BAB III DATA DAN ANALISA
|
|
- Agus Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III DATA DAN ANALISA 3.1. Data Lokasi Gambar 25. Lokasi Tapak Data tekniks 1. Lokasi tapak berada di kawasan Jatisampurna tepatnya di Jalan Studio Antv, Jatiraden, Jatisampurna. Desa : Jatiraden Kecamatan : Jatisampurna Kabupaten : Kabupaten Bekasi Provinsi : Jawa Barat Kode Pos : Letak Wilayah dan Geografis Kota Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49 km2, dengan batas wilayah Kota Bekasi adalah: Sebelah Utara : Kabupaten Bekasi Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota Depok Sebelah Barat : Provinsi DKI Jakarta Sebelah Timur : Kabupaten Bekasi Letak geografis Lintang Selatan. : 106o o27 29 Bujur Timur dan 6o10 6 6o30 6 Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 51
2 Jatisampurna merupakan sebuah kecamatan yang berada di bagian selatan kota Bekasi yang merupakan kota yang sedang berkembang dengan total luas lahan 1943,74 Hektar yang dibagi menjadi lima kelurahan yaitu Jatisampurna dengan luas wilayah 385,90 Hektar, Jatikarya 495,60 Hektar, Jatirangon 328,20 Hektar, Jatirangga 319,79 Hektar, Jatiraden 414, 25 Hektar. 3. Topografi Kondisi Topografi kota Bekasi dengan kemiringan antara 0 2 % dan terletak pada ketinggian antara 11 m 81 m di atas permukaan air laut. Ketinggian >25 m : Kecamatan Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Timur dan Pondok Gede Ketinggian m : Kecamatan Bantar Gebang, Pondok Melati, Jatiasih Jatisampurna memiliki struktur tanah yang bergelombang (berbukit-bukit) menjadikan wilayah ini bebas banjir. Dengan curah hujan rata-rata sebanyak 1993 mm/tahun, dengan ketinggian 110 meter di atas permukaan laut, maka suhu udara di wilayah ini berkisar antara 26 ºC hingga 32 ºC Data Non Fisik Tapak Berikut ini merupakan tabel data tapak terkait proses perancangan Rumah Sakit Pendidikan, antara lain: Table 9. Data Tapak Nama Proyek Teaching Jatisampurna Bekasi Alamat Proyek Jl. Studio ANTV, Jatiraden, Jatisampurna Sifat Proyek Fiktif Pemilik Proyek Swasta Fungsi Lahan Rumah Sakit Pendidikan Kelas Satelit dengan penilaian GBCI (Green Building Council Indonesia) dengan peringkat minimum Gold. Luas Proyek ± m² KDB Max 60 % = 7320 m² Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 52
3 KLB Max 4 = x 4 = m² KDH 10 % = x 10% = 1220 m² Ketinggian Max GSB Depan Kondisi Eksisting Evaulasi Tapak Eksisting Batas Lahan 6 Lantai + 1 Baseman 5 m dari ROW Cenderung rata dengan ketinggian 110 m dibawah permukaan laut Kondisi tapak ditumbuhi pohon dan masih rata dengan tanah, tanpa adanya bangunan yang beridiri di atas lahan. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Pondok Melati. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok. Sebelah Timu : Berbatasan dengan Kecamatan Jatiasih dan Kabupaten Bogor. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Propinsi DKI Jakarta 3.3. Infrastruktur A. Sarana Penghubung (Wikipedia. 2017) Kecamatan Jatisampurna yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Pondok Gede yang berbatasan langsung oleh tiga daerah besar Depok, Bogor, dan Jakarta Timur tepatnya berada di kota bekasi yang merupakan kota satelit Jakarta tingginya tingkat kemacetan pada jam sibuk biasa terjadi terutama di jalan penghubung antara Jakarta Timur dan Bekasi. Hal ini disebabkan oleh tingginya pertumbuhan kendaraan bermotor, yang tidak diimbangi dengan penambahan ruas jalan. Oleh sebab itu wilayah Kota Bekasi dipersiapkan untuk pengembangan infrastruktur penunjang Ibu Kota Jakarta. Lahan yang datar dinilai cocok untuk gedung, sarana transportasi dan pusat bisnis. Rencana tata Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 53
4 ruang Kota Bekasi itu tertuang dalam konsep pengembangan Badan Kerjasama Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak dan Cianjur. Kota Bekasi dilintasi oleh Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan empat gerbang tol akses yaitu Pondok Gede Barat, Pondok Gede Timur, Bekasi Barat, dan Bekasi Timur. Serta jalan tol Lingkar Luar Jakarta dengan empat gerbang tol akses yaitu Jati Warna, Jati Asih, Kalimalang, dan Bintara. Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang menghubungkan Pusat Kota dengan Bekasi Utara, maka pemerintah bersama pengembang Summarecon Agung telah membangun jalan layang sepanjang 1 km. Disamping itu pemerintah juga berencana akan membangun jalan layang Bulak Kapal di Jalan Joyomartono, Bekasi Timur. B. Hidrologi dan Klimatologi Kondisi hidrologi Kota Bekasi dibedakan menjadi dua: A. Air permukaan, mencakup kondisi air hujan yang mengalir ke sungai-sungai. Wilayah Kota Bekasi dialiri 3 (tiga) sungai utama yaitu Sungai Cakung, Sungai Bekasi dan Sungai Sunter, beserta anak-anak sungainya. Sungai Bekasi mempunyai hulu di Sungai Cikeas yang berasal dari gunung pada ketinggian kurang lebih meter dari permukaan air. Air permukaan yang terdapat di wilayah Kota Bekasi meliputi sungai/kali Bekasi dan beberapa sungai/kali kecil serta saluran irigasi Tarum Barat yang selain digunakan untuk mengairi sawah juga merupakan sumber air baku bagi kebutuhan air minum wilayah Bekasi (kota dan kabupaten) dan wilayah DKI Jakarta. Kondisi air permukaan kali Bekasi saat ini tercemar oleh limbah industri yang terdapat di bagian selatan wilayah Kota Bekasi (industri di wilayah Kabupaten Bogor). B. Air tanah Kondisi air tanah di wilayah Kota Bekasi sebagian cukup potensial untuk digunakan sebagai sumber air bersih terutama di wilayah selatan Kota Bekasi, tetapi untuk daerah yang berada di sekitar TPA Bantargebang kondisi air tanahnya kemungkinan besar sudah tercemar. Wilayah Kota Bekasi secara umum tergolong pada iklim kering dengan tingkat kelembaban yang rendah. Kondisi lingkungan sehari-hari sangat panas. Hal ini terlebih dipengaruhi oleh tata guna lahan yang meningkat terutama industri/perdagangan dan permukiman. Temperatur harian diperkirakan berkisar antara C. C. Kependudukan Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 54
5 Penduduk Kecamatan Jatisampurna berjumlah jiwa atau Kepala Keluarga (KK). Jumlah penduduk yang hanya 4,15% dari total populasi Kota Bekasi tersebut jika dilihat komposisinya berdasarkan jenis kelamin, terdiri atas jiwa laki-laki (51,5%) dan jiwa perempuan (48,5%). Mereka tersebar di 76 Rukun Warga (RW) dan 497 Rukun Tetangga (RT) dengan kepadatan sekitar jiwa perkilometer persegi Analisa Fisik Analisa Lingkungan Makro Analisa Lingkungan Makro Site Lokasi Luas Lahan ± 1H ( 6 Lantai + 1 Basement Gambar 26. Area Sekitar Tapak Sumber : Survey Lokasi Tapak perancangan terletak di daerah Bekasi, Jawa Barat. Di jalan Rawa Dollar tepatnya di Kecamatan Jatisampurna. Pencapain ke lokasi dari pusat kota DKI Jakarta sekitar 36,9 kilometer dengan menggunakan kendaraan pribadi. Tapak ini memiliki luas kurang lebih sekitar 1 (satu) Hektar dengan kondisi kontur yang cenderung rata dengan ketinggian 10 meter di atas permukaan laut. Suhu udara di wilayah tapak sekitar 26 ºC hingaa 32 ºC. Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 55
6 Analisa Makro Gambar 27. Analisa Makro Sumber : Analisa Pribadi Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 56
7 Analisa Lingkungan Mikro Gambar 28. Analisa Mikro Sumber : Analisa Pribadi Analisa Mezzo Gambar 29. Analisa Mezzo Sumber : Analisa Pribadi Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 57
8 Analisa Pencapaian Keterangan : Gambar 30. Analisa Pencapaian Sumber : Analisa Pribadi - Dari tol Bekasi Timur, atau Cikarang, atau Cikampek : Naik Bis arah Jakarta: turun di Jati Bening. Naik ke atas. Naik Angkot S02, Jurusan Pondok Gede. Turun di Pasar Pondok Gede. Sambung Angkot S02,Jurusan Pondok Gede-Kranggan-Kp Rambutan. Turun di depan Kampus UMB Bekasi. - Dari terminal Bekasi : Naik Angkot 02, Jurusan Bekasi-Pondok Gede. Turun di Pasar Pondok Gede. Disambung Angkot KR, Jurusan Pondok Gede-Kranggan-Kampung Rambutan. Turun di Depan Kampus Bekasi. - Taxi dan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum yang dapat melalui jalan utama atau jalan arteri untuk dapat mengakses ke lokasi tapak. Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 58
9 Analisa Batas Tapak Gambar 31. Analisa Batas Tapak Sumber : Analisa Pribadi Analisa Entrance dan Sirkulasi Tapak Berikut ini merupakan analisa entrance dan sirkulasi eksisting berserta tanggapan zoning pada proyek Rumah Sakit Bekasi. Gambar 32. Analisa Sirkulasi Tapak Sumber : Analisa Pribadi Perletakan Main Entrance di bagi menjadi 2 yaitu Main Entrance IGD dan pengunjung/ pengguna bangunan. Untuk pengguna IGD dapat juga melalui Main Entrance IGD agar memudah kan akses pencapaiannya. Untuk pintu Exit hanya ada 1 yang memudahkan pengguna untuk keluar dari site. Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 59
10 Analisa Orientasi Matahari Gambar 33. Analisa Orientasi Matahari Sumber : Analisa Pribadi Analisa Kebisingan Gambar 34. Analisa Kebisingan Sumber : Analisa Pribadi Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 60
11 Analisa View Gambar 35. Analisa View Sumber : Analisa Pribadi Analisa Vegetasi Gambar 36. Analisa Vegetasi Sumber : Analisa Pribadi Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 61
12 Analisa Angin Gambar 37. Analisa Angin Sumber : Analisa Pribadi Analisa Ekotek Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 62
13 3.5. Zoning Zoning Horizontal Zoning Akhir Perletakan Main Entrance di bagi menjadi 2 yaitu Main Entrance IGD dan pengunjung/ pengguna bangunan. Untuk pengguna IGD dapat juga melalui Main Entrance IGD agar memudah kan akses pencapaiannya. Untuk pintu Exit hanya ada 1 yang memudahkan pengguna untuk keluar dari site. Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 63
14 Zoning vertikal 3.6. Analisa Aspek Bangunan Analisa Pola Sirkulasi Bangunan Sistem sirkulasi dalam bangunan dapat dibedakan menjadi sirkulasi horizontal dan sirkulasi vertikal. Srikulasi horizontal berguna untuk menghubungkan ruangan yang masih berada dalam satu level sedangkan sirkulasi vertikal untuk menghubungkan ruangan antar level. Sirkulasi Horizontal Table 10. Pola Sirkulasi Horizontal Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 64
15 Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 65
16 Pola sirkulasi yang akan digunakan adalah pola sirkulasi linear dan berpotongpotong, karena ada beberapa ruangan yang tidak bisa di akses langsung melalui lobby utama. Sedangkan untuk sistem koridor yang digunakan adalah double loaded. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengaturan akses pencapaian ke ruangan yang lain. Serta memberi keuntungan dalam hal bukaan untuk pencahayaan alami. Sirkulasi Vertikal Table 11. Pola Sirkulasi Vertikal Jenis Sirkulasi Kelebihan Kekurangan Tangga Tidak menggunakan listrik Melelahkan bagi pengguna Fleksibel dan murah Harus ada, untuk keadaan darurat Eskalator Fleksibel diletakan di mana saja Butuh listrik dan space besar Perjalan arsitektur lebih baik Tidak efisien untuk sirkulasi Dapat digunakan antar lapis lapis lantai kamar perawat lantai podium Butuh listrik dan waktu tunggu Lift Efisien Daya angkut yang besar Butuh space besar, tidak efisien dan melelahkan Tidak melelahkan, cocok untuk pasien sakit akan lebih nyaman Ramp Bernilai estetika Efisien bagi trolley dan kebutuhan khusus Butuh space besar, tidak efisien dan melelahkan Mengingat bangunan Rumah Sakit Pendidikan kelas B, maka sirkulasi vertikal yang digunakan adalah tangga, ramp dan lift. Penggunaan tangga hanya digunakan untuk akses darurat (kebakaran, gempa bumi, dll). Penggunaan ramp bertujuan untuk aksesbilitas penggunaan serta bertujuan keamanan apabila terjadi keadaan darurat, sedangkan penggunaan lift menjadi sirkulasi vertikal utama, dikarenakan bangunan ini harus dapat mengakomodasikan kebutuhan akan kenyamanan akseskbilitas pasien, terutama yang sedang dalam kondisi fisik tidak prima, serta akses cepat untuk membawa barang (bersih & kotor), yang diangkat menggunakan trolley. Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 66
17 Bentuk dasar Massa Bangunan Bentuk dasar untuk massa bangunan dari pertimbangan fungsi ruang dan penjelasan tema, dapat disimpulkan sebagai berikut : Penyesuaian dengan tata ruang dalam kegiatan didalam rumah Kemungkinan elemen struktur yang mendukung penampilan arsitektural Orientasi bangunan yang mendukung penampilan dikaitkan dengan bentuk tapak. Keadaan tapak dan lingkungan. Pendekatan massa bangunan berdasarkan kriteria diatas adalah sebagi berikut : Bentuk Tanggapan Cenderung berdiri sendiri Menunjukkan keseimbangan Sifat bentuknya yang terpusat Efisien ruang yang kurang Pembagian pola grid struktur kurang teratur Mudah dalam pembagian pola grid struktur Ruang dapat digunakan lebih efisien Orientasi ruang bias menyebar maupun terpusat Berkesan memusat, bersifat stabil Bias menjadi vocal point bagi bentuk lainnya Pola grid dan ruang yang memusat dan berorientasi Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 67
18 kedalam. Dari pertimbangan bentuk diatas, maka bentuk dasar yang kemungkinan digunakan adalah bentuk segi empat dengan transformasinya, itu semua disebabkan karena ukuran kavling yang berbentuk seirmpat dan mudah untuk pembagian ruang maupun pola grid strukturnya Pertimbangan Konsep Bentuk Bangunan Penampilan bangunan pada proyek Rumah Sakit harus menjadi icon yang menarik, agar si pengunjung dapat mengetahui bangunan ketika sudah menggunakan bangunan ini, maka dari itu diusulkan : Tampilan bangunan harus mempresentasikan fungsi dari kegiatan didalamnya Penampilan bangunan bisa di buat lebih menarik pada bagian tampak agar menimbulkan kesan yang baik Konsep Sistem Struktur Sistem struktur adalah rangkaian elemen struktur yang saling terkait satu dengan yang lain untuk mendapatkan kestabilan, kekakuan bangunan yang disalurkan ke tanah berupa gaya, sehingga bangunan dapat berdiri kokoh. Dalam perencanaan bangunan, sistem struktur yang harus dipakai harus memenuhi persyaratan dan pertimbangan tertentu, diantaranya: 1. System struktur yang dipakai dapat dirancang oleh perancangnya sendiri. 2. Kuat dalam menahan gaya lateral. 3. Efisien dalam pembiayaan dan pelaksanaan. 4. Tidak menyulitkan proses pelaksanaan konstruksi dan operasional bangunan Sub Struktur Disebut juga sebagai pondasi, yaitu bagian struktur bangunan yang menyalurkan beban menuju tanah untuk menjamin kestabilan. Pertimbangan menentukan jenis pondasi yang dipilih berdasarkan : 1. Besarnya beban bangunan. 2. Daya dukung tanah. Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 68
19 3. Pertimbangan lingkungan sekitar proyek. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 4. Pertimbangan waktu pelaksanaan dan biaya yang akan dikeluarkan. 5. Daya dukung jenis lahan. 6. Bahan dari pondasi yang mudah diperoleh. 7. Alat kerja dan tenaga kerja yang ada dan mudah dimengerti. 8. Pengerjaan yang relative cepat. Adapun macam, kelebihan dan kekurangan jenis pondasi adalah sebagai berikut : Table 12. Table jenis pondasi Janis Pondasi Kelebihan Kekurangan Gambar Pondasi Lanjur Waktu Pengerjaan cepat, efektif untuk bangunan sederhana, kebisingan rendah Daya pikul kurang kuat, kedalaman dangkal Pondasi Tiang Pancang Mampu mencapai lapisan tanah paling keras, relative mudah dan cepat dalam pelaksanaan Bising, perlu area besar untuk mobilisasi dan proses pengerjaan Pondasi Bored Pile Dapat menahan beban besar, tidak mengganggu lingkungan sekitar, unggul dalam berbagai jenis tanah Waktu pengerjaan relative lama, kebisingan dalam proses pengerjaan tinggi Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 69
20 Pondasi Setempat Pelaksaan mudah, tidak memerlukan peralatan khusus, tidak membutuhkan tenaga ahli khusus dalam pelaksanaannya. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Tidak dapat menahan beban besar, hanya dapat dipakai pada jenis bangunan maksimal 4 lantai. Berdasarkan kondisi tapak dan pemahaman jenis pondasi maka proyek perancangan Rumah Sakit Bekasi menggunakan pelaksaan system Sub- Struktur menggunakan Pondasi Tiang Pancang Upper Struktur 1. Komponen Vertikal Pada perancangan struktur komponen vertical, bangunan secara keseluruhan menggunakan beton bertulang pada kolom dan dinding beton dan bata sebagai pengisinya Analisa Non Fisik Analisa Organisasi Ruang Pasien Rawat Jalan Adapun pola hubungan ruang dikelompokkan sesuai dengan fungsinya. Pola hubungan ruang digambarkan pada matriks hubungan ruang sebagai berikut. Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 70
21 Gambar 38. Analisa Ruang Pasien Rawat Jalan Sumber : (KemKes, 2012) Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 71
22 Anallisa Organisasi Ruang Pasien Rawat Inap Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Gambar 39. Analisa Ruang Pasien Rawat Inap Sumber : (KemKes, 2012) Analisa Organisasi Instalasi Gizi Gambar 40. Analisa Instalasi Gizi Sumber : Rumah Sakit Pendidikan UNS Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 72
23 3.5.4 Analisa Organisasi ICU & ICCU KM/WC R. Rapat & Dokter R. Isolasi Pasien R. Tunggu R. ICU R. Registrasi & Informasi KM/WC Nurse Stasion R. Perawat R Rapat Gudang R. Alat & Obat R. ICCU R. Gas R. Linen R. Gas Gambar 41. Analisa ICU & ICCU Sumber : Rumah Sakit Pendidikan UNS Analisa Organisasi Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dokter/P erawat Perawat Pulang Datang Diagnosa Pasien Tindakan Terhadap Pasien Penanganan Pasien Isolasi Gambar 42. Analisa Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Sumber : Rumah Sakit Pendidikan UNS Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 73
24 Analisa Pelayanan Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan (VK) Dokter/ Perawat/ Staff Datang R. Tunggu Persalinan Penyuplaian Barang Resisutasi bayi Gambar 43. Analisa Pelayanan Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan (VK) Sumber : Rumah Sakit Pendidikan UNS Analisa Oraganisasi Apotik/ Farmasi Gambar 44. Analisa Apotik/ Farmasi Sumber : Rumah Sakit Pendidikan UNS Analisa Organisasi Medik Gambar 45. Analisa Medik Sumber : Rumah Sakit Pendidikan UNS Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 74
25 Analisa Organisasi Administrasi Gambar 46. Analisa Administrasi Sumber : Rumah Sakit Pendidikan UNS Analisa Organisasi Pusat Pendidikan dan Penilaian Gambar 47. Analisa Pusat Pendidikan dan Penilaian Sumber : Rumah Sakit Pendidikan UNS Analisa Organisasi Kamar Jenazah Gambar 48. Analisa Kamar Jenazah Sumber : Rumah Sakit Pendidikan UNS Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 75
26 Analisa Organisasi CSSD Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Gambar 49. Analisa CSSD Sumber : Rumah Sakit Pendidikan UNS Analisa Organisasi Instalasi Laundry Gambar 50. Analisa Instalasi Laundry Sumber : Rumah Sakit Pendidikan UNS Analisa Organisasi IPSRS Gambar 51. Analisa Organisasi IPSRS Sumber : Rumah Sakit Pendidikan UNS Daniel Ricky Mangasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 76
TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA, KOTA BEKASI
TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA, KOTA BEKASI Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Arsitektur Strata 1 (S-1) Disusun Oleh: NAMA : DANIEL RICKY MANGASI NIM
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Kota Bekasi Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 1950, terbentuk Kabupaten Bekasi. Kabupaten bekasi mempunyai 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa.
Lebih terperinciLAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN KELAS B SATELIT
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN KELAS B SATELIT DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAS SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR Disusun Oleh:
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Dalam perencanaan dan perancangan RSUD Jakarta Selatan harus memperhatikan beberapa macam kondisi fisik wilayah secara spesifik
Lebih terperinciIV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN
92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi
Lebih terperinciRUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAKARTA SELATAN Arsitektur Tropis
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAKARTA SELATAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR Disusun Oleh: DATIP M KOSWARI
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografi Secara geografis Kota Bekasi berada pada posisi 106 o 48 28 107 o 27 29 Bujur Timur dan 6 o 10 6 6 o 30 6 Lintang Selatan. Letak Kota Bekasi yang
Lebih terperinciBAB III : DATA DAN ANALISA
BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Ruang 3.1.1. Data tekniks Judul Perancangan Tema Perancangan Lokasi Tapak : Rumah Sakit Pendidikan di jati samporna, Kota Bekasi : Green Architecture and sustainable
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Berdasarkan Kelompok Ruang Pada gedung paviliun II garuda RSUP Dr. Kariadi, ruang-ruang dibuat sesuai No. dengan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum Kota Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan dan kondisi eksiting Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bekasi, Kota Bekasi. 3.1 Gambaran
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA, KOTA BEKASI
TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA, KOTA BEKASI Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Arsitektur Strata 1 (S-1) Disusun oleh: Nama : NIM : PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
Lebih terperinciBAB III : DATA DAN ANALISA
BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Non Fisik Berikut ini data non fisik untuk perancangan rumah sakit pendidikan ini terdiri dari: 3.1.1. Data Kepemilikan Rumah Sakit Pendidikan Data yang terkait, yaitu:
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Fisik Letak Geografis Jakarta Selatan terletak pada 106 22 42 Bujur Timur (BT) s.d. 106 58 18 BT, dan 5 19 12 Lintang Selatan (LS). Luas
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional
Lebih terperinciBAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
BAB IV : KONSEP 4.1 Konsep Dasar Table 5. Konsep Dasar Perancangan Permasalahan & Kebutuhan Konsep Selama ini banyak bangunan atau gedung kantor pemerintah dibangun dengan hanya mempertimbangkan fungsi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA - BEKASI
TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA - BEKASI Diajukan sebagai syarat untuk meraih Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Nama : RUHENDAR NIM : PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1 Program Ruang Rekapitulasi Ruang Dalam No Jenis Ruang Luas 1 Kelompok Ruang Fasilitas Utama 2996 m2 2 Kelompok Ruang Fasilitas
Lebih terperinciREDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115
BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah
Lebih terperinciBAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.
BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1. Pemilik, Jenis dan pelayanan Rumah Sakit a. Pemilik : Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta b. Nama Rumah Sakit : RS Jakarta Selatan c. Kelas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA TAPAK
BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. Langkah-langkah untuk menerapkan Konsep Green Hospital, yaitu :
BAB IV KONSEP IV.1. Konsep Dasar Green Hospital merupakan rumah sakit yang berwawasan lingkungan dan jawaban atas tuntutan kebutuhan pelayanan dari pelanggan rumah sakit yang telah bergeser ke arah pelayanan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA
BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA 3.1 TINJAUAN UMUM WILAYAH YOGYAKARTA 3.1.1 Kondisi Geografis dan Aministrasi Kota Yogyakarta terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa dengan luas 32,50 km2. Kota
Lebih terperinciBAB III : DATA DAN ANALISA
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1 Data
Lebih terperinciBAB III : DATA DAN ANALISA
BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat : ± 48.000/ 4,8 Ha : Fasilitas
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Bekasi Hospital and Medical Training Center. Dengan penekanan bangunan Green Building
TUGAS AKHIR Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Arsitektur Strata 1 (S-1) Disusun oleh : Nama : NIM : PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA 2017
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri
Lebih terperinci[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]
5.1. Konsep Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep Dasar yang akan di terapkan pada bangunan Stasiun Televisi Swasta ini berkaitan dengan topik Ekspresi Bentuk, dan tema Pendekatan ekspresi bentuk pada
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada
Lebih terperinciLAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta Selatan dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN
v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR DIAGRAM... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Jakarta Timur 3.1.1.1. Letak Geografis Kotamadya Jakarta Timur Kotamadya Jakarta Timur merupakan salah satu Kotamadya yang berada
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Penyakit merupakan salah satu penyebab stres, jika penyakit itu terus-menerus menempel pada tubuh seseorang, dengan kata lain penyakit itu sulit
Lebih terperinciBAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep perancangan sebuah tapak secara luas, hal ini ditujukan untuk mendefinisikan wujud Padepokan Pencak Silat yang akan dibangun. Konsep makro yang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1.Konsep Dasar Konsep dasar pada bangunan baru ini adalah dengan pendekatan arsitektur kontekstual, dimana desain perancangannya tidak lepas dari bangunan eksisting yang ada.
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan
Lebih terperinciPUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA
JUDUL : PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA Nama : Trika Prijayanto NPM : 20399052 Jurusan : Teknik Arsitektur Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ing. Dalhar Susanto 2. Agung
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada 104 35-105
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI
IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 4.1. Geografi dan Lingkungan Jakarta Timur terletak pada wilayah bagian Timur ibukota Republik Indonesia, dengan letak geografis berada pada 106 0 49 ' 35 '' Bujur Timur
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29 Stasiun Manggarai Sumber : Google Image, diunduh 20 Februari 2015 3.1.1. Data Kawasan 1.
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PENELITIAN
33 IV. KONDISI UMUM PENELITIAN 4.1. Letak Geografis dan Peta Lokasi Penelitian a. Letak Geografis Jakarta Timur Kecamatan Ciracas dan Jatinegara merupakan salah satu kecamatan yang terletak di jakarta
Lebih terperinciRUMAH SAKIT PENDIDIKAN NAULI HUSADA SIBOLGA
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN NAULI HUSADA SIBOLGA (ARSITEKTUR BIOKLIMATIK) LAPORAN AKHIR SKRIPSI RTA 4231 - STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6 SEMESTER B TAHUN AJARAN 2015 / 2016 Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Metode perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar perancangan Hasil perancangan sentra industri batu marmer adalah penerapan dari tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, Social dan
Lebih terperinciRUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Khusus Bedah merupakan sebuah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA TAPAK
BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Pengertian Tapak 4.1.1 Tapak Tapak adalah suatu wilayah atau lahan atau tempat dimana suatu fungsi atau fasilitas atau bangunan akan ditempatkan atau didirikan. Data Tapak Nama
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel
Lebih terperinciBAB IV : KONSEP. Adapun prinsip-prinsip pendekatan arsitektur hijau adalah sebagai berikut:
BAB IV : KONSEP 4.1. Konsep Dasar Konsep rancangan dasar pada perancangan Rumah Sakit Pendidikan Karawaci di Tangerang ini adalah arsitektur hijau. Arsitektur hijau ialah sebuah konsep arsitektur yang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur 5.1. Program Dasar Kebutuhan Ruang Program dasar kebutuhan ruang pada rumah susun sederhana milik di RW 01 Johar Baru dapat diuraikan sebagai
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir yang berjudul Redesain Kantor Bupati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi 6 0 12 Lintang Selatan dan 106 0 48 Bujur Timur. Sebelah Utara Propinsi DKI Jakarta terbentang pantai dari Barat
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN
BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN 3.1 Data Lokasi Gambar 30 Peta Lokasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 62 1) Lokasi tapak berada di Kawasan Candi Prambanan tepatnya di Jalan Taman
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar ini tidak digunakan untuk masing-masing ruang, tetapi hanya pada ruang-ruang tertentu. 1. Memperkenalkan identitas suatu tempat Karena
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Data Proyek Gambar 5.1 RUTRK Tapak Luas Lahan : 10.150 m 2 KDB : 20% x 10.150 m 2 = 2.030 m 2 KLB : 2,5 x 10.150 m 2
Lebih terperinciPerancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN
Sekolah Negeri Terpadu (SD-SMP) 46 BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN 5.1 Konsep Bentuk dan Massa Bangunan Perletakan massa pada tapak. Bangunan proyek sekolah ini memiliki dua Entrance, yaitu dari depan
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Kondisi Objektif Kota Bekasi 5.1.1 Keadaan Geografis Kota Bekasi Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15 LS dengan ketinggian 19 meter diatas
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. LATAR BELAKANG... 1 1.2. TUJUAN DAN SASARAN...
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Jakarta adalah kota yang setiap harinya sarat akan penduduk, baik yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta adalah kota yang setiap harinya sarat akan penduduk, baik yang bertempat tinggal dan bekerja di dalam kota maupun yang berasal dari daerah pinggiran seperti,
Lebih terperinciLaporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja
BAB II: STUDI 2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang telah diberikan sebagai pedoman awal dalam perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Umum Jakarta Selatan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG 5.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya mengenai analisis dan pemikiran didasarkan
Lebih terperinciREDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115
LOKASI TAPAK Jl. Ngunut I, Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung-Jawa Timur Terletak di luar perencanaan BWK Kabupaten Tulungagung Luas Lahan ±14.823,28 m 2 Jl. Jatiwayang Jl. Jatiwayang 7.00 PERATURAN
Lebih terperinci- BAB IV - ANALISA PERENCANAAN
- BAB IV - ANALISA PERENCANAAN 4.1 Data Proyek Lokasi : Cinere Kota Depok, Jawa Barat Luas Lahan : 35.900 m2 Peruntukan : Pendidikan dan Ibadah KDB : 35% KLB : 2 (maksimal) KDH : 40% (minimal) GSB : 12
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN
4.1 ANALISIS LOKASI TAPAK BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Dalam perancangan arsitektur, analisis tapak merupakan tahap penilaian atau evaluasi mulai dari kondisi fisik, kondisi non fisik hingga standart peraturan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KOTA BEKASI
BAB III TINJAUAN KOTA BEKASI 3.1 TINJAUAN UMUM KOTA BEKASI Kota Bekasi merupakan salah satu kota dari 5 kota dengan populasi terbesar di Indonesia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 2 juta jiwa, Kota Bekasi
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.
BAB III METODE PERANCANGAN Pada perancangan hotel resort dalam seminar ini merupakan kajian berupa penjelasan dari proses perancangan yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang didapat dari studi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana
Lebih terperinciBAB III ANALISA. Lokasi masjid
BAB III ANALISA 3.1. Analisa Tapak 3.1.1. Lokasi Lokasi : Berada dalam kawasan sivitas akademika Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang KDB : 20% KLB : 0.8 GSB : 10 m Tinggi Bangunan : 3 lantai
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Rusun dan pasar di Jakarta Barat merupakan bangunan yang bersifat sosial dan komersial dimana bangunan nantinya
Lebih terperinci28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec
BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Tapak 5.1.1 Perletakan Bangunan Adapun konsep tapak diuraikan sebagai berikut: Bangunan RSO ini bermassa banyak Letak bangunan diberi jarak dengan jalan raya Rawat inap
Lebih terperinciMinggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI
1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Green design merupakan sebuah terapan konsep bangunan yang dapat menyelesaikan atau memahami permasalahan sebuah bangunan.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah
Lebih terperinciBAB V 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Pusat Rehabilitasi Medik ini adalah menciptakan suasana nyaman yang membuat pasien merasa baik. Artinya jika pasien merasa baik, maka pasien akan lebih
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur
Lebih terperinciPelabuhan Teluk Bayur
dfe Jb MWmw BAB IV KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Aksesibilitas A. Pencapaian pengelola 1. Pencapaian langsung dan bersifat linier dari jalan primer ke bangunan. 2. Pencapaian
Lebih terperinciBAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE
BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal
BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan
Lebih terperinci