TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PEMAHAMAN GPM LAHAI ROI LATERI TENTANG PAPA DAN MAMA SARANI. Oleh Shendy Novaldy

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PEMAHAMAN GPM LAHAI ROI LATERI TENTANG PAPA DAN MAMA SARANI. Oleh Shendy Novaldy"

Transkripsi

1 TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PEMAHAMAN GPM LAHAI ROI LATERI TENTANG PAPA DAN MAMA SARANI Oleh Shendy Novaldy Tugas Akhir Diajukan kepada Progam Studi Teologi, Fakultas Teologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si Teol) Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2015 i

2 ii

3 iii

4 iv

5 MOTTO Doakan apa yang kamu kerjakan, kerjakan apa yang kamu doakan. Dalam setiap pekerjaan dan langkah hidup, gunakan doa sebagai alat utama dalam pekerjaan. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6) v

6 KATA PENGANTAR Sang pemilik hidup tidak akan berhenti menuliskan kisah kasih dalam hidup anak-nya. Penulis tahu bahwa Sang Pemilik hidup turut berkarya dalam setiap pekerjaan dan tanggung jawabnya. Dalam setiap tantangan yang dihadapi penulis, Sang pemilik hidup tidak pernah menutup telinga saat penulis berdoa dan tidak pernah melepas tangan pengasihan-nya, sehingga penulisan tugas akhir yang berjudul Tinjauan Teologis Terhadap Pemahaman GPM Jemaat Lahai Roi Lateri Tentang Makna Papa Dan Mama Sarani ini boleh terselesaikan dengan baik. Penulis berharap tugas akhir ini dapat menjadi sesuatu yang berharga bagi setiap pembaca. Tantangan yang penulis hadapi dalam penulisan tugas akhir ini cukup banyak tetapi tidak membuat penulis putus asa dan patah semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis berharap juga lewat tulisan ini, para pembaca dapat memahami makna dari Papa Mama Sarani dan tugas tanggung jawab mereka yang sebenarnya. Kehidupan manusia tidak lepas dari kesalahan, karena kesempurnaan hanya pada Tuhan sang pemilik kehidupan. Penulis menyadari bahwa penulis juga bukan manusia yang sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar tugas akhir ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi kita. Tuhan Yesus memberkati. Penulisan tugas akhir ini tidak akan berhasil, jika tidak ada mereka yang selalu memberikan semangat, motivasi, bantuan, serta masukan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Pdt. Dr. Jacob Daan Engel & Pdt. Mariska Lauterboom sebagai pembimbing yang dengan setia, sabar dan penuh sukacita membimbing penulis, sehingga penulisan tugas akhir ini boleh selesai. 2. Semua Dosen Fakultas Teologi. Terima kasih untuk ilmu yang telah dibagikan kepada penulis selama empat tahun ini. 3. Prof. Dr. Pdt John Titaley Rektor UKSW yang selalu mengingatkan untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini, yang bersedia menjadi ayah bagi saya dan temanteman angkatan 2011 di kota Salatiga. Biar Tuhan memberkati bapa dan setiap tugas dan tanggung jawab bapa. 4. Mama dan Papa tercinta, untuk setiap doa dan materi yang telah diberikan selama studi, semangat yang selalu diberikan saat penulis mulai ada pada titik kejenuhan. vi

7 Tanpa doa dan semangat kalian penulis tidak dapat berjuang sekuat ini. Untuk kedua adik tercinta Lourensy dan Chrisyon terima kasih atas semangat dan doa kalian yang secara sederhana selalu terdengar ditelinga penulis. Terima kasih untuk cinta dan kasih kalian biar Tuhan tetap menjaga cinta kasih keluarga kita. 5. Sinode Gereja Protestan Maluku, Klasis Kota, Klasis Ambon Timur, Jemaat GPM Lahai Roi Lateri, Pdt. Pdt. Ny. M Pulumahuny, Pdt. Nus Uniplaitta, Pdt. Chris Tamaela, Pdt. Ny C. Hetharia. 6. Kak Chris, Kak Gebby, Kak Venscha, Kak Sylvia, Kak Mona, Kak Ayu, Lely, Teman-teman kost Wisma Shalom, sahabat terkasih Amelia, Henny dan Selfi, temanteman angkatan 2011 yang selalu membantu memotivasi dan menyemangati terkhusus Nirwa, Debora, Vira dan Clara Tuhan Yesus memberkati kalian. 7. Kepada keluarga besar Sitania-Wattimena untuk setiap bantuan yang diberikan saat penelitian berlangsung. 8. I. Tubalawony yang dengan setia mendoakan, menyemangati dan membantu saat penelitian berlangsung, kiranya Tuhan Yesus sang pemilik kasih mengasihi kita berdua. 9. Jemaat GPIB Silo Lampung, tempat penulis melakukan praktek PPL VI untuk setiap doa nasihat dan harapan agar penulis dapat menyelesaikan studi tepat waktu. Salatiga, 8 Desember 2015 Shendy Novaldy Penulis vii

8 DAFTAR ISI COVER... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Penyataan Tidak Plagiat... iii Pernyataan Persetujuan Akses... iv Motto... v Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Abstrak... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 BAB II MAKNA PAPA MAMA SARANI dan KAJIAN TEOLOGISNYA 2.1 Definisi Baptisan Definisi Saksi Baptis Makna Saksi Baptis dalam Perspektif Teologis Makna Papa Mama Sarani (Saksi Baptis) dalam Ajaran GPM Fungsi Saksi Baptis BAB III TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PEMAHAMAN GPM JEMAAT LAHAI ROI LATERI TENTANG MAKNA PAPA dan MAMA SARANI 3.1 Sejarah Singkat GPM Gambaran Singkat Lokasi Penelitian Pemahaman Warga GPM Jemaat Lahai Roi Lateri Tentang Papa Mama Sarani Praktek Papa Mama Sarani (Saksi Baptis) dalam Lingkup GPM Jemaat Lahai Roi Lateri BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA viii

9 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meninjau secara teologis pemahaman GPM Jemaat Lahai Roi Lateri tentang Papa Mama Sarani (Saksi Baptis). Hal ini dikarenakan praktek ini dilaksanakan turun-temurun tanpa meninjau kembali apakah praktek tersebut sesuai dengan makna teologisnya. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan dan teknik wawancara dengan informan yang telah menjadi Papa Mama Sarani dan beberapa Pendeta jemaat sebagai pembanding data. Kemudian data diolah dengan teknik analisa deskriptif. Penelitian ini mengambil lokasi di GPM Jemaat Lahai Roi Lateri, dan studi dokumen dengan menganalisa rancangan ajaran Gereja Protestan Maluku. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori baptisan dan saksi baptis. Menurut Calvin, saksi baptis bertanggung jawab dalam Pendidikan Iman tidak sesuai dengan apa yang dilakukan Papa Mama Sarani. Makna teologis Papa Mama Sarani masih dipahami dengan baik oleh GPM Jemaat Lahai Roi Lateri, tetapi dalam pelaksanaannya makna teologis ini ada yang sejalan dan ada yang tidak sejalan dengan prakteknya. Padahal tradisi ini dirasa masih memberikan dampak positif dan masih perlu tetapi kurangnya perhatian dari sinode sendiri terutama Lembaga Pembinaan Jemaat berkaitan dengan pembimbingan calon saksi baptis, membuat tradisi ini tidak dipraktekkan dengan baik dan akan kehilangan makna teologisnya terutama dalam prakteknya. Kata Kunci: Papa Mama Sarani, Tanggung Jawab, Jemaat, Sinode GPM ix

10

11 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tugas kewajiban gereja, adalah Pelayanan Sakramen. 1 Kata Sakramen merupakan istilah yang diangkat dari adat istiadat Roma, yaitu Sacramentum 2. Hakekat sakramen adalah tanda dan meterai yang ditetapkan oleh Tuhan Allah untuk menandai dan memeteraikan janji-janji Allah didalam Injil. Karena pengorbanan Yesus di kayu salib diyakini sebagai anugerah pengampunan dosa dan hidup kekal. 3 Sakramen dibagi menurut tradisi gereja masing-masing. Gereja Protestan menentukan dua Sakramen yang salah satunya adalah Sakramen Baptisan Kudus. 4 Secara etimologis kata Baptisan berasal dari bahasa Latin baptismus atau baptisma. 5 Baptisan berarti menyatukan manusia dengan tubuh Kristus yang diimani sebagai Gereja. Baptisan disini mempersatukan umat yang adalah milik Yesus. Baptisan menjadi tanda perjanjian Tuhan Allah, yang artinya Tuhan Allah bersedia mengampuni dosa manusia. 6 Selain itu, tanda baptispun merupakan tanda yang dipakai Tuhan untuk menandai perjanjiannya yang baru. 7 Sakramen Baptisan memiliki makna bahwa Allah memanggil Gereja agar dapat mengumumkan kelahiran dari roh secara kasat mata kepada manusia dan menunjuk pada karya Allah untuk membarui hidup manusia melalui peran gereja. 8 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sakramen merupakan sarana yang dipakai gereja untuk memeteraikan seseorang sebagai bagian dari persekutuan gereja dan menjadi bagian dari karya penyelamatan Yesus. Karya penyelamatan Yesus yang adalah tanda kasih Allah kepada setiap individu yang berdosa dinyatakan lewat Baptisan kudus. Baptisan Kudus merupakan salah satu tanda untuk mengingat karya penebusan umat manusia, yang dilaksanakan seluruh gereja termaksud juga Gereja Protestan Maluku (GPM). Dalam pelaksanaannya GPM memiliki tradisi yang juga masih dipertahankan 1 Bernhard Loshe, Pengantar Sejarah Dogma Kristen (Jakarta:BPK Gunung Mulia,1989), H, Hanwijono, Iman Kristen (Jakarta:BPK Gunung Mulia,1986), Hadiwijono, Iman Kristen, G.C. van Niftrik dan B.J. Boland, Dogmatika Masa Kini (Jakarta:BPK Gunung Mulia,2008), Ebenhaizer I. Nuban Timo, Aku Memahami Yang Aku Imsarani (Jakarta:BPK Gunung Mulia,2009), H, Hanwijono, Iman Kristen (Jakarta;BPK Gunung Mulia,1986), R, Soedarmo, Ikthtisar Dogmatika (Jakarta;BPK Gunung Mulia,1985), Ebenhaizer I. Nuban Timo, Aku Memahami Yang Aku Imani (Jakarta:BPK Gunung Mulia,2009),

12 gereja-gereja lain di Indonesia yang beraliran Calvinis (GMIT, GMIH, GMIM dan GPM) yaitu tradisi Saksi Baptis atau yang disebut Papa Mama Sarani (sebutan bagi saksi baptis dalam Gereja Protestan Maluku). Saksi Baptis masih menjadi tradisi yang tetap dipraktekan sampai saat ini karena dianggap berperan penting. Secara khusus dalam pelaksanaan sakramen baptisan terdapat peran-peran yang telah dibagi menurut fungsinya. Di GPM saksi baptis dikenal dengan sebutan Papa dan Mama Sarani. Papa dan Mama Sarani yang akan menjadi saksi baptis dari calon baptisan adalah mereka yang beragama Kristen Protestan dan yang telah diteguhkan menjadi anggota sidi gereja. Mereka terdiri dari satu orang pria dan satu orang wanita (dalam lingkup Gereja Masehi Injili di Minahasa saksi baptis lebih dari dua orang bahkan bisa mencapai dua belas orang dan berbeda dengan di GPM). Praktek ini telah dilaksanakan turun-temurun dan diterapkan pada seluruh jemaat yang adalah bagian dari Gereja Protestan Maluku, termasuk Jemaat Lahai Roi Lateri. Tradisi Papa Mama Sarani ini dipraktekkan secara merata disemua jemaat wilayah kerja Sinode GPM namun sampel yang diambil adalah Jemaat Lahai Roi Lateri. Fenomena Papa Mama Sarani di Jemaat Lahai Roi Lateri cukup menarik karena dari observasi awal yang dilakukan, mereka yang mempunyai latar belakang ekonomi yang mapan memiliki anak sarani lebih dari lima orang. Hal ini membuat praktek Papa Mama Sarani berpusat pada materi. Calvin mengatakan, mereka yang telah bersedia menjadi saksi-saksi baptis harus juga bersedia bertanggung jawab atas pendidikan iman anak yang dibaptis. 9 Jadi Tradisi Papa dan Mama Sarani ini bertujuan untuk membantu orang tua dalam tugas pembinaan anak yang dibaptis agar bertumbuh dalam pendidikan Iman Kristen yang baik. Namun dalam kenyataannya yang terjadi di lingkup Gereja Protestan Maluku khususnya jemaat Lahai Roi Lateri, peran Papa dan Mama Sarani bertolak belakang dengan makna dari tugas Papa Mama Sarani. Papa dan Mama sarani seakan dijadikan sebagai sebuah ungkapan saja ketika Papa dan Mama sarani mengaku siap untuk membimbing calon baptisan dalam iman Kristen pada saat prosesi sakramen baptisan yang dilakukan. Meskipun demikian Papa Mama Sarani merupakan tradisi yang tetap dipertahankan dan bahkan dibuat khusus pada liturgi Baptisan Kudus yang diterapkan di seluruh lingkup Gereja Protestan Maluku tanpa terkecuali. Pada liturgi Baptisan Kudus yang dirumuskan 9 C. de Jonge, Apa itu Calvinisme (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000),

13 Gereja Protestan Maluku pelayan sakramen memberikan pertanyaan-pertanyaaan khusus kepada orang tua baptisan dan saksi-saksi baptisan dalam Janji Para orang tua dan saksi. Padahal dalam peraturan GPM tidak dicantumkan atau diatur secara tegas tentang peraturan untuk menjadi Papa Mama Sarani (saksi baptis) serta tidak ada peraturan khusus bahkan tidak ada pembinaan khusus atau penggemblaan khusus kepada calon Papa dan Mama Sarani. Oleh karena itu, siapa saja anggota gereja yang telah menjadi anggota sidi gereja berapa pun usianya bisa diminta menjadi saksi baptis dan di beberapa gereja di GPM usia dari calon saksi baptis tidak terlalu dipermasalahkan. Berdasarkan hal tersebut penulisan karya ilmiah ini difokuskan pada persoalan makna peran dan tanggung jawab Papa dan Mama Sarani, dengan judul: TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PEMAHAMAN GPM JEMAAT LAHAI ROI LATERI TENTANG MAKNA PAPA DAN MAMA SARANI. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana pemahaman Gereja Protestan Maluku jemaat Lahai Roi Lateri tentang makna Papa dan Mama Sarani? Dengan tujuan penelitian untuk mendeskripsikan pemahaman GPM jemaat Lahai Roi Lateri tentang makna Papa dan Mama Sarani ditinjau dari Perspektif Teologis. Penelitian ini diharapkan memberi sumbangan pemikiran tentang makna teologis Papa dan Mama Sarani dalam pemahaman GPM jemaat Lahai Roi Lateri guna mengetahui peran dan tanggung jawabnya dalam kehidupan berjemaat. Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengungkapkan atau menggambarkan masalah yang terjadi pada suatu konteks tertentu. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Analisa data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikontruksikan menjadi hipotesis atau teori. 10 Dengan demikian, Peneliti melaksanakan penelitian dengan melakukan observasi langsung ke lokasi peristiwa untuk mengungkapkan tradisi makna papa dan mama sarani beserta maknanya. 10 Sugiono, Metode Penelitian kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2011), 8. 3

14 Teknik pengumpulan data dan sumber data dilakukan dengan cara: Wawancara Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, tujuannya agar dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik penelitian ini. Caranya dengan melakukan wawancara terstruktur. pengumpulan data kemudian menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpulan data. Wawancara dilakukan kepada perwakilan anggota jemaat Lahai Roi Lateri, Ketua Majelis Jemaat GPM Lahai Roi Lateri, dan tiga pendeta dari jemaat lain. Studi Dokumen Selain wawancara, penelitian ini juga mengunakan dokumen dan buku-buku sebagai penunjang dalam proses penelitian. Dokumen-dokumen yang dimaksudkan seperti tata gereja dan literatur yang terkait dengan baptisan. Sitematika penulisan tugas akhir ini di jelaskan dalam empat bagian antara lain: bagian pertama yaitu Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan teknik pengumpulan data serta sistematika penulisan yang menjadi kerangka umum penulisan tugas akhir ini. Bagian kedua meliputi defenisi baptisan, definisi saksi-saksi baptis atau bapak ibu serani, Ajaran Gereja Protestan Maluku. Bagian ketiga yaitu hasil penelitian, pembahasan dan analisa yang Mendeskripsikan makna Papa dan Mama Sarani dalam pemahaman Gereja Protestan Maluku. Pada bagian keempat yaitu penutup yang meliputi kesimpulan berupa temuan-temuan penelitian yang diperoleh dari hasil pembahasan, analisis dan saran berupa kontribusi dan rekomendasi. II. Makna Papa Mama Sarani dan Kajian Teologisnya 2.1 Definisi Baptisan Kata Baptisan berasal dari bahasa Latin baptismus atau baptisma. 11 Baptisan berarti menyatukan orang percaya dengan tubuh Kristus yang adalah gereja. Baptisan disini mempersatukan umat yang adalah milik Yesus dengan tubuh Yesus sehingga disinilah 11 Ebenhaizer I. Nuban Timo.Aku Memahami Yang Aku Imani,(Jakarta:BPK Gunung Mulia,2009),

15 baptisan menjadi tanda perjanjian Tuhan Allah, bahwa Tuhan Allah bersedia mengampuni dosa manusia. 12 Ebenhaizer I. Nuban Timo menyatakan bahwa Baptisan disebut sakramen karena gereja dan orang Kristen percaya bahwa oleh anugerah Allah, air dan ritus baptisan berfungsi sebagai media dimana anugerah Allah yang menyelamatkan bekerja dalam diri manusia, pada saat baptisan dilayankan secara benar kepada seseorang dalam persekutuan ibadah jemaat. 13 J. Verkuyl menyatakan bahwa Baptisan juga menjadi suatu panggilan dan tanggung jawab bagi orang percaya. Baptisan bukan hanya sebagai tanda selar, yang menyelar kita sebagai orang berdosa, orang cemar; baptisan bukan pula hanya sebagai tanda belas kasihan Allah, akan tetapi sebagai suatu tanda masuk, tanda penabhisan, yang menunjukkan bahwa kita telah dimasukkan ke dalam persekutuan umat Tuhan. 14 R. Soedarma menyatakan bahwa Baptisan itu TANDA dan METERAI. Faktor yang terpenting adalah kepercayaan. Maka orang menerima anugerah Allah atau tidak, tergantung pada kepercayaannya, bukan pada baptisan. Baptisan itu memang penting, tetapi bagi orang yang telah percaya. 15 Berdasarkan pemahaman para ahli diatas dapat dikatakan bahwa melalui baptisan, kita sebagai umat manusia yang berdosa mendapatkan anugerah keselamatan dari Allah dengan tanda meterai yang mengikat umat manusia dalam persekutuan bersama orang percaya yang adalah bagian dari tubuh Kristus. Yohanes Calvin menyatakan bahwa Baptisan adalah tanda bahwa kita diterima masuk ke dalam persekutuan Gereja, supaya setelah kita ditanamkan di dalam Kristus, kita terhisab anak-anak Allah. Baptisan itu diberikan kepada kita dengan tujuan yang, seperti telah saya ajarkan, sama untuk semua sakramen: yaitu pertama untuk membantu iman kita dalam hubungan dengan Dia, selanjutnya untuk membantu pengakuan iman itu dalam hubungan dengan manusia. 16 Pemikiran Calvin tentang baptisan, dan tradisi baptisan hingga saat ini masih di pakai oleh Gereja-gereja Belanda dan juga oleh gereja-gereja beraliran Calvinis di 12 H, Hadiwijono. Iman Kristen, Nuban Timo. AKu Memahami Yang Aku Imani, J. Verkuyl, Aku Percaya (Jakarta; BPK Gunung Mulia, 2001), R, Soedarma, Ikhtisar Dogmatika (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2006), Th, Van den End (ed), Institutio Pengajaran Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2008),

