IV. KONDISI UMUM PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. KONDISI UMUM PENELITIAN"

Transkripsi

1 33 IV. KONDISI UMUM PENELITIAN 4.1. Letak Geografis dan Peta Lokasi Penelitian a. Letak Geografis Jakarta Timur Kecamatan Ciracas dan Jatinegara merupakan salah satu kecamatan yang terletak di jakarta timur, letak geografis wilayah jakarta timur terdiri dari 95% daratan dan selebihnya adalah rawa/sawah. Letak geografis berada diantara BT dan LS, beriklim panas, temperatur rata-rata sepanjang tahun adalah 27ºC dengan kelembaban relatif berkisar 80%-90%. Kondisi topografi wilayah jakarta timur pada umumnya relatif datar dengan ketinggian rata-rata mencapai 50 mdpl. Adapun batas geografis daerah jakarta timur adalah sebagai berikut : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Jakarta Pusat dan Jakarta Utara 2. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor Jawa Barat 4. Sebelah barat berbatasan dengan Jakarta Selatan Jakarta Timur dilewati beberapa badan perairan (sungai dan kanal) diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Cakung Drain yang melintasi Kecamatan Cakung 2. Kali Ciliwung yang melintasi Kecamatan Matraman, Jatinegara, Kramat Jati dan Pasar Rebo 3. Kali Malang yang melintasi Kecamatan Makasar, Duren Sawit dan Jati Negara 4. Kali Sunter yang melintasi Kecamatan Pulo Gadung 5. Kali Cipinang yang melintasi Kecamatan Jatinegara, Makasar, dan Ciracas

2 34 b. Peta Lokasi Penelitian C C B A Keterangan Gambar 2 Peta lokasi penelitian (A dan B: Lokasi untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat terhadap penanganan sampah, C : Lokasi pabrik kompos Mutu Elok)

3 Wilayah Administratif Jakarta Timur Secara administratif kota Jakarta Timur terdiri dari 10 kecamatan yang dibagi kedalam 65 kelurahan. Secara keseluruhan luas Jakarta Timur adalah ,43 Ha. Adapun luas wilayah masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Pembagian wilayah Jakarta Timur berdasarkan administratif pemerintahan No Kecamatan Jumlah Kelurahan Luas wilayah (Ha) 1. Matraman 6 485,13 2. Jatinegara ,52 3. Pulogadung ,15 4. Kramat jati ,45 5. Cakung ,08 6. Pasar rebo ,60 7. Duren sawit ,60 8. Makasar ,01 9. Ciracas , Cipayung ,59 Jumlah ,43 Sumber: Suku dinas kebersihan Jakarta Timur 2008 Berdasarkan data Dinas Kebersihan Jakarta Timur Jumlah penduduk yang paling banyak adalah pada tahun 2004 dan 2006, sedangkan yang paling sedikit yaiitu pada tahun Adapun data jumlah penduduk dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Jumlah penduduk Jakarta Timur Tahun No Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Sumber : Dinas kebersihan Jakarta Timur Letak geografis Kecamatan Jatinegara Kecamatan Jatinegara terletak antara " Bujur timur dan " Lintang Selatan, Kecamatan Jatinegara memiliki luas wilayah 1.063,52. Adapun batas wilayahnya sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Kecamatan Mataram dan Pulo Gedung 2. Sebelah Selatan : Kecamatan Tebet 3. Sebelah Timur : Kecamatan Kramat Jati 4. Sebelah Barat : Kecamatan Duren Sawit (Klender dan Pondok Bambu)

4 36 Wilayah Kecamatan Jatinegara dibatasi juga oleh Sungai/Kali Ciliwung dan Kali Sunter, serta dilalui oleh kali-kali Cipinang. Disamping itu, terdapat juga sungai buatan (Kali Malang) yang berfungsi sebagai pengendalian banjir dan irigasi serta untuk instalasi air minum. Penduduk di Kecamatan Jatinegara sebanyak jiwa, jumlah rumah tangga sebanyak dengan tingkat pertumbuhan penduduknya 0.17% per tahun. Di Kecamatan Jatinegara terdapat RT, 90 RW dan KK. Presentase penggunaan tanah di Kecamatan Jatinegara yang terbesar adalah sebagai daerah Perumahan sebesar 77,09% dan penggunaan terkecil sebagai daerah industri sebesar 20,16%. Secara administrasi Kecamatan Jatinegara terdiri atas delapan kelurahan. Masing-masing kelurahan mempunyai luas yang sangat bervariasi, adapun luasan masing-masing kelurahan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Luas kelurahan di Kecamatan Jatinegara No Kelurahan Luas Wilayah (Km2) 1 Kelurahan Bidara Cina 1,26 2 Kelurahan Cipinang Cempedek 1,67 3 Kelurahan Cipinang Besar Selatan 1,63 4 Kelurahan Cipinang Muara 2,90 5 Kelurahan Cipinang Besar Utara 1,15 6 Kelurahan Rawa Bunga 0,88 7 Kelurahan Balimester 0,67 8 Kelurahan Kp. Melayu 0,48 Sumber : Dinas kebersihan Jakarta Timur Letak geografis Kecamatan Ciracas Kecamatan Ciracas terletak antara Bujur Timur dan Lintang Selatan, batas wilayah Kecamatan Ciracas adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Kecamatan Kramat Jati 2. Sebelah Selatan : Jalan Tol Jagorawi 3. Sebelah Timur : Kabupaten Bogor 4. Sebelah Barat : Jalan Raya Bogor Jumlah penduduk Kecamatan Ciracas sebanyak jiwa, dengan pertumbuhan penduduk rata-rata pertahun yaitu 0,66%. Di Kecamatan Ciracas terdapat rumah tangga, 49 RW, 594RT, dan KK. Dengan luas lahan 1.604,81 Ha, penggunaan lahan terbesar adalah sebagai perumahan seluas 70,11% sedangkan luas penggunaan lahan terkecil adalah sebagai industri sebesar 10,24%. Secara administrasi

5 37 Kecamatan Ciracas terdiri atas lima kelurahan. Masing-masing kelurahan mempunyai luas yang sangat bervariasi. Secara rinci luas wilayah kelurahan di Kecamatan Ciracas dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Luas kelurahan di Kecamatan Ciracas No Kelurahan Luas Wilayah (Ha) 1 Kelurahan Cibubur 450,90 2 Kelurahan Kelapa Dua Wetan 335,76 3 Kelurahan Ciracas 393,30 4 Kelurahan Susukan 215,85 5 Kelurahan Rambutan 209,00 Sumber : Dinas kebersihan Jakarta Timur Gambaran umum penanggulangan kebersihan di Provinsi DKI Jakarta. Dinas Kebersihan DKI Jakarta dibentuk berdasarkan surat keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta tanggal 6 Desember 1967 Nomor Db. 4/1/7/1967 jo. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Ibukota Jakarta Nomor: B. VIII/1498/a/1/1976 dalam rangka pemberian pelayanan masyarakat di bidang kebersihan. Dinas Kebersihan memiliki visi menjadikan Jakarta kota yang bersih, sebersih ibukota negara yang telah maju dan memiliki misi untuk menyadarkan masyarakat bahwa kebersihan merupakan kebutuhan hidup, memanfaatkan sampah sebagai bahan yang berguna dan meningkatkan pelayanan kebersihan yang prima Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta memiliki tupoksi (tugas pokok dan fungsi) tugas pokok dinas kebersihan adalah menyelenggarakan usaha untuk mewujudkan kota yang bersih, tertib, indah dan sehat. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana telah disebutkan diatas, Dinas Kebersihan memiliki fungsi yaitu : 1. Merumuskan kebijakan dibidang kebersihan 2. Menyusun program kerja di bidang kebersihan 3. Mengembangkan sistem penanggulangan sampah padat dan cair serta bahan berbahaya beracun (B3) yang meliputi kegiatan pengumpulan, pengangkutan, pembuangan dan pemusnahan / pengelolaan serta pemanfaatannya. 4. Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan 5. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat untuk berperan serta dalam memelihara dan menjaga kebersihan lingkungan.

