SHORT CUT PENANAMAN EKSPLAN DAUN STEVIA PADA MEDIUM NEW PHALEONOPSIS

Transkripsi

1 SHORT CUT PENANAMAN EKSPLAN DAUN STEVIA PADA MEDIUM NEW PHALEONOPSIS Kartinah Wiryosoendjoyo Fakultas Biologi Universitas Setia Budi Jl. Let. Jen. Sutoyo, Mojosongo, Surakarta ABSTRAK Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui perbandingan penanaman eksplan daun Stevia pada medium New Phaleonopsis dan MS, dengan kombinasi B dan 2,4 D. Hasil penelitian menunjukkan pembentukan kalus Stevia pada medium New Phaleonopsis lebih cepat dari pada pembentukan kalus pada medium MS. Kalus pada medium New Phaleonopsis memerlukan waktu kurang lebih 15 sampai dengan 16 hari, sedangkan pada medium MS memerlukan waktu kurang lebih 23 sampai dengan 24 hari. PENDAHULUAN Stevia rebaudiana Bertonii M merupakan tanaman tahunan, berbentuk perdu basah, tinggi cm, bercabang banyak. Duduk daun berhadapan. Lamina berbentuk bulat telur, ujung tumpul, tepi daun bergerigi halus, pangkal runcing, panjang 2-4 cm, lebar 1-5 cm, pertulangan menyirip dan berbulu, tangkai pendek berwarna hijau. Batang Stevia berbentuk bulat, berbulu, beruas, bercabang hijau (Tjasadihardja, 1982). Tanaman Stevia membuat dua sistem perakaran yaitu perakaran halus di dekat permukaan tanah, dan perakaran lebat dengan akar-akar yang tebal dan kasar menembus ke dalam tanah dan berwarna putih kotor (Syamsuhidayat, 1991). Stevia mempunyai bunga majemuk bentuk malai, terdapat di ujung dan di ketiak daun, bentuk terompet, kelopak bentuk tabung dan berbulu, berbagi lima berwarna hijau, tangkai benang sari dan tangkai putik pendek, kepala sari. berwarna kuning, putik berbentuk silindris berwarna putih. Buah berbentuk kotak, berambut, berwarna coklat. Biji berbentuk jarum berwarna putih kotor (Tjasadihardja, 1982). Daun Stevia ini mengandung bahan pemanis dari kelompok glikosida diterpen. Sampai saat ini sudah dapat diisolasi delapan komponen bahan pemanis tersebut yaitu steviosida, rebaudiosida A, rebaudiosida B, rebaudiosida C, rebaudiosida D, rebaudiosida E, steviolbiosida, dan dulcosida A. Kandungan semua komponen bahan pemanis tersebut antara 3-10 %, rata-rata 7 % dari berat kering daun Stevia ( Tjasadihardja, 1982 ). Disamping mengandung bahan pemanis, daun Stevia juga mengandung senyawa kimia dari golongan saponin, flavonoid, dan polifenol dengan kadar sekitar 2-3 % (Syamsuhidayat, dkk., 1991) tetapi senyawa kimia yang terkandung dari tiap-tiap golongan belum diketahui secara pasti. Daun Stevia digunakan sebagai obat diabetes mellitus. Caranya adalah dengan menyeduh 4-6 lembar daun segar dengan satu gelas air matang panas kemudian didinginkan, setelah dingin disaring, hasil saringan diminum sekaligus ( Syamsuhidayat, dkk., 1991 ). Daun Stevia juga bermanfaat untuk mengurangi kegemukan, menyembuhkan gigi berlubang, digunakan untuk ekspektoransia,

2 antimikroba, dan digunakan untuk perawatan kulit. Akar Stevia digunakan sebagai obat batuk dan anti mikroba (Tjasadihardja, 1982 ). Keberhasilan pertumbuhan eksplan sangat ditentukan pada pemilihan medium pertumbuhan. Eksplan sangat membutuhkan medium, karena eksplan bersifat heterotrof. Pada prinsipnya medium pertumbuhan mengandung unsur-unsur makro, unsur-unsur mikro, dan unsur-unsur lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan eksplan. Ada bermacam-macam medium. Penggunaan medium biasanya berdasarkan jenis eksplan yang ditanam, dan dari penelitian yang telah dilakukan. Dalam budidaya jaringan medium dasar Murashige-Skoog (MS) merupakan medium yang paling populer digunakan untuk semua macam tanaman, terutama tanaman herbaceous. Medium ini paling banyak digunakan untuk kultur kalus dan tunas, mempunyai konsentrasi garam-garam mineral yang tinggi, dan senyawa N dalam bentuk ammonium dan nitrat (George & Sherrington, 1984). Liudianto (2003) berhasil melakukan penanaman eksplan daun Stevia dengan menggunakan medium MS, ditambah hormon Benzyl Amino Purin (B) dan 2,4- dicholophenoxyacetic acid (2,4-D), kombinasi hormon dengan metode Mohr. Kalus berhasil tumbuh baik pada medium MS ditambah hormone B dan 2,4-D masing-masing 0,5 ppm. Oleh karena itu maka pada penelitian ini medium dasar ditambah hormon B dan 2,4-D masing-masing 0,5 ppm. Utami dkk (2007) menggunakan medium New Phaleonopsis yang ditambah hormon NAA untuk kultur somatik embryogenesis anggrek bulan. Berdasarkan pengalaman penulis, medium ini ternyata juga baik untuk pertumbuhan protokorm anggrek Dendrobium. Bila dicermati, kandungan garam-garam mineral medium New Phaleonopsis tidak jauh berbeda dengan medium Murashige Skoog, dan konsentrasinya lebih rendah. Oleh karena itu, penulis menggunakan medium ini untuk menanam eksplan daun Stevia. Hormon yang ditambahkan adalah B dan 2,4-D, masing-masing sebanyak 0,5 ppm. METODE PENELITIAN Bahan : Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah medium New Phaleonopsis (NP) padat, larutan HCl, larutan NaOH, zat pengatur tumbuh B dan 2,4-D dengan produk khemikalia pro analysis, alkohol pekat dan alkohol 70 %, larutan NaOCl 5%, aquadest, tablet formalin, eksplan daun Stevia. Alat-alat : Otoklaf, entkas atau laminair air flow, pinset steril, skalpel steril, botolbotol medium bertutup karet, gunting, kertas Aluminium Foil, cawan Petri steril, rak-rak botol. Penelitian. 1. Penyiapan tanaman Stevia sehat untuk eksplan. Eksplan berasal dari daun yang tumbuh di ujung dan nodus ke dua dari ujung batang. 2. Penyiapan medium New Phaleonopsis dengan penambahan zat pengatur tumbuh B dan 2,4-D masing-masing 0,5 ppm. 3. Sterilisasi eksplan dengan larutan NaOCl 5% selama menit, dicuci aquadest steril, dilanjutkan dengan larutan alkohol 70 % selama 2 menit, kemudian dibilas aquadest steril tiga kali.

3 4. Penanaman eksplan daun Stevia pada medium. Penanaman dilakukan pada 10 botol. 5. Inkubasi dilakukan pada rak-rak botol yang diterangi lampu day light, suhu ± 20 0 C. 6. Pengamatan pertumbuhan eksplan tiap 3 hari, tolok ukur pertumbuhan adalah adanya kalus atau protokorm atau planlet. 7. Analisis data pengamatan dengan uji t beda 2 rata-rata untuk 2 sampel independen. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan eksplan daun Stevia pada medium Murashige Skoog dan New Phaleonopsis Nomor Pembentukan kalus pada medium Murashige Skoog ditambah 0,5 ppm B & 0,5 ppm 2,4-D (hari) Pembentukan kalus pada medium New Phaleo-nopsis ditambah 0,5 ppm B & 0,5 ppm 2,4-D (hari) Pertumbuhan kalus pada eksplan daun Stevia yang ditanam pada medium MS membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pada medium NP. Tampaknya kebutuhan nutrisi eksplan Stevia dapat dipenuhi oleh medium NP. Apabila dicermati, ternyata medium MS mempunyai kelemahan, karena konsentrasi garam-garam mineral yang tinggi akan menyebabkan kondisi medium cenderung hipertonis, sehingga pertumbuhan eksplan agak terhambat. Kandungan unsur-unsur makro dan mikro pada medium NP sudah memenuhi kebutuhan pertumbuhan eksplan. Konsentrasi garam-garam mineral NP yang lebih rendah dibandingkan medium MS, menyebabkan kondisi medium cenderung tidak hipertonis sehingga mampu memacu pertumbuhan eksplan. Akibat yang terjadi adalah pertumbuhan eksplan yang lebih cepat. Dengan uji t, terdapat beda nyata, sehingga dapat disimpulkan bahwa medium NP cocok untuk pertumbuhan eksplan daun Stevia. Dari penelitian ini ternyata medium NP dapat menggantikan peran medium MS dalam budidaya jaringan daun Stevia. KESIMPULAN Pembentukan kalus Stevia pada medium NP lebih cepat dari pada pembentukan kalus pada medium MS, pada kalus pada medium NP memerlukan waktu kurang lebih 15 sampai dengan 16 hari sedangkan pada medium MS memerlukan waktu kurang lebih 23 sampai dengan 24 hari.

4 DAFTAR PUSTAKA George, E.F & Sherrington P.D (1984): Plant Propagation by Tissue Culture. Handbook and Directory of Commercial Laboratories. Exegetics Limited. Hutapea,J.R (1991): Inventaris Tanaman Obat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Liudianto R, (2003): Pemeriksaan Senyawa Steviosida Dalam Kalus Daun Stevia Dengan Kombinasi Hormon 2,4-D dan B Pada Media MS. Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi. Syamsuhidayat S (1991): Deskripsi Tanaman Stevia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Tjasarahardja A (1982): Stevia rebaudiana bertonii M, Sumber Daya Pemanis Baru.Ceramah No 13/1982, BPP, Bogor. Utami EDS, Sumardi I, Taryono, Semiarti (2007): Pengaruh α- Naphtaleneacetic Acid (NAA) Terhadap Embriogenesis Somatik Anggrek Bulan Phaleonopsis amabilis (L.) Bl. Biodiversitas, volume 8, nomor 4, halaman N O 2,4D/B HASIL PENGAMATAN PEMBENTUKAN KALUS DAUN STEVIA PADA MEDIUM MS DAN NP MEDIA MS MEDIA NP ( hari ) ( hari ) 2,4D/F NAA/B NAA/F 2,4D/B 2,4D/F NAA/B NAA/F X

5 Gambar tanaman Stevia Kalus Daun Stevia, Medium MS, kombinasi hormon 2,4D/B umur 3 kombinasi hormon 2,4D/B umur 2 Kalus Daun Stevia, Medium MS, kombinasi hormon 2,4D/F umur 3 kombinasi hormon 2,4D/F umur 2

6 Kalus Daun Stevia, Medium MS, kombinasi hormon NAA/B umur 3 kombinasi hormon NAA/B umur 2 Kalus Daun Stevia, Medium MS, kombinasi hormon NAA/F umur 3 kombinasi hormon NAA/F umur 2 KESIMPULAN Pembentukan kalus pada medium NP memerlukan waktu kurang lebih 15 sampai dengan 16 hari sedangkan pada medium MS memerlukan waktu kurang lebih 23 sampai dengan 24 hari, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pembentukan kalus pada medium NP lebih cepat dari pada pembentukan kalus pada medium MS.