! Pagi hari ini adalah hari pertama di Kota Yogyakarta buat seorang Revanda. Dia dan keluarganya

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya

Lebih terperinci

Saat ditanya lokasi wayangan, mereka kompak menjawab; sudah dekat, Mas. Kami juga mau kesana, sahut mereka, kompak.

Saat ditanya lokasi wayangan, mereka kompak menjawab; sudah dekat, Mas. Kami juga mau kesana, sahut mereka, kompak. UNGARAN Ada banyak cara untuk mendakwahkan pentingnya menghargai perbedaan keyakinan keagamaan. Mulai dari ceramah keagamaan hingga dibalut dengan pagelaran-pagelaran kesenian. Bahkan, tak jarang kampanye

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan kebutuhan hidup manusia yang dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Semakin banyaknya

Lebih terperinci

banyak sudah mewarnai perjalanan hidup kami. Jika sebagian anak-anak lain berada dalam lingkungan rumah adem-ayem, tidak demikian dengan kami,

banyak sudah mewarnai perjalanan hidup kami. Jika sebagian anak-anak lain berada dalam lingkungan rumah adem-ayem, tidak demikian dengan kami, DOA IBU *1 Mei 2013, Aku disini mengenang masa itu... Kami tiga bersaudara yang sejak kecil tinggal di asrama polisi dekat kantor Bapak. Kami menghuni rumah di sana sekitar 19 tahun lamanya, bahkan umurku

Lebih terperinci

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri Tema 4 Pekerjaan Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri Kamu Harus Mampu Setelah mempelajari tema ini, kamu akan mampu: 1. mengenal pentingnya memiliki harga diri; 2.

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Tak Ada Malaikat di Jakarta Tak Ada Malaikat di Jakarta Sen Shaka Aku mencarimu di kota dimana lampu-lampu gemerlap membisu, orang-orang termangu sendiri dalam keriuhan lalu lalang. Mereka terdiam memegang telpon genggam, sibuk bercengkrama

Lebih terperinci

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010 CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010 Catatan Harian Seorang Teman Jadi, apalah arti semua ini? Cinta itu datang di saat yang tidak tepat. Di saat kami sudah terikat dengan pasangan masing-masing, cinta

Lebih terperinci

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup 1. EXT. Pinggrian Rel Kereta Api (Siang) BEJO, seorang anak laki-laki berusia 24 tahun, berjalan menyusuri rel sepulang dari bekerja mengais rupiah di jalanan,

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yehezkiel: Manusia Penglihatan Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD/MI : Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : 3 (tiga)/1 (satu) Tema : Keragaman Alokasi Waktu : 6 pertemuan / 35 menit (12 jam pelajaran)

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan banyak terdapat

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan banyak terdapat Bab 5 Ringkasan Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan banyak terdapat perayaan-perayaan ataupun festival yang diadakan setiap tahunnya. Pada dasarnya, perayaan-perayaan yang ada di

Lebih terperinci

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

ARTIKEL TENTANG SENI TARI NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi

Lebih terperinci

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat memiliki jenis yang beragam. Keanekaragaman jenis kesenian tradisional itu dalam perkembangannya

Lebih terperinci

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu Kisah Satu (Oktra) Mendamba Angin Malam Hidup adalah tentang berkorban, atau bahkan mengorbankan orang lain untuk hidup kita. Hidup memberikan makna-makna tersirat yang harus kita artikan sendiri sebagai

Lebih terperinci