6 38 6. Melakukan bimbingan perencanaan teknis dan pengendalian pelaksanaan sistem penanggulangan sampah padat dan cair serta limbah B3 dari bangunan umum, tempat usaha serta bangunan lainnya yang menimbulkan pengotoran lingkungan. 7. Melakukan pengamatan terhadap pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah padat dan cair serta limbah B3. 8. Melakukan pelayanan kebersihan kepada masyarakat, instansi pemerintah atau swasta 9. Memberikan ijin tertentu atau rekomendasi serta melakukan pembinaan terhadap setiap bentuk usaha yang bergerak dibidang pelayanan kebersihan. 10. Mengendalikan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan peraturan kebersihan lingkungan 11. Melakukan pemungutan retribusi terhadap jasa pelayanan kebersihan baik langsung maupun tidak langsung. 12. Memberdayakan masyarakat dibidang kebersihan 13. Melakukan pengelolaan dukungan teknis dan administratif 14. Melakukan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan Suku Dinas. Dalam menjalankan tugasnya Dinas Kebersihan bekerjasama melaksanakan penanganan kebersihan dengan instansi-instansi terkait antara lain: 1. Dinas Pekerjaan Umum melaksanakan penanganan di saluran-saluran/kali. 2. Dinas Pertamanan melaksanakan penanganan kebersihan di taman-taman dan jalur hijau. 3. PD. Pasar Jaya melaksanakan penanganan kebersihan di pasar-pasar. 4. Pengolahan sampah di TPA Bantar Gebang. Teknis operasional kegiatan penanggulangan sampah di wilayah DKI Jakarta dilakukan atas tahap-tahap kegiatan sebagai berikut : 1. Tahap penyapuan dan pewadahan 2. Tahap pengumpulan 3. Tahap pengangkutan dari sumber TPS ke TPA 4. Tahapan Stasiun Peralihan Antara (SPA) 5. Tahapan Pemusnahan Sampah di TPA

7 39 Gub DKI Jakarta Walikota Camat Lurah Keterangan : Kepala Dinas Kebersihan Kepala Sudin Kebersihan Kasie Kebersihan Kecamatan Kasubsie Kebersihan Kelurahan Teknis Operasional Teknis Administratif Gambar 3 Teknis Penanganan Sampah di Wilayah DKI Jakarta 4.4 Karakteristik Demografi Responden Karakteristik demografi responden terdiri dari umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan lama tinggal. Berdasarkan umur, responden dominan berumur tahun sebanyak 36 responden (60%). Responden yang tidak memiliki pekerjaan tetap sebesar 26 responden (43,3%), yang memiliki pekerjaan tetap sebesar 25 responden (41,7%) dan yang memiliki pekerjaan tetap dan tambahan sebesar 9 responden (15%). Identitas responden diuraikan pada Tabel 10. Tabel 10 Karakteristik Responden No. Karakteristik Responden Jumlah Responden Persentase (%) 1 Umur tahun tahun >55 tahun 2 Tingkat Pendidikan SD SMP-SMA Perguruan Tinggi 3 Pekerjaan tidak punya pekerjaan tetap punya pekerjaan tetap pekerjaan tetap dan tambahan 4 Pendapatan Rp Rp > Rp Lama Tinggal 1-5 tahun 5-15 tahun > 15 tahun Sumber Data Primer Tahun ,7 60,0 13, ,3 33, ,7 15, ,0 68, ,0 61,7

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 4.1. Geografi dan Lingkungan Jakarta Timur terletak pada wilayah bagian Timur ibukota Republik Indonesia, dengan letak geografis berada pada 106 0 49 ' 35 '' Bujur Timur

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Peubah Yang Digunakan pada Analisis Hayashi I

Lampiran 1. Tabel Peubah Yang Digunakan pada Analisis Hayashi I LAMPIRAN 53 Lampiran 1. Tabel Peubah Yang Digunakan pada Analisis Hayashi I No Peubah Kategori 1 Kegiatan 1 6 2 Usia 1= 0-15 2 3 4 5 2= 16-30 3= 31-45 4= >45 3 Status di 1= Ayah 2= Ibu 3= Anak 4= Anggota

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Kota Bekasi Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 1950, terbentuk Kabupaten Bekasi. Kabupaten bekasi mempunyai 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I merupakan pendahuluan yang merupakan framework dari penyusunan laporan ini. Pada bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran. Dibahas pula ruang lingkupnya

Lebih terperinci

REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm

REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI 2014 NO 1 JAKARTA TIMUR 1 2 1 JATINEGARA 1 Bidara Cina 2 Kampung Melayu 3 Cipinang Muara 2 KRAMAT JATI 5 Cawang 4 Cipinang Besar Selatan TERDAMPAK KECAMATAN KELURAHAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Identifikasi dan Analisis Kondisi Bantaran

HASIL DAN PEMBAHASAN. Identifikasi dan Analisis Kondisi Bantaran 29 HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi dan Analisis Kondisi Bantaran 1. Tata Guna Lahan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH. Administrasi dan Teknis

KONDISI UMUM WILAYAH. Administrasi dan Teknis 22 KONDISI UMUM WILAYAH Administrasi dan Teknis Kanal Banjir Timur (KBT) memiliki panjang total ± 23,5 km dengan kedalaman di hulu 3 m dan di hilir 7 m. Kanal Banjir Timur melewati 11 kelurahan di Jakarta

Lebih terperinci

Tabel : UP-9. PRODUK HUKUM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015

Tabel : UP-9. PRODUK HUKUM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 Tabel : UP-9. BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 PERATURAN DAERAH 1 Peraturan Daerah 6 1999 Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2 Peraturan Daerah 2 2005 Pengendalian

Lebih terperinci

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Mengacu kepada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Akhir Masa Jabatan 2007 2012 PemProv DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 31 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Spasial Ruang Terbuka Hijau 5.1.1. Identifikasi Perubahan Luas RTH di Jakarta Timur Identifikasi penyebaran dan analisis perubahan Ruang Terbuka Hijau di kawasan

Lebih terperinci

taman, dua petugas penyapu jalan utama, dan dua petugas UPS Mutu Elok.

taman, dua petugas penyapu jalan utama, dan dua petugas UPS Mutu Elok. BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Deskripsi Perumahan Cipinang Elok Perumahan Cipinang Elok terletak di Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Perumahan ini memiliki dua pintu gerbang utama,

Lebih terperinci

Tabel : SP (T). JUMLAH RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN DAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KOTORAN MANUSIA Kotamadya : JAKARTA SELATAN Tahun : 2009

Tabel : SP (T). JUMLAH RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN DAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KOTORAN MANUSIA Kotamadya : JAKARTA SELATAN Tahun : 2009 BAB II : TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Tabel : SP-3.6.1 (T). RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN DAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KOTORAN MANUSIA Kotamadya : JAKARTA SELATAN Tahun : 2009 KECAMATAN LUAS PENDUDUK RUMAH

Lebih terperinci

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi

Lebih terperinci

KONDISI UMUM 4.1. DKI Jakarta

KONDISI UMUM 4.1. DKI Jakarta 30 KONDISI UMUM 4.1. DKI Jakarta Kota Jakarta sebagai ibukota negara merupakan kota yang dinamis. Setiap waktu fisik kota tampak berubah oleh kegiatan pembangunan sarana dan prasarana kota seiring pertambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi 6 0 12 Lintang Selatan dan 106 0 48 Bujur Timur. Sebelah Utara Propinsi DKI Jakarta terbentang pantai dari Barat

Lebih terperinci

RENCANA TATA RUANG DKI JAKARTA

RENCANA TATA RUANG DKI JAKARTA RENCANA TATA RUANG DKI JAKARTA Bahan Penjelasan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Pada Acara : Penerimaan Kunjungan Lapangan Panja RUU tentang Penataan Ruang DPR-RI ke Provinsi DKI Jakarta Pemerintah Provinsi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA 2.1 Profil Kota Yogyakarta 2.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta yang meliputi daerah Kasultanan

Lebih terperinci

Uraian secara lengkap setiap aspek dan kriteria yang menjadi bahan. pertimbangan dalam penentuan teknologi pengolahan sampah di Jakarta Timur

Uraian secara lengkap setiap aspek dan kriteria yang menjadi bahan. pertimbangan dalam penentuan teknologi pengolahan sampah di Jakarta Timur Keterangan Gambar 2 : K 1 = Penyerapan tenaga kerja K 2 = Potensi konflik dengan masyarakat rendah K 3 = Menumbuhkan lapangan usaha K 4 = Menumbuhkan sektor formal dan/atau informal K 5 = Penguatan peran

Lebih terperinci

No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir

No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir Kebon Kelapa 0 4 Jakarta Pusat Menteng Menteng 2 5 Jakarta

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum Kota Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan dan kondisi eksiting Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bekasi, Kota Bekasi. 3.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. A. Tinjaun Umum Kondisi Kota Administrasi Jakarta Timur

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. A. Tinjaun Umum Kondisi Kota Administrasi Jakarta Timur BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Tinjaun Umum Kondisi Kota Administrasi Jakarta Timur Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah administrasi di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografi Secara geografis Kota Bekasi berada pada posisi 106 o 48 28 107 o 27 29 Bujur Timur dan 6 o 10 6 6 o 30 6 Lintang Selatan. Letak Kota Bekasi yang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh di Wilayah Jakarta Timur Di wilayah Provinsi DKI Jakarta, Kota Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah yang mempunyai berbagai keunikan

Lebih terperinci

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Sub DAS pada DAS Bekasi Hulu Berdasarkan pola aliran sungai, DAS Bekasi Hulu terdiri dari dua Sub-DAS yaitu DAS Cikeas dan DAS Cileungsi. Penentuan batas hilir dari DAS Bekasi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 107

Lebih terperinci

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR DAFTAR TPS/ WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR NO I KEC. MATRAMAN 1 RW 01 Kebon Manggis LPS 0921 T Compactor Kecil 2 RW 01 Pisangan Baru LPS 0923 T Compactor Kecil 3 Kayu Manis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan(PLP2K-BK) 1 Buku Panduan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan(PLP2K-BK) 1 Buku Panduan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis BAB I PENDAHULUAN 1.4. Latar Belakang Permukiman kumuh merupakan permasalahan klasik yang sejak lama telah berkembang di kota-kota besar. Walaupun demikian, permasalahan permukiman kumuh tetap menjadi

Lebih terperinci

Gambar 10. Peta Jakarta dan Teluk Jakarta

Gambar 10. Peta Jakarta dan Teluk Jakarta IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 4.1. Kondisi Geografis Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata ± 7 meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi 6 12' Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5. 1. Penggunaan Lahan 5.1.1. Penggunaan Lahan di DAS Seluruh DAS yang diamati menuju kota Jakarta menjadikan kota Jakarta sebagai hilir dari DAS. Tabel 9 berisi luas DAS yang menuju

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1990 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN KELAPA GADING DAN PADEMANGAN DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA UTARA, KECAMATAN PALMERAH, KALIDERES DAN KEMBANGAN DI

Lebih terperinci

DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 JUMLAH TERDAMPAK KETINGGIAN AIR

DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 JUMLAH TERDAMPAK KETINGGIAN AIR DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 1 JAKARTA BARAT 1 CENGKARENG 1 CENGKARENG BARAT 2 CENGKARENG TIMUR 3 DURI KOSAMBI 4 KAPUK 5 KEDAUNG KALI ANGKE 6 RAWA BUAYA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NO.60 TAHUN 1990, TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH NO.60 TAHUN 1990, TENTANG PERATURAN PEMERINTAH NO.60 TAHUN 1990, TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN KELAPA GADING DAN PADEMANGAN DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA UTARA, KECAMATAN PALMERAH, KALIDERES DAN KEMBANGAN DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Kota Jakarta Timur, dengan fokus pada Kecamatan Jatinegara. Kecamatan ini memiliki 8 Kelurahan yaitu Cipinang Cempedak, Cipinang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Bontoala merupakan bagian dari Kecamatan Pallangga

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Bontoala merupakan bagian dari Kecamatan Pallangga 50 BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kelurahan Bontoala merupakan bagian dari Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Kecamatan Bontoala sendiri memiliki luas keseluruhan wilayah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 111 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Keadaan Geografis DKI Jakarta terletak di 6 0 12 lintang selatan dan 106 0 48 bujur timur dengan luas wilayah 661,26 km2, berupa daratan 661.52 km2 dan lautan 6,977,5

Lebih terperinci

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 B. Permukiman Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KOTA BEKASI

BAB III TINJAUAN KOTA BEKASI BAB III TINJAUAN KOTA BEKASI 3.1 TINJAUAN UMUM KOTA BEKASI Kota Bekasi merupakan salah satu kota dari 5 kota dengan populasi terbesar di Indonesia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 2 juta jiwa, Kota Bekasi

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Jawa Barat,

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Jawa Barat, BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Kota Bekasi 3.1.1.1. Proses Terbentuknya Kota Bekasi Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Jawa

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN Letak Geografis dan Luas Wilayah Kota Tangerang Selatan terletak di timur propinsi Banten dengan titik kordinat 106 38-106 47 Bujur Timur dan 06 13 30 06 22 30 Lintang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Cirebon berada pada posisi ' BT dan 6 4' LS, dari Barat ke Timur 8

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Cirebon berada pada posisi ' BT dan 6 4' LS, dari Barat ke Timur 8 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1 Deskripsi Wilayah Kota Cirebon 1. Geografi Kota Cirebon merupakan salah satu Kota bersejarah yang memiliki keunikan yang khas. Kota Cirebon adalah bekas ibu Kota kerajaan

Lebih terperinci

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 2 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada 104 35-105

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Uraian Umum

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Uraian Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Uraian Umum Banjir besar yang terjadi hampir bersamaan di beberapa wilayah di Indonesia telah menelan korban jiwa dan harta benda. Kerugian mencapai trilyunan rupiah berupa rumah,

Lebih terperinci

Peran Tanah Terhadap Evaluasi Banjir ( Studi Kasus Banjir di DKI Jakarta ) Oleh : Bhian Rangga FKIP Geografi UNS

Peran Tanah Terhadap Evaluasi Banjir ( Studi Kasus Banjir di DKI Jakarta ) Oleh : Bhian Rangga FKIP Geografi UNS Peran Tanah Terhadap Evaluasi Banjir ( Studi Kasus Banjir di DKI Jakarta ) Oleh : Bhian Rangga FKIP Geografi UNS A. Pendahuluan Bencana banjir merupakan salah satu bencana yang melanda di setiap wilayah

Lebih terperinci

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAYANAN KAS DI LINGKUNGAN KANTOR PERBENDAHARAAN DAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN : BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 4. Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mengalami proses pembangunan perkotaan yang pesat antara tahun 1990 dan 1999, dengan pertumbuhan wilayah perkotaan mencapai 4,4 persen per tahun. Pulau Jawa

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15 V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Kondisi Objektif Kota Bekasi 5.1.1 Keadaan Geografis Kota Bekasi Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15 LS dengan ketinggian 19 meter diatas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dikategorikan sebagai provinsi yang sedang berkembang.

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dikategorikan sebagai provinsi yang sedang berkembang. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung dikategorikan sebagai provinsi yang sedang berkembang. Provinsi lampung yang beribukota di Bandar Lampung memiliki areal dataran seluas 34623,80 Km 2 termasuk

Lebih terperinci

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi 54 IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN IV.1. Deskripsi Umum Wilayah yang dijadikan objek penelitian adalah kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Kecamatan Muara Gembong berjarak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Dulalowo 1. Geografi, Batas Wilayah Dan Iklim Kelurahan Dulalowo berada di Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada

Lebih terperinci

PENGARUH KENAIKAN MUKA LAUT DAN GELOMBANG PASANG PADA BANJIR JAKARTA

PENGARUH KENAIKAN MUKA LAUT DAN GELOMBANG PASANG PADA BANJIR JAKARTA PENGARUH KENAIKAN MUKA LAUT DAN GELOMBANG PASANG PADA BANJIR JAKARTA Rabu, 09 Juli 2008 Dr. Armi Susandi, MT. Program Studi Meteorologi Institut Teknologi Bandung Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM WILAYAH

BAB IV KONDISI UMUM WILAYAH 57 BAB IV KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Bogor Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Bogor adalah 298.838,304 Ha,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kelurahan Penjaringan memiliki lahan seluas 395.43 ha yang

Lebih terperinci

DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN JUMLAH KK JUMLAH KK LAKI-LAKI PEREMPUAN 2014 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 51 BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis Kota Bogor 4.1.1 Letak dan Batas Wilayah Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT dan 30 30 LS 6 derajat 41 00 LS serta mempunyai ketinggian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Mojotengah merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK JALANAN APBD TAHUN 2015 YAYASAN SWARA PEDULI INDONESIA JAKARTA (YSPIJ)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK JALANAN APBD TAHUN 2015 YAYASAN SWARA PEDULI INDONESIA JAKARTA (YSPIJ) LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK JALANAN APBD TAHUN 2015 DAFTAR ISI 01 DAFTAR ISI 02 PENDAHULUAN 03 PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN 04 PENUTUP PENDAHULUAN Kota Administrasi Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaram Umum Objek Penelitian 1. Kota Bandar Lampung a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016 Gambar 4.1. Peta Administrasi Bandar

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kajian Potensi..., Agus Rustanto, Program Pascasarjana, 2008

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kajian Potensi..., Agus Rustanto, Program Pascasarjana, 2008 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyediaan fasilitas infrastruktur merupakan tanggungjawab pemerintah dan dananya diambil dari anggaran tahunan pemerintah. Pada satu pihak anggaran pemerintah tidak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan,

I. PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan, dimana hampir semua aktifitas ekonomi dipusatkan di Jakarta. Hal ini secara tidak langsung menjadi

Lebih terperinci

BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA BOGOR

BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA BOGOR BAB I PENDAHULUAN Kota Bogor merupakan Kota yang pesat pembangunan serta terdekat dengan Ibu Kota Negara. Disisi lain merupakan kota dengan tujuan wisata dari berbagai sudut daerah dimana semua daerah

Lebih terperinci

BUKU XI KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

BUKU XI KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA BUKU XI KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA K O D E (Km) DKI JAKARTA.0. ADM. KEP. SERIBU - 0,.09 UU No. 9/00.0.0 Kepulauan Seribu Utara -.0.0.00 Pulau Panggang.0.0.00 Pulau Kelapa.0.0.00

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA HASIL PEROLEHAN AN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA NO KELURAHAN TPS PASANGAN CALON 1 3 1 P. PANGGANG 10 4.051 2.861 1.190 27 1 2.889

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter di

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi 6 12 Lintang Selatan dan 106 o 48 Bujur

Lebih terperinci

KONDISI UMUM. Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat

KONDISI UMUM. Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat 26 KONDISI UMUM Keadaan Geografis Keadaan geografis Kota administrasi Jakarta Pusat yaitu terletak antara 106º.22.42 BT sampai dengan 106º.58.18 BT dan 5º19,12 LS sampai dengan 6º.23 54 LS. Permukaan tanahnya

Lebih terperinci

ADITYA PERDANA Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN

ADITYA PERDANA Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Urbanisasi merupakan fenomena yang sering terjadi di suatu negara yang tingkat pembangunannya tidak merata. Fenomena urbanisasi menyebabkan timbulnya pemukimanpemukiman

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PEMENANG LELANG Nomor : 220 / PPBJ / SDPGP-JP / F / VIII / 2011

PENGUMUMAN PEMENANG LELANG Nomor : 220 / PPBJ / SDPGP-JP / F / VIII / 2011 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA SUKU DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA JAKARTA PUSAT PENGUMUMAN PEMENANG LELANG Nomor : 220 / PPBJ / SDPGP-JP / F / VIII / 2011 PROGRAM : 04. PROGRAM PENINGKATAN KESEHATAN

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA HASIL PEROLEHAN AN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA NO KELURAHAN TPS DLM DPT PASANGAN CALON 1 3 TIDAK 1 P. PANGGANG 10 4.051 2.861

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Umum Kedudukan Propinsi DKI Jakarta adalah sangat strategis dan juga menguntungkan, karena DKI Jakarta disamping sebagai ibukota negara, juga sebagai pusat

Lebih terperinci

Kegiatan Kategori SKPD Nama Kegiatan Utama

Kegiatan Kategori SKPD Nama Kegiatan Utama Kelompok Kajian A. No. Kode Kegiatan Kategori SKPD Nama Kegiatan Utama A.1. Penelitian A.1.1. Kajian dan Wawasan tentang Kewirausahaan Pemuda A.1.2. Kajian Teknis Tempat Usaha dalam Pengajuan Izin SATPOL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar ±110 pulau di wilayah Kepulauan Seribu. Jakarta dipadati oleh 8.962.000 jiwa (Jakarta

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

DATA KELURAHAN DAN KOPERASI PENERIMA DANA BERGULIR PEMK TAHUN 2014

DATA KELURAHAN DAN KOPERASI PENERIMA DANA BERGULIR PEMK TAHUN 2014 DATA KELURAHAN DAN KOPERASI PENERIMA DANA BERGULIR PEMK TAHUN 2014 No Nama Koperasi 1 KJK PEMK Cengkareng Barat Cengkareng Barat CENGKARENG JAKARTA BARAT 2 KJK PEMK Cengkareng Timur Cengkareng Timur CENGKARENG

Lebih terperinci

DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014

DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014 DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN LAKI-LAKI PEREMPUAN 2014 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR

Lebih terperinci

DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN LUAS WILAYAH (KM2) KEPADATAN (JIWA/KM2) 2014 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU

Lebih terperinci

NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN

NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN TAHUN NAMA PROVINSI NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN 2013 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR P. PANGGANG 2094 2002 2013 PROVINSI

Lebih terperinci

DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014

DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014 DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN WAJIB KTP LAKI-LAKI WAJIB KTP PEREMPUAN 2014 PROVINSI DKI JAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Secara geografis Provinsi Sumatera Selatan terletak antara 1 0 4 0 Lintang Selatan dan 102 0-106 0 Bujur Timur dengan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG KELURAHAN SASARAN PENEMPATAN KOMPUTER PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN AKTA CATATAN SIPIL DALAM WILAYAH PROPINSI

Lebih terperinci

DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014

DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014 DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN Islam Kristen Katholik Hindu Budha Khonghuchu Aliran Kepercayaan 2014 PROVINSI DKI

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5. 1. Letak Geografis Kota Depok Kota Depok secara geografis terletak diantara 106 0 43 00 BT - 106 0 55 30 BT dan 6 0 19 00-6 0 28 00. Kota Depok berbatasan langsung dengan

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 34 BAB IV KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Lokasi hutan kota yang akan dibangun terletak di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, dengan luas 5400 m 2. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Penelitian ini dilakukan di dua kelurahan di bantaran Sungai Krukut yaitu,

V. GAMBARAN UMUM. Penelitian ini dilakukan di dua kelurahan di bantaran Sungai Krukut yaitu, V. GAMBARAN UMUM 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua kelurahan di bantaran Sungai Krukut yaitu, Kelurahan Petogogan dan Kelurahan Pela Mampang. Sungai Krukut merupakan

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 HASIL PEROLEHAN AN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 20 1 2 3 4 5 6 1 P. PANGGANG 10 4.029 3.049 980 48 3 3.100 76,94 1.668 54,85 20 0,66 210 6,91 587 19,30 33 1,09

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR KATA PENGANTAR Dokumen Layanan Persampahan Kota Bogor merupakan dokumen yang memuat keadaaan terkini kondisi persampahan Kota Bogor. Penyusunan dokumen ini pada dasarnya ditujukan pada pendayagunaan segenap

Lebih terperinci

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi 3.2 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis dan kamera digital. Dalam pengolahan data menggunakan software AutoCAD, Adobe Photoshop, dan ArcView 3.2 serta menggunakan hardware

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 43 BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 3.1 Umum Kelurahan Depok Berdasarkan ketentuan Pasal 45 ayat (3) Peraturan Daerah Kota Depok Nomor : 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Lurah bertanggung

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk 33 IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG A. Letak Geografis Dan Iklim Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk ibu kota Propinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari V. GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Geografis Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118 50 km 2 atau 0.27 persen dari luas propinsi Jawa barat. Secara geografis, Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT-106

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Tipologi Permukiman sebagai Dasar dalam Implementasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Setiap kawasan permukiman memiliki karakteristik tertentu, yang dapat memberikan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM dan PRILAKU PENDUDUK

BAB II GAMBARAN UMUM dan PRILAKU PENDUDUK BAB II GAMBARAN UMUM dan PRILAKU PENDUDUK 2.1. Data Geografis Kecamatan Tebet terbagi menjadi 7 (tujuh) Kelurahan. Kecamatan Tebet dalam lingkungan kotamadya Jakarta Selatan dengan luas 905.6 Ha, yang

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

Lampiran V : Keputusan Kasudin Dikdas Kota Adm. Jakarta Timur Nomor : Tanggal : JADWAL KEBUTUHAN PER TRIWULAN Jumlah Triw-I Triw-II Triw-III Triw-IV

Lampiran V : Keputusan Kasudin Dikdas Kota Adm. Jakarta Timur Nomor : Tanggal : JADWAL KEBUTUHAN PER TRIWULAN Jumlah Triw-I Triw-II Triw-III Triw-IV Lampiran V : Keputusan Kasudin Dikdas Kota Adm. Jakarta Timur Nomor : Tanggal : PPTK SEKSI SARPRASDIK 1 Pusat Sumber Belajar Virtual 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 DANIEL MEDAN, SH, M.Si 2 Rehab

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Jakarta Pusat, Propinsi DKI Jakarta. Posisi Kota Jakarta Pusat terletak antara 106.22.42 Bujur Timur

Lebih terperinci

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 215 2.4. Inventarisasi Sungai 2.4.1. Kondisi Sungai di Provinsi DKI Jakarta Saat ini penduduk di Provinsi DKI Jakarta masih menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih

Lebih terperinci