FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR ' SUPRIADI

Transkripsi

1 PENGARUH KADAR ENERGI RANSUM TERHADAP ENERGf TER'CEkNA, ENERGI TERMETABOLISME DAN JUMLAH ZAT-ZAT MAKANAN TERCERNA PADA KUSA TIMOR ( ~ervus Titnorensis - ) DAN KAMBlNG PERANAKAN ETAWAH,. :: KARYA ILMIAH ' SUPRIADI FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2 RINGKASAN SUPRIADI, Penqaruh Kadar Enerqi Ransum terhadao Enerqi Tercerna, Enerai Teraetabolisme dan Jumlah Zatzat Makanan Tercerna oada Rusa Timor (Cervus timorensis) dan Kambino Peranakan Etawah. Karya Ilmiah Faltultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Dr. Aminuddin Parakkasi Pembimbing Anggota : Ir. Rachjan Gunasah Pratas, Ti.Sc. Penelitian dilakukan di Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, aulai tanggal 3 September 1984 sampai tanggal 21 Januari Tujuan ~enelitian adalah untuk mempelajari pengaruh kadar energi ransum terhadap energi tercerna, energi termetabolisme dan jumlah zat-zat makanan tercerna (TDN) serta pertarnbahan bobot badan pada rusa dan kambing. Hewan yang digunakan Rusa Timor (Cervus timorensis) dan Kambing Peranakan Etawah (PE), masing-masing empat ekor. Bobot badan rata-rata rusa kg dan kambing L b.26 kg. Umur berkisar antara 2.0 sampai 2.5 tahun. Ransum terdiri atas empat macam berbentuk tepung, dengan kadar energi 2.12, 2.59, 3.11 dan 3.51 Mkal DE/kg bahan kering dan kadar proteinnya sama (213%). Bahan makanan penyusun ransum adalah rumput lapang, onggok, bungkil kedele, jagung kuning, dedak, lemak hewan, urea, kaolin dan cattle mix (~fizer). Parameter yang diukur adalah konsumsi energi, energi feses, energi tercerna, energi urine dan CH4, energi termetabolisme, jumlah zat-zat makanan tercerna (TDN), konversi TDN menjadi energi tercerna dan energi termetabolisme, nilai ME dari DE ransum serta pertambahan bobot badan. Penelitian dilaksanakan dalam dua Rancangan Bujur Sangkar Latin (2 x 4 x 4). Sidik ragam digunakan untuk melihat. pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diukur. U j i orthogonal untuk melihat level optimum (rraksimum) hubungan antara dua peubah dan uji jarak Duncan untuk melihat perbedaan antara perlakuan. Kadar energi ransurc berpengaruh sangat nyata terhadap konsumsi energi pada rusa dan kambing (P L 0.01) Konsumsi energi maksimum pada rusa kkal/kg 830-~~/hari

3 didapatkan dari kadar energi ransum 2.93 Nkal 0E/kg BK, sedangkan pada kambing kkal/kg BBO.75/hari dari kadar energi ransum 2.97 Mkal OE/kg BK. Peningkatan kadar energi ransum menurunkan pengeluaran energi melalui f'eses (P L 0.01). Konsumsi ener i tercerna sangat nyata dipengaruhi kadar energi ransum 9 P L 0.01). Konsumsi energi tercerna pada rusa tertinggi kkal/kg ~BO.~~/hari didapatkan dari kadar energi ransum 3.26 Nkal 0E/kg BK dan pada kambing kkal/kg BBO-75/hari dari kadar energi ransum 3.10 Kkal OE/kg BK. Energi yang keluar melalui urine menuxun dengan meningkatnya ltadar energi ransum (P L 0.05). Energi gas hasil fermentasi (CH ) sangat nyata dipengaruhi kadar energi ransum (P L 0.0f). Kadar energi ransum sangat nyata mempengaruhi energi termetabolisme ransum dan konsumsi energi termetabolisme (P L 0.01). Peningkatan kadar energi ransum meningkatkan energi termetabolisme ransum. Konsumsi ener i termetabolisme tertinggi untuk rusa kkal/kg BBj.75/hari didapatkan dari ltadar energi ransum 3.31 Mkal OE/kg BK dan untuk kambing kkal/kg ~BO-~~/hari pada 3.12 Nkal DE/kg BK. Jumlah zat-zat makanan tercerna (TON) ransum meningkat dengan meningkatnya kadar energi ransum (P L 0.01). Nilai DE per kilogram TON ransum pada rusa dan kambing rata-rata 4134 i 148 dan 4291 i 52 kkal OE/kg TDN. Nilai ME per kilogram TON ransum pada rusa dan kambing rata-rata 3510 F 273 dan 3695 L 88 kkal ME/kg TON. Nilai perkiraan ME dari DE ransum pada rusa dan kambing rata-rata 84 3 dan 86 i 1 persen OE. Bobot badan rusa dan kambing menurun pada kadar ener- gi ransum 2.12 Nkal OE/kg BK. Kebutuhan energi untuk pertambahan bobot badan pada rusa dan kambing lebih kecil daripada domba. Tidak didapatkan perbedaan antara rusa dan kambing dalam ha1 konsumsi energi, pengeluaran energi melalui fe-. ses, urine dan gas hasil fermentasi (CH4), energi tercerna, energi termetabolisme, jumlah zat-zat makanan tercerna dan nilai perkiraan.oe per kilogram TDN ransum serta pertambah- an bbbot badan. Perbedaan hanya terdapat pada nilai perkiraan ME per kilogram TON dan RE dari OE ransum.

4 PENGARUH KADAR ENERGI RANSUN TERHADAP ENERGI TERCERNA, ENERGI TERNETABOLISNE DAN JURLAH ZAT-ZAT IVIAKANAN TERCERNA PADA RUSA TINOR (Cervus a r e n s i s ) DAN KAMBING PERANAKAN ETAWAH Karya Ilrniah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sar jana Peternakan Oleh SUPRIADI FAKULTAS PETERNAKAN. INSTITUT PERTANIAN BOGOR

5 PENGARUH KADAR ENERGI RANSUM TERHADAP ENERGI TERCERNA, ENERGI TERMETABDLISNE DAN JUNLAH ZAT-ZAT MAKANAN TERCERNA PADA RUSA TIMOR (Cervus timorensis) DAN KANBING PERANAKAN ETAWAH Oleh SUPRIADI Karya Ilmiah ini telah disetujui dan disidangkan dihadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 7 Vtaret 1986 Pembimbing Utama Ir. Rachian G. Pratas. M.Sc. Pembimbing Anggota Ketua Jurusan Ilmu Nutrisi dan Rakanan Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor / - Dr. Toha Sutardi

6

7

8

9

10