BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakteristik daerah yang meliputi kekayaan daerah, rasio kemandirian, umur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakteristik daerah yang meliputi kekayaan daerah, rasio kemandirian, umur"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris bahwa variabel karakteristik daerah yang meliputi kekayaan daerah, rasio kemandirian, umur daerah dan lokasi daerah, serta variabel opini audit meliputi opini audit dan jumlah temuan audit berpengaruh terhadap pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Teknik sampling menggunakan metode purposive sampling. Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis, pembahasan serta perbandingan dengan penelitian sebelumnya. Pengujian data dengan model analisis multiple regression menggunakan software SPSS release A. Deskripsi Data Deskripsi mengenai data dalam penelitian ini meliputi seleksi sampel dan analisis statistik deskriptif. 1. Seleksi Sampel Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan

2 digilib.uns.ac.id 38 (BPK). Berdasarkan kriteria yang ditentukan sebelumnya, diperoleh sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut. Tabel IV.1 Hasil Pengambilan Sampel Kriteria Sampel 1. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah auditan Tahun Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi 3. Laporan Keuangan yang tidak lengkap 4. Laporan Keuangan yang memiliki opini WDP dan disclaimer Sampel yang digunakan dalam penelitian Jumlah 520 (34) (8) (413) 65 Terdapat 520 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2011 yang diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dalam 520 LKPD tersebut terdapat 34 Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi yang harus dikeluarkan sebab penelitian ini hanya berfokus pada Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota. Serta, terdapat 8 LKPD yang datanya tidak lengkap sehingga tidak dapat digunakan sebagai sampel penelitian. Terdapat 413 LKPD yang memiliki opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan disclaimer yang harus dikeluarkan dari sampel dalam penelitian sebab penelitian ini berfokus pada LKPD yang memiliki opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan Tidak Wajar (adverse). Sehingga didapat sampel akhir 65 LKPD yang akan diteliti. Menurut Rosche (1975) dalam Sekaran (2003) jumlah minimal sampel yang diambil dalam analisis regresi seharusnya sepuluh kali lipat dari jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu

3 digilib.uns.ac.id 39 berjumlah 6 sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 LKPD telah memenuhi asumsi tersebut. Setelah sampel akhir ditentukan maka proses scoring untuk pengungkapan dapat dilakukan. Setiap item yang diungkapkan oleh masing-masing LKPD diberi skor 1, item yang seharusnya diungkapkan namun tidak diungkapkan diberi skor 0, dan item yang tidak dimiliki oleh LKPD diberi tanda Item Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Penelitian ini menggunakan tingkat pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang tertuang dalam PP no 24 Tahun SAP terdiri dari pernyataan, kerangka konseptual, dan beberapa lampiran. Pernyataan dalam SAP meliputi penyajian laporan keuangan (PSAP 1), laporan realisasi anggaran (PSAP 2), laporan arus kas (PSAP 3), Catatan atas laporan keuangan (PSAP 4), akuntansi persediaan (PSAP 5), akuntansi investasi (PSAP 6), akuntansi asset tetap (PSAP 7), konstruksi dalam pengerjaan (PSAP 8), dan akuntansi kewajiban (PSAP 9). Penelitian ini menggunakan seluruh item pengungkapan dalam PSAP yang terdiri dari 66 butir. Item pengungkapan disajikan pada tabel IV.2 berikut ini. Tabel IV.2 Item Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) NO ITEM PENGUNGKAPAN TOTAL (%) PSAP 1 Penyajian Laporan Keuangan 96,4 1 Informasi tentang kebijakan fiskal, ekonomi makro, kendala dan hambatan yang dihadapi Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan Dasar penyusunan LK dan kebijakannya 63 97

4 digilib.uns.ac.id 40 Tabel IV.2 (Lanjutan) NO ITEM PENGUNGKAPAN TOTAL (%) PSAP 2 Laporan Realisasi Anggaran 96,2 4 Menyajikan klasifikasi pendapatan dan rincian jenis pendapatan Menyajikan klasifikasi belanja dan rincian jenis belanja PSAP 3 Laporan Arus Kas 95,8 Menjelaskan komponen arus masuk kas dan arus keluar kas dari aktivitas operasi Menjelaskan komponen arus masuk kas dan arus keluar kas dari investasi aset non keuangan Menjelaskan komponen arus masuk kas dan arus keluar kas dari aktivitas pembiayaan Menjelaskan komponen arus masuk kas dan arus keluar kas dari aktivitas nonanggaran PSAP 04 Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target Undang-Undang APBN/Perda APBD Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan Kebijakan akuntansi yang penting meliputi : 12 Entitas pelaporan Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan dengan ketentuan setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan meliputi 17 Rincian dan penjelasan masing-masing pos Laporan Keuangan Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh PSAP yang belum disajikan Pengungkapan aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual Informasi tambahan lainnya, yang diperlukan seperti gambaran umum daerah PSAP 5 Akuntansi Persediaan 70 Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran 21 persediaan Penjelasan lebih lanjut persediaan Kondisi persediaan 7 11

5 digilib.uns.ac.id 41 Tabel IV.2 (Lanjutan) NO ITEM PENGUNGKAPAN TOTAL (%) PSAP 6 Akuntansi Investasi Kebijakan akuntansi untuk penilaian investasi 57 87,7 25 Jenis-jenis investasi (permanen dan non permanen Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun jangka panjang Penurunan investasi yang signifikan dan sebab penurunan tersebut Investasi yang dinilai dengan nilai wajar Perubahan pos investasi PSAP 7 Akuntansi Aset Tetap 25,2 30 Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat 61 93,85 Rekonsiliasi aset tetap meliputi 31 Penambahan Pelepasan 57 87,7 33 Akumulasi penyusutan Mutasi aset tetap lainnya Informasi penyusutan meliputi 35 Nilai penyusutan Metode penyusutan yang digunakan Masa manfaat atau tarif penyusutan Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap Jumlah pengeluaran pos aset tetap dalam konstruksi jumlah komitmen akuisisi aset tetap 0 0 Jika aset tetap dinilai kembali 43 Dasar untuk menilai kembali aset tetap Tanggal efektif penilaian kembali Nama penilai independen Hakikat setiap petunjuk untuk menentukan biaya pengganti Nilai tercatat tiap jenis aset tetap 0 0 PSAP 8 Konstruksi Dalam Pengerjaan 8 Rincian kontrak konstruksi (tingkat penyelesaian dan jangka 48 waktu penyelesaiannya Nilai kontrak konstruksi 9 14

6 digilib.uns.ac.id 42 Tabel IV.2 (Lanjutan) NO ITEM PENGUNGKAPAN TOTAL (%) 51 Uang muka kerja Retensi 1 2 PSAP 9 Akuntansi Kewajiban 9 53 Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang 61 93,8 54 Jumlah saldo kewajiban berupa utang pada pemerintah berdasarkan jenis sekuritas utang dan jatuh temponya Bunga pinjaman yang terutang dan tingkat bunga Konsekuensi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo 0 0 Perjanjian restruksturisasi utang, meliputi 57 Pengurangan pinjaman Modifikasi persyaratan utang Pengurangan tingkat bunga pinjaman Pengunduran jatuh tempo pinjaman Pengurangan nilai jatuh tempo pinjaman Pengurangan Jumlah bunga terutang sampai periode pelaporan Jumlah tunggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk daftar umur utang 0 0 Biaya Pinjaman, meliputi 64 Perlakuan biaya pinjaman Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi Tingkat kapitalisasi yang digunakan 0 0 Sumber : PP No. 24 Tahun 2005 Dari 9 PSAP sebanyak 96,2% pemerintah daerah mengungkapkan penyajian laporan keuangan, 96,2% mengungkapkan laporan realisasi anggaran, 95,8% mengungkapkan laporan arus kas, 97% mengungkapkan catatan atas laporan keuangan, 70% pemerintah daerah mengungkapkan persediaan, 47% mengungkapkan investasi, 25,2% mengungkapkan aset tetap, 9% pemerintah daerah mengungkapkan kewajiban, 8% mengungkapkan konstruksi dalam pekerjaan secara berturut-turut.

7 digilib.uns.ac.id 43 PSAP 1 mengatur tentang penyajian laporan keuangan, tingkat pengungkapan pemerintah daerah rata-rata 96,4%. Dari 65 sampel penelitian sebanyak 63 pemda (97%) menungkapkan item informasi tentang kebijakan fiskal, ekonomi makro, kendala dan hambatan yang dihadapi serta item dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansinya. Item pengungkapan ikhtisar pencapaian kinerja sebanyak 62 pemda (95%) yang mengungkapkannya. PSAP 2 tentang laporan realisasi anggaran, tingkat pengungkapan pemerintah daerah rata-rata 96,2%. Dalam laporan realisasi anggaran pemda harus mengungkapkan item klasifikasi pendapatan dan rincian jenis pendapatan serta klasifikasi belanja dan rincian jenis belanja. Sebanyak 62 pemda dari 65 sampel yang mengungkapkan item klasifikasi pendapatan dan rincian jenis pendapatan. Item klasifikasi belanja dan rincian jenis belanja sebanyak 63 pemda (97%) yang mengungkapkannya. PSAP 3 mengatur tentang laporan arus kas, rata-rata pemerintah daerah yang mengungkapkan item dalam PSAP 3 ini sebesar 95,8%. Tingkat pengungkapan masing-masing item laporan arus kas bervariasi antara 94-97%. Sebesar 61 pemda (94%) mengungkapkan komponen arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi. Item tertinggi sebesar 97% pemda mengungkapkan komponen arus kas masuk dan keluar dari aktivitas pembiayaan dan non anggaran. PSAP 4 mengenai catatan atas laporan keuangan, tingkat pengungkapannya rata-rata 97%. Item yang paling banyak diungkapkan yaitu

8 digilib.uns.ac.id 44 basis akuntansi yang mendasari pelaporan keuangan sebesar 98%. Item yang paling sedikit diungkapkan yaitu gambaran umum daerah, sebesar 61 pemda saja atau sebesar 94% yang mengungkapkannya. Pada PSAP 5 tentang akuntansi persediaan, tingkat pengungkapan pemerintah daerah rata-rata 70%. Dari 65 sampel penelitian sebanyak 65 pemda (100%) mengungkapkan item persediaan no. 2 (penjelasan lebih lanjut mengenai persediaan, contoh: total nilai persediaan) diikuti 59 pemda (91%) mengungkapkan item no. 1 (kebijakan akuntansi persediaan). Namun demikian, item no 3 (kondisi persediaan) hanya 7 pemda (11%) yang mengungkapkan. Pemerintah daerah seharusnya mengungkapkan dengan lebih rinci kondisi persediaan, apakah masih bagus atau terdapat persediaan yang telah rusak atau kadaluarsa. Kondisi persediaan tidak diungkapkan sebab sulit untuk menentukan apakah terdapat persediaan yang telah rusak terutama persediaan berupa obatobatan. Pada PSAP 6 tentang akuntansi investasi, tingkat pengungkapan pemerintah daerah bervariasi antara 0%-95%. Item yang paling banyak diungkapkan yaitu jenis-jenis investasi baik investasi permanen dan non permanen dan item perubahan pos investasi yaitu sebesar 95%. Namun demikian tak satupun pemerintah daerah yang mengungkapkan investasi yang dinilai dengan nilai wajar. Hal tersebut dikarenakan kompleksitas untuk menilai investasi dengan nilai wajar.

