PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN"

Transkripsi

1 Halaman judul PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN KARIMUN DENGAN BPS KABUPATEN KARIMUN

2 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : xviii Halaman Penulis : Erie Sadewo Dewi Apriyanti Fadila Indriasari Perwajahan : Kharissa Dereviani P. Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya ii

3 Kata Sambutan Kepala Bappeda BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN KATA SAMBUTAN Dalam usianya yang mencapai 16 tahun, wajah Kabupaten Karimun telah banyak berubah dibandingkan ketika awal berdirinya. Selama ini kemajuan yang dirasakan oleh masyarakat telah dicatat dalam berbagi indikator. Namun kelemahan dalam menginterpretasikan data terkadang menjadikan pemahaman masyarakat menjadi berlainan. Untuk itu berbagai data yang tersedia perlu diperkuat dengan analisis yang tepat untuk memudahkan masyarakat dalam memahami informasi. Saya menyambut dengan gembira atas terbitnya publikasi Profil Pembangunan Kabupaten Karimun. Melalui publikasi ini diharapkan pemerintah serta masyarakat dapat memahami hasil pembangunan yang terjadi secara proporsional. Akhirnya, semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Tanjungbalai Karimun, Agustus 2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KARIMUN DJUNAIDY, S.Sos, M.Si Pembina Tingkat I/IVb NIP iii

4 iv

5 Kata Pengantar BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KARIMUN KATA PENGANTAR Data yang berupa kumpulan angka-angka, hanya dapat bermakna jika diberikan interpretasi yang tepat. Sayangnya, kemampuan untuk memahami dan menginterpretasikan data secara tepat masih belum banyak dimiliki. Hal ini mengakibatkan informasi yang sampai kepada masyarakat menjadi bias.melalui Publikasi Profil Pembangunan Kabupaten Karimun diharapkan bahwa kualitas informasi yang disampaikan kepada para pemangku kepentingan semakin meningkat. Ucapan terima kasih yang sebesar besarnya disampaikan kepada seluruh pihak yang telah mendukung penyelesaian publikasi ini. Akhirnya, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Tanjungbalai Karimun, Agustus 2015 Kepala bps kabupaten karimun ENDRA, S.E. Pembina/IVa NIP v

6 vi

7 Daftar Pustaka Halaman judul... i Kata Sambutan Kepala Bappeda... iii Kata Pengantar...v Daftar Pustaka... vii Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xiii 1. Pendahuluan... 1 Latar Belakang... 1 Maksud dan Tujuan Geografi dan Iklim... 5 Letak Geografis dan Batas Administrasi... 5 Topografi Wilayah... 8 Iklim Administrasi Pemerintahan Politik Kebijakan Pemerintahan Pelayanan Masyarakat Kependudukan Struktur Kependudukan Pertumbuhan Penduduk vii

8 Rumah Tangga Ketenagakerjaan Sosial Pendidikan Kesehatan Agama Keamanan dan Ketertiban Kesejahteraan Masyarakat Kemiskinan Perumahan Kesejahteraan Sosial Pembangunan Manusia Penutup Kesimpulan Rekomendasi Kebijakan viii

9 Daftar Tabel Tabel 3.1. Jumlah Pemilih yang Terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap di Kabupaten Karimun...17 Tabel 3.2. Komposisi Anggota DPRD Karimun Tahun 2019 Menurut Partai Politik...18 Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 3.5. Tabel 3.6. Tabel 3.7. Tabel 3.8. Tabel 3.9. Tabel 4.1. Peraturan Daerah yang Dikeluarkan Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun bersama DPRD Karimun,...19 Jumlah Keputusan Bupati Karimun menurut Jenis Keputusan,...20 Banyaknya Pegawai menurut Instansi dan Golongan di Lingkungan Pemda Kabupaten Karimun, (Keadaan Desember )...22 Banyaknya Pegawai menurut Instansi dan Eselon di Lingkungan Pemda Kabupaten Karimun,...25 Banyaknya Sertifikat Hak Atas Tanah yang Diterbitkan menurut Jenis Hak Tanah di Kabupaten Karimun, Banyaknya Kartu Tanda Penduduk yang Diterbitkan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Perkembangan Jumlah Akta Kelahiran yang Dikeluarkan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan Tahun...34 Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Tahun Menurut Kecamatan dan jenis Kelamin...37 ix

10 Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Jumlah Kelahiran dan Kematian di Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun...39 Jumlah Migrasi Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun...40 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karimun Tahun (%)...43 Distribusi Penduduk Usia Produktif Kabupaten Menurut Jenis Kelamin Karimun Tahun (%)...45 Tabel 4.7. Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Klasifikasi Wilayah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin Tahun (%)...47 Tabel 4.8 Tabel 4.9. Jumlah Rumah Tangga dan Rata-Rata Jumlah Anggota Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan Tahun...48 Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Usia 15 Tahun Keatas Menurut Kegiatan Utama Tahun (%)...50 Tabel Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Berumur 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Tahun (%)...51 Tabel Jumlah Pencari Kerja di Kabupaten Karimun Menurut Bulan, Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun Tabel 5.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Berusia 15 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Tahun...56 Tabel 5.2. Pencapaian Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Karimun Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun (%)...59 x

11 Tabel 5.3. Tabel 5.4. Pencapaian Angka Partisipasi Kasar di Kabupaten Karimun Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun (%)...60 Banyaknya TK, Murid, dan Guru menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun,...61 Tabel 5.5. Banyaknya Sekolah menurut Jenjang Pendidikan, Status, dan Kecamatan di Kabupaten Karimun,..62 Tabel 5.6. Banyaknya Guru Menurut Kecamatan dan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Karimun,...63 Tabel 5.7. Banyaknya Murid Menurut Kecamatan dan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Karimun,...64 Tabel 5.8. Tabel 5.9. Rasio Daya Tampung Murid Tingkat SD, SMP, dan SMU menurut Kecamatan,...65 Stafing Rasio Guru-Murid Tingkat SD, SMP, dan SMU menurut Kecamatan,...66 Tabel Jumlah Lembaga Pendidikan Non-Formal menurut Jenis dan Kecamatan di Kabupaten Karimun,...67 Tabel Banyaknya Sarana KesehatanMenurut Kecamatan di Kabupaten Karimun,...71 Tabel Jumlah tenaga Kesehatan Menurut Lokasi di Kabupaten Karimun,...72 Tabel Jumlah Ibu Hamil Melakukan Kunjungan K1, melakukan Kunjungan K4, KEK, dan Mendapatkan tablet zat Besi (Fe) di Kabupaten Karimun,...73 Tabel Jumlah Bayi Lahir, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), BBLR Dirujuk, dan Bergizi Buruk menurut Puskesmas di Kabupaten Karimun,...74 Tabel Jumlah Kunjungan Bayi dan Anak ke Puskesmas menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun,...75 xi

12 Tabel Jumlah Bayi dan Balita yang Mendapatkan Imunisasi LengkapMenurut Puskesmas di Kabupaten Karimun,...76 Tabel Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Kabupaten Karimun,...77 Tabel Jumlah Pasien Rawat Jalan di Puskemas menurut Jenis dan Lokasi Puskesmas di Kabupaten Karimun,...79 Tabel Banyaknya Klinik Keluarga Berencana (KKB) dan Pelayanan Keluarga Berencana Desa (PPKBD) menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun,...82 Tabel Jumlah Pengguna KB Baru Menurut Jenis Alat Kontrasepsi di Kabupaten Karimun Tahun (%)...83 Tabel Jumlah PUS dan Akseptor KB Aktif menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun,...84 Tabel Jumlah Pemeluk Agama menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun,...87 Tabel Jumlah Rumah Ibadah menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun,...88 Tabel Banyaknya Nikah, Talak, dan Cerai Menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun...89 Tabel Jumlah Perkara Yang Diterima dan Diputuskan oleh Pengadilan Agama Tanjungbalai Karimun Tahun 90 Tabel 6.1. Jumlah Panti Asuhan dan Anak Asuh menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, xii

13 Daftar Gambar Gambar 2.1. Peta Kabupaten Karimun... 5 Gambar 2.2. Luas Wilayah Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan (%)... 6 Gambar 2.3. Rata-rata Ketinggian Wilayah Kecamatan Dari Permukaan Laut (DPL) di Kabupaten Karimun... 8 Gambar 2.4. Gambar 2.5. Gambar 2.6. Gambar 3.1. Rata-rata Temperatur dan Tekanan Udara per Bulan Di Tanjung Balai Karimun, Tahun... 9 Rata-Kelembapan Udara dan Kecepatan Angin per Bulan Di Tanjung Balai Karimun, Tahun...10 Rata-rata Curah hujan dan Jumlah hari Hujan per Bulan Di Tanjung Balai Karimun, Tahun...11 Jumlah Pegawai negeri Sipil Menurut Golongan dan Jenis kelamin Tahun (Keadaan Maret )..28 Gambar 3.2. Banyaknya Akta Nikah yang Dikeluarkan di Kabupaten Karimun, Gambar 4.1. Gambar 4.2. Gambar 4.3. Gambar 4.4. Gambar 4.5. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Penduduk Kabupaten Karimun Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan Tahun...35 Kepadatan Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan Tahun...36 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan Tahun...38 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan Tahun (%)...42 xiii

14 Gambar 4.6. Piramida Penduduk Kabupaten Karimun Tahun...44 Gambar 4.7. Rasio Ketergantungan Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Jenis Kelamin Tahun (%)...46 Gambar 4.8. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Jam Kerja Selama Seminggu Tahun (%)...52 Gambar 5.1. Pencapaian Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Karimun Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun (%)...57 Gambar 5.2. Realisasi Jumlah Peserta Program Keaksaraan Fungsional (KF), Gambar 5.3. Jumlah Koleksi dan Pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Karimun Tahun (%)...69 Gambar 5.4. Gambar 5.5. Gambar 5.6. Gambar 5.7. Gambar 5.8. Gambar 5.9. Gambar Jumlah Anggota Perpustakaan Daerah Kabupaten Karimun Menurut Pekerjaan Tahun (%)...70 Perubahan Jumlah Kejadian Penyakit Menular di Kabupaten Karimun Tahun (%)...78 Rata-rata Jumlah Pasien Rawat Jalan Per Hari Menurut Fasilitas Kesehatan Tahun...80 Jumlah pasien Yang berobat Jalan Menggunakan Jaminan Kesehatan di Kabupaten Karimun, (%)...81 Perbandingan Target dan realisasi Peserta KB Aktif di Kabupaten Karimun Tahun...85 Jumlah Kasus Kejahatan Yang Terjadi Di Wilayah Hukum Polres Karimun Tahun...91 Jumlah Kasus Yang Diterima dan Diputuskan oleh PN Tanjungbalai Karimun Tahun...92 xiv

15 Gambar 6.1. Gambar 6.2. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Karimun Tahun Indeks Kedalaman Kemiskinan, Indeks Keparahan Kemiskinan dan Rasio Gini Di Kabupaten Karimun Tahun Gambar 6.3. Kurva Lorentz Kabupaten Karimun Tahun *...97 Gambar 6.4. Gambar 6.5. Gambar 6.6. Gambar 6.7. Gambar 6.8. Gambar 6.9. Gambar Gambar Perbandingan Pengeluaran per Kapita Penduduk Kabupaten Karimun Tahun Jumlah Keluarga Menurut Klasifikasi Kesejahteraan di Kabupaten Karimun Tahun...99 Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Kepemilikan Tempat Tinggal Tahun (%) Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Jenis Atap Tempat Tinggal Tahun (%) Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Jenis Lantai Tempat Tinggal Tahun (%) Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Jenis Dinding Tempat Tinggal Tahun (%) Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Yang memiliki Akses Terhadap Air Minum dan Sanitasi Layak Tahun (%) Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Jenis Sumber Penerangan Tahun (%) xv

16 Gambar Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Jenis Sumber Penerangan Tahun (%) Gambar Jumlah Keluarga Berumah Tidak Layak Huni Menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Gambar Jumlah Penderita Disabilitas Menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Gambar Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Karimun Tahun 2010-** Gambar Perbandingan Angka Harapan Hidup Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun (Tahun) Gambar Perbandingan Angka Harapan Lama Sekolah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun (Tahun) Gambar Perbandingan Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun (Tahun) Gambar Gambar Gambar Perbandingan Pengeluaran per Kapita Disesuaikan Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun (Ribu Rp) Perbandingan IPM Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun Peningkatan Komponen IPM Kabupaten/Kota di provinsi kepulauan Riau Tahun xvi

17 1. Pendahuluan Latar Belakang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah merupakan salah satu bentukpelaksanaan Kebijakan Desentralisasi dan Otonomi Daerah, yang menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Sebagai konsekuensi OtonomiDaerah tersebut dikonstruksikan dalam sistem Negara Kesatuan, maka terdapat berbagai tugas pembangunan yang beralih tanggungjawabnya dari pusat ke daerah. Pembangunan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pemerintah daerah merupakan bagian dari hadirnya negara dalam mensejahterakan masyarakatnya. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas otonomi yang telah diserahkan, penyelenggara pemerintahan daerah wajib untuk melaporkan kinerjanya setiap tahun. Laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan melalui berbagai bentuk sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun Antara lain Laporan Penyelengaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada pemerintah pusat, Laporan Pertanggungjawaban yang disampaikan Kepala Daerahkepada lembaga legislatif, serta informasi LPPD yang disampaikan kepada PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 1

18 masyarakat. Laporanpenyelenggaraan Pemerintahan Daerah merupakan salah satusarana yang sangat penting sebagai perekat hubungan hirarkis antara PemerintahPusat dan Daerah serta kepada masyarakat. Kabupaten Karimun sebagai daerah otonom telah berdiri selama 16 tahun. Dalam rentang waktu tersebut, telah banyak kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di berbagai bidang. Namun kualitas keberhasilan kegiatan pembangunan hanya akan menjadi wacana apabila tidak dapat diukur secara kuantitatif. Selama ini kebutuhan data untuk keperluan evaluasi pembangunan dilaksanakan berdasarkan publikasi Karimun Dalam Angka yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik setiap tahun. Namun upaya penyediaan informasi dalam data terpilah tersebut dinilai belum maksimal karena kemampuan perangkat daerah serta masyarakat dalam memahami maksud data berbeda-beda, sehingga rawan menimbulkan interpretasi yang tidak tepat. Dalam rangka memperkuat akuntabilitas kinerja pemerintah Kabupaten Karimun, diperlukan interpretasi yang tepat mengenai data-data hasil pembangunan yang telah dicapai. Unuk itu analisis mengenai pencapaian pembangunan daerah sangat diperlukan dalam kerangka penyediaan informasi yang diuraikan dalam suatu profil pembangunan daerah. Profil ini bermanfaat untuk memetakan kondisi potensi dan sumber daya daerah, sehinggadapat dengan mudah untuk ditemukenali adanya peluang 2 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

19 pengembangan daerahdalam era persaingan bebas dalam pelaksanaan otonomi daerah. Profil Pembangunan Kabupaten Karimun Tahun memberikan gambaran umum tentang adanya kondisi fisik, karakteristik sosiodemografis, kondisi sosial politik dan sosial budayadaerah. Maksud dan Tujuan Penyusunan Buku Profil dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenaikondisi umum dan kondisi khusus Kabupaten Karimun secara komprehensif yangmeliputi : kondisi geografis, penduduk, pemerintahan, kondisi sosial dan pencapaian pembangunan serta datainformasi penting yang secara keseluruhan memberikan gambaran yang utuhtentang Kabupaten Karimun.Sedangkan Tujuan penyusunan Buku Profil adalah : 1) Memberikan informasi dan gambaran secara utuh mengenai Kabupaten Karimun kepada daerah lain, kepada swasta dan masyarakat pada umumnya; 2) Sebagai Bahan Acuan untuk studi-studi terkait dengan pembangunan dikabupaten Karimun. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 3

20 Halaman ini sengaja dikosongkan 4 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

21 2. Geografi dan Iklim Letak Geografis dan Batas Administrasi Kabupaten Karimun pada mulanya merupakan sebuah kecamatan di bawah wilayah Kabupaten Kepulauan Riau. Setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan menjadi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Riau, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Natuna. Saat ini Kabupaten Karimun termasuk kedalam Provinsi Kepulauan Riau. Gambar 2.1. Peta Kabupaten Karimun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 5

22 Secara keseluruhan, luaskabupatenkarimunmencapai km 2 dengan wilayah perairan yang lebih besar dibandingkan daratan. Luas wilayah perairan Kabupaten Karimun mencapai 80,91 persen dan luas daratannya hanya 19,09 persen dimana wilayah dengan luas terbesar adalah Kecamatan Moro. Pada Gambar 1.1 tersaji persentase luas wilayah berdasarkan kecamatan dimana sejak tahun 2012 telah terjadi pemekaran wilayah dari 9 kecamatan menjadi 12 kecamatan. Gambar 2.2. Luas Wilayah Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan (%) Kundur 6% Durai 4% Kundur Utara 16% Kundur Barat 12% Moro 29% Belat 7% Buru 5% Other 17% Ungar 4% Karimun 4% Meral 4% Tebing 5% Meral Barat 4% 6 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

23 Secara geografis Kabupaten karimun beradadiantara sampai Lintang Utara dan LU sampai BujurTimur.Kabupaten Karimun memiliki letak strategis yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura serta Kota Batam, Kabupaten Lingga, dan Provinsi Riau. Karena letaknya yang strategis pada jalur perdagangan dan zona penerbangan internasional maka pemerintah menetapkan Kabupaten Karimun sebagai salah satu kawasan free trade zone. Batas-batas Kabupaten Karimun yaitu : Utara Selatan Barat Timur : Selat Singapura (Plihip Channel), Selat Malakadan Semenanjung Malaysia : Kecamatan Kaeman (Kabupaten Indragiri hilir)dan Kabupaten Lingga : Kecamatan Rangsang (Kabupaten Meranti) dan Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan : Kecamatan Belakang Padang (Kota Batam) Kabupaten Karimun memiliki 251 buah pulau dimana baru sebanyak 54 pulau atau 21,51 persennya yang sudah berpenghuni. Wilayah yang memiliki pulau terbanyak adalah Kecamatan Moro, yaitu 35 persen dari total pulau namun baru 19 pulau yang berpenghuni. Dua pulau terbesar dan menjadi pusat aktivitas perekonomian serta pemukiman adalah Pulau Karimun dan Pulau Kundur. Ibu kota kabupaten juga berada di Pulau Karimun, tepatnya di Kelurahan Tanjung Balai Kota, Kecamatan karimun. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 7

24 Ketimggian (m dpl) Topografi Wilayah Kabupaten Karimun memiliki Kondisi topografis yang beragam dengan variasi ketinggian wilayah berkisar antara meter di atas permukaan laut. Gambar 2.3. Rata-rata Ketinggian Wilayah Kecamatan Dari Permukaan Laut (DPL) di Kabupaten Karimun Berdasarkan pembagian kelas kemiringan lahan, Kabupaten Karimun berada pada kemiringan lahan dengan kombinasi datar dan berbukit. Daerah tertinggi adalah Gunung Jantan yang berada di Kecamatan Tebing dengan ketinggian 478 meter dan merupakan salah satu sumber mata air di Pulau Karimun. 8 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

25 Temperatur Udara (oc) Tekanan Udara (MBS) Iklim Karakteristik iklim Kabupaten Karimun termasuk dalam kategori iklim basah dengan rata-rata suhu pada tahun berkisar 27,76 o C.Suhu minimum pada periode tersebut tercatat sebesar 22,98 o C dan suhu maksimal33,53 o C. Kelembaban udara berkisar 94 persen dengan rata-rata penyinaran matahari 49 persen. Tekanan udara rata-rata sebesar 1010,85 MBS dengan tekanan maksimal terjadi pada bulan November sebesar 1017,1 MBS dan tekanan minimal terjadi pada bulan Desember sebesar 1004,7 MBS. Gambar 2.4. Rata-rata Temperatur dan Tekanan Udara per Bulan Di Tanjung Balai Karimun, Tahun Tekanan Udara (MBS) Temperatur Udara (oc) PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 9

26 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Iklim basah ini sangat dipengaruhi oleh perubahan angin yang melewatinya. Arah angin selama satu tahun terakhir berasal dari arah Timur laut, tenggara, timur, dan utara dimana angin dari arah timur laut dan tenggara paling mendominasi yaitu masingmasing terjadi paling sering di bulan Januari hingga April dan bulan Juni hingga September. Rata-rata kecepatan angin per hari selama tahun sebesar 4 knot dimana kecepatan tertinggi terjadi di bulan Februari. Rata-rata kelembapan sepanjang tahun tercatat 94 persen. Gambar 2.5. Rata-Kelembapan Udara dan Kecepatan Angin per Bulan Di Tanjung Balai Karimun, Tahun Rata-rata Kelembaban Udara (%) Rata-rata Kecepatan Angin 10 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

27 curah hujan (mm) jumlah hari hujan) Sebagai daerah tropis, Kabupaten Karimun mengalami musim kemarau dan penghujan. Musim kemarau berlangsung pada bulan Februari dimana hanya terjadi hujan sebanyak satu hari sepanjang bulan. Pada bulan lainnya curah hujan cenderung merata dimana hujan terjadi paling sering di bulan Agustus dengan jumlah hari hujan sebanyak 27 hari. Rata-rata curah hujan selama tahun adalah 186,71 mm dan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 390,3 mm dimana pada bulan tersebut merupakan puncak musim penghujan di Kabupaten Karimun. Gambar Rata-rata Curah hujan dan Jumlah hari Hujan per Bulan Di Tanjung Balai Karimun, Tahun Curah Hujan Jumlah Hari Curah Hujan PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 11

28 Halaman ini sengaja dikosongkan 12 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

29 3. Administrasi Pemerintahan Sebelum berdiri sendiri, Kabupaten Karimun merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kepulauan Riau yang tergabung dalam Provinsi Riau. Terbentuknya Karimun menjadi sebuah kabupaten tentunya melalui perjalanan yang sangat panjang. Berdasarkan Surat Keputusan delegasi Republik Indonesia, provinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1950 No. 9/Deprt. menggabungkan diri ke dalam Republik Indonesia dan Kepulauan Riau diberi status daerah Otonom Tingkat II yang dikepalai oleh Bupati sebagai kepala daerah dengan membawahi 4 (empat) kawedanan sebagai berikut : 1. Kawedanan Tanjungpinang meliputi wilayah Kecamatan Bintan Selatan. 2. Kawedanan Karimun meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan Moro. 3. Kawedanan Lingga meliputi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang. 4. Kawedanan Pulau Tujuh meliputi wilayah Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 13

30 Kemudian berdasarkan Surat Keputusan No. 26/K/1965 dengan mempedomani Instruksi Gubernur Riau tanggal 10 Februari 1964 No. 524/A/1964 dan Instruksi No. 16/V/1964 dan Surat Keputusan Gubernur Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965, tanggal 15 November 1965 No. UP/256/5/1965 menetapkan terhitung mulai 1 Januari 1966 semua daerah Administratif kawedanan dalam kabupaten Kepulauan Riau dihapuskan. Pada tahun 1999, berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999 Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan menjadi 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Riau, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Natuna. Akhirnya, Karimun diresmikan sebagai kabupaten yang berdiri sendiri dengan terdiri dari 3 (tiga) wilayah kecamatan, 6 (enam) kelurahan, dan 24 (dua puluh empat) desa. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Daerah No. 16 Tahun 2001, Kabupaten Karimun dimekarkan menjadi 7 (tujuh) wilayah kecamatan dengan 19 (sembilan belas) kelurahan dan 25 (dua puluh lima) desa. Setelah itu, Karimun mengalami pemekaran menjadi 9 kecamatan dengan 22 (dua puluh dua) kelurahan dan 32 (tigapuluh dua) desa. Kemudian pada Tahun 2012, berdasarkan Perda No. 02 Tahun 2012, bulan Juli 2012, wilayah Kabupeten Karimun kembali mekar menjadi 12 (dua belas) kecamatan, dengan 42 (empat puluh dua) desa dan 29 (dua puluh sembilan) kelurahan. 14 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

31 VISI DAN MISI KABUPATEN KARIMUN Visi : Visi pembangunan Kabupaten Karimun untuk jangka waktu adalah sebagai berikut: Terwujudnya Kabupaten Karimun yang Maju dan Berdaya Saing Berlandaskan Iman dan Taqwa Misi : Misi pembangunan Kabupaten Karimun untuk jangka waktu adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan dan memeratakan ketersediaan infrastruktur daerah yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelayanan masyarakat; 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya guna berlandaskan iman dan taqwa; 3. Mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi yang terpadu dengan ekonomi berbasis kerakyatan; 4. Memaksimalkan kualitas pelayanan publik; dan 5. Mengelola sumber daya kelautan dan pulau-pulau kecil secara terpadu dan berkelanjutan Berdasarkan visi dan misi tersebut, Bupati Kabupaten Karimun mempunyai motto sebagai berikut: Kerja Amanah Kerja Keras Kerja Cerdas PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 15

32 4 (empat) azam sebagai motor penggerak pembangunan yaitu: 1. Azam Peningkatan Iman dan Taqwa. 2. Azam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. 3. Azam Pembangunan Ekonomi yang berdimensi Kerakyatan. 4. Azam Pengembangan Seni dan Budaya. Pada saat terbentuk, Kabupaten Karimun hanya terdiri dari 3 kecamatan. Seiring berjalannya waktu, wilayah kabupaten ini mekar menjadi 9 kecamatan. Kemudian pada tahun 2013, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun No.12/2007, wilayah Kabupaten Karimun kembali mengalami pemekaran menjadi 12 (dua belas) kecamatan. Keduabelas kecamatan tersebut yakni Kecamatan Moro, Kecamatan Durai, Kecamatan Kundur, Kecamatan Ungar (pemekaran dari Kecamatan Kundur), Kecamatan Kundur Utara, Kecamatan Belat (pemekaran dari Kecamatan Kundur Utara), Kecamatan Kundur Barat, Kecamatan Karimun, Kecamatan Buru, Kecamatan Meral, Kecamatan Meral Barat (pemekaran dari Kecamatan Meral) dan Kecamatan Tebing. Pada tahun, setelah mengalami pemekaran wilayah, jumlah desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Karimun sebanyak 71 desa/kelurahan. Terdiri atas 42 daerah berstatus desa dan 29 kelurahan. Sedangkan jumlah RW/RT secara keseluruhan adalah sebanyak 392 RK/RW dan RT. 16 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

33 Politik Dunia politik di Kabupaten Karimun terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Anggota DPRD Kabupaten Karimun saat ini merupakan hasil dari Pemilu dimana jumlah pemilih yang terdaftar sebanyak orang. Pada Pemilu tersebut, terdapat 10 partai politik yang memperebutkan kursi di DPRD Kabupaten Karimun. Hasilnya telah terpilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun sebanyak 30 orang yang terdiri dari 27 laki-laki dan 3 perempuan. Tabel 3.1. Jumlah Pemilih yang Terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap di Kabupaten Karimun Kecamatan Jumlah Pemilih yang Terdaftar Laki-laki Perempuan Jumlah Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Meral Barat Tebing Jumlah Sumber : Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Karimun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 17

34 Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya terdapat 1 orang anggota dewan wanita, partisipasi wanita dalam dunia politik cenderung meningkat. Hal ini seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan seorang wanita. Dengan meningkatnya keterwakilan perempuan di parlemen ini diharapkan dapat tercipta kebijakan-kebijakan baru yang sangat bermanfaat bagi kemajuan para perempuan. Tabel 3.2. Komposisi Anggota DPRD Karimun Tahun 2019 Menurut Partai Politik Partai Jumlah Anggota Laki-laki Perempuan Partai Golongan Karya 4 2 Partai Demokrat 3 - Partai Hati Nurani Rakyat 3 - Partai PDI Perjuangan 3 - Partai Keadilan Sejahtera 3 - Partai Gerakan Indonesia Raya 3 - Partai Kebangkitan Bangsa 2 1 Partai Amanat Nasional 2 - Partai Persatuan Pembangunan 2 - Partai Nasional Demokrat 2 - Jumlah 27 3 Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Karimun 18 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

35 Kebijakan Di awal masa jabatannya kinerja para anggota dewan di DPRD Kabupaten Karimun dapat menjalankan fungsi legislasinya dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan DPRD Kabupaten Karimun bekerja sama dengan pemerintah daerah cukup produktif dengan melaksanakan berbagai sidang yang menghasilkan yang menghasilkan berbagai keputusan yang mewakili aspirasi masyarakat dan sangat berpengaruh bagi tata pemerintahan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat Karimun di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Tabel 3.3. Peraturan Daerah yang Dikeluarkan Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun bersama DPRD Karimun, Nomor Isi Peraturan Daerah Tahun 1 Tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kab. Karimun Tahun Anggaran 2 Tahun Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2009 Tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 3 Tahun Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Karimun Tahun Anggaran Tahun Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karimun Tahun Anggaran 5 Tahun Izin Mendirikan Bangunan 6 Tahun Pembangunan Partisipatif Bumi Berazam Kabupaten Karimun 7 Tahun Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan TKA 8 Tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kab. Karimun Tahun Anggaran 2015 Sumber : Bagian Hukum dan Ortal Setda Kabupaten Karimun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 19

36 Salah satu fungsi pemerintahan yang utama adalah terkait dengan menyusun kebijakan untuk mensejahterakan masyarakat. Selama tahun, pemerintah Karimun dalam hal ini Bupati telah menetapkan beberapa keputusan di berbagai bidang antara lain: pembentukan tim dan anggaran masing-masing sebanyak 149 keputusan, kepegawaian satu keputusan, perizinan daerah 100 keputusan, pendidikan 16 keputusan, pemerintahan 111 keputusan, kesehatan 14 keputusan,kepentingan umum 78 keputusan,pertanian 5 keputusan, dan lainnya 2 keputusan. Tabel 3.4. Jumlah Keputusan Bupati Karimun menurut Jenis Keputusan, Jenis Keputusan Jumlah Pembentukan Tim 149 Anggaran 149 Kepegawaian 1 Perizinan Daerah 100 Pendidikan 16 Pemerintahan 111 Kesehatan 14 Kepentingan Umum 78 Pertanian 5 Lainnya 2 Jumlah 625 Sumber : Bagian Hukum dan Ortal Setda Kabupaten Karimun 20 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

37 Pemerintahan Kabupaten Karimun merupakan salah satu kabupaten terluar di Indonesia. Letak Kabupaten Karimun yang strategis di jalur perdagangan Asia Tenggara dan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia membuat perekonomian Kabupaten Karimun terus berkembang dan membutuhkan penanganan yang serius serta pengelolaan yang baik dari pemerintah. Pemerintah harus menyusun kebijakan dan berupaya untuk menyediakan berbagai infrastuktur guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat. Ketersediaan sumber daya aparatur pemerintah daerah yang berkualitas, profesional dan kompeten sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Adapun jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintah Kabupaten Karimun pada Desember berdasarkan kualifikasi golongan sebanyak orang. Sedangkan Jumlah PNS pada instansi vertical adalah sebanyak orang. Pegawai Negeri Sipil yang ada saat ini diharapkan dapat melaksanakan prinsip-prinsip good governance dalam manajemen pemerintahan dan pembangunan, melaksanakan kebijakan pelayanan prima, mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kewenangan dan prosedur yang berlaku di unit kerjanya sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan mensukseskan pembangunan Kabupaten Karimun di segala bidang. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 21

38 Tabel 3.5. Banyaknya Pegawai menurut Instansi dan Golongan di Lingkungan Pemda Kabupaten Karimun, (Keadaan Desember ) Instansi Gol I GolII GolIII GolIV Jml Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Inspektorat Daerah Badan Kepegawaian Daerah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Badan Lingkungan Hidup Badan Kebersihan dan Pertamanan Badan Pemb. Masy. Desa dan Kesbang Badan Penanaman Modal & Perizinan Terpadu Badan KB Daerah, PP dan PA Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kantor Pemuda dan Olah Raga Dinas Pekerjaan Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan Dinas Tenaga Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Dinas Pertanian dan Kehutanan Dinas Perhubungan Dinas Pertambangan dan Energi PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

39 Lanjutan Tabel Instansi Gol I GolII GolIII GolIV Jml Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Dinas Sosial Dinas Pendapatan Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Sekretariat KORPRI Sekretariat KPUD Kecamatan Karimun Kecamatan Tebing Kecamatan Meral Kecamatan Buru Kecamatan Moro Kecamatan Durai Kecamatan Kundur Kecamatan Kundur Barat Kecamatan Kundur Utara Kecamatan Meral Barat Kecamatan Ungar Kecamatan Belat Puskesmas Tg. Balai Puskesmas Tebing Puskesmas Meral Puskesmas Buru Puskesman Tg. Batu Puskesmas Tg. Berlian Puskesmas Kundur Barat Puskesmas Moro Puskesmas Durai Unit Instalasi Farmasi JPKM PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 23

40 Lanjutan Tabel Instansi Gol I GolII GolIII GolIV Jml UPTD Pendidikan Kec. Karimun UPTD Pendidikan Kec. Meral UPTD Pendidikan Kec. Moro UPTD Pendidikan Kec. Kundur UPTD Pendidikan Kec. Kundur Utara Sekolah-sekolah Jumlah Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karimun Jika ditinjau menurut golongan, Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun dari jumlah pegawai, Golongan III memiliki jumlah terbesar (42,86 persen). Sementara pegawai pada Golongan I memiliki jumlah yang relatif sedikit (2,32 persen). Selain golongan, setiap Pegawai Negeri Sipil juga memiliki jabatan tertentu. Pada kelompok struktural, jabatan digolongkan ke dalam esselon, dimana semakin kecil esselon, maka semakin tinggi jabatan yang disandangnya. Pegawai Negeri Sipil yang memilih jenjang fungsional juga memiliki jabatan sesuai dengan golongan fungsionalnya. Nmaun pada umumnya mereka lebih dikenal berdasarkan profesi, seperti guru, dokter, perawat, dsb. Diluar jabatan tersebut, Pegawai Negeri Sipil menjadi staf pada struktur yang ada. 24 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

41 Tabel 3.6. Banyaknya Pegawai menurut Instansi dan Eselon di Lingkungan Pemda Kabupaten Karimun, Instansi Eselon II Eselon III Eselon IV Fungsional Non Esselon Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Inspektorat Daerah Badan Kepegawaian Daerah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Badan Lingkungan Hidup Badan Kebersihan dan Pertamanan Badan Pemb. Masy. Desa dan Kesbang Badan Penanaman Modal & Perizinan Terpadu Badan KB Daerah, PP&PA Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kantor Pemuda dan Olah Raga Dinas Pekerjaan Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan Dinas Tenaga Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Dinas Pertanian Kehutanan PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 25

42 LanjutanTabel Instansi Eselon Eselon Eselon Non Fungsional II III IV Esselon Dinas Perhubungan Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Dinas Sosial Dinas Pendapatan Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Sekretariat KORPRI Sekretariat KPUD Kecamatan Karimun Kecamatan Tebing Kecamatan Meral Kecamatan Buru Kecamatan Moro Kecamatan Durai Kecamatan Kundur Kecamatan Kundur Barat Kecamatan Kundur Utara Kecamatan Meral Barat Kecamatan Ungar Kecamatan Belat Puskesmas Tg. Balai Puskesmas Tebing Puskesmas Meral Puskesmas Buru Puskesman Tg. Batu Puskesmas Tg. Berlian Puskesmas Kundur Barat Puskesmas Moro PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

43 LanjutanTabel Instansi Eselon Eselon Eselon Non Fungsional II III IV Esselon Puskesmas Durai Unit Instalasi Farmasi JPKM UPTD Pendidikan Kec Karimun UPTD Pendidikan Kec. Meral UPTD Pendidikan Kec. Moro UPTD Pendidikan Kec Kundur UPTD Pendidikan Kec Kundur Utara Sekolah-sekolah Jumlah Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karimun Jika ditinjau menurut kualitas, sebagian besar Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Karimun memiliki pendidikan yang baik. Data tahun menunjukkan bahwa separuh pegawai berpendidikan sarjana keatas, sementara 20 persen lainnya berpendidikan diploma. Meskipun demikian, masih terdapat tiga persen pegawai berpendidikan SMA kebawah. Mereka ini umumnya bekerja pada bagianumum dan tidak memerlukan keahlian seperti kebersihan, dan petugas di lapangan. Untuk meningkatkan kualitas pegawai negeri yang berpendidikan SMA, maka pemerintah daerah telah memberikan fasilitasi berupa kemudahan izin belajar pada perguruan tinggi yang ada. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 27

44 Gambar 3.1. Jumlah Pegawai negeri Sipil Menurut Golongan dan Jenis kelamin Tahun (Keadaan Maret ) D I - III 20% SMA 27% < SMA 3% Sarjana 50% S1/D IV 48% S2/S3 2% Pelayanan Masyarakat Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan lembaga pemerintah yang memiliki tugas pokok dalam memberikan pelayanan pertanahan pada masyarakat baik dalam pembuatan sertifikat maupun administrasi lainnya. Selama tahun Badan Pertanahan Nasional telah mengeluarkan sertifikat, yang terbanyak adalah sertifikat hak milik yaitu sebanyak sertifikat, dan yang paling sedikit adalah sertifikat hak guna usaha yaitu sebanyak dua sertifikat. 28 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

45 Tabel 3.7. Banyaknya Sertifikat Hak Atas Tanah yang Diterbitkan menurut Jenis Hak Tanah di Kabupaten Karimun, Jenis Pelayanan Jumlah Dilayani Hak Milik Hak Guna Bangunan Hak Guna Usaha 2 Hak Pakai 486 Jumlah Sumber : Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Karimun Registrasi Penduduk sangatlah penting untuk memantau dinamika penduduk di suatu wilayah. Pemerintah terus berupayameningkatkan pelayanan kepada rakyat dalam pengurusan dokumen penduduk guna memberikan perlindungan kpd masyarakat melalui dokumenyangsah,sekaligusmenghimpundata penduduk secara baik, benar dan terpercaya. Sehingga terwujudsuatupemerintahyangefektif dan akuntabel. Apabila registrasi penduduk di suatu wilayah berjalan dengan baik, maka kondisi kependudukan di wilayah tersebut akan selalu terbarukan sehingga akan memudahkan pemerintah dalam menyusun berbagai kebijakan. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 29

46 Tabel 3.8. Banyaknya Kartu Tanda Penduduk yang Diterbitkan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Kecamatan 2013 Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Perkembangan pelayanan registrasi penduduk yang terdiri dari registrasi Kartu Tanda Penduduk (KTP), akta kelahiran, dan akta nikah terus mengalami peningkatan. Di tahun jumlah KTP yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebanyak , jumlah ini lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya KTP. Untuk akta kelahiran jumlah yang diterbitkan pada tahun sebanyak 6.568,jumlah ini juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Sama halnya dengan banyaknya akta yang diterbitkan pada tahun yang juga mengalami peningkatan dibanding dengan tahun sebelumnya. 30 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

47 Tabel 3.9. Perkembangan Jumlah Akta Kelahiran yang Dikeluarkan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Kecamatan Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Luar Domisili Jumlah Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Meningkatnya Jumlah KTP, akta kelahiran, dan akta nikah yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ini dapat mengindikasikan jumlah penduduk di Kabupaten Karimun yang meningkat dari tahun ke tahun atau meningkatnya pelayanan dalam registrasi kependudukan, sehingga kesadaran masyarakat dalam melakukan pencatatan berbagai peristiwa yang berkaitan dengan kependudukan juga semakin meningkat. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 31

48 Gambar 3.2. Banyaknya Akta Nikah yang Dikeluarkan di Kabupaten Karimun, PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

49 4. Kependudukan Struktur Kependudukan Salah satu ciri kependudukan di negara berkembang adalah jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi. Pada tahun 2011, jumlah penduduk Kabupaten Karimun mencapai jiwa, sedangkan pada tahun jumlahnya meningkat menjadi jiwa. Dengan demikian selama tiga tahun terakhir telah terjadi peningkatan jumlah penduduk sebesar jiwa atau jiwa per tahun. Gambar 4.1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Penduduk Kabupaten Karimun ,8 1,6 1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 1,69 1,08 1,10 1, Jml Pddk LPP PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 33

50 Meskipun jumlah penduduk Kabupaten Karimun terus menunjukkan perkembangan, namun secara laju pertumbuhan penduduk (LPP) ternyata justru menunjukkan tren yang menurun. Jika LPP pada tahun 2011 mencapai 1,69 persen, maka pada tahun nilainya hanya sebesar 1,01 persen. Dengan demikian selama empat tahun terakhir, LPP Kabupaten Karimun telah mengalami penurunan hampir 0,68 persen, dengan rata-rata LPP Kabupaten Karimun hanya berkisar 1,22 persen. Tabel 4.1. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan Tahun Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Distribusi Jml Pddk (%) Kepadatan per Km2 Moro 447,92 8,15 41 Durai 62,98 2, Kundur 83,74 13, Kundur Utara 245,65 5,19 47 Kundur Barat 189,92 7,67 90 Ungar 55,53 2, Belat 109,34 2,93 60 Karimun 59,76 19, Buru 73,40 4, Meral 57,85 17, Tebing 76,35 10, Meral Barat 61,55 5, Kab. Karimun , Sumber: BPS Kabupaten Karimun 34 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

51 Pada tahun Kabupaten Karimun merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di provinsi Kepulauan Riau setelah Kota Batam. Jika ditinjau menurut persebaran penduduk, terlihat bahwa terdapat kesenjangan kepadatan penduduk yang tidak merata antara wilayah. Pulau Karimun yang luasnya hanya 16,76 persen menanggung beban lebih dari 53 persen penduduk. Hal ini secara tidak langsung mengakibatkan kebijakan pembangunan menjadi bias perkotaan dan bias kewilayahan. Gambar 4.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan Tahun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 35

52 Secara umum kepadatan penduduk Kabupaten Karimun adalah sebesar 146 jiwa/km2, kecamatan Karimun sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan pendidikan memiliki kepadatan terbesar yaitu 740 jiwa/km2. Sementara itu Kecamatan Moro yang memiliki luas wilayah terbesar hanya ditempati oleh 41 jiwa/km2. Jika ditinjau menurut jenis kelamin, pada tahun jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Karimun sebanyak jiwa atau 51,02 persen, sedangkan penduduk perempuan sebanyak jiwa atau 48,98 persen. Beberapa Kecamatan yang baru terbentuk memiliki jumlah penduduk yang cukup besar diantaranya Ungar, Belat, dan Meral Barat. Gambar 4.3. Kepadatan Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan Tahun 36 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

53 Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Tahun Menurut Kecamatan dan jenis Kelamin Kecamatan Laki-laki Perempuan Laki-laki +Perempuan Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Kab. Karimun Sumber: BPS Kabupaten Karimun Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan dikenal sebagai Rasio Jenis Kelamin (RJK). Indikator ini digunakan untuk menggambarkan banyaknya jumlah penduduk laki-laki yang ada untuk setiap 100 orang penduduk perempuan. Nilai-nilai RJK yang ekstrim perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan kerawanan sosial.rasio jenis kelamin Kabupaten Karimun sebesar 104. Sementara itu rasio jenis kelamin tertinggi Kabupaten Karimun berada di Kecamatan Meral Barat dengan nilai 113, dan yang paling rendah berada di Kecamatan Ungar dengan nilai 94. Dengan PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 37

54 demikian terdapat kecenderungan bahwa terdapat tingkat kelahiran atau migrasi penduduk laki-laki yang tinggi di Kecamatan Meral Barat dan sebaliknya terjadi di Kecamatan Ungar. Gambar 4.4. Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kabupaten KarimunMenurut Kecamatan Tahun Kab. Karimun Pertumbuhan Penduduk Terjadinya perbedaan jumlah penduduk, kepadatan, dan disparitas rasio jenis kelamin antar wilayah tersebutdisebabkan oleh perbedaan potensi wilayah, dan pertumbuhan penduduk alamiah. Pertumbuhan penduduk secara alami dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, migrasi masuk dan keluar. 38 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

55 Tabel 4.3. Jumlah Kelahiran dan Kematian dikabupaten Karimun Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun Kecamatan Lahir Mati Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Kab. Karimun Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Karimun Pada Tahun, tingkat kelahiran penduduk Kabupaten Karimun mencapai jiwa, dimana orang diantaranya merupakan laki-laki dan orang diantaranya perempuan. Dengan demikian untuk setiap 100 bayi perempuan yang dilahirkan, terdapat 110 bayi laki-laki yang juga dilahirkan. Jumlah kelahiran tertinggi berada di Kecamatan Karimun, sementara jumlah kelahiran paling rendah berada di kecamatan Ungar. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 39

56 Jumlah kematian penduduk Kabupaten Karimun pada tahun tercatat sebesar 230 orang, dimana 147 diantaranya merupakan penduduk laki-laki dan 83 penduduk perempuan. Dengan demikian rasio kematian penduduk Kabupaten Karimun adalah 1,77 laki-laki untuk setiap 1 perempuan. Sementara itu, perbandingan antar jumlah kelahiran dan kematian adalah sebesar 28 penduduk baru untuk setiap penduduk yang meninggal. Tabel 4.4. Jumlah Migrasi Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun Kecamatan Datang Pindah Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Kab. Karimun Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Karimun 40 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

57 Jumlah migrasi masuk di Kabupaten Karimun tahun sebesar jiwa. Dari jumlah tersebut orang merupakan penduduk laki-laki dan merupakan penduduk perempuan. Dengan demikian rasio migrasi masuk antara penduduk perempuan terhadap laki-laki adalah sebesar 1,11. Hal ini menarik mengingat karakter lapangan kerja yang tercipta di Kabupaten Karimun saat ini diominasi oleh sektor industri. Maka menjadi pertanyaan apakah penduduk perempuan yang datang ini dapat terserap pada lapangan kerja yang ada, atau hanya menjadikan Kabupaten Karimun sebagai tempat transit sementara. Dugaan Kabupaten Karimun sebagai tempat transit terkonfirmasi oleh jumlah migrasi keluar wilayah yang lebih besar dibandingkan dengan migrasi masuk. Pada tahun jumlah migrasi keluar mencapai jiwa. Dari jumlah tersebut orang diantaranya merupakan laki-laki, dan perempuan. Dengan demikian secara keseluruhan Kabupaten Karimun mengalami out migration sebesar jiwa. Wilayah dengan migrasi masuk terbesar berada di Kecamatan Karimun dan Meral dengan proporsi masing-masing sebesar 23 dan 19 persen. Wilayah dengan migrasi masuk paling sedikit berada dikecamatan Durai. Hal yang sama terjadi pada migrasi keluar, dimana wilayah dengan jumlah migran terbesar berada di Kecamatan Karimun dan Meral. Namun demikian, jumlah migrasi keluar paling rendah berada di Kecamatan Ungar. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 41

58 Berdasarkan Tabel 2.3. diketahui bahwa pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karimun sebagian besar dipengaruhi oleh angka kelahiran yang cukup tinggi. Gambar Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan Tahun (%) 4, ,34 1 0,23-0,91 1,04 1,81 2,47 1,37 0,43 0,61 1, Kab. Karimun Pada tahun, laju pertumbuhan penduduk tertinggi Kabupaten Karimun berada di kecamatan Meral Barat sebesar 4,21 persen. Sementara itu laju pertumbuhan paling rendah berada di Kecamatan Kundur Utara sebesar -0,91 persen. Artinya setiap tahun jumlah penduduk Kecamatan Kundur Utara justru semakin berkurang. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian bagi pengambilan kebijakan, khususnya dalam kerangka pengembangan wilayah kedepannya. 42 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

59 Tabel 4.5. Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karimun Tahun (%) Kecamatan Laki-laki Perempuan Moro 0,36 0,32 Durai 0,97 1,02 Kundur 0,42 0,05 Kundur Utara (0,59) (1,24) Kundur Barat 1,16 0,92 Ungar 1,13 2,45 Belat 2,09 2,88 Karimun 1,17 1,59 Buru 0,49 0,36 Meral 0,42 0,81 Tebing 1,29 1,75 Meral Barat 3,18 5,39 Kab. Karimun 0,89 1,14 Sumber: BPS Kabupaten Karimun Selain mengetahui laju pertumbuhan, informasi mengenai struktur umur penduduk juga sangat penting dalam perencanaan kebijakan pembangunan. Berdasarkan data jumlah penduduk menurut kelompok umur dapat disusun suatu piramida penduduk. Pada tahun diketahui bahwa piramida penduduk Kabupaten Karimun menonjol di dua titik, yaitu pada penduduk kelompok umur 5-14 tahun dan tahun. Kondisi tersebut memberikan informasi terkait dua hal. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 43

60 Gambar 4.6. Piramida Penduduk Kabupaten Karimun Tahun Perempuan Laki-laki Pertama, Angka kelahiran yang cukup tinggi selama satu dekade terakhir menyebabkan jumlah penduduk berada pada kelompok umur 5-14 tahun menjadi cukup besar. Kondisi ini perlu diantisipasi oleh pemerintah melalui penyediaan sarana prasarana pendidikan yang memadai. Kedua, telah terjadi migrasi keluar dalam skala yang cukup besar pada penduduk kelompok umur tahun. Dalam hal ini, migrasi yang dilakukan dalam rangka bersekolah/kuliah, sehingga sangat mungkin bahwa mereka ini akan kembali pada beberapa waktu mendatang. 44 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

61 Tabel 4.6. Distribusi Penduduk Usia Produktif Kabupaten Menurut Jenis Kelamin Karimun Tahun (%) Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki +Perempuan ,58 31,29 31, ,53 64,55 64, ,89 4,16 4,02 Jumlah Sumber: BPS Kabupaten Karimun Struktur umur penduduk Kabupaten Karimun membawa konsekuensi bagi tingkat produktivitas penduduk. Jika ditelaah lebih lanjut penduduk dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu penduduk muda (0-14 tahun), penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan penduduk tua (diatas 65 tahun). Kondisi di Kabupaten Karimun menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia produktif mencapai 64,54 persen. Artinya Angka ketergantungan (Dependency Ratio) mencapai 64,94 persen. Semakin besar nilai Dependency Ratio maka dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk tidak produktif yang menjadi tanggungan penduduk usia produktif semakin tinggi, sehingga tinggat kesejahteraan menjadi berkurang. Sebaliknya, jika nilai Dependency Ratio semakin rendah, maka semakin banya penduduk usia produktif yang dapat terlibat dalam kegiatan ekonomi dan menghasilkan pendapatan. Konsep inilah yang melatarbelakangi asumsi akan adanya Bonus Demografi Indonesia pada tahun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 45

62 Gambar 4.7. Rasio Ketergantungan Penduduk Kabupaten KarimunMenurut Jenis Kelamin Tahun (%) 56,00 54,00 52,00 6,03 6,45 6,23 50,00 48,00 46,00 44,00 48,94 48,48 48,71 L P L+P Young Dependency ratio Old Dependency Ratio Selanjutnya, pembahasan terkait dengan berbagai pencapaian pembangunan dilaksanakan menurut wilayah tempat tinggal. Untuk menetukan apakah suatu wilayah tertentu termasuk daerah perkotaan atau pedesaan digunakan suatu indikator komposit (indikator gabungan) yang skor atau nilainya didasarkan pada skor atau nilai-nilai tiga buah variabel: kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan akses ke fasilitas umum. Semakin baik skor yang didapatkan, maka wilayah tersebut digolongkan sebagai perkotaan dan sebaliknya. Pada tahun, jumlah penduduk Kabupaten Karimun yang tinggal di wilayah perkotaan sebanyak jiwa atau 60,83 persen. Dari jumlah tersebut, penduduk laki-laki yang tinggal di 46 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

63 daerah perkotaan sebesar 60,64 persen, sedangkan penduduk perempuan mencapai 61,02 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi kepadatan penduduk dan keberadaan fasilitas umum, Kabupaten Karimun termasuk kedalam wilayah yang cukup maju. Tabel 4.7. Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Klasifikasi Wilayah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin Tahun (%) Wilayah Laki-laki Perempuan Laki-laki +Perempuan Perkotaan 60,64 61,02 60,83 Perdesaan 39,36 38,98 39,17 Total Sumber: BPS Kabupaten Karimun Rumah Tangga Jumlah rumah tangga di Kabupaten Karimun pada tahun mencapai jiwa. Jumlah terbesar berada di Kecamatan Karimun sebanyak 20,37 persen. Sementara itu jumlah rumah tangga terkecil berada di Kecamatan Durai sebanyak 2,77 persen.rata-rata setiap rumah tangga di Kabupaten Karimun terdiri atas 4-5 orang. Wilayah dengan yang memiliki rata-rata jumlah anggota rumah tangga tertinggi berada di Kecamatan Meral Barat, sementara rata-rata jumlah anggota rumah tangga paling sedikit berada di Kecamatan Kundur. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 47

64 Tabel 4.8 Jumlah Rumah Tangga dan Rata-Rata Jumlah Anggota Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Kecamatan Tahun Kecamatan Jml Rumah Tangga Rata-rata Jml ART Moro ,08 Durai ,22 Kundur ,86 Kundur Utara ,07 Kundur Barat ,10 Ungar ,19 Belat ,13 Karimun ,00 Buru ,00 Meral ,39 Tebing ,11 Meral Barat ,53 Kab. Karimun ,11 Sumber: BPS Kabupaten Karimun Banyaknya anggota rumah tangga akan berpengaruh pada kesejahteraan penduduk. Hal ini utamanya terkait dengan biaya hidup yang harus ditanggung oleh rumah tangga. Secara umum, biaya hidup akan lebih kecil pada rumah tangga dengan jumlah anggota rumah tangga yang sedikit bila dibandingkan dengan rumah tangga yang beranggotakan lebih banyak. 48 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

65 Ketenagakerjaan Dalam publikasi ini batasan usia kerja yang digunakan adalah adalah 15 tahun keatas. Karena jenis kegiatan yang dilakukan oleh setiap penduduk pada kelompok umur ini berbeda-beda, maka secara umum Penduduk Usia Kerja (PUK) tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu Angkatan Kerja (AK) dan Bukan Angkatan Kerja (BAK). Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang terlibat dalam kegiatan ekonomi yaitu penduduk yang bekerja dan penduduk yang mencari pekerjaan. Sedangkan yang termasuk Bukan Angkatan Kerja adalah mereka yang mengurus rumah tangga, sekolah dan lainnya (pensiun, penerima transfer/kiriman, penerima deposito/bunga bank, jompo atau alasan lain. Pada tahun, jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Karimun yang tergolong dalam angkatan kerja mencapai orang. Dengan demikian, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mencapai 63,97 persen. Dari jumlah tersebut, 59,73 persen diantaranya merupakan mereka yang bekerja, sementara 4,25 persen sisanya tergolong sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, atau menganggur. Sementara itu golongan bukan angkatan kerja jumlahnya mencapai orang, didominasi oleh kegiatan mengurus rumah tangga yang mencapai 24,23 persen, disusul oleh sekolah sebesar 7,03 persen dan lainnya sebesar 4,77 persen. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 49

66 Tabel 4.9. Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Usia 15 Tahun Keatas Menurut Kegiatan Utama Tahun (%) Kegiatan Utama Laki-laki Perempuan Laki-laki +Perempuan Angkatan Kerja (%) a. Bekerja 79,91 38,79 59,73 b. Mencari pekerja 4,99 3,48 4,25 Bukan Angkatan Kerja (%) a. Sekolah 6,74 7,32 7,03 b. Mengurus rumah tangga 1,38 47,93 24,23 c. Lainnya 6,98 2,48 4,77 Jumlah (%) Jumlah Angkatan Kerja TPAK (%) 84,90 42,27 63,97 Tk Pengangguran Terbuka (%) 5,87 8,23 6,64 Sumber: BPS Kabupaten Karimun Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara penduduk laki-laki dan perempuan dalam struktur ketenagakerjaan. Pada penduduk laki-laki, tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 84,90 persen sedangkan perempuan hanya sebesar 42,27 persen atau separuhnya. Senada dengan itu, jumlah penduduk laki-laki yang bekerja juga mencapai 79,91 persen, dua kali lipat dibandingkan dengan perempuan yang hanya sebanyak 38,79 persen. Penduduk perempuan lebih banyak yang termasuk kedalam bukan angkatan kerja, khususnya mengurus rumah tangga. Mereka yang tergolong kedalam jenis ini jumlahnya mencapai 47,93 persen dari jumlah PUK perempuan. 50 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

67 Pada tahun, jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian mencapai orang atau 23,94 persen. Lapangan usaha lain yang banyak menyerap tenaga kerja adalah peradagangan, hotel dan restoran. Jumlah tenaga kerja yang diserap oleh sektor ini mencapai 22,34 persen. Sektor lain yang juga menyerap tenaga kerja cukup besar adalah jasa kemasyarakatan dan perorangan dengan besaran mencapai 19,84 persen. Tabel Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Berumur 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Tahun (%) Lapangan Usaha Laki-laki Perempuan Laki-laki +Perempuan Pertanian, Perkebunan, 25,28 21,09 23,94 Kehutanan, Perburuan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian 4,83 1,03 3,61 Industri 7,09 9,11 7,74 Listrik, Gas dan Air Minum 1,59 0,07 1,10 Konstruksi 20,51 0,50 14,10 Perdagangan, Rumah Makan 15,98 35,82 22,34 dan Jasa Akomodasi Transportasi, Pergudangan dan 7,94 2,20 6,10 Komunikasi Lembaga Keuangan, Real 0,70 2,36 1,24 Estate, Ush Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa Kemasyarakatan, Sosial 16,06 27,83 19,84 dan Perorangan Jumlah Sumber: BPS Kabupaten Karimun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 51

68 Selain dipengaruhi oleh lapangan usaha tempat bekerja, tingkat kesejahteraan penduduk juga dipengaruhi oleh lamanya waktu dalam bekerja. Seyogyanya, seorang dapat dikatakan bekerja secara penuh dan produktif jika memiliki jam kerja lebih dari 35 jam per minggu. Dengan bekerja rata-rata lima jam per hari, maka penduduk bisa mendapatkan penghasilan yang memadai. Jika seseorang memiliki jam kerja kurang dari 35 jam per minggu maka dikatakan sebagai setengah pengangguran. Gambar 4.8. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Jam Kerja Selama Seminggu Tahun (%) < Jika ditinjau menurut produktifitas, maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Karimun termasuk kedalam kategori bekerja secara penuh. Jumlah penduduk yang 52 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

69 bekerja lebih dari 35 jam seminggu mencapai 69,5 persen, dimana 39,97 persen diantaranya merupakan mereka yang bekerja antara jam per minggu. Sementara itu jumlah setengah pengangguran sebesar 30,5 persen, dengan jumlah penduduk yang bekerja kurang dari 10 jam per minggu hanya sebesar 1,87 persen. Tabel Jumlah Pencari Kerja di Kabupaten Karimun Menurut Bulan, Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun Bulan >54 L P L P L P L+P Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Sumber: Dinas Tenaga kerja Kabupaten Karimun Selain jumlah penduduk yang kurang produktif, banyaknya jumlah penduduk usia kerja yang masih menganggur juga menjadi persoalan tersendiri bagi pemerintah. Dengan tingkat pengangguran PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 53

70 yang mencapai 6,64 persen tahun, sebagian besar diantara pencari kerja merupakan mereka yang berada pada bukan usia sekolah yaitu tahun. Pertambahan jumlah pencari kerja tersebut terutama terjadi ketika masa kelulusan sekolah dan sebelum atau sesudah lebaran. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah lapangan kerja formal yang tersedia bagi penduduk Kabupaten Karimun masih perlu ditingkatkan. 54 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

71 5. Sosial Pendidikan Pembangunan Sumber Daya Manusia memegang peranan yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi. Paling tidak ada dua alasan mengapa pemerintah menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai isu pokok dalam pembangunan nasional bersama-sama dengan isu pembangunan ekonomi. Pertama, pendekatan pertumbuhan ekonomi nampaknya kurang berhasil dalam mengurangi tingkat kemiskinan absolut maupun relatif. Sebaliknya, pendekatan pembangunan sumber daya manusia menjanjikan adanya pertumbuhan ekonomi yang dibarengi oleh pemerataan pendapatan. Kedua, pada era globalisasi saat ini keberhasilan suatu bangsa di ajang internasional tidak lagi ditentukan oleh keunggulan komparatif seperti kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, akan tetapi akan lebih ditentukan oleh keunggulan kompetitif, yang dalam hal ini akan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Karenanya pendidikan sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi instrumen yang sangat penting. Pada tahun, rata-rata tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Karimun masih cukup rendah. Dari orang penduduk Kabupaten Karimun berusia 15 tahun keatas, jenis PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 55

72 pendidikan terbanyak yang ditamatkan adalah setingkat SD sederajat. Penduduk berpendidikan SD sederajat sebesar orang atau 32,18 persen. Lebih jauh, jumlah penduduk berpendidikan SMP kebawah bahkan mencapai 68,49 persen. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap kualitas dan jalannya pembangunan di daerah. Tabel 5.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Berusia 15 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Tahun Tingkat Pendidikan Lakilaki +Perempuan Laki-laki Perempuan Tdk Tamat SD/ Tdk 13,75 15,83 14,75 Pernah Sekolah SD sederajat 33,32 30,97 32,18 SMP sederajat 22,48 20,57 21,56 SMA sederajat 25,41 25,67 25,54 Diploma I-III 1,04 2,74 1,86 Sarjana 3,65 3,83 3,73 S2/S3 0,36 0,4 0,38 Jumlah Sumber: BPS Kabupaten Karimun Pada tahun, jumlah penduduk Kabupaten Karimun yang berpendidikan SMA keatas hanya sebanyak 31,51 persen. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pendidikan 56 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

73 yang ditamatkan oleh penduduk laki-laki dan perempuan. Namun terdapat hal yang menggembirakan dari kiprah kaum perempuan dalam pencapaian pendidikan. Secara absolut, jumlah perempuan berpendidikan tinggi jauh lebih banyak dibandingkan dengan lakilaki. Gambar 5.1. Pencapaian Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Karimun Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun (%) SD sederajat SMP sederajat SMA sederajat Laki-laki Perempuan L+P Keterbukaan peluang untuk mengakses pendidikan secara umum dapat digambarkan melalui indikator Angka Partisipasi Sekolah (APS). Indikator ini menggambarkan proporsi dari semua anak yang masih sekolah pada suatu kelompok umur tertentu terhadap penduduk dengan kelompok umur yang sesuai. Misalnya Jumlah penduduk 7-12 tahun yang masih sekolah, terhadap PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 57

74 keseluruhan jumlah penduduk berumur 7-12 tahun. Pada kelompok umur mana peluang tersebut terjadi dapat dilihat dari besarnya APS pada setiap kelompok umur. Pencapaian APS Kabupaten Karimun tahun sebesar 99,53 persen pada tingkat SD, 98,07 persen pada tingkat SMP, dan 75,62 persen pada tingkat SMA. Pemanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya oleh penduduk usia sekolah ditunjukkan melalui indikator Angka Partisipasi Murni (APM). Angka Partisipasi Murni menggambarkan proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut. Misalnya, penduduk kelompok umur 7 sampai 12 tahun seharusnya bersekolah di jenjang Sekolah Dasar (SD), penduduk usia 13 sampai 15 tahun bersekolah di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan seterusnya. Jika APM mencapai 100, berarti seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu. Pencapaian APM Kabupaten Karimun untuk tingkat SD sederajat mencapai 99,19 persen. Artinya hampir seluruh penduduk usia 7-12 tahun telah bersekolah di tingkat sekolah dasar. Sementara pada tingkat SMP sederajat, APM mencapai 81,03 persen, artinya delapan dari 10 orang anak berusia tahun telah bersekolah di jenjang SMP. Sedangkan pada tingkat SMA, besaran APM mencapai 64,49 persen. 58 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

75 Tabel 5.2. Pencapaian Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Karimun Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun (%) Jenjang Pendidikan Laki-laki Perempuan Laki-laki +Perempuan SD sederajat 99,38 98,96 99,19 SMP sederajat 82,57 79,24 81,03 SMA sederajat 67,81 63,34 65,49 Sumber: BPS Kabupaten Karimun Untuk menunjukkan seberapa besar umumnya tingkat partisipasi penduduk pada suatu tingkat pendidikan, seberapa besar kapasitas sistem pendidikan dapat menampung siswa dari kelompok usia sekolah tertentu, dan sebagai indikator pelengkap dari indikator Angka Partisipasi Murni (APM), dapat digunakan indikator Angka Partisipasi Kasar (APK). Angka Partisipasi Kasar merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang masih bersekolah di jenjang pendidikan tertentu (tanpa memandang usia penduduk tersebut) dengan jumlah penduduk yang memenuhi syarat resmi penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan yang sama. Misalnya jumlah penduduk yang bersekolah di jenjang sekolah dasar, terhadap penduduk kelompok umur 7 sampai 12 tahun yang memang seharusnya bersekolah di jenjang tersebut. Melalui indikator ini dapat ditunjukkan besarnya penduduk yang bersekolah pada suatu jenjang namun usianya belum mencukupi atau bahkan melebihi dari usia sekolah yang seharusnya. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 59

76 Pencapaian APK yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat partisipasi sekolah, tanpa memperhatikan ketepatan usia sekolah pada jenjang pendidikannya. Pencapaian APK Kabupaten Karimun tahun menunjukkan bahwa masih banyak penduduk yang bersekolah pada suatu jenjang diluar usianya. Hal ini terlihat dari nilai APK tingkat SD hingga SMA yang lebih tinggi 6-12 persen dibandingkan dengan APM-nya. Tabel 5.3. Pencapaian Angka Partisipasi Kasar di Kabupaten Karimun Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun (%) Jenjang Pendidikan Laki-laki Perempuan Laki-laki +Perempuan SD sederajat 109,74 111,27 110,43 SMP sederajat 84,93 90,11 87,33 SMA sederajat 80,09 75,95 77,94 Sumber: BPS Kabupaten Karimun Nilai APK yang lebih dari 100 persen terjadi karena populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu mencakup anak di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan tersebut. Penyebabnya adalah adanya pendaftaran siswa usia dini, pendaftaran siswa yang telat bersekolah, atau pengulangan kelas. Hal ini juga dapat menunjukkan bahwa wilayah tersebut mampu menampung penduduk usia sekolah lebih dari target yang sesungguhnya. 60 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

77 Banyaknya jumlah murid yang bersekolah pada jenjang yang seharusnya bisa jadi disebabkan oleh terbatasnya fasilitas pendidikan yang ada. Misalnya pada penduduk yang seharusnya bersekolah di Taman Kanak-kanak memilih bersekolah di SD karena tidak tertampung oleh fasilitas TK yang ada. Pada tahun, jumlah fasilitas TK di Kabupaten Karimun mengalami penurunan dari 63 menjadi 60 unit. Kondisi ini diikuti oleh penurunan jumlah guru dari 421 orang menjadi 320. Tabel 5.4. Banyaknya TK, Murid, dan Guru menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Kecamatan TK Murid Guru Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Tahun Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 61

78 Penurunan tersebut diikuti dengan kurang meratanya jumlah fasilitas TK. Pada beberapa kecamatan seperti Durai, Buru, Ungar, dan Belat, hanya terdapat satu unit TK. Hal ini tentu akan sangat menyulitkan penduduk yang ingin belajar pada jenjang prasekolah. Meskipun demikian, jumlah murid yang terdaftar justru mengalami kenaikan dari menjadi Tabel 5.5. Banyaknya Sekolah menurut Jenjang Pendidikan, Status, dan Kecamatan di Kabupaten Karimun, Kecamatan SD/ MI SMP/ MTs SMU/ MA/SMK Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Tahun Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun 62 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

79 Jumlah fasilitas pendidikan formal di Kabupaten Karimun tahun tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hanya terdapat penambahan satu unit sekolah menegah pertama sederajat yang dilakukan oleh pihak swasta. Jumlah fasilitas sekolah dasar sederajat mencapai 146 unit, dimana 15,75 pesen diantaranya merupakan milik swasta. Sementara itu jumlah fasilitas SMP sederajat mencapai 59 unit, dengan 32,22 persen merupakan milik swasta. Sedangkan di tingkat SMA sederajat, baru terdapat 30 unit fasilitas sekolah dengan 40 persen diantaranya adalah milik swasta. Tabel 5.6. Banyaknya Guru Menurut Kecamatan dan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Karimun, Kecamatan SD Sederajat SMP Sederajat SMA Sederajat Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Tahun Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 63

80 Berkebalikan dengan jumlah sekolah yang cenderung stagnan, jumlah guru yang tersedia justru mengalami peningkatan, khususnya pada jenjang SMP dan SMA. Namun demikian yang perlu menjadi perhatian adalah penyebarannya yang tidak merata. Konsentrasi jumlah guru jenjang SMP dan SMA yang tinggi terjadi di dalam Pulau Karimun, sementara jumlah guru di luar Pulau Karimun justru mengalami kekurangan. Tabel 5.7. Banyaknya Murid Menurut Kecamatan dan Jenjang Pendidikandi Kabupaten Karimun, Kecamatan SD Sederajat SMP Sederajat SMA Sederajat Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Tahun Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun 64 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

81 Jika jumlah guru di jenjang SMP mengalami peningkatan, maka jumlah murid justru mengalami hal yang sebaliknya. Pada tahun Jumlah murid SMP mengalami penurunan sebesar 1,43 persen. Hal yang berbeda terjadi pada jenjang SD dan SMA dimana jumlah murid justru meningkat masing-masing 0,56 dan 1,55 persen. Tabel 5.8. Rasio Daya Tampung Murid Tingkat SD, SMP, dan SMU menurut Kecamatan, Kecamatan SD SMP SMU Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Kab. Karimun Sumber : BPSKabupaten Karimun Dengan jumlah fasilitas sekolah yang ada saat ini, setiap SD menampung rata-rata 198 murid. Sementara itu satu SMP menampung 233 murid, dan satu SMA menampung 217 orang PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 65

82 murid. Daya tampung tertinggi untuk SD berada di Kecamatan Meral, sementara untuk SMP berada di kecamatan Kundur, dan SMA berada di kecamatan Tebing. Rentang daya tampung yang cukup jauh ini menunjukkan bahwa keberadaan sarana pendidikan di Kabupaten Karimun masih belum merata. Tabel 5.9. Stafing Rasio Guru-Murid Tingkat SD, SMP, dan SMU menurut Kecamatan, Kecamatan SD SMP SMU Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Kab. Karimun Tahun Sumber : BPSKabupaten Karimun 66 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

83 Sementara itu, rasio antara jumlah guru dan murid dapat dikatakan cukup ideal, yaitu berada pada 1:15 untuk SD, 1:14 untuk SMP, dan 1:12 untuk jenjang SMA. Yang perlu diperhatikan adalah persebarannya, dimana masih terdapat satu guru yang mengajar tujuh siswa SMA di Kecamatan Meral, menunjukkan bahwa daerah tersebut memiliki surplus guru, dan sebaiknya dialokasikan ke tempat lain seperti Kecamatan Moro. Tabel Jumlah Lembaga Pendidikan Non-Formal menurut Jenis dan Kecamatan di Kabupaten Karimun, Kecamatan Bimbingan Belajar Lembaga Lainnya Jml Murid Pengajar Jml Murid Pengajar Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Tahun Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 67

84 Selain dibentuk oleh pendidikan formal, upaya peningkatan kualitas intelektual dan keterampilan masyarakat perlu ditunjang oleh pendididkan non formal. Pada tahun terdapat 27 unit lembaga pendidikan non-formal di Kabupaten Karimun. Sebagian besar diantaranya tersebar di tiga kecamatan yaitu Karimun, Meral, dan Tebing. Namun perlu dicatat bahwa pada tahun terjadi penurunan baik jumlah murid maupun pengajar. Jumlah murid bimbingan belajar dan lembaga pendidikan lain pada tahun mencapai orang, dengan jumlah pengajar 104 orang. Gambar 5.2. Realisasi Jumlah Peserta Program Keaksaraan Fungsional (KF), Upaya lain dalam meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat juga dilakukan melalui lembaga pendidikan formal dan non-formal. Pemerintah berusaha meningkatkan kemampuan 68 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

85 literasi masyarakat melalui program keaksaraan fungsional (KF). Sasarannya adalah mereka yang belum memiliki kemampuan baca tulis. Pada tahun, target jumlah peserta program tersebut mencapai 650 orang. Angka ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya sebanyak 50 orang. Dari target tersebut, jumlah peserta yang terealisasi adalah sebanyak 604 orang atau 92,92 persen. Gambar 5.3. Jumlah Koleksi dan Pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Karimun Tahun (%) Koleksi Pengunjung Selain melalui program pendidikan, upaya peningkatan pengetahuan masyarakat juga dapat dilakukan melalui fasilitas perpustakaan. Dengan adanya perpustakaan yang memadai diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat. Pada tahun, jumlah koleksi perpustakaan daerah Kabupaten PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 69

86 Karimun mencapai unit buku dari berbagai judul dan jenis. Angka ini meningkat 15,69 persen dibandingkan tahun Namun jumlah kunjungan ke Kantor Perpustakaan Daerah masih belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Pada tahun perpustakaan daerah Kabupaten Karimun dikunjungi oleh orang, turun sebesar 23,34 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Gambar 5.4. Jumlah Anggota Perpustakaan Daerah Kabupaten Karimun Menurut Pekerjaan Tahun (%) Swasta/Umu m 20% Anak anak 9% Pegawai 13% Guru 6% Mahasiswa 6% Pelajar 46% Pada tahun, jumlah anggota perpustakaan daerah Kabupaten Karimun mencapai orang. Angka ini meningkat 2,94 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Anggota terbanyak berasal dari kalangan pelajar dengan jumlah 46 persen, sedangkan yang paling sedikit berasal dari kalangan mahasiswa dan guru. 70 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

87 Kesehatan Pada tahun, jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Karimun dapat dikatakan masih belum memadai. Rumah sakit yang tersedia hanya berada di Pulau Karimun, sementara itu masih terdapat tiga kecamatan hasil pemekaran yang belum memiliki puskesmas sendiri. Pada periode tersebut justru terjadi penurunan jumlah puskesmas pembantu dan puskesamas keliling. Hal ini tentu mengurangi akses masyarakat terhadap sarana pengobatan. Tabel Banyaknya Sarana KesehatanMenurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu PuskesKel Posyandu Darat Laut Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Tahun Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 71

88 Sejalan dengan fasilitas kesehatan, jumlah tenaga kesehatan yang tersedia juga menunjukkan penurunan. Meskipun jumlah dokter spesialis yang ada meningkat dari 17 menjadi 25 orang, namun jumlah dokter umum yang melayani masyarakat di puskesmas justru berkurang dari 82 menjadi 58 orang. Bahkan pada beberapa puskesmas seperti di Tanjung Berlian hanya terdapat satu orang dokter umum dan tidak tersedia dokter gigi. sedangkan di puskesmas Tanjung Batu meskipun terdapat empat orang dokter namun tidak terdapat dokter gigi. Tabel Jumlah tenaga Kesehatan Menurut Lokasi di Kabupaten Karimun, Dokter Paramedis Lokasi/ Puskesmas Perawat Spesialis Umuml Gigi Perawat Bidan Gigi Moro Durai Tanjung Batu Tanjung Berlian Sawang Tanjung Balai Buru Meral Tebing Din. Kesehatan RSUD RS BT Jumlah Tahun Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun 72 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

89 Adanya penurunan jumlah tenaga kesehatan termasuk jumlah bidan dan perawat ini tentu saja sangat mengganggu kualitas pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Padahal di sisi lain kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan semakin meningkat. Hal ini terlihat masalnya dari peningkatan jumlah kunjungan ibu hamil, dan pelayanan pemberian zat besi tahun yang semakin meningkat. Tabel Jumlah Ibu Hamil Melakukan Kunjungan K1, melakukan Kunjungan K4, KEK, dan Mendapatkan tablet zat Besi (Fe) di Kabupaten Karimun, Kecamatan Jumlah Ibu Hamil Melakukan Kunjungan K1 Melakukan Kunjungan K4 Kurang Energi Kronis Mendapat Zat Besi (Fe) Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Tahun Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 73

90 Contoh lain dari meningkatnya kebutuhan pelayanan kesehatan adalah kebutuhan akibat jumlah kelahiran yang meningkat. Pada tahun jumlah kelahiran di Kabupaten Karimun mengalami kenaikan sebesar 14,6 persen. Dari jumlah tersebut terdapat peningkatan jumlah bayi dengan berat badanlahir rendah (BBLR) sebesar 21,98 persen. Meskipun demikian, jumlah kasus yang dirujuk justru menurun menjadi 36,88 persen dibandingkan Hal ini tentu perlu menjadi catatan. Tabel Jumlah Bayi Lahir, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), BBLR Dirujuk, dan Bergizi Buruk menurut Puskesmas di Kabupaten Karimun, Kecamatan Bayi Lahir BBLR Jumlah Dirujuk Gizi Buruk Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Tahun Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun 74 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

91 Selain jumlah rujukan BBLR yang rendah, penurunan kualitas pelayanan kesehatan juga terjadi pada jumlah kunjungan bayi dan anak ke puskesamas. Jika pada tahun 2010 hingga 2013 jumlah kunjungan bayi selalu berada diatas 4000, dan kunjungan anak 1-5 tahun ke puskesmas berada diatas angka 12 ribu. Maka pada tahun hanya terdapat kunjungan bayi dan kunjungan anak 1-5 tahun. Artinya terdapat penurunan sebesar 9,94 persen untuk bayi dan 35,56 persen untuk anak 1-5 tahun. Tabel Jumlah Kunjungan Bayi dan Anak ke Puskesmas menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Kecamatan Bayi Anak 1-5 Tahun Laki-laki Perempuan Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Tahun Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 75

92 Meskipun demikian, pelayanan terhadap kebutuhan imunisasi anak justru menunjukkan kenaikan. Pada tahun, jumlah anak yang mendapatkan imuniasi BCG secara lengkap sebanyak anak. Sementara itu jumlah anak yang mendapatkan imunisasi DPT1 dan Hepatistis B sebanyak sedangkan imunisasi Polio dan Campak masing-masing sebanyak dan anak. Angka ini meningkat rata-rata 4,28 persen dibandingkan tahun Tabel Jumlah Bayi dan Balita yang Mendapatkan Imunisasi LengkapMenurut Puskesmas di Kabupaten Karimun, Kecamatan BCG DPT1 & Hepatistis B Polio Campak Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Tahun Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun 76 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

93 Sebenarnya jumlah penyakit terbanyak yang dikeluhkan oleh Penduduk Kabupaten Karimun sehingga memerlukan pengobatan pada sarana atau tenaga kesehatan cukup beragam. Secara umum terdapat 10 jenis penyakit dengan jumlah keluhan terbesar. 43,73 persen diantaranya merupakan infeksi saluran pernafasan bagian atas (ISPA). Penyakit ini selalu mendominasi jenis penyakit terbanyak yang dikeluhkan oleh masyarakat. Kualitas udara yang buruk, terutama di musim kemarau akibat pembakaran hutan di wilayah Sumatra Daratan turut memicu timbulnya penyakit ini. Tabel Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Kabupaten Karimun, Jenis Penyakit Jumlah Kasus 1. ISPA Essential (Primary) Hypertension Nasofaringis Akut (common Cold) Diare dan colitis non spesifik Dyspepsia Acute pharyngitis Dermatitis kontak alergika Myalgia Acute Tonsilitis Osteo atritis/gout Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 77

94 Penyakit ISPA tidak hanya menyerang penduduk dewasa namun juga anak-anak. Pada bayi usia 0-30 hari jumlah keluhan akibat ISPA mencapai 76,79 persen. Pada anak usia 1-12 bulan keluhan mencapai 70,83 persen, sementara pada anak 1-4 tahun jumlah keluhan mencapai 73,01 persen. Pada penduduk lanjut usia berusia 60 tahun keatas, jumlah keluhan akibat ISPA hanya sebesar 14,83 persen. Keluhan yang lebih dominan dialami penduduk manula adalah tekanan darah tinggi, yang jumlahnya mencapai 58,97 persen. Gambar 5.5. Perubahan Jumlah Kejadian Penyakit Menular di Kabupaten Karimun Tahun (%) (50) (100) HIV/AIDS IMS DBD Diare TB Malaria 78 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

95 Pada kasus beberapa penyakit menular, selama lima tahun terakhir jumlah kejadian yang dilaporkan mengalami fluktuasi. Kasus HIV/AIDS memiliki tren yang menurun dengan jumlah kejadian pada tahun mencapai 105 kasus. Perkembangan tersebut sejalan dengan penemuan kasus malaria, yang pada tahun tercatat sebanyak 14 kejadian. Sementara itu kejadian demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk aedes justru menunjukkan tren yang semakin meningkat, dimana tahun merupakan puncaknya dengan 390 kejadian. Tabel Jumlah Pasien Rawat Jalan di Puskemas menurut Jenis dan Lokasi Puskesmas di Kabupaten Karimun, Puskesmas Rawat jalan Rawat Inap Gangguan Jiwa L P L P L P Moro Durai Tg Batu Tg Berlian Sawang Tg Balai Buru Meral Tebing RSUD Karimun RS BT Jumlah Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 79

96 Pada tahun, jumlah pasien rawat jalan yang dilayani oleh puskesmas di wilayah Kabupaten Karimun mencapai orang. Dari jumlah tersebut 57,4 persen diantaranya merupakan perempuan. Pasien yang melakukan rawat jalan ke Rumah Sakit berjumlah orang atau 23,84 persen dari seluruh pasien rawat jalan. Sementara jumlah pasien rawat inap mencapai orang, dimana orang atau 66,51 persen diantaranya dirawat di RSUD Kabupaten Karimun. Pada tahun, jumlah pasien gangguan jiwa mencapai 845 orang, dimana 71,95 persen diantaranya berjenis kelamin laki-laki. Gambar 5.6. Rata-rata Jumlah Pasien Rawat Jalan Per Hari Menurut Fasilitas Kesehatan Tahun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

97 Jika ditinjau berdasarkan beban kerja, fasilitas kesehatan dengan yang memiliki kunjungan rawat jalan terbesar berada di RSUD Karimun dan Puskesmas Tanjungbalai. Jumlah pasien rwat jalan per hari di RSUD Karimun mencapai 91 orang, sementara di Puskesmas Tanjungbalai mencapai 70 orang. Hal ini sangat wajar mengingat kedua tempat tersebut memiliki fasilitas serta peralatan yang cukup lengkap. Selain itu, kedua tempat ini juga selalu dijadikan rujukan oleh fasilitas kesehatan lainnya. Gambar 5.7. Jumlah pasien Yang berobat Jalan Menggunakan Jaminan Kesehatan di Kabupaten Karimun, (%) Durai Tg Batu Tg Berlian Puskesmas Sawang Tg Balai Buru Meral Tebing Kab. Karimun Dari jumlah pasien yang berobat jalan tahun tersebut, tercatat penggunaan jaminan kesehatan seperti BPJS dan asuransi kesehatan baru mencapai 40,51 persen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masih terdapat 60 persen pasien lainnya yang PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 81

98 berobat secara mandiri. Jumlah penggunaan jaminan kesehatan tertinggi berada di puskesamas Tanjung Berlian, sementara yang paling rendah berada di Puskesamas Tebing. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak penduduk yang belum tercover dalam jaminan kesehatan, padahal keikutsertaan mereka dijamin oleh undangundang. Tabel Banyaknya Klinik Keluarga Berencana (KKB) dan Pelayanan Keluarga Berencana Desa (PPKBD) menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Kecamatan KKB PPKBD Moro 1 12 Durai 1 4 Kundur 1 6 Kundur Utara 1 5 Kundur Barat 1 5 Ungar - 4 Belat - 6 Karimun 1 9 Buru 1 4 Meral 1 6 Tebing 3 6 Meral Barat - 4 Jumlah Tahun Sumber : Badan Keluarga Berencana Daerah, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Karimun 82 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

99 Untuk keperluan pelayanan keluarga berencana, saat ini di Kabupaten Karimun telah tersedia 11 unit klinik Keluarga Berencana (KKB). Keberadaan klinik tersebut tersebar di seluruh wilayah kecuali pada kecamatan baru hasil pemekaran. Jumlah klinik terbanyak berada di kecamatan tebing sebanyak tiga unit. Selain klinik, pemerintah juga menyediakan 71 unit Pelayanan Keluarga Berencana desa (PKBD), yang saat ini telah berdiri di seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Karimun. Tabel Jumlah Pengguna KB Baru Menurut Jenis Alat Kontrasepsi di Kabupaten Karimun Tahun (%) Kecamatan Jenis Alat KB IUD PIL Kondom Suntik Implant MOW Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Tahun Sumber : Badan Keluarga Berencana Daerah, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Karimun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 83

100 Melalui sarana pelayanan KB tersebut, pada tahun dapat terjaring Pasangan Usia Subur (PUS). Angka ini meningkat sebesar 22,43 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Metode/alat kontrasepsi terbanyak yang dipilih oleh peserta KB baru tersebut adalah suntik. Jumlah pengguna KB suntik mencapai 67,51 persen dari seluruh peserta KB baru. Selain itu jenis alat yang juga banyak digunakan adalah pil. Jumlah pengguna Kb dengan pil mencapai 20,81 persen dari seluruh pengguna KB baru. Tabel Jumlah PUS dan Akseptor KB Aktif menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Kecamatan Jumlah PUS MOP/ MOW Kunjungan IUD PIL Kondom Suntik Implant Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Tahun Sumber : Badan Keluarga Berencana Daerah, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Karimun 84 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

101 Pertumbuhan peserta KB tahun sebanyak PUS baru menyebabkan jumlah PUS peserta KB secara keseluruhan meningkat menjadi PUS.Sebagaimana para peserta baru, peserta program KB di Kabupaten Karimun secara umum lebih memilih untuk menggunakan metode/alat kontrasespsi berupa suntik. Pasangan yang memilih metode ini mencapai 49,24 persen. Sementara itu jumlah PUS yang memilih untuk menggunakan pil mencapai 34,19 persen. Gambar Perbandingan Target dan realisasi Peserta KB Aktif di Kabupaten Karimun Tahun Target Realisasi PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 85

102 Kinerja penyuluhan dan pelayanan KB di Kabupaten Karimun menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pada tahun terdapat PUS yang mengikuti program KB. Jumlah ini merupakan 79,87 persen dari jumlah seluruh PUS yang ada di Kabupaten Karimun. Lebih jauh jika dibandingkan dengan target tahun sebanyak rumah tangga, realisasi PUS peserta program KB mencapai 143,29 persen. Wilayah dengan pencapaian realisasi tertinggi berada di Kecamatan Karimun, sementara yang paling rendah berada di Kecamatan Ungar. Agama Kehidupan keagamaan di Kabupaten Karimun selama ini berkembang dengan harmonis. Walaupun sebagian besar penduduk Kabupaten Karimun memeluk agama Islam, namun perkembangan jumlah pemeluk agama lain juga berlangsung dengan cepat. Jumlah pemeluk Islam pada tahun tercatat sebanyak orang atau 83,17 persen. Pemeluk agama Budha yang sebagian besar didominasi oleh etnis china merupakan mayoritas terbesar kedua dengan jumlah orang atau 11,34 persen. 86 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

103 Tabel Jumlah Pemeluk Agama menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Kecamatan Islam Protestan Katolik Hindu Budha Konghucu Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Sumber : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun Kebebasan beragama ditandai dengan berdirinya rumah ibadah yang sebanding dengan jumlah pemeluk agama. Pada tahun jumlah Masjid, Surau, dan Musholla di Kabupaten Karimun mencapai 220 unit, atau 1 rumah ibadah per 884 orang. Sementara itu jumlah gereja Katolik dan protestan masing masing sebesar 29 dan 8 unit. Sedangkan jumlah sarana ibadah Agama Budha dan Khonghuchu berupa Vihara, Cetiya, klenteng/pagoda mencapai 9, 43, dan 2 unit. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 87

104 Tabel Jumlah Rumah Ibadah menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Kecamatan Mesjid Gereja Gereja Klenteng/ Vihara Cetiya Protestan Katolik Pagoda Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Jumlah Tahun Sumber : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun Tingkat perkawinan dan perceraian di Kabupaten Karimun dapat dikatakan termasuk cukup tinggi. Pada tahun jumlah pernikahan yang tercatat di Kabupaten Karimun mencapai kejadian. Jumlah pernikahan terbanyak berada di Kecamatan Karimun dengan 322 kejadian, disusul Kecamatan meral, Tebing, dan kundur. Disamping tingginya pernikahan, kasus pemberian talak serta putusan perceraian yang terjadi juga cukup mengkhawatirkan. 88 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

105 Pada periode tersebut tercatat jumlah talak mencapai 78 kejadian, sementara kasus perceraian mencapai 270 kasus. Tabel Banyaknya Nikah, Talak, dan Cerai Menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun Kecamatan Nikah Talaq Cerai Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Ungar Belat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Kab. Karimun Sumber: Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun Selain permasalahan cerai dan talaq yang terjadi karena kurangnya kematangan mengelola rumah tangga, perkara seperti poligami, dan dispensasi nikah turut berpengaruh kepada keutuhan rumah tangga dalam jangka panjang. Sering terjadi dispensasi nikah yang dimohonkan karena pihak yang akan menikah belum cukup umur, maupun akibat keterpaksaan menikah. Arus globalisasi telah turut mengubah budaya, dimana masyarakat cenderung permisif PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 89

106 terhadap pergaulan bebas. Hal ini tanpa disadari akan merusak tatanan keluarga dan rumah tangga di masa yang akan datang. Tabel Jumlah Perkara Yang Diterima dan Diputuskan oleh Pengadilan Agama Tanjungbalai Karimun Tahun Jenis Perkara Perkara diterima Perkara diputuskan Poligami 1 1 Dispensasi Nikah Pengesahan Nikah 4 4 Persetujuan Talaq Gugatan Cerai Pengangkatan Anak 5 5 Sumber: Pengadilan Agama Kabupaten Karimun Keamanan dan Ketertiban Selain memiliki kehidupan bermasyarakat yang harmonis, situasi keamanan di Kabupaten Karimun dapat dikatakan cukup kondusif. Pada tahun hanya terjadi 308 kasus kejahatan yang dilaporkan atau 0,84 kasus per hari. Jumlah kasus yang berhasil diselesaikan oleh pihak kepolisian sebanyak 196 kasus, atau 63,63 persen. Dari seluruh kasus kejahatan, jenis kejahatan yang banyak terjadi adalah pencurian biasa, dengan jumlah 93 kasus. Kejahatan lain yang kerap terjadi diantaranya penganiayaan ringan, kecelakaan lalu lintas, dan penipuan. 90 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

107 Gambar 5.9. Jumlah Kasus Kejahatan Yang Terjadi Di Wilayah Hukum Polres Karimun Tahun Dilaporkan Diselesaikan Kasus kasus yang berhasil diselesaikan oleh pihak kepolisian, selanjutnya diproses oleh pihak kejaksaan untuk disidangkan oleh pengadilan.pada tahun jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri (PN) Tanjungbalai Karimun mencapai 174 kasus. Dari jumlah tersebut, jumlah perkara yang telah mendapatkan putusan sebanyak 124 kasus atau 71,26 persen. Sebagian besar perkara yang masuk ke PN Tanjungbalai Karimun adalah pencurian dan narkotika. Sementara itu jumlah perkara pidana ekonomi serta kesusilaan juga memiliki porsi yang cukup besar untuk ditangani. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 91

108 Gambar Jumlah Kasus Yang Diterima dan Diputuskan oleh PN Tanjungbalai Karimun Tahun Diterima Diputuskan Dalam menjaga kemanan dan ketertiban, serta untuk menampung aspirasi masyarakat, kehidupan berorganisasi di Kabupaten Karimun juga berjalan cukup baik. Pada tahun jumlah organisasi/lsm mencapai 81 unit. Angka ini meningkat sebesar delapan persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu pada saat yang sama jumlah organisasi massa justru mengalami penurunan dari 132 unit menjadi 124 unit pada tahun, atau turun sebesar 6,06 persen. 92 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

109 6. Kesejahteraan Masyarakat Kemiskinan Dalam proses penyusunan rencana pembangunan khususnya penanggulangan kemiskinan, ketersediaan data dan informasi berkaitan dengan kondisi kemiskinan merupakan aspek yang penting. Pengukuran kemiskinan yang akurat dapat menjadi instrumen yang tangguh bagi penentuan kebijakan dan penyusunan program yang perlu dilakukan guna pengentasan kemiskinan. Dengan tersedianya data kemiskinan dapat ditentukan target penduduk miskin yang akan diperbaiki kondisinya. Menurut Bank Dunia kemiskinan dinyatakan sebagai tidak adanya kesempatan meraih kesejahteraan, di mana kesejahteraan dapat diukur antara lain dengan kekayaan yang dimiliki seseorang, kesehatan, gizi, pendidikan, aset, perumahan dan hak-hak tertentu dalam masyarakat seperti kebebasan berbicara. Selain itu, kemiskinan dapat dinyatakan sebagai kurangnya kesempatan/ peluang, ketidakberdayaan, serta kerentanan dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan sebagainya. Pada tahun 2010, secara makro jumlah penduduk miskin di Kabupaten Karimun mencapai jiwa atau sebesar 7,28 persen. Pada tahun 2011 jumlah itu mengalami penurunan menjadi PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 93

110 jiwa atau 5,93 persen. Namun pada periode 2012 hingga jumlah penduduk miskin kembali mengalami peningkatan. Pada tahun penduduk miskin mencapai jiwa atau sebesar 6,72 persen (Angka sangat sementara). Gambar 6.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Karimun Tahun ,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00-7,28 6,37 6,69 6,72 5, * jml miskin % miskin Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang memerlukan kebijakan dan program intervensi.selain garis kemiskinan, dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan itu sendiri. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, tingkat keberhasilan kebijakan pengentasan kemiskinan juga harus diukur dari seberapa besar perubahan yang terjadi pada tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. 94 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

111 Gambar 6.2. Indeks Kedalaman Kemiskinan, Indeks Keparahan Kemiskinan dan Rasio Gini Di Kabupaten Karimun Tahun ,90 0,80 0,70 0,60 0,50 0,40 0,30 0,20 0,10 0, * P1 P2 Gini Pada periode 2010-, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan kecenderungan semakin membaik. Hal ini terlihat dari nilai indeks pada periode yang mengalami penurunan sebesar 0,04 poin per tahun. Pada tahun 2010 nilai indeks P1 mencapai 0,81, sementara pada tahun nilainya mengalami penurunan menjadi 0,65. Walaupun sempat mengalami kenaikan pada tahun 2011 dan 2013, namun secara umum nilai indeks menunjukkan tren yang menurun setiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati garis kemiskinan, atau dengan kata lain, tingkat kemiskinan di Kabupaten Karimun tidak cukup dalam. PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 95

112 Berbeda dengan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), terjadi fluktuasi pada Indeks Keparahan Kemiskinan (P2). Nilai indeks ini selama periode 2010-dapat dikatakan tidak mengalami perubahan. Adanya kenaikan indekspada tahun 2011 dan 2013 menyebabkan penurunan yang terjadi pada tahun berikutnya dirasakan menjadi kurang berarti. Secara umum nilai Indeks Keparahan Kemiskinan tidak menunjukkan perubahan yang berarti, dimana pada tahun 2010, nilai indeks sebesar 0,13, sementara pada tahun nilainya mencapai 0,14. Artinya ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin di Kabupaten Karimun tidak terlalu besar. Untuk melihat tingkat pemerataan pendapatan biasanya digunakan indeks gini (gini ratio) atau kriteria Bank Dunia yang membagi penduduk menjadi 3 golongan berpendapatan, 40 persen penduduk berpendapatan rendah, 40 persen penduduk berpendapatan sedang, dan 20 persen penduduk berpendapatan tinggi. Karena tidak tersedianya data pendapatan, maka digunakan data pengeluaran sebagai proksinya. Nilai rasio gini di Kabupaten Karimun pada tahun 2010-relatif tidak mengalami perubahan. Meskipun sempat meningkat menjadi 0,28 pada tahun 2011 dan 2012, namun rasio gini pada tahun kembali turun menjadi 0,26. Secara umum nilai gini rasio tersebut masih tergolong sebagai ketimpangan rendah yaitu dibawah 0, PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

113 Kumulatif Pendapatan (%) Seiring dengan adanya kegiatan produksi di sektor industri pasca pemberlakuan Karimun sebagai daerah FTZ, maka kecenderungan ketimpangan kedepannya akan mendekati kategori ketimpangan sedang. Untuk melihat lebih jelasnya ketimpangan distribusi tersebut berikut disajikan kurva lorentz tahun. Semakin jauh letak dari garis diagonal (garis pemerataan) artinya terjadi ketimpangan distribusi pendapatan. Gambar 6.3. Kurva LorentzKabupaten Karimun Tahun * Kumulatif Penduduk (%) jika ditinjau dengan menggunakan kriteria Bank Dunia, Kabupaten Karimun termasuk dalam wilayah yang memiliki distribusi pendapatan dengan tingkat ketimpangan rendah. Hal ini terlihat pada periode 2010-, dimana 40 persen penduduk PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 97

114 berpendapatan terendah memiliki pengeluaran per kapita diatas 17 persen. Namun demikian tren pendapatan pada kelompok ini terus menunjukkan penurunan. Jika pada tahun 2010 pengeluaran per kapita kelompok inimencapai 23,78 persen, maka pada tahun jumlahnya menurun menjadi 20,96 persen. Pada kelompok 40 persen pengeluaran sedang dan 20 persen pengeluaran tinggi, besarnya rata-rata distribusi pengeluaran per kapita pada periode tersebut mencapai 38,87 dan 38,57 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok berkecukupan terjadi peningkatan pengeluaran akibat meningkatnya kebutuhan, sementara kelompok bawah cenderung untuk menahan diri. Gambar 6.4. Perbandingan Pengeluaran per Kapita Penduduk Kabupaten Karimun Tahun % 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% * 20 % tinggi 40 % menegah 40 % bawah 98 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

115 Pengukuran tingkat kesejahteraan masyarakat dengan menggunakan kriteria BKKBN menghasilkan jumlah penduduk pra sejahtera di Kabupaten Karimun sebanyak keluarga atau 10,05 persen. Sementara itu jumlah keluarga sejahtera I (KS I) mencapai keluarga atau 17,74 persen. Wilayah dengan proporsi keluarga pra sejahtera terbesar berada di kecamatan Tebing dan Moro. Sementara itu wilayah yang memiliki keluarga sejahtera III (KS III dan KS III+) terbesar berada di Kecamatan Meral Barat dan Ungar. Gambar % 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Jumlah Keluarga Menurut Klasifikasi Kesejahteraan di Kabupaten Karimun Tahun KS III+ KS III KS II KS I Pra KS PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 99

116 Perumahan Salah satu ukuran kesejahteraan masyarakat adalah ketika penduduk mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk perumahan. Pada tahun jumlah rumah tangga dikabupaten Karimun yang memiliki rumah sendiri telah mencapai 77 persen. Selain itu masih terdapat 11 persen penduduk yang menyewa rumah, dan 2 persen penduduk yang menempati dengan sistem sewa. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap perumahan di Kabupaten Karimun masih cukup tinggi. Gambar 6.6. Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Kepemilikan Tempat Tinggal Tahun (%) Kontrak 2% Sewa 11% Bebas sewa 9% Lainnya 1% Milik sendiri 77% 100 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

117 Setelah mampu memenuhi kebutuhan tempat tinggal, maka kebutuhan penduduk berikutnya adalah menempati tempat tinggal yang layak. Meskipun terdapat berbagai macam pendapat tentang ukuran kelayakan rumah, namun secara umum terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Karena kualitas bangunan tempat tinggal dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan penghuninya. misalnya seperti memiliki atap yang terbuat dari bahan berkualitas. Pada tahun, sebagian besar tempat tinggal di Kabupaten Karimun terbuat dari seng (48 persen) dan asbes (39 persen). Selain itu juga masih terdapat lima persen rumah tangga yang menempati rumah beratap ijuk atau rumbia. Gambar 6.7. Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Jenis Atap Tempat Tinggal Tahun (%) Ijuk/rumbia 5% Lainnya 1% Beton Genteng 4% Sirap 3% 0% Asbes 39% Seng 48% PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 101

118 Selain jenis atap yang digunakan, kualitas tempat tinggal juga dapat dinilai dari jenis lantai bangunan. Pada tahun sebagian besar bangunan tempat tinggal di Kabupaten Karimun masih menggunakan lantai berbahan semen. Untuk bangunan dengan kualitas lebih tinggi yang menggunakan marmer, keramik atau granit jumlahnya hanya 32 persen. Sementara itu, masih terdapat 12 persen tempat tinggal yang menggunakan lantai kayu. Jenis bangunan semacam ini banyak ditemui di daerah perdesaan, terutama yang berada di pesisir pantai. Gambar 6.8. Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Jenis Lantai Tempat Tinggal Tahun (%) Tanah Kayu 1% 12% Marmer/kera mik/granit 32% Semen 54% Tegel/teraso 1% Indikator penunjang lainnya yang digunakan untuk menilai kualitas bangunan adalah jenis dinding terluas. Pada tahun sebagian besar rumah tangga menggunakan tembok sebagai 102 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

119 dinding bangunan tempat tinggalnya. Namun, masih cukup banyak juga rumah tangga yang menggunakan kayu untuk digunakan sebagai dinding. Jenis bangunan yang menggunakan kayu sebagai dinding sering disebut sebagai bangunan semi permanen. Biasanya, bangunan jenis ini merupakan bangunan lama, atau banyak terdapat di daerah pesisir dalam bentuk rumah panggung. Gambar 6.9. Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Jenis Dinding Tempat Tinggal Tahun (%) 31,0 69,0 Tembok Kayu Kelayakan suatu bangunan untuk dijadikan tempat tinggal dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana. Beberapa jenis sarana tempat tinggal yang berkaitan dengan unsur kesehatan adalah ketersediaan akses terhadap air minum serta fasilitas sanitasi yang layak. Pada tahun, jumlah rumah tangga yang memiliki akses air minum layak baru mencapai 60,85 persen. Angka ini meningkat 10,69 persen jika dibandingkan dengan tahun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 103

120 sebelumnya. Sementara akses fasilitas sanitasi layak yang dimiliki oleh rumah tangga di Kabupaten Karimun mencapai 69,53 persen. Angka ini meningkat 21,18 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Gambar Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Yang memiliki Akses Terhadap Air Minum dan Sanitasi Layak Tahun (%) ,11 67,24 65,55 69,53 48,35 34,17 62,9 60,61 50,16 60, Air Minum Sanitasi Ukuran kesejahteraan penduduk lainnya dapat ditemukan dalam prasarana rumah tangga yang melengkapi jalannya kehidupan sehari hari seperti keberadaan fasilitas listrik. Indikator ini menjadi penting mengingat saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Pada tahun rasio elektrifikasi rumah tangga oleh perusahaan listrik negara (PLN) di Kabupaten Karimun telah mencapai 90 persen. Bagi wilayah yang 104 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

121 berada di daerah pulau dan belum tersentuh listrik PLN, maka terdapat enam persen rumah tangga yang mengusahakan listrik secara swadaya. Sementara bagi empat persen sisanya, kebutuhan penerangan di malam hari dipenuhi dengan menggunakan pelita, lilin, petromak dan alat lainnya. Gambar Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Jenis Sumber Penerangan Tahun (%) Listrik non PLN 6% Lainnya 4% Listrik PLN 90% Selain listrik, indikator kesejahteraan rumah tangga lainnya adalah bahan bakar yang digunakan untuk memasak. Pada tahun, hampir 71 persen rumah tangga di Kabupaten Karimun memasak dengan menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar. Bahan bakar elpiji baru dipergunakan oleh 12 persen rumah tangga, lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pengguna kayu bakar yang jumlahnya mencapai 13 persen. Hal ini menjadi perhatian bagi PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 105

122 pemerintah karena kedepannya subsidi terhadap bahan bakar minyak semakin berkurang, sementara program peralihan ke gas elpiji hingga saat ini belum juga dilaksanakan. Gambar Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Karimun Menurut Jenis Sumber Penerangan Tahun (%) Minyak tanah 71% Kayu 13% Gas/elpiji 12% Other 4% Listrik 1% Arang 2% Tidak pernah memasak 1% Pada rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan yang baik, kualitas bangunan tempat tinggal yang dimiliki biasanya juga cukup baik pada sebagian besar bagiannya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa di Kabupaten Karimun masih terdapat banyak keluarga yang memiliki rumah tidak layak huni. Pada tahun, Dinas Sosial mencatat jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Karimun mencapai 750 unit. Wilayah dengan jumlah RTLH terbanyak berada di Kecamatan Buru dan Meral Barat, masing masing sebesar 17 persen. Selain itu juga terdapat 14 persen RTLH 106 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

123 di Kecamatan Moro, dan 25 persen RTLH di Pulau Kundur. Bagi pemilik RTLH diberikan bantuan berupa program rehabilitasi rumah agar kualitas kehidupannya menjadi lebih baik. Gambar Jumlah Keluarga Berumah Tidak Layak Huni Menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Tebing Meral 0% 5% Meral Barat 17% Moro 14% Durai 6% Kundur 8% Buru 17% Karimun 5% Belat 8% Kundur Utara 8% Kundur Barat Ungar 7% 5% Kesejahteraan Sosial Kadang kala keinginan seseorang untuk meraih kesejahteraan terhambat oleh berbagai keterbatasan, misalnya dalam hal fisik. Saat ini penderita disabilitas fisik masih menghadapi kendala cukup besar jika ingin bersekolah maupun bekerja. Kurangnya sekolah luar biasa maupun lapangan kerja yang sesuai untuk penderita disabilitas menjadikan mereka tidak dapat memperoleh hak yang sama dengan manusia normal. Pada tahun PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN 107

124 , jumlah penderita disabilitas di Kabupaten Karimun tercatat mencapai 134 orang. Sebagian besar penderita disabilitas tersebut bertempat tinggal di Pulau Karimun. Gambar Jumlah Penderita Disabilitas Menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, Meral Barat 9% Tebing 22% Moro Durai Kundur 2% 0% 6% Kundur Utara 2% Kundur Barat Ungar 4% 2% Belat 2% Meral 20% Karimun 29% Buru 2% Kesulitan untuk menadapatkan kesejahteraan juga dihadapi oleh mereka yang tidak memiliki orang tua. Anak yang tidak memiliki orang tua dan harus hidup bersama orang lain yang bukan keluarganya sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang cukup untuk berkembang. Bagi sebagian anak yang dapat ditampung di panti asuhan, hal ini bisa diminimalisir melalui pengasuhan dan pembekalan keagamaan. 108 PROFIL PEMBANGUNAN KABUPATEN KARIMUN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 8 Tahun 2012 Tanggal : 28 Desember 2012 PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2013 KODE 1.01.01 DINAS

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Ringkasan Pendanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun Tahun URUSAN WAJIB 1.01 Pendidikan

Tabel 5.1 Ringkasan Pendanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun Tahun URUSAN WAJIB 1.01 Pendidikan Ringkasan pendanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Karimun Tahun 2015 berdasarkan urusan Pemerintah Daerah, sebagaimana tercantum pada Tabel 5.1 di Bawah ini. Tabel 5.1 Ringkasan Pendanaan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 No Publikasi : 2171.15.31 Katalog BPS : 1102001.2171.081 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 11 hal. Naskah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Dan Sasaran C. Lingkup Kajian/Studi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Dan Sasaran C. Lingkup Kajian/Studi KETERANGAN HAL BAB I PENDAHULUAN... 1-1 A. Latar Belakang... 1-1 B. Tujuan Dan Sasaran... 1-3 C. Lingkup Kajian/Studi... 1-4 D. Lokasi Studi/Kajian... 1-5 E. Keluaran Yang Dihasilkan... 1-5 F. Metodelogi...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA 2015 Statistik Daerah Kecamatan Batam Kota Kota Batam 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA 2015 No Publikasi : 2171.14.26 Katalog BPS : 1102001.2171.051 Ukuran

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 No Publikasi : 2171.15.27 Katalog BPS : 1102001.2171.060 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 14 hal. Naskah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG 2015 No Publikasi : 2171.15.24 Katalog BPS : 1102001.2171.041 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 9 hal. Naskah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG 2015 ISSN : No Publikasi : 2171.15.21 Katalog BPS : 1102001.2171.020 Ukuran Buku: 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 20 hal. Naskah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara Sejarah Singkat Sebutan Labuhanbatu bermula ketika pada tahun 1862 Angkatan Laut Belanda

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

KatalogBPS : Statistik Daerah Kecamatan Kundur Tahun karimunkab.bps.go.id. BadanPusatStatistik KabupatenKarimun

KatalogBPS : Statistik Daerah Kecamatan Kundur Tahun karimunkab.bps.go.id. BadanPusatStatistik KabupatenKarimun KatalogBPS : 1101002.2101020 Statistik Daerah Kecamatan Kundur Tahun 2015 BadanPusatStatistik KabupatenKarimun STATISTIK DAERAH KECAMATAN KUNDUR 2015 ISBN : - No. Publikasi : 2101.1204 Katalog : 1101002.2101020

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Daftar Tabel. Tabel Jumlah Partai Politik, Lsm Dan Ormas Di Tingkat Kabupaten 21 GAMBARAN UMUM

DAFTAR TABEL. Daftar Tabel. Tabel Jumlah Partai Politik, Lsm Dan Ormas Di Tingkat Kabupaten 21 GAMBARAN UMUM DAFTAR TABEL GAMBARAN UMUM Kondisi Geografis Tabel 1.1.1. Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Ketinggian Tempat Di Kabupaten Subang, 6 Tabel 1.1.2. Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Kemiringan Lereng Di Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI NATUNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NATUNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NATUNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NATUNA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... i iii vii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum... I-2 1.3 Maksud dan Tujuan... I-4 1.4 Hubungan Antar Dokumen...

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1418 Katalog BPS : 1101001.2102.060 Ukuran Buku

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR : 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SINOPSIS SEJARAH KABUPATEN KARIMUN

SINOPSIS SEJARAH KABUPATEN KARIMUN SINOPSIS SEJARAH KABUPATEN KARIMUN Kabupaten Karimun terletak diantara 0 35 Lintang Utara sampai dengan 1 10 Lintang Utara dan 103 30 Bujur Timur sampai dengan 104 Bujur Timur dengan luas keseluruhan mencapai

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii vii Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1-4 1.4 Sistematika Penulisan 1-6 1.5 Maksud dan Tujuan 1-7 Bab

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

KABUPATEN KARIMUN KABUPATEN KARIMUN

KABUPATEN KARIMUN KABUPATEN KARIMUN KABUPATEN KARIMUN KABUPATEN KARIMUN 16 1 Penutup Sekapur Sirih Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 merupakan hajatan besar bangsa dengan melibatkan petugas yang banyak dan anggaran yang cukup besar yang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 13 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 13 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK LEMBAGA TEKNIS DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 No. 10, 2008 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB III TINJAUAN LOKASI BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1. Tinjauan Kabupaten Jepara 3.1.1. Tinjauan Kabupaten Jepara Posisi geografis Kabupaten Jepara merupakan daerah paling ujung sebelah utara dari provinsi Jawa Tengah, yaitu pada

Lebih terperinci

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Mengacu kepada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Akhir Masa Jabatan 2007 2012 PemProv DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

PROFIL PEREMPUAN KABUPATEN KARIMUN

PROFIL PEREMPUAN KABUPATEN KARIMUN Halaman Judul PROFIL PEREMPUAN KABUPATEN KARIMUN 2014 KERJASAMA BKBDPPPA KABUPATEN KARIMUN DENGAN BPS KABUPATEN KARIMUN PROFIL PEREMPUAN KABUPATEN KARIMUN 2014 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 Katalog BPS : 1101002.6271020 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots) DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Tahun 2002-2011 Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1 Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sanggau sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan di daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan pembangunan pada dasarnya disusun untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebesarbesarnya yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Batu tahun 2015 merupakan pemfokusan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Batu pada tahun 2015. Pemfokusan berpedoman

Lebih terperinci

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR ISI i

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN CIBIRU 2015 ISSN / ISBN : - No. Publikasi : 3273.1545 Katalog BPS : 9213.3273.110 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : vi + 12 halaman Naskah: Priatna Nugraha Badan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA 2016 B A D A N P U S AT S TAT I S T I K KO TA B I T U N G Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 No. Publikasi : 7172.1616 Katalog

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor :

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor : Katalog BPS nomor : 9213.3273.240 RSUP HASAN SADIKIN BANDUNG KECAMATAN SUKAJADI MAJU STATISTIK DAERAH Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG n BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI LANDAK, : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Lampiran I.21 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.21 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I. 0/Kpts/KPU/TAHUN 0 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 04 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI DP Meliputi Kab/Kota 5. KOTA TANJUNG

Lebih terperinci

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DPRD DAN DINAS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN

Lebih terperinci

Lampiran I.21 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.21 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I. 0/Kpts/KPU/TAHUN 0 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 04 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI DP Meliputi Kab/Kota 5. KOTA TANJUNG

Lebih terperinci

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELELITIAN. dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELELITIAN. dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELELITIAN A. Sejarah, Letak Geografis, Geologi, dan Iklim 1. Sejarah Pada awalnya Kabupaten Karimun berada di bawah wilayah Kabupaten Kepulauan Riau sebagai sebuah kecamatan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATU AMPAR 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATU AMPAR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATU AMPAR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATU AMPAR 2015 ISSN : No Publikasi : 2171.15.30 Katalog BPS : 1102001.2171.080 Ukuran Buku: 25 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 11 hal.

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA 1 GUBERNUR KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN LEMBAGA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 777 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SERANG DITERBITKAN OLEH BAGIAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKULU SELATAN,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG L PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang

Lebih terperinci

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI Lampiran II Peraturan Daerah Nomor : 13 TAHUN 2016 Tanggal : 20 Desember 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN ANGGARAN 2017 KODE 1 1.01 Urusan Wajib Pelayanan Dasar 85.515.105.50 1.046.242.393.30 480.839.256.00

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun, Dinas Kependudukan Catatan

Lebih terperinci

Peraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau

Peraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau Peraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau 2013-2018 Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau i Kata Pengantar Kepala Bappeda Kabupaten Pulang Pisau iii Daftar Isi v Daftar Tabel vii Daftar Bagan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH KONDISI GEOGRAFIS Kota Batam secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu terletak di jalur pelayaran dunia internasional. Kota Batam berdasarkan Perda Nomor

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) PROVINSI BANTEN TAHUN 2013 I. Pendahuluan Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1. BAB I PENDAHULUAN Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.5 Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum I-2 1.3. Hubungan Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan I-5 Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan I-8 1.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA Katalog BPS : 1101002.6271012 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2014 ISSN : 2089-1725 No. Publikasi : 62710.1415 Katalog BPS : 1101002.6271012 Ukuran Buku

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LUBUK BAJA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LUBUK BAJA STATISTIK DAERAH KECAMATAN LUBUK BAJA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LUBUK BAJA 2015 ISSN : No Publikasi : 2171.15.29 Katalog BPS :1102001.2171.070 Ukuran Buku: 24,5 cm x 17,5 cm Halaman : 11 hal. Naskah

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci