BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
|
|
- Hartanti Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Teknologi Informasi atau biasa disingkat dengan IT menjadi salah satu industri yang berkembang paling pesat mengingat derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang kian meningkat dari hari ke hari. Industri IT dipandang menarik oleh banyak orang karena teknologi dan komunikasi menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan orang dewasa ini. IT sendiri didefinisikan sebagai tata cara atau sistem yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pesan atau informasi. IT juga bisa didefinisikan sebagai pemanfaatan perangkat komputer sebagai alat untuk memproses, menyajikan, serta mengelola data dan informasi dengan berbasis pada peralatan komunikasi (Y. Maryono & B. Patmi Istiana, 2005). Perkembangan IT turut memengaruhi industri media yang juga terus meluas seiring perkembangan jaman, dimana teknologi semakin berkembang pesat sehingga memudahkan manusia mengetahui berita dari berbagai belahan dunia manapun. Media sendiri berfungsi sebagai jembatan antara manusia dengan dunia ( diakses Juli 2015). Manusia khususnya yang tinggal di kota-kota besar pasti tidak bisa lepas dari dunia komunikasi dan teknologi. Munculnya berbagai media berbasis IT turut membuktikan hal ini, dimana orang-orang dapat dengan mudah mengakses sebuah artikel atau berita secara cepat. Media berbasis IT ini dikenal juga dengan media online. Asep Syamsul M. Romli dalam buku Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online (Nuansa, Bandung, 2012) mengartikan media online sebagai berikut: Media online adalah media massa yang tersaji secara online di situs web (website) internet. Awal kelahiran media dengan memanfaatkan internet terjadi pada tahun Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan yang disebut World Wide Web atau yang biasanya disingkat dengan WWW. Pertumbuhan web sebagai media online semakin meningkat pesat. terdapat dua faktor yang mempengaruhi mengapa web melonjak tinggi. Pertama, dikarenakan 1
2 2 teknologi dan infrastruktur sudah menyebar dalam jumlah besar di masyarakat khususnya telepon dan komputer. Kedua, web juga multifungsi dan internet juga mempunyai fungsi yang meluas dan mudah diakses oleh seluruh orang didunia yang sudah memiliki sambungan internet. Media Online atau biasa disebut dengan internet adalah hasil dari persilangan teknologi komunikasi yang menawarkan kepada pengguna sebagai media yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia atau juga disebut media interaktif, dimana media memungkinkan partisipati aktif baik penerima maupun pengirim. Media online bisa menampung berita teks, image,audio dan video. Berbeda dengan media cetak, yang hanya menampilkan teks dan image. Online sendiri merupakan bahasa internet yang berarti informasi dapat diakses dimana saja dan kapan saja selama ada jaringan internet (Ansara, 2015). Industri media online merupakan industri yang membutuhkan tingkat kreativitas tinggi, dimana mereka ditantang untuk menghasilkan output yang menarik dan berbeda dengan yang lain agar orang-orang atau pengguna bisa tertarik untuk menggunakannya. Orang-orang yang bekerja di industri media online terbiasa dengan etos kerja yang membutuhkan aspek-aspek seperti creative, brainstorming, designing, strategic planning, report writing (Raymond and Cunliffe 34). Terlebih kini dengan banyaknya persaingan, ide-ide kreatif dituntut untuk dihasilkan lebih cepat. Oleh karena itu, orang-orang yang bekerja di industri media online diharapkan untuk selalu bisa berpikir dan bekerja secara kreatif. Sayangnya, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gallup, Asia Tenggara memiliki proporsi terburuk untuk karyawan yang tidak semangat bekerja di perusahaannya yaitu sekitar 73%. Tabel 1. Tingkat Kepuasan Bekerja Karyawan Sumber : diakses 15 April 2015.
3 3 Salah satu faktor yang turut memengaruhi produktivitas karyawan adalah lingkungan fisik dari tempat mereka bekerja (Allen, 1997, Becker, 2001, Brill, 2001, Croon et al, 2003, Voordt, 2003). Lingkungan kerja merupakan tempat dimana karyawan melakukan aktivitas setiap harinya. Menurut Nitisemito (dalam Intanghina, 2008) mendefinisikan, Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan. Lingkungan kerja secara fisik memberikan efek positif terhadap kreatifitas sebuh organisasi (Nonaka, 2000, Worthington, 2000, Florida, 2002, Becker, 2007). Lingkungan kerja secara fisik menjadi salah satu dari tiga faktor yang dipertimbangkan oleh pekerja saat hendak menerima suatu pekerjaan, sehingga tentunya memiliki efek yang sangat besar pada produktivitas karyawan, dimana para pekerja sangat memerhatikan masalah kenyamanan, aksesibilitas antar karyawan dan perlengkapannya, privasi, dan fleksibilitas (Sule, 2007). Lingkungan kerja yang dirancang dan diimplementasikan secara matang memiliki dampak yang mendalam terhadap performa perusahaan (Steiner, 2005). Sumber daya manusia yang berkualitas tentunya akan mendukung kelangsungan suatu perusahaan untuk terus dapat berdiri dan menjadi perusahaan yang solid. Worthington (2000) menyatakan bahwa bangunan dan konfigurasinya, desain, dan manajemen ruang turut memicu dan mendukung pertukaran ide dan pengetahuan sehingga menjadi tantangan bagi perusahaan yang ingin terus berkembang untuk dapat memanfaatkan hal ini. Dewasa ini di berbagai belahan dunia, sudah banyak perusahaan IT besar yang menerapkan konsep creative workspace pada kantornya dengan maksud untuk meningkatkan lahirnya ide ide kreatif dan meningkatkan semangat kerja karyawannya, seperti perusahaan Google, Youtube, dan Pixar. Sebuah artikel di Kompas Forum mengatakan bahwa hampir semua kantor Google memiliki desain kreatif dan unik karena Google percaya bahwa dengan desain kantor yang kreatif dan unik akan mampu memotivasi dan memberi inspirasi kepada karyawannya ( Kondisi tempat kerja mereka yang menarik perhatian publik juga memberikan hal positif bagi citra perusahaan tersebut. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi arsitek dan desainer interior untuk merancang sebuah tempat kerja yang bisa menjadi wadah lahirnya ide-ide kreatif tersebut lewat desain tempat kerja yang menarik. Kreativitas karyawan memberikan kontribusi untuk kesuksesan organisasi dan "memahami bagaimana lingkungan psikologis dan fisik sosial bekerja bersama-
4 4 sama untuk mendukung kreativitas di tempat kerja merupakan langkah penting dalam mengembangkan yang pengetahuan dasar tentang kreativitas organisasi ; pengetahuan tersebut akan memposisikan arsitek, desainer, dan perencana sebagai pemain strategis dalam meningkatkan daya saing perusahaan" (Vithaythawornwong, Danko, & Tobert, 2003). Tentunya, tempat kerja tersebut harus memenuhi syaratsyarat tempat kerja yang baik terlebih dahulu. Kemudian, perancangan sebuah tempat kerja kreatif bisa dimulai. 1.2 Rumusan Masalah Dalam pembahasan kali ini akan dikemukakan beberapa rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana penerapan desain creative workspace pada sebuah kantor media online di Jakarta? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian kali ini adalah untuk menghasilkan desain tempat kerja dengan penerapan creative workspace pada sebuah kantor media online berdasarkan kriteria yang telah didapat. 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup yang akan dibahas adalah mengenai kriteria sebuah creative workspace, dan bagaimana hal ini bisa diterapkan pada sebuah kantor industri media berbasis IT atau dikenal media online. 1.5 State of the Art 1. Martens, Yuri. (2008). Unlocking Creativity with Physical Workplace. Bisnis saat ini harus menjadi lebih kreatif dan inovatif untuk menghadapi persaingan tumbuh dan globalisasi. Tempat kerja fisik dapat nilai untuk memfasilitasi kreativitas. Jurnal ini melaporkan penelitian dilakukan pada aspekaspek yang menentukan kreativitas dan studi kasus yang meneliti hubungan antara kreativitas, kerja kreatif dan lingkungan kerja kreatif dengan organisasi kreatif. Jurnal ini mengusulkan sebuah model untuk hubungan posisi, elemen dan kekuatan yang menentukan pertandingan dari tempat kerja kreatif dan penjajah tersebut. itu posisi kerangka kreativitas, kerja kreatif dan lingkungan kerja yang sesuai. Ini membantu untuk mengungkap kompleksitas memfasilitasi kreativitas dan proses
5 5 kerja kreatif. Studi kasus menekankan pentingnya jelas definisi, dan menggambarkan makna lay- out, warna, cahaya dan ruang untuk mempresentasikan karya yang. Tempat kerja kreatif, Literature (Andriopoulos, 2001) menyoroti lima faktor organisasi yang meningkatkan kreativitas dalam lingkungan kerja: iklim organisasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan, sumber daya dan keterampilan dan struktur dan sistem. Mathissen dan Einarsen (2004) menyebutkan bahwa kreatif dan perilaku inovatif di tempat kerja tampaknya akan dipromosikan oleh fleksibilitas kognitif yang diciptakan oleh kombinasi dari kedua kualitas pribadi dan faktor lingkungan kerja (West & Richards, 1999 di Mathisen dan Einarsen, 2004). Faktor lingkungan kerja yang meningkatkan kreativitas adalah: perasaan bersama, tujuan jelas ditentukan, serta kemungkinan untuk menantang mereka, pertukaran pendapat atau ide-ide, kontroversi konstruktif, kebebasan, tantangan di tempat kerja, kepercayaan dan keamanan, tim partisipasi dan aliran ide kolaboratif, dan hubungan terbuka antara rekan kerja, serta antara atasan dan bawahan. Sebagian besar faktor-faktor ini telah menunjukkan nilai prediksi dalam kaitannya dengan kreativitas dan inovasi (Mathissen dan Einarsen, 2004). 2. Pratama, Aditya Denny dan Santoso, Ir. St. Kuncoro. (2014). Fasilitas Industri Kreatif Media Cetak di Surabaya. Jurnal edimensi Arsitektur Vol II, No. 1. Hal Industri kreatif saat ini tengah berkembang dengan pesat. Ide-ide kreatif sangat dibutuhkan dengan cepat sehingga dibutuhkan sebuah katalisator yang dapat menumbuhkan kreatifitas dari para karyawan tersebut, Oleh karena itu dilakukan pendekatan perancangan melalui perilaku arsitektur yang cocok dengan pekerja industry kreatif. Pendekatan Perancangan Pendekatan perilaku merupakan salah satu pendekatan yang cocok dengan masalah desain yang ada. Pendekatan perilaku yang digunakan berdasarkan teori Kenneth P. Morse mengenai Enterpreanur Muda. 1. Berintegritas tinggi 2. Berjiwa pemimpin 3. Tidak sabaran 4. Bekerja sebagai sebuah tim 5. Ingin tampil beda Penerapan kedalam desain berdasarkan teori diatas. - Kontras dengan sekitar
6 6 - Banyak tempat berkumpul - Sistem sirkulasi yang simple Perbedan lainnya terdapat pada banyak nya tempat berkumpul yang juga berfungsi sebagai tempat untuk bekerja secara non-formal. Hal ini sejalan dengan tujuan awal untuk memunculkan sebanyak-banyaknya ide kreatif dengan begitu di perlukan tempat bekerja yang rileks dan tidak kaku agar ide_ide kreatif itu dapat muncul. 3. Badayai, Abdul Rahman Ahmad Badayai. (2012). A Theoretical Framework and Analytical Discussion on Uncongenial Physical Workplace Environment and Job Performance among Workers in Industrial Sectors. Procedia-Social and Behavioral Sciences, vol 42, pages Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kerangka teoritis dari lingkungan tempat kerja fisik dan efek pada kinerja. Penelitian diklasifikasikan pada lima faktor dari lingkungan tempat kerja yang dapat mempengaruhi kinerja pekerjaan: suara, suhu, udara, cahaya dan warna, dan ruang. Faktor-faktor diatas memainkan peran utama dalam faktor-faktor penentu kinerja pekerja. Oleh karena itu, desain lingkungan fisik tempat kerja yang lebih baik dan menyenangkan sangat disarankan dengan membuat sesuatu yang baru. Lingkungan fisik di tempat kerja sangat penting untuk kinerja, kepuasan, hubungan sosial karyawan dan kesehatan. Hal ini dapat dianggap tidak hanya sebagai stimulasi rangsangan fisik, tetapi juga sebagai struktur fisik (ukuran, furniture, lorong-lorong, dll) dan sebagai artefak simbolik. Rangsangan fisik di lingkungan kerja dapat diklasifikasikan menjadi lima faktor yang berbeda, yaitu : suara (kebisingan, musik), suhu (panas, dingin), udara (polusi, kesegaran), cahaya dan warna (sinar matahari, pijar, neon, jendela, tampilan), dan ruang (density, pengaturan stasiun kerja). Ketika lingkungan kerja yang lebih buruk, yang disebabkan oleh kurangnya rangsangan fisik, karyawan akan mengalami lebih kesusahan, dan akhirnya ini akan mempengaruhi pekerjaan mereka kinerja. Studi utama dari temuan Hawthorne mengungkapkan dampak perubahan fisik yang ketidakcocokan dengan karyawan sehingga mempengaruhi kinerja karyawan di tempat kerja. Akibatnya, minimal atau maksimal perubahan faktorfaktor di lingkungan tempat kerja seperti pencahayaan dapat mengakibatkan perbaikan atau penurunan kinerja pekerja. Tingkat kebisingan, misalnya, yang diamati memiliki efek berbahaya di mana nantinya bisa mengganggu kinerja pekerjaan, tetapi juga pada kelenjar endokrin, yang menunjukkan bahwa respon stres
7 7 fisiologis terlibat. Oleh karena itu, lingkungan tempat kerja tidak nyaman dalam makalah ini mengacu pada ketidaksesuaian antara apa orang perlu untuk melakukan tugas mereka dan sumber daya lingkungan fisik memberikan, seperti suara, cahaya, ruang, suhu dan udara. Kerja atau pekerjaan kinerja digambarkan dalam penelitian ini mengacu pada produktivitas itu sendiri, serta waktu dihabiskan di kantor, kehadiran, dan tingkat pengunduran diri. 4. Bryant, Molly Elizabeth. (2012). Physical Environments Conducive To Creativity and Collaboration Within the Work Environment. Pemahaman kreativitas, kolaborasi, dan berbagai pengaturan dari lingkungan tempat kerja, dikombinasikan dengan persepsi kreativitas dan kolaborasi menurut para profesional kreatif, dapat memberikan bimbingan kepada para arsitek dan interior desainer tentang bagaimana komponen dalam lingkungan fisik dapat dirasakan untuk meningkatkan kreativitas. Desain ruang kantor seharusnya tidak hanya mencakup komponen yang berkontribusi terhadap kreativitas, dan kolaborasi, tetapi juga harus menjadi ruang yang fleksibel untuk memenuhi tipe kepribadian dari pekerja itu sendiri 5. Anggriani, Niniek dan Agustin, Dyan. (2005). Desain Kursi Kerja Berkaitan dengan Unsur Kesehatan Tubuh & Peningkatan Kwalitas Kerja. Jurnal Rekayasa Perencanaan, Vol. I, No. 2. Kursi merupakan perlengkapan tata ruang utama fungsinya yang dalam keadaan sederhana sekali bisa berperan tanpa memperhatikan elemen elemen lain, sehingga kehadiran kursi didalam ruang minimal harus ada. Kursi kerja adalah salah satu jenis kursi yang sering dipakai terutama bila kita sedang bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat desain kursi yang paling nyaman digunakan untuk bekerja, dengan menganalisa kegiatan yang dilakukan. Sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai acuan desain kursi ergonomis, yang dapat menunjang kesehatan tubuh dan meningkatkan kualitas kerja. Apabila dalam bekerja kita bisa duduk dengan baik dan nyaman karena ditopang oleh desain tempat duduk yang ergonomis maka otomatis kita akan nyaman dalam bekerja dan bisa mengurangi Berdasarkan analisa dan kajian terhadap perancangan desain konstruksi kursi kerja maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
8 8 Kursi harus stabil, keempat kaki harus terpisah sekurang kurangnya selebar dan sepanjang tempat duduk Kursi kerja memungkinkan tiap gerak tangan Kursi kerja harus dianggap satu set dengan meja kerja dengan jarak dari tempat duduk ke permukaan meja 23 cm dan jarak dari tempat duduk dengan bagian bawah meja minimum 19 cm Tempat duduk cekung pada bagian muka dan miring kebelakang 3-5 derajat sedang tepi depan harus bulat Sandaran dengan tinggi cm vertical diatas tempat duduk, bantalan pinggang agak cekung atau sedikit cekung setinggi dada agar supaya otototot punggung bisa istirahat Jika masih menyukai kursi meja tradisionil yang menggunakan penyangga harus dilengkapi dengan per, agar terasa empuk. Penyangga pinggang dengan tinggi cm dan lebar cm. Sandaran belakang dan penyangga pinggang diberi sedikit tonjolan dengan radius cm Ketentuan ketentuan untuk ketinggian suatu tempat duduk: tempat duduk non adjustable tanpa sandaran kaki setinggi cm, tempat duduk Non Adjustable dengan landasan kaki setinggi cm, jarak setelah dari tempat duduk yang adjustable cm Kursi kerja hendaknya pada tempat duduknya dilapisi dan sandaran tubuh tidak boleh tertekan lebih dari 2-3 cm. Lapisan penutup dipilih bahan yang dapat menyerap keringat dengan baik Bahan pelapis harus kuat dan tahan lama, mudah dibersihkan, dan warnanya sesuai dengan perlengkapan lain yang telah ada dalam ruang Kursi kerja harus dapat menerima beban yang cukup kuat untuk diduduki oleh orang kurus sampai yang tergemuk dan bantalan kursi dicari bahan pelapis yang dapat kembali pada bentuk semula seperti sebelum diduduki. rasa capek, sehingga hasil kerja kita bisa optimal dan berdampak pada peningkatan kualitas kerja serta pengaruh positif bagi perusahaan atau tempat kita bekerja. 1.6 Lokasi Lokasi yang dipilih adalah di Jalan Kemang Raya no 99, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
9 9 Gambar 1. Lokasi Sumber: Google earth, diakses Februari 2014 Perbandingan pemilihan lokasi terlampir.
10 10
DESAIN KURSI KERJA BERKAITAN DENGAN UNSUR KESEHATAN TUBUH & PENINGKATAN KWALITAS KERJA
DESAIN KURSI KERJA BERKAITAN DENGAN UNSUR KESEHATAN TUBUH & PENINGKATAN KWALITAS KERJA Niniek Anggriani dan Dyan Agustin Staff Pengajar Teknik Arsitektur UPN Veteran Jatim ABSTRACT In every day life, human
Lebih terperinciFasilitas Industri Kreatif Media Cetak di Surabaya
Fasilitas Industri Kreatif Media Cetak di Surabaya Aditya Denny Pratama, dan Ir. St.Kuncoro Santoso Prodi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: denny_fact@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut:
BAB IV PEMBAHASAN 5.1. Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut: Ruang studio di kampus Ruang studio di kampus Tabel 4.1 Perbandingan ruang studio desain
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan
I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep utama yang mendasari Rancang Ulang Stasiun Kereta Api Solobalapan sebagai bangunan multifungsi (mix use building) dengan memusatkan pada sistem dalam melayani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpustakaan adalah sebuah ruang yang di dalamnya terdapat sumber informasi dan pengetahuan. Sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang berada di perpustakaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era global ini peran serta informasi dari media massa telah menjadi kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja Indonesia.
Lebih terperinciINTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY. HOLME scompany
INTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY HOLME scompany R U A N G STANDAR D P ERANCANGAN... Ruang yang baik untuk perkembangan anak-anak TK, yaitu ruangan yang menyediakan area-area aktivitas tersendiri yang
Lebih terperinciIII. DATA PERANCANGAN
III. DATA PERANCANGAN A. TABEL DATA PERANCANGAN Rincian Data Sifat Data Manfaat Data Dalam Kesiapan Data Utama Penunjang Perancangan Sudah Belum Data Objek Dan Teknik Perancangan Spesifikasi sofa Pedoman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Pos Indonesia yang selanjutnya disebut Kantor Pos merupakan badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang layanan sarana komunikasi seperti mengirimkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dengan menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Berhasil atau tidaknya
Lebih terperinciberfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Solusi-solusi desain yang diterapkan oleh biro Kas+Architecture dalam perancangan rumah tinggal Bukit Gading Mediterania dan rumah tinggal Langsat, sejalan dengan kajian teori
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan bisnis manusia. Terlebih
Lebih terperinciPUSAT PAMERAN DAN KONVENSI DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK
PUSAT PAMERAN DAN KONVENSI DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK Tegar Adhityatma 1, Musyawaroh 2, Amin Sumadyo 3 Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta 1,2,3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum kegiatan belajar mengajar harus dilakukan hanya dalam ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan kelas sambil sesekali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi, penyampaian dan distribusi data. Danelly (dalam Husein, 2001)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dalam kaitannya dengan organisasi perusahaan, telah membawa perubahan yang besar dalam proses dan pengolahan informasi, penyampaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahannya berbentuk Republik dengan kehadiran berbagai lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal Indonesia menyatakan dirinya sebagai negara demokrasi sebagaimana terlihat dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945, dimana pemerintahannya berbentuk Republik
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. tidak dapat secara mudah jika hanya dilihat dengan hal-hal terkait yang
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Citra yang dibentuk oleh perpustakaan di kalangan masyarakat tidak dapat secara mudah jika hanya dilihat dengan hal-hal terkait yang telah dilakukan oleh perpustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan
BAB I PENDAHULUAN Bab I membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi dari penelitian yang berjudul Hubungan
Lebih terperinciBAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 3, , ,59. 14,16 Rata-rata ,29 8,85
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Purwokerto adalah ibukota kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Bertambahnya jumlah fasilitas perekonomian dan pendidikan yang ada di Kota Purwokerto dari waktu ke
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu Universitas terkemuka di Indonesia serta termasuk ke dalam lima besar Universitas terbaik seindonesia, terletak di provinsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komputerisasi dewasa ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komputerisasi dewasa ini berpengaruh besar terhadap perkembangan Sistem Informasi, sehingga perusahaan membutuhkan sistem
Lebih terperinciDESAIN LOGO. TEKNIK DESAIN LOGO Mulok TKJ: COREL DRAW GRAPHIC SUIT
DESAIN LOGO A. Tahapan-Tahapan Dalam Desain Logo Ada beberapa kriteria membuat sebuah logo untuk desainer logo pemula maupun sekedar menambah wawasan untuk desainer logo yang berpengalaman. Pada kenyataannya
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN V.1 Konsep Perancangan Interior V.1..1 Konsep Desain Perancangan interior untuk Interior Design Department of Binus University ini memiliki tema Dynamic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia desain atau commercial art seperti graphic and communication design, photography, interior design, fashion design, product design, dan lainlain, sedang mengalami
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan diambil beberapa kesimpulan berikut : 1. Fasilitas fisik yang digunakan saat ini belum ergonomis. Kursi Pengguna Komputer
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Lingkungan Fisik dan Fasilitas Fisik Aktual Lingkungan Fisik Temperatur Temperatur pada ruangan-ruangan yang ada di lantai 3 dan 5 gedung GWM ini tidak merata
Lebih terperinciWAHANA RADIO SIARAN SWASTA DI SURABAYA
LAPORAN TUGAS AKHIR WAHANA RADIO SIARAN SWASTA DI SURABAYA Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Tugas akhir (S-1) ` Diajukan oleh : MONI DINATA 1251310076 Dosen Pembimbing : IR. NINIEK ANGGRIANI,
Lebih terperinciJURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.
Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan
Lebih terperinciBAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Globalisasi membuat setiap SDM Indonesia dituntut untuk dapat bersaing dengan SDM dari negara lain. Tiga faktor dasar penunjang terbentuknya sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk selalu menghasilkan produk-produk yang baru dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk dalam dunia industri sudah semakin maju. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu menghasilkan produk-produk yang baru dan inovatif. Produk-produknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan
Lebih terperinciLAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta Selatan dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang mempunyai identitas budaya yang sangat beragam. Namun pada saat ini identitas tersebut mulai pudar karena adanya pengaruh globalisasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kinerja Kinerja adalah sikap, nilai moral, serta alasan internal maupun eksternal yang mendorong seseorang untuk bekerja atau bertindak dalam profesinya. Atau kinerja (performance)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perabot kelas merupakan fasilitas fisik yang penting karena aktivitas belajar siswa banyak dihabiskan di dalam kelas seperti membaca, menggambar, menulis dan kegiatan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil dari analisis data tentang pengaruh insentif, pelatihan dan pengembangan karier terhadap produktivitas kerja karyawan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beragam aktivitas dilakukan manusia setiap harinya baik itu makan, bekerja, belajar, beristirahat, ataupun bermain. Aktivitas belajar dan bekerja merupakan
Lebih terperincimemberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan
INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya terbaik guna mempersiapakan masa depan sang anak adalah mengenalkan pendidikan kepada anak di usia dini, karena pada masa usia dini anak mulai peka/sensitif untuk
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Sasaran pertumbuhan PDB Nasional berdasar RPJPN 2005-2025 adalah mencapai pendapatan per kapita pada tahun 2025 setara dengan negara-negara berpendapatan menengah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fauzi Sya bana, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangatlah pesat, salah satu perkembangan tersebut adalah internet. Internet, singkatan dari interconnection
Lebih terperinciKEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21
KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21 Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Capaian Pembelajaran : Dapat memanfaatkan teknologi media pembelajaran abad 21. dalam Pokok Pokok
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Robbins & Coulter (2011) manajemen melibatkan aktivitas aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi menjadi komponen penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja merupakan hal yang menjadi perhatian dalam suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja merupakan hal yang menjadi perhatian dalam suatu organisasi perusahaan, termasuk di perbankan. Bank sudah seharusnya memuaskan karyawannya karena
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang mempengaruhi efektifnya sebuah Organisasi Virtual (Metode dan Perbandingan)
Faktor-Faktor yang mempengaruhi efektifnya sebuah Organisasi Virtual (Metode dan Perbandingan) Literature Review Vebri Naldo Madawara (912014051) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan memiliki tubuh yang sehat, bugar dan penampilan yang semangat tentunya kita akan merasa senang dan lebih percaya diri. Terlebih lagi jika ditunjang oleh pikiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi mempunyai kaitan yang erat dalam perkembangan dalam bidang informasi dan komunikasi. Peranan teknologi informasi dalam bidang
Lebih terperinciINOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA
INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA Muhammad Abdullah Al Muwahhid, 135410025 A. LATAR BELAKANG Berdasarkan undang undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya era globalisasi, pelaksanaan pembelajaran saat ini perlu didukung dengan adanya media pembelajaran yang berbasis teknologi. Media berbasis
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Komitmen organisasional Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah semacam ikatan antara karyawan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam abad informasi dan teknologi seperti sekarang ini, modernisasi dan globalisasi adalah hal yang tidak dapat terelakan lagi dalam semua aspek kehidupan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses persalinan merupakan tantangan bagi seorang ibu dan bayi yaitu antara hidup dan mati. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran Perspektif Karyawan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran Perspektif Karyawan Generasi Y di Indonesia Perspektif nilai individu pada karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Semarang yang sudah berusia hampir mendekati 5 abad (469 tahun), di telinga masyarakat hanyalah berstempel Kota Dagang dan Jasa namun, potensi-potensi minoritas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Inovatif Kerja 1. Definisi Perilaku Inovatif Kerja West dan Farr (dalam West, 2006) mengatakan inovasi bisa diartikan sebagai pengenalan dan pengaplikasian ide, proses,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga
Lebih terperinciKnowledge Management Tools
Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, baik sebagai pelaku maupun hanya sebagai penikmat musik. Musik merupakan kebutuhan penunjang bagi manusia saat
Lebih terperinciDidesain agar nyaman dan tahan lama.
Didesain agar nyaman dan tahan lama. Inter IKEA Systems B.V. 2015 Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di meja, baik saat bekerja di kantor maupun di rumah. Itulah mengapa ruang kerja yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk dapat beradaptasi dengan baik agar mampu bersaing
Lebih terperinciDASAR SISTEM DALAM BISNIS
DASAR SISTEM DALAM BISNIS SISTEM INFORMASI Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O Brien dan Marakas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan: 1. Terdapat hubungan positif dan antara persepsi guru terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ergonomi Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani: ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Ergonomi adalah penerapan ilmu ilmu biologis tentang manusia bersama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media
Lebih terperinciFaktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365
Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor keberhasilan penting yang mempengaruhi penerapan Office 365 serta cara agar berhasil menggunakannya dalam rollout Office 365 akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Masalah Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi saat ini mengalami kelangkaan sumber daya berkualitas dan persaingan yang terus meningkat. Efektifitas organisasi tidak terlepas dari efektifitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan pokok yang tidak dapat ditinggalkan. melalui internet. Internet menjadi suatu fenomena menarik yang banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi yang berkembang dengan pesat menjadi salah satu penyokong kehidupan manusia. Apalagi dalam pemenuhan kebutuhan informasi, manusia seringkali menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu hingga telah memasuki abad ke-21 ini, teknologi informasi semakin hari banyak mempengaruhi roda kehidupan manusia di dunia, tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Untuk menciptakan kehidupan yang seimbang, maka manusia harus dapat membangun hubungan antara manusia dengan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.
IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi
Lebih terperinciTUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :
TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : 10.11.3578 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Di era globalisasi ini perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Studio gambar adalah merupakan salah satu sarana ilmu pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studio gambar adalah merupakan salah satu sarana ilmu pendidikan yang keberadaannya bertujuan untuk memberikan sarana khusus untuk kegiatan menggambar dan semua aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahan 1. Pengertian Lelah Beberapa ahli mendefinisikan kelelahan kerja adalah : a. Kelelahan kerja ditandai oleh adanya perasaan lelah, output dan kondisi psikologis yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Senam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya era globalisasi, pemenuhan kebutuhan dari pada manusia semakin bertambah. Bukan hanya kebutuhan primer saja yang harus terpenuhi oleh manusia,
Lebih terperinciPENDEKATAN KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pendekatan konsep untuk tata ruang dan tata fisik
BAB IV PENDEKATAN KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4. 1 Pendekatan Konsep Dasar Perencanaan 4. 1. 1 Pendekatan Konsep Tata Ruang Makro Pendekatan konsep untuk tata ruang dan tata fisik bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hidup di jaman ini semakin lama semakin modern, semua bendabenda yang ada di sekitar kita sekarang ini merupakan produk-produk yang kian lama semakin canggih.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman mengubah gaya hidup masyarakat. Mereka cenderung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Perubahan Gaya Hidup Berkembangnya zaman mengubah gaya hidup masyarakat. Mereka cenderung lebih senang bekerja independen dan bekerja di luar daripada berada
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor
BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Kelamin Adanya perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi tingkat produktivitas seseorang. Secara universal, tingkat produktivitas laki-laki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang berkembang pesat dan memiliki potensi perkembangan yang besar. Sebuah hasil riset terbaru
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi komputer sangatlah penting dalam kebutuhan informasi dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi komputer sangatlah penting dalam kebutuhan informasi dan komunikasi yang akurat, tepat, dan cepat, dalam menyajikan data yang sangat lengkap merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kebutuhan manusia akan bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain sudah ada sejak dahulu kala, dapat dikatakan bahwa transportasi berumur setua manusia. Namun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia merupakan aspek yang penting dalam perusahaan. Sumber Daya Manusia yang dimaksud adalah karyawan dalam perusahaan tersebut. Karyawan berperan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi merupakan satu hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan karena dengan adanya informasi kita dapat mengambil keputusan secara tepat. Informasi berkembang
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi sudah pasti akan dihadapi oleh semua bangsa dan akan menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Keberadaan sumber daya manusia menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting dalam mengendalikan kehidupannya sehari-hari. Begitu pun dalam organisasi, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya manusia yang bermutu dan dapat diandalkan dalam kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan investasi
Lebih terperinciANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG
ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh : Arif Rahman Hakim L2D 303 283 JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajar peserta didik, karena kelas merupakan central of
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelas merupakan tempat paling dominan bagi terselenggaranya proses pembelajaran bagi peserta didik. Kelas diartikan secara umum sebagai sekelompok peserta didik yang
Lebih terperinci