9 digilib.uns.ac.id 45 Tingkat pengungkapan PSAP 7 tentang asset tetap juga bervariasi antara 0% hingga 93,85%. Tingkat pengungkapan yang paling rendah diantaranya jumlah komitmen akuisisi dan item yang berhubungan dengan asset tetap yang dinilai kembali. Pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2011 tak satupun pemerintah daerah yang menilai kembali asset tetap mereka. Sedangkan, tingkat pengungkapan yang paling tinggi yaitu item dasar penilaian untuk mengukur nilai tercatat asset tetap yaitu sebesar 93,85%. Pada PSAP 8 tentang akuntansi konstruksi dalam pengerjaan hanya 9 pemerintah daerah (13,8%) yang mengungkapkan rincian kontrak konstruksi berikut dengan tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiannya. Sebaliknya item retensi hanya 2% saja pemerintah daerah dari sampel penelitian yang mengungkapkannya. PSAP 9 tentang akuntansi kewajiban sebanyak 61 pemerintah daerah dari 65 sampel penelitian atau 93,8% mengungkapkan kewajiban mereka untuk memberikan informasi yang lebih baik bagi para pengguna. Namun, item yang berkaitan dengan biaya pinjaman dan restrukturisasi utang pemerintah daerah tidak mengungkapkannya. Hal tersebut dimungkinkan sebab kompleksitas yang dihadapi oleh pemerintah daerah untuk mengungkapkan item tersebut atau pemerintah daerah menilai item tersebut tidak penting untuk diungkapkan. Mereka berpikir informasi penting yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan yaitu jenis kewajiban (jangka panjang dan jangka pendek) dan jumlah kewajiban mereka.

10 digilib.uns.ac.id Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat distribusi data yang digunakan sebagai sampel. Berikut merupakan statistik deskriptif untuk masing-masing variabel. Tabel IV.3 Statistik Deskriptif Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DQ 65 0,622 0,889 0,736 0,051 WEALTH (dalam milyar) 65 4, , , ,911 KEMANDIRIAN 65 0,011 0,961 0,146 0,166 AGE 65 1,000 66,000 39,110 21,375 LOKASI 65 0,000 1,000 0,430 0,499 OPINI 65 0,000 1,000 0,860 0,348 TEMUAN 65 4,000 37,000 14,400 7,472 Valid N (listwise) 65 Keterangan : DQ = disclosure quality, WEALTH = kekayaan pemerintah daerah, KEMANDIRIAN = rasio kemandirian pemerintah daerah, AGE = umur pemerintah daerah, LOKASI = lokasi pemerintah daerah (Jawa/Luar Jawa), OPINI = opini audit, TEMUAN = temuan audit Dari hasil analisis deskriptif diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata pengungkapan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) sebesar 73,6%. Rata-rata pengungkapan LKPD tersebut lebih besar dibandingkan dengan hasil Martani dan Liestiani (2012) bahwa pengungkapan LKPD pada tahun 2006 sebesar 32,61%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan dalam LKPD tahun 2011 telah meningkat commit sebab to user lebih dari separuh informasi yang

11 digilib.uns.ac.id 47 diwajibkan untuk diungkapkan telah diungkapkan dalam LKPD. Pemerintah daerah yang paling banyak mengungkapkan informasi adalah Kabupaten Kaur, yaitu sebesar 88,9% dari 66 item pengungkapan. Sedangkan, Pemerintah daerah yang paling sedikit mengungkapkan informasi dalam LKPD meliputi Kabupaten Serang, Kabupaten Melawi, Kota Kotamobagu, Kabupaten Nabire, dan Kabupaten Pegunungan Bintang, yaitu sebesar 62,2% dari 66 item yang seharusnya diungkapkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). PSAP 1 mengatur tentang penyajian laporan keuangan, tingkat pengungkapan pemerintah daerah rata-rata 96,4%. Dari 65 sampel penelitian sebanyak 63 pemda (97%) menungkapkan item informasi tentang kebijakan fiskal, ekonomi makro, kendala dan hambatan yang dihadapi serta item dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansinya. Item pengungkapan ikhtisar pencapaian kinerja sebanyak 62 pemda (95%) yang mengungkapkannya. PSAP 2 tentang laporan realisasi anggaran, tingkat pengungkapan pemerintah daerah rata-rata 96,2%. Dalam laporan realisasi anggaran pemda harus mengungkapkan item klasifikasi pendapatan dan rincian jenis pendapatan serta klasifikasi belanja dan rincian jenis belanja. Sebanyak 62 pemda dari 65 sampel yang mengungkapkan item klasifikasi pendapatan dan rincian jenis pendapatan. Item klasifikasi belanja dan rincian jenis belanja sebanyak 63 pemda (97%) yang mengungkapkannya. PSAP 3 mengatur tentang laporan arus kas, rata-rata pemerintah daerah yang mengungkapkan item dalam PSAP 3 ini sebesar 95,8%. Tingkat

12 digilib.uns.ac.id 48 pengungkapan masing-masing item laporan arus kas bervariasi antara 94-97%. Sebesar 61 pemda (94%) mengungkapkan komponen arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi. Item tertinggi sebesar 97% pemda mengungkapkan komponen arus kas masuk dan keluar dari aktivitas pembiayaan dan non anggaran. PSAP 4 mengenai catatan atas laporan keuangan, tingkat pengungkapannya rata-rata 97%. Item yang paling banyak diungkapkan yaitu basis akuntansi yang mendasari pelaporan keuangan sebesar 98%. Item yang paling sedikit diungkapkan yaitu gambaran umum daerah, sebesar 61 pemda saja atau sebesar 94% yang mengungkapkannya. Pada PSAP 5 tentang akuntansi persediaan, tingkat pengungkapan pemerintah daerah rata-rata 70%. Dari 65 sampel penelitian sebanyak 65 pemda (100%) mengungkapkan item persediaan no. 2 (penjelasan lebih lanjut mengenai persediaan, contoh: total nilai persediaan) diikuti 59 pemda (91%) mengungkapkan item no. 1 (kebijakan akuntansi persediaan). Namun demikian, item no 3 (kondisi persediaan) hanya 7 pemda (11%) yang mengungkapkan. Pemerintah daerah seharusnya mengungkapkan dengan lebih rinci kondisi persediaan, apakah masih bagus atau terdapat persediaan yang telah rusak atau kadaluarsa. Kondisi persediaan tidak diungkapkan sebab sulit untuk menentukan apakah terdapat persediaan yang telah rusak terutama persediaan berupa obatobatan.

13 digilib.uns.ac.id 49 Pada PSAP 6 tentang akuntansi investasi, tingkat pengungkapan pemerintah daerah bervariasi antara 0%-95%. Item yang paling banyak diungkapkan yaitu jenis-jenis investasi baik investasi permanen dan non permanen dan item perubahan pos investasi yaitu sebesar 95%. Namun demikian tak satupun pemerintah daerah yang mengungkapkan investasi yang dinilai dengan nilai wajar. Hal tersebut dikarenakan kompleksitas untuk menilai investasi dengan nilai wajar. Tingkat pengungkapan PSAP 7 tentang asset tetap juga bervariasi antara 0% hingga 93,85%. Tingkat pengungkapan yang paling rendah diantaranya jumlah komitmen akuisisi dan item yang berhubungan dengan asset tetap yang dinilai kembali. Pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2011 tak satupun pemerintah daerah yang menilai kembali asset tetap mereka. Sedangkan, tingkat pengungkapan yang paling tinggi yaitu item dasar penilaian untuk mengukur nilai tercatat asset tetap yaitu sebesar 93,85%. Pada PSAP 8 tentang akuntansi konstruksi dalam pengerjaan hanya 9 pemerintah daerah (13,8%) yang mengungkapkan rincian kontrak konstruksi berikut dengan tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiannya. Sebaliknya item retensi hanya 2% saja pemerintah daerah dari sampel penelitian yang mengungkapkannya. PSAP 9 tentang akuntansi kewajiban sebanyak 61 pemerintah daerah dari 65 sampel penelitian atau 93,8% mengungkapkan kewajiban mereka untuk memberikan informasi yang lebih baik bagi para pengguna. Namun, item yang

14 digilib.uns.ac.id 50 berkaitan dengan biaya pinjaman dan restrukturisasi utang pemerintah daerah tidak mengungkapkannya. Hal tersebut dimungkinkan sebab kompleksitas yang dihadapi oleh pemerintah daerah untuk mengungkapkan item tersebut atau pemerintah daerah menilai item tersebut tidak penting untuk diungkapkan. Mereka berpikir informasi penting yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan yaitu jenis kewajiban (jangka panjang dan jangka pendek) dan jumlah kewajiban mereka. Variabel kekayaan pemerintah daerah (WEALTH) yang diukur dengan total Pendapatan Asli Daerah (PAD) memiliki rata-rata Rp Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar dimiliki oleh Kota Surabaya yaitu Rp Sedangkan, Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki PAD terendah yaitu Rp Variabel Rasio Kemandirian (KEMANDIRIAN) rata-rata memiliki nilai sebesar 0,146. Pemerintah daerah yang memiliki rasio kemandirian paling rendah yaitu Kabupaten Tulang Bawang Barat sebesar 0,0106 menunjukkan bahwa Kabupaten Tulang Bawang Barat masih sangat bergantung dengan sokongan dana dari pemerintah pusat, kekayaan daerah yang dimiliki pemerintah daerah belum mampu untuk membiayai pengeluaran daerah. Sedangkan, rasio kemandirian paling tinggi dimiliki oleh Kota Surabaya yaitu sebesar 0,9610. Hal tersebut menunjukkan bahwa Kota Surabaya telah mandiri, pendapatan asli daerah yang

15 digilib.uns.ac.id 51 dimiliki dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran daerah terutama dalam hal pembangunan daerah. Variabel umur pemerintah daerah hingga tahun 2011 (AGE) rata-rata berumur 33 tahun. Dari data, diketahui bahwa Kabupaten Sigi merupakan kabupaten termuda yaitu baru 1 tahun ditetapkan sebagai kabupaten oleh Menteri Dalam Negeri. Sedangkan, pemerintah daerah yang tertua berumur 66 tahun yaitu Kota Medan. Variabel dummy yang menunjukkan apakah kabupaten/kota yang menjadi sampel berada di Pulau Jawa atau Luar Pulau Jawa (LOKASI) menunjukkan nilai rata-rata sebesar 43%. Hal tersebut berarti sebanyak 43% atau sebanyak 28 kabupaten/kota berada di Pulau Jawa. Sisanya, yaitu sebesar 37 kabupaten/kota berada di luar Pulau Jawa. Variabel opini audit (OPINI) memiliki rata-rata 0,86. Hal tersebut menunjukkan bahwa 86% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) memiliki opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Dari data sebanyak 56 kabupaten/kota yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dan terdapat 9 kabupaten/kota yang mendapat tidak wajar. Opini wajar tanpa pengecualian merupakan opini terbaik diberikan BPK pada LKPD kabupaten/kota. Variabel temuan audit (TEMUAN) memiliki nilai rata-rata 14 temuan. Temuan audit yang paling rendah berjumlah 4 temuan. Kabupaten/kota yang memiliki temuan audit terendah yaitu commit Kabupaten to user Bangkalan. Sedangkan temuan

16 digilib.uns.ac.id 52 audit yang tertinggi terdapat pada Kabupaten Serang yaitu sebesar 37 temuan audit. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear untuk menguji pengaruh insentif manajemen, karakteristik daerah, dan temuan audit terhadap pengungkapan informasi dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Namun, sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik. B. Pengujian Asumsi Klasik Model regresi dalam penelitian dapat digunakan untuk estimasi dengan signifikan dan representatif jika model regresi tersebut tidak menyimpang dari asumsi dasar klasik regresi berupa normalitas, autokorelasi, heterokedastisitas, dan multikolinearitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas data ini menggunakan metode analisis grafik dan melihat normal probability plot. Hasil scatter plot untuk uji normalitas adalah sebagai berikut.

17 digilib.uns.ac.id 53 Gambar IV.1 Grafik Histogram Gambar IV.2 Grafik Normal P-P Plot

18 digilib.uns.ac.id 54 Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik yaitu dengan menggunakan grafik histogram dan grafik normal plot, menunjukkan bahwa grafik memberikan pola distribusi yang mendekati normal, sedangkan pada grafik terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya ada di sekitar garis diagonal. Untuk lebih memastikan apakah data residual terdistribusi secara normal atau tidak maka dilakukan pengujian one sample kolmogorovsmirnov. Tabel IV.4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N 65 Normal Parameters a Mean.0000 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.057 Positive.057 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.456 Asymp. Sig. (2-tailed).986 a. Test distribution is Normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap residual regresi yang dilakukan dengan program SPSS Tabel di atas menunjukkan bahwa data penelitian telah terdistribusi normal dengan nilai Asymp. Sig. 0,986 lebih besar dari signifikansi 0,05.

19 digilib.uns.ac.id Uji Multikolinearitas Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel independent. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terdapat korelasi antara variabel independen atau korelasinya rendah. Keberadaan multikolinearitas dapat diketahui dengan Variance Inflating Factor (VIF) dan tolerance. Hasil uji multikolinearitas tersaji pada tabel berikut ini. WEALTH KEMANDIRIAN AGE LOKASI OPINI TEMUAN Tabel IV.5 Hasil Uji Multikolinearitas Tolerance VIF Keterangan 0,272 3,672 Tidak terdapat multikolinearitas 0,412 2,427 Tidak terdapat multikolinearitas 0,610 1,639 Tidak terdapat multikolinearitas 0,662 1,510 Tidak terdapat multikolinearitas 0,840 1,190 Tidak terdapat multikolinearitas 0,874 1,144 Tidak terdapat multikolinearitas Keterangan : DQ = disclosure quality, WEALTH = kekayaan pemerintah daerah, KEMANDIRIAN = rasio kemandirian pemerintah daerah, AGE = umur pemerintah daerah, LOKASI = lokasi pemerintah daerah (Jawa/Luar Jawa), OPINI = opini audit, TEMUAN = temuan audit Hasil pengujian multikolinearitas baik sebelum maupun setelah memasukkan variabel kontrol menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 (10%). Hasil penghitungan juga menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan.

20 digilib.uns.ac.id Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1. autokorelasi dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson yaitu dengan membandingkan nilai Durbin-Watson hitung (d) dengan nilai Durbin- Watson tabel yaitu batas lebih tinggi (upperbond atau du) dan batas lebih rendah (lowerbond atau dl). Data dikatakan tidak terjadi autokorelasi apabila du < d < 4- du merupakan D-W hitung sedangkan nilai du berasal dari tabel Durbin-Watson. Dari hasil pengujian diperoleh hasil seperti berikut ini. Tabel IV.6 Hasil Uji Autokorelasi D-W du 4-du Keterangan 2,339 1,642 2,661 Tidak terjadi autokorelasi Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai D-W sebesar 2,339. Sedangkan nilai du diperoleh sebesar 1,642. Dengan demikian diperoleh bahwa nilai D-W berada diantara du yaitu 1,642 dan 4-du yaitu 2,661. Dengan demikian menunjukkan bahwa model regresi tersebut sudah bebas dari masalah autokorelasi. 5. Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah model regresi yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. commit Untuk to user mendeteksi ada atau tidaknya

21 digilib.uns.ac.id 57 heteroskedastisitas pada model regresi, peneliti akan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Hasil pengujian heterokedastisitas disajikan pada Gambar IV.3 berikut ini. Gambar IV.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas dari Gambar IV.3 menunjukkan bahwa grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED menunjukkan pola penyebaran, dimana titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada data yang akan digunakan. C. Pengujian Hipotesis

22 digilib.uns.ac.id 58 Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda untuk mengetahui pengaruh variabel insentif manajemen yang meliputi kekayaan daerah dan rasio kemandirian, variabel karakteristik daerah berupa umur daerah dan lokasi daerah, serta variabel temuan audit meliputi opini audit dan jumlah temuan audit berpengaruh terhadap pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Penghitungannya dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 dengan hasil sebagai berikut. (Constant) WEALTH KEMANDIRIAN AGE LOKASI OPINI TEMUAN R Square Adjusted R Square F Sig Tabel IV.7 Hasil Analisis Regresi Ganda Hipotesis Koefisien t hitung Sig 0,154 0,395 0, ,030 0,513 0, ,234 1,980 0,052* + 0,006 0,837 0, ,033 2,213 0,031** + 0,044 2,344 0,023** + 0,001 0,670 0,506 0,209 0,127 2,550 0,029 Keterangan : Sampel Penelitian : 65 LKPD, DQ = disclosure quality, WEALTH = kekayaan pemerintah daerah, KEMANDIRIAN = rasio kemandirian pemerintah daerah, AGE = umur pemerintah daerah, LOKASI = lokasi pemerintah daerah (Jawa/Luar Jawa), OPINI = opini audit, TEMUAN = temuan audit **) : Tingkat signifikansi 5% *) : Tingkat signifikansi 10% Nilai koefisien kekayaan pemerintah daerah (WEALTH) adalah 0,030 dengan tanda koefisien positif. Nilai ρ value untuk variabel ini adalah sebesar 0,610 yang lebih besar dari tingkat commit keyakinan to user dalam penelitian 5%. Atas hasil ini

23 digilib.uns.ac.id 59 dapat dinyatakan bahwa variabel kekayaan pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap jumlah pengungkapan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Nilai koefisien rasio kemandirian (KEMANDIRIAN) adalah 0,234 dengan tanda koefisien positif. Nilai ρ value untuk variabel ini adalah sebesar 0,052 yang lebih besar dari tingkat keyakinan dalam penelitian 5% dan lebih kecil dari tingkat keyakinan 10%. Atas hasil ini dapat dinyatakan bahwa variabel rasio kemandirian berpengaruh terhadap jumlah pengungkapan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Nilai koefisien umur pemerintah daerah (AGE) adalah 0,006 dengan tanda koefisien positif. Nilai ρ value untuk variabel ini adalah sebesar 0,406 yang lebih besar dari tingkat keyakinan dalam penelitian 5%. Atas hasil ini dapat dinyatakan bahwa variabel umur pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap jumlah pengungkapan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Nilai koefisien lokasi daerah (LOKASI) adalah 0,033 dengan tanda koefisien positif. Nilai ρ value untuk variabel ini adalah sebesar 0,031 yang lebih kecil dari tingkat keyakinan dalam penelitian 5%. Atas hasil ini dapat dinyatakan bahwa variabel lokasi daerah berpengaruh terhadap jumlah pengungkapan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Nilai koefisien opini audit (OPINI) adalah 0,044 dengan tanda koefisien positif. Nilai ρ value untuk variabel ini adalah sebesar 0,023 yang lebih kecil dari tingkat keyakinan 5%. Atas hasil ini dapat dinyatakan bahwa variabel opini audit

24 digilib.uns.ac.id 60 berpengaruh terhadap jumlah pengungkapan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Nilai koefisien temuan audit (TEMUAN) adalah 0,001 dengan tanda koefisien positif. Nilai ρ value untuk variabel ini adalah sebesar 0,506 yang lebih besar dari tingkat keyakinan dalam penelitian 5%. Atas hasil ini dapat dinyatakan bahwa variabel temuan audit tidak berpengaruh terhadap jumlah pengungkapan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). 1. Pengujian Ketepatan Perkiraan (R 2 ) Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R 2 ) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Jika dalam suatu modal terdapat lebih dari 2 variabel independen maka lebih baik menggunakan nilai Adjusted R 2. Hasil pengujian di tabel IV.7 mengindikasikan bahwa nilai adjusted R Square sebesar 0,127 yang menunjukkan bahwa sebesar 12,7% variasi pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dapat dijelaskan oleh variabel kekayaan pemerintah daerah, rasio kemandirian, umur pemerintah daerah, lokasi daerah, opini audit, dan temuan audit. Sedangkan, variabilitas pengungkapan LKPD sebesar 87,3% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.

25 digilib.uns.ac.id Pengujian Signifikansi Simultan (Uji F) Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Dari uji Anova atau Uji F sebelum pada tabel IV.7, nilai F hitung sebesar 2,550 dengan probabilitas signifikansi yang menunjukkan 0,029. Nilai probabilitas pengujian yang lebih kecil dari α = 0,05 ini menunjukkan bahwa secara bersamasama (simultan) pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dipengaruhi oleh variabel kekayaan pemerintah daerah, rasio kemandirian, umur pemerintah daerah, lokasi daerah, opini audit, dan temuan audit 3. Pengujian Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen dengan asumsi variabel independen lain konstan. Dari Tabel IV.7 menunjukkan bahwa variabel kekayaan pemerintah daerah (PAD) mempunyai ρ-value 0,610, lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 0,05. Sehingga, dapat dinyatakan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini tidak didukung oleh data penelitian. Variabel rasio kemandirian daerah (KEMANDIRIAN) mempunyai ρ- value 0,052, lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 0,05 namun lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,10 sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini didukung oleh data penelitian. Sedangkan, umur pemerintah daerah (AGE) mempunyai ρ-value 0,406, lebih besar dari tingkat signifikansi

26 digilib.uns.ac.id 62 penelitian 0,05. Sehingga, dapat dinyatakan bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini tidak didukung oleh data penelitian. Dari tabel IV.7 diatas variabel lokasi daerah (LOKASI) mempunyai ρ- value 0,031, lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 0,05. Sehingga, dapat dinyatakan bahwa hipotesis keempat dalam penelitian ini didukung oleh data penelitian. Sementara, variabel opini audit (OPINI) mempunyai ρ-value 0,023, lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 0,05. Sehingga, dapat dinyatakan bahwa hipotesis kelima dalam penelitian ini didukung oleh data penelitian. Dan, variabel temuan audit (TEMUAN) menunjukkan ρ-value sebesar 0,506 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dinyatakan bahwa hipotesis keenam dalam penelitian ini tidak didukung oleh data penelitian. D. Pembahasan Analisis data penelitian yang telah dilakukan dan dipaparkan diatas menunjukkan bahwa variabel rasio kemandirian (KEMANDIRIAN), lokasi daerah (LOKASI) dan opini audit (OPINI) berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Sedangkan, variabel kekayaan pemerintah daerah (WEALTH), umur administratif daerah (AGE), dan temuan audit (TEMUAN) menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). 7. Pengaruh Kekayaan Pemerintah Daerah terhadap Tingkat Pengungkapan LKPD

27 digilib.uns.ac.id 63 Variabel kekayaan pemerintah daerah (WEALTH) mempunyai ρ-value sebesar 0,610, lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kekayaan pemerintah daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Koefisien negatif menunjukkan bahwa kekayaan pemerintah daerah berhubungan negatif dengan tingkat pengungkapan LKPD. Sehingga, semakin tinggi kekayaan pemerintah daerah, semakin rendah pula tingkat pengungkapan informasi dalam LKPD. Hasil ini tidak sejalan dengan hipotesis pertama dalam penelitian ini sehingga hipotesis pertama dinyatakan ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Ingram (1984); Martani dan Liestiani (2012); Setyaningrum dan Syafitri (2012) yang mengungkapkan bahwa semakin tinggi tingkat kekayaan maka semakin tinggi pengungkapan yang dilakukan oleh pemerintah daerah yang dituangkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Pemerintah daerah yang memiliki kekayaan yang lebih besar tidak menggunakan kekayaannya tersebut untuk meningkatkan informasi dalam laporan keuangan. 8. Pengaruh Rasio Kemandirian Pemerintah Daerah terhadap Tingkat Pengungkapan LKPD Variabel rasio kemandirian pemerintah daerah (KEMANDIRIAN) mempunyai ρ-value sebesar 0,052, lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 0,10. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa rasio kemandirian pemerintah daerah berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan dalam LKPD. Hasil ini

28 digilib.uns.ac.id 64 sejalan dengan hipotesis kedua dalam penelitian ini sehingga hipotesis kedua dinyatakan diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Suhardjanto dan Lesmana (2011) yang menemukan bahwa rasio kemandirian berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Rasio kemandirian keuangan daerah ditunjukkan dengan besar kecilnya pendapatan asli daerah (PAD) dibandingkan dengan pendapatan daerah yang berasal dari sumber lain meliputi bantuan pemerintah pusat dan pinjaman. Semakin tinggi rasio kemandirian maka semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah yang merupakan komponen utama pendapatan asli daerah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah yang semakin mandiri dari sisi keuangan akan semakin banyak mengungkapkan informasi dalam laporan keuangan dibandingkan dengan pemerintah daerah yang memiliki rasio kemandirian keuangan lebih rendah. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Martani dan Liestiani (2012); Setyaningrum dan Syafitri (2012) yang tidak menemukan rasio kemandirian berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan LKPD. Besar atau kecilnya rasio kemandirian pemerintah daerah tidak mempengaruhi mereka untuk lebih banyak mengungkapkan informasi dalam LKPD. Hal tersebut disebabkan oleh adanya otonomi daerah yang menyebabkan pemerintah pusat tidak mengontrol sepenuhnya pemerintah daerah. Sehingga, pemerintah daerah kurang termotivasi untuk meningkatkan pengungkapan informasi dalam LKPD.

29 digilib.uns.ac.id Pengaruh Umur Administratif Pemerintah Daerah Terhadap Tingkat Pengungkapan LKPD Variabel umur pemerintah daerah (AGE) seperti yang ditunjukkan tabel IV.7 mempunyai ρ-value sebesar 0,406, lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 0,05. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa umur administratif pemerintah daerah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pengungkapan LKPD. Hasil ini bertolak belakang dengan hipotesis ketiga dalam penelitian sehingga hipotesis ketiga dinyatakan ditolak. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Mandasari (2009) yang tidak menemukan pengaruh yang signifikan antara umur pemerintah daerah dan tingkat pengungkapan dalam LKPD. Pemerintah daerah yang keberadaannya lebih lama terbukti tingkat pengungkapannya tidak lebih tinggi dibandingkan dengan pemerintah daerah yang umurnya lebih muda. Hal tersebut disebabkan faktor pengalaman pemerintah daerah yang keberadaannya lebih lama tidak digunakan untuk mengungkapkan informasi dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) lebih banyak dibandingkan dengan pemerintah daerah yang umurnya muda. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Suhardjanto dan Lesmana (2011); Setyaningrum dan Syafitri (2012) yang menemukan hubungan pengaruh umur administratif pemerintah daerah terhadap tingkat pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

30 digilib.uns.ac.id Pengaruh Lokasi Administratif terhadap Tingkat Pengungkapan LKPD Variabel lokasi administratif pemerintah daerah (LOKASI) menunjukkan ρ-value sebesar 0,031 lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa bahwa lokasi administratif pemerintah daerah berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan LKPD. Hasil ini sejalan dengan hipotesis keempat dalam penelitian ini sehingga hipotesis keempat dinyatakan diterima. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Yulianingtyas (2011) dan Pujiyanti (2011) yang menemukan bahwa lokasi administratif daerah tidak berpangaruh pada tingkat pengungkapan informasi dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Pemerintah Daerah di Pulau Jawa cenderung lebih mematuhi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sebab aksesibilitas, infrastruktur, kemampuan, keinginan, dan kualitas sumber daya manusia di Pulau Jawa yang lebih baik dibandingkan pulau lain di Indonesia. Dengan adanya kontrol sosial pemerintahan Jawa yang lebih baik ini akan mendorong pemerintah untuk mengungkapan elemen pengungkapan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). 11. Pengaruh Opini Audit terhadap Tingkat Pengungkapan LKPD Variabel opini audit (OPINI) menunjukkan ρ-value sebesar 0,023 lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 0,05. Sehingga, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel ini berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Hasil ini sejalan dengan

31 digilib.uns.ac.id 67 hipotesis kelima dalam penelitian ini sehingga hipotesis kelima dinyatakan diterima. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Andriani (2012) yang menunjukkan bahwa opini audit tidak berpengaruh pada tingkat pengungkapan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Kecukupan pengungkapan merupakan salah satu bagian yang menentukan opini auditor, sebab informasi-informasi harus diungkapkan mencakup pengungkapan minimal yang harus dilakukan agar laporan keuangan tidak menyesatkan masyarakat sebagai pengguna laporan keuangan. Kualitas hasil pemeriksaan yang baik terlihat dari keyakinan yang diberikan oleh auditor yang dinyatakan dalam opini hasil audit. Semakin tinggi opini audit menunjukkan kualitas audit yang semakin baik. Sebaliknya, tingkat opini yang rendah menunjukkan kualitas audit yang buruk. Kualitas audit yang buruk juga mengindikasikan kualitas pengungkapan laporan keuangan yang rendah. Pemberian opini yang buruk mengindikasikan bahwa rendahnya kualitas pengungkapan suatu laporan keuangan pemerintah daerah pada tahun tersebut. 12. Pengaruh Temuan Audit terhadap Tingkat Pengungkapan LKPD Variabel temuan audit (TEMUAN) menunjukkan ρ-value sebesar 0,506 lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 0,05. Sehingga, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel ini tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan LKPD. Hasil ini bertolak belakang dengan hipotesis keenam dalam penelitian ini sehingga hipotesis keenam dinyatakan ditolak.

32 digilib.uns.ac.id 68 Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Copley (2002); Martani dan Liestiani (2012). Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan teori dasarnya, dimana semakin banyak temuan audit maka semakin banyak pula informasi yang diungkapkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Martini dan Liestiani (2012) mengungkapkan bahwa auditor yang memiliki reputasi tinggi akan dapat menemukan lebih banyak temuan audit yang nantinya akan dijadikan rekomendasi bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki pengungkapan informasi dalam LKPD. Namun demikian, penelitian ini menemukan sebaliknya yaitu temuan audit tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan LKPD. Hal tersebut disebabkan, dari data penelitian pemerintah daerah yang memiliki temuan audit yang besar, tingkat pengungkapannya juga masih rendah. Jumlah temuan audit BPK ternyata tidak mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pengungkapan yang lebih besar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh karakteristik pemerintah daerah terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh karakteristik pemerintah daerah terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh karakteristik pemerintah daerah terhadap pengungkapan aset tetap dalam laporan keuangan. Karakteristik pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada seluruh Pemerintah Provinsi di Indonesia. Selanjutnya, objek penelitian ini adalah LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah Daerah)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, rasio solvabilitas dan opini auditor, maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berkenaan dengan pengumpulan data yang dapat digambarkan atau disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa LKPD Tahun 2011 dan 2012 yang telah diaudit oleh BPK, data bezzeting auditor BPK,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. diukur dengan handal dan merepresentasikan hasil dari penelitian.

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. diukur dengan handal dan merepresentasikan hasil dari penelitian. BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Sampel Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan purposive sampling atau teknik dalam menentukan sampel berdasarkan kriteria yang telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian 1. Uji Statistik Deskriptif Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Sampel Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan leverage terhadap risiko saham pada perusahaan manufakur yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah Daerah yang ada di Indonesia. Sampel Pemerintah Daerah yang berhasil diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS) Prodi Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS) Prodi Pendidikan 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS) Prodi Pendidikan Akuntansi (2007:21) dinyatakan bahwa desain penelitian menjelaskan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Dalam pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dibutuhkan beberapa kategori dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berganda untuk mengetahui bagaimana pengaruh laba, akrual, dan arus kas dalam

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berganda untuk mengetahui bagaimana pengaruh laba, akrual, dan arus kas dalam BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan sejumlah variabel yang digunakan dalam model analisis regresi berganda untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berhubungan dengan pengumpulan data yang dapat disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut agar lebih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014 dan mempublikasikan laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa perusahaan manufaktur go publik sebanyak 11 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada penelitian ini sebelumnya dijelaskan pada bab 3 bahwa populasi sampel penelitian ini sebanyak 8 perusahaan dalam 5 tahun yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di Indonesia, khususnya bagi Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA SYIFA SEPRIANI 27212271 AKUNTANSI PEMBIMBING : Dr.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2014. Sampel yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama tahun 2009 2013 yaitu sebanyak 65

Lebih terperinci

51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015 dan mempublikasikan

Lebih terperinci

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) I.I PENDAHULUAN Fildza Aqmarina Imanda Saat ini

Lebih terperinci

JUDUL SKRIPSI : Disusun oleh: : Olvia Andiyani Syafitri NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM.

JUDUL SKRIPSI : Disusun oleh: : Olvia Andiyani Syafitri NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM. JUDUL SKRIPSI : PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI DAN ARUS KAS INVESTASI TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI DI BEI PERIODE 2010-2015 Nama Disusun oleh: : Olvia Andiyani Syafitri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi varian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Objek Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktor pada sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan/annual report perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Ghozali (2006) menyatakan bahwa analitis deskriptif terd iri atas penghitungan rata-rata (mean), jumlah (sum), simpangan baku (standard

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dalam bab ini penulis akan menggambarkan tentang hasil dari penelitian nya pada Provinsi Jawa Timur pada setiap daerah yang ada pada propinsi tersebut. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. & investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Retail adalah penjualan dari sejumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. & investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Retail adalah penjualan dari sejumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek yang diteliti oleh dalam penelitian ini adalah perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009-2013. Perusahaan retail

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan berkapitalisasi terbesar di BEI yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai populasi dan proses pengumpulan data untuk kepentingan analisis data penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Variabel Untuk mengintepretasikan hasil statistik deskriptif dari Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian Kriteria Sampel No Nama Provinsi Sampel 1 2 3 4 1 Provinsi Aceh 1 2 Provinsi Sumatera Utara 2 3 Provinsi Sumatera Barat 3 4 Provinsi Riau 4

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tiga variable independen, yaitu nilai buku ekuitas, laba akuntansi dan opini audit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Corporate Governance Perception Index (CGPI) periode tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Corporate Governance Perception Index (CGPI) periode tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Corporate Governance Perception Index (CGPI) periode tahun 2003-2012. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden) Sampel pengambilan data pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan pada bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non- III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Bank BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non- Performing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan data-data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan, Selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh penggunaan derivatif keuangan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar perusahaan manufaktur dalam bidang industri dasar dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return

Lebih terperinci

: Niken Kurniawati NPM :

: Niken Kurniawati NPM : PENGARUH PAD, DAU, DAK DAN SiLPA TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL DAN BELANJA OPERASI PADA KABUPATEN/KOTA PROVINSI PULAU SULAWESI Nama : Niken Kurniawati NPM : 28211356 Jurusan Pembimbing : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci