BAB III PRAKTIK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM. di KUA KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PRAKTIK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM. di KUA KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN"

Transkripsi

1 BAB III PRAKTIK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM di KUA KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN Pernikahan merupakan akad yang istimewa dari pada akad-akad lainnya seperti jual-beli atau gadai. Akad nikah dianggap oleh ulama sebagai hal yang harus ditangani dengan hati-hati (aqd khatir) karena akan berimplikasi kepada anak dan hal-hal lain yang ditimbulkan karena pernikahan seperti hak warisan. Proses pendaftaran nikah di Kantor Urusan Agama bagi seorang yang akan melangsungkan pernikahan harus memenuhi syarat dan rukun yang telah ditentukan. Dalam keadaan apapun bagi seorang yang akan melangsungkan pernikahan harus ada wali nikah. Kantor Urusan Agama yang selanjutnya disebut KUA Kecamatan, berdasarkan keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor : 517 Tahun 2001 KUA memiliki kedudukan sebagai pelaksana sebagian tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dibidang Urusan Agama Islam di wilayah kecamatan. Tugas KUA meliputi melaksanakan pelayanan Nikah dan Rujuk, Kemasjidan, Ibadah sosial, Pengembangan Keluarga Sakinah dan Kependudukan. 1 Sebagaimana disebutkan di atas bahwa salah satu tugas dan fungsi pokok KUA yaitu sebagai pelayan masyarakat dalam bidang pernikahan, Peran Penghulu sangat strategis ditengah-tengah masyarakat yang majemuk, kritis dan tuntutan 1 KMA No. 517 Tahun

2 51 pelayanan yang semakin meningkat, sehingga sikap profesionalisme sangatlah dibutuhkan, khususnya dalam hal pelayanan Nikah dan Rujuk. 2 Kaitannya dengan bidang pernikahan, dari jumlah peristiwa nikah yang tercatat di KUA Kecamatan Wonopringgo tidak semuanya berjalan lancar, ada beberapa peristiwa nikah yang pada awalnya terdapat kendala-kendala hukum yang membutuhkan kearifan dan kejelian para penghulu untuk menyelesaikannya. Apalagi pelayanan masyarakat di bidang pernikahan membutuhkan pelayanan yang tepat, cepat dan sesuai dengan aturan hukum yang ada. Belum lagi tuntutan pelayanan yang harus sesuai dengan kehendak masyarakat dan adat istiadat yang mereka yakini termasuk masalah waktu pelaksanaan. Salah satu kendala yang mengakibatkan tidak lancarnya pernikahan tersebut adalah ketika menentukan wali nikah. Menentukan siapa yang berhak menjadi wali nikah adalah hal yang sangat penting bagi sebuah perkawinan mengingat wali merupakan salah satu rukun nikah, oleh karenanya dalam hal penentuan wali nikah ini, dibutuhkan kejelian dan kehati-hatian para penghulu untuk menentukan wali nikah. 3 Seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, telah dijelaskan bahwa yang lebih berhak menjadi wali nikah adalah wali nasab, namun apabila terdapat alasan-alasan tertentu boleh berpindah kepada wali hakim. Perpindahan hak wali nikah ini dalam term fiqh dikenal dengan intiqal wali nikah. Di KUA Kecamatan Wonopringgo terdapat kasus-kasus perpindahan wali nikah dari wali nasab ke wali hakim. Pada tahun 2012 tercatat ada 462 peristiwa November Laporan Tahunan KUA Kec. Wonopringgo Tahun Abdul Ghoni, Kepala KUA Kec. Wonopringgo, Wawancara pribadi, Pekalongan, 28

3 52 nikah. Dari 462 peristiwa tersebut, 17 peristiwa diantaranya menggunakan wali hakim. Dan pada tahun 2013 tercatat sebanyak 514 peristiwa dengan 17 peristiwa menggunakan wali hakim. 4 Dengan demikian dapat diketahui dari tahun 2012 sampai 2013 terdapat 34 kasus wali hakim dari 976 peristiwa nikah. Sebagai contoh kasus-kasus intiqal wali nikah yang terjadi di KUA Kecamatan Wonopringgo antara lain sebagai berikut : Kasus yang pertama, yaitu pasangan IA dan R. Pada dasarnya yang paling berhak menjadi wali nikah pasangan ini adalah wali nasab dari kelompok pertama terlebih dahulu yaitu ayah, kakek dari pihak ayah dan seterusnya ke atas. Ayah R beserta kelompok kerabat laki-laki garis lurus keatas sudah tidak ada (meninggal dunia), kemudian beralih pada kelompok kedua yaitu kelompok kerabat saudara laki-laki kandung, saudara laki-laki seayah, dan keturunan laki-laki mereka. Pada kelompok kedua ini, R tidak memiliki saudara laki-laki kandung, dan R juga tidak mempunyai saudara dari kelompok ketiga yaitu kelompok kerabat paman, saudara seayah dan keturunan laki-laki mereka. Maka dari itu setelah wali nasab ditelusuri sudah semua, maka walinya otomatis berpindah kepada wali hakim. Kasus yang kedua, yaitu: pasangan RH dan DA, walaupun sebenarnya ayah DA yang bertindak sebagai wali nasab masih ada, pasangan ini menikah dengan wali hakim sebab DA (calon pengantin wanita) adalah anak hasil dari hubungan luar nikah. 5 Menurut penjelasan dari Pegawai Pencatat Nikah jarak antara pernikahan orang tua DA dengan lahirnya DA hanya 5 14 hari. 4 Laporan Tahunan KUA Kecamatan Wonopringgo Tahun Mustholeh, P3N Desa Wonopringgo Kec. Wonopringgo, Wawancara pribadi, Pekalongan, 1 Desember 2014

4 53 Keputusan menentukan wali hakim terhadap pasangan tersebut, tidak semata-mata ditentukan oleh penghulu, namun penentuan tersebut diambil setelah melalui proses pemeriksaan berkas administrasi kehendak nikah dari calon istri dan wali nikah. PPN/Penghulu tidak hanya memeniksa berkas administrasi semata. Pemeriksaan juga dilakukan kepada calon pengantin dan wali nikahnya. Setelah dilakukan pemeriksaan baik secara administrasi maupun secara individual, maka PPN baru bisa menentukan siapa wali nikah dari calon pengantin tersebut. 6 Penentuan DA adalah anak hasil nikah hamil kedua orangnya pada waktu itu adalah pekerjaan yang sulit. Hal ini dikarenakan tidak ada catatan khusus dalam Kutipan Akta Nikah yang menunjukkan bahwa orang tua DA menikah dalam keadaan hamil. Bahkan dalam register nikahpun tidak tertulis peristiwa tersebut. Disamping itu orang tua DA pasti akan merasa malu bila peristiwa terdahulu diungkit-ungkit lagi. Untuk mengetahui DA adalah anak hasil luar nikah, dengan cara mencocokkan antara tahun kelahiran DA yang tertera pada Akta Kelahiran dengan tahun menikahnya orang tua DA yang tertera pada Kutipan Akta Nikah. Ditambah dari proses pemeriksaan pasangan RH dan DA beserta wali yang datang ke KUA saat mendaftar untuk melakukan pernikahan yang dilakukan dengan cara mewawancarainya. Berbeda dengan kasus yang ketiga, yaitu pasangan D dan SB menikah menggunakan wali hakim sebab wali nasab mafqud (hilang/tidak diketahui keberadaanya). Pada dasarnya yang paling berhak menjadi wali nikah pasangan D Baroroh, Staff KUA Kec. Wonopringgo, wawancara pribadi, pekalongan, 2 Desember

5 54 dan SB ini adalah wali nasab dari kelompok pertama terlebih dahulu yaitu ayah, kakek dari pihak ayah dan seterusnya ke atas. Ayah SB beserta kelompok kerabat laki-laki garis lurus keatas sudah tidak ada (meninggal dunia), kemudian beralih pada kelompok kedua yaitu kelompok kerabat saudara laki-laki kandung, saudara laki-laki seayah, dan keturunan laki-laki mereka. Pada kelompok kedua ini, SB tidak memiliki saudara kandung karena anak tunggal. Akan tetapi SB masih mempunyai saudara laki-laki seayah dari ibu yang berbeda yaitu K. Maka dalam pernikahan pasangan D dan SB yang berhak menjadi wali adalah K. Sedangkan K sendiri setelah dicari keberadaannya tidak ada yang mengetahui (mafqud). 7 Sedangkan kasus yang terakhir sebut saja W dan NA, pasangan tersebut melakukan pernikahan dengan wali hakim walaupun sebenarnya wali nasabnya masih ada. Karena faktor tidak direstui oleh walinya (dalam hal ini yang menjadi wali adalah kakak kandung NA karena ayah kandung NA sudah meninggal dunia), sehingga mereka nekat nikah tanpa menggunakan wali nasab. Keadaan inilah yang memaksa kedua pasangan tersebut (W dan NA) untuk melaksanakan pernikahan karena mereka sudah saling mencintai dan sudah hidup bersama dalam satu rumah. 8 Pada waktu itu W sudah berusaha membujuk kakak kandung NA agar mau melamar W. Dan W sempat melamar NA, akan tetapi kakak kandung NA menolak dengan alasan W sering menikah (dalam bahasa jawa disebut tukang kawin). Waktu itu W tidak begitu saja merasa putus asa dengan ditolaknya 7 A. Yani, P3N Desa Rowokembu Kec. Wonopringgo, Wawancara pribadi, Pekalongan, 1 Desember Munaseh, P3N Desa Surobayan Kec. Wonopringgo, Wawancara pribadi, Pekalongan, 1 Desember 2014

6 55 lamaran dari kakak kandung NA, sebab menurut W bahwa NA masih memiliki adik yang bisa menjadi wali apabila kakak kandung NA tidak mau menikahkan. Kemudian W meminta kepada adik NA untuk menjadi wali dalam pernikahannya. Awalnya adik NA bersedia menjadi wali, namun karena diancam oleh kakak kandung NA, maka adik NA pun juga menolak untuk menjadi wali nikah NA. Dari ketiga kasus peristiwa nikah di atas, dapat diketahui bahwa pernikahan harus menggunakan wali sebab keberadaan wali dalam suatu pernikahan merupakan hal yang sangat penting. Dan dari ketiga kasus tersebut sebenarnya keberadaan wali nasab yang notabene lebih berhak menjadi wali masih ada, tetapi dalam pelaksanaan pernikahan berpindah mengunakan wali hakim. Padahal telah jelas jumhur ulama mempersyaratkan urutan orang yang berhak menjadi wali nikah adalah wali nasab, dan wali hakim tidak dapat menjadi wali nikah selama masih ada wali nasab. 9 Adapun kasus-kasus peristiwa nikah yang menggunakan wali hakim di KUA Kecamatan Wonopringgo Tahun adalah sebagai berikut: No Tanggal Pelaksanaan Nikah 1 07/02/ /03/ /04/2012 M. Mukhlisin Anik Afifah Haristyawan Eka Yuliyanti Adi Winarto Isrotun Nisa Nama No Akta Nikah Sebab/Alasan 029/09/II/ /13/III/ /06/IV/2012 Mafqud 9 Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqih Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan. (Jakarta: Kencana, 2007), hlm.78.

7 /05/2012 Murdiyanto 131/27/V/2012 Riskiyah 5 29/05/2012 M. Zidna Zidan Dewi Kurniasih 141/37/V/2012 Mafqud 6 30/05/2012 Dayoso 142/38/V/2012 Mujenah 7 17/06/2012 Sukatno Arina Hidayah 162/20/VI/2012 Mafqud 8 26/06/2012 Winto 183/41/VI/2012 Tia Kurniawati 9 02/07/2012 Rosadi 189/02/VII/2012 Yatimul Maulida 10 18/07/2012 Subaidi 209/22/VII/2012 Eka Lestari 11 30/08/2012 M. Nasikhun 294/82/VIII/2012 Ani Santiani 12 30/08/2012 M. Zainul Wimarasih 297/85/VIII/2012 Mafqud 13 30/08/2012 Darmanto 304/92/VIII/2012 Nur Istiqomah 14 30/08/2012 Sugono 315/103/VIII/2012 Winda Prasetian 15 09/11/2012 Bukit Nirmala 432/47/XI/2012 Titin Setyowati 16 14/11/2012 Wahyudin Nur Azizah 446/61/XI/2012 Adhol 17 23/12/2012 Maulana 457/09/XII/2012 Ervina 18 06/03/2013 Daryanto Sri Baitin 097/06/III/2013 Mafqud 19 08/03/2013 M. Samsul Huda 102/11/III/2013 Imroatul Azizah 20 08/04/2013 Palal Kasturah 123/04/IV/2013 Mafqud 21 30/04/2013 Samiri 165/46/IV/2013 Sakdiyah 22 12/05/2013 Kasdiyono 176/09/V/2013 Siti Khulaiyah 23 04/06/2013 Ikhsan Ahyadi 215/12/VI/2013 Rokhmawati 24 17/06/2013 Khusaini 227/24/VI/2013 Dewi Purnawati 25 15/08/2013 Hadi Purwanto 315/68/VIII/2013 Umaroh 26 19/08/2013 Khundori 332/83/VIII/2013

8 /08/ /08/ /10/ /10/ /10/ /12/ /12/ /12/2013 Yuni Marystuti Dwi Agus Kurnia Dewi endang puspa Waryani Murni Eko Susilo Susi Wijayanti Agus Musyafak Yatimah Wahyudin Rochana Aprilia Rosyi Maula Diaun Nurfinda Dedi Harwanto Dwi Anggraini Madrois Muamalah 349/102/VIII/ /113/VIII/ /26/X/ /56/X/ /93/X/ /16/XII/ /28/XII/ /36/XII/2013 Data diatas menunjukan bahwa pernikahan yang menggunakan wali hakim di KUA Kecamatan Wonopringgo tahun terdapat 34 kasus. Dari 34 kasus tersebut dapat diketahui ada 4 sebab/alasan yang menjadikan berpindahnya wali nasab ke wali hakim. Yaitu kasus yang pertama sebab wali /tidak ada, kasus yang kedua sebab anak yang lahir kurang dari 6 dari pernikahan orang tuanya, kasus yang ketiga sebab wali mafqud (wali hilang/tidak diketahui keberadaanya), dan kasus yang ke empat sebab wali adhol (wali mogok/enggan). Dari 4 sebab/alasan menggunakan wali hakim tersebut kasus yang paling tinggi adalah sebab wali nasab yaitu sejumlah18 kasus. Kemudian disusul dengan kasus sebab anak yang lahir kurang dari 6 yaitu sebanyak 9 kasus. Adapun sebab wali mafqud hanya ada 6 kasus, dan yang paling terendah yaitu kasus wali adhol yang berjumlah hanya 1 kasus saja.

BAB IV DASAR HUKUM PRAKTIK PERALIHAN WALI NASAB. KE WALI HAKIM di KUA KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN

BAB IV DASAR HUKUM PRAKTIK PERALIHAN WALI NASAB. KE WALI HAKIM di KUA KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN BAB IV DASAR HUKUM PRAKTIK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM di KUA KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 2013 Kantor Urusan Agama yang selanjutnya disebut KUA Kecamatan sebagai koordinator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah. mengikuti ketentuan-ketentuan hukum di dalam syariat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah. mengikuti ketentuan-ketentuan hukum di dalam syariat Islam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan dalam pandangan Islam adalah sesuatu yang luhur dan sakral, bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah Rasulullah. Sebab di

Lebih terperinci

BAB III PENETAPAN WALI HAKIM OLEH KEPALA KUA DIWEK JOMBANG TANPA UPAYA MENGHADIRKAN WALI NASAB

BAB III PENETAPAN WALI HAKIM OLEH KEPALA KUA DIWEK JOMBANG TANPA UPAYA MENGHADIRKAN WALI NASAB 35 BAB III PENETAPAN WALI HAKIM OLEH KEPALA KUA DIWEK JOMBANG TANPA UPAYA MENGHADIRKAN WALI NASAB A. Gambaran Singkat KUA Diwek Jombang 1. Sejarah Berdirinya KUA Diwek Jombang KUA Diwek Jombang berdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ANGKAT DI KUA KEC. SAWAHAN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ANGKAT DI KUA KEC. SAWAHAN KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ANGKAT DI KUA KEC. SAWAHAN KOTA SURABAYA A. Analisis Proses Pencatatan Perkawinan Anak Angkat di KUA Kec. Sawahan Kota Surabaya Sebagaimana disebutkan

Lebih terperinci

BAB III PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM DI KUA KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG. A. Sekilas tentang KUA Kec. Parakan Kab.

BAB III PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM DI KUA KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG. A. Sekilas tentang KUA Kec. Parakan Kab. BAB III PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM DI KUA KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG A. Sekilas tentang KUA Kec. Parakan Kab. Temanggung Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Parakan adalah salah satu dari 20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi sunatullah seorang manusia diciptakan untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi sunatullah seorang manusia diciptakan untuk hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah menjadi sunatullah seorang manusia diciptakan untuk hidup saling berdampingan dengan manusia yang lain sebagaimana sifat manusia sebagai makhluk sosial,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr A. Analisis terhadap proses penyelesaian wali adhal di Pengadilan Agama Singaraja Nomor.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1987 TENTANG WALI HAKIM MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1987 TENTANG WALI HAKIM MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1987 TENTANG WALI HAKIM MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa sahnya nikah menurut agama Islam ditentukan antara lain dengan adanya

Lebih terperinci

BAB III FAKTOR-FAKTOR PENINGKATAN PELAKSANAAN AKAD NIKAH DI KUA SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III FAKTOR-FAKTOR PENINGKATAN PELAKSANAAN AKAD NIKAH DI KUA SEDATI KABUPATEN SIDOARJO BAB III FAKTOR-FAKTOR PENINGKATAN PELAKSANAAN AKAD NIKAH DI KUA SEDATI KABUPATEN SIDOARJO A. Gambaran Umum KUA Sedati Kabupaten Sidoarjo 1. Profil Kantor Urusan Agama (KUA) Sedati Kantor Urusan Agama (KUA)

Lebih terperinci

AD{AL DENGAN ALASAN CALON SUAMI SEORANG MUALLAF DAN

AD{AL DENGAN ALASAN CALON SUAMI SEORANG MUALLAF DAN BAB IV ANALISIS 4 MADZAB FIQIH TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NGANJUK NOMOR 0034/Pdt.P/2016/PA.NGJ TENTANG WALI AD{AL DENGAN ALASAN CALON SUAMI SEORANG MUALLAF DAN KHAWATIR KEMBALI KEAGAMANYA SEMULA.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempelai perempuan dalam suatu akad nikah. 1. jumlah rukun pernikahan. Namum perbedaan tersebut bukanlah dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. mempelai perempuan dalam suatu akad nikah. 1. jumlah rukun pernikahan. Namum perbedaan tersebut bukanlah dalam hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pernikahan, wali adalah seseorang yang bertindak atas nama mempelai perempuan dalam suatu akad nikah. 1 Mengenai kedudukan wali dalam pernikahan, ulama

Lebih terperinci

BAB III PENENTUAN WALI HAKIM DI KUA KEC. TAYU KAB. PATI. 21 KUA Kecamatan yang ada di Kabupaten Pati, yang

BAB III PENENTUAN WALI HAKIM DI KUA KEC. TAYU KAB. PATI. 21 KUA Kecamatan yang ada di Kabupaten Pati, yang BAB III PENENTUAN WALI HAKIM DI KUA KEC. TAYU KAB. PATI A. Profil KUA Kec. Tayu Kab. Pati Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tayu merupakan salah satu dari 21 KUA Kecamatan yang ada di Kabupaten Pati,

Lebih terperinci

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN 1 TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN (Studi Komparatif Pandangan Imam Hanafi dan Imam Syafi i dalam Kajian Hermeneutika dan Lintas Perspektif) Pendahuluan

Lebih terperinci

PENETAPAN. /Pdt.P/2013/PA.Pts DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN. /Pdt.P/2013/PA.Pts DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor /Pdt.P/2013/PA.Pts بسم هللا الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Putussibau yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MASALAH. A. Analisis Fungsi Manifes Terhadap Pengaruh Weton dalam Pelaksanaan

BAB IV ANALISIS MASALAH. A. Analisis Fungsi Manifes Terhadap Pengaruh Weton dalam Pelaksanaan BAB IV ANALISIS MASALAH A. Analisis Fungsi Manifes Terhadap Pengaruh Weton dalam Pelaksanaan Akad Nikah Akad nikah merupakan prosesi paling penting dalam perkawinan. Dalam akad nikah terdapat ijab qabul

Lebih terperinci

SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH

SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH OLEH : H. MAHMUD FAUZI BIDANG URAIS & BINSYAR KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROPINSI JAWA TIMUR I. PENDAHULUAN Pernikahan yang dinyatakan sebagai sunnatullah ini merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki Perkawinan atau pernikahan merupakan institusi yang istimewa dalam Islam. Di samping merupakan bagian dari syariah Islam, perkawinan memiliki hikmah

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor : 04/Pdt.P/2010/PA.Gst BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN Nomor : 04/Pdt.P/2010/PA.Gst BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor : 04/Pdt.P/2010/PA.Gst BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Gunungsitoli yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

TENTANG DUDUK PERKARANYA

TENTANG DUDUK PERKARANYA 1 P E N E T A P A N Nomor : 03/Pdt.P/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor 0004/Pdt.P/2014/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN Nomor 0004/Pdt.P/2014/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor 0004/Pdt.P/2014/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara permohonan Penetapan Wali Adhol pada tingkat

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO. 42 BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN 1974 A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.1/1974 Pelaksanaan Pernikahan Suku Anak Dalam merupakan tradisi

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor : 0046/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor : 0046/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor : 0046/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam

Lebih terperinci

BAB III Rukun dan Syarat Perkawinan

BAB III Rukun dan Syarat Perkawinan BAB III Rukun dan Syarat Perkawinan Rukun adalah unsur-unsur yang harus ada untuk dapat terjadinya suatu perkawinan. Rukun perkawinan terdiri dari calon suami, calon isteri, wali nikah, dua orang saksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PERKAWINAN DAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ADOPSI DI KUA KEC. PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PERKAWINAN DAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ADOPSI DI KUA KEC. PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PERKAWINAN DAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ADOPSI DI KUA KEC. PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO A. Analisis Pencatatan Perkawinan Anak Adopsi di KUA Kec. Prajurit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kantor Urusan Agama (KUA) adalah instansi Departemen Agama yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kantor Urusan Agama (KUA) adalah instansi Departemen Agama yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kantor Urusan Agama (KUA) adalah instansi Departemen Agama yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Departemen Agama kabupaten/kota di bidang urusan agama islam

Lebih terperinci

BAB III KANTOR URUSAN AGAMA WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN DAN KASUS WALI ADLAL. A. Gambaran Umum KUA Kecamatan Wirosari

BAB III KANTOR URUSAN AGAMA WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN DAN KASUS WALI ADLAL. A. Gambaran Umum KUA Kecamatan Wirosari BAB III KANTOR URUSAN AGAMA WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN DAN KASUS WALI ADLAL A. Gambaran Umum KUA Kecamatan Wirosari 1. Letak Geografis Mengenai letak geografis Kantor Urusan Agama Kecamatan Wirosari Kabupaten

Lebih terperinci

P E N E T A P A N NOMOR : 0018/Pdt.P/ 2013/PA.Kbm BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N NOMOR : 0018/Pdt.P/ 2013/PA.Kbm BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N NOMOR : 0018/Pdt.P/ 2013/PA.Kbm BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan AGMa Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara perdata permohonan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN 1. Pengertian Perkawinan Dalam ajaran Islam sebuah perkawinan merupakan peristiwa sakral bagi manusia, karena melangsungkan perkawinan merupakan

Lebih terperinci

BAB III. A. Sekilas Profil KUA Kecamatan Sawahan Kota Surabaya Kemudian pada tahun 1977 KUA Kecamatan Sawahan pindah ke Jl.

BAB III. A. Sekilas Profil KUA Kecamatan Sawahan Kota Surabaya Kemudian pada tahun 1977 KUA Kecamatan Sawahan pindah ke Jl. BAB III PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI AGAMA NO. 11 TAHUN 2007 TENTANG PERNIKAHAN DENGAN MENGGUNAKAN WALI NIKAH DI BAWAH USIA DI KUA KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA A. Sekilas Profil KUA Kecamatan Sawahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. - Putusan perkara perdata Nomor : 216/Pdt.G/1996?PA.YK. Pengadilan Agama Yogyakarta adalah:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. - Putusan perkara perdata Nomor : 216/Pdt.G/1996?PA.YK. Pengadilan Agama Yogyakarta adalah: 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Hasil Penelitian Berikut ini adalah kasus mengenai pembatalan perkawinan akibat perkawinan sedarah (Incest) : - Putusan perkara perdata Nomor : 216/Pdt.G/1996?PA.YK

Lebih terperinci

Pengertian Mawaris. Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan.

Pengertian Mawaris. Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan. Pengertian Mawaris Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan. Maknanya menurut bahasa ialah 'berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 PUTUSAN Nomor : 700/ Pdt.G /2013/ PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat

Lebih terperinci

SALINAN PENETAPAN Nomor : 09/Pdt.P/2011/PA.Pkc.

SALINAN PENETAPAN Nomor : 09/Pdt.P/2011/PA.Pkc. SALINAN PENETAPAN Nomor : 09/Pdt.P/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara

Lebih terperinci

SALINAN P E N E T A P A N

SALINAN P E N E T A P A N SALINAN P E N E T A P A N Nomor: 0044/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu

Lebih terperinci

SKRIPSI PELAKSANAAN PERKAWINAN MELALUI WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG

SKRIPSI PELAKSANAAN PERKAWINAN MELALUI WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG SKRIPSI PELAKSANAAN PERKAWINAN MELALUI WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: ANDRIYANI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Apabila ada peristiwa meninggalnya seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Apabila ada peristiwa meninggalnya seseorang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kewarisan itu sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia, karena setiap manusia pasti akan mengalami suatu peristiwa meninggal dunia di dalam kehidupannya.

Lebih terperinci

A. Gambaran Singkat KUA Kecamatan Sawahan Kota Surabaya dan KUA. Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto

A. Gambaran Singkat KUA Kecamatan Sawahan Kota Surabaya dan KUA. Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto BAB III URAIAN HASIL PENELITIAN TENTANG PELAKSANAAN WALI HAKIM SEBAB WALI MUJBIR NON MUSLIM DI KUA KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA DAN KUA KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO A. Gambaran Singkat KUA

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KUA NGETOS DAN PENOLAKAN PERMOHONAN WALI HAKIM OLEH KEPALA KUA NGETOS

BAB III GAMBARAN UMUM KUA NGETOS DAN PENOLAKAN PERMOHONAN WALI HAKIM OLEH KEPALA KUA NGETOS 47 BAB III GAMBARAN UMUM KUA NGETOS DAN PENOLAKAN PERMOHONAN WALI HAKIM OLEH KEPALA KUA NGETOS A. Gambaran Singkat KUA Ngetos Kabupaten Nganjuk 1. Letak Geografis Kantor Urusan Agama (KUA). KUA Kecamatan

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor 0064/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PERNIKAHAN DENGAN MEMALSUKAN IDENTITAS WALI NIKAH DI KUA KEC. TAYU KAB. PATI

BAB IV ANALISIS TERHADAP PERNIKAHAN DENGAN MEMALSUKAN IDENTITAS WALI NIKAH DI KUA KEC. TAYU KAB. PATI BAB IV ANALISIS TERHADAP PERNIKAHAN DENGAN MEMALSUKAN IDENTITAS WALI NIKAH DI KUA KEC. TAYU KAB. PATI A. Analisis Terhadap Penentuan Peralihan Pernikahan dari Wali Nasab ke Wali Hakim yang Dilakukan oleh

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA S A L I N A N P E N E T A P A N Nomor:0013/Pdt.P/2011/PA.Kbm Bismillaahirrahmaanirrahiim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kebumen, yang mengadili Permohonan Wali Adol

Lebih terperinci

bismillahirrahmanirrahim

bismillahirrahmanirrahim P E N E T A P A N Nomor 0062/Pdt.P/2015/PA.Sit bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa perkara perdata dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB III KUA KECAMATAN SUKODONO

BAB III KUA KECAMATAN SUKODONO BAB III DESKRIPSI PENOLAKAN TAWKI@L WALI OLEH PENGHULU KUA KECAMATAN SUKODONO A. Profil KUA Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo 1. Letak Geografis Kecamatan Sukodono merupakan salah satu kecamatan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PERKAWINAN DI BAWAH UMUR TANPA DISPENSASI KAWIN PENGADILAN AGAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PERKAWINAN DI BAWAH UMUR TANPA DISPENSASI KAWIN PENGADILAN AGAMA 59 BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PERKAWINAN DI BAWAH UMUR TANPA DISPENSASI KAWIN PENGADILAN AGAMA A. Analisis Hukum Terhadap Pelaksanaan Perkawinan di bawah Umur Tanpa Dispensasi Kawin Perkawinan ialah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 24/Pdt.G/2011/PA.Ktb. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 24/Pdt.G/2011/PA.Ktb. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 24/Pdt.G/2011/PA.Ktb. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa secara berpasangpasangan. yaitu laki-laki dan perempuan. Sebagai makhluk sosial, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa secara berpasangpasangan. yaitu laki-laki dan perempuan. Sebagai makhluk sosial, manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa secara berpasangpasangan yaitu laki-laki dan perempuan. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan orang lain untuk

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG ISBAT NIKAH. Mengisbatkan artinya menyungguhkan, menentukan, menetapkan

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG ISBAT NIKAH. Mengisbatkan artinya menyungguhkan, menentukan, menetapkan BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG ISBAT NIKAH A. Isbat Nikah 1. Pengertian Isbat Nikah Kata isbat berarti penetapan, penyungguhan, penentuan. Mengisbatkan artinya menyungguhkan, menentukan, menetapkan

Lebih terperinci

17 tahun 5 bulan ;

17 tahun 5 bulan ; 1 P U T U S A N Nomor : 0022/Pdt.P/2011/PA.Kbm BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 5. Ibid, Pasal 2 ayat (1) 3

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 5. Ibid, Pasal 2 ayat (1) 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan ketetapan pemerintah dalam Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 2 ayat (2) dan KHI Pasal 5 ayat (1) : Setiap perkawinan harus dicatat.1 Hal ini

Lebih terperinci

Nomor : 0032/Pdt.P/2011/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor : 0032/Pdt.P/2011/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N S a E l T i n A a P n A N Nomor : 0032/Pdt.P/2011/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Demak yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor 0009/Pdt.P/2015/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN. Nomor 0009/Pdt.P/2015/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor 0009/Pdt.P/2015/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dalam persidangan

Lebih terperinci

PEMBATALAN PERKAWINAN DAN PENCEGAHANNYA Oleh: Faisal 1

PEMBATALAN PERKAWINAN DAN PENCEGAHANNYA Oleh: Faisal 1 PEMBATALAN PERKAWINAN DAN PENCEGAHANNYA Oleh: Faisal 1 Abstrak Mengingat tidak seharusnya suatu perkawinan itu dibatalkan, karena suatu perkawinan merupakan suatu hal yang bersifat religius dan tidak boleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENDAPAT MAZHAB HANAFI DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG WALI NIKAH. A. Analisa Terhadap Mazhab Hanafi Tentang Wali Nikah

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENDAPAT MAZHAB HANAFI DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG WALI NIKAH. A. Analisa Terhadap Mazhab Hanafi Tentang Wali Nikah 56 BAB IV ANALISIS TERHADAP PENDAPAT MAZHAB HANAFI DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG WALI NIKAH A. Analisa Terhadap Mazhab Hanafi Tentang Wali Nikah Menurut mazhab Hanafi wali dalam pernikahan bukanlah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

BAB V PENUTUP. hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pada bab-bab sebelumnya serta hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berkenaan dengan

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm

PENETAPAN. Nomor XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm PENETAPAN Nomor XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan

Lebih terperinci

SALINAN PENETAPAN Nomor: 0010/Pdt.P/2012/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN PENETAPAN Nomor: 0010/Pdt.P/2012/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN PENETAPAN Nomor: 0010/Pdt.P/2012/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN

BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN Menurut Imam Asy-Syathibi jika aturan/hukum itu membawa kepada kemaslahatan, maka aturan /hukum itu harus dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perempuan pastilah yang terbaik untuk mendampingi lelaki, sebagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perempuan pastilah yang terbaik untuk mendampingi lelaki, sebagaimana BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perempuan diciptakan Allah untuk mendampingi lelaki, demikian pula sebaliknya. Ciptaan Allah itu pastilah yang paling baik dan sesuai buat masingmasing. Perempuan pastilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dan dengan meninggalnya seseorang tersebut, maka terjadi proses

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dan dengan meninggalnya seseorang tersebut, maka terjadi proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti mengalami kematian, dan tentunya menimbulkan masalah-masalah sosial yang tidak mungkin lepas darinya, seperti hubungan dengan masarakat

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Tentang Pendapat Beberapa Kepala KUA di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin Tentang Taukil Wali Bil Kitabah. 1. Responden I a. Identitas Responden Responden

Lebih terperinci

Perkawinan dengan Wali Muhakkam

Perkawinan dengan Wali Muhakkam FIQIH MUNAKAHAT Perkawinan dengan Wali Muhakkam Jl. KH. Abdurrahman Wahid Kel. Talang Bakung Kec. Jambi Selatan Kota Jambi Kode Pos. 36135 Telp./Fax. 0741-570298 Cp. 082136949568 Email : sumarto.manajemeno@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada kodratnya adalah sebagai makhluk sosial (zoon politicon)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada kodratnya adalah sebagai makhluk sosial (zoon politicon) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada kodratnya adalah sebagai makhluk sosial (zoon politicon) Dimana memiliki sifat yang saling membutuhkan, karena sejak lahir manusia telah dilengkapi dengan

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor : 0015/Pdt.P/2010/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor : 0015/Pdt.P/2010/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor : 0015/Pdt.P/2010/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

BAB III KONSEPSI PERNIKAHAN DALAM UU NO. 1 TAHUN Perkawinan dalam agama Islam disebut dengan nikah dan pengertian

BAB III KONSEPSI PERNIKAHAN DALAM UU NO. 1 TAHUN Perkawinan dalam agama Islam disebut dengan nikah dan pengertian 31 BAB III KONSEPSI PERNIKAHAN DALAM UU NO. 1 TAHUN 1974 A. Pengertian, Dasar, Rukun Penikahan A.1. Pengertian Perkawinan Perkawinan dalam agama Islam disebut dengan nikah dan pengertian nikah menurut

Lebih terperinci

). )زواج 2 Kata na-ka-h}a banyak terdapat dalam Al-Qur an dengan arti

). )زواج 2 Kata na-ka-h}a banyak terdapat dalam Al-Qur an dengan arti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu ikatan yang suci (mi@th@aqan ghali@zan) antara seorang pria dan wanita sebagaimana yang disyariatkan oleh agama, dengan maksud dan

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor : 06/Pdt.P/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor : 06/Pdt.P/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P E N E T A P A N Nomor : 06/Pdt.P/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ANGKAT DI KUA KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA

BAB III PELAKSANAAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ANGKAT DI KUA KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA BAB III PELAKSANAAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ANGKAT DI KUA KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA A. Gambaran Umum KUA Kecamatan Sawahan Kota Surabaya 1. Gambaran Umum KUA Kecamatan Sawahan Kantor Urusan Agama (KUA)

Lebih terperinci

RINGKASAN. masalah keperdataan lainnya, diatur sedemikian rupa untuk mencapai tujuan dari

RINGKASAN. masalah keperdataan lainnya, diatur sedemikian rupa untuk mencapai tujuan dari RINGKASAN A. Nikah Dalam Perspektif Hukum Islam Peraturan-peratuan yang berkenaan dengan hal privat seperti pernikahan dan masalah keperdataan lainnya, diatur sedemikian rupa untuk mencapai tujuan dari

Lebih terperinci

BAB IV WALI NIKAH PEREMPUAN HASIL PERNIKAHAN SIRI MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN. Undang-undang perkawinan di Indonesia, adalah segala

BAB IV WALI NIKAH PEREMPUAN HASIL PERNIKAHAN SIRI MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN. Undang-undang perkawinan di Indonesia, adalah segala 75 BAB IV WALI NIKAH PEREMPUAN HASIL PERNIKAHAN SIRI MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN Undang-undang perkawinan di Indonesia, adalah segala peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perkawinan

Lebih terperinci

Salinan P E N E T A P A N Nomor: 0020/Pdt.P/2010/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Salinan P E N E T A P A N Nomor: 0020/Pdt.P/2010/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Salinan P E N E T A P A N Nomor: 0020/Pdt.P/2010/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Demak yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu

Lebih terperinci

ANALISIS YURIDIS PERANAN WALI NIKAH MENURUT FIQIH ISLAM DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO.

ANALISIS YURIDIS PERANAN WALI NIKAH MENURUT FIQIH ISLAM DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO. T A U F I K A H I D A Y A T I 1 ANALISIS YURIDIS PERANAN WALI NIKAH MENURUT FIQIH ISLAM DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO.261/K/AG/2009) TAUFIKA HIDAYATI ABSTRACT

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 127/Pdt.P/2010/PA Tse BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 127/Pdt.P/2010/PA Tse BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor 127/Pdt.P/2010/PA Tse BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Tanjung Selor yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

BAB III PERKAWINAN SIRI DI INDONESIA. A. Upaya Pemerintah Dalam Menangani Maraknya Perkawinan Siri

BAB III PERKAWINAN SIRI DI INDONESIA. A. Upaya Pemerintah Dalam Menangani Maraknya Perkawinan Siri BAB III PERKAWINAN SIRI DI INDONESIA A. Upaya Pemerintah Dalam Menangani Maraknya Perkawinan Siri Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, merupakan suatu upaya pemerintah untuk mengatasi keanekaragaman,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Biaya Administrasi Perkawinan di Kantor Urusan Agama Kecamatan

BAB V PEMBAHASAN. A. Biaya Administrasi Perkawinan di Kantor Urusan Agama Kecamatan BAB V PEMBAHASAN A. Biaya Administrasi Perkawinan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Tulungagung Kabupaten Tulungagung Pernikahan di Indonesia secara formal telah diatur Pemerintah dengan diberlakukannya

Lebih terperinci

BAB II KRITERIA ANAK LUAR NIKAH DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

BAB II KRITERIA ANAK LUAR NIKAH DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA 48 BAB II KRITERIA ANAK LUAR NIKAH DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA A. Kriteria Anak Luar Nikah dalam Kompilasi Hukum Islam Dalam Kompilasi Hukum Islam selain dijelaskan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERKAWINAN DENGAN WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

PELAKSANAAN PERKAWINAN DENGAN WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO PELAKSANAAN PERKAWINAN DENGAN WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

TENTANG DUDUK PERKARANYA

TENTANG DUDUK PERKARANYA PENETAPAN Nomor: 01/Pdt.P/2012/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN SIMKAH ONLINE DI KUA KOTA SURABAYA DALAM PERSPEKTIF PMA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENCATATAN NIKAH

BAB IV PENERAPAN SIMKAH ONLINE DI KUA KOTA SURABAYA DALAM PERSPEKTIF PMA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENCATATAN NIKAH BAB IV PENERAPAN SIMKAH ONLINE DI KUA KOTA SURABAYA DALAM PERSPEKTIF PMA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENCATATAN NIKAH A. Mekanisme SIMKAH Online di KUA Kota Surabaya dalam Perspektif PMA Nomor 11 Tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STATUS ANAK DARI PEMBATALAN PERKAWINAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STATUS ANAK DARI PEMBATALAN PERKAWINAN BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STATUS ANAK DARI PEMBATALAN PERKAWINAN A. Pembatalan Perkawinan 1. Pengertian pembatalan perkawinan Yaitu perkawinan dapat dibatalkan apabila para pihak tidak memenuhi syarat-syarat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan hidup seluruh umat manusia sejak zaman. dibicarakan di dalam maupun di luar peraturan hukum.

I. PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan hidup seluruh umat manusia sejak zaman. dibicarakan di dalam maupun di luar peraturan hukum. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan kebutuhan hidup seluruh umat manusia sejak zaman dahulu hingga kini, karena perkawinan merupakan masalah yang aktual untuk dibicarakan di dalam maupun

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 033/Pdt.G/2012/PA.DGL BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 033/Pdt.G/2012/PA.DGL BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 Salinan P U T U S A N Nomor : 033/Pdt.G/2012/PA.DGL BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Donggala yang mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perkawinan ini menjadi sebuah ikatan antara seorang laki-laki dan seorang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perkawinan ini menjadi sebuah ikatan antara seorang laki-laki dan seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan suatu peristiwa penting yang terjadi dalam hidup manusia. Perkawinan ini menjadi sebuah ikatan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM 62 BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM CUKUP UMUR DI DESA BARENG KEC. SEKAR KAB. BOJONEGORO Perkawinan merupakan suatu hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan bahagia dan berusaha agar kebahagiaan itu tetap menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan bahagia dan berusaha agar kebahagiaan itu tetap menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap manusia diatas permukaan bumi ini pada umumnya selalu menginginkan bahagia dan berusaha agar kebahagiaan itu tetap menjadi miliknya. Sesuatu kebahagiaan itu

Lebih terperinci

bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P E N E T A P A N Nomor 0024/Pdt.P/2015/PA.Sit. bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 0384/Pdt.G/2010/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 0384/Pdt.G/2010/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 0384/Pdt.G/2010/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu yang mengadili perkara perdata pada tingkat pertama

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor: 0032/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor: 0032/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor: 0032/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok dan kemampuan manusia dalam hidup berkelompok ini dinamakan zoon

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok dan kemampuan manusia dalam hidup berkelompok ini dinamakan zoon BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor:0034/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN. Nomor:0034/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN PENETAPAN Nomor0034/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Penetapan Nomor : 0054/Pdt.P/2013/PA.Yk. Pemohon adalah anak perempuan dari ayah pemohon

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Penetapan Nomor : 0054/Pdt.P/2013/PA.Yk. Pemohon adalah anak perempuan dari ayah pemohon BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Dasar Pertimbangan Hakim 1. Penetapan Nomor : 0054/Pdt.P/2013/PA.Yk Perkara permohonan Wali Adhol yang diajukan oleh Pemohon berumur 25 tahun, agama Islam, berstatus perawan,

Lebih terperinci

S A L I N A N P E N E T A P A N Nomor : 71/Pdt. P/2009/PA Kab.Mn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

S A L I N A N P E N E T A P A N Nomor : 71/Pdt. P/2009/PA Kab.Mn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA S A L I N A N P E N E T A P A N Nomor : 71/Pdt. P/2009/PA Kab.Mn. بسم االله الر حمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kabupaten Madiun yang memeriksa dan mengadili

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor : 319/Pdt.P/2013/PA.SUB DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor : 319/Pdt.P/2013/PA.SUB DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA S A L I N A N P E N E T A P A N Nomor : 319/Pdt.P/2013/PA.SUB DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sumbawa Besar yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu dalam

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor : 03/Pdt. P/2011/PA. Pkc

PENETAPAN Nomor : 03/Pdt. P/2011/PA. Pkc PENETAPAN Nomor : 03/Pdt. P/2011/PA. Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

SALINAN PENETAPAN Nomor : 005/Pdt.P/2013/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN PENETAPAN Nomor : 005/Pdt.P/2013/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN PENETAPAN Nomor : 005/Pdt.P/2013/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, dalam

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA PUTUSAN Nomor:0003/Pdt.P/2009/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

BISMILLAHIRAHMANNIRAHIM

BISMILLAHIRAHMANNIRAHIM P E N E T A P A N Nomor 0163/Pdt.P/2015/PA.Sit BISMILLAHIRAHMANNIRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa perkara perdata tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor XXX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm

PENETAPAN Nomor XXX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm PENETAPAN Nomor XXX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG STATUS PERWALIAN ANAK AKIBAT PEMBATALAN NIKAH

BAB IV ANALISIS TENTANG STATUS PERWALIAN ANAK AKIBAT PEMBATALAN NIKAH BAB IV ANALISIS TENTANG STATUS PERWALIAN ANAK AKIBAT PEMBATALAN NIKAH A. Analisis Status Perwalian Anak Akibat Pembatalan Nikah dalam Putusan Pengadilan Agama Probolinggo No. 154/Pdt.G/2015 PA.Prob Menurut

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor 0133/Pdt.P/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor 0133/Pdt.P/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor 0133/Pdt.P/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor : 0036/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor : 0036/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor : 0036/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu

Lebih terperinci