NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS MIMPI DENGAN MANAJEMEN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS MIMPI DENGAN MANAJEMEN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS MIMPI DENGAN MANAJEMEN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Oleh: AGUNG CATUR NUGROHO FUAD NASHORI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2006

2 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS MIMPI DENGAN MANAJEMEN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Oleh: AGUNG CATUR NUGROHO FUAD NASHORI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2006 i

3 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS MIMPI DENGAN MANAJEMEN DIRI PADA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Telah Disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing (H. Fuad Nashori, S.Psi., M. Si.) ii

4 HUBUNGAN ANTARA KUALITAS MIMPI DENGAN MANAJEMEN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Agung Catur Nugroho Fuad Nashori INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas mimpi dengan manajemen diri. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara kualitas mimpi dengan manajemen diri. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Fakultas Psikologi. Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Skala Kualitas Mimpi yang mengacu pada skala Kualitas Mimpi yang disusun oleh Nashori (2004), dan skala Manajemen Diri. Skala Manajemen Diri mengacu pada aspek-aspek manajemen diri yang diadaptasi dari strategi manajemen diri menurut Manz (1986) dan Gie (1996 ). Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 13.0 for Windows, untuk melihat hubungan kualitas mimpi dan manajemen diri digunakan uji korelasi product moment dari Pearson. Hasil analisis data dengan menggunakan analisis statistik korelasi Product Moment diperoleh koefisien korelasi (r xy ) = 0,247 dan p = 0,062, karena po>o0,05 maka dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan antara kualitas mimpi dengan manajemen diri. Dengan demikian berarti hipotesis pada penelitian ini ditolak. Kata Kunci: Manajemen Diri, Kualitas Mimpi iii

5 1 Pengantar Setiap manusia memiliki berbagai macam kebutuhan, tujuan, sasaran atau cita-cita pribadi. Upaya yang dilakukan setiap manusia untuk memenuhi kebutuhannya dilakukan dengan menggunakan perencanaan. Salah satunya adalah dengan mengatur dan mengelola dirinya sebaik mungkin sehingga mampu membawa ke arah tercapainya tujuan hidup yang telah ditetapkannya. Proses mengatur dan mengelola diri sendiri dengan sebaik-baiknya sehingga mampu membawa ke arah tercapainya tujuan hidup yang telah ditetapkan oleh individu yang bersangkutan diistilahkan oleh Gie (1996), sebagai manajemen diri. Lebih lanjut Gie (1996) mengemukakan bahwa strategi manajemen diri yang pertama dan utama adalah berusaha mengetahui diri sendiri, baik segala kelebihan dan kekuatannya maupun kekurangan dan kelemahannya dengan segenap kekuatan dan potensinya. Manajemen diri juga didefinisikan sebagai suatu cara untuk mengubah perilaku yang kurang dikehendaki seseorang tetapi terus dialami oleh individu yang bersangkutan (Prawitasari, 1993). Pengelolaan diri akan lebih mudah dilakukan jika individu memiliki kematangan penalaran tinggi secara emosi, dan mampu mengelolah stress yang terjadi pada dirinya. Mahoni (Suhartini, 1992) mendefinisikan manajemen diri sebagai suatu cara yang digunakan seseorang dalam bekerja dengan melakukan pengontrolan terhadap dirinya dan hasil kerjanya, yang dilakukan oleh dirinya sendiri tanpa harus ada kontrol dari luar. Masing-masing individu memiliki tingkat kemampuan manajemen diri yang berbeda-beda, dari yang rendah hingga tinggi. Menurut Pedler dan Boydell (1985), tingkat efektivitas seorang individu dalam melakukan manajemen

6 2 terhadap dirinya dipengaruhi sejauh mana individu tersebut mampu mempertahankan (surviving), memelihara (maintaining), dan mengembangkan (developing) empat aspek diri yang dimilikinya, yaitu: kesehatan (health), ketrampilan atau keahlian (skills), aktivitas (action), dan identitas diri (identity). Mahasiswa merupakan individu-individu yang sering memiliki masalah dengan manajemen diri. Hal ini dapat dicontohkan seorang mahasiswa yang bernama Ryan (nama samaran). Dalam wawancara dengan penulis ia menerangkan bahwa ia kesulitan mengelola waktu dan keuangannya. Selama kuliah empat tahun ia baru menyelesaikan 60 SKS. Hal ini terjadi karena kebiasaannya clubbing dan mengikuti berbagai kegiatan yang tidak berkaitan dengan studi. Ia juga memiliki masalah keuangan, yaitu punya banyak hutang kepada teman-temannya. Tidur, sebagai kebutuhan fisiologis manusia yang harus dipenuhi, dapat juga berpengaruh terhadap manajemen diri seseorang. Menurut Irvannuddin ( 12 Juli 2004) seseorang yang kualitas tidurnya rendah akan menjadi uring-uringan selama masa terjaga, mudah tersinggung, nafsu makan menurun, konsentrasi terganggu, dan seks meningkat. Hal ini secara tidak langsung juga mempengaruhi tingkat efektivitas individu dalam melakukan manajemen terhadap dirinya. Maas (Nashori, 2004), mengemukakan tidur adalah suatu keadaan di mana kesadaran seseorang akan sesuatu menjadi turun, namun aktivitas otak tetap memainkan peran yang luar biasa dalam mengatur fungsi pencernaan, aktifitas jantung dan pembuluh darah, serta fungsi kekebalan, dalam memberikan energi pada tubuh dan dalam pemrosesan kognitif, termasuk dalam

7 3 penyimpangan, penataan, dan pembacaan informasi yang disimpan dalam otak, serta perolehan informasi saat terjaga. Tanda yang bisa diketahui kalau seseorang sudah tertidur adalah hilangnya kesadaran atau tak ada respon (Asror, 2005). Selama tidur, tubuh mengalami perubahan fisiologis dan psikologis. Pengalaman yang biasa disebut dengan mimpi pada dasarnya adalah manifestasi dari perubahan-perubahan tersebut (Asror, 2005). Lebih lanjut Asror (2005) mengemukakan kejadian-kejadian tersebut diubah ke dalam bentuk visual yang dikomunikasikan oleh alam bawah sadar kepada yang tidur dalam bentuk simbolsimbol. Rangsang suara atau aroma dapat ditangkap oleh alam bawah sadar dan dikomunikasikan dalam bentuk mimpi. Mimpi, menurut Chaplin (1997), adalah deretan tamsil dan ide yang lebih kurang saling bertalian dan berlangsung selama orang tidur, atau selama orang dikuasai obat bius, atau sewaktu seseorang berada dalam situasi hipnotis. Asror (2005) menyatakan bahwa di dalam Al-Qur an, yaitu dalam surat Yusuf ayat 44 disebutkan adanya dua mimpi, yaitu mimpi buruk yang diistilahkan dengan hulm, dan mimpi benar atau baik yang diistilahkan dengan ru ya. Mimpi buruk adalah mimpi yang bercampur aduk dan kacau. Dengan kata lain, mimpi buruk adalah mimpi yang tidak jelas dan kacau sehingga sulit untuk diinterpretasikan. Adapun mimpi yang benar diistilahkan dengan ru ya ashsaadiqah dan mimpi yang baik diistilahkan dengan ru ya al-hasanah. Mimpi yang benar (ru ya) yang ada dalam al-qur an adalah mimpi benar yang mana Allah SWT menurunkan wahyu atau ilham kepada para Nabi atau Rasul dan hambahambanya yang lain atau memberi tahu sesuatu yang akan terjadi pada masa

8 4 yang akan datang. Dengan penjelasan Asror di atas dapat dikatakan bahwa mimpi mempunyai kualitas tersendiri. Sementara itu Nashori (2004) menyebutkan bahwa kualitas mimpi adalah suatu keadaan di mana mimpi yang diperoleh seseorang banyak menggambarkan hal-hal yang benar, menghasilkan optimisme serta kepastian bagi individu yang mengalaminya. Individu yang memiliki kualitas mimpi yang positif cenderung menggambarkan diri sebagai orang yang penuh gairah, sementara orang yang memiliki kualiatas mimpi yang negatif (buruk) cenderung merasa tak berdaya, lelah dan sebagainya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mimpi adalah suatu aktifitas yang terjadi di alam bawah sadar. Kemudian timbul pertanyaan, apakah ada hubungan antara kualitas mimpi dengan manajemen diri seseorang? Landasan Teori Kualitas mimpi bisa diketahui melalui aspek-aspek kualitas mimpi yang dirumuskan peneliti berdasarkan laporan penelitian Nashori (2004) Peranan Kualitas Tidur dan Kualitas Mimpi terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Ada 7 aspek kualitas mimpi, yaitu: meminta perlindungan Tuhan dari mimpi buruk, memperoleh mimpi yang menyenangkan, memperoleh mimpi yang berisi ramalan, pengetahuan masa lalu, petunjuk, peringatan; memandang hidup lebih positif dan optimis setelah bermimpi, menjaga jarak dengan mimpi buruk, introspeksi dan monitoring diri berkaitan dengan mimpi, dan mengambil hikmah dari mimpi.

9 5 Skala Manajemen diri digunakan untuk mengukur tingkat manajemen diri subyek. Skala ini disusun berdasarkan strategi manajemen diri yang dikemukakan Manz (1986) dan Gie (1996). Strategi tersebut diadaptasi menjadi aspek-aspek manajemen diri, yaitu: pengamatan diri, pendorongan diri, pengorganisasian diri, dan pengendalian diri. Variabel tergantung : Manajemen Diri Metode Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Variabel bebas : Kualitas Mimpi Subjek Penelitian Subjek penelitiannya adalah mahasiswa Universitas Islam Indonesia yang berasal dari Fakultas Psikologi. Berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dan tercatat aktif sebagai mahasiswa. Jumlah subjek adalah 60 orang. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini akan dilakukan secara kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam skala manajemen diri dan kualitas mimpi menggunakan skala sikap model Likert. Aitem-aitem dalam skala manajemen diri dan kualitas mimpi tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu favourable dan unfavourable. Tanggapan subjek terhadap aitem-aitem dalam skala ini dikelompokkan menjadi empat, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Skor bergerak antara 1-4. Untuk aitem-aitem favorable, penilaiannya

10 6 adalah skor 4 untuk sangat sesuai (SS), 3 sesuai (S), 2 tidak sesuai (TS), dan 1 sangat tidak sesuai (STS). Sementara untuk aitem-atem unfavorable, penilaiannya adalah skor 1 untuk sangat sesuai (SS), 2 sesuai (S), 3 tidak sesuai (TS), dan 4 sangat tidak sesuai (STS). Metode Analisis Data Untuk melihat hubungan kualitas mimpi dan manajemen diri digunakan uji korelasi product moment dari Pearson (Azwar, 1997). Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan tehnik pengolahan data dari program SPSS versi 13.0 for Windows. Hasil Penelitian Uji asumsi dilakukan untuk mengetahui apakah syarat-syarat untuk melakukan uji hipotesa dengan menggunakan product moment dari Pearson dapat memberikan hasil yang dapat menjawab hipotesis. Uji asumsi ini meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Uji Normalitas. Uji normalitas dilakukan pada tiap variabel untuk mengetahui apakah data statistik parametrik yang diperoleh dapat memenuhi distribusi kurve normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan menggunakan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov. Untuk mengetahui uji normalitas dapat diketahui dengan melihat nilai p-nya. Apabila nilai p > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal. Hasil uji normalitas pada skala manajemen diri diperoleh hasil F sebesar 0,424 dan p = 0,994 dengan demikian data yang diperoleh dari skala manajemen diri terdistribusi normal

11 7 (sesuai dengan kurve normal) karena p > 0,05. Pada skala kualitas mimpi hasil uji normalitasnya diperoleh F sebesar 0,693 dan p = 0,722. Karena p > 0,05 maka data skala kualitas mimpi terdistribusi normal (sesuai dengan kurve normal). Uji Linieritas. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui pola bentuk hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung apakah hubungannya linier atau tidak. Hasil uji linieritas hubungan antara kualitas mimpi dan manajemen diri diperoleh hasil F = 6,758 dan p = 0,014 (p < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kualitas mimpi dan manajemen diri mempunyai hubungan yang linier. Uji Hipotesis Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis Product Moment dari Pearson. Hasil analisis data dengan menggunakan analisis statistik korelasi Product Moment diperoleh koefisien korelasi (r xy ) = 0,247 dan p = 0,062, karena p_>_0,05 maka dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan antara kualitas mimpi dengan manajemen diri. Dengan demikian hipotesa yang diajukan ditolak. Pembahasan Melalui hasil analisis statistik deskriptif diketahui bahwa tingkat kualitas mimpi subjek penelitian berada dalam tingkat sedang, sedangkan tingkat manajemen diri subjek penelitian berada dalam tingkat rendah. Subjek sejumlah 58 orang terdiri dari 7 orang atau 12,07 % memiliki kualitas mimpi tinggi, 50

12 8 orang atau 86,21 % memiliki kualitas mimpi sedang, dan 1 orang atau 1,72 % memiliki kualitas mimpi rendah. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif juga diketahui tingkat manajemen diri subjek, dimana dari 60 orang subjek tidak ada yang memiliki tingkat manajemen diri tinggi atau 0%, 1 orang atau 1,72 % memiliki tingkat manajemen diri sedang, 57 orang atau 98,28% % memiliki tingkat manajemen diri rendah. Hasil analisis data diatas menunjukkan bahwa kualitas mimpi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia berada dalam kategori sedang, dan skor manajemen dirinya masuk dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil korelasi product moment dari Pearson diperoleh hasil sebesar (r xy ) = 0,247 dan p = 0,062 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kualitas mimpi dengan manajemen diri. Hasil ini juga membuktikan bahwa hipotesa penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan antara kualitas mimpi dengan manajemen diri ditolak. Tidak adanya hubungan antara kualitas mimpi dengan manajemen diri berarti kualitas mimpi tidak mendukung kemampuan manajemen diri subjek penelitian. Hal itu terjadi karena kemampuan manajemen diri seseorang juga dipengaruhi oleh faktor lain selain kualitas mimpi. Misalnya faktor kematangan emosi, tingkat penalaran dan kemampuan mengelola stres yang terjadi pada dirinya. Menurut Prawitasari (1993) pengelolaan diri akan lebih mudah dilakukan jika individu memiliki kematangan secara emosi, penalaran tinggi dan mampu mengelola stres yang terjadi pada dirinya. Menurut Pedler dan Boydell (1985), tingkat efektifitas seorang individu dalam melakukan manajemen terhadap dirinya dipengaruhi sejauh mana individu tersebut mampu mempertahankan

13 9 (surviving), memelihara (maintaining), dan mengembangkan (developing) empat aspek diri yang dimilikinya, yaitu: kesehatan (health), ketrampilan atau keahlian (skills), identitas diri (identity), dan aktivitas (action). Seorang yang memiliki kualitas mimpi yang baik, tetapi apabila dia tidak menggunakan potensinya sebaik mungkin, maka manajemen dirinya akan rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen diri tidak dipengaruhi oleh kualitas mimpi. Tidak adanya hubungan antara kualitas mimpi dengan manajemen diri bisa disebabkan aspek-aspek skala manajemen diri yang peneliti ajukan belum mencakup keseluruhan arti dari manajemen diri tersebut, seperti tidak adanya aspek penetapan sasaran diri sendiri dan manajemen waktu. Selama ini manajemen diri mempunyai definisi yang berbeda-beda dan lebih sebagai strategi perilaku manajemen diri yang baik. Semestinya penetapan sasaran diri sendiri dan manajemen waktu menjadi aspek-aspek penting. Kelemahan penelitian ini adalah keseluruhan subjek penelitian berasal dari mahasiswa Psikologi UII Yogyakarta yang masih aktif, sehingga karakteristiknya bersifat homogen. Akan lebih baik jika penelitian ini juga melibatkan subjek yang lebih beragam (heterogen), agar bisa digeneralisasikan secara lebih baik pada seluruh populasi. Kesimpulan Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara kualitas mimpi dengan manajemen diri ditolak. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

14 10 tidak ada hubungan antara kualitas mimpi dengan manajemen diri pada mahasiswa Psikologi UII Yogyakarta dengan koefisien korelasi sebesar r xy = 0,247 dengan p= 0,062 (p > 0,05). Saran Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan tema yang sama, penyempurnaan alat ukur baik skala manajemen diri maupun skala kualitas mimpi perlu dilakukan. Penyempurnaan skala ini bisa dilakukan dengan memperbaiki kalimat atau tata bahasa, menambah aitem dan menambah aspekaspek alat ukur. Selain itu, pada saat menyusun latar belakang sebaiknya subyek yang akan diteliti memiliki perhatian terhadap mimpi mereka. Selanjutnya bisa dikembangkan menjadi pemaknaan mimpi atau interpretasi mimpi dan pentingnya hal tersebut terhadap manajemen diri. Penelitian tentang kualitas mimpi beserta dampaknya terhadap aspekaspek lain dalam kehidupan manusia masih jarang dilakukan di Indonesia. Hal ini membuka kesempatan bagi para peneliti untuk melakukan penelitian lebih banyak lagi tentang hal tersebut. Terdapat banyak variabel lain yang bisa dikombinasikan dengan kualitas mimpi, seperti kecemasan, stres, motivasi kerja, efikasi diri, dan lain-lain. Penelitian tentang manajemen diri juga belum banyak dilakukan di Indonesia. Masih terbuka banyak kesempatan bagi para peneliti untuk melakukan penelitian tentang apa sajakah yang mempengaruhi manajemen diri seseorang. Sebagai contoh adalah mengkombinasikan antara kecerdasan emosi dengan manajemen diri. Sebaliknya, para peneliti juga dapat melakukan penelitian

15 11 mengenai dampak manajemen diri terhadap aspek-aspek lain dalam kehidupan manusia. Secara teoritis, terdapat beberapa hal yang dipengaruhi oleh manajemen diri dan belum pernah diteliti sebelumnya, seperti kesehatan (health), ketrampilan atau keahlian (skills), aktivitas (action), dan identitas diri (identity). Para peminat manajemen diri juga dapat meneliti hubungan manajemen diri dengan sikap terhadap mimpi.

16 12 Daftar Pustaka Asror, M The Dream: Sketsa Mimpi dalam Tinjauan Islam, Kedokteran dan Psikologi. Surabaya: Jawara (Citra Pelajar Group). Azwar, S Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberti., S Reliabilitas dan Validitas. Edisi III. Yogyakarta: Pustaka Pelajar., S Penyusunan Skala Psikologi. Cet. VI. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Brigham, J. C Social Psychology. New York: Harper Collins Publisher, Inc. Covey, S The 7 Habits of Highly Effective People (diterjemahkan oleh Budijanto). Jakarta: Binarupa Aksara. Gie, T. L Stategi Hidup Sukses. Yogyakarta: Liberti. Hadi, S Statistik. Jilid III cetakan IV. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada., S Metodologi Research. Vol. III. Yogyakarta: Andi Offset. Irvannuddin, M Olahraga Teratur bila Susah Tidur. Juriana, Kesesuaian Antara Konsep Diri Nyata dan Ideal dengan Kemampuan Manajemen Diri Pada Mahasiswa Pelaku Organisasi. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas Gadjah Mada. Kanfer, F. H, and Godstein, A. P Helping People Change: A Textbook of Methods. New York: Perganoma Press, Inc.

17 13 Manz, C. C Seni Memimpin Diri Sendiri (diterjemahkan oleh A.M. Mangunhardjana). Yogyakarta: Kanisius. Nashori, F Peranan Kualitas Tidur dan Kualitas Mimpi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas Islam Indonesia., F Mimpi Nubuwat: Menetaskan Mimpi yang Benar. Cet. I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Palmquist, S. Fondasi Psikologi Perkembangan: Menyelami Mimpi, Mencapai Kematangan Diri (diterjemahkan oleh M. Shodiq). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Prawitasari, J. E Kepemimpinan di Masyarakat. Handout kuliah S2 Psikologi Universitas Gadjah Mada (tidak diterbitkan). Yogyakarta. Prijosaksono, A., dan Mardianto, M Self Management: Guru Terbaik Sekaligus Musuh Terbesar Manusia. Jakarta: Elex Media Komputindo. Ramadhani, Graifhan. Teori Mimpi Secara Ilmiah. shterate.com. 25/03/06 Soekadji, S Modifikasi Perilaku: Penerapan Sehari-hari dan Penerapan Profesional. Yogyakarta: Liberti. Suhartini, H Pengaruh Metode Pengelolaan Diri Sendiri Terhadap Prestasi Kerja Praktek Harian. Jurnal Psikologi UGM. Yogyakarta. Th. XIX, No.1. Desember 1992,

18 14 Identitas Penulis Nama : Agung Catur Nugroho Alamat Rumah : Timoho GK IV / 972, Yogyakarta No. Hp :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying 88 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini berorientasi pada penelitian kuantitatif, yakni ingin melihat sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitain Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya kepemimpinan dan motivasi kerja. Untuk kepentingan penelitian ini, maka gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Rudi Prasetyo 04320307

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini dikarenakan data yang didapat dari penelitian berupa angka atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Medan, Medan Estate Deli Serdang dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei- Juni

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II tersebut, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK Oleh: Amalia Gia Puspita Fuad Nashori PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah salah satu unsure penting dalam suatu pendekatan ilmiah, karena ketepatan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada akan menentukan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menguraikan tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan dianalisis menggunakan statistik. Sugiyono (2015) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Prokrastinasi 2. Variabel Bebas : Kecemasan B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menekankan analisisnya pada datadata numerical (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, maksudnya bahwa dalam menganalisis data dengan menggunakan angka-angka, rumus, atau model matematis berdasarkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA COMPUTER SELF-EFFICACY

HUBUNGAN ANTARA COMPUTER SELF-EFFICACY NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA COMPUTER SELF-EFFICACY DENGAN COMPUTER STRESS Oleh: Muhammad Rumi Adiyan 97 320 016 4 5 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2005 6 HUBUNGAN ANTARA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel sebagai berikut: 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel-variabel sebagai berikut: 1. Variabel Tergantung : Pembelian Impulsif 2. Variabel Bebas : Kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan sebuah cara untuk menyelesaikan penelitian sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan yang hendak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional (X) dengan efektivitas kinerja karyawan (Y),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009) adalah metode berlandaskan pada filsafat positivism,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dilihat kaitan antara penyesuaian diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik, maka akan merasakan kepuasan hdiup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA DISUSUN OLEH SUGESTI HANUNG ANDITYA SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Azwar (2007; 59) menjelaskan, setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN dapat menurun, maka akan memberi pengaruh juga pada fisiologis dan perilaku secara umumnya. D. Hipotesis Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan negatif antara dukungan

Lebih terperinci

B A B III. A. Desain Penelitian. B. Populasi dan Sampel Penelitian. Menurut Sugiono (dalam Riduwan, 2004) populasi adalah wilayah

B A B III. A. Desain Penelitian. B. Populasi dan Sampel Penelitian. Menurut Sugiono (dalam Riduwan, 2004) populasi adalah wilayah B A B III I. M E T O D E P E N E L I T I A N A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karateristik dan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu daya tarik interpersonal dan kohesivitas kelompok. Untuk kepentingan penelitian ini, maka pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel Hubungan Resiliensi dengan Stres Kerja Anggota. Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel Hubungan Resiliensi dengan Stres Kerja Anggota. Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian korelasilasional bentuk bivariate, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda ( Turmudi, 2008).

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin. BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu kepercayaan diri. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka pelaksanaan penelitian dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Devisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini variabel yang digunakan dua jenis variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi. Penelitian dengan teknik korelasi bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Identifikasi variabel penelitian ini harus ditentukan terlebih dahulu sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Azwar (2013, h.5) adalah penelitian yang menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Defenisi Operasional Variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. pelaksanaan penelitian, adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. pelaksanaan penelitian, adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Tahap persiapan penelitian merupakan tahap yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian, adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Orientasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Oleh : Arum Kusuma Putri Uly Gusniarti PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel Tergantung Variabel Bebas : Kecemasan akademik : Efikasi diri B. Definisi Operasional 1. Kecemasan Akademik Kecemasan akademik adalah dorongan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel 1. Variabel Bebas : Kecerdasan Emosi 2. Variabel Tergantung : Stres Akademik 1. Kecerdasan Emosi B. Definisi Operasional Variabel Kecerdasan emosi sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah kuantitatif, penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2012), adalah metode berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan metode penelitian ini akan menguraikan : (A) Identifikasi variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi Operasional penelitian, (C) Populasi dan sampel, (D) Metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian. ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan. 1 Kesalahan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, 33 BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga 2. Variabel Tergantung : Harga Diri B. Definisi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitan Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada tahun pelajaran 013/014. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah salah satu langkah yang penting dalam suatu penelitian ilmiah. Cara atau metode penelitian adalah alat untuk mencapai tujuan dan kualitas penelitian sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah

BAB III METODE PENELITIAN. karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan unsur paling penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah hubungan kontrol diri dan perilaku bullying. Untuk membuktikan secara empiris hipotesis tersebut

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN oleh : MUTYA GUSTI RAMA Dra. AISAH INDATI, M.S FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. definisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel dan sampling, metode

BAB III METODE PENELITIAN. definisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel dan sampling, metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel dan sampling, metode pengumpulan data, validitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipergunakan guna menjawab permasalahan yang diselidiki berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci