BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya manajemen maka unsur-unsur manajemen seperti manusia (man), uang (money), metode (methode), mesin (machine), bahan baku (materials), dan pasar (market) akan lebih efektif dan efisien dalam penggunaan dan pelaksanaan kegiatannya. berikut: Definisi manajemen menurut beberapa ahli diantaranya adalah sebagai Menurut Hasibuan (2002:1) : Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Stoner (1986:3) : Management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organization members of using all other organizational resources to achieve state organizational goals. Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian dalam suatu organisasi, dengan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi. 7

2 8 2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Manajemen sumber daya manusia mengandung pengertian yang erat kaitannya dengan pengelolaan sumber daya manusia dalam perusahaan. Manusia sebagai salah satu faktor produksi perlu mendapatkan perhatian yang khusus dari perusahaan, karena manusia sebagai penggerak aktivitas perusahaan, maka manajemen sumber daya dapat lebih menitikberatkan perhatiannya kepada masalah-masalah kepegawaian. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan karena kelangsungan hidup setiap perusahaan tergantung kepada karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Kegiatan yang dilakukan perusahaan tidak akan berjalan baik tanpa adanya manajemen sumber daya manusia yang efektif dan efisien. Untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai manajemen sumber daya manusia, maka penulis mengutip beberapa definisi dari para ahli : Menurut Bambang Wahyudi (2002:10) : Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni atau proses memperoleh, memajukan, atau mengembangkan dan memelihara tenaga kerja yang kompeten sehingga tujuan organisasi tercapai secara efisien dan terdapat kepuasan dalam diri pribadi. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001:10) : Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, serta masyarakat.

3 9 Menurut Edwin B. Flippo (1993) : Manajemen sumber daya manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dari pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan sumber daya manusia ke suatu titik akhir dimana tujuan-tujuan perorangan, organisasi, dan masyarakat terpenuhi. Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu fungsi operasional dalam organisasi yang mengusahakan pengelolaan sumber daya manusia dalam rangka mencapai tujuan individu, organisasi, dan masyarakat secara seimbang Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Pada suatu perusahaan, manajemen sumber daya manusia mempunyai perana yang sangat penting dalam mengatur hubungan antara pimpinan dan karyawannya. Manajemen sumber daya manusia mengatur penentuan kebutuhan akan tenaga kerja, bagaimana cara mendapatkan tenaga kerja, menempatkan mereka dengan tepat, menyelenggarakan pelatihan, dan mengkoordinir pemindahan/mutasi, mengatur rotasi, promosi, demosi serta pemberhentian karyawan juga memberikan penerangan-penerangan agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar, disiplin, serta penuh rasa tanggung jawab. Di dalam manajemen sumber daya manusia atau sering pula dikenal dengan istilah manajemen personalia, terdapat fungsi-fungsi operasional. Menurut Flippo (1984:5-7), fungsi manajemen sumber daya manusia dikelompokkan

4 10 menjadi dua bagian yaitu fungsi manajerial dan fungsi operatif yang mana pengelompokkannya adalah sebagai berikut : Fungsi Manajerial a. Perencanaan (Planning) Menetapkan program-program personalia yang akan membantu mencapai sasaran yang telah disusun oleh perusahaan. Program personalia ini, meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan. b. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, koordinasi dalam bagan organisasi (organization chart). Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif. c. Pengarahan (Directing) Pengarahan dilakukan pada semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan memberikan tugas pada bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik.

5 11 d. Pengendalian (Controlling) Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, maka akan diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan Fungsi Operatif atau Operasional a. Pengadaan (Procurement) Usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi, dan penempatan karyawan. Penentuan sumber daya manusia yang diperlukan harus bersandar pada tugas-tugas yang tercantum pada rancangan pekerjaan yang ditentukan sumber daya manusianya. b. Pengembangan (Development) Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaaan masa kini maupun masa depan.

6 12 c. Kompensasi (Compensation) Kompensasi merupakan usaha untuk memberikan balas jasa secara memadai dan layak kepada personalia untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi. d. Integrasi (Integration) Integrasi merupakan kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. e. Pemeliharaan (Maintenance) Merupakan kegiatan untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang ada dengan cara menciptakan komunikasi yang baik dengan karyawan, keadaan fisik dan mental karyawan yang terpelihara, dan juga kesehatan serta keselamatan kerja mereka terjamin. f. Pemisahan (Separation) Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan yang disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya. 2.3 Rotasi Pegawai Setiap perusahaan, apapun bentuknya akan berupaya mewujudkan tujuan perusahaan yang bersangkutan secara efektif dan efisien. Efisiensi dan efektivitas perusahaan sangat bergantung pada baik buruknya sumber daya yang dimiliki terutama sumber daya manusia.

7 13 Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan secara proposional harus dibina dengan sebaik-baiknya. Bahkan harus sesempurna mungkin karena mereka merupakan tulang punggung keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Hal ini dapat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan pegawai, keterampilan pegawai, dan sikap kerja pegawai terhadap tugas-tugasnya. Ketiga hal tersebut dapat diperoleh dari program pengembangan. Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) terdapat beberapa fungsi yang bersifat manajerial dan bersifat operasional. Menurut Flippo ( 1990 : 5 ), fungsi manajerial dari manajemen meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Sedangkan fungsi operasional meliputi : pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan pemeliharaan. Berkaitan dengan fungsi operasional diatas, rotasi pegawai merupakan bagian dari fungsi pengembangan. Pengembangan pegawai melalui rotasi pegawai ini, merupakan salah satu kegiatan penting dalam melaksanakan kegiatan mencari, menempatkan, dan mendayagunakan pegawai secara efektif dan efisien. Sebab perusahaan yang mendambakan kemajuan di tengah-tengah persaingan yang pesat perlu memiliki pegawai yang berkualitas dan mampu melaksanakan tugastugasnya dengan baik. Untuk meningkatkan kualitas dan semangat kerja pegawai yang tinggi, sudah seharusnya pihak perusahaan mengadakan rotasi pegawai dalam meningkatkan semangat kerja pegawainya tersebut. Secara garis besar, hal-hal mengenai rotasi pegawai akan diuraikan dalam beberapa penjelasan berikut ini :

8 Pengertian Rotasi Pegawai Rotasi (perputaran) pegawai adalah pemindahan pegawai melalui jabatanjabatan yang bermacam-macam dan berbeda-beda sehingga diharapkan memperoleh pengetahuan yang lebih luas dari bidang-bidang lain, selain pekerjaan utamanya dan bisa menghindarkan terjadinya kejenuhan. Rotasi pegawai merupakan salah satu cara untuk memotivasi pegawai agar dapat bekerja dengan semangat yang tinggi, karena rotasi pegawai memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengembangkan keahliannya, menawarkan pekerjaan yang menantang, dan memotivasi pegawai untuk bersemangat dalam melaksanakan tugasnya tersebut. Rotasi pegawai yang dilaksanakan perusahaan sebenarnya merupakan tindak lanjut dari program penilaian prestasi kerja. Dari hasil penilaian prestasi kerja dapat diketahui pegawai mana yang mendapatkan rotasi, sehingga semangat kerjanya dapat ditingkatkan secara optimal. Dikaitkan dengan hal tersebut diatas, ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang rotasi (perputaran) pegawai yaitu : Menurut Simamora (2003:125), menjelaskan bahwa : Rotasi pegawai merupakan perpindahan seorang individu secara sistematis dari satu posisi ke posisi lain di dalam sebuah organisasi, agar individu mampu mempelajari sesuatu dari setiap posisi, tujuan, serta fungsi dari berbagai unit organisasional.

9 15 Menurut Wahyudi (2002:178) : Suatu rotasi pegawai atau perputaran pegawai merupakan suatu bentuk mutasi pegawai yang dilakukan secara horizontal. Menurut Hasibuan (2002:106) : Rotasi pegawai artinya perubahan tempat atau jabatan pegawai tetapi masih pada ranking yang sama dalam suatu perusahaan. Dalam metode rotasi pegawai, para peserta dipindah-pindahkan secara berkala dalam suatu jabatan atau unit kerja jabatan untuk memperoleh pengetahuan yang menyeluruh tentang perusahaannya. Menurut Bambang Wahyudi (1996:178) : Rotasi pegawai merupakan suatu proses perpindahan dari suatu jabatan atau pekerjaan ke jabatan atau pekerjaan lain tanpa menimbulkan perubahan gaji atau pangkat atau golongan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan pegawai dan untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja. Sedangkan menurut Bernadin dan Russell (1993:310) : Rotasi pegawai meliputi perpindahan pegawai dari pekerjaan atau jabatan yang satu ke yang lain untuk memperluas pengalaman. Menurut R. Wayne Mondy dan Robert M. Noe (1993:289), mengatakan bahwa : Job rotation involves moving employees from one job to another for the purpose of providing them with broader experiency. Maksudnya rotasi pegawai meliputi perpindahan pegawai dari pekerjaan atau jabatan yang satu ke pekerjaan atau jabatan yang lain untuk dengan maksud memperluas pengalaman.

10 16 Menurut William B. Werther dan Keith Davis (1993:253), menjelaskan bahwa : Job rotation moves employees from job to job. Maksudnya rotasi pegawai merupakan perpindahan pegawai dari suatu pekerjaan atau jabatan ke pekerjaan atau jabatan yang lain. Menurut Pygor dan Meyer (1992:368), menjelaskan bahwa : Job rotation is the movement of an employee from one job to another on the same occupational level and at the same level of wage and salary. Maksudnya rotasi pegawai adalah perpindahan seorang pegawai pada jabatan yang levelnya sama dan pada upah atau gaji yang sama pula. Menurut James A. F. Stoner dan Charles Wankel (1990:240) : Job rotation may be inisiated, so workers move from one job to a completely different one. Maksudnya rotasi pegawai mungkin diprakarsai, maka para pegawai dipindahkan dari satu jabatan ke jabatan yang benar-benar berbeda. Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli tersebut di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa rotasi pegawai merupakan suatu proses perpindahan pegawai dari suatu pekerjaan atau jabatan ke pekerjaan atau jabatan yang lain secara horizontal tanpa menimbulkan perubahan dalam hal gaji, pangkat atau golongan, yang dimaksudkan untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan pegawai serta mengatasi kejenuhan dalam bekerja.

11 Tujuan Rotasi Pegawai Pelaksanaan rotasi pegawai mempunyai banyak manfaat dan tujuan yang sangat berpengaruh kepada kemauan serta kemampuan kerja pegawai yang mengakibatkan suatu keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Memperhatikan dari pengertian-pengertian rotasi pegawai di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tujuan secara umum dari pelaksanaan rotasi pegawai ini adalah untuk meningkatkan efisiensi atau efektivitas kerja dalam suatu perusahaan. Menurut James A. F. Stoner dan Charles Wankel (1990:241), The purpose of job rotation is to broaden the knowledge of managers or potential managers. Trainees learn about the different enterprise functions by rotating into different position. Maksudnya tujuan dari pelaksanaan rotasi pegawai adalah untuk menambah pengetahuan para manajer atau calon manajer. Peserta rotasi belajar tentang fungsi-fungsi yang berbeda-beda dalam perusahaan dengan berpindah-pindah pada posisi yang berbeda. Bambang Wahyudi (1996: ) mengemukakan beberapa tujuan khusus dari rotasi pegawai adalah sebagai berikut : a. Menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan jabatan yang ada dalam organisasi, sehingga dapat menjamin terjadinya kondisi ketenagakerjaan yang stabil (personal stability). Stabilitas ketenagakerjaan akan terwujud apabila penempatan tenaga kerja dalam suatu organisasi dapat dilakukan secara tepat (The right man on the right job).

12 18 b. Membuka kesempatan untuk pengembangan karier. Tujuan ini dimaksudkan untuk mendorong atau merangsang tenaga kerja agar menjangkau karier yang lebih tinggi, yang berarti pula mereka akan berusaha mencurahkan kemampuannya yang ditopang oleh semangat kerja yang tinggi. c. Memperluas dan menambah pengetahuan, merupakan kebutuhan yang perlu mendapat perhatian dalam suatu organisasi. Dengan demikian tenaga kerja yang ada wawasan dan pengetahuannya tidak terbatas atau terpaku hanya pada bidang tertentu saja. Dengan rotasi pegawai berarti terbuka kesempatan bagi tenaga kerja untuk memperluas wawasan dan pengetahuannya mengenai organisasi yang bersangkutan. d. Menghilangkan kejenuhan terhadap suatu jabatan. Apabila seorang tenaga kerja terus menerus dari tahun ke tahun memegang satu jabatan yang sama, maka akan menimbulkan kebosanan dan kejenuhan yang akibatnya sangat berbahaya. Kebosanan dan kejenuhan akan menimbulkan tenaga kerja yang bersangkutan terjebak pada rutinitas kerja dan menurunkan gairah serta semangat kerjanya. Untuk itu perlu terus diupayakan adanya penyegaran-penyegaran. Menurut Slamet Saksono (1988: ) yang dikutip dari Pygor dan Meyer, rotasi pegawai atas dasar maksud dan tujuannya ada lima macam : 1. Production Transfer, suatu pemindahan pegawai dari suatu jabatan ke jabatan lain yang sama tingkatannya dalam lingkungan produksi yang berbeda karena dalam lingkungan produksi yang pertama produksi dikurangi sehingga tempat kerja juga dikurangi, sedangkan dalam lingkungan produksi yang kedua besarnya tenaga kerja bertambah karena besarnya produksi dinaikkan.

13 19 2. Replacement Transfer, suatu pemindahan pegawai yang sudah lama berdinas pada jabatan yang sama pada departemen yang lain untuk menggantikan pegawai lain yang diberhentikan. Replacement transfer pada umumnya terjadi pada perusahaan yang diperkecil, sehingga sementara pegawai yang belum mempunyai masa kerja terpaksa diberhentikan. 3. Versality Transfer, suatu pemindahan pegawai dengan maksud agar pegawai yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan atau menjadi ahli dalam berbagai lapangan pekerjaan. 4. Shift Transfer, suatu pemindahan pegawai dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, misalnya dari kelompok pagi ke kelompok malam. 5. Remedial Transfer, suatu pemindahan pegawai dari suatu jabatan ke jabatan lain, atau ke jabatan yang sama dalam departemen yang berlainan, agar ia dapat bekerja sama dengan rekan kerjanya atau dengan atasannya. Pemindahan serupa itu dilakukan apabila di tempat semula pegawai tidak dapat bekerja sama, baik dengan temantemannya maupun dengan atasannya Manfaat Rotasi Pegawai Melalui rotasi pegawai yang dilakukan oleh perusahaan, dapat mengatasi kebosanan dan kejenuhan pegawai dalam bekerja, karena mengerjakan pekerjaan yang rutin atau monoton dan juga memberikan kesempatan pada pegawai untuk dapat menambah keahlian dan keterampilannya sehingga pegawai akan dapat mengerjakan berbagai macam pekerjaan di dalam perusahaan dan akan membantu pengembangan karier pegawai tersebut, karena mereka akan mampu bersaing untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi.

14 20 Seperti yang dikemukakan oleh William B. Werther dan Keith Davis (1993:225), bahwa manfaat yang akan didapat oleh perusahaan dari rotasi pegawai adalah : The organization benefits because workers become competent in several job rather than only one. Knowing the variety of jobs helps the worker s self image, provides personal growth and makes the worker more valuable to the organization. Maksudnya bahwa perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari diadakannya rotasi pegawai yaitu pegawai akan menjadi kompeten dalam beberapa pekerjaan dan akan bertambah pengetahuannya dalam berbagai macam pekerjaan di perusahaan, dan hal ini akan menjadikan pegawai lebih dihargai oleh perusahaan. Bambang Wahyudi (1996: ) mengemukakan beberapa manfaat yang didapat dari pelaksanaan rotasi pegawai sebagai berikut : a. Memberikan latar belakang umum tentang organisasi, dan karenanya memberikan sudut pandang yang bersifat organisasional. b. Mendorong kerjasama antar departemen/unit kerja karena para manajer telah melihat banyak segi dari pokok permasalahan yang dihadapi organisasi. c. Memperlihatkan sudut pandang yang segar secara periodik kepada berbagai unit kerja. d. Mendorong keluwesan organisasi melalui penciptaan sumber daya manusia yang fleksibel. e. Mampu melaksanakan penilaian prestasi kerja secara komparatif dengan lebih obyektif. f. Memperoleh keunggulan dari on the job training dalam setiap situasi.

15 21 Sedangkan menurut Dr. B Siswanto Sastrohadiv (1996:172), mengemukakan bahwa rotasi pegawai memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: a. Pengalaman baru, b. Cakrawala pandangan yang lebih luas, c. Tidak terjadinya kebosanan atau kejenuhan, d. Perolehan pengetahuan dan keterampilan baru, e. Perolehan perspektif baru mengenai kehidupan organisasional, f. Persiapan untuk menghadapi tugas baru, misalnya karena promosi, g. Motivasi dan kepuasan kerja yang lebih tinggi berkat tantangan dan situasi baru yang dihadapi Syarat-syarat Rotasi Pegawai Pelaksanaan rotasi pegawai yang dilaksanakan oleh perusahaan harus mempunyai syarat-syarat tertentu yang telah direncanakan dan ditetapkan oleh perusahaan. Syarat-syarat ini harus didinformasikan kepada semua pegawai agar mereka mengetahui secara jelas. Hal ini penting untuk memotivasi pegawai supaya berusaha mencapai syarat-syarat rotasi pegawai yang telah ditetapkan. Menurut Bambang Wahyudi (1996:173), mengemukakan bahwa syaratsyarat yang harus diperhatikan dalam rotasi pegawai adalah sebagai berikut : a. Pengalaman kerja, banyaknya pengalaman seseorang seringkali dipakai sebagai salah satu syarat untuk mengadakan rotasi pegawai, sebab dengan pengalaman kerja yang banyak diharapkan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai dapat lebih tinggi dan mempunyai ide yang lebih banyak. b. Kecakapan kerja, pada umumnya setiap perusahaan selalu mencantumkan kecakapan kerja untuk rotasi. Ini dapat dilihat dari

16 22 kemampuannya memahami pekerjaannya serta menyelesaikan tugasnya dengan baik. c. Kejujuran, untuk jabatan/pekerjaan tertentu masalah kejujuran merupakan syarat yang penting. Untuk seorang kasir pada umumnya kejujuran merupakan syarat utama yang harus diperhatikan. Jika pegawai itu memiliki kejujuran yang tinggi, maka dia akan selalu melaporkan kepada atasannya tentang keadaan yang sebenarnya dan otomatis perusahaan akan mempercayainya. d. Pendidikan, ada juga perusahaan yang mensyaratkan pendidikan minimal untuk suatu jabatan tertentu serta keikutsertaan pegawai dalam berbagai diklat yang menunjang jabatannya. Alasannya adalah dengan tingkat pendidikan yang tinggi, diharapkan pemikiran dan pengetahuannya lebih baik. e. Tanggung jawab, suatu jabatan memerlukan suatu tanggung jawab yang cukup besar, dengan sikap yang bertanggung jawab maka pegawai tidak akan melakukan pekerjaan sekehendak hatinya, karena tugas yang diberikan atasan akan dimintai tanggung jawa, sehingga masalah tanggung jawab merupakan syarat utama rotasi Masalah dalam Rotasi Pegawai Didalam kenyataan sebenarnya, kebijaksanaan rotasi pegawai seringkali menghadapi beberapa permasalahan yang dapat menjadi hambatan apabila tidak mampu untuk dipecahkan terlebih dahulu. Beberapa permasalahan yang harus dihadapi dalam rotasi pegawai adalah : a. Formasi kepegawaian dalam organisasi. Suatu kebijaksanaan rotasi pegawai seringkali tidak dapat dilaksanakan karena tersedianya formasi pegawai.

17 23 b. Permasalahan senioritas. Hambatan-hambatan yang bersumber dari pengaruh senioritas yang kadangkadang memiliki kecenderungan memiliki keengganan tenaga kerja yang senior untuk memberikan kesempatan kepada tenaga kerja yang lebih muda (junior). Dipihak lain sering pula timbul keengganan pada tenaga kerja yang masih muda karena merasa tidak layak untuk mendahului/melampaui kedudukan tenaga kerja yang lebih senior. c. Adanya anggapan atau pandangan yang bersifat etis/moral terhadap suatu rotasi pegawai yang seringkali merugikan, khususnya bagi tenaga kerja yang bersangkutan. Misalnya : Pandangan bahwa tenaga kerja yang dipindahkan berarti dihukum, tidak terpakai lagi, atau merugikan orang lain. d. Kesulitan dalam menentukan standar untuk rotasi pegawai. Seringkali pelaksana kebijakan rotasi pegawai mengalami kesulitan dalam menentukan secara objektif dasar penilaian yang akan menjadi dasar rotasi bagi seseorang. 2.4 Semangat Kerja Pengertian Semangat Kerja Setiap perusahaan menginginkan agar setiap karyawan memiliki semangat kerja yang tinggi, semangat kerja ini dibutuhkan agar aktivitas-aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan dapat berjalan lancar. Para manajer secara aktif memelihara apa yang mereka pandang sebagai kenyataan atau tanda-tanda semangat yang memuaskan. Perusahaan akan menaruh perhatian terhadap perilaku yang dipandang dapat mendorong semangat rendah.

18 24 Untuk dapat memahami pengertian semangat kerja pegawai, berikut ini dikemukakan beberapa pendapat menurut pakar, yaitu : Menurut Bedjo Siswanto (2003:282), semangat kerja adalah : Suatu kondisi rohaniah, atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang memberikan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Menurut Mutiara S. Panggabean (2002:4), menjelaskan bahwa : Semangat kerja adalah kondisi dari sebuah kelompok dimana ada tujuan jelas dan tetap yang dirasakan penting dan terpadu dengan tujuan individu. Adapun menurut Alexander Leighten yang dikutip Moekijat (1999:131), menjelaskan bahwa : Semangat kerja adalah kemampuan sekelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama. Menurut Winardi (1989:222), menjelaskan bahwa : Moril atau Morale semangat kerja berarti : 1. Ketiadaan konflik 2. Perasaan senang 3. Penyesuaian pribadi secara baik 4. Tingkat keterlibatan ego dalam pekerjaan Sedangkan Suradinata (1996:124), menjelaskan sebagai berikut : Moral atau moril merupakan semangat kerja seseorang manakala dihubungkan dengan kerja, maka moril kerja pada umumnya digunakan untuk menggambarkan suasana keseluruhan dalam diri

19 25 seseorang baik dalam bekerja, hasil kerja, sikap tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh moral dalam dirinya. Selanjutnya menurut Davis (dalam Kerlinger, 1993:155) menyatakan : Semangat kerja memberi pengertian situasi dan kondisi individu dan kelompok terhadap lingkungan kerja dan terhadap kerjasama dengan orang lain yang secara maksimal sesuai dengan kepentingan yang paling baik. Unsur semangat kerja meliputi; kepuasan kerja dan kerjasama. Dari pengertian semangat kerja tersebut di atas terdapat 3(tiga) unsur dari semangat kerja yaitu: adanya kerjasama, kegairahan kerja, dan kepuasan kerja Beberapa Cara Dalam Meningkatkan Semangat Kerja Berdasarkan uraian tentang pengertian semangat kerja terbukti bahwa semangat kerja pegawai dapat menentukan keberhasilan pegawai dalam melaksanakan tugas/pekerjaan ke arah tercapainya tujuan organisasi. Oleh karena itu, pimpinan perlu berupaya mengembangkan atau meningkatkan semangat kerja pegawai tersebut. Upaya untuk mngembangkan atau meningkatkan semangat kerja pegawai dilakukan pimpinan melalui pengembangan motivasi dengan memberikan pemenuhan kebutuhan para pegawai. Stoner dan Freeman (1995:18-23), menyatakan : Untuk memotivasi dan menganggap kebutuhan sebagai suatu unsur dalam proses yang di dalamnya individu memutuskan bagaimana dirinya berperilaku, sedangkan harapan bagi perusahaan adalah biasanya perusahaan memperoleh apa yang mereka berikan bukan apa yang mereka inginkan.

20 26 Agar pegawai dapat berperilku semangat dalam bekerja, pimpinan perusahaan dapat melakukan pemberian motivasi terhadap pegawai dengan memberikan imbalan sesuai dengan beban pekerjaan pegawai tersebut. Sedangkan Siagian (1996:104), menyatakan : Ada beberapa cara yang telah terbukti memberikan unsur-unsur penting dalam meningkatkan semangat kerja pegawai adalah : 1. Pengendalian yang tepat. 2. Lingkungan kerja yang mendorong kebersamaan. 3. Menaikkan gaji dan upah. 4. Pengakuan atas tingginya harkat dan martabat manusia. 5. Kesempatan peningkatan pengetahuan dan keterampilan. 6. Komunikasi yang bersifat informasional serta dilaksanakan secara efektif. 7. Perlakuan yang adil dan objektif. Selanjutnya Suradinata (1996:42), menyatakan : Terdapat 5(lima) cara dalam meningkatkan semangat kerja, sehingga pegawai melaksanakan tugasnya dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu : 1. Kebutuhan manusia. 2. Dorongan dan disiplin. 3. Penghargaan. 4. Lingkungan. 5. Pencapaian tujuan. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas terbukti terdapat 9 (sembilan) cara dalam meningkatkan semangat kerja, antara lain :

21 27 1. Pemberian gaji/upah yang seimbang dengan kebutuhan dan nilai pekerjaan atau yang mendorong tumbuhnya semangat kerja. 2. Lingkungan kerja yang memberikan suasana kerja yang menyenangkan dan mendorong kebersamaan. 3. Pengakuan terhadap pegawai yang memiliki perasaan keinginan dan martabat. 4. Pemberian kesempatan peningkatan pengetahuan dan keterampilan. 5. Perlakuan yang adil dan objektif terhadap pegawai. 6. Pemberian penghargaan terhadap mereka yang berprestasi. 7. Komunikasi yang bersifat informasional dan dilaksanakan secara efektif. 8. Pengendalian yang tepat dalam rangka mendorong disiplin. 9. Pencapaian tujuan pegawai dan perusahaan Ciri-ciri Semangat Kerja Peningkatan semangat kerja pegawai melalui pembinaan/pemberian motivasi tersebut didapat 2(dua) hasil, yaitu : a. Berhasil dengan atau terwujudnya semangat kerja pegawai yang lebih baik atau lebih tinggi. b. Tidak berhasil dengan baik atau terwujudnya semangat kerja pegawai yang cenderung menurun atau rendah. Terdapat ciri semangat kerja pegawai yang baik atau tinggi yang diungkapkan oleh para ilmuwan diantaranya : Flippo (dalam Kerlinger, 1990:157), menyatakan :

22 28 Semangat kerja pegawai yang baik ditandai dengan gairah pegawai atau pegawai melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perintah dan peraturan serta kemauan kerjasama dengan pegawai yang lain dalam mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan Suradinata (1996:126), menyatakan : Moral kerja mempunyai hubungan yang erat dengan aspek mental seseorang. Seorang pegawai dikatakan mempunyai moral yang tinggi ini berarti bahwa pegawai tersebut berada pada keadaan dimana mentalnya sesuai dengan syarat-syarat yang dituntut kepadanya dari perusahaan atau dari organisasi. Manakala seorang pegawai melakukan tugasnya karena tugasnya, maka tugas yang dilakukannya tidak akan berhasil dengan baik sesuai dengan perasaan dirinya yang baik adalah selain menyukai pekerjaan juga semangat dalam dirinya yang senang hati melaksanakan tugas. Sedangkan ciri-ciri semangat kerja yang rendah menurut para ilmuwan sebagai berikut : 1. Pemogokan 2. Perpindahan pegawai 3. Absensi dan keterlambatan 4. Disiplin rendah 5. Berkurangnya hasil 6. Banyaknya keluhan Sedangkan Suradinata (1996:125), menyatakan : Moral yang rendah membawa akibat pada hasil kerja yang rendah. Aktivitas dapat kita lihat melalui pemogokan, unjuk rasa karena tuntutan tidak sesuai, majikan atau dapat pula perlambatan kerja, kualitas hasil kerja yang lemah, pindah kerja, kelalaian kerja, bolos atau keluhan lainnya yang akan berpengaruh pada hasil kerja.

23 29 Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pegawai yang memiliki semangat kerja tinggi dengan ciri-ciri yaitu : 1. Terdapatnya kemauan kerjasama dengan pegawai lain, 2. Menyukai pekerjaan atau senang hati melaksanakan pekerjaan. Demikian pula terdapat pegawai yang semangat kerjanya rendah dengan ciri-ciri yaitu : 1. Hasil kerja rendah atau terjadi perlambatan kerja, 2. Terdapatnya pemogokan dan unjuk rasa, 3. Terjadinya kelalaian seperti absensi, bolos kerja, dan keterlambatan, 4. Banyaknya keluhan dalam bekerja dan rendahnya disiplin kerja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Manullang (2004:5) menyatakan bahwa : Manajemen adalah seni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Manullang (2004:5) menyatakan bahwa : Manajemen adalah seni dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan ini dilakukan melalu proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu manajemen yang menitik beratkan perhatiannya terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai tujuan akan sia-sia.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia tidak terlepas dari pengertian Manajemen,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia di perlukan untuk meningkatkan efektifitas sumber daya manusia manusia yang berada dalam lingkup perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian dan Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Karyawan merupakan unsur yang penting dalam suatu perusahaan, sehingga harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini, antara

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini, antara BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini, antara lain adalah skripsi dari Hutabarat (2006) dengan judul Hubungan Pelaksanaan Mutasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah, mengapa harus diatur, dan apa tujuan pengaturan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan.

Lebih terperinci

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia Persamaan MSDM dan Manajeen Personalia adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung terwujudnya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Dalam manajemen terdapat unsur-unsur yang harus diatur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen (management) merupakan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen 1. Pengertian Manajemen Ilmu manajemen sampai saat ini sudah berkembang. Hal ini membuktikan bahwa ilmu ini memang dibutuhkan tidak saja oleh kelompok tertentu tetapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen akan dikemukakan oleh para ahli, diantaranya : Menurut George R. Terry dalam bukunya Principles

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Organisasi merupakan suatu sistem sosial yang terdiri dari berbagai individu yang memiliki berbagai tingkah laku,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni untuk menerapkan fungsifungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni untuk menerapkan fungsifungsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni untuk menerapkan fungsifungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian pada kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manusia dengan segala kelebihan dan kelemahan tidak dapat terlepas dari kehidupan berkelompok dengan manusia lain, karena manusia adalah makhluk sosial.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Untuk menjalankan suatu organisasi secara efektif dan efisien diperlukan suatu poses yang disebut manajemen. Manajemen merupakan sebuah poses yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya untuk digunakan sebagai media penunjang dari kegiatan. organisasi. Sedangkan sumber daya manusia (pegawai) dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya untuk digunakan sebagai media penunjang dari kegiatan. organisasi. Sedangkan sumber daya manusia (pegawai) dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap organisasi berdiri karena memiliki tujuan yang ingin dicapai dan dalam pencapaian tujuannya. Organisasi harus memiliki sumber daya agar dapat menggerakkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Suatu perusahaan atau organisasi dibentuk dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dan tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat

II. LANDASAN TEORI. mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam suatu organisasi untuk mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat tercapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen 1. Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Adapun unsurunsur manajemen yang terdiri dari 6M yaitu man, money, mothode, machines,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 39 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Adapun yang diatur merupakan unsur-unsur manajemen yang terdiri dari man, money, methods, machines,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen.

Lebih terperinci

(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman

(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman (Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman Latar Belakang Produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan : pengelolaan karyawan yang baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan aset penting dan berperan sebagai faktor penggerak utama dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang BAB II BAHAN RUJUKAN Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang ketenaga kerjaan. Suatu organisasi atau perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dengan adanya proses manajemen. Tanpa adanya manajemen maka proses aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. terlebih dahulu dibahas pengertian dari MSDM itu sendiri.

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. terlebih dahulu dibahas pengertian dari MSDM itu sendiri. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat memperbaiki dan meningkatkan. kesejahteraan rakyat Indonesia pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat memperbaiki dan meningkatkan. kesejahteraan rakyat Indonesia pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada hakekatnya adalah kesadaran atau keinsyafan untuk melakukan kegiatan memperbaiki, mendirikan bahkan menumbuhkan serta meningkatkan daya upaya

Lebih terperinci

Oleh: Roswaty,SE.MSi

Oleh: Roswaty,SE.MSi Oleh: Roswaty,SE.MSi Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen

Lebih terperinci

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan :

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia dalam organisasi sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia dalam organisasi sangat penting karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan sumber daya manusia dalam organisasi sangat penting karena mereka yang memprakarsai terbentuknya organisasi, membuat keputusan untuk semua fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terus terjamin. Manajemen yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2013:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan.

BAB II LANDASAN TEORITIS. organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan. BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Pemberdayaan Pegawai Setiap instansi memerlukan tenaga kerja dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mempunyai arti proses, seni manajemen yang mengatur tentang sumber daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, karena itu teori-teori manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sumber daya manusia sangat penting bagi pelaksanaan operasional perusahaan. Sumber daya yang ada pada perusahaan tidah dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Adapun yang diatur merupakan unsur-unsur yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri sebagai pengelola organisasi atau perusahaan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen pada dasarnya memiliki arti yang sangat luas, pengertian manajemen dapat diartikan sebagai suatu seni dalam menghadapi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mangkunegara (2002) menyatakan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang melalui perencanaan, pengarahan dan pengendalian semua unsur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Manajemen terdapat dalam semua kegiatan manusia baik dalam rumah tangga, sekolah, pemerintah, perusahaan, dan sebagainya. Manajemen berasal dari kata to

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu : 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk mendapat pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, maka penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia untuk melangkah pada pembahasan objek yang akan diteliti, penulis merasa perlu untuk menjelaskan secara singkat mengenai definisi manajemen

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 8 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Untuk melangkah pada pembahasan objek yang akan diteliti, penulis merasa perlu untuk menjelaskan secara singkat mengenai definisi manajemen terlebih dahulu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Peran Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi suatu organisasi, sebesar atau sekecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Keberadaan manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia mempunyai peran yang sangat penting dalamsuatu perusahaan, sehingga tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dicapainya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu membentuk suatu

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dicapainya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu membentuk suatu BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan., karyawan dan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi perencanaan, pengorganisasian,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi bahwa Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur peraturan dilakukan melalui proses dan dilakukan berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berproduksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dari adanya proses manajemen. Tanpa manajemen jelas berbagai aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu Manajemen Sumber Daya Manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengelola faktor-faktor produksi. Proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsifungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia memiliki arti penting sebagai salah satu fungsi manajemen, dimana manajemen sumber daya manusia meliputi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki barbagai macam kebutuhan.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki barbagai macam kebutuhan. BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manusia sebagai makhluk sosial memiliki barbagai macam kebutuhan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk saling barinteraksi dan bekerja sama satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan asset dalam suatu organisasi atau perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Anwar Prabu (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan sebagai suatu pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001:10) adalah sebagai berikut : Manajemen sumber daya manusia adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Personalia Pengertian Manajemen Personalia telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli manajemen baik dari dalam maupun luar negeri. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manusia merupakan mahkluk sosial yang saling memerlukan satu sama lain untuk memenuhi segala kebutuhannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal diatas

Lebih terperinci

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR Mohamad Jain Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : moh.jain07@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manusia sebagai makhluk sosial memiliki berbagai macam kebutuhan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk saling berinteraksi dan bekerja sama satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Secara lahiriah, manusia cenderung membentuk kelompok untuk memenuhi segala kebutuhannya karena adanya kesadaran bahwa manusia mempunyai kemampuan terbatas

Lebih terperinci

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya 1.1. Pengertian Prestasi Kerja Prestasi kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakan suatu iklim

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Adapun Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut: Menurut Armstrong (2013:28)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai salah satu sumber daya utama dalam sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai salah satu sumber daya utama dalam sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai salah satu sumber daya utama dalam sebuah perusahaan perlu dikelola dan didayagunakan secara produktif. Pengelolaan dan pendayagunaan sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen berasal dari bahasa inggris yakni dari kata to manage yang

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen berasal dari bahasa inggris yakni dari kata to manage yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa inggris yakni dari kata to manage yang artinya adalah mengatur, pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUTASI JABATAN. ke tempat kerja lain. Akan tetapi mutasi tidak selamanya sama dengan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUTASI JABATAN. ke tempat kerja lain. Akan tetapi mutasi tidak selamanya sama dengan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUTASI JABATAN A. Pengertian Mutasi Kata mutasi atau pemindahan oleh sebagian masyarakat sudah dikenal, baik dalam lingkungan maupun di luar lingkungan perusahaan (pemerintahan).

Lebih terperinci

Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi

Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi PERTEMUAN KE-TUJUH PERENCANAAN FUNGSI-FUNGSI MSDM Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi organisasi merupakan alat dan wadah

Lebih terperinci