16 Indonesia. Baptisan menjadi tanda bahwa sebagai orang percaya, kita juga mengambil bagian dalam kematian dan kebangkitan Kristus dan bahwa Kristus menjadi satu dengan Bapa. Baptisan adalah tanda dan meterai pengampunan dosa yang diperoleh Kristus pada kayu salib. 17 Pengampunan diberikan Allah kepada manusia sebelum ia lahir, sehingga tidak dapat diikat pada pelayanan baptisan, apalagi tidak pada air baptisan. 18 Ikatan yang telah diikat dalam diri baptisan menimbulkan konsekuensi ketika pelayanan baptisan akan dilaksanakan. Pelaksanaan pelayanan baptisan harus dilakukan pada kebaktian jemaat, agar baptisan dipersatukan dan diikat dengan iman kepada Kristus dan juga diikat dalam kehidupan beriman bersama jemaat yang percaya. Jadi pada dasarnya, baptisan bukan hanya tentang pengakuan iman kepada Allah tetapi pengakuan iman untuk hidup bersama persekutuan umat percaya. Pemahaman Calvin tentang Baptisan memberikan ciri khas tersendiri dari Calvin, seperti salah satunya Baptisan Bayi atau Anak-anak yang diperdebatkan oleh beberapa pihak seperti Kaum Anabaptis dan juga Zwingli. Kaum Anabaptis mempertanyakan mengenai iman anak-anak. Menurut Kaum Anabaptis, bagaimana hal ini mungkin, jika memperhatikan bahwa iman datang dari pendengaran, sebagaimana yang dikatakan oleh Rasul Paulus, dan bayi tidak bisa membedakan baik dan jahat? menurut Kaum Anabaptis hanya orang dewasa yang mampu mengungkapkan iman mereka dan yang bersedia untuk mengambil tanggung jawab atas iman mereka, yang boleh dibaptis. 19 Berbeda dengan apa yang dipertanyakan Kaum Anabaptis, Zwingli yang memahami sakramen sebagai tindakan simbolis yang menunjuk kepada keselamatan dalam Kristus dan yang dipakai oleh orangorang percaya untuk memperingati apa peristiwa kematian Kristus dan untuk menyatakan iman. Menjadi titik tolak pernyataan dari kalangan Zwingli terhadap baptisan bayi yang belum bisa menyatakan imannya. 20 Zwingli sendiri mempertanyakan baptisan bayi dan cenderung untuk membaptis anak-anak yang lebih tua, yang telah mendapatkan pengajaran iman yang baik. Menurut Zwingli baptisan kepada anak yang lebih tua lebih cocok dibandingkan kebiasaan untuk membaptis bayi dengan jaminan bapak-bapak dan ibu-ibu serani bahwa 17 C. de Jonge, Apa itu Calvinisme (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000), C. de Jonge, Apa itu Calvinisme, F. Wendel, CALVIN Asal Usul dan Perkembangan Pemikiran Religiusnya (Surabaya: Momentum Christian Literature, 2010), de Jonge, Apa itu Calvinisme,

17 bayi tersebut akan dididik dalam iman. 21 Lebih lanjut, berbeda dengan pendapat yang sangat radikal yang dikemukakan oleh Kaum Anabaptis, Zwingli memahami baptisan dengan menekankan bahwa baptisan bukan sesuatu antara manusia secara pribadi dan Allah, melainkan sesuatu yang terjadi dalam lingkungan jemaat. 22 Menurut Zwingli, baptisan bukan tentang individu saja tetapi tentang persekutuan bersama umat percaya sehingga dalam baptisan seseorang dinyatakan masuk dalam persekutuan dan orang yang ada dalam persekutuan bertanggung jawab membimbing anggotanya. Perdebatan pendapat tentang baptisan bayi atau baptisan anak-anak yang menjadi diskusi Kaum Anabaptis, mengharuskan Calvin untuk tetap memberikan jawaban-jawaban untuk menjawab serangan dari Kaum Anabaptis yang tidak menyetujui bahkan menolak baptisan bayi atau baptisan anak-anak. Karena menurut mereka baptisan bayi atau baptisan anak-anak ditolak karena alasan bahwa bayi atau anak-anak belum bisa mempertanggung jawabkan iman mereka. Menurut Calvin, dalam baptisan anak-anak, kita menaati kehendak Allah, yang menghendaki agar mereka dibiarkan datang kepadanya (Mat. 19:14). 23 Baptisan selayaknya diberikan kepada anak-anak kecil, bahkan wajib diberikan kepada mereka. 24 Dalam baptisan anak-anak, orang tua juga memperkuat imannya, karena terlihat bahwa Allah masih menunjukkan cinta dan kesetiaan Allah yang diberikan juga untuk keturunan mereka. Maka dari itu, penting untuk para orang tua mengantar anakanaknya sedini mungkin untuk dimasukkan dalam persekutuan gereja, karena dengan demikian mereka dapat dibina sejak awal. 25 Sebab baptisan bukan hanya tentang iman calon baptisan dengan Allah tetapi juga untuk membantu pengakuan iman itu dalam hubungan dengan manusia, sehingga baptisan berarti juga membawa anak-anak untuk diterima dalam persekutuan iman bersama umat Allah. 2.2 Definisi Saksi Baptis Perdebatan tentang Baptisan Bayi atau Baptisan anak-anak tidak membuat gerejagereja beraliran Calvinis kemudian merubah kebiasaan mereka. Gereja-gereja ini tetap 21 de Jonge, Apa itu Calvinisme, de Jonge, Apa itu Calvinisme, Wendel. CALVIN, Asal Usul dan Perkembangan Pemikiran Religiusnya, Th, Van den End (ed), INSTITUTIO Pengajaran Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia:2005), Th, Van den End (ed), INSTITUTIO Pengajaran Agama Kristen,198. 7

18 mempertahankan baptis bayi atau baptis anak-anak sekaligus mempertahankan tradisi saksi-saksi baptis atau bapak ibu serani yang sebelumnya dipertanyakan Zwingli apakah dapat berpengaruh terhadap pendidikan iman anak. 26 Calvin menyatakan bahwa semua bayi atau anak-anak dapat dibaptis asalkan ada saksi-saksi baptis yang bertanggung jawab atas pendidikan iman. 27 Karena itu sangat ditekankan, saksi-saksi baptis atau dalam Gereja Protestan Maluku disebut Papa Mama Sarani seharusnya anggota sidi gereja Protestan. Papa dan Mama Sarani (Saksi Baptis) tidak boleh mereka yang bukan beragama Kristen Protestan dan bukan mereka yang belum menjadi anggota sidi gereja Protestan. Tata Gereja Belanda 1691tentang Baptisan pada point 57 disebutkan: Para Pelayan harus mengusahakan sedapat mungkin supaya seorang anak dibawa ayahnya untuk dibaptis. Selain itu, bila dalam jemaat tertentu orang percaya jua biasa mengundang wali atau saksi pada baptisan selain ayahnya sendiri, yang layak diundang ialah orang-orang yang menganut ajaran yang murni dan yang menempuh hidup yang saleh. Tata Gereja Jenewa 1561 tentang hal Sakramen-sakramen pada point 70 disebutkan Jika orang luar hendak dijadikan saksi baptisan, yang boleh diterima hanya orang percaya yang termasuk persekutuan kita, sebab yang lain-lain tidak dapat berjanji kepada gereja akan mengajar anak-anak itu sebagaimana perlu. 28 Christian de Jonge, membahas pemikiran Calvin bahwa semua bayi atau anak-anak dapat dibaptis sebagai anggota perjanjian anugerah, asal ada saksi-saksi yang bersedia bertanggung jawab atas pendidikan iman. 29 Secara lebih mendalam M Bons-Storm menyatakan bahwa : Saksi-saksi baptis hendaknya berjanji, bahwa mereka turut bertanggung jawab atas pendidikan anak yang akan dibaptis. Saksi-saksi baptis dan orang tua diwajibkan untuk berusaha, supaya anak itu mengerti baptisannya dan mengenal Tuhan. 30 Hal ini karena Peran saksi baptis atau Papa Mama Sarani sangat berpengaruh. Alasannya, mereka mengemban tugas dan tanggung jawab untuk membimbing anak saraninya dalam pendidikan iman yang benar. Jangan sampai tanggung jawab yang diberikan kepada saksi baptis tidak dilakukan sesuai dengan tujuan dari adanya saksi-saksi 26 de Jonge, Apa itu Calvinisme, de Jonge, Apa itu Calvinisme, Van den End, Enam Belas Dokumen Dasar Calvinisme, de Jonge, Apa itu Calvinisme, M. Bons-Storm, Apakah Penggembalaan Itu? (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011),

19 baptis tersebut, karena hal ini bukan tugas yang mudah tetapi harus diperhatikan dengan serius. 2.3 Makna Saksi Baptis dalam Perspektif Teologis Saksi Baptis atau yang biasa disebut juga Wali Baptis sudah ada sejak masa gereja perdana. Saat awal kemunculan Saulus di tengah-tengah persekutuan persekutuan jemaat di Yerusalem. Pada saat itu Barnabas menjadi wali atau penjamin yang bersaksi tentang pertobatan Saulus. Pendapat ini tersirat dalam Kisah Para Rasul 9: 26-27, Kis 9:26 Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada muridmurid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid, Kis 9:27 Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasulrasul dan menceritakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Secara langsung tidak dicatat bahwa Barnabas bertanggung jawab kepada iman Saulus, tetapi tersirat bahwa Barnabaslah yang bersaksi didepan rasul-rasul tentang proses pertemuan Saulus dengan Tuhan. Selain hubungan Barnabas dan Saulus, Timotius dan Paulus juga mempunyai hubungan baik yang menggambarkan diri Paulus sebagai Ayah Rohani dari Timotius. Dalam I Timotius 1:2 kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Paulus menyebut Timotius sebagai anakku yang sah di dalam iman dalam bahasa aslinya lebih tepat diterjemahkan anakku yang sejati tambahan kata iman menunjukkan bahwa lewat pemberitaan injil yang dilakukan Paulus, artinya Timotius telah menjadi Kristen karena pekerjaan Paulus (selain juga dari didikan nenek dan ibunya), sehingga dapat dikatakan bahwa Timotius adalah anak rohani Paulus. 31 Paulus berhasil mengerjakan tugasnya sebagai pembimbing yang baik dalam membimbing Timotius untuk siap menjadi pemuda Kristen yang bertumbuh dalam iman yang baik. 32 Apa yang 31 R. Budiman, Tafsiran Alkitab Surat-Surat Pastoral I&II Timotius, Titus (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2008), William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat I&II Timotius, Titus & Filemon (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 38. 9

20 dilakukan oleh Barnabas dan Paulus menyiratkan bahwa ada makna teologis yang terkandung dalam makna Papa Mama Sarani (Saksi Baptis) dimana mereka selayaknya berusaha untuk membentuk anak yang telah dibaptis untuk ada dalam pendewasaan iman yang benar seperti apa yang dialami oleh Timotius. Matius 28 :20a dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Didalam baptisan terdapat perintah untuk mengajarkan mendidik dan membina orang yang dibaptis sesuai dengan apa yang dikehendaki Tuhan. Orang yang membawa anak atau orang dewasa untuk dibaptis harus mengerti bahwa didalam baptisan sendiri ada tugas untuk mendidik dan membina dan tugas ini perlu dimengerti dalam kaitannya dengan peran dari saksi baptis itu sendiri. 2.4 Makna Papa Mama Sarani (Saksi Baptis) Dalam Ajaran Gereja Protestan Maluku Tradisi Papa Saksi Baptis dalam lingkup GPM dikenal dengan sebutan Papa Mama Sarani masih dianggap memberikan dampak yang baik. Dalam ajaran GPM Saksi Baptis dimaknai sebagai orang yang dipilih dari warga gereja yang sealiran dan dipilih atas nama jemaat untuk bersedia bertanggung jawab atas pembinaan orang yang dibaptis. 33 Awalnya saksi baptis ini diperuntukkan secara khusus karena: a) Bila timbul masalah hukum tentang benar tidaknya seseorang telah dibaptis, maka saksi dapat memberikan keterangan. Hal ini berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan keagamaan pada waktu itu. b) Adanya kebutuhan untuk pembinaan orang yang dibaptis. 34 Saksi baptisan yang dipilih juga memiliki tanggung jawab yang sama dengan tanggung jawab orang tua dalam rangka tugas pembinaan anak/orang yang dibaptis. Itulah tugas mereka. 35 Makna saksi baptis dalam ajaran GPM ini secara umum menjelaskan bahwa peran saksi baptis sama dengan peran orang tua untuk membina pendidikan iman anak yang dibaptis agar anak yang dibaptis. 36 Anak yang telah menerima baptisan dibesarkan dan berproses dalam persekutuan umat Kristen dan dibina sebaik mungkin untuk berproses dalam penghayatan iman Kristen, agar pada saat ia dewasa kelak dapat mempertanggung 33 Sinode GPM, Rancangan Ajaran Gereja Protestan Maluku (Ambon : Sinode GPM, 2015), Sinode GPM, Rancangan Ajaran, Sinode GPM, Rancangan Ajaran, Sinode GPM, Rancangan Ajaran,

21 jawabkan imannya. Inilah beberapa alasan mengapa tradisi ini masih dianggap penting dan tetap dipertahankan dilingkup GPM. 2.5 Fungsi Saksi Baptis Terdapat peran-peran yang telah dibagi menurut fungsinya dalam baptisan. Seperti saksi baptis. Saksi baptis ialah mereka yang bersedia menjadi saksi dari anak serani (anak yang akan dibaptis) dan bersedia memaknai dan menjalankan tugas dan fungsi mereka untuk bertanggung jawab atas pendidikan iman anak yang akan dibaptis. Berkaitan dengan hal ini, maka saksi baptis bukan hanya simbol atau tradisi yang terus di jalankan di beberapa gereja, tetapi juga menekankan pada peran seorang pendidik yang bertanggung jawab mendidik anak seraninya dalam pendidikan iman Kristen yang baik dan benar. Pendidikan iman anak serani harus diperhatikan dengan baik sesuai tahap perkembangan kepercayaannya. Lebih lanjut Fungsi dari saksi baptis adalah Sebagai penanggung jawab atas pendidikan iman anak seraninya. 37 Sebagai pembimbing agar anak serani dapat mengerti tentang baptisannya dan mengenal Tuhan. 38 Oleh karena itu, para saksi baptis atau dalam lingkup Gereja Protestan Maluku disebut Papa Mama Sarani, harusnya menyadari makna dan fungsinya dengan baik dan benar. Jangan hanya tercatat saja sebagai saksi baptis tetapi tidak melakukan tugasnya. Tugas saksi baptis tidak selesai hanya pada saat sakramen baptisan yang mana terdapat pengakuan untuk bersedia ketika diberi pertanyaan kesanggupan, tetapi tugas saksi baptis merupakan tugas yang akan diemban sampai anak tersebut dapat bertanggung jawab atas kepercayaannya dan tingkah lakunya. 37 de Jonge, Apa itu Calvinisme, M. Bons-Storm, Apakah Penggembalaan Itu?,

22 III. TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PEMAHAMAN GPM JEMAAT LAHAI ROI LATERI TENTANG MAKNA PAPA DAN MAMA SARANI Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian yang berkaitan tentang Pemahaman Sinode Gereja Protestan Maluku yang didalamnya juga dibandingkan dengan pemahaman jemaat dalam lingkup Gereja Protestan Maluku (empat jemaat yang mewakili) tentang Makna Papa Mama Sarani yang sekaligus dianalisis berdasarkan teori yang ada pada bagian kedua. Beberapa point yang akan dipaparkan antara lain: 1) Sejarah Singkat Gereja Protestan Maluku. 2) Pemahaman GPM jemaat Lahai Roi Lateri tentang Papa Mama Sarani (Saksi Baptis). 3)Praktek Papa Mama Sarani (Saksi Baptis) dalam lingkup GPM (Gereja Protestan Maluku) Jemaat Lahai Roi Lateri 3.1 Sejarah Singkat Gereja Protestan Maluku Gereja Protestan Maluku merupakan salah satu gereja tertua yang ada di Indonesia. GPM memiliki sejarah yang panjang dan dimulai saat ibadah perdana Gereja Protestan Calvinis oleh ornag-orang Belanda (Para pegawai VOC di kota Ambon) pada tanggal 27 Februari Gereja ini terus berkembang baik secara kuantitas maupun kualitas selama masa VOC kemudian dimasa pemerintah Hindia Belanda yang dilayani oleh Gereja Protestan di Indonesia (GPI) dan Nederlandse Zendeling Genotschaap (NZG). Sampai dengan tahun 1930, daerah pelayananya telah meliputi hampir seluruh Maluku (Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara barat dan Kepulauan Aru) dengan jumlah anggota ± dan secara kualitatif, gereja ini semakin bersifat missioner. Pada tiga dekade pertama abad XX, tenaga-tenaganya telah dikirim untuk melayani antara lain: di Papua dan Nusa Tenggara Timur (Timor Kupang dan Sumba). 39 Memasuki parohan pertama abad XX, terjadi dua perkembangan yang mencolok, di lingkungan GPM terjadi persiapan untuk memandirikan wilayah-wilayah pelayanan termasuk Wilayah Pendeta Ketua Ambon sesuai penerapan sikap netral pemerintah Hindia Belanda terhadap Gereja. Sedangkan perkembangan lain terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia, dimana tumbuh kesadaran nasionalisme yang intens dan kesadaran ini telah merembes masuk ke dalam Gereja di Maluku. Sebagai wujudnya, pada tahun 1993 di bentuk Komite Umum dengan tujuan: pembentukan suatu Gereja Protestan Maluku yang mandiri di 39 Dokumen Sejarah Singkat GPM dari Kantor Sinode GPM, Oktober

23 bidang konfesi, liturgi, keuangan dan kepemimpinan Gereja (harus ditangan orang-orang Maluku). Kedua perkembangan ini kemudian bermuara pada pembentukan Gereja Protestan Maluku pada 6 September Lebih lanjut terkait dengan konteks penulisan tugas akhir ini dan wilayah pelayanan dan sejarah GPM yang cukup panjang, peneliti kemudian mengambil lokasi penelitian di GPM Lahai Roi Lateri, Klasis Ambon Timur. 41 GPM Lahai Roi Lateri melayani sejak 29 Desember 1949, jumlah KK sampai saat ini 1053 dengan Ketua Majelis Jemaat Pdt Ny. M. Pulumahuny dan dua tenaga pendeta layan yang juga melayani sebagai pendeta jemaat Pdt Ny. Y. Yakobus dan Pdt Ny. E. Suila. GPM jemaat Lahai Roi Lateri ini merupakan satu jemaat yang sudah sangat berkembang baik dalam perkembangan jumlah anggota jemaat dan juga perkembangan dalam pelayanan gereja sendiri. Dalam pelayanan GPM jemaat Lahai Roi Lateri dibagi menjadi sepuluh sektor : Betlehem 1, Betlehen 2, Siloam 1, Siloam 2, Nazaret, Sion, Galilea, Getsemani, Zaitun dan Karmel. Ibadah-ibadah kategorial seperti Lansia, Pelayanan Laki-laki, Pelayanan Perempuan, Remaja, Tunas, dan Angkatan Muda dilakukan di setiap sektor bersama majelis pendamping sektor. Ibadah minggu dilaksanakan dua kali pada pukul WIT dan WIT Gambaran Singkat Lokasi Penelitian Kota Ambon adalah wilayah yang sebagian besar terdiri dari daerah berbukit dan berlereng terjal seluas ± ,69 km 2, yang terbagi atas ,69 km 2 lautan dan km 2 daratan. Kota Ambon berasa dalam wilayah pulau Ambon, dan secara astronomis terletak pada posisi: 3º - 8º Lintang Selatan dan 125º 45º - 135º Bujur Timur. Selain daerah administrative, Provinsi Maluku juga daerah kepulawan yang terdiri dari 632 pulau besar dan kecil. Kota Ambon terbagi atas tiga kecamatan yaitu : Kecamatan Teluk Ambon Baguala dengan luas 158,79 km 2, Kecamatan Sirimau seluas 112,32 km 2, dan Kecamatan Nusaniwe seluas 88,35 km 2.43 GPM Jemaat Lahai Roi Lateri terletak di Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kelurahan Lateri Dokumen Sejarah Singkat GPM dari Kantor Sinode GPM, Oktober Hasil Wawancara dari Ibu C Wattimena Pegawai Kantor GPM Jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober Hasil Wawancara dari Ibu C Wattimena, Oktober Emasaga dkk, Atlas Indonesia Tematik (Bandung : PT Indah Jaya Adipratama, 2009), Hasil Wawancara dari Ibu C Wattimena, Oktober

24 3.2 Pemahaman warga GPM jemaat Lahai Roi Lateri tentang Papa Mama Sarani (Saksi Baptis) Papa Mama Sarani adalah orang tua selain orang tua kandung yang berperan juga untuk membimbing dan mengarahkan anak baptisnya menjadi generasi gereja yang baik dan takut Tuhan. 45 Papa Mama Sarani adalah mereka yang bertanggung jawab untuk membawa anak ke jalan yang dikehendaki Tuhan, membina dan menggumuli perkembangan dan pertumbuhan anak hingga ia dewasa. 46 Papa Mama Sarani adalah mereka yang bersedia untuk mendewasakan anak-anak bertumbuh dalam pengenalan yang benar terhadap Yesus Kristus, membentuk iman dari anak baptis. 47 Pendapat lainnya tentang makna Papa Mama Sarani (Saksi Baptis) adalah papa mama yang mewakili orang tua kandung menjadi saksi untuk membaptis anak masuk dan bersatu dengan Tuhan. 48 Papa Mama Sarani sebagai suatu ikatan keluarga juga sebagai orang tua untuk mendewasakan mereka tentang kasih serta ketaatan kepada Allah. 49 Orang atau individu yang secara langsung (selain orang tua) bertanggung jawab dalam pengajaran, teladan dan iman tentang Tuhan Yesus. 50 Namun, ada beberapa narasumber yang tidak mengetahui makna dari Papa Mama Sarani (Saksi Baptis), menurut mereka Papa Mama Sarani (Saksi Baptis) untuk mempererat hubungan keluarga. 51 Papa Mama Sarani (Saksi Baptis) adalah Wali Baptis. 52 Papa Mama Sarani maknanya adalah dapat menjalin suatu ikatan persaudaraan lebih erat. 53 Tidak berbeda jauh dengan pemahaman dari jemaat, dalam ajaran Gereja Protestan Maluku, Saksi Baptis dipahami juga sebagai orang yang bertanggung jawab atas pembinaan orang yang dibaptis. Mereka yang menjadi saksi baptis juga berfungsi sama menjadi saksi jika diperlukan. Hal menjadi saksi ini sama dengan apa yang dilakukan oleh Barnabas saat mengenalkan Saulus di depan rasul-rasul di Yerusalem (Kisah Para Rasul 9:26-27). Saksi baptisan dalam lingkup GPM bertanggung jawab sama dengan orang tua kandung dalam hal pembinaan anak atau orang yang dibaptis (Matius 28:20) sehingga saksi baptis haruslah 45 Hasil Wawancara dari Ibu E Efruan GPM jemaat Lahai Roi Lateri, pada Oktober Hasil Wawancara dari Ibu D. de Keyzer GPM jemaat Lahai Roi Lateri, pada Oktober Hasil Wawancara dari Ibu A. Ch. Tubalawony GPM jemaat Lahai Roi Lateri, pada Oktober Hasil Wawancara dari Ibu Julia Wawancara GPM jemaat Lahai Roi Lateri, pada Oktober Hasil Wawancara dari Ibu Rita GPM jemaat Lahai Roi Lateri, pada Oktober Hasil Wawancara dari Ibu Fensy Wattimena GPM jemaat Lahai Roi Lateri, pada Oktober Hasil Wawancara Ibu A. Tugara Jemaat GPM Lahair Roi Lateri, Oktober Hasil Wawancara Bapak Theys M GPM jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober Hasil Wawancara Ibu D Lestuny GPM jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober

25 mereka yang diambil dari warga gereja yang beraliran sama. Pemaham Sinode GPM ini sama dengan pemahaman jemaat karena sama-sama memahami bahwa saksi baptis adalah mereka yang bertanggung jawab dalam pembinaan anak yang dibaptis bersama dengan orang tua kandung. Makna dari Papa Mama Sarani (Saksi Baptis) dalam Kamus Liturgi Sederhana, Saksi Baptis atau yang disebut Wali Baptis berarti mereka yang berkewajiban menolong orang yang ia damping (anak/orang yang dibaptis) sebaik mungkin dengan kata dan teladan dalam perkembangan hidup rohaninya. Kewajiban dan tugas dari saksi baptis atau wali baptis ini sama dengan tugas dan kewajiban dari orang tua kandung. Saksi baptis mengemban tugas yang sama dengan orang tua untuk bertanggung jawab atas pendidikan Kristen anak yang dibaptis. 54 Calvin menyatakan bahwa saksi-saksi baptis adalah mereka yang mengaku siap bertanggung jawab atas pendidikan iman anak sarani/orang yang dibaptis. 55 Bukan hanya sebatas bertanggung jawab atas pendidikan iman anak sarani bahkan dalam Tata Gereja Belanda 1691 tentang baptisan ada aturan bahwa saksi baptis atau wali baptis haruslah mereka yang menganut ajaran yang murni dan yang menempuh hidup yang saleh. Saksi baptis benar-benar harus memahami makna dari peran mereka sebagai saksi baptis jangan hanya sebatas sebutan saja, M Bons-Storm memberi pendapat bahwa penggembalaan yang diberikan kepada saksi baptis dan orang tua harus diberikan dengan baik dan benar yang didalamnya terdapat percakapan tentang tugas tanggung jawab mereka. 56 Lebih lanjut menurutnya, saksi-saksi baptis dan orang tua diwajibkan untuk berusaha, supaya anak itu mengerti baptisannya dan mengenal Tuhan. 57 Saksi baptis adalah mereka yang mengaku bersedia bertanggung jawab kepada Tuhan dan anak yang dibaptis untuk setia membimbing anak yang dibaptis dalam pengenalan tentang iman Kristen yang baik dan membantu anak itu bertumbuh di dalam persekutuan orang percaya agar ia menemukan identitasnya sebagai pengikut Kristus. Saksi baptis bukan hanya sebagai sebutan untuk diketahui orang atau bukan hanya untuk menjalin hubungan kekeluargaan tetapi mereka huga bertugas sebagai pendidik bersama-sama dengan orang tua. Dari data hasil wawancara dengan narasumber, peneliti 54 Ernest Mariyanto, Kamus Liturgi (Yogyakarta: Kanisisus, 2006), de Jonge, Apa itu Calvinisme, Bons-Storm, Apakah Penggembalaan Itu?, Bons-Storm, Apakah Penggembakaan Itu?,

26 melihat bahwa ada narasumber yang tidak memahami dengan benar makna dari Papa Mama Sarani, dan pastinya ketika mereka tidak memahami maknanya maka mereka juga akan sulit memahami peran mereka. Salah satu penyebabnya adalah waktu penggembalaan yang sangat singkat hanya sekali dilakukan (sehari sebelum sakramen baptisan berlangsung dengan jangka waktu 2-2 ½ jam), dan dalam materi pembinaan tidak ada buku khusus yang berisi materi pembinaan orang tua dan saksi baptis, sehingga gembala jemaatlah yang harus lebih aktif dan kreatif mencari bahan untuk pembinaan, gembala jemaat juga harus memperhatikan bahwa setiap usia anak memiliki tahap kepercayaan yang berbeda sehingga pembinaan juga harus mencakup hal ini. Permasalahan-permasalahan ini merupakan hal biasa yang sejak dulu dipraktekkan di lingkup GPM, kurangnya perhatian kepada pembinaan saksi baptis membuat banyak saksi baptis tidak mengetahui makna sesungguhnya, bahwa dalam tradisi saksi baptis inilah terjadi proses pendidikan iman yang terus berlangsung. 3.3 Praktek Papa Mama Sarani (Saksi Baptis) dalam lingkup GPM jemaat Lahai Roi Lateri Ada jemaat yang memaknai Papa Mama Sarani, jemaat GPM Lahai Roi Lateri dengan baik dan berakibat juga pada tugas dan perannya mereka. Menurut salah satu narasumber yang diwawancarai mengatakan bahwa beliau berusaha menjadi Papa Sarani, dengan cara selalu mengikuti perkembangan anak sarani setiap saat terutama dalam bidang pendidikan dan dalam pembinaan berupa nasihat-nasihat. Beliau juga mengatakan bahwa, beliau menjalankan tugasnya juga dengan mempersiapkan tabungan bagi anak sarani untuk biaya pendidikannya. 58 Sedangkan narasumber lainnya melakukan praktek mereka dengan sederhana seperti saat anak sarani mendengar hasil ujian semester dan kenaikan kelas, saya datang bersama anak sarani saya untuk mendoakannya mengucap syukur atas hasil yang didapatkan. 59 Ada juga yang mengatakan Saya menjalankan tugas saya sebagai Mama Sarani dengan cara mendoakan anak sarani saya dan meinta pertolongan Tuhan agar saya dapat membina anak sarani saya dengan menjadi teladan yang baik dari tingkah laku saya. 60 Pemaknaan dan praktek yang dilkukan semacam itu telah sesuai dengan pemahaman teologis 58 Hasil wawancara dari Bapak Nus Uniplaita, Oktober Hasil Wawancara dari Ibu Natasya Namarubessy GPM Jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober Hasil Wawancara dari Ibu Octavina Walalayo, GPM Jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober

27 yang dipahami Sinode GPM. Namun ada juga yang kurang memahami makna teologis dari Papa Mama Sarani dengan baik. Kurangnya pemahaman makna tentang Papa Mama Sarani atau saksi baptis kemudian telah mempengaruhi praktek mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Beberapa pendeta yang diwawancarai mengungkapkan bahwa ada yang memahami dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya tetapi ada yang tidak memahami. Dalam pelaksanaan tugas saksi baptis, ada beberapa papa mama ani yang sungguh-sungguh melakukan tugas berdasarkan janji mereka tetapi ada juga yang tidak. 61 Dalam pelaksanaan ada yang melaksanakan dengan tersistem ada yang belum sesuai harapan. 62 Salah satu pendeta bahkan mengatakan bahwa di GPM banyak yang ingin menjadi saksi baptis, tetapi lupa tanggung jawab mereka atau bahkan saksi tidak memahami peran mereka. 63 Selain itu, banyaknya anak sarani membuat mereka terkadang tidak fokus dan lupa akan peran mereka, salah satu pendeta mengakui hal ini tidak ada batasan untuk seseorang menjadi saksi baptis, tetapi alangkah baiknya seorang saksi baptis tidak memiliki anak sarani lebih dari lima orang. Saya juga dari jemaat ke jemaat dipercayakan menjadi saksi baptis dan karena banyak terkadang saya lupa nama-nama anak sarani, kalau nama saja lupa pasti dalam menjalankan peran juga tidak fokus dan tidak bisa berpura-pura kadang saya juga lupa menjalankan tugas saya. 64 Salah satu faktor kurangnya fokus untuk menjalankan tugas sebagai saksi baptis juga karena jarak sebab dalam prakteknya saksi baptis tidak tinggal serumah dengan anak saraninya sehingga praktek ini sulit dilakukan karena tidak langsung melihat dan melakukan pendampingan 65 Salah satu pendeta berpendapat berbeda, beliau mengatakan bahwa tidak perlu ada batasan, hanya perlu ada kesadaran diri sendiri, jika mampu melakukan tugas dan tanggung jawab silahkan, jika tidak sanggup bisa menolak. 66 Tidak adanya batasan seseorang memiliki anak sarani membuat banyak orang memberikan diri untuk menjadi Papa Mama sarani dan kemudian karena terlalu banyak maka tanggung 61 Hasil Wawancara dari Pdt. Ny C Hetharia (KMJ) GPM Getsemani Bere-bere, Oktober Hasil Wawancara dari Pdt. Nus Uniplaitta (KMJ) GPM Jemaat Eirene Batu Gajah, Oktober Hasil Wawancara dari Pdt Chris Tamaela (KMJ) GPM Jemaat Tial, Oktober Hasil Wawancara dari Pdt. Ny C Hetharia, Oktober Hasil Wawancara dari Pdt. Ny M Pulumahuny (KMJ) GPM Lahai Roi Lateri, Oktober Hasil Wawancara dari Pdt. Nus Uniplaitta, Oktober

28 jawab dilupakan. Akan lebih baik jika dari tingkat sinode GPM memperhatikan hal ini dan memberi batasan jumlah maksimal anak sarani. Wawancara yang dilakukan di dua jemaat yang ditentukan sebagai responden, ditemukan berbagai pendapat berkaitan dengan permasalahan jumlah anak sarani yang dimiliki Papa Mama sarani (saksi baptis). Ada yang memiliki anak serani 10 orang, 8 orang, 6 orang dan berpendapat bahwa hal ini sah-sah saja tidak perlu ada batasan yang mengatur itu, intinya bagaimana papa mama sarani dapat bertanggung jawab. 67 Tidak harus ada batasan yang penting bisa bertanggung jawab. 68 Pihak lain yang juga memiliki anak sarani lebih dari 5 orang dan bahkan hanya satu orang, tetapi mereka berpendapat bahwa perlu ada batasan untuk jumlah anak sarani, agar kami selaku papa mama sarani bisa lebih berkosentrasi dengan baik bagi mereka. 69 seorang papa mama sarani yang hanya memiliki 1 anak sarani berpendapat menurut saya sebaiknya harus ada batasan, karena terlalu banyak anak serani maka fungsi kontrol dari papa mama sarani itu tidak ada. 70 Tradisi Papa Mama Sarani atau saksi baptis yang masih dipraktekkan di lingkup Sinode GPM dianggap masih sangat penting oleh kebanyakan orang jika dilihat kembali pada maknanya. Tetapi beberapa orang menganggap bahwa akan lebih baik jika orang tua kandung yang menjadi Papa Mama sarani (saksi baptis) tanpa ada orang lain, atau orang tua dalam keluarga dekat. Karena pembinaan lebih terfokus dan lebih intens jika orang tuanya sendiri yang berperan menjadi pendidik dalam rangka proses pendidikan iman anak dalam usaha memahami dan menghayati imannya kepada Yesus Kristus. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, ditemukan juga bahwa sebagian besar narasumber yang memaknai peran dari Papa Mama Sarani, dengan jawaban yang sama yaitu Mendoakan, menasihati, membimbing, mencukupi secara material, dan memberi contoh yang baik kepada anak sarani. Tetapi ada bahkan yang menjawab bahwa dalam menjalankan perannya, tidak ada peran yang berarti selaku papa-mama sarani. Karena narasumber merasa bahwa yang terjadi adalah saksi baptis hanya berfungsi sebagai saksi saat proses baptisan saja Hasil Wawancara dari Ibu Nona Markus GPM jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober Hasil Wawancara dari Ibu C. Abrahams GPM jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober Hasil Wawancara dari Ibu Luana Wattimena GPM jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober Hasil wawancara dari Ibu F Kaya GPM jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober Hasil Wawancara dari Bapak T.M GPM jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober

29 Lebih daripada itu, dari data yang diberikan narasumber beberapa nara sumber mengatakan bahwa Pengalaman saya, Papa Mama sarani ada untuk acara-acara tertentu saja bukan membimbing anak saraninya, karena saya pun mengalaminya dan anak-anak sekarang ini juga tidak memahami makna Papa dan Mama Sarani dengan baik. Mereka hanya mencari saat hari natal/ hari tertentu saja. 72 Pernyataan bahwa Papa Mama sarani ada untuk membimbing anak sarani, benar. Tetapi sering juga tidak memberi kepedulian dan perhatian sama sekali. 73 Pada kenyataannya, atau fakta yang ada, papa mama sarani hanya ada pada acara atau berikan hadiah kepada anak saraninya. 74 ya benar, sesuai dengan konteks hidup sekarang kebiasaan papa mama sarani itu hanya berfungsi pada saat natal. 75 Dari data yang diberikan narasumber dan dari pengalaman mereka, memang Papa Mama sarani selalu identik dengan orang yang akan memberikan hadiah pada saat hari natal atau ulang tahun atau hari-hari tertentu. Delapan narasumber bahkan mengatakan bahwa sekarang ini orang memilih Papa Mama sarani yang ekonominya menengah keatas, sehingga orangorang kaya di jemaat memiliki anak sarani yang banyak sedangkan orang yang ekonominya menengah kebawah hanya memiliki anak sarani dua atau tiga orang. Sebagai alasan atau pertimbangan konkrit dari penjelasan di atas adalah agar anak-anak yang dibaptis juga di satu sisi bisa mendapat jaminan materi yang baik dari Papa Mama saraninya. Karena, tidak ada salahnya jika Papa Mama sarani memberikan hadiah kepada anak saraninya, tetapi perlu diperhatikan agar ketika memberikan hadiah pada momen-momen tertentu ada perbincangan pastoral yang terjadi juga antara Papa Mama sarani dan anak sarani. Supaya jangan sampai anak sarani hanya memahami bahwa Papa Mama saraninya hanya sebatas pemberi hadiah saja, namun juga dapat menjadi teladan hidupnya dengan cara terus membangun komunikasi yang baik lewat berbagai media dalam rangka membimbing dan mendidik anak sarani untuk memiliki iman yang kuat kepada Tuhan Yesus Kristus. Berbicara tentang fungsi tersebut maka pada kenyataan yang terjadi di lapangan berbeda jauh dengan fungsi Papa Mama Sarani (Saksi Baptis) menurut pemahaman sinode GPM. Ada Papa Mama Sarani yang melakukan tugas dan tanggung jawab mereka sesuai makna 72 Hasil Wawancara dari Bapak R. de Quelju GPM jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober Hasil Wawancara dari Ibu Sartje Sihasale GPM jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober Hasil Wawancara dai Bapak F Ririmase GPM jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober Hasil Wawancara dari Ibu Ivon Manusiwa GPM jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,

Lebih terperinci

STUDI TERHADAP PEMAHAMAN JEMAAT SOYA TENTANG SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teologi. Untuk Memenuhi Persyaratan

STUDI TERHADAP PEMAHAMAN JEMAAT SOYA TENTANG SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teologi. Untuk Memenuhi Persyaratan STUDI TERHADAP PEMAHAMAN JEMAAT SOYA TENTANG SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teologi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar SARJANA SAINS TEOLOGI (S. Si. Teol) Oleh: Telma

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan iman anak tentunya bukanlah hal yang dapat dianggap sepele. Banyak pihak bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan iman bagi anak-anak kecil

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja

Lebih terperinci

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Yesus berkata, "Aku akan mendirikan jemaatku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Matius 16:18). Inilah janji yang indah! Ayat ini memberitahukan beberapa hal yang penting

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

Pembaptisan Air. Pengenalan

Pembaptisan Air. Pengenalan Pembaptisan Air Pengenalan Penting sekali bagi kita membaca Alkitab dan mempelajari apa yang Tuhan katakan kepada umatnya. Saya percaya kita perlu meneliti Kitab Suci secara menyeluruh untuk mengetahui

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Beberapa berkat yang terbesar dalam hidup ini datang kepada orang Kristen yang mengajar. Ketika saudara melihat sukacita yang dialami seseorang karena menerima Yesus

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi

Lebih terperinci

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

BAB 4. Refleksi Teologis. dan kehidupan rohani setiap anggota jemaatnya tidak terkecuali anak-anak yang adalah

BAB 4. Refleksi Teologis. dan kehidupan rohani setiap anggota jemaatnya tidak terkecuali anak-anak yang adalah BAB 4 Refleksi Teologis Ketika Tuhan Yesus naik ke surga, Ia memberikan mandat kepada seluruh murid untuk pergi ke seluruh dunia dan menjadikan semua bangsa menjadi muridnya (Matius 28:19-20). Mandat ini

Lebih terperinci

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin Gereja dengan Suatu Kajian Pastoral terhadap dampak Psikologis bagi orang-orang yang dikenakan Disiplin

Lebih terperinci

Fakultas Teologi. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga

Fakultas Teologi. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga Pemahaman Bandar dan Pengedar Narkoba Tentang Persembahan (Studi Kasus di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat Jemaat Silo Cengkareng) Oleh, Inri Metrik Oematan 712008028 SKRIPSI Diajukan kepada Program

Lebih terperinci

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Kita telah menyelesaikan penelaahan mengenai keempat karunia yang kita sebut karunia pelayanan. Walaupun daftar karunia-dalam Efesus 4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sakramen berasal dari bahasa Latin; Sacramentum yang memiliki arti perbuatan kudus 1. Dalam bidang hukum dan pengadilan Sacramentum biasanya diartikan sebagai barang

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi dan Memuridkan Orang Lain Kode Pelajaran : OKB-T06 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

Saya Dapat Menjadi Pekerja

Saya Dapat Menjadi Pekerja Saya Dapat Menjadi Pekerja Sekarang Kim lebih banyak mengerti mengenai gereja dan berbagai pelayanan yang Tuhan berikan kepada anggotaanggotanya. Ketika ia memandang jemaat, ia melihat bahwa tidak setiap

Lebih terperinci

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan Mengajar Bisa Merupakan Pelayanan Tahukah saudara bahwa Allah menginginkan saudara menjadi guru? Dalam pelajaran ini saudara akan belajar bahwa demikianlah halnya. Saudara akan belajar mengapa Allah menghendaki

Lebih terperinci

MENDENGAR SUARA TUHAN

MENDENGAR SUARA TUHAN Minggu I; Bulan: Mei 2011 MENDENGAR SUARA TUHAN Apakah kamu punya pengalaman mendengar suara Tuhan? Seperti apakah itu? Bagaimana kamu meyakini bahwa yang kamu dengar adalah suara Tuhan? Sesungguhnya mendengar

Lebih terperinci

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Pernahkah saudara melihat seekor induk burung yang mendesak anaknya keluar dari sarangnya? Induk burung itu memulai proses pengajaran yang akan berlangsung terus sampai

Lebih terperinci

Gereja Membaptis Orang Percaya

Gereja Membaptis Orang Percaya Gereja Membaptis Orang Percaya Beberapa tahun lalu di daratan Cina ada beberapa orang Kristen yang sedang membicarakan pandangan berbagai gereja tentang baptisan. Salah seorang pemimpin awam mengatakannya

Lebih terperinci

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Baptisan Mencuci Bersih Dosa GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan Keselamatan Saya sedang duduk di rumahnya yang kecil, ketika Amelia, yang berusia 95 tahun, menceritakan apa sebabnya ia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Bertahun-tahun yang lalu ia berdiri di depan

Lebih terperinci

oleh Gereja 1Uhan Apa yang Dilakukan untuk Dunia Ini

oleh Gereja 1Uhan Apa yang Dilakukan untuk Dunia Ini Apa yang Dilakukan oleh Gereja 1Uhan untuk Dunia Ini Dalam pelajaran 6, kita melihat bahwa orang percaya mempunyai tanggung jawab terhadap orang-orang percaya lainnya. Semua orang percaya termasuk keluarga

Lebih terperinci

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 10 : 34a. 37-43 Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Bacaan diambil dari Kisah Para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Nabeel Jabbour menepis pemahaman tentang gereja hanya sebatas bangunan, gedung dan persekutuan yang institusional. Berangkat dari pengalaman hidup Nabeel Jabbour selama

Lebih terperinci

Kuasa Persekutuan Kecil

Kuasa Persekutuan Kecil April 2010 1 Kisah Para Rasul 2:44; 5:12-16 Kuasa Persekutuan Kecil Dapat memahami tentang Care Group. Dapat hidup dalam komunitas/icare Group IFGF GISI Mukjizat dan tanda menyertai kehidupan jemaat mula-mula

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 01 OKTOBER 2017 emaat GIDEON Kelapadua Depok l. Komjen Pol M. asin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua- h

Lebih terperinci

2

2 Pk. 17.00 WIB 2 3 4 5 6 7 8 9 PELAYANAN BAPTISAN KUDUS DEWASA, BAPTIS ANAK, PENGAKUAN PERCAYA (SIDI), PENERIMAAN ANGGOTA & PEMBARUAN PENGAKUAN PERCAYA PENGANTAR PF : Dalam kebaktian hari ini akan dilayankan

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS TATA IBADAH HARI MINGGU Minggu TRINITAS 27 Mei 2018 TATA IBADAH PERSIAPAN Pengenalan / Latihan lagu-lagu untuk beribadah Doa para Presbiter di Konsistori Ucapan Selamat Datang P.2 Jemaat yang terkasih

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XVIII SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Filipi. 1 1 Dari Paulus dan Timotius, hamba. Salam

Filipi. 1 1 Dari Paulus dan Timotius, hamba. Salam 290 Filipi Salam 1 1 Dari Paulus dan Timotius, hamba Kristus Yesus kepada semua umat Allah dalam Kristus Yesus yang tinggal di Filipi, termasuk semua penatua a dan pelayan khusus* jemaat. 2Semoga Allah,

Lebih terperinci

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA & SYUKUR HUT KE-35 YAPENDIK GPIB

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA & SYUKUR HUT KE-35 YAPENDIK GPIB GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA & SYUKUR HUT KE-35 YAPENDIK GPIB TEMA : CERDAS DAN KREATIF DI DALAM KRISTUS Minggu, 03 Juli 2016 Persiapan

Lebih terperinci

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG 17 September 2017 Jam 19.00 WIB Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi

Lebih terperinci

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa III Berdoalah dengan Seorang Teman II Berdoalah dengan Keluarga Saudara III Berdoalah dengan Kelompok Doa II Berdoalah dengan Jemaat Pelajaran ini akan

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Lukas 10:27)

Lebih terperinci

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

-AKTIVITAS-AKTIVITAS KEHIDUPAN BARU -AKTIVITAS-AKTIVITAS BARU Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Bagaimanakah Saudara Mempergunakan Waktumu? Bila Kegemaran-kegemaran Saudara Berubah Kegemaran-kegemaran Yang Baru

Lebih terperinci

RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order

RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order Bacaan Alkitab hari ini: 1Tesalonika 1 HARI 1 MENJADI TELADAN Mengingat waktu pelayanan Rasul Paulus di Tesalonika amat singkat, mungkin kita heran saat

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

Minggu, 27 Oktober 2013

Minggu, 27 Oktober 2013 GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH HARI MINGGU XXIII SESUDAH PENTAKOSTA NUANSA MUDA Minggu, 27 Oktober 2013 PEMBERITA FIRMAN Pukul 18.00 WIB Pendeta Johny Alexander Lontoh (Ketua

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : ] TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 20 NOVEMBER 2016 Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban) EDISI KEDUA VERSI 2.0 Kata Pengantar Selama bertahun-tahun, umat Allah telah menggunakan sekumpulan pertanyaan dan jawaban untuk membantu

Lebih terperinci

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) Diajukan Kepada Fakultas Teologi Sebagai Salah Satu Persyaratan Uji Kelayakan

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 25 Maret 2018

GPIB Immanuel Depok Minggu, 25 Maret 2018 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU I PRAPASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Roh Kudus Penolong dan Penghibur GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

TATA IBADAH NUANSA PEMUDA TEMA TEOLOGI DAN TEKNOLOGI

TATA IBADAH NUANSA PEMUDA TEMA TEOLOGI DAN TEKNOLOGI TATA IBADAH NUANSA PEMUDA TEMA TEOLOGI DAN TEKNOLOGI Minggu, 15 Mei 2016 PERSIAPAN *Doa Pribadi Umat *Doa Konsistori UCAPAN SELAMAT DATANG P2: Selamat malam dan selamat beribadah di hari Minggu, Hari Pentakosta,

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Mengaryakan Pelayanan dan Kesaksian dengan Mewujudkan Kebebasan, Keadilan, Kebenaran dan Kesejahteraan bagi Sesama dan Alam Semesta (LUKAS 4:19) Minggu,

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam kebaktian yang dilakukan oleh gereja. Setidaknya khotbah selalu ada dalam setiap kebaktian minggu.

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Mengikuti Teladan Kristus Memperkembangkan Karunia Saudara

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Mengikuti Teladan Kristus Memperkembangkan Karunia Saudara Menjadi Pekerja Kim bersukacita. Dia telah menemukan bahwa dia dapat menjadi pekerja Tuhan. Pada waktu ia mempelajari Alkitab, dan meluangkan waktu untuk berdoa dan mencari Tuhan, Roh Kudus menunjukkan

Lebih terperinci

Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan

Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan Kita telah banyak mempelajari masa lampau gereja Tuhan. Kita telah melihat bagaimana Allah mengerjakan rencananya. Kita juga telah mempelajari arti kata

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN VANG BARU

PEDOMAN PEDOMAN VANG BARU PEDOMAN PEDOMAN VANG BARU Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Siapakah yang Menetapkan Itu? Pedoman-pedoman Di Manakah Saudara Dapat Menemukan Pedoman-pedoman Itu? Bagaimana Saudara Dapat Memenuhi

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Pelayanan kepada anak dan remaja di gereja adalah suatu bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Pelayanan kepada anak dan remaja di gereja adalah suatu bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pelayanan kepada anak dan remaja di gereja adalah suatu bidang pelayanan yang penting dan strategis karena menentukan masa depan warga gereja. Semakin

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) TATA GEREJA GKPS 1 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih, STh, MSc, PhD Sekretaris Jenderal : Pdt. El Imanson Sumbayak,

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XXVI SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order HARI 1 JEJAK-JEJAK PEMURIDAN DALAM SURAT 1-2 TIMOTIUS Pendahuluan Surat 1-2 Timotius dikenal sebagai bagian dari kategori Surat Penggembalaan. Latar belakang

Lebih terperinci

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS MAKALAH 3 BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS Oleh Herlianto herlianto@yabina.org (Depok, Indonesia) ( Ya y a s a n b in a a w a m ) *) Makalah ini disampaikan dalam rangka Seminar Pneumatologi yang diselenggarakan

Lebih terperinci

TATA IBADAH Peneguhan Diaken Penatua GPIB Jemaat Gideon Kelapadua Depok Periode

TATA IBADAH Peneguhan Diaken Penatua GPIB Jemaat Gideon Kelapadua Depok Periode Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) TATA IBADAH Peneguhan Diaken Penatua GPIB Jemaat Gideon Kelapadua Depok Periode 2017 2022 Minggu ke-xx Sesudah Pentakosta 22 Oktober 2017 Jam 09:00 WIB

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Jenjang : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen Kelas / Semester : VII / II Bentuk Soal : Pilihan ganda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang berpusat pada penyelamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus 1. Sebagai kehidupan bersama religius,

Lebih terperinci

SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG

SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Roh Kudus adalah Penolong Saudara Buah Roh Kudus Berjalan di dalam Roh Kuasa Roh Kudus di dalam Saudara Karunia-karunia Roh Roh Kudus

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI Dalam bab ini berisi tentang analisa penulis terhadap hasil penelitian pada bab III dengan dibantu oleh teori-teori yang ada pada bab II. Analisa yang dilakukan akan

Lebih terperinci

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF

Lebih terperinci

DOA. Prinsip: Doa dimulai dengan hubungan kita dengan Tuhan.

DOA. Prinsip: Doa dimulai dengan hubungan kita dengan Tuhan. DOA Pengantar Apakah Anda pernah kagum akan sesuatu yang dikatakan oleh seorang anak kecil? Mungkin caranya menerangkan bagaimana cara kerja sebuah mainan. Atau mungkin ia menceriterakan tentang suatu

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 23 April 2017 (jam 06.00, 09.00, 16.00 WIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp.

Lebih terperinci

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Basuh Kaki Mendapat Bagian dalam Tuhan GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150,

Lebih terperinci

1 Petrus 1:1. Para penerima. 1 Petrus 1:2. Orang-orang percaya yang dipilih. 1 Petrus 1:3-12. Topik.

1 Petrus 1:1. Para penerima. 1 Petrus 1:2. Orang-orang percaya yang dipilih. 1 Petrus 1:3-12. Topik. Lesson 2 for April 8, 2017 Sebagian besar Kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bentuk surat. Surat-surat itu ditulis kepada personal, gereja atau sekelompok jemaat. Kitab 1 dan 2 Petrus adalah surat universal

Lebih terperinci

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar TATA IBADAH PERSIAPAN - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan jemaat menyanyikan lagu-lagu baru - Para pelayan berdoa di konsistori UCAPAN SELAMAT DATANG P2 : Presbiter bertugas mengucapkan

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB Kasih Allah Untuk Orang Berdosa Hari ini kita mau belajar tentang kasih Allah. Untuk menghargai kasih Allah kepada kita, kita harus pertama-tama

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017 Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017 h a l, 1 PERSIAPAN Doa pribadi warga jemaat Pengenalan lagu-lagu yang akan dinyanyikan dalam

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2)

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2) MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2) Kursi berkaki tiga bisa digunakan. Bayangkanlah kursi berkaki tiga dalam pikiran Anda. Lalu, bayangkanlah

Lebih terperinci

TATA IBADAH MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA Minggu, 22 Oktober

TATA IBADAH MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA Minggu, 22 Oktober PERSIAPAN TATA IBADAH MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA Minggu, 22 Oktober 2017 ----------------------------------------------------- *. Sebelum ibadah dimulai mohon HP di non aktifkan *. Doa Pribadi Warga

Lebih terperinci

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH TATA IBADAh HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH Minggu 14 Mei 201 TATA IBADAH PERSIAPAN - Memastikan kesiapan; semua yang akan melayani - Prasarana ibadah ( P1 ) - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang terpanggil dan dihimpun oleh Allah Bapa, keluar dari kegelapan menuju kepada Yesus Kristus

Lebih terperinci

Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri

Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri Negara kecil itu sedang dilanda perang saudara dan kaum gerilya bertempur di mana-mana. Seorang pemuda ditangkap dan nyawanya terancam jika ia tidak mau melepaskan agama

Lebih terperinci

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018 BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN MING- 07 Januari 14 Januari 21 Januari 28 Januari 04 Februari Keluaran 3:10-15 Mazmur 8:1-10 Yohanes 21:1-11 1Samuel 9:1-10 Markus 5:22-34 Mengenal

Lebih terperinci

Ikutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia

Ikutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia Pertanyaan-pertanyaan Pelajaran Ikutilah Yesus! Sastra Hidup Indonesia 5 Bagian Pelayanan Orang Kristen Edisi yang Pertama 2013 (C01) Penerbit: Editor: Sastra Hidup Indonesia, http://www.sastra-hidup.net

Lebih terperinci

Bekerja Dengan Para Pemimpin

Bekerja Dengan Para Pemimpin Bekerja Dengan Para Pemimpin Sudah lebih dari setahun Kim menjadi anggota gerejanya. Dia telah belajar banyak sekali! Ia mulai memikirkan pemimpin-pemimpin di gereja yang telah menolongnya. Ia berpikir

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan lagu-lagu baru (Jika tidak ada kantoria, bagian kantoria dinyanyikan oleh umat). Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN

Lebih terperinci

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH PERSIAPAN - Umat bersaat teduh - Lonceng berbunyi - Penyalaan Lilin JEMAAT BERHIMPUN PANGGILAN

Lebih terperinci

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH Minggu ke-3, ARTI DAN HAKIKAT PENYELAMATAN ALLAH 19. Pert : Apakah yang dimaksud dengan penyelamatan Allah? Jwb : Penyelamatan Allah adalah tindakan Allah melepaskan manusia

Lebih terperinci

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.

Lebih terperinci